KEJANG

9
KEJANG Terjadi akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah terpacu (fokus kejang) sehingga Menggangu fungsi normal otak. Perubahan aktivitas motorik abnormal yang tanpa atau disertai dengan perubahan perilaku yang sifatnya sementara yang disebabkan akibat perubahan aktivitas elektrik di otak. Dapat merupakan menifestasi dari suatu penyakit mendasar yang membahayakan : Gangguan metabolisme Infeksi intrakranium Gejala putus-obat Intoksikasi obat Ensefalopati hipertensi. Apabila berlangsung singkat Jarang menimbulkan kerusakan. Hampir 5% anak berumur di bawah 16 tahun setidaknya pernah mengalami sekali kejang selama hidupnya. Kejang yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolic bersifat reversible, maka apabila faktor pencetusnya dihilangkan kejang akan hilang. Kejang dapat terjadi sekali atau berulang. Kejang rekuren, sepontan, dan tidak disebabkan oleh kelainan metabolisme yang terjadi bertaun-taun disebut epilepsy. Status epileptikus adalah suatu kejang berkepanjanagan atau serangkaian kejang relative tanpa pemulihan kesadaran antarikus. ETIOLOGI Tumor otak Trauma Bekuan darah pada otak Meningitis Ensafalitis Gangguan elektrolit Gejala putus alkohol Gangguan metabolik

description

KEJANG

Transcript of KEJANG

Page 1: KEJANG

KEJANG

Terjadi akibat lepas muatan paroksimal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah terpacu (fokus kejang) sehingga Menggangu fungsi normal otak.

Perubahan aktivitas motorik abnormal yang tanpa atau disertai dengan perubahan perilaku yang sifatnya sementara yang disebabkan akibat perubahan aktivitas elektrik di otak.

Dapat merupakan menifestasi dari suatu penyakit mendasar yang membahayakan :• Gangguan metabolisme• Infeksi intrakranium• Gejala putus-obat• Intoksikasi obat• Ensefalopati hipertensi.

Apabila berlangsung singkat Jarang menimbulkan kerusakan.

Hampir 5% anak berumur di bawah 16 tahun setidaknya pernah mengalami sekali kejang selama hidupnya.

Kejang yang disebabkan oleh adanya gangguan metabolic bersifat reversible, maka apabila faktor pencetusnya dihilangkan kejang akan hilang.

Kejang dapat terjadi sekali atau berulang.

Kejang rekuren, sepontan, dan tidak disebabkan oleh kelainan metabolisme yang terjadi bertaun-taun disebut

epilepsy. Status epileptikus adalah suatu kejang berkepanjanagan atau serangkaian kejang relative tanpa

pemulihan kesadaran antarikus.

ETIOLOGI

Tumor otak Trauma Bekuan darah pada otak Meningitis Ensafalitis Gangguan elektrolit Gejala putus alkohol Gangguan metabolik Uremia Overhidrasi Toksik subkutan Idiopatik Reaksi toksis pada anastesi lokal

Page 2: KEJANG

TANDA DAN GEJALA

Otot menjadi kaku, Berlangsung dari bbrp detik - setengah menit Diikuti dengan gerakan yang menghentak. Mungkin berhenti bernapas Menggigit lidahnya hingga parah Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus. Perubahan warna kebiruan pada wajah dan bibir. Berbusa atau mengeluarkan air liur. Penurunan bertahap.

Kejang dapat terjadi pada setiap individu yang mengalami ;

Hipoksemia berat (penurunan oksigen dalam darah) Hipoglikemia (penurunan glukosa dalam darah) Asidemia (peningkatan asam dalam darah) Alkalemia (penurunan asam dalam darah) Dehidrasi Intoksikasi air Demam tinggi Putus obat Penyalahgunaan obat Toksemia pada kehamilan

KLASIFIKASI1. Kejang Demam

Kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat

Kejang demam sederhana adalah kejang yang terjadi secara menyeluruh dan berlangsung kurang dari 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam

Kejang demam kompleks adalah kejang yang hanya melibatkan salah satu bagian tubuh yang hanya melibatkan satu bagian tubuh, berlangsung kurang lebih 15 menit dan kemungkinan berulang selama demam berlangsung.

a. Kejang Demam Sederhanab. Kejang Demam Kompleks

2. Kejang Epilepsi

Kejang epilepsi episode kejangnya tidak di dahului dengan demam terlebih dahulu

Suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan berulang

Page 3: KEJANG

Akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara intermitten disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron-neuron.

Disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neron kortikal secara berlebihan.

Menurut sifatnya diklasifikasikan menjadi :

Idiopatik Simptomatik

Disebabkan proses aktif : pada tumor serebri, hematoma subdural dan abses serebri. Tindakan terapeutik primernya adalah operasi.

Disebabkan proses yang tidak aktif : timbul karena ensefalitis atau meningitis yang sudah berlalu, kendati sifatnya simptomatik. Tindakan terapeutik yang layak ialah dengan obat-obatan.

Klasifikasi

I. Serangan parsial, kesadaran tak berubahPerubahan-perubahan klinis dan elektroensefalografis yang menunjukkan aktifitas sistem neron yang terbatas di salah satu bagian otak. Serangan parsial sederhana

Kesadaran yang tetap baik selama seranganBersumber pada satu hemisfer• Dengan gejala motorik• Dengan gejala somatosensorik atau sensorik khusus• Dengan gejala autonom• Dengan gejala psikis

Serangan parsial kompleksTerjadi penurunan kesadaranDapat terjadi perubahan tingkah laku, misalnya automatismus.Melibatkan hemsifer bilateral.• Berkembang dari parsial sederhana ke penurunan kesadaran• Dengan penurunan kesadaran sejak awal

II. Serangan umum Absence atau absence tak khas Mioklonik Klonik Tonik Tonik-Klonik Atonik

III. Serangan epilepsi tak terklasifikasikan

Page 4: KEJANG

Diagnosa :

• Jika serangan baru terjadi untuk pertama kalinya tidak akan diberi terapi epilepsy.• Jika dalam 1 tahun terjadi lebih dari 1 serangan perlu dipertimbangkan untuk mulai dengan obat-

obatan anti epilepsi.• Selain gambaran serangan, EEG, Elektro Ensefalografi dan MRI membantu dalam penegakan diagnosa.

Patofisiologi :

Ditingkat mermbran sel, fokus kejang memperlihatkan beberapa fenomena biokimiawi, termasuk sbb: Instabilitas mermbran sel saraf, sehingga sel lebih mudah mengalami pengaktifan. Neuron-neuron hipersensitif dengan ambang untuk melepaskan muatan, menurun dan bila terpicu

aka n melepaskan muatan berlebihan. Kelainan polarisasi yang disebabkan oleh kelebihan asetikolin atau defisiensi asam gama-

aminobutirat Ketidakseimbngan ion yang mengubah keseimbngan asam- basa atau elektrolit, yang mengganggu homeostatis kimiawi neuron.

Lesi di otak tengah, thalamus, dan kotreks sereblum kemungkinan besar bersifat epilogenetik, sedangkan lesi di serebelum dan batang otak umumnya tidak memicu kejang.

Diagnosa Keperawatan :

Risiko tinggi dari kejang yaitu :

Cedera yang berhubungan dengan spasme gigitan pada lidah, trauma muskuloskeletal, penurunan tingkat kesadaran sekunder dari kejang.

Tujuan : Dalam waktu 1 X 24 jam perawatan, klien bebas dari cedera yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran.

Kriteria hasil : Klien bebas dari cedera pada lidah dan terhindar dari cedera pada muskuloskeletal.

Adanya ketakutan yang berhubungan dengan adanya kejang berulang.

Rencana Interfensi Selama kejang :• Berikan privasi dan perlindungan pada klien dan orang lain yang ingin tahu.• Letakkan dan amankan klien ke lantai, bila memungkinkan.• Lindungi kepala dengan bantal.• Lepaskan pakaian klien yang ketat .• Singkirkan perabot terdekat yang berbahaya.• Jika klien di tempat tidur, singkirkan bantal dan tinggikan pagar tempat tidur.

Page 5: KEJANG

MANIFESTASI KEJANG DALAM RONGGA MULUT Cedera pada lidah Cedera pada mukosa bukal Fraktur wajah Avulsi gigi Luksasi gigi Fraktur gigi Subluksasi sendi TMJ

PENANGANAN1. Penanganan masalah akibat trauma pada pasien epilepsi

Gigi yang rusak akibat trauma harus diperbaiki menurut prosedur normal. Akan tetapi, reimplantasi dari gigi yang avusi harus dihindari. Jika gigi yang mengalami avulsi tidak dapat ditemukan, lakukan pemeriksaan radiografi untuk menyingkirkan resiko tertelannya gigi.

2. Perawatan ProtektifPenelitian menunjukkan bahwa pasien epilepsi memiliki kebersihan mulut dan kondisi gigi yang buruk dibandingkan pasien yang tidak epilepsi. Hal ini disebbakan karena pasien epilepsi mendapatkan waktu perawatan yang sebentar saat di dokter gigi karena resiko terjadinya kejang

3. Perawatan Restorasi Restorasi yang dapat dilakukan pada pasien epilepsi adalah mahkota sementara berbhan logam atau implan dengan pendukung jembatan. Bahan restorasi yang digunakan untuk merestorasi gigi insisivus adalah bajan komposit. Untuk restorasi oklusal hindari penggunaan inlay keramik, tetapi gunakan mahkota lengkap berbahan logam-keramik

4. Perawatan ProstetikProtesa yang dibuat dianjurkan yang protesa yang tetap atau dianjurkan untuk implan gigi. Hal ini untuk mencegah protesa terlepas saat kejang yang dapat berkomplikasi menyumbat jalan napas. Bahan yang seting digunakan untuk protesa tetap adalah komposit nikel-krom

Page 6: KEJANG

MENURUT The International League Against Epilepsy (ILAE)

Klasifikasi Kejang :1. Parsial

2. Generalisata / Kejang Umum Berawal dari kedua hemisfer serebri. Bisa bermula dari talamus dan struktur subkortikal lainnya. Pada EEG ditemukan kelainan secara serentak padakedua hemisfer. Memberikan manifetasi bilateral pada tubuh dan ada gejala penurunan kesadaran. Diklasifikasikan menjadi atonik,tonik, klonik, tonik klonik atau absence seizure.

KEJANG ABSENS• Gangguan kewaspadaan dan responsivitas• Tatapan terpaku yang umumnya berlangsung kurang dari 15 detik

KEJANG MIOKLONIK• Involunter pada otot atau sekelompok otot yang terjadi secara mendadak.• Umumnya berlangsung kurang dari 5 detik dan terjadi dalam kelompok• Kehilangan kesadaran hanya sesaat.

KEJANG TONIK KLONIK

Kekakuan kontraktur

pada otot-otot, termasuk otot

pernafasan

TONIK

Gemetar yang bersifat lebih

lama

KLONIK

Jika keduanya muncul secara

bersaman

TONIK-KLONIK (kejang Grand Mal)

Page 7: KEJANG

• Kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum pada otot ekstremitas, batang tubuh dan wajah yang berlangsung kurang dari 1 menit

• Hilangnya kontrol usus dan kandung kemih• Letargi, konvulsi, dan tidur dalam fase postictal

KEJANG ATONIK• Hilangnya tonus secara mendadak• Dapat menyebabkan kelopak mata turun, kepala menunduk,atau jatuh ke tanah.• Singkat dan terjadi tanpa peringatan.

PATOFISIOLOGI

• Manifestasi klinis khas yang berlangsung secara intermitten • Dapat berupa gangguan kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik, sensorik, dan atau otonom• Status epileptikus adalah kejang yang terjadi lebih dari 30 menit atau kejang berulang lebih dari 30 menit tanpa

disertai pemulihan kesadaran

Kemampuan membran sel sebagai pacemaker neuron untuk melepaskan

muatan listrik yang berlebihan

Berkurangnya inhibisi oleh neurotransmitter asam gama amino

butirat [GABA]

Meningkatnya eksitasi sinaptik oleh transmiter asam glutamat dan aspartat

melalui jalur eksitasi yang berulang.

Peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan merangsang sel neuron

lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya.

Mekanisme dasar terjadinya kejang

Peningkatan aktifitas listrik yang berlebihan pada neuron-neuron dan mampu secara berurutan

merangsang sel neuron lain secara bersama-sama melepaskan muatan listriknya.

Mekanisme dasar terjadinya kejang

Page 8: KEJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG

EEG Membantu menetapkan jenis dan fokus dari kejang Ct Scan Menggunakan kajian sinar X yang lebih sensitif dari biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan

jaringan MRI Memperlihatkan daerah – daerah otak yang tidak jelas terlihat bila menggunakan pemindaian CT. PET Mengevaluasi kejang yang membandel dan membantu menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau

aliran darah dalam otak. Uji Lab. Pungsi lumbal,Hitung darah lengkap, Panel elektrolit,Skrining toksik dari serum dan urin,GDA,Kadar

kalsium darah,Kadar natrium darah, Kadar magnesium darah.

PENATALAKSANAAN

Baringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping Memastikan jalan nafas tidak tersumbat Pemberian oksigen melalui face mask Pemberian diazepam 0.5 mg / kg berat badan per rectal (melalui) atau jika terpasang selang infuse 0.2 mg / kg

per infuse Pengawasan tanda-tanda depresi pernafasan