KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.docx

5
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2012 BLADDER TRAINNING A. PENGERTIAN Bladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik. Bladder training merupakan salah satu terapi yang efektif diantara terapinonfarmakologis. B. TUJUAN Tujuan dari bladder training adalah untuk melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih. Terapi ini bertujuan memperpanjang interval berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau tekhnik relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang, hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali. Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih. Tujuan yang dapat di capai dalam sumber yang lain adalah : a. Klien dapat mengontrol berkemih b. Klien dapat mengontrol buang air besar c. Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansia d. Menghindari isolasi social bagi klien C. INDIKASI a. Orang yang mengalami masalah dalam hal perkemihan b. Klien dengan kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine c. Orang dengan pemasangan kateter yang relative lama d. Klien dengan inkontinentia urine D. PENGKAJIAN Pengkajian yang dilakukan antara lain : a. Pola berkemih Info ini memungkinkan perawat merencanakan sebuah program yang sering memakan waktu 2 minggu atau lebih untuk dipelajari.

Transcript of KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.docx

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA2012

BLADDER TRAINNINGA.PENGERTIANBladder training adalah salah upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik.Bladder training merupakan salah satu terapi yang efektif diantara terapinonfarmakologis.B. TUJUANTujuan dari bladder training adalah untuk melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih.Terapi ini bertujuan memperpanjang interval berkemih yang normal dengan berbagai teknik distraksi atau tekhnik relaksasi sehingga frekuensi berkemih dapat berkurang, hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali. Melalui latihan, penderita diharapkan dapat menahan sensasi berkemih.Tujuan yang dapat di capai dalam sumber yang lain adalah :a.Klien dapat mengontrol berkemihb.Klien dapat mengontrol buang air besarc.Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansiad.Menghindari isolasi social bagi klien

C.INDIKASIa.Orang yang mengalami masalah dalam hal perkemihanb.Klien dengan kesulitan memulai atau menghentikan aliran urinec.Orang dengan pemasangan kateter yang relative lamad.Klien dengan inkontinentia urineD.PENGKAJIANPengkajian yang dilakukan antara lain :

a. Pola berkemihInfo ini memungkinkan perawat merencanakan sebuah program yang sering memakan waktu 2 minggu atau lebih untuk dipelajari.

b.Ada tidaknya ISK atau penyakit penyebabBila terdapat ISK atau penyakit yang lainnya maka harus diobati dalam waktu yang sama.

E.PROGRAM LATIHAN BLADDER TRAINING

1.PenyuluhanMemberikan pengertian kepada klien tentang tata cara latihan bladder training yang baik, manfaat yang akan di capai dan kerugian jika tidak melaksanakan bladder training dengan baik.2.Tahapan latihan mengontrol berkemihBeberapa tindakan yang dapat membantu klien untuk mengembalikan control kemih yaitu :

TindakanPersiapan alat :a.Jamb.Air minum dalam tempatnyac.Obat diuretic jika diperlukanPersiapan pasiena.Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebutb.Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klienLangkah-langkah :1.Beritahu klien untuk memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2-3 jam sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali pada malam hari.2.Beritahu klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwal untuk berkemih.3.Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jika rangsangan berkemihnya tidak dapat di tahan.4.Klien di suruh menunggu atau menahan berkemih dalam rentang waktu yang telah ditentukan 2-3 jam sekali5.30 menit kemudian, tepat pada jadwal berkemih yang telah ditentukan, mintalah klien untuk memulai berkemih dengan teknik latihan dasar panggul.6.Latihan

Latihan1a.Instruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggulb.Minta klien berupaya menghentikan aliran urine selama berkemih kemudian memulainya kembali.c.Praktikan setiap kali berkemihLatihan 2a.Minta kllien untuk mengembil posisi duduk atau berdirib.Instruksikan klien untuk mengencangkan otot-otot di sekitar anusLatihan 3a.Minta klien mengencangkan otot bagian posterior dan kemudian kontraksikan otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empatb.Kemudian minta klien untuk merelaksasikan otot secara keseluruhanc.Ulangi latihan 4 jam sekali, saat bangun tidur sealam 3 bulanLatihan 4a.Apabila memungkinkan, anjurkan Sit-Up yang dimodifikasi (lutut di tekuk) kepada klienEvaluasia.Klien dapat menahan berkemih dalam 6-7 kali perhari atau 3-4 jam sekali1.Bila tindakan point 5 seperti tersebut dirasakan belim optimal atau terdapat gangguan :1.Maka metode diatas dapat di tunjang dengan metode rangsangan dari eksternal misalnya dengan suara aliran air dan menepuk paha bagian dalam2.Menggunakan metode untuk relaksasi guna membantu pengosongan kandung kemih secara total, misalnya dengan membaca dan menarik napas dalam.3.Menghindari minuman yang mengandung kafein.4.Minum obat diuretic yang telah diprogramkan atau cairan untuk meningkatkan diuretic.2.Sikapa.Jaga privasi klienb.Lakukan prosedur dengan teliti

F.PENATALAKSANAANa.Pengaturan diet dan menghidari makanan / minuman yang mempengaruhi pola berkemih (seperti kafein, alkohol)b.Program latihan berkemih yaitu latihan penguatan otot dasar panggul (pelvic floor exercise) latihan fungsi kandung kemih (bladder training) dan program kateterisasi intermitten.c.Latihan otot dasar panggul menggunakan bio feed backd.Latihan otot dasar panggul menggunakan vaginal weight cone therapy. Selain behavioral therapies, dikenal pula intervensi lain, yaitu perawatan dan pemanfaatan berbagai alat bantu tera

PUSTAKA

Bondan palestin, Google.com. diakses 24 april 2012 pada jam 14.00 WIB

JAPARDI, ISKANDAR Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara. Google.co.id. diakses 27 maret 2008 pada jam 14.00 WIB

Potter & perry. 2005. Fundamental Keperawatan vol 2. jakarta : EGC

www. Farmacia.com. , diakses 24 april 2012 pada jam 14.00 WIB