KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN...

25
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Wahyu Utomo Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Airlangga Hartarto Jabatan : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua, Pihak Pertama, Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Perekonomian Wilayah dan Tata Ruang Airlangga Hartarto Wahyu Utomo Jakarta, Oktober 2020

Transcript of KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN...

Page 1: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Wahyu Utomo

Jabatan : Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

selanjutnya disebut Pihak Pertama

Nama : Airlangga Hartarto

Jabatan : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

selaku atasan Pihak Pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran

perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan

dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi

tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi

terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan

Perekonomian Wilayah dan Tata Ruang

Airlangga Hartarto Wahyu Utomo

Jakarta, Oktober 2020

Page 2: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG

No. Sasaran Program

Indikator Kinerja Target

Perspektif : Stakeholder

1. Terwujudnya Pengembangan Wilayah yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi Konektivitas dan Daya Saing

1.1 Persentase Percepatan Pelaksanaan Sinkronisasi Penyelesaian Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan Melalui Percepatan Kebijakan Satu Peta

80%

(dari 14 provinsi)

1.2 Jumlah Kawasan Ekonomi Khusus yang Berdaya Saing

1 KEK

1.3 Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sesuai Major Project RPJMN

83%

(5 dari 6 proyek)

1.4 Persentase Implementasi Strategi Ketahanan Kebencanaan dalam Pengembangan Wilayah untuk Mendukung Penurunan Persentase Potensi Kehilangan PDB Akibat Bencana

75%

(dari 2 KSE rawan bencana dan 2

lokasi pemulihan ekonomi pasca

bencana)

Perspektif : Internal Business Process

2. Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah & Tata Ruang Yang Berkualitas

2.1 Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang diterima Menko Perekonomian

100%

Perspektif : Learning and Growth

3. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang baik

3.1 Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN berkategori tinggi

80%

3.2 Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

82,84

3.3 Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

85%

3.4 Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

98%

Program : Koordinasi Kebijakan Bidang Perekonomian

Page 3: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Kegiatan Anggaran

1. Koordinasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Rp 3.128.487.000 2. Koordinasi Kebijakan Penataan Ruang dan Pertanahan Rp 1.474.418.000 3. Koordinasi Kebijakan Dalam Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Rp 7.950.400.000 4. Koordinasi Kebijakan Penguatan Daya Saing Kawasan Rp 681.477.000 5. Koordinasi Kebijakan Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi Rp 870.595.000 6. Koordinasi Kebijakan Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Rp 933.517.000 7. Koordinasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas Rp 15.112.311.000 8. Koordinasi Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus Rp 16.349.456.000 9. Koordinasi Kebijakan Bidang Infrastruktur Sumber Daya Air Rp 2.372.999.000 10. Koordinasi Kebijakan Sistem Transportasi Multi Moda Rp 481.671.000 11. Koordinasi Kebijakan Bidang Telematika dan Utilitas Rp 855.750.000

Rp 50.211.081.000 Lima Puluh Miliar Dua Ratus Sebelas Juta Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah

Menteri Koordinator Bidang Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan

Perekonomian Wilayah dan Tata Ruang

Airlangga Hartarto Wahyu Utomo

Jakarta, Oktober 2020

Page 4: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

No.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama

Target

Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

Perspektif: Stakeholder

1 Terwujudnya Pengembangan Wilayah yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi Konektivitas dan Daya Saing

Persentase Percepatan Pelaksanaan Sinkronisasi Penyelesaian Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan Melalui Percepatan Kebijakan Satu Peta

80% (dari 14 provinsi)

1. Revisi Perpres No. 9

Tahun 2016 dan Pemutakhiran Integrasi IGT;

2. Perpres Rule Base Penyelesaian Tumpang Tindih antar IGT;

3. Rekomendasi dan Penyelesaian Tumpang Tindih antar IGT; dan

4. Penambahan IGT Bidang Kemaritiman, IGT Bidang Kebencanaan, IGT Bidang Ekonomi dan IGT Keuangan yang terkompilasi, terintegrasi dan tersinkronisasi.

Penguatan Pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta melalui revisi Perpres No. 9

Tahun 2019 diantaranya untuk Penambahan IGT, Pemutakhiran IGT, dan penguatan Sinkonisasi

Pelaksanaan Kompilasi dan Integrasi IGT tambahan serta Pemutakhiran IGT eksisting PKSP

Percepatan Penetapan Regulasi Rule Base Penyelesaian Tumpang Tindih lahan

Identifikasi tumpang tindih permasalahan pemanfaatan lahan serta pemutakhiran Peta Indikatif Tumpang Tindih IGT (PITTI)

Analisis dan penyusunan rekomendasi penyelesaian tumpang tindih

Perluasan berbagi pakai data PKSP serta peningkatan dukungan PKSP terhadap Program Prioritas Nasional

Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan Sinkronisasi Penyelesaian Tumpang Tindih Pemanfaatan Lahan.

Jumlah Kawasan Ekonomi Khusus yang Berdaya Saing

1 1. Penyusunan Rancangan Anggaran, Program Kegiatan, dan Monitoring Realisasi selama 12 Bulan

2. Fasilitasi dan Verifikasi Pembentukan KEK Baru

3. Monitoring dan Evaluasi Kesiapan pengoperasian KEK

4. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan dan Pengelolaan 11 KEK

5. Promosi Kegiatan Promosi dan Investasi

Penyusunan Roadmap dan Kerangka Database

Kunjungan lapangan KEK Sei Mangkei, KEK Galang Batang dalam rangka Evaluasi Kinerja KEK

Kunjungan lapangan KEK Galang Batang dalam rangka studi penurunan harga gas di KEK

Monitoring dan Evaluasi KEK Indonesia Bagian Timur di Menado

Pelaksanaan W ebinar series

Harmonisasi RPP Pembentukan KEK Baru

Penyusunan database KEK tahap 1

Penyusunan Analisa Penurunan harga Gas di KEK

Kunjungan lapangan KEK Mandalika dan KEK Tanjung Kelayang dalam rangka Evaluasi Kinerja KEK

Pelaksanaan W ebinar Series dalam rangka

Pengajuan tandatangan Presiden dan Menteri tentang Penetapan KEK Baru

Penyelesaian pembaharuan Video Profile KEK

Pelaksanaan W ebinar Series dalam rangka promosi investasi pada China

Penyelesaian video profile KEK baru

Pelaksanaan FGD laporan kinerja Evaluasi KEK di Yogyakarta bersama

Penyusunan laporan tahunan KEK

FGD Laporan Final Evaluasi Kinerja KEK dan Dampak KEK terhadap pertumbuhan wilayah

FGD Laporan Final Dampak Penurunan Harga Gas di KEK

FGD Finalisasi Roadmap dan Kerangka Database KEK

Page 5: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

No.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama

Target

Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

dalam rangka promosi investasi di KEK dengan AMCHAM

Pelaksanaan W ebinar series dalam rangka promosi investasi di KEK dengan Duta Besar dan Pelaku Usaha Jepang

promosi investasi pada Korea

dengan akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM)

Pelaksanaan FGD Dampak Penurunan Harga gas di KEK bersama K/L terkait

Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sesuai Major Project RPJMN

83% (5 dari 6 proyek)

1. PSN eksisting dan PSN baru yang dapat mendukung optimalisasi pemanfaatan infrastruktur;

2. kebijakan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur dan pengembangan wilayah;

3. Program Knowledge Management dan Training; dan

4. PSN yang selesai.

Rapat koordinasi dengan BUJT, PPK dan ATR/BPN terkait kepastian penyelesaian sisa lahan seksi I Tol Medan-Binjai

Monitoring ke ruas seksi 1 (Tj. Mulia - Helvetia) Tol Medan- Binjai

Rapat Koordinasi dengan PJPK terkait Kesiapan Amandemen PKS ke - XIII SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan Lender dan BUP terkait Restrukturisasi Kewajiban Finansial Meta SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan lelang paket APBN yang diestimasikan terkontrak di September 2020 untuk SPAM Umbulan

Kajian Peningkatan Penyerapan PDAM melalui investasi konstruksi SR untuk SPAM Umbulan

Rapat koordinasi dengan BUJT terkait persetujuan

Rapat koordinasi dengan BUJT dan PUPR untuk memastikan kesiapan operasional Tol Medan-Binjai Seksi 1 pada bulan November 2020

Rapat Koordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait percepatan Pencairan VGF - 5 SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan PJPK mengenai penyesuaian penyerapan air dan biaya modifikasi yang tertuang dalam Amandemen PKS ke XIV SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan konstruksi paket APBN pada SPAM Umbulan yang diestimasikan selesai pada 23 Desember 2020

Target operasional seksi 1 Tol Medan- Binjai

Rapat Koordinasi dengan Kementerian PUPR terkait kesiapan Paket Konstruksi APBN menjelang pelaksanaan COD SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi lanjutan dengan PJPK terkait kesiapan Amandemen PKS Ke XIV termasuk biaya modifikasi dan penyesuaian penyerapan SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan konstruksi paket APBN pada SPAM Umbulan yang diestimasikan selesai pada 23 Desember

2020 Monitoring kesiapan

penyerapan air curah oleh 6 PDAM untuk SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan PJPK dan BUP terkait kesiapan COD SPAM Umbulan

Rapat Koordinasi dengan PJPK terkait pemutakhiran komitmen penyerapan dari PDAM untuk SPAM Umbulan

Monitoring pelaksanaan konstruksi paket APBN pada SPAM Umbulan yang diestimasikan selesai pada 23 Desember

2020 Monitoring kesiapan

penyerapan air curah oleh 6 PDAM untuk SPAM Umbulan

Monitoring kesiapan pelaksanaan COD SPAM Umbulan

Kajian Komitmen Penyerapan PDAM dan dampaknya terhadap pembayaran kepada PTAB dan BUP pada SPAM Umbulan

Page 6: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

No.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama

Target

Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

dikeluarkannya Pel. Bitung dari daftar PSN karena sudah selesai

Persentase Implementasi Strategi Ketahanan Kebencanaan dalam Pengembangan Wilayah untuk Mendukung Penurunan Persentase Potensi Kehilangan PDB Akibat Bencana

75% 1. Koordinasi Percepatan Implementasi Building Code di Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) rawan bencana, infrastruktur kritis dan infrastruktur ekonomi lainnya

2. Koordinasi Percepatan Implementasi BCP di KSE rawan bencana

Evaluasi Implementasi Building Code

Monitoring Implementasi BCP pada UMKM/KSE

Koordinasi Pemetaan Risiko Bencana Infrastruktu r Kritis/Ekon omi/Publik

Koordinasi kebijakan Implement asi Building Code pada

infrastruktu r kritis dan Infrastruktu r ekonomi lainnya

Pemetaan Risiko Bencana Infrastruktur Kritis/Ekonomi/Publik

Sosialisasi Implementasi Building Code di lokasi pilot project

Penyusunan rekomendasi Percepatan Implementasi Building Code

Sosialisasi Implementasi Area BCP di KSE rawan bencana

Perspektif : Internal Business Process

2 Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah & Tata Ruang Yang Berkualitas

Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang diterima Menko Perekonomian

100% Rekomendasi kebijakan di bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi

Rekomendasi kebijakan di bidang penataan ruang dan pertanahan

Rekomendasi kebijakan di bidang penguatan daya saing kawasan

rekomendasi kebijakan di bidang ketahanan kebencanaan dan pemanfaatan teknologi

rekomendasi kebijakan di bidang percepatan dan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penataan ruang dan pertanahan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penguatan daya saing kawasan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penataan ruang dan pertanahan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penguatan daya saing kawasan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penataan ruang dan pertanahan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penguatan daya saing kawasan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang perencanaan pengembangan kawasan strategis ekonomi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penataan ruang dan pertanahan

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang penguatan

daya saing kawasan

Pelaksanaan percepatan

Page 7: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

No.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama

Target

Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

pemanfaatan pembangunan

bidang ketahanan kebencanaan dan pemanfaatan teknologi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang percepatan dan pemanfaatan pembangunan

ketahanan kebencanaan dan pemanfaatan teknologi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang percepatan dan pemanfaatan pembangunan

bidang ketahanan kebencanaan dan pemanfaatan teknologi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang percepatan dan pemanfaatan pembangunan

rekomendasi di bidang ketahanan kebencanaan dan pemanfaatan teknologi

Pelaksanaan percepatan rekomendasi di bidang percepatan dan pemanfaatan pembangunan

Perspektif : Learning and Growth

3 Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yang baik

Persentase ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang dengan Nilai Indeks Profesionalitas ASN berkategori tinggi

80 Pelaksanaan Diklat dan Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Pelaksanaan Diklat dan Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Pelaksanaan Diklat dan Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Pelaksanaan Diklat dan Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Nilai SAKIP Deputi Bidang Koordinasi

Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

82,84 Penyusunan dokumen perencanan secara optimal

Pelaksanaan Evaluasi kegiatan secara rutin melalui coaching

Penyusunan dokumen perencanan secara optimal

Pelaksanaan Evaluasi kegiatan secara rutin melalui coaching

Penyusunan dokumen perencanan secara optimal

Pelaksanaan Evaluasi kegiatan secara rutin melalui coaching

Penyusunan dokumen perencanan secara optimal

Pelaksanaan Evaluasi kegiatan secara rutin melalui coaching

Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

85 Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Talent Center untuk ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Page 8: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

No.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Utama

Target

Inisiatif Strategis Rencana Aksi Kinerja

Sep Okt Nov Des

Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

98% Pelaksanaan kegiatan secara optimal

Pelaksanaan kegiatan secara optimal

Pelaksanaan kegiatan secara optimal

Pelaksanaan kegiatan secara optimal

Jakarta, Oktober 2020

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Wahyu Utomo

Page 9: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang KODE IKU: S1

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : Terwujudnya Pengembangan Wilayah yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, IntegrasiKonektivitas dan Daya Saing

Deskripsi Sasaran Program Membangun struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif dan komparatifdiwujudkan melalui pengembangan wilayah yang dilaksanakan secara terintegrasi untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi, konektivitas dan daya saing wilayah

Indikator Kinerja Program : IKU 1. Persentase Percepatan Pelaksanaan Sinkronisasi Penyelesaian Tumpang TindihPemanfaatan Lahan Melalui Percepatan Kebijakan Satu Peta

Deskripsi IKU : Definisi

Pelaksanaan sinkronisasi penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan lahan merupakan bagianRencana Kerja Prioritas Pemerintah yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024, khususnya dalamlampiran 1 narasi RPJMN serta lampiran 4 arah pembangunan wilayah RPJMN terkait dukungan“Pelaksanaan simplifikasi, harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perizinan investasi tingkat pusat/KL dan daerah”. Namun demikian, tidak terdapat target kuantitatif penyelesaian tumpang tindih yangspesifik tertuang dalam RPJMN 2020-2024, hal tersebut dikarenakan beberapa hal salah satunyaPelaksanaan Kebijakan Satu Peta bersifat percepatan yang secara lebih detail diamanatkan dalamPerpres No. 9 Tahun 2016.

Dalam Ratas Kebijakan Satu Peta tanggal 6 Februari 2020, Presiden memberikan arahan terhadappelaksanaan sinkronisasi penyelesaian tumpang tindih permasalahan lahan pada Tahun 2020 akandimulai di 14 provinsi yaitu Riau, Sulawesi Selatan, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, SulawesiSelatan, Maluku Utara, dan Papua Barat. Target provinsi pada tahun berikutnya belum diputuskandengan pertimbangan menunggu hasil dan perkembangan pelaksanaan pada Tahun 2020, namunpada akhir Tahun 2024 diharapkan pelaksanaan sinkronisasi telah berjalan di 34 Provinsi. Terdapatjuga Arahan Presiden untuk melakukan Revisi Perpres No.9 Tahun 2016, yang saat ini sedangdisiapkan oleh Sekretariat Tim PKSP Menko Perekonomian bersama K/L terkait.

Pengukuran capaian sinkronisasi pada setiap tahap yang dilakukan pada target provinsi dengan 24IGT penyusun PITTI, baik IGT batas wilayah, IGT Tatakan maupun IGT izin pemanfaatan ruang/hakatas tanah.yang kemudian dinilai secara komulatif pencapaianya. Terpenuhinya IKU dapat tercermindalam penyelesaian setiap tapahan sinkronisasi sampai dengan capaian dalam pelaksanaanrekomendasi dan rencana aksi penyelesaian tumpang tindih.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, akan berpengaruh terhadap pelaksanaan sinkronisasiPKSP pada Tahun 2020 dan tahun berikutnya. Target capaian sebesar 80% pada Tahun 2020merupakan pertimbangkan atas kondisi tersebut namun target penyelesaian akan meningkat padatahun-tahun berikutnya seiring dengan perbaikan kondisi pasca pandemi Covid-19.

Target persentase dalam Indikator Kinerja Kegiatan mencerminkan kinerja yang mendukung targetPemerintah yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 maupun Program Prioritas Pemerintah sertaArahan Presiden khususnya amanat Perpres Nomor 9 Tahun 2016.

Formula

Target penyelesaian diukur berdasarkan seluruh proses sinkronisasi penyelesaian tumpang tindihyang meliputi tahapan: 1) Identifikasi permasalahan tumpang tindih pemanfaatan lahan dan penyusunan Peta IndikatifTumpang Tindih IGT (PITTI), dihitung berapa capaian penyelesaian PITTI yang telah diselesaikan;2) Menentukan target sinkronisasi penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan lahan setiap tahunselama periode 2020-2024, dihitung berapa target dan langkah yang harus disusun terhadappenyelesaian tersebut;3) Melakukan analisis penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan lahan dan penyusunanrekomendasi tumpang tindih selama periode 2020-2024, dihitung jumlah rekomendasi penyelesaiantumpang tindih yang telah disusun; dan4) Fasilitasi penyusunan Rencana Aksi penyelesaian tumpang tindih pemanfaatan lahan olehKementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, dihitung berapa rencana aksi yang telah disusundan tidak lanjut terhadap pelaksanaan rencana aksi peyelesaian tersebut.

TujuanPenyelesaian permasalahan tumpang tindih pemanfataan lahan di 14 Provinsi serta untukmewujudkan tercapainya Sasaran Program Pengembangan Wilayah yang Meningkatkan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 10: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi Konektivitas dan Daya Saing

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data

Sekretrariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Badan Informasi GeospasialKementerian/Lembaga lainPemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan

Sumber Data : Sumber Data disampaikan secara berkala setiap Triwulan antara lain : Database Sekretrariat Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta Nota Dinas dan Surat penyampaian rekomendasi/progress/laporan pelaksanaan Percepatan

Kebijakan Satu Peta Produk Hukum/Regulasi tentang pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta Dokumen Rekomendasi Kebijakan pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta Dokumen Rencana Aksi pelaksanaan Percepatan Kebijakan Satu Peta Berita Acara Serah Terima hasil Kompilasi, Integrasi, dan/atau Sinkronisasi pelaksanaan

Percepatan Kebijakan Satu Peta

Tingkat Kendali IKU (…..) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..)Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (…..) Indirect

Polarisasi IKU : (…..) Maximize (…..) Minimize (X) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode PelaporanTahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNANPaket

Rekomendasi 100%

80%(dari 14 Provinsi)

s.d. Triwulan IPaket

Rekomendasi100%

20%(dari 14 Provinsi)

s.d. Triwulan IIPaket

Rekomendasi100%

40%(dari 14 Provinsi)

s.d. Triwulan IIIPaket

Rekomendasi100%

60%(dari 14 Provinsi)

s.d. Triwulan IVPaket

Rekomendasi100%

80%(dari 14 Provinsi)

Page 11: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang KODE IKU: S2

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.1. Terwujudnya Perekonomian Indonesia yang Unggul Melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas, Pemerataan Ekonomi yang Berkeadilan, Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan, serta Peningkatan Daya Saing

Deskripsi Sasaran Program Kebijakan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah salah satu kebijakan Pemerintahdalam rangka menarik investasi asing dan menciptakan lapangan pekerjaan. Denganmengutamakan pertumbuhan KEK di luar Pulau Jawa, KEK diharapkan dapat merangsangpertumbuhan ekonomi lebih cepat di seluruh wilayah Indonesia. KEK dikembangkan melaluipenyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untukmenampung kegiatan-kegiatan industri yang menjadi potensi daerah masing-masing dengan nilaiekonomi tinggi dan daya saing internasional.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dalam rangkamenunkan kesenjangan antar wilayah, diperlukan dorongan transformasi ataupun akselerasipembangunan wilayah KTI, yaitu: Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papuasekaligus tetap menjaga momentum pertumbuhan di wilayah Jawa, Bali dan Sumatera. Dalammencapai hal tersebut, Kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus perlu melaksanakan 2 tujuan. Tujuanpertama adalah untuk meningkatkan rasio laju pertumbuhan investasi tiap KEK lebih dari 1 (>1)dibandingkan dengan laju pertumbuhan investasi wilayah/provinsi/pulau. Tujuan kedua KebijakanKawasan Ekonomi Khusus adalah untuk menetapkan total kumulatif 18 KEK (dari 14 KEK pada akhirtahun 2019) hingga akhir tahun 2024.

Dalam perkembangan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus, terdapat beberapa hambatan dan isudalam meningkatkan daya saing kawasan agar dapat berkompetisi dengan kawasan sejenis diASEAN. Beberapa isu hambatan dalam meningkatkan daya saing KEK, antara lain:

a. Regulasi yang multi tafsir, syarat dan prosedur yang prosesnya panjangb. Keterbatasan kapasitas kelembagaanc. Profesionialitas badan pengelolad. Pelayanan investasi yang belum efektife. Pertumbuhan infrastruktur kawasan

Dalam mengoptimalkan kebijakan Kawasan Ekonomi Strategis diperlukan ekosistem yang mendukung iklim investasi, seperti halnya regulasi, infrastruktur wilayah, dan Sumber Daya Manusia berkualitas.

Indikator Kinerja Program : IKU.2. Jumlah Kawasan Ekonomi Khusus yang Berdaya Saing

Deskripsi IKU : DefinisiBerdasarkan sasaran yang telah disusun dalam RPJMN 2020-2024, disebutkan bahwa sasaranpengembangan Kawasan Strategis memiliki Indikator Pembangunan Rasio Pertumbuhan InvesasiKawasan (KEK/KI/KSPN) terhadap pertumbuhan investasi wilayah (per pulau/provinsi). Untukmendukung tercapainya Indikator Pembangunan, diperlukan KEK yang berdaya saing.

KEK yang berdaya saing adalah Kawasan Ekonomi Khusus yang memiliki rasio pertumbuhaninvestasi Kawasan lebih dari 1 terhadap pertumbuhan investasi wilayah (per pulau/provinsi). Rasio pertumbuhan investasi didapatkan dengan membandingkan trend pertumbuhan seluruhinvestasi di dalam KEK dari tahun ke tahun, dan dibandingkan dengan pertumbuhan rasiopertumbuhan investasi per provinsi atau pulau KEK tersebut berada.

Formula

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 12: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Tujuan

Monitor jumlah pertumbuhan investasi pada tiap-tiap Kawasan Ekonomi Khusus

Satuan Pengukuran Jumlah kawasan

Unit/Pihak Penyedia Data Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

Pejabat Penanggung Jawab Data Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus

Sumber Data : Database Sekretariat Dewan Nasional KEK

Tingkat Kendali IKU (X) High (…..) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..)Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (…..) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (…) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode PelaporanTahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNANPaket Rekomendasi

100% 1 kawasan KEK

s.d. Triwulan IPaket Rekomendasi

100% NA

s.d. Triwulan IIPaket Rekomendasi

100%NA

s.d. Triwulan IIIPaket Rekomendasi

100%NA

s.d. Triwulan IVPaket Rekomendasi

100% 1 kawasan KEK

Page 13: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang KODE IKU: S3

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : ( X ) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Strategis : Terwujudnya Pengembangan Wilayah yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing

Deskripsi Sasaran Program Membangun struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif yangdiwujudkan melalui pengembangan wilayah yang dilaksanakan secara terintegrasi untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing wilayah

Indikator Kinerja Program : IKU 3. Persentase Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas Sesuai Major Project RPJMN

Deskripsi IKU : Definisi

Berdasarkan RPJMN ke IV Tahun 2020-2024, terdapat empat pilar untuk mencapai tujuan utama darirencana pembangunan tersebut. Keempat pilar tersebut diterjemahkan ke dalam tujuh agendapembangunan yang di dalamnya terdapat Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan ProyekPrioritas.

Indikator persentase penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek InfrastrukturPrioritas (PIP) tersebut mencerminkan kinerja yang mendukung tercapainya taget-target yang sudahditentukan RPJMN dikarenakan setiap proyek PSN dan PIP harus tercantum ke dalam RPJMN.Upaya percepatan pembangunan nantinya akan difokuskan pada tiga kerangka utama (InfrastrukturPelayanan Dasar, Infrastruktur Ekonomi, dan Infrastruktur Perkotaan) sesuai dengan yang diamanahkan dalam Lampiran II Perpres 18/2020 tentang Proyek Prioritas Strategis (Major project)RPJMN 2020-2024 dan Narasi RPJMN 2020-2024.

Major Project merupakan proyek-proyek strategis yang terintegrasi dengan melibatkan Kementerianatau Lembaga, Pemda, BUMN, dan swasta, serta masyarakat yang bertujuan untuk memperkuatfokus dan pengendalian program (delivery mechanism). Majot Project telah ditetapkan pemerintahsebanyak total 42 program terdiri dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek InfrastrukturPrioritas (PIP) yang apabila diuraikan, terdapat total 62 proyek dimana 43 proyek di antaranyamerupakan tanggungjawab Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruangmelalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas untuk melakukan percepatanpenyelesaiannya. Dari 43 proyek tersebut, telah ditetapkan target enam proyek selesai di tahun2020, tujuh proyek selesai di tahun 2021, lima proyek selesai di tahun 2022, lima proyek di tahun2023, dan 20 proyek selesai di tahun 2024.

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, di tahun 2020 ditetapkan target enam proyek yang akanselesai. Namun, karena di tahun ini terjadi pandemi Covid-19 maka dari enam proyek tersebut hanyaakan dapat diselesaikan lima proyek, atau jika dihitung persentase nya adalah sebesar 83% (5 dari 6proyek). Adapun enam proyek yang ditargetkan selesai di tahun 2020 meliputi Tol Medan-Binjai, TolPekanbaru-Dumai, Tol Banda Aceh-Sigli, SPAM Umbulan, SPAM Bandar Lampung, dan PelabuhanInternasional Hub Bitung. Walaupun tidak bisa dipungkiri, pembangunan enam proyek tersebutterganjal oleh isu-isu krusial yang menjadi semakin berpengaruh karena berlangsungnya masapandemi Covid-19, seperti isu pembebasan lahan/tanah, mobilisasi tenaga kerja, material, dan lainsebagainya. Selain itu, juga mempertimbangkan tugas dan fungsi dari Kemenko BidangPerekonomian itu sendiri sebagai Kementeran Koordinator, bukan sebagai Kementerian Teknis yangterjun langsung dalam pelaksanaan pembangunan proyek. Terdapat satu proyek yang palingterdampak dan kemungkinan dapat terselesaikan di tahun 2020 menjadi sangat kecil, yaitu proyekSPAM Umbulan yang terpaksa harus ditunda proses COD-nya sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Lima proyek lainnya (83%) lainnya kemungkinan besar dapat diupayakan percepatanpenyelesaiannya di tahun 2020.

Tercapainya target atas Indikator “Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek InfrastrukturPrioritas Sesuai Major Project RPJMN” didukung oleh dokumen berikut:1. Kebijakan terkait Skema Pendanaan Infrastruktur (Perpres No.32/2020 tentang HPT, SDG

Indonesia One Fund, Strategi Pendanaan BUMN);2. Nota Dinas Penyampaian Progres Penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek

Infrastruktur Prioritas;3. Paparan terkait Progres Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur

Prioritas (dalam bentuk PPT);4. Laporan Semester KPPIP terhadap Hasil Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

dan Proyek Infrastruktur Prioritas;5. Laporan evaluasi daftar Proyek Strategis Nasional dan Proyek Infrastruktur Prioritas

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 14: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

(Laporan Tahunan);6. Laporan Kepada Presiden terhadap Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Proyek

Infrastruktur Prioritas; dan7. Kajian Optimalisasi Pemanfaatan Infrastruktur Yang Sudah Selesai Atau Sedang Dalam

Pembangunan (termasuk hasil evaluasi pemanfaatan infrastruktur yang telah terbangunterhadap pengembangan wilayah) dan kebijakan lainnya.

Formula

Cara Pengukuran target penyelesaian PSN dan PIP di Tahun 2020 : 1) Identifikasi PSN dan PIP yang masuk ke dalam Major Project RPJMN. Terdapat 62 PSN dan

PIP yang masuk ke dalam Major Project dimana yang menjadi tanggung jawab KPPIP adalahsebanyak 43 proyek;

2) Menentukan target jumlah PSN dan PIP setiap tahun selama periode 2020-2024, yaitu enamproyek di tahun 2020, tujuh proyek di tahun 2021, lima proyek di tahun 2022, lima proyek ditahun 2023, dan 20 proyek di tahun 2024;

3) Target enam proyek yang akan selesai di tahun 2020 tidak dapat tercapai 100% dan hanyadapat tercapai lima di antaranya;

4) Lima dari enam proyek apabila dipersentasekan menjadi 5/6 x 100% = 83%.

Tujuan

Terselesaikannya Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) Sesuai Major Project RPJMN

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas dan Kementerian/ Lembaga Teknis yang menjadi penanggung jawab masing-masing proyek

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Sumber Data : Database Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

Tingkat Kendali IKU (…..) High (…..) Moderate (X) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (…..) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (X) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan ( X ) Triwulanan (….) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode PelaporanTahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNANPaket

Rekomendasi 100%

83%(5 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan IPaket

Rekomendasi100%

17%(1 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan IIPaket

Rekomendasi100%

50%(3 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan IIIPaket

Rekomendasi100%

67%(4 dari 6 proyek)

s.d. Triwulan IVPaket

Rekomendasi100%

83%(5 dari 6 proyek)

Page 15: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang KODE IKU: S4

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : (X) Stakeholder (…) Customer (...) Internal Business Process (…) Learning & Growth

Sasaran Program : Membangun struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif yang diwujudkan melalui pengembangan wilayah yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing wilayah

Deskripsi Sasaran Program Indonesia merupakan negara dengan tingkat resiko bencana alam yang cukup tinggi, didukung

data dari BNPB bahwa sebagian besar wilayah Indonesia berada pada tingkat kerawanan bencana

yang tinggi. Menurut data yang dihimpun dalam Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI)-BNPB,

pada periode tahun 2009 hingga 2019 berjalan, lebih dari 75% (14.761) kejadian bencana merupakan

bencana hidro meteorologi dan hanya sekitar 25% (4.790) merupakan bencana geologi.

Bencana tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga secara ekonomi. Pada tahun 2004-2016,

kerugian ekonomi Indonesia akibat bencana mencapai ±Rp 166,6 Triliun dan tahun 2017-2018

mencapai ±Rp 67,53 Triliun. Tingginya angka ini dipengaruhi salah satunya oleh tingkat kerusakan

infrastruktur dan berpotensi mengganggu perekonomian secara lebih luas.

Konsep ketahanan kebencanaan yang diajukan utamanya untuk mengurangi kerugian ekonomi

terdampak bencana. Hal itu sejalan dengan Program Prioritas (PP 2) dalam Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2020, yakni Penguatan Infrastruktur Kawasan Tertinggal dan Ketahanan

Bencana, dengan salah satu indikatornya ialah penurunan persentase potensi kehilangan PDB akibat

dampak bencana. Penguatan mitigasi ini menjadi penting untuk meminimalisasi kerugian serta

perannya bagi perekonomian agar cepat pulih pasca terjadinya bencana. Tidak hanya itu, ketahanan

terhadap bencana merupakan nilai tambah bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia

dengan didukung integrasi konektivitas antar wilayah dan kemudahan berusaha yang berdaya saing.

Pada tahun 2020, ketahanan kebencanaan yang diusung tidak hanya untuk upaya mitigasi,

tetapi juga bagaimana kerangka/ konsep untuk percepatan pemulihan ekonomi pascabencana.

Dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana

Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah,

Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram, dan wilayah terdampak di Provinsi Nusa Tenggara Barat

serta Inpres Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana

Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah dan wilayah terdampak lainnya, telah

menginstruksikan secara khusus agar “Menteri Koordinator Bidang Perekonomian memfasilitasi

pengoordinasian kementerian/ lembaga dalam penyelesaian permasalahan mengenai perekonomian

yang terkendala akibat bencana”.

Implementasi strategi ketahanan kebencanaan sebagaimana yang dikonsepkan dalam Deskripsi IKU

merupakan salah satu alat untuk mencapai sasaran program ini.

Indikator Kinerja Utama (IKU) : Persentase implementasi strategi ketahanan kebencanaan dalam pengembangan wilayah untuk mendukung penurunan persentase potensi kehilangan PDB akibat bencana dan percepatan pemulihan ekonomi pascabencana

Deskripsi IKU : Definisi

Strategi ketahanan kebencanaan dalam pengembangan wilayah ditujukan untuk mendukung penurunan persentase potensi kehilangan PDB akibat bencana yang isu utamanya, meliputi mitigasi dan ketahanan bencana, pemulihan ekonomi pascabencana, dan pemanfaatan teknologi untuk ketahanan kebencanaan.

Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan implementasi strategi ketahanan kebencanaan dalam pengembangan wilayah, antara lain Koordinasi Pengembangan Pembiayaan Risiko Bencana (Disaster Risk Financing), Percepatan Implementasi Rencana Keberlanjutan Usaha (Business Continuity Plan/BCP), Penerapan Building Code, dan Pemanfaatan Teknologi untuk Ketahanan Kebencanaan di Kawasan Strategis Ekonomi (KSE) yang Rawan Bencana. Implementasi strategi ketahanan kebencanaan di KSE akan mendukung pencapaian sasaran dan indikator RPJMN Bab VII.23 yaitu “Sasaran: Peningkatan Ketahanan Kebencanaan dengan target penurunan persentase potensi kehilangan PDB akibat bencana sebesar 0,10% pada tahun 2024. Rencana implementasi strategi ketahanan kebencanaan di 4 (empat) lokasi piloting project pada tahun 2020 adalah Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Semarang (Jawa Tengah).

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 16: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Formula

Pengukuran target setiap tahun dibuat menjadi berdasarkan lokasi dan progress penerapan strategi ketahanan bencana di masing-masing lokasi tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 2020, target 75% dari 4 lokasi KSE artinya 3 KSE yang dipilih di tahun 2020 telah menerapkan minimal 1 strategi ketahanan kebencanaan atau 4 lokasi telah memulai penerapan minimal 1 strategi ketahanan kebencanaan dengan kemajuan 75%. Langkah-langkah penerapan strategis dimulai dengan (1) tersedia panduan; (2) terlaksananya sosialisasi; (3) perencanaan implementasi, dan (4) pelaksanaan/implementasi. Kemajuan 75% artinya sampai dengan tahap ketiga yaitu perencanaan implementasi.

Lokasi Kawasan Strategis Ekonomi (PSN/KEK/KI/FTZ rawan bencana) yang dipilih akan didetilkan pada saat penyusunan rencana aksi. Lokasi KSE setiap tahun akan berbeda sesuai prioritas.

Tujuan

Mendukung penurunan persentase potensi kehilangan PDB akibat bencana melalui pelaksanaan implementasi strategi ketahanan kebencanaan dalam pengembangan wilayah

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data

Asisten Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian Koperasi dan UKM Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kementerian/Lembaga terkait lainnya

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi

Sumber Data : Database Asisten Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi Nota dinas Bahan rapat (bahan tayang) Laporan kegiatan dalam bentuk dokumen hardcopy maupun softcopy Hasil Kajian Rekomendasi Strategi Pengembangan Ketahanan Kebencanaan Infrastruktur

Ekonomi (tersedia bulan November) Laporan Pelaksanaan Sosialisasi Strategi Ketahanan Kebencanaan di KSE rawan bencana

(tersedia bulan Desember) LAKIP Kementerian/ Lembaga (tersedia awal tahun 2021)

Tingkat Kendali IKU (…..) High ( X ) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact ( X ) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode ( X ) Sum (…..) Average (....) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU ( X ) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading ( X ) Direct (…..) Indirect

Polarisasi IKU : ( X) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 75%

s.d. Triwulan I 15%

s.d. Triwulan II 25%

s.d. Triwulan III 50%

s.d. Triwulan IV 75%

Page 17: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang KODE IKU: IB.1

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer( X ) Internal Business Process

(…) Learning & Growth

Sasaran Program : Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah & Tata Ruang yang Berkualitas

Deskripsi Sasaran Program Kebijakan Pengembangan Wilayah & Tata Ruang Yang Berkualitas merupakan kebijakan yang bertujuan untuk membangun struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitifyang diwujudkan melalui pengembangan wilayah yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing suatu wilayah

Indikator Kinerja Utama (IKU) : IKU 5. Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yangditerima Menko Perekonomian

Deskripsi IKU : Definisi

Rekomendasi kebijakan yang diterima Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang yangditerima Menko Perekonomian merupakan rekomendasi mengenai suatu kebijakan yang diajukanoleh Deputi Bidang Kooordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang kepada MenteriKoordinator Bidang Perekonomian yang diterima oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomiandan/atau ditindaklanjuti melalui disposisi Menko Perekonomian kepada Deputi pengusul atau uniteselon I lain untuk ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan Rapat Koordinasi tingkat Menteri maupuntingkat Eselon I, serta penyampaian Rekomendasi kebijakan tersebut dalam Rapat KoordinasiTingkat Menteri dan/atau Tingkat Sesmenko/Deputi/Staf Ahli maupun penyampaian RekomendasiKebijakan kepada Instansi lain.

Rekomendasi kebijakan yang diterima Deputi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang terdiridari :1. Rekomendasi Bidang Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi2. Rekomendasi Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan3. Rekomendasi Bidang Peningkatan Daya Saing Kawasan4. Rekomendasi BIdang Ketahanan Kebencanaan dan Pemanfaatan Teknologi 5. Rekomendasi Bidang Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan

Penerimaan rekomendasi tersebut ditindaklanjuti melalui:a. penyelenggaraan rapat koordinasi tingkat Menteri atau tingkat Eselon Ib. penyampaian rekomendasi kebijakan tersebut dalam rapat koordinasi tingkat Menteri dan/atau

tingkat Sesmenko/Deputi/Eselon I/Staf Ahlic. penyampaian rekomendasi kebijakan kepada Instansi lain

FormulaMembandingkan antara jumlah rekomendasi kebijakan yang diterima dengan jumlah rekomendasikebijakan yang disampaikan

Tujuan1. Terwujudnya Kebijakan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Yang Berkualitas dan

Berkelanjutan2. Terwujudnya Pengembangan Wilayah Yang Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Integrasi

Konektivitas dan Daya Saing

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Sumber Data : Database Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Tingkat Kendali IKU ( X) High (…..) Moderate (…..) Low

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 18: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Tingkat Validitas IKU (…..) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (X) Sum (…..) Average (…..) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (…..) Non-Cascading

Metode Cascading (….) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (…..) Maximize (…..) Minimize (…..) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (X) Triwulanan (....) Semesteran ( … ) Tahunan

Periode PelaporanTahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNANPaket

Rekomendasi 100% 100%

s.d. Triwulan IPaket

Rekomendasi100% 25%

s.d. Triwulan IIPaket

Rekomendasi100% 50%

s.d. Triwulan IIIPaket

Rekomendasi100% 75%

s.d. Triwulan IVPaket

Rekomendasi100% 100%

Page 19: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG KODE IKU: 2

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (...) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.2. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

yang baik

Deskripsi Sasaran Program Good governance dan clean government adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, serta bersih dan berwibawa atau terhindar dari penyalahgunaan

alokasi anggaran/ korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang

handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Program (IKP) : IKU.2. Nilai Indeks Profesionalitas ASN Deputi BIdang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang berkategori tinggi

Deskripsi IKU : Definisi

Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang berdasarkan kesesuaian kualifikasi,

kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan.

Formula

Rumus Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN yaitu jumlah total hasil perkalian dari bobot indikator ( kualifikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN) dikalikan nilai masing-masing jawaban indikator. Adapun rumus tersebut berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Nomor 8

tahun 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara.

Tujuan

Mengukur Indeks Profesionalitas ASN Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.

Satuan Pengukuran Nilai

Unit/Pihak Penyedia Data Kepala Biro Umum, Bagian Sumber Daya Manusia, Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan

Kawasan Strategis Ekonomi

Pejabat Penanggung Jawab Data Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Sumber Data : Data yang terhimpun pada unit pengelola SDM dan Pegawai ASN bersangkutan – Biro Umum (SDM) – Pegawai ASN bersangkutan

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 20: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Periode Pelaporan Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024

Target Realisasi Target Target Target Target Target

TAHUNAN N/A N/A 80 82 85 90 95

s.d. Triwulan I N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan II N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan III N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan IV N/A N/A - - - - -

Page 21: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG KODE IKU: LG.2

( KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN )

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process ( X) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.5. Terwujudnya Tata Kelola Deputi BIdang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Yang Baik

Deskripsi Sasaran Program Terwujudnya Tata Kelola Deputi BIdang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Yang Baik merupakan Sasaran Strategis yang digunakan untuk mengukur tingkatan capaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth).

Indikator Kinerja Program (IKP) : IKU.6. Nilai SAKIP Deputi BIdang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Deskripsi IKP : Definisi

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur

dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi

SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP: (1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80);

Sangat Baik (4) B (Skor > 60-70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula

Nilai Evaluasi AKIP Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian oleh KeMENPAN dan RB

Tujuan

untuk mengukur sejauh mana Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Satuan Pengukuran Indeks

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian PAN dan RB

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi, Inspektorat

Sumber Data : Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Kementerian PAN dan RB

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (….) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (….) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (....) Sum (….) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (….) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (....) Minimize (....) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (….) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 82,84

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A 82,84

Page 22: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG KODE IKU: 3

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (...) Learning & Growth

Sasaran Program : SS.2. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

yang baik

Deskripsi Sasaran Strategis Good governance dan clean government adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, serta bersih dan berwibawa atau terhindar dari penyalahgunaan

alokasi anggaran/ korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang

handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Program (IKP) : IKU.3. Persentase Pemenuhan Nilai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Deskripsi IKP : Definisi

Nilai PMPRB adalah nilai yang diperoleh dari penilaian mandiri unit kerja melalui aplikasi pmprb.menpan.go.id atas upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance. Penilaian

mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB pada komponen Pengungkit baik Pemenuhan maupun Reform berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Formula

Perbandingan antara Target dan Nilai Maksimal yang dapat diperoleh Unit Kerja pada Komponen

Pengungkit dikali 100%

Tujuan

Untuk mengukur tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.

Satuan Pengukuran Nilai

Unit/Pihak Penyedia Data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Pejabat Penanggung Jawab Data Kepala Biro Hukum dan Organisasi / Inspektorat, Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Sumber Data : Keluaran aplikasi pmprb.menpan.go.id dan Laporan PMPRB Inspektorat.

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (X) Exact (…..) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran ( X ) Tahunan

Page 23: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Periode Pelaporan Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN N/A N/A N/A N/A 85

s.d. Triwulan I N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan II N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan III N/A N/A N/A N/A -

s.d. Triwulan IV N/A N/A N/A N/A 85

Page 24: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN TATA RUANG KODE IKU: 2

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

Perspektif : (…) Stakeholder (…) Customer (…) Internal Business Process (...) Learning & Growth

Sasaran Program : LG.2. Terwujudnya Tata Kelola Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

yang baik

Deskripsi Sasaran Program Good governance dan clean government adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab, serta bersih dan berwibawa atau terhindar dari penyalahgunaan

alokasi anggaran/ korupsi. Untuk mewujudkan hal tersebut harus didukung dengan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai sehingga menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang

handal dan profesional, sistem perencanaan dan penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan, pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, serta sistem pengawasan internal yang efektif

Indikator Kinerja Program (IKP) : IKU.4. Persentase Realisasi Anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Deskripsi IKU : Definisi

Persentase kualitas pelaksanaan anggaran adalah indikator yang ditetapkan untuk menggambarkan kualitas pelaksanaan anggaran belanja dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas

pelaksanaan anggaran dan penggunaan belanja secara proporsional.

Formula

Rumus Pengukuran persentase kualitas pelaksanaan anggaran terdiri dari unsur penyerapan anggaran dan unsur pencapaian kinerja keluaran (output) yang masing-masing diberikan bobot 50% (lima puluh perseratus) dengan ketentuan sebagai berikut:

Realisasi IKU = (% penyerapan anggaran x 50%) + (% pencapaian keluaran x 50%)

- % Penyerapan anggaran= (realisasi penyerapan belanja : pagu belanja) x 100% - % Pencapaian keluaran= (realisasi keluaran : target keluaran) x 100%

Tujuan

Mengukur Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran di Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang.

Satuan Pengukuran Persentase

Unit/Pihak Penyedia Data Biro Umum (Keuangan)

Pejabat Penanggung Jawab Data Asisten Deputi Perencanaan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi

Sumber Data : - Data penyerapan anggaran terhadap pagu DIPA, yang didasarkan pada hasil realisasi SP2D dalam aplikasi OM SPAN;

- Capaian output yang dihitung berdasarkan perbandingan jumlah output yang terkonfirmasi dengan output yang ditargetkan.

Tingkat Kendali IKU (….) High (X) Moderate (…..) Low

Tingkat Validitas IKU (….) Exact (X) Proxy (…..) Activity

Jenis Konsolidasi Periode (….) Sum (…..) Average (X) Take Last Known Value

Jenis Cascading IKU (X) Cascading Peta (…..) Cascading Non Peta (....) Non-Cascading

Metode Cascading (X) Direct (….) Indirect

Polarisasi IKU : (X) Maximize (.......) Minimize (......) Stabilize

Periode Pelaporan : (....) Bulanan (....) Triwulanan (....) Semesteran (X) Tahunan

Page 25: KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN …kinerja.ekon.go.id/perencanaan/download/pk-722-2020R-7... · 2020. 12. 16. · Roadm apd n K ergk aD tb s K u nj g l p ng KEK S eiMangk

Periode Pelaporan Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024

Target Realisasi Target Target Target Target Target

TAHUNAN N/A N/A 98 98,2 98,3 98,4 98,5

s.d. Triwulan I N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan II N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan III N/A N/A - - - - -

s.d. Triwulan IV N/A N/A - - - - -