kepribadian

35
KEPRIBADIAN (PSIKOLOGI KESEHATAN) SUCITA LESTARI N, SKM, M.KES

description

psikologi kesehatan

Transcript of kepribadian

Page 1: kepribadian

KEPRIBADIAN(PSIKOLOGI KESEHATAN)SUCITA LESTARI N, SKM, M.KES

Page 2: kepribadian

KEPRIBADIAN

Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu

Page 3: kepribadian

• FREUD Menekankan dinamika aspek id, ego dan supergo dlm kepribadian (personality).

• HIPOKRATES Melihat kepribadian sbg cairan biokimia dlm tubuh yg memiliki pengaruh pd perilaku individu yg kemudian distilahkan dgn temperamen. Temperamen dibagi menjadi empat yaitu :

1. Sanguinis2. Melankolis3. Plegmatis4. Kholerik

Page 4: kepribadian

• ALLPORT Kepribadian sbg organisme psikofisiologis yg dpt dipergunakan utk menyesuaikan diri dgn lingkungan fisik & sosial.

Organisme Psikis meliputi : bakat, minat, sikap, kecerdasan, emosi, kemampuan berpikir, berimajinasi dan memory.

Organisme fisik berhubungan dgn aspek fisik seperti tinggi badan, berat badan, kurus dan gemuk.

Page 5: kepribadian

Kepribadian menurut Freud & Erikson

Page 7: kepribadian

ID

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir.

Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.

Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga mjd komponen utama kepribadian.

Page 8: kepribadian

Ego

Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas.

Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.

Page 9: kepribadian

SUPER EGO Superego adalah aspek

kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat mana yang dirasa benar dan salah.

Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Page 10: kepribadian

Karakteristik Sistem Kepribadian Menurut Freud

ID EGO SUPER EGO

Sistem asli (the true psychic), bersifat subjektif (tidak

mengenal dunia objektif), yang terdiri

dari insting-insting dan gudangnya

(reservoir) energy psikis yang digunakan

ketiga system kepribadian.

Berkembang untuk memenuhi

kebutuhan id yang terkait dengan dunia nyata. Memperoleh

energy dari id. Mengetahui dunia

subjektif dan objektif (dunia nyata).

Komponen moral kepribadian, terdiri dari dua subsistem :

kata hati (yang menghukum tingkah laku yang salah) dan

ego ideal (yang mengganjar tingkh

laku yang baik).

Page 11: kepribadian

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Freud memandang organisme manusia sebagai sistem energi yang kompleks.

Freud berpendapat bahwa apabila energy digunakan dalam kegiatan psikologis seperti berfikir, maka energi itu merupakan energi psikis.

Page 12: kepribadian

1. Instink Instink merupakan kumpulan hasrat

atau keinginan (wishes). Tujuan dari instink-instink adalah

mereduksi ketegangan (tension reduction) yang dialami sebagai suatu kesenangan.

Sumber dan tujuan instink bersifat tetap, sedangkan objek dan penggerak sering berubah-berubah.

Apabila energi instink digunakan untuk mensubstitusi objek yang tidak asli, maka tingkah laku yang dihasilkannya disebut instink derivative.

Page 13: kepribadian

a. Instink HidupInstink hidup merupakan motif dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku secara positif atau konstruktif, berfungsi untuk melayani tujuan manusia agar tetap hidup dan mengembangkan rasanya.

b.Instink MatiInstink ini merupakan motifasi dasar manusia yang mendorongnya untuk bertingkah laku yang bersifat negative atau destruktif.

Page 14: kepribadian

Instink mempunyai empat macam karakteristik, yaitu : (a) sumber (source):

kondisi rangsangan jasmaniah atau needs, (b) tujuan (aim):

menghilangkan rangsangan jasmaniah atau mereduksi ketegangan, sehingga mencapai kesenangan dan terhindar dari rasa sakit,

(c) objek (object): meliputi benda atau keadaan yang berada di lingkungan yang dapat memuaskan kebutuhan, termasuk kegiatan untuk memperoleh objek tersebut,

(d) mendorong/pergerakan (impetus): kekuatan yang bergantung pada intensitas (besar-kecilnya) kebutuhan.

Page 15: kepribadian

2. Pendistribusian dan penggunaan Energi Psikis.

Id menggunakan energi ini untuk memperoleh kenikmatan (pleasure principle) melalui (1) gerakan refleksi dan (2) proses primer (menghayal atau berfantasi).

• Mekanisme atau proses pengalihan energi dari id ke ego atau dari id ke superego disebut identifikasi.

Page 16: kepribadian

Ego menggunakan energi untuk keperluan :1. Memuaskan dorongan atau instink melalui proses

sekunder, 2. Meningkatkan perkembangan aspek-aspek psikologi, 3. Mengekang menangkal id agar tidak bertindak

impulsive atau irasional dan 4. Menciptakan integrasi di antara ketiga sistem

kepribadian dengan tujuan terciptanya keharmonisan dalam kepribadian, sehingga dapat melakukan transaksi dengan dunia luar secara efektif.

Page 17: kepribadian

a. Konflik Freud berasumsi bahwa

tingkah laku manusia merupakan hasil dari rentetan konflik internal yang terus menerus.

Konflik (peperangan) antara id, ego, superego adalah hal yang biasa (rutin).

Page 18: kepribadian

b. Kecemasan Kecemasan mempunyai

peranan sentral dalam teori psikoanalisis, kecemasan digunakan oleh ego sebagai isyarat adanya bahaya yang mengancam

3 Tipe kecemasana. Realistikb. Neurotikc. Moral

Page 19: kepribadian

3. Mekanisme pertahanan ego

Mekanisme pertahanan ego merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus yaitu : (1) tidak disadari dan (2)menolak, memalsukan atau mendistorsi (mengubah) kenyataan. Mekanisme pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah

Page 20: kepribadian

1. Represi2. Proyeksi3. Pembentukan Reaksi (reaction formation)4. Pemindahan Objek (displacement)5. Fiksasi6. Regresi7. Rasionalisasi8. Sublimasi9. Identifikasi

Page 21: kepribadian

4. Perkembangan kepribadian Dalam teori Freud setiap

manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa.

Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.

Page 22: kepribadian

Tahapan Perkembangan

1. Tahap Oral

Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adalah makan. Dua macam aktivitas oral ini, yaitu menelan makanan dan mengigit, merupakan prototipe bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari.

Page 23: kepribadian

2. Tahap Anal

Setelah makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk di ujung bawah dari usus dan secara reflex akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu.

Page 24: kepribadian

3. Tahap Phalik

Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genetikal.

Page 25: kepribadian

4. Tahap Latensi (6-12th)

Masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan seks agresif.

Selama masa ini anak mengembangkan kemampuannya bersublimasi

Page 26: kepribadian

5. Tahap Genital

Kateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat narsisistik. Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orang-orang lain dikateksis hanya karena membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi anak

Page 27: kepribadian

Teori Psikososial erikson

Erikson menerima dan mengikuti teori Freud tentang struktur psikologis, kesadaran dan ketidaksadaran, dorongan (drive), tahap-tahap perkembangan psikoseksual, dan metodologi psikoanalisis.

Namun, erikson menambahkan ke teori-teori Freud tersebut 8 tahap perkembangan psiko-sosial .

Page 28: kepribadian

Trust vs Mistrust (kepercayaan vs ketidakpercayaan) usia 1-2th

Kepercayaan dasar yg paling awal terbentuk selama tahap sensorik-oral dan ditunjukan bayi lewat kapasitasnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan nyaman, dan membuang kotoran dengan santai

Page 29: kepribadian

Autonomy vs Shame, Doubt (otonomi vs rasa malu dan keragu-raguan) usia 2-4th

Otonomi bagi usia ini bukan berarti bahwa mereka dapat mengambil inisiatif sendiri dan mampu melakukan semuanya sendiri, namun lebih kepada kemampuan menunjukkan keinginannya sendiri, menolak sesuatu yang tidak dikehendaki, dan mencoba sesuatu yang diinginkan .

Page 30: kepribadian

Inisiative vs Guilt (prakarsa vs rasa bersalah) usia 3-5th

Selama tahap ini anak-anak yang berkembang secara sehat akan belajar :Berimajinasi untuk memperluas keterampilannya termasuk dalam

bermainBekerja sama dengan orang lainMemimpin dan dipimpin

Anak-anak yang kurang dapat berkembang secara sehat akan mengalami :KetakutanKurang dapat bergabung dalam kelompokLebih tergantung pada orang dewasaTerhambat perkembangan imajinasi dan perilaku bermainnya

Page 31: kepribadian

Industry vs Inferiority (tekun vs rasa rendah diri) usia 6-12th

Pada tahap ini anak-anak mempelajari keterampilan yang lebih formal, seperti : Berhubungan dengan teman

sebaya berdasar pada aturan-aturan terterntu

Berkembang dari pola bermain yang bebas menuju permainan yang menggunakan aturan dan memerlukan kerja sama kelompok dan

Menguasai materi pelajaran sosial, membaca dan matematika .

Page 32: kepribadian

Identity and Repudiation vs Identity Diffusion (identitas vs kekaburan identitas) usia 13- 20th

Erikson percaya bahwa ketika individu berhasil melalui masa remaja awal, kematangan diri tercapai.

Pada kondisi ini, individu mencapai keyakinandirinya. Remaja mencoba mencari model ( seseorang yang dapat dijadikan contoh ) dan secara bertahap mengembangkan nilai-nilai ideal bagi kehidupannya .

Page 33: kepribadian

• Intimacy and Solidarity vs Isolation (keintiman dan solidaritas vs isolasi) usia dewasa awal

Pada tahap dewasa awal, individu mulai mengembangkan hubungan sosial yang mengarah kepada ikatan perkawinan atau hubungan persahabatan yang erat dan bertahan dalam waktu yang panjang

Page 34: kepribadian

• Generativity vs Self-absorption (kebangkkitan vs kemandegan)

Individu di tuntut mampu menempatkan peran dirinya secara tepat, baik dalam kerangka perkawinan dan pengasuhan anak, maupun dalam dunia kerja agar lebih kreatif dan produktif, dan juga dalam peran di lingkungan sosial sebagai bagian dari lingkungan kemasyarakatan .

Page 35: kepribadian

• Integrity vs Despair (integritas vs kekecewaan)

Apabila tujuh tahap sebelumnya dapat dilalui dengan berhasil oleh individu maka individu akan mencapai penilaian tertinggi : integritas.