keluarga 1

11
KONSEP DASAR KEPERAWATAN “ Teori Dorothea Elizabeth Orem ” MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN “ Teori Dorothea Elizabeth Orem ” Dosen Pembimbing : IGA. Karnasih, M.Kep, Ns, Sp.Kep.Mat Disusun oleh : Khoiratun niswa’ (12020020) M.Elyas Arif Budiman (12020023) Rudi Septiadi (12020033) YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL STIKES dr.SUEBANDI JEMBER PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur pnulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keperawatan” tepat pada waktunya Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis dapat menerima bantuan,dukungan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak yang terkait sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kpada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini. Penulis meenyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis mengharapkan masukan- masukan dan motivasi dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun perbaikan sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, akhirnya penulis berharap walaupun masih ada kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca ataupun pihak yang membutuhkan Jember 25 Maret 2013

description

dasdad

Transcript of keluarga 1

Page 1: keluarga 1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN “ Teori Dorothea Elizabeth Orem ”MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“ Teori Dorothea Elizabeth Orem ”

Dosen Pembimbing :

IGA. Karnasih, M.Kep, Ns, Sp.Kep.Mat

Disusun oleh :

Khoiratun niswa’ (12020020)

M.Elyas Arif Budiman (12020023)

Rudi Septiadi (12020033)

YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL

STIKES dr.SUEBANDI JEMBER

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur pnulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keperawatan” tepat pada waktunya

Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis dapat menerima bantuan,dukungan dan kerja sama

yang baik dari berbagai pihak yang terkait sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih kpada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas

makalah ini.

Penulis meenyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis mengharapkan

masukan- masukan dan motivasi dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun perbaikan

sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, akhirnya penulis berharap walaupun masih ada

kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca ataupun pihak yang

membutuhkan

Jember 25 Maret 2013

penulis

DAFTAR ISI

Page 2: keluarga 1

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI . ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.3 Manfaat 2

1.4 Rumusan Masalah 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Latar Belakang Dorothea Orem 3

2.2 Keyakinan dan Nilai 3

2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem 4

2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem 4

2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem 6

2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S 8

2.7 Deskripsi Konsep Sentral Orem 9

BAB III PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran ..12

DAFTAR PUSTAKA 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar

keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan

kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk

pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain

dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model

dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.

Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri)

memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu

pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan

tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat

dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.

Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di

antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan

atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam

tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian

dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam

Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan

Page 3: keluarga 1

dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri.

Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain

dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku

secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan

interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain), hubungan interpersonal

dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga

menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya

menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan relationship (hubungan).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan rumah

sakit?

2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama seseorang?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep

Dasar Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dr.Soebandi Jember.

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik dengan

adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa

keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Dorothe Orem

Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem

Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada

tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja sebagai staf

keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan, perawat konsultan.

Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota subkomite kurikulum

di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi

keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam “keperawatan : Konsep

praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan yang terakhir pada tahun 1995.

2.2 .Keyakinan dan Nilai-Nilai

Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :

a. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self

care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.

b. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk

mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.

Page 4: keluarga 1

c. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan

keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik

d. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk

membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang

mencakup integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep

utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan.

2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan

manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat

menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan

menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem

Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan

dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan

teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Self Care”, dan teori “Nursing

System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan

dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri

1. Teori Self care Deficite

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala

perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan

seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus

menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak

mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-

keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan

didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit

perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas

dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari

kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri

2. Teori Self Care

Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang mempunyai

potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat

menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang

dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk mengontrol atau faktor

external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan

berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.

Teori self care meliputi :

a. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu

sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.

b. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri

Page 5: keluarga 1

sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.

c. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang

merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri

dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.

d. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada

penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses

kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri

dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang

merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisites (kebutuhan yang

berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul

sebagai hasil dari kondisi pasien).

3. Teori Nursing Sistem

Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan perawatan yang

mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Orem memberikan

identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:

a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu tindakan

keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan

ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan

bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan.

Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.

b. Sistem Bntuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste dalam pemberian

perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan

bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien

tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.

c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang

membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan

secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan

setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien

yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.

2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem

Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang

mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi

kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self

care (perawatan diri).

Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit

membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan

dalam 3 kebutuhan, yaitu:

1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang umumnya

dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan

psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan

Page 6: keluarga 1

pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan,

penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.

2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan yang

berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa

yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan)

dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk

meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.

3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan):

kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia,

kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan

pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas

yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.

Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:

1. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan

beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang

menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta

pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.

2. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan

memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan

dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.

3. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan

integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk

pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.

Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau

kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan

keperawatan mandiri, yaitu:

1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan

karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).

2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti

sebagian).

3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan

2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S

Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :

1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti

menghilangkan self care deficit.

2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.

3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent

(dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun

dihilangkan.

Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi

Page 7: keluarga 1

kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan

keluarga /komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik.

2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri

3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan

secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada

praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga

2. Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.

3. Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi

perubahan yang terjadi.

4. Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah,

misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

2.7 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik

Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga

kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.

1. Kategoi Bantuan

a. Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu

mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.

b. Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami

keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.

c. Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk

dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.

2. Metode Bantuan

Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang

meliputi :

a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien

b. Mengajarkan klien

c. Mengarahkan klien

d. Mensupport klien

e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.

Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan

sebagai berikut :

a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau

kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.

b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.

c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan

asisten.

Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien,

Page 8: keluarga 1

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan

yang dibutuhkan atau yang diterima.

2.8 Deskripsi Konsep Sentral Orem

1. Manusia

Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta

berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan

kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:

1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida

2. Air

3. Makanan

4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin (air

kencing) dan feses.

5. Kegiatan dan istirahat

6. Interaksi sosial

7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan

8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

2. Masyarakat/lingkungan

Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif

(iteraksi).

3. Kesehatan

Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi

secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan sosial.

Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap

keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang

menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk

memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan

berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.

4. Keperawatan

Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian

pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa

lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi

mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong

sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai

tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang

memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami

Page 9: keluarga 1

apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya

secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep yang sesuai

dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.

Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-

kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak

mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi klien untuk berpartisipasi merawat dirinya

sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang

akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu

pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh

kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.

3.2 Saran

Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi pembaca untuk

membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini mudah mudahan dapat

menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta: EGC

Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk perencanaan Dan

Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.

Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi VI, Volume II.

Jakarta: EGC.

Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta (tidak

dipublikasikan)

Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan. Tidak

dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember

Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital library.com diakses Juni 2009).

Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC

Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online),

tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010 dari

http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/

Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari

http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html

Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

A. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.