KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... ·...

16
KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIAL (Studi Kasus Pengajian Ibu-Ibu Perumahan Purwomartani) Asnafiyah Abstrak Semaraknya kegiatan pengajian tak terkecuali pengajian ibu- ibu perlu dicermati, seiring dengan pergeseran nilai yang terjadi dewasa ini. Perubahan yang terjadi di perumahan Furwomartani dengan adanya kegiatan yang dilakukan pengaji- an ibu-ibu menyangkut perubahan perilaku, perubahan struktur maupun perubahan pola budaya. Hal ini nampak dengan semakin tingginya partisipasi ibu-ibu dalam pengajian dan bertambah eratnya silaturrahim diantara anggota pengajian.ini merupakan kondisi yang harus tetap dipertahankan, agar nilai- nilai tersebut tidak luntur. Munculnya profesi baru di bidang keagamaan yakni "guru privat mengaji" di perumahan Purwomartani khususnya, juga merupakan pengaruh positif dengan adanya pengajian ibu-ibu tersebut. Oleh karenanya keberadaan pengajian ibu-ibu harus selalu dikembangkan agar dapat menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. I. Pendahuluan Sebagai bangsa yang religius, Indonesia menempatkan agama sebagai landasan moral, spiritual dan etika dalam pembangunan. Oleh karena itu, maka umat beragama atau jamaah pengajian pada tingkat apapun dan dalam wilayah manapun diharapkan senantiasa berupaya agar nilai-nilai agama dan semangat agamis tetap mampu berperan sebagai motivator dan dinamisator pembangunan. Sejalan dengan perkembangan masyarakat ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam kehidupan beragama yakni berkembangnya Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah) 1

Transcript of KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... ·...

Page 1: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

KELOMPOK KEAGAM AAN DANPERUBAHAN SOSIAL

(Studi Kasus Pengajian Ibu-IbuPerumahan Purwomartani)

Asnafiyah

Abstrak

Semaraknya kegiatan pengajian tak terkecuali pengajian ibu-ibu perlu dicermati, seiring dengan pergeseran nilai yang terjadidewasa ini. Perubahan yang terjadi di perumahanFurwomartani dengan adanya kegiatan yang dilakukan pengaji-an ibu-ibu menyangkut perubahan perilaku, perubahan strukturmaupun perubahan pola budaya. Hal ini nampak dengansemakin tingginya partisipasi ibu-ibu dalam pengajian danbertambah eratnya silaturrahim diantara anggota pengajian.inimerupakan kondisi yang harus tetap dipertahankan, agar nilai-nilai tersebut tidak luntur. Munculnya profesi baru di bidangkeagamaan yakni "guru privat mengaji" di perumahanPurwomartani khususnya, juga merupakan pengaruh positifdengan adanya pengajian ibu-ibu tersebut. Oleh karenanyakeberadaan pengajian ibu-ibu harus selalu dikembangkan agardapat menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dimasyarakat.

I. PendahuluanSebagai bangsa yang religius, Indonesia menempatkan agama sebagai

landasan moral, spiritual dan etika dalam pembangunan. Oleh karena itu,maka umat beragama atau jamaah pengajian pada tingkat apapun dandalam wilayah manapun diharapkan senantiasa berupaya agar nilai-nilaiagama dan semangat agamis tetap mampu berperan sebagai motivator dandinamisator pembangunan.

Sejalan dengan perkembangan masyarakat ada berbagai tantanganyang harus dihadapi dalam kehidupan beragama yakni berkembangnya

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah) 1

Page 2: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

mass kultur, meningkatnya sikap yang lebih mengakui kebebasan bertindakmanusia, berkembangnya paham rasionalisme, materialsime, urbanismeyang dapat berdampak pada ditinggalkannya agama yang dipeluk olehseseorang.1 Untuk inilah peran dari lembaga/organisasi keagamaan, sepertipengajian (majlis taklim) harus ditingkatkan.

Akhir-akhir ini kehidupan keagamaan di Indonesia cukup semarak.Anak-anak melalui Taman Pendididkan Al-Quran belajar membaca,menulis serta beropaya untuk memahami dan mengamalkannya. Demikianjuga orang tua, termasuk ibu-ibu berupaya untuk mewujudkan hal di atas.

Kondisi di atas juga terjadi di perumahan Purwomartani, Ibu-ibu yangmasih "buta baca AI-Quran" tak ingin ketinggalan dengan putra-putrinya.Partisipasi mereka berkaitan dengan hal di atas relatif meningkat.Kecenderungan seperti ini perlu dicermati lebih lanjut untuk dapat mem-persiapkan diri menghadapi berbagai tantangan kehidupan beragamasebagaimana tersebut di atas. Berdasarkan latar belakang masalah sebagai-mana tersebut di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskansebagai berikut:1. Bagaimanakah kegiatan-kegiatan keagamaan di perumahan

Purwomartani?2. Bagaimanakah perubahan yang terjadi dengan dilaksanakannya

kegiatan keagamaan di perumahan Purwomartani tersebut?Penelitian ini dilaksanakan pada kelompok pengajian di Perumahan

Purwomartani, khususnya di RT 17. Untuk memperoleh data tentangkegiatan kelompok pengajian ini dan juga perubahan yang terjadi padajamaah pengajian tersebut, digunakan metode observasi partisipasi danwawancara mendalam. Observasi partisipasi dilakukan dalam benruk ikutserta dalam kegiatan yang dilaksanakan kelompok keagamaan di RT 17,sedangkan wawancara mendalam dilakukan kepada jamaah kelompokkeagamaan tersebut untuk mempertajam data yang diperoleh melaluipengamatan.

Karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, analisis datatelah dilakukan sejak pengumpulan data melalui tahap-tahap: reduksi data,melakukan kategorisasi, memerinci kategorisasi tersebut serta menafsir-kannya sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahanpenelitian ini.

1 Alho' Mudzhar, Peranan Nilai-Nilai Transendental Terhadap Perubahan Sosial, (Makalah,tt), hal. 3-5.

Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:1-16

Page 3: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

II. Kerangka Teori

Keinginan untuk hidup berkelompok merupakan sifat bawaan manusia.Dalam hidup berkelompok itu akan terjadi tukar menukar pengalamandan saling mempengaruhi antar anggotanya.2 Demikian juga suatu sosialhdak merupakan kelompok yang Stan's akan tetapi selalu berkembang sertamengalami perubahan, baik dalam aktivitas maupun bentuknya.

Menurut SheriP kelompok sosial merupakan suatu kesatuan sosial yangterdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosialcukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu yang telah mengada-kan interaksi itu terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-normatertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut.

Kelompok keagamaan merupakan salah satu contoh kelompok sosialyang oleh Cooley4 dikelompokkan sebagai kelompok primer (primarygroup).

Dalam kelompok primer itu terdapat interaksi sosial yang lebih intensidan lebih erat antara anggotanya. Kelompok primer juga disebut face toface group yaitu kelompok sosial yang anggota-anggotanya sering bertatapmuka satu sama lain dan saling mengenal dari dekat dan karena ituhubungannya lebih erat.

Asal mula buah pemikiran Cooley tentang kelompok primer dapatdikembalikan pada buah pemikiran yang sebelurnnya telah dikemukakanoleh F. Tonnies tentang Gemeinschaft adalah kehidupan bersama dimanaanggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifatalamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cintadan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan kehidupantersebut dinamakan juga bersifat nyata dan orgamis. Menurutnya padadiri manusia terdapat bentuk kemauan azasi manusia yang dinamakanwewenwille, yaitu perasaan dan akal merupakan kesatuan dan keduanyaterikat pada kesatuan hidup yang alamiah dan organis. Wewsenwille selalumenimbulkan gemeinschaft.5

Di dalam sebuah gemeinschaft terdapat suatu common will, suatupengertian (understanding) serta juga kaidah-kaidah yang timbul dengansendirinya dari kelompok tersebut. Apabila terjadi pertentangan antaraanggota-anggota suatu gemeinschaft, maka pertentangan tersebut tidak

2Soeryono Sukanto, 1970, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: UI Press. 1970, P. 95.'Gerungan, 1988, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco, P. 84.* Ibid., P. 85.s Sukanto, Sosiologi Suatu , P.107.

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah)

Page 4: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

akan dapat dibatasi dalam satu hal saja. Hal ini disebabkan karenahubungan yang menyeluruh antara anggota-anggotanya. Tak mungkinsuatu pertentangan kecil dibatasi, oleh karena pertentangan tersebut akanmenjalar ke bidang-bidang lainnya.

Peran kelompok primer istilah Cooley atau gemeinschaft (istilah yangdigunakan oleh Tonnies), dalam kehidupan individu besar sekali karenadalam kelompok primer/gemeinschaft memungkinkan seseorang untukmengembangkan sifat-sifat sosialnya, misalnya mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompoksosialnya, belajar kerja sama dengan individu-individu lainnya danmengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompoknya.

Sejalan dengan hal di atas, pengajian (majlis taklim) tumbuh karenadidorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagaiajang silaturrahmi yang dapat menghidup suburkan dakwah dan ukhuwahIslamiyah. Disamping ita juga berfungsi:1. Membina dan mengembangkan agama Islam dalam rangka

membentuk masyarakat yang taqwa kepada Allah Yang Maha Esa.2. Sebagai taman rekreasi rohani, karena diselenggarakan dengan serius

tapi santai.3. Sebagai sarana dialog berkesinambunagn antara ulama, urnara dan

umat.4. Sebagai media penyampai gagasan modemisasi yang bermanfaat bagi

pembangunan umat.Mengacu kepada pendapat Durkheim, fungsi majlis taklim (pengajian)

di atas, yang merupakan salah satu bentuk gejala agama (Mudzhar,1984:14), mempunyai fungsi solidaritas sosial, memberi arti hidup, kontrolsosial, dukungan psikologis dan perubahan sosial.7

Dengan menjadi anggota kelompok keagamaan (pengajian/majlistaklim) dapat mempererat hubungan diantara para anggotanya. Merekadapat secara bersama-sama menampilkan berbagai ritual yang sama danmemperlengkapi mereka dengan nilai-nilai yang sama. Solidaritasmasyarakat lebih dipertinggi melalui ritual relegius, yang membawa orang-orang bersama-sama, menegaskan kembali nilai-nilai kelompok.

Melalui inf ormasi tentang agama dalam kelompok keagamaan tersebut,para anggotanya akan memperoleh jawaban mengenai kehidupan di dunia

6 Departemen Agama, Pedoman Pembinaan Majlis Taklim, Jakarta: Depag, 1998, P. 21.7 Ian Robertson, Sosiology, New York : Worth Publisher, 1983, P. 407

Aplikasia, JumalAplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. Uuni 2008:1-16

Page 5: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

ini dan juga kehidupan di akherat kelak. Nilai-nilai serta norma-normayang terdapat dalam agama, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu,dapat juga berfungsi sebagai pengendali (kontrol) terhadap tingkah lakupemeluknya. Di samping itu agama dapat memberikan dukungan psikologiskepada pemeluknya ketika la menghadapi percobaan atau goncanganhidup. Pada saat-saat goncang seperti kematian anggota keluarga agamamenawarkan sejumlah aturan dan prosedur yang sanggup menstabilkankehidupan jiwanya. Bukan hanya dalam soal kematian dan kesedihan,dalam kehidupan lain yang menggembirakan seperti kelahiran atauperkawinan agama menawarkan cara-cara untuk menghadapinya.

Selain fungsi-fungsi di atas, kelompok agamapun dapat berperan untukmewujudkan suatu perubahan di dalam masyarakat. Melalui informasitentang nilai-nilai agama dalam kegiatan kelompok tersebut, dapatmemberikan inspirasi untuk terjadinya perubahan sosial. Nilai-nilai agamamemberikan standarisasi moral mengenai bagaimana sejumlah pengertianmasyarakat yang ada itu harus diukur dan bagaimana yang seharusnya.Jadi nilai agama dapat mengarahkan kemana masyarakat harus bergerak,termasuk dari segi ekonomi. Pantangan-pantangan makanan dan aturan-aturan mengenai cara yang benar untuk memperoleh harta yang diajarkanoleh agama mempunyai dampak terhadap arah dan perkembanganperekonomian masyarakat pemeluknya.

Secara umum perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakatmenyangkut perubahan dalam pola budaya, struktur sosial dan perilakusosial.

Hal ini sebagaimana dinyatakan Ian Robertson "social change is thealteration in patterns of culturel, social structure and social behavior".8

Dalam pandangan teori fungsional yang antara lain tokohnya E.Durkheim, suatu masyarakat sebagaimana organisme biologis mengalamipertumbuhan semakin lama bukan hanya semakin besar tetapi juga semakinkompleks. Dalam masyarakat itu terdiri dari bagian-bagian, masing-masingmempunyai fungsi tertentu yang berbeda. Perubahan yang terjadi padasuatu bagian masyarakat mengakibatkan perubahan pada bagian-bagianlain yang pada gilirannya berpengaruh terhadap sistim keseluruhan.9

Emile Durkheim menambahkan bahwa di dalam masyarakat terdapatberbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut

" Ibid., P. 5039 Poloma, Sosiologi Kontemporer, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999, P. 24-25.

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah)

Page 6: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

merupakan refleksi dari fungsi-fungsi yang terdapat dalam masyarakat.Jika kebutuhan itu tidak terpenuhi akan terjadi patologi sosial dansebagainya yang akan mempengaruhi sistim dan dapat normal kembaliapabila kebutuhan-kebutuhan itu terpenuhi

Talcott Parsons juga menyatakan bahwa sistim sosial cenderungbergerak ke arah keseimbangan atau stabilitas. Dengan kata lain keteraturanmerupakan norma sistim.

Bilamana terjadi kekacauan norma-norma, maka sistim akanmengadakan penyesuaian dan mencoba kembali mencapai keadaannormal.10 Tindakan untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukandengan apa yang disebut parsons "pattern variables" yaitu dalam hubungansosial orang bisa bertindak untuk pemuasan afeksi, tindakan yangberorientasi kolektif, hubungan yang bersifat partikularistik (hubungan yangmenggunakan ukuran-ukuran tertentu), hubungan yang melibatkan semuaorang, maupun hubungan yang didasarkan pada keanggotaan yangberdasarkan kelahiran atau psiformance.

D. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di RT 17 yang merupakan salah satu

RT yang ada di wilayah RW 01 Perumahan Purwomartani, Kalasan,Sleman.

Wilayah RT 17 sekarang ini dihuni oleh 38 Kepala Keluarga, 30diantaranya beragama Islam, (78,9%). Penghuni RT 17 ini merupakankeluarga muda, sehingga di RT ini banyak anak-anak balita. Dilihatdari sisi pendidikan, khususnya pendidikan formal yang diperoleh ibu-ibu, sebagian besar diantara mereka sarjana, baik SI, S2 bahkan adapula dalam proses/memperoleh S3. Gambaran tingkat pendidikan danpekerjaan ibu-ibu sebagai berikut:

10 Ibid., P.172

Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:1-16

Page 7: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

TABEL 1 :Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan Ibu-Ibu RT 17

No.1.

2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14,15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.27.28.29.30.

NamaIbu DrajadIbu IsnuIbuFransIbu YudiIbu Joko BSIbu WahonoIbuEdyIbu PamujiIbu Joko PranomoIbu NurIbu SupadiIbu SigitIbu RosyadiIbu Imamibu ZainudaIbu UntungIbu SutrisnoIbu BobiIbu WidartoIbu PajarIbu SarwotoIbu DudikIbu BambangIbu Heri IstantoIbu SupardiyonoIbu Ari SetiawanIbu SukamtoIbu Heri PurwantoIbu TutikIbu Aznal

PendidikanSMA

S2SLTASLTPSarjana MudaSarjanaSarjanaS2S2Sarjana MudaSLTASISISID3SLTASLTASISISLTASLTASISLTASIS2SISLTASGPLBS2

S2

PekerjaanIbuRTDosenIbuRTIbuRTPegawaiIbuRTPegawaiDosenDosenIbuRTIbuRTIbuRTGuruDosenWiraswastaIbuRTIbuRTPegawaiGuruIbuRTIbuRTIbu RTPegawaiPegawaiDosenIbuRTIbuRTPegawaiDosenDosen

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah)

Page 8: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

Dari gambaran di atas dapat diketahui bahwa pendidikan yangdiperoleh ibu-ibu di wilayah RT 17 tergolong tinggi. Demikian jugadiantara mereka banyak yang bekerja (± 65%). Oleh karenanyakegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh ibu-ibu di RT 17 selalumempertimbangkan kondisi di atas.

Sebagaimana RT-RT lain di wilayah RW 01 PerumahanPurwomartani, di RT 17 pun diselenggarakan kegiatan-kegiatan yangdikoordinir oleh Ketua PKK RT, yang biasanya dijabat oleh istri dariBapak RT. Di bawah koordinator seksi kerohanian Islam, ibu-ibu diwilayah RT menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keagamaan dalamwadah "Pengajian Ibu-ibu" RT 17, RW 01 Perum Purwomartani.Pengajian Ibu-ibu di RT ini sekaligus juga merupakan anggotapengajian ibu-ibu "Istiqomah". Pengajian Ibu-ibu "Istiqomah" iniberanggotakan ibu-ibu yang bertempat tinggal baik di wilayah RW 01maupun RW 03 Perumahan Purwomartani.

2. Kegiatan Pengajian Ibu-ibu RT 17Keberadaan pengajian ibu-ibu diRT 17, sudah dimulai sejak tahun

1992, yang pada saat itu baru dihuni separoh jumlah penghunisekarang ini. Mereka yang beragama Islam ingin mewujudkan suatukebersamaan dalam rangka mengembangkan umat seagama melaluikegiatan-kegiatan keagamaan yang mereka rencanakan bersama.Kegiatan mereka ada yang bersifat rutin yang berupa tadarus dankegiatan insidental.a. Kegiatan Rutin

Tampaknya tinggi tingkat pendidikan formal yang merekaperoleh tidak mencerminkan tingkat ketinggian mereka, khususnyadalam membaca AI-Quran. Sebagian besar diantara merekamengakui bahwa kelancaran mereka dalam membaca Al-Quran,dari tidak bisa menjadi bisa membaca Al-Quran, mereka perolehmelalui pengajian ibu-ibu/setelah mereka ikut kegiatankeagamaan di RT 17 ini. Ada diantara mereka yang bahkan barubelajar membaca dari "alif, ba, ta", sewaktu bertempat tinggal diperumahan ini. Oleh karena adanya kegiatan tadarus diatas,mendorong mereka belajar lebih giat agar lancar membaca dantidak merasa malu untuk datang pada kegiatan tadarusan. Karenasedikit demi sedikit mereka dapat membaca Al-Quran. Olehkarena itu dapatlah dipahami apabila kegiatan tadarus merupakan

Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:1-16

Page 9: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

kegiatan keagamaan yang diprioritaskan dan rutin dilaksanakandi RT 17 sampai saat ini.

Kegiatan tadarus, yang merupakan kegiatan rutin, dilaksana-kan seminggu sekali yakni malam Sabtu, sesudah Maghrib sampaidengan kurang lebih jam 20.00. Tempat kegiatan dilaksanakantidak pada satu tempat tertentu, tetapi dari rumah ke rumah. Inidimaksudkan agar masing-masing ibu dapat bersilaturrahim dansekaligus sebagai sarana untuk mendorong ibu-ibu berpartisipasidalam kegiatan tersebut. Di bulan Ramadhan, frekuensi kegiatanmembaca Al-Quran ditingkatkan menjadi tiga kali dalamseminggu. Akan tetapi mulai bulan Ramadhan tahun 2000 tadarusdilakukan setiap hari sesudah sholat subuh (± jam 04.30 sampaijam 06.00). Ini berarti ada respon yang sangat baik dari jamaah(ibu-ibu) terhadap kegiatan tadarus. Mengingat kemampuan ibu-ibu RT 17 dalam membaca Al-Quran belum memadai, untukmengkatamkannya (30 juz) harus dilakukan selama satu tahun.Mereka mempunyai target, setiap Ramadhan tiba, bisa melaksana-kan "Khataman".

Pelaksanaan tadarus pada awal mula adanya kegiatantersebut (tahun 1992) dilakukan dengan cara seorang ibu membacabeberapa ayat, sedang ibu yang lainnya menyimaknya. Demikianseterusnya sampai waktu tadarus + berakhir. Akan tetapi akhir-akhir ini (± tahun 1999), cara melaksanakan berbeda. Ayat demiayat dari Al-Quran dibaca secara bersama-sama oleh semua ibu-ibu yang hadir. Diantara pembacaan ayat demi ayat tersebutdibacakan terjemahannya. Walaupun ada juga ibu-ibu yangkadang-kadang tidak memperhatikan terjemahan suatu ayat yangharu dibacakan, oleh karena perhatiannya tertuju pada bacaanayat selanjutnya, demikian pengakuan salah seorang ibu. Mulaitahun 2001 membaca terjemahan ayat-ayat Al-Quran ditiadakansehingga tadarus dilakukan dengan cara membaca Al-Quranbersama-sama. Sekarang ini tadarus dilakukan dengan cara setiaporang membaca 2 ayat dilanjutkan 1 ayat secara bersama-samakemudian dibacakan terjemahannya. Demikian dilakukan olehsemua ibu-ibu yang hadir. Setelah semua ibu yang hadirmelaksanakan pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an dengan jumlahayat sebagaimana diatas dan jika waktu sholat Isya' tiba, tadarusdihentikan dilanjutkan sholat Isya' berjamaah. Jadwal tadarussebagaimana tabel dibawah ini.

KelompoK Keagamaan dan Perubatian Sosial (Asnafiyah) g

Page 10: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

JADWAL TADARUS PII - RT 17TAHUN 2007 / 2008

NO

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

IS.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

TANGGAL

26 - 10 - 2007

02-11-2007

09-11-2007

16-11-200723-11-2007

30-11 -200707 - 12 - 200714-12-200721 - 12 - 2007

28 - 12 - 200704 - 01 - 2008

11-01-200818-01-200825 - 01 - 200801 - 02 - 200808 - 02 - 200815 - 02 - 200822 - 02 - 200829 - 02 - 200807 - 03 - 200814 - 03 - 200821 - 03 - 200828 - 03 - 200804 - 04 - 200811 -04-200818-04-200825 - 04 - 200802 - 05 - 2008

09-05-200816-05-2008

TEMPAT IBU

Joko Pranowo

Nur

Dudik

Drajat

FransYudiJoko BSTutikEdi

WahonoHeri PurwantoAri Setiawan

SukamtoSupardiyonoHeri IstantoBambangDidikSarwotoPajarWidartoBobiSutrisnoUntungZainudaImamNursigitSupadiHerlina

IsnuPamuji

TANGGAL

23 - 05 - 2008

30 - 05 - 2008

06 - 06 - 2008

13 - 06 - 200820 - 06 - 200827 - 06 - 200804 - 07 - 2008

11-07-200818 - 07 - 2008

25-07-200801 - 08 - 200808 - 08 - 2008

15 - 08 - 200822 - 08 - 200829 - 08 - 2008Ramadhan

10 Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:1-16

Page 11: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

Setelah sholat Isya', kadang-kadang diselingi pula denganpembahasan masalah-masalah keagamaan yang dihadapi olehanggota pengajian, misalnya masalah kewanitaan, penggunaaninfak dan sebagainya. Terhadap permasalahan tersebat upayapemecahannya dilakukan melalui diskusi maupun penjelasan olehanggota pengajian lainnya yang mampu menjawab permasalahanyang diajukan. Untuk menambah wawasan jamaah, dilakukanpenjelasan/kajian lebih lanjut terhadap salah satu dari ayat yangtelah dibaca dalam tadarus tadi.

Tahun 2001 direncanakan akan diadakan ceramah/ kajiankeagamaan setiap bulan sekali. Oleh karenanya bila dalam satubulan terdapat 4 kali (malam Sabtu), maka 3 kali dipergunakanuntuk kegiatan tadarus tanpa terjemahan dan sekali ceramah/kajian keagamaan dengan mendatangkan saorang da'i. Kegiatanini telah dilaksanakan dan berlangsung hingga sekarang.

Untuk belajar Al-Quran secara benar pernah pula pengajianibu-ibu RT 17 menghadirkan seorang ustadz yang ahli di bidangilmu Tajwid. Dana untuk ini berasal dari infak yang diberikanibu-ibu pada saat berlangsungnya kegiatan keagamaan.

b. Kegiatan InsidentalSelain kegiatan rutin, kegiatan insendetal juga pernah

dilakukan oleh ibu-ibu di RT 17 yakni kegiatan bakti sosial di PantiAsuhan Islam. Dengan seluruh anggota keluarga RT 17 menyalur-kan sebagian infak mereka ke panti asuhan tersebut. Sumbangansekedarnya juga pernah diberikan pada salah satu pesantren yangberada di dekat perumahan Purwomartani. Dalam rangka me-motivasi anak-anak untuk senang mengaji, sambil bakti sosial,diadakan pula acara rekreasi bersama.

Menjelang Idul Fitri, acara syawalan segera dibahas dalamforum tadarus diatas, sehingga acara syawalan menjadi rangkaiankegiatan yang dikoordinir pula oleh ibu-ibu pengajian RT 17.

Selain kegiatan di lingkungan sendiri, pengajian ibu-ibu RT17 yang merupakan bagian dari pengajian ibu-ibu "Isiqomah"Purwomartani, juga ikut serta pula dalam kegiatan yang di-selenggarakan oleh pengurus pengajian "Istiqomah" Kegiatantersebut yaitu antara lain kegiatan dibulan Ramadhan dimanamasing-masing RT dilingkungan RW 01 selama waktu tertentu (±satu minggu di bulan Ramadhan, diharapkan dapat mengirimkan

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah) 11

Page 12: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

wakilnya untuk mengisi pengajian anak-anak menjelang bukapuasa serta memberinya "jaburan". Jaburan adalah makanan yangdiberikan pada anak-anak untuk berbuka puasa. Hal tersebutsampai tahun 2007 yang lalu telah dilakukan oleh jamaahpengajian ibu-ibu RT 17.

Berdasarkan pengamatan partispasi yang dilakukan sertawawancara dengan pengurus maupun jamaah pengajian ibu-ibuRT 17, diketahui adanya perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Ferubahan Sosial pada Pengajian Ibu-ibu RT 17Mengacu pada pendapat teori fungsional yang menyatakan

bahwa masyarakat yang dalam hal ini pengajian Ibu-ibu RT 17merupakan suatu organisma, ia mengalami pertumbuhan. Pengajianmerupakan suatu sistim yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian,yakni adanya kegiatan yang terwujud dalam materi atau metode yangdilaksanakan, jamaah, sarana maupun tujuan yang hendak dicapai.Adanya perubahan pada suatu bagian akan menyebabkan pada bagianlainnya. Perubahan dalam materi maupun metode dalam kegiatanpengajian menyebabkan berubahnya perilaku, partisipasi jamaah danseterusnya.

Berbagai perubahan yang terjadi dengan adanya pengajian Ibu-ibu di RT 17 dapat diuraikan sebagai berikut:a. Perubahan Perilaku Jamaah Pengajian

Sejumlah muslimat sebagaimana disebutkan di atas, meniangtidak pernah 100% menghadiri kegiatan tadarus. Selama initingkat kehadiran tertinggi mencapai 67% (20 orang yang hadir),tetapi rata-rata kegiatan di atas hanya dihadiri 40%. Akan tetapiuntuk kegiatan insidental sebagaimana telah disebutkan di ataslebih kurang 90% seluruh warga muslim di RT 17 menghadirinya.Rendahnya partisipasi mereka disebabkan antara lain oleh silihbergantinya ibu-ibu yang baru melahirkan, hambatan psikologisyang disebabkan oleh cara pelaksanaan kegiatan tadarus ataupunkarena masalah pekerjaan, yang memang ibu-ibu di RT ini banyakyang bekerja di luar rumah. Oleh karena itu dua tahun terakhirini sampai sekarang cara membaca Al-Quran diubah, dari semulasatu dengan satu dari ibu-ibu membaca sedang yang lainmenyimak diubah dengan cara dibaca bersama-sama.

Dengan cara ini memang tidak akan terlihat mana yang dapatlancar membaca dan mana yang masih "tertatih-tatih". Ibu-ibu

12 Aplikasia,JumalAplikasi llmu-ilmuAgama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:1-16

Page 13: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

yang hadir dalam tadarus larut secara bersama-sama dalammembaca Al-Quran. Hambatan psikologis berupa perasaan malu,atau perasaan "rendah diri" (yang bila salah seorang ibu yangbelum bisa membaca terpaksa "dilewati") bila tiba gilirannya,enggan datang ke tempat tadarus, dengan cara membaca bersama-sama, hambatan tersebut dapat teratasi. Berbagai cara memangharus selalu diupayakan agar kebersamaan dalam kelompok yangtampak dalam kehadiran mereka ditempat tadarus, selaluterwujud. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan olehTalcott Parsons, perlunya sistim itu menyesuaikan diri agarmencapai keseimbangan/keadaan normal. Di dalam kelompokitu keseimbangan ditandai oleh adanya partisipasi ataumeningkatnya partisipasi jamaah pengajian terhadap kegiatanyang diselenggarakan. Hal ini sebagaimana dituturkan penguruspengajian yang menyatakan bahwa cara yang diterapkan dalamtadarus sebagaimana di atas ternyata berpengaruh terhadaptingkat kehadiran jamaah. Walaupun sebenarnya ada jugadiantara jamaah yang menghendaki disimak secara sendiri-sendiri,sehingga tahu mana yang salah atau yang benar membacanya.Hal ini menunjukkan bahwa anggota kelompok berupaya tundukpada norma kelompok, dari pada keinginannya sendiri. Jelaslahbahwa dalam kelompok keagamaan/pengajian di atas, anggotakelompok berupaya untuk mernahami perasaan orang lain yangoleh Tonnies disebut sehagai wesenwille. Hal ini sebagaimana jugadinyatakan Kurt Lewin dalam tulisannya tentang "GroupDynamic and Social Change."

Menurutnya dalam suatu kelompok, individu akan berusahauntuk tetap menyesuaikan diri dengan standart, standartkelompok mereka, agar ia tidak diolok-olok, diperlakukan dengantidak adil dan akhirnya dikeluarkan atau dikucilkan dari kelompokyang bersangkutan.

Oleh karena cara yang diterapkan dalam kegiatan tadarus,tidak memungkinkan ibu-ibu belajar membaca Al-Quran secaraindividual, hal ini mendorong ibu-ibu untuk mempelajari Al-Quranlebih lanjut di rumah. Hal ini mereka lakukan baik dengan caramendatangkan guru mengaji maupun belajar bersama suaminya,

11 Amitai and Etzioni Eva (Eds), Social Change Process Patterns and Consequences, NewYork, Basic Books, Inc. Publishers, 1993, P. 377

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah) 13

Page 14: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

maupun belajar sendiri yang kemudian menanyakan hal-hal yangtidak diketahui yang belum jelas pada ibu yang lain bila adakesempatan pada saat tadarus bersama. Ini berarti bahwafrekuensi mereka dalam mempelajari (membaca) AI-Quranmeningkat pula.

Dengan adanya saling pengertian antar anggota pengajiansebagaimana di atas nampak bahwa ibu-ibu di RT 17 tersebutmengutamakan kesetiakawanan diantara mereka, sehinggamereka lebih mengutamakan banyaknya jamaah yang hadirsehingga tidak mustahil jalinan silaturrahim mereka bertambahkuat. Sebagaimana Allport menyatakan bahwa semakin tinggitingkat keterlibatan seseorang dalam kegiatan kelompok semakindalam pula rasa kesatuannya dengan kelompok dimana ia menjadianggotanya. Hal tersebut diperkuat pula oleh penelitian H. Comeryang ia lakukan terhadap kelompok keagamaan. Semakin tinggikesadaran seorang anggota kelompok religius terhadapketergantungan anggota satu dengan yang lain, semakin kuat pularasa kesatuan dalam kelompok religiusnya.12

Solidaritas diantara anggota pengajian ibu-ibu RT 17 tampakpula pada upaya untuk saling mengajak dan mengingatkan untukhadir dalam kegiatan pengajian. Demikian juga bila adakepentingan untuk menjenguk suatu anggota keluarga yangterkena musibah, misalnya. Mereka berjalan bersama,berombongan untuk mewujudkan kepentingan tersebut. Tolongmenolong juga mereka wujudkan. Hal ini nampak dari adanyakesediaan ibu-ibu untuk memperkenankan penggunaan uanginfak pengajian untuk dipinjamkan atau diberikan baik untukkepentingan mendesak maupun sebagai pinjaman untuk modalusaha.Perubahan Struktur

Oleh karena prioritas utama kegiatan pengajian ini adalahmembaca Al-Quran, ibu-ibu yang belurn rnampu membacaberupaya untuk mempelajarinya baik dengan sesama ibu-ibumaupun sengaja mendatangkan "guru ngaji" di rumah masing-masing ibu. Dengan ini timbullah satu pekerjaan baru, khususnyadi perumahan Purwomartani "les privat baca Al-Quran" dengan

12 Hendropuspito, Sosiologi Agama, Yogyakarta : Kanisius, 1993, P. 93-94.

14 Aplikasia, Jumal Aplikasi llmu-ilmu Agama, Vol. IX, No. 1 Juni 2008:1-16

Page 15: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

"membayar". Khususnya di RT 17 dengan sasaran baik Jbumaupun putra-putrinya. Dengan meningkatnya kemampuan ibu-ibu dalam membaca AI-Qur'an ibu-ibu nampaknya juga sudahmulai "berani" menjadi "guru" bagi anak-anak di lingkungan RT17 yang mempunyai kelompok pengajian tersendiri. Dengan inidana menjadi lebih efisien, oleh karena sebagian tenagapembimbing dari ibu-ibu sendiri.

Dari uraian di alas jelaslah bahwa adanya perubahan perilakusebagaimana telah diuraikan sebelumnya berdampak pulaterhadap perubahan pada unsur lain dalam kelompok pengajianibu-ibu RT 17. Ini membuktikan bahwa adanya perubahan padasuatu bagian masyarakat mengakibatkan perubahan pada bagianyang lainnya, menurut teori fungsionalis khususnya agama dalamhal ini berujud pengajian ibu-ibu mampu berperan sebagai agenperubahan masyaraat.

c. Perubahan Pola BudayaAdanya pengajian ibu-ibu telah mendorong ibu-ibu di RT 17

mempelajari/membaca Al-Quran. Kesuksesan mereka dalam haltersebut, ternyata menumbuhkan perasaan senang, mereka merasa"ketagihan" untuk selalu membacanya. Nilai-nilai agamisbertambah kuat. Mereka rela kehilangan keuntungan sisi ekonomi,daripada meninggalkan tadarus, khususnya di bulan Ramadhan."Sudah dua kali Ramadhan ini saya menolak pesanan makanandari UKRIM (Universitas Kristen Immanuel), walaupunsebenarnya keuntungan lumayan", dengan demikian tuturseorang anggota pengajian. Ibu-ibu nampaknya juga rela untukmenyediakan konsumsi dengan harga "mahal" dan dalam jumlahbanyak pada setiap kegiatan rutin malam Sabtu. Tak lupa tuanrumah menyediakan alat/pembungkus untuk membungkusmakanan yang masih "tersisa", sebagai "oleh-oleh" ibu-ibu daripengajian. Sudah tradisi ... kata salah seorang ibu, nampaknyahal tersebut juga menjadi perekat persatuan ibu-ibu pengajian.Disamping mereka juga percaya bahwa Allah akan menambahdengan yang lebih banyak dari apa yang telah mereka keluarkan.

F. Penurup

Kegiatan tadarus merupakan kegiatan rutin yang dilakukan olehpengajian ibu-ibu perumahan Punvomartani, khususnya di RT 17 selain

Kelompok Keagamaan dan Perubahan Sosial (Asnafiyah) 15

Page 16: KELOMPOK KEAGAMAAN DAN PERUBAHAN SOSIALdigilib.uin-suka.ac.id/8235/1/ASNAFIYAH KELOMPOK... · didorong oleh rasa cinta kepada agama,6 juga mempunyai fungsi sebagai ... untuk terjadinya

berbagai kegiatan insidental. Adanya pengajian ibu-ibu RT 17 perumahanPurwomartani sebagai bentuk kelompok keagamaan mampu memperkuatnilai-nilai solidaritas sosial atau memperkuat tali silaturrahim paraanggotanya. Kuatnya nilai-nilai tersebut berdarnpak pada peningkatan/partisipasi anggota terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh pengajianibu-ibu tersebut. Ini berarti bahwa kelompok keagamaan mempunyai fungsipositif terhadap masyarakat sebagaimana yang dikemukakan olehDurkheim dengan teori fungsionalnya. Dengan demikian berkembangnyanilai-nilai di atas akan dapat pula memperkuat keberadaan suatu kelompokkeagamaan.

Daftar Pustaka

Departemen Agarna, Pedoman Pembinaan Majlis Taklim, Jakarta: Depag,1998.

Etszioni, 1999, Amitai and Etzioni Eva (Eds), Social Change Process, Patternsand Consequences, New York: Basic Books, Inc, Publishers, 1973

Gerungan, Psikologi Sosial, Bandung: Eresco, 1988.Hendropuspito, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1993.Mudzar, Atho, Peranan Nilai-Nilai Transendental Terhadap Perubahan Sosial,

(Makalah, tt)., Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1998.

Poloma, Sosiologi Kontemporer, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.Robertson, Ian, Sosiology, New York: Worth Publisher, 1983.Sukanto, Soeryono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: UI Press, 1970.Susanto, Astrid, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, 1999.

Dra. Asnafiyah, MPd., dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan KalijagaYogyakarta, akn'vis pengajian ibu-ibu.

16 Aplikasia, JumalAplikasillmu-ilmu Agama, Vol. IX,No. 1 Juni2008:1-16