KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363 TERHADAP PROGRAM...

52
KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 240 GAPOKTAN MERTA NADI TERHADAP PROGRAM SIMANTRI (Studi Kasus Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi) Oleh: I Nengah Ari Medikana 1205315032 KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

Transcript of KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363 TERHADAP PROGRAM...

Page 1: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 240 GAPOKTAN

MERTA NADI TERHADAP PROGRAM SIMANTRI

(Studi Kasus Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi)

Oleh:

I Nengah Ari Medikana

1205315032

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 240 GAPOKTAN MERTA NADI

TERHADAP PROGRAM SIMANTRI

(Studi Kasus Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi)

Menyutujui ;

i

Pembimbing di Lapangan

A.A. Gede Mangun Putra, STPNIP. 19631231 199203 1 137

Pembimbing

Ida Ayu Listyadewi, SP., M.SiNIP. 19780221 200501 2 001

Mengetahui ;

Ketua Jurusan Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Ir. I Wayan Widyantara, MP

NIP. 19541222198403 1 002

Page 3: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

karena atas rahmat-Nya laporan magang ini dapat penulis selesaikan tepat pada

waktunya dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelulusan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan dan sekaligus

menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan berbagai pihak yang turut

membantu dalam menyelesaikan laporan magang ini.

Dalam hal ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak

sebagai berikut :

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Udayana, serta staf yang telah memberikan kemudahan serta bantuan dalam

menyelesaikan laporan magang.

2. Ir. I Wayan Widyantara, MP selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Udayana atas segala fasilitas dan kemudahan yang

diberikan kepada penulis selama pembuatan laporan magang

3. Ida Ayu Listyadewi, SP., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan banyak pengarahan, motivasi dan bimbingan dalam penyelesaian

penulisan laporan magang ini.

4. A.A. Gede Mangun Putra, STP selaku Pembimbing sekaligus penilai di

lapangan memberikan masukan, perhatian dan motivasi yang sangat besar

dalam penyelesaian laporan magang ini.

5. Para Staf Pegawai di UPT DISTANBUNHUT dan BPP (Balai Penyuluh

Lapangan) yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan dalam

melakukan magang ditempat ini.

6. Keluarga yang selalu memotivasi penulis dari awal mengikuti magang sampai

akhir dalam menulis laporan.

7. Teman-teman dan juga senior penulis yang telah memberikan informasi

mengenai kegiatan magang serta penulisan laporan magang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna,

sehingga adanya kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat

ii

Page 4: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

penulis harapkan. Akhir kata semoga laporan yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Denpasar, 8 Mei

2015

Penulis

iii

Page 5: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah....................................................................................... 3

1.3 Tujuan.............................................................................................................3

1.4 Manfaat...........................................................................................................3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................4

2.1 Teori Kepuasan...............................................................................................4

2.1.1 Pengukuran Kepuasan Konsumen .................................................... 4

2.2 Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)................................................. 6

2.2.1 Maksud dan tujuan kegiatan simantri ................................................6

2.2.2 Sasaran simantri .................................................................................7

2.2.3 Paket kegiatan utama simantri........................................................... 7

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................8

3.1 Lokasi Penelitian/Magang .............................................................................8

3.2 Waktu Penelitian/Magang...............................................................................8

3.3 Metode Pengumpulan Data.............................................................................8

3.4 Metode Analisis Data .....................................................................................9

BAB IV. GAMBARAN UMUM .......................................................................10

4.1 Profil UPTD Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kec. Mengwi............10

4.2 Ikhtisar Jabatan ............................................................................................11

4.3 Uraian Tugas.................................................................................................11

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................13

5.1 Kepuasan Anggota SIMANTRI 363 terhadap Program SIMANTRI...........13

5.2 Masalah-Masalah di dalam SiMANTRI 240 ...............................................15

5.3 Peranan UPT DISTANBUNHUD terhadap SIMANTRI 363......................17

5.4 Kegiatan Penulis di Lokasi Magang............................................................ 18

iv

Page 6: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

BAB VI. PENUTUP ..........................................................................................20

6.1Kesimpulan....................................................................................................20

6.2Saran..............................................................................................................20

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

v

Page 7: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis

Dinas Pertanan Perkebunan, dan Kehutanan Kec. Mengwi .............10

Gambar 2. Bagan Susunan Organisasi SIMANTRI 363 ....................................13

vi

Page 8: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pertanian dalam arti luas meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakan

dan perkebunan. Pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk pemenuhan

pangan serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Masyarakat desa

yang belum mengetahui perkembangan teknologi yang dikembangkan dan tidak

dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam menjadi penyebab tidak

maksimalnya produktivitas hasil pertanian.

Khususnya di Bali, sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan

perhatian cukup besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat

penting dalam penyediaaan sumber makanan. Bukti perhatian pemerintah adalah

dengan dibuatnya program-program di bidang pertanian. Salah satu program

pertanian yang dibuat oleh pemerintah Provinsi Bali (Mangku Pastika) adalah

SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegerasi).

Pemerintah Provinsi Bali mencanangkan program Sistem Pertanian

Terintegrasi (SIMANTRI) pada tahun 2009, yang merupakan program Gubernur

Bali di dalam mengatasi masalah-masalah di pedasaan terutama masalah

kemiskinan yang bertujuan menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan

pendapatan. Sistem pertanian terintegrasi merupakan upaya terobosan dalam

mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan percepatan alih

teknologi kepada masyarakat perdesaan. Adapun daerah yang menjadi sasaran

kegiatan simantri yaitu Tabanan, Singaraja, Gianyar, Jembrana, Badung, Bangli

dan Karangasem. .

Menurut Fouzia (2011:128), integrasi dilakukan untuk mendaur ulang

sumber daya alam secara efisien. Integrasi ternak, ikan dan tanaman terbukti

menjadi sistem pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan simantri diharapkan

mampu meningkatkan luas tanam, populasi ternak, perikanan dan kualitas hasil

agar dapat tersedianya pakan ternak berkualitas, pupuk, pestisida organik serta

biogas.

1

Page 9: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

2

Simantri mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor

pendukungnya sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan

pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan

berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F

(food, feed, fertilizer dan fuel).

Pengembangan pertanian dengan program SIMANTRI ini bertujuan

mendukung berkembambangnya diversifikasi usahatani secara terpadu terhadap

potensi lokal, meningkatkan pendapatan sebagai salah satu penunjang program

pemerintah mengentaskan kemiskinan, mengintegrasi usahatani tanaman pangan

dan ternak, serta merintis pengembangan pertanian terintegrasi secara

berkelanjutan untuk meningkatakan pendapatan. Menurut Chellamuthu (R. H.

Patel, 2004 : 219), sistem pertanian didefinisikan sebagai integrasi yang berbeda

tanam dan sistem pertanian disesuaikan dengan kebutuhan dan basis sumber daya

dari petani.

SIMANTRI 240 yang berada di bawah naungan Gapoktan Merta Nadi

merupakan salah satu simantri yang dikembangkan di Desa Gulungan, Kecamatan

Mengwi. Tujuan dari pengembangan simantri di desa tersebut nampaknya belum

tercapai karena simantri tersebut belum bisa menghasilkan output produk simantri

berupa pupuk organik, bio urine, dan bio gas. Hal tersebut terjadi karena

permasalahan di dalam organisasi dan keterbatasan fasilitas pendukung di simantri

tersebut. Simanti 240 pada awalnya memiliki anggota sebanyak 20 orang. Namun

setelah berjalan beberapa bulan empat orang anggota mengundurkan diri. Selain

menjadi anggota simantri, anggota tersebut mempunyai pekerjaan utama sebagai

petani. Pada simantri seharusnya terjadi integrasi antara pertanian dengan

peternakan. Namun pada simantri 240 tidak demikian, tidak ada terjadi integrasi

yang diharapkan. Hal tersebut membuat sulitnya perkembangan simantri 240.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan Kecamatan Mengwi merupakan salah satu instansi yang berada

dibawah naungan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten

Badung. UPT tersebut ditunjuk sebagai pelaksana teknis dilapangan khususnya di

Kecamatan Mengwi. Pelaksana teknis yang dimaksud seperti terjun langsung ke

lapangan untuk melakukan monitoring, penyampaian informasi-informasi yang

Page 10: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

3

terkait dengan pertanian serta melakukan pembinaan-pembinann yang terkait

dengan pertanian seperti pembinaan terhadap simantri yang salah satunya adalah

SIMANTRI 240.

I.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil

dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kepuasan anggota SIMANTRI 240 terhadap program simantri

yang dilakukan oleh pemerintah ?

2. Apa masalah-masalah yang terdapat pada SIMANTRI 240 ?

3. Bagaimana peranan pihak Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutunan Kecamatan Mengwi terhadap SIMANTRI 240 ?

I.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan laporan magang ini adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kepuasan anggota SIMANTRI 240 terhadap program

simantri yang dilakukan oleh pemerintah.

2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terdapat pada SIMANTRI 240.

3. Untuk mengetahui peranan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutunan Kecamatan Mengwi terhadap SIMANTRI 240.

I.4 Manfaat

Dalam pembuatan laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi peserta magang dapat memperdalam ilmu tentang simantri, dan

bermanfaat bagi mahasiswa lain yang ingin mengambil topik tentang simantri

2. Bagi UPT DISTANBUNHUT, bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk

acuan dalam mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya untuk

meningkatkan kemajuan SIMANTRI 240.

Page 11: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Kepuasan

Kepuasan adalah suatu keadaan yang dirasakan konsumen setelah dia

mengalami suatu kinerja (atau hasil) yang telah memenuhi berbagai harapannya.

Menurut Oliver, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah

membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang

diterima dan dirasakan) dengan yang diharapkannya (Irine, 2009, p.61).

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin satis artinya cukup

baik, memadai dan facio artinya melakukan atau membuat. Kepuasan bisa

diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu (Tjiptono, 1997). Menurut kamus

psikologi, satisfaction adalah perasaan enak subyektif setelah suatu tujuan dicapai

baik tujuan itu fisik ataupun psikologis (Budiardjo, 1991). Oxford Advanced

Learner’s Dictionary (Tjiptono & Gregorius, 2005) mendeskripsikan kepuasan

adalah perasaan baik ketika Anda mendapatkan sesuatu atau ketika sesuatu yang

Anda ingin terjadi tidak terjadi, tindakan memenuhi kebutuhan atau keinginan.

Kepuasan konsumen menurut Wilkie (1994) yaitu merupakan respon

emosional terhadap evaluasi pengalaman mengkonsumsi produk, toko atau jasa.

Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah

konsumen melakukan atau menikmati sesuatu.

2.2.1 Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler & Amstrong (1997), ada empat metode yang bisa

digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu :

a. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen (customer oriented) akan

memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi konsumen untuk

menyampaikan pendapat, saran dan keluhan konsumen. Media yang bisa

digunakan antara lain adalah kotak saran, guest comment.

b. Survei Kepuasan Konsumen

Penelitian mengenai kepuasan konsumen banyak dilakukan dengan

menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon maupun wawancara

4

Page 12: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

5

pribadi. Keuntungan dari menggunakan metode survei adalah perusahaan akan

memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari konsumen dan

sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan memperhatikan

konsumennya. Metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :

1) Directly Reported Satisfaction

Survei kepuasan konsumen dilakukan secara langsung melalui pertanyaan

seperti “Seberapa puaskah Saudara terhadap produk X? Apakah sangat

tidak puas, tidak puas, netral, puas dan sangat puas?”.

2) Derived Reported Dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yaitu besarnya

harapan konsumen terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang

dirasakan konsumen.

3) Problem Analysis

Konsumen yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua

hal pokok, yaitu masalah-masalah yang dihadapi oleh konsumen yang

berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan saran-saran untuk

melakukan perbaikan.

4) Importance Performance Analysis

Responden diminta untuk mengurutkan berbagai atribut dari penawaran,

mulai dari yang paling penting hingga yang kurang penting. Selain itu,

responden juga diminta untuk mengurutkan kinerja perusahaan dalam

masing-masing atribut dari yang paling baik hingga yang kurang baik.

c. Ghost Shopping

Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (ghost

shopper) untuk bersikap sebagai konsumen di perusahaan pesaing.

Menurut Tjiptono (1997), metode yang digunakan untuk mengukur

kepuasan konsumen dapat dengan cara :

a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan.

b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan

suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.

c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan

dengan penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan

Page 13: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

6

masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari

perusahan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan yang mereka

sarankan.

2.2 Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI)

Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam mempercepat

adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan

dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Simantri

mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik

secara vertikal maupun horizontal sesuai potensi masing-masing wilayah dengan

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada. Kegiatan integrasi

yang dilaksanakan juga berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero

waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel).

Kegiatan utama simantri adalah mengintegrasikan usaha budidaya

tanaman dan ternak, dimana limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan

cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak (faeces, urine) diolah

menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik dan bio pestisida.

2.2.1 Maksud dan tujuan kegiatan simantri

Adapun maksud dan tujuan adanya simantri adalah

sebagai berikut :

1. Mendukung berkembangnya diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan

berwawasan agribisnis.

2. Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan

pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan, Bali bersih dan

hijau (clean and green) serta program Bali Organik menuju“Bali Mandara”.

3. Kegiatan utama adalah integrasi tanaman dan ternak dengan kelengkapan :

unit pengolah kompos, pengolah pakan, instalasi bio urine dan biogas .

4. Dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan target peningkatan

pendapatan petani pelaksana, minimal 2 (dua) kali lipat dalam 4 - 5 tahun ke

depan.

Page 14: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

7

2.2.2 Sasaran Simantri

Adapun sasaran terbentuknya program simantri adalah

sebagai berikut :

1. Peningkatan luas tanam, populasi ternak, perikanan dan kualitas hasil .

2. Tersedianya pakan ternak berkualitas sepanjang tahun.

3. Tersedianya pupuk dan pestisida organik serta bio gas.

4. Berkembangnya diversifikasi usaha, lembaga usaha ekonomi dan infrastruktur

di perdesaan.

2.2.3 Paket kegiatan utama simantri

Paket kegiatan utama Simantri pada tahap awal meliputi :

1. Pengembangan komoditi tanaman pangan, peternakan, perikanan dan

intensifikasi perkebunan sesuai potensi wilayah.

2. Pengembangan ternak sapi atau kambing dan kandang koloni (untuk 20 ekor

sapi dan atau 40 ekor kambing).

3. Bangunan instalasi bio gas 2 unit; kapasitas 11m3 sebanyak 1 unit dan

kapasitas 5 m3 1 unit dilengkapi dengan kompor gas (kompor untuk biogas).

4. Bangunan instalasi bio urine sebanyak 1 unit.

5. Bangunan pengolah kompos dan pengolah pakan masing-masing sebanyak 1

unit.

6. Pengembangan tanaman kehutanan sesuai kondisi dan potensi masing-masing

wilayah.

Page 15: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

III.METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian/Magang

Kegiatan magang ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutanan Kecamatan Mengwi yang terletak Jl. Ngurah Rai

Sedangkan lokasi penelitian dilakukan di SIMANTRI 240 Gapoktan Merta Nadi

Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Lokasi magang dan

penelitian ini ditentukan secara purposive yaitu penelitian yang dilakukan secara

sengaja dan terencana (Antara, 2010).

3.2 Waktu Penelitian/Magang

Kegiatan magang yang dilakukan oleh penulis di Unit Pelaksana Teknis

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kecamatan Mengwi dilakukan

selama empat minggu/satu bulan terhitung dari tanggal 9 April 2015 s.d. 8 Mei

2015. Dalam pelaksanaan magang, penulis secara intensif mengikuti kegiatan

yang telah diprogramkan. Salah satu kegiatan yang difokuskan penulis adalah ikut

serta dalam kegiatan pembinaan simantri.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini ada lima, yaitu.

1. Studi Pustaka, yaitu dalam pelaksanaan magang mahasiswa menggunakan

berbagai bahan-bahan pustaka guna mendukung pengetahuan praktek di

lapangan.

2. Wawancara, yaitu dalam pelaksanaan magang mahasiswa melakukan

wawancara dengan petugas yang terkait untuk mendapatkan keakuratan data

yang diperoleh.

3. Observasi, yaitu dalam pelaksanaan magang mahasiswa mengadakan

pengamatan terhadap berbagai kegiatan yang sedang berlangsung dilapangan.

4. Diskusi, yaitu dalam pelaksanaan magang mahasiswa mengadakan berbagai

diskusi dengan pembimbing ataupun petugas yang terkait untuk memahami

materi yang telah didapatkan.

8

Page 16: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

9

5. Studi Lapangan, yaitu dalam pelaksanaan magang mahasiswa melakukan

pekerjaan di lapangan sesuai dengan kegiatan yang berkaitan dengan materi

PKL yang sedang dilaksanakan.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

analisis deskriptif kualitatif, analisis ini digunakan untuk menjelaskan suatu

keadaan yang dipaparkan oleh narasumber agar dapat ditarik suatu kesimpulan.

Page 17: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

IV. GAMBARAN UMUM

4.1 Profil UPTD Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kec. Mengwi

UPT Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kec. Mengwi

merupakan bagian dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kab.

Badung. UPT. UPT DISTANBUNHUT didirikan pada pertengahan Februari

2011.

UPT DISTANBUNHUT pada awalnya bernama Kepala Cabang Dinas di

Kecamatan. Sebelum diganti menjadi UPT seluruh tenaga kerja yang bekerja

disana belum menjabat secara struktural. Kepala Cabang Dinas tersebut dibentuk

oleh Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kab. Badung. Setelah kepala

Cabang Dinas diganti menjadi UPT yang dibentuk oleh PEMDA (Pemerintah

Daerah) barulah tenaga kerja menjabat secara struktural.

Gambar 1. Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pertanan,

Perkebunan, dan Kehutanan Kec. Mengwi

Struktur tanaga kerja pada UPT DISTANBUNHUD terdiri dari tiga bagian

yaitu ketua UPT, kepala tata usaha, dan kelompok kerja jabatan. UPT

DISTANBUNHUD di kepalai oleh A. A Gede Mangun Putra STP dan Ir Made

Wardana sebagai kepala sub bagian tata usaha.

10

A. A. Gede Mangun Putra, STPNIP. 196.312 31 19 2031137

KEPALA UPT

KEPALA SUB. BAGIAN TATA USAHA

Ir. Made WardanaNIP. 196012 31 199303 1 074

KELOMPOK KERJA JABATAN FUNGSIONAL

Page 18: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

11

Page 19: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

11

4.2 Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan tugas teknis operasioanal dan administrasi Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Badung di Wilayah Kecamatan Mengwi

serta urusan administrasi yang meliputi ; penyusunan perencanaan progam dan

kegiatan UPT secara teknis, memimpin dengan menerapkan prinsip koordinasi,

integrasi, dan singkronisasi serta mengarahkan pelaksanaan tugas unit pelaksana

teknis baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi

perangkat daerah Kabupaten Badung di Tingkat Kecamatan sesuai dengan

prosedur dan peraturan yang berlaku, mengumpulkan dan mengolah data statistik,

menyelenggarakan penyuluhan dan pembinaan kepada petani, memonito

perkembangan petani di Wilayah Kecamatan, menyiapkan bahan pelaksana

teknlogi anjuran, inventarisasi permasalahan, dan upaya pemecahan agar tercapai

perencanaan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan yang lebih lancar,

terarah, dan terpadu.

4.3 Uraian Tugas

Adapun uraian tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian, Perkebunan,

dan Kehutanan Kecamatan Mengwi adalah sebagai berikut :

1. Menyusun program kegiatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Distanbunhut

Kecamatan Mengwi berdasarkan RPJPD, RPJMD, RPKD, dan Rencana

Strategis (RENSTRA) kabupaten serta Renja Distanbunhut.

2. Mengkoordinasi kegiatan UPT pada Dinas Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan Kecamatan bersama instansi terkait untuk terciptanya singkronisasi

tugas.

3. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan ketentuan yang berlaku agar

tugas terbagi habis.

4. Membina, memberi petunjuk, dan memeriksa hasil kerja bawahan agar hasil

kerja sesuai dengan yang diharapkan.

5. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk

bahan pengembangan karier.

6. Mengumpulkan dan mengolah data statistik pertanian, perkebunan, dan

kehutanan.

Page 20: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

12

7. Menyelenggarakan penyuluhan dan pembinaan kepada petani untuk

meningkatkan produksi pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

8. Memonitor perkembangan petani di Wilayah Cabang Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutanan berdasarkan pedoman kerja yang telah ditetapkan

agar tidak terjadi hambatan di lapangan.

9. Menyiapkan bahan pelaksanaan pekerjaan penerapan teknologi anjuran di

tingkat usahatani di Wilayah Cabang Dinas Pertanian, Perkebunan, dan

Kehutanan.

10. Melaksanakan urusan surat menyurat, kepegawaian, kerumahtanggan, dan

keuangn berdasarkan ketentuan yang berlaku.

11. Menginvntarisasi permasalahan serta mengupayakan alternatif pemecahannya.

12. Membuat laporan hasil pelaksana tugas sebagai bahan informasi dan

pertanggungjawaban.

13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Page 21: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kepuasan Anggota SIMANTRI 363 terhadap Program Simantri

Seluruh pengurus pada simantri 363 berjumlah 17 orang yang terdiri dari

penasehat, ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Susunan kepengurusan

simantri 363 adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Bagan Susunan Organisasi SIMANTRI 363

Pada gambar 2, Simantri 363 dipimpin oleh I Made Rai Sutresna dibantu

yang dibantu dengan I Ketut Pastika sebagai sekretaris dan I Putu Naya sebagai

bendahara serta I Made Rai Oka Suadnyana sebagai penasehat/pendamping

SIMANTRI 240. Koordinasi yang bagus antara pengurus inti dengan anggota

SIMANTRI 240 sangat diperlukan agar pencapaian tujuan dari adanya simantri

dapat terlaksana dan manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh pengururs.

13

KETUA

I Made Rai Sutresna

PENASEHAT

I Made Rai Oka Suadnyana

SEKRETARIS

I Ketut Pastika

BENDAHARA

I Putu Naya

ANGGOTA

1. I Putu Gede Subawa2. I Wayan Sergig3. I Nyoman Gede Surya Dharma4. I Nyoman Wiastra5. I Wayan Kardiana6. I Nyoman Sumadhi7. I Putu Wekas8. I Made Gede Artawan9. I Made Rai Nitya10. I Ketut Rujaya11. I Nyoman Tri Arthana12. I Made Budih13. I Ketut Westa

Page 22: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

14

Suatu kepuasan anggota tidak dapat diukur secara pasti. Kepuasan tersebut

bersifat relatif dan tidak terbatas tergantung orang yang merasakan. tercapainya

kepuasan pengurus terhadap program simantri pada SIMANTRI 240 dapat

tercapai apabila manfaat dari adanya SIMANTRI 240 dapat dinikmati oleh

seluruh pengurus secara nyata, artinya dengan adanya simantri maka akan dapat

mengubah taraf hidup pengurus seperti pendapatan dan kesejahteraan sosial yang

meningkat. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya kepengurusan

organisasi yang baik dan terjalin koordinasi yang baik untuk mempermudah

proses kegiatan di dalam simantri.

Pada SIMANTRI 240 kenyataannya tidak demikian. Beberapa anggota

justru tidak mendapatkan manfaat atau benefit yang besar terhadap terbentuknya

SIMANTRI 240. Hal tersebut menjadi penyebab beberapa pengurus merasa tidak

puas terhadap program simantri. Pengurus merasakan justru kerugian yang

diperoleh karena mereka menemukan beberapa permasalahan seperti sapi yang

sakit hingga terdapat sapi yang mati dan terdapat sejumlah fasilitas yang rusak.

Sejumlah sapi yang sakit memerlukan biaya pengobatan dan sapi yang mati

membutuhkan sapi pengganti yang harus di beli oleh pengurus. Sejalan dengan

itu, biaya pengobatan relatif besar dan harga bibit sapi sebagai pengganti juga

mahal. Hal inilah yang dikeluhkan oleh pengurus sehingga mereka menganggap

justru biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada manfaat atau benefit yang

didapat.

Pemerintah memberikan program dengan tujuan yang baik yaitu untuk

meningkatkan kesejahteraan. Kegagalan suatu program belum tentu disebabkan

oleh buruknya program yang diberikan oleh pemerintah tetapi tergantung pada

orang yang menjalankan program tersebut.

Kecilnya benefit yang diperoleh oleh SIMANTRI 240 bukan tanpa alasan.

Penyebab kecilnya benefit yang diperoleh karena kurang optimalnya aktivitas di

dalam simantri itu sendiri. Di dalam simantri seharusnya terdapat kegiatan berupa

integrasi antara pertanian dengan peternakan. Dari segi peternakan, seharusnya di

dalam simantri tersebut terdapat proses pengolahan kotoran sapi menajadi pupuk

kompos. Namun kenyataannya justri kotoran sapi yang masih mentah lansung

dijual kepada simantri lain. Hal tersebut menyebabkan benefit yang didapatkan

Page 23: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

15

tidak maksimal. Pengurus beralasan tidak sempat untuk melakukan pengolahan

pupuk karena kesibukan di sawah. Selain itu tidak berfungsinya tepat

penampungan kencing sapi karena terjadi kerusakan menyebabkan simantri

tersebut tidak dapat mengahsilkan bio urine. peristiwa-peristawa itulah yang

menyebabkan rendahnya benefit yang didapatkan. Padahal jika simantri berjalan

secara optimal dengan menghasilkan produktivitas yang optimal akan dapat

memberikan benefit yang besar yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan sosial petani. Masalah-masalah di SIMANTRI 240 yang

menjadi penyebab kecilnya benefit yang di dapat akan dibahas lebih lanjut pada

sub bab 5.2

Pada intinya ketidakpuasan petani terhadap program simantri terjadi

karena biaya yang dikeluarkan relatif besar dan benefit yang didapat sangat

rendah. Tetapi petani tidak menyadari kalau benefit yang kecil terjadi karena

terdapat beberapa kesalahan dan permasalahan di dalam simantri.

5.2 Masalah-Masalah di dalam SiMANTRI 240

Dalam menjalankan suatu kegiatan tentunya akan menemukan beberapa

permasalahan begitupula dalam menjalankan program simantri pada SIMANTRI

240. Terdapat beberapa program di dalam simantri yaitu pembuatan pupuk

organik, bio urine, dan bio gas. Pada kondisi di lapangan, SIMANTRI 240 belum

mampu memenuhi kegiatan di simantri seperti yang sudah diprogramkan oleh

pemerintah. Hal tersebut terjadi karena terdapat permasalahan-permasalahan pada

SIMANTRI 240. Masalah-masalah yang ditemukan pada SIMANTRI 240 adalah

sebagai berikut :

1. Anggota Simantri belum Siap Menjalankan Program Simantri

Dalam mendirikan suatu simantri terdapat beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi seperti terdapat tempat dan anggota yang bekerja sebagai petani.

Pendirian suatu simantri juga harus mengajukan proposal terlebih dahulu

sebagai bukti permintaan mendirikan simantri. Jika demikian, seharusnya

tidak ada kata tidak siap dalam menjalankan program simantri karena simantri

berdiri atas dasar permintaan dari anggota selain tujuan pemerintah untuk

mengembangkan simantri di beberapa tempat di bali. Hal inilah yang terjadi

Page 24: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

16

pada SIMANTRI 240, setelah simantri berdiri tidak ada integrasi yang terjadi

antara pertanian dengan peternakan. Selain itu, simantri tersebut tidak dapat

menghasilkan output simantri berupa pupuk organik, bio urine, dan bio gas.

Hal terebut membuktikan bahwa anggota SIMANTRI 240 belum siap

menjalankan program simantri.

2. Rendahnya kekompakan anggota

Pada awalnya SIMANTRI 240 memiliki anggota sebanyak 20 orang dan 4

orang sudah mengundurkan diri sehingga sampai saat ini anggota simantri

yang ada sebanyak 16 orang. Kekompakan angggota sangat diperlukan dalam

membangun simantri agar tujuan dibangunnya simantri dapat tercapai. Pada

SIMANTRI 240 membangun kekompakan/kebersamaan nampaknya memang

bukan hal yang mudah. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya keingiinan

anggota dalam memajukan simantri. Terdapat beberapa anggota yang masih

acuh/tidak peduli terhadap simantri. Pada tanggal 15 April 2015, UPT

DISTANBUNHUD bersama ketua dan anggota bidang SDM Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutanan Kab. Badung melakukan pembinaan. dalam

kegiatan pembinaan seharusnya semua anggota simantri hadir untuk

mengikuti pembinaan, tetapi justru hanya 5 orang yang mengikuti pembinaan.

pada pembinaan sebelumnya juga demikian, hanya beberapa orang yang hadir

dalam kegiatan pembinaan. hal tersebut membuktikan bahwa kekompakan

anggota SIMANTRI 240 sangat rendah dan mereka seperti tidak peduli

dengan SIMANTRI 240. Ketua simantri tersebut mengatakan, anggota

simantri mempunyai kesibukan lain, padahal pembinaan yang dilakukan oleh

pihak Dinas dan UPTD sudah mengkoordinasikan jauh-jauh hari sebelumnya.

Jika anggota simantri bertindak demikian, maka sangat sulit untuk

membangun SIMANTRI 240 agar lebih maju.

3. Permasalahan Inventaris di SIMANTRI 240

Permasalahan inventaris di simantri merupakan salah satu penghambat

pencapain tujuan simantri. Pada SIMANTRI 240 terdapat beberapa inventaris

yang bermasalah seperti penampungan air kecing sapi yang jebol. Jebolnya

Page 25: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

17

wadah penampungan membuat air kencing sapi terbuang sia-sia sehingga

simatri tersebut tidak dapat menghasilkan bio urine. selain itu, terdapat

beberapa sapi yang sakit membuat anggota simantri mengeluarkan biaya

tambahan untuk mengurus sapi tersebut dan kotoran sapi yang dihasilkan

menjadi tidak optimal. terdapat juga sapi yang mati membuat anggota simantri

harus mencari sapi pengganti dengan membeli sapi yang baru, hal tersebut

membuat petani harus mengeluarkan biaya tambahan.

4. Manajemen Waktu

Manajemen waktu merupakan proses membagi waktu sedemikian rupa dalam

melakukan suatu kegiatan secara efisien agar hasil yang didapat optimal.

anggota simantri tidak hanya menjalankan program simantri namun anggta

tersebut juga miliki pekerjaan utama sebagai petani. Karena terdapat dua

kegiatan maka manajemen waktu sangat diperlukan agar kedua kegiatan

tersebut sama-sama dapat berjalan sesuai dengan tujuan atau yang diharapkan.

Jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik maka yang sering terjadi adalah

terdapat salah satu kegiatan yang tidak berjalan sesuai dengan tujuan. Hal

inilah yang terjadi pada SIMANTRI 240. Kebanyakan anggota simantri tidak

dapat mengatur waktu dengan baik. Mereka hanya terfokus pada pekerjaan

utama sebagai petani. Fokus mereka terhadap simantri relatif kurang dan yang

terjadi adalah tidak trjadi proses di dalam simantri yaitu pengolahan limbah-

limbah simantri menjadi pupuk organik, bio urine, dan bio gas.

5.3 Peranan UPT DISTANBUNHUD terhadap SIMANTRI 363

UPT merupakan unit pelaksana teknis dilapangan sehingga UPT

DISTANBUNHUD memiliki peranan terdapat SIMANTRO 240 dalam

melakukan pembinaan langsung bekerja sama dengan Dinas Pertanian,

Perkebunan, dan Kehutanan Kab. Badung dan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian) Prov. Bali. Pembinaan simantri simantri dilakukan satu kali dalam

setahun. Pembinaan tersebut dilakukan pada bulan april. SIMANTRI 240 berdiri

pada awal tahun 2013. Pada saat ini SIMANTRI 240 sudah mendapatkan

pembinaan sebanyak tiga kali. materi pembinaan tiap tahun nya berbeda-beda.

Page 26: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

18

Pada pembinaan pertama, pihak UPT dan Dinas memberikan pembinaan

berupa pengenalan simantri. Pengenalan tersebut sangat penting karena tidak

semua anggota mengetahui simantri. Selain itu pembinaan pertama juga

memperkenalkan ASMATARA (Asosiasi SIMANTRI dan Tani Mas).

ASMATARA merupakan organisasi perkumpulan simantri di Kabupaten Badung

yang bertugas sebagai pembeli pupuk kompos yang dihasilkan oleh simantri

diseluruh Kabupaten Badung. Pupuk yang sudah dibeli oleh ASMATARA

nantinya akan dibeli kembali oleh pemerintah Provinsi Bali dengan menggunakan

APBD I. Nantinya pemerintah akan mensubsidi pupuk yang sudah dibeli dan akan

diserahkan ke subak-subak yang terdapat di Kabupaten Badung.

Pada pembinaaan kedua, UPT DISTANBUNHUT dan Dinas Pertanian,

Perkebunan, Kehutanan Kab. Badung melakukan pembinaan mengenai tata cara

dan proses pembuatan pupuk kompos, bio orine, dan bio gas. Pembinaan tersebut

juga dibantu oleh BPTP (Balai Pengkaji Teknologi Pertanian).

Pada pembinaan ketiga, UPT DISTANBUNHUT dan Dinas Pertanian,

Perkebunan, Kehutanan Kab. Badung melakukan pembinaan berupa sharing yaitu

penyampain masalah-masalah yang dihadapi oleh anggota SIMANTRI 240 dalam

menjalankan program simantri dan pihak UPTD dan Dinas berupaya memberikan

solusi penyelesaian masalah yang dihadapi. Masalah-masalah yang diungkapkan

akan dibahas secara bersama-sama. Apabila belum ditemukan solusi penyelesaian

masalah makan akan dilakukan pertemuan kembali satu sampai tiga kali agar

solusi penyelesaian masalah dapat ditemukan.

5.4 Kegiatan Penulis di Lokasi Magang

Pada saat magang di UPT Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

Kecamatan Mengwi, penulis melakukan beberapa kegiatan di kantor dan di

lapangan.

1. Kegiatan di Kantor

Kegiatan Penulis di kantor adalah membantu para pegawai dalam melakukan

pengimputan data-data terkait dengan pertanian seperti data usahatani serta

pengimputan data yang terkait dengan administrasi di UPT

DISTANBUNHUT seperti pembuatan surat dan absensi pegawai. Selain itu

Page 27: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

19

penulis juga mengajarkan beberapa pegawai terkait dengan pembuatan

presentasi power point yang nantinya digunakan sebagai bahan presentasi

untuk pertemuan rutin para penyuluh pertanian di Kecamatan Mengwi.

2. Kegiatan di Lapangan

Selain kegiatan yang dilakukan di kantor, penulis juga melakukan kegiatan di

Lapangan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Lapangan adalah ikut serta

dalam melakukan pembinaan di beberapa simantri yang ada di Kecamatan

Mengwi, sosialisasi OPLA padi, sosialisasi OPLA kacang tanah, menghadiri

undangan di Subak Batan Badung, serta ikut dalam kegiatan panen raya

OPLA padi di salah satu subak yang ada di Desa Kapal.

Page 28: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

20

Page 29: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Anggota SIMANTRI 204 kurang puas dengan program simantri yang

dibuat oleh pemerintah. Kurang puasnya anggota disebabkan oleh program

simantri tidak begitu memberikan keuntungan, justru yang dialami anggota adalah

pengeluaran lebih tinggi daripada benefit yang didapatkan.

beberapa masalah-masalah yang ditemukan di simantri 204 adalah anggota

simantri belum siap menjalankan program simantri, rendahnya kekompakan

anggota, permasalahan inventaris yang rusak, dan manajemen waktu yang kurang

baik.

Peran UPT Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kecamatan

Mengwi adalah terhadap SIMANTRI 204 adalah melakukan pembinaan secara

berkala tiap tahunnya. Pembinaan dilakukan setiap bulan april. Pembinaan-

pembinaan yang dilakukan berupa pengenalan simantri, tata cara pembuatan

produk simantri seperti pupuk organik, bio urine, dan bio gas, dan mencari solusi

terkait dengan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di dalam SIMANTRI

204.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk SIMANTRI 204

dan UPT DISTANBUNHUT adalah sebagai berikut :

1. Seluruh pengurus SIMANTRI 204 harus kembali mempelajari tentang

simantri dan memperhatikan tujuan dibangunnya simantri agar SIMANTRI

204 dapat berjalan sesuai dengan kegiatan simantri yang sesunguhnya.

2. Meningkatkan kekompakan di dalam organisasi dan memajamen waktu

dengan baik agar kegiatan simantri dapat berjalan dengan baik.

3. Pihak UPT untuk selanjutnya agar memproitaskan pembinaan untuk simantri-

simantri yang bermasalah atau tidak sesuai dengan kegiatan simantri yang

sesungguhnya

20

Page 30: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

Daftar Pustaka

Anonim. Kepuasan Konsumen. Universitas Sumatra Utara. [Online]. Tersedia:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34813/3/Chapter

%20II.pdf . Diakses pada tanggal 30 April 2015

Anonim. Teori Kepuasan. . [Online]. Tersedia:

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/118/jtptunimus-gdl-meytaratna-

5865-2-babii.pdf . Diakses pada tanggal 30 April 2015

Anonim . Kepuasan Konsumen. Universitas Sumatra Utara. [Online]. Tersedia

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22372/3/Chapter

%20II.pdf. Diakses pada tanggal 30 April 2015

Anonim. Simantri. Dinas Pertanian Provinsi Bali.

http://www.distan.baliprov.go.id/id/Sistem-Pertanian-Terintegrasi--

Simantri- Diakses pada tanggal 30 April 2015

Page 31: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

Lampiran-Lampiran

Gambar 1. Sosialisasi OPLA Kacang Tanah di Subak Tegan Desa Kapal

Gambar 2. Panen Raya OPLA padi di Subak Tegan Desa Kapal

Page 32: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

Gambar 3. Panen Raya OPLA padi di Subak Tegan Desa Kapal

Gambar 4. Menghadiri Undangan Acara Tahunan di Subak Batan Badung

Page 33: KEPUASAN ANGGOTA SIMANTRI 363                                               TERHADAP PROGRAM SIMANTRI DESA SEMBUNG.docx

Gambar 5. Pembinaan Simantri di SIMANTRI 362

Gambar 6. Mahasiswa Magang dengan Kepala UPT sekaligus Pembimbing di Lapangan