wawasan kemaritiman Transportasi laut

15
TRANSPORTASI LAUT Disusun OLEH: KELOMPOK III MUHAMMAD ISFAN UMAR ( D1C114108 ) MISHARTINA ( D1C114106 ) NAJAR ( D1C114111 ) MUSTIKA RANGGAWATI ( D1C114110 ) NURUL CAHYATASWIN ( D1C114115 ) MUSRIN T ( D1C114109 ) MISRAMIRANTI ( D1C114107 ) GABRIEL GOMES ( D1C113113 ) WAHIDIN ( D1C112039 ) MADERIKA PURNAMASARI ( D1C114104 ) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015

Transcript of wawasan kemaritiman Transportasi laut

Page 1: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

TRANSPORTASI LAUT Disusun OLEH:

 

KELOMPOK III

MUHAMMAD ISFAN UMAR ( D1C114108 )

MISHARTINA ( D1C114106 )

NAJAR ( D1C114111 )

MUSTIKA RANGGAWATI ( D1C114110 )

NURUL CAHYATASWIN ( D1C114115 )

MUSRIN T ( D1C114109 )

MISRAMIRANTI ( D1C114107 )

GABRIEL GOMES ( D1C113113 )

WAHIDIN ( D1C112039 )

MADERIKA PURNAMASARI ( D1C114104 )

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia dengan

wilayah laut seluas 5,8 juta km2, 17.504 buah pulau, garis pantai sepanjang 81.000 km2.

Pulau-pulau di Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-laut di antara pulau-pulaunya. Laut bukan pemisah, tetapi  pemersatu berbagai pulau, daerah dan kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar

pulau , antar pantai, kesatuan Indonesia dapat terwujud. Pelayaran  yang menghubungkan pulau-

pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus pemersatu bangsa dan sebagai sarana mempercepat. Pembangunan

di indonesia.

Page 3: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

TR

AN

SP

OR

TA

SI

LA

UT

Beberapa contoh peranan transportasi dalam memprcepat pembangunan di Indonesia

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi olehTrasportasi laut di Indonesia

Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia

Peta Penyebaran Transportasi Laut Di Indonesia

1

2

3

4

Page 4: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Beberapa contoh peranan transportasi dalam memprcepat pembangunan di Indonesia yaitu:

1 2 3 4 Usaha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran  barang atau hewan dari dan ke kapal.

Usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), yaitu kegiatan usaha untuk pengiriman dan penerimaan barang dan hewan melalui angkutan darat, laut, dan udara.

Usaha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan dokumen dan pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui laut

Usaha angkutan di perairan pelabuha, yaitu kegiatan usaha pemindahan penumpang dan atau barang atau hewan dari dermaga ke kapal atau sebaliknya dan dari kapal ke kapal, di perairan pelabuhan.

Usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu kegiatan usaha menyediakan dan penyewaan peralatan penunjang angkutan laut dan atau alat apung untuk pelayanan kapal.

Usaha tally, yaitu kegiatan usaha perhitungan, pengukuran, penimbangan, dan pencatatan muatan kepentingan pemilik muatan atau pengangkut

Usaha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan, penumpukan, pembersihan, perbaikan, dan kegiatan lain yang terkait dengan pengurusan peti kemas.

Page 5: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Peta Penyebaran Transportasi Laut Di Indonesia

1 2 3 4

Page 6: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia

1 2 3 4          Pada tahun 1985 diterbitkan Instruksi Presiden nomor 4 yang bertujuan

meningkatkan ekspor nonmigas menekan biaya pelayaran dan pelabuhan. Pelabuhan yang

melayani perdagangan luar negeri ditingkatkan jumlahnya secara drastis, dari hanya 4

menjadi 127. Untuk pertamakalinya pengusaha pelayaran Indonesia harus berhadapan

dengan pesaing seperti feeder operator yang mampu menyewakan biaya lebih rendah.

Liberasi berlanjut pada tahun 1988 ketika pemerintah melongarkan proteksi pasar domestic.

Sejak itu, pendirian perusahaan pelayaran tidak lagi disyaratkan memiliki kapal berbendera

Indonesia. Jenis ijin pelayaran dipangkas, dari lima hanya menjadi dua. Perusahaan

pelayaran memiliki fleksibilitas lebih besar dalam rute pelayaran dan penggunaan kapal

(bahka penggunaan kapal berbendera asing untuk pelayaran domestic). Secara de facto ,

prinsip cabotage tidak lagi diberlakukan.

Page 7: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia

1 2 3 4          Pada tahun ini pula diberlakukan keharusan men-scrap kapal tua dan pengadaan kapal dari

galangan dalam negeri. Undang-undang pelayaran nomor 21 tahun 1992, semakin memperkuat

pelonggaran perlindungan tersebut. Berdasarkan UU 21/92 perusahaan asing dapat melakukan usaha

patungan dengan perusahaan pelayaran nasional untuk pelayaran domestic. Melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 82 tahun 1999, pemerintah berupaya mengubah kebijakan yang terlalu longgar,

dengan menetapkan kebijakan sebagai berikut:

1.      Perusahanaan pelayaran nasional Indonesia harus memiliki minimal satu kapal berbendera

Indonesia, berukuran 175 GT.

2.      Kapal berbendera asing diperbolehkan beroperasi pada pelayaran domestic hanya dalam

jangka waktu terbatas (3 bulan).

3.      Agen perusahaan pelayaran asing kapal harus memiliki satu kapal berbendera Indonesia,

berukuran 5,000 GT.

Page 8: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Maritim Indonesia

1 2 3 44.      Di dalam perusahaan patungan, perusahaan nasional harus memiliki minimal satu

kapal berbendera Indonesia, berukuran 5,000 GT (berlipat dua dari syarat

deregulasi 1988 yang 2,500). Pengusaha agen kapal asing memprotes keras,

sehingga pemberlakuan ketentuan ini diundur hingga Oktober 2003.

5.      Jaringan pelayaran domestic dibagi menjadi 3 jenis trayek, yaitu utama (main route),

pengumpan (feeder route) dan perintis (pioneer route). Jenis ijin operasi

pelayaran dibagi menurut jenis trayek tersebut dan jenis muatan (penumpang,

kargo umum, dan kontener).

Rangkaian regulasi dan deregulasi tersebut di atas menjadi salah satu faktor terhadap kondisi

dan masalah yang dihadapi sector transportasi maritim Indonesia, dari waktu ke waktu.

Page 9: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia

1 2 3 41. Masalah Transportasi Laut Di Indonesia

Perusahaan pelayaran nasional kalah bersaing di pasar pelayaran

nasional dan internasional, karena kelemahan di semua aspek, seperti

ukuran, umur, teknologi, dan kecepatan kapal. Di bidang muatan

internasional (ekspor/import) pangsa perusahaan pelayaran nasional hanya

sekitar 3% to 5%, dengan kecenderungan menurun. Proporsi ini sangat

tidak seimbang dan tidak sehat bagi pertumbuhan kekuatan armada

pelayaran nasional.

Page 10: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia

1 2 3Data tahun 2002 menunjukan bahwa pelayaran armada nasional Indonesia semakin

terpuruk dipasar muatan domestic. Penguasaan pangsanya menciut 19% menjadi

hanya 50% (2000:69%). Sementara untuk muatan internasional tetap dikisaran 5%.

Dari sisi financial, Indonesia kehilangan kesempatan meraih devisa sebesar US$10.4

Milyar, hanya dari transportasi laut untuk muatan ekspor/ import saja.

Situasi pelayaran sangat pelik, karena ketergantungan pada kapal sewa asing

terjadi bersamaan dengan kelebihan kapasitas armada domestic. Situasi bagai

lingkaran tak berujung itu disebabkan lingkungan investasi perkapalan   yang tidak

kondusif. Banyak perusahaan pelayaran ingin meremajakan armadanya, tapi sulit

memperoleh pinjaman di pasar uang domestic. Dan disisi lain lebih mudah memperoleh

pinjaman dari sumber-sumber luar negeri.

4

Page 11: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia

1 2 32.   Masalah Investasi Transportasi Laut

Di Indonesia terdapat dua kelompok besar penyelenggara transportasi

Laut, yaitu oleh pemerintah (termasuk BUMN) dan swasta. Masing-masing

kelompok terbagi dua. Di pihak pemerintah terbagi menjadi BUMN pelayaran yang

menyelenggarakan transportasi umum dan BUMN non pelayaran yang hanya

menyelenggarakan pelayaran khusus untuk melayani kepentingan sendiri. Pihak

swasta terbagi menjadi perusahaan besar dan perusahaan kecil (termasuk pelayaran

rakyat). Ragam mekanisme penyaluran dana investasi pengadaan kapal ternyata

sejalan dengan pembagian tersebut. Masing-masing pihak di tiap-tiap kelompok

memiliki mekanisme pembiayaan tersendiri.

4

Page 12: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia

1 2 33.  Hambatan dalam Pendanaan Kapal

 Dunia pelayaran Indonesia menghadapi banyak hambatan structural dan

sistematis di bidang financial, seperti Keterbatasan lingkup dan skala sumber dana,

Tingkat suku bunga  pinjaman domestic 15-17% p.a untuk jangka waktu pinjaman

5 tahun, Jangka waktu pinjaman yang hanya 5 tahun terlalu singkat untuk industri

pelayaran, Saat ini kapal yang dibeli tidak bisa dijadikan sebagai kolateral, Tidak

ada program kredit untuk kapal feeder termasuk pelayaran rakyat, kecuali pinjaman

jangka pendek berjumlah sangat kecil dari bank nasional, Tidak ada kebijakan

pendukung,serta Prosedur peminjaman (appraisal, penyaluran, angsuran) kurang

ringkas.

4

Page 13: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia

1 2 34. Tata kelola pelabuhan amburadu

Bagai katak dalam tempurung. Itulah PerumPamaan kondisi

pembangunan pelabuhan di lndonesia. Negara lain sudah ekspansi membangun

pelabuhan intemasional hub port, Indonesia malah masih berjibaku dalam

perebutan hak pengelolaan pelabuhan. Kondisi ini diperparah denganbelum

profesionalnya operator pelabuhan nasional dalam hat ini Pelindo.

Selain perebutan pengelolaan pelabuhan masalah teknis yang perlu

dibenahi adalah amburadulnya pelayanan operator pelabuhan, Seperti kasus

antrean ribuan truk pengangkut bahan pangan di

4

Page 14: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

Masalah – Masalah yang timbul atau yang dihadapi oleh Trasportasi laut di Indonesia

1 2 3

Pelabuhan Merak, Banten, pemerintah telah gagal melakukan pembenahan di

bidang transportasi laut. Tidak dikelolanya pelabuhan dengan baik

mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Bahkan menyebabkan perekonomian

mandul alias tidak produktif.

Antrearr ribuan truk pengangkut bahan pangan dan sembako dari pulau

jawa menuju Sumatera, baru-baru ini, telah menimbulkan inflasi. Hal ini

akibat barang yang dibutuhkan masyarakat terlambat, sehingga harga barang

melambung tinggi.

4

Page 15: wawasan kemaritiman Transportasi  laut

KELOMPOK III

TPG C

TRIMAKASIH