keluarga 1
-
Upload
ratna-wahyu -
Category
Documents
-
view
221 -
download
4
description
Transcript of keluarga 1
KONSEP DASAR KEPERAWATAN “ Teori Dorothea Elizabeth Orem ”MAKALAH
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
“ Teori Dorothea Elizabeth Orem ”
Dosen Pembimbing :
IGA. Karnasih, M.Kep, Ns, Sp.Kep.Mat
Disusun oleh :
Khoiratun niswa’ (12020020)
M.Elyas Arif Budiman (12020023)
Rudi Septiadi (12020033)
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
STIKES dr.SUEBANDI JEMBER
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur pnulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Keperawatan” tepat pada waktunya
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis dapat menerima bantuan,dukungan dan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak yang terkait sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kpada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas
makalah ini.
Penulis meenyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis mengharapkan
masukan- masukan dan motivasi dari pembaca dalam penyempurnaan ataupun perbaikan
sehingga makalah ini dapat menjadi lebih baik, akhirnya penulis berharap walaupun masih ada
kekurangan kiranya dapat memberikan manfaat kepada pembaca ataupun pihak yang
membutuhkan
Jember 25 Maret 2013
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI . ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
1.4 Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Latar Belakang Dorothea Orem 3
2.2 Keyakinan dan Nilai 3
2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem 4
2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem 4
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem 6
2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S 8
2.7 Deskripsi Konsep Sentral Orem 9
BAB III PENUTUP 12
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran ..12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan
kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain
dengan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model
dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri)
memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan
tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat
dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di
antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan
atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam
tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian
dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam
Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan
dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri.
Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain
dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku
secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan
interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain), hubungan interpersonal
dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga
menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya
menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan relationship (hubungan).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara perawat mengaplikasikan teory dari Dorothea Orem di lingkungan rumah
sakit?
2. Bagaimana kaitannya theori Dorothea odem dengan kepercayaan atau agama seseorang?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini ialah dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dr.Soebandi Jember.
1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Dorothea Orem dalam praktik klinik dengan
adanya pemahaman mahasiswa terhadap konsep teory dari self care ini mahasiswa
keperawatan dapat lebih mengerti terhadapa pasien dengan kebuthan yang khusus.
BAB 11
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Dorothe Orem
Dorothe Orem adalah salah satu teoritis keperawatan terkemuka di Amerika, Dorothe Orem
Lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914, Ia memperoleh gelar sarjana keperawatan pada
tahu 1939 dan master keperawatn pada tahun 1945, selama kariernya, dia berkerja sebagai staf
keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik, perawat administrasid, dan, perawat konsultan.
Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976, Dorothe Orem adalah anggota subkomite kurikulum
di Universitas katolik, ia mengukur kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan konseptualisasi
keperawatan, ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya dalam “keperawatan : Konsep
praktik”, pada tahun 1971. Yang kedua pada tahun 1980, dan yang terakhir pada tahun 1995.
2.2 .Keyakinan dan Nilai-Nilai
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self
care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
b. Sehat Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk
mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik
d. Keperawatan Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk
membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang
mencakup integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan keyakinan empat konsep
utama diatas, Orem’s mengembangkan konsep modelnya hingga dapat diaplikasikan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
2.3 Pengertian Keperawatan Menurut Orem
Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan
manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus menerus untuk dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan
menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
2.4 Konsep Keperawatan Dorothe Orem
Konsep keperawatan Orem mendasari peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan
dari klien untuk menerapkan kemandirian dan kesehatan yang optimal, Orem mengembangkan
teori yang saling berhubungan yaitu teori “Self Care Deficit”, Teori “Self Care”, dan teori “Nursing
System”, ketiga teori tersebut berfokus pada manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraannya dengan merawat diri mereka sendiri
1. Teori Self care Deficite
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala
perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan
seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus
menerus. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan keperawatan dirinya dan memeliki berbagai keterbatasan-
keterbatan dalam mencapai dalam mencapai taraf kesehatannya, perawatn yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungan, yaitu ketergantungan total atau parsial. Deficit
perawatan diri menjelaskan hubungan antar kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas
dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri, sehingga bila tuntutan lebih besar dari
kemampuan, maka ia akan memngalami penurunan deficit perawat diri
2. Teori Self Care
Teori Self Care adalah tindakn yang matang dan mementingkan orang lain yang mempunyai
potensi untuk berkembang, serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat
menggunakan secara tepat, nyata dan Valid untuk mempertahankan fungsi dan berkembang
dengan stabil dalam perubahan lingkungan, Self Care digunakan untuk mengontrol atau faktor
external dan internal yang mempengaruhi aktifitas seseorang untuk menjalankan fungsinya dan
berperanan untuk mencapai kesejahteraannya.
Teori self care meliputi :
a. Self Care merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu
sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
b. Self Care Agency merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri
sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
c. Theurapetic Self Care Demand tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang
merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri
dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
d. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada
penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses
kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri
dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang
merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisites (kebutuhan yang
berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul
sebagai hasil dari kondisi pasien).
3. Teori Nursing Sistem
Sistem keperawatan, ketika perawat menentukan, mendisain, dan menyediakan perawatan yang
mengatur individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri. Orem memberikan
identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).Merupakan suatu tindakan
keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan
ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan
bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan.
Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.
b. Sistem Bntuan Sebagian (Partially Compensatory System).Merupakan siste dalam pemberian
perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien
tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.
c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang
membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan
secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan
setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien
yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.
2.5 Asuhan Keperawatan Menurut Dorothea Orem
Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi
kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self
care (perawatan diri).
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan orang sakit
membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan
dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang umumnya
dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan
psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan
pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan,
penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan yang
berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa
yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan)
dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk
meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan):
kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia,
kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan
pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas
yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
1. Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan
beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang
menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta
pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
2. Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan
memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan
dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
3. Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan
integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk
pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau
kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan
keperawatan mandiri, yaitu:
1. Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan
karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
2. Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti
sebagian).
3. Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan
2.6 Tujuan Keperawatan Menurut Model Orem’S
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti
menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent
(dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan.
Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan kepewatan pada model Orem’s yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga /komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara therapeutik.
2. Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan
secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada Model Orem’s yang diterapkan pada
praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Aspek Interpersonal Hubungan didalam keluarga
2. Aspek Sosial Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitarnya.
3. Aspek Prosedural Melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi
perubahan yang terjadi.
4. Aspek Tehnis Mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan dirumah,
misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
2.7 Pengetahuan dan Keterampilan Untuk Praktik
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga
kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.
1. Kategoi Bantuan
a. Wholly Compensatory Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu
mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk
dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang
meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
b. Mengajarkan klien
c. Mengarahkan klien
d. Mensupport klien
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh danberkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di diskripsikan
sebagai berikut :
a. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat – klien dengan individu, keluarga atau
kelompok sampai klien dapat diizinkan pulang dari perawatan.
b. Menetapkan jika dan bagaimana klien dapat dibantu melalui perawatan.
c. Merespon keperluan klien, keinginannya dan kebutuhannya untuk kontak dengan perawat dan
asisten.
Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan keperawatan dan kehidupan sehari-hari klien,
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan atau diterima, atau pelayanan sosial dan penyuluhan
yang dibutuhkan atau yang diterima.
2.8 Deskripsi Konsep Sentral Orem
1. Manusia
Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta
berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:
1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
2. Air
3. Makanan
4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin (air
kencing) dan feses.
5. Kegiatan dan istirahat
6. Interaksi sosial
7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan
8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia
2. Masyarakat/lingkungan
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif
(iteraksi).
3. Kesehatan
Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi
secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan sosial.
Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap
keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang
menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk
memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan
berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.
4. Keperawatan
Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian
pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa
lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi
mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong
sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai
tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang
memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep maka dapat disimpulkan betapa perawat harus memahami
apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya
secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep yang sesuai
dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan.
Model konsep self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-
kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehnya sendiri kecuali jika tidak
mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi klien untuk berpartisipasi merawat dirinya
sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang
akan diberikan dan untuk dapat menerapkan teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh
kemampuan tehnikal dan sikap yang terapeutik.
3.2 Saran
Penulis adalah mahasiswa yang masih aktif mohon dorongan dan kritikan bagi pembaca untuk
membangun kami agar lebih baik kedepannya serta makalah ini mudah mudahan dapat
menambah cakrawala ilmu bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Juall. 2000. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.Jakarta: EGC
Doengoes, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk perencanaan Dan
Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC.
Hudak & Gallo.1987. Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi VI, Volume II.
Jakarta: EGC.
Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta (tidak
dipublikasikan)
Indriyani, Diyan. 2009. Kumpulan Makalah Teori Model Konseptual Keperawatan. Tidak
dipublikasikan. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember
Japardi, Iskandar. 2002. Patofisiologi Stroke Infark akibat Tromboemboli. Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. (online), (http://www.USU digital library.com diakses Juni 2009).
Made, Kariasa.1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi.Jakarta:EGC
Saanin, Syaiful.2009.Neurosurgeon.(online),
tawi , mirzal. (2008). Konsep model Self Care.Theory.diperoleh tanggal 2 april 2010 dari
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/konsep-model-self-care-theory/
Rian. (2010). Caring. Diperoleh tanggal 1 april 2010 dari
http://stikessarimuliabanjarmasin.blogspot.com/2010/03/caring-rian-rssm.html
Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
A. Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.