KEPALA SEKSI PKSE KKP BANDUNG YANI DWIYULI SETIANI … · 2020. 9. 3. · 1.SE Dirjen P2P Kemenkes...
Transcript of KEPALA SEKSI PKSE KKP BANDUNG YANI DWIYULI SETIANI … · 2020. 9. 3. · 1.SE Dirjen P2P Kemenkes...
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
KEPALA SEKSI PKSE KKP BANDUNGYANI DWIYULI SETIANI .,SKM, MKM
NIP. 197107301993032001
http://www.kkpbandung.kemkes.go.idhttp://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Nama Lengkap : Yani Dwiyuli Setiani, SKM, MKMJabatan : Kasi Pengendalian Karantina dan Surveilans EpidemiologiInstansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II BandungPendidikan Terakhir : Epidemiologi Kesling, FKM, UI Depok - 2008Alamat Rumah : Jalan Gn. Tangkuban Perahu I No. 147 Kel. Larangan Kec.
Harjamukti Kota CirebonNo Hp : +62 8156420782 (sms, WA ,Call )Alamat e-mail : [email protected] Instansi : Jalan Cikapayang No. 5 – Tamansari Dago Bandung
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
• KKP adalah bagian dari QIC• QIC Quarantine, Immigration, Customs
‒ Tiga fungsi pemerintah di pintu masuk negara untuk menjaga keamanan bangsa dan negara dalam bidang kesehatan, bidang keimigrasian dan bidang kepabeanan
‒ Urutan pelaksanaan fungsi:pemeriksaaan karantina (jika lolos) pemeriksaan imigrasi (jika lolos) pemeriksaan Bea Cukai (jika lolos) diijinkan masuk
• Kadang-kadang QIC ditulis CIQ berdasarkan abjad• Pada dasarnya KKP dibentuk di pintu masuk negara sebagai kesatuan perangkat QIC dan hanya dibentuk di
pelabuhan dan bandar udara internasional serta PLBDN
QIC - CIQ
Kekarantinaan Kesehatan harus selalu berada di lini terdepan untuk menyelamatkan bangsa dan negara . Sebagian besar KKP sudah terdepan dalam pelaksanaan QIC tetapi masih ada yang belum mampu
menegakkan peraturan perundangan dalam bidang kesehatan di pintu masuk negara
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
UU NO 1 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA LAUT UU NO 2 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA UDARA UU NO. 4 TAHUN 1984 TENTANG WABAH PENYAKIT MENULAR UU NO. 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN UU NO.17 TAHUN 2006 TENTANG KEPABEANAN UU NO. 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN UU NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN UU NO.6 TAHUN 2011 TENTANG KEIMIGRASIAN UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Keberadaan KKP sangat penting dan diamanatkan oleh peraturan perundangan baik di bidang kesehatan maupun di luar bidang kesehatan
DASAR – DASAR PEMBENTUKAN KKP
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
International Health Regulations (IHR-2005) International Civil Aviation Organization (ICAO) International Maritime Organization (IMO) International Air Transport Association (IATA)
DASAR PEMBENTUKKAN KKPKESEPAKATAN INTERNASIONAL
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
• Mengawal Peraturan Perundang-undangan bidang kesehatan di pintu masuk negara.
• Melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan di pelabuhan laut, bandar udara, dan pos lintas batas negara.
• KKP sangat menentukan keselamatan negara melalui pencegahan masuk dan keluarnya penyakit berpotensi wabah ke wilayah Negara (dengan deteksi pada orang, barang, dan alat angkut) melalui pintu masuk negara
• KKP berperan dalam penyelenggaraan hubungan internasional di pintu masuk negara melalui inspeksi dan pengkarantinaan alat angkut, barang, dan orang dari luar negeri
• KKP berhak menolak masuknya alat angkut, dan merekomendasikan untuk menolak barang, dan orang di pintu masuk negara yang berpotensi mengganggu kesehatan bangsa yang berdampak pada keselamatan negara
• Menerapkan International Health Regulation (IHR-2005) untuk mencegah terjadinya public health emergency of international concern (PHEIC) akibat agen biologi, kimia atau fisika di Pintu Masuk Negara.
KKP SEBAGAI PERANGKAT PUSAT
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
• KKP bertanggung-jawab dalam deteksi dini, pencegahan, dan respons terhadap ancaman masuknya potensi masalah kesehatan di pintu masuk negara
• KKP melakukan deteksi dini dan tindakan segera kejadian penyakit diperlukan kompetensi medis melalui penegakan diagnosis dan tindakan medis
• KKP adalah satu-satunya perangkat kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah di pintu masuk negara
KOMPETENSI MEDIS DI KKP MUTLAK DIPERLUKAN
KKP ADALAH UNIT PELAYANAN MEDIS
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008
Pasal 2KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Pintu Masuk Negara (PoE)
di luar pintu masuk Negara (Wilayah Pemda)
Cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit/masalah kesehatan masyarakat
TUGAS KKP MENURUT PERMENKES
Bentuk kegiatan kantor kesehatan pelabuhan, antara lain :
ü Melaksanakan pengawasan di pintu masuk/keluar serta dapat melakukan pembatasan terhadap pelaku perjalanan yang datang dari daerah/negara terjangkit
ü Melakukan pengawasan alat angkut, pelaku perjalanan, barang dan abu/jenazah yang berpotensi menimbulkan ancaman kesehatan
ü Merespon terhadap laporan adanya kasus sakit di atas pesawat, kapal maupun di lintas batas darat negara
ü Berkoordinasi dengan stakeholder di pintu masuk negara dan dinas kesehatan terhadap pelacakan kontak
ü Menyediakan informasi kesehatan
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
• Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Deteksi dini alat angkut orang dan barang yang berpotensi
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat• Pelayanan Kesehatan Kekarantinaan
Tatalaksana kasus untuk rujukan/tindakan selanjutnya• Pengendalian Risiko Lingkungan
Pengendalian faktor resiko lingkungan termasuk vektor dan binatang penular penyakit untuk mencegah penularan penyakit berpotensi wabah keluar wilayah pelabuhan, bandara dan PLBDN
Tiga Fungsi Dasar Perangkat KKP Dalam Kekarantinaan Kesehatan
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Kemampuan Utama untuk Pintu Masuk Negara/ Point of Entry (PoE); Pelabuhan /Bandara /Lintas Batas Darat Negara (Annex 1b)§ Rutin§ Kemampuan merespon PHEIC
KAPASITAS INTI IHR (2005) DI PoE
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Menyediakan pelayanan medis yang layak, termasuk fasilitas diagnostik yang memungkinkan assessment segera terhdp penumpang yang sakit
Menyediakan transport dan
petugas
Menyediakan petugas utk pemeriksaan pesawat / kapal / kendaraan
Menyediakan air yg aman utk diminum, fasilitas katering, toilet, pembuangan limbah yg memadai
Menyediakan staf untuk pemberantasan vektor setempat dan di sekitarnya
KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA
DALAM KONDISI RUTIN
ab
c
d
e
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
aMelaksanakan tanggap darurat kesehatan, penunjukan koordinator & pejabat berwenang di pintu masuk & sarana yankes lainnya
Melakukan diagnosis & perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yg terjangkit melalui kerjasama dg fasilitas medis & kesehatan hewan setempat dlm pengisolasian, pengobatan & layanan pendukung lainnya
b c
Menyediakan ruangan yg memadai & terpisah dr pelaku perjalanan lain, utk mewawancarai org yg terjangkit atau tersangka
dMenyediakan sarana diagnosis & bila perlu karantina thd pelaku perjalanan yg diduga terjangkit, sebaiknya di sarkes yg jauh dr pintu msk
eMenerapkan tindakan hapus serangga, hapus tikus, hapus hama, dekontaminasi atau penanganan bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang & paket pos di lokasi khusus
f
Menerapkan pengawasan masuk & keluarnya pelaku perjalanan
g
Menyediakan kendaraan khusus & staf terlatih dg alat pelindung diri yg memadai, dlm merujuk pelaku perjalanan yg membawa atau terkontaminasi peny menular
KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA KETIKA TERJADI PHEIC
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
KKP diseluruh INDONESIA
10241305
1410
2309
2641
2642
2640
0419
2032
2537
2309
1728
20060313
20070414
2309
21332108
0721
0418
0417
04150702
1227
1538
01120201
0111
2436
1023
08220903 0904
1125
28442643
1829 1931
1830
2234
2235
0702
2633
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
KELAS I : 7 KELAS II : 21 KELAS III : 20 KELAS IV : 1 WILKER : 306
International PoE :• 27 bandara • 41 pelabuhan • 6 PLBD (resmi)
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
RUANG LINGKUP Penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan
Pintu Masuk Wilayah
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Pelabuhan
Bandar Udara
Karantina Rumah
Karantina RS
Pembatasan Sosial
Karantina Wilayah
PLBDN
Dinkes Prop/Dinkes Kab/KotaKekarantinaan Kesehatan dilaksanakan di pintu masuk negara
oleh KKP dan diluar pintu masuk negara/wilayah oleh pemerintah daerah
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Tindakan terhadap orang: • rujukan, • karantina, • isolasi
Tindakan penyehatan terhadap Alat Angkut dan Barang: • Deratisasi, • Desinseksi, • Desinfeksi, • Dekontaminasi
KEGIATAN & TINDAKAN KEKARANTINAAN KESEHATAN Kegiatan
Surveilans epidemiologi penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat terhadap alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan, serta respon terhadap Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dalam bentuk tindakan Kekarantinaan Kesehatan.
Tindakan berupa tindakan terhadap orang, terhadap alat angkut dan barang, pembatasan sosial berskala besar, dan/atau penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan.
Prinsip kegiatan Kekarantinaan kesehatan adalah detect, prevent dan respond
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
(COVID-19)
1. SE Dirjen P2P Kemenkes RI, terkait Peningkatan kewaspadaan terhadap infeksi COVID-19dan SE Dirjen Perhubungan Laut dan Udara tentang wabah virus corona 2019;
2. COVID-19 ditetapkan oleh WHO sebagai KKMMD/PHEIC (30 Januari 2020).
3. Jalur transportasi laut baik dari dan ke negara terjangkit (Singapore dan malaysia)
4. Dampak dari Infeksi COVID-19(Perekonomian, Pariwisata, Sosial dll)
LATAR BELAKANG
• novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
• Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
• Masa inkubasi 2019-Ncov 2-11 hari, diobservasi sampai 14 hari
• Per Tanggal 11 Februari 2020 (WHO) mengumumkan nama resmi baru untuk virus corona yakni Corona Virus Disease – 19 ( COVID-19 )
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Sesuai Arahan Presiden RI terkait perjalanan ke mainland Cina, yaitu:
• Seluruh penerbangan langsung dari dan ke mainland Cina untuk sementara dihentikan mulai hari Rabu tanggal 5 Februari 2020 pukul 00.00.
• Semua pendatang yang tiba dari mainland Cina dan sudah berada di sana sebelumnya selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.
• Kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara Cina yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan.
• Warga negara Indonesia untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke mainland
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Situasi Global COVID-19 tanggal 11 Februari 2020
Sumber WHO Per 10 Februari 2020
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Negara yang melaporkan kasus COVID-19
Sumber WHO Per 11 Februari 2020
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Gejala Klinis• Demam • Letih-lemah-lesu dan batuk kering • Sesak • Distress pernapasan • Rontgen dada memberikan
gambaran adanya perubahan di kedua lapangan paru.
• Vital sign umumnya stabil saat dalam perawatan.
• Pemeriksaan mikroskopis sediaan darah umumnya memberikan gambaran hitung sel darah putih yang rendah (leukopenia dan limfopenia).
21
VaKsinasi dan PenGobatan
• Saat ini belum tersedia vaksin COVID-19.
• Vaksin yang beredar untuk pneumonia akibat mikroorganisme yang lain
Pengobatan bersifat supportif sesuai dengan gejala yang ada
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Deteksi Dini dan Respon di Pintu Masuk Negara
Jika memenuhi kriteria kasus pasien dalam pengawasan (suspek) maka dilakukan respon berupa:
• Tatalaksana kasus dan rujuk ke RS rujukan
• Lakukan tindakan penyehatan terhadap barang dan alat angkut
• Mengidentifikasi penumpang lain yang berisiko (kontak erat)
Jika tidak memenuhi kriteria kasus pasien dalam pengawasan (suspek) maka dilakukan respon sebagai berikut:
• Tatalaksana kasus sesuai diagnosis yang ditetapkan
• Orang tersebut dapat dinyatakan laik/tidak laik melanjutkan perjalanan dengan suatu alat angkut sesuai dengan kondisi hasil pemeriksaan
• Pemberian HAC dan komunikasi risiko mengenai infeksi coronavirus, informasi bila selama masa inkubasi mengalami gejala sesuai definisi kasus maka segera memeriksakan ke fasyankes dengan menunjukkan HAC kepada petugas kesehatan.
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Jika memenuhi kriteria kasus kasus pasien dalam pengawasan (suspek) maka dilakukan respon berupa:
• Terhadap kontak erat (dua baris depan belakang kanan kiri) dilakukan: karantina minimal 1 kali masa inkubasi terpanjang, pemberian HAC dan komunikasi risiko
• Notifikasi ke Ditjen P2P melalui PHEOC ditembuskan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan dilakukan pencatatan menggunakan formulir (terlampir)
Jika tidak memenuhi kriteria kasus kasus pasien dalam pengawasan (suspek) maka dilakukan respon sebagai berikut:
• KKP mengidentifikasi daftar penumpang pesawat, dengan maksud bila kasus tersebut mengalami perubahan manifestasi klinis sesuai definisi kasus suspek maka dapat dilakukan contact tracing.
• Pada penumpang dan kru lainnya yang tidak berisiko juga dilakukan pemeriksaan suhu menggunakan thermal scanner, pemberian HAC dan komunikasi risiko.
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
KESIAPSIAGAAN KKP KELAS II BANDUNG MENGHADAPI N-CoV - 2019
Melaksanakan Koordinasi dengan LS/LP terkait di pintu masuk
Membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak Cepat dan pengaktifan dok renkon (simulasi dan table top exercise)
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Meningkatkan pengawasan lalu litas orang (Termal scanner dan pembagian HAC)
Meningkatkan pengawasan terhadap alat angkut, orang dan barang
Wajib melaksanakan boarding pada alat angkut dari negara terjangkit di remote areal zona karantina untuk memastikan tidak ada ABK/pelaku perjalanan lainnya dengan gejala COVID-19 2019
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
Melakukan rujukan ke RS jika menemukan ABK/pelaku perjalanan lainnya dengan gejala COVID-19 2019
Melaksanakan desinfeksi alat angkut yang membawa ABK/penumpang sakit
Penggunaan APD pada petugas yang melaksanakan boarding sesuai standar
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
KIE bagi masyarakat di pintu masuk negara
Pemantaun perkembangan penyakit COVID-19 secara global maupun NasionalMemberikan notifikasi dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat (menemukan pasien dalam pengawasan)
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
ALAT ALAT KESIAPSIAGAAN KKP KELAS II BANDUNG
HEPA FILTER
FOGGER
TAS SPRAYER BESERTA CD MANUAL KIT
SPRAYERELECTROSTATICSPRAY GUN
SPRAYER +DESINFECTAN BACKPACK
DESINFECTAN
APD + ISOLASI CHUMBER ISOLASI CHUMBER
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
5 (Lima) fungsi Health Alert Card (HAC) / Kartu Kewaspadaan Kesehatan :1. Tanda bahwa pelaku perjalanan sudah
diskrining di bandara2. Sebagai kewaspadaan bagi yang bersangkutan3. Sebagai kewaspadaan bagi petugas kesehatan,
bila orang yang punya HAC berobat. Karena orang tersebut punya riwayat perjalanan dari negara yang ada kasus COVID-19. Petugas akan langsung memeriksa dengan teliti ke arah kemungkinan COVID-19.
4. Sebagai media penyuluhan. Karena HAC memiliki info singkat tentang penyakit dan gejala.
5. Sebagai komunikasi kewaspadaan di pintu masuk negara dan di wilayah (Dinkes).
HEALTH ALERT CARD (HAC)
http://www.kkpbandung.kemkes.go.id
TERIMAKASIH