Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan...

39
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 1 Amich Alhumami, Ph.D. Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Bandung, 13 Maret 2017

Transcript of Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan...

Page 1: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

1

Amich Alhumami, Ph.D.

Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek, dan Kebudayaan

Kementerian PPN/Bappenas

Bandung, 13 Maret 2017

Page 2: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

2

Outline Paparan

Pendahuluan

Kondisi Riset Nasional dan Tantangan Daya Saing Global

Isu-isu Aktual Riset Nasional

Visi Pengembangan Iptek di Indonesia

Kegiatan Prioritas Nasional Bidang Iptek Tahun 2018

1

4

5

3

2

Page 3: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

PENDAHULUAN

3

Page 4: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

4

Agenda Pembangunan Nasional:

Membangun Pendidikan yang Bermutu

PENTINGNYA

pembangunan

pendidikan

yang bermutu

Meningkatkan kualitas hidup

masyarakat

Meningkatkan kesejahteraan

yang lebih baik

Mencapai kemajuan

bangsa

Dalam konteks globalisasi, Indonesia

menghadapi tantangan berat:

Indonesia dituntut untuk mempersiapkan SDM berkualitas, yang berpengetahuan & menguasai

teknologi melalui perguruan tinggi

Keuangan

Ekonomi, Perdagangan

Budaya, Politik

Page 5: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

5

Peran Penting dan Strategis

Pendidikan Tinggi (1)

UNDANG-UNDANG No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Pasal 4 – Fungsi Pendidikan Tinggi :

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa

Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif,

responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif

Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi 2 1 3

Melalui pelaksanaan Tridharma

Dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora Untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa

Page 6: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Pasal 5 – Tujuan Pendidikan Tinggi

4 TUJUAN PENDIDIKAN

TINGGI

Berkembangnya Potensi

Mahasiswa

Lulusan yang menguasai

IPTEK

Dihasilkannya IPTEK melalui

Penelitian

Terwujudnya Pengabdian Masyarakat

Mahasiswa yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya

Untuk meningkatkan daya saing bangsa

Menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, kemajuan peradaban, dan

kesejahteraan umat manusia

Karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

Peran Penting dan Strategis

Pendidikan Tinggi (2)

Page 7: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

7

Penguasaan Iptek, Peningkatan Produktivitas

& Daya Saing

Transformasi

1. Keterbatasan infrastrktur Iptek menghambat penguasaan Iptek;

2. Pemanfaatan teknologi belum optimal sebagai “alat” untuk meningkatkan produktivitas;

3. Daya saing bangsa relatif rendah yang ditandai oleh ketergantungan pada produk asing;

4. Arah pengembangan Iptek yang terintegrasi perlu dipertajam melalui Rencana Induk Riset Nasional (RIRN).

1. Pendidikan Tinggi sebagai wahana penguasaan

Iptek untuk membangun daya saing bangsa

Indonesia;

2. Penguasaan teknologi untuk membangun

kesejahteraan masyarakat Indonesia;

3. Potensi nasional dan keanekaragaman kearifan

lokal sebagai basis pengembangan dan

peningkatan daya saing bangsa;

4. Peningkatan ketahanan nasional dan

berkurangnya ketergantungan pada produk asing.

Bangsa Indonesia

yang sejahtera dan berdaya saing global

Bangsa Indonesia dengan

“keterbatasan pengelolaan” potensi Iptek

Page 8: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

8

HBR 2012

ZUHAL 2010

Pendidikan Tinggi memiliki

peran yang sangat strategis

dalam pengembangan daya

saing bangsa

Formula Produktivitas dan Daya Saing

Page 9: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

KONDISI RISET NASIONAL DAN

TANTANGAN DAYA SAING GLOBAL

9

Page 10: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

REPUBLIK INDONESIA

10

Tantangan Peningkatan Daya Saing Bangsa dalam

Kompetisi Global

Pendidikan Tinggi

• Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tangguh dan memiliki kompetensi unggul sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan masyarakat luas.

• Mengembangkan PT sebagai lembaga profesional, yang penilaian atas kinerja dan prestasinya lebih didasarkan pada output yang dihasilkan, dengan mengutamakan kompetensi lulusan

Riset & Pengembangan

• Memperkuat kegiatan penelitian untuk pengembangan iptek dan meningkatkan mutu pendidikan, yang secara nyata memberi kontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi serta mendorong kemajuan bangsa

Akses pada pengetahuan

Iptek telah berkembang sangat cepat, seperti dapat diamati di dunia industri dan pasar kerja, maka PT perlu mengadaptasinya dalam model pembelajaran yang mudah diakses oleh peserta didik.

Adaptasi iptek ini sekaligus untuk menguji relevansi pendidikan tinggi dengan dunia kerja

Page 11: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

REPUBLIK INDONESIA

11

Posisi Indonesia dalam Global Competitiveness Index (GCI)

Rank (out of 138)

Score (1-7)

GCI 2016 - 2017 41 4.5

GCI 2015 – 2016 (out of 140) …................ ……………. 37 …………………........ 4.5

GCI 2014 – 2015 (out of 144) …................ …………….34 …………………........4.6

GCI 2013 – 2014 (out of 148) …................ …………….38 …………………........4.5

GCI 2012 – 2013 (out of 144) …................ …………….60 …………………........4.4

GCI 2011 – 2012 (out of 142) …................ …………….46 …………………........4.4

Global Competitiveness Index

Rank (out of 138)

Value

12th pillar : INNOVATION 31 4.0

12.01 Capacity for innovation 32 4.7

12.02 Quality of scientific research institutions 41 4.4

12.03 Company spending on R&D 26 4.4

12.04 University – Industry collaboration in R&D 28 4.4

12.05 Govt procurement of advanced tech. products 12 4.3

12.06 Availability of scientists & engineers 38 4.5

12.07 PCT patent applications 99 0.1

Kolaborasi Universitas – Industri merupakan salah satu factor yang mempengaruhi daya saing bangsa

INDONESIA 2016 - 2017

Page 12: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

REPUBLIK INDONESIA

41 Indonesia

34 Thailand 28

China

26 South

Korea

25 Malaysia

2 Singapore

GCI Tahun 2016-2017: Indonesia Masih Tertinggal

Dibandingkan dengan Sejumlah Negara di Asia

• Partisipasi Pendidikan

Tinggi

• Kualitas sistem

pendidikan

• Kualitas matematika

dan sains

Pilar 5: Pendidikan

Tinggi

• Kulaitas kelembagaan

penelitian

• Kerjasama penelitian

perguruan tinggi dan

industri

• Ketersediaan ilmuwan

dan ahli teknologi

Pilar 12: Inovasi

63 31

Peringkat Peringkat

Capaian Indonesia

pada Pilar 5 dan Pilar 12

Daya saing Indonesia berada pada

peringkat ke-41 dari 138 negara

Upaya untuk meningkatkan kualitas

SDM dan nilai tambah bagi industri

Indonesia perlu terus didorong

Page 13: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

13

Negara-negara lain seperti Singapura,

Malaysia, Thailand, Brunei, Vietnam

sudah berhasil meraih pencapaian

relatif baik untuk kedua hal yang sangat

strategis: Innovation & ICT.

Knowledge-

based

economy

semakin

menguat

Pemanfaatan

teknologi

informasi dan

komunikasi

menjadi sangat

sentral

Inovasi

teknologi

merupakan

faktor kunci

Indonesia Dihadapkan pada Tantangan Serius di Bidang

Innovation & ICT

Tantangan Serius bagi

Indonesia

Page 14: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

14

… Indonesia sesungguhnya memiliki potensi dan dipandang punya kapasitas untuk

melakukan inovasi. Karena itu, perguruan tinggi harus diperkuat agar berperan lebih

optimal dalam pengembangan Iptek yang mengarah pada inovasi.

Sumber: SESRIC staff calculation ; World Economic Forum, Global Competitveness 2012-2013, INSEAD Business School and WIPO

Dengan segala kelemahan & kendala, Indonesia

dinilai punya kapasitas inovasi …

Page 15: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

15

Posisi Riset Indonesia masih Jauh Tertinggal (1)

Sumber: SCImago Research Group, 2016 Sumber: SSCI database – dari KSI (2015)

Perbandingan Jumlah Publikasi Ilmiah: Indonesia & Negara Lain

Hanya 12 % dari publikasi penelitian sosial tentang Indonesia dalam peer-reviewed jurnal internasional yang ditulis oleh penulis Indonesia.

Total jumlah publikasi ilmiah Indonesia masih jauh tertinggal dari Malaysia dan Singapura.

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Jum

lah

Pu

blik

asi I

lmia

h

Indonesia Malaysia Singapore

1215

21

2527 28

53

0

10

20

30

40

50

60

Indonesia Filipina China India Thailand Malaysia Brazil

Page 16: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

16

Posisi Riset dan Rasio Peneliti (per 1 juta

penduduk) Indonesia masih Jauh Tertinggal (2)

60

63 57

49

2000

2005

2010

2015

Singapore (32) Thailand (43) Malaysia (49)

Singapore (29) Thailand (41) Malaysia (46)

Malaysia (30) Singapore (33) Thailand (40)

Malaysia (23) Singapore (31) Thailand (41)

Negara Rasio

Ilmuwan/Peneliti

Korea Selatan 8.105

Singapura 7.115

Jepang 5.570

Malaysia 2.590

Indonesia 1.070

Page 17: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

REPUBLIK INDONESIA

17

Jumlah Paten Indonesia di antara

Negara-negara Asia

51

47

43

34

30

29

4

0 10 20 30 40 50 60

Filipina

Vietnam

Indonesia

Thailand

Singapura

Malaysia

Korea Selatan

Peringkat

[Sumber: WIPO 2015, Dikutip dari Dokumen RIRN 2015-2040 hal 10]

Indonesia berada pada

peringkat ke-43 paten dunia.

Sedangkan Korea Selatan pada

peringkat ke-4.

Peringkat Paten Terdaftar di Beberapa Negara Asia, 2014

Posisi dan kontribusi

riset masih rendah.

Page 18: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

18

TRIPLE HELIX: PENGEMBANGAN KEMITRAAN TIGA PIHAK

Menyampaikan kebutuhan Iptek dan modifikasi agar lebih

kompetitif

Menyerap umpan balik dan pengajar dengan pengalaman

industri

Pemerintah

Industri PT

Membeli produk industri hasil kerjasama ristek

universitas

Memprioritaskan dan membiayai hasil penelitian

dalam ristek yang berpotensi

Melakukan ristek berdasarkan

pembangunan untuk bersaing dan mandiri

Mengembangkan produk berdasarkan dari

pengembagan teknologi Triple Helix

Page 19: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

ISU-ISU AKTUAL RISET

NASIONAL

19

Page 20: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

20

Beberapa Isu terkait Kuantitas & Kualitas Riset

Indonesia yang belum Optimal (1)

1. Solusi untuk mengatasi persoalan riset hanya memakai pendekatan input belaka:

SDM peneliti yang terbatas

Anggaran penelitian terbatas

Kebijakan pemerintah

untuk peningkatan

kualitas Iptek dan Inovasi yang

belum optimal

Koordinasi lintas lembaga belum

efektif

• Ruang fiskal terbatas • Isu prioritas di beberapa sektor

yang harus diatasi

Terdapat conflicting priorities antarsektor

Hanya mengandalkan penyediaan & peningkatan sumber daya (anggaran,

ilmuawan/peneliti) tidak serta-merta dapat meningkatkan kualitas hasil penelitian.

Page 21: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

21

Beberapa Isu terkait Kuantitas & Kualitas Riset

Indonesia yang belum Optimal (2)

2. Tingkat kemanfaatan penelitian belum optimal

Kegiatan riset belum menjadi kebutuhan industri, pemerintah, atau kegiatan masyarakat lain

Sebagian besar riset dilakukan hanya demi memperoleh pengakuan akademik/ mengumpulkan KUM dan tidak terkait langsung dengan persoalan konkret kegiatan kreasi dan inovasi di industri

Aspek teknis dan formalitas lebih dominan

Anggaran riset yang tersedia sekarang perlu dimanfaatkan secara maksimal untuk

membiayai penelitian yang baik, dengan hasil yang berkualitas dan bermanfaat. Untuk itu,

perlu penajaman fokus penelitian.

Page 22: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

22

Beberapa Isu terkait Kuantitas & Kualitas Riset

Indonesia yang belum Optimal (3)

3. Kegiatan inovasi dan kreasi belum bertumpu pada kapasitas & kemandirian

4. Profesi peneliti belum sepenuhnya didorong sebagai salah satu pilihan karier profesional

Jalan pintas mengimpor teknologi masih menjadi pilihan strategis

Riset dan teknologi di India, China, dan Korea Selatan berkembang pesat, karena memiliki paradigma pembangunan yang mandiri.

Saat ini, posisi akademik yang secara resmi diakui adalah Dosen dan tidak ada ketentuan untuk posisi Peneliti tetap.

Berakibat pada ketegangan antara kegiatan pengajaran & penelitian di Perguruan Tinggi menghambat kinerja Pendidikan Tinggi berbasis penelitian (university-based research)

Penelitian sebagai sebuah karir hanya akan tumbuh jika seorang peneliti tidak dipandang sebagai ‘kelas dua’

Page 23: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

VISI PEMBANGUNAN IPTEK DI

INDONESIA

23

Page 24: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

2017 2045

SDM skrg

Transfer of Technology

Reverse Engineering

Naturalisasi Ahli Teknologi

SKEMA KERJASAMA dgn LN

Menjadi pusat penghasil teknologi

meterial maju (komposit, nano,

dll) , energi (nuklir yg aman, solar,

angin,air) yg murah, pangan (bibit

unggul), ICT (multi gadget, hologram,

dll) dan pertahanan (roket&

transportasi) di Asia

dan .

Page 25: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Belanja Publik untuk R&D-Iptek

Belanja publik untuk research & development dalam upaya memajukan Iptek masih

rendah: rasio GERD/PDB.

0.08

4.14

1.12

1.99

0.39

0

1

2

3

4

5

Indonesia (2013) Korea Selatan(2013)

Malaysia (2012) Singapura (2012) Thailand (2011)

Gross Expenditure on R&D (GERD) terhadap total Produk Domestik Bruto

(PDB)

Negara-negara maju pada umumnya mempunyai nilai yang cukup besar, misalnya Jepang

sebesar 3,5%, Finlandia 3,3%, Swedia 3,3%, Denmark 3,1% dan Swiss 3,0%. Sementara itu,

nilai GERD Indonesia terhadap total GDP adalah masih sebesar 0,08%. Angka ini sangat kecil

dibandingkan negara ASEAN lainnya, seperti Singapura 1,99%, Malaysia 1,99%, dan Thailand

0,39%. Target Indonesia pada 2045, minimal mencapai 2,0 persen (di atas Singapura).

Page 26: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

SDM Iptek: Ilmuwan & Peneliti

Di Singapura, jumlah peneliti per sejuta penduduk di negara lebih dari 7 ribu. Malaysia

memiliki 2.590 peneliti per sejuta penduduk, sedangkan Indonesia masih berkisar 1.071 peneliti

per sejuta penduduk. Melihat kondisi seperti ini, pada tahun 2045 target Indonesia minimal

dapat menyamai Korea saat ini yaitu 8 ribu peneliti per sejuta penduduk.

Jumlah Peneliti per 1 Juta Penduduk pada Tahun 2009

Page 27: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Pilihan-pilihan Kebijakan dalam

Pengembangan Iptek

1 2 3 4

Kemajuan teknologi

tinggi sangat cepat

dan didominasi oleh

negara-negara maju,

sehingga Indonesia

sangat perlu

memperluas jaringan

iptek dengan negara

maju. Upaya yang

dapat dilakukan

adalah antara lain

adalah

(a)peningkatan

kerjasama iptek

antar negara;

(b)pengembangan alih

teknologi dari

negara maju; dan

(c)membangun

produksi bersama

dengan negara

maju.

Memperluas jaringan

iptek dengan negara maju

Meningkatkan kemampuan

iptek dalam negeri

Meningkatkan penerapan

iptek pada industri

dan masyarakat

Mengembangkan iptek

berbasis budaya

Indonesia sangat

perlu meningkatkan

kemampuan iptek

dalam negeri

antara lain

melalui:

(a)peningkatan

infrastruktur

iptek;

(b)peningkatan

kualitas dan

jumlah SDM

peneliti;

(c)peningkatan

pendanaan

riset;

(d)penumbuhan

budaya iptek;

dan

(e)pengembangan

teknologi yang

berbasis budaya

Indonesia.

Iptek akan memberikan

dampak nyata kepada

masyarakat, jika iptek

itu dikomersialisasi

oleh industri atau

diterapkan di

masyarakat. Oleh

karena itu, Indonesia

perlu mendayagunakan

iptek yang dihasilkan

oleh lembaga litbang

kepada industri atau

masyarakat antara lain

melalui:

(a) penumbuhan

perusahaan pemula

berbasis

teknologi;

(b) kerjasama iptek

antara lembaga

litbang dan

industri; dan

(c) mendukung

kebutuhan iptek

dari sektor lain.

Indonesia mempunyai

keaneragaman budaya

dan alam yang dapat

menghasilkan nilai

tambah sumber daya dan

pengetahuan yang

bermanfaat bagi

masyarakat. Upaya yang

dapat dilakukan antara

lain adalah

(a)memberikan

penghargaan bagi

masyarakat yang

mengembangkan

iptek;

(b)meningkatkan nilai

tambah sumber daya

Indonesia menjadi

produk teknologi

seperti produk obat

herbal, pangan dan

sebagainya; dan

(c)menumbuhkan

penghasil teknologi

dari masyarakat.

Page 28: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Fokus Riset

Masa Depan

Kelompok Teknologi

Berbasis SDA

Kelompok Teknologi

Maju berbasis SDA

Teknologi

Terapan

Manufaktur antara lain meliputi

seluruh rekayasa teknologi

dari kekayaan alam lokal

tanpa ubahan berarti dari

karakteristik alaminya.

Termasuk di dalamnya

adalah pertanian tanpa

rekayasa molekular,

pengolahan bahan tambang,

teknologi

proses/pengolahan,

perakitan dan integrasi

teknologi.

antara lain meliputi

rekayasa genetika untuk

pertanian, antibiotika,

obat kimia sintesis dan

fermentatif, obat herbal

maupun pangan fungsional,

serta material baru

berbasis material dasar.

antara lain meliputi

aneka teknologi

aplikatif terkait

industri manufaktur,

baik industri baru

maupun relokasi dari

negara lain,

Page 29: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL

IPTEK 2018

29

Page 30: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Rancangan Tema RKP 2018

TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 : “Memacu Investasi dan Memantapkan Pembangunan Infrastruktur untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang

Berkualitas”

Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018

• Memperbaiki Kualitas Belanja.

• Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif • Peningkatan daya saing dan nilai tambah industri • Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan

pembangunan infrastruktur

Memprioritaskan Belanja Pemerintah

untuk Pencapaian Sasaran Prioritas

Nasional

Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial

RKP 2015*)

Melanjutkan Reformasi

Bagi Percepatan Pembangunan Ekonomi

Yang Berkeadilan

RKP 2016

Mempercepat

Pembangunan Infrastruktur Untuk Memperkuat

Fondasi Pembangunan

Yang Berkualitas

RKP 2017

Memacu Pembangunan Infrastruktur Dan Ekonomi

Untuk Meningkatkan

Kesempatan Kerja Serta

Mengurangi Kemiskinan Dan Kesenjangan Antarwilayah

RKP 2018

MEMACU INVESTASI DAN

MEMANTAPKAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR UNTUK

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS

RKP 2019

Ditentukan dalam

proses penyusunan

RKP 2019

30

Page 31: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

RANCANGAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAN

PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2018

31

IV.PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN

PARIWISATA

8. Pengembangan 3 Kawasan

Pariwisata (dari 10)

9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) (dari 10)

10.Pengembangan 3 Kawasan Industri

(KI) (dari 14)

11.Perbaikan Iklim Investasi dan

Penciptaan Lapangan Kerja

12.Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa

Bernilai Tambah Tinggi

V. KETAHANAN ENERGI

13.EBT dan Konservasi Energi

14.Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI.KETAHANAN PANGAN

15.Peningkatan Produksi pangan

16.Pembangunan sarana dan

prasarana pertanian (termasuk

irigasi)

Memperhatikan sasaran RPJMN 2015-2019 dan melihat tantangan strategis 2018 dan di masa mendatang, maka Prioritas Pembangunan dan Program Prioritas 2018 adalah :

I. PENDIDIKAN

1. Pendidikan Vokasi

2. Peningkatan kualitas guru

II. KESEHATAN

3. Peningkatan Kesehatan Ibu

dan Anak

4. Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit

5. Preventif dan Promotif

(Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat)

III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

6. Penyediaan Perumahan

Layak

7. Air Bersih dan Sanitasi

X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN

27. Penguatan Pertahanan 29. Kepastian Hukum

28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi

VII.PENANGGULANGAN KEMISKINAN

17.Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat

Sasaran

18.Pemenuhan Kebutuhan Dasar

19.Peningkatan Daya Saing UMKM

dan Koperasi

VIII.INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN

KEMARITIMAN

20.Pengembangan Sarana dan

Prasarana Transportasi (darat, laut,

udara, dan inter-moda)

21.Pengembangan Telekomunikasi

dan Informatika

IX. PEMBANGUNAN WILAYAH

22.Pembangunan Wilayah Perbatasan

dan Daerah Tertinggal

23.Pembangunan Perdesaan

24.Reforma Agraria

25.Pencegahan dan Penanggulangan

Bencana (a.l Kebakaran Hutan)

26.Percepatan Pembangunan Papua

Page 32: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi Kemristekdikti pada

PN RKP 2018

Penanggulangan Kemiskinan

Peningkatan Akses, Kualitas, Relevansi dan

Daya Saing Pendidikan

Penyediaan Guru dan

Dosen yang Berkualitas

dan Penempatan yang Merata

Peningkatan dan

Penjaminan Mutu

Pendidikan

Pengemb. Pembelajaran

yang Berkualitas

Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan

Karakter

Penyediaan Bantuan

Pendidikan yang Efektif

Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana

yang Berkualitas

Penguatan Kelembagaan

Perguruan Tinggi

Peningk. Kapasitas

Iptek, Inovasi, dan Daya

Saing Perguruan

Tinggi

Pendidikan Vokasi

Pendidikan

• Tunjangan Profesi & Kehormatan

• Revitalisasi LPTK • Pendidikan Profesi

Guru (PPG)

• Pendirian Politeknik dan Prodi khusus untuk kebutuhan Industri

• Pengelolaan/Pengembangan PTN baru dan Akademi Komunitas

• Pembukaan Prodi khusus Blok Masela

• Pengembangan Teaching Industry

PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran

Pemenuhan Kebutuhan

Dasar

Peningkatan Daya Saing UMKM dan

Koperasi

• Bantuan Bidik Misi

• Pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

Page 33: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi Kemristekdikti pada

PN RKP 2018

Pembangunan Wilayah

Pembangunan Wilayah

Pembangunan Wilayah

Perbatasan dan Daerah

Tertinggal

Pembangunan Perdesaan

Pencegahan dan Penanggulangan

Bencana

Reforma Agraria

Percepatan pembangunan

Papua

• Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Daerah 3T

Pengembangan Dunia Usaha & Pariwisata

4. PENGEMBA

NGAN DUNIA

USAHA DAN PARIWISAT

A

4.1. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata

4.2. Pengembangan 5 Kawasan

Ekonomi Khusus

4.3. Pengembangan 3 Kawasan

Industri

4.4. Perbaikan

Iklim Investasi dan

Penciptaan Lapangan

Kerja

4.5. Pengembang

an Ekspor Barang dan Jasa Bernilai

Tambah Tinggi

• Penguatan Inovasi Litbang di Industri

• Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua dan Papua Barat

Page 34: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi LIPI pada PN RKP 2018

LIPI

PN: Kesehatan

PN: Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata

PN: Ketahanan

Energi

PN: Ketahanan Pangan

PN: Pembangunan

Wilayah

PN: Infrastruktur,

Konektivitas dan Kemaritiman

PN: Politik, Hukum,

Pertahanan dan Keamanan

34

Proyek K/L: Penyediaan alat implan biokompatibel

Proyek K/L: (1) Pembangunan STP Cibinong; (2) Pembangunan Fasilitas Laboratorium Metrologi dan Laboratorium Riset Pengujan Mutu Produk

Proyek K/L: Peningkatan fasilitas labiratorium riset energi

Proyek K/L: (1) Pembangunan Bio Safety Lab Level 3; (2) Pembangunan TP Banyumulek

Proyek K/L: (1) Penguatan Riset Oseanografi; (2) Global Village

Proyek K/L: Pembangunan Laboratorium baja laterit

Proyek K/L: Survei Pemilu Langsung 2019

Page 35: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi BATAN pada PN RKP 2018

BATAN

PN: Kesehatan

PN8: Ketahanan

Energi

PN: Pendidikan

PN: Ketahanan

Pangan

35

PP: Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak KP: Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak PPN: Penyediaan dan peningkatan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan PKL: Pengembangan radioisotop dan radiofarmaka untuk diagnosis dan terapi Output: Produk Hasil Pengembangan Teknologi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka

PP: Peningkatan Produksi Pangan KP: Produksi Padi 79.3 juta ton PPN: Pengembangan teknologi budidaya padi di 15 provinsi sentra produksi PKL: Pengembangan Agro Techno Park Output: Agro Techno Park dan National Science Techno Park

PP: Pendidikan Vokasi KP: Penguatan Kemitraan Dengan Dunia Usaha/Dunia Industri PPN: Proyek Pengembangan Karir Lulusan Pendidikan Vokasi PKL: Penyelenggaraan Pendidikan Teknologi Nuklir Output: Dokumen Dukungan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Ket: PP : Program Prioritas KP: Kegiatan Prioritas PPN: Proyek Prioritas Nasional PKL: Proyek K/L

PP: Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi KP: Pengembangan PLT Hidro dan Nuklir PPN: Pembangunan PLT EBT PKL: Penyiapan Dokumen Teknis Infrastruktur Pembangunan PLTN Output: Dokumen Teknis Kajian Sistem Energi Nuklir

Page 36: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi BPPT pada PN RKP 2018

BPPT

PN: Kesehatan

PN: Perumahan

dan Pemukiman

PN: Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata

PN: Ketahanan

Energi

PN: Ketahanan

Pangan

PN: Pembangunan Wilayah

PN: Infrastruktur, Konektivitas

dan Kemaritiman

PN: Politik, Hukum,

Pertahanan dan

Keamanan

PN: Penanggula

ngan Kemiskinan

36

Proyek K/L: (1) Pengkajian dan penerapan teknologi farmasi dan medika; (2) Sistem Telemedicine

Proyek K/L: (1) Pilot plant teknologi Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat; (2) Pengelolaan Sampah, dan Limbah

Proyek K/L: (1) Pengkajian dan pengembangan technopreneur dan cluster industri; (2) Pengembangan NSTP/TP

Proyek K/L: (1) Inovasi Teknologi Bioenergi; (2) Smart Mikro Grid di Kawasan perdesaan dan atau perkotaan

Proyek K/L: (1) Pengkajian dan Penerapan Teknologi Agroindustri; (2) Teknologi Pembenihan Strain Unggul Udang Galah

Proyek K/L: (1) Inovasi teknologi reduksi risiko bencana; (2) Pelayanan teknologi modifikasi cuaca

Proyek K/L: (1) Sistem Keselamatan Kereta Api ; (2) Inovasi Teknologi Aerodinamika, Aero Akustika dan Aeroelastika

Proyek K/L: (1) inovasi pertahanan dan keamanan; (2) Penerapan Aplikasi e-government

Proyek K/L: Pelatihan kewirausahaan, teknis produksi dan bantuan bagi IKM

Page 37: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi LAPAN pada PN RKP 2018

LAPAN

PN6: Ketahanan

Pangan

PN8: Infrastruktur, konektivitas,

dan kemaritiman

PN9: Pembangunan

Wilayah

PN10: Politik, hukum,

pertahanan & keamanan

37

PP: Peningkatan Produksi Pangan KP: Produksi ikan 17,3 ton PPN: Peningkatan produksi perikanan tangkap PKL: Penyediaan informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Output: Layanan informasi ZPPI

PP: Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal KP: Kedaulatan dan Lintas batas PPN: Penyusunan RDTR kawasan perbatasan PKL: Penyediaan data citra resolusi tinggi dan sangat tinggi Output: data resolusi tinggi dan resolusi sangat tinggi

PP: Penguatan Pertahanan KP: Pemberdayaan industri pertahanan PPN: Pengembangan industri pertahanan PKL: pengembangan roket 122mm case bonded Output: Roket pertahanan kaliber 122mm

PP: Pengembangan sarana dan prasarana transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda) KP: aksesibilitas PPN: Penyediaan Armada Perintis Mendukung Daerah Tertinggal PKL: Pengembangan pesawat transport nasional kapasitas < 50 penumpang Output: Desain pesawat transport Ket:

PP : Program Prioritas KP: Kegiatan Prioritas PPN: Proyek Prioritas Nasional PKL: Proyek K/L

Page 38: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

Kontribusi BAPETEN pada PN RKP 2018

BAPETEN

PN: Kesehatan

PN8: Ketahanan

Energi

PN: Politik, hukum,

pertahanan & keamanan

38

PP: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KP: Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular PPN: Pengendalian Risiko Penyakit Tidak Menular PKL: Penguatan Jaminan perlindungan keselamatan pasien radiologi Output: Hasil Inspeksi Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Kesehatan

PP: Stabilitas Politik dan Keamanan KP: Intelijen dan Kontra Intelijen PPN: Deteksi Dini Keamanan Nasional PKL: Dukungan Infrastruktur Keamanan Nuklir Nasional Output: (1) Infrastruktur Alat Utama Sistem Pengawasan (ALUTSIWAS) Keselamatan dan Keamanan Nuklir; (2) Sistem Kesiapsiagaan dan Respons Kedaruratan Radiologi dan Nuklir

PP: Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi KP: Pengembangan PLT Hidro dan Nuklir PPN: Pembangunan PLT Berbasis EBT PKL: Pengawasan BAPETEN dalam Pembangunan dan Pengoperasian Reaktor Daya Output: Layanan Perizinan Instalasi dan Bahan Nuklir

Ket: PP : Program Prioritas KP: Kegiatan Prioritas PPN: Proyek Prioritas Nasional PKL: Proyek K/L

Page 39: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan …bp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/PDF/Arah Kebijakan... · Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan

TERIMA KASIH

39