Kehancuran Akhlak Remaja Pada Kedua Orang Tua

2
FIKI MAIZAL CANDRA (2711100024) AKHLAK REMAJA PADA KEDUA ORANG TUA Dizaman modern ini, orang tua seakan kehilangan wibawanya dimata anak anak mereka, Orang tua tidak lagi dihargai, tidak lagi jadi panutan anak anaknya. Sekarang betapa banyak kita liahat dan saksikan seorang anak yang melawan kepada kedua orang tuanya, mencaci, dan memaki kedua orang tuanya, dan lebih parah lagi malah ada yang smapai tega hati membunuh kedua orang tuanya, ini adalah suatu buktinya hancurnya akhlak remaja pada zaman sekarang ini, kepada kedua orang tuanya saja mereka berani melakukan hal tersebut, apalagi kepada orang lain yang bukan siapa siapa bagi mereka. Kehancuran moral ini dilatar belakangi oleh berbagai faktor, baik itu faktor dari dalam diri maupun faktor dari lingkungan sekitarnya. Emosional yang meledak ledak, kurangnya kontrol diri, dan lemahnya iman ini adalah pemacu dari kedurhakaan tersebut, ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan yang bobrok sebagai bumbu pelengkap kedurhakaan. Seorang anak yang digembleng dalam lingkungan yang bermental bobrok akan menghasilkan jiwa jiwa yang bobrok juga, selain itu kegagalan peranan orang tua dalam menggembleng prilaku anak anaknya juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingya. Diera milenium ini orang tua terlalu sibuk dengan urusan bisnisnya, sibuk dengan pekerjaanya, sehingga melalaikan kewajibannya sebagai pembentuk akhlak anak anaknya, anak anaknya hanya ditinggalkan dengan neneknya atau bahkan dengan baby sisternya yang notabene tidak memiliki hubungan pertalian darah sama sekali, dan rata rata memiliki memiliki tingkat pendidikan yang rendah, terus kemana pendidikan orang tua yang S1, S2, bahkan S3 itu? Apakah hanya untuk karier mereka? Alangkah sadisnya kedua orang tua yang memiliki strata pendidikan yang tinggi namun menyerahkan pembentukan karakter anaknya kepada orang yang memiliki strata pendidikan yang lebih rendah. Seandainya mereka dengan predikat sarjana medidik anak anaknya dengan tulus, penuh cinta dan penuh kasih sayang, maka akan mejadikan anaknya berpola pikir maju, santun dan tau arah dan tujuan yang akan dicapainya , bukan pemikiran kolot dari baby sister yang mengasuh mereka. Dengan demikian akan meminimalisir tingkat kedurhakaan seorang anak terhadap kedua orang tuanya. Selain itu metode pengajaranya juga sangat berpengaruh dalam membentuk jiwa dan karakter anak. Jika mendidik dengan kekerasan maka sang anak akan belajar menyelesaikan masalah dengan kekuatan dan kekasaran namun jika didik dengan kelembutan, akan melahirkan mental yang lembut dan memiliki kesabaran dalam memecahkan masalahnya.

description

agama

Transcript of Kehancuran Akhlak Remaja Pada Kedua Orang Tua

Page 1: Kehancuran Akhlak Remaja Pada Kedua Orang Tua

AKHLAK REMAJA PADA KEDUA ORANG TUA

Dizaman modern ini, orang tua seakan kehilangan wibawanya dimata anak anak mereka, Orang tua tidak lagi dihargai, tidak lagi jadi panutan anak anaknya. Sekarang betapa banyak kita liahat dan saksikan seorang anak yang melawan kepada kedua orang tuanya, mencaci, dan memaki kedua orang tuanya, dan lebih parah lagi malah ada yang smapai tega hati membunuh kedua orang tuanya, ini adalah suatu buktinya hancurnya akhlak remaja pada zaman sekarang ini, kepada kedua orang tuanya saja mereka berani melakukan hal tersebut, apalagi kepada orang lain yang bukan siapa siapa bagi mereka.

Kehancuran moral ini dilatar belakangi oleh berbagai faktor, baik itu faktor dari dalam diri maupun faktor dari lingkungan sekitarnya. Emosional yang meledak ledak, kurangnya kontrol diri, dan lemahnya iman ini adalah pemacu dari kedurhakaan tersebut, ditambah lagi dengan pengaruh lingkungan yang bobrok sebagai bumbu pelengkap kedurhakaan. Seorang anak yang digembleng dalam lingkungan yang bermental bobrok akan menghasilkan jiwa jiwa yang bobrok juga, selain itu kegagalan peranan orang tua dalam menggembleng prilaku anak anaknya juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingya. Diera milenium ini orang tua terlalu sibuk dengan urusan bisnisnya, sibuk dengan pekerjaanya, sehingga melalaikan kewajibannya sebagai pembentuk akhlak anak anaknya, anak anaknya hanya ditinggalkan dengan neneknya atau bahkan dengan baby sisternya yang notabene tidak memiliki hubungan pertalian darah sama sekali, dan rata rata memiliki memiliki tingkat pendidikan yang rendah, terus kemana pendidikan orang tua yang S1, S2, bahkan S3 itu? Apakah hanya untuk karier mereka?

Alangkah sadisnya kedua orang tua yang memiliki strata pendidikan yang tinggi namun menyerahkan pembentukan karakter anaknya kepada orang yang memiliki strata pendidikan yang lebih rendah. Seandainya mereka dengan predikat sarjana medidik anak anaknya dengan tulus, penuh cinta dan penuh kasih sayang, maka akan mejadikan anaknya berpola pikir maju, santun dan tau arah dan tujuan yang akan dicapainya , bukan pemikiran kolot dari baby sister yang mengasuh mereka. Dengan demikian akan meminimalisir tingkat kedurhakaan seorang anak terhadap kedua orang tuanya. Selain itu metode pengajaranya juga sangat berpengaruh dalam membentuk jiwa dan karakter anak. Jika mendidik dengan kekerasan maka sang anak akan belajar menyelesaikan masalah dengan kekuatan dan kekasaran namun jika didik dengan kelembutan, akan melahirkan mental yang lembut dan memiliki kesabaran dalam memecahkan masalahnya.

Seorang anak tidak harus mutlak disalahkan atas kedurhakaanya, sebelum mencap mereka durhaka, maka telaah dulu kedua orang tuanya, apakah mereka telah memberikan pelajaran moral, teladan dan kasih sayang yang cukup pada anaknya? atau malah sibuk dengan urusan bisnisnya sehingga anaknya ditelantarkan? Jika jawabanya adalah adalah opsi kedua dari jawaban diatas, maka wajarlah seorang anak durhaka pada kedua orang tuanya karena kelalaian kedua orang tuanya. Dan juga harus kita dikaji ulang kembali, apakah kedua orang tuanya juga berbakti kepada kedua orang tua mereka?. Bukankah air tuturan atap jatuhnya kepelimbahan juga? Apa yang dilakukan orang tua maka itu jugalah yang akan dilakukan anaknya, jika orangtuanya durhaka maka anaknya juga akan durhaka, jika kedua orang tuanya taat maka anaknya juga akan taat dan patuh kepada mereka.

Karena itu lah sebagai seorang orang tua, berikanlah kasih sayang, perhatian yangyang cukup kepada sang anak, jika menginginkan sang anak menjadi pribadi yang baik dan moral yang mulia, kesibukan kerja bukanlah sebuah halangan untuk menelantarkan pendidikan moral dan tanggung jawab kepada anak, dan sebagai seorang anak harus berbakti kepada kedua orang tua, betapapun, bagaimanapun orang tua kita mereka teteplah ayah dan ibu kita, ibu yang telah mengandung, melahirkan dan medidik kita hingga seperti sekarang ini, begitu juga dengan ayah yang siang dan malam membanting tulang untuk kita, mencari nafkah demi kita anak anaknya tercinta. Untuk itu haruslah kita berbakti kepada mereka sebagai wujud terima kasih kita kepada mereka walaupun kita tau bahwa jasa dan kasih mereka tak kan pernah terbalas oleh kita.