Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi...

80
KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH (Studi Kasus SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat) Yusmiati 104018200647 Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011/2012

Transcript of Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi...

Page 1: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN CIVITAS AKADEMIKA

SEKOLAH (Studi Kasus SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat)

Yusmiati 104018200647

Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

2011/2012

Page 2: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan
Page 3: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan
Page 4: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan
Page 5: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan
Page 6: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

ABSTRAK

Yusmiati,Nim 104018200647,judul skripsi “Kemampuan Kepala Sekolah dalam menjalin Komunikasi dengan Civitas Akademika Sekolah”(Studi Kasus SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat)”,Jurusan KI-Manajemen Pendidikan Islam.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan , UIN Syarifhidatullah Jakarta.

Kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi adalah kesanggupan seorang pemimpin untuk menyampaikan pesan kepada orang lain atau civitas akademika sekolah, komunikasi yang baik akan menghasilkan pesan yang berkualitas karena dapat ditangkap si penerima, dalam hal ini informasi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan. Tujuan sekolah yang ingin dicapai akan terwujud apabila terdapat komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan civitas akademika sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi secara Internal dan Eskternal.

Skripsi ini membahas tentang kemampuan kepala sekolah dalam menjalin komunikasi dengan civitas akademika sekolah di SMK Sumpah Pemuda. Adapun tujuannya adalah untuk mendapak kesimpulan dan informasi yang signifikan tentang kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan civitas akademika sekolah di SMK Sumpah Pemuda Jakarta yaitu dengan menggunakan komunikasi vertikal, horizontal, diagonal,searah, dua arah, bebas, terkait dan komunikasi tertulis.

Penelitian ini dilakukan di SMK Sumpah Pemuda adapun subjek penelitiannya adalah guru, karyawan, staf, dan wali murid (civitas akademika sekolah). Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data pada penelitian adalah penelitian lapangan yang meliputi,observasi, angket dan wawancara kepada Kepala Sekolah

.Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah tersebut, diperoleh keterangan bahwa SMK Sumpah Pemuda ini pada tahun 1993 merupakan sebuah yayasan yang didirikan oleh KH. Ma’mun HK tetapi pada tanggal 21 September 1995 yayasan ini diresmikan untuk bergerak dibidang pendidikan dan dalam berkomunikasi kepala sekolah menggunakan komunikasi bebas dalam sehari-sehari sedangkan dalam keadaan formal menggunakan komunikasi vertical dan dalam mengambil keputusan kepala sekolah terlebih dahulu mengkomunikasikan dan mensosialisasikan serta dimusyawarahkan kepada civitas akademika sekolah. Kata Kunci :Kemampuan dalam berkomunikasi

Page 7: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat

dan karunia-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Kemampuan Kepala Sekolah dalam Menjalin

Komunikasi dengan Civitas Akademika Sekolah”(StudiKasus SMK SUMPAH

PEMUDA Joglo Jakarta Barat)

Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada revolusioner Islam Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman

yang Islamiyah dan Ilmiyah.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program Sarjana KI-Manajemen Pendidikan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus sebagai wujud serta partisipasi

penulis dalam mengembangkan ilmu-ilmu yang telah penulis peroleh selama di

bangku kuliah.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya akan kemampuan dan

kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulisan ini tidak lepas

dari bantuan, bimbingan, saran serta motivasi semua pihak baik langsung maupun

tidak langsung dalam membantu penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dengan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1) Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2) Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan dan seketaris ketua jurusan

Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3) Dra. Nurlena Rifa’I, M.A,Ph.D dan Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd sebagai

pembimbing skripsi yang telah memberikan ilmu dan arahan kepada penulis.

4) Hasyim Asy’ari, M.Pd., sebagai dosen Penasehat Akademik.

Page 8: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

5) Seluruh dosen dan staf jurusan Kependidikan Islam program studi manajemen

pendidikan yang telah memberikan banyak waktunya kepada penulis.

6) Drs. Dasahri, M.Pd. yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7) Kedua orang tua ku Bapak H.Asbih (Alm) dan Ibu ku Hj. Maisaroh, dan Bapak

H. Rojalih dan Ibu Hj. Siti Rohimi, yang telah memberikan semangat kepada

penulis agar penulis cepat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8) Babehnya Adhwa yang bernama Yahya, ST yang telah memberikan

pengertianya dan semangat kepada penulis.

9) Anak ku tercinta Adhwa Nur Azkiya Azmy, berkat kehadirannya membuat

penulis semangat untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10) Terimakasih kepada adik-adikku Arif, Rahmat, Neng Nur dan Neng Ziah yang

telah memberikan motivasi kepada penulis.

11) Temen -temen KI-manajemen pendidikan angkatan 2004.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis sadar betul bahwa yang ada dalam skripsi

ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan, bahasa dan lainlain. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Jakarta 15 Agustus 2011

Penulis

Page 9: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

viii

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………… i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI…………………… ii LEMBAR PERNYATAAN KARYA PENULIS…………………………… iii UJI REFERENSI……………………………………………………………… iv ABSTRAK……………………………………………………………..……… v KATA PENGANTAR………………………………………………………… vi DAFTAR ISI…………………………………………………………………… viii DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................... 8

A. Kemampuan Kepala Sekolah .............................................. 8

1. Pengertian Kemampuan Kepala Sekolah .............. 8

2. Peran Kepala Sekolah ............................................. 12

3. Fungsi Kepala Sekolah ........................................... 13

B. Komunikasi ......................................................................... 18

1. Pengertian Komunikasi ........................................... 18

2. Proses komunikasi .................................................. 20

3. Jenis-jenis Komunikasi .......................................... 22

4. Unsur-unsur Komunikasi ........................................ 25

C. Civitas Akademika Sekolah ............................................... 26

1. Kepala Sekolah ....................................................... 26

2. Tenaga Pengajar ( Guru ) ........................................ 26

3. Para Siswa .............................................................. 27

4. Para Staf atau Karyawan ....................................... 27

5. Orang tua ................................................................ 28

D. Kerangka Berfikir .............................................................. 28

Page 10: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................ 30

A. Tujuan Penelitian............................................................. 30 B Waktu danTempat Penelitian ......................................... 30

C. MetodePenelitian ............................................................. 30

D. Sumber Data..................................................................... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 31

F. Instrumen Penelitian ........................................................... 33

G. Tehnik Pengolahan Data dan Tehnik Analisa Data ....... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................... 36

A. Gambaran Sekolah SMK Sumpah Pemuda ........................ 36

1. Sejarah Berdirinya SMK Sumpah Pemuda ................ 36

2. Visi dan Misi SMK Sumpah Pemuda ........................ 37

3. Keadaan Guru ............................................................ 37

4. Keadaan Karyawan .................................................... 39

5. Keadaan Siswa ........................................................... 40

6. Keadaan Sarana dan Prasarana .................................. 40

7. Struktur Organisasi ................................................... 41

B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................... 41

1. Hasil Wawancara ....................................................... 41

2. Analisis Angket .......................................................... 42

D. Interprestasi Data Hasil Penelitian .................................................. 60

BAB V PENUTUP ................................................................................... 64

A. Kesimpulan ........................................................................ 64

B. Saran-saran .......................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

x

DAFTAR TABEL Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen ............................................................................... 33 Tabel 2 Data Tenaga Guru SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat ........... 38 Tabel 3 Data Siswa SMK Sumpah Pemuda ....................................................... 40 Tabel 4 Menciptakan hubungan yang harmonis ................................................ 42 Tabel 5 Menciptakan suasana yang demokratis dalam berkomunikasi ............ 43 Tabel 6 Bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya ............................... 43 Tabel 7 Bekerja sama dalam menjalankan proses belajar mengajar ................. 44 Tabel 8 Memberikan saran yang positif ............................................................ 44 Tabel 9 Mendidik civitas akademika dengan baik ............................................. 45 Tabel 10 Menunjukan kepribadian yang baik...................................................... 45 Tabel 11 Memberikan pengarahan yang baik ...................................................... 46 Tabel 12 Dalam mengambil keputusan terlebih dahulu dimusyawarahkan ........ 47 Tabel 13 Dalam membuat perencanaan sesuai dengan tujuan bersama .............. 47 Tabel 14 Membuat perencanaan yang bagus ....................................................... 48 Tabel 15 Ide-ide kepala sekolah bermanfaat untuk yang lain ............................. 49 Tabel 16 Melakukan pengawasan terhadap proses belajar mengajar .................. 49 Tabel 17 Berusaha mencari penyelesaian masalah melalui komunikasi tanpa menghambattujuan,keputusan maupun kemajuan bersama…. .. 50 Tabel 18 Memberikan motivasi .......................................................................... 50 Tabel 19 Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komuniaksi primer ... 51 Tabel 20 Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik ....................... 52 Tabel 21 Dalam berkomunikasi memberikan pesan yang baik ........................... 52 Tabel 22 Dalam berkomunikasimenggunakan bahasa isyarat ............................. 53 Tabel 23 Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi sekunder 53 Tabel 24 Dalam berkomunikasi senantiasamenggunakan alat atau sarana sebagai media………….. ...................................................................... 54 Tabel 25 Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi vertikal . 55 Tabel 26 Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi secara horizontal……………………………………………………………. 55 Tabel 27 Dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi diagonal ................. 56 Tabel 28 Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi searah ... 57 Tabel 29 Senantiasa menggunakan komunikasi dua arah dalam berkomunikasi 57 Tabel 30 Dalammenjalin komunikasi menggunakan komunikasi bebas ............. 58 Tabel 31 Dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi tertulis .................... 59 Tabel 32 Dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi secara lisan ............ 59 Tabel 33 Senantiasa menggunakan komunikasi satu arah dalam berkomunikasi 60 Tabel 34 Nilai rata-rata skor berdasarkan indicator…………………………… 61 Tabel 35 Nilai rata-rata skor berdasarkan variable penelitian…………………. 61

Page 12: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam kehidupan

manusia. Komunikasi merupakan unsur yang mendorong kemajuan peradaban

manusia, dan tanpa komunikasi peradaban manusia tidak akan berkembang pesat.

Dalam berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat atau di mana saja manusia berada. Manusia

merupakan makhluk sosial yang membutuhkan keberadaan orang lain, ia tidak

mampu hidup sendiri.

Melalui kemampuan berkomunikasi menjadikan kehidupan manusia berbeda

secara signifikan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Komunikasi tidak

diragukan lagi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang yang

menginginkan kesuksesan didalam hidupnya.

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga

halnya bagi suatu organisasi. Di dalam organisasi, komunikasi menjadi sarana untuk

mengarahkan dan mengendalikan setiap kegiatan. Komunikasi juga dapat menjadi

sarana untuk memahami tujuan organisasi dan mempengaruhi orang-orang untuk

meyakini bahwa tujuan organisasi di masa depan merupakan hal yang berharga untuk

diperjuangkan. Melalui komunikasi yang efektif setiap orang di dalam organisasi

1

Page 13: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

2

akan memiliki pemahaman dan perspektif yang sama dalam memahami visi dan misi

organisasi di masa depan.

Bagi seorang pemimpin, keterampilan berkomunikasi merupakan hal yang

tidak bisa di tawar-tawar lagi. Dan merupakan hal yang mutlak untuk dikuasai secara

baik. Pemimpin harus sukses dalam mengkomunikasikan visinya kepada orang lain.

Pemimpin dapat mengarahkan perhatian bawahan secara langsung dengan

menanamkan kepercayaan dan keyakinan bahwa visi masa depan merupakan sesuatu

yang sangat berharga.Dalam dunia pendidikan, komunikasi terasa sangat

penting.Tujuan dari lembaga pendidikan akan tercapai apabila nuansa-nuansa

komunikasi sangat hidup di dalamnya, baik itu komunikasi antara atasan dengan

bawahan atau bawahan dengan bawahan.

Tujuan pendidikan akan dapat tercapai apabila adanya komunikasi yang sehat

dan baik antara kepala sekolah dengan guru, karyawan dengan guru akan turut

membantu perkembangan kinerja guru di sekolah, dan dengan adanya keterbukaan

dan pengertian maka guru akan merasa dirinya lebih akrab dengan kepala sekolah.

Di antara pakar yang membicarakan masalah kepemimpinan adalah Koontz, O’Donnel dan Weihrich. Di dalam bukunya yang berjudul Management,cetakan ketujuh, tahun 1980, antara lain dikemukakan, bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan secara umum merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha kearah tercapainya tujuan organisasi.1

Definisi dari kepemimpinan itu sendiri bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendifinisikan konsep kepemimpinan.Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budaya. Selain itu juga mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, peroleh dukungan dan kerja sama dari orang –orang di luar kelompok atau organisasi.2

1 Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada,1999),h.103. 2 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada,2007). Edisi ke-2, h.2.

Page 14: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

3

Salah satu peran kepala sekolah adalah sebagai seorang pejabat formal atau

sebagai pemimpin formal. Sebab itu, kedudukannya yang formal, pengangkatan,

pembinaan , dan tanggung jawabnya terikat oleh serangkaian berbagai ketentuan dan

prosedur.

“Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penentu utama

pemberdayaan guru dan peningkatan mutu proses dan produk pembelajaran. Kepala

sekolah adalah orang yang paling bertanggung jawab apakah guru dan staf sekolah

dapat bekerja sama secara optimal”3

Kepala Sekolah tidak akan terlepas dari tanggung jawabnya sebagai manajer

dibidang pengajaran dan pengembangan kurikulum, administrasi kesiswaan,

administrasi perlengkapan serta organisasi sekolah. Kepala sekolah dalam perannya

harus mendapatkan kejelasan mengenai apa yang harus ia lakukan, pertalian dengan

tuntutan-tuntutan dari manajer kependidikan yang lebih atas dan orang tua peserta

didik terhadap prestasi belajar, menyikapi tuntutan tersebut kepala sekolah juga harus

memandang rasional sebagai pelindung guru dari ancaman luar.

“Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan

mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat

guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien”4

Dalam paradigma manajemen pendidikan, perubahan akan terjadi dan berjalan dengan baik, jika kepala sekolah mampu berperan sebagai pemimpin yang visioner, yang memikili gambaran tentang sekolah yang dicita-citakan, serta mampu membimbing, mendorong dan mengorganisasikan tenaga kependidikan,masyarakat, dan lingkungan sekitar dengan baik.

5

Menurut H.G. Hick delapan rangkaian peranan kepemimpinan ( leadership

function), yaitu adil, memberikan sugesti, mendukung tercapainya tujuan, sebagai

katalisaor menciptakan rasa aman, sebagai wakil organisasi, sumber inspirasi, dan

bersedia menghargai.6

3 Sudarwan Danim, MenjadiKomunikasi Pembelajaran ( Kepemimpinan transformasional dalam

Komunitas Organisasi Pembelajaran), (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003 ). Cet.1,h.197.

4 E.Mulyasa, Menjadi kepala Sekolah Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006). Cet.8, h.187.

5 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesiona…,h.187. 6 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah…,h.106.

Page 15: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

4

Demikian pula dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah harus selalu

memperhatikan berbagai faktor, seperti perundang-undangan, kebijaksanaan, serta

peraturan yang berlaku, variable internal dan eksternal, interaksi antara sumber daya

manusia, dan sumber material yang ada, efektivitas, kekuatan dan kelemahan serta

integrasi dan pengalaman.

Tugas-tugas kepala sekolah saling berhubungan yang satu sama lain

memiliki kaitan erat, baik langsung maupun tidak langsung. Tugas-tugas dimaksud

adalah mengkoordinasi, mengarahkan dan mendukung hal-hal yang berkaitan dengan

tugas pokoknya yang sangat kompleks, yaitu:

1. Merumuskan tujuan dan sasaran –sasaran sekolah 2. Mengevaluasi kinerja guru 3. Mengevaluasi kinerja staf sekolah 4. Menata dan menyediakan sumber-sumber organisasi sekolah 5. Membangun dan menciptakan iklim psikologis yang baik antar komunitas

sekolah 6. Menjalin hubungan dan ketersntuhan kepedulian terhadp masyarakat 7. Membuat perencanaan bersama-sama staf dan komunitas sekolah7

Sedangkan fungsi seorang kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab

tehadap atas kelancaran sekolah, tetapi ia juga berfugsi sebagai seorang (1) educator,

sebagai seorang educator kepala sekolah harus mampu memberikan dorongan kepada

seluruh tenaga pengajar untuk melaksananakan proses belajar mengajar yang baik. (2)

manajer,sebagai seorang manajer harus mampu melaksanakan dan membuat

perencanan-perencanaan, memimpin dan dapat mengendalikan para anggotanya. (3)

administrator, karena sebagai administrator memiliki hubungan yang erat dengan

pengelolahan, penyusunan, pendokumenan, keungan dan adinistrasi kesiswaan. (4)

supervisor, sebagai seorang supervisor ia harus dapat melakukan berbagai

pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. (5)

leader, sebagai leader ia haru dapat mengarahkan anggotanya untuk melaksanakan

tugasnya masing-masing, agar apa yang mereka lakukan dapat mencapai tujuan yang

telah ditentukan. (6) innovator, sebagai seorang innovator ia harus mampu

memberikan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang pendidikan yang dapat

7 Sudarwan Danim, Menjadi Komunitas Pembelajaran…,h.197.

Page 16: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

5

mendukung kegiatan belajar mengajar, dan (7) motivator, sebagai seorang motivator

ia harus mampu memberikan motivasi kepada anggotanya, untuk tetap bersemangat

dalam melaksanakan tugas. yang mana tujuh fungsi kepala tersebut akan dijelaskan

lebih lanjut pada bab selanjutny

Dari pengamatan penulis hubungan pengaruh timbal balik antara tingkat

partisipasi civitas akademika sekolah pendidikan sangat kurang, karena mereka

merasa kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan mereka cukup

baik.

Karena itu kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk membina

komunikasi intern dengan sebaik-baiknya agar para guru mau dan mampu bekerja

sama untuk meningkatkan kemampuan dan kinerjanya.8

Sebagai pemimpin dibidang pendidikan, seorang kepala sekolah harus

mampu membangkitkan dan menciptakan suasana komunikasi kerja yang tinggi,

menyenangkan, aman dan penuh semangat juga harus mampu mengembangkan

potensi yang ada pada diri bawahannya. Kepala sekolah sebagai pemimpin

membantu meningkatkan kinerja, kompetensi dan professionalisme kerja guru dapat

diawasi, dan juga segala permasalahan kerja yang dihadapi oleh guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar dapat dibantu pemecahannya

upaya membina komunikasi

tidak sekedar untuk menciptakan kondisi yang menarik dan hangat, tetapi akan

mendapatkan makna yang mendalam dan berarti bagi pendidikan dalam suatu

sekolah. Dengan demikian, setiap personel dapat bekerja dengan tenang dan

menyenangkan serta terdorong untuk berprestai lebih baik, dan mengerjakan tugas

mendidiknya dengan penuh kesadaran.

Keterampilan berkomunikasi yang baik menjadi sangat penting bagi kepala

sekolah untuk dapat mempengaruhi para guru dalam mencapai tujuan pendidikan

sehingga mampu meningkatkan komunikasi kerjanya di sekolah dan menyelesaikan

tugas-tugasnya dengan baik sebagai tenaga pengajar yang berimplikasi pada

peningkatan mutu pendidikan

8 E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005).

Cet.,h.139.

Page 17: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

6

Dari permasalahan di atas penulis tertarik dan mencoba mengangkat sebuah

penelitian tentang “KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENJALIN

KOMUNIKASI DENGAN CIVITAS AKADEMIKA SEKOLAH ” ( Studi Kasus

SMK SUMPAH PEMUDA Joglo Jakarta Barat)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi berbagai masalah

terkait dengan partisipasi civitas akademika yang bersangkutan dengan pendidikan,

yaitu :

1. Pentingnya kemampuan komunikasi yang efektif.

2. Pentingnya komunikasi kepala sekolah dengan civitas akademika sekolah.

3. Intensitas komunikasi sangat mendukung terciptanya proses belajar mengajar.

4. Pentingnya komunikasi di dalam lembaga pendidikan.

5. Pentingnya komunikasi dalam mensosialisasikan program pendidikan.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

1. Kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi.

2. Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalin hubungan yang

harmonis dengan civitas akademika.

3. Civitas akademika disinilah adalah pihak-pihak yang terlibat dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah,diantaranya kepala sekolah,guru, staf,

siswa dan orang tua.

b. Perumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan civitas

akademika SMK Sumpah Pemuda ?

2. Apakah kepala sekolah dapat berkomunikasi secara baik dengan guru,staf dan

wali murid ?

3. Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam menjalin komunikasi

dengan civitas akademika ?

Page 18: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi.

2. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh kepala

sekolah

3. Untuk mengetahui upaya kepala sekolah dalam menjalin komunikasi yang

harmonis dengan civitas akademika.

b. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Kepala sekolah SMK Sumpah Pemuda, sebagai bahan masukan dalam

menjalin hubungan komunikasi yang harmonis dan efektif terhadap semua

pihak yang berperan penting dalam pendidikan di sekolah tersebut

2. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature serta menjadi bahan

acuan bagi rekan mahasiswa lainnya untuk pengembangan penelitian

selanjutnya yang relevan.

3. Penulis, dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

Page 19: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Kepala Sekolah

1. Pengertian Kemampuan Kepala Sekolah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “kemampuan mempunyai

arti yaitu kesanggupan, kecakapan dan kekuatan."1

Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “kepala” yang dapat diartikan

ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga, dan "sekolah"

yaitu sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi

pelajaran.”

Jadi seorang kepala sekolah di

sini harus mempunyai kesanggupan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak

yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

2

Asmara Husna menjelaskan tentang arti "kepemimpinan pendidikan ialah

segenap kegiatan dalam mempengaruhi personal lingkungan pendidikan pada

Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah

atau suatu lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran.

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai

Pustaka, 1990).Cet.Ke3,.h.553. 2 http://kepemimpinankepalasekolah.fuddin.wodrpress.com/2010/15/03.

8

Page 20: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

9

situasi tertentu agar melalui usaha kerja sama, mau bekerja dengan rasa tanggung

jawab dan ikhlas demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.”3

Kepemimpinan atau leadership adalah setiap sumbangan terhadap

terwujudnya tercapainya tujuan –tujuan kelompok atau golongan. Atau dengan

kata lain “ kepemimpinan” tindakan atau perbuatan di antara perseorangan dan

kelompok, maju ke arah tujuan-tujuan tertentu.

Menurut Wahjosumidjo dalam praktek organisasi, kata “memimpin”

mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing,

melindungi,membina, memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan

bantuan, dan sebagainya.

Kepemimpinan tampak dalam proses di mana seorang mengarahkan,

membimbing, mempengaruhi atau mengusai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan

atau tingkah laku orang lain.

4

Pengaruh-pengaruh kepemimpinan itu dapat dibedakan atas :

a. Kepemimpinan tidak langsung (indirect leadership); seperti kepemimpinan

seorang ahli ilmu, seorang pengarang, seorang artis, dengan melalui

karangan-karangan atau buku-bukunya.

b. Kepemimpinan langsung (direct leadership); pengaruh-pengaruh

kepemimpinan ini dilakukan melalui sikap, perbuatan dan kata-kata secara

langsung terhadap anak buah atau pengikutnya. Kepemimpinan macam ini

disebut juga “ face to face leadership”.5

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk

menggerakkan dan mempengaruhi orang lain.Kepemimpinan sebagai sebuah alat,

sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu

secara sukarela atau sukacita. Ada beberapa faktor yang dapat mengerakkan

orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.

3 Asmara, Husna, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta : Ghalia Indonesia. 1985).

Cet.Ke2, h.18. 4 http:// kepemimpinan kepalasekolah.fuddin.wordpress.com/2010/15/03. 5 M.Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Mutiara

Jakarta, 1984). Cet.10,h.33.

7

Page 21: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

10

Kepemimpinan juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok . Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu :(1)Kepemimpinan itu melibatkan oramg lain baik itu bawahan maupun pengikut,(2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya,(3) adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.6

Dari definisi di atas, dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sebagai

seorang pemimpin lembaga pendidikan harus bisa mempengaruhi orang lain

untuk bekerja sama dengannya dalam penyelenggaraan pendidikan. Maka

seorang kepala sekolah harus mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan

juga tepat dalam menggunakan srategi komunikasi karena pada dasarnya orang

yang menerima pesan berbeda-beda.

Jabatan kepala sekolah berbeda dengan pemimpin bisnis atau pemimpin

kemasyarakatan lainnya. Seorang pemimpin harus mampu mengatasi akan

terjadinya perubahan agar ia mampu menyesuaikan dengan keadaaan sehingga

organisasinya tetap hidup.

Kepemimpinan dan manajemen bukanlah merupakan terma yang sinonim. Seseorang bisa menjadi pemimpin tanpa harus menjadi manajer. Seseorang, misalnya, bias melaksanakan fungsi-fungsi simbolik, inspirasional, edukasional dan normative pemimpin yang merepresentasikan kepentingan organisasi tanpa harus melakukan tugas formal manajemen. Sebaliknya, seseorang bisa me- manage tanpa harus memimpin. Seorang individu bisa memonitor dan mengontrol aktivitas-aktivitas organisasional, membuat keputusan-keputusan, dan mengalokasikan sumber-sumber daya tanpa harus melaksanakan fungsi-fungsi simbolik, normative, inspirasional,atau edukasional kepemimpinan (schon,1984,hal.36).7

Keahlian manajerial dengan kepemimpinan merupakan dua peran yang

berbeda. Seorang manajer yang baik adalah seorang yang mampu menangani

kompleksitas organisasi, dia adalah ahli perencanaan srtategis daan operasional

6 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2003).Cet.2,h.3. 7 Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategi Kepemimpinan Pendidikan,

(Banguntapan Jogjakarta: IRCiSoD, 2006).Cet.1,h.64.

Page 22: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

11

yang jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas organisasi secara terkodinasi,

dan mampu mengevaluasi secara reliable dan valid. Sedangkan pemimpin yang

efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah, menangani

perubahan secara benar, dan menjadi katalisator (mempengaruhi atau

mengarahkan) yang mampu mewarnai sikap dan prilaku staf.

Dua peran itu dalam organisasi semestinya seperti dua sisi mata uang

yang tidak dapat dipisahkan karena tanpa keahlian manajerial, seorang pemimpin

akan kesulitan menetapkan langkah-langkah kerja rasional yang didasari oleh

nilai-nilai teoritis pengembangan organisasi. Kondisi itu dapat menimbulkan

kemandekan atau miss management karena dapat saja timbul kebocoran di sana-

sini yang diakibatkan kurangnya kemampuan pemimpin melakukan langkah-

langkah manajerial. Sebaliknya, apabila seorang manajer tidak memiliki keahlian

memimpin maka lambat laun organisasi akankehilangan pamornya karena tidak

ada orang yang dijadikan rujukan, memberi motivasi, dan menentukan arah

organisasi.

Era desentralisasi adalah era perubahan yang memberikan peluang besar kepada para pemimpin untuk mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan. Pada era ini berbagai tantangan dan ancaman yang datang silih berganti memerlukan keteeguhan sikap dan kecerdasan menangkap peluang dan merncang masa depan. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang sesuai dengan kondisi, yaitu memiliki komitmen kualitas dan selalu mempebaharuinya sesuai dengan tuntutan stakeholders.8

Kepala sekolah juga menghadapi situasi dan kondisi yang relatif stabil di

mana siswa tidak dapat cepat berubah, mereka sangat tergantung kepada susunan

atau program pengajaran yang telah ditentukan oleh pemeritntah, perubahan

program pengajaran hanya terjadi bila pemerintah memulainya.

Jadi seorang kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai

kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah

sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama.

8 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2005).Cet.1,h.75.

Page 23: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

12

2. Peran Kepala Sekolah

Dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala

sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa

yang terjadi pada peserta didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan

masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha

membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah

dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien. Hubungan

yang harmonis ini akan membentuk 1) saling pengertian antara sekolah, orang

tua, masyarakat dan lembaga-lembaga lain yang ada di masyarakat, termasuk

dunia kerja 2;) saling membantu antara sekolah masyarakat karena mengetahui

manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing; 3) kerja sama yang erat

antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa

ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah.9

Kepala sekolah menurut Tabrani dalam perannya, tidak akan terlepas dari

tanggung jawab sebagai manajer dibidang pengajaran dan pengembangan

kurikikulum, administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian, hubungan

masyarakat, administrasi perencanaan sekolah dan perlengkapan serta organisasi

sekolah. Kepala sekolah dalam perannya harus mendapatkan kejelasan mengenai

apa yang harus ia lakukan, bertalian dengan tuntutan-tuntutan dari manajer

kependidikan yang lebih atas dan orangtua peserta didik terhadap prestasi belajar,

menyikapi tuntutan tersebut kepala sekolah juga harus memandang rasional

sebagai pelindung guru dari kecaman luar.

Kepala sekolah berperan sebagai katalisator, dalam arti mampu

menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, staf dan siswa dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Patah semangat, kehilangan

kepercayaan harus dapat dibangkitkan kembali oleh para kepala sekolah. Sesuai

dengan misi yang dibebankan kepada kepala sekolah, kepala sekolah harus

mampu membawa perubahan sikap prilaku, intelektual anak didik sesuai dengan

tujuan pendidikan.

9 E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya

2008).Cet.8,h.187.

Page 24: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

13

Kepala sekolah pada hakikatnya adalah sumber semangat bagi para guru,

staf dan siswa. Oleh sebab itu kepala sekolah harus selalu membangkitkan

semangat, percaya diri terhadap para guru, staf dan siswa, sehingga mereka

menerima dan memahami tujuan sekolah secara antusias, bekerja secara

bertanggung jawab ke arah tercapainya tujuan sekolah.

Jadi, dalam peranannya kepala sekolah lebih memusatkan kepada citra

diri sebagai seorang pemimpin dalam tujuan mempengaruhi keseluruhan

komponen sekolah sehingga terjadi kerjasama yang konstrutif yaitu terwujudnya

sebuah nuansa yang harmonis dan kekeluargaan.

3. Fungsi Kepala Sekolah

Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya

sekolah secara teknis akademis saja. Akan tetapi, banyaknya masalah baru yang

timbul harus menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk dipecahkan dan

dilaksanakan.

Berdasarkan semakin kompleksnya masalah yang ada, maka fungsi

kepala sekolah adalah sebagai berikut :

a. Kepala Sekolah sebagai Edukator

Kepala sekolah sebagai educator harus memiliki strategi yang tepat

untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya.

Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga

sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta

melaksanakan model pembelajaran yang menarik, seperti team teaching,

moving class, dan mengadakan program akselarasi bagi peserta didik yang

cerdas di atas normal.

Dan kepala sekolah sebagai seorang pendidik juga harus membina

para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan sikap batin

dan watak(pembinaan mental), membina para tenaga kependidikan tentang

hal-ha lyang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai suatu perbuatan,

sikap dan kewajiban sesuai dengan tugas masing-masing tenaga kependidikan

Page 25: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

14

(pembinaan moral),membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan

mereka secara lahiriah (pembinaan fisik), dan membinan para tenaga

kependidikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kepekan manusia

terhadap seni dan keindahan (pembinaan artistik).

Sebagai educator, kepala sekolah harus senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mempengaruhi professionalisme kepala sekolah, terutama dalam mendukung terbentuknya pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan tugasnya. Pengalaman sesama menjadi guru, menjadi wakil kepala sekolah, atau menjadi anggota organisasi kemasyarakatan sangat mempengaruhi kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan pekerjaannya, demikian halnya pelatihan dan penataran yang pernah diikutinya.10

b. Kepala Sekolah sebagai Manajer

Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin dan mengendalikan usaha

paraanggota organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya

organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer,

kepala sekolah harus memiliki srtategi yang tepat untuk memberdayakan

tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi

kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk mening katkan

profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam

berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.

c. Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat

erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat

pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah.

10 E.Mulyasa, Menjadi Kepala…,h.100.

Page 26: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

15

Seperti pengelolahan kurikulum, personalia, kearsipan sampai pada

pengelolaan administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara

efektif dan efesien agar dapat menunjang produktivitas sekolah.

Untuk itu pula maka partisipasi guru dalam administrasi sekolah

sangat penting dan menjadi keharusan. Partisipasi dimaksud hendaknya

ditafsirkan sebagai kesempatan-kesempatan kepada para guru dan kepala

sekolah untuk memberi contoh tentang bagaimana demokrasi dapat

diterapkan untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.

Apabila administrasi dipandang sebagai proses bekerja dengan orang-

orang dan mengkordinasikan usaha-usaha mereka ke dalam keseluruhan yang

bekerja efesien dan produktif, maka jelas bahwa tanggung jawab tidak dapat

lagi dipusatkan hanya satu orang belaka. Tanggung jawab harus disalurkan

secara luas di antara semua orang yang mengambil bagian dalam program

sekolah.

d. Kepala Sekolah sebagai supervisor

Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi-kondisi atau syarat-

syarat yang esensi yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan

dan segala bantuan dari para pemimpin sekolah yang, yang tertuju kepada

perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personil lainnya di dalam

mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Melihat definisi tersebut, maka tugas

kepala sekolah sebagai supervisor bearti, kepala sekolah hendaknya pandai

meneliti,mencari dan menentukan syarat-syarat mana-mana sajakah yang

sangat diperlukan bagi kemajuan sekolahnya, sehingga tujuan-tujuan

pendidikan di sekolah itu maksimal mungkin dapat tercapai.

Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya mengawasi apakah

para guru-guru atau pegawai menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya

sesuai dengan instruksi atau ketentuan-ketentuan yang telah digariska, tetapi

juga berusaha bersama guru-guru, bagaimana cara-cara memperbaiki proses

belajar mengajar. Jadi dalam kegiatan sepervisi guru-guru tidak dianggap

sebagai pelaksanaan pasif, melainkan diperlukan sebagai partner bekerja yang

Page 27: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

16

memiliki ide-ide, pendapat–pendapat dan pengalaman-pengalaman yang

perlu didengar dan dihargai serta diikut sertakan di dalam usaha-usaha

perbaiakan pendidikan.

Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.11

e. Kepala Sekolah sebagai Leader

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk

dan pengawasan, meningktkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Dan sebagai leader kepala

sekolah juga harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian,

keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan professional, serta pengetahuan

administrasi dan pengawasan.

f . Kepala Sekolah sebagai Inovator

Kepala sekolah sebagai innovator harus mampu menemukan, mencari,

dan melaksanakan berbagai pembaharuan di sekolah. Gagasan baru tersebut

moving class. Moving class adalah mengubah srtategi pembelajaran dari pola

kelas tetap menjadi kelas bidang studi, sehingga setiuap bidang studi

memiliki kelas tersendiri, yang melengkapi dengan alat peraga dan alat-alat

lainnya.

g. Kepala Sekolah sebagai Motivator

Sebagai motivator kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam

melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan

11 E.Mulyasa, Menjadi kepala…,h.,111.

Page 28: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

17

melalui pengaturan lingkugan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin,

dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber

belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar (PSB).

"Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing,

membangun motivasi kerja, mengemudikan orang, menjalin jaringan-jaringan

komunikasi yang baik, memberikan supervisi yang efesien, dan membawa

para pengikutnya pada sasaran yang dituju, sesuai dengan waktu dan

perencanaan".12

Fungsi kepemimpinan di madrasah yaitu :

a. Kepala sekolah mampu mengarahkan segera sumber yang ada di

madrasah

b. Mengarahkan seluruh warga madrasah ( guru, murid, karyawan,

masyarakat, maupun aparat ) kearah pencapaian tujuan pendidikan.

c. Kepala sekolah juga berfungsi membimbing dalam membina warga

madrasah baik dalam pelatihan maupun pengembangan.

d. Memberikan dorongan agar segenap warga madrasah mau dan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik.

e. Memberikan bantuan dalam bentuk ide, keterampilan, dana maupun

sarana pendidikan pada segenap warga lembaga pendidikan tersebut.

f. Memberi penghargaan dalam bentuk moral maupun material yang sesuai

dengan kemampuan madrasah.

Dari beberapa uraian fungsi diatas dapat disimpulkan bahwasannya

kepala sekolah juga mempunyai fungsi penting terlebih dengan masyarakat

eskternal dalam hal ini adalah orang tua siswa. Kepala sekolah berfungsi

untuk menjalin komunikasi yang baik, mengemudikan orang lain,

mengarahkan segenap warga lembaga pendidikan tersebut termasuk orang

tua siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.

12 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimnpinan “Apakah Pemimpin Abnormal Itu?”,

( Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,1991). Cet.6,h.81.

Page 29: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

18

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah ”komunikasi" merupakan terjemahan dari bahasa Inggris

Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasipun

berasal dari unsur persuratkabaran, yakni journalism. Adapun definisi

komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu : dari sudut bahasa (etimologi) dan

dari sudut istilah (terminologi)."13

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, komunikasi didefinisikan

“Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih

dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.”

14

Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah dalam

arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara

dua pihak yang terlibat, karena kegiatan komunikasi tidak hanya inofatif, yakni

agar orang lain mengerti dan tahu, tapi juga persuasive, yaitu agar orang lain

bersedia menerima suatu paham atau keyakinan melakukan suatu perbuatan atau

kegiatan dan lain-lain. Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lasswell

bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah

menjawab pertanyaan "siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan,

melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya.”

15

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah :”Upaya yang

sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta

pembentukan pendapat dan sikap”.

16

Menurut Oteng sutisna komunikasi adalah “ proses menyalurkan

informasi, ide, penjelasan, persamaan, pertanyaan dari orang ke orang atau dari

kelompok ke kelompok.”

17

13 Roudhonah, Ilmu Komunikasi,(Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta

Press).Cet.1, h. 19.

14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, …,h.454. 15 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008).Edisi

1-9,h ,19. 16 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek ( Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2000). Cet 13,h.10. 17 Koswara, Ade Yeti Nurhayati, Manajemen Lembaga Pendidikan, ( Bandung : Patragading,

2002).Cet.Ke-1,h.119.

Page 30: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

19

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana yang mengkhususkan

diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa :

" Komunikasi adalah suatu trnsaksi, proses simbolik yang menghendaki

orang-orang mengatur lingkungan (1) membangun hubungan antar sesama

manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (4) untuk menguatkan sikap dan

tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku

itu.(Book,1980).”18

Komunikasi dapat dikatakan berlangsung dengan baik atau efektif apabila

pesan yang ingin disampaikan oleh sumber pesan tersebut di terima dan diartikan

oleh sasaran komunikasi atau penerimaan pesan, dalam bentuk jiwa dan

semangat yang sama persis seperti yang diinginkan dan dimaksudkan oleh

sumber pesan. Dan komunikasi yang efektif hanya akan terjadi jika antara

pengirim dan penerima pesan tercipta pemahaman yang sama. Sejalan dengan itu

bahwa Komunikasi yang efektif hanya akan berlangsung apabila setiap individu

memperlakukan individu yang lain sebagai subyek yang dilakukan dalam bentuk

saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi

sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi

perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka, begitu

juga dengan bawahan atau staf. Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah

perlu mengetahui proses komunikasi , unsur-unsur komunikasi, bentuk

komunikasi, dan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dalam proses

komunikasi.

Komunikasi juga bisa diartikan suatu prosaes di mana seseorang

menyampaikan pesannya, baik dengan lambang bahasa maupun dengan isyarat,

gambar, gaya, yang antara keduanya sudah terdapat kesamaan makna, sehingga

keduanya dapat mengerti apa yang sedang dikomunikasikan. Dengan kata lain,

jika lambangnya tidak dimengerti oleh salah satu pihak, maka komunikasinya

akan tidak lancar dan tidak komunikatif.

18 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu komunikasi, ...,h.19.

Page 31: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

20

Komunikasi merupakan hal yang sagat penting bagi manusia, makin luas

pergaulan maka makin besar fungsi, peranan dan tanggung jawab social

seseorang. Makin banyak ia terlibat dalam proses komunikasi, maka akan

berpengaruh pula tehadap diri dan tingkah lakunya, karena komunikasi pada

dasarnya adalah proses penyampaian dan penerimaan lambing-lambang (pesan)

yang mengandung arti atau makna antara komunikator dan komunikannya

dengan tujuan mewujudkan kesamaan dan kebersamaan.

Komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia,

baik, sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk

mengatur tatakrama pergaulan antar manusia, sebab berkomunikasi dengan baik

akan memberikan pengaruh langsung pada struktur keseimbangan seseorang

dalam bermasyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer, kepala sekolah,

pedagang, pramugari, pemuka agama, penyuluh lapangan , pramuniaga, dan

sebagainya.

Pendek kata, sekarang ini keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam

mencapai sesuatu yang diinginkan termasuk karir mereka, banyak ditentukan

oleh kemampuannya berkomunikasi.

Jadi komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari

satu pihak kepihak yang lain, yang pada awalnya berlangsung sederhana dimulai

dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak seseorang untuk

mencari data atau menyampaikan informasi yang kemudian dikemas menjadi

sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan secara langsung maupun tidak

langsung menggunakan bahasa berbentuk kode visual, kode suara atau kode

tulisan.

2. Proses Komunikasi

Seperti yang telah diuraikan dalam definisi komunikasi, kiranya dapat

disepakati bahwa komunikasi sebagai proses pertukaran pesan dengan hasil

kebersamaan dalam makna merupakan sesuatu yang dihasilkan melalui suatu

proses yang di dalamnya merupakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan.

Page 32: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

21

Proses komunkasi pada hakekatnya proses penyampaian pikiran atau

perasaan oleh seeorang kepada orang lain. Pikiran biasa merupakan gagasan,

informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan biasa berupa

keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian,

kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Komunikasi akan

berhasil apabila pikiran disampaikan dengan perasaan disadari. Sebaliknya

komunikasi akan gagal jika sewaktu-waktu dalam penyampaian atau

menyampaikan pikran, perasaan tidak terkontrol. Proses komunikasi menurut

Onong Uchjana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan praktik dibagi dua

(2), yaitu “Proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara

sekunder”.19

a. Proses Komunikasi secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses

komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambaran, warna, dan laian sebagainya

yang secara langsung mampu menterjemehkan pikiran atau perasaan

komunikator kepada komunikan.

Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam

berkomunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu

menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk

idea, informasi atau opini, baik mengenai hal yang kongkret maupun yang

abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang,

melainkan pada waktu lalu dan masa yang akan datang.

19 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.., h.11.

Page 33: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

22

b. Proses Komunikasi secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana

sebagai media kedua setelah memakai lambang atau media pertama.20

Pada umumnya kalau kita berbicara di kalangan masyarakat, yang

dinamakan media komunikasi itu adalah media kedua, jarang sekali orang

menganggap bahasa sebagai media komunikasi,hal ini sebabkan oleh bahasa

sebagai lambangbeserta isi yakni pikiran atau perasaan yang dibawanya

menjadi totalitas pesan yang tampak dan tak dapat dipisahkan.

Pada umumnya memang bahasa yang paling banyak digunakan dalam

berkomunikasi karena bahasa sebagai lambang mampu mentransmisikan

pikiran, ide, pendapat dan sebagainya.Karena itulah pula maka kebannyakan

media merupakan alat atau sarana yang diciptakan untuk meneruskan pesan

komunikasi dengan bahasa.

3. Jenis-Jenis Komunikasi

Dalam kegiatan komunikasi suatu organisasi dapat dibedakan menjadi

komunikasi organisasi formal dan komunikasi organisasi informal.

Dalam organisasi formal, komunikasi diatur oleh hubungan yang

diadakan berdasarkan struktur wewenang dan kekuasaan, pertanggung jawaban

dan saluran–saluran organisasi lebih mengutamakan berdasarkan urutan

kekuasaan. Tepatnya informasi mengurus dalam organisasi menurut pola-pola

yang telah ditetapkan dan dibatasi. Pola-pola ditentukan berdasarkan peranan-

peranan yang ditunjuk bagi setiap orang dan badan organisasi yang sementara itu

memperlihatkan juga jalur-jalur wewenang, kekuasaan, tanggung jawab dan

menunjuk pula jaringan komunikasi formal. Dapat dikatakan bahwa komunikasi

formal adalah komunikasi terbatas karena dalam betuk ini komunikasi hanya

dapat dilakukan antar personal tertentu berdasarkan kepangkatan atau posisi atau

jabatan masing-masing di dalam organisasinya.

20 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek..., h.16.

Page 34: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

23

Jika seorang administrator pendidikan hendak bekerja dengan efektif

hendaklah membangun system komunikasi formal yang baik. Struktur

komunikasi harus menjamin bahwa informasi dan pikiran-pikiran akan mengalir

bebas kesemua arah ditentukan baik keatas, kebawah dan kesamping. Saluran-

saluran itu hendaknya dipahami oleh setiap anggota organisasi. Garis-garis

komunikasi hendaknya di buat sependek dan sesingkat mungkin. Hendaknya

sedapat mungkin bagi semua anggota bertindak sebagai sumber komunikasi

maupun sebagai penerima.

Sistem komunikasi formal selalu dilengkapi dengan jaringan komunikasi

yang informal. Informal cendrung pada tujuan-tujuan pribadi dari pada tujuan-

tujuan organisasi. Karena itu system informal mungkin sejalan dan tidak dengan

system komunikasi organisasi selaras dengan tujuan-tujuan pribadi dan sikap

para anggotanya. Jika tujuan-tujuan organisasi dan pribadi itu sejalan, mungkin

sekali informasi digunakan. Apabila tidak, komunikasi informal bisa menghalang

halangi bahkan menggantikan informasi formal.

Sistem komunikasi informal adalah sistem komunikasi yang paling

menguntungkan. Sistem komunikasi informal menyalurkan informasi-informasi

dan pikiran-pikiran penting yang tidak terpikirkan orang untuk disalurkan secara

formal, memupuk persahabatan dan membantu hubungan insan yang baik.

Sistem komunikasi informal dalam organisasi harus diakui kehadirannya

dan sama pentingnya, yang kadang-kadang lebih efektif. Penyampaian informasi

yang bersifat rahasia tidak diperkecil, artinya di pandang sebagai gambaran yang

diharapkan suatu organisasi.

Komunikasi yang biasa kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari

memiliki jenis yang berbeda-berbeda.

Menurut Husna Asmara terdapat berbagai jenis komunikasi yang

digolongkan dalam berbagai kategori :“ Komunikasi internal dan komunikasi

eksternal, komunikasi internal dapat berlangsung di dalam suatu organisasi

secara : Vertical, horizontal, diagonal, searah, dua ara, bebas dan terkait,

Sedangkan, komunikasi eksternal berlangsung untuk mengadakan hubungan

Page 35: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

24

dengan pihak lain berupa tukar menukar informasi, ide, saran, data dalam

pembicaraan di luar organisasi.”21

Untuk lebih jelasnya berlangsungnya komunikasi internal dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Vertikal, yakni komunikasi yang berlangsung dari atasan atau pimpinan

kepada bawahan misalnya berupa perintah, intruksi, dan sebaliknya dapat

berlangsung dari bawahan kepada pimpinan misalnya berupa saran,

informasi laporan dan lain-lain.

b. Horizontal, yakni komunikasi yang berlangsung sejajar yakni dari bawahan

atau kepala bagian kepada kepala bagian yang lain.

c. Diagonal, yakni komunikasi yang berlangsung secara menyilang yang terjadi

bukan pada atasan langsung atau bawahan langsung.

d. Searah, yakni komunikasi yang berkomunikasi yang berlangsung tanpa

adanya feed back atau umpan balik dari yang dikomunikasikan.

e. Dua Arah yakni komunikasi yang mengenal Feed back atau umpan balik

yang dikomunikasikan, maka disini terjadilah saling dan menerima.

f. Bebas, yakni komunikasi yang terjadi tanpa mengenal adanya keterkaitan

secara formal, dan berlangsung secara wajar.

g. Terkait, yakni komunikasi yang berlangsung menurut prosedur yang berlaku

menurut ketentuan tertentu dan biasanya tercermin dalam struktur.

Selain jenis komunikasi di atas, soekarno menambahkan beberapa jenis

komunikasi lainya yaitu : komunikasi lisan disini artinya anatara komunikator

dan komunikate dapat menerangkan, menjelaskan dan menanyakan tentang suatu

perintah. Sedangkan, komunikasi tulisan perintah atau informasi diberikan secara

tertulis.

Bahwa yang termasuk jenis-jenis komunikasi eksternal adalah:

a. Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis

21 Husnah Asmara, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan ( Jakarta : Ghalia Indonesia, 1982), h.

40.

Page 36: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

25

b. Komunikasi secara lisan adalah komunikasi yang disampaikan secara lisan.

Dapat dilakukan secara langsung, berhadapan atau tatap muka dan dapat pula

melalui telpon.

c. Komunikasi non verbal adalah komunikasi dengan menggunakan mimik,

pantonim dan bahasa isyarat.

d. Komunikasi satu arah adalah komunikasi berbentuk perintah, istruksi dan

bersifat memaksa dengan menggunakan sakai-saksi.

e. Komunikasi dua arah. Bersifat informative dan memerlukan hasil (feed back).

Kemampuan untuk mengadakan kontak hubungan kerja sama secara

optimal kepada orang yang di ajak bekerja sama dengan memperhatikan kodrat

dan harkat manusia disebut keterampilan manusiawi, tujuannya adalah

mengadakan hubungan bekerja sama dengan para bawahan dalam suatu

organisasi dan kepentingan anggotanya, tugas kepala sekolah adalah bagaimana

mengisi kebutuhan-kebutuhan, keinginan atau dorongan kepada personal.

4. Unsur-unsur Komunikasi

Unsur –unsur komunikasi yang selalu ada dalam kegiatan komunikasi yaitu :

b. Comunicator : Orang yang menyampaikan informasi atau pemberi data, ide

dan saran.

b. Communicate : Orang yan menerima informasi

c. Channel : Saluran dalam penyampaian informasi

d. Responden : Kegiatan yang timbul sebagai jawaban terhadap informasi

yang diterima.

e. Message : Berita yang diinformasikan atau disampaikan

Komunikasi mempunyai peranan penting bagi suatu eksitensi suatu

organisasi. Sekarang, manajer biasanya menghabiskan sebagian dari waktunya

bekerja dengan berkomunikasi untuk mengkoordinasi bagian-bagian dari organisasi

agar menjadi unit-unit kerja yang efektif dan efisien.22

22 Koswara, Ade Yeti Nurhayati, Manajemen Lembaga...,h.120.

Page 37: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

26

C. Civitas Akademika Sekolah

Civitas akademika di dalam kamus populer dapat diartikan sebagai

Masyarakat kecil, jadi civitas akademika sekolah artinya pihak –pihak yang

berperan penting dalam penyelengaraan pendidikan di sekolah tersbut, yang

termasuk masyarakat kecil di sekolah sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah dalam manajemen sekolah sebagai prestasi atau

kemampuan kerja. Kepala sekolah dalam melaksananakan tugasnya sebagai

seorang pendidik dan administratoryang professional yang seharusnya memiliki

kompetensi dan keterampilan dalam mengelola suatu lembaga pendidikan agar

tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan hendaknya memiliki

pengertian dan pengetahuan yang luas tentang penyelenggaraan pendidikan dan

pengajaran di sekolah . Dan sebagai Seorang pemimpin di sebuah lembaga

pendidikan ia harus mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dengan

civitas akademika di sekolah .

2. Tenaga Pengajar (Guru)

Guru adalah pendidik professional, karenanya secara implikasi ia telah

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan

yang terpikul di pundak para orangtua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya

ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan

anaknya kepada guru. Hal itu pun menunjukkan pula bahwa orang tua tidak

mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarangan guru / sekolah karena tidak

sembarangan orang dapat menjabat guru.

Guru harus mempunyai pandangan luas. Ia harus bergaul dengan segala

golongan manusia dan secara aktif berperan serta dalam masyarakat supaya

sekolah tidak terpencil. Sekolah hanya dapat berdiri di tengah-tengah masyarakat,

apabila guru rajin bergaul, suka mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki

perkumpulan – perkumpulan dan turut serta dalam kejadian –kejadian yang

Page 38: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

27

penting dalam lingkungannya, maka masyarakat akan rela memberi sumbangan-

sumbangan kepada sekolah berupa gedung, alat-alat, hadiah-hadiah jika

diperlukan oleh sekolah.

3. Para Siswa

Siswa adalah a person registrered in an education and pursuring a

course of study ( Seseorang yang terdaftar pada sebuah lembaga pendidikan dan

mengikuti suatu jalur studi).23

Peserta didik (siswa) adalah “seseorang ataubsekelompok orang yang

bertindak sebagai pelaku pencari,penerima dan penyimpan isi pelajaran yang

dibutuhkannya untuk mencapai tujuan.”

Dan parasiswa merupakan seseorang atau

kelompok orang yang bertindak sebagai pelaku pencari, penerima dan penyimpan

isi pelajaran yang dibutuhkannya untukmencapai tujuan.

24

Para siswa juga merupakan bagian civitas akademika sekolah yang paling

penting pada suatu sekolah. Mereka merupakan sumber informasi utama bagi

orang tua mereka.

4. Para Staf atau Karyawan

Para staf sekolah harus mengembangkan konsepnya tentang masyarakat

sekolah. Masalah-masalah pendidikan tidak dapat dipertimbangkan di dalam

isolasinya, dari bentuk-bentuk keanggotaan masyarakat yang berbeda- beda dan

para staf perlu mempergunakan sumber-sumber pendidikan yang tersedia

masyarakat. Praktik ini akan mempertinggi program pengajaran dan

meningkatkan pengetahuan para staf tentang sumber-sumber masyarakat.

Keberadaan sekolah sangat diharapkan staf sebgai lembaga yang memberi harapan banyak terhadap profesi dan kehidupan. Oleh karena itu, sebagai suatu lembaga yang menghadapi kepentingan orang banyak, bahkan kepentingan utama dalam pembangunan bangsa, sudah selayaknya apabila sekolah berfokus pada pengembangan sumber daya manusia. Salah satu sumber

23 http://metodemengajarberdasarkan tipikor belajar siswa.re-searchengines.com.2004/20/10.

24 http://metodemengajarberdasarkan tipikor belajar siswa.re-searchengines.com.2004/20/10.

Page 39: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

28

daya manusia yang menentukan kualitas lulusan adalah staf yang berperan dalam penataan dan penyelenggaraan sekolah.25

5. Orang tua

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan

demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.

Pada umunya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak

dari kesadaraan dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan

karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami

membangun situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan

hubungan pengaruh mempengaruhinya secara timbal balik antara orang tua dan

anak.

D. Kerangka Berpikir

Keberhasilan suatu sekolah tidak hanya dicapai oleh kemampuan kepala

sekolah dalam melakukan pengelolahan yang baik terhadap sekolah, akan tetapi

kepala sekolah juga memerlukan kemampuan berkomunikasi secara baik, karena

kepala sekolah memberikan informasi (yang harus dipahami), memberikan komando

dan instruksi (yang harus diikuti dan ditindak lanjuti). Melalui komunikasi juga,

kepala sekolah mempengaruhi kegiatan dari anggota-anggota sekolah untuk

membantu mengumpulkan informasi dan membangun kerja sama. Informasi dan

umpan balik membantu mereka membuat keputusan-keputusan organisasi dan

mempengaruhi tingkah laku anggotanya.

Kepala sekolah sebagai seorang manajer di sekolah harus mampu mengatur

agar semua potensi sekolah dapat berfungsi secara optimal. Untuk itu diperlukan

seorang pemimpin yang efektif dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala sekolah.

Kepala sekolah seharusnya mampu mengkondisikan seluruh kegiatanya, membangun

dengan seluruh staf dan berorientasi pada imbalan kinerja staf.

25 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Bandung ; PT

Bumi Aksara, 2005).Cet.1,h.43.

Page 40: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

29

Sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu berkomunikasi secara baik

terhadap seluruh stafnya, karena komunikasi merupakan kegiatan yang berkaitan

dengan penempatan gagasan atau pesan dari seseorang kepada orang lain, baik

berbentuk tulisan maupun lisan. Komunikasi di antara warga di sekolah merupakan

bagian yang penting dalam rangka terlaksananya kegiatan di sekolah, menciptakan

komunikasi yang baik untuk mencapai tujuan yang sama dan membangun sarana

yang menyenangkan dalam proses kegiatan pendidikan.

Kepala sekolah juga harus mampu berkomunikasi dengan guru dan karyawan,

orang tua maupun anak didik. Dalam berkomunikasi seorang kepala sekolah harus

memperhatikan kejujuran, bagaimana ia bersikap, dan bagaimana ia harus

menempatkan diri dalam berkomunikasi yang menyenangkan akan terjalin hubungan

yang harmonis dan akan terwujud tujuan yang ingin dicapi.

Jadi dapat diduga bahwa semakin efektif kepemimpinan kepala sekolah,

maka akan semakin baik kemampuan komunikasi kepala sekolah, sebaliknya

semakin tidak efektif kepemimpinan kepala sekolah, maka akan semakin rendah

kemampuan komunikasi kepala sekolah.

Page 41: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1.Untuk mendapatkan kesimpulan mengenai kemampuan kepala sekolah dalam

menjalin komunikasi dengan civitas akademika sekolah.

2.Untuk mendapatkan informasi yang signifikan tentang kemmpuan kepala sekolah

dalam berkomunikasi..

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2009 sampai selesai di Sekolah

Menengah Kejuruan ( SMK) Sumpah Pemuda Jakarta Barat, alasan memilih sekolah

ini untuk diteliti karena sekolah tersebut banyak diminati dari berbagai tempat dan

dekat dengan tempat tinggal saya.

C. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.

Metode penelitian ini adalah meggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yang

merupakan proses penelitian yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yang ada.

30

Page 42: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

31

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tentang kemampuan kepala sekolah dalam

menjalin komunikasi dengan civitas akademika di sekolah SMK Sumpah Pemuda

Joglo Jakarta Barat adalah guru , staf ,wali murid kelas 1 dari rogram studi

Akutannsi dan wali murid dari kelas 1 dari program studi administrasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan

dua macam peneltian yaitu :

1. Penelitian Kepustakaan (library Research)

Penelitian kepustakaan merupakan suatu metode penelitian data pada

literatur-literatur yang sesuai dengan penulisan skripsi ini. Penulis mencoba

mencari informasi melalui literatur-literatur yang terdapat pada perpustakaan dan

sumber-sumber belajar lainnya, untuk menunjang kelengkapan teori-teori yang

diperlukan.

2. Penelitian Lapangan (field Research)

Penelitian lapangan merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan

terjun langsung ke objek penelitian, karena penelitian memerlukan data yang

valid agar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mengumpulkan

data tersebut , penulis menggunakan beberapa teknik yaitu:

a. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah kegiatan mengadakan pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap kondisi objek yang akan diteliti, dengan persiapan

yang matang, dilengkapi isntrumen tertentu. Observasi ini dilakukan untuk

mengamati kemampuan kepala sekolah dalam menjalin komunikasi dengan

civitas akademika sekolah.

Page 43: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

32

b. Interview (wawancara)

Wawancara merupakan kegiatan interview yang dilakukan terhadap

orang yang menjadi objek, dan pedoman wawancara yang digunakan adalah

semi structural, yaitu menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah

terstruktur kemudian satu persatu diperdalam untuk memperoleh informasi

yang lebih lanjut. Wawancara ini dilakukan antara penulis dengan kepala

sekolah untuk memperoleh informasi yang berkaitan.

c. Angket (kuesioner)

Angket adalah suatu alat pengumpulan data berisi daftar pertanyaan

secara tertulis yang ditunjukan kepada subjek/responden penelitian.

Pertayaan-pertayaan pada angket, bias berbentuk tertutup (berstruktur), dan

bisa juga berbentuk terbuka (tak berstruktur). Disebut suatu pertanyaan

tersebut telah disediakan "kemungkinan pilihannya, sehingga responden

tinggal memilih yang sesuai."1

Angket ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang memiliki empat

alternatif jawaban yaitu selalu (S), sering (S), kadang-kadang (KD) dan tidak

pernah (TP). Responden hanya akan diperkenankan untuk memilih salah satu

dari empat alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan pendapat atau

keadaan sebenarnya.

Angket ini penulis susun dan disebarkan

kepada responden, sebenarnya responden dari penelitian ini adalah kepala

sekolah, guru, staf, siswa,wali murid (orang tua) dan masyarakat. Tetapi

mengingat keterbatasan waktu dan untuk mempermudah penulis maka yang

dijadikan responden dalam penelitian ini adalah guru, staf dan wali murid

kelas 1 program studi Akutansi dan administrasi

1 Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007).Cet.122.

Page 44: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

33

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini berbentuk kuesioner terstruktur. Untuk memberikan batasan yang jelas dalam

penyusunan instrumen.

Tabel .1

Kisi-kisi Instrumen Dimensi Indikator Pernyataan Item Soal

Kemampuan

Kepala Sekolah

dalam

Bekomunikasi

1. peran kepala

sekolah

1. menciptakan hubungan yang

harmonis

2. bertanggung jawab

3. bekerja sama

1,2

3

4

2. fungsi kepala

sekolah

4. membina

5. membuat perencanaan

6. melakukan berbagai pengawasan

7. memberikan motivasi

5,6,7,8,

9,10,11

12,13,14

15

3. Proses

Komunikasi

8. komunikasi secara primer

9. komunikasi secara sekunder

16,17,18,19

20,21

4. Jenis-jenis

Komunikasi

10. komunikasi secara Internal

11. komunikasi Secara Eksternal

22,23,24,25,

26,27

28,29,30

G. Tehnik Pengolahan Data dan Tehnik Analisis Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya adalah :

1. Tehnik Pengolahan Data

Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis,

penulis segera meneliti kelengkapan dalam pengisian angket bila ada jawaban

Page 45: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

34

yang tidak dijawab, penulis menghubungi respoden yang bersangkutan untuk

disempurnakan jawabanya agar angket tersebut sah.

Data yang berhasil dikumpulkan melalui angket diolah dengan

memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel

Kemudian setelah diolah sehingga nilai angket dinyatakan sah, maka selanjutnya

melakukan analisis data dengan teknik deskriptif kualitatif.

2. Tehnik Analisi Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterprestasikan data dalam peneltian ini untuk membatasi

penemuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang teratur serta tersusun

lebih berarti, sehingga mudah dipahami bukan hanya oleh penulis tetapi juga oleh

orang lain yang ingin mengetahui hasil penetian ini,

Dalam menghitung data yang penulis dapatkan, maka penulis

mendistribusikan nilai prosentase yang diperoleh dengan cara frekuensi dibagi

responden dikalikan dengan 100% dengan rumus sebagai berikut :

P =NF x 100 %

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

Dalam memberikan interprestasi data nilai rata-rata yang diperoleh

digunakan pedoman interprestasi yaitu:

1. Baik jika nilai yang diperoleh berada pada interval 76-100 %

2. Cukup Baik jika nilai yang diperoleh berada pada interval 56-75 %

3. Kurang Baik jika nilai yang diperoleh berada pada interval 40-55 %

4. Tidak Baik jika nilai yang diperoleh baerada pada interval 40%2

2 Umi Saidah, Proses Komunikasi Kepala Sekolah Dengan Guru di SMPN 48 (SSN) Jakarta,

Skripsi UIN Syarif Hidattullah Jakarta, (Jakarta : Perpustakaan Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2010),h.69

Page 46: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

35

Untuk menentukan presentase digunakan perhitungan sederhana dengan

langkah-langkah berikut ini

1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai ini dapat diketahui dengan

mengembalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi

2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang

diperoleh dari hasil penelitian

3. Menentukan katagorinya yaitu dengan menggunakan rumus yaitu :

P = %100xNHNS

Page 47: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Sekolah SMK Sumpah Pemuda

1. Sejarah berdirinya SMK Sumpah Pemuda

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah di sekolah,

diperoleh keterangan bahwa SMK Sumpah Pemuda didirikan oleh yayasan Al-

Mujahidin dipimpin oleh KH.Ma'mun HK. pada tanggal 28 oktobertahun 1993,

kemudian pada tanggal 21 september 1995 yayasan ini mengembangkan

kegiatan di bidang pendidikan.

SMK Sumpah Pemuda berada di bawah naungan yayasan Al-Mujahidin,

yayasan ini yang melaksanakan kegiatan pendidikan berupa pendidikan Taman

Kanak-kanak (TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dan Sekolah Menengah kejuruan (SMK).

Sebagai peyelenggara pendidikan swasta nasional,yayasan almujahidin

termasuk menampilkan pendidikan yang berkualitas untuk mampu melahirkan

insan yang cerdas, terampil, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT,

beraklah mulia, berwawasan luas, serta dapat mengaktualisasikan ilmunya

kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

36

Page 48: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

37

SMK Sumpah Pemuda merndirikan program studi yang diharapkan

untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja dewasa ini, seperti Program studi

Akutansi, Program studi Penjualan dan program studi Administrasi Perkantoran.

2. Visi dan Misi Sekolah SMK Sumpah Pemuda

a. Visi SMK Sumpah Pemuda

“Mempersiapkan tamatan berwawasan keunggulan dalam menyongsong Era

Globalisasi”.

b. Misi SMK Sumpah Pemuda

1. Menghasilkan tamatan yang memiliki factor unggulan dalam sector

pembangunan.

2. Mengubah peserta didik dari status beban menjadi asset pembangunan

yang produktif.

3. Menghasilkan tenaga keriprja yang professional untuk memenuhi

tuntutan Dunia Usaha dan Dunia Industri dan tuntutan pembangunan

pada umumnya.

4. Membekali siswa agar dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan.

1. Keadaan Guru

SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat di pimpin oleh seorang kepala

sekolah yang dibantu oleh 8 Pegawai Tata Usaha dan 47 tenaga pengajar. Pada

umumnya mereka mengajar mata pelajaran sesuai bidangnya untuk lebih

jelasnya keadaan guru di SMK Sumpah Pemuda joglo Jakarta Barat ini dapat

dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Page 49: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

38

Tabel 2 Data Tenaga Guru SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat

No Nama Jabatan

1 Drs. Dahsari, M.Pd. Kepala Sekolah

2 Yasan, S.Pd. Bahasa Indonesia

3 Rohman, S.Pd. Ekonomi

4 Agus Sutanto MPA & Mengetik

5 Yadih, S.Pd. MDMN & IPS

6 Drs. Muhammad Ali PKn & IPS

7 Sri Hastuti, S.Pd. MPDAK & MBP

8 Drs. Jakarsih PKn

9 Riwi Indarti, S.Pd. Kewirausahaan

10 Ir.Reza Yusanti, MM. MIOB Akutansi

11 H.Abd.Rahman, S.Pd.I Agama Islam & Iqro

12 Untumg Riyadi, S.Pd. MPAT & Pajak

13 Drs. Tridoyo Kewirausahaan & MMBK

14 Lika Testin I, S.Pd. Kewirausahaan

15 Jamal, S.Ag Kewirausahaan

16 Endiya Widawati, S.Pd. Matemtika

17 Maryamah, S.Ag. Agama Islam

18 Abdul Hair, S.Pd. Bahasa Inggris

19 Sarmini, S.Pd. Menagih Pembayaran

20 Amanah, S.Pd. Iqro

21 Irfan Dadi, S.Pd. Kolega & MMND

22 Adih, S.Pd. BK & Aqidah Akhlak

23 Ma’mun, S.Pd. Sik. Akun

24 Kurniasih, S.E. Men. Produk

25 Masan, S.Pd.I. MMP & MDS

26 Sri Rahayu, A.Md. MPK4

27 Yudha Nurhidayat Penjaskes

Page 50: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

39

28 Elly Asriani, S.Pd. PKnS

29 Yudi Kontoro, S.Pd. Aqidah Akhlak

30 Hamidah, S.Pd. Bahasa Inggris

31 Kundari, S.Pd. BMT

32 Indriani, ST. IPA

33 Nurfiani, S.Pd. IPS

34 Abd. Azis, S.Pd. Bahasa Inggris

35 Abd. Rahman, S.Kom. KKPI

36 Ade Rosita, S.Pd. Bahasa Inggris

37 Diah N Seni Budaya

38 Isnaini, S.Ag. Agama Islam

39 Sumiyati, S.Pd. Matematika

40 Wahid Hasyim, S.Pd. Penjaskes

41 Etik Sudarsih, S.Pd. MSMK

42 Ifah Latifah,S.Pd. Agama Islam & Aqidah

43 Abdul Hasan Aqidah Akhlak

44 Evi Maryanti, ST. IPA

45 Eti Sutiartsih, S.Pd. Kewirausahaan

46 Marali, S.Ip Bahasa Indonesia & PKn

47 Hamiah, S.Pd. Matematika

2. Keadaan Karyawan

Sekolah SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat ini mempunyai 11

seorang karyawan diantaranya: 4 orang di bagian administrasi, 2 orang dibagian

sarana dan prasarana, 2 orang dibagian tehnik keuangan,1 orang sebagai

keamanan, 1 orang sebagai kebersihan dan 1 orang sebagai komsumsi.

Page 51: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

40

3. Keadaan Siswa

Tabel 3 Jumlah Siswa pada Tahun 2009/2010

No Jurusan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Akutansi 104 125 229

2 Penjualan 189 100 289

3 Administrasi Perkantoran 145 313 458

Dan adapun keadaan siswa di SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat,

pada tahun 2000 SMK Sumpah Pemuda ini mempunyai 1000 siswa, tetapi

dengan berjalanya waktu SMK Sumpah Pemuda ini jumlah siswannya mulai

menurun, pada tahun 2009 jumlah siswanya hanya 976 siswa.Dan di SMK

Sumpah Pemuda mempunyai 3 (tiga) jurusan diantaranya :1 (satu) Jurusan

Akutansi yang berjumlah 229 siswa yang terdiri dari 104 siswa laki-laki dan 125

siswa perempuan, 2 (dua) Jurusan Penjualan yang berjumlah 289 siswa yang

terdiri dari 189 siswa laki-laki dan 100 siswa perempuan dan yang ke 3 (tiga)

jurusan Administrasi Perkantoran yang berjumlah 458 siswa yang terdiri dari 145

siswa laki-laki dan 313 siswa perempuan.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana

SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat ini mempunyai Gedung milik

sendiri,berjumlah 25 ruangan kelas diantaranya kelas 1, 9 ruangan kelas 2, dan 8

ruangan untuk kelas 3, 8 ruangan,lapangan, memiliki 1 perpustakaan, memiliki

ruang laboratorium untuk komputer, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,

memiliki ruang kepala sekolah, tata usaha dan ruang guru, mushallah,dan 3 toilet

yaitu 1 toilet untuk guru,1 toilet untuk siswa laki-laki dan 1 toilet lagi untuk siswi

perempuan.

Page 52: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

41

5. Struktur Organisasi SMK Sumpah Pemuda

Keterangan : : Garis Komando : Garis Konsultasi

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Wawancara

Hasil wawancara disusun berdasarkan pada pokok materi penelitian yaitu

“ Kemampuan Kepala Sekolah dalam Berkomunikasi dengan Civitas Akademika

Sekolah”. Terkait dengan materi penelitian tersebut, maka wawancara dilakukan

terhadap kepala sekolah SMK Sumpah Pemuda Joglo Jakarta Barat selaku

manager sekolah.

Kepala sekolah SMK Sumpah Pemuda juga sadar, bahwa sebagai seorang

kepala sekolah atau seorang pemimpin suatu lembaga pendidikan, tidak lupa

melaksanakan tugasnya seperti : mengontrol proses belajar mengajar yang sedang

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah

Komite Sekolah

Bagian Sarana Prasara

Sekretaris

Bagian Kesiswaan

Kepala Tata Usaha

Bagian Bendahara

Bagian Kurikulum

Bagian Humas

Guru-Guru

Siswa

Page 53: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

42

berlangsung di kelas,mengontrol kegiatan ekstrakurikuler siswa, memberikan

saran dan nasehat serta memotivasi kepada civitas akademika.

Kepala sekolah SMK Sumpah Pemuda dalam menjalin komunikasi dengan

civitas akademika sekolah selalu menggunakan komunikasi bebas dalam kegiatan

sehari –hari, karena menurut kepala sekolah SMK Sumpah Pemuda komunikasi

bebas itu sangat memudahkan civitas akademika sekolah untuk menyampaikan

saran atau pesan, tetapi dalam pelaksanaan tugas atau dalam keadaan formal

menggunakan komunikasi vertical.

Langkah awal sebelum mengambil keputusan, kepala sekolah SMK

Sumpah pemuda terlebih dahulu mengkomunikasikan dan mensosialisasikan apa

yang harus diputuskan bersama dengan civitas akademika sekolah.

2. Analisis Angket

Tabel 4 Menciptakan Hubungan yang harmonis

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

1 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

22

13

4

1

55 %

32,5%

10%

2,5%

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa yang menjawab selalu jika

kepala sekolah menciptakan hubungan yang harmonis terhadap Bapak/Ibu guru, staf

dan wali murid berjumlah 22 responden (55 %), yang menjawab sering 13 responden

( 32,5 %), yang menjawab kadang-kadang 4 responden (10 %), dan yang menjawab

tidak pernah sebanyak 1 responden (2,5 %) . Dari tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa kepala sekolah selalu menciptakan hubungan yang harmonis terhadap

Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid, kepala sekolah dalam kesehariannya selalu

berprilaku sopan dan santun.

Page 54: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

43

Tabel 5 Menciptakan suasana yang demokratis dalam berkomunikasi

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

2 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

22

13

4

1

55 %

32,5 %

10 %

2,5%

Jumlah 40 100 %

Tabel diatas menunjukan bahwa yang menjawab selalu kepala sekolah

berusaha menciptakan suasana yang demoktratis dalam berkomunikasi sebanyak

22 responden (55%), yang menjawab sering sebayak13 responden (32,5 %),

kadang-kadang sebanyak 4 respoden ( 10 %) dan yang menjawab tidak pernah

sebanyak 1 responden (2,5%) .Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu

berusaha mencipatakan suasana yang demokratis dalam berkomunikasi dengan

Bapak/Ibu guru,staf dan wali murid,contohnya dalam rapat kepala sekolah

memberikan kesempatan kepada guru dan wali murid untuk menyampaikan pesan

dan saran.

Tabel 6

Bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya No. Soal Alternatif Jawaban F P %

3 a. Selalu

b Sering

b. Kadang-kadang

c. Tidak Pernah

23

13

3

1

57,5 %

32,5 %

7,5 %

2,5 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan informasi dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab selalu kepala sekolah bertanggung jawab dalam menjalankan

tugasnya berjumlah 23 responden (57,5 % ), yang menjawab sering 13 responden

(3,25 %), 3 responden (7,5 % ), yang menjawab kadang-kadang dan 1 responden

Page 55: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

44

(2,5 %) yang menjawab tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya, contohnya kepala sekolah selalu

melakukan pengawasan dalam kegiatan proses belajar mengajar.

Tabel 7

Bekerja sama dalam menjalankan proses belajar mengajar No. Soal Alternatif Jawaban F P %

4 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

13

10

15

2

32,5 %

25%

37,5%

5%

Jumlah 40 100%

Tabel diatas menunjukan bahwa responden yang menjawab selalu sebanyak

13 (32,5%) responden, sering 10 (25%) responden , yang merespon kadang-kadang

15 (37,5%) responden, sedangkan yang merespon tidak pernah 2 (5%) responden.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sering kali bekerja sama

dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid, bahwa menurut sebagian responden

berpendapat kepala sekolah suka mengarahkan guru untuk membuat RPP(rencana

proses pembelajaran) dan suka mengarahkan wali murid dalam mendidik anak

mereka diluar sekolah.

Tabel 8

Memberikan saran yang positif No. Soal Alternatif Jawaban F P %

5 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

20

15

4

1

50 %

37,5 %

10 %

2,5 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 20 (50 % ) responden memberikan jawaban selalu

jika kepala sekolah senantiasa memberikan saran yang positif kepada Bapak/Ibu guru,

Page 56: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

45

staf dan wali murid, yang menjawab sering 15 (37,5 %b) responden, sedangkan

sebagian besar responden menjawab kadang-kadang 4 (10 %) responden ,dan yang

menjawab tidak pernah 1 (2,5 %) responden.Hal ini dapat disimpulkan bahwa kepala

sekolah senantiasa (selalu) memberikan saran yang positif kepada Bapak/Ibu guru,

staf dan wali murid dalam hal memotivasi civitas akademika sekolah untuk

melakukan kegiatan proses belajar mengajar kearah yang lebih baik.

Tabel 9 Mendidik civitas akademika dengan baik

No. Soal Alternatif jawaban F P %

6 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

13

12

12

3

32,5 %

30 %

30 %

7,5 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa 13 (32,5 %) responden menjawab selalu jika

kepala sekolah mendidik civitas akademika dengan baik, 12 (30 %) responden

menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang 12 (30 %) responden,sedangkan 3

(7,5 %) responden menjawab tidak pernah. Hal ini membuktikan bahwa kepala

sekolah selalu mendidik civitas akademika sekolah dengan baik, contohnya kepala

sekolah selalu memberikan bersikap baik dalam berprilakukan dan dalam

berkomunikasi kata-kata sangat sopan.

Tabel 10

Menunjukan kepribadian yang baik. No. Soal Alternatif Jawaban F P %

7 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

19

12

9

0

47,5 %

30 %

22,5 %

0 %

Jumlah 40 100 %

Page 57: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

46

Tabel di atas menunjukan bahwa 19 (47,5 %) responden yang menjawab

selalu, 12 (30 %) responden yang menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang

9 (22,5 %) responden, dan yang menjawab tidak pernah 0 (0%) responden jika

kepala sekolah senantiasa menunjukan kepribadian yang baik di sekolah. Jadi dapat

simpulkan bahwa kepala sekolah selalu menunjukan kepribadian yang baik di

sekolah, bersikap baik dalam keseharianya dan dalam berkomunikasi selalu

menggnakan kata-kata yang sopan. Contoh sikap yang baik dan berwibawa dalam

setiap keadaan, misalnya dalam memimpin rapat. Akan terlihat jelas kewibawaan

seorang kepala sekolah.

Tabel 11 Memberikan pengarahan yang baik

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

8 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

19

10

9

2

47,5 %

25 %

22,5 %

5 %

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 19 (47,5 %) responden yang menjawab

selalu jika kepala sekolah memberikan pengarahan yang baik kepada civitas

akademika sekolah,dan yang menjawab sering 10 (25 %) responden, yang menjawab

kadang-kadang 9 (22,5 %) responden, sedangkan yang menjawab tidak pernah 2

(5 %) responden. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu

memberikan pengarahan yang baik kepada civitas akademika sekolah, apabila ada

civitas yang melakukan kesalahan dalam melakukan kegiatan proses belajar

mengajar. contoh rapat kecil yang dimulai setiap pagi untuk mengingatkan kepada

para guru agar memberikan materi pelajaran dengan penyampaian yang baik dan

benar serta menarik minat siswa untuk belajar lebih baik lagi.

Page 58: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

47

Tabel 12

Dalam mengambil keputusan terlebih dahulu dimusyawarahkan No. Soal Alternatif Jawaban F P %

9 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang

d. Tidak Pernah

23

11

6

0

57,5 %

27,5 %

15 %

0 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab selalu jika

kepala sekolah dalam mengambil keputusan terlebih dahulu dimusyawarahkan

sebanyak 23 (57,5 %)) responden, responden yang menjawab sering sebanyak 11

(27,5 %) responden, yang menjawab kadang-kadang 6 (15 %) responden, sedangkan

yang menjawab tidak pernah 0 (0%) responden jika kepala sekolah dalam mengambil

keputusan terlebih dahulu dimusyawarahkan. Jadi dari data di atas dapat disimpulkan

bahwa kepala sekolah dalam mengambil keputusan selalu dimusyawarahkan kepada

Bapak/Ibu guru,staf dan wali murid. Contoh rapat akhir semester, dimana nantinya

akan dibahas kebijakan untuk semester yang akan datang untuk hasil yang lebih baik.

Tabel 13

Dalam membuat perencanaan sesuai dengan tujuan bersama No. Soal Alternatif Jawaban F P %

10 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

14

14

10

2

35 %

35 %

25 %

5 %

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa yang menjawab selalu dan sering 14

(35 %) responden bila kepala sekolah dalam membuat perencanaaan sesuai dengan

tujuan bersama, 10 (25 %) responden yang menjawab kadang-kadang , sedangkan

yang menjawab tidak pernah 2 (5 %) responden. Dari data di atas dapat

Page 59: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

48

disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam membuat perencanaan selalu sesuai

dengan tujuan bersama.Ini terbukti dari jawaban responden yang menjawab selalu

dan sering sebanyak 14 (35 %) responden, contoh keinginan kepala sekolah dalam

membuat kemajuan misalkan dibidang bahasa dengan mengarahkan siswa untuk

selalu menggunakan bahasa indonesia yang baik akan sejalan dengan mata

pelajaran bahasa indonesia yang diajarkan kepada siswa, sehingga hasil dari

pembelajaran terssebut akan terlihat pada kebiasaan siswa dalam menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Tabel 14

Membuat perencanaan yang bagus No. Soal Alternatif Jawaban F P %

11 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

20

9

9

2

50 %

22,5 %

22.5 %

5 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa yang menjawab selalu 20 (50 %)

responden jika kepala sekolah selalu membuat perencanaan yang bagus, 9 (22,5 %)

responden yang menjawab sering dan kadang-kadang, sedangkan yang menjawab

tidak pernah 2 (5 %) responden, Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah selalu membuat perencanaan yang bagus. Ini terbukti dari responden

yang menjawab selalu sebanyak 20 (50 %) responden. Contoh adanya Gambaran

(maket) perencanaan pengembangan sekolah jangka panjang dan jangka pendek

sekolah yang menjadi acuan tujuan proses belajar mengajar selanjutnya.

Page 60: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

49

Tabel 15 Ide-ide kepala sekolah bermanfaat untuk yang lain

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

12 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

15

13

9

3

37,5%

32,5 %

22,5 %

7,5 %

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas menunjukan bahwa yang menjawab selalu 15 (37,5 %)

responden jika kepala sekolah selalu memberikan ide-ide yang bermanfaat untuk

yang lain, 13 (32,5 %) responden yang menjawab sering, sedangkan yang

menjawab kadang-kadang sebanyak 9 (22,5 %) responden, yang menjawab tidak

pernah 3 (7,5 %) responden. Hal ini terbukti bahwa kepala sekolah selalu

memberikan ide-ide yang bermanfaat untuk civitas akademika sekolah. Contoh ide-

de mengenai pengembangan sarana dan prasarana sekolah, sepeti pengadaan lab

fisika yang sebelumnya terlihat kurang memadai menjadi lebih baik.

Tabel 16

Melakukan pengawasan terhadap proses belajar mengajar No. Soal Alternatif Jawaban F P %

13 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

16

15

8

1

40 %

37,5 %

20 %

2,5 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjujkkan bahwa yang menjawab selalu 16 (40 %)

responden bila kepala sekolah selalu melakukan pengawasan terhadap proses

belajar mengajar, 15 (37,5 %) responden yang menjawab sering, 8 (20 %)

responden yang menjawab kadang-kadang , sedangkan yang menjawab tidak

pernah sebanyak 1 (2,5 %) responden. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

Page 61: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

50

kepala sekolah selalu melakukan pengawasan terhadap proses belajar mengajar.

Contoh pengawasan dengan adanya raport bayangan, dimana nilai siswa nantinya

bisa dipantau lebih dini dan dapat diusahakan menjadi lebih baik nantinya.

Tabel 17

Berusaha mencari penyelesaian masalah melalui komunikasi tanpa menghambat tujuan, keputusan maupun kemajuan bersama

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

14 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

15

11

11

3

37,5 %

27,5 %

27,5 %

7,5 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa yang menjawab selalu jika

kepala sekolah berusaha mencari penyelesaian masalah melalui komunikasi tanpa

menghambat tujuan, keputusan, maupun kemajuan bersama, sebanyak 15 (37,5 %)

responden, yang menjawab sering dan kadang-kadang 11 (27,5 %) responden,,

sedangkan yang menjawab tidak pernah 3 (7,5 %) responden. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu berusaha mencari penyelesaian

masalah melalui komunikasi tanpa menghambat tujuan, keputusan, maupun

kemajuan bersama. Contoh Rapat Komite Sekolah, dimana kebutuhan-kebutuhan

yang ada antara pihak sekolah dan wali murid akan terselesaikan dengan adanya

rapat tersebut,

Tabel 18

Memberikan motivasi No. Soal Alternatif Jawaban F P %

15 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang

d. Tidak Pernah

21

9

6

4

52,5 %

22,5 %

15 %

10 %

Jumlah 40 100 %

Page 62: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

51

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden yang menjawab

selalu 21 (52,5 %) , yang menjawaab sering 9 (22,5 %) , yang menjawab kadang-

kadang 6 (15 %) responden dan yang menjawab tidak pernah jika kepala sekolah

senantiasa memberikan motivasi kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid

sebanyak 4 (10%). Jadi dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa kepala

sekolah senantiasa (selalu) memberikan motivasi kepada Bapak/Ibu guru, staf dan

wali murid..contoh pada setiap upacara pagi kepala sekolah menanamkan semangat

dan motivasi yang memicu siswa untuk belajar lebih giat ddalam meraih kesuksesan.

Tabel 19

Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi primer No. Soal Alternatif Jawaban F P %

16 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

15

14

8

3

37,5 %

35 %

20 %

7,5 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat menunjukkan bahwa yang menjawab selalu

15 (37,5 %) responden jika kepala sekolah dalam berkomunikasi senantiasa

menggunkan komunikasi primer, 14 (35 %) responden yang menjawab sering ,

yang menjawab kadang –kadang 8 (20 %) responden, dan 3 (7,5 %) responden yang

menjawab tidak pernah. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

dalam berkomunikasi senantiasa (selalu) menggunakan komunikasi kepada

Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid. Contoh penakaian bahasa baku yang

digunakan dalam pembuatan surat menyurat. Sehingga bentuk dan model serta

bahasa yang digunakan dapat dimengerti semua pihak.

Page 63: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

52

Tabel 20 Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang baik

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

17 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

15

12

11

2

37,5 %

30 %

27,5 %

5 %

Jumlah 40 100 %

Di lihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa yang menjawab selalu 15

(37,5 %) responden ,yang menjawab sering 12 (30 %) responden , sedangkan yang

menjawab kadang-kadang 11 (27,5 %) responden, dan 2 (5 %) yang menjawab

tidak pernah jika kepala sekolah dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang

baik kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid. Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa kepala sekolah selalu menggunakan bahasa yang baik kepada

Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid. Contoh dalam memberikan pelajaran

menggunakan bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa daerah.

Tabel 21

Dalam berkomunikasi memberikan pesan yang jelas No. Soal Alternatif jawaban F P %

18 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

21

10

9

0

52,5 %

25 %

22,5 %

0 %

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 21 (52,5 %) responden yang

menjawab selalu jika kepala sekolah dalam berkomuikasi kepada Bapak/Ibu guru,

staf dan wali murid memberikan pesan yang jelas, yang menjawab sering 10 (25 %)

responden 5 (12,5 %) responden yang menjawab kadang-kadang, sedangkan yang

menjawab tidak pernah sebanyak 0 (0 %) responden. Dari data di atas dapat

Page 64: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

53

disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam berkomunikasi kepada Bapak/Ibu guru,

staf dan wali murid selalu memberikan pesan yang jelas. Contoh dalam kesimpulan

rapat, dihasilkan point-point kebijakan yang harus dilaksanakan kemudian.

Tabel 22

Dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi isyarat No. Soal Alternatif Jawaban F P %

19 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

2

3

4

13

5 %

7,5 %

10 %

77,5 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab selalu jika

kepala sekolah dalam berkomunikasi menggunakan isyarat kepada Bapak/Ibu guru,

staf dan wali murid sebanyak 2 (5 %) responden, dan responden yang menjawab

sering sebanyak 3(7,5 %) responden,, dan yang menjawab kadang-kadang 4 (10 %)

dan tidak pernah sebanyak 31 (77,5 %) responden. Jadi data di atas dapat

disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam berkomunikasi tidak pernah

menggunakan komunikasi isyarat kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid.

Contoh dalam rapat dilarang bisik-bisik.

Tabel 23

Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi secara sekunder No. Soal Alternatif Jawaban F P %

20 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

6

9

21

4

15 %

22,5 %

52,5 %

10 %

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa 6( 15 %) responden yang menjawab

selalu, 9 (22,5 %) responden yang menjawab sering, yang menjawab kadang-

Page 65: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

54

kadang 21 (52,5 %) responden bila kepala sekolah dalam berkomunikasi senantiasa

mengunakan komunikasi sekunder, sedangkan 4 (10 %) responden yang menjawab

tidak pernah. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam

berkomunkasi kadang-kadang menggunakan komunikasi sekunder. Contoh surat

pemberitahuan kepada wali murid mengenai rapat pemberitahuan keuangan sekolah.

Tabel 24

Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan alat atau sarana sebagai media

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

21 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

9

4

15

12

22,5 %

10 %

37,5 %

30 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab selalu jika

kepala sekolah dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan alat atau sarana

sebagai media kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid, sebanyak 9 (22,5 %)

responden, 4 (10 %) responden yang menjawab sering , 15 (37,5 %) yang

menjawab kadang-kadang dan yang menjawab tidak pernah ,sebanyak 12 (20 %)

responden. Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam

berkomunikasi kadang-kadang menggunakan alat atau sarana sebagai media kepada

Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid. Contoh dengan adanya majalah dinding

(mading) dan papan pengumunan yang memuat hal-hal yang dianggap penting dan

mendesak bisa diumumkan dan dapat dikomunikasikan dengan cepat.

Page 66: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

55

Tabel 25 Dalam menjalin komunikasi senantiasa menggunakan komunikasi secara

Vertikal No. Soal Alternatif Jawaban F P %

22 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

20

9

11

0

50 %

22,5 %

27,5 %

0 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan informasi dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab selalu 20 (50 %) responden jika kepala sekolah dalam menjalin

komunikasi dengan Bapak/Ibu guru dan wali murid senantiasa menggunakan

komunikasi vertical ,dan yang menjawab sering 9 (22,5 %) responden , 11 (27,5 %)

responden yang menjawab kadang-kadang, sedangkan yang menjawab tidak pernah

0 (() %) responden . Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam menjalin

komunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid selalu menggunakan

komunikasi vertical. Contoh perintah kepala sekolah bagi para guru yang mengajar

mata pelajaran yang diujikan Negara agar melaksanakan pendalaman materi diluar

jam belajar-mengajar, sehingga nantinya diharapkan siswa akan lebih siap dalam

menghadapi ujian tersebut.

Tabel 26

Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi secara horizontal No. Soal Alternatif jawaban F P %

23 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

16

11

7

6

40 %

27,5 %

17,5 %

15 %

Jumlah 40 100 %

Di lihat dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab

selalu sebanyak 16 (40 %) responden, 11 (27,5 %) responden yang menjawab

Page 67: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

56

sering dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 (17,5 %), sedangkan 6

(15 %) responden yang menjawab tidak pernah jika kepala sekolah dalam menjalin

komunikasi denga Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid menggunakan komunikasi

horizontal. Dari data di atas dapa disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam

menjalin komunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid selalu

menggunakan komunikasi horizontal. Contoh sumbang saran dan pengarahan

kepala sekolah kepada para guru yang nantinya akan menjadi acuan baik bagi para

guru maupun bagi kepala sekolah sehingga tujuan bersama akan dapat tercapai.

Tabel 27

Dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi secara diagonal No. Soal Alternatif Jawaban F P%

24 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

15

9

12

4

37 ,5%

22,5 %

30 %

10 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jika kepala sekolah dalam

menjalin komunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid menggunakan

komunikasi diagonal sebanyak 15 (37,5 % responden yang menjawab selalu, 9

(22,5 %) yang menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang 12 (30 %)

responden, sedangkan yang menjawab tidak pernah 4 (10 %) responden jika kepala

sekolah dalam menjalin komunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid

mengunakan komunikasi diagonal. Jadi dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid

selalu menggunkan komunikasi diagonal. Contoh rapat konsultasi siswa dan guru

dalam memberikan pengarahan, dimana nantinya siswa akan mendapat masukan

dari berbagai arah, baik dari guru nya sendiri maupun pihak lain, seperti teman dan

keluarga serta kepala sekolah.

Page 68: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

57

Tabel 28 Dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi searah

No. Soal Alternatuf Jawaban F P %

25 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

19

16

3

2

47,5 %

40 %

7,5 %

5 %

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab selalu jika

kepala sekolah dalam berkomunikasi kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid

senantiasa menggunakan komunikasi searah sebanyak 19 (47,5 %) responden, yang

menjawab sering 16 (40 %) responden , sedangkan responden yang menjawab

kadang-kadang sebanyak 3 (7,5 %) responden, dan 2 (5 %) responden yang

menjawab tidak pernah. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah

dalam berkomunikasi kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid senantiasa (selalu)

menggunakan komunikasi searah,cohtoh kepala sekolah dalam memberikan

instruksi dalam rapat, agar para guru dan wali murid tidak berisik

Tabel 29

Senantiasa menggunakan komunikasi dua arah dalam berkomunikasi No. Soal Alternatif Jawaban F P %

26 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

21

9

9

1

52,5 %

22,5 %

22,5 %

2,5 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel di atas bahwa responden yang menjawab selalu 21

(52,5 %) responden jika kepala sekolah dalam berkomunkasi senantiasa

menggunakan komunikasi dua arah kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid, 9

(22,5 %) responden yang menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang 9

Page 69: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

58

(22,5 %) responden dan 1 (2,5 %) responden yang menjawab tidak pernah. Data di

atas menunjukan bahwa kepala sekolah dalam berkomunikasi senantiasa (selalu)

menggunakan komunikasi dua arah dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid.

Contoh dalam menentukan kebijakan yang menyangkut kepentingan siswa dan wali

murid, hal ini diciptakan dengan membentuk komite sekolah dimana nantinya

komunikasi pihak sekolah dengan orang tua wali murid akan terakomodasi dengan

baik, karena keduanya akan saling memberi masukan dan saran demi kepentingan

bersama.

Tabel 30

Dalam menjalin komunikasi menggunakan komunikasi bebas No. Soal Alternatif Jawaban F P %

27 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

20

15

5

0

50 %

37,5 %

12,5 %

%

Jumlah 40 100 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa yang menjawab selalu 20 (50 %)

responden jika kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf

dan wali murid menggunakan komunikai bebas, yang menjawab sering 15 (37,5 %)

responden, sedangkan yang menjawab kadang-kadang 5 (12,5 %)responden, 0

(0 %) responden yang menjawab tidak pernah. Data di atas menunjukkan bahwa

kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid

selalu menggunakan komunikasi bebas. Contoh dalam menyusun rencana kegiatan

baik yang sifatnya ke dalam proses belajar mengajar atau pun kegiatan yang

menyangkut kepentingann siswa, misalnya menentukan tempat melaksanakan

latihan dasar kepemimpinan (LDK) bagi siswa yang ingin menjadi anggota OSIS.

Page 70: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

59

Tabel 31 Dalam berkomunikasi mengggunakan komunikasi tertulis

No. Soal Alternatif Jawaban F P %

28 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

13

11

14

2

32,5 %

30 %

35 %

5 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas, bila digambarkan dengan kalimat, maka dapat didefinisikan

bahwa 13 (32,5 %) responden yang menjawab selalu jika komunikasi kepala

sekolah dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi tertulis 11 (30 %)

responden yang menjawab sering, 14 (35 %) responden yang menjawab kadang-

kadang, sedangkan 2 (5 %) yang menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan

bahwa kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan bapak/Ibu guru,staf dan wali

murid kadang-kadang menggunakan komunikasi tertulis , ini terbukti dari

responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14 (35%) responden. Contoh

peraturan-peraturan tata tertib yang menyangkut kepentingan siswa dan guru dalam

proses belajar mengajar, misalkan harus menggunakan pakaian seragam sesuai

dengan peraturan hari-hari sekolah/.

Tabel 32

Dalam berkomunikasi menggunakan komunikasi secara lisan No. Soal Alternatif Jawaban F P %

29 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

35

5

0

0

87,5 %

12,5 %

0 %

0 %

Jumlah 40 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

selalu 35(87,5 %) jika dalam berkomunikasi kepala sekolah selalu menggunakan

komunikasi secara lisan dengan Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid dan 5

Page 71: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

60

(12,5 %) responden yang menjawab sering, sedangkan tidak ada responden yang

menjawab kadang-kadang dan tidak pernah. Dari data di atas dapat disimpulkan

bahwa dalam berkomunikasi kepala sekolah selalu mengunakan komunikasi secara

lisan dengan Bapak/Ibu guru, staf serta wali murid untuk menyampaikan saran

kepada kepala sekolah.Contoh rapat semester dalan menentukan kebijakan

penilaian siswa

Tabel 33

Senantiasa menggunakan komunikasi satu arah dalam berkomunikasi No. Soal Alternatif Jawaban F P %

30 a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

19

12

6

3

47,5 %

30 %

15 %

7,5 %

Jumlah 40 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menjawab selalu jika

kepala sekolah dalam berkomunikasi senantiasa menggunakan komunikasi satu

arah kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid sebanyak 19 (47,5 %) responden,

dan 12 (30 %) responden yang menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang 6

(15 %) responden, sedangkan yang menjawab tidak pernah 3 (7,5 %). Jadi dari data

di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam berkomunikasi selalu

menggunakan komunikasi satu arah kepada Bapak/Ibu guru, staf dan wali murid.

Contoh dalam membuat silabus, menentukan penilain siswa, tata cara mengajar

C. Interprestasi Data Hasil Penelitian

Dari sebaran data yang merupakan hasil perhitungan statistik deskriptif yang

baru dibahas adalah nilai rata-ratanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi atau gambaran masing-masing aspek yang diteliti berdasarkan tanggapan

respoden.

Page 72: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

61

Tabel 34

Nilai rata-rata skor berdasarkan indikator

Dimesi Indikator NH NS (NS/NH)*100%

Kemampuan

Kepala Sekolah

dalam

Berkomunikasi

1. Peran Kepala Sekolah 4x4=16 13

40:520

%25,81

%1001613

=

x

2. Fungsi Kepala Sekolah 11x4=44 35,31

40:1254 %100

%25,7144

35,31 x

=

3. Proses Kumunikasi 6x4=24 42,15

40:617 %100

%27,6424

42,15 x

=

4. Jenis-jenis Komunikasi 9x4=36

37,2840:1135 %100

%82,7836

37,28 x

=

Tabel 35

Penilaian berdasarkan indicator di atas, maka dapat disimpulkan nilai rata-rata skor penilaian

berdasarkan Variabel penelitian sebagai berikut.

Dimesi NH NS (NS/NH)*100%

Kemampuan Kepala Sekolah

dalam Berkomunikasi

30x4=120 15,88

40:3526 %100

%46,73120

15,88 x

=

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada sebagian dari civitas

akademika sekolah yang menjadi sampel, penulis melakukan analisis data yang

merupakan bagian yang penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah

penelitian. Dari hasil penelitian yang didapatkan dari penyebaran angket mengenai

hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi

dengan civitas akademika sekolah diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Page 73: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

62

a. Peran Kepala Sekolah

Dalam menjalankan perannya sebagai kepala sekolah baik hal ini terlihat dari

hasil angket bahwa sebagian besar civitas akademika sekolah merasa puas atas

kemampuan kepala sekolah dalam menjalin komunikasi dengan civitas

akademika sekolah. Dalam hal bahwa peran kepala sekolah yang mempunyai

tiga unsur yaitu: kepala sekolah mampu menciptakan suasana

harmonis,bertanggung jawab dan bekerja sama dengan baik berjumlah

sebanyak 81,5%, terbukti bahwa peran kepala sekolah SMK Sumpah Pemuda

memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.

b. Fungsi Kepala Sekolah

Dalam sebuah pendidikan fungsi kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap

kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu fungsi kepala sekolah di SMK

Sumpah Pemuda cukup baik, ini dilihat dari hasil penelitian yang melalui

angket tentang fungsi kepala sekolah, dimana para responden yang menjawab

fungsi kepala sekolah mencakup, membina, membuat perencanaan, melakukan

berbagai pengawasan, memberikan motivasi, berjumlah 71,25 % responden.

b. Proses Komunikasi

Di dalam suatu lembaga pendidikan proses komunikasi sangat penting, karena

proses komunikasi adalah salah satu penunjang berjalannya kegiatan belajar

mengajar.Seorang pemimpin suatu lembaga pendidikan harus mampu

memahami proses komunikasi dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Proses komunikasi yang dilakukan Kepala Sekolah SMK Sumpah

Pemuda cukup baik, ini terbukti dari hasil data penelitian yang melalui angket

tentang proses komunikasi berjumlah 64,27 % responden.

c. Jenis-jenis Komunikasi

Dalam sebuah pendidikan mempunyai bentuk-bentuk komunikasi yang

bermacam-macam,dan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah

SMK Sumpah Pemuda dengan baik, ini terbukti dari hasil penelitian yang

Page 74: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

63

menjawab positif terhadap pernyataan jenis-jenis komunikasi yang mencakup

komunikasi internal dan eksternal berjumlah 78 ,82% responden.

Kepala sekolah yang baik merupakan salah satu kunci untuk

menciptakan hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat secara efektif.

Keberhasilan kepala sekolah ditentukan oleh pimpinannya dalam mengelola

tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah dan untuk meningkatkan

hubungan antara atasan dengan bawahan, maka kepala sekolah harus mampu

menjalankan komunikasi yang efektik kepada civitas akademika sekolah. Dan

jumlah hasil penelitian indicator berjumlah 73, 64% responden.ini dapat

disimpulkan bahwa kemampuan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan

civitas akademika sekolah berjalan dengan cukup baik.

Page 75: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan kepala sekolah dalam

berkomunikasi dengan civitas akademika sekolah berjalan dengan “ cukup baik”

hal ini terbukti dari hasil skor 73,46 % responden yang menjawab, bahwa kepala

sekolah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai kepala sekolah dalam

berkomunikasi cukup baik.

2. Berdasarkan hasil wawancara kemampuan komunikasi kepala sekolah dalam

menjalin komunikasi dengan civitas akademika terlihat “ cukup baik” hal ini

terbukti dari hasil jawaban wawancara kepala sekolah diantaranya :

a. Dalam berkomunikasi kepala sekolah selalu menggunakan komunikasi

bebas dalam sehari-hari serta megunakan komunikasi vertical dalam

keadaan formal.

b. Setiap dalam mengambil keputusan kepala sekolah melibatkan civitas

akademika sekolah dalam segala hal, baik yang bersifat formal atau non

formal.

c. Dalam setiap pengambilan keputusan terlebih dahulu di komunikasikan

dan disosialisasikan kepada civitas akademika sekolah.

64

Page 76: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

65

B. Saran

Tinggi rendahnya prestasi sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

adalah peranan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.Berdasarkan temuan

dan kesimpulan yang berkaitan dengan hal ini, maka penulis menyampaikan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi Kepala sekolah sebaiknya lebih meningkatkan kerja sama dalam

menjalankan proses belajar mengajar.

2. Bagi civitas akademika sekolah (guru, staf dan wali murid) pergunakanlah

komunikasi yang ada untuk menyampaikan saran dan pesan kepada kepala

sekolah.

Page 77: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

66

DAFTAR PUSTAKA

Ade yati Nurhayati, Koswara. Manajemen Lembaga Pedidikan, Bandung : Parro

Gading,Cet. 1

Arikonto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT.

Rineka Cipta, Cet.10, 1996.

Cangara, Hafied. Penganta Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, Cet.

6, 2005.

Cepi Triatna dan Aan Komariah. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,

Bandung : PT Bumi Aksara. Cet.1,2005

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :

Balai Pustaka.Cet.3, 1990.

Danim, Sudarwan, Menjalin Komunikasi Pembelajaran (Kepemimpinan

Transformasional dalam komunitas Organisasi Pembelajaran), Jakarta : PT BUmi

Aksara,2003

Effendy, Onong Uchjana . Ilmu KomunikasiTeori dan Praktek, Bandung : Remaja Rosda

Karya, Cet. 13, 1994.

Faisal,Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jalarta : PT Raja Grafindo Persada

Cipta, 2007.

http://metodemengajarberdasarkantipologibelajarsiswa.researchengines.com/2004/20/10

http://kepemimpinankepalasekolah.fuddin.wordpress. com/2010/15/03.

Husna, Asmara. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cet.

3, 1985.

Kartono, Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan “ Apakah Pemimpin Abnormal Itu ?,

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet.6, 1991.

Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung ; PT. Remaja Rosda

Karya.Cet.2, 2001.

Mulyasa,E,Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT Remaja

RosdaKarya,2006

Mulyasa,E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung :PT Remaja Rosda Karya, 2005

66

Page 78: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

67

Marianne Coleman dan Tony Bush, Manajemen Srtategi Kepemimpinan Pendidikan,

Banguntapan Jogjakarta : IRCisoD. Cet.1, 2006.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :

Balai Pustaka, Cet.3, 1990.

Roudhonah, Ilmu Komunikasi,Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN

Jakarta Press. Cet,1.

Sudrajat dan M subhana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung : CV Pustaka

Setia.Cet.3,2009.

Veithzal, Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta : PT Grafindo Persada,

Ed .2, 2007.

Wahjonosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,1999

Page 79: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

DAFTAR PUSTAKA

Ade yati Nurhayati, Koswara. Manajemen Lembaga Pedidikan, Bandung : Parro

Gading,Cet. 1

Arikonto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT.

Rineka Cipta, Cet.10, 1996.

Cangara, Hafied. Penganta Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, Cet.

6, 2005.

Cepi Triatna dan Aan Komariah. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,

Bandung : PT Bumi Aksara. Cet.1,2005

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :

Balai Pustaka.Cet.3, 1990.

Danim, Sudarwan, Menjalin Komunikasi Pembelajaran (Kepemimpinan

Transformasional dalam komunitas Organisasi Pembelajaran), Jakarta : PT BUmi

Aksara,2003

Effendy, Onong Uchjana . Ilmu KomunikasiTeori dan Praktek, Bandung : Remaja Rosda

Karya, Cet. 13, 1994.

Faisal,Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jalarta : PT Raja Grafindo Persada

Cipta, 2007.

http://metodemengajarberdasarkantipologibelajarsiswa.researchengines.com/2004/20/10

http://kepemimpinankepalasekolah.fuddin.wordpress. com/2010/15/03.

Husna, Asmara. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Jakarta : Ghalia Indonesia, Cet.

3, 1985.

Kartono, Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan “ Apakah Pemimpin Abnormal Itu ?,

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet.6, 1991.

Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung ; PT. Remaja Rosda

Karya.Cet.2, 2001.

Mulyasa,E,Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung : PT Remaja

RosdaKarya,2006

Mulyasa,E, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung :PT Remaja Rosda Karya, 2005

66

Page 80: Kemampuan Kepala Sekolah Dalam Menjalin Komunikasi …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21763/1/... · Keadaan Sarana dan Prasarana ... yang dimaksud dengan kepemimpinan

67

Marianne Coleman dan Tony Bush, Manajemen Srtategi Kepemimpinan Pendidikan,

Banguntapan Jogjakarta : IRCisoD. Cet.1, 2006.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :

Balai Pustaka, Cet.3, 1990.

Roudhonah, Ilmu Komunikasi,Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN

Jakarta Press. Cet,1.

Sudrajat dan M subhana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung : CV Pustaka

Setia.Cet.3,2009.

Veithzal, Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta : PT Grafindo Persada,

Ed .2, 2007.

Wahjonosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,1999