Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional file · Web viewKELOMPOK 19: SALDIANA T. SESEAN212 411...

27
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL TENTANG DIVERSIFIKASI INTERNASIONAL Dosen : ADRIANA M. MARAMPA', SE., MM DIBUAT OLEH KELOMPOK 19 : YULIANA SELMA K. A SALDIANA T. SESEAN 212 411 250 NOPRIANTI S. 212 411 113

Transcript of Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional file · Web viewKELOMPOK 19: SALDIANA T. SESEAN212 411...

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

TENTANG DIVERSIFIKASI INTERNASIONALDosen : ADRIANA M. MARAMPA', SE., MM

DIBUAT OLEH KELOMPOK 19 :

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

YULIANA SELMA K. A

1213 411 146

SALDIANA T. SESEAN

212 411 250

NOPRIANTI S. 212 411 113

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

(UKI TORAJA)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena kasih-Nyalah

kami diberi kesehatan dan kemampuan sehingga kami dapat membuat makalah mata kuliah

Manajemen Keuangan Internasional dengan judul materi “Diversifikasi Internasional”.

Makalah ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah pada Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja Jurusan Manajemen.

Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai harapan kami oleh karena tidak luput dari

bantuan dosen pembimbing yang dalam hal ini Ibu Adriana Marampa’, SE., MM yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaganya dalam mengarahkan penyusunan makalah

dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan

baik penulisan dan penyajian materi, untuk itu kami dengan hati terbuka menerima saran

dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekeliruan yang dapat merugikan

pembaca, maka dengan sangat kami mohon maaf.

Rantepao, 21 April 2015

Kelompok 19

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 ii

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………..……...………..….. ii

Daftar Isi ........................................…………………………………………….…………..………………….. iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................……………………..………………………………. 1

1.2. Tujuan ..........................................…………………..…………………………………………………. 3

1.3. Manfaat ..........................................…………………….……………………………..……………… 3

BAB II : PEMBAHASAN

1.

2.

2.1. Konsep Teori Diversifikasi Internasional ......………………………….…………………..……… 4

2.2. Tujuan dari Diversifikasi Internasional .........………………………………….…………..……… 6

2.3. Manfaat Diversifikasi Internasional .........................………………………………………….. 8

BAB III : PENUTUP

KESIMPULAN ..........................................………………………………………….………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................………………………………………………………….…… 15

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 iii

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin terbukanya perekonomian negara-negara di dunia menyebabkan

perubahan-perubahan terjadi di kawasan regional maupun global yang akan

mempengaruhi keragaman ekonomi domestik suatu negara baik secara langsung

maupun tidak langsung. Selain itu, kemajuan teknologi, perkembangan globalisasi,

adanya deregulasi pasar keuangan internasional serta semakin tidak ketatnya capital

control menyebabkan investor melakukan diversifikasi investasi tidak hanya dilakukan

secara domestik namun juga antar negara atau secara internasional. Prinsip dasar

diversifikasi internasional adalah “the broader the diversification, the more stable the

returns and the more diffuse the risks” artinya investor yang melakukan diversifikasi

memungkinkan untuk memaksimumkan return portofolio dengan suatu tingkat risiko

tertentu atau meminimumkan risiko dengan return tertentu. Hal ini berarti, risiko

merupakan faktor terpenting dalam investasi.

Investor menyadari bahwa pasar saham internasional memiliki perbedaan

karakteristik baik dari segi negara dan industri. Diversifikasi internasional

memungkinkan perusahaan untuk memperoleh manfaat dari siklus ekonomi yang

berbeda antar masing-masing negara. Pembentukan portofolio saham maupun

portofolio obligasi di pasar internasional akan berdampak pada semakin baiknya

tradeoff antara risiko dan return.

Diversifikasi internasional juga memungkinkan tergesernya efficient frontier

(slopenya menjadi semakin besar) investasi menuju kombinasi risiko dan return yang

lebih baik. Semakin terintegrasi dan berkembangnya pasar keuangan global dapat

menyulitkan investor untuk memprediksi besarnya expected return dan risiko yang

dihadapi. Berbagai isu dibelahan dunia baik yang terkait langsung maupun tidak

langsung dengan kondisi suatu negara atau perusahaan dengan cepat direspon oleh

investor dan ini merupakan salah suatu sinyal negatif dari resiko penularan. Dampak

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 1

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

negatif ini menganggu stabilitas sektor keuangan internasional dan hal ini merupakan

salah satu faktor risiko yang perlu untuk dipertimbangkan dalam melakukan investasi.

Teori portofolio modern menjelaskan bahwa diversifikasi dapat mengurangi

risiko portofolio yaitu dengan tidak melakukan investasi pada aset-aset yang berkorelasi

sempurna. Investor melakukan diversifikasi internasional dimotivasi untuk memperoleh

expected return dan diharapkan bisa tercapai sehingga investor selalu

mempertimbangkan besarnya risiko yang diterima. Harga aset-aset internasional sering

kurang berkorelasi dan ditentukan oleh berbagai faktor fundamental ekonomi negara

yang bersangkutan. Korelasi antar pasar modal luar negeri merupakan salah satu

indikator utama dari keuntungan yang bisa didapatkan oleh diversifikasi antar berbagai

kelas aset antar negara. Biasanya, negara maju dengan perekonomian yang tentunya

lebih maju mempunyai keterkaitan yang cukup erat pada perdagangan antar negara

dan cenderung memiliki tingkat korelasi yang lebih tinggi dengan perekonomian dunia.

Teori keuangan internasional menjelaskan bahwa pasar yang tersegmentasi

akan memberikan dampak positif bagi nilai portofolio internasional. Investor dapat

meminimalkan risiko dengan melakukan diversifikasi sehingga risiko-risiko investasi

akan menyebar ke berbagai negara yang berbeda dan investor dapat juga

meminimalkan efek negatif dari volatalitas pasar serta untuk jangka panjang akan

meningkatkan return. Menurut studi yang dilakukan Grauer dan Hakansson (1987)

menyatakan bahwa risiko investasi portofolio internasional dapat dikurangi dengan

memasukkan aset asing ke dalam investasi portofolio suatu negara. Faktor utama yang

menentukan keuntungan diversifikasi internasional adalah suku bunga dan country risk.

Suku bunga merupakan risiko yang dimiliki suatu negara, risiko yang dimaksud`adalah

risiko dalam investasi. Semakin tinggi suku bunga maka akan menyebabkan masuknya

aliran modal asing ke dalam negeri.

Dengan adanya perkembangan reksadana saham domestik dan reksadana

saham internasional yang berbeda dan perkembangan bursa saham antara negara satu

dengan lainnya tidak sama menunjukkan bahwa adanya peluang bagi investor untuk

melakukan diversifikasi, baik dipasar modal domestik maupun internasional.

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 2

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dikemukakan dalam

makalah ini adalah:

1. Bagaimana konsep teori diversifikasi internasional?

2. Apa tujuan dari diversifikasi internasional?

3. Apa manfaat diversifikasi internsaional?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai

berikut:

1.

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 3

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

BAB II

PEMBAHASAN

2.

2.1. Konsep Teori Diversifikasi Internasional

Konsep diversifikasi berawal dari disertasi Harry Markowitz pada 1952 yang

kemudian mengalami penyempurnaan dan penyederhanaan sehingga berdampak pada

implementasi teori tersebut di dunia keuangan. Model konsep risiko yang

dikembangkan Markowitz adalah konsep dari risiko portofolio. Dia menurunkan

manfaat utama diversifikasi secara kuantitatif dengan menggunakan portofolio yang

terdiri atas dua aset berisiko. Dengan matematika sederhana, Markowitz berhasil

membuktikan kalau risiko portofolio dapat menjadi minimum jika kedua aset itu

mempunyai koefisien korelasi negatif sempurna yaitu -1. Markowitz juga menemukan

bahwa diversifikasi selalu dapat menurunkan risiko portofolio sepanjang koefisien

korelasi tidak positif sempurna atau lebih kecil dari satu.

Markowitz (1952) membedakan risiko menjadi 2 (dua) yaitu; risiko sistematis

(systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk). Menurut Keown (2005:

192) risiko yang terdapat dalam portofolio dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis yaitu: 1)

firm specific atau company-unique risk disebut juga risiko tidak sistematis dan 2) market

related risk atau risiko sistematis. Firm specific risk merupakan diversifiable risk, artinya

risiko yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko spesifik perusahaan

merupakan faktor risiko yang unik terkait dengan kondisi perusahaan. Market related

risk merupakam nondiversifiable risk, yaitu risiko yang tidak dapat dieliminir dengan

diversifikasi dan merupakan risiko yang berasal dari kondisi ekonomi dan kondisi pasar

umum yang tidak dapat didefenisikan. Risiko sistematis atau risiko pasar merupakan

risiko yang timbul akibat dari kejadian-kejadian di luar perusahaan seperti: perubahan

sistem pemerintahan, bencana alam, perubahan ekonomi, politik, hukum, sosial,

budaya dan teknologi. Risiko ini tidak dapat dieliminasi dengan diversifikasi karena

risiko ini melekat dalam pasar. Sedangkan, risiko tidak sistematis merupakan risiko yang

berhubungan dengan kejadian acak dan disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 4

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

dilakukan dalam perusahaan seperti: pemogokan buruh, tuntutan pihak lain, perkara

hukum serta kejadian-kejadian unik lainnya. Risiko ini dapat dieliminasi dengan

diversifikasi yaitu dengan cara memiliki beberapa sekuritas tunggal dalam bentuk

portofolio.

Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam

berbagai instrument investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang

berbeda, bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan potensi

tingkat keuntungan yang cukup atau strategi ini biasa disebut dengan alokasi aset (asset

allocation). Alokasi aset ini lebih fokus terhadap penempatan dana di berbagai

instrumen investasi. Bukan menfokuskan terhadap pilihan saham dalam portofolio.

Dari sudut pandang investor, diversifikasi internasional merupakan suatu cara

yang dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan risiko dengan cara membentuk

suatu portofolio investasi yang terdiri atas kombinasi berbagai macam aset keuangan

yang investasinya dilakuakan di negara–negara yang berbeda sehingga terbentuk suatu

portofolio yang optimal yang menjanjikan return yang optimal pula.

Contoh senderhana dari diversifikasi international ini adalah seorang investor

yang memiliki suatu portofolio investasi yang terdiri atas kombinasi dari dua saham

perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta, Surat Berharga Bank Indonesia, tiga

saham yang listing di Bursa Straits Time Singapura, dua saham yang listing di Bursa

Nikkei Jepang, dan tiga saham yang listing di London Stock Exchange.

Dari sudut pandang emiten (perusahaan-perusahaan yang mencatatkan

sahamnya di bursa), diversifikasi internasional merupakan suatu alternatif yang

menguntungkan dalam hal mengumpulkan dana bagi operasional perusahaan, cara

yang ditempuh adalah dengan listing di bursa–bursa dunia (tidak hanya lokal saja).

Dalam melakukan diversifikasi, karakter instrumen investasi yang harus

dipertimbangkan, yaitu:

1. Potensi tingkat pengembalian (return),

2. Risiko,

3. Likuiditas.

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 5

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

Dapat kita ambil contoh antara investasi pada saham dengan deposito.

Umumnya, saham memberikan tingkat pengembalian atau return yang lebih tinggi

daripada deposito. Namun, risiko untuk berinvestasi pada saham cenderung lebih besar

karena fluktuasi atau perubahan harga saham lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan

peluang untuk mengalami kerugian menjadi lebih tinggi daripada berinvestasi di

deposito. Aspek ketiga adalah likuiditas. Maksud likuiditas disini adalah kemudahan

untuk membeli dan menjual sebuah instrumen investasi. Tentunya jika berinvestasi di

deposito, kita tidak dapat menguangkan investasi tersebut sewaktu-waktu karena

deposito memiliki masa jatuh tempo. Sedangkan jika berinvestasi di saham, kita dapat

dengan mudah menjualnya sesuai dengan keinginan kita.

2.2. Tujuan dari Diversifikasi Internasional

Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat risiko dan tetap memberikan

potensi tingkat keuntungan yang cukup. Tujuan dari diversifikasi internasional adalah

untuk meningkatkan tradeoff risiko dan return bagi investor. Risiko dan return suatu

aset juga dipengaruhi oleh suku bunga dan country risk premium yang berlaku di suatu

negara. Bagi investor, country risk dapat diatasi dengan melakukan diversifikasi, karena

diversifikasi akan mengurangi exposure dari country risk. Mansourfar et al. (2010)

menjelaskan ada beberapa manfaat dari portofolio internasional yaitu: 1) Besarnya

persentase dari modal. 2) Investasi dalam saham asing, dimana investor akan

memperoleh keuntungan akibat meningkatnya expected return. 3) Menurunnya variasi

return. 4) Rendahnya korelasi return saham asing dengan saham domestik. Penelitian

Grubel (1968) menyatakan bahwa pada tahun 1956 dan 1966, investor Amerika Serikat

menanggung risiko superior dan memiliki peluang return yang tinggi jika melakukan

portofolio di pasar modal asing. Levy dan Sarnat (1970) menganalisis korelasi

internasional untuk periode 1951-1967. Hasil penelitian mereka ini menyatakan

terdapat manfaat diversifikasi investasi yang dilakukan developed dan developing equity

market. Studi empiris yang dilakukan Tai (2004) mengatakan bahwa keuntungan

diversifikasi portofolio di negara-negara Asian meningkat dan risiko portofolio menurun

setelah liberalisasi.

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 6

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

Investor menyadari bahwa saham yang diperjual belikan pada pasar

internasional memiliki karakteristik yang berbeda baik dari negara atau industri,

sehingga dengan melakukan diversifikasi investor akan dapat meningkatkan

performance portofolio. Investasi di pasar internasional akan berbeda dengan pasar

domestik.

Lessard (1976) menyatakan bahwa ada 3 (tiga) hal penting yang membedakan

pasar internasional dengan pasar domestik yaitu:

1. Covariance antar aset pasar domestik lebih tinggi dibandingkan covariance antar

aset pada pasar internasional.

2. Adanya berbagai macam biaya yang harus dikeluarkan seperti pajak yang tinggi, hal

ini merupakan hambatan investasi di pasar internasional. Selain itu, adanya kontrol

mata uang domestik dan tradisi investor pasar nasional yang tersegmentasi

sehingga dapat menyebabkan harga aset domestik lebih tinggi dari harga

internasional.

3. Nilai tukar mata uang antar negara berbeda sehingga dapat menimbulkan risiko

mata uang pada portofolio internasional.

Batram dan Dufey (2001) menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi daya

tarik bagi investor untuk melakukan investasi portofolio internasional yaitu:

1. Partisipasi dalam pertumbuhan pasar asing.

2. Investor dapat melakukan hedging.

3. Kemungkinan adanya efek diversifikasi.

4. Pasar yang tersegmentasi biasanya tingkat return tidak normal atau berfluktuasi.

Selain dari faktor di atas tersebut investor juga memperoleh manfaat jika

melakukan investasi pada saham asing diantaranya:

1. Tingginya expected return.

2. Rendahnya variasi return.

3. Kemungkinan rendahnya korelasi return saham asing dengan home market

investor.

4. Besarnya share konsumsi atas barang impor dan jasa. Pada kenyataanya

pergerakan return pada pasar cross border tidak selalu sama untuk memperoleh

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 7

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

manfaat diversifikasi, hal ini disebabkan rendahnya korelasi antar pasar juga

ditentukan oleh faktor negara dan faktor industri.

Dalam kontek investasi portofolio internasional, investor bukan hanya investor

domestik akan tetapi mencakup investor asing. Konsep investasi baik teori portofolio

dan teori pasar modal harus modifikasi dan diperluas perhitungannya dalam suatu

dimensi internasional. Diversifikasi yang dilakukan oleh investor adalah dengan memiliki

aset domestik maupun aset asing dengan tujuan untuk meminilisasi risiko investasi

internasional. Salah satu keuntungan dari investasi internasional bagi para investor

internasional didapat dari international portfolio investment, yaitu investasi aset berupa

aset saham dan hutang jangka panjang yang dipengaruhi oleh perekonomian, tingkat

inflasi dan iklim politik suatu negara.

2.3. Manfaat Diversifikasi Internasional

Pada umumnya investor akan memperhatikan pasar modal lokal dalam negeri

saja. Disamping pasar modal dalam negeri, sebenarnya masih terbuka peluang untuk

melakukan diversifikasi internasional yang melibatkan investasi pada berbagai pasar

modal di berbagai negara. Dengan melakukan diversifikasi internasional, investor akan

memperoleh manfaat pengurangan risiko pada tingkat return tertentu. Besarnya

manfaat yang akan diperoleh investor akan sangat bergantung dari koefisien korelasi,

risiko dan tingkat return di masing-masing pasar modal tersebut.

Menurut Rodoni (2008) faktor yang penting dalam diversifikasi ialah korelasi

yang rendah antara keuntungan. Semakin rendah korelasi ini, maka semakin besar

manfaat diversifikasi portofolio. Lessard (1973) telah menujukan bahwa koefisien

determinasi berhubungan secara terbalik dengan keinginan menginvestasikan di satu

negara

Diversifikasi internasional memberikan manfaat lebih besar bagi investor

dibanding hanya berinvestasi pada pasar lokal. Dalam jangka panjang, kontribusi return

melalui diversifikasi internasional yang diperoleh investor akan lebih tinggi dibanding

investasi-investasi yang hanya dilakukan pada pasar modal lokal. Demikian pula dengan

resiko portofolio akan bisa dikurangi karena adanya manfaat diversifikasi yang lebih

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 8

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

baik melalui diversifikasi internasional. Dengan melakukan diversifikasi internasional,

investor akan memperoleh manfaat pengurangan resiko pada tingkat keuntungan

tertentu. Besarnya manfaat yang akan diperoleh investor akan sangat tergantung dari

koefisien korelasi, resiko dan tingkat return di masing-masing pasar modal tersebut

Gagasan mengenai pembentukan diversifikasi internasional ini banyak didorong

oleh hasil-hasil penelitian empiris yang menunjukkan adanya manfaat yang bisa

diperoleh investor dengan melakukan diversifikasi internasional. Tandelilin (1998)

pernah melakukan penelitian tentang manfaat diversifikasi internasional pada 8 pasar

modal sedang berkembang di Asia Tenggara ditinjau dari sudut pandang investor

Indonesia dan investor Philipina. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa manfaat

diversifikasi internasional akan lebih besar jika ditinjau dari perspektif investor

Indonesia dibanding sudut pandang investor Philipina.

Disamping itu, pertumbuhan pasar-pasar modal di negara-negara berkembang

(emerging market) juga membuka peluang bagi investor untuk melakukan diversifikasi

internasional. Dengan bermunculannya emerging market, berarti alternatif diversifikasi

internasional yang tersedia bagi investor akan semakin terbuka. Emerging market

mempunyai karakteristik pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan pasar yang

sudah maju, sehingga hal itu dapat dimanfaatkan investor untuk membentuk portofolio

yang lebih menguntungkan.

Untuk mengoptimalkan manfaat yang akan diperoleh oleh investor dari

kebijakan diversifikasi internasional, maka tidak terlepas dari masalah korelasi antar

pasar modal, karena korelasi berhubungan dengan pergerakan antar pasar modal,

ketika korelasi antar pasar modal semakin tinggi maka manfaat diversifikasi

internasional akan semakin kecil, demikian juga ketika korelasi antar pasar modal

semakin rendah maka manfaat diversifikasi internasional akan semakin besar

Pasar modal internasional terdiri dari sekian banyak pasar modal di berbagai

negara, baik negara yang sudah maju maupun negara berkembang. Pasar-pasar modal

di negara-negara berkembang mempunyai karakteristik resiko dan return yang berbeda

dengan pasar-pasar modal yang sudah maju. Beberapa karakteristik resiko dan return

yang ada di emerging market antara lain sebagai berikut:

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 9

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

1. Volatilitas yang tinggi. Dalam ukuran Dollar Amerika, hampir keseluruhan emerging

market mempunyai volatilitas antara 30% sampai dengan 70%. Angka tersebut

relatif lebih besar dibandingkan dengan volatilitas pasar Amerika sebesar 15%.

Bahkan angka tersebut akan lebih besar lagi jika dihitung dengan menggunakan

mata uang lokal, sehingga emerging market mempunyai resiko yang tinggi tetapi

juga menjanjikan return yang tinggi pula.

2. Emerging market menawarkan return yang tinggi, karena emerging market banyak

yang mengalami pertumbuhan yang cukup menakjubkan.

3. Korelasi yang rendah antara emerging market dengan pasar modal yang maju.

Hubungan yang rendah tersebut akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi

investor yang melakukan diversifikasi internasional. Artinya, jika pasar modal suatu

negara berkembang mempunyai korelasi yang rendah, maka perubahan siklis

ekonomi yang terjadi di negara tersebut tidak akan terlalu berpengaruh pada pasar

modal negara maju.

Menurut Schill dan Micheal (2006) bahwa emerging market mempunyai peran

yang besar dalam meningkatkan portofolio internasional. Argumentasi investor

melakukan investasi di emerging market adalah: prospek pertumbuhan, average

returns yang tinggi, volatilitas yang tinggi dan korelasi yang rendah antara emerging

market dengan developed market.

Markowitz dalam teori portofolionya menyebutkan bahwa pembelian saham

oleh investor asing dipengaruhi oleh besarnya risiko saham yang ditawarkan oleh

perusahan saham tersebut. Investor melakukan diversifikasi investasinya untuk

mencegah risiko yang lebih besar. Diversifikasi merupakan suatu cara untuk membagi

risiko dalam setiap portofolio sehingga keuntungan investasi yang ingin diperoleh lebih

optimal. Keputusan investor untuk menanamkan modalnya dipengaruhi oleh rate of

return yang diharapkan. Kegiatan investasi di negara yang berbeda akan memiliki risiko

dan return yang berbeda pula, sehingga untuk mengurangi risiko tersebut investor

dapat melakukan portofolio investasi di negara yang berbeda. Menurut Hoti (2002)

investor internasional menyadari bahwa globalisasi perdagangan dunia dan

keterbukaan pasar modal menimbulkan risiko yang dapat menyebabkan krisis finansial

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 10

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

dengan contagion effect yang cepat, sehingga mengancam stabilitas sektor finansial

internasional. Batram dan Dufey (2001) mendefenisikan investasi portofolio sebagai

alokasi kekayaan yang tersisa (remaining wealth) untuk aset finansial dan aset riil

dengan tujuan untuk memaksimalkan return yang diharapkan dari kekayaan tersebut,

contohnya untuk memenuhi konsumsi di masa akan datang. Kekayaan yang

diinvestasikan tersebut dapat berbentuk saham, obligasi dan tabungan.

Teori keuangan internasional menjelaskan bahwa pasar yang tersegmentasi

akan memberikan dampak positif bagi nilai portofolio internasional. Investor dapat

meminimalkan risiko dengan melakukan diversifikasi sehingga risiko-risiko investasi

akan menyebar ke berbagai negara yang berbeda dan investor dapat juga

meminimalkan efek negatif dari volatalitas pasar serta untuk jangka panjang akan

meningkatkan return. Menurut studi yang dilakukan Grauer dan Hakansson (1987)

menyatakan bahwa risiko investasi portofolio internasional dapat dikurangi dengan

memasukkan aset asing ke dalam investasi portofolio suatu negara. Faktor utama yang

menentukan keuntungan diversifikasi internasional adalah suku bunga dan country risk.

Suku bunga merupakan risiko yang dimiliki suatu negara, risiko yang dimaksud`adalah

risiko dalam investasi. Semakin tinggi suku bunga maka akan menyebabkan masuknya

aliran modal asing ke dalam negeri. Sedangkan country risk premium merupakan

kompensasi return bagi investor yang melakukan investasi di suatu negara. Semakin

tinggi country risk premium suatu negara semakin tinggi pula kompensasi yang diterima

investor intenasional. Rajan dan Friedman (1997) menggunakan Capital Asset Pricing

Model (CAPM) dengan 2 (dua) faktor yaitu indek saham dunia dan country risk premium

dan menyatakan bahwa portofolio internasional dipengaruhi oleh country risk premium

secara signifikan.

Pasar saham Amerika Serikat merupakan pasar saham yang terbesar di dunia,

dan pasar saham ini memiliki reputasi yang terbaik yang dapat dilihat dari sisi teknikal

seperti: baiknya regulasi pada pasar modal dan memiliki karakteristik pasar yang luas.

Suatu hal yang menarik dari investor Amerika Serikat yaitu hanya memegang sebagai

kecil saham asing, tetapi sebaliknya pihak investor asing lebih banyak yang memegang

saham-saham Amerika Serikat. Studi yang dilakukan Tesar dan Werner (1995)

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 11

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

menjelaskan bahwa negara-negara di dunia yang tidak melakukan diversifikasi dengan

tidak memasukkan aset asing pada investasi portofolio negara mereka atau besarnya

aset asing pada investasi portolio negara mereka sangat rendah dibandingkan aset

domestik. Solnik (1974) melakukan penelitian return saham pada 8 (delapan) negara

dan berasumsi bahwa investor tidak mengetahui investasi mana yang lebih

menguntungkan. Untuk mengontrol risiko nilai tukar, Solnik berasumsi setiap negara

hanya menggunakan US$ untuk investasi saham. Temuan Solnik ini dapat dijelaskan

dengan Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.1 Diversifikasi Internasional

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 12

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

Gambar 2.2 Diversifikasi Internasional Dengan dan Tampa Risiko Nilai Tukar

Hasil temuan Solnik (1974) pada Gambar 2.2 terlihat bahwa portofolio dengan

melakukan hedging internasional akan mengurangi risiko investasi bila dibandingkan

dengan portofolio tanpa melakukan hedging. Risiko diversifikasi internasional dapat

mengurangi lebih dari setengahnya diversifikasi secara domestik atau investor hanya

melakukan investasi di Amerika Serikat (dari 27% risiko diversifikasi domestik menjadi

12% risiko diversifikasi internasional). Dengan melakukan diversifikasi internasional ini

maka besarnya risiko investasi dapat menjadi lebih kecil, dan terlihat jelas manfaat dari

diversifikasi. Solnik juga menyarankan bahwa untuk memperoleh manfaatnya

diversifikasi baik domestik atau internasional portofolio tidak perlu dalam jumlah saham

yang besar.

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 13

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

BAB IIIKESIMPULAN

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan diversifikasi:

1. Diversifikasi saham.

Strategi diversifikasi ini akan efektif bila kita membeli saham dari sektor yang

berbeda-beda. Jika kita membeli saham berbeda hanya di satu sektor, akan sangat

berisiko bila sektor tersebut sedang mengalami masa bearish. Saat itu semua

saham pda sektor tersebut akan cenderung turun. Strategi yang lebih baik misalnya

kita membeli saham di sektor perbankan, konsumsi, dan industri. Kita tidak tahu

sektor mana yang akan naik berikutnya. Dengan memiliki saham di beberapa sektor

tersebut, akan membuat kita memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan

saat sektor tersebut sedang naik.

2. Diversifikasi instrumen investasi.

Saat kita membeli berbagai jenis saham, bukan berarti uang kita sepenuhnya aman

dan bukan berarti kita bebas risiko. Pada saat bursa saham sedang bearish, hampir

semua saham dipastikan akan turun. Jadi, sebaiknya kita melakukan strategi

diversifikasi ke berbagai instrumen investasi, seperti melakukan investasi ke

obligasi, emas, atau deposito untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin

akan dialami.

Kita juga tidak boleh melakukan diversifikasi yang berlebihan karena cenderung

akan lebih memunculkan dampak negatif daripada dampak positifnya. Jika terlalu

banyak melakukan diversifikasi, tentunya kita akan kesulitan dalam mengelola dan

mengontrol perkembangan investasi kita. Disamping itu, diversifikasi berlebih tentunya

akan mengecilkan potensi untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi dari

investasi yang dilakukan karena kita tidak dapat memperoleh tingkat pengembalian

atau return maksimum bila salah satu instrumen seperti saham saat mengalami

kenaikan harga.

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 14

Kelompok 19 - Diversifikasi Internasional

DAFTAR PUSATAKA

Yusgiantoro Purnomo “manajemen keuangan internasional” Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2004

http://zetzu.blogspot.com/2012/05/diversifikasi.html

http://ekonomi.kabo.biz/2011/07/diversifikasi-internasional.html

https://www.scribd.com/doc/133544059/Diversifikasi-Internasional

https://www.scribd.com/doc/95390939/Diversifikasi-Investor-Di-Pasar-Modal-Internasional

http://fahtana-science.blogspot.com/2012/11/international-portofolio-investment.html

http://ift.co.id/posts/diversifikasi-portofolio-internasional-di-indonesia-dan-malaysia

http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?

mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=55523

Manajemen Keuangan Internasional – UKI-TORAJA – 2015 15