Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI...

17
Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor dalam Fotografi Dokumenter PUBLIKASI ILMIAH RR Intan Adelia Mayangsari 1110540031 JURUSAN FOTOGRAFI FAKULTAS SENI MEDIA REKAM INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Transcript of Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI...

Page 1: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren

Daarur Rasul Bogor dalam Fotografi Dokumenter

PUBLIKASI

ILMIAH

RR Intan Adelia Mayangsari 1110540031

JURUSAN FOTOGRAFI

FAKULTAS SENI MEDIA REKAM

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2016

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 2: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN

DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI DOKUMENTER

RR Intan Adelia Mayangsari

1110540031

ABSTRAK

Objek penciptaan Tugas Akhir membahas tentang proses pendidikan agama Islam dan

kegiatan sehari-hari santri di dalam Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor yang khusus

mendidik anak-anak dari Papua. Penciptaan karya didasari oleh minimnya informasi tentang

muslim Papua di Indonesia dan dengan diciptakan karya ini, diharapkan mampu memberikan

gambaran dan informasi tentang pembinaan agama Islam bagi para santri Papua yang belajar di

Pulau Jawa melalui fotografi dokumenter. Konsep Penciptaan Karya Tugas akhir berorientasi

dengan lima waktu sholat sebagai dasar acuan kegiatan para santri di dalam pondok pesantren

dan dalam proses penciptaannya menggunakan metode observasi, eksplorasi, dan

eksperimentasi. Karya foto tugas akhir dibuat dalam bentuk fotografi dokumenter yang

mengarah ke jenis fotografi human interest dan fotografi yang berorientasi pada etnisitas dan

religiusitas. Hal tersebut karena menyangkut masalah objek foto yang membahas agama tertentu

yaitu agama Islam dan etnisitasnya adalah etnis Papua. Kebersamaan dan kedisiplinan

merupakan dasar utama pembentukan karakter diri bagi para santri Papua dan di dalam pesantren

para santri tidak hanya mendapat pendidikan agama Islam namun juga pendidikan umum agar

para santri memiliki pengetahuan yang luas ketika mereka kembali ke Papua untuk mengabdikan

diri.

Kata kunci : Santri Papua, Pondok Pesantren, Fotografi Dokumenter.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 3: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

ABSTRACT

Object creation of thesis discusses about process of Islamic religious education and daily

activities of students in Daarur Rasul Islamic Boarding School Bogor which specifically to

educate children from Papua. The creation of thesis based on the lack of information about Papua

Muslims in Indonesian, and created this thesis hope can give a description and information about

Islamic education for Papua Students who study in Java Island through documentary

photography. Concept creation of thesis work is oriented to five times prayer a day in Islam as a

basic reference for the activities of the students in the Islamic Boarding School, and in the

creation process using the method of observation, exploration, and experimentation. Thesis

photographs made in the form of documentary photography that leads to a kind of human-

interest photography and photography oriented on ethnicity and religiosity. This is because it is

related object that discuss a particular religion, namely Islam and ethnicity are ethnic Papuans.

Togetherness and discipline is the main basis of character formation for Papua Student and in

Islamic Boarding school the students not only get religious education but also general education

so that the students have a broad knowledge when they return to Papua to devote themselves.

Keyword : Papua Student, Islamic Boarding School, Documentary Photography

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 4: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Diantara banyaknya pulau yang mengalami proses penyebaran agama Islam, terdapat

satu pulau yang dianggap memiliki pemeluk agama Islam terendah yaitu di Papua. Opini

yang terbentuk dari pemberitaan maupun informasi berbagai media menyebutkan bahwa

Papua adalah pulau dengan mayoritas pemeluk agama Kristen dan menganut kepercayaan

animisme dan anggapan itu muncul karena minimnya informasi tentang Islam di Papua

selama ini, akan tetapi pada realitasnya Islam bukan suatu agama yang asing bagi

masyarakat Papua.

Sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Papua sama halnya dengan sejarah

penyebaran agama Islam di daerah-daerah lain Nusantara. Penduduk Papua telah

berinteraksi dengan kerajaan Islam di Maluku dan para pedagang Muslim sejak berabad-

abad lalu. Bahkan di daerah kepulauan Raja Ampat-Sorong, Fakfak dan Kaimana telah

berdiri kerajaan- kerajaan Islam dan pengaruh Islam hingga kini masih jelas nampak

dalam kehidupan masyarakat. Dari waktu ke waktu perkembangan umat Islam Papua

mengalami peningkatan, baik dalam jumlah maupun kualitas peran sertanya dalam

kehidupan sosial di Papua.

KH Ahmad Baihaqi, seorang kiai yang berasal dari Bogor, Jawa Barat telah

melakukan dakwah sejak tahun 1994 di pelosok-pelosok Papua hingga saat ini, dari

dakwah tersebut tidak sedikit para orangtua yang ingin anaknya mengenyam pendidikan

agama Islam secara mendalam, hingga akhirnya beliau membawa anak-anak dari Papua

tersebut ke Tanah Jawa untuk diajarkan agama Islam dan pendidikan umum di Pondok

Pesantren Daarur Rasul yang memang khusus mendidik anak-anak dari Papua dan

sampai saat ini pondok pesantren tersebut telah memiliki 127 Santri yang seluruhnya

berasal dari Papua.

Di dalam pondok pesantren para santri dituntut harus menjadi pribadi yang disiplin

dalam berbagai hal. Setiap hari santri dibebani oleh kegiatan-kegiatan yang tidak ringan,

mulai dari bangun tidur saat Subuh hingga tidur kembali setelah selesai mengaji sehabis

sholat Isya. Jadwal harian santri yang padat tersebut diatur menurut jam sholat karena

dalam Islam, sholat menempati urutan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya.

Kehidupan di pondok pesantren yang sangat berbeda dengan kehidupan anak-anak Papua

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 5: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

sebelumnya membuat mereka harus melakukan penyesuaian diri agar bisa bertahan

hingga menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren.

Dengan opini yang berkembang tentang minimnya Muslim di Papua dan kehidupan

para santri sehari-hari di dalam pondok pesantren yang memiliki budaya dan kebiasaan

yang berbeda menjadi ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk membuatnya menjadi

sebuah karya seni dengan penyajian menggunakan fotografi dokumenter dengan maksud

untuk memberikan paparan realita kehidupan para santri dan menambah wacana dan

informasi tentang Papua Muslim di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Karya penciptaan mengambil dari sudut pandang santri Papua di Pondok Pesantren

Daarur Rasul Bogor, adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penciptaan tugas

akhir adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pendidikan Agama Islam bagi santri Papua di dalam

Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor ?

2. Apa saja kegiatan para santri saat Subuh hingga Isya di dalam Pondok Pesantren

Daarur Rasul Bogor ?

3. Bagaimana memaparkan realitas kehidupan santri Papua di Pondok Pesantren Daarur

Rasul Bogor dalam bentuk fotografi dokumenter ?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan :

a. Untuk mengetahui kegiatan pendidikan agama Islam bagi para santri Papua di

dalam Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor.

b. Untuk mengetahui rutinitas para santri sejak subuh hingga malam hari di Pondok

Pesantren Daarur Rasul Bogor.

c. Memaparkan realitas kehidupan santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul

melalui fotografi dokumenter.

2. Manfaat :

a. Memberikan tambahan pemahaman kepada masyarakat tentang pendidikan agama

Islam bagi para santri Papua.

b. Memberikan gambaran kepada masyarakat tentang kehidupan sehari-hari para

santri Papua di dalam Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 6: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

c. Menambah keberagaman penciptaan karya fotografi dalam lingkup akademik

Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia,

Yogyakarta.

METODE PENCIPTAAN

A. Landasan Teori

1. Fotografi Dokumenter

Fotografi merupakan gambaran peristiwa yang dapat disebarluaskan pada media

cetak baik sebagai pendukung atau bahkan sebagai hal pokok yang berdiri sendiri

sebagai gambaran rekaman peristiwa yang faktual dan terpercaya. Dari sanalah

terlahir apa yang disebut dengan fotografi dokumenter, yang berfungsi merekam atau

mendokumentasikan sesuatu melalui fotografi. Menurut Sugiarto (20014:117) foto

dokumentasi memang tak ubahnya seperti sinopsis sebuah film, yaitu foto yang

menceritakan jalan cerita suatu acara atau peristiwa. Bedanya, foto dokumentasi

memaparkan peristiwa tersebut melalui media foto karena sifat dokumentasi adalah

pengumpulan bukti-bukti mengenai suatu acara atau peristiwa dengan menggunakan

kamera, maka nilai plusnya terletak pada waktu yang akan datang.

2. Daily Life Photo

Menurut Alwi, (2004: 7) Daily Life Photo merupakan salah satu jenis foto

jurnalistik yang bertema tentang kehidupan sehari-hari manusia yang dipandang dari

segi kemanusiawiannya (human interest). Hal tersebut didefinisikan berdasarkan

kesepakatan dalam kongres Badan Fotojurnalistik Dunia (World Press Photo

Foundation) pada lomba foto tahunan yang diselenggarakan oleh wartawan dari

seluruh dunia.

Daily life photo sebagai fotografi yang bercorak kemanusiaan atau lazim dikenal

sebagai foto human interest. Menurut Sugiarto (2005: 23), Foto human interest

adalah mengenai kehidupan sehari-hari manusia atau “reportase kehidupan” yang

menyampaikan pesan tertentu dan mengajak pembaca/pengamat menyusup ke

kehidupan seseorang/masyarakat tertetu sehingga pembaca/ pengamat turut

merasakan apa yang dialami objek foto. Meskipun foto human interest dapat

menyajikan aktualitas dan kehangatan peristiwa, namun foto human interest pada

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 7: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

dasarnya tidak dibuat untuk kepentingan pemberitaan yang bersifat News. Foto jenis

ini dapat dipublikasikan kapan saja, dan tidak perlu tergesa-gesa.

Menurut Iswanto, (2008: 81) pada dasarnya pemotretan human interest

direncanakan terlebih dahulu, walau kadang-kadang dilakukan tanpa sengaja. Dalam

perencanaannya, pengambilan foto human interest meliputi penentuan lokasi objek

human interest yang akan dipotret, dan perizinan (jika diperlukan). Adapun tujuan

perencanaan tersebut adalah agar fotografer bisa mendapatkan ekspresi yang alami

tanpa ada arahan dari orang lain.

3. Pondok Pesantren

Dalam KBBI (1984: 746), pesantren adalah asrama dan tempat murid-murid

belajar mengaji. Tentu pengertian itu sudah ketinggalan zaman, sangat leksikal dan

tradisional. Pada kasus Pondok Pesantren Daarul Rasul Bogor, jelas tidak termasuk

dalam kategori pesantren macam itu. Pondok Pesantren Daarul Rasul Bogor

tergolong „pesantren modern‟ karena telah berpedoman pada kurikulum yang berlaku

layaknya pendidikan formal pada umumnya. Meskipun nilai-nilai Islami tetap

menjadi hakikat dasar dalam kegiatan belajar-mengajar.

Dalam hal ini penulis berpegang pada pemahaman pondok pesantren menurut

Nurcholish Madjid (1997: 3) di bawah ini:

Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang ikut memengaruhi dan

menentukan proses pendidikan nasional. Dalam perspektif historis, pesantren

tidak hanya identik dengan makna ke-Islam-an, tetapi juga mengandung makna

keaslian Indonesia, sebab lembaga yang serupa pesantren ini sudah ada di

Nusantara sejak zaman kekuasaan Hindu-Budha. Tujuan pendidikan pesantren

adalah membentuk manusia yang memiliki kesadaran yang tinggi bahwa ajaran

Islam bersifat komprehensif.

Berdasarkan definisi dan pemahaman di atas, maka diketahuilah bahwa pondok

pesantren merupakan lembaga pendidikan, yang telah dilekatkan makna penggunaan

istilahnya untuk pendidikan bercorak Islam. Dalam konteks ini, meskipun

menggunakan kurikulum nasional, tetap saja pendidikannya berbasis keagamaan,

dengan pola keseharian dan rutinitas yang stabil atau bisa dikatakan monoton.

Dengan demikian, pondok pesantren memiliki corak yang berbeda dengan lembaga

pendidikan umum ataupun kejuruan, karena berkaitan dengan latar historisnya yang

panjang, yakni sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran Agama Islam.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 8: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

B. Metode

Metode yang digunakan dalam penciptaan tugas akhir ini adalah observasi,

eksprementasi dan eksplorasi. Dalam observasi tahapan yang dilakukan adalah menyusun

rancangan penciptaan dengan melakukan pemilihan topik dan meriview literatur yang

membahas tentang objek yang akan diambil, setelah itu memilih lokasi penciptaan

dimana disini penulis memilih Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor.

Pada tahap eksplorasi, penulis mulai melakukan pendekatan terhadap subjek

sekaligus memngumpulkan data, pendekatan dilakukan kepada para santri, Ustadz, para

pengajar dan warga sekitar pesantren agar memperoleh informasi dan mempermudah

penulis saat melakukan pemotretan. Tahap selanjutnya adalah eksperimentasi, dimana

disini lebih menyangkut tentang teknis fotografi beserta peralatan yang dibutuhkan untuk

pemotretan dan penyajian saat pameran yang menjadi hasil akhir dari tugas akhir ini.

Teknis fotografi yang diutamakan adalah pemilihan ISO dan ruang tajam atau

Depth Of Field sedangkan peralatan yang dibutuhkan adalah kamera, lensa, tripod, flash

dan pendukung pengolah datanya menggunakan software adobe photoshop. Untuk

penyajian pameran, karena konsep penciptaan foto ini berdasarkan kegiatan sehari-hari

para santri menurut lima waktu sholat, maka foto disusun sesuai tiap-tiap jam sholat,

yaitu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Disetiap perpindahan waktu sholat di beri

properti jam yang menunjukkan lima waktu sholat tersebut, tiap foto dicetak dengan

ukuran yang berbeda, yaitu ukuran 75x50 cm, 60x40 cm, 50x50 cm, 45x30 cm dengan

total 15 karya tunggal dan 6 karya seri.

PEMBAHASAN KARYA

KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN

DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTOGRAFI DOKUMENTER

Santri adalah sebutan bagi seseorang yang mengenyam pendidikan pesantren untuk

memperdalam ilmu agama, namun jarang orang yang tahu bagaimana kehidupan santri

selama proses “nyantren” yang dilalui. Terlebih menarik ketika wacana papua mengekor

pada kata santri, sebab kebanyakan orang menganggap Islam menjadi agama minoritas di

daerah Indonesia paling Timur tersebut. Tidak semua tahu bahwa kenyataannya di Papua

Islam bukan agama yang asing.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 9: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Pesantren Daarur Rasul yang terletak di Bogor, Jawa Barat adalah pesantren yang

khusus mendidik santri-santri dari Papua. Pendidikan yang diberikan bukan hanya Ilmu

agama namun mereka juga mendapat pendidikan umum. Dalam kehidupan sehari-harinya

jadwal sekolah dan kegiatan santri di Pondok Pesantren Daarur Rasul diatur menurut lima

waktu sholat, yakni Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Mengingat dalam Islam

sholat merupakan kewajiban mutlak bagi seorang Muslim dan menempati urutan yang tidak

dapat ditandingi oleh ibadah lainnya.

Hidup di lingkungan pesantren tentu terdapat suka maupun duka yang dirasakan

oleh para santri. Mereka dididik untuk menjadi pribadi yang mandiri dan disiplin dalam

berbagai hal. Pesantren juga mengajarkan para santri tentang kebersamaan dan

kesederhanaan. Pembentukan karakter tersebut dihararapkan akan menjadikan para santri

menjadi pribadi yang kuat dan tangguh, serta siap hidup di tengah masyarakat.

Karya Foto 5

Judul : Menghafal Ceramah

Ukuran Karya Foto Tunggal : 75x50 cm

Cetak Digital pada Kertas Doff

Foto 2015

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 10: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Caption :

Menghafal Ceramah - Lamasi (14) sedang membaca isi ceramah yang ia buat sendiri di depan kelas saat

pelajaran muhadharah, yaitu pembelajaran mengenai teknik-teknik berbicara di depan orang banyak dalam

menyampaikan pesan-pesan dakwah. Tujuan pembelajaran ini adalah agar para santri ini kelak memiliki

bekal dan keberanian untuk berbicara di depan orang banyak serta memiliki pengetahuan yang luas ketika

tiba saatnya bagi mereka mengabdikan diri saat kembali ke Papua.

Foto diambil secara titik pandang eye level agar terlihat sejajar dengan objek dan

memberi kesan sedang melihat langsung objek sedang menghafal. Cahaya dari jendela

membentuk shadow highlight yang tegas pada objek dan membuat kesan dramatis pada foto.

Santri yang sedang membaca menjadi point of interest agar menunjukkan etnisitas Papua dan

juga kereligiusan dengan terlihatnya santri sedang menggunakan peci yang merupakan salah

satu asesoris yang identik dengan kehidupan santri. Jendela dimasukkan kedalam frame foto

untuk menunjukkan arah datang cahaya dan juga menggiring mata audience menuju objek

yang sedang menghafal, dibantu juga dengan garis horizontal pada tembok yang

memunculkan dimensi ruangan kelas.

Karya Foto 7

Judul : Mimpi Lompat Gedung

Ukuran Karya Foto Tunggal : 75x50 cm

Cetak Digital pada Kertas Doff

Foto 2015

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 11: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Caption :

Mimpi Lompat Gedung - Tidak bisa dipungkiri anak-anak selalu memiliki tingkah laku yang unik.

Termasuk bermain dan tidur di atas bis pesantren. Sebenarnya ini adalah pelanggaran, namun terkadang

para santri tetap bermain di atas bis jika para pengurus pesantren sedang sibuk mengajar di dalam kelas.

Bis pesantren yang sudah tua tersebut merupakan transportasi para santri yang mereka gunakan untuk

melakukan pengajian keliling yang dilaksanakan setiap hari Sabtu malam.

Foto yang diambil usai para santri pulang sekolah ini menunjukkan dua manusia yang

pasif dan dinamis, dimana salah satu tidur dan yang satu bermain diatas bis. Foto ini diambil

low angle untuk menunjukkan kesan tinggi dan menunjukkan gambar yang terdapat di

belakang kaca bis. Pesan lain yang terkandung di foto ini adalah ingin menunjukkan pendiri

Pondok Pesantren Daarur Rasul Bogor yang terdapat di bagian belakang kaca bis, yaitu

Habieb Munzwir Al Musawa. Foto ini adalah decisive moment karena momen tersebut sangat

jarang terjadi, menaiki atap bis dan melompatinya adalah sebuah pelanggaran, namun saat itu

para pengurus pesantren sedang sibuk mengajar di kelas sehingga para santri tersebut luput

dari pengawasan.

Karya Foto 8

Judul : Salon Santri

Ukuran Karya Foto Seri : 60x40 cm, 60x40 cm

Cetak Digital pada Kertas Doff

Foto 2015

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 12: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Caption :

Salon Santri - Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Slogan yang sangat terkenal itu menjadi

pemicu bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga kebersihan, Begitu pula di lingkungan pondok

pesantren. Satu jasa yang seringkali digunakan para santri dalam segi kebersihan adalah potong rambut.

Dalam hal ini mayoritas santri meminta tolong kepada temannya untuk mencukur rambut mereka, seperti

yang dilakukan oleh Kipli Tarage (12) yang meminta tolong pada seniornya, Hamid Kabes (18) untuk

mencukur rambutnya.

Karya ini merupakan gambaran bagaimana kegiatan para santri saat menjalani kewajiban

seorang muslim, yaitu menjaga kebersihan. Para santri wajib memotong rambut mereka jika

sudah melampau batas yang ditentukan agar terlihat rapih dan bersih. Pesan lain yang ingin

disampaikan dari foto ini adalah kesederhanaan hidup di pesantren dan saling membantu satu

sama lain, dimulai dari memotong rambut yang hanya menggunakan silet dan juga

kebersihan yang merupakan salah satu yang haru selalu di junjung tinggi oleh para santri,

karena kebersihan merupakan sebagian dari iman.

Foto pertama diambil potret untuk menunjukkan etnisitas santri Papua yang sedang

dipotong rambutnya, efek low key membuat foto menjadi lebih dramatis. Menggunakan

depth of field sempit agar objek menjadi lebih fokus tanpa terganggu oleh objek lainnya.

Disusun dibagian sebelah kiri untuk menggiring audience melihat secara detail tentang

etnisitas objek dan proses pemotongan rambut secara manual menggunakan silet yang

dilakukan oleh santri. Foto ke dua diambil low angle agar mensejajarkan dengan santri yang

sedang dicukur. Foto diletakkan disebelah kanan agar memperlihatkan suasana pemotongan

rambut secara menyeluruh. Menggunakan depth of field sempit agar fokus pada kegiatan

mencukur.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 13: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Karya Foto 10

Judul : Kelebihan Muatan

Ukuran Karya Foto Tunggal : 75x50 cm

Cetak Digital pada Kertas Doff

Foto 2015

Caption :

Kelebihan Muatan - Masjid dan Aula pesantren yang juga diperuntukkan untuk umum, kerap penuh oleh

warga sekitar yang melaksanakan sholat Jum‟at berjamaah, membuat para santri harus melaksanakan

sholat Jumat di balkon pesantren karena tidak kebagian tempat untuk sholat.

Foto menggambarkan kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggu yaitu sholat Jum‟at.

Pada hari itu Masjid dan Aula selalu penuh oleh warga sekitar yang melaksanakan sholat

Jumat di Masjid Pesantren, oleh karena itu para santri melaksanakan sholat di Balkon

pesantren karena tempat nya tidak memadai. Pondok Pesantren Daarur Rasul berada di

lingkungan masyarakat mayoritas beragama muslim dan beberapa kegiatan pesantren juga

diikuti oleh warga sekitar seperti kegiatan sholat Jumat.

Foto diambil menggunakan high angle agar menunjukkan suasana secara keseluruhan,

dimana dilantai bawah menunjukkan masjid yang penuh oleh warga sekitar pesantren yang

ditunjukkan oleh banyaknya sandal di depan pintu masjid dan juga menunjukkan bahwa para

santri melaksanakan sholat di balkon pesantren. Objek garis pada foto digunakan sebagai

pembanding antara Masjid dan para santri.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 14: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Karya 19

Judul : Hiburan Nobar

Ukuran Karya Foto Seri : 60x40 cm, 60x40 cm

Cetak Digital pada Kertas Doff

Foto 2015

Caption :

Hiburan Nobar - Hari Jum‟at dan Minggu adalah hari libur bagi para santri, sehabis sholat Ashar para

santri diberi hiburan dengan diperbolehkan menonton film yang telah mendapat izin pengurus pesantren.

Pemutaran film berlangsung di koridor asrama dan disaksikan bersama-sama oleh semua santri. Pemutaran

film ini disatu sisi sebagai hiburan untuk para santri memulihkan pikiran setelah jenuh dengan banyaknya

kegiatan, juga diharapkan agar para santri bisa mengambil sisi positif dari film yang diputar.

Foto ini menggambarkan hiburan para santri di dalam pesantren, setiap hari libur yaitu

Jum‟at dan Minggu para santri pria diperbolehkan menonton film. Pesan lain yang

terkandung dalam foto ini adalah pesantren yang diidentikkan dengan pembatasan informasi

terhadap dunia luar ternyata tidak sepenuhnya benar, karena Pesantren Daarur Rasul yang

termasuk pesantren modern mengizinkan para santrinya untuk menonton film yang

mengedukasi mereka.

Kedua foto dipilih menjadi foto seri karena memiliki kesamaan tema dan saling terkait.

Foto pertama yang diletakkan diatas menunjukkan suasana secara keseluruhan saat para

santri sedang menonton film, dan foto kedua diletakkan dibawah untuk menunjukkan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 15: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

ekspresi wajah para santri yang sedang menonton film, sehingga memperlihatkan kebalikan

tampak belakang dan depan.

Foto pertama diambil secara titik pandang eye level agar foto tampak sejajar dengan

objek. Komposisi framing pun digunakan dengan foreground punggung santri yang sedang

menonton televisi yang terdapat di depan koridor asrama putra. Terlihat juga objek lain nya

dimana para santri duduk dilantai dengan rapih untuk menonton film. Foto pertama ini

menggunakan lensa wide untuk menunjukkan suasana asrama laki-laki saat sedang menonton

film agar terlihat secara meyeluruh. Foto kedua menggambarkan detail wajah para santri

yang sangat serius saat sedang menonton film. Dengan terfokus pada Ismail(12) untuk

menunjukkan etnisitas santri Papua. Foto yang diambil menggunakan teknis depth of field

sempit agar mampu memperlihatkan objek yang dipilih secara detail tanpa terganggu oleh

unsur lain disekitar objek.

KESIMPULAN

Objek penciptaan Tugas Akhir ini adalah jenis fotografi dokumenter yang mengarah ke

jenis fotografi human interest. Penulis berusaha mengungkap kehidupan sehari-hari para

santri Papua di dalam Pondok Pesantren Daarur Rasul yang dipandang dari segi

kemanusiawiannya (human interest). Foto human interest sendiri mampu menyampaikan

pesan tertentu dan mengajak audience menyusup ke kehidupan para santri Papua sehingga

diharap mereka juga turut merasakan apa yang dialami oleh objek foto.

Konsep pembuatan karya Tugas berorientasi dengan lima waktu sholat sebagai dasar

acuan kegiatan para santri di dalam Pondok Pesantren, yaitu : Subuh, Dzuhur, Ashar,

Maghrib dan Isya. Karya Tugas Akhir penciptaan fotografi dokumenter tentang kehidupan

santri Papua dalam proses penciptaannya juga dibutuhkan persiapan. Persiapan yang dibuat

meliputi pengumpulan data dan penyediaan peralatan untuk pemotretan. Pengumpulan data

dapat menggunakan beberapa metode seperti, metode observasi di lingkungan Pondok

Pesantren Daarur Rasul Bogor, metode wawancara dengan para penghuni pndok pesantren

Daarur Rasul, dan juga metode pustaka yang membahas tentang seluk beluk kehidupan

pesantren berikut sejarah Islam di Papua. Hasil karya tugas akhir dokumenter yang

diciptakan berjumlah 21 karya foto dengan 16 foto tunggal dan 5 foto seri. Setiap karya yang

diciptakan tentu memiliki nilai estetis kreatif dan teknis dan disusun sedemikian rupa hingga

membentuk sebuah narrative text visual.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 16: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

Dalam hasil pemilihan karya kegiatan paling banyak berada di waktu jam sholat

Subuh dan Sholat Dzuhur, dikarenakan jam tersebut merupakan jam produktif para santri

melakukan kegiatan selain pendidikan agama Islam. Pemilihan karya juga tidak melulu

tentang kegiatan belajar santri, namun kegiatan diluar pelajaran pun juga dipilih, hal itu agar

menunjukkan sisi kemanusian yang tercipta dari setiap perilaku para santri seperti

kebersamaan dan kedisiplinan yang merupakan dasar utama pembentukan karakter diri bagi

para santri.

Pada pembuatan karya tugas akhir ini menemukan beberapa hambatan, yaitu kegiatan

malam hari yang dilaksanakan para santri yang semakin terbatas dan minim cahaya,

membuat penulis agak kesulitan untuk melakukan pemotretan namun setelah dilakukan

beberapa kali pengulangan akhirnya penulis berhasil merekam beberapa kegiatan santri

menjelang malam. Hambatan lain dari penciptaan yaitu pimpinan pondok pesantren yang

tidak langsung terbuka dan memberi batasan kepada penulis untuk melakukan kegiatan

pemotretan di beberapa ruangan pesantren, terutama untuk ruangan yang bersifat privasi.

Namun setelah melakukan pendekatan secara berulang-ulang dimana selama proses

pembuatan karya penulis berusaha memahami seluk beluk pesantren dengan cara tinggal

bersama para santri dan ikut melangsungkan kegiatan yang mereka lakukan hingga akhirnya

penulis mendapat kepercayaan dari pihak pesantren. Melalui kepercayaan yang telah

diperoleh dari pengurus pondok maka penulis dapat lebih leluasa dalam pengambilan

gambar.

SARAN

Dalam proses penciptaan karya fotografi terutama fotografi dokumenter diperlukan

perencanaan yang matang. Mulai dari peralatan, survey lokasi, observasi sampai pada proses

penciptaan. Dengan perencanaan yang matang kendala-kendala di lapangan nantinya akan

dapat diatasi. Proses selanjutnya berupa eksekusi karya foto. Pada proses eksekusi ini harus

terjadi komunikasi yang baik antara fotografer dan objek penciptaan karya. Sehingga

mempermudah dalam pencapaian penciptaan karya. Untuk pembuatan karya foto

dokumenter dengan tema pesantren baiknya mempelajari norma-norma dan aturan yang

dibuat oleh pesantren agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan

pemotretan.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Page 17: Kehidupan Santri Papua di Pondok Pesantren Daarur Rasul ...digilib.isi.ac.id/1207/31/PUBLIKASI ILMIAH... · KEHIDUPAN SANTRI PAPUA DI PONDOK PESANTREN . DAARUR RASUL BOGOR DALAM FOTORAFI

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Audy Mirza. 2004. Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media

Massa. Jakarta: Bumi Aksara

Editors of Time-Life books, Photojournalisme, New York : Time Inc.

Gani, Rita dan Ratri Rizki K. 2013. Jurnalistik Foto. Bandung: Simbiosa Rekatama

Huda, Nor. 2007. Islam Nusantara; Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Iswanto, Hadi. 2008. Fotografi Digital: Membuat Foto Indah Dengan Kamera Saku. Jakarta:

Media Kita.

Kartodirjo, Sartono,1983. Sejarah Indonesia III. Jakarta: Grafitas

Lexy, J Moleong. 2005. Metodologi Penciptaan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Latief, H.M.S Nasrudin. 2003. Teori dan Praktik Dakwah Islamiyah. Jakarta: Firman Dara

Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan.Jakarta: Paramadina.

Poerwadarminta, W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka.

Qomar, Mujamil. 2005. Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi. Jakarta: Erlangga.

Soedjono, Soeprapto. 2007, Pot-Pourri Fotografi, Jakarta: Universitas Trisakti.

Spradley, P. James. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sugiarto, Atok. 2005. Paparazzi: Memahami Fotografi Kewartawanan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

____________. 2014. Jurnalisme Pejalan Kaki. Jakarta: Elex Media Komputindo

Syaiful, Jazil. 2010. Fiqih Ibadah. Surabaya: Putra Media

Wanggai, Toni Victor M. 2009. Rekonstruksi Sejarah Umat Islam di Tanah Papua. Jakarta :

Depag RI.

Wetipo, Wempi dan Marthen Medlama. 2015. Gunung Versus Pantai; Dalam Perspektif Nilai-

Nilai Hidup Bersama. Yogyakarta: Asda Media

Yunus, Hadi Sobari. 2010. Metodologi Penciptaan Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta