PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB...

57
PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG DALAM PEMBINAAN KEGIATAN OLAHRAGA REKREASI (SKRIPSI) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2018 DEVIKA TRYZA AYODHYA

Transcript of PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNGDALAM PEMBINAAN KEGIATAN OLAHRAGA REKREASI

(SKRIPSI)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

DEVIKA TRYZA AYODHYA

Page 2: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

ABSTRAK

PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNGDALAM PEMBINAAN KEGIATAN OLAHRAGA REKREASI

Oleh

DEVIKA TRYZA AYODHYA

Pada dasarnya tujuan utama dari pelaksanaan kebijakan otonomi daerah adalahmembebaskan pemerintah pusat dari segala tugas-tugas pemerintahan yangmembebani dan dinilai tidak perlu karena lebih efektif jika ditangani olehpemerintah daerah.Salah satu bukti nyata otonomi daerah telah terlaksana yaituwewenang pemerintah daerah untuk melaksanakan kebijakan dalam bidangpemuda dan olahraga oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalamkegiatan olahraga rekreasi. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan: (1)bagaimana peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalampembinaan kegiatan olahraga rekreasi? (2) faktor internal dan eksternal apakahyang menjadi penghambat dalam pembinaan kegiatan olahraga rekreasi?

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif dan empiris dengan dataprimer dan data sekunder, dimana masing-masing data diperoleh dari penelitianstudi lapangan dan studi kepustakaan, analisis data dilakukan secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peran Dinas Pemuda dan OlahragaProvinsi Lampung dalam pembinaan kegiatan olahraga rekreasi dilaksanakansesuai dengan Pergub No 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga ProvinsiLampung. Peran tersebut dilaksanakan sebagai perencana, pembinaan,pengembangan, pelaksanaan, dan pengawasan dibidang olahraga rekreasi.Didalam Pergub tersebut dicantumkan tupoksi dari pelaksaan pembinaan kegiatanolahraga rekreasi yang menjadi acuan dalam perkembangan olahraga rekreasi diProvinsi Lampung. Namun dalam kenyataannya pengembangan olahraga rekreasioleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung saat ini masih kurang efektif.Olahraga rekreasi yang sudah ada di Provinsi Lampung saat ini yaitu olahragasenam, bmx, skateboard, dan surfing. Berdasarkan hasil penelitian, terdapatbeberapa faktor yang menghambat Dinas Pemuda dan Olahraga ProvinsiLampung dalam mengembangkan olahraga rekreasi, yaitu kurangnya SDM,Pendanaan dan dari segi eksternal kurangnya pengetahuan masyarakat terhadapolahraga rekreasi.

Kata Kunci: Dinas Pemuda dan Olahraga, Pembinaan, Olahraga Rekreasi

Page 3: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

ABSTRACT

THE ROLE OF OFFICE OF YOUTH AND SPORTS AFFAIRS OFLAMPUNG PROVINCE IN LEADING RECREATIONAL SPORTS

ACTIVITIES

By

DEVIKA TRYZA AYODHYA

Basically the main objective of the policy implementation of regional autonomy isto free the central government from all burdensome and unnecessary governmenttasks because it is more effective when handled by the local government. Oneclear evidence of regional autonomy has been implemented by the localgovernment to implement a policy in youth and sports by Office of Youth andSports Affairs for recreational sport activities. The problems in this research wereformulated as follows: (1) how is the role of Office of Youth and Sports Affairs ofLampung Province in the development of recreational sport activities? (2) whatare internal and external factors which inhibit the fostering of recreational sportactivities?

This research was conducted using normative and empirical approaches withprimary and secondary data obtained from field study and library research, thenthe data analysis was carried out qualitatively.

Based on the result and discussion of the research, the role of Office of Youth andSports Affairs in the development of recreational sport activities has been appliedin accordance with the Governor Regulation No. 78 year of 2016 regardingPosition, Organizational Structure, Duties and Functions And Work Procedures ofOffice of Youth and Sports Affairs of Lampung Province. The role was carriedout as planning, guidance, development, implementation, and supervision in thefield of recreational sports. The governor regulation consisted of main duties andfunctions of the implementation of recreational sport activities as reference in thedevelopment of recreational sports in Lampung Province. But in reality thedevelopment of recreational sports by the Office of Youth and Sports LampungProvince is still less effective. Existing sports recreation in Lampung Provincecurrently is sport gymnastics, BMX, skateboard, and surfing. Based on the resultsof the research, there were several factors inhibited the development ofrecreational sports by the Office of Youth and Sports Affairs, such as: lack ofhuman resources, lack of funding; and in terms of external factor, lack of publicknowledge of recreational sports.

Keywords: Office of Youth and Sports Affairs, Development, RecreationalSports

Page 4: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG DALAMPEMBINAAN KEGIATAN OLAHRAGA REKREASI

Oleh :

DEVIKA TRYZA AYODHYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

Sarjana Hukum

Pada

Bagian Hukum Administrasi Negara

Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy
Page 6: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy
Page 7: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy
Page 8: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap penulis adalah Devika Tryza

Ayodhya , penulis dilahirkan di Sukadana Ilir pada

tanggal 12 Agustus 1996. Penulis adalah anak

ketiga dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan

Bapak Ujang Supriyanto,S.H.,M.H. dan

Ibu Ismiyati, S.Pd.

Penulis Mengawali pendidikan di TK Al Azhar Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2002. Tahun 2002 penulis melanjutkan sekolah di SD 1

Kedaton Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008. Tahun 2008

penulis diterima di SMPN 22 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun

2011. Tahun 2011 penulis diterima di SMAN 5 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2014. Tahun 2014 penulis diterima sebagai Mahasiswa

Fakultas Hukum Universitas Lampung, program pendidikan Strata 1 (S1) melalui

jalur Mandiri. Pada pertengahan Juni 2016 penulis memfokuskan diri dengan

mengambil bagian Hukum Administrasi Negara.

Penulis juga telah melakukan program pengabdian langsung kepada masyarakat

yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumber Sari, Kecamatan Padang Ratu,

Kabupaten Lampung Tengah selama 40 (empat puluh) hari dari bulan Januari

sampai dengan Februari 2017. Pada tahun 2018 penulis melakukan penelitian di

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.

Page 9: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

MOTTO

Man jadda Wajada

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan

mendapatkannya”

(HR Bukhari Muslim)

“Apapun yang telah kita lakukan percayalah usaha tidak akan

mengkhianati hasil”

(Devika Tryza Ayodhya)

Live as if you were to die tomorrow learn as if you were to live

forever

“Hiduplah seperti kamu akan mati besok belajarlah seperti kamu akan

hidup selamanya”

(Mahatma Gandhi)

Page 10: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya Skripsikecilku ini kepada inspirasi terbesarku :

Papaku Tersayang Ujang Supriyanto, S.H.,M.H.MamakuTersayang Ismiyati, S.Pd.

yang senantiasa membesarkan, mendidik, membimbing,berkorban, mendukungku, dan berdoa untuk menantikan

keberhasilanku, terima kasih untuk semua kasihsayang dancinta yang takterhingga sehingga aku bisa menjadi seseorang

yang kuat dan konsisten kepada cita-cita.

Kakak-kakakku tercintaDevias Prima Ayodhya, S.IP.Devina Dwika Ayodhya, S.E.

Atas segala canda dan tawa sertayang selalu memotivasi, memberi bantuan dan memberikan

doa untuk keberhasilan ku.

Terima kasih atas kasih sayang tulus yang diberikan, semogasuatu saat dapat membalas semua budi baik dan nantinya

dapat menjadi anak yang membanggakan kalian.

Almamater tercinta UniversitasLampung

Tempatku memperoleh ilmu dan merancang mimpi yang menjadisebagian jejak langkahku menuju kesuksesan

Page 11: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

SANWACANA

Alhamdulilahirobbil’alamin,puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT

karena atas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Dalam

Pembinaan Kegiatan Olahraga Rekreasi” sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Lampung.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat

diharapkan untuk pengembangan dan kesempurnaan skripsi ini. Pada penulisan

skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan serta dukungan dari berbagai

pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik. Pada

kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih

yang sebesar- besarnya terhadap :

1. Ibu Sri Sulastuti,S.H.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan masukan sehingga Penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Syamsir Syamsu,S.H.,M.Hum., selaku Dosen pembimbing II yang

telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi,

dan nasihat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Elman Eddy Patra,S.H.,M.H., selaku Dosen Pembahas I yang telah

memberikan kritik dan saran serta masukan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Fathoni,S.H.,M.H., selaku Dosen Pembahas II dan yang telah

membimbing, dan memotivasi penulis, serta memberikan kritik dan saran

dalam penulisan skripsi ini.

Page 12: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

5. Bapak Heni Siswanto,S.H.,M.H., selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama ini.

6. Ibu Sri Sulastuti,S.H.,M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum Administrasi

Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah membantu

penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Lampung.

7. Bapak Syamsir Syamsu,S.H.,M.H., selaku Sekertaris Bagian Hukum

Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah

membantu penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas

Lampung.

8. Bapak Armen Yasir,S.H.,M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Lampung.

9. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Lampung yang

penuh dedikasi dalam memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

10. Para staf dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung, terutama

pada Bagian Hukum Administrasi Negara.

11. Ibu Noviria Indah Sari,S.E.,M.M., yang telah membantu penulis dan

member kelengkapan data dalam penelitian membuat skripsi ini.

12. Teristimewa untuk papaku tercinta Ujang Supriyanto,S.H.,M.H., dan

mamaku tersayang Ismiyati,S.Pd., terimakasih telah membesarkan,

mendidik, dan membimbing penulis serta atas segala cinta, kasih sayang,

canda tawa, dukungan, bantuan, motivasi, saran, perhatian, dan doa yang

tidak pernah putus kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

13. Kakak-kakakku tersayang Devias Prima Ayodhya,S.IP., Devina Dwika

Page 13: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

Ayodhya,S.E., Terimakasih untuk segala canda, tawa serta doa dan

dukungan yang diberikan selama ini. Semoga kelak kita dapat menjadi

orang sukses yang akan membanggakan papa dan mama.

14. Kedua kakak iparku Mela Andesta,S.IKom., dan M. Ferry

Erwandi,S.Kom., Terimakasih untuk segala canda, tawa serta doa dan

dukungan yang diberikan selama ini.

15. Kedua Keponakanku Danish Arkana Ayodhya dan Annasya Khaira

Syaquita Azzahra, terimakasih telah menghibur saat penulis mulai berada

dititik terlelah, onty selalu sayang kalian.

16. Keluarga Besar Abdul Wahab (Alm) dan keluarga besar Abdul Mu’in

(Alm) terimakasih atas segala dukungan dan doanya.

17. Sahabatku sedari dulu yang sudah kuanggap sebagai saudara Try

Ruliyanti, Tiara Sagita, Trinita Wulan Sari, Dea Olivia Wijaya atas segala

keceriaan, dukungan, motivasi, saran, serta kritik yang membangun, serta

yang senantiasa mendengarkan segala keluh dan kesahku.

18. Terimakasih kepada sahabat-sahabat tersayang yang sudah kuanggap

sebagai keluarga seperjuangan perkuliahan, tim “Hampir Bubar” Ervina

Eka Putri, Dinda Puspa Antika, Fanni Ayu Sevtiya, Febri Trisanti yang

selalu ada dan mendengar keluh kesahku selama ini dalam proses

penulisan maupun kehidupan, terimakasih atas bantuan, semangat, canda

tawa,dan dukungannya selama ini. Semoga persahabatan kita selalu

kompak untuk selamanya dan kita semua bisa menjadi orang sukses

nantinya.

Page 14: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

19. Terimakasih kepada Sigit Yudi Prasetyo yang senantiasa mendengarkan

semua keluh-kesah, canda tawa, memberikan doa,pencerahan, kritik-

kritik membangun, semangat, motivasi, serta nasihat dan masukan-

masukan yang membangun kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

20. Teman-teman sepermainanku Lussyta Anggraini, Sintya Try Ramadhani

Zunda, Reka Septiana Rais, terimakasih atas dukungan serta bantuannya

selama ini.

21. Teman-teman fakultas Hukum Dini Destia Amir, Benny Rachmansyah,

Tanti Senja, Diaz Pratiwi, Elsa Intan Pratiwi, Fitria Ulfa, Terimakasih

untuk dukungan selama ini dan tetap berjuang untuk kita semua.

22. Teman-teman Hima HAN terkhusus untuk Nabila Zatadini, Zaika Rara

Sakti, Nabila Rosa, Nurul Fadilah, Yunita Andriani, Oti Dwi Magistya,

Ovilia Harisma P, Selly Permata Bunda, Ika Chania Maldeva, Dimas

Putra Pamungkas, dan Mia Lestari atas segala keceriaan, dukungan,

serta bantuannya selama ini.

23. Teman-teman seperjuangan KKN Desa Sumber Sari Belinda Apriliani,

Alfa Rani, Hisa Audrina, Ramadirga Thio, Alfa Sandi, Ma’ruf Fajar

Santoso, terimakasihatas 40 hari yang indah penuh suka dan duka serta

dukungan atas skripsi ini.

24. Sahabat satu angkatan 2014

25. Almamaterku tercinta

26. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung

Page 15: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

27. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulisan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kita semua, Amin.

BandarLampung, 11 April 2018Penulis

Devika Tryza Ayodhya

Page 16: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK.............................................................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN............................................................................................iiiHALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................ivHALAMAN PERNYATAAN..............................................................................................vRIWAYAT HIDUP..............................................................................................................viMOTTO.................................................................................................................................viiPERSEMBAHAN.................................................................................................................viiiSANWANCANA...................................................................................................................ixDAFTAR ISI..........................................................................................................................xiii

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup................................................................................61.2.1 Permasalahan.......................................................................................................61.2.2 Ruang Lingkup Penelitian...................................................................................7

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................................................71.3.1 Tujuan Penelitian.................................................................................................71.3.2 Kegunaan Penelitian............................................................................................7

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Peran...............................................................................................................................92.2 Dinas Pemuda dan Olahraga..........................................................................................13

2.2.1 Pengertian Dinas Pemuda dan Olahraga.............................................................132.2.2 Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga.....................................................................142.2.3 Fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga....................................................................14

2.3 Pembinaan Kegiatan......................................................................................................152.3.1 Pengertian Pembinaan.........................................................................................152.3.2 Tujuan Pembinaan...............................................................................................172.3.3 Pengertian Kegiatan.............................................................................................18

2.4 Pelaku Pembinan dan Obyek yang Dibina. ..................................................................182.4.1 Pelaku Pembinaan...............................................................................................182.4.2 Obyek yang Dapat Dibina...................................................................................21

2.5 Dasar Hukum Pembinaan Kegiatan Olahraga Rekreasi Oleh Dinas Pemuda danOlahragaProvinsi Lampung...........................................................................................21

2.6 Olahraga Rekreasi.........................................................................................................222.6.1 Pengertian Olahraga............................................................................................222.6.2 Olahraga Rekreasi...............................................................................................262.6.3 Sasaran Olahraga Rekreasi..................................................................................272.6.4 Tujuan Olahraga Rekreasi...................................................................................27

2.7 Induk Organisasi Formi.................................................................................................27

Page 17: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

III. METODE PENELITIAN3.1 Pendekatan Masalah....................................................................................................293.2 Sumber dan Jenis Data................................................................................................303.3 Prosedur Pengumpulan data........................................................................................323.4 proser Pengolahan Data...............................................................................................333.5 Analisis Data...............................................................................................................34

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung...........................35

4.1.1 Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung...............364.2 Peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Dalam Pembinaan Kegiatan

Olahraga Rekreasi........................................................................................................404.2.1 Kewenangan Dispora Dalam Pembinaan Olahraga Rekreasi.............................404.2.2 Kebijakan Teknis Operasional Pembinaan Olahraga Rekreasi...........................444.2.3 Bentuk Kerja Sama Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung

Dengan FORMI Provinsi Lampung....................................................................474.2.4 Jenis Olahraga Rekreasi Di Provinsi Lampung dan Prestasi Yang

Telah Diraih........................................................................................................494.3 Faktor Penghambat Dalam Pembinaan Kegiatan Olahraga Rekreasi

Di Provinsi Lampung....................................................................................................524.3.1 Faktor Penghambat Internal................................................................................534.3.2. Faktor Penghambat Eksternal.............................................................................54

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan....................................................................................................................565.2 Saran..............................................................................................................................57

DAFTAR GAMBARGambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung..................39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penjelasan mengenai asas otonomi daerahterdapat pada Pasal 1 Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu Kewenangan daerah

otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut

prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

tersebut berbunyi otonomi daerah merupakan hak, wewenang, serta kewajiban

daerah otonom guna mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan serta

kepentingan masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi

pelayanan, peningkatan peranserta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang

bertujuan pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pada dasarnya, tujuan utama dari pelaksanaan kebijakan otonomi daerah adalah

membebaskan pemerintah pusat dari segala tugas-tugas pemerintahan yang

membebani dan dinilai tidak perlu karena lebih efektif jika ditangani oleh

Page 19: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

2

pemerintah daerah. Dengan demikian pusat lebih banyak waktunya untuk

mengamati dan merespon setiap perkembangan yang terjadi di dunia global untuk

dijadikan pertimbangan dari setiap kebijakan yang akan diambil.

Dalam melaksanakan otonomi daerah, Indonesia adalah negara yang

penyelenggaraan urusan pemerintahannya menggunakan asas desentralisasi,

dekonsetrasi, dan tugas pembantuan. Sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 1

ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berbunyi,

“Negara Indonesia merupakan Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.1

Ketentuan tersebut menjelaskan bahwa Indonesia memiliki wilayah yang luas dan

terbagi-bagi dalam bentuk kepulauan, oleh sebab itu penyelenggaraan

pemerintahaan negara ini tidak mungkin hanya dijalankan dengan sistem

sentralisasi.

Jika ditinjau dari aspek sosial, terdapat ragam masalah yang kemudian sering

terabaikan dari kacamata kebijakan pemerintah daerah seperti kurangnya upaya

yang serius untuk mengurangi pengaruh sosial yang mengungkung masyarakat

dalam kondisi kemiskinan struktural apalagi jika lebih diperparah dengan

kurangnya akses masyarakat untuk memeperoleh pengetahuan dan keterampilan

serta informasi yang digunakan untuk kemjuan masyarakat ditambah dengan

kurangnya berkembangnya kelembagaan masyarakat dan organisasi sosial yang

merupakan sarana untuk melakukan interaksi serta memperkuat ketahanan dan

perlindungan bagi masyarakat.

1Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945

Page 20: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

3

Melihat kondisi tersebut, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk

senantiasa mendorong dan mengoptimalkan potensi-potensi dalam masyarakat

dalam wilayah otoritasnya agar pembangunan daerah dapat berhasil sesuai dengan

apa yang diharapkan, baik dalam aspek pembangunan ekonomi sosial maupun

politik.

Dalam fokus penelitian kali ini, peneliti akan lebih menitikberatkan pada

pembangunan sosial sebagai salah satu fokus pembangunan daerah dengan

mengangkat bidang olahraga sebagai potensi masyarakat yang harus mendapat

perhatian mendalam dari pemerintah daerah.

Salah satu bukti nyata bahwa otonomi daerah telah terlaksana, yaitu pemberian

wewenang dari pemerintah pusat dalam hal ini kementerian pemuda dan olahraga,

kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kebijakan dalam bidang pemuda

dan olahraga sesuai dengan keadaan daerah masing-masing yang tetap

berdasarkan pada aturan nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional menjelaskan bahwa olahraga merupakan bagian dari

proses dan pencapaian tujuan pembangunan nasional sehingga keberadaan dan

peranan olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus

ditempatkan pada kedudukan yang jelas dalam sistem hukum nasional.

Penanganan keolahragaan ini tidak dapat lagi ditangani secara sekadarnya tetapi

harus ditangani secara profesional. Penggalangan sumber daya untuk pembinaan

dan pengembangan keolahragaan khusunya olahraga rekreasi dilakukan melalui

Page 21: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

4

pembentukan dan pengembangan hubungan kerja para pihak terkait secara

harmonis, terbuka, timbal balik, sinergis dan saling menguntungkan.

Prinsip transparansi dan akuntabilitas diarahkan untuk mendorong ketersediaan

informasi yang dapat diakses sehingga memberikan peluang bagi semua pihak

untuk berperan serta dalam kegiatan keolahragaan, memungkinkan semua pihak

untuk melaksanakan kewajibannya secara optimal dan kepastian untuk

memperoleh haknya, serta memungkinkan berjalannya mekanisme kontrol untuk

menghindari kekurangan dan penyimpangan sehingga tujuan dan sasaran

keolahragaan nasional bisa tercapai.

Sistem pengelolaan, pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional diatur

dalam semangat otonomi daerah guna mewujudkan kemampuan daerah dan

masyarakat yang mapan secara mandiri mengembangkan kegiatan keolahragaan,

khususnya kegiatan olahraga rekreasi. yang dimaksud antara lain, pelaku

olahraga, organisasi olahraga, dana olahraga, sarana dan prasarana olahraga, peran

serta masyarakat, dan penunjang keolahragaan termasuk ilmu pengetahuan,

teknologi, informasi dan industri olahraga nasional yang manfaatnya dapat

dirasakan oleh semua pihak.

Sebagaimana wilayah-wilayah lain yang ada dalam ruang kedaulatan NKRI,

Provinsi Lampung sendiri mempunyai tanggung jawab yang serupa untuk

melaksanakan pembangunan masyarakat yang sesuai dengan konteks

pengembangan daerah.

Page 22: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

5

Selain itu bidang ini dapat menampung dan memberikan ruang-ruang kreativitas

sebagai wadah aktualisas angkatan muda untuk dapat diarahkan kearah

pembangunan sosial yang positif mengingat sebuah ungkapan lama yang

mengatakan bahwa ”dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”, hal ini

kemudian dapat mengurangi tingkat patologi masyarakat yang kemudian jika ini

diterapkan di Provinsi Lampung sebagai sebuah kota yang mampu

mengembangkan potensi masyarakatnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, konkuren,

dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan konkuren menjadi

kewenangan daerah yang mana urusan kepemudaan dan olahraga masuk ke dalam

urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar.

Dalam hal ini, kewenangan sepenuhnya dalam hal pembinaan segala urusan

kepemudaan dan olahraga khususnya di Provinsi Lampung ada pada Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, seperti yang tertulis pada Peraturan

Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 33 Tahun 2016 Tentang Pedoman

Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pada Dinas Pemuda dan Olahraga

pasal 2 ayat (2), yaitu urusan kepemudaan dan olahraga sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) wajib diselenggarakan oleh semua daerah provinsi dan

kabupaten/kota.2

2Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 33 Tahun 2016 Tentang Pedoman NomenklaturPerangkat Daerah dan Unit Kerja Pada Dinas Pemuda dan Olahraga

Page 23: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

6

Namun dalam pengamatan penulis terkait hal ini, upaya Dispora Provinsi

Lampung masih kurang efektif dan efisien sehingga kemudian keberdayaan

masyarakat terutama di bidang keolahragaan masih terbatas pada minat dan bakat

yang belum terwadahi, akses terhadap sumber daya dalam peningkatan

produktivitas masyarakatnya disamping itu ketersediaan sarana dan prasarana

menjadi masalah utama dalam merealisasikan hal diatas.

Permasalahan keolahragaan baik tingkat nasional maupun daerah semakin

kompleks dan berkaitan dengan dinamika sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

dan bangsa serta tutuntutan perubahan global sehingga sudah saatnya pemerintah

memperhatikan secara menyeluruh dengan memperhatikan semua aspek terkait,

adaptif terhadap perkembangan oahraga dan masyarakat, sekaligus sebagai

instrumen hukum yang mampu mendukung pembinaan dan pengembangan

keolahragaan nasional dan daerah pada masa kini dan masa yang akan

datang,khususnya pada olahraga rekreasi, kurangnya perhatian terhadap

perkembangan olahraga rekreasi.

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul, “Peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Lampung DalamPembinaan Kegiatan Olahraga Rekreasi”.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

Page 24: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

7

1) Bagaimanakah peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam

pembinaan kegiatan olahraga rekreasi ?

2) Faktor internal dan ekstenal apakah yang menjadi penghambat dalam

pembinaan kegiatan olahraga rekreasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Lampung ?

1.2.2 Ruang Lingkup Penelitian

Mengingat luasnya permasalahan mengenai pembinaan kegiatan olahraga

rekreasi, maka ruang lingkup pembahasan terhadap permasalahan ini dibatasi

hanya mengenai Peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung terhadap

pembinaan kegiatan olahraga rekreasi di Provinsi Lampung.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan dari penelitian ini

yaitu sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui peran Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam

membina kegiatan olahraga rekreasi.

2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pembinaan

kegiatan olahraga rekreasi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, kegunaan penelitian ini dibagi

menjadi 2 yaitu, secara Teoritis dan Praktis.

Page 25: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

8

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini berguna untuk mengembangkan konsep pengetahuan dalam rangka

mengetahuiperan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung terhadap

pembinaan kegiatan olahraga rekreasi. Serta memberi sumbangan pemikiran bagi

perkembangan Hukum Administrasi Negara.

b. Kegunaan Praktis

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan serta bentuk

sumbangan yang dapat diberikan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat

umumnya untuk meningkatkan peranan yang lebih besar dalam rangka

pelaksanaan pembinaan terhadap kegiatan olahraga rekreasi oleh Dinas Pemuda

dan Olahraga Provinsi Lampung. Serta sebagai syarat pencapaian gelar Sarjana

Hukum.

Page 26: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah kata peran memiliki arti yaitu

pemain sandiwara (film), tukang lawak pada permainan, perangkat tingkah yang

diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, peran merupakan sekumpulan tingkah laku yang

dihubungkan dengan suatu posisi tertentu. Peran yang berbeda membuat jenis

tingkah laku yang berbeda pula. Tetapi apa yang membuat tingkah laku itu sesuai

dalam suatu situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain relatif bebas pada seseorang

yang menjalankan peran tersebut.3

Peran adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau prilaku yang dilaksanakan

oleh seseorang yang menempati atau memangku suatu posisi dalam melaksanakan

hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya. Jika seseorang menjalankan

peran tersebut dengan baik, dengan sendirinya akan berharap bahwa apa yang

dijalankan sesuai keinginan dari lingkungannya.4

3 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Press. Jakarta. 2002. Hlm 221.4Ibid. Hlm. 223.

Page 27: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

10

Peran dalam konteks hukum meliputi tugas, fungsi, dan wewenang aparat penegak

hukum dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sebagai aspek yuridis peran tersebut,

peran dalam hal ini di bagi menjadi :

1) Peran Normatif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga

yang didasarkan pada seperangkat norma yang berlaku dalam kehidupan

masyarakat.

2) Peran Ideal adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga

yang didasarkan pada nilai – nilai ideal atau yang seharusnya dilakukan

sesuai dengan kedudukannya dalam suatu sistem.

3) Peran Faktual adalah peran yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga

yang didasarkan pada kenyataan konkrit dilapangan atau dikehidupan

sosial yang terjadi secara nyata.5

Didalam ilmu hukum lainnya, peran adalah suatu sistem kaidah-kaidah yang

berisikan patokan patokan perikelakuan, pada kedudukan-kedudukan tertentu

didalam masyarakat, kedudukan mana dapat dipunyai pribadi ataupun kelompok-

kelompok pribadi dan berperannya pemegang peranan tadi, dapat sesuai atau

mungkin berlawanan dengan apa yang ditentukan didalam kaidah-kaidah.6

Suatu peran dari individu atau kelompok dapat dijabarkan dalam beberapa bagian,

yaitu :

1) Peran yang ideal yaitu peran yang dijalankan oleh individu atau kelompok

sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan

5Ibid. Hlm. 225.6Soerjono Soekanto. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2003.Hlm 139.

Page 28: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

11

2) Peran yang seharusnya yaitu peran yang memang seharusnya dijalankan

oleh individu atau kelompok sesuai dengan kedudukannya

3) Peran yang dianggap diri sendiri yaitu peran yang dijalankan oleh diri

sendiri karena kedudukannya dilakukan untuk kepentingannya

4) Peran yang sebenarnya telah dilakukan yaitu peran di mana individu atau

kelompok itu mempunyai kedudukan dan benar telah menjalankan peran

sesuai dengan kedudukannya.7

Berkaitan dengan hukum, peranan yang ideal dan peranan yang seharusnya adalah

memang peranan yang dikehendaki dan diharapkan oleh hukum dan ditetapkan

oleh Undang-Undang. Sedangkan peran yang dianggap diri sendiri dan peranan

yang sebenarnya telah dilakukan adalah peran yang mempertimbangkan antara

kehendak hukum yang tertulis dengan kenyataan-kenyataan.8

Analisis terhadap prilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu

ketentuan peranan, gambaran peranan, dan harapan peranan. Ketentuan peranan

adalah pernyataan formal dan terbuka tentang prilaku yang harus ditampilkan

seseorang dalam membawa perannya. Gambaran peranan adalah suatu gambaran

tentang prilaku yang secara aktual ditampilkan sesorang dalam membawa

perannya secara aktual ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya.

Harapan peranan adalah hasil dari prilaku seseorang yang telah di tampilkan yang

kemudian berharap mendapatkan hasil yang sesuai dengan peran yang telah

ditampilkan

7Ibid. Hlm 140.8Deni Achmad. “Peranan Mahasiswa Fakultas Hukum Sebagai Pelaksana Bantuan Hukum (LegalAid) Kepada Masyarakat”. Fiat Justisia Jurnal Ilmu Hukum. Volume 9 No 1. Januari-Maret 2015.Hlm 22.

Page 29: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

12

Peran merupakan tindakan atau prilaku yang dilakukan oleh seseorang yang

menempati suatu posisi di dalam status sosial, syarat-syarat peran mencakup tiga

hal, yaitu :

1) Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian

peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

bermasyarakat.

2) Peran adalah suatu konsep prilaku apa yang dapat dilaksanakan oleh

individu-individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Peran juga dapat

dikatakan sebagai perilaku individu, yang penting bagi struktur sosial

masyarakat.

3) Peran adalah suatu rangkaian yang teratur yang ditimbulkan karena suatu

jabatan. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenderungan untuk

hidup berkelompok. Dalam kehidupan berkelompok tadi akan terjadi

interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat

lainnya. Tumbuhnya interaksi diantara mereka ada saling ketergantungan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa peran merupakan

pelaksanaan suatu hak dan kewajiban seseorang berdasarkan kedudukannya.

Setiap orang memiliki perannya masing – masing guna menjalankan kehidupan

dimasyarakat. Peran menentukan apa yang seharusnya diperbuat. Pelaksanaan

peran diatur dalam norma-norma yang berlaku. Seseorang dapat dikatakan telah

berperan jika telah melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik didalam

kehidupan bermasyarakat.

Page 30: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

13

2.2 Dinas Pemuda dan Olahraga

2.2.1 Pengertian Dinas Pemuda dan Olahraga

Dinas Pemuda dan Olahraga merupakan salah satu instansi pemerintahan didaerah

yang bergerak dibidang kepemudaan dan olahraga. Dinas ini bertugas dalam

menyusun dan menyiapkan rencana strategis sekretariat dinas dan bidang-bidang

dalam lingkup dinas, mengkoordinasikan dengan instansi terkait, mengarahkan

dan membuat petunjuk pelaksanaan teknis dibidang pemuda dan olahraga dan

tugas lain yang diserahkan oleh Gubernur. Serta melaksanakan pengawasan dan

evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas dalam lingkup pemuda dan olahraga

dengan laporan secara berkala.

Dalam hal urusan olahraga, semua akan diatur dan dikoordinasikan melalui Dinas

Pemuda dan Olahraga. Pemerintah pusat mempunyai tugas untuk membuat dan

menetapkan, serta melaksanakan kebijakan standarisasi bidang keolahragaan

secara nasional.

Sedangkan pemerintah daerah khususnya pemerintah daerah Lampung,

mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan standarisasi bidang

keolahragaan secara nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat,

tentunya dengan memperhatikan potensial di daerah, khususnya di daerah

Lampung sendiri.

Ada kewenangan untuk mengatur, membina, mengembangkan, melaksanakan,

dan mengawasi penyelenggaraan dibidang olahraga. Dalam hal ini, dilakukan

secara terpadu dan berkesinambungan yang telah dikoordinasikan oleh menteri.

Page 31: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

14

2.2.2 Tugas Dinas Pemuda dan Olahraga

Tugas pokok Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung tertuang di dalam

Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 78 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas Pemuda

dan Olahraga Provinsi Lampung.

Tugas pokok dari Dinas Pemuda dan Olahraga provinsi Lampung sebagaimana

yang telah dijabarkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 78

Tahun 2016Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta

Tatakerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, pasal 3 ayat (1), yaitu

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan provinsi dibidang kepemudaan dan

keolahragaan berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas

dekonsentrasi, dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada

Gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.9

Dalam hal ini, Dinas Pemuda dan Olahraga merupakan perpanjangan tangan

pemerintah pusat di daerah, yang dimana pemerintah pusat yang menaungi urusan

kepemudaan dan olahraga adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga.

2.2.3 Fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga

Dalam hal fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, tertulis juga di

dalam Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 78 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas Pemuda

9Peraturan Gubernur Provinsi Lampung No 78 Tahun 2016, Tentang Kedudukan,SusunanOrganisasi,Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.

Page 32: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

15

dan Olahraga Provinsi Lampung. Fungsi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Lampung berdasarkan pasal 3 ayat (2), yaitu :

1) Perumusan kebijakan teknis operasional bidang kepemudaan dan

keolahragaan.

2) Penyediaan bantuan / dukungan pengadaan sarana dan prasarana

kepemudaan dan keolahragaan.

3) Mendukung / memfasilitasi organisasi kepemudaan dan keolahragaan.

4) Pembinaan, pengendalian, pengawasan, dan koordinasi pelayanan

administratif

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.10

2.3 Pembinaan Kegiatan

2.3.1 Pengertian Pembinaan

Pembinaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembinaan, cara,

perbuatan, membina. Atau merupakan pembaharuan dan penyempurnaan. Atau

bisa berupa usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan

efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bina11. Pembinaan adalah proses,

pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan tindakan, atau kegiatan

yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan baik.

10Ibid11Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka.Jakarta.2001

Page 33: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

16

Menurut Miftah Thoha dalam bukunya yang berjudul Pembinaan Organisasi

mendefiniskan pengertian pembinaan, yaitu :

1) Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, atau pernyataan menjadi lebih

baik.

2) Pembinaan merupakan suatu strategi yang unik dari suatu sistem

pembaharuan dan perubahan (change).

3) Pembinaan merupakan suatu pernyataan yang normatif, yakni menjelaskan

bagaimana perubahan dan pembaharuan yang berencana serta

pelaksanaannya.

4) Pembinaaan berusaha untuk mencapai efektivitas, efisiensi dalam suatu

perubahan dan pembaharuan yang dilakukan tanpa mengenal berhenti.12

Pembinaan juga dapat diartikan bantuan dari seseorang atau sekelompok orang

yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui materi

pembinaaan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, sehingga tercapai

apa yang diharapkan.13

Selain itu, pembinaan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk merubah

kebiasaan yang tidak baik menjadi baik.Konsep pembinaan hendaknya didasarkan

pada hal bersifat efektif dan pragmatis yang dalam arti dapat memberikan

pemecahan persoalan yang dihadapi dengan sebaik-baiknya, dan pragmatis dalam

arti mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga

bermanfaat karena dapat dimanfaatkan dalam praktek.

12Miftah Thoha.Pembinaan Organisasi:Proses Diagnosa dan Intervensi.RajaGrafindo.Jakarta.1997.Hlm 1613Ahmad Tanzeh.Pengantar Metode Penelitian.Teras.Yogyakarta.2009.Hlm 144.

Page 34: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

17

Dalam pembinaan terdapat unsur tujuan, materi, proses, cara, pembaharuan dan

tindakan pembinaan. Selain itu, untuk melaksanakan kegiatan pembinaan

diperlukan adanya perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa pembinaan merupakan serangkaian kegiatan

terstruktur yang menimbulkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pembinaan dilakukan guna menciptakan keselarasan dengan apa yang menjadi

tujuan dari pembinaan itu sendiri.

2.3.2. Tujuan Pembinaan

Tujuan dari pembinaan olahraga rekreasi yang dilakukan oleh pemerintah sebagai

berikut:

1) Pembinaan dan perkembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan

diarahkan untuk memasalkan olahraga, dalam hal ini olahraga sebagai

upaya untuk mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan

kesehatan, kebugaran, kegembiraan dan hubungan sosial

2) Pembinaan dan perkembangan olahraga rekreasi dilaksanakan agar dapat

menumbuhkembangkan sanggar-sanggar dan mengaktifkan perkumpulan

olahraga dalam masyarakat, dan juga menyelenggarakan festival olahraga

rekreasi yang berjenjang dan berkelanjutan pada tingkat daerah, nasional,

dan internasional.14

14 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional

Page 35: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

18

2.3.3 Pengertian Kegiatan

Kegiatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah aktivitas, usaha,

pekerjaan, atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan.Kegiatan bagian dari

program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai

bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri atas

sekumpulan tindakan.

Suatu kegiatan merupakan sebuah operasi individu yang untuk kegunaannya

dalam penjadwalan dapat dipandang sebagai suatu satuan kegiatan terkecil yang

tidak dirinci lagi.

Penulis menyimpulkan bahwa kegiatan merupakan realisasi berupa tindak lanjut

dari program-program yang telah terencana. Pelaksaannya secara terstruktur dan

terprogram. Dalam hal ini, kegiatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kegiatan olahraga rekreasi.

2.4 Pelaku Pembinaan dan Obyek yang Dibina

2.4.1 Pelaku Pembinaan

Dalam hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang sistem

Keolahragaan Nasional, pelaku pembinaan digolongkan menjadi empat, yaitu :

1) Pemerintah Daerah

Dijelaskan dalam pasal 21 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang

Sistem Keolahragaan Nasional bahwa pemerintah dan pemerintah daerah

wajib melakukan pembinaaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan

kewenangan dan tanggung jawabnya.

Page 36: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

19

2) Masyarakat

Sesuai dengan pasal 23 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang

Sistem Keolahragaan Nasional, dijelaskan bahwa :

a.masyarakat dapat melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga

melalui berbagai kegiatan keolahragaan secara aktif, baik yang

dilaksanakan atas dorongan pemerintah dan/atau pemerintah daerah,

maupun atas kesadaran atau prakarsa sendiri

b. Pembinaan dan pengembangan olahraga masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh perkumpulan olahraga

dilingkungan masyarakat setempat.

c. Masyarakat dalam melakukan pembinaaan dan pengembangan olahraga

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat membentuk

organisasi cabang olahraga yang tidak bertentangan dengan Undang-

Undang ini.

3) Lembaga Pemerintah dan Lembaga Swasta

Dalam ini sesuai dengan Pasal 24 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, bahwa lembaga pemerintah

maupun swasta berkewajiban menyelenggarakan pembinaan dan

pengembangan olahraga bagi karyawannya untuk meningkatkan kesehatan

kebugaran dan kegembiraan serta kualitas dan produktivitas kerja sesuai

dengan kondisi masing-masing.

Page 37: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

20

4) Pelatih atau pembina Olahraga

Pada Pasal 60 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Sistem

keolahragaan Nasional, dijelaskan bahwa :

a. Pembina olahraga meliputi pembina perkumpulan, induk organisasi,

atau lembaga olahraga pada tingkat pusat dan tingkat daerah yang telah

dipilih atau yang ditunjuk sebagai pengurus

b. Pembina olahraga melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga

sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

Keolahragaan menejelaskan bahwa pembina olahraga adalah orang yang memiliki

minat dan pengetahuan, kepemimpinan, kemampuan manejerial, dan/atau

pendanaan yang didedikasikan untuk kepentingan pembinaan dan pengembangan

olahraga.

Hak dan kewajiban dari pembina olahraga terdapat pada Pasal 61 Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional, yaitu:

1) Pembina olahraga berhak memperoleh peningkatan pengetahuan,

keterampilan, penghargaan, dan bantuan hukum

2) Pembina olahraga berkewajiban :

a. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan terhadap organisasi

olahraga,Olahragawan, tenaga keolahragaan, dan pendanaan

keolahragaan.

b. Melaksanaan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai prinsip.

Page 38: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

21

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pemerintah daerah wajib

membina dan mengembangkan kegiatan olahraga rekreasi sesuai dengan

kewenangannya dan tanngung jawabnya. Pelaksana dari pembinaan dilakukan

oleh pembina olahraga atau pelatih yang memiliki sertifikat kompetensi dari induk

organisasi cabang olahraga yang bersangkutan atau instansi pemerintah.

2.4.2 Obyek Yang Dapat Dibina

Obyek yang dapat dibina dalam olahraga rekreasi adalah masyarakat yang

memiliki kesadaran akan pentingnya olahraga demi kebugaran, kesehatan dan

hubungan sosial, yang kemudian membentuk sebuah organisai olahraga dibawah

naungan FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia).

2.5 Dasar Hukum Pembinaan Olahraga Rekreasi Oleh Dinas Pemuda danOlahraga Provinsi Lampung

Setiap program pemerintah yang hendak dijalankan yang menyangkut dengan

kepentingan umum atau masyarakat luas, haruslah memiliki dasar hukum yang

jelas, guna mencegah terjadinya pelanggaran wewenang yang dilakukan oleh

oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Berikut dasar hukum dari pembinaan olahraga rekreasi oleh Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Lampung :

1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan

Nasional;

2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi

Pemerintahan

Page 39: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

22

4) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaran

Keolahragaan;

5) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

pekan dan Kejuaraan Olahraga;

6) Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 33 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pada Dinas

Pemuda dan Olahraga;

7) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung;

8) Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 78 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung

2.6 Olahraga Rekreasi

2.6.1 Pengertian Olahraga

Olahraga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gerak badan, untuk

menguatkan, dan menyehatkan tubuh (seperti sepak bola, berenang, lempar

lembing).

Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan

Nasional, olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong,

membina, serta mengembangkan potensi jasmasi, rohani, dan sosial.15

UNESCO mendefinisikan bahwa olahraga sebagai aktifitas fisik berupa

permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain,

15Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional

Page 40: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

23

ataupun diri sendiri. Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai

aktifitas spontan, bebas, dan dilaksanakan dalam waktu luang. Definisi terakhir ini

merupakan cikal bakal panji olahraga dunia yaitu “Sport Of All” dan di Indonesia

tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga, dan mengolahragakan masyarakat”.16

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang

dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan

rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk

permainan, perlombaan/pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk

memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan

Pancasila.

Fungsi utama dari olahraga adalah untuk menyehatkan badan dan memastikan

organ tubuh juga sehat. Olahraga berperan penting dalam kehidupan, dikarenakan

didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat, oleh karena itu kesehatan tidak

diperlukan secara fisik saja, namun secara batin juga kesehatan harus selalu

terjaga, salah satunya dengan rutin berolahraga.

Namun, selain untuk menyehatkan, olahraga juga merupakan ajang yang

diperlombakan, baik dalam perlombaan nasional, maupun perlombaan

internasional.

Olahraga sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu olahraga pendidikan,

olahraga prestasi, olahraga amatir, olahraga profesional, olahraga penyandang

cacat, dan olahraga rekreasi.

16 Rusli Lutan dan Sumardianto.Filsafat Olahraga.Depdiknas.Jakarta.2000. Hal 6

Page 41: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

24

1) Olahraga Pendidikan

Olahraga Pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan

sebagai bagian dari proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk

memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan, kesehatan dan kebugaran

jasmani.17

Olahraga pendidikan biasa kita temui di sekolah-sekolah, dimana diharapkan

dengan jangka waktu pendek paling tidak para siswa memiliki kebugaran jasmani,

kesenangan melakukan aktivitas fisik, dan terbentuklah manusia yang sehat secara

jasmani.

Pembinaan olahraga pendidikan dilaksanakan dengan arahan satu kesatuan yang

sistematis, dan saling berkesinambungan dengan menggunakan standar

pendidikan nasional. Pelaku pembinaan sendiri terdiri dari dosen/guru olahraga

yang telah bersertifikat kompetensi dan berkualifikasi dengan didukung oelh

sarana dan prasarana penunjang yang memadai.

2) Olahraga Prestasi

Olahraga prestasi merupakan olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan, melalui kompetisi

untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan ilmu

keolahragaan.

17 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional

Page 42: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

25

Harsono mengungkapkan bahwa prestasi olahraga yang dibayangkan orang sukar

atau mustahil akan dapat dicapai, kini menjadi hal yang lumrah, dan jumlah atlet

yang mampu untuk mencapai prestasi demikian kini semakin banyak.18

Pasal 27 ayat (4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem

Keolahragaan Nasional menyatakan bahwa pembinaaan dan pengembangan

olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga

pada tingkat daerah, nasional, dan internasional.19

Dengan adanya olahraga prestasi, diharapkan para atlet-atlet yang tergabung

dalam beberapa jenis olahraga agar bisa membawa nama baik daerah maupun

nama baik negara dalam hal ajang perlombaan.

3) Olahraga Amatir

Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas kecintaan dan kegemaran

berolahraga.

4) Olahraga Profesional

Olahraga profesional yaitu olahraga yang bertujuan untuk memperoleh

pendapatan dalam bentuk uang atau yang lain atas dasar kemahiran dalam

penguasaan suatu bidang olahraga.

18 Harsono.Panduan Pengajar Buku Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis DalamOlahraga.Proyek Pengambangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.Jakarta.1988.Hlm9819 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 27 Ayat 4

Page 43: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

26

5) Olahraga Penyandang Cacat

Olahraga penyandang cacat merupakan olahraga yang khusus dilakukan sesuai

dengan kondisi kelainan fisik dan mental seseorang. Olahraga ini bertujuan untuk

menumbuhkan rasa percaya diri seseorang, kesehatan, dan prestasi olahraga.

2.6.2 Olahraga Rekreasi

Undang-Undang No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragan Nasional

menjelaskan bahwa olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh

masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,

kebugaran, dan kegembiraan.20

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rekreasi adalah penyegaran kembali badan

dan fikiran, sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan, seperti hiburan

dan piknik.

Menurut Nurlan Kusmaedi, olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang

ditujukan untuk rekreasi atau wisata.21

Olahraga rekreasi merupakan aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi

unsur-unsur olahraga/gerak positif sehingga dapat menyenangkan dan

menggembirakan.

20 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional21 Nurlan Kusmaedi.Pembelajaran Hidup Sehat Berbasis Masyarakat.FPOK-UPI.Bandung.2002.Hlm 4

Page 44: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

27

2.6.3 Sasaran Olahraga Rekreasi

Sasaran yang dituju dari olahraga rekreasi adalah kalangan masyarakat luas yang

tentu sesuai dengan usia pelaku olahraga. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi hal-

hal yang tidak diinginkan.

2.6.4 Tujuan Olahraga Rekreasi

Tujuan olahraga rekreasi adalah :

1) Pengisi waktu luang

2) Pelepas lelah, kebosanan, dan kepenatan

3) Sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap),

contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja

4) Sebagai pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan

berkelompok serta rekreasi aktif)

5) Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga yang

menyenangkan

6) Memperoleh kesenangan dengan berolahraga

7) Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan

2.7 Induk Organisasi FORMI

Formi adalah induk organisasi yang menajdi wadah berhimpun dari organisasi

olahraga rekreasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, baik secara

nasional maupun didaerah, menjadi mitra strategis dari pemerintah, pemerintah

Page 45: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

28

dan masyarakat dalam kerangka mendorong dan menggerakan pembinaan dan

pengembangan olahraga rekreasi di seluruh Indonesia.22

Pada awalnya, organisasi olahraga masyarakat belum terbentuk, tahun 2002

Direktorat Keolahragaan Depdiknas berupaya membentuk organisasi olahraga

masyarakat karena adanya desakan dari beragam organisasi yang sebelumnya

telah berdiri secara mandiri.

Organisasi olahraga masyarakat tersebut berhasil dibentuk dengan nama awal

Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI). Pada pelaksanaan Musyawarah

Nasional FOMI III tahun 2009 menetapkan perunbahan nama FOMI menjadi

Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) melalui ketetapan

nomor : 007/munas FORMI/XII/2009 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia.

Sejalan dengan tuntutan zaman dan perkembangan olahraga sebagai bagian dari

olahraga rekreasi sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal Undang-Undang

Nomor 3 tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Federasi Olahraga

Rekreasi-Masyarakat Indonesia (FORMI) telah menyesuaikan namanya menjadi

Federasi Olahraga Rekreasi –Masyarakat Indonesia (FORMI) yang diputuskan

pada MUNAS III FORMI pada tanggal 5 Desember 2009.23

Namun demikian, sampai dengan tahun 2009 perkembangan kelembagaan

ditingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, agak sulit diwujudkan. Artinya belum

tumbuh berkembang secara merata diseluruh Indonesia.

22 www.formi.or.id23 Ibid

Page 46: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodelogi berasal dari kata dasar metode dan logi. Metode merupakan cara

melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis), sedangkan logi artinya ilmu yang

berdasarkan logika berfikir. Metodelogi artinya ilmu tentang cara melakukan

sesuatu dengan teratur (sistematis). Metodelogi penelitian artinya ilmu tentang

cara melakukan penelitian dengan teratur (sistematis). Metodelogi penelitian

hukum artinya ilmu tentang cara melakukan penelitian hukum dengan teratur

(sistematis).24

3.1 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah pendekatan hukum normatif

empiris. Pendekatan normatif adalah pendekatan yang dilakukan melalui studi

kepustakaan dalam mencari data dan sumber data yang bersifat teori dan berguna

untuk memecahkan masalah. Pendekatan ini dikenal dengan nama pendekatan ke

pustakaan atau yang biasa disebut dengan studi kepustakaan, yakni dengan

mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan, dan dokumen lainnya

yang berhubungan dengan penelitian ini. Sedangkan pendekatan empiris yang

dimaksudkan disini adalah suatu pendekatan yang dilakukan dengan melihat dan

24 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan penelitian hukum, Citra Aditya, Bandung, 2004. Hlm 57

Page 47: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

30

mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan kenyataan di dalam

praktek lapangannya.

3.2. Sumber dan Jenis Data

Sumber dan jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu sebagai

berikut: 25

1) Data Primer

Data primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari

lapangan penelitian dengan cara melakukan wawancara dengan kepada

narasumber untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian.

Dalam hal ini penelitian dilakukan di Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Lampung.

2) Data Sekunder

Data merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian, karena dalam

penelitian hukum normatif yang dikaji adalah bahan hukum yang berisi

aturan-aturan yang bersifat normatif.26 Data yang diperoleh dan diolah

dalam penelitian hukum normatif adalah data sekunder yang berasal dari

sumber kepustakaan yang terdiri dari:

25Soerjono Soekanto & Sri Mamudji.Penelitian Hukum Normatif (Suatu TinjauanSingkat)..Rajawali Press.Jakarta.2001.Hlm 6126Ibid.

Page 48: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

31

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mempunyai kekuatan

secara mengikat secara umum (perundang-undangan) atau mempunyai

kekuatan mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan.27

Dalam penelitian ini bahan hukum primer yang digunakan adalah:

1.Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan

Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan

Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi

Pemerintahan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2007 Tentang Penyelenggaran

Keolahragaan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

pekan dan Kejuaraan Olahraga;

6. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 33 Tahun 2016

Tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pada

Dinas Pemuda dan Olahraga;

7. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung;

27 AbdulKadir Muhammad.Op.Cit.hlm 82

Page 49: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

32

8. Peraturan Gubernur Provinsi Lampung Nomor 78 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan

terhadap bahan hukum primer, misalnya: rancangan undang-undang,

hasil-hasil penelitian, hasil karya pakar hukum, dan sebagainya.28

Bahan hukum sekunder yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini

di peroleh dari studi kepustakaan yang terdiri dari buku-buku yang

berhubungan dengan penulisan ini.

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, antara lain

kamus hukum, indeks majalah hukum, jurnal penelitian hukum, dan

bahan-bahan diluar bidang hukum, seperti majalah, surat kabar, serta

bahan-bahan hasil pencarian yang bersumber dari internet berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

3.3 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

28 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum,(Jakarta: Sinar Grafika, 2013),hlm. 23.

Page 50: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

33

1) Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan dimaksud adalah usaha untuk memperoleh data sekunder.

Dalam hal ini penulis melakukan serangkaian studi dokumentasi dengan cara

mengumpulkan, membaca, mempelajari, membuat catatan-catatan, dan

kutipan-kutipan serta menelaah bahan-bahan pustaka yaitu berupa karya tulis

dari para ahli yang tersusun dalam literatur dan peraturan-peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan ada kaitannya dalam permasalahan

yang dibahas dalam penelitian ini.

2) Studi Lapangan

Studi Lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer dengan

menggunakan teknik wawancara yang langsung dengan responden yang telah

direncanakan sebelumnya. Wawancara dilaksanakan secara langsung dan

terbuka dengan mengadakan tanya jawab untuk mendapatkan keterangan atau

jawaban yang bebas sehingga data yang diperoleh sesuai dengan yang

diharapkan. Wawancara dilakukan kepada Kepala Bidang Keolahragaan

beserta staf Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.

3.4 Prosedur Pengolahan Data

Keseluruhan data yang diperoleh dari metode tersebut, kemudian dikumpulkan

untuk kemudiandiolah dengan menggunakan tahap-tahap, yaitu :

1) seleksi data, yaitu mengidentifikasi data yang telah terkumpul apakah data

lengkap, benar dan sesuai dengan permasalahan ;

Page 51: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

34

2) klasifikasi data, yaitu penempatan data ditetapkan sesuai dengan bidang

atau pokok bahasan sehingga diperoleh data yang objektif dan mudah dalam

mengnalisanya ;

3) sistematika data, yaitu penelusuran data berdasarkan urutan data yang telah

ditentukan sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasan secara sistematis ;

4) pemeriksaan data, yaitu meneliti kembali data yang diperoleh mengenai

kelengkapan, kejelasan, dan kebenaran jawabannya.

3.5 Analisis Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan metode

deskriptif kualitatifyaitu analisis data yang dilakukan dengan menjabarkan secara

rinci kenyataan atau keadaan atassuatu objek dalam bentuk kalimat guna

memberikan gambaran yang lebih jelas terhadappermasalahan yang diajukan,

sehingga memudahkan untuk ditarik suatu kesimpulan.

Dengandiadakannya pembahasan tersebut diharapkan permasalahan yang telah

ditentukan dapat dijawabdan dapat diambil suatu kesimpulan dari permasalahan

yang dibahas, dan pada akhirnya akandikemukakan saran-saran yang dapat

dijadikan sebagai bahan perbaikan dalam melaksanakantugas pokok dan fungsi

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung.

Page 52: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peran Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi Lampung Dalam Pembinaan Kegiatan Olahraga Rekreasi, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Dari hasil penelitian dan riset serta analisis yang dilakukan, bahwa Peran Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Dalam Pembinaan Kegiatan Olahraga

Rekreasi masih belum efektif. Dilihat dari perkembangannya, olahraga rekreasi di

Lampung masih sedikit. Banyak masyarakat luas yang belum mengetahui apa itu

olahraga rekreasi, selain itu banyak orang beranggapan bahwa olahraga rekreasi

merupakan olahraga mahal, padahal sejatinya olahraga rekreasi ada juga yang

tidak menggunakan alat ataupun tempat yang khusus. Seperti tujuan dari olahraga

rekreasi itu sendiri yaitu mengolahragakan masyarakat, disini masyarakat

ditekankan untuk lebih sering berolahraga guna mendapatkan jiwa dan raga yang

sehat dan kuat.

Page 53: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

57

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung masih kurang dalam hal

memperkenalkan olahraga rekreasi kepada masyarakat luas, Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Lampung belum mempunyai strategis khusus dalam rangka

pengenalan terhadap olahraga rekreasi.

Olahraga rekreasi yang sudah adapun masih belum dapat dikatakan efektif, dari

segi fasilitas masih banyak yang belum terpenuhi. Selain itu organisasi yang

menaungi olahraga rekreasi yaitu Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat

Indonesia (FORMI) belum terbentuk sebagaimana mestinya.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan, yaitu:

1) Perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah dalam hal pengenalan olahraga

rekreasi kepada masyarakat luas, karena tujuan utama dari olahraga rekreasi

adalah mengolahragakan masyarakat guna memiliki jiwa dan raga yang sehat

2) Hendaknya pemerintah segera membentuk badan organisasi yang menaungi

olahraga rekreasi agar olahraga rekreasi bisa berjalan dan terealisasi

sebagaimana mestinya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

Tentang sistem Keolahragaan Nasional

3) Sebaiknya kerjasama antara Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi dan Dinas

Pemuda dan Olahraga Kabupaten lebih ditingkatkan lagi, dalam hal menjaring

bibit-bibit pelaku olahraga rekreasi yang berprestasi, sehingga mampu

membanggakan dan mengangkat nama daerah asalnya lebih tinggi ke ajang

tingkat nasional maupun internasional.

Page 54: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

58

4) Segera dibentuk organisasi FORMI yang dapat membantu Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Lampung agar kegiatan olahraga rekreasi di Provinsi

Lampung bisa berjalan sesuai dengan peraturan yang ada.

Page 55: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

Daftar Pustaka

Abdul Kadir, Muhammad. Hukum dan Penelitian Hukum. 2004. Bandung: Citra

Aditya.

Ali, Zainuddin. Metode penelitian hukum. 2013. Jakarta: Sinar Grafika.

Harsono. Panduan Pengajar Buku Coaching dan Apek-Aspek Psikologis Dalam

Olahraga.1988. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan.

HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara. 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Kusmaedi, Nurlan. Pembelajaran Hidup Sehat Berbasis Masyarakat. 2002.

Bandung:FPOK-UPI

Lusta, Rusli dan Sumardianto. Filsafat Olahraga . 2000. Jakarta: Depdiknas.

Mulyadi, Dedy. Studi Kebijakan publik dan Pelayanan Publik. 2015. Bandung.

Alfabeta.

Nurmayani. Hukum Pemerintahan Daerah. 2006. Bandar Lampung: Universitas

Lampung.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar.2002. Jakarta: Rajawali Press.

________________. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum.2003. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

Sutrisno, Edy. Mengenal Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi

Kebijakan/Program. 2009. Surabaya: Untag Press.

Page 56: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

Tahir, Arifin. Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah. 2014. Bandung: Alfabeta.

Tanzeh, Ahmad. Pengantar Metode Penelitians. 2009 .Yogyakarta: Teras.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001.

Jakarta: Balai Pustaka.

Thoha, Miftah. Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi. 1997.

Jakarta: Raja Grafindo.

Undang-Undang

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang No. 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional

Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 33 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah dan Unit Kerja Pada Dinas

Pemuda dan Olahraga

Peraturan Gubernur Provinsi Lampung No 78 Tahun 2016, Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Lampung

Page 57: PERAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI LAMPUNG …digilib.unila.ac.id/31391/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DEVIKA TRYZA AYODHYA Basically the main objective of the policy

Jurnal

Achmad, Deni. “Peranan Mahasiswa Fakultas Hukum Sebagai Pelaksana Bantuan

Hukum (Legal Aid) Kepada Masyarakat”. Fiat Justisia Jurnal Ilmu

Hukum. Vol 9 No 1. Januari-Maret 2015

Skripsi

Abdurrahman. 2014. Implementasi Program Pembinaan Olahraga Prestasi Di

Provinsi Lampung Tahun 2013 (Skripsi). Bandar Lampung: Universitas

Lampung.

Alamat Web

www.bbc.com

www.formi.or.id

www.kupastuntas.com

www.Lampungpro.com