pengelolaan Prasarana

30
1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK GEDUNG ATAU BANGUNAN SEKOLAH Menurut Frabk W.Banghart sekolah hendaknya dibangun pada tempat atau lokasi yang baik yang dapat memberikan pengaruh positif pada perkembangan siswa. Selain itu Soerjani (1988:135) mengemukakan: “Dalam mensirikan gedung sekolah, perlu diperhatikan tentang letak sekolah dan lingkungannya.

description

Pengelolaan prasarana salah satu kajian dari mata kuliah pendidikan matematika.

Transcript of pengelolaan Prasarana

1. PERENCANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK GEDUNG ATAU BANGUNAN

SEKOLAHMenurut Frabk W.Banghart sekolah

hendaknya dibangun pada tempat

atau lokasi yang baik yang dapat

memberikan pengaruh positif pada

perkembangan siswa. Selain itu 

Soerjani (1988:135) mengemukakan:

“Dalam mensirikan gedung sekolah,

perlu diperhatikan tentang letak

sekolah dan lingkungannya.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan menurut J.Mamusung antara lain :

Mudah dicapai dengan berjalan kaki ataupun

berkendaraan.

Terletak disuatu lingkungan yang banyak

hubungan dengan kepentingan pendidikan

(sekolah).

Cukup luas, bentuk maupun tofogafinya akan

memenuhi kebutuhan.

Mudah menjadi kering jika digenangi air, bebas

dari pembusukan dan tidak merupakan tanah yang

konstruksinya adalah hasil buatan / timbangan /

urugan.

DALAM PENGADAAN TANAH YANG MELIPUTI :

Membuat rencana pengdaan tanah, luas dan

lokasi sesuai dengan kebutuhan.

Melakukan survey, dilakukan untuk

menentukan lokasi tujuan dan perencanaan

tata kota.

Melakukan survey untuk melihat kondisi fisik

lainnya, misalnya: jalan, listrik, transportasi,

air dan sebagianya.

Harga tanah, dilakukan untuk bahan

pengajuan rencana anggaran.

2. PERENCANAAN PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH.

Sekolah merupakan lembaga

tempat mendidik anak agar

menjadi warga Negara yang

kreatif dan produktif. Untuk itu

menunut adanya gedung yang

memadai sehingga pada tiap

murid ada perasaan bangga dan

bersekolah selama dididik dalam

gedung tersebut.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan yang ideal, J.Mumusung

(1981:16) mengemukakan sebagia berikut :

Memenuhi kebutuhan dan syarat pedagogik.

Ukuran dan bentuk ruangan disesuaikan dengan kebutuhan.

Datangnya dan Masuknya sinar matahri harus diperhatikan, yaitu dari arah sebelah kiri.

Tinggi rendahnya tembok, letak jendela dan kusen disesuaikan dengan kondisi anak-anak.Aman, artinya material dan kontruksi bangunannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan baik kekuatan/kekokohan bangunan itu sendiri, maupun pengaruh erosi, angin, getaran, petir dan pohon yang berbahaya.

3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN SEKOLAH

untuk itu maka dalam membangun gedung sekolah menuntut adanya suatu perencanaan dengan prosedur sebagai berikut :

a. Melakukan survey berkenaan dengan bangunan

sekolah yang akan dibangun, yang meliputi :

Fungsi bangunan.

Jumlah pemakai, baik pegawai, guru dan murid.

Program pendidikan atau kurikulum sekolah.

Jenis dan jumlah alat-alat atau perabot yang akan

ditempatkan pada gedung sekolah tersebut.

b. Mengadakan perhitungan luas

bangunan yang disesuaikan

dengan kebutuhan dan disusun

berdasarkan hasil survey

tersebut.

c. Menyusun anggaran biaya yang

dibutuhkan untuk pembangunan

gedung tersebut. yang disusun

dengan harga standar yang

berlaku pada daerah tempat

tersebut akan dibangun.

4. PERENCANAAN PENGADAAN PERABOT DAN PERLENGKAPAN PENDIDIKAN

Dilandasi pemikiran diatas maka perabot dan perlengkapan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Untuk perencanaannya adalah

sebagai berikut (Depdiknas,1980)

: Barang yang habis dipakai

Barang tak habis pakai

5. PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Untuk terjaminnya pelaksanaaan peyimpanan barang atau sarana pendidikan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

6. INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

sarana dan prasaran sekolah

hendaknya diinventarisir, melalui

inventarisasi memungkinkan

dapat dikethui jumlah, jenis

barang, kualitas, tahun

pembuatan, merek.ukuran,

haraga dan sebagainya.

7. PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

J.Mamusung telah

mengelompokan, ada 5 faktor

yang mengakibatkan kerusakan

pada bangunan, perabot dan

perlengkapan sekolah, yaitu :

8. PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Untuk kelancaran kegiatan tersebut, bagi

kepala sekolah yang mempunyai wakil

bidang sarana dan prasarana atau

petugas yang berhubungan dengan

penanganan saran dan prasarana

sekolah diberi tanggung jawab untuk

menyusun jadwal tersebut. yang perlu

diperhatikan dalam penggunaan saran

dan prasarana adalah :

Penyusunan jadwal harus dihindari benturan

dengan kelompok lainnya.

Hendaklah kegiatan-kegiatan pokok sekolah

merupkan prioritas utama.

Waktu/jadwal penggunaan hendaknya diajukan

pada awal tahun pelajaran.

Penugasan / penunjukan personil sesuai dengan

dengan keahlian pada bidangnya.

Penjadwalan dalam penggunaan sarana dan

prasarana sekolah, antar kegiatan intrakulikuler

dengan ekstrakulikuler harus jelas

9. PENGHAPUSAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Barang-barang yang sudah ada di sekolah, terutama yang berasal dari pemerintah (khusus sekolah negeri) tidak akan selamanya bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, hal ini dikarenakan rusak berat sehingga tidak bisa dipergunakan lagi, barang tersebut sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan keadaan, biaya pemeliharaan yang tinggi, jumlah barang tersebut berlebihan sehingga tidak bisa dimanfaatkan, dan nilai guna barang tersebut tidak perlu dimanfaatkan.

PENATAAN RUANG DAN BANGUNAN SEKOLAH

Dalam mengatur ruang

yang dibangun bagi suatu

lembaga pendidikan atau

sekolah, hendaknya

dipertimbangkan hubungan

antara satu ruang dengan

ruang yang lainnya.

PENATAAN PERABOT SEKOLAH

Apakah perabot tunggal atau ganda, individual atau klasikal, hal yang harus diperhatikan dalam pengaturan perabot sekolah antara lain :

Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan tersebut.

Kelonggaran jarak dan dinding kiri-kanan. Jarak satu perabot dengan perabot

lainnya. Jarak deret perabot (meja-kursi) terdepan

dengan papan tulis. Jarak deret perabot (meja-kursi) paling

belakang dengan tembok batas. Arah menghadapnya perabot. Kesesuaian dan keseimbangan. Penataan perlengkapan Sekolah