Kelompok PENAGIHAN

14

Click here to load reader

Transcript of Kelompok PENAGIHAN

Page 1: Kelompok PENAGIHAN

PENAGIHAN PADA IMPOR1. Apabila orang yang berutang sebagaimana tercantum dalam surat penetapan atau surat

keputusan tidak melunasi kewajibannya dalam jangka waktu 7(tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran dan tidak mengajukan keberatan atau tidak mengajukan banding, kepala kantor pabean menerbitkan SURAT TEGURAN. Kewajiban tersebut yaitu :A. Kekurangan pembayaran bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, dan/ atau

sanksi administrasi berupa denda yang tercantum dalam surat penetapan sebagaimana dimaksud dalam : Penetapan Tarif dan/ atau Nilai Pabean Penetapan tarif dan/ atau nilai pabean dituangkan dalam Surat Penetapan Tarif

dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) Pejabat bea dan cukai menetapkan pengenaan sanksi administrasi berupa denda

atas pelanggaran yang hanya mengakibatkan kewajiban membayar sanksi administrasi sesuai ketentuan Pasal 7A ayat (7), Pasal 7A ayat (8), Pasal 8A ayat (3), Pasal 8C ayat (3), Pasal 8C ayat (4), Pasal 9A ayat (3), Pasal 10A ayat (4), Pasal 10A ayat (8), Pasal 10B ayat (6), Pasal 10D ayat (5), Pasal 10D ayat (6), Pasal 11A ayat (6), Pasal 45 ayat (3), Pasal 52 ayat (1), Pasal 52 ayat (2), Pasal 81 ayat (3), Pasal 82 ayat (3) huruf b, Pasal 82 ayat (6), Pasal 86 ayat (2), Pasal 89 ayat (4), Pasal 90 ayat (4), dan Pasal 91 ayat (4) Undang-Undang Kepabeanan dituangkan dalam Surat Penetapan Sanksi Administrasi (SPSA).

WAJIB DIBAYAR PALING LAMBAT 60 (ENAM PULUH) HARI SEJAK TANGGAL PENETAPAN

B. Kewajiban pembayaran bea masuk, cukai, pajak dalam rangka impor, dan/ atau sanksi administrasi berupa denda dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam : Penetapan Direktur Jenderal dituangkan dalam Surat Penetapan Kembali Tarif

dan/atau Nilai Pabean (SPKTNP) Direktur Jenderal menetapkan selain penetapan, Direktur Jenderal menerbitkan

Keputusan Direktur Jenderal. Keberatan atas Penetapan Pejabat Bea dan Cukai, Direktur Jenderal memutuskan

keberatan tersebut dengan menerbitkan surat keputusan. WAJIB DIBAYAR PALING LAMBAT 60 (ENAM PULUH) HARI SEJAK TANGGAL KEPUTUSAN.

2. Apabila dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak dikeluarkan Surat Teguran, orang yang berutang belum melunasi kewajibannya, kepala kantor pabean pada hari kerja berikutnya harus :A. Menerbitkan SURAT PAKSA untuk penagihan piutang bea masuk, cukai dan/atau

sanksi administrasi berupa denda dan/ atau bunga kepada orang yang berutang; dan B. Menyampaikan surat pemberitahuan piutang pajak dalam rangka impor berupa pajak

pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah, dan pajak penghasilan pasal 22, kepada kepala kantor pelayanan pajak (KPP) di wilayah orang yang berutang.

1

Page 2: Kelompok PENAGIHAN

KEBERATAN PADA IMPOR

A. PENGAJUAN KEBERATANOrang dapat mengajukan keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur Jenderal atas penetapan yang dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai mengenai:

1. tarif dan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk yang mengakibatkan kekurangan pembayaran;

2. selain tarif dan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk; atau3. pengenaan sanksi administrasi berupa denda.Orang yang mengajukan keberatan, wajib menyerahkan jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar. Jaminan tidak wajib diserahkan dalam hal barang impor belum dikeluarkan dari kawasan pabean. Keberatan diajukan terhadap 1 (satu) surat keberatan untuk setiap penetapan dan hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali pengajuan. Pengajuan keberatan wajibdilampiri dengan :a. fotokopi bukti penerimaan jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar atau bukti

pelunasan tagihan; danb. fotokopi penetapan Pejabat Bea dan CukaiFotokopi bukti penerimaan jaminan, tidak wajib dilampirkan dalam hal:a. barang impor belum dikeluarkan dari kawasan pabean, sepanjang terhadap importasi

barang tersebut belum diterbitkan persetujuan pengeluaran barang oleh Pejabat Bea dan Cukai;

b. tagihan telah dilunasi; atauc. penetapan Pejabat Bea dan Cukai tidak menimbulkan kekurangan pembayaran.Pengajuan keberatan, dapat dilampiri dengan data dan/atau bukti yang mendukung alasanpengajuan keberatan. Keberatan diajukan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal surat penetapan. Apabila keberatan tidak diajukan sampai dengan jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal surat penetapan, hak untuk mengajukan keberatan menjadi gugur dan penetapan Pejabat Bea dan Cukai dianggap diterima. Dalam hal pada hari ke-60 (enam puluh) bertepatan dengan bukan hari kerja, pengajuan keberatan dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

B. PENYELESAIAN KEBERATANDirektur Jenderal memutuskan keberatan yang diajukan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal diterimanya pengajuan keberatan. Dalam hal keberatan yang diajukan tidak memenuhi ketentuan persyaratan pengajuan keberatan dan/atau ketentuan jangka waktu pengajuan keberatan, Direktur Jenderal menolak keberatan. Direktur Jenderal dapat menerima penjelasan, data, dan/atau bukti tambahan dari Orang yang mengajukan keberatan dalam jangka waktu paling lama 40 (empat puluh) hari sejak tanggal diterimanya pengajuan keberatan dan atas keberatan tersebut belum diputuskan oleh Direktur Jenderal. Penjelasan, data, dan/atau bukti tambahan yang diminta, harus disampaikan dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari sejak tanggal pengiriman surat permintaan. Apabila Direktur Jenderal tidak memutuskan keberatan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari keberatan dianggap dikabulkan. Dalam hal pengajuan keberatan dianggap dikabulkan, Direktur Jenderal menerbitkan keputusan yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Direktur Jenderal. Keputusan atas keberatan dapat dijadikan:a. bahan penyusunan database nilai pabean, dalam hal keputusan atas keberatan nilai

pabean; dan/atau

2

Page 3: Kelompok PENAGIHAN

b. bahan pertimbangan oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam penetapan lainnya, dalam hal keputusan atas keberatan selain nilai pabean.

Keputusan Direktur Jenderal, dikirimkan kepada yang bersangkutan paling lama pada hari kerja berikutnya. Pengiriman Keputusan Direktur Jenderal, dinyatakan dengan:a. tanda terima surat, dalam hal disampaikan secara langsung;b. bukti pengiriman surat, dalam hal dikirim melalui pos, ekspedisi, atau kurir; atauc. bukti pengiriman lainnyaOrang yang mengajukan keberatan dapat mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada Direktur Jenderal, apabila Keputusan Direktur Jenderal belum diterima dalam jangka waktu 70 (tujuh puluh) hari sejak tanggal diterimanya pengajuan keberatan. Atas pertanyaan, Direktur Jenderal menyampaikan jawaban secara tertulis tentang penyelesaian keberatan yang bersangkutan.Terhadap keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan atau menolak dan dalam hal pengajuan keberatan dianggap dikabulkan, Direktur Jenderal menerbitkan keputusan yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Direktur Jenderal yang menetapkan jumlah bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor sama dengan yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean, Keputusan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud digunakan sebagai dasar untuk:a. pengembalian atas kelebihan pembayaran;b. pengembalian jaminan; atauc. proses pengeluaran barang dari kawasan pabean.Terhadap keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan atau menolak yang menetapkan jumlah bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor lebih rendah dari yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean, Keputusan Direktur Jenderal atas keberatan, dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal, digunakan sebagai dasar untuk:a. pengembalian atas kelebihan pembayaran;b. pengembalian jaminan; dan/atauc. proses pengeluaran barang dari kawasan pabean.Terhadap Keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan atau menolak yang menetapkan jumlah bea masuk, cukai, dan/atau pajak dalam rangka impor lebih tinggi dari yang diberitahukan dalam pemberitahuan pabean, Keputusan Direktur Jenderal atas keberatan, dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal, digunakan sebagai dasar untuk:a. pengembalian atas kelebihan pembayaran;b. pencairan jaminan dan/atau pengembalian jaminan; dan/atauc. pelunasan yang dilakukan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak

tanggal keputusan.Terhadap keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan atau menolak terhadap penetapan selain tarif dan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk, Keputusan Direktur Jenderal dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal digunakan sebagai dasar untuk:a. pengembalian atas kelebihan pembayaran;b. pencairan jaminan;c. pengembalian jaminan; ataud. pelaksanaan atau pembatalan atas penetapan Pejabat Bea dan Cukai.Terhadap keputusan atas keberatan dapat berupa mengabulkan atau menolak terhadap penetapan sanksi administrasi berupa denda, Keputusan Direktur Jenderal digunakan sebagai dasar untuk:a. pengembalian atas kelebihan pembayaran;

3

Page 4: Kelompok PENAGIHAN

b. pencairan jaminan; atauc. pengembalian jaminan.Pengembalian atas kelebihan pembayaran, dapat berupa:a. bea masuk, cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda; dan/ataub. pajak dalam rangka impor sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan.Dalam hal Keputusan Direktur Jenderal atas keberatan diajukan banding ke Pengadilan Pajak, Direktur Jenderal menunjuk: a. Direktur PPKC, untuk keberatan yang diputuskan oleh Direktur PPKC, Kepala Kantor

Wilayah, Kepala KPUBC Batam, atau Kepala KPPBC; atau b. Kepala KPUBC Tanjung Priok, untuk keberatan yang diputuskan oleh Kepala KPUBC

Tanjung Priok, untuk mewakili pelaksanaan sidang banding di Pengadilan Pajak. Direktur PPKC atau Kepala KPUBC Tanjung Priok dapat menugaskan pejabat dari unit yang menangani keberatan dan banding atau meminta kepada unit lain yang terkait untuk menugaskan pejabat atau pegawai menghadiri sidang banding di Pengadilan Pajak.Untuk pelaksanaan sidang banding atas permintaan surat uraian banding oleh Pengadilan Pajak: a. Direktur PPKC membuat dan mengirimkan surat uraian banding, dalam hal keberatan

diputuskan oleh Direktur PPKC, Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPUBC Batam, atau Kepala KPPBC; atau

b. Kepala KPUBC Tanjung Priok membuat dan mengirimkan surat uraian banding, dalam hal keberatan diputuskan oleh Kepala KPUBC Tanjung Priok.

Untuk membuat surat uraian banding, Direktur PPKC meminta berkas keberatan yang bersangkutan kepada Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPUBC Batam, atau Kepala KPPBC. Dalam hal permintaan surat uraian banding ditujukan langsung kepada Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPUBC Batam, atau Kepala KPPBC, surat uraian banding dibuat dan dikirimkan oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPUBC Batam, atau Kepala KPPBC. Dalam hal surat uraian banding dibuat dan dikirimkan oleh Kepala Kantor Wilayah, Kepala KPUBC Batam, atau Kepala KPPBC, tembusan surat uraian banding disampaikan kepada Direktur PPKC dengan dilampiri fotokopi berkas keberatan yang bersangkutan

4

Page 5: Kelompok PENAGIHAN

PENAGIHAN PADA BEA KELUAREksportir wajib melunasi kekurangan pembayaran Bea Keluar dan/atau sanksi

administrasi berupa denda dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan atau penetapan kembali serta memberitahukan pelunasannya kepada Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani penagihan di Kantor Pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean.

Dalam hal Eksportir tidak melunasi sampai dengan batas waktu, Eksportir dikenai bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari jumlah yang terutang untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dan bagian bulan dihitung 1 (satu) bulan sejak tanggal jatuh tempo pelunasan.

Setiap pelunasan kekurangan pembayaran Bea Keluar dan/atau sanksi administrasi berupa denda atas penetapan kembali, Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani penagihan menyampaikan laporan kepada pihak yang menerbitkan Surat Penetapan Kembali Perhitungan Bea Keluar (SPKPBK) pada hari kerja berikutnya.

Apabila sampai dengan batas waktu Eksportir belum melunasi kewajibannya, Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani penagihan melakukan:a. pemblokiran kegiatan di bidang kepabeanan terhadap Eksportir tersebut; danb. menerbitkan surat peringatan yang berisi perintah pelunasan dan pemberitahuan

pemblokiran kepada Eksportir tersebut.Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkan surat peringatan,

Eksportir belum melunasi kewajibannya, Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang menangani penagihan menerbitkan surat penyerahan tagihan kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara untuk proses penyelesaian lebih lanjut.

5

Page 6: Kelompok PENAGIHAN

PENAGIHAN DI BIDANG CUKAIPenagihan dilakukan terhadap utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya,

kekurangan cukai, sanksi administrasi berupa denda, dan/atau bunga. Penagihan dilaksanakan oleh Pejabat Bea dan Cukai. Penagihan terhadap utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, sanksi administrasi berupa denda, dan/atau bunga, diawali dengan menerbitkan STCK-1. STCK-1 diterbitkan oleh kepala Kantor atau pejabat yang ditunjuknya dengan ketentuan sebagai berikut:a. untuk utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, dalam jangka waktu 1 (satu) hari

kerja setelah berakhirnya jangka waktu penundaan atau pembayaran berkala;b. untuk kekurangan cukai, dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah ditemukannya

kekurangan cukai; dan/atauc. untuk sanksi administrasi berupa denda, dalam jangka waktu 1 (satu) hari kerja setelah

ditemukannya pelanggaran yang dikenai sanksi administrasi berupa denda.Penanggung Cukai wajib membayar utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya,

kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterima STCK-1. Penanggung Cukai harus menyerahkan tanda bukti pelunasan STCK-1 kepada kepala Kantor atau pejabat yang ditunjuknya.

Pembayaran utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang melebihi jangka waktu, dikenai bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan, bagian bulan dihitung satu bulan penuh, untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dari nilai utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang tidak dibayar.

Dalam hal Penanggung Cukai tidak memenuhi kewajiban, kepala Kantor atau pejabat yang ditunjuknya segera menerbitkan STCK-2 paling singkat 7 (tujuh) hari sejak tanggal jatuh tempo STCK-1.

Apabila utang cukai tidak dilunasi oleh Penanggung Cukai setelah lewat waktu 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal dikirimkan STCK-2, berlaku ketentuan sebagai berikut:a. kepala Kantor segera menerbitkan Surat Paksa untuk penagihan utang cukai yang tidak

dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000; dan

b. kepala Kantor segera menyerahkan penagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikaitkan dengan pelunasan cukai kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak setempat dengan menggunakan Surat Penyerahan Penagihan PPN (STCK-3)

Surat Paksa diterbitkan apabila:a. Penanggung Cukai tidak melunasi utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya,

kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda, dan kepada Penanggung Cukai telah disampaikan STCK-2;

a. terhadap Penanggung Cukai telah dilakukan penagihan seketika dan sekaligus, dan belum melunasi kewajibannya;atau

b. Penanggung Cukai yang telah mendapatkan keputusan pengangsuran tidak melaksanakan pengangsuran.Dalam hal terjadi keadaan di luar kekuasaan kepala Kantor atau sebab lain sehingga

Surat Paksa rusak, hilang, atau tidak terbaca, kepala Kantor atau pejabat yang ditunjuknya karena jabatan dapat menerbitkan Surat Paksa pengganti. Surat Paksa pengganti mempunyai kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan Surat Paksa.

6

Page 7: Kelompok PENAGIHAN

Apabila pemberitahuan Surat Paksa tidak dapat dilaksanakan, Surat Paksa disampaikan melalui pejabat pemerintah daerah/desa setempat paling rendah Sekretaris Kelurahan atau Sekretaris Desa. Dalam hal Penanggung Cukai tidak diketahui tempat tinggalnya, tempat usaha, atau tempat kedudukannya, penyampaian Surat Paksa dilaksanakan dengan cara menempelkan Surat Paksa pada papan pengumuman di kantor pejabat yang menerbitkan Surat Paksa, mengumumkan melalui media massa, dan/atau cara lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

Dalam hal Surat Paksa harus dilaksanakan di luar wilayah kerja Kantor, kepala Kantor dimaksud wajib meminta bantuan kepada kepala Kantor yang wilayah kerjanya meliputi tempat pelaksanaan Surat Paksa untuk menyampaikan dan melakukan tindakan yang diperlukan. Kepala Kantor yang diminta wajib membantu dan memberitahukan tindakan yang telah dilaksanakannya kepada kepala Kantor yang meminta bantuan.

Dalam hal Penanggung Cukai atau pihak-pihak yang dimaksud menolak untuk menerima Surat Paksa, Jurusita Bea dan Cukai meninggalkan Surat Paksa dimaksud dan mencatatnya dalam Berita Acara bahwa Penanggung Cukai tidak mau menerima Surat Paksa, dan Surat Paksa dianggap telah diberitahukan.

Dalam hal Penanggung Cukai belum juga melunasi kewajiban pembayaran utang cukai yang tidak dibayar pada waktunya, kekurangan cukai, dan/atau sanksi administrasi berupa denda dalam jangka waktu 2 (dua) kali 24 (duapuluh empat) jam sejak Surat Paksa diberitahukan atau dianggap telah diberitahukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, kepala Kantor menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP).

KEBERATAN DI BIDANG CUKAI7

Page 8: Kelompok PENAGIHAN

Pengertian keberatan dalam konteks Undang-undang Cukai adalah subyek cukai tidak bisa menyetujui atau tidak bisa menerima sanksi atau keputusan yang ditetapkan oleh pejabat bea dan cukai berkaitan dengan kepentingannya. Sebagaimana diatur di dalam Pasal 41 ayat (2) Undang-undang Cukai disebutkan bahwa :

“Orang yang berkeberatan atas penetapan pejabat bea dan cukai dalam penegakan Undang-undang Cukai, yang mengakibatkan kekurangan cukai dan/atau sanksi administrasi berupa denda, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur Jenderal dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya surat tagihan dengan menyerahkan jaminan sebesar kekurangan cukai dan/atau sanksi administrasi berupa denda yang ditetapkan”.

Pengajuan keberatan atas putusan di bidang cukai diajukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya surat tagihan. Dalam hal selama kurun waktu 30 hari tidak ada pengajuan keberatan, maka hak untuk mengajukan keberatan setelah jangka waktu tersebut menjadi gugur. Dan penetapan pejabat bea dan cukai dianggap telah disetujui.

Kepala Kantor Bea dan Cukai yang menerima berkas permohonan keberatan dari pengusaha pabeik wajib meneliti :a) pemenuhan persyaratan pengajuan keberatan (adanya bukti penyerahan jaminan sebesar

tagihan, fotokopi surat tagihan);b) Pemenuhan jangka waktu pengajuan keberatan

Dalam hal persyaratan telah dipenuhi, maka berkas permohonan diteruskan kepada Direktur Jenderal dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak berkas diterima secara lengkap.

Pada dasarnya penyelesaian keberatan dilakukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Pengecualian atas aturan tersebut dalam hal pabrik, tempat penyimpanan, importir barang kena cukai, penyalur, tempat penjualan eceran, atau setiap orang berada di bawah pengawasan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai, penyelesaian keberatan dilakukan di KPU Bea dan Cukai. Untuk memutuskan permohonan keberatan yang diajukan pengusaha, Direktur Jenderal memberi wewenang kepada :a) Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai (PPKC) untuk

menandatangani keputusan keberatan yang penyelesaian keberatannya dilakukan di Kantor Pusat DJBC ;

b) Kepala KPU Bea dan Cukai untuk menandatangani keputusan keberatan yang penyelesaian keberatannya dilakukan di KPU Bea dan Cukai;

c) Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) di lingkungan DJBC untuk menandatangani keputusan penolakan atas keberatan yang diajukan melewati jangka waktu yang ditetapkan.Direktur Jenderal Bea dan Cukai harus memberikan keputusannya dalam jangka waktu

selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal berkas keberatan diterima secara lengkap dan benar. Sebelum keputusan diterbitkan, pihak yang mengajukan keberatan dapat menyampaikan alasan, penjelasan tambahan, atau bukti pendukung lain secara tertulis kepada Direktur Jenderal. Sebaliknya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai. apabila diperlukan, dapat meminta bukti dan/atau data lain yang diperlukan untuk memutuskan keberatan kepada pihak yang mengajukan keberatan atau pihak yang terkait. Dalam hal data yang diperlukan tidak lengkap, DIrektur Jenderal memberikan keputusan berdasarkan data yang telah ada.

Keputusan atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, atau menolak. Apabila sampai batas waktu 60 (enam puluh) hari Direktur Jenderal Bea dan Cukai tidak menerbitkan keputusan, keberatan dianggap diterima dan jaminan dicairkan. Pihak yang mengajukan keberatan dapat menanyakan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Bea

8

Page 9: Kelompok PENAGIHAN

dan Cukai apabila sampai dengan 70 (tujuh puluh) dari sejak batas keberatan diterima secara lengkap dan benar oleh Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, keputusan atas keberatan belum diterima. Atas pertanyaan tersebut Direktur Jenderal wajib menyampaikan penjelasan secara tertulis tentang penyelesaian keberatan yang bersangkutan.

Dalam hal keberatan atas keputusan di bidang cukai dikabulkan, maka jaminan wajib dikembalikan kepada yang bersangkutan. Apabila keputusan atas keberatan dinyatakan ditolak, maka jaminan yang dipertaruhkan akan dicairkan untuk membayar cukai dan/atau samksi administrasi berupa denda yang ditetapkan.

9