Kelompok 6

13
PENDAHULUAN Perkataan aqidah di ambil dari kata dasar“aqada” artinya dua utas tali dalam satu buhul sehingga menjadi tersambung.Aqad berarti pula janji, Karena janji merupakan ikatan kesepakatan antara dua orang yng mengadakan perjanjian. Aqidah menurut terminologi adalah sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. Aqidah Islam di dalam Al-Qur’an disebut iman, pegangan yang kuat, keyakinan yang teguh dan kepercayaan yang kukuh.Ia bukan hanya berarti percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk berbuat, karena itu lapangan iman itu sangat luas bahkan mencakup segala sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang isebut amal saleh. Dari sudut istilah pula aqidah keimanan yang mantap dan tidak boleh terurai oleh pengaruh yang ada dari luar ataupun dari dalam diri seseorang itu sendiri. Terdapat pula akidah Islamiyah, maksud aqidah Islamiyah ialah kepercayaan yang mantap kepada Allah SWT sebagai Rabb dan Illah serta beriman dengan Nama-nama-Nya yang 99 yang indah dan segala Sifat-sifat-Nya, beriman dengan para malaikat-Nya, kitab- kitab suci-Nya, para rasul-Nya, hari akhirat, beriman dengan qada’ dan qadar sama ada baik mahupun buruk termasuk juga segala , serta seluruh kandungan kitab al-Quran al-Karim dan as-Sunnah Ash-Shahihah dan kepasrahan secara menyeluruh kepada Allah SWT Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 1

description

agama

Transcript of Kelompok 6

Page 1: Kelompok 6

PENDAHULUAN

          

  Perkataan aqidah di ambil dari kata dasar“aqada” artinya dua utas

tali dalam satu buhul sehingga menjadi tersambung.Aqad berarti pula janji,

Karena janji merupakan ikatan kesepakatan antara dua orang yng

mengadakan perjanjian.

Aqidah menurut terminologi adalah sesuatu yang mengharuskan hati

membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan

yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

            Aqidah Islam di dalam Al-Qur’an disebut iman, pegangan yang kuat,

keyakinan yang teguh dan kepercayaan yang kukuh.Ia bukan hanya berarti

percaya, melainkan keyakinan yang mendorong seorang muslim untuk

berbuat, karena itu lapangan iman itu sangat luas bahkan mencakup segala

sesuatu yang dilakukan seorang muslim yang isebut amal saleh. Dari sudut

istilah pula aqidah keimanan yang mantap dan tidak boleh terurai oleh

pengaruh yang ada dari luar ataupun dari dalam diri seseorang itu sendiri.

Terdapat pula akidah Islamiyah, maksud aqidah Islamiyah ialah

kepercayaan yang mantap kepada Allah SWT sebagai Rabb dan Illah serta

beriman dengan Nama-nama-Nya yang 99 yang indah dan segala Sifat-sifat-

Nya, beriman dengan para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, para rasul-

Nya, hari akhirat, beriman dengan qada’ dan qadar sama ada baik mahupun

buruk termasuk juga segala , serta seluruh kandungan kitab al-Quran al-

Karim dan as-Sunnah Ash-Shahihah dan kepasrahan secara menyeluruh

kepada Allah SWT dalam hal-hal hukum, perintah mahupun syarak, serta

mengikut segala ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 1

Page 2: Kelompok 6

Kepentingan Aqidah Dalam Islam

            Aqidah Islam adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan

hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib di pegang

oleh seorang muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.

Aqidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama Islam, ia

merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala suatu tindakan atau

amal. Seseorang dipandang sebagai muslim atau bukan muslim tergantung

pada akidahnya, apabila ia berakidah Islam, maka segala sesuatu yang

dilakukannya akan bernilai sebagai amaliah seorang muslim atau amal

saleh. Apabila tidak, maka segala amalnya tidak memiliki apa-apa,

kendatipun perbuatan yang dilakukannya itu bernilai.

Aqidah islam atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia terikat

dengan segala aturan hokum yang dating dari Islam, karena itu menjadi

seorang msulim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang

diatur dalam ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran Islam

sebagai mana difirmankan Allah:

Terjemahan: “Hai orang yang beriman masuklah kedalam Islam

keseluruhannya dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan.

Sesungguhnya setan itu musuh nyata bagimu”.

Aqidah sebagai fundamen utama ajaran Islam bersumber kepada Al-

Qur’an dan sunnah Rasul, karena dalam hal yang berkaitan dengan

keyakinan tidak seluruhnya dapat ditemukan oleh kemampuan yang dimiliki

oleh manusia.

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 2

Page 3: Kelompok 6

Demikian pula hal-hal yang berkaitan dengan ibadah sebagai

konsekuensi dari adanya keyakinan atau aqidah memerlukan informasi

yang hanya dapat diketahui manusia bedasarkan firman Allah atau sunnah

Rasul.

Fungsi dan Peranan Aqidah :

a. Menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang dimiliki

manusia sejak lahir.

Manusia sejak lahir telah memiliki potensi keberagamaan

(fitrah).Aqidah Islam berperan memenuhi kebutuhan fitrah manusia

tersebut, menuntun dan mengarahkan manusia kepada manusia

tentang keyakinan yang benar tntang Tuhan.

b. Memberikan keterangan dan ketentraman jiwa

Aqidah memberikan jawaban yang pasti untuk kebutuhan fitrah

manusia yang terus dicari, sehingga aqidah dapat memenuhinya

sehingga memperoleh ketenangan dan ketentraman jiwa yang

diperlukannya.

c. Memberikan pedoman hidup yang pasti

Keyakinan terhadap Tuhan yang diberikan aqidah Islam memberikan

arahan dan pedoman yang pasti, sebab aqidah menunjukkan

kebenaran keyakinan yang sesungguhnya.

Aqidah Islam sebagai keyakinan akan membentuk perilaku bahkan

mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Abu A’la Maududi menyebutkan

pengaruh aqidah tauhid sebagai berikut;

a. Menjauhkan manusia dari pandangan sempit dan picik.

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 3

Page 4: Kelompok 6

b. Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu harga

diri.

c. Menumbuhkan sifat rndah hati dan khidmat.

d. Membentuk manusia yang jujur dan adil.

e. Menghilagkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi

setiap persoalan dan situasi.

f. Membentuk pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan dan

optimism.

g. Menanamkan sifat kesatria, semangat dan berani menghadapi

resiko.

h. Menciptakan sikap hidup damai dan ridha.

i. Membentuk manusia menjadi patuh, taat dan disiplin menjalankan

peraturan Ilahi.

Akidah juga memiliki peran terhadapa keyakinan kita terhadap Rukun Iman,

6 Rukun Iman tersebut merupakan kerangka pokok keimanan seseorang

yang seyogyanya mendorong untuk berperilaku, seperti halnya berikut:

1. Iman Kepada Allah

Adalah meyakini sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah dan adanya

iman kepada Allah pada diri seseorang dibuktikan dengan perbuatan

sebagai dampak keyakinan tersebut.

2. Iman Kepada Malaikat

Keyakinan terhadap malaikat bukan hanya sebatas mengetahui nama

dan tugas malaikat, melainkan melahirkan dampaknya bagi

perilaku.karena itu iman kepada Malaikat melahirkan sikap hati-hati,

optimis dan dinamis tidak mdah putus asa atau kecewa.

3. Iman Kepada Kitab

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 4

Page 5: Kelompok 6

Iman kepada kitab akan memberikan keyakinan terhadap ajaran yang

ditempuhnya. Manusia dapat mengatur hidupnya menysuaikan

dengan rencana Allh, sehingga hidup manusia memiliki harapan masa

depan yang jelas.

4. Iman Kepada Rasul

Rasul adalah manusia yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu

kepada umat manusia.Bukti kerasulanya adalah kitab yang

diturunkan Allah kepada Rasul, melalui Rasul yang diberi kuasa Allah,

manusia dapat mengetahui segala sesuatu tentang Allah.

Serta kita dapar mencontoh perilaku-perilaku para Rasul-Rasul Allah

yang baik tersebut.

5. Iman Kepada Hari Akhir

Meyakini hari kiamat adalah meyakini akan datanganya. Keimanan

akan melahirkan dampak seorang muslim yaitu meyakini bahwa tidak

ada hidup yang sia-sia, segala perbuatan akan dihitung di akhirat

kelak, sehingga orang yang beriman akan berlomba-lomb mealkukan

kebaikan.

6. Iman Kepada Takdir

Beriman kepada takdir akan memberikan sifat optimism, tidak mudah

kecewa atau putus asa, sebab segala yang menimpa setelah

berusaha adalah takdir Allah.

Aqidah juga memiliki keterkaitan Iman Kepada Allah dan Rasul dalam

syahadat.Kalimat syahdat yang merupakan persaksian kepada Allah dan

Rasulnya merupakan rangkaian keyakinan yang tidak bias dipisahkan. Al-

Qur’an menerangkan secara detail tentang Rasul yang harus dipercaya oleh

seluruh umat manusia agar mereka mengetahui tentang halihwal Tuhannya.

Firman Allah:

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 5

Page 6: Kelompok 6

Terjemahan: Katakanlah (Muhammad): “Bahwasanya aku hanyalah seorang

manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu

adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju

kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang

besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya)

Lebih lanjutnya kerasulan Muhammad diterangkan didalam Fiman-Nya :

Terjemahan: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan

tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa

nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan”

Dengan demikian dapat dipahami bahwa keterkaitan antara Iman

kepada Allah dan Iman kepada Rasul tidak dapat dipisahkan.Ia merupakan

kesatuan integral. Manusia tidak mungkin memahami dan mengetahui Allah

secara langsug dari Allah sendiri, karena yang berhak berhubungan

langsung dengan Allah adalah Rasulnya.

Tingkatan Aqidah :

Aqidah atau Iman yang dimiliki seseorang tidak selalu sama dengan

yang dimiliki oleh orang lain, ia memiliki tingkatan-tingkatan tertentu

tergantung kepada upaya orang itu.

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 6

Page 7: Kelompok 6

Tingkatan aqidah tersebut ialah:

a. Tingkat tanglid, yaitu tingkat dimana keyakinan didasarkan atas

pendapat orang yang diikutinya tanpa dipikirkan lagi.

b. Tingkat yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas bukti,

dan dalil yang jelas, tetapi belum sampai menemukan hubungan

yang kuat antara keyakinan dan dalil tersebut.

c. Tingkat ‘ainul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang didasarkan atas

dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, sehingga mampu

membuktikan hubungan antara keyakinan dan dalil-dalil tersebut,

sehingga tidak akan terpengaruh oleh argumentasi dari sumber lain.

d. Tingkat haqqul yakin, yaitu tingkat keyakinan yang di samping

didasarkan atas dalil-dalil rasional, ilmiah dan mendalam, dan mampu

memuktikan antara dalil-dalil tersebut dengan keyakinannya.

Selanjutnya dapat merasakan keyakinan tersebut melalui

pengalaman agamanya.

Bahaya Syirik Bagi Akidah:

Syirik adalah dosa yang paling besar dan tidak terampuni

kecuali dengan taubatan nashuha kepada Allah Ta’ala. Syirik adalah engkau

menjadikan adanya sekutu bagi Allah Ta’ala  padahal Dia-lah yang telah

menciptakanmu. Engkau beribadah kepada-Nya dan juga beribadah kepada

selain-Nya, seperti beribadah (menyembah) kepada batu, manusia,

matahari, bulan, nabi, syaikh, jin, bintang, malaikat, dan lain sebagainya.

Sehingga syirik sangat berbahaya bagi Akidah umat Islam.

Syirik ini terbagi menjadi dua:

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 7

Page 8: Kelompok 6

1. Syirik akbar; yaitu segala sesuatu yang disebut sebagai kesyirikan oleh pembuat syari’at dan menyebabkan pelakunya keluar dari agama

2. Syirik asghar; yaitu segala perbuatan atau ucapan yang disebut sebagai syirik atau kekafiran namun berdasarkan dalil-dalil diketahui bahwa hal itu tidak sampai mengeluarkan dari agama

Bahaya syirik [besar] banyak sekali, diantaranya adalah:

1. Pelakunya tidak akan diampuni apabila mati dalam keadaan belum bertaubat darinya (an-Nisaa': 48)

2. Pelakunya keluar dari Islam, menjadi halal darah dan hartanya (at-Taubah: 5)3. Amalan apa saja yang dilakukan tidak akan diterima oleh Allah, ia hanya akan

menjadi sia-sia bagaikan debu yang beterbangan (al-Furqan: 23)4. Pelakunya haram masuk surga (al-Ma’idah: 72)

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 8

Page 9: Kelompok 6

KESIMPULAN

Tidak dapat disangkal lagi kebenarannya bahwa akidah merupakan

asas yang sangat penting bagi agama Islam.Akidah telah menjadi penentu

serta pengukur keimanan danketaqwaan seseorang dalam ibadah seharian ,

dan sesungguhnya Islam tidak akan pernah sempurnatanpa akidah.Wujud

akidah memang menjadi pelengkap bagi agama yang suciini.Hakikat

keimanan yang sebenarnya hanya boleh dicapai dan dirasai melalui

penghayatan yangmendalam terhadap akidah Islam , maka tanpa akidah

yang mantap dan kukuh , kemanisan imandan nikmat Islam itu tidak akan

dapat dirasakan oleh seseorang manusia.Hal ini kerana akidahmemainkan

peranan yang sangat penting dalam membentuk pribadi seseorang.Seorang

muslimatau muslimah yang mempunyai akidah yang mantap akan sentiasa

mengamalkan rukun iman yang enam dalam hidup keseharian

mereka.Dengan lengkap aspek – aspek ini , maka sekaligus ia juga akan

menjadikan manusia, terutamanya umat Islam yang lebih memahami serta

menghayati dengan lebih mendalam lagi berkenaan urusan hubungan di

antara sesama manusia dengan Allah S.W.T.

Hal ini jelas membuktikan bahwa akidah merupakan suatu elemen

yang sangat penting yang juga melambangkan imej Islam kepada agama –

agama lain.Pembangunan yangmerangkumi serta meliputi sifat kerohanian

dan material yang menjurus terus kepada pembangunaninsan juga akan

dapat dilaksanakan dengan sempurna.Maka jelaslah terbukti bahwa

akidahmerupakan tiang utama dalam pembangunan ummah yang sekaligus

menyumbang kepadakegemilangan umat Islam pada masa lalu, kini dan

selamanya.

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 9

Page 10: Kelompok 6

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahannya.

Suryana, Toto. 1996. Pendidikan Agama Islam Untuk

Perguruan Tinggi. Bandung. Tiga Mutiara.

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 10

Page 11: Kelompok 6

Catatan :

Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.Drs. A. Toto Suryana Af, M.pd. Hal 67-78 Page 11