KELOMPOK 10

10
Tata Letak Daun pada Batang (Phylotaxis/Dispositio Foliorum) Disusun oleh: Betty shinta I Agus ulin nuha Irawati Ruslan

Transcript of KELOMPOK 10

Page 1: KELOMPOK 10

Tata Letak Daun pada Batang(Phylotaxis/Dispositio Foliorum)

Disusun oleh:

Betty shinta IAgus ulin nuhaIrawati Ruslan

Page 2: KELOMPOK 10

G. Tata letak daun pada batang(Phylotaxis/Dispositio Foliorum)

• Pada umumnya, daun pada batang terpisah pisah dengan sautu jarak yang nyata.

• aturan tata letak daun pada batang setiap tanaman berbeda-beda, aturan inilah yang selanjutnya disebut sebagai tata letak daun. Karena adanya perbadaan itulah tata letak daun dapat digunakan sebagai tanda oengenal suatu tanaman.

Page 3: KELOMPOK 10

• Untuk mengetahui bagaimanan tata letak daun pada batang. Harus ditentukan berapa jumlah daun yang terdapat pada suatu batang. Dengan kemungkinan sebagai berikut:

Pada setiap buku hanya terdapat satu daun saja.Pada setiap buku batang terdapat dua daun

yang berhadap-hadapanPada setiap buku batang terdapat lebih dari dua

daun.

Page 4: KELOMPOK 10

Pada setiap buku hanya terdapat satu daun saja. (folia sparsa)

Walaupun dikatakan tersebar, namun mempunyai sifat sebaran yang beraturan

Perbandingan antara banyaknya kali garis spiral itu melingkari batang dengan jumlah daun yang dilewati selama sekian kali melingkar batang tadi merupakan suatu

pecahan yang nilainya tetap untuk satu tumbuhan.

Jika untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang a kali, dan jumlah daun yang dilewati selama itu adalah b, maka

perbandingan kedua bilangan tersebut adalah a/b (Rumus Daun/ divergensi)) Dengan garis tegak lurus disebut ortostik dan garis spiral disebut dengan spiral

genetik

Page 5: KELOMPOK 10

• Setiap buku-buu terletak berhadapan dengan jarak sebesar 180⁰. Pada buku batang setelahnya, kedua daunya membentuk suatu silang dengan daun dibawahnya (berhadapan-bersilang), misalnya: mengkudu (Morinda citrifolia ), soka (Ixora paludosa).

Pada setiap buku hanya terdapat dua daun (folia sparsa)

Page 6: KELOMPOK 10

Pada tiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun

• Tata letak daun yang demikian ini dinamakan : berkarang (folia verticilata). Misal pada pohon pulai (Alstonia scholaris), Alamanda (Allamanda cathartica), oleander (Nerium oleander).

• Pada daun dengan tata letak berhadapan dan berkarang tidak dapat ditentukan rumus daunnya , tetapi ortostik-ortostiknya dapat diperhatikan yang menghubungkan daun yang tegak lurus antara satu dengan yang lainnya.

Page 7: KELOMPOK 10

H. Bagan (skema) dan diagram tata letak daun.

a. Bagan tata letak daunBatang tumbuhan digambar sebagai silinder dan padanya digambar membujur ortostik-ortostiknya demikian pula pada buku-buku batangnya,, untuk mengurangi kekeliruan, sebaiknya garis-garis yang menggambarkan masing2 bagian tadi dibuat

berbeda.dan daun digambar sebagai bagian penampang lintang helaian yg diperkecil

b. Diagram Daun Untuk membuat diagram batang harus dipandang sebagai kerucut yang memanjang,

dengan buku-buku batangnya sebagai lingkaran yang sempurna.

Page 8: KELOMPOK 10

Spirositik• Pada suatu tumbuhan garis, garis ortostik biasanya tampak

lurus keatas, namun dapat mengalami perubahan araah karenga pengaruh macam-macam faktor. Perrubahan yang sangat. Perubahan yang sangat karakteristik ialah perubahan ortostik menjadi garis spiral yang nampak memeluk batang, (spirositik)

• Suatu spirositik biasanya terjadi karena pertumbuhan batang tidak lurus melainkan memutar sehingga diikuti pula dengan perubahan letak ortostiknya.

• Contoh; pacing (Costus speciosus)- mempunyai satu spirositik, Bupleurum falctum- mempunyai dua spirositik, Pandanus tectorius-memperlihatkan tiga spirositik.

Page 9: KELOMPOK 10

Parasitik

• Daun-daun seakan duduk menurut garis spiral ke kiri dan kekanan. Pada tipe ini garis ortostik dan spiral genetiknya sukar untuk dibedakan.

• Contoh: nanas & costus

Page 10: KELOMPOK 10

SEKIAN DAN TERIMA KASIH