Kelompok 9-Analisis Kesesuaian Indikator Kinerja Kemendagri

download Kelompok 9-Analisis Kesesuaian Indikator Kinerja Kemendagri

of 36

description

manstra

Transcript of Kelompok 9-Analisis Kesesuaian Indikator Kinerja Kemendagri

Analisis indikator kinerja dan kesesuaiannya dengan tujuan dan sasaran STRATEGIS (Studi Kasus: Renstra Kementerian Dalam Negeri)

Analisis indikator kinerja dan kesesuaiannya dengan tujuan dan sasaran STRATEGIS(Studi Kasus: Renstra Kementerian Dalam Negeri)Oleh:IshaqReni Dwi AgustinaRosita SusilowatiTUGAS KEMENDAGRIKementerian Dalam Negeri mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara(Perpres No.11/2015 Pasal 2 dan 3)VISIKementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi POROS Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi BangsamisiLAKIP sebagai alat pertanggungjawaban & penilaian kinerna

TARGET DISET DENGAN TEPAT?

INDIKATOR/ALAT UKUR PERFORMANCE SUDAH TEPAT??????Tujuan strategisPembahasan

T1 Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa.... Sasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 2019Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;Jumlah peristiwa konflik sosial 83 peristiwa 83 peristiwa2. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.Persentase partisipasi politik masyarakat pada saat pemilu 73,2%77,5%Persentase peristiwa konflik berlatar belakang pemilu dan pilkada< 10 %< 10 %TUJUAN & SASARANStakeholder yang berkepentingan? Unit yang dibebankan tanggung jawabnya?Indikator apa yang digunakan untuk mengukur?Apakah sudah representatif thd Outcome (tujuan dan sasaran)?Sasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 2019Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;Jumlah peristiwa konflik sosial 83 peristiwa 83 peristiwaMasyarakat umumDitjen POPUMOUTPUT SPECQuantityQualityTimelinessCostPlaceSasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 2019Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;Jumlah peristiwa konflik sosial 83 peristiwa 83 peristiwaDibreakdown ke dalam Program/kegiatan*)*)hyperlinkAPAKAH PROGRAM-PROGRAM TADI (BAIK DARI SEGI OUTCOME MAUPUN OUTPUT) DAPAT MEWUJUDKAN TARGET YANG DIRENCANAKAN DENGAN TUJUAN DAN SASARAN SEBELUMNYA??Sasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 20192. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.Persentase partisipasi politik masyarakat pada saat pemilu 73,2%77,5%Persentase peristiwa konflik berlatar belakang pemilu dan pilkada< 10 %< 10 %TUJUAN & SASARANStakeholder yang berkepentingan? Unit yang dibebankan tanggung jawabnya?Indikator apa yang digunakan untuk mengukur?Apakah sudah representatif thd Outcome (tujuan dan sasaran)?Masyarakat dengan hak pilih (dan dipilih), parpol.Ditjen POPUMSasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 20192. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.Persentase partisipasi politik masyarakat pada saat pemilu 73,2%77,5%Persentase peristiwa konflik berlatar belakang pemilu dan pilkada< 10 %< 10 %OUTPUT SPECQuantityQualityTimelinessCostPlace*)hyperlinkAPAKAH PROGRAM-PROGRAM TADI (BAIK DARI SEGI OUTCOME MAUPUN OUTPUT) DAPAT MEWUJUDKAN TARGET YANG DIRENCANAKAN DENGAN TUJUAN DAN SASARAN SEBELUMNYA??Dibreakdown ke dalam Program/kegiatan*)T2 Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di DaerahSasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 2019Meningkatnya kualitas pelaksanaan otonomi daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerahTingkat kualitas tata kelola Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan55 %80 %Persentase kinerja (maksimal) pemerintahan pada daerah otonom baru 20%70%Jumlah Perda bermasalah350 Pemda50 PemdaPersentase kelembagaan organisasi perangkat daerah yang ideal45%70%Persentase kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pimpinan dan anggota DPRD memiliki kapasitas manajemen dan kepemimpinan daerah30%70%Sasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 2019Meningkatnya kualitas pelaksanaan otonomi daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerahTingkat kualitas tata kelola Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan55 %80 %Persentase kinerja (maksimal) pemerintahan pada daerah otonom baru 20%70%Jumlah Perda bermasalah350 Pemda50 PemdaPersentase kelembagaan organisasi perangkat daerah yang ideal45%70%Persentase kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pimpinan dan anggota DPRD memiliki kapasitas manajemen dan kepemimpinan daerah30%70%TUJUAN & SASARANStakeholder yang berkepentingan? Unit yang dibebankan tanggung jawabnya?Indikator apa yang digunakan untuk mengukur?Apakah sudah representatif thd Outcome (tujuan dan sasaran)?Pemda, Kepala Daerah & Pejabatnya,Ditjen OTDA & BPSDMSasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 2019Meningkatnya kualitas pelaksanaan otonomi daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerahTingkat kualitas tata kelola Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan55 %80 %Persentase kinerja (maksimal) pemerintahan pada daerah otonom baru 20%70%Jumlah Perda bermasalah350 Pemda50 PemdaPersentase kelembagaan organisasi perangkat daerah yang ideal45%70%Persentase kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pimpinan dan anggota DPRD memiliki kapasitas manajemen dan kepemimpinan daerah30%70%OUTPUT SPECQuantityQualityTimelinessCostPlace*)hyperlinkAPAKAH PROGRAM-PROGRAM TADI (BAIK DARI SEGI OUTCOME MAUPUN OUTPUT) DAPAT MEWUJUDKAN TARGET YANG DIRENCANAKAN DENGAN TUJUAN DAN SASARAN SEBELUMNYA??Dibreakdown ke dalam Program/kegiatan*)T2 Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di DaerahSasaran StrategisIndikator KinerjaTarget 2015Target 20192. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pembangunan daerahPersentase penerapan SPM di Daerah (prov/kab/kota)75 %90 %Persentase daerah yang memenuhi pelayanan Dasar-60%Jumlah daerah yang memiliki PTSP yang Prima34 Prov 34 Prov dan 204 kab/kotaPenyediaan layanan dasar bidang ketentraman dan ketertiban umum sesuai SPM20%60%Penyediaan layanan dasar bidang penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran sesuai SPM10%50%Persentase pemerintah daerah yang menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik100% provinsi5% Kab/kota100% provinsi30% Kab/kota

TUJUAN & SASARANStakeholder yang berkepentingan? Unit yang dibebankan tanggung jawabnya?Indikator apa yang digunakan untuk mengukur?Apakah sudah representatif thd Outcome (tujuan dan sasaran)?Pemda, Kepala Daerah & SKPD,Ditjen BINA BANGDA, ADM KEWILAYAHAN & BALITBANG

OUTPUT SPECQuantityQualityTimelinessCostPlace*)hyperlinkAPAKAH PROGRAM-PROGRAM TADI (BAIK DARI SEGI OUTCOME MAUPUN OUTPUT) DAPAT MEWUJUDKAN TARGET YANG DIRENCANAKAN DENGAN TUJUAN DAN SASARAN SEBELUMNYA??Dibreakdown ke dalam Program/kegiatan*)T2 Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di DaerahTujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan di DaerahMenguatnya peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.Persentase kinerja peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah50% (berkinerja baik)70% (berkinerja baik)StakeholderUnit Penanggung JawabIndikator KinerjaKesesuaian dengan Tujuan dan Sasaran

PemdaDitjen Administrasi Kewilayahan

Penyelenggaraan Urusan dan Tata Kelola Pemerintahan hanya tanggung jawab Gubernur?Indikator sesuai dengan Sasaran, karena di Sasaran, output yang ingin dicapai adalah Menguatnya peran gubernur. Akan tetapi, penyelenggaraan urusan dana tata kelola Pemerintahan Daerah tidak hanya tanggung jawab dan hasil kerja dari Gubernur saja. Penentuan Range kinerja tidak jelas19T3 Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintahan daerahTujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintahan daerahMeningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan, efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif.Persentase Daerah yang belanja APBD nya berorientasi pada pelayanan dasar masyarakat15%25%Jumlah Provinsi/Kab/Kota yang menetapkan Perda tentang APBD Provinsi/Kab/Kota yang tepat waktu30 Provinsi, 250 Kab/Kota30 Provinsi, 300 Kab/KotaJumlah prov/Kab/Kota yang menetapkan Perda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu30 Provinsi, 250 Kab/Kota30 Provinsi, 300 Kab/KotaJumlah pemda yang menerapkan akuntansi berbasis akrual20 provinsi, 250 Kab/Kota28 Provinsi, 350 Kab/Kota StakeholderUnit Penanggung JawabIndikator Kinerja

Kesesuaian dengan Tujuan dan Sasaran

PemdaDitjen Bina Keuangan DaerahOrientasi belanja berdasarkan pelayanan masyarakat, Penerbitan Perda dengan Tepat Waktu, Penerapan Basis AkrualKetepatan Waktu (Timely) Tidak serta merta menunjukkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, Basis Akrual sudah harus dilaksanakan mulai TA 2015Tidak dijelaskan belanja apa saja yang orientasinya adalah pelayanan dasar masyarakat. Lebih baik, disebutkan secara jelas, jenis belanjanya, misalnya belanja fungsi tertentu.Penerapan sistem akuntansi pemerintah daerah berbasis akrual paling lambat mulai tahun anggaran 2015. Jadi, seharusnya semua Pemda sudah menerapkan akuntansi berbasis akrual mulai 2015. Indikator kinerja ini tidak seharusnya dimasukkan karena penerapan SAP akrual sifatnya mandatory per tahun 2015. (Permendagri 64/2013)21T4 Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa ...TujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan mendorong percepatan pembangunan desaMeningkatnya kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan desa dalam pelayanan masyarakat.

Jumlah desa dengan tata kelola pemerintahan desa yang baik5.000 desa40.000 desaJumlah desa dengan tata kelola keuangan dan aset yang efektif, transparan dan akuntabel5.000 desa40.000 desaJumlah desa swasembada2.000 desa10.000 desaStakeholder: Masyarakat desaIndikator: Apakah pelayanan prima tercermin dari tata kelola pemerintahan desa dan tata kelola keuangan da asetBagaimana tata kelola desa yang baik?Pembangunan desa yang diharapkan melalui swasembada?22T5 Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercaya

TujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercayaMeningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan;Peningkatkan kualitas pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil dengan database kependudukan nasional yang akurat34 Provinsi dan 514 Kab/Kota34 Provinsi dan 514 Kab/KotaPersentase anak yang memiliki akta kelahiran75%85%Indikator peningkatan kualitas pelayanan tidak jelasDatabase penduduk dimulai dari dokumen terkait kelahiran. Akan tetapi, kualitas dan keakuratan database kependudukan nasional tidak hanya dilihat dari jumlah akta kelahiran. Sinkronisasi antara data kependudukan di catatan sipil dengan data penduduk terkait di instansi lain (misal, SIM dsb) diperlukan agar database lebih akurat. Mengurangi identitas ganda (KTP ganda).Sensus?23TujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercayaMeningkatnya pendayagunaan database kependudukan nasional bagi pelayanan publik dan kepentingan pembangunan nasionalPeningkatan pemanfaatan NIK, Database Kependudukan dan KTP-el oleh lembaga pengguna Pusat21 lembaga40 lembaga (kumulatif)Penyediaan DP4 untuk Mendukung Penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada Serentak269 daerah541 daerah (kumulatif)T5 Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercaya

TujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercaya

Meningkatnya pendayagunaan database kependudukan nasional bagi pelayanan publik dan kepentingan pembangunan nasionalPeningkatan pemanfaatan NIK, Database Kependudukan dan KTP-el oleh lembaga pengguna Pusat21 lembaga40 lembaga (kumulatif)Penyediaan DP4 untuk Mendukung Penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada Serentak269 daerah541 daerah (kumulatif)Stakeholder

Lembaga negaraUnit Penanggung Jawab

Ditjen DukcapilIndikator Kinerja

Banyaknya instansi yang telah menggunakan database milik Kemdagri dalam mengelola data kependudukan.Kesesuaian dengan Tujuan dan Sasaran

Pemanfaatan database kependudukan mendukung penyelenggaraan instansi-instansi pemerintah lain yang menggunakan data kependudukan dalam operasionalnya untuk meminimalisir redundancy dan data yang berbeda-beda antar program pemerintah.T6 - Peningkatan tata kelola dan kualitas kelembagaan pemerintahan dalam negeriTujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Peningkatan tata kelola dan kualitas kelembagaan pemerintahan dalam negeriMeningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur bidang pemerintahan dalam negeriPersentase lulusan IPDN dengan nilai baik yang siap menjadi kader pelopor revolusi mental.50% (Identifikasi Awal perumusan kebijakan)85% (baik)Persentase tingkat kepuasan stakeholders terhadap Etos Kerja Alumni65% (baik)85% (baik)Peningkatan kompetensi aparatur Kemendagri dan Pemda melalui pengembangan kapasitas SDM30%80%Stakeholder

Instansi pemerintahUnit Penanggung Jawab

IPDN, BPSDMIndikator Kinerja

Prosentase aparatur yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik dalam menyelenggarakan pemerintahanKesesuaian dengan Tujuan dan Sasaran

Banyaknya aparatur yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan profesionalisme yang tinggi mendukung peningkatan tata kelola dan kualitas kelembagaanT7 - Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan Kementerian Dalam NegeriTujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan Kementerian Dalam Negeri

Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan Kementerian Dalam NegeriOpini BPK atas Laporan Keuangan KemendagriWTPWTPNilai Penegakan Integritas - Bebas Korupsi Kemendagri dan Pemerintah DaerahB (75) - BaikA (85) sangat baikStakeholder

Presiden, DPRUnit Penanggung Jawab

Setjen, ItjenIndikator Kinerja

Nilai opini dan penegakan integritas mencerminkan tingkat akuntabilitas pengelolaan keuangan kemdagriKesesuaian dengan Tujuan dan Sasaran

Laporan keuangan dengan opini WTP mencerminkan pengelolaan keuangan yang baik tanpa adanya masalah yang mendasar, dan meningkatnya nilai penegakan integritas mencerminkan akuntabilitas yang meningkatT8 - Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi

TujuanSasaranIndikatorTarget 2015Target 2019Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi

Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi BirokrasiAkuntabilitas kinerja KemendagriLAPKIN kategori ALAPKIN kategori AIndeks reformasi birokrasi Kemendagrikategori Bkategori AStakeholder

Presiden, DPRUnit Penanggung Jawab

Setjen, ItjenIndikator Kinerja

LAPKIN sebagai penilaian kinerja Kemdagri dan indeks reformasi birokrasi yang dinilai oleh tim Reformasi Birokrasi NasionalKesesuaian dengan Tujuan dan Sasaran

Meningkatnya nilai kinerja dan reformasi birokrasi mencerminkan keberhasilan penerapan reformasi birokrasi di tubuh kemdagriT7 Peningkatan tertib dan kepastian hukum penyelenggaraan pemerintahan daerah TujuanSasaranIndikatorTargetPeningkatan tertib dan kepastian hukum penyelenggaraan pemerintahan daerahMeningkatnya kualitas aparatur perancang kebijakan daerah;Tidak adaOptimalnya penanganan penyelesaian permasalahan hukum;Meningkatnya kualitas produk hukum daerah;Terhimpunnya dokumentasi dan informasi produk hukum.SIMPULANSebagian besar indikator yang ditetapkan tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkanTerdapat beberapa sasaran strategis yang tidak dijabarkan indikator serta target pencapaiannyaHal ini dapat menyebabkan terjadinya distorsi informasi yang disajikan dalam rangka performance measurement

Sesi DiskusiYuanisa: Penetapan target dengan persentase, apakah ada penjelasan atas besaran persentase? Adakah masukan dari kelompok atas ketidakcocokan penetapan indikator di Dagri?Prama: Tujuan pertama dan sasaran pertama, apakah ada tumpang tindih tujuan dengan instansi lain? Pelayanan publik dan otda apakah perlu dispread menjadi tujuan yang dipisahkan?