Kel 04 Bagaimana Munculnya Konsep Ikatan Logam
-
Upload
ratna-nana -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
Transcript of Kel 04 Bagaimana Munculnya Konsep Ikatan Logam
Bagaimana munculnya Konsep Ikatan Logam?
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya
gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion
logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas
bergerak. Pada logam, elektron-elektron yang menyebabkan
terjadinya ikatan di antara atom-atom logam tidak hanya
menjadi milik sepasang atom saja, tetapi menjadi milik semua
atom logam, sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas.
Karena itulah maka logam-logam dapat menghantarkan arus
listrik.
Jika sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi
elektron masing-masing, ini disebut ikatan logam. Logam seperti
besi, tembaga, seng, aluminium, dan lain-lain, yang membentuk
materi mentah banyak perkakas dan instrumen yang kita lihat
atau gunakan sehari-hari, mendapatkan badan yang padat dan
rapat karena ikatan-ikatan logam yang terbentuk oleh atom-
atomnya.
Menurut Teori Awan Elektron yang dijelaskan oleh Drude
dan Lorentz pada awal ke 20 , di dalam krisatal setiap logam,
setiap atom melepaskan electron valensinya sehingga terbentuk
awan electron dan kation, yaitu kumpulan inti atom yang
bermuatan positif dan tersusun rapat dalam awan elektron
tersebut.Elektron valensi tidak terikat pada salah satu ion logam
atau pasangan ion logam melainkan terdelokalisasi terhadap
semua ion logam. Oleh karena itu, electron valensi tersebut
bebas bergerak ke seluruh bagian Kristal logam, sama halnya
dengan molekul – molekul gas yang dapat bergerak bebas dalam
ruangan tertentu.
Jadi, menurut teori awan elektron tersebut, kristal logam
terdiri atas kumpulan ion logam yang bermuatan positif dalam
lautan elektron yang mudah bergerak. Ikatan logam terdapat
antara ion logam positif dan elektron yang mudah bergerak
tersebut. (lihat gambar)
Ikatan dalam kisi Kristal logam tidak kaku seperti Kristal
senyawa kovalen, sebab dalam kisi Kristal logam tidak terdapat
ikatan terdelokalisasi. Karena daya tarik setiap ion logam
bermuatan positif terhadap electron valensi sama besarnya,
maka suatu lapisan ion logam bermuatan positif dalam kisi
Kristal mudah bergeser.Jadi sebuah ikatan logam putus, maka
akan segera terbentuk ikatan logam yang baru. Oleh karena itu,
logam dapat ditempa menjadi lempeng yang sangat tipis, dapat
ditarik menjadi kawat yang halus atau dibengkokkan.
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi sehingga memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi
antara atom-atomnya. Secara rata-rata logam meleleh pada
suhu yang sangat jauh lebih tinggi dibanding unsure yang
mendahuluinya pada tabel periodik. Ikatan logam tidak
sepenuhnya putus sampai logam mendidih. Hal ini berarti bahwa
titik didih merupakan penunjuk kekuatan ikatan logam
dibandingkan dengan titik leleh. Pada saat meleleh, ikatan
menjadi longgar tetapi tidak putus
Sebagai contoh ikatan logam pada Natrium (titik leleh
97,80C), meleleh pada suhu yang jauh lebih tinggi dibandingkan
neon. Natrium memiliki konfigurasi electron 1s22s22p63s1. Ketika
atom-atom natrium datang secara bersamaan, elektron pada
orbital atom 2s dari satu atom natrium membagi ruang dengan
elektron yang bersesuaian pada atom tetangganya untuk
membentuk sebuah orbital molekul. Hal tersebut kebanyakan
sama atau serupa dengan cara pembentukan ikatan kovalen.
Orbital s dalam semua atom logam, saling tumpang tindih
untuk memberikan orbital molekul dalam jumlah yang sangat
banyak yang memperluas keseluruhan tiap bagian logam.
Terdapat jumlah orbital molekul yang sangat banyak, tentunya,
karena tiap orbital hanya dapat menarik dua elektron.
Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-
orbital molekul tersebut, dan karena itu tiap elektron manjadi
terlepas dari atom induknya. Elektron tersebut disebut
terdelokalisasi. Logam terikat bersamaan melalui kekuatan
dayatarik yang kuat antara inti positif dengan elektron yang
terdelokalisasi.
Hal ini kadang-kandang dilukisakan sebagai "susunan inti positif
di lautan elektron".
Setiap pusat positif pada diagram menggambarkan sisa
atom yang terlepas dari elektron terluar, tetapi elektron tersebut
tidak menghilang - ini mungkin tidak termasuk tambahan pada
atom yang istimewa, tetapi pusat positif tetap berada dalam
struktur.
Ciri-ciri ikatan logam :
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari 1 atom ke atom lain.
Gambar Ikatan Logam
Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam.
Struktur logam seperti gambar di atas, dapat menjelaskan sifat-sifat khas logam yaitu :a). berupa zat padat pada suhu kamar, akibat adanya gaya
tarik-menarik yang cukup kuat antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
b). dapat ditempa (tidak rapuh), dapat dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak terputus.
c). penghantar / konduktor listrik yang baik, akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah. Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.