KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh...

73
1 KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum) Di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah AFRIYANI SELISIYAH DEPARTEMEN MANAJEMEN KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Transcript of KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh...

Page 1: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

1

KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum)

Di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo,

Wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani

Unit I Jawa Tengah

AFRIYANI SELISIYAH

DEPARTEMEN MANAJEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

2

KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum)

Di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo,

Wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani

Unit I Jawa Tengah

AFRIYANI SELISIYAH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 3: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

3

Judul Skripsi : Kelayakan Usaha Kapulaga (Amomum cardamomum) di

Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo,

Wilayah KPH Purworejo Perum Perhutani Unit I Jawa

Tengah

Nama : Afriyani Selisiyah

NIM : E14061702

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. Ir. Hardjanto, MS

NIP. 1955 0606 198103 1 008

Mengetahui,

Ketua Departemen Manajemen Hutan

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS

NIP. 1963 0401 199403 1 001

Tanggal Lulus :

Page 4: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

4

RINGKASAN

AFRIYANI SELISIYAH (E14061702). Kelayakan Usaha Kapulaga (Amomum

cardamomum) di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Wilayah

KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Di bawah bimbingan

HARDJANTO.

Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun

mempunyai suplai yang masih relatif kecil adalah kapulaga (Ammomum

cardamomum). Tanaman kapulaga merupakan salah satu diantara tanaman

rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan berprospek cerah. Potensi

pengembangan kapulaga di Indonesia cukup tinggi, namun peningkatan

produksinya selama ini belum mencukupi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri.

Sehubungan dengan hal tersebut, petani Desa Sedayu mencoba mengoptimalkan

penggunaan lahan Perhutani dengan menanam kapulaga sebagai tanaman sela

pada tegakan pinus. Terpilihnya kapulaga sebagai tanaman sela bukan tanpa

alasan. Pada dasarnya penanaman secara tumpangsari dapat lebih menguntungkan

apabila tanaman yang ditumpangsarikan dapat memanfaatkan sumber lingkungan

secara maksimal selama masa pertumbuhannya. Keputusan untuk melakukan

kegiatan konservasi dari budidaya pohon pinus ke tumpangsari dengan kapulaga

perlu dikaji lebih lanjut dari segi finansial agar terhindar dari resiko kerugian yang

besar dan melihat bagaiman prospek pemasaran kapulaga di Desa Sedayu.

Teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan metode Purposive

Sampling, artinya setiap elemen tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk

dipilih. Sample diambil dengan maksud atau tujuan tertentu sebanyak 40 orang

petani, dengan menggunakan teknik wawancara dan pengamatan lokasi.

Sedangkan metode untuk mengetahui prospek pasar adalah dengan survey, dalam

pengambilan sampel responden dilakukan dengan metode Snowball Sampling.

Dari identifikasi permulaan ini selanjutnya akan ditemukan unit sampel

berikutnya, artinya menentukan sampel awal yang kemudian menetukan sampel

berikutnya berdasarkan informasi yang diperoleh.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, hasil analisis terhadap aspek finansial

yang meliputi NPV, Net B/C, IRR, dan Payback Period, maka pengusahaan

kapulaga di Desa Sedayu layak untuk diusahakan, hal ini dapat dinilai dari nilai

NPV > 0 yaitu sebesar Rp 31.885.009; Net B/C > 1 yaitu 1,30; dan IRR sebesar

22,29%; dimana nilai lebih besar dari tingkat suku bunga (discount factor) sebesar

13% serta payback period yang diperoleh dalam pengusahaan kapulaga adalah

4,23 (4 tahun 3 bulan). Pengusahaan tanaman kapulaga memiliki prospek pasar

yang baik, hal ini dikarenakan permintaan akan kapulaga relatif masih tinggi.

Jumlah permintaan dari pedagang pengumpul masih belum dapat dipenuhi oleh

petani sehingga memiliki nilai excess demand yang masih tinggi.

Kata kunci : Kelayakan, Kapulaga, Analisis Finansial, Prospek Pasar

Page 5: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

5

SUMMARY

AFRIYANI SELISIYAH (E14061702). Business Feasibility Cardamom

(Amomum cardamomum) in Sedayu Village Loano sub-district Purworejo District

KPH of Southern Kedu Unit 1, Central Java. Under Supervised by HARDJANTO.

One of the medicinal plants needed by community is cardamom (Ammomum

cardamomum) but relatively little in supply. It is one of the herb plants which has

high economic value and good prospects. Its potential development in Indonesia is

quite high, but the increasing of production do not fulfill the market demands on

domestic and international yet. Regarding to this case Sedayu farmers try to

optimize the using of Perhutani land through planting cardamom as sidelines plant

on pine stands. The election of cardamom as sidelines plant was not without

reason. Basically multicultural planting can be more profitable if those plants

could maximally exploit environmental resources along growth period. The

decision for conservation of monocultural pine into multicultural with cardamom

are needed to be reviewed in financial aspect avoid the risk in order to of loss and

analysed see the marketing prospects in Sedayu.

Primary data were collected by using Purposive Sampling method. This

means that each element did not get the same chance to be selected. The taken

samples foe particular purpose were 40 farmers, through interviewing and

observing. While method to determine the market prospects is survey, which used

Snowball Sampling in respondents taking. Based on beginning of this

identification would be found in the next sample units, which determining the

initial sample and the next samples based on the information obtained.

The results of on financial aspect analysis including NPV, Net B/C, IRR, and

Payback Period, the cardamom cultivation in Sedayu were worthed to be

conducted. This is indicated by the value of NPV > 0 amount of IDR 31,885,009;

Net B / C> 1 is 1.3; and IRR of 22.29%, where the value is higher than interest

rate (discount factor) of 13% and the payback period obtained in cardamom

cultivation is 4.23 (4 years 3 months). Cardamom cultivation has good market

prospects. This is caused by the demand for cardamom still relatively high. The

number of requests from traders still not be fulfilled by farmers so that the value

of excess demand is high.

Keywords: Feasibility, Cardamom, Financial Analysis, Market Prospects.

Page 6: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

6

PERNYATAAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa skripsi berjudul Kelayakan Usaha

Kapulaga (Amomum cardamomum) di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten

Purworejo Wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah

adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing

dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau

lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2011

Afriyani Selisiyah

NRP E14061702

Page 7: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

penulisan skripsi yang berjudul Kelayakan Usaha Kapulaga (Amomum

cardamomum) di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Wilayah

KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kedua orangtua (Suwanto dan Parjini), Adikku Melia Piskawati yang selalu

memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayang.

2. Prof. Dr. Ir. Hardjanto, MS selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan masukan selama penelitian

hingga penulisan skripsi ini selesai.

3. Dr. Ir. Endes N Dahlan, MS sebagai dosen penguji Departemen Konservasi

Sumber daya Hutan dan Ekowisata.

4. Dr. Ir. Istomo, MS sebagai dosen penguji Departemen Silvikultur.

5. Ir. Rita Kartika Sari, MSi sebagai dosen penguji Departemen Teknologi

Hasil Hutan.

6. Seluruh dosen fakultas Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan

pelajaran yang berguna selama menjadi mahasiswa fakultas kehutanan IPB.

7. Drs. Wahyu Agus Setiono, MM dari Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah

yang telah memberikan arahan dan masukan selama penelitian.

8. Perum Perhutani KPH Kedu Selatan yang telah memberikan kesempatan

untuk melakukan penelitian di Desa Sedayu.

9. Bapak Narto, Kosim, Sutrisno, Triyono, yang telah membantu dalam

penelitian.

10. yogy karunia, S. Kom dan Agus Darmanto yang telah membantu dan

memberikan masukan selama penelitian.

11. Andi Rustandi, S. Hut dan Afwan afwandi yang telah membantu dan

memberikan masukan dalam penulisan skripsi.

12. Maulani, S. Hut yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan.

Page 8: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

ii

13. Teman-teman sebimbingan skripsi Handoko Agung Prabowo S. Hut, Ayu

Purwaningtyas, S. Hut, dan Dwi Apriyanto, S. Hut.

14. Teman-temanku Andre, Suke, Danes, Linda, Elisda, Aci, Amel, Sentot,

Hania, Miranti, Suci, Andin, Kris, Iffah, Dola, Sifa, Ani, Putri dan seluruh

rekan Manajemen Hutan lainnya yang tidak bisa disebutkan penulis satu-

persatu.

Penulis menyadari bahwasanya skripsi saya tentunya didasarkan pada sudut

pandang dan bekal pengetahuan yang penulis miliki ini masih jauh dari sempurna.

Keluasan sudut pandang dan pengetahuan yang pembaca miliki akan sangat

bermanfaat untuk kritik dan saran sehingga membantu menyempurnakan tulisan

ini. Semoga skripsi ini dapat berfungsi dan memberikan manfaat sebagaimana

yang seharusnya bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2011

Penulis

Page 9: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 27 April 1988 dari

pasangan Suwanto dan Parjini sebagai anak pertama dari dua

bersaudara. Jenjang pendidikan formal yang telah dilalui

penulis antara lain SD Negeri Teluk Pucung Asri tahun 1994-

2000, SLTP Negeri 1 Bekasi tahun 2000-2003 dan Sekolah

Menengah Umum di SMU Negeri 2 Bekasi tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian

Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Program Studi

Manajemen Hutan Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Pada

semester 6 tahun 2009 penulis memilih laboratorium Politik, Ekonomi, Sosial

Kehutanan (Poleksoshut) sebagai bidang keahlian.

Penulis telah mengikuti berbagai kegiatan praktek lapangan antara lain

Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) pada bulan Juli 2008 di Sancang

Kamojang Jawa Barat. Kemudian pada bulan Juli-Agustus 2009 penulis

melakukan Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di Gunung Walat dan Tanggeung,

Sukabumi. Penulis juga melakukan Praktek Kerja Lapang di PT Balikpapan

Forest Industries (BFI) pada bulan Maret-April 2010.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif pada beberapa organisasi

kemahasiswaan diantaranya sebagai pengurus dan anggota Staf bidang Hubungan

Luar (Hublu) Kehutanan Himpunan Mahasiswa Profesi Forest Management

Student Club (Himpro FMSC) tahun 2007-2008, anggota Public Relation (PR)

International Forest Student Association (IFSA) tahun 2007-2008. Penulis juga

aktif sebagai panitia dan peserta seminar baik tingkat lokal maupun nasional.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada

Program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor,

penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi berjudul Kelayakan Usaha

Kapulaga (Amomum cardamomum) di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten

Purworejo, Wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah di

bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Hardjanto, MS.

Page 10: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Informasi Umum Tentang Kapulaga ......................................... 4

2.2 Tegakan Pinus Sebagai Tempat Naungan Kapulaga ................ 5

2.3 Perbedaan Proyek dengan Bisnis ............................................ 5

2.4 Analisis Kelayakan Usaha ...................................................... 6

2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran .......................................... 6

2.4.2 Aspek Teknis ................................................................. 8

2.4.3 Aspek Manajemen ........................................................ 9

2.4.4 Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan ...................... 9

2.4.5 Aspek Finansial.............................................................. 10

2.5 Analisis Sensitivitas ................................................................. 11

2.6 Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat .............. 12

2.7 Kelompok Tani Hutan .............................................................. 13

2.8 Agroforestry ............................................................................. 13

2.9 Penelitian Terdahulu .................................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 15

3.2 Alat dan Sasaran Penelitian ...................................................... 15

3.3 Asumsi ..................................................................................... 15

Page 11: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

iv

3.4 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 15

3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 16

3.6 Metode Analisis Proyek .......................................................... 16

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK

4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 21

4.2 Keadaan Lapangan .................................................................. 22

4.3 Sosial Ekonomi ........................................................................ 22

4.4 Karakteristik Responden .......................................................... 24

4.5 Deskripsi Proyek ..................................................................... 25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kelayakan Usaha Tanaman Obat Kapulaga .............................. 27

5.1.1 Arus Penerimaan ............................................................. 27

5.1.2 Arus Biaya ...................................................................... 28

5.1.3 Analisis Finansial Pengusahaan Kapulaga ...................... 30

5.1.4 Analisis Sensitivitas ........................................................ 31

5.1.5 Aspek Teknis .................................................................. 32

5.1.6 Aspek Manajemen .......................................................... 36

5.1.7 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan ........................ 38

5.2 Prospek Pemasaran Kapulaga ................................................... 39

5.2.1 Bentuk Pasar ................................................................. 39

5.2.2 Peluang Pasar ................................................................. 39

5.2.3 Segmentasi Pasar ............................................................ 39

5.2.4 Strategi Pemasaran .......................................................... 40

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................. 43

6.2 Saran ....................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 44

LAMPIRAN ............................................................................................... 46

Page 12: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

v

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Jumlah desa dan luas kecamatan Kabupaten Purworejo ...................... 21

2. Data penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Sedayu ................ 24

3. Data penduduk berdasarkan pendidikan masyarakat Desa Sedayu ........ 25

4. Perkiraan penjualan kapulaga per tahun lahan seluas 25 ha di

Desa Sedayu ........................................................................................ 28

5. Perincian penggunaan biaya investasi peralatan per tahun lahan

seluas 25 ha di Desa Sedayu ............................................................... 28

6. Biaya variabel pengusahaan kapulaga lahan seluas 25 ha di Desa

Sedayu ................................................................................................. 30

7. Kriteria kelayakan finansial pengusahaan kapulaga pada

Desa Sedayu ....................................................................................... 30

8. Hasil sensitifitas dari kedua skenario .................................................... 32

9. Ketinggian, suhu, dan kemiringan pada lokasi usaha dan syarat

tumbuh tanaman kapulaga ................................................................. 32

Page 13: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

vi

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Lokasi usaha kapulaga di Desa Sedayu ................................................ 33

2. Buah kapulaga ..................................................................................... 35

3. Pengeringan buah kapulaga .................................................................. 36

4. LMDH Sedyo Rahayu ......................................................................... 37

5. Pohon pinus dan tanaman kapulaga ...................................................... 38

6. Saluran pemasaran pengusahaan kapulaga pada Desa Sedayu .............. 41

Page 14: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Perkiraan penjualan tahun pertama ....................................................... 46

2. Perkiraan penjualan tahun kedua .......................................................... 47

3. Perkiraan penjualan tahun ketiga .......................................................... 48

4. Perkiraan penjualan tahun keempat ...................................................... 49

5. Biaya variabel tahun pertama (biaya persemaian selama 6 bulan) ......... 50

6. Biaya variabel tahun ke 1-5 .................................................................. 51

7. Penghitungan aliran kas dan kriteria kelayakan investasi ...................... 53

8. Analisis sensitivitas (penurunan harga jual 8,5%) ................................. 55

9. Analisis sensitivitas (peningkatan sistem bagi hasil LMDH 5,5%) ....... 57

Page 15: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam dan obat tradisional yang telah

digunakan oleh sebagian besar masyarakat secara turun menurun. Komoditi ini

bersumber dari sektor pertanian melalui sub sektor perkebunan cukup besar

sehingga dapat menjadi sumber devisa terbesar bagi Indonesia dan meningkatkan

pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Tanaman obat merupakan salah satu komoditi hasil hutan bukan kayu yang

sangat potensial untuk dikembangkan. Menurut Zuhud et al. (2000) dalam Badan

Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (2007), di kawasan hutan Indonesia

terdapat lebih dari 1200 jenis tanaman obat, tapi baru sekitar 180 jenis tanaman

yang telah dieksploitasi dan dikembangkan serta dimanfaatkan untuk bahan baku

industri obat-obatan dan jamu. Potensi yang begitu besar karena keragaman jenis

dan khasiat dari tanaman obat yang ada di kawasan hutan Indonesia membuka

peluang dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan dan pengembangan

teknologi,

Penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung

meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan

yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Obat tradisional dan tanaman

obat banyak digunakan masyarakat menengah kebawah terutama dalam upaya

pencegahan penyakit (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun

mempunyai suplai yang masih relatif kecil adalah kapulaga (Ammomum

cardamomum) (Pusat Studi Biofarmaka 2009). Tanaman kapulaga merupakan

salah satu diantara tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan

berprospek cerah.

KPH Kedu Selatan yang telah mengusahakan tanaman pinus di Desa

Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo yang bekerjasama dengan

masyarakat sekitar hutan. Dalam mengelola hutan, Perum Perhutani tidak sekedar

Page 16: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

2

memanfaatkan hutan dan hasil hutan, tetapi juga berkewajiban meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, ketahanan pangan dan lapangan kerja.

Perhutani merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang kehutanan

(khusus di Pulau Jawa), mempunyai peluang pengembangan tanaman obat yang

cukup potensial. Pelaksanaan perhutanan sosial menerapkan sistem manajemen

hutan dengan pola tanaman campuran antara jenis tanaman hutan dan tanaman

pertanian. Tanaman pertanian pada umumnya adalah jenis tanaman yang tidak

tahan terhadap naungan, sehingga untuk masa yang akan datang diperlukan

tanaman yang tahan naungan. Salah satu tanaman yang direkomendasikan untuk

dikembangkan adalah kapulaga.

1.2 Perumusan Masalah

Meningkatnya harga obat-obatan sebagai krisis ekonomi yang

berkepanjangan, telah memberikan peluang bagi perkembangan industri obat

tradisional. Banyaknya industri obat tradisional yang berkembang saat ini

berpengaruh langsung terhadap peningkatan permintaan tanaman obat sebagai

bahan baku. Kapulaga sebagai salah satu tanaman yang digunakan oleh industri

obat tradisional memiliki peluang yang cukup prospektif. Selain digunakan

sebagai tanaman obat, kapulaga juga berfungsi sebagai tanaman rempah dan

penghasil minyak atsiri.

Walaupun potensi pengembangan kapulaga di Indonesia cukup tinggi,

namun peningkatan produksinya selama ini belum mencukupi kebutuhan pasar

dalam dan luar negeri. Rendahnya produksi kapulaga ini disebabkan oleh berbagai

faktor, antara lain areal tanam yang kurang luas, pemeliharaan tanaman yang

kurang intensif, pemupukan yang kurang tepat, kurangnya usaha pemberantasan

terhadap hama dan penyakit, serta pemanenan yang salah. Selain itu, rendahnya

produksi kapulaga di Indonesia juga disebabkan oleh pengusahaan kapulaga yang

masih terbatas pada tingkat keluarga dan kelompok masyarakat, atau yang disebut

perkebunan rakyat. Perkebunan besar yang dimiliki oleh negara dan swasta tidak

memberikan kesempatan bagi tumbuh kembangnya tanaman kapulaga di

Indonesia.

Page 17: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

3

Sehubungan dengan hal tersebut, petani Desa Sedayu Kecamatan Loano

mencoba mengoptimalkan penggunaan lahan Perhutani dengan menanam

kapulaga sebagai tanaman sela pada tegakan pinus. Terpilihnya kapulaga sebagai

tanaman sela bukan tanpa alasan. Pada dasarnya penanaman secara tumpang sari

dapat lebih menguntungkan apabila tanaman yang ditumpangsarikan dapat

memanfaatkan sumber lingkungan secara maksimal selama masa

pertumbuhannya. Dalam hal ini hasil dapat ditingkatkan dengan pemilihan

kombinasi tanaman yang sesuai, penggunaan varietas yang berproduksi tinggi,

dan pengaturan kerapatan tanaman yang tepat. Oleh karenanya, keputusan untuk

melakukan kegiatan konservasi dari budidaya pohon pinus ke tumpang sari

dengan kapulaga perlu dikaji lebih lanjut dari segi finansial agar terhindar dari

resiko kerugian yang besar.

Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan yang perlu dijawab dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kelayakan finansial pengusahaan tanaman kapulaga di Desa

Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo wilayah KPH Kedu Selatan ?

2. Bagaimana prospek pemasaran kapulaga di Desa Sedayu Kecamatan Loano

Kabupaten Purworejo di wilayah KPH Kedu Selatan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengukur kelayakan pengembangan usaha tanaman obat kapulaga di Desa

Sedayu Kecamatan Loano wilayah KPH Kedu Selatan.

2. Mengkaji prospek pemasaran kapulaga.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan untuk pihak-

pihak terkait dalam upaya pengembangan usaha tanaman obat kapulaga,

khususnya melalui sistem usaha berbasis pertanian yang lebih baik agar

pendapatan petani dari hasil tanaman obat kapulaga dapat ditingkatkan.

Page 18: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Informasi umum tentang Kapulaga

Kapulaga adalah komoditas rempah yang sudah dikenal sejak ribuan tahun

sebelum Masehi. Dalam perdagangan dunia, kapulaga disebut sebagai Cardamom.

Ada dua macam Cardamom. Pertama True Cardamom alias kapulaga sabrang

yang berasal dari India. Kedua adalah False Cardamom atau kapulaga lokal dari

Indonesia. Nama latin True Cardamon adalah Elettaria cardamomum. Ada dua

varietas E. cardamomum, pertama E. cardamomum varietas malabar dan kedua E.

cardamomum varietas mysore. Jenis kapulaga yang disebut sebagai kapulaga

palsu adalah Amomum cardamomum alias kapulaga lokal. Kapulaga digunakan

untuk masakan namun lebih banyak digunakan untuk campuran obat-obatan/jamu

(Anonim 2010).

Menurut Sinaga (2008) dalam Badan Penelitian dan Pengembangan

Kehutanan (2007), semua bagian tanaman ini baik batang maupun rimpangnya

juga dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan obat-obatan (obat batuk, panas,

rheumatik, sakit perut) maupun sebagai bumbu masakan. Tumbuhan ini tersebar

hampir di seluruh Indonesia, terutama di Jawa Barat dan Sumatera Selatan. Selain

di Indonesia, kapulaga banyak juga ditemukan di Srilanka, India, Guetamala,

Tanzania, Papua Nugini, dan Malabar.

Kapulaga lokal adalah tanaman dataran rendah. Tanaman ini hanya bisa

tumbuh baik dan berproduksi optimal pada lahan dengan ketinggian mulai dari 0

sampai dengan 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sebaliknya, kapulaga

sabrang tumbuh baik di dataran tinggi mulai dari 700 sampai dengan 1.500 mdpl.

Buah kapulaga lokal tumbuh berupa dompolan yang menempel di atas tanah. Tiap

dompolan berisi antara 10 sampai dengan 20 butiran buah. Buah kapulaga lokal

berbentuk bulat, berdiameter sekitar 1 cm. Dalam buah tersebut ada segmen-

segmen yang terpisah dan berisi butiran biji. Kulit buah kapulaga lokal berbulu

halus berwarna cokelat kemerahan dan menjadi cokelat terang keputihan setelah

tua. Buah kapulaga sabrang varietas malabar menempel pada malai yang tumbuh

memanjang ke atas sampai 50 cm, sementara varietas mysore malai buahnya

Page 19: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

5

menjalar di permukaan tanah dengan butiran buahnya juga menempel di tanah.

Penanaman kapulaga sabrang varietas mysore harus menggunakan mulsa.

Biasanya digunakan mulsa plastik untuk menjaga kualitas buahnya. Ukuran buah

kapulaga sabrang relatif lebih kecil dibanding kapulaga lokal. Bentuknya juga

agak memanjang. Kulit buah licin berwarna hijau muda dan menjadi kekuningan

setelah masak. Kapulaga lokal sudah mampu berproduksi pada umur 1,5 tahun

setelah tanam dengan bibit anakan yang baik, sedangkan kapulaga sabrang baik

yang varietas malabar maupun varietas mysore baru mulai berbuah pada umur 2

tahun (Anonim 2010).

2.2 Tegakan Pinus Sebagai Tempat Naungan Kapulaga

Kapulaga sebagai salah satu jenis tanaman obat dapat dibudidayakan di

bawah tegakan hutan melalui tumpangsari (agroforestry). Artinya dalam

pembudidayaan tanaman ini pun tidak memerlukan lahan tersendiri, dalam arti

tumbuh di bawah naungan tanaman lain sebagai tanaman sela atau tanaman

tumpangsari. Kapulaga hanya mau tumbuh baik di bawah naungan. Komoditas ini

cocok untuk dikembangkan sebagai tanaman tumpangsari pada kebun-kebun

tanaman keras. Misalnya di hutan jati, kebun kopi, kakao, petai, jeruk dan lain-

lain yang bagian bawah tegakannya masih menerima sedikit sinar matahari.

Kapulaga juga dapat tumbuh subur di tempat teduh atau di bawah kayu tegakan

Perhutani, yang sebagian besar berupa tanaman pinus.

Satu-satunya pinus yang sebaran alaminya sampai di selatan katulistiwa. Di

Asia Tenggara menyebar di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia

dan Filipina. Tersebar 23oLU-2

oLS. Tumbuh pada ketinggian 30-1.800 mdpl,

pada berbagai tipe tanah dan iklim. Curah hujan tahunan rata-rata 3.800 mm di

Filipina hingga 1.000-1.200 mm di Thailand dan Burma. Di tegakan alam

Sumatra (Aceh, Tapanuli dan Kerinci). Suhu tahunan rata-rata 19-28oC

(Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan 2010).

2.3 Perbedaan Proyek Dengan Bisnis

Menurut Gittinger (1986) proyek merupakan suatu kegiatan yang

mengeluarkan uang/biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil dan

Page 20: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

6

merupakan wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan,

dan pelaksanaan dalam satu unit. Menurut Umar (2003) kegiatan proyek dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu

terbatas dengan alokasi sumberdaya tertentu, dan dimaksudkan untuk

melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya :

membangun pabrik, membuat produk baru, atau mengikuti pameran.

Sedangkan bisnis memiliki kegiatan-kegitan yang tidak hanya membangun

proyek, tetapi yang utama justru operasionalisasinya, sehingga beberapa aspek

potensial, kepuasan konsumen, dan persaingan bisnis telah menjadi hal yang

penting. Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya

suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan studi kelayakan

bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya

menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan (Umar 2003).

2.4 Analisis Kelayakan Usaha

Analisis kelayakan usaha mencangkup beberapa aspek antara lain : aspek

pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan

lingkungan, serta aspek finansial. Analisis kelayakan usaha yang disusun

merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya,

cara produksi, cara melakukan pemasaran dan cara memperlakukan lingkungan

organisasi. Dalam kenyataannya tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek

yang benar-benar dibutuhkan saja yang perlu dianalisis untuk dibahas lebih lanjut.

2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar adalah titik pertemuan antara permintaan dan penawaran jenis produk

atau jasa sehingga tercapai kesepakatan dalam transaksi. Dalam konteks ini, pasar

bukan hanya diartikan sebagai pertemuan secara fisik antara penjual dan pembeli,

tetapi terjadinya deal ketika pembeli menyetujui dan sepakat untuk menerima

harga yang ditawarkan penjual baik yang dilakukan secara fisik – melalui tatap

Page 21: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

7

muka, suara (by phone), penglihatan (by code) di pasar modal maupun melalui

tulisan/catatan (by internet) (Subagyo 2007).

Konsep pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler 2005).

Pemasaran lebih mengutamakan kepuasan pelanggan. Lagipula perusahaan

mengawalinya dengan mencari tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan. Barulah

kemudian dicari tahu produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.

Laba justru diharapkan diperoleh dari kepuasan konsumen yang nantinya membeli

dalam jumlah banyak, terus-terusan dan mungkin dengan harga yang

menguntungkan (Amir 2005).

Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang :

1. Permintaan dan Penawaran

Permintaan pasar pada dasarnya menunjukkan besarnya kuantitas

permintaan konsumen atas produk atau jasa. Permintaan (demand) adalah

jumlah barang yang tersedia dibeli para pembeli pada pasar tertentu dengan

harga tertentu dan pada waktu tertentu.

Penawaran adalah produk yang tersedia dan siap untuk memenuhi

kebutuhan manusia. Produk yang dihasilkan produsen dan didistribusikan

melalui saluran-saluran pemasaran yang ada (wholesale, grosir, agen) tersebar

ke berbagai lokasi (daerah) dan mendekat kepada konsumen. Persediaan

produk tertentu terdapat di suatu lokasi (daerah) memiliki volume terbatas dan

akan dibeli sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat (rumah tangga,

perusahaan, industri) yang jumlahnya juga tertentu. Volume produk sejenis

yang tersedia dalam wilayah tertentu untuk dijual itulah yang disebut

penawaran (Subagyo 2007).

2. Peluang Pasar

Berdasarkan analisis permintaan dan penawaran, jumlah permintaan dan

jumlah penawaran pada periode tertentu akan mempunyai selisih (excess). Jika

jumlah permintaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah penawaran,

disebut excess demand. Sebaliknya, jika jumlah penawaran lebih besar

Page 22: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

8

dibandingkan jumlah permintaan, disebut excess supply. Peluang pasar yang

muncul apabila jumlah permintaan lebih besar dibandingkan jumlah penawaran

atau terjadi excess demand (Subagyo 2007).

3. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan bagian penting dalam menetukan strategi

pemasaran. Segmentasi pasar adalah menggolongkan konsumen yang ada dan

potensial bagi produk dan jasa atas dasar kebutuhan dan keinginan mereka

secara umum (Umar 2003).

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dapat didekati dengan konsep bauran pemasaran atau

marketing mix. Umar (2003) bagi pemasaran produk barang, manajemen

pemasaran akan dipecah menjadi 4 (empat) kebijakan pemasaran yang lazim

disebut sebagai bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P dalam pemasaran

yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu produk (product), harga (price),

saluran distribusi (place), dan promosi (promotion).

Pada umumnya perusahaan atau organisasi tidak memasarkan produknya

langsung kepada pengguna akhir, diantaranya terdapat perantara yang

menjalankan fungsi pemasaran. Perantara ini membentuk saluran pemasaran

yang juga disebut sebagai saluran dagang atau distribusi. Keputusan-keputusan

saluran pemasaran termasuk diantara keputusan paling penting yang dihadapi

manajemen.

2.4.2 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses

pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut

selesai dibangun.

Beberapa pertanyaan utama yang perlu mendapat jawaban dari aspek teknis

ini adalah :

1. Lokasi bisnis, yakni di mana suatu bisnis akan dilaksanakan baik untuk

pertimbangan lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan pabrik.

2. Seberapa besar skala operasi/luas produksi ditetapkan untuk mencapai suatu

tingkatan skala ekonomis.

Page 23: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

9

3. Kriteria pemilihan mesin dan equipment (perlengkapan) utama serta alat

pembantu mesin dan equipment (perlengkapan).

4. Bagaimana proses produksi dilakukan dan layout pabrik yang dipilih, termasuk

juga layout bangunan dan fasilitas lain.

5. Apakah jenis teknologi yang diusulkan cukup tepat, termasuk di dalamnya

pertimbangan variabel sosial yaitu kemampuan atau penerimaan masyarakat

terhadap teknologi yang digunakan. (Nurmalina et al. 2009).

2.4.3 Aspek Manajemen

Manajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam

implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen lainnya. Aspek ini

berfungsi untuk aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

dan pengendalian (Umar 2003). Aspek manajemen yang dianalisis adalah aspek :

Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating

(Pelaksanaan), dan Controlling (Pengendalian). Perencanaan merupakan

perencanaan pengembangan proyek yang akan dilakukan. Pengorganisasian

merupakan pembagian tugas yang dilakukan dalam menjalankan operasional

usaha. Pelaksanaan merupakan bagaimana petani menjalankan usaha kapulaga,

dan Pengendalian adalah bagaimana petani dalam usaha budidaya kapulaga dapat

melakukan kontrol terhadap semua objek.

2.4.4 Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan

Pada aspek ekonomi dapat memberikan peluang peningkatan pendapatan

masyarakat. Sedangkan pada aspek sosial yang dipelajari adalah penambahan

kesempatan kerja atau pengangguran. Aspek ini mempelajari pemerataan

kesempatan kerja terhadap masyarakat sekitar. Pada aspek lingkungan

mempelajari bagaimana pengaruh bisnis tersebut terhadap lingkungan, apakah

dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin rusak

(Nurmalina et al. 2009).

Page 24: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

10

2.4.5 Aspek Finansial

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek

bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan

manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan

pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk

membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai

apakah proyek akan dapat berkembang terus (Umar 2003).

Dalam analisis finansial terdapat kriteria kelayakan investasi. Menurut

Gittinger (1986) menyebutkan bahwa dana yang diinvestasikan itu layak atau

tidak akan diukur melalui kriteria investasi itu Net Present Value, Net Benefit Cost

Ratio, dan Internal Rate of Return.

1. Net Present Value (NPV)

Suatu bisnis dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang

diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya

disebut manfaat bersih atau arus kas bersih. Suatu bisnis dinyatakan layak jika

NPV lebih besar dari 0 (NPV > 0) yang artinya bisnis menguntungkan atau

memberikan manfaat. Dengan demikian jika suatu bisnis memppunyai NPV lebih

kecil dari 0 maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan (Nurmalina et al.

2009).

Net present value yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan

nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan

(Umar 2003).

2. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama

dengan 0 (Nurmalina et al. 2009). Perhitungan IRR digunakan untuk mengetahui

persentase keuntungan dari suatu proyek tiap tahunnya dan menunjukkan

kemampuan proyek dalam pengembalian pinjaman. Jika dengan tingkat diskonto

tertentu, nilai NPV menjadi sebesar nol, maka proyek yang bersangkutan berada

Page 25: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

11

dalam posisi kembali modal yang berarti proyek dapat melunasi bunga

penggunaan uang.

3. Benefit Cost Ratio (BCR)

Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio) adalah rasio antara manfaat bersih yang

bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif (Nurmalina et al.

2009). Perhitungan ini digunakan untuk melihat tingkat manfaat yang akan

diperoleh dari biaya yang dikeluarkan. Suatu proyek dikatakan layak jika BCR

lebih besar atau sama dengan satu (BCR ≥ 1). Hal ini berarti proyek tersebut layak

untuk dilaksanakan. Sedangkan jika nilai BCR lebih kecil dari satu (BCR < 1),

maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, karena hal tersebut berarti

manfaat yang akan diperoleh dari suatu proyek lebih kecil dibandingkan dengan

biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

4. Payback Period (PBP)

Merupakan metode analisis kelayakan investasi untuk menilai jangka waktu

(tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu proyek. Proyek

layak jika masa pemulihan modal investasi lebih pendek dari usia ekonomis.

Proyek tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebih lama dibandingkan

usia ekonominya (Subagyo 2007). Metode Payback Period ini merupakan metode

pelengkap penilaian investasi.

2.5 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas adalah suatu teknik analisis untuk menguji secara

sistematis apa yang akan terjadi pada kapasitas penerimaan suatu proyek apabila

terdapat kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat dalam

perencanaan. Jika suatu proyek sudah diputuskan untuk dilaksanakan dengan

didasarkan pada analisis serta hasil evaluasi NPV, IRR, BCR, dan PBP pada

kenyataannya tidak menutup kemungkinan kesalahan dalam perhitungan-

perhitungan misalnya perubahan harga produk. Dengan adanya kemungkinan

tersebut harus diadakan analisis kembali untuk mengetahui sampai sejauh mana

dapat diadakan penyesuaian akibat perubahan-perubahan yang terjadi.

Page 26: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

12

Menurut Gittinger (1986) hasil analisis terhadap suatu proyek harus diteliti

kembali untuk melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang

berubah-ubah yang disebut sebagai analisis sensitivitas. Hal tersebut merupakan

satu cara untuk menarik perhatian kepada masalah utama analisis proyek, yaitu

proyeksi yang selalu menghadapi ketidakpastian yang dapat saja terjadi pada saat

proses pelaksanaan proyek. Masalah-masalah utama yang sensitif terjadi

perubahan adalah pada bidang : perubahan harga jual produk, keterlambatan

pelaksanaan proyek, kenaikan biaya, dan perubahan volume produksi.

2.6 Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)

Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) merupakan

suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum

Perhutani dan masyarakat desa hutan atau Perum Perhutani dan masyarakat desa

hutan dengan pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan jiwa berbagi,

sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat

sumberdaya hutan dapat diwujudkkan secara optimal dan proporsional (Perum

Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten 2011).

Maksud dari PHBM menurut Perum Perhutani dalam SK Ketua Dewan

Pengawas PT. Perhutani (Persero) Nomor 136/KPTS/DIR/2001 adalah untuk

memberikan arah pengelolaan hutan dengan memadukan aspek-sapek ekonomi

dan sosial secara proporsional guna mencapai visi dan misi perusahaan, PHBM

bertujuan untuk :

a. Meningkatkan tanggungjawab perusahaan, MDH dan pihak yang

berkepentingan terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat sumberdaya hutan.

b. Meningkatkan peran perusahaan, MDH dan pihak lain yang berkepentingan

terhadap pengelolaan sumberdaya hutan.

c. Menyelaraskan kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan sesuai dengan kegiatan

pembangunan wilayah sesuai dengan kondisi dan dinamika sosial Masyarakat

Desa Hutan.

d. Meningkatkan mutu sumberdaya hutan sesuai dengan karakteristik wilayah.

e. Meningkatkan pendapatan perusahaan, MDH serta pihak yang berkepentingan

secara simultan (Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah 2011).

Page 27: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

13

2.7 Kelompok Tani Hutan (KTH)

KTH adalah perkumpulan orang yang tinggal di sekitar hutan yang

menyatukan diri dalam usaha-usaha di bidang sosial ekonomi untuk

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan ikut serta melestarikan hutan

dengan prinsip kerja dari, oleh dan untuk anggota.

Suharjito (1994) dalam Fijriani (2008) menyatakan bahwa pembentukan

dan pembinaan KTH merupakan pendekatan baru dalam upaya mewujudkan

partisipasi masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan negara.

Pembentukan dan pembinaan KTH merupakan pendekatan baru dalam upaya

mewujudkan partisipasi masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan

negara.

2.8 Agroforestry

Dalam Bahasa Indonesia, kata agroforestry dikenal dengan istilah wanatani

atau agroforestri yang arti sederhananya adalah menanam pepohonan di lahan

pertanian. Menurut De Foresta dan Michon (1997) dalam Balai Pengelolaan DAS

Pemali Jratun (2010), agroforestri dapat dikelompokkan menjadi dua sistem, yaitu

sistem agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks. Sistem

agroforestri sederhana adalah suatu sistem pertanian di mana pepohonan ditanam

secara tumpangsari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan

bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak

dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan

sehingga membentuk lorong/pagar.

Jenis-jenis pohon yang ditanam sangat beragam, bisa yang bernilai ekonomi

tinggi (kelapa, karet, cengkeh, kopi, kakao, nangka, melinjo, petai, jati, mahoni)

atau bernilai ekonomi rendah (dadap, lamtoro, kaliandra). Jenis tanaman semusim

biasanya berkisar pada tanaman pangan (padi gogo, jagung, kedelai, kacang-

kacangan, ubi kayu), sayuran, rerumputan atau jenis-jenis tanaman lainnya.

Sistem agroforestri kompleks, adalah suatu sistem pertanian menetap yang

melibatkan banyak jenis pepohonan (berbasis pohon) baik sengaja ditanam

maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani

mengikuti pola tanam dan ekosistem yang menyerupai hutan. Di dalam sistem ini,

Page 28: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

14

selain terdapat beraneka jenis pohon, juga tanaman perdu, tanaman memanjat

(liana), tanaman musiman dan rerumputan dalam jumlah banyak.

2.9 Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian mengenai kelayakan pengusahaan

tanaman obat :

1. Plasmanutfah tumbuhan obat Indonesia yang melimpah merupakan aset

nasional bernilai tinggi yang potensial untuk pengembangan industri

agromedisin. Aset ini perlu dikelola dengan bijaksana secara lestari untuk

menghindari kelangkaan atau kepunahan suatu spesies tumbuhan obat.

Permintaan yang tinggi akan obat alami di dalam maupun di luar negeri

merupakan peluang besar yang menggiurkan namun harus tetap memerhatikan

dan memprioritaskan penyediaan bahan obat alami yang berkualitas, aman, dan

bermanfaat. Menghadapi era pasar bebas dan persaingan global, kemampuan

ekspor berbagai komoditas tumbuhan obat akan menghadapi persaingan yang

lebih ketat (Dorly 2005).

2. Agobisnis dan Agroindustri berbasis tanaman obat mempunyai prospek ke

depan yang bagus sebagai sumber pendapatan pembangunan. Selain trend back

to nature yang saat ini mengemuka juga karena keanekaragaman hayati yang

dimiliki Indonesia. Namun demikian pengembangan tanaman obat ini

memerlukan daya dukung teknologi, infrastruktur dan kelembagaan serta

dukungan politik dari pemerintah (Nurkhazanah 2006).

Page 29: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten

Purworejo wilayah KPH Kedu Selatan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

Waktu pengambilan data berlangsung selama bulan Juli sampai Agustus 2010.

3.2 Alat dan Sasaran Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, alat tulis,

kamera, komputer, kalkulator dan Software Microsoft Excel. Sasaran penelitian

adalah 40 orang petani tumbuhan kapulaga, orang pedagang pengumpul,

pedagang pengecer, pengurus LMDH Sedyo Rahayu dan staff KPH Kedu Selatan

Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.

3.3 Asumsi

Dalam penelitian ini terdapat beberapa asumsi yang digunakan untuk

mempermudah analisis. Asumsi-asumsi tersebut sebagai berikut :

1) Jangka waktu/umur proyek adalah 5 tahun. Berdasarkan pertimbangan bahwa

tanaman kapulaga dapat tumbuh sampai umur 5-6 tahun (Subagyo 2007).

2) Panen pertama dihasilkan setelah umur kapulaga 1,5 tahun.

3) Panen berikutnya dilakukan sebulan sekali dalam setahun.

4) Harga merupakan yang terjadi pada saat dilaksanakan penelitian.

5) Tingkat suku bunga (discount rate) yang digunakan adalah suku bunga BNI

pada tahun 2009 yaitu 13% (Gustia 2009).

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh langsung melalui pengamatan dan wawancara

dengan metode kuesioner kepada 40 petani kapulaga, pedagang pengumpul,

pedagang pengecer, para pengurus LMDH Sedyo Rahayu, dan staf PMDH KPH

Kedu Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah. Data sekunder diperoleh dari

Page 30: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

16

berbagai informasi dan sumber melalui berbagai instansi, seperti KPH Kedu

Selatan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah, LMDH Sedyo Rahayu yang

mencangkup keadaan fisik lingkungan serta keadaan sosial ekonomi Desa Sedayu,

perpustakaan IPB, penelusuran internet, dan berbagai studi literatur yang

berkaitan dengan topik atau bahan penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data primer dengan menggunakan metode nonrandom

sampling atau nonprobability sampling, artinya setiap elemen populasi tidak

mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Metode

nonprobability sampling yang dipilih adalah Purposive Sampling.

Purposive Sampling yaitu suatu sampling dimana pemilihan elemen-elemen

untuk menjadi anggota sampel didasarkan atas pertimbangan yang tidak acak,

biasanya sangat subjektif sifatnya. Artinya setiap elemen tidak mendapatkan

kesempatan yang sama untuk dipilih (Supranto 1992). Sesuai dengan namanya,

sample diambil dengan maksud atau tujuan tertentu sebanyak 40 orang.

Didasarkan pada acuan minimal 30 sampel untuk penelitian deskriptif (Umar

2002). Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti

menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang

diperlukan bagi penelitiannya.

Metode untuk mengetahui prospek pasar adalah dengan survei, dimana

dalam pengambilan sampel respon dilakukan dengan metode Snowball Sampling

merupakan identifikasi dimulai dari seseorang yang mempunyai kriteria yang

masuk dalam kesimpulan penelitian. Dari identifikasi permulaan ini selanjutnya

akan ditemukan unit sampel berikutnya (Wahana Statistika 2010). Artinya

menentukan sampel awal yang kemudian menetukan sampel berikutnya

berdasarkan informasi yang diperoleh.

3.6 Metode Analisis Proyek

a) Analisis pasar dan pemasaran

Pada analisis pasar dan pemasaran, aspek yang dikaji adalah mengetahui

bentuk dan potensi pasar, proyeksi permintaan dan penawaran, dan strategi

Page 31: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

17

pemasaran. Semua aspek tersebut diukur dengan menggunakan teknik yang sesuai

dengan kebutuhan yang diperlukan dan sumber data yang diperoleh.

b) Analisis Pengembangan usaha, meliputi: aspek teknis dan teknologi, aspek

manajemen, sosial ekonomi dan lingkungan, serta aspek finansial.

Aspek teknis meliputi penentuan kapasitas produksi dan lokasi serta proses

produksi. Aspek manajemen yang dianalisis adalah aspek : Planning

(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), dan

Controlling (Pengendalian). Pada analisis sosial ekonomi ditentukan sampai

sejauh mana usaha ini mampu memberikan manfaat secara ekonomi kepada

masyarakat sekitar. Untuk aspek lingkungan, bagaimana pengaruh bisnis tersebut

terhadap lingkungan. Analisis aspek finansial diperlukan untuk mengkaji jumlah

dana yang dibutuhkan dalam mendirikan suatu usaha dan menjalankannya.

c) Kriteria Kelayakan Investasi

Pada analisis kelayakan pengembangan usaha digunakan analisis kriteria

investasi. Kriteria investasi yang dibutuhkan adalah Net Present Value, Internal

Rate of Return, Benefit Cost Ratio, dan Payback Period.

1) Net Present Value (NPV)

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai

sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih. Menurut Nurmalina et al. (2009)

rumus NPV adalah sebagai berikut :

Dimana : NPV = Net Present Value

Bt = Keuntungan pada tahun ke-t

Ct = Biaya pada tahun ke-t

n = Umur ekonomis dari suatu proyek

i = Suku bunga yang berlaku

Page 32: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

18

Apabila NPV ≥ 0, maka proyek dinilai menguntungkan untuk dijalankan.

Namun bila NPV ≤ 0, maka proyek dinilai tidak menguntungkan untuk

dijalankan.

2) Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang

investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa-masa

mendatang. IRR adalah tingkat discount rate yang menghasilkan NPV sama

dengan nol. Menurut Nurmalina et al. (2009) rumus IRR adalah sebagai berikut :

Dimana : IRR = Internal Rate of Return

NPV(+) = NPV bernilai positif

NPV(-) = NPV bernilai negatif

i(+) = suku bunga yang membuat NPV positif

i(-) = suku bunga yang membuat NPV negatif

Jika IRR dari suatu proyek sama dengan tingkat suku bunga, maka NPV

dari proyek tersebut sama dengan nol. Jika IRR ≥ 1, maka proyek layak untuk

dijalankan, begitu pula sebaliknya.

3) Benefit Cost Ratio (BCR)

Untuk menghitung indeks ini terlebih dahulu dihitung selisih antara

keuntungan dan biaya untuk setiap tahun t. Menurut Nurmalina et al. (2009)

rumus BCR adalah :

Dimana : Bt = Penerimaan (Benefit) bruto pada tahun ke-t

Ct = Biaya (Cost) bruto pada tahun ke-t

Page 33: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

19

n = Umur proyek

i = Tingkat suku bunga yang berlaku

t = Internal waktu

4) Pay Back Period (PBP)

Metode ini mencoba menghitung seberapa cepat investasi bisa kembali.

Menurut Nugroho (2008) periode pengambilan modal merupakan jangka waktu

yang diperlukan oleh suatu usaha untuk mengembalikan seluruh dana yang

diinvestasikan, yaitu ukuran lamanya waktu yang diperlukan agar seluruh modal

yang ditanamkan dapat dikembalikan/dibayar oleh manfaat yang dihasilkan dari

investasi tersebut. Oleh karena itu, satuan hasilnya adakah satuan waktu (bulan,

tahun, dan sebagainya). Apabila periode yang dibutuhkan lebih cepat dari yang

disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan. Namun bila tidak sesuai

dengan periode yang disyaratkan, maka proyek dikatakan tidak menguntungkan.

Menurut Nugroho (2008) rumus PBP adalah sebagai :

Dimana :

PBP = Pay Back Period

N = Periode investasi pada saat nilai kumulatif Bt – Ct negatif yang terakhir

(tahun)

M = Nilai kumulatif Bt – Ct negatif yang terakhir (Rp)

Bn = Benefit bruto pada tahun ke-n (Rp)

Cn = Biaya bruto pada tahun ke-n (Rp)

f) Analisis Sensitivitas

Teknik melakukan analisis sensitivitas adalah dengan cara menghitung

ulang ukuran kemanfaatan proyek dengan menggunakan perkiraan baru dari satu

atau lebih komponen biaya atau hasil. Tiap analisis sensitivitas harus dilaksanakan

secara terpisah untuk dapat mengestimasi pengaruh perubahan yang terjadi

terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam mengukur kemanfaatan proyek.

Page 34: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

20

Manfaat analisis sensitifitas adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan harga

produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya dan perubahan volume

produksi terhadap penilaian suatu investasi, yaitu dari layak menjadi tidak layak

dilaksanakan. Analisis sensitivitas dilakukan dalam dua skenario yakni : jika

terjadi penurunan harga produksi dan jika terjadi peningkatan sistem bagi hasil

LMDH.

g) Aliran Kas Proyek (Cash Flow)

Laporan aliran kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan

perubahan kas selama selama satu periode tertentu serta memberikan alasan

mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber - sumber

kas dan penggunaan-penggunaanya. Kas mempunyai tiga komponen utama, yaitu

Initial Cash Flow, Operasional Cash Flow, dan Terminal Cash Flow (Umar

2003).

1) Initial Cash Flow

Identifikasi pola aliran kas yang berhubungan dengan investasi diperlukan

untuk menentukan komponen Initial Cash Flow. Beberapa contoh yang terdapat

pada Initial Cash Flow adalah untuk tanah, pembuatan pabrik, pembayaran mesin-

mesin, pengeluaran untuk biaya pendahuluan dan sebelum operasi, serta penyedia

modal kerja.

2) Operational Cash Flow dan Terminal Cash Flow

Operational Cash Flow merupakan rencana keluar masuk dana jika proyek

sudah dioperasionalkan. Untuk menaksir aliran kas operasional perlu ditentukan

waktu yang diperkirakan. Pada umumnya, waktu yang digunakan dalam menaksir

aliran kas operasional ini disesuaikan dengan umur ekonomis investasi yang akan

dijalankan. Terminal Cash Flow terdiri dari nilai sisa aliran kas dan pengembalian

modal.

Page 35: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

21

BAB IV

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Lokasi Penelitian

Kabupaten Purworejo secara geografis berada pada 109o 47’ 28” Bujur

timur, 110o 08’ 20” Bujur Timur, 7

o 32’ Lintang Selatan, sampai dengan 7

o 54’

Lintang selatan, dengan luas wilayah 1.034,81 km2.

Sebelah utara : Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang

Sebelah timur : Kabupaten Kulon Progo Propinsi DIY

Sebelah selatan : Samudra Indonesia

Sebelah barat : Kabupaten Kebumen

Secara administratif, Kabupaten Purworejo meliputi 16 kecamatan yang

terdiri dari 494 desa. Adapun jumlah desa dan luas menurut kecamatan adalah

sebagai berikut :

Tabel 1 Jumlah desa dan luas kecamatan Kabupaten Purworejo

No. Kecamatan Jumlah Desa Luas Wilayah (km2)

1. Grabag 32 64,92

2. Ngombol 57 55,27

3. Purwodadi 40 53,96

4. Bagelen 17 63,76

5. Kaligesing 21 74,73

6. Purworejo 25 52,72

7. Banyuurip 27 45,08

8. Bayan 26 43,21

9. Kutoarjo 27 37,59

10. Butuh 41 46,08

11. Pituruh 49 77,42

12. Kemiri 40 92,05

13. Bruno 18 108,43

14. Gebang 25 71,86

15. Loano 21 53,65

16. Bener 28 94,08

Jumlah 494 1.034,81 Sumber : BPS Kabupaten Purworejo (2010)

Page 36: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

22

4.2 Keadaan Lapangan

a) Topografi

Keadaan rupa bumi (topografi) daerah Kabupaten Purworejo secara umum

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian selatan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 –

25 meter di atas permukaan air laut.

2. Bagian utara merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian antara 25 –

1.050 meter di atas permukaan air laut.

Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo berada pada

ketinggian 504 mdpl. Kawasan hutannya memiliki luas 221,8 Ha.

Sedangkan kemiringan lereng atau kelerengan di Kabupaten Purworejo

dapat dibedakan sebagai berikut :

a) Kemiringan 0 – 2% meliputi bagian selatan dan tengah wilayah Kabupaten

Purworejo.

b) Kemiringan 2 – 15% meliputi sebagian Kecamatan Kemiri, Bruno, Bener,

Loano, dan Bagelen.

c) Kemiringan 15 – 40% meliputi bagian utara dan timur wilayah Kabupaten

Purworejo.

d) Kemiringan > 40% meliputi sebagian Kecamatan Bagelen, Kaligesing, Loano,

Gebang, Bruno, Kemiri, dan Pituruh.

b) Iklim

Secara umum Kabupaten Purworejo mempunyai iklim tropis dengan dua

musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau yang datang setiap enam

bulan silih berganti. Suhu rata-rata 20oC – 32

oC. Sedangkan kelembaban rata-rata

antara 70 – 90% dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember sebesar 9.291

mm, diikuti bulan Januari sebesar 7.849 mm.

4.3 Sosial Ekonomi

a) Desa hutan

Desa Sedayu memiliki LMDH yang bernama LMDH Sedyo Rahayu.

LMDH Sedyo Rahayu yang berakta notaris pendirian No. 18 tanggal 16 Oktober

Page 37: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

23

2006. Memiliki anggota 457 KK dikelompokkan menjadi 6 Pokja dan mempunyai

Kelompok Tani Hutan (KTH) “RUKUN” yang mengelola hutan dan ternak.

Berdasarkan hasil penelitian, LMDH Sedyo Rahayu diketahui bahwa

terdapat 5 program LMDH Sedyo Rahayu yaitu 1) Peningkatan produksi getah

pinus, 2) Peningkatan keamanan hutan, 3) Penanaman Lahan di bawah Tegakan

(PLDT), 4) Pendirian koperasi simpan pinjam, dan 5) Pembangunan sekretariat.

Implementasi program tersebut dapat dikatakan cukup baik walaupun ada dua

program yang belum dapat terwujud yaitu pendirian koperasi simpan pinjam dan

pembangunan sekretariat. Dalam implementasi dilaksanakan fungsi manajemen

yaitu pengorganisasian meliputi adanya struktur organisasi dan alokasi

sumberdaya, dan penggerakan meliputi sosialisasi dan komunikasi. LMDH Sedyo

Rahayu mempunyai usaha produktif yang dilakukan oleh para wanita diantaranya

pembuatan krupuk singkong, pembuatan wig (rambut palsu), anyaman bambu

(besek), kue satu singkong. Perkembangan usaha ini masih berjalan tetapi belum

berkembang. Hambatan dalam implementasi program PHBM oleh LMDH Sedyo

Rahayu ialah terbatasnya dana, yang menjadi kendala ialah belum terwujudnya

koperasi simpan pinjam yang dapat mempermudah dalam kegiatan simpan

pinjam. Untuk saat ini kegiatan simpan pinjam dilakukan melalui kelompok kerja.

Pemberdayaan masyarakat Desa Sedayu melalui LMDH sebagai berikut :

Di dalam kawasan lahan perhutani:

1) Budidaya kapulaga bantuan dari Dinas Kehutanan Propinsi Jateng seluas 25 Ha

2) Hijauan makanan ternak

3) Budidaya tanaman aren

4) Budidaya tanaman temulawak

5) Budidaya tanaman kemukus

b) Kependudukan

Jumlah penduduk dalam wilayah Desa Sedayu sebanyak 1787 orang,

dengan jumlah laki-laki sebanyak 908 orang (51%) dan perempuan 879 orang

(49%). Luas tanah wilayah Desa Sedayu sebagai kegiatan dan penompang hidup

penduduknya.

Page 38: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

24

c) Mata Pencaharian

Upaya memenuhi hidup sebagaian besar masyarakat di Desa Sedayu

merupakan petani dan buruh tani. Hal ini menunjukkan sebagaian besar

masyarakatnya masih sangat mengandalkan lahan/tanah untuk menompang

hidupnya. Kawasan hutan yang dekat dengan pemukiman penduduk pada

akhirnya menjadi sasaran untuk memenuhi kebutuhan akan lahan. Adapun data

penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Sedayu adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Sedayu

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)

1 Petani 180

2 Buruh tani 266

3 Buruh/swasta 70

4 Pegawai negeri 21

5 Pengrajin 107

6 Pedagang 60

7 Peternak 1

8 Montir 1

Total 706 Sumber : Potensi Desa Sedayu dan Tingkat Perkembangan Desa (2009)

4.4 Karakteristik Responden

Karakterisitik responden yang dianggap penting meliputi status usaha,

umur, pendidikan dan status kepemilikan.

a) Status Usaha

Responden di daerah penelitian menjadikan petani sebagai mata pencaharian

utama. Pendapatan utama petani diperoleh dari getah pinus. Usaha budidaya

kapulaga sebagai tambahan ekonomi pendapatan petani dengan pola tumpang sari

yang berada di bawah naungan pohon pinus. Selain tumbuhan obat kapulaga,

disana juga ditanam tumbuhan obat lain yaitu kemukus, temulawak, cengkeh.

Selain itu, terdapat tanaman singkong yang dapat digunakan untuk pakan ternak.

Ada beberapa petani yang memiliki usaha sendiri yaitu sawah dan ternak untuk

menambah penghasilan mereka, bahkan sebagian besar masyarakat

membudidayakan tanaman kapulaga di lahan milik mereka sendiri.

Page 39: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

25

b) Pendidikan

Sebagian besar Desa Sedayu tingkat pendidikannya yaitu SLTP dan SLTA.

Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Desa Sedayu memiliki tingkat pendidikan

yang sedang. Adapun data penduduk berdasarkan pendidikan masyarakat Desa

Sedayu adalah sebagai berikut :

Tabel 3 Data Penduduk berdasarkan pendidikan masyarakat Desa Sedayu

No. Pendidikan Jumlah (Orang)

1 Usia 7-45 tahun tidak pernah sekolah 2

2 Taman SD/Sederajat 205

3 SLTP/Sedarajat 625

4 SLTA/Sederajat 797

Jumlah 1.629 Sumber: Potensi Desa Sedayu dan Tingkat Perkembangan Desa (2009)

c) Status Kepemilikan Lahan

Lahan yang berada dalam kawasan hutan yang diusahakan untuk tanaman

pinus merupakan milik Negara yang diberikan hak pengelolaanya kepada

Perhutani. Para petani Desa Sedayu memanfaatkan menanam bibit kapulaga

secara tumpang sari di lahan hutan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan

(KPH) Kedu Selatan, di petak 100 B. Selain kapulaga terdapat tanaman obat lain

yaitu, kemukus, temulawak, dan cengkeh.

4.5 Deskripsi Proyek

Proyek Perhutanan Sosial di Desa Sedayu merupakan suatu kegiatan dalam

rangka mengembangkan usaha budidaya tanaman obat khususnya kapulaga

dengan cara melibatkan atau mengikutsertakan penduduk desa hutan yang

berminat untuk ikut serta dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak petugas

Perum Perhutani. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pendapatan para

petani yang notabene tanaman obat ini memiliki prospek yang cerah. Para petani

diberi kesempatan untuk memanfaatkan tanah hutan di sela tegakan pinus yang

telah dikembangkan sebelumnya. Pemanfaatan tanah hutan tersebut adalah untuk

lahan usahatani tumpangsari.

Page 40: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

26

Lokasi proyek di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo di

lahan perhutani KPH Kedu Selatan pada petak 100 B. Desa Sedayu merupakan

dataran rendah yang cocok untuk budidaya tanaman obat kapulaga. Luas lahan

untuk budidaya kapulaga adalah 25 ha. Untuk luas andil garapan pada proyek

perhutanan sosial ini berkisar antara 0,25-0,5 ha, sehingga dalam 1 ha terdapat 2–

4 orang petani kapulaga. Jarak tanam kapulaga awal adalah (3 x 3) m2. Penetapan

luasan tersebut merupakan hasil kesepakatan antar petani. Pemberian luasan

tersebut dimaksudkan agar pengusahaan dapat dilakukan secara adil dan merata.

Peserta berasal dari penduduk desa hutan yang tinggal berdekatan dengan

lokasi proyek. Para peserta proyek umumnya adalah buruh tani. Mereka berasal

dari dari lapisan sosial bawah. Jumlah peserta proyek ini 98 orang dengan luas

pemilikan andil garapan 0,25-0,5 ha. Usia para peserta berkisar antara 25–60

tahun.

Manfaat dari proyak ini adalah berupa modal yang diberikan oleh Dinas

Pertanian sebesar Rp 10.000.000. selain itu terdapat hasil penjualan kapulaga yang

akan dipanen sebulan sekali karena kapulaga ini berbuah sepanjang tahun.

Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan adalah : Investasi yang digunakan

adalah pembelian peralatan yang akan digunakan untuk keperluan proyek. Alat –

alat yang digunakan adalah cangkul, sabit, pisau, dan timbangan. Untuk biaya

operasional.meliputi biaya persemaian, pengolahan tanah, penanaman, pembelian

pupuk organik, pemupukan, pembelian karung, pemanenan, serta penyiangan.

Untuk proyek kapulaga menggunakan jangka waktu 5 tahun.

Page 41: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

27

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kelayakan Usaha Tanaman Obat Kapulaga

Dalam pembahasan aspek keuangan akan diuraikan mengenai gambaran

keadaan ekonomi dan keuangan sebagai pertimbangan untuk merealisasikan

pembangunan proyek tanaman obat kapulaga ini. Dikemukakan pula penerimaan

(inflow), dan pengeluaran (outflow), berikut pembahasan mengenai laba/rugi dan

penerapan beberapa metoda evaluasi finansial.

Analisis kelayakan finansial pengusahaan tanaman kapulaga perlu dilakukan

untuk membantu pengembangan produk pertanian ini agar lebih intensif

diusahakan oleh petani. Untuk mengetahui hasil kelayakan pengusahaan kapulaga

akan dilihat dari kriteria-kriteria kelayakan finansial yang meliputi NVP, BCR,

IRR, dan Payback Period (PBP).

5.1.1 Arus Penerimaan (Inflow)

Penerimaan merupakan hasil perkalian antara kuantitas produksi yang

dihasilkan dengan harga jual yang ditetapkan. Pemanenan kapulaga dilakukan 12

kali dalam satu tahun. Tanaman kapulaga dapat berbuah sekitar umur 1,5 tahun,

sehingga penerimaan penjualan kapulaga terjadi pada tahun kedua. Penerimaan

tahun pertama dari penjualan kapulaga masih rendah dibandingkan dengan tahun

berikutnya. Usaha budidaya kapulaga di Desa Sedayu mendapat bantuan modal

Rp 10.000.000 dari Dinas Pertanian.

Harga jual yang ditetapkan pada tingkat petani untuk buah kapulaga

tergantung pada musim. Jika musim hujan harga kapulaga basah pada tingkat

petani Rp 6.000/kg, karena pada musim hujan produksi yang dihasilkan

melimpah. Pada musim kemarau harga kapulaga dapat mencapai Rp 8.000/kg,

karena pada musim kemarau kapulaga yang dihasilkan berkurang karena

kekurangan pasokan air. Para petani di Desa Sedayu menjual buah kapulaga tidak

dalam keadaan kering tetapi dalam keadaan basah. Hal ini dikarenakan proses

pengeringan membutuhkan waktu yang cukup lama dan selisih harga antara

kapulaga basah dengan kapulaga kering juga tidak terlalu besar. Hasil produksi

Page 42: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

28

buah kapulaga ini kemudian dijual kepada pedagang pengumpul. Dalam usaha

budidaya kapulaga ini terdapat sistem bagi hasil antara petani dengan LMDH

Sedyo Rahayu yaitu 60% : 40%, dari hasil pendapatan bersih yang diterima.

Usaha kapulaga ini merupakan usaha bersama yang dikelola oleh LMDH Sedyo

Rahayu. Perkiraan penjualan kapulaga dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Perkiraan penjualan kapulaga per tahun lahan seluas 25 ha di Desa

Sedayu

No. Tahun Penjualan Kapulaga Per Tahun (Rp)

1 2 33.600.000

2 3 182.000.000

3 4 343.200.000

4 5 507.200.000

Jumlah 1.066.000.000

5.1.2 Arus Biaya (Outflow)

a. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal proyek. Biaya

investasi berupa peralatan pertanian. Jenis-jenis peralatan yang digunakan oleh

petani adalah cangkul, sabit, pisau, dan timbangan. Peralatan-peralatan tersebut

digunakan untuk kegiatan persemaian, pengolahan tanah, penanaman, penyiangan

dan pemanenan (timbangan). Sehingga total biaya investasi pengusahaan kapulaga

untuk luasan 25 ha adalah sebesar Rp 8.580.000. Perincian biaya investasi dapat

dilihat pada tabel 5.

Tabel 5 Perincian penggunaan biaya investasi peralatan per tahun lahan seluas 25

ha di Desa Sedayu

No. Uraian Satuan Harga satuan

(Rp) Jumlah

Total Biaya

(Rp)

1 Cangkul Buah 50.000 50 2.500.000

2 Sabit Buah 45.000 98 4.410.000

3 Pisau Buah 15.000 98 1.470.000

4 Timbangan Unit 100.000 2 200.000

Total 8.580.000

Page 43: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

29

b. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya keseluruhan yang berhubungan dengan

kegiatan operasional pengusahaan kapulaga. Biaya operasional terbagi menjadi

biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak

dipengaruhi oleh jumlah output yang dihasilkan dalam suatu periode waktu

tertentu. Pada lokasi Desa Sedayu dalam membudidayakan kapulaga tidak

terdapat biaya tetap, sehingga dalam penelitian ini tidak menghitung biaya tetap.

Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya dapat berubah-ubah, terpengaruh

oleh jumlah output yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu. Biaya

variabel pada pengusahaan kapulaga meliputi biaya persemaian, biaya pengolahan

tanah, penanaman, pembelian pupuk, pemupukan, pembelian karung, pemanenan,

dan penyiangan.

Setiap kegiatan yang dilakukan mendapatkan upah yang diasumsikan

sebesar Rp 20.000 dikalikan dengan hari orang kerja (HOK). Kegiatan

pemupukan setelah penanaman dilakukan sebulan sekali pada tahun pertama.

Setelah 1 tahun, pemupukan dilakukan dua bulan sekali, dan kegiatan penyiangan

dilakukan 2 kali dalam setahun. Dalam 1 ha pupuk kandang diperlukan 50 kg/ha

dengan harga Rp 100/kg, sedangkan pada saat persemaian menggunakan pupuk

kompos diperlukan 100 kg/ha dengan harga pupuk kompos adalah Rp 1.000/kg.

Dalam pembelian karung yang dilakukan 3 bulan sekali dalam setahun dengan

jumlah yang berbeda tergantung dari hasil output yang dihasilkan. Biaya variabel

dapat dilihat pada tabel 6.

Page 44: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

30

Tabel 6 Biaya variabel pengusahaan kapulaga lahan seluas 25 ha di Desa Sedayu

No. Uraian Biaya Total Operasional (Rp)

1 Persemaian 1.410.000

2 Pengolahan tanah 12.500.000

3 Bibit kapulaga 41.662.500

4 Penanaman 10.000.000

5 Pupuk kandang 3.375.000

6 Pemupukan 108.000.000

7 Penyiangan 22.500.000

8 Karung 825.000

9 Pemanenan 312.000.000

10 Bagi hasil LMDH 40% 426.640.000

Jumlah 938.912.500

5.1.3 Analisis Finansial Pengusahaan Tanaman Kapulaga

Berdasarkan hasil perhitungan cashflow yang dapat dilihat pada lampiran 7

mengenai hasil kelayakan pengusahaan kapulaga, maka hasil analisis kelayakan

pengusahaan kapulaga yang dilakukan dapat dikategorikan layak. Kelayakan

tersebut dapat dilihat dari nilai NPV, IRR, BCR, dan PBP. Adapun kriteria

kelayakan finansial pengusahaan kapulaga pada Desa Sedayu adalah sebagai

berikut :

Tabel 7 Kriteria kelayakan finansial pengusahaan kapulaga pada Desa Sedayu

Kriteria Kelayakan Finansial Keadaan Normal

NPV (Rp) 31.885.009

BCR 1,30

PBP (Tahun) 4,23 (4 tahun 3 bulan)

IRR (%) 22,29

Analisis yang dilakukan menggunakan tingkat diskonto 13% per tahun

(BNI, 2009). NPV diperoleh dari hasil kumulatif arus penerimaan yang telah

dikonfersi dengan tingkat discount rate yang digunakan selama umur proyek.

Berdasarkan hasil perhitungan cashflow diperoleh NPV sebesar Rp 31.885.009.

Hal ini berarti budidaya kapulaga di lokasi penelitian layak untuk diusahakan pada

tingkat suku bunga 13% karena suatu usaha dikatakan layak jika nilai NPV > 0

(perincian perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7).

Page 45: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

31

Kriteria lain yang dianalisis adalah BCR, dalam pengusahaan kapulaga ini

diperoleh BCR > 1 yaitu 1,30 yang menyatakan bahwa pengusahaan kapulaga ini

layak untuk diusahakan. Nilai BCR ini menunjukkan bahwa setiap pengeluaran

Rp 1 dapat menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,30. Nilai Payback Period yang

diperoleh sebesar 4,23, yang berarti pengusahaan kapulaga pada lahan seluas 25

ha memiliki waktu pengembalian modal selama 4 tahun 3 bulan. Hal ini

menunjukkan bahwa usaha kapulaga layak untuk diusahakan karena

pengembalian biaya modal atau investasi kurang dari umur proyek. Kriteria

berikutnya adalah IRR sebesar 22.29%, dimana nilai ini lebih besar dari tingkat

suku bunga (discount rate) sebesar 13% yang menyatakan pengusahaan kapulaga

ini layak untuk diusahakan. Berdasarkan keempat kriteria kelayakan finansial

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengusahaan kapulaga layak untuk

diusahakan.

5.1.4 Analisis Sensitivitas

Analisis kepekaan (sensitivitas) dilakukan untuk melihat perubahan iklim

ekonomi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang yang dapat mengubah

keadaan kelayakan suatu usaha menjadi tidak layak. Analisis sensitivitas juga

digunakan untuk mengetahui sampai pada titik berapa peningkatan atau

penurunan suatu komponen dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria

investasi. Dalam penelitian ini dilakukan dua skenario yaitu :

1) Jika harga kapulaga turun sebesar 8,5%

2) Jika sistem bagi hasil dengan LMDH naik sebesar 5,5%

Tujuan digunakannya kedua skenario di atas adalah untuk melihat

pengaruhnya terhadap kelayakan usaha kapulaga. Jika hasil perhitungan yang

menyebabkan NPV negatif berarti usaha kapulaga tidak layak. Begitu pula

sebaliknya jika hasil perhitungan menyebabkan nilai NPV positif maka usaha

kapulaga tersebut layak untuk diusahakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 8.

Page 46: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

32

Tabel 8 Hasil sensitifitas dari kedua skenario

Kriteria Kelayakan

Finansial

Penurunan Harga

Sebesar 8,5%

Kenaikan Sistem Bagi Hasil

LMDH Sebesar 5,5%

NPV (Rp) -685.810 -3.240.385

BCR 0,99 0,97

PBP (Tahun) 4,37 (4 tahun 4 bulan) 4,52 (4 tahun 6 bulan)

IRR (%) 12,79 11,95

Pada kedua skenario yaitu penurunan harga kapulaga sebesar 8,5% dan

kenaikan sistem bagi hasil LMDH sebesar 5,5% menghasilkan nilai NPV yang

negatif. Selain itu, pada kondisi kedua skenario tersebut diperoleh nilai BCR yang

kurang dari 1 dan nilai IRR yang kurang dari suku bunga yang digunakan yaitu

13% per tahun. Hasil nilai perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada

penurunan harga sebesar 8,5% dan kenaikan bagi hasil LMDH sebesar 5,5%

terjadi perubahan secara signifikan. Berdasarkan perhitungan sensitivitas pada

skenario 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa usaha kapulaga ini tidak layak untuk

dilaksanakan karena tidak memenuhi kriteria kelayakan investasi.

5.1.5 Aspek Teknis

a. Lokasi Usaha

Lokasi usaha budidaya kapulaga lokal yang berada di Desa Sedayu,

Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo yang merupakan dataran rendah.

Berikut ini tabel 9 mengenai ketinggian, suhu, dan kemiringan pada lokasi usaha

dan syarat tumbuh tanaman kapulaga.

Tabel 9 Ketinggian, suhu, dan kemiringan pada lokasi usaha dan syarat tumbuh

tanaman kapulaga

No. Uraian Satuan Lokasi Usaha Syarat Tumbuh

1 Ketinggian mdpl 504 0-700

2 Suhu 0C 20-32 23-28

3 Kemiringan %

Kemiringan 2–15% meliputi

sebagian Kecamatan Kemiri,

Bruno, Bener, Loano, dan

Bagelen

Tumbuh pada

topografi rata

sampai miring

Sumber : Anonim (2009), Anonim (2010), BAPERMADES (2009), dan BAPPEDA (2010)

Page 47: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

33

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi pengusahaan

kapulaga memiliki syarat tumbuh berdasarkan ketinggian, suhu, dan kemiringan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanaman kapulaga ini cocok dibudidayakan

pada lokasi Desa Sedayu.

Gambar 1 Lokasi usaha kapulaga di Desa Sedayu

b. Teknik Produksi

Teknik produksi tanaman sangat mempengaruhi suatu tanaman untuk

tumbuh dan berproduksi. Jika teknik produksi yang dilakukan tepat, maka akan

menghasilkan hasil yang optimal. Teknik produksi yang dilakukan terhadap

tanaman kapulaga tidak terlalu rumit. Teknik produksi tanaman kapulaga

mencakup pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Dari

semua tahapan kegiatan tersebut petani telah melakukan teknik produksi dengan

baik. Mulai dari kegiatan persemaian, pengolahan tanah sampai kegiatan

pemanenan.

1) Budidaya Tanaman Kapulaga

a. Persemaian

Pada kegiatan pesemaian, bedengan dibuat pada tanah yang subur

berdekatan dengan sumber air agar lebih mudah menyiramnya. Membuat petak-

petak persemaian memerlukan persiapan yang berhati-hati. Petak bedengan dibuat

bervariasi. Tanah harus dicangkul halus-halus hingga gembur, setelah itu

dicampur dengan pupuk kompos (Madjo 1989). Petani Desa Sedayu melakukan

Page 48: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

34

kegiatan persemaian di lahan milik yaitu di lahan perkarangan. Petani membeli

7.000 biji kapulaga dengan harga satuan Rp 150. Biji-bji yang akan di tabur

berasal dari benih kapulaga yang telah masak. Biji-biji disebarkan di atas petakan

kemudian ditutup dengan sedikit tanah yang gembur. Penyiraman dilakukan

sehari sekali sedangkan kegiatan penyiangan dilakukan sekali dalam 6 bulan.

Setelah 6 bulan, bibit kapulaga dipindahkan ke lahan perhutani.

b. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan dengan membersihkan tanah dari batu, rumput-

rumputan/gulma dan sisa tanaman lainnya. Pencangkulan tanah dilakukan

sedalam kurang lebih 30 cm. Persiapan lubang tanam dilakukan sebulan sebelum

penanaman dengan terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan ukuran panjang

50 cm dan dalamnya 40 cm. Sebaiknya 15 hari setelah pembuatan lubang, tanah

dikembalikan lagi ke dalam lubang, sebelumnya tanah dicampur dulu dengan

pupuk kandang secukupnya.

c. Penanaman

Tanaman kapulaga tumbuh subur di tempat teduh atau di bawah tegakan

kayu Perhutani yang sebagian besar berupa pohon pinus. Pohon pinus ditanam

sebelum penanaman kapulaga sehingga pada saat tanam, pohon pinus tersebut

telah berfungsi dengan baik dengan perbandingan 1 : 2 (1 penaung - 2 kapulaga).

Teknis penanaman tanaman kapulaga yaitu setelah tanah olahan atau lubang

tanam telah tersedia dan bibit telah disiapkan kemudian letakan bibit sedalam 10-

15 cm. Setelah itu ditimbun dengan memperhatikan tunas agar tidak sampai

terluka atau patah. Dalam 1 ha terdapat 1.111 bibit kapulaga dengan jarak tanam

kapulaga yang diusahakan di Desa Sedayu menggunakan jarak tanam 3 m x 3 m.

Waktu tanam yang baik yaitu pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan

September - Desember.

d. Pemeliharaan

Dalam pemeliharaan tanaman kapulaga, kegiatan yang harus dilakukan

diantaranya adalah pemupukan dan penyiangan rumput yang berada di sekitar

Page 49: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

35

rumpun. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang. Setelah penanaman,

pemupukan dilakukan setiap bulan pada tahun pertama, setelah tahun pertama

Pemupukan ini dilakukan dua bulan sekali.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, jika terdapat tanaman kapulaga

yang terserang hama, maka cara pengendalian yang efektif adalah dengan

membuang tanaman yang terserang, kemudian dibuat lubang kembali dan

menanam bibit baru berasal dari tanaman yang pertumbuhannya baik. Cara yang

paling mudah melalui pengembangan vegetatif, yaitu dengan cara membagi-bagi

atau membelah-belah rumpunnya. Setiap lubang tanam akan ditanami sebanyak 3

batang. Cara ini dapat menghasilkan pertumbuhan yang baik karena diambil dari

tanaman yang sudah terpilih, relatif mudah, lebih murah, dan lebih cepat

dibanding menanamnya dari biji.

e. Pemanenan

Tanaman kapulaga berbuah sepanjang tahun sehingga dapat dipanen sebulan

sekali, yaitu dengan cara memetik buah yang tumbuh di pangkal batang. Buah

yang dipetik adalah buah yang telah matang (berwarna merah kecoklatan).

Pemanenan buah kapulaga yang sudah masak dilakukan dengan cara memotong

tandan buahnya dengan pisau. Dalam satu tandan akan diperoleh 10-15 buah.

Setelah dipanen, kemudian buah kapulaga dilepas dari tandannya dan dibersihkan

dari kotoran-kotoran yang melekat. Tanaman dapat dipergunakan sampai umur 10

- 15 tahun (Fitriana 2010).

Gambar 2 Buah kapulaga

Page 50: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

36

f. Pengeringan

Kualitas buah kapulaga yang baik yaitu buah kapulaga yang sudah dalam

keadaan kering. Pengeringan buah kapulaga dilakukan dengan dijemur secara

langsung di bawah terik sinar matahari. Pengeringan buah kapulaga membutuhkan

waktu 7-10 hari.

Gambar 3 Pengeringan buah kapulaga

5.1.6 Aspek Manajemen

Aspek manajemen yang dianalisis pada usaha tanaman kapulaga di Desa

Sedayu ini mencakup beberapa aspek, yaitu : perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengendalian. Perencanaan merupakan perencanaan

pengembangan proyek yang akan dilakukan. Pengorganisasian merupakan

pembagian tugas yang dilakukan dalam menjalankan operasional usaha.

Pelaksanaan merupakan penerapan teknis dalam menjalankan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Pengendalian merupakan bagaimana pemilik usaha budidaya

tanaman kapulaga dapat melakukan kontrol terhadap semua aspek.

Desa Sedayu memiliki sebuah LMDH yaitu LMDH Sedyo Rahayu dikelola

oleh anggota LMDH Sedyo Rahayu. LMDH Sedyo Rahayu memiliki seorang

pembina desa yang sekaligus menjabat sebagai kepala desa. kemudian terdapat

ketua umum yang menjabat sebagai kepala lurah desa. Budidaya tanaman

kapulaga merupakan kerjasama antara LMDH Sedyo Rahayu dengan petani yang

ingin melakukan usaha kapulaga. Begitu pula dalam merencanakan usaha

Page 51: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

37

kapulaga ini dilakukan secara bersama, seperti investasi yang akan dilakukan,

biaya operasional, serta penerimaan yang akan diperoleh oleh petani.

Gambar 4 LMDH Sedyo Rahayu

Pengorganisasian dan pelaksanaan yang akan dilakukan di lokasi penelitian

meliputi pembagian tugas yang akan dibebankan kepada petani serta bagaimana

hasil kinerja tersebut di lapangan. Struktur organisasi yang ada di lokasi penelitian

tidak terlalu diperhatikan karena pengorganisasian untuk usaha kapulaga ini

sangat sederhana karena budidaya tanaman kapulaga ini merupakan usaha

bersama yang dikelola LMDH Sedyo Rahayu. Petani yang mengerjakan budidaya

usaha kapulaga ini melibatkan sekitar 98 orang yang tergabung dalam Lembaga

Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sedyo Rahayu. Pengendalian dilakukan oleh

para petani.

Fungsi manajemen dalam LMDH Sedyo Rahayu yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian cukup membuat

usaha ini layak untuk dijalankan karena semua aspek yang dibutuhkan untuk

menjalankan suatu bisnis telah dijalankan yaitu perencanaan yang baik,

pengorganisasian dan pelaksanaan yang dapat diorganisasikan dengan baik, serta

kontrol yang baik terhadap semua aspek usaha dapat dijalankan.

Page 52: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

38

5.1.7 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

a) Aspek Ekonomi

Budidaya tanaman kapulaga ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan

petani dengan memanfaatkan lahan kosong yang berada di bawah tegakan pohon

pinus milik Perhutani. Di Desa Sedayu sendiri, usaha kapulaga hanya merupakan

pekerjaan sampingan. Selain usaha budidaya kapulaga, pada Desa Sedayu

membudidayakan tanaman obat kemukus, cengkeh, dan tanaman singkong.

Masyarakat juga merupakan penyadap getah pinus di lahan milik Perhutani.

Gambar 5 Pohon pinus dan tanaman kapulaga

b) Aspek Sosial

Pengusahaan tanaman kapulaga dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar hutan. Sehingga terjadi pengurangan pengangguran bagi

masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pengusahaan kapulaga ini akan

menjamin keberlangsungan produktivitas kapulaga di Desa Sedayu.

c) Aspek Lingkungan

Dari aspek lingkungan, tanaman kapulaga tidak menyebabkan kerusakan

terhadap lingkungan sekitar karena dalam pengusahaan kapulaga ini tidak

menggunakan bahan baku yang berbahaya.

Page 53: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

39

5.2 Prospek Pemasaran Kapulaga

5.2.1 Bentuk Pasar

Bentuk pasar yang terjadi pada lokasi Desa Sedayu adalah pasar persaingan

sempurna. Pada jenis pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingannya tidaklah

nampak karena tidak terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual

dan membeli berapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada

harga pasar (Umar 2003). Selain Desa Sedayu terdapat Desa lain yang

membudidayakan kapulaga, sehingga terdapat beberapa Desa yang melakukan

pengusahaan kapulaga, misalanya Desa Kaligesing untuk meningkatkan

pendapatan masyarakat. Harga yang ditawarkan pun berbeda sesuai dengan

kesepakatan antara petani pada Desa tersebut.

5.2.2 Peluang Pasar

Di lokasi Desa Sedayu ini menggunakan pola sistem tumpangsari sehingga

dalam luasan 1 ha tanaman yang ditanam dapat bervariasi seperti kapulaga,

kemukus, dan cengkeh. Selain itu ditanam pula tanaman singkong yang digunakan

untuk pakan ternak.

Berdasarkan wawancara dengan petani permintaan dari pedagang

pengumpul terhadap kapulaga setiap tahun terus meningkat, sedangkan produksi

yang dihasilkan pada Desa Sedayu belum dapat memenuhi semua kebutuhan dari

pedagang pengumpul sehingga terjadi excess demand (kelebihan permintaan)

(Umar 2003) yang akan menyebabkan munculnya peluang pasar, dimana untuk

memenuhi kekurangan permintaannya pedagang pengumpul akan membeli dari

petani yang berasal dari desa lain.

5.2.3 Segmentasi Pasar

Target utama pemasaran hasil pengusahaan kapulaga pada awalnya adalah

di sekitar desa hutan dan wilayah Purworejo khususnya pada tingkat Kabupaten

Purworejo karena spesifikasi produk yang akan dipasarkan merupakan produk

yang sudah diketahui masyarakat sekitar. Di sisi lain, produksi kapulaga yang

dihasilkan dari di Desa Sedayu ini masih relatif rendah sehingga daerah yang

dapat dijangkau hanya sekitar desa hutan saja. Sedangkan untuk

Page 54: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

40

pelanggan/konsumen pertama, petani di Desa Sedayu menargetkan pada pedagang

pengumpul di sekitar desa hutan.

5.2.4 Strategi Pemasaran

Untuk memudahkan dalam mencapai tujuan pemasarannya, maka

perusahaan memerlukan suatu strategi yang disebut dengan bauran pemasaran

(marketing mix). Bauran pemasaran merupakan kumpulan strategi yang terdiri

dari 4-P yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan

promosi (promotion).

1) Produk (product)

Produk yang diusahakan adalah kapulaga jenis lokal. Petani di Desa

Sedayu membudidayakan tanaman kapulaga lokal ini karena kapulaga lokal

merupakan tanaman dataran rendah.

2) Harga (price)

Harga kapulaga basah yang ditawarkan di Desa Sedayu ini berbeda-beda.

Pada musim hujan harga kapulaga Rp 6.000/kg. Sedangkan pada musim

kemarau harga kapulaga dapat mencapai Rp 8.000/kg.

3) Saluran distribusi (place)

Saluran distribusi adalah pola yang dibentuk oleh lembaga-lembaga

tataniaga dalam menyalurkan produknya sampai ke konsumen akhir. Di Desa

Sedayu, pemasaran kapulaga dilakukan melalui petani, pedagang pengumpul,

pedagang pengecer, dan konsumen akhir. Sistem pemasaran kapulaga pada

Desa Sedayu dapat dilihat pada Gambar 6.

4) Promosi (promotion)

Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan dilakukan usaha promosi.

Sasaran utama dari kegiatan promosi ditujukan kepada tingkat penjual.

Kegiatan promosi dilakukan untuk memberikan suatu penawaran terhadap

produk kapulaga. Melalui kegiatan promosi ini diharapkan produk yang

ditawarkan dapat terjual dan memiliki kepastian pelanggan.

Promosi yang dilakukan dengan cara memperkenalkan bahwa kapulaga

merupakan salah satu jenis tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat

namun mempunyai suplai yang relatif kecil. Tanaman kapulaga merupakan

Page 55: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

41

salah satu tanaman rempah-rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan

berprospek baik. Dengan promosi yang dilakukan tersebut, maka masyarakat

dapat lebih mengenal produk kapulaga lokal. Berikut ini gambar saluran

pemasaran pengusahaan kapulaga pada Desa Sedayu :

Gambar 6 Saluran pemasaran pengusahaan kapulaga pada Desa Sedayu

Pedagang pengumpul adalah lembaga berupa organisasi atau individu

yang dalam fungsi pemasaran. Di lokasi penelitian terdapat pedagang

pengumpul yang berada di sekitar lokasi penelitian. Pedagang pengumpul

membeli kapulaga basah dari petani ke lokasi produksi. Pengangkutan

dilakukan dari lokasi produksi dengan menggunakan gerobak sebagai alat

transportasi.

Petani menjual kapulaga ke pedagang pengumpul dengan harga Rp

8.000/kg (kapulaga basah) pada musim kemarau dan Rp 6.000/kg (kapulaga

basah) pada musim hujan. Pedagang pengumpul melakukan kegiatan

pengeringan selama 7-10 hari, setelah itu disalurkan ke pedagang pengecer

yang berada di pasar Banyuasin dengan harga Rp 40.000/kg–Rp 50.000/kg.

Harga yang ditawarkan pedagang pengecer ke konsumen akhir adalah sebesar

Petani/

Produsen

Tengkulak sekitar

Desa Hutan

Pedagang Pengecer

Konsumen akhir

Page 56: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

42

Rp 45.000–Rp 55.000/kg. Perbedaan harga antara buah kapulaga basah dengan

kapulaga kering cukup jauh berbeda.

Perbandingan harga kapulaga basah dengan kapulaga kering memang

jauh berbeda, hal ini dikarenakan antara buah kapulaga basah dengan kapulaga

kering perbandiangan buahnya adalah 6 : 1. Perbandingan tersebut artinya 6 kg

buah kapulaga basah sama dengan 1 kg buah kapulaga yang telah dikeringkan.

Kapulaga mengadung banyak air sehingga setelah dikeringan menjadi lebih

sedikit.

Sistem pemasaran yang dilakukan tersebut belum sesuai karena petani

menginginkan sistem pemasaran ditampung terlebih dahulu di koperasi LMDH

Sedyo Rahayu kemudian didistribusikan ke pedagang pengumpul yang

nantinya akan didistribusikan kembali ke penyalur kapulaga yang lain.

Page 57: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

43

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek finansial yang meliputi NPV,

BCR, IRR, dan Payback Period, maka pengusahaan kapulaga di Desa Sedayu

layak untuk diusahakan. NPV > 0 yaitu sebesar Rp 31.885.009 artinya

manfaat yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan; BCR >

1 yaitu 1,30 artinya bahwa setiap pengeluaran Rp 1 dapat menghasilkan

penerimaan sebesar Rp 1,3; dan IRR sebesar 22,29%; dimana nilai lebih besar

dari tingkat suku bunga (discount factor) sebesar 13% serta payback period

yang diperoleh dalam pengusahaan kapulaga adalah 4,23 tahun (4 tahun 3

bulan).

2. Pengusahaan kapulaga memiliki prospek pasar yang baik. Hal ini dikarenakan

permintaan akan kapulaga relatif masih tinggi. Jumlah permintaan dari

pedagang pengumpul masih belum dapat dipenuhi oleh petani sehingga

memiliki nilai excess demand.

3. Dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengusahaan kapulaga ini

dapat meningkatkan pendapatan petani, menambah kesempatan kerja, serta

tanaman kapulaga tidak menyebabkan kerusakan terhadap lingkungan. Pada

aspek teknik dan manajemen dalam pengusahaan kapulaga ini telah

dijalankan dengan baik.

6.2 Saran

1. Perlu adanya penyuluhan dari Perhutani Kedu Selatan tentang kegiatan

pengelolaan tanaman kapulaga yang baik, agar produktivitas kapulaga dapat

meningkat secara optimal.

2. Perlu adanya struktur organisasi pengusahaan kapulaga agar fungsi

manajemen dapat dilakukan lebih baik lagi.

Page 58: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

44

DAFTAR PUSTAKA

Amir M. T, 2005. Dinamika Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Anonim. 2009. Kapulaga. http://id.wikipedia.org [10 September 2009].

. 2010. Antara Kapulaga Sabrang dan Lokal. foragri.blogsome.com

/antara-kapulaga-sabrang-dan-lokal [1 Oktober 2010].

[BAPERMADES] Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. 2009. Potensi dan

Tingkat Perkembangan Desa. Provinsi Jawa Tengah.

[BALITBANG] Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 2007.

Prosiding Gelar Teknologi Pemanfaatan IPTEK Untuk Kesejahteraan

Masyarakat. Bogor.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten. 2010.

Informasi Geografis. Pdkpurworejo.wordpress.com/2010/informasi-

geografis-kabpur [1 Oktober 2010].

[BPDAS] Balai Pengelolaan DAS Pemali Jratun. 2010. www.bpda-pemalijratun.

dephut.go.id [ 1 Desember 2010].

[DINHUT] Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah. 2011. Pengelolaan Sumber

Daya Hutan Bersama Masyarakat. http://dinhut.jatengprov.go.id. [1

Oktober 2011]

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. 2010. Informasi Singkat Benih (Pinus

merkusii Jungh. et de Vriese). www.dephut.go.id/Pinus_merkusii.pdf.

[10 Oktober 2010].

Dorly. 2005. Potensi Tumbuhan Obat Indonesia Dalam Pengembangan Industri

Agromedisin. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fijriani, D. 2008. Kontribusi Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama

Masyarakat (PHBM) Terhadap Pendapatan Total Penggarap [skripsi].

Bogor : Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

Fitriana, I. A. 2010. Kapulaga (Amomum cardamomum). blog.ub.ac.id /ayuida/

2010/kapulaga-amomum-cardamomum. [10 September 2010].

Gitinger, J. P. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi kedua.

Jakarta: UI-Press.

Gustia, I. 2009. BNI-Mandiri Pangkas Bunga Kredit. www.detikfinance.com [1

Oktober 2010].

Page 59: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

45

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta: Indeks.

Madjo Indo, A. B. D. 1989. Kapulaga Budidaya Pengolahan dan Pemasaran.

Edisi kedua. Jakarta: PT Penebar Swadaya.

Nugroho, B. 2008. Analisis Investasi Proyek Kehutanan & Pertanian. Bogor:

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Nurkhazanah. 2006. Bahan Obat Alam Sumber Pendapatan Pembangunan.

Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor:

Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. 2011. PHBM (Pengelolaan

Hutan Bersama Masyarakat). http://unit3.perumperhutani.com [1

Oktober 2011].

Pusat Studi Biofarmaka. 2009. Pasar Domestik dan Ekspor Produk Tanaman Obat

(Biofarmaka). obtrando.files.wordpress.com/pasar-domestik-dan-ekspor-

produk-tanobat-biofarmaka.pdf [10 September 2009].

Subagyo, A. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Supranto, J. M. A. 1992. Statistika dan Sistem Informasi. Jakarta: Erlangga.

Umar, H. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

[WS] Wahana Statistika. 2010. Purposive Sampling. www.wahana-statistika.com/

sampling/non-probability-sampling.html [1 Oktober 2010].

Page 60: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

46

LAMPIRAN

Page 61: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

46

46

Lampiran 1 Perkiraan penjualan pada tahun pertama

Bulan Hasil Panen Per Ha (Kg) Hasil Panen per 25 Ha (Kg) Harga/Satuan(Rp/Kg) Hasil Penjualan Per 25 Ha (Rp)

9 48 1.200 6.000 7.200.000

10 52 1.300 6.000 7.800.000

11 60 1.500 6.000 9.000.000

12 64 1.600 6.000 9.600.000

Jumlah 33.600.000

Page 62: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

47

47

Lampiran 2 Perkiraan penjualan pada tahun kedua

Bulan Hasil Panen Per Ha (Kg) Hasil Panen per 25 Ha (Kg) Harga/Satuan (Rp/Kg) Hasil Penjualan Per Bulan (Rp)

1 72 1.800 6.000 10.800.000

2 80 2.000 6.000 12.000.000

3 88 2.200 6.000 13.200.000

4 96 2.400 6.000 14.400.000

5 76 1.900 8.000 15.200.000

6 76 1.900 8.000 15.200.000

7 76 1.900 8.000 15.200.000

8 76 1.900 8.000 15.200.000

9 84 2.100 8.000 16.800.000

10 116 2.900 6.000 17.400.000

11 124 3.100 6.000 18.600.000

12 124 3.100 6.000 18.600.000

Jumlah 182.600.000

Page 63: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

48

48

Lampiran 3 Perkiraan penjualan pada tahun ketiga

Bulan Hasil Panen Per Ha (Kg) Hasil Panen per 25 Ha (Kg) Harga/Satuan (Rp/Kg) Hasil Penjualan Per Bulan (Rp)

1 144 3.600 6.000 21.600.000

2 156 3.900 6.000 23.400.000

3 168 4.200 6.000 25.200.000

4 180 4.500 6.000 27.000.000

5 144 3.600 8.000 28.800.000

6 144 3.600 8.000 28.800.000

7 144 3.600 8.000 28.800.000

8 148 3.700 8.000 29.600.000

9 152 3.800 8.000 30.400.000

10 212 5.300 6.000 31.800.000

11 220 5.500 6.000 33.000.000

12 232 5.800 6.000 34.800.000

Jumlah 343.200.000

Page 64: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

49

49

Lampiran 4 Perkiraan penjualan pada tahun keempat

Bulan Hasil Panen Per Ha (Kg) Hasil Panen per 25 Ha (Kg) Harga/Satuan (Rp/Kg) Hasil Penjualan Per Bulan (Rp)

1 240 6.000 6.000 36.000.000

2 252 6.300 6.000 37.800.000

3 264 6.600 6.000 39.600.000

4 276 6.900 6.000 41.400.000

5 212 5.300 8.000 42.400.000

6 212 5.300 8.000 42.400.000

7 212 5.300 8.000 42.400.000

8 216 5.400 8.000 43.200.000

9 220 5.500 8.000 44.000.000

10 300 7.500 6.000 45.000.000

11 308 7.700 6.000 46.200.000

12 312 7.800 6.000 46.800.000

Jumlah 507.200.000

Page 65: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

50

50

Lampiran 5 Biaya variabel tahun pertama (biaya persemaian selama 6 bulan)

Tahun Uraian Jumlah Harga/satuan (Rp) Biaya Total (Rp)

1 Pengolahan tanah (HOK) 7 20.000 140.000

Pupuk Kompos (Kg) 100 1.000 100.000

Biji kapulaga (Biji) 7.000 150 1.050.000

Menabur biji (HOK) 3 20.000 60.000

Penyiangan (HOK) 3 20.000 60.000

Jumlah 1.410.000

Keterangan :

Penyiangan : Dilakukan enam (6) bulan sekali

Page 66: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

51

51

Lampiran 6 Biaya variabel tahun ke 1-5

Tahun Uraian Per Ha Harga/satuan

(Rp)

Nilai Per Ha

(Rp) Total Biaya Pertahun Dalam 25 Ha (Rp)

1 (3 bulan) Pengolahan tanah (HOK) 25 20.000 500.000 12.500.000

Bibit kapulaga (Bibit) 1.111 1.500 1.666.500 41.662.500

Penanaman (HOK) 20 20.000 400.000 10.000.000

Pupuk kandang (HOK) 50 100 5.000 375.000

Pemupukan (HOK) 8 20.000 160.000 12.000.000

penyiangan (HOK) 5 20.000 100.000 2.500.000

2 Pupuk Kandang (Kg) 50 100 5.000 750.000

Pemupukan (HOK) 8 20.000 160.000 24.000.000

Karung (Unit) 15 2.500 37.500 75.000

Pemanenan (HOK) 8 20.000 160.000 24.000.000

Penyiangan (HOK) 5 20.000 100.000 5.000.000

3 Pupuk Kandang (Kg) 50 100 5.000 750.000

Pemupukan (HOK) 8 20.000 160.000 24.000.000

Karung (Unit) 20 2.500 50.000 200.000

Pemanenan (HOK) 12 20.000 240.000 72.000.000

Penyiangan (HOK) 5 20.000 100.000 5.000.000

4 Pupuk Kandang (Kg) 50 100 5.000 750.000

Pemupukan (HOK) 8 20.000 160.000 24.000.000

Karung (Unit) 25 2.500 62.500 250.000

Pemanenan (HOK) 16 20.000 320.000 96.000.000

Penyiangan (HOK) 5 20.000 100.000 5.000.000

Page 67: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

52

52

Lampiran 6 (Lanjutan)

Tahun Uraian Per Ha Harga/satuan

(Rp)

Nilai Per Ha

(Rp) Total Biaya Pertahun Dalam 25 Ha (Rp)

5 Pupuk Kandang (Kg) 50 100 5.000 750.000

Pemupukan (HOK) 8 20.000 160.000 24.000.000

Karung (Unit) 30 2.500 75.000 300.000

Pemanenan (HOK) 20 20.000 400.000 120.000.000

Penyiangan (HOK) 5 20.000 100.000 5.000.000

Keterangan:

a) Pada tahun 1 (kegiatan setelah persemaian)

1. Pemupukan : Dilakukan sebulan (1) sekali

2. Penyiangan : Dilakukan enam (6) bulan sekali

b) Pada tahun ke 2-5 :

1. Pemupukan : Dilakukan dua (2) bulan sekali

2. Pemanenan : Dilakukan sebulan (1) sekali

3. Pembelian Karung : Dilakukan tiga (3) bulan sekali

4. Penyiangan : Dilakukan enam (6) bulan sekali

Page 68: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

53

53

Lampiran 7 Penghitungan aliran kas dan kriteria kelayakan investasi

Uraian Tahun Ke-

0 1 2 3 4 5

A Biaya Operasional

1. Biaya Persemaian 1.410.000

2. Biaya Pengolahan Tanah 12.500.000

3. Bibit Kapulaga 41.662.500

4. Biaya Penanaman 10.000.000

5. Pupuk Kandang 375.000 750.000 750.000 750.000 750.000

6. Biaya pemupukan 12.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000

7. Biaya Penyiangan 2.500.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

8. Karung 75.000 200.000 250.000 300.000

9. Biaya Pemanenan 24.000.000 72.000.000 96.000.000 120.000.000

10. Bagi hasil LMDH 40% 13.440.000 73.040.000 137.280.000 202.880.000

Sub Total 80.447.500 67.265.000 174.990.000 263.280.000 352.930.000

B Manfaat

1. Penjualan Produk 33.600.000 182.600.000 343.200.000 507.200.000

Sub Total 33.600.000 182.600.000 343.200.000 507.200.000

C Investasi 8.580.000

Sub Total 8.580.000

D Laba/Rugi -8.580.000 -80.447.500 -33.665.000 7.610.000 79.920.000 154.270.000

Akumulasi -8.580.000 -89.027.500 -122.692.500 -115.082.500 -35.162.500 119.107.500

E Discount Factor (i=13%) 1 0,8850 0,7831 0,6931 0,6133 0,5428

F NPV 13% tahun ke- -8.580.000 -71.192.478 -26.364.633 5.274.112 49.016.433 83.731.575

Page 69: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

54

54

Lampiran 7 (Lanjutan)

Uraian Tahun Ke-

0 1 2 3 4 5

G Discount Factor (i=22%) 1 0,8130 0,6610 0,5374 0,4369 0,3552

H NPV 22% tahun ke- -8.580.000 -65.404.472 -22.251.966 4.089.492 34.916.848 54.796.891

I NPV 22% -2.433.207

Kriteria Nilai

NPV (Rp) 31.885.009

BCR 1,30

PBP (Tahun) 4,23 4 tahun 3 bulan

IRR (%) 22,29

Page 70: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

55

55

Lampiran 8 Analisis sensitivitas (penurunan harga jual 8,5%)

Uraian Tahun Ke-

0 1 2 3 4 5

A Biaya Operasional

1. Biaya Persemaian 1.410.000

2. Biaya Pengolahan Tanah 12.500.000

3. Bibit Kapulaga 41.662.500

4. Biaya Penanaman 10.000.000

5. Pupuk Kandang 375.000 750.000 750.000 750.000 750.000

6. Biaya pemupukan 12.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000

7. Biaya Penyiangan 2.500.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

8. Karung 75.000 200.000 250.000 300.000

9. Biaya Pemanenan 24.000.000 72.000.000 96.000.000 120.000.000

10. Bagi hasil LMDH 40% 12.297.600 66.831.600 125.611.200 185.635.200

Sub Total 80.447.500 66.122.600 168.781.600 251.611.200 335.685.200

B Manfaat

1. Penjualan Produk 30.744.000 167.079.000 314.028.000 464.088.000

Sub Total 30.744.000 167.079.000 314.028.000 464.088.000

C Investasi 8.580.000

Sub Total 8.580.000

D Laba/Rugi -8.580.000 -80.447.500 -35.378.600 -1.702.600 62.416.800 128.402.800

Akumulasi -8.580.000 -89.027.500 -124.406.100 -126.108.700 -63.691.900 64.710.900

E Discount Factor (i=13%) 1 0,8850 0,7831 0,6931 0,6133 0,5428

F NPV 13% tahun ke- -8.580.000 -71.192.478 -27.706.633 -1.179.987 38.281.392 69.691.896

Page 71: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

56

56

Lampiran 8 (Lanjutan)

Uraian Tahun Ke-

0 1 2 3 4 5

G Discount Factor (i=14%) 1 0,8772 0,7695 0,6750 0,5921 0,5194

H NPV 14% tahun ke- -8.580.000 -70.567.982 -27.222.684 -1.149.207 36.955.756 66.688.391

I NPV 14% -3.875.726

Kriteria Nilai

NPV (Rp) -685.810

BCR 0,99

PBP (Tahun) 4,37 4 tahun 4 bulan

IRR (%) 12,79

Page 72: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

57

57

Lampiran 9 Analisis sensitivitas (peningkatan sistem bagi hasil LMDH 5,5%)

Uraian Tahun Ke-

0 1 2 3 4 5

A Biaya Operasional

1. Biaya Persemaian 1.410.000

2. Biaya Pengolahan Tanah 12.500.000

3. Bibit Kapulaga 41.662.500

4. Biaya Penanaman 10.000.000

5. Pupuk Kandang 375.000 750.000 750.000 750.000 750.000

6. Biaya pemupukan 12.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000

7. Biaya Penyiangan 2.500.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000

8. Karung 75.000 200.000 250.000 300.000

9. Biaya Pemanenan 24.000.000 72.000.000 96.000.000 120.000.000

10. Bagi hasil LMDH 45.5% 15.288.000 83.083.000 156.156.000 230.776.000

Sub Total 80.447.500 69.113.000 185.033.000 282.156.000 380.826.000

Manfaat

B 1. Penjualan Produk 33.600.000 182.600.000 343.200.000 507.200.000

Sub Total 33.600.000 182.600.000 343.200.000 507.200.000

Investasi 8.580.000

C Sub Total 8.580.000

Laba/Rugi -8.580.000 -80.447.500 -35.513.000 -2.433.000 61.044.000 126.374.000

D Akumulasi -8.580.000 -89.027.500 -124.540.500 -126.973.500 -65.929.500 60.444.500

E Discount Factor (i=13%) 1 0,8850 0,7831 0,6931 0,6133 0,5428

F NPV 13% tahun ke- -8.580.000 -71.192.478 -27.811.888 -1.686.191 37.439.428 68.590.744

Page 73: KELAYAKAN USAHA KAPULAGA (Amomum cardamomum Di … · Salah satu tanaman obat yang dibutuhkan oleh masyarakat namun ... Basically multicultural ... Semoga skripsi ini dapat berfungsi

58

58

Lampiran 9 (Lanjutan)

Uraian Tahun Ke-

0 1 2 3 4 5

G Discount Factor (i=14%) 1 0,8772 0,7695 0,6750 0,5921 0,5194

H NPV 14% tahun ke- -85.80.000 -70.567.982 -27.326.100 -1.642.206 36.142.948 65.634.696

I NPV 14% -6.338.644

Kriteria Nilai

NPV (Rp) -3,240,385

BCR 0.97

PBP (Tahun) 4.52 4 tahun 6 bulan

IRR (%) 11.95