KEMARITIMAN

22
KEMARITIMAN D I S U S U N OLEH : NAMA : MUH. HASRIANDY ASYHARI NIM : H31110275 GOLONGAN : H5 UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Transcript of KEMARITIMAN

Page 1: KEMARITIMAN

KEMARITIMAN

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

NAMA : MUH. HASRIANDY ASYHARI

NIM : H31110275

GOLONGAN : H5

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Page 2: KEMARITIMAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia yang strategis

terletak didaerah tropis yang diapit oleh dua benua yakni Asia dan Australia dan

dua samudra yaitu Samudera Pasifik dan Sumudera Hindia, serta pertemuan dari

tiga lempeng besar dunia Eurasia, India, Australia dan Pasifik. Dengan posisi

silang yang sangat strategis dan kaya dengan sumberdaya alam yang

beranekaragam, hal tersebut merupakan kekayaan yang luar biasa bagi Indonesia.

Negara Indonesia 2/3 wilayahnya atau sekitar 5.8 juta merupakan lautan

dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km atau sekitar 14% dari panjang garis

pantai dunia dan memiliki sekitar 17.504 pulau besar dan kecil. Dengan luas laut

demikian, dan dengan pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada, Indonesia

secara geografis merupakan negara maritim terbesar di dunia.

Salah satu keunikan posisi kepulauan Nusantara adalah karena Indonesia

terbentuk dari pertemuan tiga lempeng raksasa bumi (earth) yakni lempeng

Pasifik, lempeng Eurasia dan lempeng Samudera Hindia-Australia. Oleh karena

itu tidaklah mengherankan kalau berbagai fenomena alam (earth fenomena) sangat

kaya di Indonesia. Fenomena alam yang paling menonjol adalah daerah paparan

Sunda yang memiliki laut dangkal di sebelah Barat, wilayah-wilayah dengan

palung-palung laut dalam di bagian Tengah (laut Banda) dan daerah paparan

Sahul dengan laut dangkal di ujung Timur. Dari Barat sampai ke Timur kepulauan

Nusantara terbentang jalur magnetic dan jalur seismic serta jalur anomaly gravitas

negatif terpanjang di dunia. Atas dasar susunan geografis yang demikan unik,

terbentang lautan luas yang memeluk kepulauan Nusantara dengan kokoh dan

dengan variasi jenis-jenis kedalaman laut yaitu laut dangkal dan laut dalam yang

memberi keindahan dan aneka ragam biota laut di dalamnya. Gambaran ini

Page 3: KEMARITIMAN

memperlihatkan potensi-potensi perekonomian dalam bentuk potensi tambang,

Perikanan, ekosistem lindung dan jasa-jasa Kelautan sangatlah besar.

Pembangunan sektor kemaritiman Indonesia dinilai masih jauh tertinggal

dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, seperti

Singapura, Malaysia, dan Filipina. Meskipun Indonesia memiliki garis pantai

terpanjang di dunia dan merupakan negara kepulauan, tetapi potensi kelautan

ataupun kemaritiman tersebut belum banyak dinikmati mayoritas rakyat negara

ini. Hal itu dikarenakan konsep pembangunan hanya berorientasi pada daratan,

sementara kemaritiman didudukkan pada porsi yang lebih kecil.

Sejarah mencatat bahwa pada masa Pemerintahan Hayam Wuruk (1350-

1389) wilayah kekuasaan Majapahit meliputi seluruh Indonesia. Bahkan, sampai

ke Siam, Birma, Kamboja, Amman, India, dan Cina.

Sebelumnya pada abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sungai

Kapur Riau pernah memiliki daerah kekuasaan meliputi Tulang Bawang

(Lampung), Pulau Bangka (dekat Palembang), Jambi (Sungai Batanghari),

Kerajaan Kaling dan Mataram (Jawa Tengah), serta Kedah (Semenanjung Melayu

atau Malaysia), hingga Tanah Genting Kra (Malaysia). Dalam perkembangannya

Sriwijaya menjadi pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara. Bahkan, hingga

di Cina dan India. Sriwijaya juga menjadi pusat dan pintu perdagangan antara

Indonesia dengan Barat. Kedua kerajaan tersebut memiliki kesamaan: meraih

kejayaan dengan mengembangkan wilayah perairannya yang luas dan memiliki

armada laut yang kuat.

Kondisi geografis Sriwijaya dan Majapahit sebenarnya tidak berbeda

dengan kondisi negara kita saat ini. Ya. Indonesia adalah negara maritim terbesar

di dunia dengan dua per tiga luas wilayah (atau sekitar 5,8 juta km2) berupa lautan

dan terdiri dari sekitar 17.504 pulau yang dikelilingi oleh garis pantai sepanjang

81.000 km. Indonesia menjadi negara terkaya di dunia dalam hal keragaman

hayati (biodiversity).

Page 4: KEMARITIMAN

Sumber daya pesisir dan laut Indonesia memiliki arti penting bagi dunia

internasional mengingat spesies flora dan fauna yang ditemukan di perairan tropis

Indonesia lebih banyak daripada kawasan mana pun di dunia. Sekitar 24% dari

produksi ekonomi nasional berasal dari industri-industri berbasis wilayah pesisir.

Termasuk produksi gas dan minyak, penangkapan ikan, pariwisata dan

transportasi. Beragam ekosistem laut dan pesisir yang ada menyediakan sumber

daya lestari bagi sebagian besar rakyat Indonesia.

Indonesia adalah negara yang memiliki potensi begitu melimpah terutama

potensi kelautannya. Dilihat secara letak geografisnya yang terletak antara dua

samudera (pasifik dan hindia) dan dua benua (Asia dan Australia) inilah,

Indonesia seharusnya dapat menjadi negara maritim yang dapat menghasilkan

keuntungan dalam bidang kemaritiman.

Meskipun Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang cukup besar,

tetapi bidang kemaritiman bukanlah menjadi fokus perhatian dari berbagai

kalangan terutama pemerintah saat ini.

B. Rumusan Masalah

Mengapa potensi kemaritiman Indonesia tidak menjadi perhatian utama oleh

pemerintah saat ini ?

Page 5: KEMARITIMAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah kemaritiman Indonesia

 Pembentukan wilayah maritim di Indonesia dimulai pada tanggal 13

Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia waktu itU (Djuanda

Kartawidjaja)dengan nama "Deklarasi Juanda".   Deklarasi ini yang

menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di

antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

    Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu

pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme

Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan jaman Hindia

Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di

sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil

dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang

memisahkan pulau-pulau tersebut.

    Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip

negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan

besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau pun merupakan wilayah

Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya

diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Akibatnya

luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km²

menjadi 5.193.250 km². Dengan perhitungan 196 garis batas lurus (straight

baselines) dari titik pulau terluar, terciptalah garis maya batas mengelilingi RI

sepanjang 8.069,8 mil laut [1] .

    Setelah melalui perjuangan yang penjang, deklarasi ini pada tahun 1982

akhirnya dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut PBB ke-III

Page 6: KEMARITIMAN

Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982).

Selanjutnya delarasi ini dipertegas kembali dengan UU Nomor 17 Tahun 1985

tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

    Pada tahun 1999, Presiden Soeharto mencanangkan tanggal 13 Desember

sebagai Hari Nusantara. Penetapan hari ini dipertegas dengan terbitnya

Keputusan Presiden RI Nomor 126 Tahun 2001, sehingga tanggal 13 Desember

resmi menjadi hari perayaan nasional.

Penataan Ruang Nasional

Menurut UU 26 tahun 2007, Ruang adalah wadah yang meliputi ruang

darat, ruang laut, dan ruang Udara, termasuk di dalamnya sebagai satu-

kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan,

dan memelihara kelangsungan hidup.sedangkan penataan Ruang adalah suatu

sistem proses perencanaan tataruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian

pemanfaatan ruang.

Dalam proses perkembangannya diaturlah tingkatan penataan ruang dari

Tataruang Nasional, Pulau, Propinsi, sampai dengan Tataruang Kabupaten/kota.

Tingkat penyajian masing-masing tataruang berbeda-beda.

Anehnya, penataan ruang yang dilakukan saat ini didominasi atas

keinginan. Selain itu perencanaan masih terkotak-kotak kedalam satuan

administrasi, Alasan klasik yang di perdengungkan adalah karena pelaksana dari

aturan ini adalah pemerintah yang dibagi berdasarkan administrasinya. Padahal

melihat pengertian Ruang diatas, Tatruang dibuat haruslah berdasar satu-kesatuan

wilayah tempat manusia dan mahluk lain hidup atau yang sering disebut adalah

Ekosistem. Bicara ekosistem adalah bicara wilayah berdasarkan kondisi

Lingkungan (satuan Alam).

Karena berdasarkan keinginan ini pulalalah penataan ruang hanya

didominasi sector darat. Harap diingat wahai para pemegang kekuasaan, wilayah

Page 7: KEMARITIMAN

laut yang diperjuangkan bangsa Indonesia (dimulai dari Deklarasi Juanda 1958)

telah diakui sebagai wilayah Nasional yang berakibat luas wilayah yang tadinya

1.9 juta km2 menjadi 5.8juta km2, atau 2/3 wilayah adalah laut. Sebagai Negara

laut, semangat menata ruang pun harus berlandaskan kondisi geografis.

Penataan ruang Indonesia seharusnya berbasiskan semangat Kemaritiman.

Pola ruang haruslah mengikuti karakteristik sumber daya berbasis kepulauan

dengan alur demand and supply yang saling mendukung dengan memperhatikan

karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) ditiap pulau. Struktur ruang nasional

haruslah yang mendukung kegiatan arus laut dan darat. Kota-kota pelabuhan harus

dihubungkan dalam satu konsep koridor berbasis komoditas.

Secara hirarki, penataan ruang Indonesia dapat dikelompokkan dari

Tataruang Nasional, Tatruang Gugusan Laut (bukan TR Pulau, konsep yang

memisahkan), TR Propinsi, TR Kabupaten/Kota.

Hukum-hukum Kemaritiman Indonesia

Klaim Indonesia terhadap laut yang dimulai dari deklarasi Juanda, berhasil

mencetuskan dan mengakui beberapa Undang-undang Kemaritman yaitu:

UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesi, sebagai penegas legalitas

Deklarasi Djuanda

UNCLOS 1982 tentang hukum Maritim Internasional, mulai diterapkan di

Indonesia melalui UU No.17 th.1985

UU No.5 Th.1983, mengesahkan kedudukan Indonesia dalam Zona

Ekonomi Eksklusif.

UU No.21 Th.1992 tentang pelayaran.

UU No.6 Th.1996 tentang perairan Indonesia.

UU No.38 Th.2002, tentang Titik Dasar Indonesia, dan

UU No.31 Th.2004, tentang Perikanan Indonesia.

Page 8: KEMARITIMAN

    Saat ini, UU No.21 Th.1992 sedang dalam revisi dan digodok. Dimana

Undang-undang yang baru diharapkan lebih membuka peluang pengembangan

maritim. Selain itu, UU No.38 Th.2002 juga memerlukan revisi menyangkut

hilangnya 2 Titik Dasar Kepulauan Indonesia di P.Sipadan dan P.Ligitan akibat

ketidakseriusan pemerintah dalam penjagaannya.

Aspek fisik kemaritiman

Berbagai ketentuan tentang batas maritime telah memberikan dampak

signifikan terhadap suatu Negara tentang potensi dan pemanfaatan laut yang

berada pada yuridiksi wilayah maritime. Salah satu potensi kemaritiman yang

diperhatikan adalah aspek fisik kemaritiman.

Aspek fisik kemaritiman berkaitan erat dengan potensi fisik laut dalam

mendukung wilayah maritime. Secara umum aspek fisik dapat dibedakan menjadi

potensi sediment laut, topografi laut, dan Potensi sumberdaya energi.

Sedimen laut merupakan suatu material butiran-butiran yang dapat

ditransportasikan oleh aliran air dan diendapkan sebagai lapisan butiran-butiran

yang solid didasar sungai, laut dan tubuh air lainnya. Sedimen adalah proses

pengendapan material.

Lingkungan laut dan samudera seringkali menjadi tempat sediment di

endapkan. Sediment dapat terdiri dari material-material yang berasal dari perut

bumi yang dibawa oleh sungai dan aliran air yang dekat laut atau berupa sediment

laut lain misalnya pasir. Beberapa jenis endapan yang dapat ditemui wilayah laut

Indonesia adalah sebagai berikut:

Ø      Batu keras: semua sediment yang terdiri dari partikel atau batuan yang

bergaris tengah lebih dari 2mm.

Ø      Pasir dan lanau: sediment yang terdiri dari partikel yang bergaris tengah

Page 9: KEMARITIMAN

antara 2 micron- 2mm

Ø      Lumpur: semua sediment yang berasal dari perut bumi berukuran sangat

kecil dan mengandung komponen-komponen pasir dan partikel-partikel silt.

Sediment tersebut termasuk diataranya adalah Lumpur biru, Lumpur hijau,

Lumpur hitam, abu gunung berapi, dan lain sebagainya.

Ø      Selut gampingan: semua endapan mengeras yang partikelnya berukuran

pasir atau lebih halus mengandung sekitar 30%atau lebih CaCO3 kecuali

endapan yang semuanya tersusun dari cangkang moluska atau koral.

Ø      Selut silikan: semua endapan mengeras yang paling sedikit 30% cangkang

organisme silikan.

Ø      Lempung: semua pelagis yang berbutir halus bergaris tengah kurang dari 4

mikron, tersusun dari kurang lebih 30% jasad organisme dan kurang lebih

30% CaCO3.

Ø      Koral: semua endapan yang berasal dari bangkai terumbu karang.

Topografi laut dapat dikenali dari suatu peta Bathimetry. Dimana, peta

bathimetri merupakan peta yang menggambarkan kedalaman laut. Peta batimetri

tidak sedetil peta rupabumi yang menyajikan data ketinggian dan kenampakan

permukaan bumi.

Topografi laut yang bersumberkan dari peta Bathimetri dapat digunakan

untuk berbagai kepentingan misalnya dalam sector perhubungan laut,

pertamabangan, eksplorasi, penelitian, dan sebagainya. Selain itu, informasi yang

terkandung dalam peta Bathimetri dapat digunakan untuk analisa pembangunan

pelabuhan/dermaga, pelayaran kapal laut, penambangan minyak lepas pantai.,

penelitian batas kontinen antar Negara, dan sebagainya.

Page 10: KEMARITIMAN

Potensi sumberdaya energi dapat diidentifikasi melalui cekungan sediment

sumberdaya mineral dan energi lepas pantai. Berbagai informasi yang digunakan

adalah dari berbagai macam data dasar yaitu ketebalan sediment, pola struktur,

stratigrafi dasr laut berikut geodinamikanya, anomaly magnet total, serta gaya

berat. Hasilnya dapat digunakan untuk kajian mengenai potensi energi dan

sumberdaya mineral didasar laut.

Aspek sosek kemaritiman

Indonesia memiliki luas laut sekitar 5.8km2. Area yang cukup luas tersebut

ditopang dengan berbagai potensi yang ada di dalamnya soyogyanya mampu

untuk mensejahterakan rakyat Inodenia. Dengan adanya realita tersebut, budaya

bahari (maritime) perlu digiakkan lagi seperti ketika jaman kerajaan Sriwijaya

dahulu yang mampu menyatukan wilayah nusantara dengan angkatan lautnya.

Bahkan menurut Sarwono Kusumaatmaja, angkatan laut bangsa Indonesia

merupakan yang tertangguh no.4 di dunia setelah Amerika Serikat, Uni Soviet,

dan Iran pada era Sukarno. Negara Indonesia merupakan satu-satunya bangsa di

Dunia yang menamakan wilayahnya sebagai tanah air. Semoga kedepannya

Indonesia mampu menyadari potensi dan struktur kewilayah Negara dominant

laut, dan mampu merubah konsep Negara kepulauan (yang berbasis darat)

menjadi Negara Maritim.

Dalam pembuatan system Informasi kemaritiman Indonesia, informasi

social dan ekonomi yang mendukung kemaritiman layak untuk ditampilkan.

Terdapat enam informasi utama yanitu :

Ø      Informasi akademi maritime, yang secara pshicologis mampu untuk

menumbuhkan kesadaran akan Negara Maritim kepada siswa yang belajar

dan di kalangan masyarakat.

Ø      Informasi pelabuhan perikanan, sebagai sarana pendukung pengelolaan

hasil perikanan di Laut.

Page 11: KEMARITIMAN

Ø      Informasi pelabuhan pelayaran, sebagai sarana utama dermaga kapal-

kapal.

Ø      Informasi jalur pelayaran di Indonesia yang dikelola oleh Pelindo, untuk

mampu menjangkau seluruh pulau-pulau di Indonesia dan sebagai

pendukung perekonomian pulau-pulau yang dituju.

Ø      Informasi Objek wisata bahari yang secara umum terbagi menjadi tiga

yaitu Wisata pantai, wisata selancar, dan wisata Taman Laut. Dengan

kenyataan wilayah geografis Indonesia sebagai Negara maritime, sudah

saatnya Pemerintah Indonesia lebih mempopulerkan wisata bahari daripada

wisata darat, dan

Ø      WPPI (Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia) yang dikembangkan

oleh Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

Aspek Biota Kemaritiman

Biota laut kemaritiman digunakan sebagai salah satu aspek yang

mendukung kemaritiman. Biota laut sendiri sebagai bentuk ekosistem kelautan

yang mempunyai berbagai macam potensi biota. Potensi biota ini diasumsikan

sebagai salah satu penggerak  kemajuan kemaritiman. Semakin tinggi potensi

biota, semakin tinggi pula kemungkinan sector perikanan yang nantinya

memajukan kemaritiman Bangsa.

Tidak semua biota laut digunakan dalam pembuatan informasi

kemaritiman. Dimana, hanya biota utama yang secara signifikan mampu untuk

mengembangkan kemaritiman. Informasi yang disampaikan dalam biota

kemaritiman ini menyangkut informasi Teripang, Mangrove, benih ikan, rumput

laut, lamun, dan terumbu karang.

Teripang merupakan salah satu echinoderma dari kelas holothuroidea

dengan tubuh yang bengkok dan kulit yang lunak. Teripang merupakan makanan

Page 12: KEMARITIMAN

yang lezat di Negara-negara timur seperi Malaysia, Jepang, China, dan Indonesia

sendiri. Teripang juga bernilai tinggi sebagai bahan obat-obatan (varietas Gamat).

Hutan mangrove merupakan tipe hutan khas yang terdapat disepanjang

pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Seringkali

juga disebut dengan hutan pantai, hutan payau, atau hutan pasang-surut.

Lingkungan mangrove dapat tumbuh dalam berbagai macam substrat, namun

demikian mangrove sangat peka terhadap pengendapan/sedimentasi, sirkulasi air

permukaan, pencucian, serta tumpahan minyak. Hutan mangrove dimanfaatkan

untuk berbagai macam keperluan seperti kayubakar, pembuatan arang, pembuatan

penyamak, konstruksi bangunan, obat-obatan, bahan industri kertas, dan

sebagainya. Perairan mangrove sendiri dikenal sebagai tempat berkembangbiak

bagi hewan aquatic berekonomis tinggi seperti udang, ikan, dan kerang-kerangan.

Selain itu, fungsi yang lain adalah untuk melindungi garis pantai dari erosi, dan

menahan gelombang pasang/tsunami yang dating.

Benih ikan merupakan salah satu potensi biota laut yang apabila

dikembangkan dapat untuk menunjang sector kemaritiman. Perseberan benih ikan

di Indonesia cenderung merata.

Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga yang sudah sepenuhnya

menyesuaikan diri untuk hidup di bawah permukaan air. Lamun hidup di perairan

dangkal agak berpasir. Sama halnya dengan rerumputan didaratan, lamun juga

membentuk padang yang luas dan lebat di dasar laut yang masih terjangkau oleh

sinar matahari. Padang lamun mempunyai berbagai macam fungsi diantaranya :

Ø      Sebagai perangkap sediment yang mampu untuk mengendapkan dan

menstabilkannya.

Ø      Padang lamun segar merupakan makanan untuk ikan duyung, penyu laut,

dan berbagai macam jenis ikan.

Page 13: KEMARITIMAN

Ø      Padang lamun sebagai habitan untuk berbagai ikan ukuran kecil dan udang.

Rumput laut (sea weeds) adalah jenis algae atau ganggang laut yang bersel

satu maupun bersel banyak. Rumput laut tumbuh dengan baik di perairan laut

dangkal hingga 30 meter, terutama pada daerah umbulan air laut dalam (wilayah

up welling). Rumput laut banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

makanan.

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai

produktivitas organic (penyedia nutrient) yang sangat tinggi. Selain fungsi

tersebut, terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung fisik, tempat

pemijahan, tempat bermain dan asuhan untuk berbagai biota. Di berbagai tempat

karang batu (hard coral) digunakan untuk berbagai kepentingan seperti konstruksi

jalan dan bangunan, bahan baku industri dan perhiasan. Ekosistem terumbu karang

sendiri terdapat di lingkungan perairan yang agak dangkal, terutama di gugusan

pulau-pulau pada perairan tropis.

Indonesia memiliki kurang lebih 50.000km2 ekosistem terumbu karang

yang tersebar diseluruh wilayah pesisir. Terumbu karang di Indonesia sangat

beragam jenisnya, dimana semua type terumbu karang yang mencakup jenis

terumbu karang tepi (fringing reefs) terumbu karang penghalang (barrier reefs),

terumbu karang cincin (atol) dan terumbu karang tambalan (patch reefs) terdapat

di perairan laut Indonesia.

Penentuan perbatasan antara Indonesia di daerah yang overlap, baik

yang menyangkut laut wilayah, zona tambahan, ZEE, maupun landas

kontinen dengan negara-negara tetangga, perlu dirundingkan dan diselesaikan

melalui perundingan dan perjanjian. Berikut permasalahan-permasalahan

maritim yang ada di Indonesia (Hasjim Jalal, 2005) :

a.       Permasalahan laut wilayah, yaitu didaerah-daerah perbatasan yang

lebar lautnya kurang dari 24 mil. Masalah ini terutama menyangkut

Page 14: KEMARITIMAN

perbatasan Indonesia-Malaysia dan Indonesia-Singapura yang belum

padu. Apalagi ditambah dengan ekspor pasir Indonesia ke Singapura

yang dapat berakibat perluasan klaim Singapura atas wilayah lautnya.

b.      ZEE, Indonesia baru mencapai perundingan dengan Australia namun

belum diratifikasi sehingga belum dapat disahkan, sedangkan untuk

batas-batas dengan negara lain seperti India, Vietnam, Thailand,

Malaysia, Palau, dan PNG belum dirundingkan.

c.  Batas landas kontinen, sebagian telah terselesaikan yaitu batas antara

Aceh-Andaman (India), Indonesia-Thailand (di utara Selat Malaka),

Indonesia-Malaysia (selat malaka, dan Laut China Selatan), Indoensia-

PNG, Indonesia-Australia. Namun untuk perbatasan Indonesia-Filipina-

Malaysia di Laut Sulawesi belum dapat terselesaikan.

d.      Kepemilikan pulau perbatasan juga terdapat beberapa masalah.

Setelah Sipadan-Ligitan yang lepas, kawasan Kep.Mianggas di

Sulawesi juga terancam lepas karena klaim laut oleh Filipina. Belajar

dari pengalaman Sipadan-Ligitan, aksi yang nyata untuk pembangunan

wilayah perbatasan lebih dibutuhkan dan lebih jelas pembuktiannya

daripada sekadar pengesahan Peraturan Pemerintah.

e.      Keadaan ekonomi negara dan rakyat yang masih sulit mempengaruhi

kemampuan pengamanan perbatasan.

f.      Alat-alat negara pembela keamanan dan ketertiban sangat banyak

dihujat karena masalah pelanggaran HAM dan citra Lembaga yang

korup.

 

BAB III

Page 15: KEMARITIMAN

PENUTUP

Kesimpulan

Pemerintah Indonesia saat ini kurang mengembangkan sector kemaritiman

sebab perhatian utama pemerintah yaitu sector darat. Padahal sector kemaritiman

Indonesia bisa menghasilkan keuntungan yang banyak apabila sumber-sumber

daya yang ada di laut dapat dimanfaatkan dengan baik.