dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

72
1

Transcript of dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

Page 1: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

1

Page 2: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

i

Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan Rahmat dan HidayahNya semata laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar

dapat diselesaikan.

Sesuai Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanatkan bahwa dalam

rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, instansi pemerintah wajib

menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas laporan kinerja.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diharapkan

menjadi landasan fundamental bagi BBLK Makassar untuk dapat melakukan

evaluasi kinerja untuk memberikan umpan balik perbaikan perencanaan,

penerapan manajemen kinerja dan peningkatan kinerja secara

berkesinambungan.

Dalam penyusunan laporan ini kami menyadari masih belum sempurna,

namun diharapkan akan dapat menjadi bahan evaluasi terhadap rencana

pencapaian kinerja yang lebih baik di masa mendatang serta dapat mendorong

peningkatan kualitas dan semangat kerja bagi seluruh pegawai di lingkungan

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam memberikan pelayanan

laboratorium kepada masyarakat.

Makassar, 27 Januari 2019

dr. Aswan Usman, M.Kes

NIP. 197104042002121001

Page 3: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

ii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan

laporan instansi pemerintah yang menguraikan evaluasi dan analisis capaian

kinerja instansi pemerintah yang selanjutnya akan menjadi media evaluasi dan

pengukuran kinerja yang efektif bagi upaya dan sarana untuk perbaikan kinerja

instansi pemerintah pada tahun berikutnya

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa dalam rangka

mempertanggung-jawabkan pelaksanaan APBN wajib menyusun laporan

keuangan dan laporan kinerja, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

laporan kinerja.

Upaya penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja organisasi

pemerintah diarahkan untuk dapat mengelola dan mempertanggungjawabkan

kinerja secara akuntabel dan lebih baik melalui penerapan manajemen kinerja

yang sesuai dengan TUPOKSI ditiap bidang untuk selanjutnya berorientasi

pada hasil secara sistematis dan sungguh-sungguh.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BBLK Makassar ini secara garis besar

berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai

selama tahun 2019. Rencana kinerja 2019 dan penetapan kinerja tahun 2019

merupakan kinerja yang akan dicapai, sepenuhnya mengacu pada Rencana

Strategis (Renstra) tahun 2015 – 2019. Disamping itu pula LAKIP BBLK

Makassar disusun untuk mengetahui tingkat kemampuan pencapaian visi dan

misi dari BBLK Makassar sebagai salah satu UPT Kementerian Kesehatan RI

dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya yaitu melalui visi “Menjadi pusat

rujukan dan uji kualitas laboratorium kesehatan yang andal di kawasan

Timur Indonesia”

Untuk mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi BBLK Makassar

adalah sebagai berikut:

Page 4: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

iii

1. Melaksanakan pelayanan laboratorium melalui jejaring dan kemitraan

2. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di

wilayah binaan

3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya

laboratorium kesehatan.

Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja BBLK Makassar untuk tahun

2019 telah memenuhi target yang ditetapkan, namun demikian masih terdapat

adanya indicator yang belum dapat tercapai, dengan demikian capaian target

untuk masing-masing indicator adalah sebagai berikut:

1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2019 adalah

sebesar 86 % dari target 85 %

2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja

teknis baik adalah sebesar 66 % dari target 90 %

3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME

Nasional sebesar 100 % dari target 95 %

4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada

tahun 2019 sebesar 49 Parameter dari target 100 Parameter

5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik

adalah sebesar 327 Laboratorium dari target 200 Laboratorium

6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota

adalah sebesar 58 Mou dari target 50 Mou

7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai

SOP adalah sebesar 100 % dari target 100 %

8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar

863 Kasus dari target 1200 Kasus

9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 73% dari target

80%

10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 425

Laboratorium dari target 400 Laboratorium

11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 100 % dari target

100%

Page 5: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

iv

12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %

dari target 100 %

13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun

2019 adalah sebesar 7 Modul dari target 7 Modul

14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar

100 % dari target 100 %

Dari hasil capaian tersebut, tergambar bahwa sebagian besar BBLK

Makassar telah mencapai target seperti yang diharapkan namun ada beberapa

indikator yang masih memerlukan upaya untuk mencapai target yang telah

ditetapkan.

Page 6: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

v

KATA PENGANTAR i

EXECUTIVE SUMMARY ii

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN 1

1. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1

2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………. 3

3. Tugas Pokok dan fungsi ……………………………………………... 3

4. Struktur Organisasi …………………………………………………….. 5

5. Sistematika penulisan ………………………………………………… 6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 6

A. Perencanaan Kinerja…………………………………………………… 7

B. Perjanjian Kinerja ……………………………………………………… 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 13

A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………... 13

I. Perspektif Stakeholder………………………………………... 17

II. Perspektif Proses Bisnis Internal...……………………….. 21

III. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan……….. 34

B. Sumber Daya……………………………………………………………. 43

I. Sumber Daya Manusia……………………….……………….. 43

II. Sumber Daya Anggaran………………………………………. 50

III. Sumber Daya Sarana dan Prasarana…………………... 51

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

56

Page 7: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1. Perjanjian Kinerja......................................................……..... 15

2. Tabel 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator

Kinerja……………………………………………………..................................... 44

3. Tabel 3.3. Distribusi pegawai menurut jenis ketenagaan, pendidikan

dan golongan ……………………………………………........................................ 46

4. Tabel 3.4. Distribusi pegawai menurut golongan …………………………….. 47

5. Tabel 3.5. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural eselonisasi

…………………………………………………..........................................................

6. Tabel 3.6. Realisasi per jenis belanja....................................................

7. Tabel 3.7. Efisiensi penggunaan anggaran tahun 2019........................

48

52

53

DAF TAR GRAFIK

1. Grafik 3.1. Perbandingan target dengan realisasi ……………………………

2. Grafik 3.2. Jumlah Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan.............

3. Grafik 3.3. Jumlah Pegawai Menurut Golongan.................................

4. Grafik 3.4. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural.................

5. Grafik 3.5 Jumlah Pegawai menurut jenis kelamin............................

16

47

47

48

48

Page 8: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

1

A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap

instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah termasuk Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Makassar yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di

lingkungan Kementerian Kesehtan RI yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan wajib

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada

BBLK Makassar dengan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan

instrumen pertanggung jawaban yang akurat dan strategis sebagai langkah awal

untuk melakukan pengukuran kinerja instansi Pemerintah. LAKIP merupakan hasil

integrasi dan sinergi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain

yang dimiliki oleh BBLK Makassar, agar mampu menjawab tuntutan perkembangan

di lingkungan masyarakat yang dinamis baik ditingkat regional maupun nasional,

dalam LAKIP ini dilaporkan berbagai hasil dari pelaksanaan Program kegiatan yang

telah disusun dan dituangkan dalam Rencana Kerja tahun 2019, dimana kegiatan-

kegiatan tersebut merupakan hasil pengamatan, analisis dan yang didukung oleh

data-data evaluasi kegiatan tahun sebelumnya.

Pada prinsipnya untuk menghasilkan output kegiatan yang berkualitas dan

bermanfaat, maka dibutuhkan proses penyusunan program-program kegiatan

secara baik melalui sinergitas antara seluruh unit kerja yang ada dalam lingkungan

BBLK Makassar, sehingga BBLK Makassar mampu eksis dan bersaing terhadap

perubahan yang semakin cepat dalam bidang pemeriksaan laboratorium

Kesehatan.

Page 9: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

2

Guna mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan di

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, maka disampaikan Laporan

Akuntabilitas Kinerja untuk tahun 2019.

Sesuai Visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yaitu menjadi

pusat rujukan dan uji kesehatan laboratorium kesehatan dikawasan Timur

Indonesia, tentunya BBLK Makassar didalam menerapkan kegiatannya mengacu

pada kaidah akreditasi laboratorium Kesehatan yang mengutamakan mutu dari

hasil pelayanan laboratorium. BBLK Makassar sebagai subsistem dalam pelayanan

kesehatan senantiasa mendukung visi Kementerian Kesehatan yaitu masyarakat

sehat yang mandiri dan berkeadilan yang merupakan gambaran masyarakat

Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.

Sedangkan misi Kementerian Kesehatan adalah:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan

masyarakat termasuk swasta dan masyarakat mandiri.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan

3. Mejamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan

4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik

Disamping itu Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar perlu

mengarahkan segala upaya dan sumber daya yang ada melalui manajemen yang

handal dalam penyusunan perencanaan untuk meningkatkan mutu pelayanan

laboratorium yang berguna bagi masyarakat. Hal ini telah diwujudkan dengan

penyusunan Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

tahun 2015 - 2019 yang diimplementasikan setiap tahunnya melalui rencana kerja

tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Makassar..

Page 10: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

3

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar

ini disusun berdasarkan Undang - Undang No. 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun Kesehatan Makassar

memuat keberhasilan dan kegagalan pencapaian kinerja selama kegiatan tahun

anggaran 2019 yang wajib dipertanggung jawabkan meliputi pengelolaan sumber

daya, keuangan, sarana dan prasarana serta tenaga.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratoriun

Kesehatan Makassar tahun 2019 ini mengacu Perpres No 29 Tahun 2019 tentang

sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan Permenpan dan RB No. 53

Tahun 2019 tentang petunjuk teknis perjanjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata

cara reviuw atas laporan kinerja instansi pemerintah.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 52 Tahun 2013 yang

telah ditetapkan pada tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Besar Laboratorium Kesehatan, maka tugas pokok Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Makassar adalah melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji

kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat,dan pemberian bimbingan

teknis di bidang laboratorium kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Makassar menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium

kesehatan masyarakat;

b. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium

kesehatan;

c. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;

d. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;

e. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan;

dan

f. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.

Page 11: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

4

Susunan Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

52 Tahun 2013 sebagai berikut :

a. Bagian Keuangan dan Administrasi Umum;

b. Bidang Pelayanan;

c. Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis;

d. Kelompok Jabatan Fungsional;

e. Instalasi; dan

f. Satuan Pemeriksaan Intern.

Page 12: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

5

STRUKTUR ORGANISASI

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN MAKASSAR

Page 13: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

6

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar ini menjelaskan pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar selama tahun 2019, capaian kinerja tersebut dibandingkan dengan

rencana kinerja dan target yang ditetapkan tiap-tiap indikator di dalam penetapan

kinerja tahun 2019 yang ditetapkan dalam Rencana Strategi BBLK Makassar

sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan.

Dari analisa atas pencapaian kinerja diharapkan dapat diidentifikasi berbagai

informasi untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Adapun Sistematika

penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar tahun 2019 ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I, Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan,maksud dan tujuan

penulisan, tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratoriun Kesehatan

Makassar serta sistematika penulisan laporan.

2. BAB II, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

Menguraikan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan, pengukuran

kinerja, kebijakan untuk mencapai visi, misi serta cara mencapai tujuan dan

sasaran.

3. BAB III, Akuntabilitas Kinerja

Menguraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas,

termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan

kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi.

4. BAB IV, Penutup

Mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan,

permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Makassar serta strategi pemecahan

masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.

Page 14: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

7

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan

strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah

agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategik, dengn pendekatan

perencaaan strategik yang jelas dan sinergis, intansi pemerintah lebih dapat

menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang

dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Pada prinsipnya setiap satuan kerja seharusnya mempunyai tolak ukur

untuk menilai sampai sejauh mana kinerja organisasi berjalan dengan baik atau

tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum dicapai, setiap SDM

yang ada mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan

organisasi tersebut dalam memberikan pelayanan baik internal maupun secara

eksternal kepada masyarakat.

Kompetensi SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar selaku

pelaksa tugas, tentunya harus dimulai dari diri sendiri yyang bertekad untuk

meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tupoksi masing-masing, namun

selain kompetensi SDM juga tidak dapat dikesampingkan peran penting Sarana dan

Prasarana serta peralatan guna mencapai tujuan yang hendak dicapai. Sistem

Akuntabilitasi Kinerja Insatansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya

mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP

merupakan sebuah system dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja

(Performance Base Management) untuk penyediaan Informasi kinerja.

Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya system akuntabilitas pada

pelaksanaan tupoksi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar adalah terus

tersusunnya dan terpogram setiap rencana kerja dalam suatu bentuk Rencana

Strategik (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan pedoman

pelaksanaan tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan

dapat diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategic

diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan

pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat.

Page 15: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

8

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan target, indikator kinerja

tahunan dan anggaran berdasakan program, kebijakan serta sasaran sebagaimana

telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar tahun 2018 untuk mencapai visi misi organisasi.

Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan target kineja yang

diingikan dicapai selama kurun waktu 5 tahuN sebagaimana ditetapkan dalam

Renstra BBLK Makassar tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI

TARGET JANGKA MENENGAH

2019 2017 2018 2019

I PERSPEKTIF STAKEHOLDER

1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder 86 80 82 85

stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 66 80 85 90

Binaan yang berkinerja teknis baik II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang

100 90 95 95

direkomendasikan sebagai

lab PME Nasional

3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan 49 70 85 100

lab yang terstandar yang terakreditasi

5 Jumlah laboraotorium sebagai 327 150 175 200

peserta PME yang bernilai baik

4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 58 40 45 50

yang memadai

tingkat Prov, Kab/Kota

5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang 100 100 100 100

yang memadai

melaksanakan kegiatan sesuai

SOP

6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan 863 800 1000 1200

layanan jaringan

kasus surveilance

9 Tingkat keikutsertaan PME 73 60 70 80

10 Jumlah laboratorium yang dibina 425 100 250 400

III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya 100 90 95 100

8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki 98 80 90 100

kompeten

kompetensi yang sesuai

9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang 7 5 6 7

diimplementasikan

10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 100 80 90 100

yang handal standar Kemenkes

Page 16: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

9

A. Program Kerja Strategis

Program-program Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar yang terdapat

dalam Rencana Strategis khususnya untuk tahun 2019, sebenarnya tidak berbeda

jauh dengan tahun-tahun sebelumnya, karena tantangan dan permasalahan yang

dihadapi juga tidak jauh berubah, namun diharapkan memiliki program kerja

strategis yang dapat menjawab berbagai tantangan dan masalah yang akan

dihadapi, meliputi:

1. Mewujudkan Kepuasan Stakeholder yaitu

- Tingkat kesehatan BLU yang dilihat dari 3 aspek Keuangan, Pelayanan

dan Mutu semakin baik

- Penjaringan konsumen secara proaktif

- Pembinaan BLK/Labkesda secara berkala

- Monev kepuasan stakeholder

2. Mewujudkan peran PME Nasional yang prima, yaitu:

- Uji profisiensi laboratorium terkait mutu layanan PME

- Peningkatan partisipasi BBLK makasssar sebagai perserta PME dan

pelaksanaan PME kawasan timur

3. Mewujudkan mutu layanan laboratorium yang berstandar, yaitu:

- Peningkatan kompetensi sumber daya laboratorium

- Monev standar mutu secara berkala

- Peningkatan audit mutu layanan

- Pelaksanaan Akreditasi dalam penjaminan mutu

4. Mewujudkan system rujukan yang memadai, yaitu:

- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder

- Optimalisasi kemampuan SDM

5. Mewujudkan tata kelola yang baik, yaitu:

- Peningkatan system managemen laboratorium

- Optimalisasi penerapan SPM dan SOP

- Monev secara berkala

6. Mewujudkan cakupan layanan jejaring, yaitu:

- Peningkatan kerjasama dengan stakeholder

Page 17: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

10

- Peningkatan upaya pemasaran produk layanan

7. Mewujudkan budaya kinerja, yaitu:

- Survey perilaku pegawai

- Penerapan reward dan consequence

8. Mewujudkan SDM yang kompeten, yaitu:

- Penempatan SDM sesuai kompetensi

- Peningkatan kemampuan SDM

9. Mewujudkan penerapan SILK yaitu:

- Pengadaan modul kebutuhan SILK

- Peningkatan efisiensi manajemen hasil laboratorium

10. Mewujudkan sarana prasarana yang handal

- Optimalisasi sarana prasarana

- Peningkatan peralatan medic dan non medic

- Pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan

Page 18: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

11

B. Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar sebagai salah satu

penyelenggara pembangunan kesehatan telah menetapkan visi, misi sebagai

berikut:

1. VISI:

Visi BBLK Makassar yaitu: “Menjadi pusat rujukan dan uji kualitas

laboratorium Kesehatan yang handal di kawasan Timur Indonesia”

Visi mengandung makna bahwa Balai Besar Labortorium Kesehatan Makassar

akan lebih menitikberatkan pelayanan rujukan dan uji kualitas terhadap

pelayanan laboratorium di wilayah yang menjadi binaannya.

2. MISI

Untuk dapat mewujudkan visi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

tersebut diatas, maka ditetapkan misi sebagai berikut:

a. Melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan melalui jejaring dan

kemitraan

b. Melaksanakan uji kualitas pelayanan laboratorium kesehatan di wilayah

binaan

c. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya laboratorium

kesehatan

Page 19: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

12

C. Perjanjian Kinerja

Berdasarkan Perjanjian Kinerja dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

dirumuskan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Tahun 2019 seperti tabel berikut:

Tabel 3. 1 Perjanjian Kinerja BBLK Makassar tahun 2019.

No Sasaran Strategis IKU Satuan Target

Perspektif Stakeholders

1. Terwujudnya Kepuasan Stakeholders

1 Tingkat Kepuasan Stakeholders Persen 85

2 Persentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik

Persen 90

Perspektif Proses Bisnis Internal

2. Terwujudnya Peran PME Nasional yang Prima

3 Persentase capaian nilai yang direkomendasikan sbg Lab. PME nasional

Persen 95

3. Terwujudnya Mutu Layanan Lab yang Terstandar

4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi Parameter 100

5 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai Baik

200

4. Terwujudnya Sistem Rujukan yang Memadai

6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab / Kota

MoU 50

5. Terwujudnya Tata Kelola yang Memadai

7 Persentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP

Persen 100

6. Terwujudnya Cakupan Layanan Jejaring

8 Jumlah jenis pemeriksaan kasus Surveilance Kasus 1200

9 Tingkat keikutsetaan PME Persen 80

10 Jumlah Laboratorium yang dibina Lab. 400

Perspektif Learning and Growth

7. Terwujudnya Budaya Kinerja 11 Indeks Survei Budaya Persen 100

8. Terwujudnya SDM yang Kompeten 12 Persentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai Persen 100

9. Peningkatan SILK 13 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan Modul 7

10 Terwujudnya Sarpas yang Handal 14 Persentase Sarpas yang sesuai standard Kemenkes Persen 100

Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 25.593.373.000,-

Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) TA 2019 : Rp 27.691.215.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 24.450.715.150,-

Page 20: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

13

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi

pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan kepada

pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian

tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar tahun 2019 didasarkan kepada

pengukuran dan evaluasi elaksanaan atas rencana strategis.

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan

tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan

menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana

realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboatorium

Kesehatan Makassar Tahun 2019 dalam kurun waktu Januari - Desember 2019.

Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan

realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator

kegiatan di dalam Rencana Strategis, sehingga diperoleh gambaran tingkat

keberhasilan pencapaian masing-masing indikator.

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi untuk masing-

masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/

kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang

direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat

informasi mengenai masing-masing indikator, manfaat pengukuran kinerja antara

lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal

tentang pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dan

Penetapan Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Makassar Tahun 2019 dalam rumusan yang lebih spesifik,

Page 21: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

14

terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu

ditinjau indikator-indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Tahun 2019 yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan

cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek

masukan, keluaran dan hasil.

Adapun pencapaian kinerja Balai Besar Laboraorium Kesehatan Makassar

terhadap indikator sasaran strategis adalah sebagai berikut:

Page 22: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

15

Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2019

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

PERBANDINGAN

TARGET REALISASI %

I PERSPEKTIF STAKEHOLDER

1 Terwujudnya kepuasan stakeholder

1 Tingkat kepuasan stakeholder 85 86 87%

2 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja teknis baik

90

66 73%

II. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL

2 Terwujudnya Peran PME

3 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional

95 100 105%

3 Terwujudnya mutu layanan lab yang terstandar

4 Jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi.

100 49 49%

5 Jumlah laboraotorium sebagai Peserta PME yang bernilai baik

200 327 164%

4 Tewujudnya sistem rujukan yang memadai

6 Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota

50 58 116%

5 Terwujudnya tata kelola yang memadai

7 Presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP

100 100 100%

6 Terwujudnya cakupan layanan jaringan

8 Jumlah jenis pemeriksaan kasus surveilance 1200 863 62%

9 Tingkat keikutsertaan PME 80 73 91%

10 Jumlah laboratorium yang dibina 400 425 106%

III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

7 Terwujudnya budaya kinerja

11 indeks survey budaya 100 100 100%

8 Terwujudnya SDM yang kompeten

12 Presentase SDM memiliki kompetensi yang sesuai

100 98

98%

9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang diimplementasikan 7 7 100%

10 Terwujudnya sampras yang handal

14 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes

90 90 106%

Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 25.593.373.000,-

Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) TA 2019 : Rp 27.691.215.000,-

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2019 : Rp. 24.450.715.150,-

Page 23: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

16

Grafik 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja BBLK Makassar

Tahun 2019

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi kinerja BBLK Makassar tahun

2019 rata-rata tercapai bahkan sebagian besar realisasi melebihi dari target yang

telah ditentukan.

Perbandingan antara realisasi kinerja terhadap target untuk masing-masing

indikator sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut:

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

TARGET

REALISASI

Page 24: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

17

TERWUJUDNYA KEPUASAN STAKEHOLDER

Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan oleh BBLK

Makassar adalah sebagai berikut

1. Tingkat kepuasan stakeholder

Kondisi yang dicapai :

Tingkat kepuasan stakeholder Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Tingkat Kepuasaan Stakeholder

80 80 100 85 86 101

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

Target Realisasi %

1 Pengadaan sarana

prasarana

462.918.000 394.715.000 85%

2 Pengadaan Alkes 1.569.005.000 1.477.112.650 94%

3 Pengadaan obat-

obatan dan BHP

5.356.715.000 5.352.243.860 100%

4 Pelatihan Tenaga

Teknis dan Non

Teknis

499.300.000 155.690.850 31%

5 Forum Komunikasi

Pelanggan

6.500.000 - 0%

6 Pengembangan

Pelayanan

208.785.000 152.640.600 73%

8.103.223.000 7.532.402.960 93%

No Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Page 25: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

18

Permasalahan:

Pada indikator kepuasan stakeholder ini pada tahun 2019 dapat mencapai

target yang ditentukan, sama halnya dengan pencapaian terhadap

kepuasan stakeholder di tahun 2018, hal ini berimplikasi dengan

tercapainya target parameter pemeriksaan laboratorium. Adapun capaian

keberhasilan sebagai berikut:

1. Setiap komplain dari pelanggan dibuatkan medianya dan dapat di

komunikasikan antara pelanggan dengan penyedia layanan,

sehingga semua komplain dapat segera ditindak lanjuti.

2. Penerapan janji layanan kepada pelanggan dilakukan seketat

mungkin melalui pengawalan proses pemeriksaan dari pihak

manajemen

3. Pemenuhan logistik melalui Buffer Stok yang ada di gudang dapat

diantisipasi dengan baik berdasarkan pengalaman pada tahun lalu

4. Komitmen dari pihak pelanggan dan penyedia layanan (provider)

terhadap waktu tunggu pelayanan yang telah disepakati berdasarkan

parameter pemeriksaan.

Usulan Pemecahan masalah:

Dalam pencapaian indikator kinerja ini walaupun mencapai target yang

ditentukan tentunya terdapat beberapa hal-hal yang perlu dilakukan

perbaikan dimasa yang akan datang. Antara lain sebagai berikut

1. Dengan terus meningkatkan komunikasi yang lebih intensif kepada

pelanggan atau calon pelanggan.

2. Pemanfaatan media sosial untuk mengintensifkan komunikasi terkait

dengan kebutuhan layanan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar.

3. Melakukan Follow Up secara rutin tentang kemajuan dari proses

pemeriksaan spesimen/sampel yang diperoleh dari pelanggan.

4. Melakukan optimalisasi tenaga dan alat yang tersedia agar sampel yang

diuji cepat selesai.

Page 26: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

19

Anggaran:

Anggaran untuk digunakan untuk mendukung indikator kinerja presentase

kepuasan pelanggan sebesar Rp. 8.103.223.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 7.532.402,- atau 93 %.

2. Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik

Kondisi yang dicapai :

Untuk mengetahui Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang

berkinerja Teknis adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Presentase BLK/Labkesda Prov. Binaan yang berkinerja Teknis Baik

85 78 92 90 66 73

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1Akreditasi

Laboratorium 327.185.000 178.574.569 55%

2 Bimtek 234.800.000 204.208.900 87%

3Pelatihan Tenaga

Teknis 375.100.000 106.492.000 28%

937.085.000 489.275.469 52%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Page 27: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

20

Permasalahan:

adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Adanya Lab binaan yang belum mengikuti PN PME meskipun

terdapat kegiatan PN PME yang anggarannya berasal dari Kantor

Pusat.

2. Belum memadainya sarana prasarana yang dimiliki laboratorium

binaan sesuai standar yang dipersyaratkan dalam Permenkes no 43

tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang

baik

3. Beberapa Laboratorium binaan belum memiliki SDM yang cukup

sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, masih ada SDM yang

melakukan pekerjaan diluar bidang ilmu yang dimiliki.

4. Terdapat laboratorium binaan yang belum memiliki sarana prasarana

K3 yang terstandar.

5. Masih ada beberapa laboratorium binaan yang belum memiliki

pengelolaan limbah

Usulan Pemecahan masalah:

Usulan pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan sosialisasi Permenkes No 411 tahun 2010 tentang

laboratorium klinik dimana setiap laboratorium klinik wajib mengikuti

pelaksanaan PN PME, sehingga laboratorium binaan dapat

mengalokasikan anggaran untuk mengikuti PN PME di tahun

mendatang.

2. Meningkatkan sosialisasi terkait pemenuhan standar sarana prasarana

yang wajib dimiliki oleh laboratorium kesehatan sehingga dapat

mengoptimalkan kinerjanya.

3. Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium yang terkait agar

menghitung analisis beban kerja sehingga dapat memenuhi kebutuhan

SDM.

4. Melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemenuhan standar K3 dan

pengelolaan limbah

Page 28: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

21

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Presentase BLK/Labkesda Prov.

Binaan yang berkinerja Teknis sebesar Rp. 937.085.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 489.275.469,- atau 52%.

TERWUJUDNYA PERAN PME NASIONAL YANG PRIMA

Untuk mencapai sasaran ini, adapun indikator kinerja yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1. Presentase Capaian Nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME

Nasional

Kondisi yang dicapai :

Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar ini adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Presentase capaian nilai yang direkomendasikan sebagai lab PME Nasional

95 77 81 95 100

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

Page 29: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

22

No Target Realisasi %

1 Pembangunan

Gedung PME Center

851.140.000 808.159.316 100%

2 Pertemuan Kegiatan

PME Nasional

40.383.000 38.483.700 95%

3 Pengadaan Alkes 1.569.005.000 1.477.112.650 94%

4 Pengadaan Obat-

obatan dan BHP

5.356.715.000 5.352.243.860 100%

5 Akreditasi

Laboratorium

410.985.000 242.519.000 59%

7.377.088.000 7.110.359.210 96%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Permasalahan:

PME terlaksana 100% dengan 50 parameter dan mendapatkan penilaian

baik, hal ini bisa tercapai karena mulai dari kegiatan praanalitik, analitik dan

paska analitik, peningkatan dalam indikator kinerja ini didukung oleh

peningkatan kompetensi SDM, peralatan yang memadai dan optimalisasi

pelaksanaan PME melalui aplikasi online.

Usulan Pemecahan masalah:

Untuk kedepannya pelaksanaan kegiatan PN PME dimana BBLK Makassar

sebagai Peserta dapat ditingkatkan dengan jumlah parameter yang lebih

banyak serta dapat mengikuti kegiatan PME yang dilaksanakan oleh

penyelenggara PME Internasional

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Presentase capaian nilai yang

direkomendasikan sebagai lab PME Nasional sebesar Rp. 7.377.088.000,-

dengan realisasi sebesar Rp. 7.110.359.210,- atau 96 %.

Page 30: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

23

TERWUJUDNYA MUTU LAYANAN LAB YANG TERSTANDAR

1. Jumlah Parameter Pemeriksaan Yang Terakreditasi

Kondisi yang dicapai :

Pencapaian pada indikator kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar ini adalah sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah Parameter pemeriksaan yang terakreditasi

85 85 100 100 49

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No TARGET REALISASI %

1 Akreditasi Laboratorium 327.185.000 178.574.569 55%

2 Pengadaan Obat-

Obatan dan BHP

5.356.715.000 5.352.243.860 100%

3 Pelatihan tenaga teknis 375.100.000 106.492.000 28%

4 Pengembangan

Pelayanan

208.785.000 152.640.600 73%

6.267.785.000 5.789.951.029 92%

KEGIATAN

KELUARAN (OUTPUT)

Jumlah Keseluruhan

Page 31: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

24

Permasalahan:

Capaian realisasi pada indikator jumlah parameter yang terakreditasi belum

dapat dipenuhi, masih ada parameter akreditasi yang belum terakreditasi,

Hal ini disebabkan karena masih ada kegiatan akreditasi ISO 15189:2012

yang pada awalnya telah direncanakan untuk dilaksanakan sepanjang

tahun 2019 namun tidak terlaksana karena terdapat ketidaksesuaian jadwal

antara BBLK Makassar dengan pihak assesor KAN.

Usulan Pemecahan masalah:

Sebagai bahan pertimbangan usulan perbaikan pelaksanaan akreditasi di

masa yang akan datang adalah Untuk mengantisipasi adanya parameter

tambahan, maka secara bertahap seluruh parameter pemeriksaan yang

ada di BBLK Makassar diupayakan untuk terakreditasi.

Dalam pelaksanaan akreditasi diharapkan dapat meningkatkan koordinasi

antar unit kerja serta terhadap pelaksana KAN sehingga dapat

menjadwalkan pelaksanaan kegiatan dengan perencanaan yang baik dan

dapat dimungkinkan dapat terlaksana dalam 1 tahun penganggaran, upaya

lain yang dapat dilaksanakan agar akreditasi ini dapat berjalan baik adalah

dukungan anggaran dari kantor pusat sehingga dapat melakukan akreditasi

untuk parameter yang belum masuk cakupan akreditasi

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator jumlah parameter yang terkreditasi

adalah sebesar Rp. 6.267.785.000,- dengan realisasi sebesar Rp.

5.789.951.029,- atau 92 %.

2. Jumlah Laboratorium Sebagai Peserta PME Yang Bernilai Baik

Kondisi yang dicapai :

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam

indikator ini sebagai berikut:

Page 32: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

25

No Indikator Kinerja 2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah Laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik

175 90 51 200 327 164

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

Target Realisasi %

1 Kegiatan PME 40.383.000 38.483.700 0,953

2 Pengadaan Obat-

Obatan dan BHP

5.356.715.000 5.352.243.860 100%

3 Pengembangan

Kegiatan

208.785.000 152.640.600 73%

5.605.883.000 5.543.368.160 99%

No KegiatanKeluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Permasalahan:

Dalam indikator kinerja ini dapat memenuhi target yang telah ditetapkan,

namun demikian dalam pelaksanaan kegiatan indikator kinerja ini masih

ada permasalahan yang dihadapi oleh BBLK Makassar, yaitu terdapat

peserta yang belum memahami sistim penilaian sehingga masih terdapat

peserta yang mendapatkan nilai tidak memuaskan.

Usulan Pemecahan masalah:

Adapun langkah yang diambil dalam pemecahan permasalahan ini untuk

perbaikan dimasa mendatang adalah

Page 33: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

26

1. Pelaksanaan Bimtek secara rutin terhadap laboratorium yang punya

potensi bernilai kurang baik. Dan komunikasi yang intensif antara

penyelenggara dan peserta PME

2. Mengoptimalkan peningkatan frekuensi komunikasi antara

penyelenggara dan peserta PN PME melalui pemanfaatan aplikasi

Sistem Informasi Pelayanan Mutu (SIMPEL) BBLK Makassar dan

pemusatan seluruh kegiatan PME dilaksanakan di gedung PME yang

telah rampung pada akhir tahun 2019.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium sebagai peserta

PME yang bernilai baik adalah sebesar Rp. 5.605.883.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 5.543.368.160,- atau 99 %.

TERWUJUDNYA SISTEM RUJUKAN YANG MEMADAI

1. Jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Prov, Kab/Kota

Kondisi yang dicapai :

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

dalam indikator ini sebagai berikut:

No Indikator Kinerja 2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah Mou Yang dihasilkan di tingkat Prov, Kabupaten/Kota

45 48 107 50 58 116

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

Page 34: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

27

No Target Realisasi %

1 Temu Pelanggan 6.500.000 - 0%

2 Modul Layanan

Laboratorium

berbasis online

199.250.000 197.217.900 99%

3 Pelatihan

transformasi

budaya kerja

pegawai

77.000.000 77.000.000 100%

4 Pengembangan

Pelayanan

208.785.000 152.640.600 73%

491.535.000 426.858.500 87%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Permasalahan:

Dalam indikator BBLK dapat mencapai target yang ditetapkan dan dapat

dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Pencapaian dalam indikator

mengalami peningkatan walaupun masih belum signifikan namun adanya

perbaikan dalam pelayanan yang dilakukan oleh BBLK Makassar hal

tersebut meningkatkan kepercayaan (Trust) konsumen terhadap pelayanan

BBLK Makassar. optimalisasi kembali tim Promosi telah dilaksanakan

dengan kegiatan utama yaitu outing ke Instansi Pemerintah dan swasta

untuk mempromosikan layanan laboratorium BBLK Makassar

Usulan Pemecahan masalah:

Kedepannya akan melakukan promosi yang lebih intens lagi serta

melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap kerjasama yang telah terjalin

di tahun sebelumnya, serta mengupayakan penambahan pelanggan baru.

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator prosentase peningkatan kualitas

PME sebesar Rp. 156.805.000,- dengan realisasi sebesar Rp.

144.060.000,- atau 92 %.

Page 35: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

28

TERWUJUDNYA SISTEM TATA KELOLA YANG MEMADAI

1. Presentase petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP

Kondisi yang dicapai :

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

dalam indikator ini sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Presentase Petugas yang melaksanakan tugas sesuai SOP

100 100 100 100 100 100

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1 Pelatihan tenaga

teknis dan non teknis 499.300.000 155.690.850 31%

2

Rapat dan Konsultasi 1.187.400.000 1.136.879.862 96%

3Pelatihan

Transformasi budaya

kerja 77.000.000 77.000.000 100%

4

Modul penilaian kinerja

dan akuntabilitas 198.000.000 193.842.000 98%

5 Diklat PIM 57.200.000 48.645.200 85%

2.018.900.000 1.612.057.912 80%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Page 36: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

29

Permasalahan:

Pencapaian BBLK Makasar dalam indikator kinerja ini mencapai target

yang ditentukan

Usulan Pemecahan masalah:

Dalam pencapaian indikator ini dapat dicapai oleh

1 merupakan amanat dalam akreditasi mengharuskan setiap petugas

melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP, hal tersebut juga dilakukan

pengawasan dari supervisior (kepala Instalasi). Disamping itu secara

reguler dilakukan audit internal untuk yang salah satunya menilai

kepatuhan dalam menggunakan SOP setiap bekerja, Untuk

memainantanse terhadap kepatuhan BBLK melakukan penyegaran

kepada petugas dalam melakukan pemeriksaan

2. Mewajibkan setiap lembaga yang terakreditasi melakukan kegiatan

sesuai dengan sop

3. Adanya tim audit mutu yang dilakukan secara reguler setiap tahun untuk

menilai unjuk kerja dari petugas laboratorium

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Presentase Petugas yang

melaksanakan tugas sesuai SOP sebesar Rp. 2.018.900.000 dengan

realisasi sebesar Rp. 1.612.057.912,- atau 80%.

Page 37: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

30

TERWUJUDNYA CAKUPAN LAYANAN JARINGAN

1. Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance

Kondisi yang dicapai :

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

dalam indikator ini sebagai berikut:

No Indikator Kinerja 2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah Indikator Kinerja kasus surveilance

1000 559 56 1200 863 62

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1 Bimtek 234.800.000 204.208.900 87%

234.800.000 204.208.900 87%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Permasalahan:

Terjadi penurunan dalam pencapaian indikator ini dikarenakan

berkurangnya kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi yang selama ini telah

bekerjasama dengan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

selaku laboratorium Sero Survey, berbeda dari tahun lalu yang mengalami

peningkatan dalam pemeriksaan kasus surveilance.

Usulan Pemecahan masalah:

Untuk kedepannya BBLK Makassar harus meningkatkan kordinasi dengan

Dinas Kesehatan Provinsi sehingga dapat bekerja sama dalam kegiatan

surveilance dan penanggulangan KLB baik di Provinsi maupun kabupaten

Kota.

Page 38: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

31

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator ini sebesar Rp. 234.800.000,-

dengan realisasi sebesar Rp. 204.208.900,- atau 87%.

2. Tingkat keikutsertaan PME

Kondisi yang dicapai :

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

dalam indikator ini sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Tingkat keikutsertaan PME

70 77 110 80 73 91

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1 Pembangunan Gedung

PME Center

851.140.000 808.159.316 95%

2 Kegiatan PME 40.383.000 38.483.700 95%

3 Pengadaan Obat-Obatan

dan BHP

5.356.715.000 4.352.243.650 81%

4 Bimtek wilayah Binaaan 234.800.000 204.208.900 87%

6.483.038.000 5.403.095.566 83%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Page 39: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

32

Permasalahan

Pada tahun 2019 presentase keikutsertaan peserta PME belum mengalami

peningkatan, namun jika dilihat dari jumlah peserta yang ikut pada tahun

2019 terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya, namun kenaikan tersebut

belum optimal melihat jumlah fasyankes yang ada didalam wilayah BBLK

Makassar cukup banyak. Hal tersebut merupakan potensi yang dapat

dimanfaatkan untuk peningkatan pelaksaanaan PN PME dimasa

mendatang, adapun permasalahan terkait dalam pencapaian indikator ini

disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

1. Adanya peserta PN PME yang tidak mengembalikan hasil PMEnya

akibat Trouble shooting di alat laboratorium pada saat pemeriksaan

bahan kontrol yang dilakukan secara serentak di semua wilayah

2. Tidak tersedianya anggaran dari peserta PN PME karena kegiatan PME

telah berbayar.

3. Penggunaan aplikasi PME yang dimiliki BBLK Makassar belum optimal

karena kurangnya sosialisasi.

Usulan Pemecahan masalah:

Adapun pemecahan masalah yang akan dilakukan pada masa mendatang

adalah sebagai berikut:

1. Mengantisipasi peralatan yang akan digunakan untuk pemeriksaan

bahan kontrol dari penyelenggara kegiatan PN PME

2. Mengalokasikan secara khusus anggaran untuk kegiatan PME

3. Memastikan agar sosialisasi terkait PN PME dapat dilakukan secara

masiv dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi online PN PME

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Tingkat keikutsertaan PME sebesar

Rp. 6.483.038.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 5.403.095.566,- atau

83%.

Page 40: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

33

3. Jumlah laboratorium yang dibina

Kondisi yang dicapai : belum mencapai target

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

dalam indikator ini sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah Laboratorium yang dibina

250 116 46 400 425 106

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1 Bimtek wilayah

binaan

234.800.000 204.208.900 87%

2 Pelatihan tenaga

teknis

375.100.000 106.492.000 28%

3 Pengembangan

Pelayanan

208.785.000 152.640.600 73%

818.685.000 463.341.500 57%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah keseluruhan

Permasalahan:

Pencapaian dalam indikator kinerja jika mengacu pada data yang disajikan

mencapai target yang ditetapkan, karena dalam pelaksanaan bimtek yang

dilakukan oleh BBLK Makassar, namun demikian masih terdapat

permasalahan-permasalah yang dihadapi dalam pencapaian indikator kinerja

ini, diantaranya adalah:

1. Masih kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan

bimtek BBLK Makassar, karena untuk kegiatan bimtek ini bersumber

dari anggaran BLU yang dimiliki. Sebagai satker BLU yang jumlah

Page 41: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

34

penerimaannya sangat kecil, tidak memungkinkan untuk melakukan

bimtek yang lebih frekuentif.

Usulan Pemecahan masalah:

1. Mengalokasikan dana di APBN khusus untuk mengoptimalkan

penyelenggaraan tupoksi BBLK Makassar

2. Memberikan data dukung sebagai bahan justifikasi untuk

terselenggaranya Pembinaan laboratorium yang masih bermasalah.

3. Melakukan sosialisasi secara gencar untuk meningkaatkan penerimaan

sehingga dapat digunakan untuk kegiatan bimtek

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah Laboratorium yang dibina

sebesar Rp 818.685.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 463.341.500,- atau

57 %.

Page 42: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

35

TERWUJUDNYA BUDAYA KERJA

1. Indeks Survey Budaya

Kondisi yang dicapai :

Adapun pencapaian Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam

indikator ini sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Indeks Survey budaya

95 97 107 100 100 100

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1 Rapat dan Konsultasi 1.187.400.000 1.136.879.862 96%

2 Peningkatan

Kapabilitas Tenaga

542.340.000 500.302.800 92%

3 Pelatihan Transformasi

budaya kerja

77.000.000 77.000.000 100%

4 Pengembangan

Pelayanan

208.785.000 152.640.600 73%

Kegiatan

Keluaran (output)

Page 43: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

36

Permasalahan:

Dari penyajian tabel diatas maka dapat dilihat bahwa terwujudnya budaya

kerja pada pegawai BBLK Makassar mengalami kenaikan dari tahun 2018

walaupun mengalami kenaikan pencapaian namun masih ada beberapa

kendala yang dihadapi BBLK Makassar dalam hal ini mencakup masalah

kedisiplinan pegawai dan motivasi kerja. Antara lain disebabkan oleh

beberapa hal:

1. Masih ada beberapa pegawai yang sering terlambat.

2. Masih ada pegawai yang sering lupa penggunaan seragam sesuai

dengan hari yang hari yang ditentukan

Usulan Pemecahan masalah:

Untuk menghadapi masalah masalah yang disebutkan diatas , maka perlu

ada perbaikan antara lain sebagai berikut:

1. Menyampaikan kepada seluruh pegawai agar supaya lebih

memperhatikan waktu masuk kerja pegawai.

2. Memberikan himbauan kepada pegawai melalui media yang menarik

berupa banner dan stiker himbauan dalam lingkup BBLK Makassar

3. Menghimbau kepada pegawai BBLK Makassar mentaati semua

peraturan-peraturan yang berlaku.

4. Mengusahakan membuat sistem pengawasan pegawai berbasis

Informasi dan Teknologi.

5. Penerapan kedisiplinan secara ketat

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Indeks survey budaya ini sebesar Rp.

2.015.525.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.866.823.262,- atau 93%

Page 44: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

37

TERWUJUDNNYA SDM YANG KOMPETEN

2. Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki Kompetensi yang sesuai

Kondisi yang dicapai :

Untuk mencapai sasaran ini indikator kinerja yang digunakan adalah

sebagai berikut

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Terwujudnya Presentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai

90 98 108 100 98

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

Target Realisasi %

1 Pelatihan tenaga teknis

dan non teknis 499.300.000 155.690.850 31%

2 Rapat dan konsultasi 1.187.400.000 1.136.879.862 96%

1.686.700.000 1.292.570.712 77%

No KegiatanKeluaran (Output)

Total Keseluruhan

Permasalahan:

Beberapa permasalahan yang dihadapi BBLK Makassar dalam pencapaian

indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:

1. Tidak tersedia mata diklat yang akan diikuti oleh pegawai yang

ditempatkan pada unit tersebut karena informasi tentang pelatihan

yang akan diikuti

Page 45: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

38

2. SDM yang akan dilatih akan memasuki masa purna bakti sehingga

tidak dipertimbangkan untuk mengikuti diklat

3. Masih terdapat tenaga teknis yang memiliki kompetensi sederajat

dengan SMA

Usulan Pemecahan masalah:

1. Mengoptimalkan pemanfaatan tenaga melalui Diklat

2. Mencari informasi secara proaktif ke lembaga penyelenggara diklat

sesuai kebutuhan

3. Merencanakan pegawai sesuai kompetensi untuk menggantikan

pegawai yang akan memasuki masa purna bakti.

4. Memberikan motivasi dan dorongan untuk segera menyelesaikan

jenjang pendidikan yang lebih tinggi

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Terwujudnya Presentase SDM yang

memiliki kompetensi yang sesuai sebesar Rp. 1.686.700.000,- dengan

realisasi sebesar Rp 1.292.570.712,- atau 77 %

PENINGKATAN SILK

1. Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan

Kondisi yang dicapai :

Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah

sebagai berikut:

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Jumlah Modul SILK yang diimplementasikan

6 13 217 7 7

Page 46: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

39

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No TARGET REALISASI %

1 Pengembangan

Pelayanan

208.785.000 152.640.600 73%

208.785.000 152.640.600 73%

KEGIATAN

KELUARAN (OUTPUT)

Jumlah Keseluruhan

Permasalahan:

Dalam mengimplementasikan penggunaan sistem tersebut BBLK Makassar

menghadapi beberapa kendala sebagai berikut:

1. Semua instalasi telah didukung oleh sistem informasi laboratorium

kesehatan (SILK) walaupun belum optimal operasional sistem yang

dijalankan

2. Peningkatan pengembangan beberapa fungsi (Modul) Aplikasi yang

dapat menjangkau kebutuhan pada unit kerja terkait yang

menggunakan.

3. Terdapat penambahan beberapa fungsi aplikasi yang mempermudah

pelayanan pemeriksaan laboratorium

Usulan Pemecahan masalah:

1. Optimasilasi sistem informasi dengan mengadakan perangkat

pendukung IT

2. Meningkatkat fungsi monitoring sehingga dapat menjadi media dalam

menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh stakeholder layanan

dalam pengambilan keputusan strategis

3. Mempertimbangkan dari aspek anggaran agar dapat menambah modul

atau fungsi aplikasi

Page 47: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

40

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Jumlah modul SILK yang

diimplementasikan sebesar Rp. 150.305.000,- dengan realisasi sebesar

Rp. 137.560.000- atau 92%.

TERWUJUDNYA SARANA PRASARANA YANG HANDAL

1. Presentase Sarpras yang sesuai Standar Kemenkes

Untuk mencapai sasaran ini, indikator kinerja yang digunakan adalah

sebagai berikut :

No Indikator Kinerja

2018 2019

Target Realisasi % Target Realisasi %

1 Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes

90 90 100 100 100

Indikator ini didukung oleh kegiatan yang ada dalam Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2019 dengan target dan

realisasi sebagai berikut :

No Target Realisasi %

1 Pengadaan Alkes 1.569.005.000 1.477.112.650 94%

2 K3 Laboratorium 712.325.000 123.009.724 17%

3 Operasional Pemeliharaan 1.988.574.000 1.784.805.730 90%

4 Pengadaan sarana

prasarana

462.918.000 394.715.000 85%

4.732.822.000 3.779.643.104 80%

Kegiatan

Keluaran (output)

Jumlah Keseluruhan

Page 48: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

41

Permasalahan:

Secara umum pelaksanaan kegiatan ini terealisasi sesuai dengan target

namun masih ada kendala yaitu masih ada beberapa peralatan yang

sebelumnya telah direncanakan melalui eKatalog namun pada saat akan

dilakukan pengadaan peralatan yang dimaksud tidak terdapat lagi dalam

daftar eKatalog

Usulan Pemecahan masalah:

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi diatas maka BBLK

Makassar perlu mengupayakan pemecahan masalah untuk perbaikan di

masa mendatang sebagai berikut

1. Peralatan yang direncanakan tidak terikat didalam daftar ekatalog

Anggaran:

Anggaran untuk mendukung indikator Presentase sarpras yang sesuai

dengan standar Kemenkes sebesar Rp 4.732.822.000,- dengan realisasi

sebesar Rp. 3.779.643.104,- atau 80 %.

Page 49: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

42

Tabel 3.2. Perbandingan realisasi Kinerja dengan target jangka Menengah Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Tahun 2019

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI

TARGET JANGKA

MENENGAH

2019 2018 2019

I PERSPEKTIF STAKEHOLDER

1 Terwujudnya kepuasan 1 Tingkat kepuasan stakeholder

86 82 85

stakeholder 2 Presentase BLK/Labkesda Prov. 66 85 90

Binaan yang berkinerja teknis baik

II. PERSPEKTIF PROSES BISNISINTERNAL

2 Terwujudnya Peran PME 3 Presentase capaian nilai yang

100 95 95

direkomendasikan sebagai

lab PME Nasional

3 Terwujudnya mutu layanan 4 Jumlah parameter pemeriksaan

85 100

lab yang terstandar

yang terakreditasi

49

5 Jumlah laboraotorium sebagai 327 175 200

peserta PME yang bernilai baik

4 Tewujudnya sistem rujukan 6 Jumlah MoU yang dihasilkan di 58 45 50

yang memadai

tingkat Prov, Kab/Kota

5 Terwujudnya tata kelola 7 Presentase petugas yang

100 100 100

yang memadai

melaksanakan kegiatan sesuai

SOP

6 Terwujudnua cakupan 8 jumlah jenis pemeriksaan

863 1000 1200

layanan jaringan

kasus surveilance

9 Tingkat keikutsertaan PME

73 70 80

10 Jumlah laboratorium yang dibina 425 250 400

III PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN

7 Terwujudnya budaya kinerja 11 indeks survey budaya

100 95 100

8 Terwujudnya SDM yang 12 Presentase SDM memiliki

90 100

kompeten

kompetensi yang sesuai

98

9 Peningkatan SILK 13 Jumlah modul SILK yang

7 6 7

Diimplementasikan

10 Terwujudnya sampras 14 Presentase sarpras yang sesuai 100 90 100

yang handal

standar Kemenkes

Page 50: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

43

Dari hasil tampilan data diatas menunjukkan bahwa beberapa indikator kinerja

telah memenuhi target bahkan ada yang melebihi, namun tentunya masih ada

beberapa indikator yang belum mencapai target.

B. SUMBER DAYA

1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

sebagai penggerak utama kegiatan dan progam memiliki berbagai potensi dalam

ikut serta mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium

Makassar yang diharapkan semakin meningkat setiap tahunnya. Adapun jumlah

Sumber Daya Manusia / Pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

pada tahun 2019 terdapat ada 85 Pegawai, untuk mendukung pelayanan

laboratorium maka BBLK Makassar mengangkat Pegawai Pemerintah Non

Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 16 Orang, Distribusi pegawai menurut jenis

ketenagaan, pendidikan dan golongan dalam tabel di bawah ini :

Page 51: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

44

Tabel 2. 1. Jumlah SDM BBLK Makassar berdasarkan klasifikasi pendidikan dan golongan per 31 Desember 2019

IV III II I

1 Doktor (S3) 1 1

2 Magister Kesehatan 3 3

3 Magister Manajemen Kesehatan 1 1

4 Magister Manajemen 2 2

5 Magister Keuangan 1 1

6 Dokter Spesialis 1 2 3

7 Dokter Umum 1 1 2

8 Sarjana Kimia 1 1 2

9 Sarjana Farmasi 1 7 8

10 Sarjana Biologi 1 1

11 Sarjana Kesmas (6) & Kesling (8) 9 5 14

12 Sarjana Administrasi Negara 1 1

13Sarjana Ekonomi Akuntansi (4) &

Manajemen (1)5 5

14 Sarjana Administasi Publik 2 2

15 Sarjana Kesejahteraan Sosial 1 1

16 Sarjana Teknik Informatika 1 1

17Sarjana Ilmu Pendidikan Ilmu

Ekonomi1 1

18 D.IV Analis Kesehatan 1 5 6

19 D.III Analis Kesehatan 4 8 12

20 D.III Kesehatan Lingkungan 1 1

21 D.III Teknik Radiologi 1 1 2

22 D.III Keperawatan 2 2

23 D.III Elektromedik 1 1

24 Sekolah Menengah Analis Kesehatan 5 5

25 Sekolah Menengah Atas 4 4

26 Sekolah Menengah Farmasi 1 1

27 Sekolah Menengah Pertama 1 1 2

18 51 15 1 85

NO Jenis PendidikanGOLONGAN

Jumlah

JUMLAH

Page 52: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

45

Tabel 2. 2. Data jenis ketenagaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar per 31 Desember 2019

NO Jenis Pendidikan GOLONGAN

Jumlah Teknis Non Teknis

Pascasarjana (S2)

1 Magister Kesehatan 2 2 4

2 Magister Manajemen Kesehatan 2 2

3 Magister Manajemen SDM 1 1

4 Magister Keuangan

1 1

5 Spesialis Patologi Klinik 1 1

6 Spesialis Radiologi 1 1

7 Spesialis Mikrobiologi 1 1

Sarjana (S1)

8 Dokter Umum 2 2

9 Sarjana Kimia 2 2

10 Sarjana Biologi 1 1

11 Sarjana Farmasi 4 4 8

12 Sarjana Kesehatan Masyarakat 11 3 14

13 Sarjana Ekonomi Akuntansi 4 4

14 Sarjana Ekonomi Manajemen 1 1

15 Sarjana Hukum - -

16 Sarjana Administrasi/Public 3 3

17 Sarjana Pendidikan 1 1

18 Sarjana Teknik Informatika 1 1

Diploma IV

19 DIV / S. Terapan Sains 5

5

Diploma III

20 Akademi Analis Kesehatan 13 13

21 D3 Keperawatan 2 2

22 A T R O 2 2

23 ATEM 1 1

24 DIII Kesling 1 1

SLTA

25 S M A K 5 5

26 S A K M A 0 0

27 SMA/SMTI/MAN 4 4

28 K P A A 0 0

29 SMF 1 1

30 KKP 0 0

SLTP

31 SMP 1 1

TOTAL PNS 59 31 90

1 Magister Manajemen

1 1

Page 53: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

46

2 Magister Akuntansi

1 1

3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 1

4 Sarjana Ekonomi Akuntansi 1 1

5 Sarjana Teknik Sipil

1 1

6 Sarjana Ilmu Sosial 1 1

7 Sarjana Keperawatan 1 1

8 SMA/SMTI/MAN/SMK 7 7

9 SMP 1 1

10 SD

1 1

TOTAL NON PNS 1 15 16

TOTAL PEGAWAI (PNS + NON PNS) 61 39 100

61% 39% 100%

Grafik 2 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember Tahun 2019

Tabel 2. 3 Distribusi PNS menurut golongan per 31 Desember 2019

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Doktor Pasca Sarja Sarja Akademi SMA ke Bawah

Doktor

Pasca Sarja

Sarja

Akademi

SMA ke Bawah

Page 54: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

47

No. Golongan Jumlah

1. Gol. IV 18

2. Gol. III 51

3. Gol. II 15

4. Gol. I 1

85TOTAL Grafik 2 2. Jumlah Pegawai menurut Golongan Per 31 Desember 2019

Dari SDM yang ada, terdapat 8 orang yang masuk pada jabatan Struktural Eselonisasi,

seperti pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. 4. Distribusi jenis pendidikan jabatan struktural Eselonisasi per 31

Desember 2019

0

10

20

30

40

50

60

Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I

18

51

15

1

Gol. IV

Gol. III

Gol. II

Gol. I

Page 55: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

48

No. Jenis Pendidikan Pendidikan Jumlah

1 Magister Kesehatan 2

2 Magister Managemen Kesehatan 1

3 Magister Managemen 1

4 Sarjana Farmasi 2

5 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2

6 Sarjana Akuntansi 1

9Jumlah

Grafik 2 3. Distribusi Jenis Pendidikan Jabatan Struktural

Sementara itu sebanyak 35 Pegawai berjenis kelamin Laki-Laki dan 55 Pegawai

Berjenis Kelamin Perempuan seperti disajikan dalam tabel berikut ini:

11%

23%

11%

11%

22%

22%

Magister Administrasi Magister Kesehatan

Magister Managemen Kesehatan Magister Managemen

Sarjana Farmasi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Page 56: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

49

Grafik 2 4. Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin

Jumlah Pegawai CPNS

Pada tahun 2019 tidak ada penambahan pegawai baru, namun untuk formasi

pegawai baru diusulkan pada tahun 2019

2.3.1. Sumber daya Anggaran

Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar berasal dari Anggaran

APBN yang tercantum dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Tahun 2019

Nomor : SP DIPA-024.04.2.415655/2019 Tanggal 05 Desember 2018. Anggaran tahun

2019 tersebut terdiri dari sumber dana rupiah murni dan sumber dana BLU dengan total

anggaran revisi terakhir sebesar Rp. 29.381.122.000,- naik sebesar 6,12 % dari anggaran

tahun 2018 yang sebesar Rp. 27.691.215.000,-.

Pagu anggaran tahun 2019 meliputi pagu awal Rp. 23.619.624.000,- , ada

penambahan pagu melalui revisi target BLU sebesar Rp. 3.400.000.000,- dan ada

tambahan untuk belanja pegawai dari dana RM pusat sebesar Rp.590.348.00,- kemudian

ada penggunaan saldo awal BLU sebesar Rp. 1.771.150.000,- Sedangkan komposisi

anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah sebagai berikut:

31

54 Pria

Wanita

Page 57: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

50

3. Tabel 2. 5. Rincian anggaran dan realisasi tahun anggaran 2019

Kode Jenis

BelanjaUraian Jenis Belanja Anggaran (Rupiah)

Realisasi Belanja

(Rupiah)

1 2 3 4

51 Belanja Pegawai 6.137.580.000 6.057.314.861

52 Belanja Barang 20.360.479.000 18.324.406.713

53 Belanja Modal 2.883.063.000 2.679.986.966

29.381.122.000 27.061.708.540 Jumlah

Tabel 2. 6. Sumber dana Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana Prasarana merupakan salah satu sumber daya penunjang dalam

mencapai tujuan dan sasaran Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar.

Tersedianya Sarana Prasarana yang memadai dan berguna akan memudahkan

SDM Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dalam melaksanakan setiap

kegiatan dan program yang telah ditetapkan. Inventarisasi sarana dan prasarana di

lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar salah satunya dilakukan

dengan melaporkan SIMAK BMN.

Pada periode 1 januari s.d 31 Desember 2019 terdapat penambahan alat

laboratorium/medik dan peralatan kantor/non medik yang berasal dari

pengadaan/pembelian dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) Sebagai Berikut:

Rupiah Murni BLU

2017 16.308.539.000 6.012.503.000 22.321.042.000

2018 21.293.373.000 6.397.842.000 27.691.215.000

2019 19.609.972.000 9.771.150.000 29.381.122.000

Tahun

Anggaran

Jenis Sumber DanaJumlah

Page 58: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

51

Tabel 2. 7. Penambahan Alat Laboratorium/medis per 1 Januari s.d Desember 2019

No Nama

Jumlah

Barang

(Unit)

Merk/Type Keterangan

1 Pipet Washer 1 Pembelian

2 TOC Analyzer 1 Pembelian

3 Oven 1 Pembelian

4 Portable Refrigerator 1 Pembelian

5 Furnace 1 Pembelian

6 Neraca / Timbangan Analitik 2 Pembelian

7 EasyPet 3 4 Pembelian

8 Research Plus 1 Pembelian

9 Biosafety Cabinen 1 Pembelian

10 Hotplate stirer 1 Pembelian

11 Timbangan Badan Digital 1 Pembelian

12 Senter Venna 1 Pembelian

13 Wheel Chair 1 Pembelian

14 Laminar Air Flow 1 Pembelian

15 Multipete M4 1 Pembelian

16 Anaerobic Jar 2 Pembelian

17 Wather bath 2 Pembelian

1 Advance pH Meter 1 Pembelian

2 DO Meter Portable Kit 1 Pembelian

3 Deep Freezer 1 Pembelian

4 Sphygmomanometer 3 Pembelian

5 Emergency Shower Eyewas 4 Pembelian

33Total

Penggunaan Saldo Awal

Page 59: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

52

Dalam melakukan pelayanan laboratorium kepada konsumen tidak terlepas

dari dukungan peralatan non medis yang dibutuhkan oleh BBLK Makassar tahun

anggaran 2019. Sehingga untuk menunjang kegiatan operasional pelayanan

pemeriksaan laboroatorium yang dilakukan BBLK Makassar, terdapat beberapa

penambahan alat non medik periode 1 Januari s.d 31 Desember 2019 yang berasal

dari pengadaan/pembelian, dengan menggunakan anggaran APBN maupun BLU

dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 2. 8 Penambahan alat perkantoran/non medis per 1 januari s.d Desember 2019

No NamaJumlah

Barang

(Unit)

Merk/Type Keterangan

A Meubeler Instalasi

2 Lemari 10 Pembelian

3 Meja Kerja lab 2 Pembelian

4 Kursi 30 Pembelian

5 Loker 2 Pembelian

6 TV Visual Ruang Tunggu 1 Pembelian

B Meubeler Administrasi

1 Lemari 1 Pembelian

2 Meja Kerja 7 Pembelian

4 Kursi 9

5 Filling Cabinet 2

C Peralatan Umum Pembelian

1 Ac Split 5 Pembelian

2 Rak Server 1

3 Dispenser 1 Pembelian

Page 60: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

53

No NamaJumlah

Barang

(Unit)

Merk/Type Keterangan

4 PC All In One 4 Pembelian

5 Printer + Scanner 1 Pembelian

6 Printer 5

7 Laptop 5

8 UPS 8

9 Mesin Hitung Uang 1

10 Mesin Penghancur Kertas 1

D Peralatan Sarana

12 Tang Ampere/Digital Clamp Meter 1

13 Multimeter Digital True MS 1

14 Digital Thermometer Dual Input 1

15 Anak timbangan Kelas E2 1

29Total

Pengelolaan Barang Milik Negara Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Makassar selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2019, dapat dilaporkan dalam

bentuk Intrakomtable, Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan

Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dalam pengerjaan.

Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah

sebagai berikut :

Page 61: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

54

Tabel 2. 9. Laporan Keadaan BMN BBLK Makassar Per 1 januari s.d 31 Desember Thn 2019

A. BMN INTRAKOMTABLE

Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 90.850.377.858

Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 5.243.231.011

Pengurangan (Tindak Lanjut Rev.) Rp. 615.249.200

Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. 95.478.359.669

B. BMN EKSTRAKOMTABLE

Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 9.106.000

Penambahan Rp. -

Pengurangan Rp. -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. 9.106.000

C. BMN GABUNGAN INTRA DAN EKSTRA

Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 90.859.483.858

Penambahan (Pembelian Aset) Rp. 5.243.231.011

Pengurangan Rp. 615.249.200

Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. 90.487.465.669

D. BMN ASET TAK BERWUJUD

Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. 77.380.875

Penambahan Rp. -

Pengurangan Rp. -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. -

E. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Posisi Awal (1 Januari 2019) Rp. -

Penambahan Rp. -

Pengurangan Rp. -

Posisi Akhir (31 Desember 2019) Rp. -

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Total Keseluruhan BMN keadaan

tanggal 31 Desember 2019 sebanyak Rp 90.487.465.669,- dimana aset tetap

sebesar Rp. 90.487.465.669,- dan aset lancar Rp. 1.452.626.008,-

Page 62: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

55

3. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

Penggunaan sumberdaya yang efektif dan efisien untuk mencapai

hasil atau target yang telah ditetapkan merupakan bagian yang penting dan

terpadu dari manajemen organisasi yang efektif, mengingat pentingnya hal

tersebut oleh karena itu BBLK Makassar berusaha untuk melaksanakan

setiap kegiatan agar efisien dan mencapai hasil sesuai dengan target yang

ditentukan. Dari beberapa indikator kinerja yang menjadi sasaran, terdapat

beberapa Program atau kegiatan yang pelaksanaannya belum efektif dan

efisien.

Kebutuhan reagen dan BHP tergantung dari peralatan dan

mekanisme kerja alat yang digunakan. Di BBLK terdapat 2 Jenis alat yang

dapat digunakan tergantung jumlah sampel, ada alat yang digunakan untuk

sampel dalam jumlah kecil dan lainnya untuk jumlah sampel yang besar.

Peralatan yang digunakan dalam pemerikasaan sampel jumlah kecil

mengalami kerusakan dan menunggu tim untuk perbaikan masalah trouble

shooting sehingga BBLK menggunakan peralatan untuk jumlah sampel yang

besar, walaupun sampel yang akan diperiksa jumlahnya kecil. Sementara

harga reagen dan BHP untuk pemeriksaan sampel dengan menggunakan

alat yang jumlah besar sangat mahal. Akibatnya terjadi inefisiensi dalam

pemeriksaan sampel. Karena terkendala dengan holding time (Waktu

Tunggu). Namun ada juga kegiatan BBLK Makassar tahun 2019 yang

dilaksanakan dibawah pagu anggaran yang direncanakan.

Page 63: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

56

Laporan Kinerja Tahun 2019 ini merupakan wujud pertanggungjawaban

terhadap pelaksanaan kegiatan atau program pada Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Makassar. Laporan ini juga merupakan bahan untuk mengukur kinerja

dimana laporan ini berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan kegiatan yang sudah

disusun merujuk pada Rencana Strategis BBLK Makassar. Hasil kinerja yang

dilaporkan berkenaan dengan pencapaian terget setiap kegiatan yang

dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan terdapat beberpa

realisasi 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing unit kerja

yang terlibat dalam lingkungan BBLK Makassar menjalankan peran dan

memberikan kontribusi sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini juga

mengindikasikan bahwa kerja sama tim dalam setiap pelaksanaan kegiatan

berjalan secara baik.

Disisi lain juga dalam laporan ini memuat hasil evaluasi dari beberapa

kegiatan yang belum mencapai target seperti yang telah ditetapkan, dengan

demikian capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk pembenahan

kegiatan di tahun yang akan datang. Adapun pencapaian kinerja BBLK di tahun

2019 adalah sebagai Berikut:

1. Capaian tingkat kepuasan stakeholder untuk tahun 2019 adalah sebesar

86 % dari target 85 %

2. Capaian presentase BLK/Labkesda Provinsi binaan yang berkinerja

teknis baik adalah sebesar 66 % dari target 90 %

3. Presentase capaian nilai yang direkomedasikan sebagai lab PME

Nasional sebesar 100 % dari target 95 %

4. Capaian jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada tahun

2019 sebesar 49 Parameter dari target 100 Parameter

5. Capaian jumlah laboratorium sebagai peserta PME yang bernilai baik

adalah sebesar 327 Laboratorium dari target 200 Laboratorium

6. Capaian jumlah MoU yang dihasilkan di tingkat Provinsi Kab/Kota adalah

sebesar 58 Mou dari target 50 Mou

Page 64: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

57

7. Capaian presentase petugas yang melaksanakan kegiatan sesuai SOP

adalah sebesar 100 % dari target 100 %

8. Capaian jumlah jenis pemeriksaan kasus surveillance adalah sebesar

863 Kasus dari target 1200 Kasus

9. Capaian tingkat keikutsertaan PME adalah sebesar 73% dari target 80%

10. Capaian jumlah laboratorium yang dibina adalah sebesar 425

Laboratorium dari target 400 Laboratorium

11. Capaian indeks survey budaya adalah sebesar 100 % dari target 100%

12. Capaian SDM memiliki kompetensi yang sesuai adalah sebesar 98 %

dari target 100 %

13. Capaian jumlah modul SILK yang diimplementasikan dalam tahun 2019

adalah sebesar 7 Modul dari target 7 Modul

14. Capaian presentase sarpras yang sesuai standar Kemnkes sebesar 100

% dari target 100 %

Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian target indicator kinerja diatas,

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar mendapat alokasi dana untuk tahun

anggaran 2019 sebesar Rp. 29.381.122.000,- naik sebesar 6,12 % dari anggaran tahun

2018 yang sebesar Rp. 27.691.215.000,-.

Pagu anggaran tahun 2019 meliputi pagu awal Rp. 23.619.624.000,- , ada

penambahan pagu melalui revisi target BLU sebesar Rp. 3.400.000.000,- dan ada

tambahan untuk belanja pegawai dari dana RM pusat sebesar Rp.590.348.00,- kemudian

ada penggunaan saldo awal BLU sebesar Rp. 1.771.150.000,- Sedangkan komposisi

anggaran dan realisasinya per jenis belanja adalah sebagai berikut:

Dan dari Hasil evaluasi secara umum terhadap pelaksanaan kegiatan selama tahun

2019 dapat disimpulkan hal-hal antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tercapainya target Pendapatan BLU tahun 2019 sebesar Rp.

8.622.170.796,- Atau mencapai 108 % dari target pendapatan sebesar

Rp. 8.000.000.000,-

2. Target pelayanan tahun 2019 tercapai 392.000 pemeriksaan

3. Key Performance Indicator (KPI) talah dilaksanakan sesuai dengan

Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Page 65: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

58

4. Secara keseluruhan Balai Besar Laboratorium telah melaksanakan

kegiatan yang direncanakan

5. Berdasarkan Indikator Kinerja BLU sesuai perben 36/PB/2019 Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Makassar memperoleh skor untuk

aspek keuangan dengan skor 21.75 dan aspek pelayanan skor yang

dicapai adalah 61.25

6. Realisasi belanja adalah sebesar Rp. 24.450.715.150,- atau mencapai

88.32% dari anggaran dalam DIPA TA 2019

Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami sangat

mengharapkan adanya masukan dan saran sebagai umpan balik demi perbaikan

kinerja pada waktu mendatang, sehingga kami dapat melakukan perbaikan kinerja

di masa mendatang.

Sebagai penutup kami sangat berharap semoga laporan ini dapat

bermanfaat dan Tuhan Yang Maha Esa senantiassa memberikan bimbingan,

petunjuk serta kekuatan kepada kita semua sehingga dapat melaksanakan setiap

kegiatan sesuai tugas dan fungsi yang telah diamanatkan.

Page 66: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

59

LAMPIRAN

Page 67: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

60

KINERJA BBLK DALAM GAMBAR

Page 68: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

61

KEGIATAN PELAYANAN

Page 69: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

62

Page 70: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

63

Page 71: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

64

Page 72: dr. Aswan Usman, M - Sistem Informasi Kementrian Kesehatan

65