kelainan sistem lokomotor

40
Bakul Farmasi Sem.3 KELAINAN SISTEM LOKOMOTOR dr.Nuraiza Meutia, M.Biomed Dept.Fisiologi FK USU

description

presentasi ppt kelainan sistem lokomotor

Transcript of kelainan sistem lokomotor

Page 1: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

KELAINAN SISTEM LOKOMOTOR

dr.Nuraiza Meutia, M.Biomed

Dept.Fisiologi FK USU

Page 2: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Jenis-jenis kelainan pada sistem muskuloskeletal / lokomotor :

1. Kelainan bawaan

2. Patah tulang & dislokasi

3. Infeksi

4. Neoplasia

5. Kelainan endokrin

Page 3: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Kelainan Bawaan Prognosis :

Kelainan menetap yg lebih berat Perbaikan sembuh sempurna

Ditentukan oleh :diagnosis dan perawatan dini

Lokasi : Lokal. Cth : pes ekuinovarus (kaki bengkok) Umum . Cth : osteogenesis imperfekta.

Penyebab : Genetik Lingkungan Teratogenik (infeksi/obat)

Page 4: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Patogenesis kelainan bawaan pada tulang :

1. Tulang gagal tumbuh sama sekali (aplasia)

2. Gagal mencapai ukuran normal (hipoplasia)

3. Tumbuh dengan bentuk tidak normal (displasia)

4. Tumbuh lebih besar dari normal (hipertrofi)

Page 5: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

A.Kelainan bawaan umum (pada tulang) :

1. Osteogenesis imperfekta (kerapuhan tulang)Patogenesis : ketimpangan antara deposisi dan

resorpsi tulangmudah patah & melengkung.Gejala pada masa :

- fetal :patah tulang saat lahir (death)- infant (anak) : sering fraktur (patah), pertumbuhan lambat, kepala besar (untuk usianya)- juvenil (dewasa) : autosklerosistuli,kulit tipis,lemah sendi, sklera biru.

Penyebeb : genetik, autosomal dominan.

Page 6: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

2. Akondroplasia .Penyebab : genetik, autosomal dominan.Patogenesis : kartilago & epifisis pd tulang

panjang gagal tumbuh tulang lbh pendek drpd normal

Gejala : - Ekstremitas pendek, walau tubuh juga

pendek- Kubitus varus (siku bengkok ke medial)- Genu varum (lutut bengkok ke medial) - Koksa vara (pinggul bengkok ke medial)- Lordosis lumbal (tl.vertebra bungkuk pd

bagian pinggang)

Page 7: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

3. Araknodaktili = sindrom Marfan (pertumbuhan jari berlebihan)

Gejala :- Jari berlebih dari normal- Badan sedikit besar- Skoliosis (tl.vertebra bengkok ke samping)- Pektus ekskavatum (dada bertekuk)- Telapak kaki rata- Kadang disertai peny.jantung & dislokasi

lensa mata.

Page 8: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

B .Kelainan bawaan umum (pada saraf dan otot) :

1. Amiotonia kongenitalPatofisiologi : tonus otot dan refleks tendon

menurun, kelemahan otot secara umum.Gejala : - Sulit tengadah, bangun atau berdiri- Anak seperti boneka kain- Perkembangan motoris terlambat

Prognosis : buruk.

Page 9: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

2. Amioplasia kongenital.

Tanda : kekakuan & deformitas di beberapa sendi, bayi tampak seperti boneka kayu.

Patogenesa : - aplasia / hipoplasia otot- Kelainan sel neuron di bagian kornu anterior

med.spinalis (neuron motorik)

Page 10: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Kelainan bawaan lokal pada alat gerak atas :

1. Tendovaginitis stenosan bawaan : fleksi pada sendi falang distal ibu jari (ibu jari latuk)

Patogenesa : stenosis sarung tendo fleksor polisis longus.

2. Polidaktili : kelebihan pembentukan jari.

3. Sindaktili : jemari menyatu karena tidak terjadi pemisahan jari di bagian distal sendi metakarpofalangeal.

Page 11: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Kelainan bawaan lokal pada tulang belakang :

1.Spina bifida (disrafia spinal )- Sering dijumpai, berupa benjolan di suatu

bagian sepanjang tulang belakang.- Penyebab : tidak terjadi penutupan tulang

belakang (sering pada daerah lumbosakral)

- Gejala : kelainan neurologis, spt: gangguan keseimbangan otot, ggn.sensoris, paraplegia(lumpuh keempat ekstremitas), inkontinensia urin dan feses.

Page 12: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

2.Skoliosis : pembengkokan dalam rotasi bidang sagital (bengkok ke samping)

Ada 2 jenis :a.Kongenital ;bila terdapat hemivertebrab.Idiopatik ; tidak ada kelainan pada tulang, hanya

bengkok.

3. Tortikolis muskuler.Penyebab : ?, 40% ada kaitan kesulitan lahir.Patogenesa : kontraktur otot sternokleidomastoideus

leher berputar (tortikolis)Tanda :- Kepala fleksi ke arah otot yg terkena.- Kepala berputar ke arah berlawanan- Bentuk wajah asimetri- Tengkorak kepala miring.

Page 13: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Kelainan bawaan lokal pada alat gerak bawah :

a. Metatarsus primus varus : kedudukan varus (ke medial) tulang metatarsal I terhadap keempat metatarsal lain.

b. Pes equivarus bawaan -mudah didiagnosis, sulit dikoreksi sempurna-insiden : 2/1000 kelahiran

hidup,unilateral/bilateral,♀:♂= 1:2-penyebab : ?, genetik

Page 14: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

- Patofisiologi : deviasi ke arah medial seluruh kaki thd lutut, kedudukan equinus pada sendi pergelangan kaki, otot posterior (m.gastroknemius) & otot medial kaki (m.tibialis posterior) memendek.

- Penanganan (sesuai derajat dan urutan):

I. Koreksi gips per minggu (6 minggu)

II. Bidai per minggu (12 minggu)

III. Sepatu bidai (3 bulan, sampai bisa jalan)

Page 15: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

c. Kalkaneovalgus : kaki dorsofleksi & eversi (akibat posisi intrauterin).penanganan : peregangan pasif secara kontinu (sembuh spontan).

d. Meniskus diskoid lateral (pada lutut): meniskus lateral lebih tebal dan kurang melekat pada tibia,shg bila lutut diekstensikan(diluruskan)meniskus terdorong ke depan,kmdn kondilus femur mendorong ke belakangbunyi khas pada pergerakan sendi.

Page 16: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

e. Koksa vara bawaan: kelaina pada sendi panggul,yaitu bagian atas tulang femur menyimpang ke medial.

Tanda :tungkai pendek, berjalan dengan gerak Trendelenberg tapi tidak nyeri.

f. Dislokasi & subluksasi panggul bawaan.-pada saat lahir 1 dr 80 bayi mengalami

kelonggaran sendi panggul.-bila bayi tsb digerakkan ekstensi (pasif)tjd

dislokasi sendi panggul yg diikuti reduksi spontan (tjd ‘klik’), atau tetap dislokasi.

Page 17: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Patah tulang & Dislokasi

Patah tulang /fraktur : terputusnya kontinuitas jar.tulang dan atau tulang rawan, yg umumnya disebabkan rudapaksa.

Penyebab : Trauma langsung Trauma tidak langsung Trauma tajam Trauma tumpul Proses patologis.

Page 18: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Klasifikasi fraktur :a. Fraktur terbuka (robekan kulit, kuman masuk)

b. Fraktur tertutup.

Diagnosis patah tulang : Riwayat mengalami trauma Keluhan nyeri Melihat,membandingkan kanan-kiri, perubahan

bentuk, pemendekan. Meraba & menganalisa nyeri

Pemeriksaan : foto Roentgen 2 arah 90o.

Page 19: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Jenis patah tulang :1. Fisura 2. Patah tulang serong3. Patah tulang lintang4. Patah tulang kominutif5. Patah tulang segmental6. Patah tulang dahan hijau

Penatalaksanaan :- Reposisi- Imobilisasi- Mobilisasi.

Page 20: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Penyembuhan patah tulang :

1. Daerah patahan diliputi bekuan darah

2. Terbentuk kalus internal & kalus eksternal

3. Kalus internal adalah tulang spongiosa, kalus eksternal adalah kartilage

Page 21: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

1. Kalus eksternal berubah mjd tulang padat

2. Terjadi bengkakan tulang pd lokasi fraktur

3. Setelah beberapa bulan , tjd remodeling, bekas fraktur hilang.

Page 22: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Fraktur tulang vertebra :

Cedera tulang belakang sering terjadi akibat jatuh.

Setiap korban kecelakaan yg memperlihatkan gejala adanya kerusakan tl.vertebra spt : nyeri leher, nyeri punggung, kelemahan anggota gerak, & perubahan sensitivitas, harus diperlakukan seperti ada kerusakan tl.belakang.

Komplikasi : infeksi saluran napas, infeksi sal.kencing, dekubitus (luka krn posisi)

Tindakan ; pembedahan dalam 6 jam pascatrauma.

Page 23: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Gangguan motorik akibat Lepra / Kusta :

Penyebab Lepra : Mycobacterium Leprae Mycobacterium menyerang sistem saraf tepi

dan kulit. Gejala /tanda :

Bercak keputihan atau kemerahan & penebalan kulit.

Muka singa : alis mata rontok, otot muka lumpuh, kulit menebal, kerutan dalam, penebalan daun telinga.

Inflamasi s/d perforasi septum hidung

Page 24: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Gejala /tanda : Nyeri tekan saraf, kebas, neuralgia, gangguan

sensibilitas (sensorik) dan motorik. Paresis dan paralisis otot-otot. Kontraktur (kaku) pada ekstremitas Kulit kering, akibat kerusakan saraf otonom Anestesia , akibat kerusakan saraf sensorik.

Terapi : diamino difenil sulfon (DDS), 1940.

Page 25: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Infeksi Muskuloskeletal

a. Osteomielitis hematogen akut. Infeksi pd bagian metafisis tulang panjang Oleh Staphylococcus aureus Gejala :

Demam tinggi dan sakit berat Nyeri tulang di dekat sendi Tidak dapat menggerakkan anggota Tidak ada kelainan foto Roentgen Pembengkakan lokal dan nyeri tekan

Page 26: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

b. Osteomielitis tuberkulosa Tuberkulosis tulang sering di bgn metafisis

dan trokanter mayor Sekitar sendi, sering di vertebra dan tulang

panggul Gejala / tanda :

Nyeri pinggang / punggung, meningkat pada malam hari

Foto : destruksi vertebra (proses lanjut) Gibus, bila telah tjd kompresi Ggn med.Spinalis : paresis, ggn.sensasi, defekasi

dan miksi Keadaan umum menurun, LED meningkat.

Page 27: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

c. Artritis Tuberkulosis

Terjadi pada sendi panggul, lutut, p.kaki, siku, p.tangan & bahu.

Gejala / tanda : Nyeri sendi, kaku, bengkak Demam sedang, keringat malam, anoreksia, BB↓ Hipotrofi otot. Foto : erosi, penyempitan / pelebaran sela sendi,

permukaan ujung tulang kasar.

Page 28: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Inflamasi Sendi Non Infektif

a. Artritis Reumatoid Defenisi : penyakit inflamasi yg mengenai

jar.ikat sendi, bersifat progresif, simetrik dan sistemik, cenderung kronik.

Penyebab : genetik, peranan imunologik. Gejala :

1. Gejala konstitusional : lelah, anoreksia, BB ↓, demam

2. Poliartritis simetris

Page 29: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

3. Kekakuan di pagi hari (> 1 jam)4. Artritis erosif5. Deformitas6. Nodul-nodul reumatoid

Penatalaksanaan : Pendidikan penderita Istirahat Latihan-latihan untuk mempertahankan fungsi

sendi Obat-obat penghilang nyeri dan peradangan Tidak memerlukan diet khusus

Page 30: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

b. Artritis Pirai ( Gout)

Proses inflamasi yg terjadi krn deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi

Hiperurisemia disebabkan: peningkatan produksi atau penurunan ekskresi mll ginjal.

Patogenesis :1. Presipitasi kristal monosodium uratkristal2. Fagositosis kristal oleh leukosit polimorfonuklear3. Terbentuk fagolisosom4. Kerusakan lisosompenglepasan enzim-enzim

& oksida radikal ke sitoplasma5. Terjadi inflamasi & kerusakan jaringan.

Page 31: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Gejala /tanda : Artritis pada monoartikular, sering di sendi

metatarsofalangeal. Nyeri hebat, bengkak, merah, panas.

Penatalaksanaan :

A. Pengobatan artritis :colchicine, indometasin, fenilbutazon, NSAID

B. Pengobatan hiperurisemik: alupurinol (hambat produksi asam urat), probenesid dll ( urikosuria)

Page 32: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Koreksi penyebab hiperurisemia:

1. Tiazid (antihipertensi)

2. Volume urin

3. Obesitas

4. Alkohol

5. Makanan : daging, jeroan, aikan-ikan kecil, telur ikan, ikan sardine.

Page 33: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Osteoartritis

Kelainan sendi non inflamasi yg mengenai sendi yg dapat digerakkan, terutama sendi penumpu berat badan.

Gambaran patologis : memburuknya rawan sendi, serta terbentuk tulang-tulang baru pd subkondreal & tepi-tepi tulang yg membentuk sendi.

Etiologi / predisposisi : Umur, pengausan Kegemukan Trauma Keturunan Akobat penyakit radang sendi lain Hipotiroidisme, DM

Page 34: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Gejala : Nyeri sendi,akibat peradangan dan mekanik Kaku sendi (15-30 mnt), krepitasi Pembengkakan, merah(-) Deformitas Gangguan fungsi

Pengobatan : NSAID Capsaicin Glucosamine + Chondroitin Methylsulphonylmethane (MSM)

Page 35: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Neoplasma Kerangka

Insiden : Primer jarang ditemukan Lokasi anatomik sering pd metafisis tulang

panjang : femur distal, tibia proksimal, humerus prksimal

Sel neoplasma menyebabkan 2 kelainan :

1. Resorpsi tulang / osteoklastik lokal

2. Membentuk tulang (osteoblastik lokal)

Page 36: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Tanda / gejala : Nyeri : sedang / hilang timbul / progresif, difus dan

terus menerus (nyeri akibat tekanan pd periosteum & endosteum)

Pembengkakan fraktur

Penanggulangan : Eksisi (pembuangan bagian yg kena tumor) Kuretase Radioterapi dan kemoterapi (metotreksat,

vinkristin, dll)

Page 37: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Kelainan Endokrin

Hormon-hormon yg mempengaruhi tulang :1. Vitamin D (kolekalsiferol) : meningkatkan

absorbsi kalsium di usus & resorpsi kalsium dari tulang)

2. Paratiroid : meningkatkan resopsi kalsium di tubulus & resorpsi kalsium dari tulang

3. Kalsitonin : mengurangi resorpsi kalsium tulang

4. Growth hormone, ACTH

Page 38: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Penyakit-penyakit terkait :

Hiperparatiroidi

Penyebab : neoplasma di kelenjar paratiroid

Patofisiologi : peningkatan kalsium plasma, resorpsi kalsium dari tulang meningkat, osteolisis.

Hipovitaminosis C (Skorbut)

Vitamin C penting utk maturasi serabut kolagen

Gejala : bayi malese, perdarahan di mukosa mulut, gusi dan subperiosteal.

Foto : pelebaran garis epifisis.

Page 39: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Rakitis : kelainan proses pertumbuhan tulang kerangka karena gangguan metabolisme kalsium dan fosfor.Penyebab : kurang vit-D, insufiensi tubulus ginjal &

gagal ginjal menahun Gigantisme : GH↑ merangsang pusat

pertumbuhan tulang Akromegali : GH ↑ merangsang

pertumbuhan tulang melebar Sindrom Cushing : kortisol berlebihan

osteoporosis.

Page 40: kelainan sistem lokomotor

Bakul Farmasi Sem.3

Referensi :

R.Sjamsuhidajat,Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah,EGC,Jakarta,1997 ,pp.1124-1280

Soeparman. Ilmu Penyakit Dalam,Penerbit FKUI,Jakarta,1993,pp.680-720

Price S.A, Wilson L. Patofisiologi,Ed.4,EGC,Jakarta,1996,pp.1218-1229.