KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013
-
Upload
truongthuy -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
Transcript of KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderali
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2012 telah dapat diselesaikan.
LAKIP mempunyai beberapa fungsi, antara lain: merupakan alat penilai kinerja
secara kuantitatif, sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi unit
organisasi menuju terwujudnya good governance, dan sebagai wujud transparansi
serta pertanggungjawaban kepada masyarakat. Selain itu LAKIP merupakan alat
kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi, tidak
terkecuali di lingkungan Sekretariat Jenderal.
Performance Sekretariat Jenderal diukur atas dasar penilaian capaian terhadap
target indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan
pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam
kontrak kinerja Sekretaris Jenderal dengan Menteri Pertanian pada Tahun 2012.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2012 disusun
dalam rangka memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi. Kinerja pada
tahun 2012 akan menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja Sekretariat
Jenderal di tahun 2013.
Jakarta, Februari 2013Sekretaris Jenderal,
NIP. 19581214 198403 1 002Hari Priyono
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderalii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2012 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014 dan Rencana Kinerja Tahunan 2012 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2012. Penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2012 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2012.
LAKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2012 disusun dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal serta Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014. Pada LAKIP Sekretariat Jenderal ini dijelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaanprogram/kegiatan Sekretariat Jenderal pada tahun 2012.
Dalam upaya merealisasikan good governance, Sekretariat Jenderal telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014.
Visi Sekretariat Jenderal adalah Menjadikan Birokrasi yang Profesional dan Berintegritas serta Memberikan Pelayanan Prima. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, misi yang harus dilaksanakan adalah: (1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur Kementerian Pertanian dan masyarakat; (2) Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian; (3) Mewujudkan organisasi, ketatalaksanaan dan pelayanan administrasi kepegawaian Kementerian Pertanian yang proporsional, efektif dan efisien; (4) Meningkatkan kualitas peraturan perundang-undangan dan pelayanan informasi publik; (5) Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta kearsipan; (6) Meningkatkan kualitas pelayanan ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan antar lembaga dan protokol serta hubungan masyarakat; (7) Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan pertanian dan mensosialisasikan kerjasama luar negeri bidang pertanian; (8) Meningkatkan kualitas data dan mengembangkan sistem informasi pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian; (9) Menyelenggarakan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian yang berkualitas.
Sesuai dengan visi dan misi Sekretariat Jenderal, maka tujuan yang akan dilaksanakan adalah menyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, tata penyelenggaraan dan tata
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderaliii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2012 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014 dan Rencana Kinerja Tahunan 2012 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2012. Penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2012 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2012.
LAKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2012 disusun dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal serta Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014. Pada LAKIP Sekretariat Jenderal ini dijelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaanprogram/kegiatan Sekretariat Jenderal pada tahun 2012.
Dalam upaya merealisasikan good governance, Sekretariat Jenderal telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014.
Visi Sekretariat Jenderal adalah Menjadikan Birokrasi yang Profesional dan Berintegritas serta Memberikan Pelayanan Prima. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, misi yang harus dilaksanakan adalah: (1) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur Kementerian Pertanian dan masyarakat; (2) Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian; (3) Mewujudkan organisasi, ketatalaksanaan dan pelayanan administrasi kepegawaian Kementerian Pertanian yang proporsional, efektif dan efisien; (4) Meningkatkan kualitas peraturan perundang-undangan dan pelayanan informasi publik; (5) Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta kearsipan; (6) Meningkatkan kualitas pelayanan ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan antar lembaga dan protokol serta hubungan masyarakat; (7) Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan pertanian dan mensosialisasikan kerjasama luar negeri bidang pertanian; (8) Meningkatkan kualitas data dan mengembangkan sistem informasi pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian; (9) Menyelenggarakan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian yang berkualitas.
Sesuai dengan visi dan misi Sekretariat Jenderal, maka tujuan yang akan dilaksanakan adalah menyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, tata penyelenggaraan dan tata
kewenangan untuk mewujudkan Kementerian Pertanian sebagai organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Tujuan umum Sekretariat Jenderal tersebut akan diselenggarakan melalui: (1) Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian yang terpadu, berbasis kinerja dan dalam kerangka pembangunan jangka menengah; (2) Pengembangan organisasi yang sesuai dengan beban kerja (right sizing), dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien, serta sumberdaya manusia aparatur pertanian yang berbasis kompetensi; (3) Penerbitan perangkat peraturan perundang-undangan dan pelayanan bantuan hukum bidang pertanian, serta pengelolaan informasi publik Kementerian Pertanian yang dapat melindungi dan menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan pertanian; (4) Penataan dan pengelolaan administrasi keuangan dan perangkat perlengkapan Kementerian Pertanian guna mencapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); (5) Penyelenggaraan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan antar lembaga dan protokoler serta pengembangan pelayanan hubungan masyarakat yang dapat mendukung peningkatan efektivitas kinerja organisasi; (6) Penyusunan kebijakan dan pengelolaan administrasi kerjasama luar negeri bidang pertanian yang melindungi kepentingan nasional serta terintegrasi dengan dinamika perubahan lingkungan dan perekonomian global; (7) Pengembangan, penataan dan pengelolaan data dan sistem informasi pertanian yang akurat, konsisten, relevan, terkini dan tepat waktu, serta menerapkan teknologi dan sistem informasi modern; dan (8) Penyelenggaraan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian yang berkualitas internasional, cepat, tepat, akurat dan akuntabel guna mendukung terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis.
Sasaran strategis Sekretariat Jenderal tahun 2012 adalah: (1) tersusunnya dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan, dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik;(2) Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi; (3) Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian; (4) Terkelolanya keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib; (5) Meningkatnya pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian;(6) Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilateral;(7) Meningkatnya kualitas data pertanian; serta (8) Meningkatnya pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian.
Pada tahun 2012, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp 1.338.418.891.206,- yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) dengan realisasi anggaran mencapai Rp 1.271.121.817.000,- atau 94,97%.
Secara umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam tahun 2012 telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, bahkan ada sasaran strategis yang memperoleh nilai capaian lebih dari 100 persen. Namun demikian, masih terdapat beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang masih belum
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderaliv
mencapai target yang ditentukan. Beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah mencapai target antara lain: (1) Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan; (2) Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan; (3) Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian; (4) Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja; (5) Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan; (6) Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian; (7) Tingkat layanan sarana kerja kantor pusat; (8) Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian; (9) Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian; (10) Layanan Perizinan Bidang Pertanian; serta (11) Layanan Pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman.
Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang belum dapat dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan antara lain: (1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian; (2) Kualitas laporan keuangan; dan (3) Ketersediaan Arsip Dinamis sebagai alat bukti yang sah. Beberapa hal yang menyebabkan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut belum dapat dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan antara lain: (1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian belum berhasil memenuhi target penilaian A (sangat baik), disebabkan masih terdapatkekurangan dalam penerapan SAKIP di Lingkungan Kementerian Pertanian seperti: dokumen PK yang belum terstruktur, kualitas rumusan indikator kinerja belum memenuhi kriteria yang baik, pengukuran kinerja yang belum sepenuhnya digunakan dalam pengendalian dan pemantauan kinerja, serta hasil evaluasi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan kinerja; (2) Kualitas laporan keuangan belum mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) disebabkan masih terdapat beberapa pengecualian dalam penyusunan laporan Keuangan Kementerian Pertanian, yaitu adanya aset tetap yang tidak ditemukan, inventarisasi atas aset yang dimanfaatkan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) belum dapat diakui sebagai Barang Milik Negara (BMN), dan hasil koreksi penilaian aset yang belum diinput; serta (3) Ketersediaan Arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah belum dapat memenuhi target 90% disebabkan karena belum semua unit eselon I menggunakan perangkat teknologi informasi dalam pengelolaan arsip dan belum memadainya SDM pengelola arsip Kementerian Pertanian.
Untuk itu, Sekretariat Jenderal akan senantiasa berupaya dan bekerja lebih keras lagi, serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal. Melalui LAKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2012 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. iRINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................ iiDAFTAR ISI ............................................................................................. vI. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 11.2 Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi ............................................ 31.3 Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal ................................... 71.4 Akuntabilitas Keuangan............................................................... 8
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................. 102.1 Rencana Strategis....................................................................... 102.2 Penetapan Kinerja ...................................................................... 14
III. AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN ........................................................... 183.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan ....................................................... 183.2 Pencapaian Sasaran.................................................................... 183.3 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja ...................................................... 20
3.3.1 Bidang Perencanaan ....................................................... 203.3.2 Bidang Keuangan dan Perlengkapan ................................ 233.3.3 Bidang Hukum dan Informasi Publik................................. 283.3.4 Bidang Organisasi dan Kepegawaian ................................ 343.3.5 Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat ........................ 403.3.6 Bidang Kerjasama Luar Negeri......................................... 423.3.7 Bidang Data dan Sistem Informasi Pertanian .................... 443.3.8 Bidang Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian ....................................................................... 49
IV. PENUTUP ......................................................................................... 55
LAMPIRAN
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderalv
mencapai target yang ditentukan. Beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah mencapai target antara lain: (1) Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan; (2) Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan; (3) Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian; (4) Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja; (5) Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan; (6) Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian; (7) Tingkat layanan sarana kerja kantor pusat; (8) Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian; (9) Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian; (10) Layanan Perizinan Bidang Pertanian; serta (11) Layanan Pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman.
Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang belum dapat dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan antara lain: (1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian; (2) Kualitas laporan keuangan; dan (3) Ketersediaan Arsip Dinamis sebagai alat bukti yang sah. Beberapa hal yang menyebabkan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut belum dapat dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan antara lain: (1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian belum berhasil memenuhi target penilaian A (sangat baik), disebabkan masih terdapatkekurangan dalam penerapan SAKIP di Lingkungan Kementerian Pertanian seperti: dokumen PK yang belum terstruktur, kualitas rumusan indikator kinerja belum memenuhi kriteria yang baik, pengukuran kinerja yang belum sepenuhnya digunakan dalam pengendalian dan pemantauan kinerja, serta hasil evaluasi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk perbaikan perencanaan kinerja; (2) Kualitas laporan keuangan belum mencapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) disebabkan masih terdapat beberapa pengecualian dalam penyusunan laporan Keuangan Kementerian Pertanian, yaitu adanya aset tetap yang tidak ditemukan, inventarisasi atas aset yang dimanfaatkan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) belum dapat diakui sebagai Barang Milik Negara (BMN), dan hasil koreksi penilaian aset yang belum diinput; serta (3) Ketersediaan Arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah belum dapat memenuhi target 90% disebabkan karena belum semua unit eselon I menggunakan perangkat teknologi informasi dalam pengelolaan arsip dan belum memadainya SDM pengelola arsip Kementerian Pertanian.
Untuk itu, Sekretariat Jenderal akan senantiasa berupaya dan bekerja lebih keras lagi, serta menyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaian semua sasaran strategis dapat lebih optimal. Melalui LAKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2012 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. iRINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................ iiDAFTAR ISI ............................................................................................. vI. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 11.2 Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi ............................................ 31.3 Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal ................................... 71.4 Akuntabilitas Keuangan............................................................... 8
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................. 102.1 Rencana Strategis....................................................................... 102.2 Penetapan Kinerja ...................................................................... 14
III. AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN ........................................................... 183.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan ....................................................... 183.2 Pencapaian Sasaran.................................................................... 183.3 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja ...................................................... 20
3.3.1 Bidang Perencanaan ....................................................... 203.3.2 Bidang Keuangan dan Perlengkapan ................................ 233.3.3 Bidang Hukum dan Informasi Publik................................. 283.3.4 Bidang Organisasi dan Kepegawaian ................................ 343.3.5 Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat ........................ 403.3.6 Bidang Kerjasama Luar Negeri......................................... 423.3.7 Bidang Data dan Sistem Informasi Pertanian .................... 443.3.8 Bidang Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian ....................................................................... 49
IV. PENUTUP ......................................................................................... 55
LAMPIRAN
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderalvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Capaian Indikator Sekretariat Jenderal Tahun 2012 ................ 19
Tabel 2. Elektronisasi Registrasi Arsip Dinamis dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Registrasi Arsip pada Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian ............................................. 27
Tabel 3. Ketersediaan Arsip Dinamis pada Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian.......................................................... 28
Tabel 4. Penilaian Hasil PIAK Sekretariat Jenderal Tahun 2012 ............. 38
Tabel 5. Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun Anggaran 2011 dibandingkan dengan 2012 ........................................... 45
Tabel 6. Realisasi Pelayanan Perizinan Pupuk Tahun 2012.................... 51
Tabel 7. Realisasi Pelayanan Perizinan Pestisida Tahun 2012................ 52
Tabel 8. Kinerja Pelayanan Permohonan Hak PVT Tahun 2012 ............. 53
Tabel 9. Realisasi Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman Tahun 2012.......................................................................... 54
Tabel 10. Realisasi Pendaftaran Varietas Tanaman HortikulturaTahun 2012.......................................................................... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Tahun 2012 .............. 56
Lampiran 2. Data Kepegawaian Sekretariat Jenderal Tahun 2012............... 60
Lampiran 3. Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2012............... 64
Lampiran 4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekretariat JenderalTA.2012 ............................................................................... 68
Lampiran 5. Penetapan Kinerja (PK) Sekretariat Jenderal TA. 2012 ............ 72
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu
pada ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi dan Nepotisme; Instruksi Presiden RI Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; Keputusan Kepala LAN RI
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud akuntabilitas
instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian tahun 2012 dimaksudkan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2012, serta sebagai umpan
balik untuk perbaikan kinerja Sekretariat Jenderal pada tahun mendatang.
Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam satu tahun
anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
LAKIP Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2012 ini disusun sebagai
salah satu bentuk pertanggungjawaban Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2012, dalam
rangka melaksanakan misi dan mencapai visi organisasi. Di samping itu, LAKIP ini
juga dimaksudkan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal2
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian menuju terwujudnya good
governance, wujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan
sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit
organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian, serta
sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan bagi stakeholders demi
perbaikan kinerja Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian.
Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan
menyusun Rencana Strategis yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
untuk mencapai tujuan, b) menyusun Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat
Jenderal, c) menyusun Penetapan Kinerja, d) merumuskan Indikator Kinerja Unit
Kerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan pelaksanaan program
pembangunan pertanian pada upaya-upaya mengatasi permasalahan
fundamental, isu-isu aktual dan antisipasi terhadap kendala yang mungkin timbul,
e) memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi secara
seksama, f) melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan
mengkaji kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan dan
membandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, serta g) melakukan evaluasi
secara keseluruhan.
Penerapan SAKIP tahun 2012 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya
dan dilaksanakan pada tahun ketiga pelaksanaan pembangunan pertanian
berdasarkan Renstra Periode 2010-2014. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat
berfungsi secara optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama
dalam pelaksanaan pembaharuan birokrasi Pemerintah untuk mempercepat
terwujudnya penyelenggaraan Pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan
bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya diperlukan suatu komitmen yang kuat dari para pejabat dan
semua pegawai jajaran Sekretariat Jenderal didalam mengimplementasikan sistem
ini dengan maksud untuk mengetahui seberapa jauh tingkat capaian kinerja,
kendala/hambatan dan permasalahan serta upaya pemecahannya dalam
pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh Sekretariat Jenderal yang pada gilirannya dapat menjadi bentuk
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal3
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian menuju terwujudnya good
governance, wujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan
sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit
organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian, serta
sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan bagi stakeholders demi
perbaikan kinerja Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian.
Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan
menyusun Rencana Strategis yang berisi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
untuk mencapai tujuan, b) menyusun Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat
Jenderal, c) menyusun Penetapan Kinerja, d) merumuskan Indikator Kinerja Unit
Kerja dengan berpedoman kepada kebijakan dan pelaksanaan program
pembangunan pertanian pada upaya-upaya mengatasi permasalahan
fundamental, isu-isu aktual dan antisipasi terhadap kendala yang mungkin timbul,
e) memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi secara
seksama, f) melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan
mengkaji kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan dan
membandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, serta g) melakukan evaluasi
secara keseluruhan.
Penerapan SAKIP tahun 2012 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya
dan dilaksanakan pada tahun ketiga pelaksanaan pembangunan pertanian
berdasarkan Renstra Periode 2010-2014. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat
berfungsi secara optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrumen utama
dalam pelaksanaan pembaharuan birokrasi Pemerintah untuk mempercepat
terwujudnya penyelenggaraan Pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan
bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya diperlukan suatu komitmen yang kuat dari para pejabat dan
semua pegawai jajaran Sekretariat Jenderal didalam mengimplementasikan sistem
ini dengan maksud untuk mengetahui seberapa jauh tingkat capaian kinerja,
kendala/hambatan dan permasalahan serta upaya pemecahannya dalam
pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
oleh Sekretariat Jenderal yang pada gilirannya dapat menjadi bentuk
pertanggungjawaban baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya.
Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014 disusun sebagai acuan
bagi unit kerja di bawahnya dalam menyusun rencana kerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Dokumen Renstra Sekretariat Jenderal ini antara lain
memuat visi, misi, analisis perkembangan strategik, tujuan dan sasaran, serta
penjabaran program kerja setiap Biro dan Pusat di lingkup Sekretariat Jenderal
setiap tahun dalam periode pembangunan tahun 2010-2014.
1.2 Organisasi, Tugas Pokok, dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya
tersebut Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi :
1) Koordinasi kegiatan Kementerian Pertanian;
2) Koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian
Pertanian;
3) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, arsip dan
dokumentasi Kementerian Pertanian;
4) Pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kerjasama
dan hubungan masyarakat;
5) Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan
hukum;
6) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara;
7) Koordinasi dan penyusunan prioritas kerjasama luar negeri di bidang
pertanian;
8) Pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, serta pelayanan
data dan informasi pertanian;
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal4
9) Pengelolaan perlindungan varietas tanaman serta pelayanan perizinan
dan rekomendasi teknis pertanian; dan
10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pertanian.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Jenderal didukung oleh 5
(lima) Biro dan 3 (tiga) Pusat, dan berdasarkan Renstra Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian 2010-2014 tugas pokok dan fungsi masing-masing
Biro/Pusat sebagai berikut:
1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana dan program Kementerian Pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan
menyelenggarakan fungsi:
(1) Koordinasi dan penyiapan penyusunan kebijakan, rencana dan program
pembangunan pertanian;
(2) Koordinasi dan penyusunan anggaran pembangunan pertanian;
(3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan
pertanian;
(4) Koordinasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian; dan
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, serta pengelolaan
kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro
Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
(1) Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan
fungsional, serta pengembangan budaya kerja;
(2) Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi
birokrasi;
(3) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;
(4) Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian;
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal5
9) Pengelolaan perlindungan varietas tanaman serta pelayanan perizinan
dan rekomendasi teknis pertanian; dan
10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pertanian.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Jenderal didukung oleh 5
(lima) Biro dan 3 (tiga) Pusat, dan berdasarkan Renstra Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian 2010-2014 tugas pokok dan fungsi masing-masing
Biro/Pusat sebagai berikut:
1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
penyusunan rencana dan program Kementerian Pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan
menyelenggarakan fungsi:
(1) Koordinasi dan penyiapan penyusunan kebijakan, rencana dan program
pembangunan pertanian;
(2) Koordinasi dan penyusunan anggaran pembangunan pertanian;
(3) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan
pertanian;
(4) Koordinasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian; dan
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
2. Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan penyelenggaraan organisasi dan tatalaksana, serta pengelolaan
kepegawaian. Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro
Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:
(1) Koordinasi dan penyempurnaan organisasi, dan pengembangan jabatan
fungsional, serta pengembangan budaya kerja;
(2) Koordinasi dan penyempurnaan tata laksana dan fasilitasi reformasi
birokrasi;
(3) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan pegawai;
(4) Pelaksanaan mutasi pegawai Kementerian Pertanian;
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Organisasi dan Kepegawaian.
3. Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan urusan keuangan dan barang milik/kekayaan negara, serta arsip
dan dokumentasi Kementerian Pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Biro Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan
fungsi:
(1) Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penerimaan negara bukan
pajak (PNBP);
(2) Pelaksanaan akuntansi dan verifikasi anggaran Kementerian Pertanian;
(3) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawab Kementerian Pertanian;
(4) Pengelolaan arsip dan dokumentasi Kementerian Pertanian, dan
pelaksanaan administrasi keuangan Sekretariat Jenderal;
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Keuangan dan Perlengkapan.
4. Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan
hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Hukum dan Informasi
Publik menyelenggarakan fungsi:
(1) Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang
pertanian;
(2) Pengembangan sistem jaringan dan pengelolaan dokumentasi dan
informasi hukum pertanian;
(3) Penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan bantuan
hukum;
(4) Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan
informasi publik bidang pertanian; dan
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum dan Informasi Publik.
5. Biro Umum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan penyelenggaraan ketatausahaan, kerumahtanggaan, dan
pelaksanaan hubungan masyarakat. Dalam menyelenggarakan tugas
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal6
sebagaimana dimaksud, Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
(1) Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
(2) Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan;
(3) Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan protokol;
(4) Pelaksanaan hubungan masyarakat; dan
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Umum dan Hubungan Masyarakat.
6. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta
pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Pusat Data dan Informasi Pertanian
menyelenggarakan fungsi:
1) Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2) Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;
3) Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian;
4) Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi
Kementerian Pertanian; dan
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian.
7. Pusat Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan kerjasama luar negeri di bidang pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Kerjasama Luar
Negeri menyelenggarakan fungsi:
1) Penelaahan, penyusunan program, dan penyiapan pelaksanaan
kerjasama bilateral bidang pertanian;
2) Penelaahan, penyusunan program, dan penyiapan pelaksanaan
kerjasama regional bidang pertanian;
3) Penelaahan, penyusunan program, dan penyiapan pelaksanaan
kerjasama multilateral bidang pertanian;
4) Pelaksanaan urusan atase pertanian; dan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal7
sebagaimana dimaksud, Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
(1) Pelaksanaan urusan ketatausahaan;
(2) Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan;
(3) Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan protokol;
(4) Pelaksanaan hubungan masyarakat; dan
(5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Umum dan Hubungan Masyarakat.
6. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta
pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud, Pusat Data dan Informasi Pertanian
menyelenggarakan fungsi:
1) Penyusunan rencana, program, dan anggaran;
2) Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian;
3) Penyediaan dan pelayanan data dan informasi non komoditas pertanian;
4) Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi
Kementerian Pertanian; dan
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian.
7. Pusat Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan kerjasama luar negeri di bidang pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Kerjasama Luar
Negeri menyelenggarakan fungsi:
1) Penelaahan, penyusunan program, dan penyiapan pelaksanaan
kerjasama bilateral bidang pertanian;
2) Penelaahan, penyusunan program, dan penyiapan pelaksanaan
kerjasama regional bidang pertanian;
3) Penelaahan, penyusunan program, dan penyiapan pelaksanaan
kerjasama multilateral bidang pertanian;
4) Pelaksanaan urusan atase pertanian; dan
5) Pelaksanaan urusan tata usaha Pusat Kerjasama Luar Negeri.
8. Pusat Pelindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perlindungan varietas tanaman
serta pelayanan perizinan dan rekomendasi teknis pertanian. Dalam
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Pusat Pelindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan rencana, program dan anggaran, serta kerjasama;
2) Pemberian pelayanan permohonan hak dan pengujian perlindungan
varietas tanaman, serta pendaftaran varietas dan sumber daya genetik
tanaman;
3) Penerimaan, analisis, fasilitasi proses teknis penolakan atau pemberian
izin, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian;
4) Pelayanan penamaan, pemberian, penolakan permohonan, pembatalan
hak, serta pelayanan permohonan banding, konsultasi, pertimbangan,
dan perlindungan hukum perlindungan varietas tanaman; dan
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian.
1.3 Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal
Jumlah pegawai Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian pada tahun 2012
berjumlah 1.185 orang yang terdiri dari pegawai golongan I sebanyak 4 orang,
golongan II sebanyak 205 orang dan golongan III sebanyak 852 orang dan
golongan IV sebanyak 124 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan adalah SD-
SMA sebanyak 450 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 71 orang, S1 sebanyak 485
orang, S2 sebanyak 167 orang, dan S3 sebanyak 12 orang. Jumlah pegawai
tersebut tersebar di Biro dan Pusat Lingkup Sekretariat Jenderal, untuk Biro
Perencanaan jumlah pegawai sebanyak 115 orang, Biro Organisasi dan
Kepegawaian sebanyak 254 orang, Biro Hukum dan Informasi Publik sebanyak 70
orang, Biro Keuangan dan Perlengkapan sebanyak 159 orang, Biro Umum dan
Humas sebanyak 305 orang, Pusat Kerjasama Luar Negeri sebanyak 78 orang,
Pusat Data dan Informasi Pertanian sebanyak 119 orang, Pusat Perlindungan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal8
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebanyak 85 orang. Secara rinci,
sebaran jumlah pegawai di Pusat/Biro Lingkup Sekretariat Jenderal seperti pada
Lampiran 2.
Jumlah pegawai Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian tahun 2012
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011 yang berjumlah 1.227
orang atau berkurang sebanyak 42 orang (3,42%). Hal ini terjadi karena adanya
pensiun pegawai dan moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Lingkup Kementerian Pertanian yang ditetapkan dalam Peraturan Bersama Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri
dan Menteri Keuangan Nomor 02/SPB/M.PAN–Rb/2011, Nomor 800-632/Tahun
2011 dan Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara Penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil yang berlaku mulai tanggal 1 September 2011 sampai
dengan 31 Desember 2012.
1.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada tahun 2012 sesuai Penetapan
Kinerja mendapat alokasi anggaran APBN sebesar Rp. 1.338.418.891.206,-.
Realisasi anggaran tersebut sampai dengan posisi 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp. 1.271.121.817.000,- atau terserap 94,97% dari dana yang disediakan.
Anggaran tersebut tersebar di 5 (lima) Biro dan 3 (tiga) Pusat lingkup Sekretariat
Jenderal. Secara rinci, sebaran anggaran di Pusat/Biro lingkup Sekretariat Jenderal
seperti pada Lampiran 3.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan analisis serta evaluasi akuntabilitas
kinerja, bahwa output semua kegiatan telah terlaksana dengan kategori baik dan
sasaran telah tercapai sesuai rencana.
Jika dibandingkan dengan tahun 2011, di mana alokasi anggaran APBN Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian sebesar Rp. 555.150.608.000,-, maka dapat
dikatakan pada tahun 2012 Sekretariat Jenderal mengalami peningkatan jumlah
anggaran yang signifikan, yaitu sebesar Rp. 783.268.283,- atau peningkatan
sebesar 141,09% dari pagu anggaran tahun 2011. Hal ini terjadi karena adanya
tambahan anggaran untuk tunjangan kinerja pegawai Kementerian Pertanian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal9
Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian sebanyak 85 orang. Secara rinci,
sebaran jumlah pegawai di Pusat/Biro Lingkup Sekretariat Jenderal seperti pada
Lampiran 2.
Jumlah pegawai Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian tahun 2012
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2011 yang berjumlah 1.227
orang atau berkurang sebanyak 42 orang (3,42%). Hal ini terjadi karena adanya
pensiun pegawai dan moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Lingkup Kementerian Pertanian yang ditetapkan dalam Peraturan Bersama Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri
dan Menteri Keuangan Nomor 02/SPB/M.PAN–Rb/2011, Nomor 800-632/Tahun
2011 dan Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara Penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil yang berlaku mulai tanggal 1 September 2011 sampai
dengan 31 Desember 2012.
1.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada tahun 2012 sesuai Penetapan
Kinerja mendapat alokasi anggaran APBN sebesar Rp. 1.338.418.891.206,-.
Realisasi anggaran tersebut sampai dengan posisi 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp. 1.271.121.817.000,- atau terserap 94,97% dari dana yang disediakan.
Anggaran tersebut tersebar di 5 (lima) Biro dan 3 (tiga) Pusat lingkup Sekretariat
Jenderal. Secara rinci, sebaran anggaran di Pusat/Biro lingkup Sekretariat Jenderal
seperti pada Lampiran 3.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan analisis serta evaluasi akuntabilitas
kinerja, bahwa output semua kegiatan telah terlaksana dengan kategori baik dan
sasaran telah tercapai sesuai rencana.
Jika dibandingkan dengan tahun 2011, di mana alokasi anggaran APBN Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian sebesar Rp. 555.150.608.000,-, maka dapat
dikatakan pada tahun 2012 Sekretariat Jenderal mengalami peningkatan jumlah
anggaran yang signifikan, yaitu sebesar Rp. 783.268.283,- atau peningkatan
sebesar 141,09% dari pagu anggaran tahun 2011. Hal ini terjadi karena adanya
tambahan anggaran untuk tunjangan kinerja pegawai Kementerian Pertanian
dalam rangka reformasi birokrasi sesuai Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun
2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian.
Ditinjau dari sisi serapan anggaran, maka serapan anggaran Sekretariat Jenderal
tahun 2012 juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011, di
mana pada tahun 2011 jumlah anggaran yang terserap adalah
Rp. 466.521.092.654,- (84,04%).
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
2.1.1 Visi
Visi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2010-2014 adalah Menjadikan
Birokrasi yang Profesional dan Berintegritas serta Memberikan Pelayanan Prima.
2.1.2 Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misi yang harus dilaksanakan oleh
Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2010-2014 adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur Kementerian Pertanian
dan masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian;
3. Mewujudkan organisasi, ketatalaksanaan dan pelayanan administrasi
kepegawaian Kementerian Pertanian yang proporsional, efektif dan efisien;
4. Meningkatkan kualitas peraturan perundang-undangan dan pelayanan
informasi publik;
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta
kearsipan;
6. Meningkatkan kualitas administrasi ketatausahaan dan protokol pimpinan,
kerumahtanggaan, serta mengembangkan hubungan antar lembaga dan
hubungan masyarakat;
7. Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan
pertanian dan mensosialisasikan kerjasama luar negeri bidang pertanian;
8. Meningkatkan kualitas data dan mengembangkan sistem informasi
pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian;
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal11
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
2.1.1 Visi
Visi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian 2010-2014 adalah Menjadikan
Birokrasi yang Profesional dan Berintegritas serta Memberikan Pelayanan Prima.
2.1.2 Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, misi yang harus dilaksanakan oleh
Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian 2010-2014 adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada aparatur Kementerian Pertanian
dan masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas perencanaan, penganggaran, pemantauan dan
evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian;
3. Mewujudkan organisasi, ketatalaksanaan dan pelayanan administrasi
kepegawaian Kementerian Pertanian yang proporsional, efektif dan efisien;
4. Meningkatkan kualitas peraturan perundang-undangan dan pelayanan
informasi publik;
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta
kearsipan;
6. Meningkatkan kualitas administrasi ketatausahaan dan protokol pimpinan,
kerumahtanggaan, serta mengembangkan hubungan antar lembaga dan
hubungan masyarakat;
7. Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan
pertanian dan mensosialisasikan kerjasama luar negeri bidang pertanian;
8. Meningkatkan kualitas data dan mengembangkan sistem informasi
pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian;
9. Menyelenggarakan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan
pertanian yang berkualitas.
2.1.3 Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi Sekretariat Jenderal, maka tujuan yang akan
dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal periode 2010-2014 adalah
menyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian sejalan dengan prinsip-
prinsip tata kelola, tata penyelenggaraan dan tata kewenangan untuk
mewujudkan Kementerian Pertanian sebagai organisasi yang efektif, efisien, dan
akuntabel.
Tujuan umum dari Sekretariat Jenderal tersebut akan diselenggarakan melalui:
1. Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian yang terpadu, berbasis
kinerja dan dalam kerangka pembangunan jangka menengah;
2. Pengembangan organisasi yang sesuai dengan beban kerja (right sizing),
dan ketatalaksanaan yang efektif dan efisien, serta sumberdaya manusia
aparatur pertanian yang berbasis kompetensi;
3. Penerbitan perangkat peraturan perundang-undangan dan pelayanan
bantuan hukum bidang pertanian, serta pengelolaan informasi publik yang
mendorong berkembangnya usaha pertanian.
4. Penataan dan pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan
Kementerian Pertanian guna mencapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP);
5. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan pimpinan dan kementerian,
kerumahtanggaan, hubungan antar lembaga dan protokoler serta
pengembangan pelayanan hubungan masyarakat yang dapat mendukung
peningkatan efektivitas kinerja organisasi;
6. Penyusunan kebijakan dan pengelolaan administrasi kerjasama luar negeri
bidang pertanian yang melindungi kepentingan nasional serta terintegrasi
dengan dinamika perubahan lingkungan dan perekonomian global;
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal12
7. Pengembangan, penataan dan pengelolaan data dan sistem informasi
pertanian yang akurat, konsisten, relevan, dan tepat waktu, serta
menerapkan teknologi dan sistem informasi modern;
8. Penyelenggaraan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan
pertanian yang berkualitas, cepat, tepat, akurat dan akuntabel guna
mendukung terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis.
2.1.4 Sasaran
Sesuai dengan tujuan tersebut diatas, maka sasaran yang akan dicapai adalah
sebagai berikut:
A. Sasaran Program
Meningkatnya kualitas pelaksanaan kegiatan Kementerian Pertanian melalui
dukungan koordinasi pembinaan, kerjasama luar negeri dan pelayanan
administrasi dan teknis lainnya.
B. Sasaran Kegiatan
(1) Meningkatnya kualitas penyusunan dan dokumen perencanaan
kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
Kementerian Pertanian;
(2) Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi
birokrasi;
(3) Meningkatnya kualitas penyusunan dan pengelolaan produk hukum dan
perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik
bidang pertanian;
(4) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang
akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib;
(5) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi, kerumahtanggaan, dan
terlaksananya pelayanan pimpinan serta pengelolaan Hubungan
Masyarakat yang akuntabel dan transparan;
(6) Meningkatnya kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum
bilateral, regional dan multilateral;
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal13
7. Pengembangan, penataan dan pengelolaan data dan sistem informasi
pertanian yang akurat, konsisten, relevan, dan tepat waktu, serta
menerapkan teknologi dan sistem informasi modern;
8. Penyelenggaraan pelayanan perlindungan varietas tanaman dan perizinan
pertanian yang berkualitas, cepat, tepat, akurat dan akuntabel guna
mendukung terwujudnya pertanian tangguh dan dinamis.
2.1.4 Sasaran
Sesuai dengan tujuan tersebut diatas, maka sasaran yang akan dicapai adalah
sebagai berikut:
A. Sasaran Program
Meningkatnya kualitas pelaksanaan kegiatan Kementerian Pertanian melalui
dukungan koordinasi pembinaan, kerjasama luar negeri dan pelayanan
administrasi dan teknis lainnya.
B. Sasaran Kegiatan
(1) Meningkatnya kualitas penyusunan dan dokumen perencanaan
kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan
Kementerian Pertanian;
(2) Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi
birokrasi;
(3) Meningkatnya kualitas penyusunan dan pengelolaan produk hukum dan
perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik
bidang pertanian;
(4) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan yang
akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib;
(5) Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi, kerumahtanggaan, dan
terlaksananya pelayanan pimpinan serta pengelolaan Hubungan
Masyarakat yang akuntabel dan transparan;
(6) Meningkatnya kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum
bilateral, regional dan multilateral;
(7) Meningkatnya kualitas data dan sistem informasi pertanian;
(8) Meningkatnya pelayanan perlindungan varietas tanaman, pendaftaran
varietas dan Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman, serta perizinan
pertanian yang mudah, cepat, tepat, akurat dan akuntabel.
2.1.5 Kebijakan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran, kebijakan yang ditempuh adalah:
membangun dan mengembangkan organisasi, sistem administrasi dan manajemen
pembangunan Kementerian Pertanian yang sesuai dengan asas “clean government
and good governance”.
2.1.6 Strategi
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka ditetapkan
strategi sebagai berikut:
1. Mengembangkan sistem perencanaan yang terintegrasi dan terkoordinasi
semua pemangku kepentingan Pusat dan Daerah.
2. Meningkatkan kualitas organisasi, tatalaksana, pengelolaan dan pelayanan
administrasi kepegawaian Kementerian Pertanian.
3. Meningkatkan kualitas produk perundang-undangan dan bantuan hukum
bidang pertanian, serta pengelolaan informasi publik dilakukan secara
profesional.
4. Meningkatkan dan menertibkan sistem administrasi keuangan dan
perlengkapan serta pengelolaan arsip Kementerian Pertanian.
5. Meningkatkan pengelolaan administrasi ketatausahaan dan protokol
pimpinan, kerumahtanggaan, serta mengembangkan hubungan antar
lembaga dan masyarakat.
6. Meningkatkan dan membina pelaksanaan dan jaringan kerjasama luar
negeri bidang pertanian melalui kerjasama bilateral, regional, dan
multilateral.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal14
7. Meningkatkan penerapan Teknologi Informasi untuk pengembangan Sistem
dan Jaringan Informasi Pertanian guna menyajikan data dan informasi
pertanian.
8. Meningkatkan pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian (PVTPP) melalui penguatan sistem pengelolaan PVTPP dan
kepastian perlindungan hukum bagi pemegang hak PVT dan pemohon
perizinan.
2.2 Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan
Kinerja/Kesepakatan Kinerja/Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki
suatu instansi. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi
kepada hasil, Sekretariat Jenderal menetapkan kinerja yang akan dicapai pada
tahun 2012. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi
yang akan menjadi penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
2012. Mengacu Renstra 2010-2014, Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun
2012 untuk melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Pertanian. Pada tahun 2012, Sekretariat Jenderal
menetapkan 8 sasaran strategis dengan 14 indikator kinerja. Sasaran strategis
yang dimaksud adalah:
1. Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik, dengan
indikator keberhasilan: (a) dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan
dengan target 100 persen; dan (b) nilai akuntabilitas kinerja Kementerian
Pertanian dengan target A (sangat baik).
2. Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan
serta pengelolaan kearsipan secara tertib, dengan indikator keberhasilan: (a)
kualitas laporan keuangan dengan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal15
7. Meningkatkan penerapan Teknologi Informasi untuk pengembangan Sistem
dan Jaringan Informasi Pertanian guna menyajikan data dan informasi
pertanian.
8. Meningkatkan pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian (PVTPP) melalui penguatan sistem pengelolaan PVTPP dan
kepastian perlindungan hukum bagi pemegang hak PVT dan pemohon
perizinan.
2.2 Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan
Kinerja/Kesepakatan Kinerja/Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki
suatu instansi. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi
kepada hasil, Sekretariat Jenderal menetapkan kinerja yang akan dicapai pada
tahun 2012. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi
yang akan menjadi penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun
2012. Mengacu Renstra 2010-2014, Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun
2012 untuk melaksanakan program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Kementerian Pertanian. Pada tahun 2012, Sekretariat Jenderal
menetapkan 8 sasaran strategis dengan 14 indikator kinerja. Sasaran strategis
yang dimaksud adalah:
1. Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik, dengan
indikator keberhasilan: (a) dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan
dengan target 100 persen; dan (b) nilai akuntabilitas kinerja Kementerian
Pertanian dengan target A (sangat baik).
2. Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan
serta pengelolaan kearsipan secara tertib, dengan indikator keberhasilan: (a)
kualitas laporan keuangan dengan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),
dan (b) ketersediaan arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah dengan target
90 persen.
3. Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan,
pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian,
dengan indikator keberhasilan: (a) dokumen peraturan perundang-undangan
bidang pertanian yang dapat dilaksanakan dengan target 100 persen; dan
(b) kualitas layanan informasi publik bidang pertanian dengan target 80
persen (baik). Dalam rangka peningkatan kualitas layanan informasi
publik,maka sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61 Tahun
2010, telah dibentuk unit Eselon III yang menangani Informasi Publik pada
Sekretariat Jenderal.
4. Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi,
dengan indikator keberhasilan: (a) predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai
Budaya Kerja dengan target baik; dan (b) dokumen di bidang organisasi,
ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dapat dilaksanakan dengan
target 80 persen.
5. Peningkatan pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan
transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan
pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian, dengan indikator
keberhasilan: (a) penyelesaian pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas
kinerja Kementerian Pertanian dengan target 100 persen; dan (b) tingkat
layanan sarana kerja kantor pusat dengan target 75 persen.
6. Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang
pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilteral, dengan indikator
keberhasilan adalah realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung
pembangunan pertanian dengan target 95 persen.
7. Meningkatnya kualitas data pertanian, dengan indikator keberhasilan adalah
ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian yang
dapat diakses dengan target 75 persen.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal16
8. Meningkatnya pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian, dengan indikator keberhasilan: (a) dokumen perizinan pertanian
yang diterbitkan dengan target 100 persen; dan (b) pemberian hak
perlindungan varietas tanaman yang diterbitkan dengan target 100 persen.
8. Meningkatnya pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian, dengan indikator keberhasilan: (a) dokumen perizinan pertanian
yang diterbitkan dengan target 100 persen; dan (b) pemberian hak
perlindungan varietas tanaman yang diterbitkan dengan target 100 persen.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012 dapat diketahui dari hasil
pengukuran kinerja kegiatan dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan
antara target dengan capaian. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran
keberhasilan tahun 2012 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode
scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%); (2) berhasil (capaian 80-
100%); (3) cukup berhasil (capaian 60-79%); dan (4) kurang berhasil (capaian
<60%) terhadap target yang telah ditetapkan.
3.2 Pencapaian Sasaran
Sekretariat Jenderal telah menetapkan indikator pencapaian target sebagai alat
ukur keberhasilan. Tahun 2012 capaian target sasaran Sekretariat Jenderal di
gambarkan seperti pada Tabel 1.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal19
Tabel 1. Capaian Indikator Sekretariat Jenderal Tahun 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET REALISASI %
Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik
1. Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan1)
100% 100% 100
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian
A (Sangat Baik)
B (Baik)
93,53
Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib
1. Kualitas laporan keuangan WTP WDP
2. Ketersediaan Arsip Dinamis sebagai alat bukti yang sah
90% 87,5% 97,22
Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian
1. Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan2)
100% 100% 100
2. Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian
80% (Baik)
80% (Baik)
100
Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi
1. Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja
Baik Baik 100
2. Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan3)
80% 100% 125
Peningkatan pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian
1. Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian
100% 100% 100
2. Tingkat layanan sarana kerja kantor pusat
75% 85,6% 114,13
Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilateral
Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian4)
95% 100% 105,26
Meningkatnya kualitas data pertanian
Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian5)
75% 100% 133,33
Meningkatnya pelayanan perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
1. Layanan perizinan bidang pertanian6)
100% 103% 103
2. Layanan pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman 7)
100% 155,44% 155,44
Keterangan:1) Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan memiliki target 74 dokumen/laporan.2) Dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan memiliki
target 5 dokumen.3) Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat
dilaksanakan memiliki target 12 dokumen.4) Kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian memiliki target 22
kegiatan.5) Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian memiliki target 38
dokumen.6) Layanan perizinan bidang pertanian memiliki target 2.000 dokumen surat izin.7) Layanan pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanamanmemiliki target 285
dokumen layanan permohonan.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012 dapat diketahui dari hasil
pengukuran kinerja kegiatan dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan
antara target dengan capaian. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran
keberhasilan tahun 2012 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode
scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%); (2) berhasil (capaian 80-
100%); (3) cukup berhasil (capaian 60-79%); dan (4) kurang berhasil (capaian
<60%) terhadap target yang telah ditetapkan.
3.2 Pencapaian Sasaran
Sekretariat Jenderal telah menetapkan indikator pencapaian target sebagai alat
ukur keberhasilan. Tahun 2012 capaian target sasaran Sekretariat Jenderal di
gambarkan seperti pada Tabel 1.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal20
Sasaran Sekretariat Jenderal tahun 2012 tersebut dapat tercapai melalui
pelaksanaan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Kementerian Pertanian.
3.3 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Evaluasi akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja sasaran
Sekretariat Jenderal. Keberhasilan kinerja Sekretariat Jenderal dipengaruhi oleh
pelaksanaan program dan kegiatan yang dikelola dengan baik dan ditunjang
dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat kondusif, untuk dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut menyangkut beberapa
aspek/bidang tugas yang meliputi:
3.3.1 Bidang Perencanaan
Sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) ditetapkan sasaran strategis bidang
perencanaan yaitu berupa dokumen perencanaan kebijakan, anggaran,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang
berkualitas baik. Bidang perencanaan memiliki 2 (dua) indikator kinerja utama,
yaitu:
3.3.1.1 Dokumen Perencanaan yang Dapat Dilaksanakan
Pada tahun 2012, jumlah dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Sekretariat
Jenderal adalah sebanyak 74 dokumen/laporan,yang terdiri dari:
(1) Dokumen penyusunan kebijakan, program, dan wilayah (12
dokumen), yang terdiri dari: Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-
2045, Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014; Panduan
Pengelolaan Kegiatan Responsif Gender di Sektor Pertanian Tahun 2012;
Rencana Kerja (Renja) Kementerian Pertanian Tahun 2013;Trilateral Meeting
Pagu Indikatif Tahun 2013; Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kementerian
Pertanian Tahun 2013; RKT Sekretariat Jenderal 2013; Penetapan Kinerja
(PK) Kementerian Pertanian Tahun 2012; Pra Musrenbang Bappenas Tahun
2012; Analisis Sosial Ekonomi Mendukung Kawasan Pengembangan Sentra
Produksi; Pemetaan Pewilayahan Komoditas Mendukung Pengembangan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal21
Kawasan Sentra Produksi; serta Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian.
(2) Dokumen penyusunan, pembinaan, dan evaluasi anggaran (21
dokumen), yang terdiri dari: Prosiding Rapat Regional Perencanaan
Anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2013; Penyusunan Rancangan
APBN-P 2012 Lingkup Kementerian Pertanian; Penyusunan Rancangan APBN
2013 Pagu Anggaran Lingkup Kementerian Pertanian; Penyusunan
Rancangan APBN 2013 Pagu Alokasi Anggaran; Sinkronisasi Penyusunan
RKA-KL 2013; Sosialisasi Program Aplikasi RKA-KL; Penyusunan RKA-KL
Lingkup Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro; Koordinasi
dan Identifikasi Hasil Revisi DIPA dan POK 2012; Koordinasi Hasil
Pemanfaatan PNBP Lingkup Kementerian Pertanian 2012; Koordinasi dan
Identifikasi Anggaran Subsidi Kementerian Pertanian Tahun 2012; Prosiding
Rapat Koordinasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian di Daerah;
Identifikasi dan Validasi Data Teknis DAK Bidang Pertanian tahun 2012;
Petunjuk Teknis (Juknis) DAK Bidang Pertanian Tahun 2013; Pembinaan dan
Validasi Data Teknis DAK Bidang Pertanian 2013; Kajian Evaluasi
Pemanfaatan DAK Bidang Pertanian dalam meningkatkan Pendapatan
Daerah; Prosiding Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian
Tahun 2012; Koordinasi dan Pembinaan Administrasi Anggaran 2012;
Rekapitulasi Data Base Satker DIPA Anggaran Pembangunan Pertanian 2012;
Penyusunan Pedum Bansos dan Pedum Program, Kegiatan dan Anggaran
Tahun 2013; Penyusunan Nota Keuangan Lingkup Kementerian
Pertanian;serta Penyusunan Kesesuaian Program, Kegiatan dan Anggaran
Kementerian Pertanian Tahun 2012.
(3) Laporan pemantauan, evaluasi, dan ketatausahaan (28 laporan),
yang terdiri dari: Prosiding Evaluasi Program Kegiatan Pembangunan
Pertanian; Prosiding Workshop dan TOT SIMONEV di 3 wilayah; Pemantauan
Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Utama Kementerian Pertanian;
Pemantauan Pelaksanaan Rencana Program Pembangunan Pertanian per
triwulan; Pemantauan dan Evaluasi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) per
triwulan; Pemantauan dan Evaluasi Midterm Program dan Target
Sasaran Sekretariat Jenderal tahun 2012 tersebut dapat tercapai melalui
pelaksanaan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Kementerian Pertanian.
3.3 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Evaluasi akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja sasaran
Sekretariat Jenderal. Keberhasilan kinerja Sekretariat Jenderal dipengaruhi oleh
pelaksanaan program dan kegiatan yang dikelola dengan baik dan ditunjang
dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat kondusif, untuk dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut menyangkut beberapa
aspek/bidang tugas yang meliputi:
3.3.1 Bidang Perencanaan
Sesuai dengan Penetapan Kinerja (PK) ditetapkan sasaran strategis bidang
perencanaan yaitu berupa dokumen perencanaan kebijakan, anggaran,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang
berkualitas baik. Bidang perencanaan memiliki 2 (dua) indikator kinerja utama,
yaitu:
3.3.1.1 Dokumen Perencanaan yang Dapat Dilaksanakan
Pada tahun 2012, jumlah dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Sekretariat
Jenderal adalah sebanyak 74 dokumen/laporan,yang terdiri dari:
(1) Dokumen penyusunan kebijakan, program, dan wilayah (12
dokumen), yang terdiri dari: Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2013-
2045, Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2012-2014; Panduan
Pengelolaan Kegiatan Responsif Gender di Sektor Pertanian Tahun 2012;
Rencana Kerja (Renja) Kementerian Pertanian Tahun 2013;Trilateral Meeting
Pagu Indikatif Tahun 2013; Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kementerian
Pertanian Tahun 2013; RKT Sekretariat Jenderal 2013; Penetapan Kinerja
(PK) Kementerian Pertanian Tahun 2012; Pra Musrenbang Bappenas Tahun
2012; Analisis Sosial Ekonomi Mendukung Kawasan Pengembangan Sentra
Produksi; Pemetaan Pewilayahan Komoditas Mendukung Pengembangan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal22
Pembangunan Pertanian 2010-2014; Pemantauan dan Evaluasi DAK Bidang
Pertanian; Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di
Sektor Pertanian; Evaluasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis
Korporasi (GP3K); Pemantauan dan Evaluasi Lembaga Keuangan Mikro
Pertanian; Laporan Pelayanan Penyelenggaraan Ketatausahaan (5 laporan);
Pelaksanaan Kesekretariatan Fungsional Perencana, Kegiatan BMN dan SAK;
Sistem Pengendalian Internal (SPI); Pembinaan Inisiatif Anti Korupsi (PIAK);
Reformasi Birokrasi; Penilaian Budaya Kerja; Penyebaran informasi;
Pengelolaan Administrasi Satker (2 laporan); Layanan Perkantoran;
Pengadaan Kendaraan Bermotor; Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi;
serta Peralatan dan fasilitasi perkantoran pegawai.
(4) Laporan pelaksanaan kinerja (13 laporan), yang terdiri dari: Data Base
Indikator Makro, Produksi Pertanian dan Perwilayahan Komoditas;
Pengolahan dan Penyajian Data Pertanian; Analisis Data-Data Pertanian
Terkini; Bahan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Menko Perekonomian,
Menko Kesejahteraan Rakyat, dan Rakor Terbatas (Rakortas); Bahan Rapat
Kerja (Raker) Menteri Pertanian dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI);
Kegiatan Rapat Pimpinan dan Tindaklanjut Rapim; Bahan Keynote Speaker;
Bahan Sidang Kabinet dan Wakil Presiden; Penyusunan Laporan Kementerian
Pertanian ke Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4) Perwilayahan Komoditas; Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2011 (LAKIP
Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan);
Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2011 (Kinerja
Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan);
Penyusunan Laporan Pimpinan Kementerian Pertanian (Kementerian
Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan); serta Pengawasan
dan Evaluasi Kementerian Pertanian dalam Mendukung Program TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-88 dan ke-89.
Ketujuh puluh empat dokumen/laporan yang dihasilkan tersebut dapat
dilaksanakan seluruhnya atau dapat dikatakan pencapaian sasaran indikator
sebesar 100% (berhasil). Dokumen/laporan yang dihasilkan telah dijadikan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal23
acuan/feedback/input dalam perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan pada
tahun 2013.
Apabila dibandingkan dengan jumlah dokumen/laporan perencanaan yang
dihasilkan tahun 2011 yaitu sejumlah 22 dokumen/laporan, maka jumlah dokumen
perencanaan yang dihasilkan tahun 2012 meningkat sejumlah 52
dokumen/laporan atau sebesar 236,36%. Namun demikian, apabila dilihat dari
segi persentase capaian tidak mengalami peningkatan dari tahun 2011 atau tetap
terlaksana seluruhnya(100%).
3.3.1.2 Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian
Indikator ini bertujuan untuk menilai implementasi dan pengembangan
akuntabilitas kinerja di lingkungan Kementerian Pertanian dalam rangka
mendorong terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result
oriented government). Target Indikator kinerja penilaian atas Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Pertanian adalah “A” (sangat baik), di mana untuk memperoleh nilai
tersebut harus memiliki poin total penilaian > 75. Pada tahun 2012, capaian
indikator kinerja nilai akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian mendapatkan
predikat “B” (baik) dengan perolehan nilai 70,19. Secara predikat, target indikator
ini belum berhasil dicapai akan tetapi apabila ditinjau dari total perolehan poin,
maka tingkat keberhasilan capaian sebesar 93,57% (berhasil). Apabila
dibandingkan dengan perolehan nilai pada tahun 2011 yaitu 65,61 (predikat B),
maka perolehan nilai tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 4,58 poin.
Nilai LAKIP tahun 2012 sebagaimana di atas, merupakan akumulasi penilaian
terhadap seluruh komponen manajemen kinerja di lingkungan Kementerian
Pertanian. Beberapa kekurangan yang masih ditemui dalam pelaksanaan
akuntabilitas kinerja Kementerian Pertanian, adalah: dokumen PK yang belum
terstruktur, kualitas rumusan indikator kinerja belum memenuhi kriteria yang baik,
pengukuran kinerja yang belum sepenuhnya digunakan dalam pengendalian dan
pemantauan kinerja, serta hasil evaluasi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan
untuk perbaikan perencanaan kinerja.
Adapun beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Kementerian Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk memperbaiki
Pembangunan Pertanian 2010-2014; Pemantauan dan Evaluasi DAK Bidang
Pertanian; Evaluasi Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di
Sektor Pertanian; Evaluasi Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis
Korporasi (GP3K); Pemantauan dan Evaluasi Lembaga Keuangan Mikro
Pertanian; Laporan Pelayanan Penyelenggaraan Ketatausahaan (5 laporan);
Pelaksanaan Kesekretariatan Fungsional Perencana, Kegiatan BMN dan SAK;
Sistem Pengendalian Internal (SPI); Pembinaan Inisiatif Anti Korupsi (PIAK);
Reformasi Birokrasi; Penilaian Budaya Kerja; Penyebaran informasi;
Pengelolaan Administrasi Satker (2 laporan); Layanan Perkantoran;
Pengadaan Kendaraan Bermotor; Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi;
serta Peralatan dan fasilitasi perkantoran pegawai.
(4) Laporan pelaksanaan kinerja (13 laporan), yang terdiri dari: Data Base
Indikator Makro, Produksi Pertanian dan Perwilayahan Komoditas;
Pengolahan dan Penyajian Data Pertanian; Analisis Data-Data Pertanian
Terkini; Bahan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Menko Perekonomian,
Menko Kesejahteraan Rakyat, dan Rakor Terbatas (Rakortas); Bahan Rapat
Kerja (Raker) Menteri Pertanian dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI);
Kegiatan Rapat Pimpinan dan Tindaklanjut Rapim; Bahan Keynote Speaker;
Bahan Sidang Kabinet dan Wakil Presiden; Penyusunan Laporan Kementerian
Pertanian ke Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Pembangunan (UKP4) Perwilayahan Komoditas; Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2011 (LAKIP
Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan);
Penyusunan Laporan Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2011 (Kinerja
Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan);
Penyusunan Laporan Pimpinan Kementerian Pertanian (Kementerian
Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan); serta Pengawasan
dan Evaluasi Kementerian Pertanian dalam Mendukung Program TNI
Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-88 dan ke-89.
Ketujuh puluh empat dokumen/laporan yang dihasilkan tersebut dapat
dilaksanakan seluruhnya atau dapat dikatakan pencapaian sasaran indikator
sebesar 100% (berhasil). Dokumen/laporan yang dihasilkan telah dijadikan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal24
kekurangan dalam penerapan dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, antara lain:
(1) Mengimplementasikan rencana aksi pencapaian kinerja sebagai alat
monitoring pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja;
(2) Menyempurnakan kualitas rumusan indikator kinerja, terutama di tingkat unit
kerja agar memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik;
(3) Memanfaatkan hasil pengukuran kinerja untuk pengendalian dan
pemantauan secara berkala;
(4) Menyempurnakan penyajian informasi dalam LAKIP unit kerja mengenai
evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis dan pembandingan data
kinerja;
(5) Memanfaatkan informasi kinerja dalam LAKIP dan hasil evaluasi internal
untuk meningkatkan kinerja Kementerian Pertanian secara keseluruhan;
serta
(6) Meningkatkan kapasitas SDM dalam akuntabilitas dan manajemen kinerja di
seluruh jajaran Kementerian Pertanian untuk mempercepat terwujudnya
pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.
3.3.2 Bidang Keuangan dan Perlengkapan
Akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal yang berkaitan dengan pencapaian
kinerja kegiatan bidang koordinasi pengelolaan keuangan dan perlengkapan
sebagaimana ditetapkan dalam penetapan kinerja memiliki sasaran pengelolaan
keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan
kearsipan secara tertib dievaluasi melalui 2 indikator yaitu:
1. Kualitas laporan keuangan dengan target yang ingin dicapai adalah
mendapatkan opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Ketersediaan arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah dengan target
90%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal25
3.3.2.1 Kualitas Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Pertanian tahun 2006 dan 2007, diberikan opini
Tidak Menyatakan Pendapat (disclaimer) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
kemudian pada tahun 2008, 2009, dan 2010 BPK memberikan opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP). Tahun 2010 Laporan Keuangan Kementerian Pertanian
memperoleh opini WDP yaitu dengan pengecualian aset tetap senilai
Rp. 598,21 miliar, pengelolaan hibah belum tertib, dan lemahnya pengendalian
internal.
Laporan Keuangan Kementerian Pertanian tahun 2011 masih tetap mendapatkan
opini WDP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sehingga target yang telah
ditetapkan pada tahun 2012 yaitu memperoleh opini WTP belum dapat tercapai.
Pengecualian capaian opini BPK atas laporan keuangan Kementerian Pertanian
tahun 2011 dengan nilai temuan Rp. 394,19 miliar terdiri dari:
(1) Aset tetap yang tidak ditemukan (BA.04) dengan nilai Rp. 188,71 miliar, di
mana Rp. 2,5 miliar diantaranya merupakan barang yang tidak ditemukan
namun tidak termasuk dalam BA.04.
(2) Hasil koreksi penilaian aset belum diinput atau dibukukan senilai
Rp. 69,11 miliar, belum di Inventarisasi dan dilakukan Penilaian senilai
Rp. 52,5 miliar dan hasil Inventarisasi dan Penilaian tahun 2005 – 2007
belum dibukukan senilai Rp. 60,1 miliar.
(3) Inventarisasi atasaset yang dimanfaatkan PT Riset Perkebunan Nusantara
(RPN) belum dapat diakui sebagai Barang Milik Negara (BMN) karena
belum ada data dukungnya sebesar Rp. 23,77 miliar.
Sementara untuk pengecualian Capaian Opini BPK atas laporan keuangan
Kementerian Pertanian tahun 2010 dengan Nilai temuan Rp. 755,84 miliar terdiri
dari:
(1) Aset tetap senilai Rp. 598,21 miliar belum dilakukan penilaian kembali.
(2) Aset tetap senilai Rp. 60,15 miliar belum dilakukan inventarisasi.
(3) Aset tetap senilai Rp. 76,68 miliar belum ditemukan.
(4) Pengelolaan hibah minimal senilai Rp. 20,80 miliar diluar mekanisme DIPA
APBN.
kekurangan dalam penerapan dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, antara lain:
(1) Mengimplementasikan rencana aksi pencapaian kinerja sebagai alat
monitoring pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen
Penetapan Kinerja;
(2) Menyempurnakan kualitas rumusan indikator kinerja, terutama di tingkat unit
kerja agar memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik;
(3) Memanfaatkan hasil pengukuran kinerja untuk pengendalian dan
pemantauan secara berkala;
(4) Menyempurnakan penyajian informasi dalam LAKIP unit kerja mengenai
evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis dan pembandingan data
kinerja;
(5) Memanfaatkan informasi kinerja dalam LAKIP dan hasil evaluasi internal
untuk meningkatkan kinerja Kementerian Pertanian secara keseluruhan;
serta
(6) Meningkatkan kapasitas SDM dalam akuntabilitas dan manajemen kinerja di
seluruh jajaran Kementerian Pertanian untuk mempercepat terwujudnya
pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.
3.3.2 Bidang Keuangan dan Perlengkapan
Akuntabilitas kinerja Sekretariat Jenderal yang berkaitan dengan pencapaian
kinerja kegiatan bidang koordinasi pengelolaan keuangan dan perlengkapan
sebagaimana ditetapkan dalam penetapan kinerja memiliki sasaran pengelolaan
keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan
kearsipan secara tertib dievaluasi melalui 2 indikator yaitu:
1. Kualitas laporan keuangan dengan target yang ingin dicapai adalah
mendapatkan opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Ketersediaan arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah dengan target
90%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal26
Apabila dibandingkan, maka nilai temuan tahun 2011 sudah mengalami
penurunan dari segi jumlah yaitu sebesar Rp. 361,65 miliar (47,85%) bila
dibandingkan tahun 2010.
3.3.2.2 Ketersediaan Arsip Dinamis Sebagai Alat Bukti yang Sah
Selama Tahun 2012 Unit Kearsipan telah melaksanakan berbagai kegiatan yang
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian, yaitu penyediaan arsip dinamis sebagai alat bukti
yang sah. Ketersediaan arsip dinamis yang dimaksud disini dibatasi pada arsip
periode tahun 2011 dan 2012 yang dibatasi pada jenis arsip Surat Masuk, Surat
Keluar dan Surat Keputusan pada Sekretariat Eselon I lingkup Kementerian
Pertanian.
Pengelolaan arsip dinamis menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012
meliputi kegiatan: (a) penciptaan arsip, (b) penggunaan arsip, (c) pemeliharaan
arsip, dan (d) penyusutan arsip. Indikator capaian kinerja pengelolaan arsip
adalah ketersediaan arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah dengan target 90%
tercapai sebesar 87,5%, sehingga untuk target indikator capaian ini belum dapat
tercapai. Namun demikian, apabila dilihat atau dapat dikatakan persentase
capaian ukuran keberhasilannya adalah 97,22% (berhasil). Tidak tercapainya
target tersebut disebabkan karena belum semua unit eselon I menggunakan
perangkat teknologi informasi dalam pengelolaan arsip, seperti pada Tabel 2.
Disamping itu, SDM pengelola arsip Kementerian Pertanian masih kurang
memadai baik dari segi jumlah maupun kompetensi yang dimiliki.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal27
Tabel 2. Elektronisasi Registrasi Arsip Dinamis dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Registrasi Arsip pada Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian
NO UNIT KERJA ELEKTRONISASI KET %
1 Sekretariat Jenderal √ SIKD 100
2 Inspektorat Jenderal X - 0
3 Ditjen Prasarana Dan Sarana Pertanian √ MS EXCEL 100
4 Ditjen Tanaman Pangan √ SIMAR 100
5 Ditjen Hortikultura √ SIKD 100
6 Ditjen Perkebunan X - 0
7 Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan √ SIMAS 100
8 Ditjen Pengolahan Dan Pemasaran Hasil
Pertanian
√ E-AGENDA
100
9 Badan Litbang Pertanian √ SIMOTO 100
10 Badan Penyuluhan Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pertanian
√ MS EXCEL
100
11 Badan Ketahanan Pangan X - 0
12 Badan Karantina Pertanian √ MS EXCEL 100
TOTAL 75
Sumber: Biro Keuangan dan Perlengkapan
Dari Tabel 2 diatas maka dapat dilihat bahwa berdasarkan pemeriksaan terhadap
12 Unit Eselon I, hanya 9 unit Eselon I (75%) yang telah menggunakan aplikasi
komputer dalam proses registrasi arsip. Untuk menentukan persentase
ketersediaan arsip sebagai alat bukti yang sah di lingkungan Kementerian
Pertanian digunakan dua parameter yaitu registrasi arsip dinamis dan elektronisasi
registrasi arsip dinamis dengan asumsi bahwa proses registrasi merupakan proses
penting dalam menjamin ketersediaan arsip, serta pemanfaatan teknologi
informasi dalam proses registrasi akan menjamin ketersediaan dan kecepatan
akses arsip.
Berdasarkan dua parameter tersebut dapat diukur persentase ketersediaan arsip
sebagai alat bukti yang sah seperti yang tertuang pada Tabel 3 berikut ini.
Apabila dibandingkan, maka nilai temuan tahun 2011 sudah mengalami
penurunan dari segi jumlah yaitu sebesar Rp. 361,65 miliar (47,85%) bila
dibandingkan tahun 2010.
3.3.2.2 Ketersediaan Arsip Dinamis Sebagai Alat Bukti yang Sah
Selama Tahun 2012 Unit Kearsipan telah melaksanakan berbagai kegiatan yang
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Sekretariat
Jenderal Kementerian Pertanian, yaitu penyediaan arsip dinamis sebagai alat bukti
yang sah. Ketersediaan arsip dinamis yang dimaksud disini dibatasi pada arsip
periode tahun 2011 dan 2012 yang dibatasi pada jenis arsip Surat Masuk, Surat
Keluar dan Surat Keputusan pada Sekretariat Eselon I lingkup Kementerian
Pertanian.
Pengelolaan arsip dinamis menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012
meliputi kegiatan: (a) penciptaan arsip, (b) penggunaan arsip, (c) pemeliharaan
arsip, dan (d) penyusutan arsip. Indikator capaian kinerja pengelolaan arsip
adalah ketersediaan arsip dinamis sebagai alat bukti yang sah dengan target 90%
tercapai sebesar 87,5%, sehingga untuk target indikator capaian ini belum dapat
tercapai. Namun demikian, apabila dilihat atau dapat dikatakan persentase
capaian ukuran keberhasilannya adalah 97,22% (berhasil). Tidak tercapainya
target tersebut disebabkan karena belum semua unit eselon I menggunakan
perangkat teknologi informasi dalam pengelolaan arsip, seperti pada Tabel 2.
Disamping itu, SDM pengelola arsip Kementerian Pertanian masih kurang
memadai baik dari segi jumlah maupun kompetensi yang dimiliki.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal28
Tabel 3. Ketersediaan Arsip Dinamis pada Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian
NO URAIANBOBOT CAPAIAN TOTAL
(%) (%) (%)
1 Registrasi Arsip Dinamis 50 100 50
2 Elektronisasi Registrasi Arsip
Dinamis
50 75 37.5
TOTAL 87.5
Sumber: Biro Keuangan dan Perlengkapan
3.3.3 Bidang Hukum dan Informasi Publik
Hukum pertanian bergerak secara dinamis menyesuaikan dengan isu dan tuntutan
yang berkembang di masyarakat, karena itu pembangunan hukum di bidang
pertanian harus berwawasan holistik, sistemik dan dapat mengantisipasi
pergeseran paradigma pembangunan, menjamin kelestarian dan perlindungan
fungsi lingkungan hidup, mendukung Hak Kekayaan Intelektual (HKI), mendorong
penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), pengembangan otonomi daerah, privatisasi,
globalisasi serta menjadi landasan pembangunan sistem dan usaha agribisnis.
Pembangunan pertanian yang tangguh dan efisien dengan orientasi pada sistem
agribisnis, akan terwujud apabila dilengkapi dengan peraturan perundang-
undangan sebagai landasan kerja (legal standing) yang kuat dan lengkap serta
didukung oleh pelaksanaan advokasi dan bantuan hukum serta pengelolaan
informasi publik yang baik. Hal tersebut juga harus diperkuat dengan penyediaan
sumberdaya manusia sebagai aparatur pertanian yang profesional. Oleh karena itu
pembinaan, bantuan hukum dan pengelolaan informasi publik dalam
penyelenggaraan pembangunan pertanian menjadi sangat fundamental dan tidak
dapat dipisahkan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian.
Pengukuran kinerja kegiatan bidang hukum dan informasi publik tahun 2012
memiliki indikator dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian
yang dapat dilaksanakan dengan target 100%, serta kualitas layanan informasi
publik bidang pertanian dengan target 80% (baik).
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal29
3.3.3.1 Dokumen Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanian yang Dapat
Dilaksanakan
Dalam melaksanakan program kegiatan dibidang pertanian diperlukan
perencanaan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan. Program
Legislasi Pertanian (Prolegtan) merupakan instrumen perencanaan program
pembentukan peraturan perundang-undangan di Kementerian Pertanian mulai
Undang-Undangsampai Peraturan Menteri Pertanian sebagai pelaksanaannya yang
disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis.
Pada pelaksanaan tahun 2012, capaian terhadap indikator dokumen peraturan
perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan dengan target
100% tercapai seluruhnya (100%) atau secara persentase capaian ukuran
keberhasilan sebesar 100% (berhasil), di mana seluruh dokumen peraturan
perundang-undangan bidang pertanian tersebut sudah diterbitkan dan dimasukan
kedalam berita negara. Dokumen peraturan perundang-undangan bidang
pertanian yang dapat dilaksanakan terdiri dari 5 (lima) dokumen, antara lain:
(1) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman;
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan nasional termasuk didalamnya
pembangunan pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan)
telah ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang dapat
dijadikan landasan hukum, pemandu, rambu-rambu, dan piranti pengambilan
kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang pertanian yang
sekaligus sebagai pedoman perilaku masyarakat pertanian Indonesia dalam
penyelenggaraan, pemanfaatan, pengelolaan, dan pelestarian sumberdaya
pertanian.
Kebijakan di bidang pertanian khususnya di bidang tanaman telah banyak
ditetapkan mulai dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, dan Peraturan Menteri sebagai pelaksanaannya. Menindaklanjuti
peraturan perundang-undangan dimaksud, setiap tahun banyak peraturan
perundang-undangan bidang tanaman yang perlu diterbitkan. Dalam
penyusunan peraturan perundang-undangan bidang tanaman dimaksud,
Tabel 3. Ketersediaan Arsip Dinamis pada Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian
NO URAIANBOBOT CAPAIAN TOTAL
(%) (%) (%)
1 Registrasi Arsip Dinamis 50 100 50
2 Elektronisasi Registrasi Arsip
Dinamis
50 75 37.5
TOTAL 87.5
Sumber: Biro Keuangan dan Perlengkapan
3.3.3 Bidang Hukum dan Informasi Publik
Hukum pertanian bergerak secara dinamis menyesuaikan dengan isu dan tuntutan
yang berkembang di masyarakat, karena itu pembangunan hukum di bidang
pertanian harus berwawasan holistik, sistemik dan dapat mengantisipasi
pergeseran paradigma pembangunan, menjamin kelestarian dan perlindungan
fungsi lingkungan hidup, mendukung Hak Kekayaan Intelektual (HKI), mendorong
penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), pengembangan otonomi daerah, privatisasi,
globalisasi serta menjadi landasan pembangunan sistem dan usaha agribisnis.
Pembangunan pertanian yang tangguh dan efisien dengan orientasi pada sistem
agribisnis, akan terwujud apabila dilengkapi dengan peraturan perundang-
undangan sebagai landasan kerja (legal standing) yang kuat dan lengkap serta
didukung oleh pelaksanaan advokasi dan bantuan hukum serta pengelolaan
informasi publik yang baik. Hal tersebut juga harus diperkuat dengan penyediaan
sumberdaya manusia sebagai aparatur pertanian yang profesional. Oleh karena itu
pembinaan, bantuan hukum dan pengelolaan informasi publik dalam
penyelenggaraan pembangunan pertanian menjadi sangat fundamental dan tidak
dapat dipisahkan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian.
Pengukuran kinerja kegiatan bidang hukum dan informasi publik tahun 2012
memiliki indikator dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian
yang dapat dilaksanakan dengan target 100%, serta kualitas layanan informasi
publik bidang pertanian dengan target 80% (baik).
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal30
diperlukan keterlibatan semua pihak baik lingkup Kementerian Pertanian
maupun antar Kementerian yang berkompeten untuk memperkaya substansi
dan mempersamakan persepsi/pemahaman terhadap substansi yang akan
diatur. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 18 (delapan belas)
Peraturan Menteri Pertanian dan 50 (lima puluh) Keputusan Menteri Pertanian.
(2) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan nasional termasuk didalamnya
pembangunan pertanian (Sarana dan Prasarana Pertanian dan Ketahanan
Pangan) telah ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang
dapat dijadikan landasan hukum, pemandu, rambu-rambu, dan piranti
pengambilan kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang
pertanian yang sekaligus sebagai pedoman perilaku masyarakat pertanian
Indonesia dalam penyelenggaraan, pemanfaatan, pengelolaan, dan
pelestarian sumberdaya pertanian.
Kebijakan di Bidang Pertanian khususnya di bidang Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana telah banyak ditetapkan mulai dari Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri sebagai
pelaksanaannya. Menindaklanjuti peraturan perundang-undangan dimaksud,
setiap tahun banyak peraturan perundang-undangan bidang Sumber Daya,
Sarana dan Prasarana yang perlu diterbitkan. Dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan bidang Sumberdaya, Sarana dan Prasarana dimaksud,
diperlukan keterlibatan semua pihak baik lingkup Kementerian Pertanian
maupun antar Kementerian yang berkompeten untuk memperkaya substansi
dan mempersamakan persepsi/pemahaman terhadap substansi yang akan
diatur. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 3 (tiga) Peraturan
Pemerintah, 10 (sepuluh) Peraturan Menteri Pertanian, dan 29 (dua puluh
sembilan) Keputusan Menteri Pertanian.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal31
(3) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Penelitian, Penyuluhan
dan Pengembangan SDM;
Untuk mendukung penyelenggaraan penelitian, penyuluhan, serta
pengembangan sumberdaya manusia telah diterbitkan Undang-undang sektor
pertanian, meliputi: Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman, Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina
Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan, Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan,
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Penyuluh Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan, Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Pembangunan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura.
Undang-undang sektor pertanian tersebut telah ditindaklanjuti dengan
beberapa Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pertanian dalam suatu
skenario pengaturan yang lebih operasional sebagai acuan bagi aparatur dan
pelaku usaha bidang pertanian. Dengan demikian peraturan perundang-
undangan dapat diterapkan sehingga menjamin kepastian hukum dan
keadilan. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 1 (satu) undang-
undang, 14 (empat belas) Peraturan Menteri Pertanian, dan 23 (dua puluh
tiga) Keputusan Menteri Pertanian.
(4) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak dan Kesehatan
hewan;
Sesuai dengan tugas dan fungsi, penyusunan peraturan perundang-undangan
bidang peternakan dan kesehatan hewan melakukan penyiapan bahan
evaluasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang
ternak dan kesehatan hewan. Penyusunan peraturan perundang-undangan
bidang ternak dan kesehatan hewan dilaksanakan dengan tujuan untuk
merumuskan peraturan perundang-undangan yang disampaikan oleh eselon I
terkait berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang
diperlukan keterlibatan semua pihak baik lingkup Kementerian Pertanian
maupun antar Kementerian yang berkompeten untuk memperkaya substansi
dan mempersamakan persepsi/pemahaman terhadap substansi yang akan
diatur. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 18 (delapan belas)
Peraturan Menteri Pertanian dan 50 (lima puluh) Keputusan Menteri Pertanian.
(2) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan nasional termasuk didalamnya
pembangunan pertanian (Sarana dan Prasarana Pertanian dan Ketahanan
Pangan) telah ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang
dapat dijadikan landasan hukum, pemandu, rambu-rambu, dan piranti
pengambilan kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang
pertanian yang sekaligus sebagai pedoman perilaku masyarakat pertanian
Indonesia dalam penyelenggaraan, pemanfaatan, pengelolaan, dan
pelestarian sumberdaya pertanian.
Kebijakan di Bidang Pertanian khususnya di bidang Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana telah banyak ditetapkan mulai dari Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Menteri sebagai
pelaksanaannya. Menindaklanjuti peraturan perundang-undangan dimaksud,
setiap tahun banyak peraturan perundang-undangan bidang Sumber Daya,
Sarana dan Prasarana yang perlu diterbitkan. Dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan bidang Sumberdaya, Sarana dan Prasarana dimaksud,
diperlukan keterlibatan semua pihak baik lingkup Kementerian Pertanian
maupun antar Kementerian yang berkompeten untuk memperkaya substansi
dan mempersamakan persepsi/pemahaman terhadap substansi yang akan
diatur. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 3 (tiga) Peraturan
Pemerintah, 10 (sepuluh) Peraturan Menteri Pertanian, dan 29 (dua puluh
sembilan) Keputusan Menteri Pertanian.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal32
Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam bentuk Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri maupun bersifat Keputusan Menteri.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 2 (dua) Peraturan Pemerintah,
4 (empat) Peraturan Menteri Pertanian dan 17 (tujuh belas) Keputusan
Menteri Pertanian.
(5) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Pertanian.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan
bidang karantina pertanian. Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap
sumberdaya alam hayati tersebut salah satu cara yang dilakukan yaitu melalui
pencegahan masuknya ke dalam, dan tersebarnya dari suatu area ke area lain
di dalam wilayah Negara Republik Indonesia hama dan penyakit hewan, dan
organisme pengganggu tumbuhan yang memiliki potensi merusak kelestarian
sumberdaya alam hayati. Pencegahan masuknya ke dalam, dan tersebarnya
dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia hama
dan penyakit hewan, dan organisme pengganggu tumbuhan dimaksud
dilakukan melalui pelaksanaan karantina hewan dan karantina tumbuhan.
Untuk lebih meningkatkan pengawasan atas risiko masuk dan menyebarnya
penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina
dan dengan adanya perubahan kepelabuhanan dan kebandarudaraan nasional
maka Kementerian Pertanian pada tahun 2012 mengeluarkan 6 (enam)
Peraturan Menteri Pertanian dan 3 (tiga) Keputusan Menteri Pertanian.
Peraturan perundang-undangan bidang pertanian tersebut diatas telah
dilaksanakan beserta sosialisasinya untuk peraturan perundang-undangan bidang
penelitian, penyuluhan, dan pengembangan SDM; bidang sumberdaya, sarana dan
prasarana; serta bidang karantina pertanian. Jumlah dokumen peraturan
perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dihasilkan pada tahun 2012
sama dengan jumlah dokumen yang dihasilkan pada tahun 2011 yaitu 5 dokumen.
3.3.3.2 Kualitas Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian
Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik pada Tahun 2008 dan baru berlaku dua tahun kemudian setelah
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal33
disahkan, yaitu tahun 2010, tuntutan akan keterbukaan dalam memperoleh
informasi semakin mendesak. Keterbukaan Informasi Publik bertujuan
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab (good
governance) melalui penerapan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan
supremasi hukum serta melibatkan partisipasi masyarakat dalam setiap proses
kebijakan publik dalam rangka Open Government.
Berdasarkan Pasal 13 UU Nomor 14 Tahun 2008, Badan Publik seperti
Kementerian Pertanian wajib menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi serta membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien, sehingga
layanan informasi publik dapat diakses dengan mudah. Bahkan lebih lanjut setiap
Badan Publik perlu melakukan pengelolaan informasi publik dan dokumentasi yang
dapat menjamin penyediaan informasi yang mudah, cermat, cepat, dan akurat
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Untuk memberikan akses informasi publik dalam rangka pengawasan publik dan
mendorong keterlibatan partisipasi masyarakat dalam setiap proses kebijakannya,
Kementerian Pertanian perlu mengelola informasi publik secara akuntabel dan
transparan. Pengelolaan informasi publik dimaksudkan untuk meningkatkan
layanan informasi publik kepada masyarakat, menciptakan dan menjamin
kelancaraan dalam pelayanan informasi publik pada Kementerian Pertanian.
Indikator kualitas layanan informasi publik bidang pertanian memiliki 5 kegiatan,
yaitu:
(1) Pelaksanaan Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik.
(2) Penyediaan Informasi Publik dan Multimedia Pendukung, serta Pengelolaan Perpustakaan Digital
(3) Laporan Monitoring dan Evaluasi Informasi.
(4) Sosialisasi Pembangunan Pertanian.
(5) Dukungan Pengelolaan Pusat Informasi Agribisnis.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja indikator kualitas layanan informasi publik
bidang pertanian dengan target 80% (baik) untuk tahun 2012, telah tercapai
Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam bentuk Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri maupun bersifat Keputusan Menteri.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 2 (dua) Peraturan Pemerintah,
4 (empat) Peraturan Menteri Pertanian dan 17 (tujuh belas) Keputusan
Menteri Pertanian.
(5) Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Pertanian.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan
bidang karantina pertanian. Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap
sumberdaya alam hayati tersebut salah satu cara yang dilakukan yaitu melalui
pencegahan masuknya ke dalam, dan tersebarnya dari suatu area ke area lain
di dalam wilayah Negara Republik Indonesia hama dan penyakit hewan, dan
organisme pengganggu tumbuhan yang memiliki potensi merusak kelestarian
sumberdaya alam hayati. Pencegahan masuknya ke dalam, dan tersebarnya
dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia hama
dan penyakit hewan, dan organisme pengganggu tumbuhan dimaksud
dilakukan melalui pelaksanaan karantina hewan dan karantina tumbuhan.
Untuk lebih meningkatkan pengawasan atas risiko masuk dan menyebarnya
penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina
dan dengan adanya perubahan kepelabuhanan dan kebandarudaraan nasional
maka Kementerian Pertanian pada tahun 2012 mengeluarkan 6 (enam)
Peraturan Menteri Pertanian dan 3 (tiga) Keputusan Menteri Pertanian.
Peraturan perundang-undangan bidang pertanian tersebut diatas telah
dilaksanakan beserta sosialisasinya untuk peraturan perundang-undangan bidang
penelitian, penyuluhan, dan pengembangan SDM; bidang sumberdaya, sarana dan
prasarana; serta bidang karantina pertanian. Jumlah dokumen peraturan
perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dihasilkan pada tahun 2012
sama dengan jumlah dokumen yang dihasilkan pada tahun 2011 yaitu 5 dokumen.
3.3.3.2 Kualitas Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian
Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik pada Tahun 2008 dan baru berlaku dua tahun kemudian setelah
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal34
seluruhnya (80%) atau secara persentase capaian ukuran keberhasilan sebesar
100% (berhasil).
3.3.4 Bidang Organisasi dan Kepegawaian
Pada tahun anggaran 2012, Bidang Organisasi dan Kepegawaian mempunyai 2
(dua) indikator kinerja yaitu predikat indeks penerapan nilai-nilai budaya kerja
dengan target nilai baik serta dokumen di bidang organisasi, ketatalaksanaan dan
reformasi birokrasi yang dapat dilaksanakan dengan target capaian sebesar 80%.
3.3.4.1 Predikat Indeks Penerapan Nilai-Nilai Budaya Kerja
Untuk mengetahui capaian indikator kinerja Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai
Budaya Kerja (IPNBK), maka pada tahun 2012, telah dilakukan pengukuran
kualitas budaya kerja aparatur melalui survei IPNBK Lingkup Kementerian
pertanian dengan hasil sebagai berikut:
(1) Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja di Lingkungan
Kementerian Pertanian.
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 25/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Pedoman Pengembangan Budaya
Kerja Aparatur Negara, setelah melalui proses pembahasan yang
melibatkan eselon I dan UPT Kementerian Pertanian, Kementerian
Pertanian telah menetapkan nilai dasar budaya kerja melalui Peraturan
Menteri Pertanian Nomor: 24/Permentan/OT.140/4/2012 tentang Pedoman
Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja di Lingkungan
Kementerian Pertanian.
(2) Pengukuran Kualitas Budaya Kerja Lingkup Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian Tahun 2012 dan Pelaksanaan Ekspose Kualitas
Budaya Kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2012.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengukuran kualitas budaya
kerja lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2012 antara
lain pelaksanaan Ekspose Kualitas Budaya Kerja sebagai hasil dari
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal35
pengukuran kualitas IPNBK Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Tahun 2012. Ekspose tersebut dihadiri oleh semua unit kerja Biro dan Pusat
Lingkup Sekretariat Jenderal sebagai narasumber dan unit kerja lingkup
Eselon I sebagai pembahas. Pada tahun ini Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian memperoleh indeks sebesar 3,52 dengan nilai
kualitas budaya kerja 70,40 masuk kedalam klasifikasi kualitas budaya kerja
BAIK.
(3) Pengukuran kualitas budaya kerja Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
2012 dan pelaksanaan ekspose kualitas budaya kerja Kementerian
Pertanian Tahun 2012
Sesuai Permentan Nomor: 24/Permentan/OT.140/4/2012 tentang Pedoman
Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja di Lingkungan
Kementerian Pertanian, telah dilakukan Ekspose Hasil Pengukuran Kualitas
Budaya Kerja dan untuk tahun 2012. Hasil penilaian IPNBK Kementerian
Pertanian mendapatkan nilai 3,55 dan nilai kualitas budaya kerja sebesar
71,00 dengan predikat “baik”.
Capaian indikator predikat indeks penerapan nilai-nilai budaya kerja secara
persentase capaian ukuran keberhasilan sebesar 125% (sangat berhasil) sesuai
dengan yang ditargetkan. Hasil pada tahun 2012 ini mampu mempertahankan
nilai predikat indeks penerapan nilai-nilai budaya kerja seperti yang didapatkan
pada tahun 2011.
3.3.4.2 Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi
Birokrasi yang Dapat Dilaksanakan
Pada tahun 2012, output dokumen di bidang organisasi, ketatalaksanaan dan
reformasi birokrasi yang dapat dilaksanakan memiliki target kinerja sebanyak 12
dokumen. Dari target kinerja yang telah ditetapkan, seluruhnya dapat tercapai
secara efisien dan efektif. Target indikator yang ditetapkan sebesar 80% dokumen
di bidang organisasi, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang dapat
dilaksanakan, telah terlaksana seluruhnya(100%) atau secara persentase capaian
ukuran keberhasilan sebesar 125% (sangat berhasil).
seluruhnya (80%) atau secara persentase capaian ukuran keberhasilan sebesar
100% (berhasil).
3.3.4 Bidang Organisasi dan Kepegawaian
Pada tahun anggaran 2012, Bidang Organisasi dan Kepegawaian mempunyai 2
(dua) indikator kinerja yaitu predikat indeks penerapan nilai-nilai budaya kerja
dengan target nilai baik serta dokumen di bidang organisasi, ketatalaksanaan dan
reformasi birokrasi yang dapat dilaksanakan dengan target capaian sebesar 80%.
3.3.4.1 Predikat Indeks Penerapan Nilai-Nilai Budaya Kerja
Untuk mengetahui capaian indikator kinerja Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai
Budaya Kerja (IPNBK), maka pada tahun 2012, telah dilakukan pengukuran
kualitas budaya kerja aparatur melalui survei IPNBK Lingkup Kementerian
pertanian dengan hasil sebagai berikut:
(1) Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja di Lingkungan
Kementerian Pertanian.
Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 25/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Pedoman Pengembangan Budaya
Kerja Aparatur Negara, setelah melalui proses pembahasan yang
melibatkan eselon I dan UPT Kementerian Pertanian, Kementerian
Pertanian telah menetapkan nilai dasar budaya kerja melalui Peraturan
Menteri Pertanian Nomor: 24/Permentan/OT.140/4/2012 tentang Pedoman
Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja di Lingkungan
Kementerian Pertanian.
(2) Pengukuran Kualitas Budaya Kerja Lingkup Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian Tahun 2012 dan Pelaksanaan Ekspose Kualitas
Budaya Kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2012.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pengukuran kualitas budaya
kerja lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian tahun 2012 antara
lain pelaksanaan Ekspose Kualitas Budaya Kerja sebagai hasil dari
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal36
Dokumen di bidang organisasi, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang
dapat dilaksanakan, adalah sebagai berikut :
(1) Dokumen Penataan Organisasi KementerianPertanian
Memperhatikan kebutuhan reformasi birokrasi di bidang kelembagaan, dan
masukan dari unit kerja eselon I atas respon surat Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian Nomor: 1743/OT.210/A/06/2012 tanggal 14 Juni
2012 perihal Rancang Bangun Organisasi, telah dilakukan telaahan oleh
bidang Organisasi dan Kepegawaian tentang konsep penataan organisasi
eselon I dan II Kementerian Pertanian.
(2) Dokumen Penataan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pada tahun 2012 telah dilakukan penataan Kelembagaan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Lingkup Kementan agar lebih efisien dan efektif. Penataan
UPT meliputi seluruh Eselon I yang ada.
(3) Forum Komunikasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Pertanian
Forum Koordinasi UPT diselenggarakan pada tanggal 9-11 Juli 2012 di
Denpasar dan dihadiri oleh Kepala UPT Kementerian Pertanian dan utusan
yang mewakili Kepala UPT Kementerian Pertanian, serta utusan dari unit
kerja Eselon I Kementerian Pertanian.
(4) Peningkatan Efektifitas Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Bidang Pertanian.
Penyempurnaan Indikator Variabel Draft PP Pengganti PP Nomor: 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri
telah ditindaklanjuti melalui surat Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertanian kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Nomor
598/HK.030/A/03/2012 tanggal 5 Maret 2012 perihal Usulan Revisi PP 41
Tahun 2007.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal37
(5) Penyusunan dan Penyempurnaan Sistem, Prosedur, dan Tata Hubungan
Kerja
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dalam menunjang
terwujudnya Reformasi Birokrasi di Kementerian Pertanian, kegiatan
penyusunan Sistem dan Prosedur merupakan salah satu aspek kegiatan
dalam upaya Penataan Ketatalaksanaan. Di samping itu akibat
perkembangan dan perubahan organisasi lingkup Kementerian Pertanian
maka harus dilakukan penyesuaian terhadap peraturan-peraturan guna
menyelaraskan dengan pencapaian tujuan yang ingin dicapai.
(6) Pembinaan dan Koordinasi Penyusunan Standar Operasional Prosedur.
Perubahan Tatalaksana merupakan salah satu dari 8 (delapan) area
perubahan utama dalam Reformasi Birokrasi sistem manajemen
Pemerintahan. Perubahan ketatalaksanaan sebagaimana dimaksud, pada
hakekatnya diarahkan untuk melakukan penataan tatalaksana instansi
pemerintah yang efektif dan efisien. Salah satu upaya penataan tatalaksana
diwujudkan dalam bentuk penyusunan dan implementasi Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.
(7) Penyelenggaraan Bimbingan Teknis di Bidang Manajemen.
Kegiatan ini dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi di
lingkungan Kementerian Pertanian. Kegiatan Bimbingan Teknis ini
diselenggarakan dengan materi pelaksanaan Manajemen Perubahan dan
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) pada tanggal 1-
2 Agustus 2012 bertempat di Hotel Royal Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini
dihadiri oleh perwakilan seluruh Eselon I Lingkup Kementan dan UPT-UPT
di wilayah Jabodetabek sebanyak 120 orang.
(8) Desiminasi Pelaksanaan Peningkatan Capacity Building
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penyebarluasan informasi tentang
organisasi dan kepegawaian kepada masyarakat luas maupun unit kerja di
lingkungan Kementerian Pertanian.
Dokumen di bidang organisasi, ketatalaksanaan dan reformasi birokrasi yang
dapat dilaksanakan, adalah sebagai berikut :
(1) Dokumen Penataan Organisasi KementerianPertanian
Memperhatikan kebutuhan reformasi birokrasi di bidang kelembagaan, dan
masukan dari unit kerja eselon I atas respon surat Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian Nomor: 1743/OT.210/A/06/2012 tanggal 14 Juni
2012 perihal Rancang Bangun Organisasi, telah dilakukan telaahan oleh
bidang Organisasi dan Kepegawaian tentang konsep penataan organisasi
eselon I dan II Kementerian Pertanian.
(2) Dokumen Penataan Kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pada tahun 2012 telah dilakukan penataan Kelembagaan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Lingkup Kementan agar lebih efisien dan efektif. Penataan
UPT meliputi seluruh Eselon I yang ada.
(3) Forum Komunikasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Pertanian
Forum Koordinasi UPT diselenggarakan pada tanggal 9-11 Juli 2012 di
Denpasar dan dihadiri oleh Kepala UPT Kementerian Pertanian dan utusan
yang mewakili Kepala UPT Kementerian Pertanian, serta utusan dari unit
kerja Eselon I Kementerian Pertanian.
(4) Peningkatan Efektifitas Kelembagaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Bidang Pertanian.
Penyempurnaan Indikator Variabel Draft PP Pengganti PP Nomor: 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah oleh Kementerian Dalam Negeri
telah ditindaklanjuti melalui surat Sekretaris Jenderal Kementerian
Pertanian kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Nomor
598/HK.030/A/03/2012 tanggal 5 Maret 2012 perihal Usulan Revisi PP 41
Tahun 2007.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal38
(9) Fasilitasi Reformasi Birokrasi
Kegiatan Fasilitasi Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian pada tahun
2012 ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini tidak terlepas
dari peran serta Tim Kerja Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian yang
dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
589/Kpts/OT.160/2/2012 tanggal 20 Pebruari 2012. Selain itu, seluruh
penanggung jawab program dan kegiatan reformasi birokrasi telah
melaksanakan kegiatannya dengan mengacu pada rencana aksi yang sudah
ditetapkan dalam revisi road map reformasi birokrasi Kementerian Pertanian
Tahun 2010-2014.
(10) Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK)
Sekretariat Jenderal
Kegiatan PIAK yang dilaksanakan di lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun
2012 antara lain: (a) Rapat Koordinasi Tim PIAK Sekretariat Jenderal 2012,
(b) Penyusunan dan Finalisasi Kuesioner PIAK Sekretariat Jenderal 2012,
dan (c) Penyusunan dan penyempurnaan data dukung dalam rangka
pengisian kuesioner PIAK Tahun 2012. Adapun hasil PIAK Sekretariat
Jenderal Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Penilaian Hasil PIAK Sekretariat Jenderal Tahun 2012
NO INDIKATOR NILAI
Indikator Utama (85.10) 6.89
1 Kode Etik Khusus 9.32
2 Transparansi dalam Manajemen SDM 3.98
3 Transparansi Penyelenggara Negara 6.78
4 Transparansi dalam Pengadaan Barang dan Jasa 4.48
5 Mekanisme Pengaduan Masyarakat 5.56
6 Akses Publik dalam Memperoleh Informasi 9.67
7 Pelaksanaan Saran Perbaikan yang Diberikan Oleh KPK/BPK/APIP 10.00
8 Kegiatan Promosi Anti Korupsi 4.99
Indikator Inovasi (14.90) 7.73
9 Kecukupan dan efektivitas inisiatif antikorupsi lainnya 7.73
JUMLAH RATA-RATA 7.01
Sumber: Biro Organisasi dan Kepegawaian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal39
(11) Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi Kementerian
Pertanian
Acara Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi di
lingkungan Kementerian Pertanian dimulai dari laporan Ketua Unit
Penggerak Integritas (UPI) yang disampaikan oleh Inspektur Jenderal,
dilanjutkan dengan deklarasi dan komitmen pelaksanaan Zona Integritas
yang disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian disaksikan Menteri PAN
dan RB, perwakilan dari Ombudsman RI, dan Direktur Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi. Acara ini juga
dihadiri oleh seluruh pejabat eselon I, pejabat eselon II, dan kepala UPT di
lingkungan Kementerian Pertanian berjumlah + 600 orang.
(12) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian
Pertanian
Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan reformasi birokrasi di
Kementerian Pertanian dan mensosialisasikan kebijakan pelaksanaan
reformasi birokrasi secara nasional, serta menjaga agar tidak terjadi
domotivasi pegawai, maka telah dilaksanakan sosialisasi, monitoring, dan
evaluasi terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi pada tataran kantor
pusat dan UPT di lingkungan Kementerian Pertanian.
Pada tahun 2011, dokumen bidang organisasi, ketatalaksanaan dan
reformasi birokrasi yang dapat dilaksanakan memiliki target kinerja
sebanyak 12 dokumen dengan capaian 15 dokumen atau mencapai 125%.
Apabila dilihat dari jumlah dokumen yang dapat dihasilkan pada tahun
2012, memang mengalami penurunan sebesar 25% dibandingkan dengan
jumlah dokumen yang dihasilkan pada tahun 2011, akan tetapi secara
pencapaian sasaran, seluruh dokumen yang dihasilkan dapat dilaksanakan
seluruhnya.
(9) Fasilitasi Reformasi Birokrasi
Kegiatan Fasilitasi Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian pada tahun
2012 ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini tidak terlepas
dari peran serta Tim Kerja Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian yang
dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
589/Kpts/OT.160/2/2012 tanggal 20 Pebruari 2012. Selain itu, seluruh
penanggung jawab program dan kegiatan reformasi birokrasi telah
melaksanakan kegiatannya dengan mengacu pada rencana aksi yang sudah
ditetapkan dalam revisi road map reformasi birokrasi Kementerian Pertanian
Tahun 2010-2014.
(10) Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK)
Sekretariat Jenderal
Kegiatan PIAK yang dilaksanakan di lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun
2012 antara lain: (a) Rapat Koordinasi Tim PIAK Sekretariat Jenderal 2012,
(b) Penyusunan dan Finalisasi Kuesioner PIAK Sekretariat Jenderal 2012,
dan (c) Penyusunan dan penyempurnaan data dukung dalam rangka
pengisian kuesioner PIAK Tahun 2012. Adapun hasil PIAK Sekretariat
Jenderal Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Penilaian Hasil PIAK Sekretariat Jenderal Tahun 2012
NO INDIKATOR NILAI
Indikator Utama (85.10) 6.89
1 Kode Etik Khusus 9.32
2 Transparansi dalam Manajemen SDM 3.98
3 Transparansi Penyelenggara Negara 6.78
4 Transparansi dalam Pengadaan Barang dan Jasa 4.48
5 Mekanisme Pengaduan Masyarakat 5.56
6 Akses Publik dalam Memperoleh Informasi 9.67
7 Pelaksanaan Saran Perbaikan yang Diberikan Oleh KPK/BPK/APIP 10.00
8 Kegiatan Promosi Anti Korupsi 4.99
Indikator Inovasi (14.90) 7.73
9 Kecukupan dan efektivitas inisiatif antikorupsi lainnya 7.73
JUMLAH RATA-RATA 7.01
Sumber: Biro Organisasi dan Kepegawaian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal40
3.3.5 Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat
Sasaran indikator bidang ini adalah penyelesaian pengaduan ketidakpuasan
masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian dengan target 100% dan tingkat
layanan sarana kerja kantor pusat dengan target mencapai 75%.
3.3.5.1 Penyelesaian Pengaduan Ketidakpuasan Masyarakat atas Kinerja
Kementerian Pertanian
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menurunnya persentase pengaduan
ketidakpuasan masyarakat karena meningkatnya pelayanan dan kinerja
Kementerian Pertanian. Sekretariat Jenderal memiliki tanggung jawab untuk
menjaga agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan baik. Dalam upaya
mencapai tujuan dimaksud, pada tahun 2012 dilaksanakan 2 (dua) bidang
pelayanan dengan masing-masing 4 kegiatan, sebagai berikut:
(1) Bidang Pelayanan Hubungan Masyarakat, dengan capaian kegiatan yang
dihasilkan :
a) Pemberitaan dan Publikasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan
penyebarluasan informasi pembangunan pertanian, konferensi pers, dan
pemberitaan liputan pimpinan.
b) Pelaksanaan Komunikasi Publik. Kegiatan ini dilakukan untuk
menghasilkan pelaksanaan komunikasi publik pada Kementerian Pertanian.
c) Analisis Pendapat Umum. Kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan
analisis publik berupa kliping, analisis, resume, kompilasi pernyataan
Pimpinan Kementerian Pertanian serta telaahan isu pertanian.
d) Paket Pemasyarakatan Program Pembangunan Pertanian. Kegiatan
ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi kebijakan dan
memasyarakatkan kebijakan program, antara lain melalui blockingtime di
media televisi nasional maupun daerah, blocking space di media cetak,
Iklan Layanan Masyarakat di televisi dan media cetak, variety show dan
Apresiasi Program pembangunan Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dalam
rangka mensosialisasikan kebijakan dan kinerja hasil pembangunan
pertanian secara komprehensif, dengan dilengkapi semua informasi dan
aspek yang terkait dan akurat.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal41
Capaian indikator penyelesaian pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja
Kementerian Pertanian yang dilakukan dalam bidang hubungan masyarakat
tercapai seluruhnya (100%) atau secara persentase capaian ukuran keberhasilan
sebesar 100% (berhasil). Hasil pada tahun 2012 ini mampu mempertahankan
capaian pada tahun 2011 dengan pencapaian/realisasi target indikator yang
ditetapkan adalah 100%.
(2) Bidang Pelayanan Hubungan Antar Lembaga dan Protokol, dengan capaian
kegiatan yang dihasilkan sebagai berikut:
a) Hubungan Antar Lembaga, kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan
pelayanan prima dalam rangka penyiapan bahan hubungan dengan
Lembaga Tinggi Negara dan Pemerintahan, organisasi profesi dan asosiasi
yang bergerak di bidang pertanian
b) Protokol, kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan pelayanan dan
urusan keprotokolan yang profesional, tanggap dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
c) Tata Usaha Menteri, kegiatan ini untuk menghasilkan dukungan, fasilitasi
dan layanan urusan ketatausahaan Menteri.
d) Kegiatan Kesekretariatan Hubungan Antar lembaga dan Protokol,yaitu mendukung kelancaran semua tugas yang terkait dengan pelayanan
pimpinan maupun institusi kementerian Pertanian.
Capaian indikator pengaduan kinerja Kementerian Pertanian yang dilakukan dalam
bidang hubungan antar lembaga dan protokol dengan keluaran 4 dokumen,
tercapai seluruhnya (100%) atau secara persentase capaian ukuran keberhasilan
kurang lebih sebesar 100% (berhasil). Hasil pada tahun 2012 ini mampu
mempertahankan capaian pada tahun 2011 dengan pencapaian/realisasi seluruh
target indikator yang ditetapkan adalah 100%.
3.3.5.2 Tingkat Layanan Sarana Kerja Kantor Pusat
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah terfasilitasi dan terlayaninya sarana kerja di
kantor pusat Kementerian Pertanian baik dari aspek administrasi ketatausahaan
maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya. Dalam upaya mencapai tujuan
dimaksud, maka di Sekretariat Jenderal pada tahun 2012 dilaksanakan 2 (dua)
bidang pelayanan mendukung sasaran tersebut yaitu Bidang Penataan
Ketatausahaan dan Bidang Kerumahtanggaan.
3.3.5 Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat
Sasaran indikator bidang ini adalah penyelesaian pengaduan ketidakpuasan
masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian dengan target 100% dan tingkat
layanan sarana kerja kantor pusat dengan target mencapai 75%.
3.3.5.1 Penyelesaian Pengaduan Ketidakpuasan Masyarakat atas Kinerja
Kementerian Pertanian
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menurunnya persentase pengaduan
ketidakpuasan masyarakat karena meningkatnya pelayanan dan kinerja
Kementerian Pertanian. Sekretariat Jenderal memiliki tanggung jawab untuk
menjaga agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan baik. Dalam upaya
mencapai tujuan dimaksud, pada tahun 2012 dilaksanakan 2 (dua) bidang
pelayanan dengan masing-masing 4 kegiatan, sebagai berikut:
(1) Bidang Pelayanan Hubungan Masyarakat, dengan capaian kegiatan yang
dihasilkan :
a) Pemberitaan dan Publikasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan
penyebarluasan informasi pembangunan pertanian, konferensi pers, dan
pemberitaan liputan pimpinan.
b) Pelaksanaan Komunikasi Publik. Kegiatan ini dilakukan untuk
menghasilkan pelaksanaan komunikasi publik pada Kementerian Pertanian.
c) Analisis Pendapat Umum. Kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan
analisis publik berupa kliping, analisis, resume, kompilasi pernyataan
Pimpinan Kementerian Pertanian serta telaahan isu pertanian.
d) Paket Pemasyarakatan Program Pembangunan Pertanian. Kegiatan
ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi kebijakan dan
memasyarakatkan kebijakan program, antara lain melalui blockingtime di
media televisi nasional maupun daerah, blocking space di media cetak,
Iklan Layanan Masyarakat di televisi dan media cetak, variety show dan
Apresiasi Program pembangunan Pertanian. Kegiatan ini dilakukan dalam
rangka mensosialisasikan kebijakan dan kinerja hasil pembangunan
pertanian secara komprehensif, dengan dilengkapi semua informasi dan
aspek yang terkait dan akurat.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal42
(1) Bidang Penataan Ketatausahaan
Capaian indikator tingkat layanan sarana kerja kantor pusat pada bidang penataan ketatausahaan yang dilakukan dengan keluaran 11 dokumen, tercapai seluruhnya
(100%) atau secara persentase capaian ukuran keberhasilan sebesar 100%
(berhasil). Hasil pada tahun 2012 ini mampu mempertahankan capaian pada
tahun 2011 dengan pencapaian/realisasi seluruh target indikator yang ditetapkan
adalah 100%.
(2) Bidang Kerumahtanggaan
Sasaran indikator tingkat layanan sarana kerja kantor pusat di bidang
Kerumahtanggaan meliputi 6 kegiatan, yaitu:
a) Kegiatan Pengamanan Kantor dan Perawatan Kendaraan.
b) Kegiatan Kesekretariatan Rumah Tangga.
c) Kegiatan Pelayanan Pimpinan.
d) Kegiatan Pemeliharaan Perkantoran.e) Kegiatan pelaksanaan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.
f) Renovasi Gedung.
Capaian indikator tingkat layanan sarana kerja kantor pusat dengan target 75% pada tahun 2012 adalah sebesar 85,6% atau secara persentase capaian ukuran
keberhasilan sebesar 114,13% (sangat berhasil). Dibandingkan capaian pada
tahun 2011 yang terdiri dari (1) pemeliharaan sarana dan prasarana,
(2) pengamanan kantor dan perawatan gedung, (3) pelayanan kerumahtanggaan
pimpinan, di mana seluruh kegiatan tersebut telah dilaksanakan 100%, maka
secara persentase dapat dikatakan capaian tahun 2012 melebihi capaian tahun
2011.
3.3.6 Bidang Kerjasama Luar Negeri
Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka
meningkatkan dan membangun kerjasama dibidang pertanian dalam kerangka
bilateral, regional, multilateral dan Badan PBB untuk pangan pertanian yang tidak
terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.
Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2012 telah melaksanakan berbagai
kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan
keberhasilan terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal43
berkelanjutan dalam bidang teknis dan ekonomi pertanian. Sasaran indikator
bidang kerjasama luar negeri adalah realisasi kegiatan kerjasama luar negeri
mendukung pembangunan pertanian dengan target 95%. Kerjasama luar negeri
dilaksanakan meliputi:
(1) Kerjasama Pertanian dalam Kerangka Bilateral.
(2) Kerjasama Pertanian dalam Kerangka Regional.
(3) Kerjasama Pertanian dalam Kerangka Multilateral.
(4) Tata Usaha dan Atase Pertanian.
Untuk mencapai sasaran indikator ini, dilaksanakan 22 (dua puluh dua) kegiatan,
yaitu: (1) Peningkatan Kerjasama Internasional melalui kerangka Bilateral,
(2) Penyusunan bahan perjanjian dan posisi kerjasama bilateral, (3) Kegiatan
Sekretariat Tim nasional SKR, (4) Operasional Sekretariat Nasional Program SKR,
(5) Workshop Program Pembangunan Pertanian kerjasama Selatan – selatan,
(6) Penyelenggaraan Sidang Bilateral, (7) Peningkatan kerjasama Internasional
melalui kerangka multilateral, (8) Kerjasama dengan lembaga pemerintah dan non
pemerintah, (9) Pelaksanaan Hari Pangan Sedunia Ke-32 tahun 2012,
(10) Pemantauan, sosialisasi dan pelaksanaan PHLN, (11) Sosialisasi Pemanfaatan
PHLN dan BLN, (12) Kegiatan perubahan iklim, (13) Peningkatan kerjasama
internal melalui kerangka bidang regional, (14) Pengembangan kerjasama intra
kawasan, (15) Pengembangan kerjasama dalam kerangka ASEAN dan Dialog
Partner, (16) Pengembangan forum Kerjasama Non ASEAN, (17) Sidang Special
SOM AMAF ke—33 dan Special Som AMAF +3 ke-11, (18) Sidang Working Group
ASEAN-GCC, (19) Sidang D-8 On Food Security Ke-3 Tahun 2012, (20) Sidang
Working Group ASEAN-India, (21) Fasilitasi perjalanan dinas luar negeri Lingkup
Kementerian Pertanian dan instansi terkait, dan (22) Sidang–sidang internasional.
Seluruh kegiatan tersebut diatas telah dapat dilaksanakan, sehingga capaian
indikator kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian,
dari target 95% telah tercapai seluruhnya (100%) atau secara persentase
mencapai 105,26% (sangat berhasil). Hasil pada tahun 2012 ini mampu
melebihi capaian pada tahun 2011, di mana pada tahun 2011 pencapaian realisasi
indikator hanya 83%.
(1) Bidang Penataan Ketatausahaan
Capaian indikator tingkat layanan sarana kerja kantor pusat pada bidang penataan ketatausahaan yang dilakukan dengan keluaran 11 dokumen, tercapai seluruhnya
(100%) atau secara persentase capaian ukuran keberhasilan sebesar 100%
(berhasil). Hasil pada tahun 2012 ini mampu mempertahankan capaian pada
tahun 2011 dengan pencapaian/realisasi seluruh target indikator yang ditetapkan
adalah 100%.
(2) Bidang Kerumahtanggaan
Sasaran indikator tingkat layanan sarana kerja kantor pusat di bidang
Kerumahtanggaan meliputi 6 kegiatan, yaitu:
a) Kegiatan Pengamanan Kantor dan Perawatan Kendaraan.
b) Kegiatan Kesekretariatan Rumah Tangga.
c) Kegiatan Pelayanan Pimpinan.
d) Kegiatan Pemeliharaan Perkantoran.e) Kegiatan pelaksanaan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran.
f) Renovasi Gedung.
Capaian indikator tingkat layanan sarana kerja kantor pusat dengan target 75% pada tahun 2012 adalah sebesar 85,6% atau secara persentase capaian ukuran
keberhasilan sebesar 114,13% (sangat berhasil). Dibandingkan capaian pada
tahun 2011 yang terdiri dari (1) pemeliharaan sarana dan prasarana,
(2) pengamanan kantor dan perawatan gedung, (3) pelayanan kerumahtanggaan
pimpinan, di mana seluruh kegiatan tersebut telah dilaksanakan 100%, maka
secara persentase dapat dikatakan capaian tahun 2012 melebihi capaian tahun
2011.
3.3.6 Bidang Kerjasama Luar Negeri
Pembinaan kerjasama luar negeri merupakan fungsi yang strategis dalam rangka
meningkatkan dan membangun kerjasama dibidang pertanian dalam kerangka
bilateral, regional, multilateral dan Badan PBB untuk pangan pertanian yang tidak
terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.
Bidang Kerjasama Luar Negeri pada tahun 2012 telah melaksanakan berbagai
kegiatan strategis untuk menunjang program pembangunan pertanian dengan
keberhasilan terjalinnya kerjasama luar negeri saling menguntungkan dan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal44
3.3.7 Bidang Data dan Sistem Informasi Pertanian
Pada tahun anggaran 2012, bidang data dan sistem informasi pertanian
mempunyai indikator kinerja yaitu ketersediaan laporan data pertanian dan sistem
informasi pertanian dengan target capaian sebesar 75%. Indikator tersebut terdiri
dari: (a) Kegiatan Pengembangan Statistik Pertanian yang meliputi Laporan Data
Pertanian (hulu, onfarm dan hilir) dari target 20 laporan terealisasi 20 laporan,
(b) laporan analisis data pertanian dari target 7 laporan telah terealisasi 7 laporan,
serta (c) pengembangan sistem dan teknologi informasi pertanian dari target 11
laporan telah terealisasi sebesar 11 laporan.Di samping ketiga output tersebut
untuk aksesibilitas data maka diperlukan teknologi informasi, untuk itu perlu
adanya sosialisasi, advokasi dan refreshing serta penyediaan baik buku pedoman
maupun manual aplikasi sistem untuk pengelola data di Pusat maupun di daerah.
Capaian indikator kinerja ketersediaan laporan data pertanian dan sistem
informasi pertanian yang memiliki target capaian sebesar 75%, terdiri dari 38
laporan dapat tercapai seluruhnya (100%) atau secara persentase capaian ukuran
keberhasilan sebesar 133,33% (sangat berhasil). Jika dibandingkan dengan
capaian kinerja pada tahun 2011, maka capaian kinerja 2012 sama optimalnya
dengan 2011 dan tercapai seluruhnya, akan tetapi dari segi jumlah dokumen
laporan yang dihasilkan terdapat peningkatan yang signifikan sebanyak 15
dokumen laporan atau meningkat sebesar 65,22%, dengan rincian seperti tabel
berikut.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal45
Tabel 5. Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun Anggaran 2011 dibandingkan dengan 2012
KINERJA OUTPUT
Sasaran Indikator output
Tahun Anggaran 2011 Tahun Anggaran 2012Vol
Target Realisasi % Target Realisasi %Meningkatnya ketersediaan data komoditas pertanian dan non komoditas pertanian layanan sistem informasi melalui pemanfaatan teknologi informasi bagi seluruh stakeholders di pusat dan daerah
Jumlah Laporan data pertanian (hulu, onfarm dan hilir)
18 18 100 20 20 100 Lap
Jumlah Laporan analisis data pertanian
1 1 100 7 7 100 Lap
Jumlah Laporan Pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi Pertanian
4 4 100 11 11 100 Lap
Sumber: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
3.3.7.1 Penyusunan, Pengkajian dan Pengembangan Data dan Informasi
Penyusunan, pengkajian dan pengembangan data dan informasi memiliki target
sebanyak 20 laporan yang dihasilkan melalui 9 kegiatan dengan perincian:
(1) Upaya Percepatan Penyediaan Data dan Kualitas Data Tanaman Pangan
Berkesinambungan pada Skala Nasional
Hasil yang telah dicapai meliputi: database SP-TP, buletin situasi pertanaman
padi, jagung dan kedelai, rekap data SP-TP (luas tanam, luas panen dan luas
puso) untuk bahan diseminasi ke instansi terkait (Direktorat Teknis Lingkup
Ditjen Tanaman Pangan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi), serta
Buku Petunjuk Administrasi Teknis Kegiatan.
(2) Penyusunan Data PDB
Hasil yang telah dicapai berupa: database PDB sektor pertanian, hasil
pengolahan TITO (transfer in transfer out), buku analisis PDB, buletin PDB
sektor pertanian, analisis PDB sektor pertanian, PDB industri berbasis
pertanian dan PDB perdagangan berbasis pertanian 2009-2011.
3.3.7 Bidang Data dan Sistem Informasi Pertanian
Pada tahun anggaran 2012, bidang data dan sistem informasi pertanian
mempunyai indikator kinerja yaitu ketersediaan laporan data pertanian dan sistem
informasi pertanian dengan target capaian sebesar 75%. Indikator tersebut terdiri
dari: (a) Kegiatan Pengembangan Statistik Pertanian yang meliputi Laporan Data
Pertanian (hulu, onfarm dan hilir) dari target 20 laporan terealisasi 20 laporan,
(b) laporan analisis data pertanian dari target 7 laporan telah terealisasi 7 laporan,
serta (c) pengembangan sistem dan teknologi informasi pertanian dari target 11
laporan telah terealisasi sebesar 11 laporan.Di samping ketiga output tersebut
untuk aksesibilitas data maka diperlukan teknologi informasi, untuk itu perlu
adanya sosialisasi, advokasi dan refreshing serta penyediaan baik buku pedoman
maupun manual aplikasi sistem untuk pengelola data di Pusat maupun di daerah.
Capaian indikator kinerja ketersediaan laporan data pertanian dan sistem
informasi pertanian yang memiliki target capaian sebesar 75%, terdiri dari 38
laporan dapat tercapai seluruhnya (100%) atau secara persentase capaian ukuran
keberhasilan sebesar 133,33% (sangat berhasil). Jika dibandingkan dengan
capaian kinerja pada tahun 2011, maka capaian kinerja 2012 sama optimalnya
dengan 2011 dan tercapai seluruhnya, akan tetapi dari segi jumlah dokumen
laporan yang dihasilkan terdapat peningkatan yang signifikan sebanyak 15
dokumen laporan atau meningkat sebesar 65,22%, dengan rincian seperti tabel
berikut.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal46
(3) Survei Kesejahteraan Petani 2011
Indikator kesejahteraan petani yang sering digunakan saat ini adalah NTP
(Nilai Tukar Petani) yang merupakan hasil publikasi BPS bulanan dan
merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani secara makro. Untuk
melengkapi ketersediaan data dan informasi secara mikro dapat diperoleh
melalui pendekatan tipe agroekosistem tertentu ditinjau dari aspek
pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian di perdesaan
yang dilaksanakan melalui survei kesejahteraan petani dengan hasil berupa:
Buku pedoman survei, Laporan pelaksanaan sosialisasi, dan Analisis hasil
survei.
(4) Pengukuran Produktivitas Hortikultura
Pengembangan metodologi pengukuran produktivitas hortikultura dengan
menyusun model produksi untuk mengurangi frekuensi pengamatan produksi
cabe sebagai bahan pendukung dalam penyempurnaan metodologi
pengukuran produktivitas hortikultura yang sudah ada. Hasil yang telah
dicapai berupa Buku Pedoman Pengukuran Produktivitas cabe.
(5) Penyusunan Metodologi Area Frame Untuk Pengukuran
Hasil ubinan metodologi listing frame/regular yang dilakukan oleh BPS dan
hasil ubinan area frame yang sedang dikembangkan oleh Pusdatin,
menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini karena BPS
pada tahun yang sama (2012) melakukan penyempurnaan metodologi listing
frame, sehingga sebaran sampel ubinan terpilih lebih representatif
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hasil yang telah dicapai berupa:buku
pedoman, kerangka survei, kuesioner, cetak peta, pengolahan dan analis data
ubinan.
(6) Pengumpulan,Pengolahan dan Penyajian Data Pertanian Level Kabupaten/Kota
Hasil yang telah dicapai berupa: Pengumpulan Data ke 6 Provinsi, Pengolahan
dan Penyajian Data Pertanian Level Kabupaten/Kota, Inventarisasi dan
Verifikasi Data pertanian Kab/Kota, Entri data 4 subsektor melalui BDSP, EIS
dan IP.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal47
(7) Publikasi Data Statistik Pertanian
Hasil yang telah dicapai berupa: Buku Statistik Pertanian 2012 (seri data 5
tahunan), Buku Statistik Pertanian (format PDF), Buku Saku (seri data 3
tahun), CD (interaktif) Buku Statistik Pertanian.
(8) Penyusunan Outlook Komoditas Tanaman Pangan dan Peternakan
Pendekatan model ekonometrik digunakan sebagai alat dalam rangka
membuat peramalan data, dengan hasil yang telah dicapai berupa: Buku
Publikasi Outlook tahun 2012-2014 untuk Komoditas: Padi, Jagung, Kedelai,
Kacang Tanah, Ubi Kayu, Daging Sapi, Daging Ayam, Telur, Susu (9 judul
buku).
(9) Penyusunan Outlook Komoditas Perkebunan dan Hortikultura
Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan pertanian yang
berkaitan dengan hal tersebut di atas, dukungan data dan informasi
komoditas pertanian strategis beserta perkembangannya disertai analisis dan
proyeksi ke depan sangat diperlukan, agar kebijakan yang diambil tepat dan
terarah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Hasil
yang telah dicapai berupa Buku Outlook Komoditas Perkebunan (Kelapa
Sawit, Kelapa, Kakao, Cengkeh, Tembakau, Tebu/6 judul buku) dan Buku
Outlook Komoditas Hortikultura (Cabe, Bawang Merah, Bawang Putih, Pisang,
Jahe, Anggrek/6 judul buku).
3.3.7.2 Pembinaan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Analisis Data dan
Informasi
Pembinaan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Analisis Data dan Informasi
dengan target sebanyak 7 kegiatan yang terdiri:
(3) Survei Kesejahteraan Petani 2011
Indikator kesejahteraan petani yang sering digunakan saat ini adalah NTP
(Nilai Tukar Petani) yang merupakan hasil publikasi BPS bulanan dan
merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani secara makro. Untuk
melengkapi ketersediaan data dan informasi secara mikro dapat diperoleh
melalui pendekatan tipe agroekosistem tertentu ditinjau dari aspek
pendapatan dan aspek pengeluaran rumah tangga pertanian di perdesaan
yang dilaksanakan melalui survei kesejahteraan petani dengan hasil berupa:
Buku pedoman survei, Laporan pelaksanaan sosialisasi, dan Analisis hasil
survei.
(4) Pengukuran Produktivitas Hortikultura
Pengembangan metodologi pengukuran produktivitas hortikultura dengan
menyusun model produksi untuk mengurangi frekuensi pengamatan produksi
cabe sebagai bahan pendukung dalam penyempurnaan metodologi
pengukuran produktivitas hortikultura yang sudah ada. Hasil yang telah
dicapai berupa Buku Pedoman Pengukuran Produktivitas cabe.
(5) Penyusunan Metodologi Area Frame Untuk Pengukuran
Hasil ubinan metodologi listing frame/regular yang dilakukan oleh BPS dan
hasil ubinan area frame yang sedang dikembangkan oleh Pusdatin,
menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini karena BPS
pada tahun yang sama (2012) melakukan penyempurnaan metodologi listing
frame, sehingga sebaran sampel ubinan terpilih lebih representatif
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hasil yang telah dicapai berupa:buku
pedoman, kerangka survei, kuesioner, cetak peta, pengolahan dan analis data
ubinan.
(6) Pengumpulan,Pengolahan dan Penyajian Data Pertanian Level Kabupaten/Kota
Hasil yang telah dicapai berupa: Pengumpulan Data ke 6 Provinsi, Pengolahan
dan Penyajian Data Pertanian Level Kabupaten/Kota, Inventarisasi dan
Verifikasi Data pertanian Kab/Kota, Entri data 4 subsektor melalui BDSP, EIS
dan IP.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal48
(1) Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas
Hasil yang telah dicapai berupa: Buletin Analisis Harga Internasional sektor
Pertanian Triwulan I, II, III, IV; Database Harga Komoditas Pertanian Tahun
2012; serta Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun 2012.
(2) Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian
Hasil yang telah dicapai berupa: Buletin Bulanan Edisi Januari-Desember 2012;
Buku saku Triwulan I, II, III, IV Tahun 2012; Buletin Triwulan Ekspor Impor
Komoditas Pertanian Triwulan I, II, III, IV Tahun 2012;Database Ekspor
Impor; dan Buku Statistik Makro 2012.
(3) Analisis dan Penataan Data Konsumsi
Hasil yang telah dicapai berupa: Buletin Konsumsi Pangan Triwulan I II, III,
IV Tahun 2012; Database Konsumsi Pangan; dan Laporan Hasil Kajian
perhitungan NBM.
(4) Analisis dan penataan Data Iklim, OPT, dan Bencana Alam
Hasil yang telah dicapai berupa: buku analisis dan penataan data OPT dan
bencana alam, buletin analisis (4 buletin), dan buku statistik iklim.
(5) Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian
Data sarana pertanian mempunyai arti strategis dalam rangka menopang
informasi bagi pengambilan kebijakan, untuk itu penataan data sarana
pertanian seperti luas baku lahan sawah, luas tanam, rekomendasi
penggunaan benih per hektar, rekomendasi penggunaan tiap jenis pupuk
bersubsidi per hektar sangat diperlukan sebagai variabel pendukung. Hasil
yang telah dicapai berupa: Buku Statistik Sarana Pertanian, CD Statistik
Sarana Pertanian, dan Analisis Data Sarana Pertanian.
(6) Analisis dan Penataan Data SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan
Kelembagaan Petani
Hasil yang telah dicapai berupa: Buku Daftar Alamat Kementan, Badan
Ketahanan Pangan, Dinas Lingkup Pertanian, Kelembagaan Petani (Bakorluh),
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal49
Buku Analisis SDM, Kemiskinan Penduduk Sektor Pertanian dan Kelembagaan
Petani.
(7) Analisis dan penataan Data Tenaga Kerja Pertanian
Hasil yang telah dicapai: buku statistik tenaga kerja pertanian tahun 2009-
2011 dan buku analisis proyeksi tenaga kerja pertanian tahun 2012-2014.
3.3.7.3 Pembuatan/Pengembangan Sistem Informasi Pertanian
Pembuatan/Pengembangan Sistem Informasi Pertanian dilaksanakan melalui 9
kegiatan yang terdiri dari:
(1) Pengembangan dan Penataan Sistem Jaringan Informasi Pertanian
(2) Penataan Data Center dan Network Operating Center
(3) Penyusunan dan Penerapan SOP Penyelenggaraan TIK
(4) Perancangan dan Pengembangan Sistem Komunikasi dan Kolaborasi
(5) Pengawalan Unit Pelayanan Informasi Pertanian di Daerah
(6) Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Manajemen
(7) Pengembangan dan Pengawalan Sistem Informasi Pertanian
(8) Pengembangan dan Pengawalan Website, serta
(9) Penyelenggaraan Lomba Web Lingkup Kementerian Pertanian
Pelaksanaan kegiatan di bidang data dan sistem informasi pertanian didukung
pula oleh kegiatan Bimbingan Teknis Statistik dan Komputer, di mana
kegiatan ini bertujuan untuk memudahan aksesibilitas data dari daerah ke pusat
dan sebaliknya. Kegiatan Bimbingan Teknis Statistik dan Komputerdilaksanakan
melalui: implementasi, sosialisasi, advokasi dan refreshing perstatistikan maupun
teknologi informasi baik buku pedoman maupun manual aplikasi sistem untuk
pengelola data di Pusat maupun di daerah.
(1) Analisis Harga dan Kinerja Perdagangan Komoditas
Hasil yang telah dicapai berupa: Buletin Analisis Harga Internasional sektor
Pertanian Triwulan I, II, III, IV; Database Harga Komoditas Pertanian Tahun
2012; serta Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun 2012.
(2) Analisis Indikator Makro Sektor Pertanian
Hasil yang telah dicapai berupa: Buletin Bulanan Edisi Januari-Desember 2012;
Buku saku Triwulan I, II, III, IV Tahun 2012; Buletin Triwulan Ekspor Impor
Komoditas Pertanian Triwulan I, II, III, IV Tahun 2012;Database Ekspor
Impor; dan Buku Statistik Makro 2012.
(3) Analisis dan Penataan Data Konsumsi
Hasil yang telah dicapai berupa: Buletin Konsumsi Pangan Triwulan I II, III,
IV Tahun 2012; Database Konsumsi Pangan; dan Laporan Hasil Kajian
perhitungan NBM.
(4) Analisis dan penataan Data Iklim, OPT, dan Bencana Alam
Hasil yang telah dicapai berupa: buku analisis dan penataan data OPT dan
bencana alam, buletin analisis (4 buletin), dan buku statistik iklim.
(5) Analisis dan Penataan Data Sarana Pertanian
Data sarana pertanian mempunyai arti strategis dalam rangka menopang
informasi bagi pengambilan kebijakan, untuk itu penataan data sarana
pertanian seperti luas baku lahan sawah, luas tanam, rekomendasi
penggunaan benih per hektar, rekomendasi penggunaan tiap jenis pupuk
bersubsidi per hektar sangat diperlukan sebagai variabel pendukung. Hasil
yang telah dicapai berupa: Buku Statistik Sarana Pertanian, CD Statistik
Sarana Pertanian, dan Analisis Data Sarana Pertanian.
(6) Analisis dan Penataan Data SDM Pertanian, Penduduk, Kemiskinan dan
Kelembagaan Petani
Hasil yang telah dicapai berupa: Buku Daftar Alamat Kementan, Badan
Ketahanan Pangan, Dinas Lingkup Pertanian, Kelembagaan Petani (Bakorluh),
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal50
3.3.8 Bidang Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian
Pada tahun anggaran 2012, bidang perlindungan varietas tanaman dan perizinan
pertanian mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu layanan perizinan bidang
pertanian dengan target sebesar 100% dan layanan pemberian hak perlindungan
dan pendaftaran varietas tanaman dengan target sebesar 100%.
3.3.8.1 Layanan Perizinan Bidang Pertanian
Indikator kinerja layanan perizinan bidang pertanian memiliki 2 (dua) kegiatan
utama yaitu pelayanan perizinan pupuk dan pelayanan perizinan pestisida, di
mana kedua kegiatan tersebut memiliki target sebanyak 2.000 surat izin yang
diterbitkan dengan target indikator sebesar 100%. Dari target 2.000 surat izin
yang diterbitkan, pada tahun 2012, bidang perlindungan varietas tanaman dan
perizinan pertanian berhasil menerbitkan surat izin sebanyak 2.060 surat izin atau
secara persentase capaian ukuran keberhasilan mencapai 103% (sangat
berhasil). Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2011, jumlah surat izin yang
berhasil diterbitkan sebanyak 2.260 surat izin, atau mengalami penurunan sebesar
200 surat izin (-9,71%). Hal ini terjadi karena banyaknya permohonan 2012 yang
yang diajukan pada akhir tahun sehingga masih memerlukan proses penyelesaian
pada tahun berikutnya.
(1) Pelayanan Perizinan Pupuk
Pelayanan perizinan pupuk pada tahun 2012, diterima sebanyak 817
permohonan, dibandingkan izin yang terbit tahun 2011 diterima sebanyak
784, maka terjadi peningkatan sebesar 4%. Dari jumlah permohonan
tersebut, telah diterbitkan izin sebanyak 385 izin atau 47% dari jumlah
permohonan yang diterima. Penerbitan izin pupuk tahun 2012 turun 51,20%
dibandingkan izin yang dikeluarkan tahun sebelumnya. Penurunan ini
disebabkan banyaknya permohonan 2012 yang diajukan pada akhir tahun
sehingga masih memerlukan proses penyelesaian pada tahun berikutnya.
Permohonan perizinan pupuk tahun 2012 terdiri dari pendaftaran pupuk an-
organik sebanyak 331 permohonan (195 diterbitkan izin), pendaftaran pupuk
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal51
organik 412 permohonan (139 diterbitkan izin), rekomendasi impor 48
permohonan (36 diterbitkan izin), perubahan nama dagang 9 (5 diterbitkan
izin), dan perubahan pemegang pendaftaran sebanyak 17 permohonan (10
diterbitkan izin). Secara lengkap ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6. Realisasi Pelayanan Perizinan Pupuk Tahun 2012
No JENIS PERMOHONAN IZIN2012 2011
(Penerbitan Izin)Permohonan Penrbitan
Izin
1 Pendaftaran pupuk an-organik 331 195 411
2 Pendaftaran pupuk organik 412 139 271
3 Surat rekomendasi impor pupuk 48 36 79
4 Permohonan perubahan nama dagang 9 5 14
5 Permohonan perubahan pemegang pendaftaran 17 10 14
Jumlah 817 385 789Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
(2) Pelayanan Perizinan Pestisida
Pada tahun 2012 diterima permohonan perizinan pestisida sebanyak 1.965
permohonan. Apabila dibandingkan izin yang terbit tahun 2011 (1.471
permohonan) terjadi peningkatan 14%. Dari jumlah permohonan tersebut,
telah diterbitkan izinnya sebanyak 1.675 izin, 85% dari permohonan yang
diterima, sisanya masih dalam proses verifikasi di Direktorat Jenderal teknis.
Jenis permohonan perizinan pestisida dan jumlah permohonannya
sebagaimana Tabel 7.
3.3.8 Bidang Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian
Pada tahun anggaran 2012, bidang perlindungan varietas tanaman dan perizinan
pertanian mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu layanan perizinan bidang
pertanian dengan target sebesar 100% dan layanan pemberian hak perlindungan
dan pendaftaran varietas tanaman dengan target sebesar 100%.
3.3.8.1 Layanan Perizinan Bidang Pertanian
Indikator kinerja layanan perizinan bidang pertanian memiliki 2 (dua) kegiatan
utama yaitu pelayanan perizinan pupuk dan pelayanan perizinan pestisida, di
mana kedua kegiatan tersebut memiliki target sebanyak 2.000 surat izin yang
diterbitkan dengan target indikator sebesar 100%. Dari target 2.000 surat izin
yang diterbitkan, pada tahun 2012, bidang perlindungan varietas tanaman dan
perizinan pertanian berhasil menerbitkan surat izin sebanyak 2.060 surat izin atau
secara persentase capaian ukuran keberhasilan mencapai 103% (sangat
berhasil). Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2011, jumlah surat izin yang
berhasil diterbitkan sebanyak 2.260 surat izin, atau mengalami penurunan sebesar
200 surat izin (-9,71%). Hal ini terjadi karena banyaknya permohonan 2012 yang
yang diajukan pada akhir tahun sehingga masih memerlukan proses penyelesaian
pada tahun berikutnya.
(1) Pelayanan Perizinan Pupuk
Pelayanan perizinan pupuk pada tahun 2012, diterima sebanyak 817
permohonan, dibandingkan izin yang terbit tahun 2011 diterima sebanyak
784, maka terjadi peningkatan sebesar 4%. Dari jumlah permohonan
tersebut, telah diterbitkan izin sebanyak 385 izin atau 47% dari jumlah
permohonan yang diterima. Penerbitan izin pupuk tahun 2012 turun 51,20%
dibandingkan izin yang dikeluarkan tahun sebelumnya. Penurunan ini
disebabkan banyaknya permohonan 2012 yang diajukan pada akhir tahun
sehingga masih memerlukan proses penyelesaian pada tahun berikutnya.
Permohonan perizinan pupuk tahun 2012 terdiri dari pendaftaran pupuk an-
organik sebanyak 331 permohonan (195 diterbitkan izin), pendaftaran pupuk
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal52
Tabel 7. Realisasi Pelayanan Perizinan Pestisida Tahun 2012
No Jenis Permohonan Izin 2012 2011 (Penerbitan)
Trend 2012/2011
(Penerbitan)Permohonan Penerbitan
1 Izin Tetap 899 733 692 5,9%
2 Izin Sementara 8 7 2 250,0%
3 Izin Percobaan 477 438 226 93,8%
4 Pestisida Untuk Ekspor 91 59 27 118,5%
5 Izin Tetap Bahan Teknis 46 51 72 -29,2%
6 Perubahan Pemegang Nomor Pendaftaran
137 112 147 -23,8%
7 Perluasan Penggunaan 192 201 150 34,0%
8 Perubahan Kadar bahan aktif 5 7 9 -22,2%
9 Perubahan Bentuk Formulasi 15 9 70 -87,1%
10 Perubahan Dosis/Konsentrasi 6 6 6 0,0%
11 Perubahan Nama Formulasi 89 52 70 -25,7%
JUMLAH 1965 1675 1471 13,9%
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
3.3.8.2 Layanan Pemberian Hak Perlindungan dan Pendaftaran Varietas
Tanaman
Indikator kinerja pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman
memiliki 2 (dua) kegiatan utama yaitu pelayanan permohonan hak perlindungan
varietas tanaman dan pendaftaran varietas tanaman, di mana kedua kegiatan
tersebut memiliki target sebanyak 285 pelayanan permohonan dengan target
indikator sebesar 100%. Dari target 285 pelayanan permohonan, pada tahun 2012
bidang perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian berhasil
melaksanakan sebanyak 443 pelayanan permohonan atau mencapai 155,44%
(sangat berhasil).
(1) Pelayanan Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman
Pada tahun 2012 pelayanan permohonan hak perlindungan varietas tanaman
berjumlah 77 permohonan (varietas), secara keseluruhan jumlah permohonan
tersebut mencapai 154% dari target yang ditetapkan (50 permohonan).
Apabila dibandingkan dengan realisasi permohonan tahun sebelumnya,
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal53
realisasi permohonan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 8,5%.
Peningkatan permohonan hak PVT menunjukan semakin meningkatnya
kesadaran pemilik varietas tanaman untuk melindungi/mengamankan hak
kekayaan intelektual varietas yang dimilikinya.
Tabel 8. Kinerja Pelayanan Permohonan Hak PVT tahun 2012
No JENIS TANAMANTahun 2011 TAHUN 2012
Permohonan Sertifikat Permohonan Sertifikat
1 Tan.Pangan 37 11 14 18
2 Tan. Perkebunan 2 4 1 0
3 Tan. Hias 0 1 3 0
4 Tan. Sayuran 30 7 54 20
5 Tan. Buah 2 7 5 1
6 Tan. Obat 0 0 0 0
Jumlah 71 30 77 39
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
(2) Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman
Pelayanan pendaftaran varietas tanaman terdiri dari pendaftaran varietas
tanaman dan pendaftaran varietas hortikultura.
a) Pendaftaran Varietas Tanaman
Pada tahun 2012 pendaftaran varietas tanaman mengalami penurunan
sebesar 38% dibandingkan dengan capaian tahun 2011, dengan realisasi
pendaftaran sebanyak 134 pendaftaran (99% dari target sebesar 135
varietas). Penurunan ini disebabkan karena belum seluruh daerah
kabupaten/kota menyadari pentingnya kegiatan pendaftaran varietas oleh
pemilik varietas, terutama untuk varietas lokal di mana pemiliknya adalah
Kepala Daerah (Bupati/walikota, Gubernur) sebagai upaya inventarisasi dan
dokumentasi kekayaan alam asli Indonesia.
Hal ini terbukti dari besarnya potensi kekayaan varietas Indonesia secara
kumulatif sampai 2012 baru terdaftar sebanyak 1.186 varietas. Melihat
kenyataan tersebut, maka upaya sosialisasi pentingnya pendaftaran varietas
Tabel 7. Realisasi Pelayanan Perizinan Pestisida Tahun 2012
No Jenis Permohonan Izin 2012 2011 (Penerbitan)
Trend 2012/2011
(Penerbitan)Permohonan Penerbitan
1 Izin Tetap 899 733 692 5,9%
2 Izin Sementara 8 7 2 250,0%
3 Izin Percobaan 477 438 226 93,8%
4 Pestisida Untuk Ekspor 91 59 27 118,5%
5 Izin Tetap Bahan Teknis 46 51 72 -29,2%
6 Perubahan Pemegang Nomor Pendaftaran
137 112 147 -23,8%
7 Perluasan Penggunaan 192 201 150 34,0%
8 Perubahan Kadar bahan aktif 5 7 9 -22,2%
9 Perubahan Bentuk Formulasi 15 9 70 -87,1%
10 Perubahan Dosis/Konsentrasi 6 6 6 0,0%
11 Perubahan Nama Formulasi 89 52 70 -25,7%
JUMLAH 1965 1675 1471 13,9%
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
3.3.8.2 Layanan Pemberian Hak Perlindungan dan Pendaftaran Varietas
Tanaman
Indikator kinerja pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman
memiliki 2 (dua) kegiatan utama yaitu pelayanan permohonan hak perlindungan
varietas tanaman dan pendaftaran varietas tanaman, di mana kedua kegiatan
tersebut memiliki target sebanyak 285 pelayanan permohonan dengan target
indikator sebesar 100%. Dari target 285 pelayanan permohonan, pada tahun 2012
bidang perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian berhasil
melaksanakan sebanyak 443 pelayanan permohonan atau mencapai 155,44%
(sangat berhasil).
(1) Pelayanan Permohonan Hak Perlindungan Varietas Tanaman
Pada tahun 2012 pelayanan permohonan hak perlindungan varietas tanaman
berjumlah 77 permohonan (varietas), secara keseluruhan jumlah permohonan
tersebut mencapai 154% dari target yang ditetapkan (50 permohonan).
Apabila dibandingkan dengan realisasi permohonan tahun sebelumnya,
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal54
tanaman, khususnya varietas lokal, akan terus ditingkatkan pada waktu-waktu
mendatang. Secara rinci realisasi pendaftaran varietas tanaman tahun 2012
sebagaimana Tabel 9.
Tabel 9. Realisasi Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman Tahun 2012
No. Jenis VarietasRealisasi Trend
2012/2011
Kumulatif
2004-20122011 2012
1. Lokal 84 24 -71% 368
2. Hasil Pemuliaan 133 110 -17% 818
Total 217 134 -38% 1186
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
b) Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura
Pelayanan pendaftaran varietas tanaman hortikultura dimaksudkan
sebagai pengganti “pelepasan varietas”. Kegiatan pendaftaran varietas
hortikultura didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor
38/Permentan/OT.140/7/2011 tanggal 14 Juli 2011dan secara efektif baru
dilaksanakan pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, Permohonan Pendaftaran Varietas Hortikultura
ditargetkan sebanyak 100 permohonan, sedangkan realisasinya mencapai
232 permohonan (232% dari target), sebagian besar (77%) adalah
tanaman sayuran, 21% tanaman buah dan sisanya berupa tanaman hias
dan tanaman rempah/obat. Dari jumlah permohonan tersebut, telah
diterbitkan Tanda Daftar sebanyak 66 varietas (28%) dengan rincian
seperti tercantum pada Tabel 10.
Tabel 10.Realisasi Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura Tahun 2012.
No Komoditas Target Permohonan Tanda Daftar
1 Tan. Buah 25 49 19
2 Tan. Sayuran 60 178 44
3 Tan. Hias 15 4 3
4 Tan. Rempah & Obat 0 1 0
Jumlah 100 232 66
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal55
BAB IV
PENUTUP
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsi
dalam rangka mendukung terlaksananya program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Kementerian Pertanian, menetapkan sasaran
sebagai berikut: (1) meningkatnya kualitas dari dokumen perencanaan kebijakan,
anggaran, pemantauan, dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian;
(2) Akuntabel dan transparannya pengelolaan keuangan dan perlengkapan serta
tertibnya pengelolaan kearsipan; (3) Meningkatnya ketersediaan produk hukum
dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di
bidang pertanian; (4) Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan tertibnya pengelolaan kepegawaian serta tercapainya
reformasi birokrasi; (5) Meningkatnya pelayanan administrasi, perlengkapan yang
akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program
pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian;
(6) Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian
melalui forum bilateral, regional dan multilateral; (7) Meningkatnya kualitas data
pertanian; (8) Meningkatnya pelayanan perlindungan varietas tanaman dan
perizinan pertanian.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Sekretariat Jenderal tahun
2012, sebagian besar kegiatan telah terlaksana sesuai penetapan kinerja dan
indikator kinerja, bahkan beberapa kegiatan telah dapat diselesaikan melebihi
target yang ditetapkan. Terlaksananya seluruh kegiatan di Sekretariat Jenderal
sangat mendukung pelaksanaan kegiatan teknis lingkup Kementerian Pertanian,
sesuai tugas fungsi Sekretariat Jenderal sebagai fasilitasi dan koordinasi lingkup
Kementerian Pertanian. Walaupun demikian masih ditemukan berbagai kelemahan
dan sebagian kecil kegiatan yang belum memenuhi target. Hal ini akan dijadikan
input untuk perbaikan kegiatan Sekretariat Jenderal ke depan.
tanaman, khususnya varietas lokal, akan terus ditingkatkan pada waktu-waktu
mendatang. Secara rinci realisasi pendaftaran varietas tanaman tahun 2012
sebagaimana Tabel 9.
Tabel 9. Realisasi Pelayanan Pendaftaran Varietas Tanaman Tahun 2012
No. Jenis VarietasRealisasi Trend
2012/2011
Kumulatif
2004-20122011 2012
1. Lokal 84 24 -71% 368
2. Hasil Pemuliaan 133 110 -17% 818
Total 217 134 -38% 1186
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
b) Pelayanan Pendaftaran Varietas Hortikultura
Pelayanan pendaftaran varietas tanaman hortikultura dimaksudkan
sebagai pengganti “pelepasan varietas”. Kegiatan pendaftaran varietas
hortikultura didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor
38/Permentan/OT.140/7/2011 tanggal 14 Juli 2011dan secara efektif baru
dilaksanakan pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, Permohonan Pendaftaran Varietas Hortikultura
ditargetkan sebanyak 100 permohonan, sedangkan realisasinya mencapai
232 permohonan (232% dari target), sebagian besar (77%) adalah
tanaman sayuran, 21% tanaman buah dan sisanya berupa tanaman hias
dan tanaman rempah/obat. Dari jumlah permohonan tersebut, telah
diterbitkan Tanda Daftar sebanyak 66 varietas (28%) dengan rincian
seperti tercantum pada Tabel 10.
Tabel 10.Realisasi Pendaftaran Varietas Tanaman Hortikultura Tahun 2012.
No Komoditas Target Permohonan Tanda Daftar
1 Tan. Buah 25 49 19
2 Tan. Sayuran 60 178 44
3 Tan. Hias 15 4 3
4 Tan. Rempah & Obat 0 1 0
Jumlah 100 232 66
Sumber: Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal56
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal56
LAMPIRAN 1
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal58
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2012
Sekretaris Jenderal
Biro Perencanaan
BiroOrganisasi
dan Kepegawaian
Biro Hukum dan Informasi
Publik
Biro Keuangan
dan Perlengkapan
Biro Umum dan
Humas
Pusat Kerjasama Luar
Negeri
Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman dan
Perizinan Pertanian
Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal60
LAMPIRAN 2
DATA KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal60
LAMPIRAN 2
DATA KEPEGAWAIAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal62
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Lapo
ran
Akun
tabi
litas
Kine
rja S
ekre
taria
t Jen
dera
l Tah
un 2
010
51
SD-S
LTA
DIP
LOM
AS1
S2S3
LP
1BI
RO P
EREN
CAN
AAN
18
8026
235
5824
568
4711
5
2BI
RO O
RGAN
ISAS
I D
AN K
EPEG
AWAI
AN3
7615
223
9130
9340
154
100
254
3BI
RO H
UKUM
DAN
IN
FORM
ASI
PUBL
IK0
258
1018
141
91
3535
70
4BI
RO K
EUAN
GAN
DAN
PER
LEN
GKA
PAN
018
131
1068
968
1495
6415
9
5BI
RO U
MUM
DAN
HUM
AS0
6722
513
188
1682
172
230
7530
5
6PU
SAT
KERJ
ASAM
A LU
AR N
EGER
I0
563
1012
343
173
4533
78
7PU
SAT
DAT
A D
AN I
NFO
RMAS
I PE
RTAN
IAN
017
7824
383
5126
156
6311
9
8PU
SAT
PVT
DAN
PER
IJIN
AN P
ERTA
NIA
N0
1265
812
449
2044
4185
Sum
ber:
Biro
Org
anisa
si da
n Ke
pega
wai
an
DAF
TAR
PEG
AWAI
SEK
RETA
RIAT
JEN
DER
AL K
EMEN
TERI
AN P
ERTA
NIA
N M
ENUR
UT G
OLO
NG
AN, J
ENJA
NG
PEN
DID
IKAN
DAN
JEN
IS K
ELAM
IN 1.
185
167
1271
205
852
124
450
PEN
DID
IKAN
485
JUM
LAH
4
JEN
IS K
ELAM
IN
727
458
TAH
UN 2
012
GO
L II
IG
OL
IVG
OL
IJM
LHN
OES
ELO
N I
IG
OL
II
Sekr
etar
iat J
ende
ral
Lapo
ran
Akun
tabi
litas
Kine
rja S
ekre
taria
t Jen
dera
l Tah
un 2
010
51
SD-S
LTA
DIP
LOM
AS1
S2S3
LP
1BI
RO P
EREN
CAN
AAN
18
8026
235
5824
568
4711
5
2BI
RO O
RGAN
ISAS
I D
AN K
EPEG
AWAI
AN3
7615
223
9130
9340
154
100
254
3BI
RO H
UKUM
DAN
IN
FORM
ASI
PUBL
IK0
258
1018
141
91
3535
70
4BI
RO K
EUAN
GAN
DAN
PER
LEN
GKA
PAN
018
131
1068
968
1495
6415
9
5BI
RO U
MUM
DAN
HUM
AS0
6722
513
188
1682
172
230
7530
5
6PU
SAT
KERJ
ASAM
A LU
AR N
EGER
I0
563
1012
343
173
4533
78
7PU
SAT
DAT
A D
AN I
NFO
RMAS
I PE
RTAN
IAN
017
7824
383
5126
156
6311
9
8PU
SAT
PVT
DAN
PER
IJIN
AN P
ERTA
NIA
N0
1265
812
449
2044
4185
Sum
ber:
Biro
Org
anisa
si da
n Ke
pega
wai
an
DAF
TAR
PEG
AWAI
SEK
RETA
RIAT
JEN
DER
AL K
EMEN
TERI
AN P
ERTA
NIA
N M
ENUR
UT G
OLO
NG
AN, J
ENJA
NG
PEN
DID
IKAN
DAN
JEN
IS K
ELAM
IN 1.
185
167
1271
205
852
124
450
PEN
DID
IKAN
485
JUM
LAH
4
JEN
IS K
ELAM
IN
727
458
TAH
UN 2
012
GO
L II
IG
OL
IVG
OL
IJM
LHN
OES
ELO
N I
IG
OL
II
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal64
LAMPIRAN 3
REALISASI ANGGARAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal64
LAMPIRAN 3
REALISASI ANGGARAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERTANIAN
TAHUN 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal66
(Rp.
000
)
PAG
URE
ALIS
ASI
1Bi
ro P
eren
cana
an41
.258
.270
38.6
16.7
23
93
,60
2Bi
ro O
rgan
isasi
dan
Kepe
gaw
aian
22.6
92.9
97
21
.045
.414
92,7
43
Biro
Huk
um d
an IP
17.5
63.0
44
14
.400
.925
82,0
04
Biro
Keu
anga
n da
n Pe
rleng
kapa
n81
3.13
7.51
6
792.
582.
345
97
,47
5Bi
ro U
mum
dan
Hum
as35
2.10
1.66
0
313.
569.
688
89
,06
6Pu
sat K
LN24
.357
.234
27.0
30.0
08
11
0,97
7PU
SDAT
IN
43.9
54.5
00
42
.626
.443
96,9
88
Pusa
t PVT
PP17
.268
.699
16.5
80.5
79
96
,02
9At
ani R
oma
1.44
7.29
8
1.28
2.33
5
88,6
010
Atan
i Bru
ssel
1.31
2.60
0
204.
998
15,6
211
Atan
i Tok
yo1.
445.
773
1.
370.
224
94
,77
12At
ani W
ashi
ngto
n1.
879.
300
1.
812.
134
96
,43
TOTA
L SE
TJEN
1.33
8.41
8.89
1
1.
271.
121.
817
94,9
7Su
mbe
r: Bi
ro K
euan
gan
dan
Perle
ngka
pan
UN
IT K
ERJA
TOTA
L%
No
REA
LISA
SI A
NG
GAR
AN S
EKR
ETAR
IAT
JEN
DER
AL T
AHU
N 2
012
DAT
A s/
d 31
DES
EMB
ER 2
012
(Rp.
000
)
PAG
URE
ALIS
ASI
1Bi
ro P
eren
cana
an41
.258
.270
38.6
16.7
23
93
,60
2Bi
ro O
rgan
isasi
dan
Kepe
gaw
aian
22.6
92.9
97
21
.045
.414
92,7
43
Biro
Huk
um d
an IP
17.5
63.0
44
14
.400
.925
82,0
04
Biro
Keu
anga
n da
n Pe
rleng
kapa
n81
3.13
7.51
6
792.
582.
345
97
,47
5Bi
ro U
mum
dan
Hum
as35
2.10
1.66
0
313.
569.
688
89
,06
6Pu
sat K
LN24
.357
.234
27.0
30.0
08
11
0,97
7PU
SDAT
IN
43.9
54.5
00
42
.626
.443
96,9
88
Pusa
t PVT
PP17
.268
.699
16.5
80.5
79
96
,02
9At
ani R
oma
1.44
7.29
8
1.28
2.33
5
88,6
010
Atan
i Bru
ssel
1.31
2.60
0
204.
998
15,6
211
Atan
i Tok
yo1.
445.
773
1.
370.
224
94
,77
12At
ani W
ashi
ngto
n1.
879.
300
1.
812.
134
96
,43
TOTA
L SE
TJEN
1.33
8.41
8.89
1
1.
271.
121.
817
94,9
7Su
mbe
r: Bi
ro K
euan
gan
dan
Perle
ngka
pan
UN
IT K
ERJA
TOTA
L%
No
REA
LISA
SI A
NG
GAR
AN S
EKR
ETAR
IAT
JEN
DER
AL T
AHU
N 2
012
DAT
A s/
d 31
DES
EMB
ER 2
012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal68
LAMPIRAN 4
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
SEKRETARIAT JENDERAL TA. 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal68
LAMPIRAN 4
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)
SEKRETARIAT JENDERAL TA. 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal70
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN PERTANIAN
Unit Organisasi Eselon I : Sekretariat Jenderal
Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET
Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik
1. Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan
100%
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian
B (Baik)
Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib
1. Kualitas laporan keuangan WTP
2. Elektronisasi arsip dan dokumentasi
60%
Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian
1. Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan
100%
2. Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian
80% (Baik)
Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi
1. Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja
Baik
2. Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan
80%
Peningkatan pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian
1. Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian
100%
Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilteral
Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian
95%
Meningkatnya kualitas data pertanian Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian
75%
Meningkatnya pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan pertanian
1. Dokumen perizinan pertanian yang diterbitkan
100%
2. Pemberian hak perlindungan varietas tanaman
100%
Jumlah Anggaran : Rp. 677.335.207.000,-
Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN PERTANIAN
Unit Organisasi Eselon I : Sekretariat Jenderal
Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET
Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik
1. Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan
100%
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian
B (Baik)
Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib
1. Kualitas laporan keuangan WTP
2. Elektronisasi arsip dan dokumentasi
60%
Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian
1. Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan
100%
2. Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian
80% (Baik)
Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi
1. Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja
Baik
2. Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan
80%
Peningkatan pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian
1. Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian
100%
Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilteral
Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian
95%
Meningkatnya kualitas data pertanian Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian
75%
Meningkatnya pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan pertanian
1. Dokumen perizinan pertanian yang diterbitkan
100%
2. Pemberian hak perlindungan varietas tanaman
100%
Jumlah Anggaran : Rp. 677.335.207.000,-
Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal72
LAMPIRAN 5
PENETAPAN KINERJA (PK)
SEKRETARIAT JENDERAL TA. 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal72
LAMPIRAN 5
PENETAPAN KINERJA (PK)
SEKRETARIAT JENDERAL TA. 2012
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012
Sekretariat Jenderal74
FORMULIR PENETAPAN KINERJA
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN PERTANIAN
Unit Organisasi Eselon I : Sekretariat Jenderal
Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET
Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik
1. Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan
100%
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian
A (Sangat Baik)
Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib
1. Kualitas laporan keuangan WTP
2. Ketersediaan Arsip Dinamis sebagai alat bukti yang sah
90%
Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian
1. Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan
100%
2. Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian
80% (Baik)
Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi
1. Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja
Baik
2. Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan
80%
Peningkatan pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian
1. Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian
100%
2. Tingkat Layanan sarana kerja kantor pusat
75%
Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilteral
Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian
95%
Meningkatnya kualitas data pertanian Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian
75%
Meningkatnya pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan pertanian
1. Layanan Perizinan Bidang Pertanian 100%
2. Layanan Pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman
100%
Jumlah Anggaran : Rp. 677.335.207.000,-
Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Pertanian
FORMULIR PENETAPAN KINERJA
TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN PERTANIAN
Unit Organisasi Eselon I : Sekretariat Jenderal
Tahun Anggaran : 2012
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET
Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanian yang berkualitas baik
1. Dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan
100%
2. Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian
A (Sangat Baik)
Pengelolaan keuangan dan perlengkapan secara akuntabel dan transparan serta pengelolaan kearsipan secara tertib
1. Kualitas laporan keuangan WTP
2. Ketersediaan Arsip Dinamis sebagai alat bukti yang sah
90%
Meningkatnya ketersediaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, serta informasi publik di bidang pertanian
1. Dokumen peraturan Perundang-undangan bidang pertanian yang dapat dilaksanakan
100%
2. Kualitas layanan informasi publik bidang pertanian
80% (Baik)
Meningkatnya kualitas penataan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan pengelolaan kepegawaian yang tertib serta tercapainya reformasi birokrasi
1. Predikat Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja
Baik
2. Dokumen di Bidang Organisasi, Ketatalaksanaan dan Reformasi Birokrasi yang dapat dilaksanakan
80%
Peningkatan pelayanan administrasi, perlengkapan yang akuntabel dan transparan, dan terlaksananya pemasyarakatan program pembangunan pertanian dan komunikasi pembangunan pertanian
1. Pengaduan ketidakpuasan masyarakat atas kinerja Kementerian Pertanian
100%
2. Tingkat Layanan sarana kerja kantor pusat
75%
Meningkatnya intensitas dan kualitas kerjasama luar negeri di bidang pertanian melalui forum bilateral, regional dan multilteral
Realisasi kegiatan kerjasama luar negeri mendukung pembangunan pertanian
95%
Meningkatnya kualitas data pertanian Ketersediaan laporan data pertanian dan sistem informasi pertanian
75%
Meningkatnya pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman dan perizinan pertanian
1. Layanan Perizinan Bidang Pertanian 100%
2. Layanan Pemberian hak perlindungan dan pendaftaran varietas tanaman
100%
Jumlah Anggaran : Rp. 677.335.207.000,-
Program : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Pertanian