Kelompok 1- Behavioral Aspects of Accumulating and Controling Cost

15
 Tugas Makalah Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya DiajukanUntukMemenuhi Dan Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perilaku DosenPembimbing : Dr. R Wedi , SE. M.Si. Ak.CA Disusun oleh: Anissa Yuniar (161!"!!6# $itra KharismaUtami(161!"!!%# &arah 'atiah (161"!11# PRORAM MA!STER AK"#T A#S! "#!$ERS!TAS W!D%ATAMA BA#D"# &'()

description

Kelompok 1- Behavioral Aspects of Accumulating and Controling Cost

Transcript of Kelompok 1- Behavioral Aspects of Accumulating and Controling Cost

Tugas Makalah

Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya

DiajukanUntukMemenuhi Dan Melengkapi

Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi PerilakuDosenPembimbing : Dr. R Wedi , SE. M.Si. Ak.CA Disusun oleh:Anissa Yuniar (161402006)

Citra KharismaUtami(161402008)

Farah Latifah (16142011)PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2015KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Aspek Keperilakuan pada Pengakumulasian dan Pengendalian Biaya dengan lancar. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. R Wedi , SE. M.Si. Ak.CA dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Bandung , Febuari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1

DAFTAR ISI

2

BAB I PENDAHULUAN

3BAB II LANDASAN TEORI

9

2.1 Etika dan Kode Etik Profesi

9

2.2 Kode Etik International Federations of Accountants (IFAC)14

2.3 Konflik Audit dan Dilema Etika

162.4 Komitmen Profesional

172.5 Pengambilan Keputusan Etis

18

BAB V KESIMPULAN & SARAN

28

5.1 Kesimpulan

28

5.2 Saran

29

DAFTAR PUSTAKA

30

BAB I

PENDAHULUAN

Akuntansi biaya mengidentifikasikan, mengkuantifikasi, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang dan penyerahan jasa.akuntansi. Biaya memiliki dua tujuan yaitu untuk penentuan persediaan dan penentuan laba, dan untuk melayani kebutuhan pihak ekstern , pemegang saham, kantor pemeriksa pajak, dan kreditor. Informasi biaya yang tepat waktu dan relevan membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi operasional dan orang yang bertanggung jawab untuk itu.Sistem biaya tradisional mengacu pada biaya historis dan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk/jasa. Kelemahannya dalam struktur biaya terdapat biaya langsung dan tidak langsung, dan pembebanan biaya tidak langsung secara arbitrer dirasa kurang adil karena pusat pertanggung jawaban dapat dibebankan dengan biaya yang mereka tidak dapat mengendalikannya. Selain itu satu-satunya dasar pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari periode sebelumnya hal tersebut karena tidak diketahuinya apakah biaya sebelumnya terlalu tinggi atau rendah.Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah, melalui studi teknik dan akuntansi. Merupakan biaya yang dianggap ideal dalm proses produksi, bahkan mampu menentukan penyebab dari penyimpangn dari standar.Aspek Keperilakuan dari langkah akuntnnsi biaya yang dipilihMakalah ini akan menjelaskan langkah-langkah yang akan memicu respons manusia yang disfungsional, dan bagaimana langkahlangkah tersebut dapat dimodifikasi agar efektif dalam mendorong perilaku karyawan BAB IILANDASAN TEORI2.1 Sistem Biaya Tradisional Vs Biaya Standar2.1.1Tujuan dan penggunaan sistem akuntansi biaya

Akuntansi biaya mengidentifkasikn, menguantifkasi, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksibarang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persedian atau penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan penguna eksternal seperti pemegang saham, kantor pemerkasaan pajak, dan kreditor. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tept waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional harian dan oran yang bertanggun jawab untuk itu. Data biaya juga memainkan peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitasrelaatif atau tingkat diinginkannya suatu alternative kepetusan.Pendekatan sistem yang digunakan dalam menyediakan informasi biaya sangat berbeda satu sama lain. Setiap jenis memiliki aspek keprilakuannya sendiri. Bila hal ini diabakan, maka respon manusia yang tidak diinginkannya dapat timbul di mana hal tersebut berkisar dari agk menganggu sampai benar-benar destruktif.2.1.2System biaya tradisional (historis)

Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap dan variabel oleh unit produk atau jasa.

Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional ini adalah bahwa sistem ini mengabaikan biaya-biaya seperti penjualan, distrribusi, riset dan pengembangan, serta biaya administrasi. Padahal biaya-biaya ini dianggap oleh banyak manajer adalah sebagai biaya tetap.

Kelemahan utama lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendaian adalah ketika membandingkan kinerja saat ini dengan periode sebelumnya. Hal tersebut dapat cukup menyesatkan karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, terlalu rendah, atau hampir tepat.

Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan tidak dapat memperoleh tingkat keuntungan yang maksimal, dan kelangsungan hidup perusahaan juga tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Sistem biaya tradisional tidak lagi mampu untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam memperoleh informasi biaya secara relevan dan akurat.

Contoh perusahaan yang masih menggunakan sistem akuntansi sistem biaya tradisional sampai dengan tahun 2011 pada studi kasus yang dilakuan oleh salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah perusahaan rokok Djagung Prima Malang. Perusahaan ini, dalam mengalokasikan biaya overhead pabriknya masih menggunakan sistem biaya tradisional, yaittu dengan membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah unit yang diproduksi sebagai biayanya. Dimana hasil perhitungan harga pokok produksi menjadi tidak akurat.

2.2System Biaya StandarMengakui kelemahan dari sistem biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi sistem biaya standar. Sistem biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dan teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya per unit produk atau jasa yang ditentukan sebelumnya secara ilmiah, yang dikembangkan melalui studi teknik dan akuntansi.

Kelebihan sistem biaya standar ini dari Aspek pengendalian yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kemampuannya untuk membandingkan, kinerja aktual dengan standar yang ditentukan sebelumnya.

2.3 Kompatibilitas dengan Konsep Teori Organisasi ModernDalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, langkah-langkah pengendalian berikut ini, sebagaimana dijelaskan oleh Edwin Caplain, adalah penting :

1) Penetapan tujuan organisasi.

2) Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada masing-masing.

3) Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya.

4) Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan unit organisasi lainnya serta, dimana perlu, lingkungan eksternal.

5) Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi, relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.

6) Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur dan mengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan balik mengenai penyesuaian yang diperlukan dalam tujuan dan atau kinerja.

2.4Perhitungan Biaya Langsung Atau VariableSemua metode akuntansi biaya tradisional,sesuai dengan konsep biaya tersebut membebankan unit produk atau jasa dengan biaya penuh. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung di bebankan langsung ke unit produk atau jasa, sementara overhead tatap dan variable pada kebanyakan kasus diserap berdasarkan estimasi tariff yang di dasrkan pada volume yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasr yang di gunakan untuk penyerapan berbeda dengan tingkat kapasitas yang telah di tentukan sebelumya, maka prosedur penyerapan akan menimbulkan penyerapan terlalu tinggi atau penyerapan terlalu rendah atas overhead manufaktur (jasa). Analisis pelengkap di butuhkan untuk mengidentifikasikan berbagai kompnen yan menyebabkan terjdinya penyerapan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.Metode akuntansi biaya tradisional juga mengabaikan fakta bahwa biaya overhead tertentu akan konstan tanpa memedulikan kuantitas dari unit yang di hasilkan atau jasa yang di hasilkan atau jasa yang di serahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi dengan volume. Untuk mengtasi kekurangan ini, alat seperti penyusunan anggaran fleksibel dari analisis-volume-laba di perkenalkanUntuk memfasilitasi penghasilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa perlu untuk menyususn laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi perhitungan biaya baru di perkenalkan seajk tahun 1930. Metode ini, yang di sebut dengan perhitungan biaya langsung atau biaya variable, dianggap meberikan hasil yang lebih berarti bagi majemen dan bagi mereka yng berhadapn dengan pengambilan keputusan sehari-hari berdasarkan hasil akuntansi biaya. Salah satu atributnya yang diterima dengan baik adalah bahwa metode tersebut menghindari terminologi akuntansi yang membingungkan, yang menjelaskan hubungan biaya-volume-laba. Pendukung perhitungan biaya langsung mempertimbangkan pembagian overhead berdasarkan struktur biayanya sebagai kebutuhan dasar untuk pengendalian biaya yang efektif serta pengambilan keputusan yang berarti.2.4 Dorongan Keperilakuan

Konsep,prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja manajerial dan, konsekuensinya, keputusan manajemen. Hal ini tidak selalu mengarah pada hasil yang diharapkan karena banyak ukuran kinerja memiliki bias yang terkandung didalamnya, yang memotifasi manajer untuk memilih alternative tindakan yang sesuai dengan kepentingan operasi dan / atau keuangan perusahan. Dalam proses pengujian ulang tersebut,pertanyaan-pertanyaan seperti yang dinyatakan oleh David Hawkins terlihat sesuai, yaitu:1. Apa yang dimotifasi oleh konsep akuntassi, prinsip, atau praktik akuntansi yang di lakukan oleh manajer dengan kpentingan prbadi mereka yang egois?2.Apakah tindakan yang mungkin ini mengaburkan kinerja manejerial, memberikan ilusi kinerja yang sebenarnya tidak ada,atau mengarah pada tindakan ekonomi yang buruk?Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, atau praktik akuntansi semacam itu adalah bagus secara keprilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut: menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak menguntungkan guna memberikan adopsi atas suatu lternatif akuntansi menghambat adopsi tas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi kinerja2.5 Pengendalian Biaya

Membagi biaya kedalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut memungkinkan penyusunan laporan laba rugi menggunakan marjin kontribusi, yang menekankan pada pola prilaku biaya yang memberikan rincian kepada manajemen mengemai biaya teknik, biaya yang di setujui dan biaya diskresioner. Perbedaan ini adalah penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya memerlikan prosedur pengendalian yang berbeda.Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead variable,seperti bahan baker listrik.Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah seluruh biaya organisasi dan pabrikyang terus terjadi (tanpa memedulikan tingkat aktivitas )yang tidak dapat dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.Biaya dikresioner ( biaya terprogram) adalah biaya yang muncul dari keputusan priodik(biaya tahunan)mengenai jmlah maksimum yang akan di keluarkan dan yang tidak memiliki hubungan oktimum yang tidah ditunjukkan antara input (yang di ukur oleh biaya)dan output di ukur oleh pendapatan atau tujuan lainnya.2.6 Pengambilan Keputusan

Perhitungan biaya langsung atau variable memberkan informasi penting lainnya kepada manajer. Informasi tersebut meliputi marjin kontribusi dan produk, lini produk aktivitas jasa, divsi, dan sejenisnya. Pengetahuan akan biaya diprensia atau biaya variable serta marjin kontribusi akan mempengaruhi prilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum akan di jelaskan sebagai berikut.a) Keputusan bauran produk adalah keputusan mengenai bauran produk, menejer penjualan yang mengetahui marjin kontrubusi dari produk-produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan produk yang mana akan di dorong dan mana yang harus dikurangi atau di tolerir karena penjualannya menguntungkan produk yang lainb) Penetuan harga produk baru. Produk baru pada umumnya di terima di pasar hanya setelah di uji coba secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dalam industri tersebut.c) Penetrasi pasar. Manejer dapat menggunakan biaya variable sebagai dasar untuk penentuan harga ketika mereka bermaksud untuk memasuki paar baru (pasar luar negeri) denga produk yang sudah ada atau ketika mereka terpaksa menghadapi persaingan yang semakin meningkat di mana permintan menurun.d) Penghapusan produk. Marjin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah akan menghentikan atau hanya berhenti menjualnya dipasar tertentu.e) Pesanan khusus. Perusahaan juga dapat di hadapkan pada dua jenis situasi pesanan khusus. Situasi tersebut dapat melibatkan akomodasi atau pelanggan istimewa atau persyaratan khusus untuk ukuran, metode pengiriman, atau pengepakanf) Kampanye iklan dan promosi . untuk meningkatkan volume penjualan saai ini, perusahaan dapat meluncurkan kampanye iklan dan promosi khusus.g) Keputusan mengurangi biaya. Jika harga jual suatu perusahaan di tetapkan oleh pesaing, maka menajemen akan mengetahui seberapa besar biaya variable yang akan di perkenankan pada volume operasi saat ini jika tujuan laba tertentu harus di capai.

2.5 Aspek Keprilakuan dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih2.5.1 Penetapan standarElemen yang paling berpengaruh dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan system biaya adalah standar yang di gunakan sebagai criteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotifasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja.Raymond Miles dan Roger Vern mengemukakan empat persyratan utama bagi system pengendalian yang unggul secara keprilakuan :1.Standar haruslah ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa sehingga orang menerimanya sesuatu realistis bukannya arbitrer2. Orang-orang harus meras bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan tujuan mereka sendiri3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerja4. Umpan balik atas kinerja haruslah bertujuan untuk koreksi maupun evaluasi.2.5.2Standar yang Ketat vs Standar yang LonggarUntuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang akan di gunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada di penuhi standar yang ketat adalah tantantangan yang berguna (penghargaan intrinsic) bagi menejer yang termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi yang luar biasa.sementara itu standar yang longgar tidak memberikan memfaat mototivasional apapun karena standar tersebut begitu mudah dicapai, sehingga menejer akan mengabaikan standar tersebut kerena dianggap tidak berarti.2.5.3 Penyerapan OverheadBidang lain yang penuh dengan dorongan difungsional adalah penerpan overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variable, ke produk pada tariff estimasi yang didasarkan pada tinkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dari yang telah ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan sebelumnya terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi. Ukuran dari varians ini akan dipengaruhi oleh tingkat kafasitas yang dipilih sebagai penyebut dari tarif tersebut.Aspek kapitalisasi biaya tetap dalam persediaan juga mempengaruhi interprestasi laporan laba rugi dari bisnis yang bersifat musiman. Perusahaan-perusahaan dengan fluktuasi musiman dalam penjualan sering kali memproduksi lebih banyak dalam waktu senggang untuk menimbung persediaan yang mencukupi selama priode penjualan tinggi. Walaupun laporan laba rugi kuartalan dari perusahaan-perusahaan ini kemungkinan besar akan menunjukkan laba yang lebih tinggi pada kuartalan perjualan yang lebih rendah di bandingkan dengan kurtal pada penjualan yang lebih tinggi.2.5.4 Alokasi Biaya Tidak LangsungSalah satu keputusan paling controversial yang dihadapioleh setiap organisasi adalah apakah akan mengalokasikan biaya tidak langsung pada produk dan/ atau pusat pertanggungjawaban dan dasar alokasi apa yang akan digunakan. Dalam riset yang didukung oleh National Assosiation of Accountants James Fremgen dan Shu S.liao menemukan bahwa perusahaan responden membedakan dengan tegas 2 jenis biaya tidak langsung: biaya jasa korporat dan biaya administratif corporate.Biaya jasa korporat adalah biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk mamfaat korporat dan pusat pertanggungjawaban. Biaya ini termasuk biaya akuntansi, pengolahan data, penelitian dan pengembangan, serta memiliki beberapa hubungan yang dapat diidentifikasikan dengan tingkat aktivitas dari berbagai pusat pertanggungjawaban sedangkan biaya administrative korporat adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan kantor korporat. Biaya ini termasuk gaji, hubungan masyarakat, dan biaya korporat lainnya, terjadi untuk menjalankan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan alokasi biaya tidak lansung responden survey menyebutkan laporan keuangan eksternal, evaluasi kinerja internal, penentuan harga berbasis biaya, dan pengambilan keputusan.2.6Analisis VariansDalam pengendalian biaya perbandingan secara periodic antara biaya aktual dengan standar merupakan unsur utama.Karena mustahil jika biaya aktual operasi akan setara dengan biaya standar akan ada selisi antara biaya aktual dengan biaya standar,varian tersebut dapat merupakan hasil dari penyebab beberapa dapat di jelaskan dan dikendalikan dan lainya tidak dapat di jelaskan dan dikendalikan.Ketika menghadapi keputusan apakah akan melakukan investigasi terhadap varians manajemen sebaiknya menanyakan pertanyaan-Perytanyaanpenting berikut ini;Varians manakah yang harus saya investigasi?Apakah hasil saya sesuai dengan biaya untuk melakukan investigasi?Apakah investigasi tersebut akn mengungkapkan penyebab yang dapat dikendalikan untuk seluruh atau sebagian dari varians tersebut?Berapa besar peluang bahwa investigasi saya tidak akan mengungkapkan apa pun(karenapada waktu itu proses atau elemen biaya kembali terkendali)?Bagaimana saya mengetahui apakah suatu varians adalah signifikanatau tidak? Varians ini memiliki signifikan pengendalian hanya jika varians tersebut berasal dari penyebab yang dapat ditetukan atau,tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan perbaikan.Tetapi,kerumitan permasalahan yang sebenarnya terletak pada fakta bahwa tanpa investigasi, manajemen tidak memiliki dasar untuk menetukan apakah varians tertentu di timbulkan dari penyalahguaan yang dapat di identifikasikan dan dikendalikan, atau apakah varians tersebut bersifat acak atau tidak dapat dikendalikan.Bahkan jika diskrepansi tersebut diinvestigasi, manajemen tidak memiliki jamianan bahwa hal tersebut akan mengidentifikasi penyebab dari varians itu dengan kepastian penuh karena investigasi tersebut dapat terbukti hanya berhasil sebagian atau bahkan sepenuhnya.Keputusan Investigasi Varians

Keputusan manajemen semata- mata bergantung pada penilaiannya atas signifikan diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikan pengendalian hanya jika varians berasal dari penyebab yang dapat ditentukan atau, dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap tindakan perbaikan. Kerumitan permasalahan yang sebenarnya terletak pada fakta bahwa tanpa investigasi, manajemen tidak memiliki dasar untuk menentukan apakah varians tertentu ditimbulkan dari penyalahgunaan yang dapat diidentifikasi dan dikendalikan , atau apakah varians tersebut bersifat acak atau tidak dapat dikendalikan.

2.7Aspek Keperilakuan

Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhi respon manusia adalah faktor- factor seperti batas yang ditetapkan oleh manajemen, jenis hasil umpan balik, keketatan pemaksaan, dan penghargaan serta sanksi yang terkait dengan kebijakan pengendalian.

1. Batas pengendalian

Batas ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagi seseorang yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapat diterima dan berapa banyak ruang mereka memiliki untuk gagal sekali waktu.2. Hasil umpan balik

Umpan balik yang positif akan memberitahukan mereka bahwa mereka ada jalur yang tepat dan akan memotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama. Umpan balik yang negatif tidak akan secra otomatis mendorong mereka untuk melakukan usaha yang lebih besar, tetapi hal tersebut dapat secara perlahan lahan menurunkan tingkat sapirasi mereka dan mengikis tingkat usaha serta kinerja mereka.3. Ketatan pemaksaan

Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalian akan menimbulkan tekanan dalam diri indiviu yang dikendalikan. Tekanan dapat menyegarkan individu individu tertentu.

4. Struktur penghargaan

Orang atau kelompok akan memodifikasi perilaku mereka yang tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketika mereka memandang bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebut disertai dengan penghargaan intrinsik maupun ekstrinsik.