Keluarga Gugat Citibank · Untuk kuliner, terdapat ru-mah makan sederhana yang ... ada di rumah,”...

1
Keluarga Irzen Octa Gugat Citibank SEMPROT ULAT BULU: Petugas Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta menyemprotkan pestisida ke sejumlah pohon di Tanjung Duren, Jakarta Barat, kemarin. Penyemprotan dilakukan untuk mencegah ulat bulu berkembang biak. MI/ANGGA YUNIAR Menjelajahi Keindahan Curug Gunung Salak Endah SEGARKAN jiwa dan raga pe- kan ini di Gunung Salak Endah yang terletak di area konservasi Taman Nasional Gunung Ha- limun Salak, Kecamatan Pami- jahan, Kabupaten Bogor. Bagi penggemar segar- nya alam bebas, kawasan ini memiliki banyak pilihan untuk memuaskan dahaga setelah terkungkung oleh padatnya aktivitas selama satu pekan. Terdapat sebelas curug atau air terjun yang bisa dijela- jahi di sini. Antara lain Curug Ci gamea, Curug Ngumpet, Curug Luhur, Curug Seribu, Curug Pangeran, dan Curug Cadas Ngampar. Setiap curug memiliki pesona masing-ma- sing dengan ketinggian serta lokasi yang beragam. Selain menikmati segarnya curug, pengunjung kawasan wisata ini juga dapat beren- dam di air panas yang berupa aliran sungai terbuka. Di sini pengunjung bisa merasakan nikmatnya menyatu dengan alam di tengah kesegaran air panas dalam suasana pegu- nungan. Untuk memasuki kawasan wisata ini, pengunjung tidak perlu khawatir harus menge- luarkan banyak biaya. Harga tiket masuk untuk menjelajahi kawasan seluas 250 hektare tersebut hanya Rp4.000 rupiah per orang. Di pintu masuk, ken- daraan dikenai tarif Rp12 ribu untuk sepeda motor dan Rp20 ribu sampai Rp25 ribu untuk kendaraan roda empat. Kawasan ini juga cocok bagi pengunjung yang membawa serta keluarga maupun rom- bongan lainnya. Selain memi- liki area yang sangat luas, di lokasi ini juga disediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari kawasan terbuka sampai area privat. Pengunjung yang ingin me- nikmati suasana malam atau pemandangan pagi nan indah bisa memilih vila-vila yang ada. Berbagai vila terdapat di kawasan wisata tersebut, mu- lai dari yang berkonsep mo- dern, hingga natural dengan ornamen kayu dan bambu lengkap dengan fasilitas kolam renang. Vila-vila milik pribadi tersebut disewakan dengan tarif mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah per malam. Tetapi, bagi yang memi- lih suasana alami, pengunjung dapat memasang tenda di area perkemahan di tengah pepohonan pinus dan suara gemericik air. Di malam hari pengunjung dapat menyalakan api unggun serta pesta barbeque. Sebaliknya, di siang hari pengunjung da- pat bermain sekaligus menguji nyali melalui berbagai wahana outbound. Untuk kuliner, terdapat ru- mah makan sederhana yang bisa menjadi pilihan di Jl Gu- nung Menyan, tepatnya di depan pintu utama masuk Perguruan Sahid, atau di perte- ngahan jalan menuju lokasi. Di tempat ini tersedia berbagai aneka masakan ayam kampung lengkap dengan sambal khas yang nikmat. Terdapat dua pintu masuk untuk menuju kawasan ini. Pertama, melalui pintu Gunung Bunder II. Kedua, melalui pintu Gunung Salak Endah. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, angkutan umum bisa menjadi salah satu pilihan untuk mencapai ka- wasan ini. (Dede Susianti/J-3) MEREBAKNYA ulat bulu di kawasan permukiman Rawa- badak, Koja, Jakarta Utara, menimbulkan keresahan bagi warga yang bermukim di Ke- lurahan Rawabadak Utara dan Rawabadak Selatan. Guna memerangi wabah ulat bulu, warga berinisiatif menebangi pohon yang ada ulat bulunya. Seperti yang dilakukan Bahrun, 46, warga Kelurahan Rawabadak Utara. Ia menebangi pohon yang ada di halaman rumahnya. “Katanya pengembangbiak- an ulat bulu banyak terjadi di pohon dan dedaunan. Maka- nya sejak isu ulat bulu merebak, saya dan beberapa warga lain- nya yang bermukim di Rawa- badak menebang pohon yang ada di rumah,” ujar Bahrun. Wabah ulat bulu menyerang kawasan tempat permakaman umum (TPU) Plumpang di RW 04, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Di lokasi permakaman dengan luas lahan 5.000 m2 ini, ribuan ulat bulu menyerang rerumputan dan dedaunan. “Ulat bulu di sini sudah ada sejak Selasa (12/4),” kata Sholeh, penjaga makam. Keberadaan ribuan ulat bulu itu telah dilaporkan ke Sudin Pemakaman Jakarta Utara. Penanganan telah dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida sebanyak 4 tabung, sedangkan 1 tabung sengaja di- simpan untuk mengantisipasi peredaran ulat bulu lagi. Mulai menjalarnya wabah ulat bulu ke wilayah Jakarta membuat Pemerintah Adminis- trasi Jakarta Pusat menyiapkan diri. Tiga wilayah Jakarta Pusat, yakni Senayan, Istiqlal, dan PRJ Kemayoran menjadi sasaran inspeksi keberadaan ulat bulu. “Wilayah ini banyak terdapat pohon mangga. Ulat bulu itu paling suka pohon mangga,” ungkap Koordinator Pengen- dali Organisme Pengganggu Tanaman Jakarta Pusat, I Made Sudiana. Kencangnya angin dicurigai Made sebagai penyebab terse- barnya banyak ulat bulu. “Tak hanya itu, curah hujan sepan- jang tahun, lanjutnya, men- jadikan perkembangbiakan hama lebih cepat dibanding- kan predator seperti burung, tokek, dan capung. Belum lagi masalah sampah dan keber- sihan warga ibu kota masih sangat memprihatinkan. “Jakarta burungnya makin sedikit. Makanya kita harus tetap waspada,” tandasnya. Sementara itu, Menteri Ke- sehatan Endang Rahayu Sedya- ningsih mengatakan bahwa pemerintah akan menggratis- kan biaya pengobatan bagi warga yang terkena ulat bulu. (*/VB/J-2) Waspadai Ulat Bulu, Warga Tebang Pohon 4 JUMAT, 15 APRIL 2011 M EGA POLITAN VINI MARIYANE ROSYA K ELUARGA almar- hum Irzen Okta resmi mengajukan gugatan perdata ke- pada Citibank, New York, AS. Gugatan tersebut disampaikan kuasa hukum keluarga, OC Kaligis, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin. “Kami mengajukan dua gu- gatan, pertama materiil sebesar Rp1 triliun untuk biaya seko- lah anak-anak almarhum dan gugatan imateriil sebesar Rp2 triliun,” kata Kaligis. Ia menilai penggunaan peng- umpul utang atau debt collector oleh Citibank telah melanggar aturan. “Di Amerika sendiri (keberadaan) debt collector tidak dibenarkan, sudah dihilang- kan oleh Federal Comission Act. Mengapa di sini tidak dipenuhi?” ungkapnya. Disebutkan Kaligis, gugatan bernomor 161/PDT.C/2011/ PN.JKT.PST tersebut didasar- kan pada Pasal 29 ayat(3) UU No 10 Tahun 1998 tentang Pe- rubahan atas UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Menurutnya, penagihan ala pengumpul utang juga berten- tangan dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 11/10/ DASP tanggal 13 April 2009. Kaligis juga menilai sikap Citibank telah menunjukkan arogansi yang melewati batas. Hingga saat ini Citibank hanya bisa bungkam dengan nasib kliennya. “Dengan kerendahan hati kami minta mereka selesai- kan biaya sekolah anak-anak almarhum, tapi tidak ditang- gapi,” sebut Kaligis. Selain menggugat secara perdata, kuasa hukum keluarga juga menilai pihak Citibank harus dipidanakan karena terindikasi menutup-nutupi kematian Irzen Okta. “Citibank harus dipidana, ada unsur kesengajaan pada kematian Irzen Okta karena membiarkan ia ditekan untuk membayar,” ungkap anggota tim pengacara, Selamet Yuono. Salah satu indikasi kese- ngajaan itu adalah keberadaan ruang penagihan di Gedung Jamsostek, Jakarta Selatan, seluas 3 x 4 meter persegi yang telah diatur sedemikian rupa. “Posisi almarhum di pojok ruangan dan di tiap sisi ada satu debt collector. Pintu ruangan itu ada kacanya, dan orang bisa melihat ke dalam, tapi anehnya kejadian itu dibiarkan.” OC Kaligis menambahkan, Citibank secara jelas telah menutup-nutupi kematian kliennya dengan membawa jenazah Irzen ke RS Minto- hardjo. “Seharusnya pihak Ci- tibank memanggil polisi sesuai dengan standar baku. Semua ini sudah rancu, seakan segala cara dilakukan untuk tutupi perkara,” tandasnya. Kemarin, polisi telah me- manggil Vice President Cus- tomer Care Citibank Hotma Simbolon ke Polres Jakarta Selatan. Hotma Simbolon di- periksa sebagai saksi dalam kasus penagihan tunggakan kartu kredit nasabah meng- gunakan jasa debt collector yang menyebabkan kematian. Tuntut visum ulang Pihak keluarga kini tengah menunggu surat jawaban dari Kapolri Jenderal Timur Pra- dopo mengenai permohonan visum ulang terhadap jenazah Irzen. Keluarga korban men- duga ada rekayasa dalam kasus ini karena terdapat perbedaan pendapat di antara pihak yang melakukan visum pertama. Permintaan itu diajukan ka- rena terdapat dua hasil visum yang berbeda oleh dokter foren- sik Ade Firmansyah, serta tidak adanya hasil visum yang detail. Director Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia Ditta Amahorseya kemarin berkukuh menyebutkan proses penyelidikan internal pihaknya menunjukkan tidak ada in- dikasi kekerasan sik terhadap Irzen Octa. (AW/NY/J-3) [email protected] AKHIR PEKAN Penggunaan debt collector oleh Citibank dinilai telah melanggar aturan serta bertentangan dengan surat edaran Bank Indonesia.

Transcript of Keluarga Gugat Citibank · Untuk kuliner, terdapat ru-mah makan sederhana yang ... ada di rumah,”...

Page 1: Keluarga Gugat Citibank · Untuk kuliner, terdapat ru-mah makan sederhana yang ... ada di rumah,” ujar Bahrun. ... Ia menilai penggunaan peng-

Keluarga Irzen Octa

Gugat Citibank

SEMPROT ULAT BULU: Petugas Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta menyemprotkan pestisida ke sejumlah pohon di Tanjung Duren, Jakarta Barat, kemarin. Penyemprotan dilakukan untuk mencegah ulat bulu berkembang biak.

MI/ANGGA YUNIAR

Menjelajahi Keindahan Curug Gunung Salak Endah

SEGARKAN jiwa dan raga pe-kan ini di Gunung Salak Endah yang terletak di area konservasi Taman Nasional Gunung Ha-limun Salak, Kecamatan Pami-jahan, Kabupaten Bogor.

Bagi penggemar segar-nya alam bebas, kawasan ini memiliki banyak pilihan untuk memuaskan dahaga setelah terkungkung oleh padatnya aktivitas selama satu pekan.

Terdapat sebelas curug atau air terjun yang bisa dijela-jahi di sini. Antara lain Curug Ci gamea, Curug Ngumpet, Curug Luhur, Curug Seribu, Curug Pangeran, dan Curug Cadas Ngampar. Setiap curug memiliki pesona masing-ma-sing dengan ketinggian serta lokasi yang beragam.

Selain menikmati segarnya curug, pengunjung kawasan wisata ini juga dapat beren-dam di air panas yang berupa aliran sungai terbuka. Di sini pengunjung bisa merasakan nikmatnya menyatu dengan alam di te ngah kesegaran air panas dalam suasana pegu-nungan.

Untuk memasuki kawasan wisata ini, pengunjung tidak perlu khawatir harus menge-luarkan banyak biaya. Harga tiket masuk untuk menjelajahi kawasan seluas 250 hektare tersebut hanya Rp4.000 rupiah per orang. Di pintu masuk, ken-daraan dikenai tarif Rp12 ribu

untuk sepeda motor dan Rp20 ribu sampai Rp25 ribu untuk kendaraan roda empat.

Kawasan ini juga cocok bagi pengunjung yang membawa serta keluarga maupun rom-bongan lainnya. Selain memi-liki area yang sangat luas, di lokasi ini juga disediakan berbagai fasilitas pendukung, mulai dari kawasan terbuka sampai area privat.

Pengunjung yang ingin me-nikmati suasana malam atau pemandangan pagi nan indah bisa memilih vila-vila yang ada. Berbagai vila terdapat di kawasan wisata tersebut, mu-lai dari yang berkonsep mo-dern, hingga natural de ngan ornamen kayu dan bambu lengkap dengan fasilitas kolam renang. Vila-vila milik pribadi tersebut disewakan dengan tarif mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah per malam.

Tetapi, bagi yang memi-lih suasana alami, pengunjung dapat memasang tenda di area perkemahan di tengah pepohonan pinus dan suara gemericik air.

Di malam hari pengunjung dapat menyalakan api unggun serta pesta barbeque. Sebaliknya, di siang hari pengunjung da-pat bermain sekaligus menguji nyali melalui berbagai wahana outbound.

Untuk kuliner, terdapat ru-

mah makan sederhana yang bisa menjadi pilihan di Jl Gu-nung Menyan, tepatnya di depan pintu utama masuk Perguruan Sahid, atau di perte-ngahan jalan menuju lokasi. Di tempat ini tersedia berbagai aneka masakan ayam kampung lengkap dengan sambal khas yang nikmat.

Terdapat dua pintu masuk untuk menuju kawasan ini. Pertama, melalui pintu Gunung Bunder II. Kedua, melalui pintu Gunung Salak Endah. Bagi yang tidak membawa ken daraan pribadi, angkutan umum bisa menjadi salah satu pilihan untuk mencapai ka-wasan ini. (Dede Susianti/J-3)

MEREBAKNYA ulat bulu di kawasan permukiman Rawa-badak, Koja, Jakarta Utara, menimbulkan keresahan bagi warga yang bermukim di Ke-lurahan Rawabadak Utara dan Rawabadak Selatan.

Guna memerangi wabah ulat bulu, warga berinisiatif menebangi pohon yang ada ulat bulunya. Seperti yang dilakukan Bahrun, 46, warga Kelurahan Rawabadak Utara. Ia menebangi pohon yang ada di halaman rumahnya.

“Katanya pengembangbiak-an ulat bulu banyak terjadi di pohon dan dedaunan. Maka-nya sejak isu ulat bulu merebak, saya dan beberapa warga lain-

nya yang bermukim di Rawa-badak menebang pohon yang ada di rumah,” ujar Bahrun.

Wabah ulat bulu menyerang kawasan tempat permakaman umum (TPU) Plumpang di RW 04, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Di lokasi permakaman dengan luas lahan 5.000 m2 ini, ribuan ulat bulu menyerang rerumputan dan dedaunan. “Ulat bulu di sini sudah ada sejak Selasa (12/4),” kata Sholeh, penjaga makam.

Keberadaan ribuan ulat bulu itu telah dilaporkan ke Sudin Pemakaman Jakarta Utara. Penanganan telah dilakukan dengan cara penyemprotan pestisida sebanyak 4 tabung,

sedangkan 1 tabung sengaja di-simpan untuk mengantisipasi peredaran ulat bulu lagi.

Mulai menjalarnya wabah ulat bulu ke wilayah Jakarta membuat Pemerintah Adminis-trasi Jakarta Pusat menyiapkan diri. Tiga wilayah Jakarta Pusat, yakni Senayan, Istiqlal, dan PRJ Kemayoran menjadi sasaran inspeksi keberadaan ulat bulu. “Wilayah ini banyak terdapat pohon mangga. Ulat bulu itu paling suka pohon mangga,” ungkap Koordinator Pengen-dali Organisme Pengganggu Tanaman Jakarta Pusat, I Made Sudiana.

Kencangnya angin dicurigai Made sebagai penyebab terse-

barnya banyak ulat bulu. “Tak hanya itu, curah hujan sepan-jang tahun, lanjutnya, men-jadikan perkembangbiakan hama lebih cepat dibanding-kan predator seperti burung, tokek, dan capung. Belum lagi masalah sampah dan keber-sihan warga ibu kota masih sangat memprihatinkan.

“Jakarta burungnya makin sedikit. Makanya kita harus tetap waspada,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Ke-sehatan Endang Rahayu Sedya-ningsih mengatakan bahwa peme rintah akan menggratis-kan biaya pengobatan bagi warga yang terkena ulat bulu. (*/VB/J-2)

Waspadai Ulat Bulu, Warga Tebang Pohon

4 JUMAT, 15 APRIL 2011MEGAPOLITAN

VINI MARIYANE ROSYA

KELUARGA almar-hum Irzen Okta resmi mengajukan gugatan perdata ke-

pada Citibank, New York, AS. Gugatan tersebut disampaikan kuasa hukum keluarga, OC Kaligis, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin.

“Kami mengajukan dua gu-gatan, pertama materiil sebesar Rp1 triliun untuk biaya seko-lah anak-anak almarhum dan gugatan imateriil sebesar Rp2 triliun,” kata Kaligis.

Ia menilai penggunaan peng-umpul utang atau debt collector oleh Citibank telah melanggar aturan. “Di Amerika sendiri (keberadaan) debt collector tidak dibenarkan, sudah dihilang-kan oleh Federal Comission Act. Mengapa di sini tidak dipenuhi?” ungkapnya.

Disebutkan Kaligis, gugatan bernomor 161/PDT.C/2011/PN.JKT.PST tersebut didasar-kan pada Pasal 29 ayat(3) UU No 10 Tahun 1998 tentang Pe-rubahan atas UU No 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

Menurutnya, penagihan ala pengumpul utang juga berten-tangan dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 11/10/DASP tanggal 13 April 2009.

Kaligis juga menilai sikap Citibank telah menunjukkan

arogansi yang melewati batas. Hingga saat ini Citibank hanya bisa bungkam dengan nasib kliennya. “Dengan kerendahan hati kami minta mereka selesai-kan biaya sekolah anak-anak almarhum, tapi tidak ditang-gapi,” sebut Kaligis.

Selain menggugat secara perdata, kuasa hukum keluarga juga menilai pihak Citibank harus dipidanakan karena terindikasi menutup-nutupi kematian Irzen Okta.

“Citibank harus dipidana, ada unsur kesengajaan pada kematian Irzen Okta karena membiarkan ia ditekan untuk membayar,” ungkap anggota tim pengacara, Selamet Yuono.

Salah satu indikasi kese-ngajaan itu adalah keberadaan ruang penagihan di Gedung Jamsostek, Jakarta Selatan, seluas 3 x 4 meter persegi yang telah diatur sedemikian rupa.

“Posisi almarhum di pojok ruangan dan di tiap sisi ada satu debt collector. Pintu ruangan itu ada kacanya, dan orang bisa melihat ke dalam, tapi anehnya kejadian itu dibiarkan.”

OC Kaligis menambahkan, Citibank secara jelas telah menutup-nutupi kematian kliennya dengan membawa jenazah Irzen ke RS Minto-hardjo. “Seharusnya pihak Ci-tibank memanggil polisi sesuai dengan standar baku. Semua

ini sudah rancu, seakan segala cara dilakukan untuk tutupi perkara,” tandasnya.

Kemarin, polisi telah me-manggil Vice President Cus-tomer Care Citibank Hotma Simbolon ke Polres Jakarta Selatan. Hotma Simbolon di-periksa sebagai saksi dalam kasus penagihan tunggakan kartu kredit nasabah meng-gunakan jasa debt collector yang menyebabkan kematian.

Tuntut visum ulangPihak keluarga kini tengah

menunggu surat jawaban dari Kapolri Jenderal Timur Pra-dopo mengenai permohonan visum ulang terhadap jenazah Irzen. Keluarga korban men-duga ada rekayasa dalam kasus ini karena terdapat perbedaan pendapat di antara pihak yang melakukan visum pertama.

Permintaan itu diajukan ka-rena terdapat dua hasil visum yang berbeda oleh dokter foren-sik Ade Firmansyah, serta tidak adanya hasil visum yang detail.

Director Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia Ditta Amahorseya kemarin berkukuh menyebutkan proses penyelidikan internal pihaknya menunjukkan tidak ada in-dikasi kekerasan fi sik terhadap Irzen Octa. (AW/NY/J-3)

[email protected]

AKHIR PEKAN

Penggunaan debt collector oleh Citibank dinilai telah melanggar aturan serta bertentangan dengan surat edaran Bank Indonesia.