KEHAMILAN RISIKO TINGGI

download KEHAMILAN RISIKO TINGGI

of 9

Transcript of KEHAMILAN RISIKO TINGGI

15

KEHAMILAN RISIKO TINGGIA. Defenisi Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan dan nifas normal.Ibu yang termasuk dalam kehamilan resiko tinggi:1. Ibu hamil dengan umur kurang dari 20 tahun2. Hamil dengan umur lebih dari 35 tahun3. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145cm4. Ibu dengan berat badan kurang dari 45 kg5. Ibu dengan jarak umur anak terakhir dengan kehamilan ini kurang dari 2 tahun 6. Ibu dengan jumlah anak lebih dari 4Berikut akan dijelaskan kenapa hal-hal di atas merupakan resiko tinggi bagi ibu hamil:1. Umur ibu kurang dari 20 tahunBagi ibu hamil dengan umur yang kurang dari 20 tahun bukan berarti ibu termasuk tidak normal melainkan ibu tergolong dengan resiko tinggi. Hamil pada usia remaja tentu akan berdampak besar bagi masa depan ibu. Organ reproduksi remaja belum matang untuk menerima kehamilan. Dari kesiapan psikologis untuk menjalani hidup berumah tangga juga akan berpengaruh bagi ibu muda. Memang ada kemungkinan ibu untuk melahirkan secara normal, namun untuk kehamilan ibu sendiri harus dalam pengawasan. Resiko yang kemungkinan dialami yaitu perdarahan pasca persalinan, pre-eklamsi sampai terjadinya eklamsi, bayi beresiko mengalami kecacatan kongenital. Resiko yang kemungkinan dialami adalah terjadinya kanker serviks atau kanker leher rahim dimana yang menjadi faktor predisposisinya yaitu kontak seksual pertama kali di usia muda.

2. Hamil dengan umur diatas 35 tahunBeberapa wanita hamil di atas umur 35 tahun. Perlu dipahami bahwa semakin tua umur wanita maka kualitas sel telur yang dihasilkan juga semakin menurun, sehingga resiko melahirkan bayi dengan kelainan/ cacat sangat besar terjadi. Selain itu masih ada beberapa resiko lain yang kemungkinan bisa ditimbulkan seperti kehamilan kembar, menderita diabetes gestasional sehingga bayi yang dilahirkan memiliki berat badan besar, tekanan darah tinggi, resiko bayi yang dilahirkan dengan kelainan kromosom (sindrom down) dan besar kemungkinan terjadinya keguguran di awal kehamilan.3. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cmTinggi badan seseorang mempengaruhi bentuk panggul seseorang. Tinggi badan yang kurang dari 145 cm beresiko terjadinya panggul sempit.Panggul yang merupakan jalan lahir bagi bayi. Bayi dapat lahir dengan lancar apabila jalan yang dilaluinya tidak ada hambatan. Apabila jalan untuk lahir sempit dan tidak sesuai dengan ukuran bayi, maka dapat di pastikan bayi tidak bisa dilahirkan secara normal. Namun, tidak semua ibu hamil dengan tinggi kurang dari 145cm diharuskan untuk operasi caesar. Semua tergantung dari kesesuaian antara bentuk panggul dengan besar bayi.4. Berat badan ibu kurang dari 45 kgSaat dimulainya kehamilan ibu memiliki berat badan kurang dari 45kg, sebaiknya ibu harus melakukan tindakan untuk meningkatkan berat badan ibu dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan frekuensi makan ditingkatkan. Berat badan yang rendah (< 45 kg) akan sangat berpengaruh terhadap asupan nutrisi ke janin. Selain itu fungsi plasenta juga bisa mnegalami penurunan fungsi akibat dari transport nutrisi yang tidak adekuat. Resiko lain yang mungkin ditimbulkan adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).5. Jarak anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahhunAlat reproduksi memerlukan waktu untuk dapat berfungsi dengan sempurna. Waktu yang diperlukan untuk masa pemulihan ini minimal 2 tahun. Beberapa penelitian menyatakan bahwa resiko untuk melahirkan dengan jarak kurang dari 2 tahun itu besar. Ibu beresiko 3 kali lebih besar melahirkan bayi dengan gangguan perkembangan. Pada studi yang dilakukan oleh Dr Keely Cheslack Postava dari Colombia University menyatakan bahwa ibu dengan jarak kehamilan terlalu dekat semakin meningkatkan resiko bayi lahir dengan autisme.6. Jumlah anak lebih dari 4Jumlah anak yang terlalu banyak tentu akan berhubungan dengan sistem alat reproduksi. Banyak komplikasi yang bisa ditimbulkan dengan seringnya melahirkan. Komplikasi bisa terjadi baik selama kehamilan maupun saat persalinan. Komplikasi selama kehamilan yaitu terjadinya perdarahan antepartum, terlepasnya sebagian atau seluruh bagian plasenta yang bisa menimbulkan kematian janin, tertutupnya jalan lahir oleh plasenta sehingga perlu pemeriksaan dan penanganan dari dokter spesialis kandungan anda.Sekilas telah dijelaskan tentang kehamilan resiko tinggi yang memang patut diwaspadai baik oleh ibu maupun suami. Sehingga diharapkan ibu dan bayi pada akhirnya sehat dan selamat serta ibu melahirkan bayi yang berkualitas. semoga bermanfaat info yang telah di share bagi ibu yang sedang hamil maupun mencari informasi memulai kehamilan.

FAKTOR RISIKOFaktor risiko merupakan situasi dan kondisi serta keadaan umum ibu selama kehamilan, persalinan dan nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya. Keadaan dan kondisi tersebut bisa digolongkan sebagai faktor medis dan non medis. Berikut faktor faktor resiko dalam kehamilan:1) Terlalu Muda (Primi Muda)Terlalu Muda (Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun. Dimana kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siapmenghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007:4).a. Resiko Yang Dapat TerjadiMenurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu muda (primimuda) adalah : Bayi lahir belum cukup bulan Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir Perdarahan dapat terjadi setelah bayi lahirb. Alasan yang perlu diketahui adalah : Secara fisikKondisi rahim dan panggul belun berkembang secara optimal, mengakibatkan kesakitan dan kematian bagi ibu dan bayinya. Pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu terhenti/terhambat. Secara mentalTidak siap menghadapi perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan.2) Terlalu Tua (Primi Tua)Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu hamil pertama pada usia 35 tahun. Pada usia ini organ kandungan menua ,jalan lahir tambah kaku, ada kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan (Rochjati, 2003:51).a. Resiko Yang Dapat TerjadiMenurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu tua(primi tua 35 tahun) adalah : Hipertensi/tekanan darah tinggi Pre-eklamspsi Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai Persalinan macet: ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa. Perdarahan setelah bayi lahir Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah/BBLR < 2500grb. Alasan yang perlu diketahui adalah : Pada usia ini kondisi kesehatan ibu mulai menurun Fungsi rahim menurun Kualitas sel telur berkurang Meningkatnya komplikasi medis dan persalian3) Terlalu Dekat Jarak KehamilanTerlalu Dekat Jarak Kehamilan adalah jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun (24 bulan). Kondisi rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang (BKKBN, 2007, hlm 6).a. Resiko Yang Dapat Terjadi Menurut BKKBN, 2007resiko yang mungkin terjadi pada kehamilan jarak dekat adalah Keguguran Anemia Bayi lahir belum waktunya Berat badan lahir rendah (BBLR) Cacat bawaan Tidak optimalnya tumbuh kembang balitab. Alasan yang perlu diketahui adalah Kondisi rahim ibu belum pulih Dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang4) Terlalu Banyak Anak (Grande Multi)Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) adalah ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4 kali atau lebih. Kemungkinan akan di temui kesehatan yang terganggu, kekendoran pada dinding perut, tampak pada ibu dengan perut yang menggantung (Rochjati, 2003: 60).a. Resiko Yang Akan Terjadi Menurut Rochjati (2003), resiko yang dapat terjadi pada kehamilan terlalu banyak anak (4 kali melahirkan) adalah Kelainan letak, persalinan letak lintang Robekan rahim pada kelainan letak lintang Persalinan lama Perdarahan pasca persalinanb. Alasan yang perlu diketahui adalah : Dapat mengakibatkan terjadinya ganguan dalam kehamilan Dapat menghambat proses perslainan, seperti kelainan letak Tumbuh kembang anak kurang optimal Menambah beban ekonomi keluargaManfaat yang akan diperoleh dalam menghindari 4T adalaha. Bagi kehamilan yang akan terjadi adalah kehamilan yang diinginkan, maka proses kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan aman dan sehat.b. Ibu akan mempunyai kesehatan reproduksi yang prima dan memiliki waktu yang cukup untuk merawat diri dan keluarga.c. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehat, cerdas, dan mempunyai peluang mendapatkan pendidikan yang lebih baik.d. Keluarga mempunyai peluang untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan kesejahteraan

KOMPLIKASI DALAM KEHAMILAN1. DefinisiKomplikasi merupakan penyakit yg baru timbul kemudian sebagai tambahan pd penyakit yg sudah ada. Komplikasi Kehamilan merupakan suatu penyakit yang timbul dimana saat seorang wanita sedang mengandung / atau hamil.2. Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Dep Kes RI (1997), jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi komplikasi, seperti:a. PerdarahanPerdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998). Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasil itas pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi.b. Pre-eklampsia/eklampsiaKondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan, dengan tanda -tanda oedeme (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka., tekanan darah tinggi, dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urine dari laboratorium. Kematian karena eklampsia meningkat dengan tajam dibandingkan pada tingkat pre-eklampsia berat.c. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang) Letak Lintang : Merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (8-9 bulan): kepala ada di samping kanan at au kiri dalam rahim ibu. Bayi letak lintang tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu tubuh janin melintang terhadap sumbu tubuh ibu. Bayi membutuhkan pertolongan operasi sesar.Letak Sungsang : merupakan kelai nan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar lahir, karena kepala lahir terakhir .Penyebab letak sungsang dapat berasal dari pihak ibu (keadaan rahim, keadaan plasenta, keadaan jalan lahir) dan dari janin (tali pusat pendek, hidrosefalus, kehamilan kembar, hidramnion, prematuritas).d. HidramnionYaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban -1 liter. Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya, yang menyebabkan keluhan -keluhan sebagai berikut: Sesak napas, karena sekat rongga dada terdorong ke atas. b.Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi air ketuban 2 liter. Pembengkakan pada kedua bibir kemaluan dan tungkai.e. Ketuban Pecah DiniKetuban Pecah Dini yaitu keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.f. Plasenta PreviaPlasenta previa adalah plasenta yang tertanam di atas atau di dekat serviks (leher rahim), pada rahim bagian bawah. di dalam rahim, plasenta bisa menutupi lubang serviks secara keseluruhan atau hanya sebagian. plasenta previa biasanya terajdi pada wanita yang telah hamil lebih dari 1 kali atau wanita yang memiliki kelainan rahim (misalnya fibroid). pada akhir kehamilan, tiba-tiba terjadi perdarahan yang jumlahnya bisa semakin banyak. darah yang keluar biasanya berwarna merah terang. untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan usg. jika perdarahannya hebat, dilakukan transfusi darah berulang. jika perdarahannya ringan dan persailinan masih lama, bisanya dianjurkan untuk menjalani tirah baring. hampir selalu dilakukan operasi sesar karena cenderung terjadi pelepasan plasenta sebelum waktunya, bayi bisa mengalami kekurangan oksigen dan ibu bisa mengalami perdarahan hebat.g. Hiperemesis GravidarumHiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan selama masa hamil, tidak seperti morning sickness yang biasa dan bisa menyebabkan dehidrasi dan kelaparan. penyebabnya tidak diketahui. faktor psikis bisa memicu atau memperburuk muntah. berat badann pendertia menurun dan terjadi dehidrasi. dehidrasi bisa menyebabkan perubahan kadar elektrolit di dalam darah sehingga darah menjadi terlalu asam. jika muntah terus terjadi, bisa terjadi kerusakan hati. komplikasi lainnya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. penderita dirawat dan mendapatkan cairan, glukosa, elektrolit serta vitamin melalui infus.Penderita berpuasa selama 24 jam. jika perlu, bisa diberikan obat anti-mual dan obat penenang. jika dehidrasi telah berhasil diatasi, penderita boleh mulai makan makanan lunak dalam porsi kecil. biasanya muntah berhenti dalam beberapa hari. jika gejala kembali kambuh, maka pengobatan diulang kembalh. Abrupsio PlasentaAbrupsio plasenta adalah pelepasan plasenta yang berada dalam posisi normal pada dinding rahim sebelum waktunya, yang terjadi pada saat kehamilan bukan pada saat persalinan. plasenta mungkin tidak menempel seluruhnya (kadang hanya 10-20%) atau menempel seluruhnya. penyebabnya tidak diketahui. abrupsio lebih sering ditemukan pada wanita yang menderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes atau penyakit rematik dan wanita pemakai kokain. terjadi perdarahan rahim yang berasal dari sisi tempat menempelnya plasenta.