MENGATASI RASA TAKUTMENGEMBANGKAN RASA PERCAYA DIRI

Penghalang utama bagi orang yang berada dalam perjalanan menuju puncak acap kali adalah rasa takut untuk berbicara di muka umum.

Perasaan tidak enak yang kuat baik secara mental maupun fisik, maka Anda keliru !

Ketakutan Anda normal, hampir semua pelaku profesional dan penghibur di atas pentas mengalami hal itu.

Penangkal Rasa Takut Adalah Sikap Positif

Bila Anda menyebutkan rasa takut yang menyerang Anda sebagai pembicara, Anda mengerti bahwa masalahnya kurang serius ketimbang yang Anda kira. Rasa takut yang Anda rasakan mungkin mencangkupi:

Rasa takut fisik kepada khalayak Rasa takut diejek Rasa takut menjadikan diri Anda tontonan Rasa takut bahwa yang akan Anda katakan tidak layak untuk

dikatakan Rasa takut bahwa Anda mungkin membuat bosan khalayak

Rasa takut kepada khalayak adalah sikap mental. Rasa takut ini dapat diganti dengan kepercayaan diri, yang juga merupakan sikap mental yang lain.

Bagaimana Sikap Mental Terbentuk

Sikap terbentuk dari pengalaman masa lalu dan erat kaitannya dengan kepercayaan serta perasaan kita.

Sikap adalah reaksi bawah sadar terhadap situasi. Sikap menentukan bagaimana kita akan bereaksi di dalam keadaan tertentu.

Sikap dapat positif,”Saya suka berbicara di muka umum” atau negatif,”Saya tidak tahan berbicara di muka umum.”

Sikap Mencerminkan Rasa Harga Diri

Citra diri adalah inti kepribadian manusia, dan citra diri mengatur penampilan Anda di dalam bidang tertentu.

Citra diri adalah gambaran internal tentang diri Anda. Citra diri Anda merupakan gabungan dari semua kepercayaan Anda mengenai diri Anda sendiri dan ini didasarkan pada penafsiran Anda akan semua pengalaman masa lalu.

Berbicara di Muka Umum Citra Diri Anda : Berdasarkan pengalaman masa lalu, Anda

memandang diri Anda sebagai pembicara yang buruk. Harga Diri Anda : Anda merasa tidak enak sebagai pembicara

yang buruk dan Anda mempunyai sikap negatif mengenai berbicara di muka umum.

Zona Kenyamanan Anda : Berbicara di hadapan kelompok menempatkan Anda di luar zona kenyamanan Anda.

Penampilan Anda : Sewaktu Anda berbicara atau mengadakan presentasi, Anda tidak bertindak di dalam citra bawah sadar Anda. Alam bawah sadar Anda menjadi sangat tidak nyaman dan meneruskan perasaan ini ke dalam alam sadar melalui kecemasan dan ketakutan.

Hasilnya : Alam bawah sadar Anda menghalangi penampilan Anda dengan mengerosi ketenangan dan kepercayaan diri Anda. Suara Anda pecah dan Anda tidak dapat memikirkan apa yang harus dikatakan.

Apa yang Anda Katakan kepada Diri Sendiri (Berbicara kepada Diri Sendiri): Anda menegaskan kembali bahwa Anda akan melakukannya dengan buruk karena Anda selalu melakukannya demikian. Anda memang seperti Itu

Kembangkan Program Pribadi

Untuk menjadi pembicara yang percaya diri dan efektif, Anda harus

mengembangkan suatu program pribadi yang memberikan

pengalaman berbicara yang aktual dan peluang untuk menerapkan

pengetahuan yang diberikan

Stategi untuk Menjadi Pembicara yang Efektif

Daftarkan diri pada kelas pelatihan atau Roolply presentasi yang diadakan Hostcouple / upline . Ini akan memberi Anda pengalaman berbicara yang aktual di hadapan khalayak yang sebenarnya.

Berlatih di rumah dengan menggunakan kamera video dan alat perekam. Dengan bekerja menggunakan video, Anda dapat belajar sesuai kecepatan sendiri dengan memulai dengan satu kalimat dan meluaskan presentasi Anda hingga 30 menit. Ketika Anda melihat diri Anda berkembang di hadapan kamera, Anda secara harfiah akan merasa harga diri Anda bertambah.

Berbicaralah pada setiap kesempatan. Siagalah akan kesempatan berbicara yang tepat agar dapat menambah pengalaman dan kepercayaan diri Anda. Contohnya adalah dengan mengadakan home meeting .

Gunakan pembicaraan kepada diri sendiri dan visualisasi yang positif setiap hari. Dengarkan apa yang Anda katakan kepada diri sendiri. Hilangkan kata “tidak dapat” dari kosakata Anda. Kembangkan perangkat mental”dapat melakukan” dan berkonsentrasilah pada hal yang positif. Katakan kepada diri sendiri, “Saya dapat,” “Saya akan,” “Saya berhasil.” Ambil pesan yang positif dan tegaskan serta ulangi setiap hari selama sedikitnya 21 hari. Bila pikiran negatif muncul, segera dapatkan pemunah yang positif dan ulangi secara sadar.

Berbicara dan bertindaklah secara profesional. Berbicara dan bertindaklah dengan wewenang, percaya diri, dan penuh energi, walaupun Anda belum dapat sepenuhnya mempercayainya. Kepercayaan Anda, citra diri, harga diri dan zona kenyamanan Anda akhirnya akan berkembang sehingga serupa dengan gambaran Anda yang baru.

Persiapan PresentasiSebelum kita melihat persiapan presentasi, ada beberapa fakta

komunikasi yang perlu Anda ketahui.

Elemen Nonverbal

Komunikasi verbal mengandung elemen nonverbal. Penelitian mengungkapkan bahwa komunikasi berlangsung jauh melebihi

kata-kata. Hanya 7% dari komunikasi antar pribadi dapat dirunut hingga kata-kata dan selebihnya terkandung di dalam elemen nonverbal. Sekitar 50% adalah hasil dari ekspresi wajah dan

bahasa tubuh yang lain dan 30% berasal dari cara kita menggunakan suara kita. Penelitian juga memberitahu kita bahwa

presentasi lebih efektif bila mengandung bahan visual

Retensi Pendengar

Pendengar pada umumnya akan mengingat hanya sekitar 10% dari presentasi 1 Minggu sesudah mendengar apa yang disajikan. Dalam setengah jam, pendengaran rata-rata akan melupakan 40% dari apa yang dikatakan. Pada akhir hari, 60% akan terlupakan.

Pembicara yang berpengalaman akan mendesain presentasinya untuk meningkatkan retensi dengan :

Pengulangan --- Semakin sering pesan didengar, semakin mungkin pesan itu diingat.

Kedekatan --- Semakin baru suatu pesan didengar, semakin baik pesan itu diingat.

Kesan --- Semakin besar kesan atau dampak emosional pada pendengar, semakin lama pesan itu akan diingat.

Kesederhanaan --- Presentasi yang sederhana mudah dimengerti.

Menyiapkan Presentasi yang Efektif

Presentasi yang berhasil dibangun di atas persiapan luas yang kokoh. Sebagian besar presentasi gagal karena persiapan yang buruk atau tidak memadai. Kaidah praktis yang baik untuk pembicara pemula adalah meluangkan dua jam persiapan untuk setiap menit waktu berbicara. Ini mungkin terdengar berlebihan, tetapi Anda tidak mungkin menjadi terlalu siap. Waktu persiapan akan berkurang dengan bertambahnya pengalaman. Salah satu rahasia keberhasilan Anda sebagai pembicara adalah bahwa Anda menyiapkan presentasi yang tepat untuk khalayak yang tepat pada waktu yang tepat dan mempunyai rencana cadangan bila ada sesuatu yang keliru.

Tiga Langkah dalam Persiapan Presentasi yang Efektif

Menyiapkan presentasi yang efektif dapat dikurangi hingga menjadi beberapa langkah dasar. Semua langkah ini, yang diuraikan di

bawah, harus ditinjau dan diikuti secara sistematis.

Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri, “ Mengapa saya memberikan presentasi ini?” dan bukan, “Apa yang akan

saya masukkan ke dalam presentasi?”

Langkah 1 : Tetapkan Sasaran Presentasi

Kebanyakan tujuan presentasi akan terdiri dari satu atau lebih hal-hal berikut :

Menjual Menginformasikan Mendidik Memotivasi Menciptakan Tindakan Menghibur Memperingati

Sewaktu menetapkan tujuan, putuskan apa yang akan menjadi ukuran presentasi yang berhasil. Anda harus menetapkan apa hasil akhir yang diinginkan. Hasil ini

harus realistis dan dapat dicapai.

Langkah 2 : Siapkan Rencana Presentasi

Rencana Presentasi adalah seperti cetak biru. Rencana ini membantu Anda membangun suatu kerangka untuk mengembangkan presentasi, dan membantu Anda memutuskan berapa banyak dan bahan jenis apa yang akan Anda perlukan. Rencana presentasi juga berfungsi sebagai pedoman untuk personel pendukung yang memberikan data penunjang, menyiapkan alat bantu visual, atau yang membantu dalam pementasan presentasi (departemen seni, pelayanan grafis, departemen audio visual, dsb).

Rencana tersebut tidak dirancang untuk menjadi ikhtisar permbicaraan, tetapi sebagai ancangan konseptual terhadap apa yang akan menyebabkan Anda secara paling logis mencapai sasaran Anda.

Langkah 3 : Seleksi Bahan Sumber Daya

Mendapatkan bahan sumber daya yang memadai biasanya tidak menjadi masalah. Masalahnya mengadakan seleksi yang tepat. Anda harus menentukan apa dan berapa banyak bahan yang tersedia harus dimasukan di dalam presentasi.

Tidak ada formula ajaib yang akan menjamin seleksi yang tepat, tetapi berikut ini adalah beberapa pertanyaan berdasarkan akal sehat yang dapat membantu.

Apa sasaran atau tujuan presentasi? Apa yang harus diliput? Apa yang dapat dihilangkan? Berapa jumlah rincian yang diperlukan? Apa yang harus dikatakan bila sasaran tersebut harus dicapai? Bagaimana cara terbaik untuk mengatakannya? Apa jenis reaksi atau respon khalayak yang diperlukan jika sasaran tersebut harus

dipenuhi?

Akhirnya, ajukan semua bahan sumber daya kepada tes”mengapa?”. Bila Anda tidak dapat membenarkan bahwa bahan yang dipilih menyokong pencapaian sasaran, hilangkan saja.