Kelas Jalan VS Kerusakan Jalan.pdf

3
Achmad Syaiful Makmur Tryin to break the limit… Posted on August 19, 2010 | 10 Comments Post kali ini masih berhubungan dengan kerusakan jalan di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Sony Sulaksono Wibowo, Ph.D, Kerusakan jalan di Indonesia bisa terjadi karena kualitas jalan yang dibawah standar atau beban yang bekerja pada jalan yang melebihi beban maksimum yang didesain. Dalam hal ini, Jalan didefinisikan sebagai lapisan permukaan yang bersentuhan langsung dengan ban kendaraan. Kerusakan jalan yang terjadi adalah kerusakan menimpa lapisan ini. Dalam post ini, saya ingin menyoroti soal kerusakan jalan akibat beban yang melebihi kapasitas jalan tersebut. Artinya, Jika jalan hanya dirancang untuk menahan Muatan Sumbu Terberat (MST) seberat 8 ton, jalan akan rusak ketika ada kendaraan dengan MST diatas 8 ton. Apakah MST?? Silahkan lihat gambar dibawah. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Muatan sumbu adalah beban kendaraan yang disalurkan pada suatu sumbu penumpu kendaraan yang berupa sumbu roda. Semakin berat suatu kendaraan, beban pada sumbunya pun akan semakin berat. Semakin banyak sumbu roda, beban pada tiap sumbu akan berkurang karena beban keseluruhan kendaraan didistribusikan pada banyak sumbu. Sekarang, apakah kita sadar akan rambu-rambu lalu lintas dibawah ini? Rambu-rambu dibawah ini merupakan suatu informasi kelas jalan yang membatasi besar beban maksimal yang dapat diterima oleh suatu perkerasan jalan. Berdasarkan gambar dibawah, kendaraan dengan beban sumbu lebih besar dari 2 Ton tidak boleh melewati jalan yang berambu dibawah. Adanya kendaraan dengan beban sumbu diatas 2 ton pada jalan tersebut akan mengakibatkan beban diatas beban desain yang pada akhirnya merusakan perkerasan dan mengurangi umur jalan. Kelas Jalan VS Kerusakan Jalan | Achmad Syaiful Makmur http://achmadsya.wordpress.com/2010/08/19/kelas-jalan-vs-kerusakan-...

Transcript of Kelas Jalan VS Kerusakan Jalan.pdf

  • Achmad Syaiful MakmurTryin to break the limit

    Posted on August 19, 2010 | 10 Comments

    Post kali ini masih berhubungan dengan kerusakan jalan di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Sony

    Sulaksono Wibowo, Ph.D, Kerusakan jalan di Indonesia bisa terjadi karena kualitas jalan yang dibawah standar

    atau beban yang bekerja pada jalan yang melebihi beban maksimum yang didesain. Dalam hal ini, Jalan

    didefinisikan sebagai lapisan permukaan yang bersentuhan langsung dengan ban kendaraan. Kerusakan jalan

    yang terjadi adalah kerusakan menimpa lapisan ini.

    Dalam post ini, saya ingin menyoroti soal kerusakan jalan akibat beban yang melebihi kapasitas jalan tersebut.

    Artinya, Jika jalan hanya dirancang untuk menahan Muatan Sumbu Terberat (MST) seberat 8 ton, jalan akan

    rusak ketika ada kendaraan dengan MST diatas 8 ton. Apakah MST?? Silahkan lihat gambar dibawah.

    Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

    Muatan sumbu adalah beban kendaraan yang disalurkan pada suatu sumbu penumpu kendaraan yang berupa

    sumbu roda. Semakin berat suatu kendaraan, beban pada sumbunya pun akan semakin berat. Semakin banyak

    sumbu roda, beban pada tiap sumbu akan berkurang karena beban keseluruhan kendaraan didistribusikan pada

    banyak sumbu.

    Sekarang, apakah kita sadar akan rambu-rambu lalu lintas dibawah ini? Rambu-rambu dibawah ini merupakan

    suatu informasi kelas jalan yang membatasi besar beban maksimal yang dapat diterima oleh suatu perkerasan

    jalan. Berdasarkan gambar dibawah, kendaraan dengan beban sumbu lebih besar dari 2 Ton tidak boleh

    melewati jalan yang berambu dibawah. Adanya kendaraan dengan beban sumbu diatas 2 ton pada jalan tersebut

    akan mengakibatkan beban diatas beban desain yang pada akhirnya merusakan perkerasan dan mengurangi

    umur jalan.

    Kelas Jalan VS Kerusakan Jalan | Achmad Syaiful Makmur http://achmadsya.wordpress.com/2010/08/19/kelas-jalan-vs-kerusakan-...

  • Berdasarkan peraturan ini, tidak salah jika ada polisi yang menilang bus/truk yang melalui jalan-jalan sempit

    seperti kompleks perumahan karena memang jalan tipe tersebut dibawah spesifikasi kelas jalan terrendah yang

    harus dilalui Bus. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22

    Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan pasal 125 yang berisi :

    Pengemudi Kendaraan Bermotor angkutan barang wajib menggunakan jaringan jalan sesuai dengan kelas

    jalan yang ditentukan.

    Selanjutnya, berdasarkan Pp 43/1993 Tentang Prasarana Dan Lalu Lintas Jalan pasal 11, kelas jalan

    dibedakan menjadi :

    Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat

    Note : Tabel Klasifikasi Jalan pada artikel ini masih mengacu pada Pp 43/1993 yang dirujuk oleh

    UU no 14 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. UU no 14 1992 tersebut dicabut dan

    digantikan oleh UU no 22 2009 tentang Lalu Lintas & Angkutan jalan. Dalam UU terbaru,

    klasifikasi jalan dibagi menjadi jalan Kelas I, Kelas II, kelas III, dan kelas Khusus.

    Keterangan lengkap mengenai kriteria jalannya bisa dilihat di :

    http://www.djpp.depkumham.go.id/database-peraturan/undang-undang.html

    Ketentuan-ketentuan diatas berlaku bagi kendaraan angkutan barang (dan juga angkutan perkotaan) yang

    memiliki MST lebih besar dari rata-rata MST kendaraan pribadi. Dengan adanya aturan-aturan diatas,

    diharapkan terjadi kesinergisan antara desain kapasitas beban jalan dengan penggunaan jalan aktual.

    Selanjutnya, berdasarkan aturan-aturan diatas, seharusnya tidak ada kerusakan jalan akibat beban yang

    melebihi kapasitas jalan.

    Namun ..

    Seperti yang telah kita ketahui soal penagakan peraturan di Indonesia, pada kenyataannya peraturan-peraturan

    diatas tidak diimplementasikan dengan benar. Banyak kendaraan yang tidak mematuhi rambu MST jalan. Saya

    yakin banyak pengguna jalan yang tidak mengetahui mengenai aturan pembatasan MST ini. Lebih parahnya

    lagi, ada pengguna jalan yang dengan sengaja mengabaikan aturan ini. Baik dengan curi-curi melewati jalan

    dengan kelas lebih rendah dari spesifikasinya yang tidak dijaga polisi, ataupun dengan mencurangi informasi

    Kelas Jalan VS Kerusakan Jalan | Achmad Syaiful Makmur http://achmadsya.wordpress.com/2010/08/19/kelas-jalan-vs-kerusakan-...

  • berat kendaraan pada saat kendaraan melalui jembatan timbang.

    Mungkin benar pendapat bahwa peraturan di Indonesia dibuat untuk dilanggar. Namun sampai kapan pendapat

    ini harus terus bertahan? Bukankah kita sendiri yang rugi ketika jalan-jalan menjadi rusak akibat ulah kita

    mengabaikan peraturan diatas??? Tidak perlu saya jelaskan betapa besarnya kerugian akibat kerusakan jalan.

    Saya hanya ingin menekankan besarnya harapan saya bagi perbaikan moral pengguna jalan raya di Indonesia.

    Semoga tulisan di atas bisa memberi dorongan untuk memperbaiki sistem lalu-lintas di Indonesia.

    .

    Sumber :

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan

    Pp 43/1993, Prasarana Dan Lalu Lintas Jalan

    http://disbinmar.jabarprov.go.id/index.php?mod=manageMenu&idMenuKiri=495&idMenu=476

    http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_jalan

    .

    Catatan :

    Penulis adalah Sarjana Teknik Sipil dengan pengutamaan bidang Struktur, beberapa informasi dalam artikel ini

    mengenai bidang transportasi adalah opini penulis yang didapat dari mata kuliah-mata kuliah bidang

    transportasi yang penulis dapat selama kuliah sarjana, pengalaman pribadi penulis, dan hasil penelusuran pada

    situs-situs lembaga terkait bidang transportasi.

    Jika ada kesalahan dalam artikel ini, kesalahan itu adalah ketidaksengajaan penulis. Mohon kritik dan koreksi

    atas kesalahan yang ada.

    Terimakasih

    10 RESPONSES TO KELAS JALAN VS KERUSAKAN JALAN

    This entry was posted in Academic and tagged Kerusakan Jalan, MST, transportasi, UUJL. Bookmark the

    permalink.

    lesly | August 20, 2010 at 5:00 am | Reply

    mana rumahnya ???

    Achmad Syaiful Makmur | August 20, 2010 at 1:33 pm | Reply

    rumah apaan???

    mediasoft44 | August 22, 2010 at 5:43 am | Reply

    bagus artikelnya mas.. mantaps..

    Kelas Jalan VS Kerusakan Jalan | Achmad Syaiful Makmur http://achmadsya.wordpress.com/2010/08/19/kelas-jalan-vs-kerusakan-...