Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

16
Family Health in Nursing K3LN 2010 Kekuatan dan pengambilan keputusan dalam kelurga A. KONSEP KEKUATAN DALAM KELUARGA 1. Kekuatan Kekuatan adalah Kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif. Kekuatan juga merupakan hal yang multidimensi yang mana dapat mempengaruhi sosiobudaya dan interaksi dalam masyarakat. Kekuatan keluarga sebagai karakterisktik dalam system keluarga adalah Kemampuan Keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Komponen utama dalam kekuatan keluarga adalah pengaruh dan pengambilan keputusan. Pengaruh adlah sinonim parkatik dari kekuatan, yang didefinisikan sebagai derajat tekanan baik formal maupun non formal yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya yang berhasil membuat kesan dalam pandangan orang lain, walaupun itu berlawanan. 2. Otoritas atau kekuasaan Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok Group 1 | Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga 1

Transcript of Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Page 1: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

Kekuatan dan pengambilan keputusan dalam kelurga

A. KONSEP KEKUATAN DALAM KELUARGA

1. Kekuatan

Kekuatan adalah Kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk

mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke

arah positif. Kekuatan juga merupakan hal yang multidimensi yang mana

dapat mempengaruhi sosiobudaya dan interaksi dalam masyarakat.

Kekuatan keluarga sebagai karakterisktik dalam system keluarga adalah

Kemampuan Keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota

keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

Komponen utama dalam kekuatan keluarga adalah pengaruh dan

pengambilan keputusan. Pengaruh adlah sinonim parkatik dari kekuatan,

yang didefinisikan sebagai derajat tekanan baik formal maupun non formal

yang dilakukan oleh salah satu anggota keluarga ke anggota keluarga lainnya

yang berhasil membuat kesan dalam pandangan orang lain, walaupun itu

berlawanan.

2. Otoritas atau kekuasaan

Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau

kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan

kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi

kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok

untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan

keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002).

Menurut MC Donald (1980) dikutip oleh Friedman (1988), kekuasaan

didefinisikan dengan kemampuan, baik kemampuan potensial maupun aktual

dari seorang individu untuk mengontrol mempengaruhi dan merubah tingkah

laku seseorang.

Kekuasan dapat dihubungkan dengan bagian dari kepercayaan keluarga yang

mana didasarkan dengan budaya dan norma-norma yang berlaku dan di

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

1

Page 2: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

desain untuk anggota keluarga yang dibenarkan untuk membuat keputusan

dan menentukan pendapat.

3. Dasar kekuatan

a. Legitimate power/authority atau kekuasaan /wewenang yang sah (hak

untuk mengontrol)

Disebut juga sebagai wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan

bersama dan persepsi dari anggota keluarga bahwa satu orang

mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku anggota keluarga yang

lain. Kekuasaan ini didukung oleh peran, posisi, hak-hak secra budaya

atau tradisi seperti orang tua terhadap anak.

b. Helpass or powerless power atau kekuasaan yang tidak berdaya atau

putus asa.

Tipe kekuasaan ini merupakan suatu bentuk penting dari kekuasaan yang

sah yang didasarkan pada hak yang diterima secar umum dari mereka

yang membutuhkan atau dari mereka yang tidak berdaya yang

mengharapka dari mereka ynag mempunyai posisi untuk memberikan

bantuan. Seperti kekuasaan orang yang sedang sakit, cacat atau lanjut

usia.

c. Referent Power (Seseorang Yang Ditiru)

Kekuasaan yang dimiliki orng-orang tertentu terhadap orang lain karena

identifikasi positif terhadap mereka, seperti identifikasi positif seorang

anak dengan orang tua (sebagai role model).

d. Resorce or expert power atau kekuasaan sumber atau ahli (pendapat

ahli)

Kekuasaan sumber adalah tipe dasar kekuasaan yang datangnya dari

sumber-sumber berharga dalam jumlah yang lebih banyak dalam suatu

hubungan seperti penggunaan teknik antar pribadi. Kekuasaan ahli

adalah sumber kekuasaan yang ada dalam suatu hubungan jika seorang

yang sedang dipengarihi merasa bahwa orang lain (ahli) memiliki

pengetahuan khusus, ketrampilan/keahlian, atau pengalaman.

e. Reward power atau kekuasaan penghargaan

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

2

Page 3: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh

seorang dari orang yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan

seseorang. Seperti ketaatan anak terhadap orang tua.

f. Coercive power atau kekuasaan paksaan atau dominasi.

Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untukmenghukum dengan

paksaan, ancaman atau kekerasan bila mereka tidak mau taat.

g. Informational power atau kekuasaan informational

Dasar kekuasaan ini adalah melalui persuasi. Tipe kekuasaan ini sama

dengan kekuasaan ahli tetapi lingkupnya lebih sempit.

h. Effective power atau kekuasaan afektif

Kekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan memberikan afeksi

atau kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan sexual pasangan suami-

istri.

i. Tension management power atau kekuasaan managemen ketegangan

Tipe dasar kekuasaan ini diturunkan dari kontrol yang dicapai oleh

satupasangan dengan mengatasi ketegangan dan konflik yang ada dalam

keluarga melalui perdebatan, ketidaksepakatan dalam memasukkan

anggota keluarga untuk mengalah.

4. Hasil dari kekuatan

Area kedua dalam pengkajian hubungan kekuatan keluarga adalah hasil

keputusan. Yang mana berfokus kepada siapa pembuat keputusan akhir atau

yang berhasil mengontrol atau mempengaruhi.

Tanggung jawab dan pengambilan keputusan dalam keluarga mungkin tidak

ada hubungan dengan pola dominan dalam kekuatan keluarga. Perawat

keluarga dapat dengan mudah mengambil tanggung jawab dan memberikan

keputusan terhadap salah satu anggota keluarga daripada anggota keluarga

lain yang lebih dominan dalam keluarga tersebut.

5. Pengambilan keputusan dalam keluarga

Kekuatan keluarga biasanya digunakan untuk mengambil keputusan.

Pengambilan keputusan emngacu pada proses langsung untuk mendapatkan

persetujuan dan komitmen anggota keluarga dalam mempertahankan status

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

3

Page 4: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

quo. Proses pengambilan keputusan didasarkan pada Hasil dari kekuatan

tersebut seperti:

a. Konsensus

Tindakan tertentu secara bersama disetujui oleh semua yang terlibat.

Terdapat tanggung jawab seimbang pada keputusan serta kepuasan,

oleh anggota keluarga atau rekanan.

b. Tawar menawar atau akomodasi

Suatu perjanjian untuk setuju menggunakan keputusan umum dalam

menghadapi perbedaan yang tidak dapat disatukan. Akomodasi : tawar –

menawar (bargaining), kompromi, paksaan

c. Kompromi atau de facto

Hasil perdebatan dimana tidak terdapat resolusi bila isu tidak dibawa dan

didiskusikan. Keputusan ini, kemudian dibuat dengan tak ada aktivitas

daripada dengan perencanaan.

d. Paksaan

B. VARIABLE YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN DALAM KELUARGA

1. Hirarki kekuasaan keluarga

Dalam keluarga inti tradisional dan keluarga inti masa kini, struktur keluarga

jelas merupakan sebuah hierarki yang berarti struktur kekuatan keluarga

tersebut mengikat dan diturunkan. Laki-laki mempertahankan kekuatannya

dari perempuan, begitu juga orang tua terhadap anaknya.

2. Tipe bentuk keluarga (orang tua tunggal, keluarga campuran, keluarga inti dua

orang tua tradisional)

Bentuk keluarga merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi dinamika

kekuatan dalam sebuah keluarga.

3. Pembentukan koalisi

Koalisi adalah salah satu aliansi sementara yang didasarkan isu atau aliansi

jangka panjang untuk membentuk dominansi dari satu atau lebih anggota

keluarga. Pembentukan koalisi anggota keluarga bisasnya didasarkan pada

hubungan kekuatan masing-masing individu.. koalisi dalam keluarga

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

4

Page 5: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

merupakan hal yang paling menyehatkan untuk menaikkan derajat

kekuatannya.

4. Jaringan komunikasi keluarga

Jaringan komunikasi ini berhubungan dengan stuktur kekuatan. Umurm usia,

personalitas anggota keluarga secara alami mempengaruhi jariangan

komunikasi keluarga dan intensitasnya.

5. Perbedaan gender

6. Kelas social

a. Lower class families

Laki-laki dalam keluarga miskin lebih cenderung melakukan proclaim

kekuaasaan untuk mendapatkan pengakuan atas kekuasan istrinya.

Sedangkan istri cenderung lebih merasa bertanggungjawab dibandingkan

dengan istri dari kelas sosial yang lain. Biasanya mereka lebih

bertangungjawab dalam mengatur keuangan yang diberikan suami.

b. Working class families

Edukasi dalam keluarga merupakan faktor penting dalam struktur

kekuatan dan kekuasaan dalam keluraga ini. Biasanya suami lebih

dominan karena merasa mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

c. Middle class families

Dalam keluarga ini biasanya mendasarkan pada perasaan atau

egalitarian. Suami biasanya banyak memberikan waktu untuk berbagi dan

bersikap penuh perasaan kepada istrinya.

7. Tahap perkembangan keluarga

8. Latar belakang budaya dan religious

C. KLASIFIKASI STRUKTUR KEKUATAN KELUARGA

Sistem klasifikasi yang biasanya digunakan adalah dominasi satu anggota

keluaga yang memiliki stuktrur kekuatan egalitarian atau ketidakefektifan

kepemimpinan. Dua tipe keluarga yang banyak di deskripsikan :

1. Patriakral, keluarga tradisional

Ayah adalah kepala keluarga dengan kekuatan keluarga berada di tangannya,

sedangkan anggota keluarga lainnya berada dibawah koordinasinya.

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

5

Page 6: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

2. Demokratis, egalitarian atau keluarga modern.

Dalam tipe ini lebih mendasarkan keseimbangan peran antara suami dan istri

dengan pengambian keputusan melalui consensus dan meningkatkan

partisipasi anak ketika mereka sudah lebih tua.

Klasifikasi Kekuasaan dalam Subsistem Perkawinan (Herbert 1945)

a. Pola kekuasaan otokrasi/ otoriter

Apabila keluarga didominasi oleh satu orang anggota keluarga saja

b. Pola kekuasaan sinkratis

Apabila keputusan termasuk perkawinan dan keluarga, dilakukan oleh kedua

pasangan menikah.

c. Pola kekuasaan otonom

Apabila kedua pasangan berfungsi secara mandiri satu sama lain, baik dalam

pengambilan keputusan maupun aktivitas mereka.

D. KEKUATAN DALAM KELURGA SEHAT

Lewis dan asosianya (1976) melakukan penelitian yang menghasilkan

analisis bahwa keluarga dinyatakan sehat berdasarkan tiga kategori dari severe

disfungsional sampai sehat optimal. Dari severe disfungsional menunjukkan

bahwa stuktur keluarganya chaotic. Sedangakan keluarga yang sehat dikarenakan

strukturnya yang lebih fleksbel. Kekuatan dalam keluarga sehat antara lain;

1. Orang tua memerankan peran koalisi yang krusial dalam mengembangkan

semua potensi keluarga

2. Kepemimpinan dikembangkan oleh orang tua melalui koalisi sebagai model

pembelajaran nilai terhadap anak

3. Kepemimpinan diberikan oleh orang tua.

4. Pernikahan egalitarian memperkecil jarak dan dominasi.

5. Kekuatan dan peran yang jelas dalam keluarga.

E. KEKUATAN DALAM KELUARGA TIDAK SEHAT

Kekerasan dalam keluarga saat merupakan masaah kesehatan utama.

Kekerasan alami termasuk didalamnya jarak yang besar, perlakuan kasar dan

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

6

Page 7: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

pengabaian. Kekerasan merupakan wujud dari penggunaan kekuata dalam

keluarga yang tidak sehat.

Beberapa teori mengenai kekerasan dalam keluarga, antara lain:

a. Pandangan intraindividual : berfokus kepada karakteristik personal dan

penyebab dari KDRT

b. Pandangan sosiocultural : faktor sosiobudaya, dihubungkan dnegan

perbedaaan sosial dan budaya dalam menyelesaikan, mendeskripsikan dan

menganalisa masalah

c. Pandangan sosial-psikologis : menjelaskan bahwa kekerasan dalam keluarga

adalah fungsi yang menghubungkan individu dan masyarakat dengan

menggunakan isu kekuatan, control, kelas sosial (kemiskinan), kesempatan

kerja dan transfer kemiskinan.

Steinmetz (1995) dan rekannya percaya bahwa kekuatan adalah komponen krisis

dalam kekerasan yang disebabkan oleh

a. Karakteristik dan legitimasi interaksi intrafamilial antar pasangan dan antara

orang tua dan anak.

b. Dikembangkan atas indikasi nilai sosial setempat oleh keluarga lain

c. Kekuatan adalah kemapuan spesifik keluarga didasarkan pada nilai keluarga

dalam komunitas keluarga

1. Intimate partner abuse

Melakukan sebuah pukulan kepada pasangan saat ini akan sangat mudah

diketahui oleh media massa dan para professional dan merupakan sebuah

masalah sosial yang sangat signifikan terjadi. Straus (1990) menggunakan

taktik untuk mengatasi frustasi dan stressor melalui kisah perjalanan yang

telah dilalui. Biasanya wanita yang menjadi korban, akan tetapi laki-laki juga

bisa menjadi korban, tetapi dianggap lebih biasa oleh masyarakat.

Kekerasan didefinisikan oleh Wallace sebagai tindakan yang disengaja atau

tindakan yang berkelanjutan yang menyebabkan cedera pada pasangan.

Bolton dan Bolton (1987) menemukan hubungan karakteristik personal dalam

hubungan suami/istri dengan pelaku tindak kekerasan yaitu dibutuhkannya

control terhadap kebiasaan suami/istri pelaku tindak kekerasan. Pengontrolan

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

7

Page 8: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

tersebut merupakan hal yang absolute harus dilakukan ketika berada di

rumah.

Wallae (1996) mempercayai bahwa abuse pada pasangan dikarenakan

karena banyak penyebab dari masyarakat, seperti stress sosial, perbedaan

kekuatan dalam pernikahan, kemandiarian istri, penggunaan alcohol oleh

suami, kehamilan, ijin pernikahan, rendahnya penghargaan diri, masalah

financial, dan lain-lain

2. Child abuse

Peningkatan kejadian ini pada anak-anak akhir-akhir ini meningkat secara

drastic, para peneliti mempercayai bahwa KDRT tidak begitu saja terjadi

secara dramatikal, namun sudah ada sejak lama dalam keluarga, akan tetapi

ksesadaran public dan penurunan toleransi pada kejadian ini meningkat pada

akhir-akhir ini.

Child abuse dapat berupa fisik, emosi, seksual, atau kombinasi. Kekerasan

fisik didefinisikan sebagai tindakan yang dapat menghasilkan cedera fisik oleh

seseorang yang melakukan penjagaan atau mengontrol seorang anak.

Kekerasan ini banyak terjadi pada semua status sosial, ras, dan bentuk

keluarga baik laki-laki maupun perempuan. Kebiasaan orang tua yang

berhubungan dengan kekerasan fisik antara lain stress hidup, kesepian,

depresi, kecemasan, kebiasaan dan tingkah laku buruk orang tua, konflik

pernikahan dan penggunaan alcohol yang berlebih.

Kekerasan seksual yang dilakukan orang tua biasanya dikarenakan oleh

kondisi sosial dan masalah psikologis. Anak-anak dengan kondisi ini biasanya

berubah melakukan kekerasan dalan kehidupan sehari-harinya. Perasaan

bersalah, rasa malu, takut, marah biasanya ditunjukkan dalam kehidupannya

di sekolah sebagai pelampiasannya.

3. Sibling abuse

Kekerasan terhadap saudara kandung didefinisikan sebagai berbagai macam

bentuk kekerasan fisik, mental, atau seksual yang dilakukan oleh anak dalam

unit keluarga kepada anak yang lain. Biasanya dilakukan oleh anak yang lebih

tua, kekerasan terhadap saudara yang banyak dilaporkan adalah kekerasan

fisik (menggertak, memukul, dan menendang), kekerasan emosional

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

8

Page 9: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

(panggilan jelek, memberikan ketakutan berulang, menghancurkan harapan

personal, mengejek), dan kekerasan seksual.

4. Parent abuse

Kekerasan terhadap orang tua banyak dilakukan oleh remaja untuk

menunjukkan kemarahannya.

5. Elder abuse

Kekerasan dan pengabaian lansia meningkat akhir-akhir ini yang didefinisikan

sebagai tingkah laku yang menghasilkan cedera fisik, psikologis, material

yang menyebabkan kerugian, penyia-nyiaan pada lansia.

F. PROSES KEPERAWATAN

1. Area pengkajian

Bagamana perawat mengukur kekuatan dalam sebuah keluarga? Ini

merupakan pertanyaan kunci. Studi tentang kekuatan keluarga masih dibawah

kritik karena ketidaksepahaman bagaimana cara mengukur kekuatan keluarga

dalam metodelogi yang sangat terbatas. Namun, sekarang ini telah dipercaya

bahwa kombinasi interaksi keluarga dengan pelaporan diri oleh anggota

keluarga mungkin bisa didapatkan data yang valid mengenai kekuatan

keluarga.

Saffilos-rothschild (1976) menuliskan salah satu pasangan dalam keluarga

mungkin memegang kekuatan mengatur, sedangkan yang lain mempunyai

kekuatan untuk mengimplementasikannya. Sehingga dalam membuat

keputusa dalam keluarganya didasarkan pada tahap perkembangan keluarga

tersebut dan karakteristik dari keluarga itu sendiri.

a. Hasil kekuatan

Siapa yang mengatakan terakhir atau sipa yang menang. Siapa yang

membuat keputusan. Bagaimana pentingnya pengambikan keputusan

atau isu dalam keluarga. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan yang

lebih spesifik dan diikuti validasi dan observasi bila memungkinkan.

Pertanyaan spesifik yang mungkin membantu antara lain:

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

9

Page 10: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

Financial : siapa yang membuat budget, membayar bill dan

bagaimana menyisihkan uang

Sosial : siapa yang memutuskan bagaimana menghabiskan malam

atau siapa teman atau hubungan

Keputusan utama : siapa yang memutuska perubahan pekerjaaan

dan tempat tinggal

Membesarkan anak : siapa yang membuat aturan dan memutuskan

kegiatan anak

b. Proses pengambilan keputusan

Apa teknik yang digunakan untuk mengambil keputusan dan seberapa

luas keputusan tersebut

Consensus

Akomodasi : tawar menawar, kompromi, paksaan

De facto

c. Dasar kekuatan

Sumber-sumber kekuatan antara lain;

Kekuatan legitimasi/kewenanga

Helpless atau powerless power

Referent power

Resourse and expert power

Reward power

Coercive power

Informational power – direct and indirect

Affective power

Tension management power

Pertanyaan yang diajukan didasarkan pada sumber-sumber tersebut dan

pertanyaan spesifik lainnya dalam membuat keputusan

d. Variable yang mempengaruhi kekuatan keluarga

Multiple variable dalam kekuatan keluarga, antara lain

Hierarki kekuatan keluarga

Bentuk keluarga

Koalisi

Jaringan komunikasi keluarga

Perbedaan gender

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

10

Page 11: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

Usia dan tahap perkembangan keluarga

Budaya dan interpersonal

Kelas sosial

Mengenali pengaruh yang berkembang dalam keluarga dapat membantu

perawat memberikan intervensi dan interpretasi pada keluarga

e. Sistem keluarga secara menyeluruh dan subsistem kekuatan

Setelah melakukan pengkajian dalam area yang luas, perawat mungki

bisa mengenali karakteristik mana yang lebih mendominasi seperti

anggota keluarga yang dewasa, anak, atau kakek nenek, seperti

egalitarian, sinkratik atau otonomi, seperti kurangnya kemampuan

memimpin atau chaotic

Untuk mengkaji pola kekuatan, bisa ditanyakan pertanyaan terbuka.

Subsistem juga perlu dikaji melalui observasi interaksi orang dewasa,

orangtua anak dan wawancara emngenai karakteristik kekuatan

subsistem keluarga.

2. Diagnosa keperawatan

Kepahaman dalam struktur kekuatan keluarga dibutuhkan untuk membuat

formula yang tepat dalam mendiagnosa dan memberikan intervensi

keperawatan yang efektif.

Ketika keputusan dalam perawatan kesehatan dibuat oleh family, perawat

harus tahu siapa yang memerang kekuatan dalam keputusan mereka,

pengetahuan bagaimana keputusan dibuat akan memberikan bimbingan

kepada perawa untuk berbicara kepada orang yang tepat mengenai

keputusan yang diambil oleh keluarga.

Saat keluarga sudah mendapatkan kejelasan, kekuatan hierarki dalam

keluarga akan berfungsi dnegan baik, sehingga perawat data mendukung,

menguatkan, membantu menyusun kembali stuktur kesehatan kelauragda

dengan menggunakan kekuatan hubungan dalam keluarga.

3. Intervensi keperawatan

Intervensi yang diberikan perawat biasanya ditujukan kepada konflik

pembuatan keputusan dan konflik kekuatan yang lain. Jika keluarga tertarik

dalam konflik, perawt akan membantu memecahkan konflik tersebut.

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

11

Page 12: Kekuatan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Kelurga

Family Health in Nursing K3LN 2010

Apabila kekerasan dalam rumah tangga ditemukan, perawata akan

memberikan bantuan dengan memberikan perlindungan anggota keluarga.

Tujuan yang ingin dicapai antara lain:

Mengenali dan melaporkan kekerasan anak

Mendukung dan mengarahkan keluarga

Koordinasi peraawatan keluarga dan kolaborasi dengan anggota keluarga

Selain itu, perawat juga dapat memberikan kekuasaan kepada anggota

keluarga yang lain untuk menjadi lebih kuat dan memandirikan hubungan

keluarga dnegan otonomi dan respek mutual.

| Kekuatan dan Pengambilan Keputusan dalam Keluarga

12