Kelompok Rentan

download Kelompok Rentan

of 6

Transcript of Kelompok Rentan

  • 7/22/2019 Kelompok Rentan

    1/6

    Kelompok Remaja

    Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa atau

    usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja menurut WHO adalah usia 10 tahun s/d 19

    tahun. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai

    dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Adanya fase pertumbuhan

    yang pesat yang disebutadolescence growth spurtsehingga memerlukan zat-zat gizi yang

    relative besar jumlahnya. Sifat energik pada usia remaja menyebabkan aktivitas tubuh meningkat

    sehingga kebutuhan energi juga akan meningkat.

    Menurut penelitian, ternyata kecepatan puncak pertambahan tinggi badan ( peak high

    velocity) untuk anak laki-laki adalah pada usia 13,5 tahun dan pada anak perempuan pada usia

    11,5 tahun. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmaniah sangat meningkat, karena biasanya pada

    umur ini perhatian untuk olahraga sedang tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung,

    sepakbola, hiking dan sebagainya. Pada remaja putri mulai terjadi mensis disertai pembuangan

    sejumlah Fe, ini juga merupakan tanda bagi perkembangan organ reproduksi dan pembentukan

    sel-sel reproduksinya.

    Masalah gizi yang banyak menimpa pada remaja adalah :

    Anoreksia nervosa Bulimia

    Obesitas Anemia defisiensi besi

    Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat kemudian juga kegiatan-kegiatan

    jasmani termasuk olahraga juga pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi

    makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk pertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya

    maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya dapat menghambat pertumbuhannya.

    Pada anak remaja puteri mulai terjadi menarche (awal menstruasi) yang berarti mulai terjadi

    pembuangan Fe. Oleh sebab itu, kalau konsumsi makanan, khususnya Fe maka akan terjadi

    kekurangan Fe (anemia). Upaya untuk membina kesehatan dan gizi kelompok ini juga dapat

    dilakukan melalui sekolah (UKS) karena kelompok ini pada umumnya berada di bangku sekolah

    menengah pertama maupun atas (SLP atau SLA).

  • 7/22/2019 Kelompok Rentan

    2/6

    Disamping itu pembinaan melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan, misalnya : karang

    taruna, remaja / pemuda masjid, gereja, dan sebagainya juga tepat. Karena kelompok pada

    remaja ini sudah mulai tertarik berorganisasi atau senang berorganisasi.

    Kelompok Ibu Hamil

    Ibu hamil bersangkutan pula dengan proses pertumbuhan yaitu pertumbuhan foetus yang

    ada didalam kandungan dan pertumbuhan berbagai organ ibu pendukung proses kehamilan

    tersebut, seperti alat kandungan ,mammae,dll Kondisi gizi dan konsumsi ibu hamil akan

    berpengaruh pada kondisi foetus dan neonatus setelah lahir. Pada setiap tahap kehamilan,

    seorang ibu hamil membutuhkan makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan

    disesuaikan dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin.

    Trimester pertama

    Saat kehamilan mencapai usia 1 - 3 bulan, adalah masa penyesuaian tubuh ibu terhadap

    awal kehamilannya. Karena pada tiga bulan pertama ini pertumbuhan janin masih lambat,

    penambahan kebutuhan zat-zat gizinya pun masih relatif kecil (penambahan energi 150

    Kal/hari ). Pada tahap ini ibu hamil memasuki masa anabolisme yaitu masa untuk menyimpan

    zat gizi sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk cadangan persediaan

    pada trimester berikutnya. Dalam keadaaan ini biasanya ibu hamil mengalami mual, muntah-

    muntah, dan tidak berselera makan, sehingga asupan makanan perlu diatur. Makanan sebaiknya

    diberikan dalam bentuk kering, porsi kecil, dan frekuensi pemberian yang sering. Jika

    diperlukan, bisa juga mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk menunjang

    pertumbuhan janin.

    Memasuki trimester kedua

    Saat kehamilan berusia 4 - 6 bulan, janin mulai tumbuh pesat dibandingkan dengan

    sebelumnya.

    Kecepatan pertumbuhan itu mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan

    dan adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya rahim serta plasenta.

  • 7/22/2019 Kelompok Rentan

    3/6

    Untuk itu, peningkatan kualitas gizi sangat penting karena pada tahap ini ibu mulai menyimpan

    lemak dan zat gizi lainnya untuk cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (air susu ibu) saat

    menyusui nanti ( penambahan energi 285300 Kal/hari ).

    Sedangkan pada tahap terakhir atau trimester ketiga, ketika usia kehamilan mencapai 7 - 9 bulan

    Dibutuhkan vitamin dan mineral untuk mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan

    pembentukan otak. Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang disimpan ibu

    selama tahap sebelumnya ( penambahan energi 300 Kal/hari ).Wanita hamil cenderung terkena

    anemia pada tiga bulan terakhir kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan

    zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir.

    Penanganannya, pertama, menggunakan terapi obat dengan memberikan tablet zat besi

    (ferosulfat) 30 - 60 mg per hari, tergantung pada berat ringannya anemia. Kedua, terapi diet

    dengan meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran

    hijau

    Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan, yaitu pertumbuhan

    janin yang dikandungnya dan pertumbuhan berbagai organ tubuhnya sebagai pendukung proses

    kehamilan tersebut, misalnya mammae. Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan ini

    maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi juga meningkat. Kebutuhan kalori tambahan

    bagi ibu hamil sekitar 300-350 kalori per hari.

    Demikian pula kebutuhan protein meningkat dengan 10 gram sehari. Peningkatan

    metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan suplai vitamin,

    terutama thiamin, riboflavin, vitamin A dan D. Kebutuhanbn berbagai mineral, khususnya Fe dan

    calsium juga meningkat.

    Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral yang meningkat ini tidak dapat

    dipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi kekurangan gizi. Kekurangan

    gizi pada ibu hamil dapat berakibat:

    a. Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebut berat badan bayi rendah (BBLR).

    b. Kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan)

    c. Lahir dengan berbagai kesulitan dan lahir mati.

  • 7/22/2019 Kelompok Rentan

    4/6

    Ibu Menyusui

    Postpartum badan ibu menyesuaikan kembali alat-alat kandungan menjadi bentuk normal

    seperti sebelum hamil, sedangkan mamae menyiapkan diri dan mulai berfungsi menghasilkan

    ASI. Melalui ASI zat-zat gizi yang diperlukan neonatus diberikan dari tubuh ibunya dari

    persediaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

    Masalah gizi tersebut antara lain :

    Adanya pantangan di masyarakat tentang ibu menyusui yang merugikan (contoh : ibuhamil tidak boleh makan ikan )

    Tidak adanya perbedaan antara kebutuhan gizi wanita menyusui dan wanita dalamkondisi tidak menyusui

    Kesukaan yang berlebihan terhadap jenis makanan tertentu faddisme,akibatnya tubuhtidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan

    Keterbatasan penghasilan keluarga, sehingga tidak bisa mencukupi makanan dengannilai gizi tinggi

    Jarak kelahiran yang terlalu rapat, sehingga anak yang disusui kurang gizi dan kurangterawat

    Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu maka untuk menjamin

    kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASIrata-rata 800-850 mililiter per hari dan mengandung kalori 60-65 kalori, protein 1,0-1,2 gram dan

    lemak 2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh ibu dan harus digantikan

    dengan suplai makanan ibu sehari-hari. Untuk itu maka ibu yang sedang menyusui memerlukan

    tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gram sehari, diatas kebutuhan bila ibu tidak

    menyusui.

    Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat gizi ini diambil dari tubuh ibunya

    tanpa menghiraukan apakah ibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak. Apabila konsumsi

    makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat didalam ASI akan terpengaruh, ASI akan tetap

    memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya dengan mengambil jaringan ibunya, akibatnya

    ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu yang berkurang, Ca akan diambil dari cadangan Ca

    jaringan ibunya sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi (caries dentis).

  • 7/22/2019 Kelompok Rentan

    5/6

    Kelompok Usia lanjut (Usila)

    Pengertian umur ada dua yaitu usia kronologis dan usia fisiologis. Umur kronologis

    adalah umur berdasarkan kelahiran. Umur kronologis untuk usia tua dibedakan menjadi 3 yaitu

    kelompok usia tua muda (60 - 75 tahun), tua (76 - 80 tahun), dan sangat tua (81 tahun ke atas).

    Umur fisiologis adalah umur berdasarkan keadaan kesehatan dan harapan hidup

    Berdasarkan katagori ini ada orang yang usianya baru 50 tahun sudah mulai pikun,

    sebaliknya adapula yang sudah amat tua tapi masih sehat dengan daya pikir tajam.

    Umur fisiologis manusia dipengaruhi oleh :

    Kebiasan makan Konsumsi alkohol Kebiasaan merokok Kebiasaan tidur Kebiasaan olahraga Kontrol berat badan

    Manula termasuk dalam kelompok rentan gizi meskipun tidak ada hubungannya dengan

    pertumbuhan badan, bahkan sebaliknya sudah terjadi involusi dan degenarasi jaringan dan sel-

    selnya. Timbulnya kerentanan terhadap kondisi gizi disebabkan kondisi fisik, baik anatomis

    maupun fungsionalnya.

    Konsumsi energi yang rendah pada Manula menyebabkan protein tubuh digunakan sebagai

    energi. Dibandingkan dengan kelompok usia yang lain, pada Manula pembakaran protein tubuh

    untuk energi sangat mudah terjadi, walaupun dalam tubuh masih tersedia lemak.

    Faktor lain yang mengganggu kondisi gizi Manula secara tidak langsung adalah kondisi

    psychis yang labil dan menjadi sangat sensitive. Kondisi ini akan memberikan kesulitan kepada

    mereka yang mengurusnya. Manula demikian akan banyak rewel mengenai makanan yang

    disediakan untuknya, bahkan mungkin tidak mau makan karena apa yang dihidangkannya tidak

    berkenan di hatinya.

    Sebaliknya kegemukan pada Manula disebabkan oleh konsumsi energi yang relatif tetap,

    sedangkan kebutuhannya menurun akibat menurunnya metabolisme basal dan aktivitas tetap.

    Kebutuhan energi sudah mulai menurun sejak usia 40 -59 tahun, metabolisme basal menurun 5

  • 7/22/2019 Kelompok Rentan

    6/6

    %. Sedangkan pada usia 6069 tahun menurun 10 %. Kegemukan pada Manula akan

    mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh

    darah, Diabetes Mellitus, Penyakit Hati, Kandung Empedu, dll.

    Meskipun usia ini sudah tidak mengalami penurunan fungsinya maka sering terjadi gangguan

    gizi. Contohnya pada usila beberapa gigi-geligi bahkan semuanya tanggal sehingga terjadi

    kesulitan dalam mengunyah makanan. Oleh sebab itu apabila makanan tidak diolah sedemikian

    rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan maka akan terjadi gangguan dalam pencernaan

    dan penyerapan oleh usus.

    Disamping itu, alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun sehingga

    makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan. Makanan

    yang tidak banyak mengandung lemak pada umumnya mudah dicerna. Kadar serat yang tidak

    dapat dicerna sebaiknya tidak dikonsumsi oleh usila namun demikian makanan yang

    mengandung serat yang lain harus banyak, agar dapat melancarkan peristaltik dan dengan

    demikian melancarkan defekasi (buang air besar).

    Keperluan energi pada usila sudah menurun, oleh sebab itu konsumsi makanan untuk usila

    secara kuantitas tidak sama dengan pada kelompok rentan yang lain. Yang penting disini kualitas

    makanan dalam arti keseimbangan zat gizi harus dijaga. Kegemukan pada usila sangat

    merugikan bagi usila sendiri karena merupakan resiko untuk berbagai penyakit seperti :

    kardiovaskuler, diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya.

    Sumber : Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu

    Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003

    http://formazifkmuh.blogspot.com/2009/03/kelompok-rentan-gizi.html

    http://formazifkmuh.blogspot.com/2009/03/kelompok-rentan-gizi.htmlhttp://formazifkmuh.blogspot.com/2009/03/kelompok-rentan-gizi.htmlhttp://formazifkmuh.blogspot.com/2009/03/kelompok-rentan-gizi.html