Kemuh kel 2

24
LAPORAN KEMUHAMMADIYAHAN Muhammadiyah: Identitas, Landasan Normatif dan Operasional Kelompok 2 Argha Yudiansya (2013730126) Aulia Ariesta Kusuma Putri (2013730127) Ayu Devita Ashari (2013730128) Dosen: Program Studi Pendidikan Dokter

description

kemuhammadiyahan

Transcript of Kemuh kel 2

Page 1: Kemuh kel 2

LAPORAN KEMUHAMMADIYAHAN

Muhammadiyah: Identitas, Landasan Normatif dan Operasional

Kelompok 2

Argha Yudiansya (2013730126)

Aulia Ariesta Kusuma Putri (2013730127)

Ayu Devita Ashari (2013730128)

Dosen:

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta

2014

Page 2: Kemuh kel 2

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas mata kuliah

Kemuhammadiyahan tentang “Muhammadiyah: Identitas, Landasan Normatif dan Operasional”

Selanjutnya, tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas

Kemuhammadiyahan. Kepada dosen yang terlibat dalam pembuatan tugas ini, kami

ucapkan terima kasih atas segala pengarahannya sehingga laporan ini dapat kami susun dengan

cukup baik.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, baik  d a r i

s e g i i s i , b a h a s a , a n a l i s i s , d a n s e b a g a i n y a . O l e h k a r e n a i t u , k a m i

i n g i n meminta maaf atas segala kekurangan tersebut, hal ini disebabkan karena

masih terbatasnya pengetahuan, wawasan, dan keterampilan kami. Selain itu, kritik dan saran

dari pembaca sangat kami harapkan, guna untuk kesempurnaan laporan ini dan perbaikan untuk

kita semua.

Semoga l apo ran i n i dapa t be rmanfaa t dan dapa t member ikan

wawasan  berupa ilmu pengetahuan untuk kita semua.

Wassalammu’alaikum wr. wb. 

Jakarta, 22 September 2014

Kelompok 2

Page 3: Kemuh kel 2

Muhammadiyah: Identitas, Landasan Normatif dan Operasional

A. Landasan Normatif dan Operasional Muhammadiyah

Identitas persyarikatan Muhammadiyah, sebagaimana yang tercantum dalam anggaran dasar Muhammadiyah pasal 1 ayat 1 dinyatakan sebagai gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Berakidah Islam dan bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah. Namun demikian, dilihat dari pemikiran dan pengamalan keagamaan, Muhammadiyah tidak hanya dikenal sebagai gerakan Islam dan dakwah, tetapi juga sebagai gerakan Tajdid.

Oleh karena itu identitas perjuangan Muhammadiyah disebut sebagai gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid. Ketiga identitas tersebut akan dibahas dalam paparan berikut:

1. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

Untuk melaksanakan dan memperjuangkan keyakinan dan cita-cita hidupnya, Muhammadiyah selalu mendasarkan kepada prinsip-prinsip ajaran Islam, karena adanya keyakinan bahwa hanya Islam-lah ajaran yang mampu mengatur tata kehidupan manusia yang dapat membawa pada kesejahteraan hidup didunia dan diakherat pada beberapa firman Alloh antara lain sebagai berikut:

19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS: Ali-Imron;19)

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi (QS: Ali-Imron;85).

Page 4: Kemuh kel 2

2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Amar Ma’ruf nahi Munkar

Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan keyakinan, Muhammadiyah melakukan dakwah islam, yaitu seruan dan ajakan kepada seluruh ummat manusia untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Dakwah ini dilakukan melalui amar ma’ruf nahi munkar, dengan hikmah kebijaksanaan, yang mengacu antara lain pada ayat-ayat berikut:

104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS:Ali_Imron; 104)

10. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah………………... (QS:Ali_Imron; 110)

125. Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Sasaran dakwah Muhammadiyah ditujukan kepada perseorangan dan masyarakat. Dakwah untuk perseorangan ditujukan kepada orang yang telah beragama Islam (bersifat pemurnian) dan yang

Page 5: Kemuh kel 2

belum beragama Islam (bersifat seruan dan ajakan untk memeluk agama Islam). Sedangkan dakwah untuk masyarakat dilakukan dalam rangka perbaikan hidup, bimbingan serta peringatan untuk selalu melakukan yang ma’ruf dan menjauhi yang munkar.

3. Muhammadiyah sebagai gerakat Tajdid

Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan tajdid karena Muhammadiyah selalu berupaya melakukan koreksi dan evaluasi terhadap berbagai pemikiran dan pengamalan keagamaan dalam rangka pemurnian dalam bidang akidah dan ibadah yang disesuaikan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Disamping itu Muhammadiyah selalu berusaha untuk melakukan pembaharuan dalam berbagai bidang kehidupan, yang disesuaikan dengan kemajuan zaman dengan tidak meninggalkan prinsip-prinsip islam. Hal ini dilakukan Muhammadiyah karena memahami pesan yang tersirat dalam firman Alloh berikut:

11. ……….. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri.…………(QS:Ara‟d;11)

B. Landasan Normotif Muhammadiyah

Landasan normotif bagi pelaksanaan dan aktivitas Muhammadiyah meliputi tiga hal, yaitu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. Ketiga landasan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

a. Sejarah Perumusannya

Kegelisahan Ki Bagus Hadikusumo dalam melihat perkembangan zaman yang terus maju membawa konsekuensi logis terhadap cita-cita perjuangan muhammadiyah. Untuk itulah ki bagus merumuskan konsep muqaddimah anggaran dasar untuk dibahas dalam Muktamar Darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Rumusan ini diajukan dan dibahas kembali dalam Muktamar ke-31 tahun 1950 di Yogyakarta untuk mendapat pengesahan dari forum mukatamar. Namun, dalam forum tersebut HAMKA juga membawa konsep, sehingga muktamar belum dapat mengesahkan konsep mana yang dipilih. Akhirnya muktamar merekomendasikan unutk dibawa dalam sidang

Page 6: Kemuh kel 2

Tanwir tahun 1951. Dalam Tanwir konsep Ki Bagus Hadikusumo yang dapat diterima dengan catatan penyempurnaan yang terdiri dari HAMKA, Mr. Kasman Singodimedjo, K.H.Farid Ma’ruf Dan Zein Djambek.

Latar belakang disusunnya Muqaddimah Anggaran Dasar oleh Ki Bagus Hadikusumo dan kawan-kawannya tersebut, adalah: (a) belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah; (b) adanya kecenderungan kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah yang menampakkan gejala menurun sebagai akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi; (c) semakin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsung atau tidak langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah; dan (d) dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945.

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM) merupakan rumusan konsepsi yang bersumberkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah tentang pengabdian manusia kepada Allah, amal, dan perjuangan setiapn manusia muslim. MADM ini menjiwai dan menghembuskan semangat pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan seluruh gerak organisasi muhammadiyah. Dengan demikian, MADM juga menjiwai Anggaran Dasar Muhammadiyah.

b. Matan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah secara lengkap sebagai berikut:

“Dengan nama Allah yang Maha Pemurah dan Penyayang segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam; yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, yang memegang pengabdian pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau, hamba menyembah dan hanya kepada Engkau, hamba mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempeng; jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan; yang tidak dimurkai dan tidak tersesat”. (Al-Qur‟an, Surat Al-Fatihah).

Page 7: Kemuh kel 2

“Saya ri‟dla: bertuhan kepada Allah, beragama kepada Isalm dan bernabi kepada Muhammad Rasullullah Shallallahu alaihi wassallam”.

Amma Ba’du, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah semata-mata, bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.

Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanya dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.

Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya poko hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada ummatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.

Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa tersebut, tiap-tiap orang terutama ummat Islam, ummat yang percaya akan Allah dan hari kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nbi yang suci; beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di duniaini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridla-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatanyya; lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah yang Maha Kuasa.

Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak ke-Islaman, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari pada keburukan. Mereka itulah golongan yang beruntung berbahagia” (Q.S Ali Imran:104)

Page 8: Kemuh kel 2

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 November 1912 Miladiyah, oleh Almarhum KH A. Dahlan didirkan suatu persyarikatan sebgaia “gerakan Islam” dengan nama “MUHAMMADIYAH” yang disusun dengan Majelis-majelis (Bahagian-bahagian)nya, mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan “syurga” yang dipimpin oleh himah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar.

Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajban mengamalkan perintah- perintah Allha dan mengikuti sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW guna mencapai karunia dan ridla-Nya, di dunia dan akhirat, untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah, sehingga merupakan:

“Suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur di bawah perlindungan Tuhan yang Maha Pengampun”. (QS. As-Saba‟:15)

Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapatlah diantar ke pintu gerbang syurga “Jannatun Na’im” dengan keeridlaan Allah yang Rahman dan Rahim.

Dalam Muqaddimah Anggarn Dasar Muhammadiyah tersebut mengandung 7 (tujuh) pokok pikiran, yaitu:

Pertama, hidup manusia harus berdasar Tauhid Allah bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat hanya kepad Allah.

Kedua, hidup masyarakat merupakan sunnatullah. Kertiga, hanya dengan hukum Allah taat kehidupan social dapat berjalan dan

berkembang secara positif. Keempat, penempatan Islam sebagai sumber hukum tertinggi merupakan kewajiban

manusia. Kelima, agama Islam adalah agama seluruh utusan Allah yang mana pengamalannya

dangan ittiba’ Rasul. Keenam, organsasi merupakan alat realisasi ajaran Islam dalam hidup social. Ketujuh, tujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah terwujudnya masyarakat

utama, adil, makmur, yang diridlai Allah SWT.

2. Kepribadian Muhammadiyah

Page 9: Kemuh kel 2

a. Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian adalah cirri dan sifat–sifat khas muhammadiyah yang merupakan manifestasi dari jiwa dan semangat muhammadiyah, yang mewarnai setiap pergerakan perjuangan muuhammadiyah, harus dimiliki dan dipelihara oleh seluruh warga muhammadiyah.

Upaya penggalian dan perumusan Kepribadian Muhammadiyah berawal dari suatu kursus Pimpinan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada bulan Ramadhan 1381 H, yang diikuti oleh seluruh Pimpinan Muhammadiyah Daerah (sekarang Pimpinan Daerah Muhammadiyah) se-Indonesia. Salah satu pembicara dalam kursus ini adalah KH Fakih Oesman, menyampaikan materi tentang “Apakah Muhammadiyah itu?” Dari sinilah muncul kesadaran akan kebutuhan Perserikatan terhadap Rumusan Kepribadian Muhammadiyah yang dapat dijadikan sebagai pedoman Perjuangan Muhammadiyah. Oleh karena itu PP Muhammadiyah meminta kepada beberapa anggotanya untuk membuat rancangan rumusan kepribadian Muhammadiyah, disamping KH Fakih Oesman, beberapa anggota PP Muhammadiyah yang diminta tersebut adalah Prof. KH. Faried Ma’ruf, Djarnawi Hadikusuma, M. Djindar Tamimy, Dr. Hamka, K. Mh. Wardan, dan M. Saleh Ibrahim. Melalui proses yang cukup panjang, dari pembentukan panitia perumusan Kepribadian Muhammadiyah, dan hasil kerja panitia disampaikan langsung dalam siding pleno PP Muhammadiyah, kemudian dibawa ke siding Tanwir (25-28 Agustus 1962) dan dilanjutkan dalam muktamar ke-35 di Jakarta. Dalam Muktamar tersebut, rancangan keputusan Kepribadian Muhammadiyah dapat diterima dengan beberapa catatan penyempurnaan. Setelah disempurnakan kemudian dibawa lagi dalam siding pleno PP Muhammadiyah pada tanggal 29 April 1963 dan disahkan sebagai “Matan Rumusan Kepribadian Muhammadiyah”.

b. Matan Rumusan Kepribadiaan Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah meliputi 4 (empat) hal, yaitu:

a. Apakah Muhammadiyah itu?b. Dasar Amal Usaha Muhammadiyahc. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyahd. Sifat Muhammadiyah

Isi dari masing-masing keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

1. Apakah Muhammadiyah itu?

Muhammadiyah adalah perserikatan yang merupaan gerakan Islam. Maksud gerakannya adalah dakwah Islam dan amar ma’rufnahi munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar ma’rufnahi munkar pada bidang yang pertama terbagi menjadi dua golongan; kepada Islam yang bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang murni, yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat ajakan dana seruan untuk memelukagama Islam. Adapun dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar kedua,

Page 10: Kemuh kel 2

ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap ridha Allah semata.

Dengan melaksanakan dakwah dan amar ma’rufnahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakan masyarakat menuju tujuannya, yaitu; “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

2. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah

Dalam perjuangan melakukan Usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarnya dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagian luas merata, Muhammadiyah mendasarkan gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran dasar Muhammadiyah, yaitu:

a. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Allahb. Hidup manusia bermasyarakatc. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-

satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhiratd. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban

sebagai ibdah kepada Allah, dan Ihsan kepada manusiae. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.f. Melancarkan Amal Usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

3. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah

Menilik dasar prinsip tersebut diatas, maka pada aapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggal harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul- Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang di ridhoi Allah”.

4. Sifat Muhammadiyah

Memperhatikan Uraian tersebut diatas tentang: (a) Apakah Muhammadiyah itu?, (b) Dasar Amal Usaha Muhammadiyah, dan (c) Pedoman amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin dibawah ini:

a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraanb. Memperbanyak kawan dan menjalin ukhuwah Islamiyahc. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islamd. Bersifat keagamaan dan bermasyarakat

Page 11: Kemuh kel 2

e. Mengindahkan segala hokum, undang-undang, peraturan serta dasar,] dan filsafah Negara yang sah

f. Amar Ma’rufnahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contohteladan yang baikg. Aktif dalam perkembangan masyarakat, dengan maksud: ishlah pembangunan sesuai

ajaran Islamh. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan

mengamalkan agama Islam, serta membela kepentingannyai. Membantu pemerintahan serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan

membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil makmur yang diridhai Allah; dan j. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan luar dengan bijaksana.

3. Mata Keyakinan dan Cita-cita Hidup MuhammadiyahRumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah ditetapkan

dalam siding Tanwir tahun 1969 di Ponorogo. Pada tahun 1970, tepatnya pada Tanwir di Yogyakarta, rumusan tersebut direvisi dengan sistematika berikut:

BismillahirahmanirrahimRumusan Matan “ Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah terdiri dari

5 angka”. 5(lima) angka tersebut dapat dibagi menjadi 3(tiga) kelompok:Kelompok kesatu: mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis,

yaitu angka 1 dan 2, yang berbunyi: Muhammadiyah adalah gerakan Islam, bercita-cita dan bekerja demi terwujudnya

masyarakat yang utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah SWT untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan Khalifah Allah di muka bumi.

Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan Rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, duniawi, dan ukhrawi.

Kelompok kedua: mengandung persoalan mengenai faham agama menurut Muhammadiyah, ialah angka 3 dan 4, yang berbunya:

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW; Sunah Rasul: Penjelasan dan Pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan Nabi Muhammad SAW; dengan menggunakan akal fikiran sesuai jiwa ajaran Islam.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang: a) Aqidah; b) Akhlak; c) Ibadah; d) Mu’amalat duniawiyah.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala kemusyrikan, bidlah dan khurafat tanpa mengabaikan prinsip-prinsip toleransi menurut ajaran Islam.

Page 12: Kemuh kel 2

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ceptaan manusia. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.

Muhamadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyat (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Kelompok ketiga: mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia, ialah angka 5 yang berbunyi: Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berfilsafah Pancasila, untuk bersama-sama menjadikan Negara yang adil, makmur dan diridhai Allah SWT “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”.

Landasan Operasional Muhammadiyah

Landasan operasional yang merupakan pijakan bagi persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan aktivitas-aktivitas untuk mencapai maksud dan tujuannya meliputi beberapa hal,antara lain Khittah Perjuangan, AD/ART dan keputusan-keputusan Muhammadiyah.Adapun penjelasan dari ketiga hal tersebut akan dipaparkan dalam tulisan berikut.

1. AD/ART Muhammadiyah

Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah merupakan anggaran pokok yang menyatakan dasar, maksud dan tujuan organisasi Muhammadiyah, peraturan-peraturan pokok dalam menjalankan organisasi, dan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut. Penjelasan AD dicantumkan dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). Adapun maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh persyarikatan Muhammadiyah sebagaimana yang dicantumkan dalam AD pasal 2, yang berbunyi: ”Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Sedang usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuantersebut meliputi 17 subsistem sebagaimana yang tercantum dalam pasal 3,yaitu:

a. Menyebarluaskana Agama Islam terutama dengan mempergiat danmenggembirakan tabligh

b. Memperteguh iman,mempergiat ibadah meningkatkan semangai jihad,danmempertinggi akhlaq

c. Memajukan dan memperbarui pendidikan dan kebudayaan,mengembangkanilmu pengetahuan,teknologi,dan seni serta mempergiat penelitian menuruttuntunan Islam

Page 13: Kemuh kel 2

d. Menggembirakan dan membimbing masyarakat untuk berwakaf sertamembangun dan memelihara tempat ibadah

e. Meningkatkan harkat dan martabat manusia menurut tuntunan Islamf. Membina menggerakan angkatan muda sehingga menjadi muslim yang bergunabagi

agama,nusa,dan bangsag. Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan mengembangkanekonomi

sesuai dengan ajran Islamh. Memelihara, melestarikan, memberdayakan kekayaan alam untuk kesejahteraan

masyarakati. Membina dan memberdayakan petani, nelayan, pedagang kecil, dan buruh untuk

meningkatkan taraf hidupnyaj. Menjalin hubungan kemitraan dengan dunia usahak. Membimbing masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq, shadaqah, hibah, dan wakafl. Menggerakan dan menghidup-suburkan amal tolong-menolong dalam kebajikan dan

taqwa dalam bidang kesehatan, sosial, pengembangan masyarakat, dan keluarga sejahteram. Menumbuhkan dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan kekeluargaan

dalamMuhammadiyahn. Menanamkan kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam diamalkan dalammasyarakato. Memantapkan kesatuan dan persatuan bangsa serta peran serta dalamkehidupan

berbangsa dan bernegara

2. Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Khittah perjuangan muhammadiyah merupakan strategi yang ditetapkan dalam muktamar untuk mencapai maksud dan tujuan persyarikatan. Dengan demikian khittah merupakan langkah-langkah yang terperinci dan berjenjang serta berkesinambungan yang memberikan jalan dan arah bagi amal usaha muhammadiyah, sehingga khittah dapat mengubah setiap saat. Oleh karena itu Khittah diputuskan dalam muktamar maka perubahannya pun harus disahkan dalam Muktamar.

Adapun khittah perjuangan Muhammadiyah hasil keputusan Muktamar ke-40 di Surabaya tahun 1978 berisi lima hal yaitu:

Pertama, Hakikat Myhammadiyah. Perkembangan masyarakat indonesia baikyang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam, ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat diantaranya di bidang sosial, ekonomi,politik dan kebudayaan, yang menyangkut perubahan struktural dan perubahan sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.

Muhammadiyah sebagai gerakan dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa memiliki kepentingan juntuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar, serta menyelenggarakan amal usaha yang sesuia dengan lapanagn yang dipilihnya yaitu masyarakat sebagai usaha Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya: “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam

Page 14: Kemuh kel 2

sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya” (masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT).

Keyakinan dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah senantiasamenjadi landasan gerakannya juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannyadengan kehidpan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerja sama dalamgolongan islam lainnya.

Kedua, Muhammadiyah dan Masyarakat. Sesuai dengan khittahnya, Muhammdiyah sebagai persyarikatan memilih dan menempatkan diri sebagai gerakan islam amal ma’ruf nahi munkar dalam masyarakat, dengan maksud yang terutama ialah membentuk keluarga dan masyararakat sejahtera sesuai dengan dakwah jamaah.

Ketiga, Muhammadiyah dan Politik. Dalam bidang politik, muhammdiyahberusaha sesuia dengan khittahnya dengna dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus membuktikan secara teoritis dan konsepsional, secara operasional, dan secara konkrit riil, bahwa ajaran islam mampu mengatur mashyarakat dan negara Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD’45 menjadi masyarakat adil dan makmur serta sejahtera, bahagia, material dan spritual diridhoi Allah SWT.

Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan bagian gerakandalam masyarakat. Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-38 menegaskan bahwa “Muhammadiyah adalah gerakan islam dakwah yang beramal dalam segala bidang kehidupan manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak afiliasi dari sesuatu partai politik atau organisasi apapun. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai hak dan asasi manusia dapat tidak memasuki atau memasuki organisasi lain sepanjang tidak menyimpang Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam persyarikatan Muhammadiyah.

Keempat, Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah. Sesuia dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerka sama dalam golongan islam manapun dan juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajran agama islam serta membela kepentingannya. Dalam melaksanakan kerja sama tersebut, Muhammadiyah tidak bermaksud menggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan organisasi atau institusi lainnya.

Kelima, Dasar Program Muhammadiyah. Berdasarkan landaasan serta pendiriantersebut dan dengan memperhatikan kemampuan dan bagiannya, perlu ditetapkanlangkah kebijaksanaan sebagai berikut:

a. Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai persyarikatan yang menghimpunsebagian anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, taat beribadah, berakhlak mulia dan menjadi teladan yang baik ditengah-tengan masyarakat.

b. Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentanghak dan kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan

Page 15: Kemuh kel 2

meningkatkan kepekaan sosial terhadap persoalan-persoalandan kesulitan hidup masyarakat.

c. Muhammadiyah adalah gerakan yang bertujuan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar kesegenap penjuru dan lapisan masyarakat serta disegala bidang kehidupan di Negara Republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD’45

3. Visi dan Misi Muhammadiyah

Visi Muhammadiyah adalah Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yangberlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan senantiasa aktif dalam melaksanakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatan li al-alamin bagi umat,bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat utama yang diridhoiAllah SWT dalam kehidupan di dunia ini.

Sebagai geraan islam Amar ma’ruf nahi munkar, Muhammadiyah meliki sifat berikut:

a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT,yang dibawa oleh Rasul Allah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh AS hingga Nabi Muhammad SAW.

b. Memahami agama dengan menggunakan akal pikira sesuai denagn jiwa ajaranislam untuk menjawab dan meyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yangbersifat duniawi.

c. Menyebarluaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Quran sebagai kitabAlaah terakhir untuk umat manusia dan sunnah Allah.

d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, kelurga dan masyarakat.

4. Keputusan-Keputusan Muhammadiyah

Keputusan-keputusan Muhammadiyah meliputi banyak hal dan keputusan Muktamar, Tanwir, musyawarah Wilayah masih ada keputusan-keputusan lain sebagai keputusan pada masing-masing tingkat. Keputusan muktamar merupakan acuan utama dalam pelaksanaan program selama satu periode sebagai kelanjutan dan rangkaian periode sebelumnya serta menjadi dasar kesinambungan program antara satu periode dengan periode berikutnya.

Program-program hasil keputusan Muktamar kemudian diterjmahkan secara operasional dalam Tanwir. Adapun keputusan-keputusan Musywil mengacu pada keputusan-keputusan Muktamar yang dikembangkan dan disesuikan dengan kondisi wilayah masing-masing. Keputusan Musyda mengacu pada keputusan-keputusan Musywil yang dikembangkandan disesuaikan dengan kondisi cabang masing-masing. Keputusan musycab mengacupada putusan Musyda yang dikembangkan dan disesuiakan dengan kondisi masing-masing cabang. Sedangkan putusan Musyran mengacu pada keputusan-keputusan Musycab yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi Ranting masing-masing. Dengan demikian ada kesinambungan program-program

Page 16: Kemuh kel 2

dari tingkatranting sampai pusat, dan di level bawahlah sebenarnya yang merupakan tanganpanjang bagi pelaksana program-program atau keputusan Muhammadiyah.

Diantara keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-44 di Jakarta, bahwa tujuanprogram periode 2000-2005 adalah terciptanya kualitas dan keunggulan sumber dayamanusia, amal usaha dan gerakan Muhammadiyah disertai dengan peningkatanperanan Muhammadiyah dalam pemberdayaan umat Islam dan informasi kehidupanbangsa menuju terwujudnya masyarakat yang diridhai oleh Allah SWT. Sasaran dan prioritas terciptanya kualitas dan keunggulan sumber daya manusia:

a. Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditekankan dan diarahka pada terciptanya keunggulan sumber daya manusia yang mapu menghadapi tuntutan-tuntutan kehidupan diberbagai bidang dengan mengandalkan integritas kepribadian, ketaatan pada ajaran agama (Islam), penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kemampuan keahlian diatas rata-rata yang lain.

b. Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah ditekankan dan diarahka pada peningkatan kualitas diberbagai segi, sehingga memiliki keunggulan dari pada yang lain dan mampu berkhidmat pada kepentingan umat/masyarakat luas.

c. Pengembangan Gerakan Muhammadiyah ditekankan dan diarahkan padapeningkatan kualitas media dan metode yang didukung oleh kemampuan visidan kelangkapan sarana serta prasarana.

Sasaran dan prioritas tersebut diiringi dengan peningkatan peran Muhammadiyahsecara aktif dan meiliki visi yang luas dalam percaturan dinamika kehidupan nasionaldan reformasi bangsa sehingga Muhammadiyah menjadi kekuatan strategis yangdiperhitungkan dan ikut menentukan perkembangan kehidupan bangsa dan negarasebagaimana peran yang dimainkannya secra konsisten (istiqomah) selama ini.

DAFTAR PUSTAKA

Shobron, Sudarno. 2008. Studi Kemuhammadiyahan. Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu-

Page 17: Kemuh kel 2

Ilmu Dasar (LPID)