KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid...

23

Transcript of KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid...

Page 1: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa
Page 2: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

IKATAN ARSITEK INDONESIA

SAYEMBARA GAGASAN DESAIN PENATAAN DAN PELESTARIAN KAWASAN PUSAKA

Kawasan Pusaka di Bogor dan di Palembang

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Page 3: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

1

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Pembuka

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini memaparkan peraturan yang mengikat pihak pelaksana dan

peserta Sayembara Gagasan Desain Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka dengan lokasi di

Kota Palembang dan Kota Bogor. Peraturan tersebut telah mengikuti peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas sarana prasarana bangunan dan lingkungan.

Sayembara ini diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

Direktorat Jenderal Cipta Karya bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Page 4: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

2

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Daftar Isi

A. Pendahuluan

1. Gambaran Umum Kawasan Pusaka 3

2. Gambaran Umum Kawasan Pusaka di Kota Palembang 5

3. Gambaran Umum Kawasan Pusaka di Kota Bogor 11

4. Konsepsi Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka 15

5. Sasaran Sayembara Gagasan Desain Penataan dan Pelestarian

Kawasan Pusaka

15

B. Umum

1. Persyaratan Perancangan 16

2. Ruang Lingkup Sayembara 16

3. Hadiah Sayembara 16

4. Jadwal Sayembara 17

C. Khusus

1. Persyaratan Umum 17

2. Pendaftaran Peserta 17

3. Tata-cara Pemasukan Karya Sayembara 18

4. Identitas Peserta dan Karya Sayembara 18

5. Batas Waktu Penyerahan Karya Sayembara 19

6. Diskualifikasi Peserta dan Karya Sayembara 19

7. Panitia Pelaksana 19

8. Juri 19

9. Kriteria penilaian 20

10. Hasil Penjurian dan Pameran 20

11. Hasil Karya Sayembara 20

Page 5: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

3

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

A. PENDAHULUAN

1. Gambaran Umum Kawasan Pusaka

Pusaka dan cagar budaya merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Dalam Undang-Undang

No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, yang dimaksud cagar budaya adalah warisan budaya

bersifat kebendaan berupa benda bagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya,

situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya. Sedangkan menurut Piagam Pelestarian Pusaka

Indonesia 2013, yang dimaksud dengan pusaka Indonesia adalah pusaka alam, pusaka budaya,

dan pusaka saujana. Pusaka alam (natural heritage) adalah bentukan alam yang istimewa. Pusaka

budaya (cultural heritage) adalah hasil cipta, rasa, karsa, dan karya yang istimewa dari lebih 500

suku bangsa di Tanah Air Indonesia, secara sendiri-sendiri, sebagai kesatuan bangsa Indonesia,

dan dalam interaksinya dengan budaya lain sepanjang sejarah keberadaannya. Pusaka budaya

mencakup pusaka ragawi (cagar budaya) dan pusaka tidak ragawi (intangible). Pusaka saujana

(cultural landscape) adalah gabungan pusaka alam dan pusaka budaya dalam kesatuan ruang dan

waktu.

Dalam Piagam Pelestarian Kota Pusaka Indonesia 2013, disebutkan Kota Pusaka (Heritage City)

adalah kota atau kabupaten yang mempunyai aset pusaka yang unggul berupa rajutan pusaka

alam dan pusaka budaya yang lestari yang mencakup unsur ragawi (artefak, bangunan, dan

kawasan dengan ruang terbukanya) dan unsur kehidupan, ekonomi, dan sosial. Kota Pusaka pada

dasarnya memiliki ragam Kawasan Pusaka yang perlu ditangani secara spesifik namun efektif dan

komprehensif. Kawasan Pusaka (Heritage District) dapat diartikan sebagai kawasan yang

memiliki rajutan pusaka alam dan budaya (cagar budaya dan pusaka tidak ragawi) yang unggul

dan lestari namun tetap berkembang sebagai kawasan yang memiliki kualitas hidup,

mensejahterakan dan ramah lingkungan. Sementara kawasan cagar budaya berdasar Undang-

Undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya adalah satuan ruang geografis yang memiliki

dua Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau memperlihatkan ciri tata

ruang yang khas.

Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyiratkan pentingnya

memperhatikan nilai budaya yang berkembang di masyarakat dalam penyelenggaraan penataan

ruang. Selain itu lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya

merupakan salah satu bentuk perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya untuk

memajukan kebudayaan Indonesia. Kawasan pusaka dengan nilai peninggalan budaya yang kuat,

terwujud dalam bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya beserta pusaka alam dan

budaya tak ragawi perlu lebih komprehensif penanganannya, sehingga tidak terfragmentasi secara

sektoral. Untuk itu, pendekatan pengelolaan kawasan pusaka harus berbasis pada kebijakan

spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten.

Dari sisi sosial dan budaya, banyak kota-kota di Indonesia yang memiliki nilai sejarah panjang

dan peninggalan yang berharga yang telah membentuk karakter spesifik yang menyatu dengan

Page 6: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

4

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

kehidupan kota. Kekayaan aset sosial budaya tersebut merupakan aset pusaka yang sangat

potensial sebagai inspirator maupun obyek eksplorasi pengembangan kota yang dapat bersaing di

era global. Selain itu, keberadaannya merupakan salah satu aspek strategis yang perlu didorong

penataan dan pelestariannya serta terjaga kesinambungannya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen untuk mendorong

terwujudnya kota-kota pusaka di Indonesia yang nantinya diharapkan dapat diakui sebagai Kota

Pusaka Dunia/World Heritage City oleh UNESCO dan mengembalikan identitas kota-kota di

Indonesia dengan menyelenggarakan Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP)

sejak tahun 2012. Kegiatan P3KP ini perlu mengakomodasi peran masyarakat yang di dalamnya

melibatkan berbagai pihak seperti sektor privat, akademisi, dan kelompok masyarakat.

Masyarakat pada masing-masing kawasan pusaka memegang peran penting dalam upaya

pelestarian Kawasan Pusaka hingga Kota Pusaka. Untuk itu, sayembara ini diselenggarakan

dalam rangka membangun kesadaran masyarakat sekaligus menghimpun ide dan gagasan kreatif

penataan dan pelestarian kawasan pusaka dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas

hidup ruang kawasan pusaka di perkotaan, khususnya di kota Palembang dan Bogor yang

merupakan dua (2) dari 11 kota prioritas yang berpartisipasi dalam P3KP tahap I.

Page 7: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

5

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

2. Gambaran Umum Kawasan Pusaka di Kota Palembang

Kota Palembang merupakan ibukota provinsi Sumatera Selatan yang merupakan kota kedua

terbesar setelah Medan. Palembang merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang

didasarkan pada tulisan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada Desember 1920 di tepi

sungai Kedukan Bukit Palembang. Kota ini juga disebut sebagai ‘Bumi Sriwijaya’ karena pernah

menjadi ibukota kerajaan Sriwijaya. Secara umum, tahapan sejarah perkembangan kota

Palembang terbagi kedalam beberapa periode yaitu Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang,

Kolonial Belanda, Pergerakan Kemerdekaan, Penjajahan Jepang, Pendudukan Sekutu atau

Belanda, dan Palembang Awal Masa Pembangunan.

Kota Palembang terbelah oleh Sungai Musi menjadi dua bagian besar yaitu Seberang Ulu dan

Seberang Ilir. Kota Palembang mempunyai 108 anak sungai dengan 4 (empat) sungai besar yang

melintasi Kota Palembang.

Dalam pemgaturan pola ruangnya, kawasan cagar budaya di Kota Palembang adalah: Benteng

Kuto Besak, Bukit Siguntang, Kel. Bukit Lama, Kampung Kapitan, Pulau Kemarau, Kelenteng

9-10 Ulu, Mesjid Agung Palembang, Mesjid Suro, Mesjid Lawang Kidul, Makam Kawah

Tengkurep, Makam Ki Gede Ing Suro, dan Makam Sabokingkin. Sedangkan kawasan strategis

Kota Palembang meliputi: Kawasan Tepian Sungai Musi (Kawasan Strategis Sosial-Budaya),

Kawasan Jakabaring (Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi), Kawasan Agropolitan Gandus

(Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi), Kawasan Kasiba-Lisiba Talang Kelapa (Kawasan

Strategis Pertumbuhan Ekonomi), Kawasan Industri Karya Jaya (Kawasan Strategis

Pertumbuhan Ekonomi), Kawasan Pusat Kota (Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi),

Kawasan Taman Purbakala Situs Sriwijaya Karanganyar (kawasan Strategis Sosial Budaya).

Dengan demikian, Kota Palembang memiliki dua kawasan strategis terkait sosial budaya. Yang

pertama yaitu kawasan Tepian Sungai Musi yang merupakan salah satu kawasan populer di kota

Page 8: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

6

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Palembang dan memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi karena hampir semua peninggalan

bersejarah kota Palembang terletak di tepian Sungai Musi serta lokasinya yang sangat strategis di

pusat kegiatan kota (CBD). Yang kedua yaitu kawasan Taman Purbakala Situs Sriwijaya

Karanganyar yang memperkaya keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang. Kawasan-

kawasan pusaka yang dapat dipilih di Kota Palembang adalah sebagai berikut:

A. Kawasan Benteng Kuto Besak di kawasan Tepi Sungai Musi (seluas 25,45 Ha) berlokasi di

Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil.

Kawasan Kuto Besak berada pada daerah dengan ketinggian yang bisa dikatakan cukup tinggi

yaitu berada di ketinggian 0 – 10 meter dpl (daerah low land). Dengan kondisi topografi

tersebut serta didukung letak kawasan yang berada pada kawasan strategis pusat Kota

Palembang, kawasan ini memiliki kemampuan berkembang yang sangat besar kedepannya.

Mata pencaharian penduduk di kawasan kampung Kuto Besak sebagian besar memiliki mata

pencaharian di sektor perdagangan yaitu sebagai wirausaha atau berdagang. Kondisi ini terjadi

karena kawasan Kuto Besak berada di pusat Kota Palembang yang kegiatan perekonomiannya

didominasi oleh kegiatan perdagangan dan jasa. Selain itu mata pencaharian penduduk pada

kawasan ini juga meliputi karyawan swasta dan buruh.

Guna lahan di kawasan Kuto Besak didominasi oleh bangunan militer KODAM II Sriwijaya.

Tingkat kepadatan bangunan di dalam benteng cenderung tinggi yaitu >80%. Sedangkan di

luar kawasan Benteng tingkat kepadatan bangunan cukup bervariasi. Kepadatan tinggi sekali

terdapat di sebelah barat benteng yakni di area bangunan PT. Perusahaan Perdagangan

Indonesia dan sebagian area bengkel militer.

Kuto Besak pembangunannya dimulai tahun 1780 dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal

21 Februari 1797. Konon pemrakarsa pembangunan benteng ini adalah Sultan Mahmud

Page 9: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

7

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Een Poort Het Fort Palembang 1930 Hoofdpoort van het Fort Palembang 1930

Masjid Agung 1916 Masjid Agung 1930

Badaruddin I, tetapi pelaksanaan dan penyelesaian pembangunannya dilakukan oleh Sultan

Muhammad Bahauddin.

Kuto Besak mempunyai ukuran

panjang 288,75 meter, lebar 183,75

meter, tinggi 9,99 meter, dan tebal

dinding 1,99 meter membujur arah

barat-timur (hulu-hilir Musi).

Dulunya di tengah-tengah antara

dinding Kuto Besak dan Sungai

Musi terdapat sebidang tanah

lapang atau alun-alun yang disebut

meidan yang kini menjadi Plaza Benteng Kuto Besak.

Page 10: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

8

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Delineasi Kawasan Benteng Kuto Besak adalah sebagai berikut:

B. Kawasan Taman Purbakala Situs Sriwijaya Karanganyar (seluas 60 Ha) berlokasi di Jl. Syak

Yakirti, Kel. Karang Anyar, Kecamatan Gandus.

Kawasan ini berada pada daerah dengan ketinggian 0 – 5 meter dpl dengan kemiringan lereng

cukup datar (flat area). Dengan kondisi topografi tersebut serta didukung letak kawasan yang

berada di pinggir kawasan pusat Kota Palembang, kawasan ini masih memiliki potensi yang

sangat besar untuk menjadi wilayah pengembangan kegiatan perkotaan.

Intensitas pemanfaatan lahan di kawasan ini cukup rendah yaitu <20%. Hal ini mengingat

bahwa kawasan ini merupakan kawasan situs yang dilindungi. Kondisi tersebut kontradiktif

dengan intensitas pemanfaatan lahan di kawasan sekitarnya. Kawasan permukiman di sekitar

TPKS memiliki intensitas pemanfaatan lahan kategori tinggi yaitu sebesar 60-80% dan tinggi

sekali >80%. Untuk bangunan industri masuk kategori sedang dengan tingkat kepadatan

bangunan sebesar 40-60%.

Page 11: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

9

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Kawasan Taman Purbakala Situs Sriwijaya Karanganyar dibangun pada tahun 1993 di atas

situs arkeologi Karang Anyar yang didasari konsep-konsep pelestarian dan pemanfaatan

peninggalan purbakala. Di sebelah timur situs terdapat tanah yang berbentuk pulau yang

disebut Pulau Cempaka. Di pulau ini terdapat kanal-kanal air kuno yang saling berhubungan

dan dapat dilayari sampai ke Sungai Musi. Sayangnya kanal tersebut tidak selalu terisi air.

Salah satu daya tarik dari TPKS adalah dengan dibangunnya museum untuk menyajikan

bukti-bukti kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Pada tahun 2011 museum itu direvitalisasi dan

namanya menjadi Museum Sriwijaya. Berbagai jenis artefak masa Sriwijaya yang ditemukan

di Sumatera disajikan di museum ini.

Situs Karang Anyar

Page 12: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

10

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Delineasi kawasan Taman Purbakala Situs Sriwijaya Karanganyar adalah sebagai berikut:

Page 13: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

11

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

3. Gambaran Umum Kawasan Pusaka di Kota Bogor

Kota Bogor merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat dan terletak 59 km di sebelah

selatan Jakarta. Bogor dilirik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya kerajaan Hindu

Tarumanegara pada abad ke-5 sehingga banyak prasasti yang ditemukan termasuk Prasasti Batu

Tulis yang merupakan peninggalan kerajaan Pajajaran. Dari beberapa kajian sejarah yang

dilakukan pembagian masa sejarah Kota Pusaka Bogor dibagi menjadi 5 masa;

a. Bogor Sebagai Pusat Kerajaan Pakuan-Padjajaran (1482 -1677)

b. Bogor Pada Masa Kolonial I (1600-1754)

c. Bogor Pada Masa Kolonial II (1754 - 1845)

d. Bogor Pada Masa Kolonial III (1845-1904)

e. Bogor Pada Masa Kolonial IV (1917-1930)

Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 m dan maksimum 330 m dari

permukaan laut. Sedangkan kondisi iklim di Kota Bogor suhu rata-rata tiap bulan 26’ C dengan

suhu terendah 21,8’ C dengan suhu tertinggi 30,4’ C. Sektor perdagangan merupakan mata

pencaharian penduduk Kota Bogor terbesar pada Tahun 2007 sebesar 107.254 jiwa atau 34,8

persen. Diikuti oleh sektor jasa dan industri sebesar 26,6 persen dan 13,3 persen. Potensi sektor

ekonomi dapat dilihat dari kontribusi sektor ekonomi dalam Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kota Bogor. Dari data tersebut terlihat kecenderungan meningkatnya kontribusi sektor

perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor industri. Kota Bogor merupakan hinterland atau

daerah penyangga ibukota Jakarta. Kedua daerah ini dihubungkan dengan akses yang sangat baik

yaitu terhubung oleh keberadaan jalan tol Jagorawi (Jakarta – Bogor – Ciawi) serta jalur kereta

api dengan frekuensi perjalanan yang cukup tinggi serta beberapa jenis kelas pelayanan. Dengan

waktu tempuh lancar sekitar 1 jam dari Bogor ke Jakarta.

Page 14: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

12

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Kota Bogor memiliki karakter yang sangat berbeda dengan kota-kota hinterland Jakarta. Dengan

sebutan sebagai kota hujan, keberadaan Kebun Raya Bogor, dekat dengan pegunungan dan

bentang alam yang bergelombang, Kota Bogor memiliki citra tersendiri. Kota ini lebih dikenal

sebagai kota peristirahatan karena suasana hijau dan asrinya serta kota wisata yang dengan

keberadaan Kebun Raya Bogor yang menjadikan magnet terbesar yang berpengaruh terhadap

citra kota. Dengan citra yang ada dan kondisi fisik alam yang berbeda dengan kota hinterland

lainnya inilah juga membuat Kota Bogor kerap menjadi tujuan kegiatan konvensi. Disamping itu,

citra kota pertanian dan kota pendidikan pertanian juga melekat kuat dengan adanya Kebun

Raya Bogor yang telah menelurkan berbagai institusi penelitian serta pendidikan pertanian yang

berkontribusi secara nasional dan internasional. Dengan kondisi yang ada ini Kota Bogor memiliki

daya tarik yang luar biasa. Daya tarik ini diiringi dengan besarnya minat investor untuk

berpartisipasi dalam penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

Kawasan strategis kota yang ditetapkan dalam RTRW Kota Bogor ini didasarkan kepada kriteria

sebagai berikut:

a. Kawasan strategis lingkungan, yaitu:

1. Kawasan Kebun Raya dan sekitarnya,

2. Kawasan Situgede dan hutan Cifor,

3. Sempadan sungai Ciliwung dan Cisadane.

b. Kawasan strategis sosial budaya, yaitu:

1. Kawasan perdagangan lama di Pasar Bogor, Pecinan di Suryakencana dan Kampung Arab

di Empang;

2. Kawasan Istana Batu Tulis dan sekitarnya;

3. Kawasan Perumahan berarsitektur khas di taman Kencana.

c. Kawasan strategis ekonomi, yaitu:

1. Kawasan pasar Kebon Kembang dan sekitarnya;

2. Pusat Wilayah Pelayanan (WP) / Subpusat pelayanan kota.

Kawasan Pusaka Kota Bogor dibagi menjadi 6 yaitu:

Delineasi kawasan messo adalah enam kawasan pusaka dan satu kawasan sekitar terminal

Baraangsiang. Enam Kawasan tersebut adalah: Kawasan Istana Bogor, Kawasan Permukiman

Eropa, Kawasan Pecinan Surya Kencana, Kawasan Empang, Kawasan Karsten Plan, Kawasan

Perluasan Barat, dan Kawasan Terminal Baranangsiang. Kawasan-kawasan strategis ini secara

umum memiliki karakteristik yang khas dan berperan penting dalam membentuk lingkungan

alami serta kepentingan strategis ilmiah sehingga termasuk dalam fungsi kawasan lindung dan

kawasan perlindungan plasma nutfah di Kota Bogor.

Page 15: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

13

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Permasalahan umum yang terjadi di Kota Bogor

adalah daya tarik pembangunan yang tinggi di

kawasan- kawasan Pusaka Kota Bogor yang

tidak sesuai dengan daya dukungnya sehingga

mengakibatkan perubahan karakter kawasan

dan mengancam kelestarian aset-aset pusaka.

Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Bogor, Jawa Barat, sedang

menyusun rencana aksi kota pusaka untuk

menjaga identitas kota yang merupakan bagian

dari program P3KP, serta mendorong

peningkatan status Kebun Raya Bogor sebagai

pusaka dunia.

Kawasan Pusaka yang digunakan untuk sayembara ini adalah

a. Kawasan Permukiman Eropa, sekitar Istana Bogor, dan Kebun Raya Bogor (KRB). Luas

kawasan perencanaan Permukiman Eropa, sekitar Istana Bogor, dan Kebun Raya Bogor

(KRB) adalah 142,61 Ha yaitu terdiri dari luas Kawasan Permukiman Eropa seluas 59,88 Ha,

serta Kawasan Sekitar Istana Bogor dan Kebun Raya Bogor (KRB) seluas 82,73 Ha. Luas

kawasan sekitar Kebun Raya Bogor sendiri sebesar 1,42 Ha.

Kebun Raya merupakan aset Kota Bogor yang juga merupakan aset dunia sehingga perlu

dipertahankan kelestarian lingkungannya dengan dukungan kawasan sekitarnya.

Pengembangan kawasan sekitar akan mempengaruhi citra dan kondisi Kebun Raya secara

tidak langsung, hal ini menjadi pertimbangan mengapa kawasan ini dijadikan salah satu

kawasan stategis kota. Kepentingan yang berada dalam penetapan kawasan ini menjadi

kawasan strategis lingkungan yaitu sebagai:

- tempat perlindungan keanekaragaman hayati,

- kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora/fauna yang perlu

dilestarikan

- perlindungan terhadap keseimbangan iklim mikro

Kawasan perencanaan Permukiman Eropa memiliki banyak perumahan peninggalan Belanda

dengan arsitektur bangunan yang indah. Keberadaan kawasan ini menjadi daya tarik Kota

Bogor, di mana pada kawasan ini mulai berkembang aktivitas lain selain hunian yaitu jasa

kuliner dan akomodasi. Kepentingan penetapan kawasan ini menjadi kawasan strategis budaya

karena:

- Pada kawasan ini terdapat bangunan yang merupakan cagar budaya yang perlu

dilestarikan

Page 16: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

14

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

- Kawasan ini merupakan lingkungan perumahan khas yang perlu dilestarikan dan dapat

menjadi contoh pengembangan perumahan di wilayah kota lainnya

Delineasi kawasan Pusaka di Kota Bogor untuk sayembara ini adalah sebagai berikut:

Page 17: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

15

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

4. Konsepsi Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Acuan dasar dari penataan dan pelestarian kawasan pusaka ini terletak pada keunggulan nilai dan

identitas utama tiap kawasan yang terbentuk oleh sejarah, keragaman pusaka, dan demografi

kawasan. Acuan lainnya adalah dapat mengantisipasi perkembangan kawasan pusaka tanpa

mengganggu keseimbangan dan kelestarian pusaka dan lingkungannya. Selain itu, penataan

kawasan Pusaka diarahkan sesuai dengan penataan ruang kawasan.

Penataan dan pelestarian kawasan pusaka tidak lepas juga dari pengembangan prasarana dan

sarana kawasan agar dapat menunjang kehidupan dan kesejahteraan masyarakat lokal dalam

mengantisipasi kawasan pusaka yang mengandung nilai ekonomi dengan produk-produk ekonomi

kreatif atau perdagangan berbasis pusaka serta sebagai kawasan wisata.

Sebagaimana konsepsi Kota Pusaka yang tercantum dalam Piagam Pelestarian Kota Pusaka

Indonesia 2013, dalam upaya penataan dan pelestarian kawasan pusaka perlu mempertimbangkan

8 (delapan) instrumen, yaitu:

1) Kelembagaan dan Tata Kelola Kawasan Pusaka

2) Inventarisasi dan Dokumentasi Kawasan Pusaka

3) Informasi, Edukasi dan Promosi Kawasan Pusaka

4) Ekonomi Kawasan Pusaka

5) Pengelolaan Resiko Bencana untuk Kawasan Pusaka

6) Pengembangan Kehidupan Budaya Masyarakat Kawasan Pusaka

7) Penataan Ruang dan Sarana Prasarana Kawasan Pusaka

8) Olah Disain Bentuk Kawasan Pusaka

5. Sasaran Sayembara Gagasan Desain Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Sasaran yang hendak dicapai pada Sayembara Gagasan Desain Penataan dan Pelestarian

Kawasan Pusaka ini adalah:

Menemukenali keunggulan nilai dan identitas utama kawasan pusaka dengan

mempertimbankan potensi kawasan pusaka, karakter fisik, serta sejarah dan budaya;

Gagasan dan konsep disain penataan dan pelestarian kawasan pusaka yang mampu sepanjang

masa melestarikan keunggulan nilai dan identitas utama kawasan pusaka;

Kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat terpenuhi melalui pengembangan peran serta

masyarakat beserta kelembagaan dan tata kelolanya yang mempertimbangkan pengembangan

ekonomi kawasan pusaka (di antaranya pariwisata, ekonomi kreatif, perdagangan berbasis

pusaka, dll), pengelolaan resiko bencana, penataan ruang termasuk penyediaan sarana dan

prasarana, serta olah disain bentuk kawasan pusaka yang tepat;

Disain pengembangan kehidupan budaya masyarakat, penataan ruang dan pengolahan bentuk

bangunan beserta kawasannya membentuk kawasan pusaka yang ramah lingkungan.

Page 18: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

16

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

B. UMUM

1. Persyaratan Perancangan

Kriteria Perancangan:

a. Pemantauan Ruang

Aspek perencanaan dan perancangan dalam penataan bangunan dan lingkungan di kawasan

pusaka hendaknya dilakukan dengan kepekaan yang tinggi. Baik terhadap keberadaan

bangunan cagar budaya beserta detil elemen arsitektur khas dan tata letaknya, aspek

kesejarahan dan ragam budaya setempat, serta kondisi peran serta berbagai pihak yang

terkait termasuk masyarakat.

b. Rancangan Bangunan dan Lingkungan

Identifikasi pola pertumbuhan kawasan pusaka ditinjau dari aspek kesejarahan dan pola

perkembangan kota pada umumnya dan kawasan pada khususnya.

Rencana kebutuhan fasilitas dan disain sarana dan prasarana yang dipersiapkan perlu

mempertimbangkan dan memberi apresiasi kepada keragaman pusaka yang ada termasuk

pusaka alam, pusaka budaya hingga arsitektur lokal.

Gagasan yang diusulkan oleh para peserta harus mengandung unsur identitas lokal

kawasan/kearifan lokal yang berkaitan dengan dengan pusaka alam, pusaka budaya

seperti bangunan gedung cagar budaya yang memiliki nilai arsitektur penting/bernilai

sejarah yang berusia di atas 50 tahun, tata bangunan, pusaka budaya tak ragawi, sarana

dan prasarana infrastruktur, sistem drainase, permukiman, keberadaan vegetasi kondisi

lansekap, penataan pola pedestrian, jalur wisata, jalur transportasi publik, pola ruang luar

eksisting, penanda sejarah hingga media luar ruang.

2. Ruang Iingkup Sayembara

Sayembara ini bersifat nasional. Dari para peserta, pihak penyelenggara sayembara ini

mengharapkan masukan berupa Gagasan Desain Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka yang

dipilih oleh peserta berupa:

Konsep gagasan penataan dan pelestarian kawasan pusaka tahap skematik dengan

mempertimbangkan 8 (delapan) instrumen penataan dan pelestarian Kota Pusaka

Gambar gagasan desain kawasan yang layak untuk kemudian akan dilanjutkan ke tahap Detail

Engineering Design (DED).

3. Hadiah sayembara

Dari para peserta akan dipilih pemenang tiga karya terbaik dengan hadiah sebagai berikut:

• Pemenang pertama Rp. 125.000.000,-

• Pemenang ke dua Rp. 60.000.000,

• Pemenang ke tiga Rp. 40.000.000,-

* pajak ditanggung pemenang

Selain itu semua peserta akan memperoleh sertifikat keikut-sertaan dalam sayembara ini.

Page 19: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

17

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

4. Jadwal sayembara

a. Pengumuman Sayembara 8 April 2015

b. Pendaftaran 13 April 2015 s/d 22 Mei 2015

c. Penjelasan/Aanwijzing 29 April 2015

f. Batas Akhir Pengumpulan Karya 22 Mei 2015

g. Penjurian 25 Mei 2015

h. Pengumuman Hasil Penjurian 26 Mei 2015

i. Expose 3 Pemenang 29 Mei 2015

C. KHUSUS

1. Persyaratan Umum

Sayembara ini bersifat terbuka bagi perseorangan atau kelompok yang salah satu atau seluruh

anggotanya terdiri dari anggota profesional bidang penataan bangunan dan lingkungan yang

tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Tiap peserta memilih salah satu kawasan pusaka yang diajukan dalam satu hasil karya dari

kawasan-kawasan pusaka yang dipilih dari Kota Bogor atau Palembang.

Tiap peserta perorangan maupun kelompok dapat memasukkan lebih dari satu karya dengan

melakukan pendaftaran yang berbeda,

Anggota Panitia Penyelenggara Sayembara, Para Juri, dan instansi maupun sanak-keluarga

terkait tidak boleh mengikuti sayembara ini.

2. Pendaftaran peserta

• Kehadiran para peserta dalam acara aanwijzing/penjelasan teknis akan dianggap sebagai

kesediaan untuk mengikuti sayembara ini, • Form pendaftaran dapat di download di www.iai.or.id atau Facebook sayembara : Sayembara

Arsitektur Iai Nasional

• Kelengkapan persyaratan administratif para peserta akan diperiksa oleh Panitia Pelaksana

Penyelenggaraan Sayembara saat pra-penjurian pada tanggal 22 Mei 2015,

• TOR sayembara dapat diperoleh di situs www.pu.go.id dan www.iai.or.id atau Facebook

sayembara : Sayembara Arsitektur Iai Nasional

• Penjelasan teknis & peninjauan lapangan:

o Penjelasan teknis sayembara dan tanya-jawab akan dilaksanakan pada tanggal 29 April

2015 pukul 10.00 WIB, di Jakarta. Lokasi tempat penjelasan teknis akan diberitahukan

kepada para peserta melalui situs www.pu.go.id dan www.iai.or.id atau Facebook

sayembara: Sayembara Arsitektur Iai Nasional. Mengingat pentingnya acara tersebut,

seluruh peserta sayembara diharapkan dapat menghadirinya.

o Risalah penjelasan teknis dan tanya-jawab tersebut dapat dilihat kembali oleh para peserta

melalui situs www.iai.or.id atau Facebook sayembara: Sayembara Arsitektur Iai Nasional.

Risalah tersebut merupakan bagian dari dokumen sayembara dan bersifat mengikat.

Page 20: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

18

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

Setelah itu pihak penyelenggara tidak akan melayani pertanyaan dari para peserta.

3. Tata-cara pemasukan karya sayembara

Karya sayembara dipaparkan dalam enam (6) lembar gambar berukuran A1 dengan rincian

sebagai berikut:

Temuan keunggulan nilai dan identitas utama kawasan pusaka yang dipilih, yang harus

dilestarikan sepanjang masa berdasarkan hasil inventarisasi pusaka alam, budaya dan

saujana yang ada.

Gagasan dan konsep disain penataan dan pelestarian kawasan pusaka yang mampu

melestarikan keunggulan nilai dan identitas utama kawasan pusaka, dengan

mempertimbangkan peran serta masyarakat beserta kelembagaan dan tata kelolanya,

pengembangan ekonomi kawasan (di antaranya pariwisata, ekonomi kreatif, perdagangan

berbasis pusaka, dll) dan pengelolaan resiko bencana.

Skematik Rencana Induk pengembangan kegiatan kehidupan masyarakat, terutama

dalam upaya melindungi, memanfaatkan dan mengembangkan pusaka dan ruang pusaka

yang ada.

Skematik Rencana Induk penataan ruang dan pengembangan kawasan yang

memperlihatkan rencana pola pemanfaatan ruang, struktur ruang, permukiman, rencana

aksesibilitas kawasan yang inklusif, koneksi antar area transit kawasan pusaka yang

terintegrasi dengan sistem jaringan perhubungan, sistem sirkulasi yang memperlihatkan

akses internal, akses publik, dan akses darurat didalam keseluruhan kawasan pusaka, jalur

wisata, dan penataan lanskap keseluruhan kawasan pusaka, serta lokasi pembangunan

sarana dan prasarana kawasan pusaka yang diprioritaskan,

Skematik Rencana Induk olah disain kawasan yang terkait dengan disain penanda formasi

sejarah, arahan olah disain arsitektur pusaka, blok plan yang memperlihatkan hubungan

antara bangunan-bangunan serta lingkungan luarnya, olah disain jalan pusaka, vegetasi,

panorama dan media luar ruang dalam desain kawasan pusaka,

Perspektif dan detail (tampak dan potongan) yang dianggap perlu untuk ditampilkan

dalam rangka menjelaskan konsep rancangan,

Gambar-gambar pada tiap lembar disusun dalam posisi landscape dan diberi nomor sesuai

urutannya di sudut kanan bawah. Tiap lembar gambar kemudian ditempelkan pada panil

impraboard berukuran A1. Selanjutnya seluruh panil dimasukkan ke dalam amplop besar

berukuran A1, lalu ditutup rapat dengan lakban dan dikirim ke alamat Panitia

Penyelenggara Sayembara.

Stamp pos paling telat untuk pengiriman karya selambat-lambatnya tanggal 22 Mei 2015.

Untuk menghindari diskualifikasi keterlambatan pengiriman karena faktor eksternal,

maka peserta diharuskan mengirimkan softfile karya sebelum tanggal 22 Mei 2015 kepada

Sekretariat Panitia Sayembara.

Page 21: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

19

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

4. Identitas peserta dan karya sayembara

Untuk menjaga anonimitas, para peserta tidak boleh membubuhkan apapun pada tiap

lembar gambar kecuali judul dan nomor gambar. Para peserta juga tidak boleh

membubuhkan tanda apapun pada amplop besar yang berisi lembar-lembar gambar,

Identitas para peserta harus diketik dalam kertas berukuran folio dan ditandatangi oleh

yang bersangkutan, atau oleh pimpinan apabila peserta merupakan kelompok. Identitas

tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop berukuran folio bersama dengan bukti

identitas, yaitu fotocopy KTP, Kartu Anggota IAI, IALI, dan IAP yang masih berlaku.

Amplop tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop besar berukuran A1 yang berisi

lembar gambar yang telah diberi lapisan impraboard. Pada amplop berukuran folio tersebut

juga tidak boleh dibubuhkan apapun.

Pelanggaran atas peraturan ini akan mengakibatkan diskualifikasi karya peserta yang

bersangkutan.

5. Batas waktu penyerahan karya sayembara

Karya sayembara dimasukkan paling lambat pada tanggal 22 Mei 2015, selambat-Iambatnya

pukul 17.00 WIB kepada Sekretariat Panitia Sayembara dengan alamat sebagai berikut:

Ikatan Arsitek Indonesia

Sekretariat Nasional Gedung Jakarta Design Center, lantai 7

Jl. Gatot Subroto, kavling 53 Jakarta 10260

6. Diskualifikasi peserta dan karya sayembara

Peserta yang memasukkan karya dengan tidak mematuhi ketentuan seperti yang tertera

dalam tata-cara pemasukan karya sayembara akan terkena diskualifikasi sehingga hasil

karyanya tidak akan dinilai oleh para juri,

Peserta yang tidak dilengkapi bukti identitas sebagaimana yang tertera dalam identitas

peserta dan karya sayembara juga akan terkena diskualifikasi sehingga hasil karyanya

tidak akan dinilai oleh para juri.

7. Panitia pelaksana

Panitia Pelaksana Sayembara ini adalah lkatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerjasama dengan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai penyedia. Seluruh kegiatan penyelenggaraan

sayembara ini dikoordinasikan oleh sekretariat yang beralamat di:

Sekretariat Panitia Pelaksana Penyelenggaraan

BIDANG PENGHARGAAN DAN SAYEMBARA KARYA ARSITEKTUR

IKATAN ARSITEK INDONESIA

Gedung Jakarta Design Center, lantai 7

Jl. Gatot Subroto, kavling 53

Jakarta 10260

Telp : 021-5304715 / 021-5304623

Contact Person: Putri / Meta

Page 22: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

20

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

8. Juri

Para juri sayembara ini adalah:

1. Prof. Dr.-Ing. Ir Widjaja Martokusumo

2. Dr. Ir. Laretna T. Adishakti, M. Arch

3. Ir. Martono Yuwono

4. Ir. Arya Abieta, IAI

5. Ir. Joessair Lubis, CES

9. Kriteria penilaian

Dewan juri akan melakukan penilaian atas dasar butir-butir sebagai berikut:

a. Keserasian desain kawasan kota pusaka dengan rencana tata ruang (RTRW, RDTRK),

terutama keterpaduan antara kawasan lindung, kawasan wisata dan kawasan

permukiman,

b. Kemampuan menemukenali keunggulan nilai dan identitas utama kawasan pusaka,

c. Konsep desain penataan dan pelestarian kawasan yang dapat menonjolkan potensi utama

kawasan kota pusaka dan penyelesaian terhadap permasalahan yang dimiliki,

d. Sensitivitas karya desain terhadap keseimbangan antara pelestarian pusaka dan

memfasilitasi dinamika dan kondisi sosial budaya masyarakat di kawasan pusaka,

e. Kriteria pengembangan kawasan pusaka yang mempertimbangkan keunggulan nilai dan

identitas, peran serta masyarakat, fungsi ekonomi lokal kawasan setempat, pengelolaan

resiko bencana,

f. Konsistensi antara pengembangan kehidupan budaya masyarakat, penataan ruang

termasuk pola-struktur ruang dengan tema/konsep desain kawasan,

g. Kreatifitas dalam olah disain bentuk kawasan yang tetap menghargai dan apresiasi

terhadap pusaka-pusaka yang dimiliki kawasan,

h. Kemampuan karya untuk diterjemahkan ke dalam rencana yang lebih detail atau rencana

pembangunan.

10. Hasil Penjurian dan Pameran

Hasil penjurian akan disampaikan dalam media sosial, dan website IAI. Seluruh karya peserta

sayembara akan dipamerkan oleh Kementerian PU kepada masyarakat. Waktu dan tempat

pameran ditetapkan kemudian oleh Kementerian PU.

11. Hasil Karya Sayembara

Hasil karya pemenang sayembara pertama, kedua, dan ketiga dalam sayembara ini akan

digunakan untuk kepentingan Kementerian Pekerjaan Umum.

Page 23: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN … · spasial penataan ruang daerah setempat yang solid dan konsisten. ... tahapan sejarah perkembangan kota Palembang terbagi kedalam beberapa

21

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Sayembara Gagasan Desain

Penataan dan Pelestarian Kawasan Pusaka

L A M P I R A N

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

SAYEMBARA GAGASAN DESAIN

PENATAAN DAN PELESTARIAN KAWASAN PUSAKA

MENDAFTAR SEBAGAI:

PERSEORANGAN; NAMA

(NO ANGGOTA IAI jika ada)_________________________

KELOMPOK : NAMA KETUA KELOMPOK _______________________________

NAMA ANGGOTA KELOMPOK (Sertakan NO ANGGOTA IAI jika ada):

Nama Anggota : Email :

*Anggota kelompok maksimal 5 (lima) diluar ketua kelompok

ALAMAT : _____________________________________________________________

NO.TELP/HP : _____________________________________________________________

E-MAIL : _____________________________________________________________

FOTOCOPY/SCAN KARTU ANGGOTA IAI SCAN BUKTI PEMBAYARAN

KIRIM KEMBALI FORMULIR PENDAFTARAN INI KE [email protected]