Kementerian pertanian[1]

35
Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id www.pertanian.go.id KEMENTERIAN PERTANIAN AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN DAN PERDESAAN MELALUI PANGAN DAN PERDESAAN MELALUI PERTANIAN RAKYAT PERTANIAN RAKYAT Jakarta, 12 Januari 2015

Transcript of Kementerian pertanian[1]

Page 1: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKEMENTERIAN PERTANIAN

AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN DAN PERDESAAN MELALUI PANGAN DAN PERDESAAN MELALUI

PERTANIAN RAKYATPERTANIAN RAKYAT

Jakarta, 12 Januari 2015

Page 2: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

ISI PAPARAN

22

Page 3: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 3

KEDAULATAN PANGANI

3

Page 4: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

UU No. 18/2012 tentang Pangan:

Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang

menjamin hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai dengan

potensi sumber daya lokal.

PENGERTIAN KEDAULATAN PANGAN

4

Page 5: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id5

C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan saing di pasar internasional

C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

C8. Melakukan revolusi karakter bangsa

C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

9 AGENDA PRIORITAS (NAWACITA)

Page 6: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik

Dari enam poin dalam agenda 6, yang terkait dengan pertanian, yaitu :

7. 1. Peningkatan Kedaulatan Pangan

Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan secara mandiri, yang perlu didukung dengan :

a.Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri

b.Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan

c.Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan

6

Page 7: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

a. Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi dalam negeri

Peningkatan produksi dan produktivitas pangan dalam negeri

b. Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa sendiri; dan

Kebijakan peningkatan produksi pangan

Kebijakan harga

Kebijakan perdagangan dalam dan luar negeri

c. Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama petani dan nelayan

Subsidi pangan dan subsidi petani

Asuransi pertanian

Pembiayaan pertanian

7

RUANG LINGKUP KEDAULATAN PANGAN

Page 8: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

Melalui Kegiatan Strategis: (1)Kebijakan pengendalian impor pangan (2)Pembangunan irigasi, bendungan, sarana jalan dan transportasi, serta pasar dan kelembagaan pasar secara merata (3)Rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak terhadap 3 juta ha pertanian dan 25 bendungan hingga tahun 2019(4)Pencanangan 1.000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019(5)Subsidi pangan dan subsidi petani

MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN

8

Program Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Gula dan Daging

Page 9: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

a. Produksi:• Produksi padi diutamakan ditingkatkan dalam rangka swasembada• Produksi kedelai diutamakan untuk mengamankan pasokan pengrajin dan

kebutuhan konsumsi tahu dan tempe• Produksi jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan keragaman pangan dan

pakan lokal• Produksi daging sapi untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah

tangga• produksi gula dalam negeri ditargetkan untuk memenuhi konsumsi gula rumah

tangga a. Terwujudnya peningkatan distribusi dan aksesibilitas pangan yang didukung dengan

pengawasan distribusi pangan untuk mencegah spekulasi, serta didukung peningkatan cadangan beras pemerintah dalam rangka memperkuat stabilitas harga

b. Tercapainya Pola Pangan Harapan (PPH) sebesar 92,5 (2019)c. Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 600 ribu Ha untuk

menggantikan alih fungsi lahand. Terlaksananya rehabilitasi 1,75 juta Ha jaringan irigasi sebagai bentuk rehabilitasi

prasarana irigasi sesuai dengan laju deteriorasie. Beroperasinya dan terpeliharanya jaringan irigasi 2,95 juta Haf. Terbangunnya 132 ribu Ha layanan jaringan irigasi rawa untuk pembangunan lahan rawa

yang adaptif dengan menyeimbangkan pertimbangan ekonomi dan kelestarian lingkungan

SASARAN

9

Page 10: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id10

PERTANIAN RAKYAT DAN PEMBANGUNAN PEDESAAN

II

10

Page 11: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id 11

Petani merupakan sumberdaya yang sangat vital karena merupakan pelaku utama pembangunan pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan berkompeten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan secara optimal.

Pertanian rakyat : sistem pertanian yang dikelola oleh petani mayoritas (rakyat) untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri

Pada umumnya, petani Indonesia berada di pedesaan, berskala kecil dan memiliki banyak keterbatasan.

Untuk membangun pertanian dan mewujudkan kedaulatan pangan, maka dilakukan melalui membangun pertanian rakyat dengan cara melindungi dan memberdayakan petani kecil yang banyak tinggal

di pedesaan.

11

PERAN PERTANIAN RAKYAT DALAM PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN

Page 12: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

PERLINDUNGAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)

Perlindungan Petani adalah segala upaya untuk membantu petani menghadapi permasalahan kesulitan memperoleh prasarana dan sarana produksi, ketersediaan lahan, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi biaya tinggi, dan perubahan iklim

12

Page 13: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

Penyediaan prasarana dan sarana produksi pertanian

Kepastian usaha Jaminan harga komoditas pertanian Penghapusan praktek ekonomi biaya tinggi Ganti rugi gagal panen akibat kejadian luar biasa Sistem peringatan dini dan penanganan dampak

perubahan iklim Asuransi Pertanian

STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)

STRATEGI PERLINDUNGAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)

13

Page 14: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

Pemberdayaan petani adalah segala upaya untuk meningkatkan kemampuan petani untuk melaksanakan usaha tani yang lebih baik melalui pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana pemasaran hasil pertanian, konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian, kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta penguatan kelembagaan petani

PEMBERDAYAAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)

14

Page 15: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

Pendidikan dan pelatihan Penyuluhan dan pendampingan Pengembangan sistem dan sarana pemasaran

hasil pertanian Konsolidasi dan jaminan luasan lahan pertanian Penyediaan fasilitas pembiayaan dan permodalan Kemudahan akses IPTEK dan informasi Penguatan kelembagaan petani

STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)

STRATEGI PEMBERDAYAAN PETANI(UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani)

15

Page 16: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id16

AKSELERASI PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN MELALUI

PERTANIAN RAKYAT

III

16

Page 17: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

UPAYA KHUSUS (UPSUS) PERCEPATAN SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI

PADA PERTANIAN RAKYAT

Perbaikan infrastruktur pertanian rakyat, utamanya jaringan irigasi

Percepatan optimasi lahan Bantuan benih unggul bermutu Bantuan pupuk Bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) Peningkatan pengawalan oleh penyuluh

17

Page 18: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

BENIH/BIBIT Benih bersertifikat diserap 20% = 1 ton/ha x 6 jt ha(80%)

= 6 jt ton GKGKEHILANGAN KEHILANGAN PELUANG PELUANG PRODUKSIPRODUKSI20 Juta Ton 20 Juta Ton

GKG GKG ALSINTAN

Kehilangan pra panen dan panen

= 3,5 jt ton GKG

PENYULUHANKurang Penyuluh

= 30 % x 70.000 Desa = 21 Ribu

Kehilangan 3 jt ton GKG

IRIGASIIRIGASI3 jt ha x 0.3 IP x 5.1 3 jt ha x 0.3 IP x 5.1

ton/ha ton/ha = 4.5 jt GKG= 4.5 jt GKG

PUPUKTerlambat 1-2 minggu =

hilang 0.5 ton/ha x 6 jt ha= 3 jt ton GKG

18

Page 19: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id19

SWASEMBADA PADI, JAGUNG DAN KEDELAI

Revitalisasi Penggilingan Padi

Kecil

Revitalisasi Penggilingan Padi

Kecil

Rehab jaringan irigasi tersier

Rehab jaringan irigasi tersier Bantuan BenihBantuan BenihBantuan PupukBantuan Pupuk

Traktor R2 dan R4;Alsintan Pasca

Panen

Traktor R2 dan R4;Alsintan Pasca

Panen

Penumbuhan Pabrik pakan mini

di sentra produksi

Penumbuhan Pabrik pakan mini

di sentra produksi

Peningkatan penyerapan

jagung lokal oleh industri pakan

Peningkatan penyerapan

jagung lokal oleh industri pakan

pengembangan sistem benih

unggul

pengembangan sistem benih

unggul

Pengembangan dryer

Pengembangan dryer

KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI

Keterkaitan industri tahu-

tempe dan pakan ternak

Keterkaitan industri tahu-

tempe dan pakan ternak

Page 20: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI PADI TAHUN 2015-2019

1 2015 14.578.783 14.142.110 51,90 73.400.000 2 2016 15.119.906 14.614.253 52,16 76.226.000 3 2017 15.383.456 14.868.989 52,55 78.132.000 4 2018 15.612.634 15.090.502 53,07 80.085.000 5 2019 15.805.845 15.277.252 53,73 82.087.000

Produksi (Ton)

NO TahunLuas Tanam

(Ha)Luas Panen

(Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)

20

Page 21: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

I. INTENSIFIKASI

PENINGKATAN PROVITAS998.698 HA (6,85%)

PUPUKBENIHOPT

ALSIN PRA & PASCAPANEN

II. EKSTENSIFIKASI

PENINGKATAN AREAL2.659.282 HA (18,24%)

PERLUASAN AREALPENINGKATAN IP

GP-PTT ,SL-PTT 2014,

PIP

CETAK SAWAHPERBAIKAN JI

OPTIMASI LAHAN

PADI 14.578.783 HA

PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

Catatan : 10.920.803 ha (74,91%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk

21

Page 22: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI JAGUNG TAHUN 2015-2019

1 2015 4.037.645 3.835.763 53,00 20.330.000 2 2016 4.038.307 3.836.392 55,65 21.350.000 3 2017 4.027.949 3.826.551 58,43 22.360.000 4 2018 4.028.727 3.827.291 61,35 23.480.000 5 2019 4.037.490 3.835.615 64,40 24.700.000

No. TahunLuas Tanam

(Ha)Luas Panen

(Ha)Produktivitas

(Ku/Ha)Produksi

(Ton)

22

Page 23: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

I. INTENSIFIKASI

PENINGKATAN PROVITAS154.000 HA (2,93%)

PUPUKBENIHOPT

ALSIN PRA & PASCAPANEN

II. EKSTENSIFIKASI

PENINGKATAN AREAL1.000.000 HA (19,07%)

PERLUASAN AREALPENINGKATAN IP

GP-PTT ,SL-PTT 2014,

PENGEMBANGAN AREAL BARU

JAGUNG 5.244.976 HA

Catatan : 4.090.976 ha (78 %) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, termasuk subsidi benih dan pupuk

PROGRAM / KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

23

Page 24: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

SKENARIO PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG 2015

No UraianSasaran

(Ha)

Luas Tanam

(Ha)

Luas Panen

(Ha)

Produktivitas (Ku/Ha)

Produksi (Ton PK)

Tambahan Produksi

(Ton)I Peningkatan Produktivitas 4.244.976 4.244.976 4.019.360 20.313.731 502.303

a. GP-PTT 2015 102.000 102.000 96.900 60,00 581.400 103.780 b. Carry Over SL-PTT 2014 52.000 52.000 49.400 55,00 271.700 28.207 c. Pertanaman Swadaya 2014 1.797.337 1.797.337 1.707.470 49,29 8.416.120 - d. Pertanaman Swadaya 2015 2.293.639 2.293.639 2.165.590 51,00 11.044.510 370.316

II Pengembangan Areal Tanam Baru

Bantuan Pupuk dan Benih (APBN-P 2015)

1.000.000 1.000.000 950.000 50,00 4.750.000 4.750.000

5.244.976 5.244.976 4.969.360 50,44 25.063.731 5.252.303 Jumlah

24

Page 25: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019SASARAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2015-2019

Luas Tanam Luas Panen Produktivitas ProduksiHa Ha Ku/Ha Ton

1 2015 850.132 807.625 18,57 1.270.000 2 2016 1.349.869 1.282.375 17,59 2.030.000 3 2017 1.909.671 1.814.187 16,68 2.890.000 4 2018 1.906.114 1.815.346 17,66 2.910.000 5 2019 1.900.806 1.810.291 17,82 2.920.000

TahunNO.

25

Page 26: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

I. INTENSIFIKASI

PENINGKATAN PROVITAS370.943 HA (36,93%)

PUPUKBENIHOPT

ALSIN PRA & PASCAPANEN

II. EKSTENSIFIKASI

PENINGKATAN AREAL501.816 HA (49,97%)

PERLUASAN AREALPENINGKATAN IP

GP-PTT,SL-PTT

PENINGKATAN INDEKS

PERTANAMAN

KEDELAI 1.004.093 HA

Catatan : 131.334 ha (13,10%) swadaya petani, APBD, kemitraan BUMN/swasta, Termasuk subsidi benih dan pupuk

PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

26

Page 27: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

20162016Areal : 506 ribu Ha

Prod. : 3,390 juta tonRendemen : 8,26%

20172017Areal : 669 ribu Ha

Produksi : 4,121 juta TonRendemen : 7,98%

(Eksisting 8,39% dan baru 6,0%)

20182018Areal : 882 ribu Ha

Produksi : 5,313 juta TonRendemen : 7,88%

(Eksisting 8,52% dan baru 6,6%)

20152015

Areal : 484 ribu Ha

Prod : 3,037 juta ton

Rendemen : 8,06%

ROAD-MAP PENINGKATAN PRODUKSI GULA

2015-2019

ROAD-MAP PENINGKATAN PRODUKSI GULA

2015-2019EKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREAEKSISTING AREA

PENGEMBANGAN BARUPENGEMBANGAN BARU

NO

RENC. AKSI 2015 16 17 18 19

A ON-FARM

1 Pembangunan KBI dan KBD

x x x x x

2 penyediaan traktor, mesin air, alat panen, dan angkut

x x - - -

3 Penyediaan pupuk dan bahan pengendali OPT 6 T

x x x x x

4 Penerapan GAP x x x x x

B OFF-PARM

6 Revitalisasi PG yg kurang/ tidak efisien;

x x - - -

7 Penerapan Otomatisasi PG

x - - - -

8 Perbaikan manajemen PG;

x - - - -

9 Diversifikasi produk selain gula dan tetes (Cogen, bio-ethanol, RS, GKR, dll.

x x x x x

C UMUM

10 Tim Monev x x x x x

NO RENC. AKSI 2015 16 17 18 19

A ON-FARM

1 Penentuan lokasi dan penyediaan lahan

x x - - -

2 Penyaringan perusahaan

x x - - -

3 Penetapan CP/CL Plasma

x x - - -

4 Pembentukan Koperasi

x x - - -

5 Penyediaan Alsintan x x x - -

6 Pembangunan infrastruktur jalan, jaringan pengairan, dan pelabuhan

x x - - -

7 Pembangunan Kebun Benih (KBI dan KBD)

x x x x x

8 Penyediaan pupuk, dan bahan pengendali OPT 6 T

x x x x x

9 Pengembangan riset benih dan pupuk

x x x x x

10 Pembangunan KTG x x x x x

B OFF-PARM

1 Penentuan lokasi dan penyediaan lahan

x x - - -

2 Penyaringan perusahaan

x x - - -

C UMUM

1 Tim Monev x x x x x

Page 28: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

Reengeenering PG Lama Peningkatan

kapasitas dan efisiensi

OPTIMALISASI PG

PENGEMBANGAN BARU

PENGEMBANGAN BARU

EKSISTING EKSISTING AREAAREA

EKSISTING EKSISTING AREAAREA

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI TEBU / GULA

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI TEBU / GULA

BUMNSWASTA

REVITALISASI PG :1.Pemetaan Kondisi PG2.Regrouping PG

Pembangunan PG baru kapasitas besar

yang efisien

PENETAPAN KAWASAN

PENYARINGAN PRSH

KRITERIA :1.Pengalaman di bisnis gula atau bisnis utamanya gula;2.Bonafid;3.Tidak sedang bermasalah dengan bank dan hukum;4.Bersedia sebagai Inti

KRITERIA:1.Lahan sesuai untuk tebu;2.Skala ekonomis (min 30 ribu ha);3.Potensial pengembangan Hulu-Hilir;4.Infra struktur minimal tersedia;5.Pemda/Dinas sangat mendukung;6.Kelancaran dan efisiensi distribusi.

1. Perluasan, dan2. Pembangunan PG

baru

DIVERSIFIKASI PRODUK

SELAIN GKP DAN TETES 28

Page 29: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

KEGIATAN OPERASIONAL MENUJU PENINGKATAN PRODUKSI GULA

29

Page 30: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

Perkembangan Pangsa Produksi Daging Indonesia 2010-2014

30

Page 31: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

SUPPLY DEMAND SAPI DAN KERBAU TAHUN 2015-2019

NO URAIAN Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1. Kebutuhan Daging a.Penduduk (000 jiwa) 252.615 255.462 258.705 261.891 265.015 268.075

b.Konsumsi per kapita (kg) 1,65 1,78 1,89 2,01 2,14 2,28

c.Total Kebutuhan (ton) 416.070 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421 2. Penyediaan (lokal+impor) 581.120 454.350 489.437 527.035 567.306 610.421

a.Lokal: - Jumlah Pemotongan (ekor) 2.165.452 2.404.242 2.550.580 2.703.652 2.865.991 3.041.628 - Meat Yield (kg/ekor) 170,14 170,14 172,86 175,63 178,44 181,29 - Total Produksi Lokal (ton) 368.430 409.058 440.899 474.837 511.402 551.426- Total Produksi Karkas (ton) 460.538 511.323 551.124 593.546 639.253 689.283

b.Impor - Bakalan (ekor) 591.268 136.305 146.073 157.088 168.242 177.543 - Bakalan Setara Daging (ton) 117.881 27.175 29.123 31.319 33.542 35.397 - Daging Beku (ton) 94.813 18.117 19.415 20.879 22.362 23.598 - Total Impor Setara Daging (ton) 212.694 45.292 48.538 52.198 55.904 58.995

3. Proporsi Penyediaan terhadap Konsumsi

a.Lokal (%) 88,55 90,03 90,08 90,10 90,15 90,34b.Impor (%) 51,11 9,97 9,92 9,90 9,85 9,66

31

Page 32: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI DAGING SAPI/KERBAU

32

Page 33: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

CABAII. PERSOALAN FUNDAMENTAL:•Pasokan bulanan tidak merata:•Berlebihan di musim kemarau mengakibatkan harga jatuh saat kemarau•Berkurang saat musim hujan mengakibatkan harga naik saat musim hujan

II. SOLUSI:•Gerakan tanam cabai saat kemarau (GTCK) yaitu menanam cabai di bulan Juli-Oktober dengan pemilihan dekat dengan sumber air.•Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana dan prasarana budidaya.

III. KOMPONEN KEGIATAN:•Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan)•Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik)•Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12)•Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung hujan/border)

IV. TARGET :•Pemerataan produksi cabai sepanjang tahun•Kecukupan produksi saat musim hujan•Semua Kab/Kota mengembangkan kawasan cabai (Mandiri cabai)

33

Page 34: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id

BAWANG MERAHI. PERSOALAN FUNDAMENTAL:•Produksi menumpuk di musim kemarau dan berkurang di musim hujan antara lain karena mengandalkan sentra proiduksi di pulau Jawa (Brebes), Nganjuk/Jatim dan Bima/NTB

II. SOLUSI: •Mengembangkan sentra produksi baru bawang merah di luar sentra khususnya di luar pulau Jawa•Pemilihan lokasi dekat dengan sumber air•Fasilitasi irigasi tandon sederhana dan sarana prasarana budidaya.•Uji multi lokasi kesesuaian varietas sesuai agroekologi setempat•Resi gudang menggunakan gudang berpendingin (Cold Storage)

III. KOMPONEN KEGIATAN:•Irigasi tandon sederhana (taxi pump, tandon, drip tape pengairan)•Sarana produksi (benih bermutu, pupuk, kapur pertanian, mulsa plastik)•Sarana budidaya (pH meter, cultivator F220/hand traktor Rawa ring 12)•Sarana pengendalian OPT: Trichoderma hamantum, benih tanaman border (jagung), plastik UV untuk pelindung hujan/border)

IV. TARGET:•Kemandirian (swasembada di masing-masing Kab/Kota)•Ketersediaan produksi bawang merah sepanjang tahun

34

Page 35: Kementerian pertanian[1]

Kementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.idKementerian PertanianKementerian Pertanian www.pertanian.go.idwww.pertanian.go.id35