Kelompok 6 - Lemah Separuh Badan
-
Upload
gd-padmawijaya -
Category
Documents
-
view
325 -
download
34
Transcript of Kelompok 6 - Lemah Separuh Badan
MODUL LEMAH SEPARUH BADANSKENARIO 3
KELOMPOK VI
1. ANDI HARDIANTI SUCITRA
2. ANDI MUTIA MUTMAINNAH
3. ANDI NURUL ABIDAH RAMLI
4. KULSUMARINA
5. REZKY NURNADYAH
6. REZKY KANZA PUTRI
7. RENALDI RAJAB
8. AGUNG ADI SAPUTRA
9. MUH. FAJRIN DARMAWAN
10. AGUS SALIM SANI
11. ICHSANIAR AMALIA
SKENARIO 3
Seorang gadis berumur 15 tahun menemui dokter keluarganya karena tiba-tiba merasa lemah pada lengan dan tungkainya. Ia juga merasa nyeri pada kepala bagian belakang. Tidak ada riwayat cedera kepala, hanya diketahui bahwa sebelumnya gadis remaja ini pernah ke dokter gigi karena sakit gigi.
KATA KUNCI
•Gadis berumur 15 tahun
•Lemah pada lengan dan tungkainya
•Nyeri pada kepala bagian belakang
•Tidak ada riwayat cedera kepala
•Ada riwayat sakit gigi
PERTANYAAN
• Bagaimana anatomi dan fisiologi yang terkait pada kasus skenario 3?
• Definisi pharesis dan jenis pharesis?
• Patomekanisme lemah pada lengan dan tungkai?
• Patomekanisme nyeri kepala bagian belakang?
• Hubungan sakit gigi dan nyeri kepala?
• Differensial Diagnosis
• Bagaimana gejala klinis penyakit?
• Anamnesis tambahan
• Pemeriksaan penunjang
• penatalaksanaan
ANATOMI
• Upper motor neuron
• Piramidal : jaras kortikobulbar – kortikospinal, dari korteks motorik kapsula interna pedunkulus serebri pes pontis piramis
Jaras kortikobulbar menyilang sampai motoneuron saraf kranial motorik (kecuali n.I, II, VIII)
serabut kortikospinalis menyilang di traktus piramidalis lateralis, sebagian terus ke medula spinalis
• Ekstrapiramidal : terintegrasi menjadi susunan sensorik dan motorik
• Lower Motor Neuron
• Nervus Trigeminus
• N. opthalmikus
• N. maxillaris
• N. mandibularis
FISIOLOGI
• Traktus kortikospinal lateral :Neuron I berasal dari area motorik kortek serebral. Akson saraf berdesenden ke medulla, memanjang sampai ke kornu posterior untuk bersinap langsung atau melalui interneuron dengan neuron bagian bawah ( neuron II ) dalam kornu anterior.
• Traktus kortikospinal anterior :Neuron I berasal dari sel piramidal pada area motorik kortek serebral dan berdesenden sampai medulla spinalis. Di sini akson menyilang ke sisi yang berlawanan tempat sebelum bersinap, secara langsung maupun melalui interneuron dengan neuron II dalam kornu anterior.
• Nervus trigeminus
Dapat dinilai melalui pemeriksaan rasa suhu, nyeri dan raba pada daerah N. V (daerah muka dan bagian ventral calvaria), pemeriksaan refleks kornea, dan pemeriksaan fungsi otot-otot pengunyah.
DEFINISI PHARESIS
• Pharesis merupakan hilangnya tenaga otot sehingga gerak volunter sukar tapi masih bisa dilakukan walaupun dengan gerakan yang terbatas.
• Jenis-jenis pharesis
• Monopharesis
• Hemipharesis
• Paraparesis
• Tetrapharesis
PATOMEKANISME LEMAH TUNGKAI DAN LENGAN
TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
- BERKURANGNYA SUPLAI DARAH- ADANYA KERUSAKAN AKIBAT TRAUMA ATAUPUN
INFEKSI- PENEKANAN OLEH ADANYA TUMOR, ABSES DAN
HEMATOMA
KERUSAKAN PADA KORTIKOSPINALIS YANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP OTOT-OTOT
EKSTREMITAS
LEMAH PADA TUNGKAI DAN LENGAN
PATOMEKANISME NYERI KEPALA BAGIAN BELAKANG
• Nyeri pada kepala itu dapat timbul jika ada tekanan atau rangsangan yang mengenai daerah peka nyeri pada kepala . Tekanan yang di sebabkan oleh abses otak yang membesar dan mengakibatkan peningkatan tekanan intra kranial menimbullkan nyeri kepala yang hebat, terus -menerus, yang di sebabkan oleh iritasi dan regangan dura.
• abses otak yang terletak di daerah supra tentourium cenderung menimbulkan nyeri kepala yang yang di alihkan ke dahi sedangkan abses otak yang
• berada di infra tentorium menekan daerah peka nyeri yang menimbulkan nyeri kepala yang di alihkan ke belakang kepala. Salah satu daerah peka nyeri pada infra tentorium yaitu menings.
HUBUNGAN SAKIT GIGI DAN KELEMAHAN LENNGAN DAN TUNGKAI
Pada kasus ini kemungkinan besar penyebab terjadinya manifestasi klinis adalah:
Sakit gigi
Ada kuman yg masuk ke otak krn terikut o/ aliran darah
Ke ganglion baserri yg merupakan ganglion trigeminus
Infeksi mengenai
pons
Dilanjutkan ke
kortikospinalis
Kelemahan lengan dan
tungkai
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Penyakit Usia 15 tahun
Tiba-tiba Lemah ekstremi
tas
Nyeri kepala bagian
belakang
Tidak ada
riwayat cedera kepala
Sakit gigi
Meningitis + - + + + +
Abses otak
+ + + + + +
Multiple Sclerosis
- + + - + -
DIAGNOSIS SEMENTARA
ABSES OTAK
• Abses Otak
Merupakan suatu proses infeksi dengan pernanahan yang terlokalisisr diantara jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai macam variasi bakteri, fungus dan protozoa.
• Patomekanisme
abses otak disebabkan oleh kuman-kuman, bakteri, fungus dan protozoa yang menginfeksi daerah pada otak sehingga terjadi kerusakan yang bertanggungjawab terhadap ekstremitas.
GEJALA KLINIS
• Demam
• Sakit kepala
• Nausea / vomitus
• Kejang
• Gangguan vokal neurologi
• Perubahan status mental
ANAMNESIS TAMBAHAN
• Demam atau tidak demam
• Disertai mual atau muntah
• Nyeri kepala hilang timbul atau terus menerus
• Frekuensi sakit kepala
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan fisik / neurologis
• Pemeriksaan tambahan
• Pungsi lumbal
• Foto toraks dan tengkorak
• EEG
• CT SCAN
• MRI
PENATALAKSANAAN
Pendekatan yang dilakukan dalam terapi abses otak, yaitu:
1. Antibiotika untuk mengobati infeksi. Jika diketahui
infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri yang spesifik,
maka diberikan antibiotika yang sensitif terhadap bakteri
tersebut.
2. Aspirasi atau pembedahan untuk mengangkat jaringan
abses (jaringan abses diangkat tergantung pada ukuran
dan lokasi abses). Jika lokasi abses mudah dicapai dan
kerusakkan saraf yang ditimbulkan tidak terlalu
membahayakan maka abses diangkat dengan tindakan
pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
• A. prince, silvia.2012. patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
• Sidharta, priguna. 2012. Neurologi Klinik Dasar.
TERIMA KASIH