Prasarana Kota
Transcript of Prasarana Kota
-
7/24/2019 Prasarana Kota
1/13
ANALISA DAMPAK PENGGABUNGAN JALUR PEDESTRIAN DENGAN JALUR LAMBAT DIKORIDOR JALAN PEMUDA MAGELANG
Nurul FaridaProgram Fasttrack 2 Magister Teknik Arsitektur
Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Kawasan Jalan Pemuda Magelang merupakan salah satu landmark kota Magelang yangberupa deretan pertokoan (shopping arcade) di pusat kota. Kawasan ini juga dikenal sebagaiPecinan berdasarkan faktor historis daerahnya yang merupakan permukiman kaum Tiong Hoa.Pecinan telah terbentuk sejak zaman pemerintah kolonial yang melokalisasi pedagang
pedaganag keturunan cina dalam satu wilayah untuk mempermudah pengontrolan. Kawasan initerletak di kecamatan Magelang Tengah kelurahan Pajang. Pada awalnya jalur di koridor jalanPemuda terdiri atas jalur cepat, jalur lambat, jalur hijau, area parkir, dan jalur pedestrian.Dengan image jalur pedestrian yang tidak manusiawi karena terlalu sempit yang ditambahdengan penyebaran pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalur pedestrian tersebut.
Sehingga, pada tahun 2011 Pemerintah Kota Magelang melakukan proyek penataan pada jalanPemuda dengan perubahan pada jalur pedestrian dan jalur lambatnya. Proyek penataan inimenggabungkan jalur pedestrian dan jalur lambatnya, jalur pedestrian yang baru memilikidimensi yang lebih lebar dan diperuntukkan tidak hanya pejalan kaki, namun juga pengendarasepeda dan becak. Proyek penataan ini menimbulkan dampak yang masih luput dari
pengawasan Pemerintah Kota, seperti masih adanya signage dan tiang listrik yangmengganggu, pelebaran aktivitas PKL dan penyalahgunaan fungsi jalur oleh kendaraan rodadua. Jalur pedestrian yang merupakan salah satu elemen penting dalam urban desain sehinggadalam penataannya dibutuhkan strategi agar dapat mencapai efektivitas fungsi dan kualitasvisual sehingga dapat meningkatkan kuantitas pengguna jalan. Dengan adanya strategi
penataan yang terintegrasi diharapkan dapat meningkatkan kualitas jalan Pemuda sebagairuang publik.
Kata Kunci : Penataan, Jalur Pedestrian, Jalur Lambat
PENDAHULUAN
Kota Magelang memiliki wilayahadministrasi relatif kecil, akan tetapimempunyai objek objek wisata yangmenarik. Diantaranya adalah kawasanpecinan yang ada pada koridor jalanPemuda. Kawasan ini merupakan salah
satu landmarkkota Magelang yang terkenaldengan wisata belanjanya karenamarupakan sebuah deretan pertokoan(shopping arcade)sepanjang 925 m denganberbagai macam toko yang menyediakanberbagai macam barang seperti sepatu, tas,pakaian, buku/alat kantor, elektronik,sepeda, emas, ponsel hingga bangunanyang menawarkan jasa lain seperti restoran,
hotel dan bank. Menurut Handinoto (1996),daerah yang mempunyai kepadatanbangunan yang sangat tinggi, denganpenampilan bangunan yang berfungsisebagai hunian-dagang atau lebih populardengan sebutan rumah-toko (shop house)sering menjadi ciri khas daerah Pecinan.Menurut Dewi (1996), dalam tata ruang
kota, daerah Pecinan sering menjadi pusatperkembangan karena daerah tersebutmerupakan daerah perdagangan yangramai. Sebagai daerah pusat perdagangan,
jalan Pemuda perlu ditingkatkan kualitasuntuk ruang publiknya.
Untuk meningkatkan kualitas ruangpubliknya, maka Pemerintah Kota Magelangmelakukan penataan koridor jalan Pemuda
-
7/24/2019 Prasarana Kota
2/13
pada tahun 2011. Sesuai dengan teoribahwa jalan merupakan tanggungan untuksebagian besar pengeluaran pekerjaanumum.(Grigg, 1988). Jalur pedestrian yangdulunya sempit dan berdesakan denganPKL kini diperlebar dan dipercantik pengan
penggunaan material yang berpola.
Namun, pada penataan jalanPemuda tersebut terdapat beberapakekurangan yang luput dari pengamatanPemerintah Kota. Sehingga tujuanpenataan yang dtujukan untukmeningkatkan kualitas ruang publik yangbaik bagi pengguna kurang didapatkan.Padahal sebagai ruang publik di pusat kotayang menjadi tujuan wisata belanja,dibutuhkan strategi penataan yang
terintegrasi sehingga semua elemen yangterkait dapat bekerja sesuai fungsinya.
MATERI Dan METODE
Studi Kasus
Koridor Jalan Pemuda Magelangyang termasuk dalam kelurahan PajangKecamatan Magelang Tengah wilayahBagian Wilayah Kota (BWK) I merupakankawasan perdagangan di pusat kota yang
juga merupakan permukiman padat para
kaum Tiong Hoa (Pecinan). Pecinanterbentuk karena adanya upaya dariPemerintah Kolonial untuk melokalisirpedagang pedagang keturunan cinadalam satu wilayah, dengan maksud untukmempermudah pengontrolan, karena takutakan kekuatan modal dari pedagang pedagang Tiong Hoa tersebut.
Bangunanbangunan di sepanjangkoridor jalan ini memiliki 2 fungsi yaituperdagangan berupa retail atau showroomdan hunian/rumah tinggal. Berdasarkantopografinya kawasan ini terletak padaketinggian 380 mdpl dengan kondisi tanahberkontur datar. Jalan Pemuda memiliki
jalan percabangan antara lain, yaitu jalanSriwijaya, jalan Pajang, jalan Daha, jalanKalingga dan jalan Padjajaran. Berikutadalah lokasi koridor jalan PemudaMagelang.
Gambar 2
Peta Pola Ruang Eksisting Blok 1B BWK I Kota Magelang
Sumber: RDTRK BWK I Kota Magelang
Gambar 1
Peta Rencana Pembagian BWK Kota Magelang
Sumber: RDTRK BWK I Kota Magelang
-
7/24/2019 Prasarana Kota
3/13
Batas batas administrasi kawasan jalanPemuda Magelang adalah:Utara : Jalan Ahmad YaniSelatan : Jalan Ikhlas
Timur : Jl. Sigaluh, Jl. Sriwijaya, Jl.Kalingga
Barat : Jl. Alun-alun Selatan, Jl. Pajang,Jl. Pajajaran, Jl. Daha
Kon disi Korid or Jalan Pemuda dan Jalur
Pedestr iannya
Koridor jalan Pemuda merupakanjalan yang mempunyai daya tarik (tarikanlalu lintas) kuat, karena merupakan ruas
jalan simbol keramaian kota Magelang.Area perdagangan berupa deretan
pertokoan (Shopping Arcade) di sepanjangjalan tersebut memiliki panjang kurang lebih925 m. Kawasan yang juga merupakanpermukiman kaum Tiong Hoa yang lebihdikenal dengan Pecinan ini merupakansalah satu wisata belanja yang cukupterkenal di kalangan masyarakat terutamadi pusat kota. Jalan Pemuda termasukdalam golongan jalan Arteri Sekunder.Berdasarkan RTBL kawasan jalan PemudaKota Magelang Tahun 2005 ruas jalanPemuda terbagi atas(gambar 3):
1. Jalur Cepat, memiliki lebar 9.50 mdengan dua lajur jalan sistem one waytrafficbermaterial aspal.(gambar 4)
2. Jalur Lambat, memiliki lebar 3.60 mdengan material aspal. Jalur ini dapatdilewati oleh becak, pengendara motordan becak seperti pada gambar 5 dan 7.
3. Jalur Hijau, memiliki lebar 1m, zona inimerupakan zona penanaman vegetasipenenduh dan berfungsi sebagaipemisah (devider) antara jalur lambatdan jalur cepat.
4. Parkir Area, baik kendaraan roda empatmaupun roda dua menempati parkir disepanjang bahu jalan (on street parking)dengan material aspal.
5. Jalur Pedestrian/Trotoar, memiliki lebar2.50 m dengan material paving sepertipada gambar 6 dan 7. Jalur pedestrianini terletak pada kiri dan kanan jalan baik
pada jalan utama (jalan Pemuda)maupun jalan percabangannya.
Gambar 3
Potongan Jalan Pemuda sebelum Penataan Tahun 2011
Sumber : RTBL Kawasan Jalan Pemuda Kota Magelang
Gambar 4
Jalan Pemuda sebelum Penataan Tahun 2011
Sumber :www.google.com
Gambar 5
Jalur Lambat sebelum Penataan Tahun 2011
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 6
Jalur Pedestrian sebelum Penataan Tahun 2011
Sumber : Dokumentasi Pribadi
http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/ -
7/24/2019 Prasarana Kota
4/13
Namun, setelah proyek penataankawasan koridor jalan Pemuda KotaMagelang pada tahun 2011 terjadiperubahan, yaitu penggabungan jalur
lambat dan jalur pedestrian (gambar 8).Jalur pedestrian yang baru memiliki ;lebar5.90 m. diperuntukkan untuk pejalan kaki,becak dan sepeda(gambar 9). Sedangkanuntuk sepeda motor, jalur berpindah ke jalurcepat pada lajur kiri(gambar 10). Material
jalur pedestrian ini pun diubah menjadikeramik yang berpola seperti pada gambar11. Jalur hijau pun ditata sedemikian rupauntuk mempercantik sekaligus berfungsisebagai peneduh jalan.(gambar 12)
Gambar 7
Eksisting Jalur Lambat dan Pedestrian sebelum
Penataan Tahun 2011
Sumber :www.google.com
Gambar 8
Potongan Jalan Pemuda setelah Penataan Tahun 2011
Sumber : RTBL Kawasan Jalan Pemuda Kota Magelang
Gambar 11
Eksisting Jalur Pedestrian setelah Penataan Tahun 2011
Sumber : Survei 2013
Gambar 10
Lajur untuk Kendaraan Roda Dua pada Jalur Cepat
Sumber : Survei 2013
Gambar 9
Lajur untuk Becak dan Sepeda pada Jalur Pedestrian
Sumber : Survei 2013
Gambar 12
Jalur Hijau setelah Penataan Tahun 2011
Sumber : Survei 2013
http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/ -
7/24/2019 Prasarana Kota
5/13
Penggabungan jalur ini hanyaterdapat pada jalur pedestrian di bagianbarat saja, sedangkan untuk jalurpedestrian di arah timur, yang memilikiketinggian 25 cm dari permukaan jalan,tidakberubah, hanya saja pola paving dan
warnanya diganti(gambar 13). Area parkirpun tidak berubah, baik kendaraan roda duamaupun empat masih menggunakan bahu
jalan sebagai area parkir (on sreet parking)dengan posisi serong ke arah kanan sepertipada gambar 14. Hanya satu duabangunan mempunyai ruang terbuka untukarea parkir di luar jalan/terpusat(off street
parking). Batas antara area parkir denganjalur cepat hanya berupa marka jalan.
Drainase pada jalur pedestrian dibagian barat dan jalur cepat pun diubah. Dibeberapa titik terdapat lubang drainaseyang berukuran 25 x 25 cm dan terletak diujung ujung pembatas jalan. Pada jalurpedestrian drainase terletak di setiap sudut
dekat dengan jalur hijau ditutupi oleh besihollow dan pada jalur cepat terletakberdampingan, berbatasan denganpembatas jalan pada area parkir kendaraantanpa penutup.(gambar 15).
Metode Pemb ahasan
Pengambilan judul tentang koridorjalan Pemuda ini merupakan rencanapenulis untuk menjadi judul Tugas Akhirpada studi S1 mengenai penataan koridorJalan Pemuda Pecinan Magelang danmenjadikannya sebagai Central BusinessDistrict (CBD) yang memiliki ciri identitasPecinan(Chinatown). Dalam pembahasanini, metode yang digunakan penulis dalampengumpulan data adalah pencarianreferensi melalui dokumentasi perencanaankawasan dan internet, survey lapanganyang kemudian diolah dan dianalisisberdasarkan teori dan analisa penulis dalam
Gambar 13
Eksisting Jalur Pedestrian(Barat) setelah
Penataan Tahun 2011
Sumber : Survei 2013
Gambar 14
Area Parkir di Bahu Jalan(On Street Parking)
Sumber : Survei 2013
Gambar 15
Lubang Drainase pada Jalur Pedestrian dan
Jalur Cepat Jalan Pemuda
Sumber : Survei 2013
-
7/24/2019 Prasarana Kota
6/13
pengamatan dampak penggabungan jalurpedestrian dan jalur lambat pada jalanPemuda beserta rekomendasinya.
PEMBAHASAN DAN HASIL
Berdasarkan Peraturan Daerah KotaMagelang Nomor 4 Tahun 2012 TentangRencana Tata Ruang Wilayah KotaMagelang Tahun 2011-2031, PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 43Tahun 1993 Tentang Prasarana dan LaluLintas Jalan dan Standar PerencanaanGeometrik jalan Direktorat MenteriPekerjaan Umum dijelaskan sebagaiberikut.
1. Jalan adalah prasarana transportasi
darat yang meliputi segala bagian jalan,termasuk bangunan pelengkap danperlengkapannya yang diperuntukkanbagi lalu lintas, yang berada padapermukaan tanah, di atas permukaantanah, di bawah permukaan tanahdan/atau air, serta di atas permukaan air,kecuali jalan kereta api, jalan lori dan
jalan kabel.2. Jalur adalah bagian jalan yang
dipergunakan untuk lalu lintaskendaraan.
3. Jalur Cepat, digunakan untuk kendaraanbermotor dengan kecepatan tinggi.(Iswanto, 2003)
4. Jalur Lambat, digunakan bagi pejalankaki atau orang yang menggunakankendaraan yang dikayuh kaki (sepeda,becak), atau kendaraan dengankecepatan lambat.(Iswanto, 2003)
5. Lajur adalah bagian jalur yangmemanjang, dengan atau tanpa marka
jalan, yang memiliki lebar cukup untuksatu kendaraan bermotor sedang
berjalan, selain sepeda motor.6. Bahu jalan (Shoulder) adalah suatustruktur yang berdampingan dengan jalurlalau lintas untuk melndungi perkerasan,mengamankan kebebasan samping danmeyediakan ruang untuk tempat berhentisementara, parkir danpejalan kaki.
7. Jalur sepeda/pejalan kaki (Bicyclepedestrian way) merupakan bagian dari
jalan yang disediakan untuk sepeda jugapejalan kaki, yang biasanya dibuatsejalan dengan jalur lalu lintas dan harusterpisah dari jalur lalu lintas oleh strukturfisik seperti kerbdan guardrail.
8. Jalan sepeda(bicyle way) adalah bagian
dari jalan yang khusus disediakan untuksepeda dan becak, yang biasanyadibangun sejajar dengan jalur lalu lintasdan harus terpisah dari jalur lalu lintasoleh struktur fisik seperti kerb danguardrail.
9. Jalur parkir (Parking lane/Stopping lane)adalah jalur khusus yang disediakanuntuk parkir atau berhenti yangmerupakan bagian dari jalur lalu lintas.
10. Jalur Tanaman (Planted Strip) adalahbagian dari jalan yang disediakan untuk
penanaman pohon, yang ditempatkanmenerus sepanjang trotoar, jalansepeda atau bahu jalan.
Dampak yang Dihasi lkan oleh
Penggabungan Jalur Lambat dan Jalur
Pedestrian
Berdasarkan fakta kondisi eksisting koridorjalan Pemuda yang telah dipaparkansebelumnya, terdapat beberepa dampakyang dihasilkan oleh penggabungan jalurlambat dan jalur pedestrian. Dampak
tersebut antara lain:
a. Melebarnya area penjualan PedagangKaki Lima (PKL)Perluasan jalur pedestrian pada jalanPemuda justru dimanfaatkan pedagangkaki lima untuk memperluas areaberjualannya. Sebelumnya pedagangkaki lima hanya menggunakan area jalurpedestrian yang hanya selebar 2.5 m.
Akan tetapi, setelah penataan jalurpedestrian justru PKL ini memperlebar
area dagangnya. Tidak hanya itu kiniPKL tidak hanya berada pada sisi depantoko saja melainkan juga pada sisi yangdekat dengan area parkir danmembentangkan tenda tendapenenduh ke arah pohon pohonpeneduh yang tentu saja mengganggusirkulasi pejalan kaki dan mengurangikualitas visual jalan ini.(gambar 16)
-
7/24/2019 Prasarana Kota
7/13
b. Sampahsampah Menumpuk di Sudut-sudut Bahu Jalan Akibat Melebarnya
Area PKL.Akibat dari bertambahnya area PKL padajalur pedestrian ini adalah menumpuknyaberbagai jenis sampah pada jalur ini.Sampahsampah tersebut dikumpulkandi sudut- sudut bahu jalan yangberdekatan dengan jalur hijau begitusaja. Walaupun sudah disediakan tempatsampah disetiap titik-titik jalur ini, akantetapi justru tempat tempat sampahtidak digunakan dan dibiarkan kosong.(gambar 17 dan 18) Beberapa tempat
sampah menumpuk sampah danberceceran disekitarnya. (gambar 19)Hal ini tentu menimbulkan bau yang taksedap, mengurangi kebersihan danmenghilangkan keindahan pada jalurtersebut yang akan mengakibatkanketidaknyamanan pejalan kaki yangmelintasinya.
c. Penyumbatan Sampah dan Daun Keringdi Lubanglubang Drainase JalurSampah sampah yang berserakanpada jalur pedestrian juga menyebabkanpenyumbatan pada lubang drainase,karena lubang- lubang tersebut jugaterletak pada sudut-sudut bahu jalanyang berdekatan dengan jalur hijau(gambar 20). Tidak hanya itu daun
daun kering dari pohon peneduh yangberjatuhan pun juga menumpuk padalubang- lubang tersebut. (gambar 21)Jika dibiarkan maka pada saat hujanterutama pada saat lebat, air hujan akansulit untuk masuk pada lubang lubangtersebut dan tentunya akanmenyebabkan air tergenang/banjir. Tidakhanya pejalan kaki, namun juga
Gambar 16
PKL di sisi Kiri dan Kanan Jalur Pedestrian
Sumber : Survei 2013
Gambar 18
Sampah yang Menumpuk di Tempat Sampah
Sumber : Survei 2013
Gambar 19
Tempat Sampah yang Dibiarkan KosongSumber : Survei 2013
Gambar 17
Sampah yang Berserakan Jalur Pedestrian
Sumber : Survei 2013
-
7/24/2019 Prasarana Kota
8/13
pengendara kendaraan bermotor yangmelintas di jalan Pemuda.
d. Billboard/Papan Nama Toko yang MasihTertanam pada Batas Jalur PedestrianSebelumnya.Sebelum penggabungan jalur, beberapabillboard/papan nama toko ditancapkanpada tepian jalur pedestrian sebelumnya.
Kemudian setelah penataan, setiap tokodisediakan papan nama sendirisendiriyang dipasang pada tepian bahu jalanyang dekat dengan area parkir. (gambar22) Akan tetapi terdapat beberapa papannama toko yang masih tertanam padatempat sebelumnya, sehinggamenghalangi jalan. (gambar 23) Hal initentu mengurangi kenyamanan pejalan
kaki. Jika tidak berhati hati, pejalankaki akan menabrak tiang tersebut.
e. Tiang Listrik yang Menghalangi JalurPedestrianSelain Billboard, beberapa tiang listrikyang juga pada awalnya terletak padatepi jalur pedestrian sebelumnya, kini
justru menghalangi jalur pedestriankarena terletak di tengah tengah jalur.(gambar 24). Hal ini tentu tidak hanya
Gambar 20
Sampah yang Menumpuk pada Lubang
Drainase
Sumber : Survei 2013
Gambar 21
Dedauan Kering yang Menumpuk pada
Lubang Drainase
Sumber : Survei 2013
Gambar 22Billboard Toko yang Disediakan Pemerintah Kota
Magelang
Sumber : Survei 2013
Gambar 23
Billboard Toko yang Menghalangi Jalur Pejalan Kaki
Sumber : Survei 2013
-
7/24/2019 Prasarana Kota
9/13
menimbulkan ketidaknyamanan padapejalan kaki namun juga keamanan,karena selain terletak di tengah tengah
jalur pedestrian, kabelkabel listrik padatiang ini berantakan/semrawut sehinggakemungkinan akan kecelakaan/tersengat
listrik besar terutama di saat hujan.
f. Penyalahgunaan Fungsi Menjadi Tempat
Meletakkan Barang/Gerobak dan ParkirSepeda MotorJalur pedestrian yang semakin luas jugadimanfaatkan PKL sebagai tempat untukmeletakkan barang-barang/gerobaknya.Barang/gerobak tersebut diletakkanbegitu saja di sisi tepi bahu jalan dekatdengan pohon peneduh. Selain itu,beberapa pengendara motor jugamemarkirkan sepeda motornya di jalurpedestrian tersebut walaupun sudahdisediakan area parkir pada bahu jalan.(gambar 25) Ditambah lagi karena jalurpedestrian ini merupakan penggabungandengan jalur sepeda/becak, dan tidakadanya fasilitas parkir untuk sepedamaupun becak, menimbulkan sepedadan becak-becak tersebut diparkirsembarangan di tepian jalurtersebut.(gambar 26)
g. Penyalahgunaan Fungsi Menjadi JalurLintasan Sepeda Motor.Selain digunakan sebagai area parkirillegal, jalur pedestrian ini pun masihdigunakan untuk lintasan kendaraansepeda motor. (gambar 27) Walaupunpada rambu-rambu tergambar jelaslarangan kendaraan bermotor lewat.(gambar 28) Meskipun sebelumpenataan, jalur ini dapat dilewati oleh
kendaraan roda dua (jalur lambat).Namun, kini kebijakan jalur telah diubah,akan tetapi masih saja beberapakendaraan bermotor melewati jalur ini.Hal ini dipengaruhi pula oleh sistem lalulintas pada Jalan Pemuda yangmerupakan one way traffic, sehinggakendaraan yang ingin memutar balik kearah berlawanan terpaksa harus
Gambar 24
Tiang Listrik yang Menghalangi Jalur Pejalan Kaki
Sumber : Survei 2013
Gambar 25
Gerobak/Barang yang Diletakkan di Jalur Pedestrian
Sumber : Survei 2013
Gambar 26
Sepeda Motor dan Sepeda yang Parkir Sembarangan
Sumber : Survei 2013
-
7/24/2019 Prasarana Kota
10/13
melewati jalan jalan percabanganuntuk kemudian mengitari kawasantersebut agar dapat melaluinya sesuaiarah lalu lintas, akan tetapi, pengendarayang ingin mencari jalan pintas makamenggunakan jalur pedestrian ini
menjadi lintasan kendaraan rodaduanya. Selain dapat merusak materialkeramik pada jalur pedestrian ini, jugaakan mengurangi keamanan pejalan kakidengan kemungkinan terjadinyakecelakaan antara pejalan kaki denganpengendara motor. Terutama karena
jalur ini juga dilewati oleh becak dansepeda, ditambah lagi dengan tidakadanya guardrail untuk pengaman antarapejalan kaki dengan pengendara sepedadan becak.
Analis is Penataan Jalur Pedestr ian untu k
Pejalan Kaki dan Pengendara
Sepeda/Becak
Setelah mengetahui eksisting/kondisi koridor jalan Pemuda di lapangandan dampak penggabungan jalur pedestrian
dan jalur lembat serta penyebabnya, makadapat disimpulkan/ direkomendasikanpenataan kembali jalur pedestrian (bicyle
pedestrian way) agar dapat memenuhi asaskemanan, kenyamanan, kebersihan, dankeindahan serta mengembalikan maknafungsi dari jalur tersebut. Penataan yangdimaksud antara lain:a. Penataan PKL
Diberikan tempat khusus bagi PKL untukmenjajakan dagangannya, berupakios/tenda khusus yang didesain
sedemikian rupa sehingga meberikankesan rapi, bersih dan indah. SehinggaPKL tetap dapat berjualan di sepanjang
jalan Pemuda, akan tetapi tidakmengganggu/merusak kualitas visualdan estetika shopping arcade disepanjang jalan Pemuda. DalamDjumiko(2008) konsep umum penataanPKL diupayakan sebagai berikut:1. seperti halnya penempatan elemen
pendukung aktivitas (activity support)dengan lokasi berada di antara dua
atau lebih generator aktivitaslingkungan dan tidak langsungberhadapan dengan jalur cepat(berhadapan dengan jalurpedestrian)
2. Disesuaikan dengan kondisi sertasistem transportasi yang ada
3. Pemilihan tapak untuk kegiatan PKLdiupayakan pada area yang tidakmenganggu kepentingan publik danaman dari bahaya lalu lintaskendaraan bermotor maupun tidak
bermotor.4. Penataan fungsi kawasan yang
seimbang bagi kebutuhan kegiatanPKL dengan kepentingan publik
5. Penataan sirkulasi denganmempertimbangkan jalur pedestriandan signage
6. Penataan bentuk arsitekturalmisalnya shelter terbuka(permanen),
Gambar 27Sepeda Motor yang Melintasi Jalur Pedestrian
Sumber : Survei 2013
Gambar 28
Larangan Sepeda Motor yang Melintasi Jalur Pedestrian
Sumber : Survei 2013
-
7/24/2019 Prasarana Kota
11/13
tenda bongkar pasang(temporer),bentuk terbuka tanpa shelter.
Dari penjelasan di atas, dapatdisimpulkan pembinaan dan penataanPKL dengan tanpa menggusur namundengan menata/mendesain PKL PKL
tersebut agar tidak mengganggukepentingan publik di kawasan Pemudabaik dengan atau tanpa shelter. DesainPKL yang kreatif dan estetis dapatmeningkatkan kualitas visual danmengingkatkan kuantitas pengguna
jalan.
b. Manajemen pengangkutan sampahtransfer depoManajemen pengangkutan sampah yangbaik dan tepat waktu dapat memperbaiki/ mengurangi penumpukan sampah di
jalur pedestrian tersebut. Selain itu,pengelolaan sampah yang bijaksanadengan pemilahan jenis sampahanorganik dan organik dapatmemberikan nilai lebih pada sampahtersebut selanjutnya. Selain itu, desaintempat sampah yang unik dan indahdapat memberikan estetika sendiri pada
jalur pedestrian tersebut.
c. Pencabutan billboard/papan nama tokolamaBillboard/papan nama yang mengganggusirkulasi jalur pedestrian tersebut dicabutdigantikan dengan billboard khusus yangdisediakan oleh Pemerintah Kota.
Sehingga dapat mengurangibillboard/papan nama yang merusakvisual pada ruas jalan tersebut sertadapat menambah kerapian, kenyamanandan keamanan pengguna jalan yangmelintas pada jalur tersebut.
d. Pemindahan tiang listrik ke tepi bahujalanTiang listrik yang masih berfungsi danmenghalangi jalur pedestrian ini tentuakan membahayakan keamananpengguna jalan. Oleh karena itu
diperlukan pemindahan tiang listriktersebut ke tepi bahu jalan. Selain itu
juga diperlukan penataan/perbaikankabelkabel listrik yang semrawut padatiang tiang listrik di sepanjang koridor
jalan Pemuda. Ditambah denganmemperhatikan ketinggian pohon yangterlalu lebat dan mengganggu lintasankabel kabel listrik tersebut. Sehinggatidak terdapat pemandangan kabel kabel listrik yang terikat satu sama lain /berantakan pada tiang tiang listrik di
jalan Pemuda.e. Pemberian parkir khusus untuk
kendaraan roda duaUntuk menghindari adanya parkir ilegal/tidak pada tempatnya. Maka dibutuhkanfasilitas parkir sepeda motor yangterpisah dengan kendaraan roda duayang mencukupi kebutuhan parkirsepeda motor tersebut. Selain itu puladibutuhkan pengamanan agar sepedamotor tidak dapat melintas jalurpedestrian ini baik sesuai arah atau dari
arah berlawanan.f. Adanya pembatas (guardrail) antara jalur
untuk pejalan kaki dan sepeda/becakAgar kenyamanan dan keamananpejalan kaki dan pengendara sepeda/becak dapat terpenuhi maka dibutuhkanpengaman berupa guardrail/ kerb untukmembatasi lintasan untuk pengguna
jalan tersebut yang sesuai dengan
Gambar 28
Visualisasi Jarak pada Jalur Pejalan Kaki yang
Dimanfaatkan oleh Kegiatan Pendukung
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum
Gambar 29
Fasilitas Tempat Sampah
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum
-
7/24/2019 Prasarana Kota
12/13
standar geometrik jalan perkotaan yangdiatur oleh Kementrian Pekerjaan Umum.
g. Adanya parkir khusus untuk sepeda danhalte khusus untuk becak.Untuk menghindari sepedasepeda danbecak becak diletakkan sembaranganmaka diperlukan parkir khusus untukpengguns sepeda. Selain itu untukpengendara becak, dibutuhkan haltekhusus untuk pengendara becaktersebut memarkir dan menunggu
penumpang pada beberapa titiksepanjang jalan Pemuda. Sehingga tidakada lagi sepeda dan becak yangberhenti/parkir sembarangan.
KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanPenataan Koridor Jalan Pemuda PecinanMagelang masih kurang terintegrasi,terutama pada jalur pedestrian yang
merupakan penggabungan jalur pejalankaki dan jalur lambat untuk sepeda danbecak. Penyebaran PKL, penumpukansampah di sudut sudut jalur, signage dantiang listrik yang mengganggu,pengalifungsian jalur pedestrian menjadipenumpukan barang/gerobak PKL, tempatuntuk peminta minta, dan lintas sertaparkir sepeda motor merupakan dampakyang timbul akibat dari penggabungan jalurpedestrian dan jalur lambat pada jalanPemuda. Selain mengurangi kualitas visual,
juga dapat mengurangi keamanan (safety)dan kenyamanan(comfort) pada pengguna
jalur pedestrian tersebut.
SaranDalam penataan koridor jalan PemudaPecinan Magelang diperlukan perencanaanyang terintegrasi baik oleh pelakuperencanaan maupun pengguna jalan. Daribeberapa dampak yang ditimbulkan, penulismemberikan saran untuk memperbaikipenataan jalur pedestrian pada jalan
Pemuda tersebut agar dapat bermanfaatsesuai dengan fungsinya dan menambahestetika jalur pedestrian serta menambahkuantitas pengguna jalan, rekomendasitersebut antara lain:
1. Penataan PKL dengan shelter yangdidesain khusus agar tidak mengurangikenyamanan dan kepentingan publik.
2. Pemisahan sampah anorganik danorganik dan manajemen pengolahansampah yang terintegrasi
3. Penataan signage dan tiang listrik yangmengganggu sirkulasi jalur pedestrian.
4. Penyediaan parkir khusus untukkendaraan roda dua.
5. Penyediaan pagar pengaman untuk jalursepeda/becak dengan pejalan kaki
6. Penyediaan parkir khusus untuk sepedadan halte/shelteruntuk becak.
Gambar 30Fasilitas Pagar Pengaman (Guardrail)
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum
Gambar 31
Fasilitas Parkir Sepeda
Sumber :http://www.cambridgema.gov/
http://www.cambridgema.gov/http://www.cambridgema.gov/http://www.cambridgema.gov/http://www.cambridgema.gov/ -
7/24/2019 Prasarana Kota
13/13
UCAPAN TERIMA KASIH
Tulisan ini disusun dalam rangkamemenuhi tugas sistem prasarana kotaprogram fasttrack 2 Magister Teknik
Arsitektur Universitas Diponegoro dengan
lokus pembahasan Koridor Jalan PemudaPecinan Magelang. Penulis mengucapkanterima kasih kepada staff Bappeda KotaMagelang, pengguna jalan pedestrian jalanPemuda dan adik penulis yang telahmemberikan informasi yang dibutuhkanpenulis untuk menyusun tulisan ini. Tak lupapenulis mengucapkan terima kasih kepadaDr. Ing. Ir. Gagoek Hardiman selakukoodinator dari mata kuliah sistemprasarana kota yang telah membimbingpenulis dalam menyusun tulisan ini.
Kemudian kepada Bapak Prof. Ir. TotokRusmanto,M. Eng dan Ibu Dr. Ir. R. SitiRukayah, MT. selaku ketua dan sekretarisprogram studi Magister Teknik ArsitekturUniversitas Diponegoro.
DAFTAR PUSTAKA
Community Development DepartmentEnvironmental and TransportationPlanning City of Cambridge, City ofCambridge Bicycle Parking Guide,2008
Dewi, Aryanti, Pengaruh kegiatanBerdagang Terhadap Pola RuangDalam Bangunan Rumah-Toko DiKawasan Pecinan Kota Malang, JurnalJurusan Teknik Arsitektur FakultasTeknik Sipil dan PerencanaanUniversitas Kristen Petra
Direktorat Penataan Ruang Nasional,Direktorat Jenderal Penataan Ruang,Departemen Pekerjaan Umum,Pedoman Penyediaan danPemanfaatan Prasarana dan Sarana
Ruang Pejalan kaki di Perkotaan.Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar
Perencanaan Geometrik untuk JalanPerkotaan, 1992
Djumiko dan Dwi Suci Sri Lestrai.2008.Penataan Fungsi dan Fisik AristekturalRuang Terbuka Kota Akibat PedagangKaki Lima : Studi Kasus Kawasan
Manahan Surakarta. Vol 5 No.9.JurnalTeknik Sipil dan Arsitektur FakultasTeknik Universitas TunasPembangunan Surakarta vol 8 No. 12 ADesember 2010
Grigg, Neil S.,1988. Infrastructure
Engineering and Management.Kanada: A Wiley-Interscience Publication.
Handinoto, 1996, Lingkungan Pecinandalam Tata Ruang Kota di Jawa padaMasa Kolonial,Jurnal Dimensi TeknikSipil vol.27 No 1 Juli 1999 : 20-29.ISSN : 0852-2561
Iswanto, Dhanoe. 2003. Mengkaji FungsiKeamanan dan Kenyamanan bagiPejalan Kaki di Jalur Pedestrian(Trotoar) Jalan Ngesrep Timur VSemarang (Akses Utama Kampus
Undip Tembalang). Thesis-S2 ProgramStudi Magister Teknik ArsitekturUniversitas Diponegoro.
Pemerintah Kota Magelang, Rencana TataBangunan dan Lingkungan KawasanJalan Pemuda Kota Magelang DraftLaporan Akhir, 2005
Pemerintah Kota Magelang, PeraturanDaerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun2012 Tentang Rencana Tata RuangWilayah Kota Magelang Tahun 2011-2031,2012
Pemerintah Republik Indonesia, PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor43 Tahun 1993 Tentang Prasarana danLalu Lintas Jalan,1993
http://www.cambridgema.gov/CityOfCambridg
e_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochu
re.pdf diunduh pada tanggal 18 April 2013
pukul20.20
http://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdfhttp://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdfhttp://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdfhttp://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdfhttp://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdfhttp://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdfhttp://www.cambridgema.gov/CityOfCambridge_Content/documents/tpat_BikeParkingBrochure.pdf