kepean
Click here to load reader
-
Upload
tami-rori-abtodi -
Category
Documents
-
view
222 -
download
3
Transcript of kepean
Dengan adanya contoh analisis SWOT, maka sangat berharap anda bisa memahaminya secara keseluruhan mengenai analisis SWOT. Perlu di pahami, inti analisis SWOT ini adalah menilai dalam/internal perusahaan dengan melihat kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), kemudian menilai luar/eksternal perusahaan dengan melihat peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Tanpa panjang lebar, yuk kita ke bahasan contoh analisis swot perusahaan (saya ambil contoh perusahaan NOKIA), Contoh analisis SWOT NOKIA:
NB: Sebelumnya perlu diperhatikan, saya tidak mencantumkan data dan hanya memberikan penjelasan sekedarnya karena nanti akan memakan banyak tulisan. Bagi anda yang ingin serius menganalisis memakai metode SWOT, maka WAJIB untuk menyertakan data dan penjelasan yang maksimal agar analisis benar-benar tepat.
1. Strengths (Kekuatan)
PengalamanBagaimana tidak, NOKIA masuk dunia mobile mulai dari tahun 1968-1991 dan pada tahun 1992 sudah mulai meluncurkan ponsel GSM dengan produk Nokia 1011.
Jaringan Terbesar Penjualan & Distribusi
Nokia merupakan brand yang telah melekat di hati para kosumen dan merupakan perintis ponsel yang saat ini sangat di butuhkan oleh seluruh dunia, jadi wajar saja kekuatannya terletak pada terbesar penjualan dan distribusinya.
Hubungan Pelanggan yang Kuat
Bicara brand NOKIA maka hampir seluruh dunia mengenal merk ponsel ini, pelanggan yang loyal serta setia pasti susah untuk pindah ke lain hati.
Berbagai Macam Produk untuk Semua Kelas
Tidak hanya sebatas hubungan pelanggan yang kuat, Nokia juga memanjakan konsumennya dengan berbagai macam produk yang sesuai kelas.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kurang Gaya Dalam Produk Murah
Memang sudah wajar, harga menentukan sebuah kualitas ataupun tampilannya. Tetapi ini menjadi kelemahan yang mana produk China dapat membuat replika dengan gaya eksklusif tetapi tetap dengan harga yang sangat murah.
Kehilangan Pangsa PasarUntuk saat ini Nokia memang telah kehilangan pasarnya setelah symbian tidak lagi update, lalu di akuisisi oleh Microsoft dengan OS Windows Phone.
3. Opportunities (Kesempatan)
Pertumbuhan Pasar BaruDengan pertumbuhan pasar/trend baru, yaitu handphone berbasis smartphone maka ini menjadi suatu peluang untuk berkonstrasi pada meningkatkan kualitas smartphone.
4. Threats (Ancaman)
Ponsel ChinaPonsel China merupakan suatu ancaman yang sangat serius bagi Nokia, karena dengan fitur yang cukup hampir sama, mereka berani menjual dengan harga murah dan ini pun menjadi sebuah perang harga.
Pesaing Seperti Samsung & Apple
Dari tahun 2000 an – 2010 Nokia memang tiada tandingannya dalam hal ponsel, karena memang memberikan setiap kebutuhan para konsumen, akan tetapi mulai tahun 2011 para pesaing Nokia (khususnya Samsung dan Apple) mulai melejit, berikut statistik penjualannya:
Kesimpulan
Setelah menganalisis semua faktor, langkah selanjutnya adalah bagaimana memaksimalkan kekuatan (strengths), menutupi kelemahan (weaknesses), memanfaatkan peluang (opportunities), dan menangkal semua ancaman (threats) yang datang.
KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMANTAUAN DAN EVALUASI KEJADIAN INFEKSI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT
TUJUAN
1. Tujuan Umum Memberikan pelayanan pencegahan Infeksi Nosokomial Rumah Sakit yang optimal.
2. Tujuan Khusus.
a. Adanya peningkatkan kualitas Pengendalian Infeksi Nosokomial.
b. Mencegah terjadinya infeksi silang baik bagi pasien maupun petugas Rumah Sakit.
c. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja RS. ……
.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok Memantau dan mengevaluasi kejadian infeksi di ruang rawat inap.
2.Membuat Rincian Kegiatan
E. CARA PELAKSANAAN
1. Pencatatan dilakukan cukup satu kali saja yaitu bila ditemukan kelainan sesuai jenis infeksi nosokomial yang ada maka petugas yang pertama kali menemukan si pasien harus langsung mencatat dan bila pindah tidak usah dicatat lagi.
2. Pencatatan dilakukan oleh perawat yang ditunjuk dengan menggunakan format harian sederhana RS yang mencakup semua variabel (satuan) yang ada dalam formula dari seluruh jenis infeksi nosokomial yang ada.
3. Pencatatan dengan menggunakan form sederhana, digunakan pada :
a. Angka Pasien dengan Dekubitus.
b. Angka Kejadian Infeksi dengan Jarum Infus.
c. Angka Infeksi Luka Operasi.
d. Angka infeksi Saluran Kencing.
e. Angka pasien dengan Pneumonia.
f. Angka Pasien dengan Sepsis.
4. Petunjuk Pengisian
a. Cari indikasi adanya infeksi nosokomial dengan melakukan telaah/kajian laboratorium. Dapat pula dilakukan kunjumgan laboratorium untuk mengetahui apakah ada hasil isolasi positif pada waktu tersebut di ruang perawatan dmana dilakukan kegiatan surveilans.
b. Kajian catatan atau status pasien untuk melihat tanda infeksi dan hasil kultur. Bila ada, pasien infeksi nosokomial catat kapan mulai terjadi dan kapan pasien masuk rumah sakit.
c. Jika gejala atau tanggal mulainya tanda infeksi kurang jelas tanyakan dokter atau perawat pasien yang bersangkutan. d. Kajian catatan obat untuk melihat pasien dengan antibiotika (kemungkinan infeksi nosokomial).
e. Kajian kurva suhu untuk mengidentifikasi pasien dengan demam.
f. Tanyakan pada perawat dan dokter ruangan apakah ada pasien dengan infeksi.
g. Jika ada pasien infeksi nosokomial catat pada daftar isian.
h. Lakukan pengecekan apakah pasien infeksi nosokomial sebelumnya (kalau ada) sudah sembuh atau belum.
i. Sambil melakukan kunjungan ruangan perhatikan apakah ada staf baik perawat, dokter maupun keluarga pasien yang tidak melakukan standar pencegahan infeksi dengan benar jika ada catat pada formulir checklist penerapan prosedur kewaspadaan universal.
j. Perhatikan apakah fasilitas/bahan seperti anti septik, sabun,dll tidak digunakan dengan benar.
k. Sewaktu-waktu lakukan wawancara/diskusi dengan perawat ruangan tentang ketersediaan fasilitas untuk tindakan pencegahan infeksi meliputi kemudahan memperoleh, kecukupan persediaan, kemudahan pemakaian dan kenyamanan.
F. SASARAN
1. Meningkatkan perilaku petugas terhadap upaya pencegahan infeksi nosokomial.
2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas RS. ……
3. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial sebesar 75% di RS. ……
4. Meningkatkan kualitas pelayanan Pengendalian Infeksi Nosokomial.
G. JADWAL PELAKSANAAN
H. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
1. Setiap bulannya ICN (infection control nurse) mencatat kejadian pasien infeksi nosokomial di ruang rawat inap kepada tim pengendalian mutu keperawatan.
2. Setiap 1 (satu) bulan sekali tim pengendalian mutu keperawatan membuat laporan pelaksanaan pencatatan kejadian infeksi nosokomial di ruang rawat inap kepada Direktur RS.
Secara sederhana yang dimaksud dengan
etika bisnis adalah cara-cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan, industri
dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana
kita menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan
tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di
masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan
yang diatur oleh hukum, bahkan
merupakan standar yang lebih tinggi
dibandingkan standar minimal ketentuan
hukum, karena dalam kegiatan bisnis
seringkali kita temukan wilayah abu-abu
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam
artikelnya di Advance Managemen
Jouurnal (1988), memberikan tiga
pendekatan dasar dalam merumuskan
tingkah laku etika bisnis, yaitu :
Utilitarian Approach : setiap
tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam
bertindak seseorang seharusnya
mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat sebesar-besarnya kepada
masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
Individual Rights
Approach : setiap orang dalam tindakan
dan kelakuannya memiliki hak dasar
yang harus dihormati. Namun tindakan
ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan
menyebabkan terjadi benturan dengan
hak orang lain.
Justice Approach : para
pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama, dan bertindak
adil dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
Contoh : Sebuah perusahaan
pengembang di Lampung membuat
kesepakatan dengan sebuah perusahaan
perusahaan kontraktor untuk
membangun sebuah pabrik. Sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati
pihak pengembang memberikan
spesifikasi bangunan kepada pihak
perusahaan kontraktor tersebut. Dalam
pelaksanaannya, perusahaan kontraktor
menyesuaikan spesifikasi bangunan
pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga
bangunan pabrik tersebut tahan lama dan
tidak mengalami kerusakan. Dalam
kasus ini pihak perusahaan kontraktor
telah mematuhi prinsip kejujuran karena
telah memenuhi spesifikasi bangunan
yang telah mereka musyawarahkan
bersama pihak pengembang