Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

23
Kehamilan Beresiko

description

Kehamilan

Transcript of Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Page 1: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kehamilan Beresiko

Page 2: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kehamilan Resiko Tinggi Merupakan ibu hamil dengan satu atau lebih

faktor risiko baik dari pihak ibu maupun janinnya yang dapat memberikan dampak kurang menguntungkan bagi ibu maupun janinnya.

Page 3: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Faktor Resiko dari Ibua. Usia Ibu : 

Usia ibu kurang dari 16 tahun meningkatkan resiko pre-eklamsia, organ reproduksi belum matangUsia ibu 35 tahun atau lebih 

b. Fertilitas : Ibu baru hamil setelah 4 tahun menikahIbu hami lagi dimana anak terkecil dilahirkan 10 tahun yang lalu

c. Grande Multipara : Jumlah anak lebih dari 4 (mempunyai 5 anak atau lebih)

d. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cme. Kebiasaan ( Habits ) :

Perokok berat, pecandu narkoba, peminum alkohol

Page 4: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Faktor Resiko dari Ibuf. Riwayat Persalinan / Obstetrik yang jelek :

Abortus, Riwayat persalinan prematur, Riwayat persalinan lama, Riwayat Operasi Cesar, Riwayat persalinan dengan bantuan Forceps atau Vakum

g. Riwayat Penyakit yang diderita :Hipertensi, Diabetes, Penyakit jantung, Penyakit ginjal, Penyakit Paru-paru, Gangguan Koagulasi, Anemia, Infeksi berat seperi AIDS.

h. Riwayat Operasi dan Trauma sebelumya :Trauma Pelvis, Miomektomi 

Page 5: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Faktor Resiko dari Janina. Malpresentasi dan malposisib. Bayi Kembarc. Perdarahan antepartumd. Kelainan kongenitale. Hamil lebih bulan ( post date )f. Poli dan atau Oligohidramniong. Makrosomiah. Intrauterine Growth Restrictioni. Janin mati dalam kandungan

Page 6: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Resiko yang dapat Terjadi Keguguran ( Abortus ) Bayi lahir prematur ( belum cukup bulan ) Berat badan bayi lahir rendah ( kurang dari 2500 g ) Bayi mati dalam kandungan Bayi dengan cacat bawaan Ibu mengalami perdarahan yang dapat berakibat ibu

meninggal dunia Ibu mengalami keracunan kehamilan ( Toksemia

Gravidarum ) Penyakit ibu menjadi lebih berat ( Payah jantung s.d Gagal

Jantung, Asma Berat, Diabetes mellitus dll ) Persalinan lama dan atau macet Kegawatan sehingga bayi harus dilahirkan dengan operasi

caesar

Page 7: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Deteksi Dini Pengenalan adanya Resiko Tinggi Ibu Hamil

dilakukan melalui skrining/deteksi dini adanya faktor resiko secara pro/aktif pada semua ibu hamil, sedini mungkin pada awal kehamilan oleh petugas kesehatan atau nonkesehatan yang terlatih di masyarakat, misalnya ibu-ibu PKK, Kader Karang Truna, ibu hamil sendiri, suami atau keluarga

Page 8: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Deteksi Dini Skrining pertama dilakukan untuk

memisahkan kelompok ibu hamil tanpa resiko dari kelompok dengan faktor resiko. Resiko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati dan ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan pada ibu hamil yang masih sehat dan merasa sehat. Kemudian pada setiap kontak dilakukan skrining berulang, secara periodic berulang 6 kali selama kehamilan sampai hamil genap enam bulan.

Page 9: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Deteksi Dini Skrining Antenatal Kartu Skor Poedji Rochjati

Kartu skor yang digunakan sebagai alat skrening antenatal berbasis keluarga guna menemukan faktor resiko ibu hamil, yang selanjutnya dilakukan upaya terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya komplikasi obtetrik pada saat persalinan

Page 10: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kartu Skor Poedji Rochjati

Page 11: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kartu Skor Poedji Rochjati Format :

Kartu skor disusun dengan format kombinasi antara cecklis dan sistem skor

Cecklis dari 19 faktor resiko dengan skor untuk masing-masing tenaga kesehatan maupun non kesehatan PKK (termasuk ibu hamil, suami dan keluarganya) mendapat pelatihan menggunakan dan mengisinya.

Jumlah skor tidak akan berkurang walaupun gejala klinis dari faktor resiko tersebut tidak ada, karena resiko dari faktor resiko tersebut tetap ada dan gejalanya setiap saat dapat timbul kembali.

Page 12: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kartu Skor Poedji Rochjati Skor awal adalah 2 untuk semua ibu hamil

untuk menilai faktor umur dan paritas Selanjutnya 4 atau 8 untuk masing2 faktor

resiko Kondisi kehamilan dikelompokkan menjadi :

Kehamilan resiko rendah Skor kartu skrining = 2

Kehamilan resiko tinggi Skor kartu skrining 6-10

Kehamilan resiko sangat tinggi Skor kartu skrining ≥12

Ferguson et al. 2002. Preterm Premature of Rupture Membranes : Nutritional and Socioeconomic Factors, Am J Obstet

Gynecology vol 10; p:1250-1256

Page 13: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kelompok Faktor Resiko I (potensi gawat obstetri)1. Primi Muda

Terlalu Muda hamil pertama umur 16 tahun atau kurang 2. Primi Tua Primer

a. Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih b. Terlalu lambat hamil. Setelah kawin 4 tahun lebih

3. Primi Tua SekunderTerlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih

4. Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2 tahun

5. Grande MultiTerlalu banyak punya anak 4 atau lebih

6. Terlalu Tua a. Umur ≤ 35 tahunb. Hamil umur 35 tahun atau lebih 

Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Resiko Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko

Tinggi). Pusat Safe Motherhood Lab/SMF Obgin RSU Dr. Soetomo/FK Unair : Surabaya

Page 14: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kelompok Faktor Resiko I (potensi gawat obstetri)7. Terlalu pendek 

a. Tinggi Badan ≤ 145b. Pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pernah melahirkan normal dengan bayi cukup bulan dan hidup. 

8. Pernah gagal pada kehamilan yang lalu. Hamil yang pertama gagal, hamil ketiga atau lebih mengalami gagal 2 kali

9. Pernah melahirkan dengan :a. Tarikan b. Uri dikeluarkan oleh penolong dari dalam rahim c. Pernah diinfus atau transfusi pada pendarahan post partum

10. Bekas Operasi SesarPernah melahirkan bayi dengan operasi sesar sebelum kehamilan ini. 

Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Resiko Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko

Tinggi). Pusat Safe Motherhood Lab/SMF Obgin RSU Dr. Soetomo/FK Unair : Surabaya

Page 15: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kelompok Faktor Resiko II (gawat obstetri)1. Ibu Hamil Dengan Penyakit : 

a. Anemia : Pucat, lemas badan lekas lelah b. Malaria : Panas Tinggi, Menggigil keluar keringat, sakit kepala c. Tuberculosa Paru : Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah badan lemah lesu dan kurus d. Payah Jantung : Sesak nafas, jantung berdebar, kaki bengkak e. Penyakit lain : HIV-AIDS, Penyakit Menular Seksual

2. Pre eklampsia Ringan3. Hamil Kembar/ gemeli : Perut ibu sangat

membesar, gerak anak terasa di beberapa tempat

Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Resiko Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko

Tinggi). Pusat Safe Motherhood Lab/SMF Obgin RSU Dr. Soetomo/FK Unair : Surabaya

Page 16: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kelompok Faktor Resiko II (gawat obstetri)4. Kembar Air/ Hidramnion : Perut ibu sangat

membesar, gerak anak tidak begitu terasa, karena air ketuban terlalu banyak, biasanya anak kecil

5. Bayi mati dalam : Ibu hamil tidak terasa gerakan anak lagi kandungan.

6. Hamil lebih bulan (Serotinus) : Ibu hamil 9 bulan dan lebih 2 munggu belum melahirkan.

7. Letak Sungsang8. Letak Lintang

Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Resiko Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko

Tinggi). Pusat Safe Motherhood Lab/SMF Obgin RSU Dr. Soetomo/FK Unair : Surabaya

Page 17: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kelompok Faktor Resiko III (gawat darurat obstetri)1. Perdarahan sebelum bayi lahir

Mengeluarkan darah pada waktu hamil, sebelum kelahiran bayi

2. Pre eklamsia Berat dan atau Eklamsia

Rochjati, P. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Resiko Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko

Tinggi). Pusat Safe Motherhood Lab/SMF Obgin RSU Dr. Soetomo/FK Unair : Surabaya

Page 18: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Jika terdeteksi...1. Memeriksakan kehamilan secara teratur sesuai

dengan anjuran petugas kesehatan atau dokter 4x 5T

2. Merencanakan persalinan aman sesuai dengan skor PR-nya.

3. Istirahat cukup, istirahat malam kurang lebih delapan jam dan istirahat siang kurang lebih dua jam.

4. Boleh melakukan kegiatan sehari-hari asal tidak berlebihan 

5. Memenuhi kebutuhan gizi untuk ibu hamil dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Page 19: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

6. Segera ke Bidan, Dokter, Puskesmas atau Rumah Sakit apabila didapatkan tanda-tanda sebagai berikut : a. Badan panas lebih dari dua hari b. Perdarahan melalui vagina c. Keluar ketuban melalui vagina d. Sakit kepala terus menerus e. Muntah-muntahf. Batuk campur darah g. Kejang-kejang h. Gerakan janin tidak terasa i. Bengkak berat pada kelopak mata atau seluruh tubuh.

Page 20: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Rujukan Obstetri

Page 21: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Rujukan Merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh petugas

kesehatan (bidan) untuk menyerahkan tanggung jawab atas timbulnya masalah dari suatu kasus kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan rasional

Rujukan yang rasional rujukan yang dilakukan dengan mempertimbangakn daya guna (efisiensi) dan hasil guna

Rujukan obstetri : Pengiriman penderita Pengalihan pengetahuan dan keterampilan

Hal yang perlu diperhatikan : tingkat kegawatan penderita, waktu, jarak tempat, sarana yang dbutuhkan serta tingkat kemampuan rujukan

Departemen Kesehatan RI. 1996. Program Kesehatan Rujukan dan Rumah Sakit Pelita VI. Jakarta

Page 22: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kasus rujukan dalam bidang obstetri Rujukan Ibu hamil Resiko Tinggi atau Gawat

Obstetri : proses yang ditujukan kepada ibu hamil dengan resiko tinggi dengan kondisi ibu dan janin masih sehat, penderita tidak perlu segera dirujuk. Selama kehamilan dapat disiapkan dan direncanakan persalinan aman dengan tempat dan penolong yang sesuai dengan kondisi ibu. Rujukan dapat dilakukan saat hamil aterm selama in partum atau belum mengalami komplikasi persalinan

Contoh : ibu hamil dengan TB<145cm, bekas seksio sesarea dan letak lintangDepartemen Kesehatan RI. 1996. Pelayanan

Kesehatan Ibu Hamil Resiko Tinggi. JakartaSudirman. 2003. Faktor-Faktor Kepatuhan

Rujukan Ibu Hamil ke RS Umum Palembang Bari. Thesis Program Studi KIA IKM. UGM

Yogyakarta

Page 23: Kehamilan Beresiko Dan Rujukan Obstetri

Kasus rujukan dalam bidang obstetri Rujukan Gawat darurat obstetri (emergensi :

rujukan yang harus dilakukan saat itu juga dengan upaya penyelamatan ibu dan atau bayi

Contoh : ibu dengan perdarahan antepartum, eklamsia, komplikasi obstetri ibu yang dapat terjadi pada semua ibu hamil dan persalinan

Departemen Kesehatan RI. 1996. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Resiko Tinggi. JakartaSudirman. 2003. Faktor-Faktor Kepatuhan

Rujukan Ibu Hamil ke RS Umum Palembang Bari. Thesis Program Studi KIA IKM. UGM

Yogyakarta