KEPEMIMPINAN
description
Transcript of KEPEMIMPINAN
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Arti kepemimpinan : Suatu seni/proses mempengaruhi
sekelompok orang, shg mereka mau bekerja dg sungguh2 utk meraih tujuan kelompok
Kemampuan utk mengajak orang lain mencapai tujuan yg sudah ditentukan dg penuh semangat
Kegiatan utk mempengaruhi orang2 agar bekerja dg ikhlas utk mencapai tujuan bersama
PEMIMPIN & MANAJER Natural leader = seseorang yg terutama dg
menggunakan nalurinya, sikapnya, kemampuannya & ciri2 kepribadiannya dpt menciptakan keadaan shg orang lain yg dipimpinnya dpt saling bekerjasama utk mencapai tujuan
Management leader = seseorang dg kedudukannya sbg pemimpin terutama dg melaksanakan tugas berdasarkan prinsip dasar manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan & pengendalian shg dpt menciptakan keadaan orang lain yg dipimpinnya saling bekerjasama utk mencapai tujuan
Manajer = orang yg bertugas mengkoordinasikan orang2 yg bekerjasama utk mencapai tujuan dg melaksanakan fungsi manajemen
Pemimpin = orang yg mampu/pandai mempengaruhi & menggerakkan orang lain utk mencapai tujuan tertentu
TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori genetis Inti teori : “leader are born & not made” Seseorang akan mjd pemimpin bila
dilahirkan dg bakat2 kepemimpinan dlm kondisi bagaimanapun, seseorang ditempatkan, karena ia telah ditakdirkan sbg seorang pemimpin , suatu kelak ia akan mjd pemimpin
2. Teori sosial Inti teori = “leader are made not born” Kebalikan dr teori genetis
Setiap orang “bisa” mjd pemimpin bila diberikan pendidikan & pengalaman yg cukup
3. Teori ekologis Teori genetis & sosial tdk seluruhnya
mengandung kebenaran, maka sbg reaksi thd kedua teori tsb muncul teori ekologis yg pd intinya seseorang hanya akan berhasil mjd pemimpin yg baik apabila “ia” waktu dilahirkan telah membawa bakat2, bakat tsb selanjutnya dikembangkan melalui pendidikan yg teratur & pengalaman2 yg memungkinkan utk mengembangkan labih lanjut bakat2 yg dimiliki
SIFAT KEPEMIMPINAN
1. Sosial sensitity, artinya dg tepat dpt merasakan & mengerti tingkah laku anggota kelompok & peka thd kebutuhannya
2. Behavior flexibility, artinya dpt menyesuaikan tingkah lakunya utk mengadakan perubahan sesuai dg kebutuhan & situasi kelompoknya.
KRITERIA SIFAT PEMIMPIN
1. Kekuatan 2. Keseimbangan emosi3. Pengetahuan ttng hubungan
kemanusiaan4. Motivasi pribadi5. Kecakapan berkomunikasi6. Kecakapan mengajar7. Kemampuan teknis
WEWENANG KEPEMIMPINAN
Wewenang kepemimpinan = hak utk bertindak/mempengaruhi tingkah laku orang yg dipimpinnya
Sumber wewenang : Berasal dr atasan, yg berarti seorang
Presiden Direktur misalnya menunjuk seseorang yg dianggap mampu utk mjd kepala bagian penjualan & kmdn diberi wewenang utk memerintah dr atasannya
Cara tsb disebut top down authority
to management
Gambar. Top Down Authority
Lower level
manajer
Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja
Top down authority diperlukan apabila tingkat koordinasi & pengawasan yg layak perlu dicapai
Tingkat wewenang yg terpusat diperlukan utk mencapai perencana & pengambilan keputusan yg diperlukan utk membantu perusahaan bekerjadg erat (kohesif)
Susunan wewenang yg formal membantu adanya kesatuan (unit yg diinginkan)
Konsep kedua adalah bottom up authority, yg mendasarkan diri pd teori penerimaan
Pd konsep ini pimpinan dipilih (diterima) oleh mereka yg akan mjd bawahannya
Management
Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja
Gambar : Bottom up authority
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan = pola tingkah laku dirancang utk mengintegrasi tujuan individu utk mencapai tujuan
1.The autocratic leader Menganggap bahwa semua kewajiban utk
mengambil keputusan, utk menjalankan tindakan& utk mengarahkan, memberi motivasi & mengawasi bawahannya terpusat ditangannya dengan maksud utk meniminumkan penyimpangan dr arah yg dikerjakan
2. The participate Pemimpin mendorong kemampuan
mengambil keputusan dr para bawahannya sehingga pikiran2 mereka akan selalu meningkat & makin matang
Para bawahan juga didorong agar meningkatkan kemampuan mengendalikan diri & menerima tanggungjawab yg lebih besar
Pemimpin akan mjd lebih supportif dlm kontak dg para bawahan & bukan mjd bersikap diktator
KONSISTENSI DLM GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan yg konsisten = Gaya kepemimpinan yg berorientasi thd efektivitas organisasisesuai dg kondisi/situasi yg dihadapi oleh pimpinan tsb
1.Tingkat kesiapan bawahan Tingkat kesiapan bawahan utk menerima
sikap & tingkah laku serta gaya kepemimpinan dipengaruhi 2 faktor :
a. Kemampuan (pengetahuan& ketrampilan yg dimiliki)
b. Kemauan (kehendak, keinginan & motivasi)
Kedua faktor tsb menimbulkan bermacam2 tingkat kesiapan sbb :
a) Tdk mampu & tdk mau (kesiapan tingkat 1)
b) Tdk mampu tp mau (kesiapan tingkat 2)
c) Mampu tp tdk mau (kesiapan tingkat 3)d) Mampu & mau (kesiapan tingkat 4)
Tinggi(K4)
Menengah Rendah(K1)(K3) (K2)
Mampu DanMau
Mampu Tapi
Tak mau
Tak mampu
TapiMau
Tak mampu
DanTak mau
2. Pemilihan gaya kepemimpinan sesuai dg tingkat kesiapan bawahan
a. Mengatakan/memerintah (telling) Bg bawahan/kelompok yg memiliki
tingkat kesiapan rendah (K1) maka lebih baik diterapkan gaya kepemimpinan yg bersifat menugaskan, memerintahkan/mengarahkan serta terperinci tugas2 yg harus dilaksanakan oleh bawahan, dg sedikit memberikan hubungan kemanusiaanya kepadanya
b. Menjual/menawarkan (selling) Pd K2 = tingkat kesiapan ini, bawahan tdk
mampu tp berkeinginan kuat & berusaha keras utk dpt melaksanakannya
Bentuk gaya kepemimpinan yg cocok = kombinasi antara penugasan tinggi dg hubungan persahabatan yg tinggi
Hal ini disebabkan karena pd tingkat ini, bawahan pd dasarnya tdk mampu shg perlu diberikan perincian /pengarahan tugas yg harus dilakukannya, tp karena mereka bersedia utk bekerja keras mk haruslah diberikan dorongan/motivasi dlm bentuk hubungan kemanusiaan/persahabatan yg komunikatif & persuasif
c.Partisipasi (participating) Kesiapan tingkat tiga = kelompok/orang yg
sebenarnya mampu tp belum siap utk terjun ke lapangan shg tdk memiliki motivasi yg kuat utk melakukannya
c. Partisipasi (participating) Kesiapan tingkat tiga = kelompok/orang yg
sebenarnya mampu tp belum siap utk terjun ke lapangan shg tdk memiliki motivasi yg kuat utk melakukannya, biasanya karena rasa takut & was2
Selain itu K3 jg terdiri dr kelompok/orang yg sebenarnya mampu & sebelumnya telah memiliki motivasi tinggi tp saat ini karean sesuatu hal mereka mjd tdk mau/enggan utk menjalankan tugas2nya.
Dlm kondisi ini, gaya/tingkah laku yg sesuai adalah prioritas tinggi thd hubungan kemanusiaan dg teknik komunikasi dua arah yg persuasif & dgn tingkat penugasan serta pengarahan yg rendah
d. Pendelegasian tugas (delegating) Kesiapan tingkat empat = kesiapan yg
tertinggi dimana bawahan mampu & bersemangat tinggi
Mereka bekerja dg profesionalisme tinggi tanpa menunggu adanya pengarahan/perintah2 dr atasannya
Gaya kepemimpinan yg sesuai = pendelegasian tugas, tanggungjawab & wewenang yg cukup besar kpd bawahannya
Pemilihan gaya kepemimpinan yg tepat sesuai dg tingkat kesiapan yg dimiliki bawahan dpt digambarkan sbb :
Tinggi
HUBU- TINGKAHNGAN LAKU PIM-
PIN PINAN
Rendah PENUGASAN Tinggi
K3 = partisipasi
ing Madya
K2 = menjual Mangun Karsa ing
Tut WuriHandayani K4=Pendelegasian Tugas
K1 = Memerintah
K4 K3 K2 K1
MampuDan Mau
MampuTetapiTidak mau
Tidak mampuTetapi Mau
Tidak mampuDanTidak mau
PERAN MANAJER DLM PERUSAHAANPemasaran
Strategi pemasaran = suatu rencana keseluruhan utk mencapai tujuan yg telah ditetapkan perusahaan
Penentuan strategi pemasaran ini dpt dilakukan oleh manajer pemasaran dg membuat tiga macam keputusan :
1.Memilih konsumen yg dituju (target consumer)
2.Mengidentifikasikan keinginan konsumen3.Menentukan marketing mix
Adapun elemen2 strategi pemasaran beserta hubungannya dpt digambarkan sbb :
Gambar : Elemen-elemen strategi pemasaran
Memilih konsumen yg dituju
Mengidentifi kasikan keinginan mereka
Menentukan
marketing mix-nya
Pro-duk
Harga
Distri-busi
Promo-si
Faktor-faktor lingkungan
Organisasi
RisetPemasaran
Pasar
Elemen2 strategi pemasaran1. Konsumen yg dituju
Konsumen yg dituju = individu2 yg harus dilayani perusahaan secara memuaskan
Menurut pengalaman, tdk mungkin perusahaan benar2 dpt memberikan kepuasan kpd setiap individu
Pendekatan yg paling baik = dg memilih kelompok tertentu yg dituju, kmdn menentukan marketing mix yg dpt memuaskan keinginan mereka.
2.
2. Mengidentifikasi keinginan konsumen Setelah menentukan konsumen yg dituju,
pelaksana pemasaran harus mengumpulkan informasi dr beberapa sumber, utk menentukan keinginan mereka
Perusahaan akan dapat menyesuaikan produk & program pemasarannya thd keinginan konsumen yg mjd sasarannya tsb
Apabila misalnya perusahaan menentukan dua kelompok konsumen yg dituju, maka perusahaan juga harus membuat produk & program pemasaran tersendiri utk masing2 kelompok
Hal ini disebabkan karena masing2 kelompok konsumen mempunyai keinginan yg berbeda2
3. Menentukan marketing mix Marketing mix = variabel2 yg dipakai oleh
perusahaan sbg sarana utk memenuhi keinginan & kebutuhan konsumen
Pengusaha harus memahami pentingnya pentingnya berbagai unsur marketing mix tsb,& bagaimana mengkombinasikannya agar dapat memuaskan konsumennya.
Variabel2 ini berupa kebijaksanaan barang, penetapan harga, kebijaksanaan distribusi & promosi
Marketing mix Marketing mix = mencakup sejumlah
variabel pemasaran yg terkontrol oleh perusahaan & digunakan oleh perusahaan utk mencapai target pasar yg telah ditetapkan & memberikan kepuasan pd konsumen
Marketing mix terdapat 4 komponen utama :
1.Produk2.Harga3.Promosi4. Saluran distribusi
Keputusan ttng produk Utk barang konsumsi, bentuk fisiknya
sangat menentukan sekali bg kelanjutan dlm penjualannya
Utk barang industri lebih mudah diatasi dg kontak langsung antara pembeli & penjual dlm penentuan bentuk fisiknya
Brand name = sbg senjata persaingan bg produsen barang konsumsi
Utk barang industri, yg lebih penting adalah reputasi & nama perusahaan
Ada faktor lain yg sangat penting bg program pemasaran barang industri & memerlukan biaya cukup banyak, yaitu garansi
Aspek bantuan sesudah penjualan seperti pemasangan & reparasi, juga perlu dipertimbangkan .
Sering masalah ini perlu dipertimbangkan utk barang konsumsi, seperti mobil & almari es
Selain aspek2 dimuka, faktor lain yg tdk kalah pentingnya adalah faktor pembukusan
Penetapan harga Pd umumnya, produsen barang industri
sangat hati2 dlm menghitung biaya utk menetapkan harga produknya pd saat ada penawaran dr pembeli
Jd, penetapan harga utk produk2 seperti ini cenderung berorientasi pd biaya.
Jk biaya produksinya per unit sudah ditentukan, maka biasanya persentase mark-up yg ditetapkan diharapkan dpt menutup biaya pemasaran, biaya administrasi & laba bersih
Utk berbagai macam barang konsumsi & barang undustri standar, penetapan harga berorientasi pd permintaan
Dpt ditentukan berbagai tingkat penjualan pd berbagai macam harga tanpa abaikan biaya
Perubahan harga dpt dilihat akibatnya thd permintaan/penjualan
Harga yg dipilih = tingkat harga yg dpt memberikan laba max
Kurva permintaan utk produk tsb bersifat elastis yg berarti : penurunan harga mengakibatkan kenaikan penjualan
Selain maksimasi laba, perusahaan dpt menggunakan harga produk utk tujuan lain spt : maksimisasi penjualan, menguasai persaingan, memperbaiki/mempertahankan market share
Promosi Dlm kegiatan promosi, produsen barang
industri lebih banyak menitikberatkan pd personal selling (menggunakan salesman) drpd periklanan, karena secara geografis pemakai industri lebih memusat & jauh lebih sedikit drpd konsumen
Selain itu, sifat teknis dr produksinya memungkinkan bg produsen utk menggunakan salesman
Perusahaan jg sering menggunakan teknik promosi penjualan seperti pameran & peragaan sbg bagian dr promotion mix utk barang industri
Kegiatan promosi yg banyak dipakai utk barang konsumsi : Promosi penjualan, spt : kupon berhadiah,
sampel, peragaan di toko pengecer Periklanan
Periklanan ditujukan utk mencapai pasar secara massal dg biaya yg relatif tdk mahal
Media : radio, surat kabar & televisi, sedang majalah & surat pos lebih efektif utk mencapai pasar khusus/tertentu
Biaya personal seliing hanya digunakan utk mencapai penyalur spt pedagang besar & pengecer
Tp jg bisa dilkasanakan personal seliing bg barang konsumsi utk mencapai konsumen akhir, spt : kosmetik, ensiklopedia,dll
Salah satu bentuk promosi = door to door sales yg menggunakan tenaga penjualan yg dinilai lebih efektif dibanding kegiatan promosi yg lain karena “unsur memaksanya”, namun dinilai mahal sehubungan dg kompensasi(gaji, komisi0 yg harus dibayarkan kepadanya.
Distribusi
Barang konsumsi umumnya dijual melalui perantara dg maksud utk menekan biaya pencapaian pasar yg luas & menyebar
Hampir seluruh barang konsumsi, distribusi melalui baik pedagang besar & pengecer/pengecer saja
Produsen dpt menghemat biaya dg melimpahkan sbgn fungsi pemasarannya kpd perantara
Utk barang industri , hampir sbgn besar tdk menggunakan perantara, tp secara langsung dijual kpd pembeli industri karena adanya keinginan utk mengadakan hubungan antara penjual-pembeli melalui proses yg ada
Hal ini memungkinkan bg produsen utk melayani pengiriman secara cepat kpd pembeli yg menghendakinya shg dpt menghemat biaya distribusi karena tingkat persediaannya semakin kecil
Produksi Bgn produk = bgn yg ada di dlm
perusahaan yg bertugas utk mengatur kegiatan2yg diperlukan dlm penyelenggaraan produksi shg diharapkan proses produksi akan berjalan lancar & hasil produksi pun akan bermutu tinggi
Manajer harus mengkoordinasikan antara kegiatan produksi dg kegiatan lainnya terutama pemasaran, keuangan & personalia
Manajer harus memperhatikan 4 tepat : tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu & tepat harga
Personalia Manajer menetapkan jumlah & kualitas
tenaga kerja yg dibutuhkan melalui rekruitmen & seleksi, penempatan & pengembangan tenaga kerja tsb
Utk mengevaluasi SDM dlm organisasi dpt dilakukan dg model 4C :
1.Competence. Kompetens diukur dr kemampuan
karyawan dlm melakukan pekerjaannya, misalnya apakah mereka perlu pelatihan/tidak
2. Commitment. Komitmen diukur dr seberapa besar
komitmen & loyalitas karyawan pd pekerjaan & perusahaan/organisasi
3. Congruence Keserasian dilihat dr apakah ada
keserasian antara tujuan perusahaan dg harapan karyawan
Ketidakserasian dpt dilihat dr misalnya pemogokan karyawan/konflik atasan & bawahan dsb
4. Cost effectiveness Efektivitas biaya diukur dr penghematan
upah, tunjangan, dll