Kelompok Traumatologi Khusus Dr Aida

47
TRAUMATOLOGI KHUSUS LUKA TEMBAK KELOMPOK B LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN CIMAHI 2014

description

traumatologi

Transcript of Kelompok Traumatologi Khusus Dr Aida

TRAUMATOLOGI KHUSUSLUKA TEMBAK

KELOMPOK B

LABORATORIUM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN

CIMAHI2014

Definisi Senjata Api Senjata Api diartikan sebagai setiap alat,

baik yang sudah terpasang ataupun yang belum, yang dapat dioperasikan atau yang tidak lengkap, yang dirancang atau diubah, atau yang dapat diubah dengan mudah agar mengeluarkan proyektil akibat perkembangan gas-gas yang dihasilkan dari penyalaan bahan yang mudah terbakar didalam alat tersebut, dan termasuk perlengkapan tambahan yang dirancang atau dimaksudkan untuk dipasang pada alat demikian.

KLASIFIKASI SENJATA API

Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil perledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yang berkecepatan tinggi melalui larasnya. Berikut adalah jenis-jenis senjata api: Berdasarkan Panjang Laras Berdasarkan alur laras Amunisi

Lanjutan

Berdasarkan Panjang Laras:1. Laras pendek Revolver: mempunyai metal drum (tempat

penyimpanan 6 peluru) yang berputar (revolve) setiap kali trigger ditarik dan menempatkan peluru baru pada posisi siap untuk di tembakkan

Pistol : peluru disimpan dalam sebuah silinder yang diputar dengan menarik picunya. Pistol otomatis dan semi otomatis, peluru disimpan dalam sebuah magasin, putaran pertama harus dimasukkan secara manual ke dalam ruang ledaknya

Gambar 1 Gambar 2

2. Laras panjang Senjata ini berkekuatan tinggi dengan

daya tembak sampai 3000 m, mempergunakan peluru yang lebih panjang.

Gambar 3

Berdasarkan alur laras:1. Laras beralur (Rifled bore)2. Laras tidak beralur (smooth bore)

Senjata api dengan alur ke kiri dikenal sebagai senjata tipe COLT kaliber senjata yang banyak dipakai: kaliber 0.36; 0.38; dan

0.45 dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh

korban yaitu adanya  goresan dan alur yang memutar ke arah kiri bila dilihat dari basis anak peluru.A,B

Senjata api dengan alur ke kanan dikenal sebagai senjata api tipe SMITH & WESSON (tipe SW) kaliber senjata yang banyak dipakai: kaliber

0.22;0.36;0.38;0.45; dan 0.46 dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh

korban yaitu adanya goresan dan alur yang memutar ke arah kanan bila dilihat dari bagian basis anak peluru

Gambar 4

2. Laras tak beralur atau laras licin (Smooth bore)Senjata api jenis ini dapat melontarkan anak peluru dalam jumlah banyak pada satu kali tembakan. Contohnya adalah shot gun.

1. Amunisi senjata Amunisi senjata dengan putaran rotasi peluru dibagi dalam dua kategori yaitu centerfire atau rimfire - tergantung lokasi primernya.

- rimfire komposisi primernya terletak pada bibir selongsong peluru

- centrefire komposisi primernya terletak pada tengah-tengah selongsong peluru

2. Selongsong peluru Selongsong Peluru biasanya terbuat dari kuningan, meskipun ada yang terbuat dari aluminium dan baja.› Ketika diledakkan, selongsong peluru

mengandung gas dari hasil pemantikan mesiu.

› Kebanyakan peluru pistol bentuknya lurus sedang peluru senapan berbentuk leher botol (bottle neck)

3. Mesiu Mesiu yang digunakan dalam selongsong peluru adalah mesiu tidak mengandung asap, campuran dari nitrocellulose, dimana nitroglycerin bisa ditambahkan ataupun tidak ditambahkan.

4. Anak peluru (bullet) Anak Pelurumerupakan bagian dari peluru yang lepas dari moncongnya ketika senjata ditembakkan.

Oleh karena velositasnya yang tinggi, pusat penembak anak peluru senjata harus terbungkus metal baik secara penuh ataupun sebagian.

Pada umumnya pembungkusnya terbuat dari tembaga atau copper alloy tetapi bisa juga dari baja.

Gambar 5

Faktor-faktor yang mempengaruhi anak peluru terhadap sasaran target

a. Besar dan bentuk anak pelurub. “kerapuhan”anak peluruc. Balistik (kecepatan, energi kinetik, stabilitas anak peluru)d. Kepadatan jaringan sasarane. Vulnerabilitas jaringan sasaran

Mekanisme Tembakan

Sesaat setelah pemetik/trigger suatu senjata api ditarik maka mula-mula primer akan meletus akibat panas yang ditimbulkan oleh pukulan dari “firing pin”, yang mana ini kemudian akan menyalakan mesiu dalam selongsong.

Bersamaan dengan meletusnya peluru akan keluar dari laras ialah : gas panas, asap, nyala api, sisa mesiu setengah/tak terbakar, fragmen metal, anak peluru/gotri pada shotgun juga ikut keluar “wad”.

Efek tersebut diatas dapat menimbulkan luka.

Mekanisme Luka Tembak

Gambar 6

LTM (Luka Tembak Masuk) jarak jauh hanya dibentuk oleh komponen anak peluru, sedangkan LTM jarak dekat dibentuk oleh komponen anak peluru dan butir-butir mesiu yang tidak habis terbakar.

LTM jarak sangat dekat dibentuk oleh komponen anak peluru, butir mesiu, jelaga dan panas/api.

LTM tempel/kontak dibentuk oleh seluruh komponen tersebut di atas (yang akan masuk ke dalam saluran luka) dan jejas laras.

Saluran luka akan berwarna hitam dan jejas laras akan tampak mengelilingi luka tembak masuk sebagai luka lecet jenis tekan, yang terjadi sebagai akibat tekanan berbalik dari udara hasil ledakan mesiu.

Definisi Luka Tembak

Luka tembak adalah luka yang terjadi ketika seseorang ditembak oleh peluru atau jenis lain dari proyektil dari senjata api .

Arti Klinis Luka Tembak

Luka tembak yang terbentuk dipengaruhi oleh Hasil penembakan dari laras senjata api,

› Kontak luka yang dekat dan tegas membentuk sebuah segel di sekitar moncong yang mencegah peenyebaran dari gas panas, sehingga luka bakar minimal ataupun tidak ada.

› Karbon monoksida dalam gas akan berikatan dengan myoglobin dan hemoglobin akan memberikan kesan warna merah muda pada interior luka.

Elastisitas kulit : Saat moncong dari senjata api di tempatkan pada abdomen, thoraks, tungkai atau leher makan akan mengakibatkan luka yang singular dan melingkar dengan ukuran sama dengan lubang senjata, namun luka mempunyai kemungkinan menjadi lebih kecil karena efek yang relatif lebih besar dari kontraksi elastis kulit.

Tulang : Tulang yang berada di bawah kulit dapat mempengaruhi bentuk luka tembakan. Gas yang masuk melalui kulit akan dipantulkan kembali oleh lapisan keras dibawahnya dan menimbulkan kubah pada kulit dan jaringan subkutan.

Deskripsi Luka Tembakkorban hidup

1. Regio / lokasi luka2. Titik ordinat aksis3. Jenis luka dan detail luka, terdiri atas :

Bentuk luka, Lingkaran abrasi, tebal dan pusatnya, Luka bakar, Lipatan kulit utuh atau tidak, Tekanan ujung senjata

4. Ukuran luka

5. Residu tembakan yang terlihat: Grains powder, Deposit bubuk hitam, termasuk korona, Tattoo, Metal stippling

6. Perubahan oleh tenaga medis atau nonmedis

7. Track : Penetrasi organ, Arah (depan ke belakang, belakang ke dapan, kanan ke kiri, kiri ke kanan, atas ke bawah), Kerusakan sekunder (perdarahan, daerah sekitar luka), Kerusakan organ individu

8. Penyembuhan luka tembakan (titik penyembuhan, tipe misil, tanda identifikasi, susunan)

9. Luka keluar: lokasi dan karakterisitik

10. Penyembuhan fragmen luka tembak

11. Pengambilan jaringan untuk menguji residu

Deskripsi Luka Tembakkorban mati

Jarak tembakanEfek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru terhadap target dapat digunakan untuk memperkirakan jarak target dari tembakan dilepaskan. Perkiraan tersebut memiliki kepentingan: untuk membuktikan atau menyangkal tuntutan, menyatakan atau menyingkirkan kemungkinan bunuh diri, membantu menilai cirri alami luka akibat kecelakaan.

Arah tembakan Luka tembak yang tepat akan membentuk lubang yang sirkuler serta

perubahan warna kulit, jika sudut penembakkan oblik akan mengakibatkan luka tembak berbentuk eclips, panjang luka dihubungkan dengan pengurangan sudut tembak. Senapan akan sedikit memproduksi kotoran, kecuali jika jarak dekat. Luka tembak yang disebabkan shotgun dengan sudut oblik akan membentuk luka seperti anak tangga. Petunjuk lain yang penting untuk menginterpretasikan yaitu jika peluru mengenai lapisan keras tulang atau organ dimana akan dialihkan arah keluarnya dan lintasan peluru yang terbentuk yang kedua yaitu posisi tubuh korban secepatnya dinilai.

Cara Pengutaraan Jarak Tembak dalam Visum et Repertum

Bila terdapat kelim tattoo, berarti jarak antara moncong senjata dengan korban sekitar 50-60 cm yaitu untuk senjata genggam

Bila terdapat kelim jelaga, jaraknya sekitar 25-30 cm Bila terdapat kelim api, maka jarak antara moncong senjata

dengan korban sekitar 15 cm Bila hanya ada kelim lecet, cara pengutaraannya adalah

sebagai berikut: “berdasarkan sifat lukanya luka tembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauh” ini mengandung arti

1. Korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti diluar jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar

2. Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi jarak antara korban dengan moncong senjata ada penghalang. 1

Pemeriksaan khusus pada luka tembak

Pemeriksaan mikroskopisPerubahan mikroskopis yang tampak disebabkan oleh dua faktor, yaitu akibat trauma mekanis dan termis. Kompresi epitel di sekitar luka, tampak epitel yang

normal dan yang mengalami kompresi, elongasi, dan menjadi pipihnya sel epidermal.

Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HEwarna kebiruan

Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis

Butir-butir mesiu tampak tidak beraturanwarna hitam/kecoklatan.

Pemeriksaan Kimiawi Pada black gun powder dapat ditemukan kalium,

nitrit, nitrat, sulfat, karbonat,dan tiosulfat. Pada smokeless gun powder dapat ditemukan

nitrit dan sellulosa nitrat. Pada senjata api yang moderen, unsur kimia

yang dapat ditemukan adalah timah, barium dan merkuri.

Pemeriksaan atas unsur-unsur tersebut dapat dilakukan pada pakaian korban, baik didalam maupun diluar luka

Pemeriksaan dengan Sinar XPemeriksaan rontgen pada luka tembak sebenarnya kurang bermanfaat, namun ada beberapa alasan penggunaan rontgen yaitu: Untuk mengetahui posisi peluru Untuk mengetahui lokasi pecahan peluru Untuk mengetahui salauran peluru Sebagai bukti tertulis bahwa tubuh

korban telah diperiksa.

Pemeriksaan baju pada Korban Luka TembakPemeriksaan korban luka tembak tidak lengkap tanpa pemeriksaan defek baju yang disebabkan oleh peluru, pemeriksaannya sebagai berikut: Idealnya baju korban harus dilepaskan tanpa

merusak baju tersebut, jika diharuskan merusak baju tersebut, maka dilakukan manipulasi agar luka dapat terlihat.

Pada korban yang meninggal, sekarat, dan berpotensi untuk dilakukan resusitasi kardiopulmonologi dirawat oleh petugas. Berkaitan dengan hal ini, baju harus dipotong atau dirobek.

Akibat anak peluru (bullet effect) luka terbuka

Mekanisme terbentuknya luka terbuka:

Peluru mengenai kulit kulit teregang Kekuatan anak peluru lebih besar dari kulit terjadi robekan Terjadi gesekan antaran peluru dengan tepi robekan sehingga

terjadi kelim lecet yang diakibatkan oleh adanya gerakan rotasi peluru (pada senjata yang beralur atau rifle bore)

Terbentuk lubang yang lebih besar dari diameter peluru sebagai akibat tenaga penetrasi peluru dan gerakan rotasi yang diteruskan kesegala arah

Bila peluru telah meninggalkan tubuh atau keluar, lubang atau robekan yan terjadi akan mengecil kembali. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh adanya daya elastisitas jaringan

Akibat anak peluru (bullet effect) luka terbuka

Mekanisme terbentuknya luka terbuka:

Bila peluru masuk tegak lurus kelim lecet yang terbentuk akan sama lebarnya pada setiap arah

Peluru yang masuk dengan cara membentuk sudut atau serong dapat diketahui dari kelim lecet. Kelim lecet paling lebar merupakan petunjuk bahwa peluru masuk dari arah tersebut.

Pada senjata yang terawat baik, maka kelim lecet akan dijumpai pewarnaan kehitaman akibat minyak pelumas.

Bila peluru masuk pada daerah yang rendah densitasnya, maka bentuk luka yang terjadi adalah bentuk bundar, bila jaringan dibawahnya mempunyai densitas besar seperti tulang, maka sebagian tenaga dari peluru disertai dengan gas yang terbentuk akan memantul dan mengangkat kulit diatasnya, sehingga robekan yang terjadi menjadi tidak beraturan atau berbentuk bintang

Akibat anak peluru (bullet effect) luka terbuka

Mekanisme terbentuknya luka terbuka:

Perkiraan diameter anak peluru merupakan penjumlahan antara diameter lubang luka ditambah dengan lebar kelim lecet yang tegak lurus dengan arah masuknya peluru

Peluru yang hanya menyerempet tubuh korban dan akan menimbulkan robekan dangkal yang disebut sebagai bullet slap atau bullet graze

Bila peluru menyebabkan luka terbua dimana luka tembak masuk bersatu dengan luka tembak keluar , luka yang terbentuk disebut sebagai gutter wound

 

Akibat butir-butir mesiu (gunpowder effect) tatto, stipping

Mekanisme terbentuknya:

Butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar akan masuk kedalam kulit

Daerah dimana butir-butir tersebut masuk akan tampak berbintik bintik kehitaman dan bercampur dengan perdarahan

 

Akibat butir-butir mesiu (gunpowder effect) tatto, stipping

Oleh karena penetrasi butir peluru tadi cukup dalam, maka bintik-bintik hitam tersebut tidak dapat dihapus dengan kain dari luar

Jangkauan butir-butir mesiu untuk senjata gengggam berkisar sekitar 60 cm

Black powder adalah butir mesiu yang komposisinya terdiri dari nitrit, tiosinat, tiosilat, kalium bikarbonat, kalium sulfat, kalium sulfide, sedangkan smoke less powder terdiri dari nitrit dan selulose nitrat yang dicmpur dengan karbon dan gravid

Akibat Asap (smoke effect) jelaga

Mekanisme terbentuknya jelaga:

Setiap proses pembakaran itu tidak sempurna terbentuk asap atau jelaga

Jelaga yang berasal dari black powder komposisinya: - CO2 (50%)- Nitrogen (35%) - CO (10%)- Hydrogen sulfide (3%)- Hydrogen (2%) - Oksigen dan methane (dalam jumlah yang sangat

sedikit) Jelaga yang berasal dari smoke less powder akan

menghasilkan asap yang jauh lebih sedikit, yaitu 12000-13000 cc gas.

Akibat Asap (smoke effect) jelaga

Mekanisme terbentuknya jelaga:

Jangkauan jelaga untuk senjata genggam yang berkisar sekitar 30 cm

Oleh karna jelaga itu ringan, jelaga hanya dapat menempel pada permukaan kulit, sehingga bila dapat menghilang

Akibat Api (flame effect) luka bakar

Mekanisme terbentuknya luka bakar:

Butir-butir mesiu terbakar hasilkan api serta gas panas kulit tampak hangus terbakar (scorhing, charring)

Jika tembakan pada daerah berambut maka rambut akan terbakar

  

Akibat partikel logam (metal effect) fouling

Mekanisme terbentuknya fouling:

Diameter peluru lebih besar dari diameter laras sewaktu peluru bergulir pada laras yang beralur terjadi pelepasan partikel logam sebagai akibat pergesekan tersebut

Partikel atau fragmen menimbulkan luka lecet atau luka terbuka dangkal yang berukuran kecil-kecil

Partikel tersebut dapat masuk kedalam kulit atau tertahan pada pakaian korban

Akibat moncong sengaja (muzzle effect) jejas laras

Mekanisme terbentuknya jejas laras:

Jejas laras dapat terjadi pada luka tembak temple, baik luka tembak yang erat (hard contact) maupun yang hanya sebagian menempel (soft contact)

Jejas laras dapat terjadi bila moncong senjata ditempelkan pada bagian tubuh, dimana dibawahnya ada bagian yang keras (tulang)

Jejas laras terjadi oleh karena adanya tenaga yang terpantul oleh tulang dan mengangkat kulit sehingga terjadi benturan yang cukup kuat antara kulit dan moncong senjata

Pengaruh pakaian pada luka tembak masuk

Asap, butir-butir mesiu dan api dapat tertahan pakaian Fragmen atau partikel logam dapat tertahan oleh pakaian Serat-serat pakaian dapat terbawa oleh peluru dan masuk

kedalam lubang luka tembak.

Klasifikasi Luka Tembak

Klasifikasi Luka Tembak

Luka Tembak Masuk

Luka Tembak Keluar

(Tembus )

a. Luka tembak tempel

(kontak) b. b. Luka

tembak jarak

dekat c. Luka

tembak jarak jauh

Luka Tembak Masuk1. Luka tembak tempel (contact wounds)

– Moncong senjata ditekan pada tubuh korban dan ditembakkan. “hard contact” dan “soft contact”.

– Umumnya luka berbentuk bundar yang dikelilingi kelim lecet yang sama lebarnya pada setiap bagian.

– Jaringan subkutan 5-7,5 cm di sekitar luka tembak masuk mengalami laserasi.

– Tampak luka berwarna merah atau merah cokelat, yang menggambarkan bentuk dari moncong senjata disebut jejas laras.

– Rambut dan kulit sekitar luka dapat hangus terbakar.– Saluran luka akan berwarna hitam yang disebabkan

oleh butir-butir mesiu, jelaga dan minyak pelumas.– Tepi luka dapat berwarna merah, oleh karena

terbentuknya COHb.

• Bentuk luka tembak temple sangat dipengaruhi oleh keadaan / densitas jaringan yang berada dibawahnya, dengan demikian dapat dibedakan :– Luka tembak tempel di daerah dahi– Luka tembak tempel di daerah pelipis– Luka tembak tempel di daerah perut

• Luka tembak temple di daerah dahi mempunyai ciri :– Luka berbentuk bintang– Terdapat jejas laras

• Luka tembak temple di daerah pelipis mempunyai ciri :– Luka berbentuk bendar– Terdapat jejas laras

• Luka tembak temple di daerah perut mempunyai ciri :– Luka berbentuk bundar– Kemungkinan besar tidak terdapat jejas laras

2. Luka tembak jarak dekat (close range wounds)• Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh

korban masih dalam jangkauan butir-butir mesiu (luka tembak jarak dekat) atau jangkauan jelaga dan api (luka tembak jarak sangat dekat).

• Luka berbentuk bundar atau oval tergantung sudut masuknya peluru, dengan di sekitarnya terdapat bintik-bintik hitam (kelin tato) dan atau jelaga (kelim jelaga).

• Ukuran luka lebih kecil dibanding peluru.• Di sekitar luka dapat ditemukan daerah yang berwarna

merah atau hangus terbakar.• Bila terdapat kelim tato, berarti jarak antar moncong

senjata dengan korban sekitar 60 cm (50-60 cm), yaitu untuk senjata genggam.

• Bila terdapat pula kelim jelaga, jaraknya sekitar 30 cm (25-30 cm)

• Bila terdapat juga kelim api, maka jarak antara moncong senjata dengan korban sekitar 15 cm.

3. Luka tembak jarak jauh ( long range wound)

• Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban diluar jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau terbakar sebagian.

• Jarak diatas 45 cm• Ukuran luka jauh lebih kecil dibandingkan

peluru.• Warna kehitaman atau kelim tattoo tidak

ada.• Luka berbentuk bundar atau oval dengan

disertai adanya kelim lecet.

Luka Tembak Keluar (Luka Tembus)

setelah peluru membuat luka tembak masuk dan saluran luka tembakan maka akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi dari sebelah dalam dan kulit terdorong ke luar. Kalau batas kekenyalan kulit dilampaui, maka kulit dari dalam menjadi robek dan akhirnya timbul suatu lubang luka baru lagi, dan luka baru inilah yang dinamakan luka tembak keluar.

TERIMA KASIH