kekuasaan jawa

8/3/2019 kekuasaan jawa

http://slidepdf.com/reader/full/kekuasaan-jawa 1/12

KONSEP ~.AS.AAN JAWA

D~ ~:IDTJFAN

SOSI.AI.....OLITIK INJYOr-IESIA.

Oleh Joko Wlcoyo

Alunn1 IKIP SAIHAR .nn-usan BahaSa ~nggr.is til 1984

Alrnml Fa}{. Fi Isafat lUth 1986

Alunni Pasca Sarjana U3MJUrusan 111mPol1t.1k

I. PEm>AHULUAN .

studl perband1ngan dalam i.trm-r nm SO sial

telah mencoba meng}{ajl peranan bUdaya tmtUk IreIn3.b.a-

mi dan rreneranskan ti~ laku. yang berbeda.. dalam

berbagai bidang keh1dupan kemasyar-akat.an dan poli-

ti!{. Lucien Fye, misalnya, berpendapat bahWa unsur

budaya rrerupakan variable terpenting dan. palingutama guna rrerranarm perkernbangan PO1it1k. suatu

bang sa, kar-ena ' budaya POlit11< suatu bangsa atau

rrasyar-akat, dipengaruhi oleh ru lai-nilai yang ada

dal am rrasvar-akat atau bangsa tersebut. Lebih jaUh

dapat d1ka.taKan bahwa kehidupanbernBSyarakat pada

dasarnva s~1al u d1pengaruhi 0lett interakSi antaraor-rentast dan ru iar-ni rai Interaksi terserut

nemmskirscan - tlmbUlnya Kontelk tanssuns Ql1tara

- bUdaya suatu KelomPOkoensan lJUdaya kelomPOk. ram-

nya. InteraKsi ln pula pacta dasarnya n:erupakan

suatu proses pembentukan atau pengernbangan bUdaya

POl1tik nanssa, Proses ilUlah yang dlkenal secasai

"sostat Lsasf: pol1tiK", yaitu suatuproses di manaanggota masyaraKat nensarami, menyerap. dan rreng-

hayatl nirai-ru iai pOliti.}{ yarig ada disekitarnya.Berdasarkan Kerangka·berf 1k1r terseoot, ber!:_

lrut ini akan d.i.bahas tentang konsep KelmaSaan Jawaoaiam Keh1dupan sosrai pel1t1k Indonesia Herigapa

Konsep k.elruasan Jawa ? Karena dalam ilIm' politik.

"kekuasaan" dan gejala-gejala yang ber.Ka1tan

denSannya sansat pent1n8, karena keKUasaanmeIllmjUk

pada. kegiatan, tingkah lakU sertaslkap clan keputu-san-keputusan pelaku, kelonpok, organ1sas1 dankolektlvitas. yang dalam masyarakat yang se<W1g

: .£

'.1



1;eIi{eIIIlang sepertl Ind.onesia, mmlsfestasinya

lebih nanpaK paaa Kegiatan-keglatan pengambllan

keputusan \Rltuk menentukan kebljaksanaan dalam

peni)angUnan. 8edangKan ~ngapa. "Jawa", kar-ena

didasar.Kan pada pertiDlbangana adanya asumsi yang

rrensatakan bahwa saat .mi s1stem pol 1til{ Indonesia

han1Pir sepenuhnya dipengaruhi oleh sltem pol1tiK

dan kekuasaan tradisional Jawa. Asumsi tersebUt

kebetulan juga diperkuat oleh adanya f'al<t.a bahwa

sebaaran besar- pusat peJrerintahan di Indonesia

berada d1 Pulau Jav.-"adan oleh karena itu se l aru

terdapat kecenoerunsan bagi suku-suku non Jawa

untuk selalu rreneadapt.asakan dri dengan nilai-ni lai Jawa sebagai basis per-sepst poll til<. rrer-eka,

Hal ini didul<:tmg 01eh Kenyataan bahwa juml ah rrasya-

r-akat Jawa yang cenderung selalu rrendorronast Kehid-

upan politik dan r-ona perrer-irrtahan ba1K d1pu.sat

maupun. di daerah. Setidak-tidalmya dari KonteKs

pelaksanaan pembangunan sekar-ans rru yang sela.lu

reror-ientast ke pusat. dan adanva bUdaya "rmhon

petunJUk" secerum suatu program dilaksanakan telah

sedlkit banyak ImIIlbuktlkan bahwa stst.em polit.:ik dan

lsekuasaan tradisional Jawa telah rrer-asuki sist.em

politik. P~rintahan Orde Baru.

II. KONSEP XEKUASAAN MENURUI ' F§JDAYA JAWA

Menurut Benedict R. O.G. Anderson dal am t.ut r-

sannya yang berjudUl "'ll1.e Idea of Power in Javanese

Cyl{tyre" konsep keI-ru.asaan menurut. budaya Jawa adaempat. Pert.ama, keKuasaan ItU Kongkrit, artlnya

kekuasaan iu rrerrans ada dan Keberadaannya tersebut

kar-ena dl turunkan oleh Hyang Murbeng Dumadi ('1'uha1"1

Yang Halla. Esa) at.as dasar wahyu Kepada "walulnya"di duru.a. JiKa clika.i tKan denaan Keh1dupan. politik,

kekuasaan rrenurut faham Jawa tersebut rrerupakanungkapan "KaseKten" (sakt.i ) yang didasarKan atas

"wahyu". Maka wal aupun penUh mist.erl , akan tetapl

kekuasaan Itu KOnKrIt adanya Hal ini sangat berbe-

da dengan konsep pol1tik Barat yang rrensat.akan

bahwa kekuasaan 1u aos+rak, ar+mva kekuasaan ituadalah hasil abstraKsl darl rumusan pola-pola

tn+ez-aks.i sosrat tertentu yang Kebetulan sedans

diamatl. Jadl Kelruasaan 1tu ada jllia seseorens atau.ke 1ornpok t.er-sebut dapat nenunjukkan adanya hu.bungan

22



sel:lab ak1.bat antara seseorang atau kelcmpok. terse-

bUt densan orang iain atau kelOIIlPOk rain denganbuk.t1 bahwaseseorang atau Keloopok orang tersebut

patuh kepada ~erreuan orang atau k.e 1orrpok orang

lain.

Kedua, kekuasaan itu honx>gen. aM.inya S e D I l a. kekuasaan sarna. jenisnya dan sana sUmbernya. Kekua-

saan d1 t.anaan satu orang atau keloopok ldentlk

densan Kekuasaan yang ada d1tangan individu atau

KelODlPOklain d1 mana,p.m berada Hp.l 1ni ber:beda

deI1€an Konsep kekuasaan teorl Barat:" yang ~

b a h w a s:umber keKuasaan itu heterogerl dan KekUasaan

IIErUPakan basi 1 anal isa dfll'i poIa-po la bul::lungansostai tertentu. Dengan demi..lUan teor! Barat m:mbe-

dakan berbagai sumber Kekuasaan. Ada kekuasaan yang

bersumber pacta Kekayaan, status sos tal , seruaea,Kepanda1an, jumlah pendudllK .dan masm banyak lag1

tergantung pada sejauh maria intensitas hul::lungan

antar seseorang atau Kelon:pok.

Ketlga, jumlah keKuasaan dalam alam serresta

selalu tetap. Menurut faham orang Jawa, kekuasaan

merupa}{an ung}{a,pan real! 'las yang sana, rerasai dar1

. sumber tunggal yang sama, berKua11 tas sana .dan

Kekuasaan !tu 'lel:,ih dulu ada darlpada yang lain,

t.errrasuk terhadap pengertian bal{ dan b\Jruk. Fabam

ini pacta dasarnya berto 1aK dar1 anggapan bahwa

haKel<.a.t al am semesta itu tetap, tidaK bertambah

1uas atau bertanIDah rumit. Yang berubah rrenurut

perputarannya nanraran konst.e tasa dan 'lata letaImya

saja, Dalam pol1tiK praKtls, xonsekuenai dar1 faham~mi adalah adanya konsentras1 KeKuasaan pa('la suatu

tenpat. yang ciensan sendir-mya ~ngbaru..sKan pengu-

r-ansan kekuasaan dalam .jumlah. yang sarna di ten:pat

lain. Dominasi eksekuti£ terhadap lembaga lainnya

dan r-asronai rsasr dar! tindakan. penyerdehanaan

jumlall parpo I serta peI'WUjudan azas tunggal pactanasa or-de Baru'boleh diKataKanJ'1);rupakan perwujudan

dari konsep kekuasaan fa;tlam tradis10nal Jawa. Halin! berbeda dengan teori Barat yang mengaanggap

bahwa kekuasaan itu secara inheren sifatnya tidak.

terbatas. D1 sarJU:l1ngumber kekuasaan 1tu benmcam-

macam, maka secar-a teor1t1s akumllas1 kelruasaan

tidak ada batasnya. Dengan Kata ram, jumlah selu-

I"Uh kekuasaan yang ada d.1 dUnia sekarang 1ni jaUh

leblh besar d1banding d.engan 11JnaJ;:UIUhahun yang

23



lalu. Hal ini disebali{an karena ditem.ll<annya tek-

nologi yang semakm canggih, sebingga jumlah kekua-

saan terus bertambah dari har-t kenar-i. Dalam kon-

teks iru, Konsep KekUasaan ditentuKan dan drpenga-

ruh.i 0100 1aju perKembangan telmologi rroderri,

Keempat, kekuasaan 1u tidal< IIemPersoalkan

keaosanan, Karena semia kekUasaan itu b€'rasal car-t

sumter- yang tunggal yang norrosen, rraka kekuasaan

tld.ak mempersoalKan darimana kekuasan itu berasal.

Menurut car-a fiKir orang .rawa, rremmtut. haK l:>erkua-

sa rer-oasarscan sumber- sumoer- kekuasaan yang rer-oe-da-beda tidak akan ada ar-t inva, Dalam hal rru tidak

berlaku ungKapan yang rrenaat.akan bahwa kekuasaanber-dasarxan kekavaan adalah san sedangKan KekUasaan

yang berdasarkan senJata tldak s~ Kekuasaan

nenurut cara ber-prkrr- orang Jawa tidak rrenzenar sah

rnaupuntidak san, yang penting kekuasaan 1u senan-

tiasa ada dan KOngkrl t.

.III. Faham KekUasaan Jawa Dalam Ket'.u.dupaI1 sos iai

PolitiK Indonesia

Berbeda denganKonsep polltih. Bar-at, masalan

pokok yang d.1timbulKan. 01eh Konsepsl rrenzenai

kekuasaan Jawa bUkanlah rrasaran bagal.ITrula rrengguna-

kan KekUasaan, rreiairscan bagaimana Irengl1imp1..U1 at.au

rrerrusatkan at.aupun rrengurrpulKan kekuasaan, Dengan

terKumPulnya atau terpusatnya kekuasaan akan ljapat

rrerurroutkan Kelruatan ya7J.g ruar- biasa pada illrl

seseorang at.au penguasa Menurut tradlsi Jawa usahamenghiJIU;mnkekuasaan dapat dilakuKan dengan rrerarur

berbagai car-a antara lain: ne l al ur bertapa (aske-

t.isme), nerreiinar-a or-ane-or-anas aneh (pal awi ja) dan

nelaKukan persahabatan atau per-sekut.uan dengan

kekuat.an supernatural (gaib). TidaK rrengne-r-ankan

jika pada waKtu penobatan sri SUItan Ham:-ngK\.lBuwono

X pada har1 Selasa Wage 7 Maret 195'9, begitu juga

pacta saat penobatan Sri SUItan Hamengh'UBuwono VII Itahun 1921 maupun penobatan sri SUItan Hameng1ill

Buwono IX +amm 194-7, narnPak bar-i san orang-orang

aneh (bar1san po1owlj0) berbari s rrense Ii1ms 1upacara penobatan d1 Si tl Hinggil. PengikUt sertaan

barisan polowijo dalam upacara penobatan tersebut

diyaKini seoasai saran satu car-a pemisat.an Kelru.a-

saan dari berbagai sumber Kekuasaan sehigga rrenam-

24



nan KeKUatan. xarena d1yaltlnl llahwa Kl"aton rrerupa-

Karl seoasai pusat Kekuasaan. Dengan be:riruIIpUlnya

barisan po lowi jo (orang rule, kerdil, bongKoK. ahli

nnjum tuKang oeeh,!berceri ta dan tukang tari)

ma:upm1 benda-benda seper-t.a ker-rs, tombak. arav-aratsuca, kereta keneana ber-sarra penguasa di Kraton.

IJEKa keknasaan yang dimiliki oleh. benda-benda

maupun orang-orang .terseblit diserapjan nenambah

KeKuatan si penegang KeKuasaan. Demi.kian juga

sewaKtu Sri SUItan HaIrengKu Buwolfo X nelaKukan

pawai Kellling Kraton dengan naiK Kereta GarudaYeK-

so. senar-i setelah penobatan, bersanding tanpa sang

pertmisur 1I'

hal lni dimaKsudKan seaosai eara untuknemoer-tkan Kesempatan Kepada Ratu Kldul untuk

ber-sandms bersama Sri SUltan Hamenglru Buwono X.

KeJadian lni diyakini sebagai car-a untuK rreniberiKan

Kesempatan Kepada Ratu KidUl untuk bersanding

bersama sr-i SUI tan Ham::mglru·Buwono X, karena dlcer-

itaKan bahwa dalam ltisah berdirinya Kerajaan Mata-

ram. SUtaWljaya. seoe Ium nenair-ixan ker-ajaan di

hut.an MentaoK terlebih dulu melaKul<an persahabatan

denean pus at KeraJaan "Segoro KiwI". Setelahrernast t J:remPerOleh "palilah" (ljln) Ratu KidUl

barulah pendrr-Lan ker-ajaan tersebut dimnai. dan

hal mi dilalruKan secara turun tenurun.

Perrusatan :faham Ke.Kuasaan rrenurut faham budaya

Jawa lni juga dilaKukan oleh· Presiden soekar-no,

2S



bah kekUatan. karena. d1yakiIU bahwa la'aton oerupa-

karl' sebagai pusat 1<elruasaan Dengan bel"kUn'pulnya

bar-i san polOWljo (orang bUle. kerdll. bongKol<.. allil

nuJum. t,uKan8 ocen/tercer-iva dan tuKarlg tar1)

maUPUl1benda-benda seper+r ker-i s, tornbak, alat-alat

suer, Kereta kencana ber-sema penguasa d1 Kraton,

rmka kekuasaan, yang dim111K1 01en benda- benda

maupun orang-orang tersebut dlserapdan menambah

keKuatan S1 perregang kelruaSaanDemikian juga

sewaktu Sri SUItan HarrengkU Buwono X rre1akUl<an

pawai keliling Kraton densan naik Kereta Garudayek-

so, sellar! setelah penobatan, bersand.ing tanpa sang

pernaiSUl"'1, hal ini d.1rraksudKan seabgai car-a untuknenberiKan kesenpatan l<.epada Ratu K1dul unttlk

bersanding bersama Sri SUI tan Han:englru Buwono X.

Kejadian in diyalUni sebagai car-a untuK nemberiKan

:Kesen:patan kepada Ratu Kidul untuk bersanding

berSaIIB· Sri SU I tan HaIffinglru. Buwono X, Karena dicer-

Itakan bahwa daiam xisan berd.1.rlnya Kel"ajaan Mata-

ram SUtaw1jaya, sebelum nend1.ril<an xer-araan dl

hlltan Mentaok terlebih emu nelakUkan pel"sahabatan

densan pUSat Kera,Jaan "Segoro KldUl". se+eraribertlas11 trel'fi>eroleh "paU 1ah" (ij1n) Ratu Kidul

oaruran pendlrian xeraraan tersebut d1nUlai, dan

hal 1nl dllakul<.an secara tUl"Ul1 t.emrrun,

PemLSatan faham kekuasaan rrenur-u+ faham bUdaya

Jawa 1ni Juga dilaKuKan oren Presiden Soekarno

Dalam upacara-upacara kenesaraan yang diselenggara-

kan di 1stana Negara, Presiden SoeKarno SerlDg

mengadaKan per-eunjukan wayang lrul it semat am SlIDtuKyang laokon-lakonnyadlpllih secara krmsus da sesu

aikan dengan situas.i pol itik pacta waKtu 1u agar

daPat nenai inami konsecs i per .ruansan t.angsanya Dl

samp1ng rrensacakan per-tunjukan wayang lrull t., sewak -

tu tre.nghadapi Belanda da.lamperebutan tr-ran Barat,

Bung Kamo tidal{ sesan-sesan rrerranssi1 berbagru.

KelortlPOK Spir1 tuai dan mistlK untuK llrut ser+amenctuKung kamPanye po1itilmya sermanva ber+ujuanuntUk Jrengl'Urnpun kelruatan yang ada di luar drr-Inya.

Hal ini rrenurut tl"adisl' Jawa, Bung xarno secar-asadar- melaKu:KanKegiatan untuk nengunpull<an keKua-

saannya. BanyaK aspeK l<has tingkah 1aku po 11tlk

Bung Kamo yang Irenjperl1l1a:t.l<.an usananva untuK

Irel1yerap berbagai sumber kekuasaan, seper-t.i

m:mgadakan rapat r-aksasa, pawaJ. aKbar, PlCiatO· yang

26



rerapl-apl dengan menyel::Ut-nyetJut r-evotusr dan

KaU-Kata lain yang penuh dengan nilai dan sem:mgat

Kepahlawanan dan bahkan IJEI1yebut dJ.rmya Sebagl

"PenyambUng Lidah Rakyat" , "PemlIIlPm Besar Revo-

iust." , dan "Putra sang Fajar", Kesennanya ltu, d1

samping sebaga+ car-a untuk zrenyanpailian pesan ,kepada raKyat, ada tUjuan lain secar-a mistil<. yaitu

untuK trengh1n:p.m dan n:emperllhatkan kekuasaannya

agar ribuan raKyatnya. paatun kepadanya dengan

sukar-el a, Sem3ltin bes?!", jumlah Relonpok polH.ik

yang ber:beda-becta atau bahkan para nusuh atau

Kelompok yang berlawanan Yang daPat diserap l<e, ~

dalam rapat rakSasa. senakm resar- pula K:eIruasaan

yang diperol ell a1ell Bung Kama. car-a berpidatobel1au yang berapl-api dan menglliat seolah-olah

nerupakan mantra yang d1UC~' guna Iffinambah

Kehebatan kelruasaarmya.

Hal lain yang ser-ma dianggap arang lain

sebagi slogan yang tidaK :bertanggungjawab dan

secara lnte1 ektual tidal{ ~ xons.iseenstadalah pem:U(iran Bung Kamo tentang NASAKCHDalam

pemilUran 1n1. orang tidal<. dapat nenarstrscan bahWakonsep Soekarno tentang NASAKOOanratan sebagal

alat untuK beri-teJIP'ODli saja, uelainkan jauh dar-i

1tu, 'NASAKCH llE!"llPaKan sal ah satu pernyataan Bung

Kamo bahWa penguasa nanllilU kelruasaan yang diser-

ap dari berbagai keIruatan yang ber.beda, dan Bung

Karno mmyerap KesemJ.anya iu k e da1 am. dirinya dan

DE1akukan penakl ukan secar-a sinkreti s.

Kekuasaan tersebut, .aenurut f'aham budaya Jawa.

buKanlah semat.a-mat.a ditentukan o leh . J<emanpuan

rrenusatKan kekuasaan be 1aka, aKan tetapi dl tandal

pula oleh adanya "Wahyun. "Wahyu" oleh orang Jawa

seruna diga.mbaT'kan seperti bola yang bercahaya,

bergela,p berwarna birU, hljau atau PUt1h yang

nelmeas neraiui langit pacta malam nar-i. Gerak

"Wahyu" secara l<has Ire!"ll,pal{an jatuhnya suaeu di-

nasti dan berpindahnya kelruasaan Kepada d1naStl

lain.Dalam keh1duPan politlK tndonea sa 1OO<lern,

IJengejawantahan dari 'konsepsl wahyu m berlakU

pada waktu IffinJelang JatuhnYa Preslden SUkarno

altibat perlstlwa G30SPKI tahun 1965. Jendral

Suharto berdasarkan penuturan banyak orans <lan

terutanB. sete 1ah terungkapnya kasUs saw1 to dalam

27



pembelaannya, t_-E'latl rrelaKuKan "t_apa brata" (berta-

pal da1.am r-anska rremperoleh kekuasaan darl PrE'slden

SUKarn0. Terlepas dar 1 persoalan benar t.i daknya

cerlta ~ersebut ternyata setelah So~"o dapatrrelakukan "tapa brata" dengan balK, maKa ia berha-

s11 memperoleh keKuasaan atau "wahyu" yang berwujud

SUrat Per-rnt.an 11 Mare t ISUPERSEMAR\ yang dalamtradl S1 po l 1till Jawa ' .!apt_ d.lse ja.jarkan dengan

"Janus Kal imasada" pusakaandal am para Pandawa.

ImpllKasl po litikdar i kisan tersebUt , rrenunJuKkan bahwa Jendral So eha rto da l a m perspektif

Kebudayaan Jawa te 1ah rrernpero1eh wahyu yang rrembe-

narkan dir-mva untuk rrenggantikan penguasa Iarra

dan membentuk pusat kekuasaan baru (ORDE BAR'll),

car-a-car-a yang dipergunakan oleh Soeharto dalam

menghimpun keKuasaan yang t.er-cer-ar-ber-ai pacta saat

itu bamplr mirip dengan kisan rnasuknya Prabu Parto

ke dalam r-on AI" juna dalam cerita wayang. Sebagai

A:r .runa, Soe:narto te 1ah berhasil rrenghancurkan dan

menyer-ap kekuat.an rrusuh (Soekarno dan pendUkUngnya)

xe dalam drr-mva. Menurut Facbry All (RefleKsifaham KeKuasaan ~awa dalam Indonesia Modern, 1986),

rrensapa jendral Soeharto menolaK tuntutan-tuntutan

ke 1orrpok radikal miIitel" yang ing in rrenghancur-kan

selUI'Uh kekUatan lawan dibaw-ah PimPinan HR Dharsonc:dan Kawan-Kawan ser-ta tetap memorarkan kekuat.an

misuhnya hidup, nerupakan car-a untuk Irenghirrpun

senua kekuatan tIl.lSUh. yang terpene ar , sebasai poten-

si kekuatan yang narus diserap Ke dalam tubUhnYa.Oleh kar-ena i tu betapapun dekatnya hulrungan Partai

Nasional Indonesia (PNI) dengan SoeKa.rno, aa tetap

diblrKan h.lud,p yang. Kenudian dtubah Ire!1jadi kelrua-

tan yang rrendulrung SoebaM.o dan Grde Baru. Kebljal\.-sanaan yang sarna. juga dilalrukan terhadap Masyumi,

Rehabilisasi Masyumi dilarang, namm dimmcutkan

kekuatan baru yang berasal dari sumber yang sama,yai tu Parnusi dengan orientasi baru yang rrendulCung

Orde Baru. Begitu juga PSI walaupun banyak tokoh-

tokoh yang terlibat dalam penIDerontaKan narrun

ner-eka diilrut sertakan dalam penerintl1an, misalnya

Soe~tro DjojOhadiKoesoemo, Berdasar.kan inilah

Soeharto berhasil nenyerap Keku.atan-l<elru.atan lawan

untuk kemidran bert;.embang nenjadi kelruatan dir-mrasendrr-L

Konsep poli til< asas tuilggal yang dicanangkan

28



ofeh Presiden SoehaM.o, dalam sudut pandang tradi-

sional politil{ Jawa dapat dianggap hanpir sarna

dengan car-a-car-a SoeKarno dalam nensukseskan

Konsep politiK NASAKON.Diterrpatkannya" pancasila

sebasar satu-satunya asas bagi KehidU,pan berbangsa,

bernegara dan berrrasyaraKat telah rrenjadikan KeKua-

tan-Rekuatan politiK atau aliran~aliran politiK

yang beraneka ragam ideologinya bersatu dan terpu-

sat dal am diri Presiden Soeharto dan sekal igus

rrenerrpatkan di.r-rnya sebagai pusat- kekuasaan dan

rrenemPatl hierarch] tertinggi dalant ...sistem politik

or-de Bartl.

Pratanda lain adanya penusatan kekuasaan~nur'ut fabam tr-adi st onai Jawa adalall KeSUlJUran,

xemn raan dan stabili tas. param Konteks mi pratan-

da J. tu clik.ongKritKan dengan dua gagasan pokok,

yai tu Kreatlfi t.as (kesucur-arr dan KemaKrnJran) dan

kesej arasan ser+a .Keamanan (tata tentrem xer-eo

r-anar JO). Seballlmya t.anda-t.anda yang rrelema.b1<an

Ketaatan kekuasaan seseor-ans :penguasa daPat d.i IibatC'talamperwuJudan adanya kekacauan aram (natural

dish.arn"ony) seper-t i banj ir-, Let.usan gunuI1€

berapl, wabal1 ~nyaK1 t ser-ta adanya perilaku sosraiyang tidak pant.as seperti pemburluJ:1al1'Korupsi, dan

turunnya nor-at itas rrasyar-akat, Contoh Rongkr-i. yang

sampar sekar-anz dipercaya juga 01eh masyarakat Jawa

adalah rre.remannvakelruasaan Presilten Soekarno yang

ditandai oleh"Kegacauan-kekacauan alam dan sosial

yang memmcak pada tragedi nasa onal G.30. S PKI.

Dalam hal "lID orang Jawa per-cava bahwa seandainyapenguasa itu masih rnemililti kekuasaan, kekacauan-

Kekacattan tersebut tidal< a K a n pern a h terjadLSingkatnya kekacauan-xexacauan t.er-seout. ter jadi

buk&j Karena kondisi-Kcndisi sosial-ekonorrll,

rreiainkan Karena KeKuasaan dat am nesara 'lelahmenj adJ. kendor.

IV . PENUTUP .

Dari beberapa fenomenatersebut di at.as dapat

dikat.akan bahwa sediKi t banyak proses kut tur-ai

POritlk kehidUpan sosrai poE 'llk tnoonesra sed1lUt

banyak te 1all dipengaruh1 01eh sebuall Konsep s1stem

politiK dan kekuasaan Jawa. Apalagi dari konteks

pe l aksanaan pembangunan sekarens 1IU yang selalu

beror-rentasa xe pusat dan aaanva budaya " IOOhon

29



pe-t;..unjuk" sere 1urn suatu program dilaksanakan tel all

IreJ:lltIUktiKan bahwa kehiduPan sosaat poll tlk

Indonesia sed1Kit banyaK telah dirasulti oleh sistem

po.li til{ dan kekuasaan tradisionl Jawa.

YogyaKarta, maret 1991

Ali FuchrY, 1986, RefleKsi Faham Kekuasaan Jawa

dalam Indonesia ID::ldern.Jakarta, Pr. Grsmed1a

Anderson, Benedict. R. O. G. lithe Idea of Power in

Javanese Cukture" dalam Holt,

Claire (ed) r 1972. CUlture and

Politics in Indonesia. Ithaca:

Cornell UrUversity"Press.

BUdiardjo. Miriam. 1983. Aneka. Pemi.Ki.ran tentang

Kuasa dan Wibawa. Jakarta

Penerbi t Sinar Harapan.Moertono, soerrar-said, 1963. State andStatecraft in

Old Java. Ithaca N.Y.: Cornell

Modern Indonesia Project,

Cornell University.

Nagel, JacK. H., 1975, 'nle Descriptive Analysis of

Power. New Ha ven Ya le

oniver-st ty Press.

Verba, Sidney and pye, LUCien, 1966. Po1itical

CUlture and Political

Developmen t. P rin ceton , N.Y.:

Princeton Un!ver-st ty Press.

- - - - - - - - - > < - - - - - - - - - -

Manusia rnmakan a pa . sa ja seca ra serakah, namm

baga.iJnanapUn waktu akan tnelmkannya.

30



G11a Keempat· dar1 lima 511a dalam. Panc~lla

se}:!agaJ.suatu kesatuan, yaitu Kerakyatan Yang d1Plm-

Eln olm h..il<mat Kebljal{sanaan dalam pernusyawaratan/perwaKilan, IJ):mgisyaratKan bahwa "ral<.yat" yang

pas if, yaitu d1PlmPin, bUKan "d1kU.asa.1",berKesinam-

oun:gan denaan keduduKannya sebagai obyeK renoer-i ta,

dalam hal sil a Kel Ima, yai tu nender-j ta kebaikan,

beropa keadi Ian sosaar, tentulah sesudannva sebaaai

Konselruensi, rakyat Jrenjaw. al<.ti:f dan berf'ungsi

sebagai subyek pelaku. Kita ~ juga sudah .rnenge-

nai parrllsipasi aktlf rakYat sebasar subyeK, seba-

ga.i.IIEna yang teJ"'Ul'lg}{ap 01ell kata-kata : "Raja Ad1I.

Raja disembah, Raja Lalim, Raja·disanggah."

Dl atas pe!'mll<aan. Kita akan ID3nlProses kesemia-

nya . itu secara deJIDkratls. sediki t banyak sesuai

densan Demokra.sl Barat., walaupun lUta di datm nense-traFKan aj ar-an 1t u :ba.rangkal1 be1r n . atau bahkant1daK d1.sertal. penghayatan sampa1 Ke akar-aKarnya.

Dl bawah pe.nt1JKaan, di bawah sadar-, akar--akar

KebUdayaanK1ta .sendlrl sudan terSUI"llk. unt.uk nerra-

hami Kerribali akar=ekar- kebudayaan itu, Kita perl u

menengoK latar'-belaKang KOSlIDlogls. Klta nulai dari

xemidanan-xemroanan aranu, atas faktor oceanosr-ast sdan vuikancroars, sedemikian rupa. sehingga sebagai -

mana yang terUngKap dal am perKe1iran Kl .Dalans r

yaitu "subur" kang sarwa "tlnandur".MaKa lahl.rlah araren ngur:al1B-nguranel, yang

bersifat asket.ik," agar 1 < . 1 ta tidak larut ke xemioa-.

nan-kemidanan melulu, mrsainva laku "ngalah", . demikejayaan akntr-, nensaoaikan yang lahir, roongutamaKan

}'ang baUn, yang rremmcak pada ajar-an ' Kawula-Gu.stl

(seoasa; "Jangka"jor1entasl). yang PelaKsanaannya

berupa Ialru Ngawula GusH (.sebagai "jangkah" jopera-

sn. LaKu-lah'U Itu haKekatnya raian untUk rensua-

saan-cn-r, pUl"'ba-dlrl, yang perolehal1nYa d.1Pergelar'-

kan secara sos1al sebagai gelarjpredikat seseorang.

Kita lihat misamya gelar seer-ens SUltan, ya1.tu

M s . D. S. D. 1. S (=Ng'arsa Dale.m 8aIIpeyan Dalem Il'l8kang

SlrIUWun. yaitu' tlngkatan Ngawula atau K\.mBwul;;a..

,31



bet'sl11'.'lPllh.di hadapan kekuasan-Nya, sebagai debu d.i

KaKl-Nya), Kg. SUItan (:maka. d1tegaKKanl an k.ekuatan,

yatu tekad (l'tlliad) Han'eng!ru Bliwono(yaitu Syaha-

dat, rrencalorp alam serres ta) , yang segera akan disu-sui densan fornnla Kawula-Gustl , yaitu Abdullah.

Abdur'aChrmn. Maka kelanjut.annva ialah morrentum

Kejayaan penguasaan terhadap diri-sendiri, yaitu

Senopatl Ins Ngalaga. AI<hirnya tercapailah tingKatan

Sayidin (=Pengnulu Agama.) Panatagarm (=Penata

Agama), Kha1 ifatul-Lah) .

!tul at. 1ambang nSitl H1nggll" , tanah ydng dit-

1ngg.1.Kan, ajar-an patruot.Lsrre, Pro-Patrla,yangsennla jaUh dari Feodalisrre, Bagaim3na rrener-ansxanhal 1.Il1? Kenudahan alami, kerrakrmr-an re~-rempah

adalah faktor yang independent terhadap suoyekt.ivf,-

t.as xita senasat manusaa, Maka keUKa Be1anda,dengan V, O. C nya tertarik pada KellEKnl.lr'an bahan

perdagangan Kita, pacta saat Kita tidaK begi tu mem-

perhat.iKannya, terbuKti 1all bahwa IIEreKa. dal am segal a

hal yang ke 1ahlran, Jrengungg1.l1i K.i ta, yang Karena

"ngalah" iaiu benar-benar kalah ? ,T e r n y a t a a m a t mahal, nar-aa pe l a . j a r - a n - N y a , s e l a m a

3,5 aoad, yai tu kur-ans nenradar-i bahwa faktor-£aktor

kenudahan alami itu tidaK di tang an Kita, n:elainkan

d,i tangan-Nya. Klni ki.ta telah rrer-deka, jadi tidaK-

Iah boleh rarai lagi, tidaK lrembiarkan diri Kitao

cenderung rrencar-i kemioanan-kemicanan ba.ik al amiIIE.Uprn1 penggantinya, yai tu tel<hnolO€lS, ekonornt.s,

berupa Ketergantungan baru, semata-mata kar-enakcnsurrer- 1SIre.

Untlli<. itulah perlunya Konggres Kebudayaan Na-

sionar, asal saja tidal< berputar-putar di seKi tar

"puncak-puncak" Kebudayaan Daerah., di satu sa sa dan

katut Ke Barat di SiSl lain, sebab yang ~ta perlu-

xan jaUh rreIebiru hal itu, ya; tu rrenemikan kemoa; i'

jiwa Dahari, secara tanir-rari, sesuai dengan

ke-Tanah-Air-an Nusantara. sedangkan secar-a batin,

K.ita ranjutkan pe t ayar-an di samider-a "Ayat-ayat,.-

Nya", dataran lautan iimi, rrenggapal tirm Ire-laut'l

buB.anhanya berhenti di daratan, lebih-Iebih "rmbuk

daratan"

Damardj at 1SUpadjar

kekuasaan jawa

Documents

Transcript of kekuasaan jawa