paparan WTP Kemendagri

10
RENCANA AKSI MENUJU WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) ATAS LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI OLEH BPK-RI Oleh : STAF KHUSUS MENDAGRI

description

langkah-langkah kemendagri menuju WTP

Transcript of paparan WTP Kemendagri

Page 1: paparan WTP Kemendagri

RENCANA AKSI MENUJU WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP) ATAS

LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI OLEH BPK-RI

Oleh :STAF KHUSUS MENDAGRI

Page 2: paparan WTP Kemendagri

A. LATAR BELAKANG

1. Mewujudkan good governance dan clean government menjadi Tujuan penyelenggara pemerintahan dalam hal ini Depdagri. Namun tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, karena implementasinya memerlukan komitmen, konsistensi dan upaya yang kuat dari pimpinan pemerintahan dan jajaran aparatur. Saat diimplementasikan karena. Disamping itu perlu langkah-langkah konkrit dalam implementasi good governance dan clean government;

2. Ada dua indikator yang dapat menjadi ukuran keberhasilan good governance dan clean government yaitu :

a. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang transparan dan akuntabel;

b. Pelayanan publik yang prima

3. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan dapat dikatakan memadai apabila dari hasil audit BPK Laporan Keuangan mendapat predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

Page 3: paparan WTP Kemendagri

B. KONDISI KEMENDAGRI SAAT INI

1. Sejak Tahun 2003 s/d 2008 Kementerian Dalam Negeri dalam menyelenggarakan kegiatan dekonsentrasi dan mulai tahun 2005 menyelenggarakan kegiatan Tugas pembantuan yang merupakan menyumbang Opini BPK-RI (DISCLAIMER) terhadap laporan keuangan Depdagri, hingga berlanjut sampai dengan sekarang;

2. Laporan Keuangan Depdagri Tahun 2008 mendapat opini disclaimer dari BPK, sementara dalam waktu yang bersamaan terjadi peningkatan kualitas opini dari Instansi Pemerintah Pusat yang mendapat WTP dan sedikit sekali yang mendapat opini disclaimer. Penyebab mendasar adalah lemahnya pengelolaan keuangan dan aset Dekon/TP serta lemahnya pengendalian intern dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan kegiatan.

Page 4: paparan WTP Kemendagri

KELEMAHAN UMUMPENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

KEMENDAGRI

Page 5: paparan WTP Kemendagri

KELEMAHAN UMUMPENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

KEMENDAGRI

Page 6: paparan WTP Kemendagri

RENCANA AKSI PERBAIKAN OPINI BPK-RIRENCANA AKSI PERBAIKAN OPINI BPK-RI

1. Dalam menyusun laporan realisasi DK dan TP dilakukan koordinasi dengan daerah serta menerapkan SAK dan SIMAK-BMN yang telah ditetapkan;

2. Kepala Satker/ Kuasa Pengguna Anggaran di lingkungan Kemendagri agar membuat rencana anggaran secara tertib dan cermat dengan memperhatikan tujuan penggunaan anggaran dengan mata anggaran yang sesuai;

3. Meminta Pelaksana Kegiatan Dana DK dan TP Depdagri TA 2009 agar menyampaikan Neraca dan Laporan BMN DK dan TP TA 2009 kepada UAPPA-E1 terkait dan Pusat Administrasi Keuangan dan Pengelolaan Aset (Pusat-AKPA) SETJEN Kemendagri.

4. Melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Departemen Keuangan, tentang penyelesaian hasil inventarisasi dan penilaian telah dilaksanakan dan segera mengentry ke SIMAK BMN;

Page 7: paparan WTP Kemendagri

5. Berdasarkan PP nomor 7 tahun 2008 dan Permenkeu No. 156/PMK.07/2008 tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi & Tugas Pembantuan serta Permendagri nomor 65 tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi penyelenggaraan Dekonsentrasi Provinsi dan Pembantuan Tim Koordinasi Penyelenggaran Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota, disebutkan BAPEDA Provinsi/Kabupaten/Kota mempunyai peranan yang sangat menonjol yaitu sebagai sebagai kelompok kerja bidang Perencanaan , Penganggaran dan Pelaporan yang berfungsi sebagai Koordinator atas Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di daerahnya masing-masing.

Page 8: paparan WTP Kemendagri

7. Kementerian Dalam Negeri sesuai dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 disebutkan sebagai koordinator Penyelenggaraan Pemerintah Daerah diminta untuk membantu penyelenggaran pemerintah daerah, namun di sisi lain bantuan yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri tidak diimbangi dengan penyajian laporan keuangan yang memadai.Hal itu disebabkan ketidakpatuhan Satker daerah dalam melaporkan kewajibannyaKepatuhan Satker pengelolaan dana Dekonsentrasi /Tugas Pembantuan untuk manyampaikan laporan keuangan menjadi pertimbangan dalam pemberian dana selanjutnya.

Page 9: paparan WTP Kemendagri

7. BAPEDA selaku koordinator pembangunan daerah, dan Satker yang mendapat dana Dekonsantrasi dan Tugas Pembantuan harus mempunyai Sumber Daya Manusia yang mampu menyelenggarakan SAK dan SIMAK-BMN

8. Kementerian Dalam Negeri telah menetapkan target WDP yang akan dicapai tahun 2009 serta target WTP dalam tahun 2010.

9. Untuk itu diminta bantuan dari BAPEDA Provinsi / Kabupaten / Kota dalam mendukung laporan keuangan Satuan kerja daerah.

Page 10: paparan WTP Kemendagri

SEMOGA PERTEMUAN INI DAPAT BERMANFAAT

BAGI KITA SEMUAATAS PERHATIAN BAPAK DAN

IBU KAMI UCAPKAN

TERIMA KASIH