Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

15
Konsep Latihan Partisipatif Bagi Pendidikan Non Formal BAB IX Peranan Metode Partisipatif bagi Pendidikan Non Formal Pelatihan untuk PNF memerlukan strategi dan teknik yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berbeda, yaitu keterlibatan atau peran serta peserta pelatihan, dan pengaturan lainnya yang menyangkut materi pelatihan, waktu penyelenggaraan, dan lain sebagainya Latihan partisipatif menganut konsep yang menyatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya dapat berlangsung dimana saja dan berlangsung sepanjang hayat. Intinya adalah pendidikan adalah belajar artinya semua yang dilakukan dan semua fasilitas yang digunakan ditujukan agar seseorang benar benar belajar Perkembangan pendidikan non formal saat ini lebih banyak menggunakan metode partisipatif, di mana semua pihak yang terkait dalam pendidikan dilibatkan dalam proses pembelajaran, mulai dan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Transcript of Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

Page 1: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

Kons

ep L

atiha

n Pa

rtisi

patif

Bag

i Pen

didi

kan

Non

For

mal

BAB IXPeranan Metode Partisipatif bagi Pendidikan Non

Formal

Pelatihan untuk PNF memerlukan strategi dan teknik yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang berbeda, yaitu keterlibatan atau peran serta peserta pelatihan, dan pengaturan lainnya yang menyangkut materi pelatihan, waktu penyelenggaraan, dan lain sebagainya

Latihan partisipatif menganut konsep yang menyatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya dapat berlangsung dimana saja dan berlangsung sepanjang hayat.

Intinya adalah pendidikan adalah belajar artinya semua yang dilakukan dan semua fasilitas yang digunakan ditujukan agar seseorang benar benar belajar

Perkembangan pendidikan non formal saat ini lebih banyak menggunakan metode partisipatif, di mana semua pihak yang terkait dalam pendidikan dilibatkan dalam proses pembelajaran, mulai dan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Page 2: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1. Hubungan dengan masyarakat

2. Partisipan.

3. Teknik kerja kelompok.

4. Ramalan dan pembuatan program

5. Pengambilan keputusan

 Prinsip Perencanaan Partisipatif

Prinsip perencanan partisipatif adalah sebagai berikut (Pidarta,1988).

Page 3: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap

perubahan lingkungan;Melakukan ramalan dan

menentukan program tujuan, misi perencanaan

prioritas;Menspesifikasikan tujuan;Menentukan

standar performansi;Menentukan alat / metode /

alternatif pemecahan;Melakukan implementasi dan

menilai;Mengadakan review

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Prosedur

perencanaan

partisipatif adalah

sebagai berikut :

Page 4: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pada hakekatnya belajar adalah proses yang bersifat total dimana belajar mengakibatkan aktifitas jasmani dan rohani. Tahap demi tahap adalah wujud daur ulang atau siklus yang akan meningkat. Tahap pertama adalah pemahaman, kedua penghayatan, dan yang ketiga adalah pengalaman.

Page 5: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pengembangan Kurikulum

Secara garis besar kurikulum pada umumnya berisi program yang akan penuntut para peserta latihan agar senang dan tekun belajar untuk mencapai tujuan latihan. Agar kurikulum yang dihasilkan maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia; Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan warga belajar; Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan; Tuntutan pembangunan daerah dan nasional; Tuntutan dunia kerja; Perkembangan ipteks

Page 6: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGDua macam Pendekatan

- Pendekatan yang bersifat konvensionalCiri pokok penyusunan kurikulum dengan pendekatan konfensional adalah:Adanya suatu keyakinan bahwa penyusunan kurikulum adalah pekerjaan para ahli, oleh sebab itu tidak mungkin melibatkan warga belajar.Sumber rumusan tujuan latihan adalah nilai dan norma yang ada dan dianut oleh masyarakat.- Pendekatan yang bersifat partisipatifCiri pendekatan partisipatif dalam penyusunan kurikulum adalah:Adanya anggapan bahwa kurikulum diciptakan untuk dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya melibatkan fasilitator, peserta latihan, lembaga pengirim peserta latihan dan mereka terlibat dalam penyusunan kurikulum.Sumber dari penyusunan kurikulum adalah kebutuhan peserta latihan

Page 7: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Langkah penyusunan kurikulum

1. Analisa kebutuhan latihan2. Penetapan materi latihan3. Penetapan rencana pelajaran/tujuan belajar metode latihan dan jam pelajaran4. Penetapan jadwal latihan.

Page 8: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Beberapa

Kesepakatan

Memanusiakan Manusia

Cara Belajar Lewat Pengalaman

Page 9: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

 

PENGORGANISASIAN LATIHAN

Ruang Lingkup dan Batasan•Upaya mengatur dan mengarahkan pemanfaatan unsur-unsur manusia, sarana, dana, waktu seerta lingkunagn untuk mencapai tujuan latihan•Pengorganisasian unsur tersebut dimaksudkan untuk memberi berbagai macam kemudahan sehingga peserta latihan terpacu untuk mengaktualisir dirinya secara optimal.•Pengorganisasian unsur tersebut dilakukan dengan proses perencanaan, penataan, monitoring, dan penilaian

Page 10: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

- Masing-masing tahap penyelenggara latihan perlu ditangani sama baik dan sama seriusnya.- Pengorganisasian latihan diselenggarakan untuk menjamin tercapainya tujuan latihan.- latihan sebagai subjek latihan menempati tempat sentral dalam latihan. Kemudahan yang dimaksudkan agar peserta latihan dapat mengaktuaalisasi dirinya secara optimal.- Evaluasi terhadap pengorganisasian latihan dapat dilakukan setiap saat. - Penempatan peserta latihan sebagai subjek latihan bukan berarti memanjakan melainkan proses pelimpahan tanggungjawab yang perlu dialami oleh peserta latihan.Masalah yang sering timbul dan alternatif pemecahannya

Prinsip

Mengorganisas

i latihan

Page 11: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHAP PRA LATIHAN•Jumlah peserta latihan terlalu banyak; cara mengatasinya latihan dibagi beberapa tahap, memilih peserta profesional untuk dilatih menjadi pelatih•Jumlah peserta terlalu sedikit; cara mengatasinya memberi penjelasan tentang tujuan latihan kepada peserta yang bersangkutan, meninjau kembali materi lartihan apakah relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Page 12: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHAP PELAKSANAAN LATIHAN•Peserta kurang mengetahui alasan mereka diutus; memberi penjelasan kepada calon dan lembaganya, Memberi penjelasan pada awal latihan tentang maksud dan tujuan latihan, menyusun harapan peserta.•Menurunnya semangat peserta; jadwal diselang seling antara yang sulit dan yang mudah, pelaksanaan program secara piramida, mengguanakan variasi metode, mengdakan acara rekreasi, peserta diberi kesempatan menilai jalan latihan.•Ada peserta yang rendah diri dan kurang bisa menyerap materi; membagi bahan tertulis, mendampingi dan menjelaskan secara khusus tentang bahan pelajaran, mendoron keberanian mengungkap pengalaman, mengajukan pertanyaan ringan, memyesuasikan materi latihan•Peserta mempunyai masalah pribadi; membantu memikirkan pemecahan msalah, bila masalanya berat maka dibebaskan untuk sementara waktu•.Kelompok peserta yang heterogen; mendorong supaya masing-masing saling mengisi, pembagian kelompok seimbang, mengelompokan yang lemah dan yang kuat secara terpisah.•Peserta kelihatan acuh tak acuh; mendekati secara pribadi, memberi pertanyaan dan kesempatan berkarya.

Page 13: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHAP PASCA LATIHAN •Rencana kerja peserta; rencana kerja ditinjau kembali oleh peserta dengan bimbingan pelatih, pelatih menghubungi atasanyadan memberi penjelasan tentang program kerja yang disusun, Membicarakan fungsi yang dapat diambil peserta latihan kepada pamong dan lembaga pengutusnya.•Kader pengembang masyarakat turun semangatnya; mendorong pembentukan organisasi kader, diadakan pembinaan pihak-pihak yang disegani, memberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman kepada pihak lain, mengadakan karya wisata, memberi penghargaan kepada kelompok yang berprestasi, menantang dengan kegiatan baru.•Kader menemui kesulitan; membantu dalam bentuk saran-saran, mengusahakan kerjasama dalam tim.

Page 14: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

E. EVALUASI LATIHAN

1. Prinsip dasar evaluasi latihanDasar penyelenggaraan evaluasi pada latihan yang bersifat partisipatif

adalah:•Evaluasi merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar•Evaluasi dimaksudkan untuk memberi masukan bagi proses perbaikan yang terus menerus terhadap semua komponen latihan•Latihan dapat dilakukan dengan jalan saling mengadakan evaluasi dan atau melakukan evaluasi diri•Evaluasi dilaksanakan secara berkala dan terencana•Evaluasi dilaksanakan setiap tahap atau periode penyelenggaraan latihan

Page 15: Kelompok 9 ( nararia hp, hindiati, ulva)

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2. Manfaat, tujuan, dan sasaran evaluasiManfaat :•Sebagai masukan bagi proses latihan yang sedang berlangsung•Masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan latihan di maa yang akan datang•Untuk menyajikan fakta tentang tingkat keberhasilan latihan kepada berbagai pihak

Tujuan:•Mengetahui tingkat perubahan sikap dan tingkah laku peserta latihan•Mengetahui efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan latihan

Sasaran:•Prestasi belajar peserta dengan titik berat pada perkembangan sikap dan tingkah laku•Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan latihan