KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE NOTE …lib.unnes.ac.id/21898/1/4201411060-S.pdf · Siswa...
Transcript of KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE NOTE …lib.unnes.ac.id/21898/1/4201411060-S.pdf · Siswa...
i
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE
NOTE TAKING DITINJAU DARI MINAT DAN HASIL
BELAJAR FISIKA SISWA SMA
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Lisa Dwi Astuti
4201411060
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
”Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, maka kerjakanlah suatu
urusan dengan sungguh–sungguh hanya kepada Allah-lah kamu berharap ”(QS.
Annar: 6-8)
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhan itu adalah untuk
dirinya sendiri.” (Q.S. Al-Ankabut [29]: 6)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penyusun persembahkan:
1. Untuk Bapak Sarmuji dan Ibu Pami tercinta
yang selalu menyayangi dan memberi
dukungan
2. untuk kakakku Didik Setyawan yang selalu
memberi motivasi
3. untuk teman – teman Pendidikan Fisika yang
selalu memberi semangat dan dukungan
4. untuk teman – teman Kos Panji Sukma 2
vi
PRAKATA
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun skripsi dengan judul “Keefektifan Model
Pembelajaran Guide Note Taking Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Fisika
Siswa SMA” dapat terselesaikan dengan baik dan sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas
Negeri Semarang.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari banyak
pihak, maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang
2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
3. Dr. Khumaedi, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika
4. Drs. Hadi Susanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dengan teliti
5. Dr. Putut Marwoto, M.S selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dengan teliti
6. Amin Hidayat, S.Pd.,M.M. selaku Kepala SMA Negeri 1 Purwodadi yang telah
memberikan ijin penelitian
7. Ari Mustikawati, S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika kelas X Mia 6 dan X
Mia 7 yang telah membantu dalam kelancaran penelitian
vii
8. Siswa kelas X Mia 6 dan X Mia 7 yang telah bersedia menjadi objek penelitian
9. Keluarga yang telah memberikan bantuan material maupun spiritual sehingga
penulis dapat melakukan penelitian dengan lancar
10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Agustus 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Astuti, Lisa Dwi 2015. Keefektifan Model Pembelajaran Guide Note Taking Ditinjau
Dari Minat dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing
Utama Drs. Hadi Susanto, M.Si dan Pembimbing Pendamping Dr.Putut Marwoto, M.S.
Kata kunci: Guide Note Taking, Minat, Hasil Belajar
Hasil belajar fisika siswa kelas X masih rendah. Salah satu penyebabnya yaitu
metode pembelajaran yang diterapkan masih konvensional sehingga minat belajar siswa
kurang dan akan berdampak pada hasil belajar yang rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dan minat belajar siswa yang mendapat model
pembelajaran Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu True Experimental
bentuk Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel pada penelitian ini yaitu X Mia 6
dan X Mia 7 dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling.
Analisis pada penelitian ini meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji
pihak kanan, uji ketuntasan belajar dan uji gain. Hasil dari analisis uji normalitas χ2
hitung<χ2
tabel . Hal itu menunjukkan kelas kontrol dan kelas eksperimen terdistribusi normal.
Hasil analisis uji kesamaan dua varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
Fhitung<Ftabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen
mempunyai varians yang sama/ homogen. Untuk uji pihak kanan dari hasil analisis
menunjukkan bahwa thitung = 2,16 dan t tabel= 1,67. Hasil analisis menunjukkan bahwa
thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini berarti hasil belajar kelas ekperimen lebih baik daripada
kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan belajar, kelas kontrol memperoleh
ketuntasan belajar klasikal 76% dan kelas eksperimen 83%. Besarnya peningkatan nilai
rata-rata melalui uji gain. Hasil dari analisis uji gain kelas kontrol 0,38 (sedang) dan kelas
eksperimen 0,60 (sedang). Dari analisis angket minat diperoleh rata-rata minat kelas
kontrol 70,1 dan kelas eksperimen 78,8. Jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
minat dan hasil belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note Taking
lebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional.
ix
ABSTRACT
Keefektifan Model Pembelajaran Guide Note Taking Ditinjau Dari Minat dan Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA
Astuti, Lisa Dwi; Drs. Hadi Susanto, M.Si & Dr. Putut Marwoto, M.S
Results of studying physics class X still low. One of the reasons is still applied
learning methods that conventional student interest less and will have an impact on
learning outcomes low. The purpose of research to determine the differences learning
outcomes and interest learning of students who received Guide Note Taking learning
model with students getting conventional learning model. The method used in this
research is True Experimental forms of pretest-posttest control group design. Samples in
this research that X Mia 6 and X Mia 7 with the sampling technique is purposive
sampling.
The analysis in this research include normality test, the equality of two variance,
the right side test , mastery learning test and gain test. Results of the analysis of
normality test χ2
count < χ2
table. It shows the control class and experimental class of
distributed norml. Results of analysis of similarity two variance test of between the
control class and experimental class Fcount < Ftable.. So it can be concluded that the control
class and experimental class have the same variance / homogeneous. To the right side
test of the results the analysis indicate that tcount = 2,16 dan t table= 1,67. The analysis
showed that tcount > ttable. This means that the results of an experimental study class better
than the control class..Based on the analysis mastery learning, control class get classical
mastery learning 76% and experimental class 83%. The magnitude of the increase in the
average value through the gain test. Results from analysis gain test control class 0,38
(medium) and experimental class 0,60 (medium). From the analysis of questionnaires, get
the average interests class control 70,1 and experimental class 78,8. The conclusions of
research is the interest iand learning outcomes of students who receive learning model
Guide Note Taking better than students who received conventional learning models.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. . ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………. iii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………. v
PRAKATA………………………………………………………………. vi
ABSTRAK………………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.5 Penegasan Istilah .................................................................................. 5
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8
2.1 Pembelajaran ........................................................................................ 8
2.2 Hasil Belajar ......................................................................................... 9
2.3 Metode Guide Note Taking .................................................................. 12
2.4 Minat........................................................................ ............................ 15
xi
2.5 Kerangka Berpikir ................................................................................ 16
2.6 Hipotesis ............................................................................................... 18
2.7 Materi ................................................................................................... 18
BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................... 26
3.1 Desaign Penelitian ................................................................................ 26
3.2 Populasi Dan Sampel ........................................................................... 26
3.3 Lokasi Penelitian .................................................................................. 27
3.4 Variabel Penelitian ............................................................................... 27
3.5 Jenis Penelitian ..................................................................................... 27
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 28
3.7 Instrumen Penelitian…………………………………………………. 28
3.8 Analisis Instrumen Penelitian………………………………………... 34
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................... 41
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 50
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 57
5.1 Simpulan .............................................................................................. 57
5.2 Saran ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Kalor Jenis Beberapa Zat Dalam J/Kg.K ................................................ 24
3.1 Hasil PerhitunganValiditas Soal ............................................................ 30
3.2 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................................ 32
3.3 Daya Beda Soal ........................................................................................... 33
3.4 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal .............................................................. 34
3.5 Kategori Penilaian Uji Gain ........................................................................ 39
4.1 Hasil Perhitungan Validitas Soal ................................................................. 41
4.2 Hasil Uji Homogenitas Sampel ................................................................... 43
4.3 Hasil Uji Normalitas Pre Test ...................................................................... 44
4.4 Hasil Uji Normalitas Post Test .............................................................. 44
4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians…………………………………… 45
4.6 Hasil Uji t Pihak Kanan ........................................................................ 46
4.8 Hasil Analisis Angket Belajar ..................................................................... 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Berfikir …………………………………………………..17
2.2 Termometer………………………………………………………………....19
2.3 Pemuaian Panjang………………………………………………………… .20
2.4 Pemuaian Luas……………………………………………………………. .21
2.5 Pemuaian Volume…………………………………………………………..22
2.6 Grafik Anomali Air………………………………………………………....22
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. RPP Kelas Kontrol .......................................................................... 59
2. RPP Kelas Eksperimen.................................................................... 65
3. Silabus ............................................................................................. 73
4. Kisi-Kisi Uji Coba Soal................................................................... 77
5. Soal Tes Uji Coba Soal ................................................................... 78
6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ......................................................... 80
7. Soal Tes ........................................................................................... 86
8. Kunci Jawaban Soal Tes ................................................................. 88
9. Analisis Butir Soal………………………………………………... 91
10. Daftar Nama Kelas Kontrol............................................................. 95
11. Daftar Nama Kelas Eksperimen ...................................................... 96
12. Nilai Pre Test Kelas Kontrol ........................................................... 97
13. Nilai Pre Test Kelas Eksperimen .................................................... 98
14. Nilai Post Test Kelas Kontrol.......................................................... 99
15. Nilai Post Test Kelas Eksperimen ................................................... 100
16. Uji Normalitas Nilai Ulangan Harian Kelas Kontrol ...................... 101
17. Uji Normalitas Nilai Ulangan Harian Kelas Eksperimen ............... 104
18. Uji Homogenitas ............................................................................. 107
19. Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Kontrol .................................. 109
20. Uji Normalitas Nilai Pre Test Kelas Eksperimen ........................... 112
21. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol................................. 115
22. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen .......................... 118
23. Uji Kesamaan Dua Varians ............................................................. 121
24. Uji Hipotesis ................................................................................... 123
xv
Lampiran Halaman
25. Uji Gain Kelas Kontrol ................................................................... 125
26. Uji Gain Kelas Eksperimen ............................................................. 126
27. Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol………………………………... 127
28. Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen…………………………… 128
29. Angket Awal Kelas Kontrol ............................................................ 129
30. Angket Awal Kelas Eksperimen ..................................................... 131
31. Angket Akhir Kelas Kontrol ........................................................... 133
32. Angket Akhir Kelas Eksperimen .................................................... 135
33. Bahar Ajar 1………………………………………………………. 137
34. Bahan Ajar 2……………………………………………………… 149
35. Angket Minat Belajar Siswa……………………………………… 154
36. Surat Keputusan………………………………………………….. 157
37. Surat Observasi…………………………………………………… 158
38. Surat Penelitian ............................................................................... 159
39. Surat Keterangan Penelitian ............................................................ 160
40. Foto Penelitian ................................................................................ 161
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu negara akan selalu mengutamakan pendidikan karena keberhasilan
suatu pendidikan akan mengangkat derajat negara tersebut dan keunggulannya
akan diakui dunia. Karena dengan adanya pendidikan dapat melahirkan generasi-
generasi manusia berilmu, baik itu pendidikan formal maupun non formal.
Pendidikan dikatakan unggul apabila dalam prosesnya melahirkan dan
menciptakan sumber daya manusia yang berkompeten, baik peserta didik maupun
guru sebagai pendidik.
Pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan dan pembelajaran tidak
lepas dari proses belajar mengajar. Mengajar sendiri merupakan serangkaian
kegiatan yang salah satu tujuannya adalah menanamkan konsep yang ada dalam
materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Belajar merupakan serangkaian
kegiatan untuk melakukan perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Fisika adalah salah satu mata pelajaran yang ditakuti
oleh siswa. Siswa menganggap bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit
dan berat karena selain harus paham konsep, fisika juga banyak rumus-rumus
sehingga memerlukan ketelitian. Pengerjaan fisika yang harus sistematis dari satu
rumus ke rumus lain membuat siswa harus berfikir aktif yang disertai
pemahaman. Untuk berhasil dalam pelajaran fisika yaitu tidak hanya dibaca tetapi
harus berlatih dan berlatih.
2
Keberhasilan proses belajar mengajar pada pembelajaran fisika bisa
diamati dari keberhasilan siswa. Keberhasilan itu dapat dilihat dari pemahaman
dan penguasaan materi serta pencapaian prestasi yang dapat dilihat dari perolehan
nilai tes. Namun pada kenyataannya hasil yang diperoleh masih rendah. Kesulitan
siswa dalam menghadapi pelajaran fisika bisa disebabkan oleh berbagai hal
seperti penyampaian materi ajar yang kurang menarik dari guru, keterbatasan
waktu dan pengelolaan kelas yang kurang terprogram sehingga akan
mempengaruhi konsentrasi siswa dalam pembelajaran. Selain itu, dilihat dari segi
strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru masih mengikuti metode –
metode pada umumnya monoton yang pada akhirnya menimbulkan
ketidaktanggapan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Strategi belajar mengajar yang digunakan guru cenderung masih
menggunakan metode konvensional yang monoton. Biasanya guru hanya
memberikan teori, contoh soal dan pembahasan kemudian diberi tugas. Saat
pembelajaran guru jarang melibatkan siswa. Selain itu, ketika guru menjelaskan
materi, catatan yang dibuat oleh siswa kurang lengkap dan belum tentu materi
yang dicatat siswa adalah poin-poin penting dalam materi yang disampaikan.
Bahkan ada siswa yang hanya mendengarkan tanpa membuat catatan tentang
materi yang disampaikan. Keadaan seperti itu yang membuat siswa menjadi bosan
dan tidak minat belajar fisika karena peran guru terlihat lebih dominan karena
yang berperan aktif adalah guru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu strategi
pembelajaran yang menarik dimana siswa dapat aktif saat proses belajar mengajar.
3
Salah satu strategi pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran
Guide Note Taking. Model pembelajaran Guide Note Taking atau catatan
terbimbing adalah salah satu model pembelajaran active learning yang dipilih
untuk membantu penyampaian materi ajar dengan menggunakan handout. Dalam
pelaksanaannya siswa dituntut untuk membuat catatan-catatan materi yang telah
disampaikan oleh guru, di mana sebelumnya guru membuatkan skema atau pola
yang sepenuhnya tidak tercatat atau masih ada materi yang kosong dengan diberi
titik-titik untuk diisi siswa sehingga dengan model pembelajaran ini catatan siswa
terarah dan lengkap. Pembelajaran ini lebih melibatkan siswa daripada sekedar
menyediakan pegangan yang lengkap.
Stringfellow dan Miller (2005) menjelaskan bahwa catatan terbimbing
terdiri dari pelajaran menguraikan dengan memberikan ide-ide utama dan ruang
kosong bagi siswa untuk menulis dalam definisi, konsep-konsep, kunci dan
informasi tambahan.
Heward, (1996) menyatakan catatan terbimbing handout guru disajikan
untuk membimbing siswa melalui kuliah dengan isyarat standar dan bagian
kosong yang digunakan untuk menulis fakta-fakta kunci, konsep dan hubungan.
Catatan terbimbing merupakan kerangka di mana siswa secara aktif merespon
pembelajaran.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Christianti
dkk (2012) yang menunjukkan bahwa pembelajaran Guide Note Taking
merupakan model pembelajaran yang efektif dan berpengaruh pada hasil belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Christianti dkk ini diketahui bahwa kelompok
4
eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal (Keberhasilan kelas) yaitu
sebesar 92,86 % lebih dari 85% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut yang
telah mencapai ketuntasan individu.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang mendapat model
pembelajaran Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model
pembelajaran konvensional?
1.2.2. Bagaimanakah minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran
Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang mendapatkan model
pembelajaran Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model
pembelajaran konvensional.
1.3.2. Untuk mengetahui minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran
Guide Note Taking dengan siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Guru
1) Menambah model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa
kemampuan siswa dalam memahami materi dalam kegiatan belajar mengajar.
1.4.2. Bagi Siswa
1) Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran.
5
2) Memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
1.4.3. Bagi Sekolah
1) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran fisika.
2) Memberikan gambaran pada sekolah tentang proses pembelajaran fisika
dengan model pembelajaran Guide Note Taking.
1.5. Penegasan Istilah
1.5.1. Keefektifan
Keefektifan artinya keadaan berpengaruh, keberhasilan terhadap usaha
atau tindakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1997:226).
1.5.2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar.
1.5.3. Model Pembelajaran Guide Note Taking
Model Guide Note Taking atau catatan terbimbing adalah pembelajaran
yang diawali dengan memberikan bahan ajar berupa handout dari materi ajar yang
disampaiakan dengan metode ceramah kepada peserta didik (Suprijono, 2012:
105).
1.5.4. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2010:57).
1.6. Sistematika Skripsi
Susunan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian pokok
dan bagian akhir skripsi.
6
1.6.1. Bagian Awal
Pada bagian awal terdiri atas judul, pernyataan keaslian tulisan,
pengesahan, persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar dan daftar lampiran.
1.6.2. Bagian Pokok
Bagian pokok terdiri dari lima bab, yaitu :
1. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 pendahuluan menyajikan gagasan pokok yang terdiri dari enam
bagian yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi.
2. Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bagian bab 2 ini berisi teori yang mendukung dan berkaitan dengan
permasalahan, yang meliputi dasar pemikiran dan metode pembelajaran yang
dikembangkan.
3. Bab 3 Metode Penelitian
Bagian bab 3 ini berisi metode penelitian yang meliputi: desaign
penelitian, populasi dan sampel lokasi penelitian, variabel penelitian, jenis
penelitian, metode pengumpulan data, instrument penelitian, analisis instrument
penelitian.
4. Bab 4 Hasil dan Pembahasan
Bab 4 hasil dan pembahasan berisikan hasil dari penelitian dan
pembahasannya berdasarkan teori yang telah dijabarkan pada bab 2.
7
5. Bab 5 Penutup
Bab 5 penutup berisi simpulan dan saran
5.1.1. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara
guru dan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka
maupun secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan berbagai media
pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran
(Rusman, 2014:134).
Pengertian pembelajaran menurut Darsono (2000:24) terdiri atas
pembelajaran umum dan pembelajaran khusus. Pengertian pembelajaran tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Umum
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
2. Khusus
a. Behavioristik
Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon.
b. Kognitif
Dalam proses pembelajaran guru lebih menekankan pada kemampuan
pengetahuan siswa
9
c. Gestlat
Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mengetahui dan mengembangkan
sesuatu secara keseluruhan serta dilakukan secara berkesinambungan.
d. Humanistik
Pembelajaran lebih menekankan pada diri siswa sendiri.
Jadi dari pengertian pembelajarn di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru untuk membentuk
tingkah laku dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa dengan stimulus dan
rencana serta tujuan yang hendak dicapai.
2.2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik
setelah mengalami kegiatan belajar. Menurut Benyamin S. Bloom ada tiga
taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu:
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan
dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencapai kategori sebagai berikut.
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali
informasi ( materi peserta didikan) yang telah dipelajari sebelumnya.
b. Pemahaman (comprehensioan)
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari
materi peserta didikan.
c. Penerapan (application)
Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi peserta
didikan yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan konkrit.
10
d. Analisis ( analysis)
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam
bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya.
e. Sintesis (synthesis)
Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam
rangka membentu struktur yang baru.
f. Penilaian (evaluation)
Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentangnilai
materi peserta didikan untuk tujuan tertentu.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori
tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut.
a. Penerimaan (receiving)
Penerimaan mengacu pada keinginan peserta didik untuk menghadirkan
rangsangan atau fenomena tertentu.
b. Penanggapan (responding)
Penanggapan mengacu pada partisipasi aktif pada diri peserta didik.
c. Penilaian ( valuing)
Penilaian berkaitan dengan nilai yang melekat pada objek.
d. Pengorganisasian ( organization)
Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda,
memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem
nilai yang konsisten secara internal.
e. Pembentukan Pola Hidup ( organization by a value complex)
11
Pembentukan pola hidup mengacu pada individu peserta didik memiliki
sistem nilai yang telah mengendalikan perilakunya dalam waktu cukup lama
sehingga mampu mengembangkannya menjadi karakteristik gaya hidupnya.
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf.
Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson
adalah :
a. Persepsi (perception)
Persepsi berkaitan dengan penggunakan organ penginderaan untuk
memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik.
b. Kesiapan (set)
Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu.
c. Gerakan Terbimbing (guided response)
Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar
keterampilan kompleks.
d. Gerakan Terbiasa (mechanism)
Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang
telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat
meyakinkan dan mahir.
e. Gerakan Kompleks ( complex avert response)
Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran kinerja dari tindakan
motorik yng mencakup pola-pola gerakan yang kompleks.
12
f. Penyesuaian (adaptation)
Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat
baik sehingga individu partisipan dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai
dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru.
g. Kreativitas ( originality)
Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk
disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.
Dari ketiga ranah tersebut, penelitian ini menggunakan ranah belajar
kognitif untuk mendapatkan hasil belajar fisika.
2.3. Metode Guide Note Taking
Model Guide Note Taking (GNT) atau catatan terbimbing adalah salah satu
pembelajaran yang diawali dengan memberikan bahan ajar berupa handout dari
materi ajar yang disampaikan dengan metode ceramah kepada peserta didik.
Mengosongi sebagian poin-poin yang penting sehingga terdapat bagian-bagian
yang kosong dalam handout tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah
mengosongkan istilah atau definisi dan menghilangkan beberapa kata kunci
(Suprijono, 2012:105).
Stringfellow dan Miller (2005) menjelaskan bahwa catatan terbimbing
terdiri dari pelajaran menguraikan dengan memberikan ide-ide utama dan ruang
kosong bagi siswa untuk menulis dalam definisi, konsep-konsep, kunci dan
informasi tambahan.
Heward, (1996) menyatakan catatan terbimbing handout guru disajikan
untuk membimbing siswa melalui kuliah dengan isyarat standar dan bagian
13
kosong yang digunakan untuk menulis fakta-fakta kunci, konsep dan hubungan.
Catatan terbimbing merupakan kerangka di mana siswa secara aktif merespon
pembelajaran.
Guide Note Taking (catatan yang terbimbing ) yaitu menyiapkan suatu
bagan atau skema yang lain yang dapat membantu mahasiswa dalam membuat
catatan-catatan ketika dosen menyampaikan materi kuliah (Zaini dkk, 2002: 30).
Catatan terbimbing adalah tehnik dimana guru menyediakan formulir atau
lembar yang telah dipersiapkan. Lembar ini menginstruksikan siswa untuk
membuat catatan sewaktu guru mengajar (Melvin, 2006: 123).
Jadi Guide Note Taking (Catatan Terbimbing) adalah pembelajaran dimana
guru menyediakan bahan ajar yang terdapat poin-poin yang dikosongi untuk diiisi
oleh siswa saat guru memberikan materi tersebut.
Langkah-langkah model pembelajaran Guide Note Taking yaitu sebagai
berikut.
a. Guru memberikan ringkasan poin-poin utama dari materi pelajaran yang akan
disampaikan.
b. Mengelompokkan siswa dengan anggota minimal 2 orang dan bagikan bahan
ajar (handout).
c. Dimana handout yang diberikan terdapat materi yang masih kosong atau titik-
titik yang nantinya dipenuhi oleh siswa waktu pembelajaran berlangsung.
d. Guru menyampaikan materi secara sistematis sesuai handout yang diberikan.
14
e. Mengajak siswa berperan aktif dalam menyampaikan ide dan menyimpulkan
dari apa yang diperoleh untuk diisikan pada bagian handout yang masih
kosong atau pada titik-titiknya.
Ciri khas pembelajaran menggunakan model Guide Note Taking (GNT) ini
adalah dengan menggunakan handout. Dengan menggunakan model Guide Note
Taking dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan minat yang berakibat
meningkatnya hasil belajar.
Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Guide Note Taking.
Kelebihan model Guide Note Taking (GNT), antara lain:
a. Metode pembelajaran ini cukup berguna untuk materi pengantar.
b. Metode pembelajaran ini sangat cocok untuk materi yang mengandung fakta-
fakta atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.
c. Metode pembelajaran ini mudah digunakan ketika peserta didik harus
mempelajari materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
d. Memungkinkan siswa belajar lebih aktif karena memberikan kesempatan
mengembangkan diri.
Adapun kelemahan model pembelajaran Guide Note Taking (GNT) antara
lain:
a. Jika Guide Note Taking diguakan sebagai metode pembelajaran pada setiap
materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan
siswa.
b. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan metode pembelajaran lama sulit
beradaptasi pada metode pembelajaran baru.
15
c. Biaya untuk pengadaan handout bagi sebagian guru masih dirasakan mahal dan
kurang ekonomis.
2.4. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang
menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat
menambah kegiatan belajar (Slameto, 2010:57).
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut
semakin besar minat. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tesebut
(Slameto, 2010: 180).
Jadi apabila siswa memiliki minat terhadap pelajaran fisika, maka siswa
akan mempelajari fisika dengan sungguh-sungguh dan perasaan senang yang pada
akhirnya hasil belajar fisika lebih baik.
Indikator minat belajar menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat
dalam belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
2. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
16
3. Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminat. Ada
rasa ketertarikan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
4. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
5. Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas kegiatan.
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Guru harus
mampu menerapkan pembelajaran yang menarik, sehingga bisa menimbulkan
minat siswa dan siswa merasa senang mengikuti pembelajaran.
2.5 Kerangka Berpikir
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa
sehingga banyak siswa tidak menyukai pelajaran ini. Dalam fisika, selain siswa
harus paham konsep, fisika juga banyak rumus-rumus sehingga harus teliti dalam
pengerjaannya. Apabila siswa tidak suka atau tidak tertarik terlebih dahulu
dengan mata pelajaran fisika, maka siswa tidak akan ada minat belajar, sehingga
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Apalagi dalam kenyataannya
selama ini pembelajaran yang diterapakan di kelas masih menggunakan model
konvensional dan monoton. Pembelajaran masih didominasi oleh guru dan jarang
melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Hal itulah yang menyebabkan
siswa merasa bosan dan tidak minat dalam belajar.
Untuk mengatasi masalah itu maka saat pembelajaran guru harus
menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan membuat siswa fokus dan
melibatkan siswa saat pembelajaran. Model tersebut yaitu model pembelajaran
Guide Note Taking.
17
Pada akhirnya apabila dilakukan tes hasil belajar siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol akan terdapat perbedaan yang signifikan. Sehingga dengan
pencapaian KKM oleh siswa, berpengaruhnya aktivitas dan keterampilan proses
pada hasil belajar siswa serta perbedaan signifikan antara hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol menjadikan pembelajaran fisika dengan model
Guide Note Taking menjadi efektif.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Pelajaran fisika salah satu pelajaran yang dianggap sulit.
Model pembelajaran yang diterapkan masih
konvensional
Minat belajar kurang
Hasil belajar fisika rendah
Model pembelajaran Guide
Note Taking
Pembelajaran dimana guru
menyediakan bahan ajar yang
terdapat poin – poin yang dikosongi
untuk diisi siswa saat guru
memberikan materi.
Minat belajar siswa
bertambah
Hasil belajar siswa lebih
baik
18
2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang memerlukan pengujian
secara empiris.
a. Ha1: Hasil belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Guide Note
Taking lebih besar daripada siswa yang mendapatkan model konvensional.
b. Ha2: Minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note
Taking lebih tinggi daripada siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional.
Untuk keperluan uji empiris, Ha diubah menjadi H0, yaitu:
a. H01: Hasil belajar siswa yang mendapatkan model pembelajaran Guide Note
Taking lebih kecil atau sama dengan siswa yang mendapatkan model
konvensional.
b. H02:. Minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note
Taking tidak lebih tinggi daripada siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional.
2.7 Materi
2.7.1 Suhu
Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Suhu dapat dirasakan
oleh tangan yang dapat menyatakan panas atau dingin. Namun, kulit kita tidak
dapat dijadikan sebagai alat ukur suhu suatu benda. Untuk menyatakan suhu suatu
benda secara kualitatif diperlukan alat ukur yang disebut termometer.
19
Gambar 2.2 Termometer
Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu yaitu:
a. Celsius
Skala ini memiliki titik didih air 100 dan memiliki titik beku 0
b. Reamur
Skala ini memiliki titik didih air 80 dan memiliki titik beku 0
c. Fahrenheit
Skala ini memiliki titik didih air 212 dan memiliki titik beku 32
d. Kelvin
Skala ini memiliki titik didih air 373 dan titik beku 273
Dari ketentuan tersebut diperoleh perbandingan skala dari keempat
thermometer tersebut sebagai berikut.
C : R : (F-32) : (K-273) = 5 : 4 : 9 : 5
2.7.2 Pemuaian
Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena mengalami
pemanasan. Pemuaian dapat dialami zat padat, cair dan gas. Akan tetapi pada kali
ini akan dibahas pemuaian zat padat dan zat cair.
20
2.7.2.1 Pemuaian zat padat ada 3 yaitu:
1. Pemuaian panjang
Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang
sebagai satu dimensi (berbentuk garis). Percobaan yang telah membahas tentang
pemuaian panjang zat padat adalah percobaan Musschenbroek, dimana dari hasil
percobaannya disimpulkan bahwa pertambahan panjang zat padat yang dipanasi
sebanding dengan panjang mula-mula, kenaikan suhu dan tergantung pada jenis
zat.
Gambar 2.3 Pemuaian Panjang
Koefisien muai panjang dapat dinyatakan:
TL
L
.0
Dari persamaan di atas diperoleh pula persamaan:
TLL ... 0 dimana 0LLL t
Sehingga TLLLt 00 .
Atau TLLLt 00 .
Atau ).1(0 TLLt
Dengan tL = panjang batang pada suhu T
21
2. Pemuaian luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar)
kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya mengalami pemuaian atau
dengan kata lain luas zat padat tersebut mengalami pemuaian. Koefisien pada
pemuaian luas ini disebut dengan koefisien muai luas yang diberi lambang
Gambar 2.4 Pemuaian Luas
Luas awal 000 xlpA dan Luas akhir pxlAt
Analog dengan persamaan pemuaian panjang maka koefisien muai luas
dapat dinyatakan dengan persamaan:
TA
A
.0
Atau TAA .. 0 dimana 0AAA t
).1(. 0 TAAt
tA luas zat padat pada suhu t
Berdasarkan penurunan persamaan pemuaian luas, diperoleh nilai = 2
3. Pemuaian volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami
pemuaian volum. Koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan
22
koefisien muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang
Gambar 2.5 Pemuaian Volume
Analog dengan persamaan pemuaian panjang dan pemuaian luas maka
koefisien muai volum dapat dinyatakan dengan persamaan:
TV
V
0
dengan 0VVV t
).1(0 TVVt
tV volum zat padat pada suhu t
= 3
2.7.2.2 Pemuaian Zat Cair
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada umumnya
setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan dari 0oC sampai
4oC, menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut anomali air. Di bawah ini
grafik anomali air.
Vt
V0
0 4 Suhu oC
Gambar 2.6 Grafik Anomali Air
23
Keterangan:
Pada suhu 4oC diperoleh:
a. Volum air terkecil
b. Massa jenis air terbesar
Pada zat cair yang mengalami pemuaian hanya pemuaian volume.
Berdasarkan analog pemuaian panjang maka ;
TV
V
0
dimana 0VVV t
).1(0 TVVt
tV volum zat padat pada suhu T
= 3
Keterangan:
0V volume awal (m
3)
tV volume akhir (m3)
V = pertambahan volume (m3)
T kenaikan suhu (oC)
= koefisien muai volume(/oC)
2.7.3 Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energy yang dapat berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
24
2.7.3.1 Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor dapat diberikan kepada benda atau diambil darinya. Kalor dapat
diberikan pada suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai salah satu
dampak adalah kenaikan suhu. Kalor dapat diambil dari suatu benda dengan cara
pendinginan dan sebagai salah satu dampaknya adalah penurunan suhu. Jadi salah
satu dampak dari pemberian atau pengurangan kalor adalah perubahan suhu.
Untuk membedakan zat-zat dalam hubungannya dengan pengaruh kalor pada zat-
zat itu digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang c.
Kalor jenis zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau
dilepaskan untuk menaikkan atau menurunkan suhu satu satuan massa zat itu
sebesar satu satuan suhu. Kalor jenis zat dapat dinyatakan dengan persamaan:
Tm
Qc
.atau TcmQ ..
dengan:
m = massa (kg)
T = perubahan suhu (K)
Q = kalor yang diserap atau diterima (joule)
c = kalor jenis (J/kg)
Tabel 2.1 kalor jenis beberapa zat dalam J/Kg.K
Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis
Air 4180 Kuningan 376
Air laut 3900 Raksa 140
Alumunium 903 Seng 388
Besi 450 Spiritus 240
Es 2060 Tembaga 385
Kaca 670 Timbal 130
25
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan
untuk mengubah suhu benda sebesar satu satuan suhu. Dari pengertian tersebut
maka kapasitas kalor dapat dinyatakan dengan persamaan:
T
QC
Dari persamaan TcmQ .. dan TCQ .
Maka diperoleh:
cmC .
Keterangan:
C : kapasitas kalor (J/K)
m : massa (kg)
c : kalor jenis (J/kg)
26
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Design Penelitian
Pada penelitian ini digunakan True Experimental bentuk Pretest-Posttest
Control Group Design.
R O1 X O2
R O3 O4
Keterangan:
O1 = pretest kelompok kelas eksperimen
O2 = posttest kelompok kelas eksperimen
X = perlakuan kelas eksperimen model pembelajaran Guide Note Taking
O3 = pretest kelompok kontrol
O4 = posttest kelompok kontrol
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Arikunto (2006:130) yang dimaksud dengan populasi yaitu
keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi
populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Purwodadi.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto
2006:131). Sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu dua kelas dari semua
kelas X SMA Negeri 1 Purwodadi yaitu kelas X mia 6 dan X mia 7. Pada
27
penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling.
Purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Dalam pengambilan sampel ini dengan pertimbangan yaitu guru yang mengajar
sama, mendapat materi yang sama dan nilai yang hampir sama (Sugiyono, 2009:
85).
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwodadi yang berlokasi di
jalan R. Suprapto 82, Purwodadi.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009:61). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:
a. Variabel Kontrol (X) adalah pembelajaran yang menggunakan metode Guide
Note Taking.
b. Variabel Terikat (Y) adalah minat dan hasil belajar siswa kelas X.
3.5 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian eksperimen dengan metode ada
perlakuan (treatment). Dengan demikian metode penelitian eksperimen dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2009:107).
28
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.6.1 Metode Dokumenter
Metode dokumenter digunakan untuk mengambil nama siswa dan nilai
ulangan harian siswa yang termasuk dalam populasi dan sampel penelitian. Nilai
tersebut digunakan untuk menentukan normalitas dan homogenitas awal sampel.
3.6.2 Metode Tes
Metode tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mendapat pembelajaran. Tes ini diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Data yang diperoleh dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
3.6.3 Kuesioner (Angket)
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengambilan data yang dilakukan
dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009: 142). Pada penelitian ini angket
digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2009:148).
3.7.1 Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dalam bentuk
uraian. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrument yaitu:
a. Observasi tentang materi pelajaran yang mendukung penelitian.
b. Mengambil data ulangan harian siswa kelas X untuk uji normalitas dan
29
homogenitas.
c. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan purposive sampling.
d. Menyusun instrumen penelitian berupa bahan ajar (handout), silabus, RPP, soal
evaluasi dan angket minat belajar.
e. Menyusun uji coba instrument berupa tes evaluasi adalah sebagai berikut.
1) Menyusun kisi-kisi soal tes evaluasi
2) Menyusun soal tes evaluasi untuk diujicobakan berdasarkan kisi-kisi yang telah
disusun.
3) Mengujicobakan soal-soal tes evaluasi pada kelompok uji coba
4) Menganalisis data hasil instrumen uji coba untuk mengetahui validitas,
realibilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda butir tes.
5) Menentukan soal-soal tes yang akan digunakan dalam tes evaluasi pada
kelompok eksperimen dan kelas kontrol.
3.7.2 Pelaksanaan uji Coba Instrumen
Hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran dan daya pembeda butir soal. Uji coba tersebut dilakukan di kelas uji
coba yang telah ditentukan sebelumnya. Perangkat tes yang diujicobakan adalah
tes uraian atau tes essay. Metode analisis butir soal yang digunakan adalah sebagai
berikut.
3.7.2.1 Validitas Butir Soal
Validitas adalah ukuran yang digunakan dalam pengujian instrument tes
meliputi kesahihan suatu instrumen. Rumus yang digunakan untuk mengetahui
validitas item yaitu menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
30
rxy = ∑ (∑ )(∑ )
√* (∑ ) (∑ ) +* (∑ ) (∑ ) +
(Arikunto, 2009:72)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = banyak subjek/ siswa yang diteliti
X = skor tiap butir soal
Y = skor total
2X = jumlah kuadrat skor butir soal
2Y = jumlah kuadrat skor total
Setelah didapat harga rxy atau rhitung maka dibandingkan dengan harga tabel
r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf kepercayaan 5% dan n sesuai
dengan jumlah peserta didik. Kriteria pengujian : jika rhitung > rtabel maka butir soal
tersebut valid.
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Validitas Soal
Kriteria Nomor Butir Soal Jumlah
Valid 1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 15
Tidak Valid 3 1
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 11.
3.7.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Arikunto, 2009: 86).
31
Untuk mencari reliabilitas tes dalam bentuk uraian adalah menggunakan
rumus Alpha sebagai berikut.
2
2
11 11
t
i
n
nr
(Arikunto, 2009: 109)
Keterangan:
11r = reliabilitas yang dicari
2
i = jumlah varians skor tiap-tiap item
2
t = varians total
n = banyaknya butir soal
Kriteria pengujian reliabilitas soal-soal tes yaitu setelah didapatkan harga
r11, kemudian hasil r11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga
tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf signifikasi 5% dan n
sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r11 rtabel maka dapat dinyatakan bahwa
butir soal tersebut reliable.
Rumus varians:
n
n
XX
2
2
2
(Arikunto, 2009:110).
Berdasarkankan uji reliabilitas diperoleh nilai 0,650 sedangkan r tabel
0,325. Hal ini berarti soal tes dikatakan reliabel. Perhitungan lebih lengkap dapat
dilihat di Lampiran 11.
32
3.7.2.3 Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau soal yang tidak
terlalu sukar (Arikunto, 2009:207). Rumus yang digunakan untuk mencari indeks
kesukaran soal adalah sebagai berikut.
JS
BP
(Arikunto, 2009:208)
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut.
Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat Kesukaran Nomor Butir Soal Jumlah
Sukar 3,7,8,9,11,12 6
Sedang 6,10,15,16 4
Mudah 1,2,4,5,13,14 6
Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat di Lampiran 11.
3.7.2.4 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai dengan siswa yang bodoh (Arikunto, 2009:211).
33
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD
(Arikunto, 2009: 213)
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
PA = A
A
J
B= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = B
B
J
B= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
Table 3.3. Daya Beda Soal
Besarnya D Klasifikasi Interpretasi
Bertanda negatif - Jelek sekali
< 0,20 Poor Daya beda jelek
0,20 – 0,40 Satisfactory Sedang (Cukup)
0,40 – 0,70 Good Baik
0,70 – 1,00 Excellent Sangat baik
Hasil perhitungan daya beda soal tes dalam penelitian ini pada Tabel 3.4.
34
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Daya Beda Soal
Kriteria DP No Butir Soal Jumlah
Sangat Jelek - -
Jelek 1,2,3,5,6,11,14,15 8
Cukup 4,8,12,13,16 5
Baik 7,9,10 3
Sangat baik - -
Perhitungan dapat dilihat di Lampiran 11.
3.8 Analisis Instrumen Penelitian
3.8.1 Analisis Awal
Dalam analisis awal ini data yang digunakan adalah nilai harian yang
digunakan untuk uji normalitas dan uji homogenitas.
3.8.1.1 Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus Chi kuadrat yaitu
h
ho
f
ffx
2
2
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi– variansi dua buah distribusi atau lebih. Untuk menguji homogenitas
sampel digunakan uji F yaitu:
F =
Hipotesis yang akan diuji yaitu:
H0 : 2
k
2
2
2
1 σ....σσ (varian antar kelompok tidak berbeda)
Ha : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
35
Dengan kriteria jika hitungx2 < tabelx 2 , dengan taraf signifikansi 5%, maka
dapat dikatakan homogen.
3.8.2 Analisis Akhir
Setelah pada uji tahap awal diketahui bahwa populasi dari keadaan
homogen dan berangkat dari keadaan awal yang sama, maka kedua kelompok ini
sudah dapat diberi perlakuan.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus Chi kuadrat yaitu:
h
ho
f
ffx
2
2
3.8.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians
Sudjana (2005: 250) menyatakan uji kesamaan dua varians data hasil
belajar bertujuan untuk menentukan rumus t-tes yang digunakan dalam uji
hipotesis akhir, dengan rumus :
F =
Kriteria pengujian hipotesis adalah:
1. Jika harga Fhitung< )1)(1( nknbF dengan 21 berarti kedua kelas mempunyai
varians tidak berbeda sehingga diuji dengan rumus t
2. Jika harga Fhitung )1)(1( nknbF dengan 21 berarti kedua kelas
mempunyai varians berbeda sehingga diuji dengan rumus t’.
3. Peluang yang digunakan adalah %)5(2
1 , dk untuk pembilang = n1-1 dan
dk penyebut n2-1.
36
3.8.2.3 Uji Hipotesis
Untuk hipotesis di atas analisis data dengan uji t dua sampel, uji hipotesis
yang digunakan adalah uji perbedaan rata-rata dengan satu pihak.
Uji satu pihak dimisalkan bahwa kedua populasi berdistribusi normal
dengan rata-rata 1 dan
2 serta simpangan baku 1 dan
2 . Karena umumnya
besar 1 dan 2 tidak diketahui, maka di sini akan ditinjau hal-hal tersebut untuk
keadaan 1 = 2 dan 1 2 .
Hipotesis yang akan diuji adalah
H0 : 1 = 2
Ha: 1 > 2
3.8.2.3.1 Jika 1 = 2 , maka statistik yang digunakan adalah
21
11
21
nns
tXX
Dengan
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns
Dengan:
t = perbedaan rata-rata prestasi
s = simpangan baku
1x
= nilai rata-rata kelompok eksperimen
2x
= nilai rata-rata kelompok kontrol
37
1n = jumlah sampel kelompok eksperimen
2n = jumlah sampel kelompok kontrol
2S= varians gabungan
2
1s = varians kelompok eksperimen
2
2s = varians kelompok kontrol
Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika : t < 1t didapat dari daftar
distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan peluang (1 – α). Untuk harga-harga t
lainnya H0 ditolak.
3.8.2.3.2 Jika jumlah n1 = n2 dan 1 2 , maka statistik yang digunakan:
2
2
2
1
2
1
21
n
s
n
s
XXt
Keterangan:
t = perbedaan rata-rata prestasi
1x = nilai rata-rata kelompok eksperimen
2x = nilai rata-rata kelompok kontrol
1n = jumlah sampel kelompok eksperimen
2n = jumlah sampel kelompok kontrol
2
1s = varians kelompok eksperimen
2
2s = varians kelompok kontrol
38
Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika:
21
2211
ww
t w tw t'
dan terima Ho jika sebaliknya.
Dengan 2
2
2
3
1
2
1
1n
s w;
n
s w
1)(n,α11 1tt
dan 1)(n,α12 3tt
Tolak Ho jika 21
2211
ww
t w tw t'
, dengan t1 = t(1 – α), (n1 – 1) didapat dari daftar
distribusi t dengan dk nya masing-masing (n1–1) dan (n2–1) dengan peluang (1-α).
Untuk harga-harga t lainnya Ho diterima. (Sudjana, 2005: 242 - 243)
3.8.2.4 Ketuntasan Belajar
Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran digunakan kriteria ketuntasan
belajar sebagai berikut.
3.8.2.4.1 Ketuntasan Belajar Individu
Ketuntasan belajar siswa baik kelompok kontrol maupun eksperimen dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Apabila siswa telah menguasai sekurang-kurangnya 75% terhadap materi
setiap satuan bahasan yang diajukan.
3.8.2.4.2 Ketuntasan Belajar Klasikal
Di dalam pengukuran tuntas secara klasikal, dikatakan belajar tuntas
dengan rumus:
39
Apabila sekurang-kurangnya 75% dari siswa berhasil mencapai tingkat
penguatan yang ditetapkan (Arikunto, 2010:319).
3.8.2.5 Uji Gain
Besar peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebelum perlakuan dan
setelah perlakuan dapat diukur dengan menggunakan uji gain. Rumus yang dapat
digunakan yaitu:
<g> = ( )
( )
Tabel 3.5 Kategori penilaian gain
Nilai Kriteria
<g> ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ <g> < 0,7 Sedang
<g> ≤ 0,3 Rendah
3.8.2.6 Analisis Angket
Instrumen angket dalam penelitian ini adalah angket minat belajar siswa.
Angket ini digunakan untuk untuk mengungkap seberapa besar pengaruh minat
terhadap hasil belajar siswa. Jenis angket ini adalah angket langsung tertutup yang
sudah ada jawabannya. Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai
dengankeadaan dirinya dengan cara member tanda (√ ).
Pada penskoran ini, langkah yang ditempuh adalah memasukkan data- data
angket yang telah diperoleh kemudian menjumlahkan masing-masing jawaban
yang telah diberikan responden dalam angket penelitian. Besarnya presentase
tanggapan siswa dihitung dengan rumus:
N =
40
N = presentase nilai siswa yang diperoleh (Sudjana, 2002: 13)
Dengan ketentuan:
85% - 100% = minat sangat tinggi
69% - 84,99% = minat tinggi
53% - 68,99% = minat sedang
37% - 52,99 = minat rendah
25% - 36,99% =minat sangat rendah
57
BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar antara siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note
Taking lebih besar daripada siswa yang mendapat model pembelajaran
konvensional. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 84,49 sedangkan rata-
rata hasil belajar kelas kontrol 79,46.
2. Minat belajar siswa yang mendapat model pembelajaran Guide Note Taking
lebih tinggi daripada siswa ynag mendapat model pembelajaran konvensional.
5.2. Saran
Guru Fisika hendaknya dalam penyampaian materi dapat menerapkan
model pembelajaran Guide Note Taking karena berdasarkan hasil dari penelitian
model Guide Note Taking dapat membuat siswa lebih fokus memperhatikan dan
siswa ikut terlibat dalam pembelajaran sehingga memberikan dampak baik hasil
belajar siswa dan minat belajar siswa. Apabila menggunakan model ini sebaiknya
dari awal mengontrol siswa agar siswa paham dengan tugas yang harus dilakukan.
Selain itu, siswa juga harus diberi waktu saat mengerjakan latihan soal di handout
agar waktunya sesuai dengan jadwal pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar –Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar – Dasar Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Blackwell Ann J, McLaughlin. 2005. Using Guide Notes, And Response Cards To
Increase Student Performance. The International Journal Of Special
Education. 20 (2).
Christianti, Sudarmin, Soebroto, T. 2012. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Guide Note Taking (GNT) Berbantuan Media Chemo –
Edutaimen (CET) Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Kimia Koloid pada
Siswa SMA Purwodad iKelas XI Semester II. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia,1 (1):27-31.
Darsono, Max. 2000. Belajar Dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Dawson Daniel dkk. 2012. Impact Of Guide Notes On Achievement In K-12 and
Special Education Students. Internasional Journal Of Special Education.
27 (3).
James, Peter. 2014. Academic Achievement Prediction: Role Of Interest In
Learning And Attitude Towards School.Internationals Journal Of
Humanities Social Sciences And Education.1 (11).
RC Rifa’I, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan.
Semarang. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 UNNES.
Rusman. 2014. Model – Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali.
Silberman, Melvin L. 2006. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung: Penerbit Nusamedia.
Slameto, 2010. Belajar & Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suprijono Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Zaini, Hisyam dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Center for Teaching staff Development.
58
LAMPIRAN
59
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
60
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari-hari.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian suhu
2. Mengetahui alat ukur suhu
3. Menghitung konversi skala termometer
4. Menjelaskan pengertian pemuaian dan menyebutkan macam-macam
pemuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu
2. Peserta didik dapat mengetahui alat ukur suhu
3. Peserta didik dapat menghitung konversi skala termometer
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemuaian dan dapat
menyebutkan macam-macam pemuaian.
E. Materi Pembelajaran
1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda
2. Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer
3. Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena mengalami
pemanasan
4. Macam-macam pemuaian yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair
dan pemuaian zat gas
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah
G. Bahan Ajar
Bahan ajar : buku fisika kelas X
H. Langkah – Langkah Pembelajaran
Langkah – langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan berdoa
5 menit
61
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan apersepsi tentang suhu
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
b. Guru meminta peserta didik untuk mencatat materi
yang disampaikan
c. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
80 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup
5 menit
I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu menggunakan tes uraian.
Semarang, Maret 2015
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa
Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti
NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
62
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
4.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari-hari.
63
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian kalor
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor
yang diserap dan diterima
3. Menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor -faktor yang
mempengaruhi banyaknya kaor yang diserap dan yang diterima
3. Peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Peserta didik dapat menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
E. Materi Pembelajaran
1. Kalor adalah salah satu bentuk energy yang dapat berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau
diterima yaitu: massa, jenis zat dan suhu
3. Kalor jenis zat : Tm
Qc
.
4. Kapasitas kalor : cmC .
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah
G. Bahan Ajar
Bahan ajar : buku fisika kelas X
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan berdoa
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan apersepsi tentang kalor
5 menit
64
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari.
b. Guru meminta peserta didik untuk mencatat materi
yang disampaikan
c. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahami
35 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup
5 menit
I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu menggunakan tes uraian.
Semarang, Maret 2015
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa
Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti
NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
65
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari- hari.
66
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian suhu
2. Mengetahui alat ukur suhu
3. Menghitung konversi skala termometer
4. Menjelaskan pengertian pemuaian dan menyebutkan macam-macam
pemuaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian suhu
2. Peserta didik dapat mengetahui alat ukur suhu
3. Peserta didik dapat menghitung konversi skala termometer
4. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemuaian dan dapat
menyebutkan macam-macam pemuaian.
E. Materi Pembelajaran
1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda
2. Alat untuk mengukur suhu adalah thermometer
3. Pemuaian adalah gerakan atom penyusun benda karena mengalami
pemanasan
4. Macam-macam pemuaian yaitu pemuaian zat padat, pemuaian zat cair
dan pemuaian zat gas
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah dengan catatan terbimbing
Model : Cooperative Learning
G. Alat dan Bahan Ajar
Alat : Handout
Bahan Ajar : Buku fisika kelas X
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan berdoa
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
5 menit
67
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan apersepsi tentang suhu
2. Kegiatan Inti
a. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok dan
tiap kelompok terdiri dari 2 orang .
b. Guru memberikan ringkasan poin –poin utama dari
materi pelajaran yang akan disampaikan
c. Guru membagikan bahan ajar (handout)
d. Guru menjelaskan bahwa bahan ajar yang dibagikan
sengaja ada materi yang dikosongi dan harus diisi
oleh peserta didik saat pembelajaran.
e. Guru menjelaskan materi secara sistematis sesuai
dengan bahan ajar yang dibagikan.
f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil dari melengkapi bahan ajar
yang dibagikan
g. Guru memberi penguatan berupa pujian untuk
peserta didik yang berprestasi
80 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup
5 menit
I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu menggunakan tes uraian.
68
Semarang, Maret 2015
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa
Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti
NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
69
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Purwodadi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan
sehari-hari
70
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian kalor
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor
yang diserap dan diterima
3. Menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kalor
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi
banyaknya kalor yang diserap dan diterima.
3. Peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan
4. Peserta didik dapat menghitung kapasitas kalor dan kalor jenis benda
E. Materi Pembelajaran
1. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau
diterima yaitu: massa, jenis zat dan suhu.
3. Kalor jenis zat : Tm
Qc
.
4. Kapasitas kalor : cmC .
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Ceramah dengan catatan terbimbing
Model : Cooperative Learning
G. Alat dan bahan Ajar
Alat : handout
Bahan Ajar : Buku Fisika kelas X
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan berdoa
b. Mengontrol kehadiran peserta didik
5 menit
71
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Menyampaikan apersepsi tentang kalor
2. Kegiatan Inti
a. Guru meminta peserta didik untuk berkelompok dan
tiap kelompok terdiri dari 2 orang .
b. Guru memberikan ringkasan poin-poin utama dari
materi pelajaran yang akan disampaikan.
c. Guru membagikan bahan ajar (handout)
d. Guru menjelaskan bahwa bahan ajar yang dibagikan
sengaja ada materi yang dikosongi dan harus diisi
oleh peserta didik saat pembelajaran.
e. Guru menjelaskan materi secara sistematis sesuai
dengan bahan ajar yang dibagikan.
f. Guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil dari melenkapi bahan ajar
yang dibagikan
g. Guru memberi penguatan berupa pujian untuk
peserta didik yang berprestasi
35 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Mengarahkan peserta didik untuk membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas peserta didik untuk membaca
materi selanjutnya.
c. Salam penutup
5 menit
I. Penilaian
Penilaian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan tes uraian.
72
Semarang, Maret 2015
Mengetahui,
Guru mata pelajaran Mahasiswa
Ari Mustikawati, S.Pd Lisa Dwi Astuti
NIP 19800221 201409 2 002 NIM 4201411060
73
Lampiran 5
SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas /Semester : X
Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
74
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
1.1 Menyadari kebesaran
Tuhan yang menciptakan
dan mengatur alam jagad
raya melaluipengamatan
fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
Suhu, Kalor dan
Perpindahan
Kalor
Suhu dan
pemuaian
Hubungan
kalor dengan
suhu benda
dan
wujudnya
Azas Black
Peripindahan
kalor secara
konduksi,
konveksi,
dan radiasi
Mengamati
Menyimak peragaan
tentang:
- Simulasi
pemuaian rel
kereta api
- Pemanasan es
menjadi air
- Konduktivitas
logam
(almunium, besi,
tembaga, dan
timah)
Melakukan studi
pustaka untuk
mencari informasi
mengenai pengaruh
kalor terhadap
perubahan suhu
benda, pengaruh
perubahan suhu
benda terhadap
Tugas
Memecahkan
masalah sehari-sehari
berkaitan dengan
suhu dan perpindahan
kalor.
Observasi
Ceklist lembar
pengamatan kegiatan
eksperimen
Portofolio
Laporan tertulis
kelompok
Tes
Tes tertulis bentuk
uraian tentang
pemuaian, dan asas
Black dan/atau
pilihan ganda tentang
perpindahan kalor
dengan cara konduksi
dan konveksi.
12 JP
(4 x 3 JP)
Sumber
PHYSICS:
Principles
with
Aplication /
Douglas C.
Giancoli – 6th
ed. Pearson
Prentice Hall
FISIKA SMA
Jilid 1, Pusat
Perbukuan
Panduan
Praktikum
Fisika SMA,
Erlangga
e-dukasi.net
Alat
kalorimeter
kubus logam
termometer
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli
lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud melaporkan,
dan implementasi sikap
dalam melakukan
percobaan , berdiskusi.
3.7 Menganalisis pengaruh
kalor dan perpindahan
kalor pada kehidupan
sehari-hari.
75
4.2 Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang
tepat untuk penyelidikan
ilmiah.
4.8 Merencanakan dan
melaksanakan percobaan
untuk menyelidiki
karakteristik termal suatu
bahan, terutama kapasitas
dan konduktivitas kalor.
ukuran benda
(pemuaian), dan
perpindahan kalor
secara konduksi,
konveksi dan radiasi.
Mempertanyakan
Mempertanyakan
tentang pengaruh
kalor terhadap suhu,
wujud, dan ukuran
benda.
Mempertanyakan
tentang azas Black
dan perpindahan
kalor.
Eksperimen/explorasi
Melakukan
percobaan untuk
menentukan kalor
jenis logam.
Asosiasi
Mengolah data
percobaan kalor jenis
logam dengan
menggnakan
stopwatch
lilin
batang logam
alumunium,
besi,
tembaga, dan
timah
pemanas air
76
kalorimeter dalam
bentuk penyajian
data, membuat grafik,
menginterpretasi dan
dan grafik, dan
menyusun
kesimpulan.
Komunikasi
Membuat laporan
hasil eksperimen.
Mengkomunikasikan
hasil percobaan
dalam bentuk grafik.
77
Lampiran 6
KISI-KISI TES UJI COBA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal
Menganalisis
pengaruh kalor dan
perpindahan kalor
dalam kehidupan
sehari - hari
Menjelaskan pengertian suhu 1
Mengetahui alat ukur suhu 1
Menghitung konversi skala
termometer
2,3
Menjelaskan pengertian
pemuaian dan Menyebutkan
macam-macam pemuaian
4,5,6,7,8,9,10,11,
12
Menjelaskan pengertian kalor 13
Mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi
banyaknya kalor yang diserap
dan yang diterima
14
Menghitung jumlah kalor
yang dibutuhkan
15
Menghitung kapasitas kalor
dan kalor jenis benda
16
78
Lampiran 7
SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Fisika
Satuan Pendidikan : SMA
Sub Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Kelas/ Semester : X/2
Alokasi Waktu : 90 menit
Petunjuk mengerjakan:
a. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
b. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen anda pada lembar jawaban yang
tersedia.
c. Kerjakan semua soal dengan benar dan teliti.
d. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
e. Tidak diperkenankan membuka buku pelajaran fisika.
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu? Alat ukur apakah yang digunakan untuk
mengukur suhu secara kuantitatif?
2. Suhu sebuah benda 80 C. Nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat
Reamur dan derajat Fahrenheit!
3. Ari membuat termometer mempunyai titik beku 20oA dan titik didih 90
oA.
Suatu benda diukur dengan termometer Ari suhunya sebesar 700A. Berapakah
suhu benda tersebut jika diukur dengan skala Celcius dan skala Kelvin?
4. Pada siang hari kabel terlihat kendor dan pada malam hari kabel terlihat
kencang. Mengapa demikian?
5. Sebutkan macam- macam pemuaian pada zat padat!
6. Besi mempunyai panjang mula-mula 20 cm pada suhu 0oC kemudian
dipanaskan sampai suhu 100oC. Ternyata pada suhu tersebut besi mengalami
pertambahan panjang sebesar 0,024 cm. Berapakah pertambahan panjang besi
pada kenaikan suhu yang sama jika panjang mula-mula besi 40 cm?
79
7. Sebatang logam panjangnya 50 cm pada suhu 10 C dan 50,05 cm pada suhu
110 C. Berapa koefisien muai panjang baja tersebut?
8. Sebuah pelat besi mempunyai luas mula-mula 100 cm2 ketika dipanaskan
dengan kenaikan suhu 50oC, ternyata pelat besi mengalami pertambahan luas
sebesar 0,06 cm2. Berapakah pertambahan luas pelat besi pada kenaikan suhu
100oC?
9. Sebuah lempeng alumunium mula-mula mempunyai luas 100 cm2 dipanaskan
dengan kenaikan suhu 50 C. Jika koefisien muai panjang lempeng
alumunium tersebut adalah 0,000012/ C , berapa pertambahan luas lempeng
alumunium tersebut?
10. Koefisien muai panjang kuningan 0,000019/oC. Berapa koefisien muai
volume kuningan tersebut?
11. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 400 cm3 dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50oC ternyata mengalami pertambahan volume 0,04 cm
3.
Berapakah pertambahan volume jika volume tabung tersebut mempunyai
volume mula-mula 300 cm3 dan dipanaskan dengan kenaikan suhu 60
oC?
12. Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,000012/oC.
Kubus tersebut dipanaskan dari suhu awal 30 C menjadi 80 C, berapakah
pertambahan volume dan volume akhir kubus tersebut?
13. Apakah yang dimaksud dengan kalor?
14. Sebutkan factor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap
atau yang diterima!
15. 500 gram es bersuhu 12 C dipanaskan hingga suhu 2 C. Jika kalor jenis
es adalah 0,5 kal/groC. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan! Nyatakan
dalam joule!
16. Sepotong besi yang memiliki masa 3kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga
120 C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135kJ. Tentukan kapasitas kalor
besi dan kalor jenis besi!
80
Lampiran 8
Kunci Jawaban Tes Uji Coba Soal
1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. 5
2. Diketahui: tC = 80o
Ditanya : tR dan tF ? 1
Jawab :
a. 080
0
0100
0
RC tt
b. 32212
32
0100
0
FC tt
080
0
0100
080
Rt
180
32
0100
080
Ft
4
80100
80 Rt
180
32
100
80 Ft
5
6400 = 100 tR 14400 = 100 tF - 3200
TR = 64oR 17600 = 100 tF
tF = 176oF
3. Diketahui : tA = 70o
Ditanya : tC dan tK ? 1
Jawab :
a. 2090
20
0100
0
AC tt
b. 2090
20
273373
273
AK tt
5
70
2070
100
Ct
70
2070
100
273
Kt
81
70
50
100Ct
4 70
50
100
273
Kt
70 tC = 5000 5000 = 70 TK – 19110
tC = 71,42oC 24110 = 70 tK
tK = 344,42 K
4. Pada siang hari kabel terlihat kendor karena kabel mengalami pemuaian.
Pemuaian yaitu gerakan atom penyusun benda karena mengalami pemanasan.
Semakin suhunya tinggi gerakan atom atau molekul itu semakin cepat dan
semakin bertumbukan dengan molekul lain sehingga secara efektif saling
mendorong untuk saling berpisah satu sama lain dan kabel semakin bertambah
panjang. Jadi pada siang hari kabel terlihat kendor. Pada malam hari terjadi
penurunan suhu sehingga kabel menyusut lagi dan terlihat kencang.
5. Macam-macam pemuaian zat padat yaitu: pemuaian panjang, pemuaian luas
dan pemuaian volume.
6. Diketahui : l01 = 20 cm
T1 = 0oC
T2 = 100oC
Ditanya : l02 ?
Jawab :
Tl
Tl
l
l
..
..
02
01
2
1
100.40.
100.20.024,0
2
l
0,96 = 20 2l
2l = 0,048 cm
5
5
2
3
82
7. Diketahui : l0 = 50 cm
l1 = 50,05 cm
T1 = 10oC
T2 = 110oC
Ditanya : α ?
Jawab : Tll 0
l1 – l0 = Tl 0
50,05 – 50 = 50 α 100
0,05 = 5000 α
α= 0,00001 /oC
8. Diketahui : A01 = 100 cm2
T1 = 50oC
T2 = 100oC
1A = 0,06 cm2
Ditanya : A02 ?
Jawab :
TA
TA
A
A
..
..
02
01
2
1
100.100.
50.100.06,0
2
A
6 = 50 2A
2A = 0,12 cm2
9. Diketahui : A0 = 100 cm2
T = 50oC
α = 0,000012/oC
Ditanya : A ?
Jawab :
TAA 0
50.000024,0.100A
12,0A cm2
2
3
2
3
2
3
83
10. Diketahui : α = 0,000019/oC
Ditanya : β ?
Jawab : β = 2. α
β = 2. 0,000019/oC
β = 0,000038/oC
jadi koefisien muai volume kuningan adalah 0,000038/oC
11. Diketahui : V01 = 400 cm3
04,01 V cm
3
V02 = 300 cm
3
1T = 50
oC
2T = 60
oC
Ditanya : 2V ?
Jawab :
TV
TV
V
V
..
..
02
01
2
1
60.300.
50.400.04,0
2
V
220000 V = 720
2V = 0,036 cm3
12. Diketahui : V0 = 1000 cm3
γ = 3 x 0,000012/
OC
T1 = 30oC
T2 = 80oC
Ditanya : V ?
Jawab : TVV 0
50.000036,0.1000V
= 1,8 cm
3
01 VVV
1,8 = V1 – 1000
V1 = 1001,8cm3
2
3
2
3
3
2
84
13. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
14. Faktor- faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau yang
diterima adalah massa benda, kalor jenis zat dan kenaikan suhu.
15. Diketahui : m = 500 gr
T1 = -12 oC
T2 = -2 oC
c = 0,5 kal/gr oC
Ditanya : Q ?
Jawab :
TmcQ
10.5,0.500Q
Q = 2500 kalori
Q = 2500 x 4,2 joule
= 10500 J
16. Diketahui : m = 3 kg
T = 120oC – 20
oC = 100
oC
Q = 135 kJ
Ditanya : a. C ?
b. c ?
Jawab :
a. kapasitas kalor besi
T
QC
100
135000C
C = 1350 J/
oC
5
5
2
2
1
2
3
85
b. kalor jenis besi
m
Cc
3
1350c
c = 450 J/kg oC
5
86
Lampiran 9
SOAL TES
Mata Pelajaran : Fisika
Satuan Pendidikan : SMA
Sub Pokok Bahasan : Suhu dan Kalor
Kelas/ Semester : X/2
Alokasi Waktu : 90 menit
Petunjuk mengerjakan:
a. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.
b. Tulislah nama, kelas, dan nomor absen anda pada lembar jawaban yang tersedia.
c. Kerjakan semua soal dengan benar dan teliti.
d. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu.
e. Tidak diperkenankan membuka buku pelajaran fisika.
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan suhu? Alat ukur apakah yang digunakan untuk
mengukur suhu secara kuantitatif?
2. Suhu sebuah benda 80 C. Nyatakan suhu benda tersebut dalam derajat
Reamur dan derajat Fahrenheit!
3. Pada siang hari kabel terlihat kendor dan pada malam hari kabel terlihat
kencang. Mengapa demikian?
4. Sebutkan macam- macam pemuaian pada zat padat!
5. Sebuah lempeng alumunium mula-mula mempunyai luas 100 cm2 dipanaskan
dengan kenaikan suhu 50 C. Jika koefisien muai panjang lempeng
alumunium tersebut adalah 0,000012/oC, berapa pertambahan luas lempeng
alumunium tersebut?
87
6. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 400 cm3 dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50oC ternyata mengalami pertambahan volume 0,04 cm
3.
Berapakah pertambahan volume jika volume tabung tersebut mempunyai
volume mula-mula 300 cm3 dan dipanaskan dengan kenaikan suhu 60
oC?
7. Apakah yang dimaksud dengan kalor?
8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap
atau yang diterima!
9. 500 gram es bersuhu 12 C dipanaskan hingga suhu 2 C. Jika kalor jenis
es adalah 0,5 kal/groC. Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan! Nyatakan
dalam joule!
10. Sepotong besi yang memiliki masa 3kg, dipanaskan dari suhu 20 C hingga
120 C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135kJ. Tentukan kapasitas kalor
besi dan kalor jenis besi!
88
Lampiran 10
Kunci Jawaban Soal Tes
1. Suhu adalah ukuran panas dinginnya suatu benda. Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur suhu adalah termometer.
2. Diketahui: tC = 80o
Ditanya : tR dan tF ?
Jawab :
b. 080
0
0100
0
RC tt
b. 32212
32
0100
0
FC tt
080
0
0100
080
Rt
180
32
0100
080
Ft
80100
80 Rt
180
32
100
80 Ft
6400 = 100 tR 14400 = 100 tF - 3200
TR = 64oR 17600 = 100 tF
tF = 176oF
3. Pada siang hari kabel terlihat kendor karena kabel mengalami pemuaian.
Pemuaian yaitu gerakan atom penyusun benda karena mengalami pemanasan.
Semakin suhunya tinggi gerakan atom atau molekul itu semakin cepat dan
semakin bertumbukan dengan molekul lain sehingga secara efektif saling
mendorong untuk saling berpisah satu sama lain dan kabel semakin bertambah
panjang. Jadi pada siang hari kabel terlihat kendor. Pada malam hari terjadi
penurunan suhu sehingga kabel menyusut lagi dan terlihat kencang.
4. Macam-macam pemuaian zat padat yaitu: pemuaian panjang, pemuaian luas
dan pemuaian volume.
5
1
4
5
5
5
89
5. Diketahui : A0 = 100 cm2
T = 50oC
α = 0,000012/oC
Ditanya : A ?
Jawab :
TAA 0
50.000024,0.100A
12,0A cm2
6. Diketahui : V01 = 400 cm3
04,01 V cm
3
V02 = 300 cm
3
1T = 50
oC
2T = 60
oC
Ditanya : 2V ?
Jawab :
TV
TV
V
V
..
..
02
01
2
1
60.300.
50.400.04,0
2
V
220000 V = 720
2V = 0,036 cm3
7. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari benda yang
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
8. Faktor -faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diserap atau yang
diterima adalah massa benda, kalor jenis zat dan kenaikan suhu.
9. Diketahui : m = 500 gr
T1 = -12 oC
T2 = -2 oC
c = 0,5 kal/gr oC
2
3
2
3
5
5
2
90
Ditanya : Q ?
Jawab :
TmcQ
10.5,0.500Q Q = 2500 kalori
Q = 2500 x 4,2 joule
= 10500 J
10. Diketahui : m = 3 kg
T = 120oC – 20
oC = 100
oC
Q = 135 kJ
Ditanya : a. C ?
c. c ?
Jawab :
a. kapasitas kalor besi
T
QC
100
135000C
C = 1350 J/
oC
b. kalor jenis besi
m
Cc
3
1350c
c = 450 J/kg oC
3
2
3
5
91
Lampiran 11
ANALISIS BUTIR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 UC_31 5 10 1 5 5 4 3 3 1 5 4 1 5 4 2 5 63 3969
2 UC_36 5 8 1 3 5 1 4 1 3 5 0 3 3 4 5 10 61 3721
3 UC_3 5 6 1 5 5 5 1 3 1 5 2 3 5 4 1 5 57 3249
4 UC_35 5 10 0 5 5 1 3 1 1 4 1 3 5 5 5 3 57 3249
5 UC_38 5 10 0 5 5 1 4 3 3 5 0 0 5 3 1 5 55 3025
6 UC_18 5 10 0 5 5 3 3 0 5 5 0 0 5 1 3 5 55 3025
7 UC_19 5 10 0 5 5 1 1 3 1 5 3 0 3 5 3 3 53 2809
8 UC_5 3 8 0 3 5 1 1 1 3 4 1 3 5 5 2 6 51 2601
9 UC_23 5 10 0 5 5 3 4 4 0 4 0 0 5 1 2 3 51 2601
10 UC_33 5 10 0 5 5 1 4 0 0 0 0 3 3 5 5 3 49 2401
11 UC_32 5 10 0 3 5 1 1 3 1 5 1 1 3 5 1 4 49 2401
12 UC_13 5 10 0 3 5 1 3 1 1 5 2 0 3 5 1 3 48 2304
13 UC_27 5 10 0 3 5 1 4 4 0 5 0 0 3 5 0 3 48 2304
14 UC_1 5 9 1 3 5 5 1 1 3 0 0 0 4 5 5 1 48 2304
15 UC_2 5 8 0 3 5 0 0 0 5 5 0 4 3 5 3 0 46 2116
16 UC_4 5 8 0 3 5 3 0 0 3 5 1 0 4 5 3 1 46 2116
17 UC_16 5 10 0 5 1 1 3 1 1 5 1 0 5 1 1 5 45 2025
18 UC_17 5 10 1 5 1 4 1 1 0 4 1 0 5 1 3 3 45 2025
19 UC_7 5 9 0 4 5 4 0 3 3 0 0 0 3 5 2 2 45 2025
20 UC_8 5 8 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 4 0 41 1681
21 UC_34 5 9 1 3 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 3 1 41 1681
22 UC_37 5 10 0 5 5 0 4 1 1 0 0 0 3 5 1 2 42 1764
23 UC_6 5 8 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 3 0 40 1600
24 UC_20 5 9 1 5 5 1 1 1 0 0 0 0 3 5 2 2 40 1600
25 UC_21 5 9 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 4 2 0 39 1521
26 UC_25 5 8 0 5 5 0 0 1 1 0 0 0 3 4 2 3 37 1369
27 UC_10 4 9 0 5 5 0 0 1 1 0 0 0 3 5 1 2 36 1296
28 UC_29 5 4 0 5 5 4 1 1 0 0 0 0 3 5 1 2 36 1296
29 UC_9 5 10 0 3 5 0 1 1 0 0 0 0 1 4 2 2 34 1156
30 UC_26 5 8 0 3 5 0 1 0 0 0 0 0 3 4 3 2 34 1156
31 UC_28 5 8 1 2 5 0 1 0 0 0 0 0 2 4 3 2 33 1089
32 UC_11 5 10 0 2 5 0 0 0 0 0 0 0 3 4 2 2 33 1089
33 UC_14 5 9 1 4 5 0 1 0 0 1 0 0 0 3 1 2 32 1024
34 UC_15 5 8 0 3 5 0 1 1 0 0 0 0 5 2 0 2 32 1024
35 UC_30 5 8 0 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 24 576
36 UC_22 0 2 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 3 11 121
37 UC_12 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 7 49
jumlah 172 313 9 145 168 62 56 44 39 77 17 21 122 139 79 101 1564 71362
Y^2YNo KodeNomor Soal
x
92
25 100 1 25 25 16 9 9 1 25 16 1 25 16 4 25
25 64 1 9 25 1 16 1 9 25 0 9 9 16 25 100
25 36 1 25 25 25 1 9 1 25 4 9 25 16 1 25
25 100 0 25 25 1 9 1 1 16 1 9 25 25 25 9
25 100 0 25 25 1 16 9 9 25 0 0 25 9 1 25
25 100 0 25 25 9 9 0 25 25 0 0 25 1 9 25
25 100 0 25 25 1 1 9 1 25 9 0 9 25 9 9
9 64 0 9 25 1 1 1 9 16 1 9 25 25 4 36
25 100 0 25 25 9 16 16 0 16 0 0 25 1 4 9
25 100 0 25 25 1 16 0 0 0 0 9 9 25 25 9
25 100 0 9 25 1 1 9 1 25 1 1 9 25 1 16
25 100 0 9 25 1 9 1 1 25 4 0 9 25 1 9
25 100 0 9 25 1 16 16 0 25 0 0 9 25 0 9
25 81 1 9 25 25 1 1 9 0 0 0 16 25 25 1
25 64 0 9 25 0 0 0 25 25 0 16 9 25 9 0
25 64 0 9 25 9 0 0 9 25 1 0 16 25 9 1
25 100 0 25 1 1 9 1 1 25 1 0 25 1 1 25
25 100 1 25 1 16 1 1 0 16 1 0 25 1 9 9
25 81 0 16 25 16 0 9 9 0 0 0 9 25 4 4
25 64 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 16 0
25 81 1 9 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 9 1
25 100 0 25 25 0 16 1 1 0 0 0 9 25 1 4
25 64 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 9 0
25 81 1 25 25 1 1 1 0 0 0 0 9 25 4 4
25 81 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 16 4 0
25 64 0 25 25 0 0 1 1 0 0 0 9 16 4 9
16 81 0 25 25 0 0 1 1 0 0 0 9 25 1 4
25 16 0 25 25 16 1 1 0 0 0 0 9 25 1 4
25 100 0 9 25 0 1 1 0 0 0 0 1 16 4 4
25 64 0 9 25 0 1 0 0 0 0 0 9 16 9 4
25 64 1 4 25 0 1 0 0 0 0 0 4 16 9 4
25 100 0 4 25 0 0 0 0 0 0 0 9 16 4 4
25 81 1 16 25 0 1 0 0 1 0 0 0 9 1 4
25 64 0 9 25 0 1 1 0 0 0 0 25 4 0 4
25 64 0 4 25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4
0 4 0 4 0 0 0 0 1 0 0 0 9 0 0 9
0 0 0 9 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4
850 2827 9 615 828 216 158 104 115 365 39 63 468 621 243 413
X14^2 X15^2 X16^2X9^2 X10^2 X11^2 X12^2 X13^2X4^2 X5^2 X6^2 X7^2 X8^2x1^2 x2^2 x3^2
93
315 630 63 315 315 252 189 189 63 315 252 63 315 252 126 315
305 488 61 183 305 61 244 61 183 305 0 183 183 244 305 610
285 342 57 285 285 285 57 171 57 285 114 171 285 228 57 285
285 570 0 285 285 57 171 57 57 228 57 171 285 285 285 171
275 550 0 275 275 55 220 165 165 275 0 0 275 165 55 275
275 550 0 275 275 165 165 0 275 275 0 0 275 55 165 275
265 530 0 265 265 53 53 159 53 265 159 0 159 265 159 159
153 408 0 153 255 51 51 51 153 204 51 153 255 255 102 306
255 510 0 255 255 153 204 204 0 204 0 0 255 51 102 153
245 490 0 245 245 49 196 0 0 0 0 147 147 245 245 147
245 490 0 147 245 49 49 147 49 245 49 49 147 245 49 196
240 480 0 144 240 48 144 48 48 240 96 0 144 240 48 144
240 480 0 144 240 48 192 192 0 240 0 0 144 240 0 144
240 432 48 144 240 240 48 48 144 0 0 0 192 240 240 48
230 368 0 138 230 0 0 0 230 230 0 184 138 230 138 0
230 368 0 138 230 138 0 0 138 230 46 0 184 230 138 46
225 450 0 225 45 45 135 45 45 225 45 0 225 45 45 225
225 450 45 225 45 180 45 45 0 180 45 0 225 45 135 135
225 405 0 180 225 180 0 135 135 0 0 0 135 225 90 90
205 328 0 205 205 164 41 41 0 0 0 0 123 205 164 0
205 369 41 123 205 164 41 41 0 0 0 0 123 205 123 41
210 420 0 210 210 0 168 42 42 0 0 0 126 210 42 84
200 320 0 200 200 160 40 40 0 0 0 0 120 200 120 0
200 360 40 200 200 40 40 40 0 0 0 0 120 200 80 80
195 351 0 195 195 156 39 39 0 0 0 0 117 156 78 0
185 296 0 185 185 0 0 37 37 0 0 0 111 148 74 111
144 324 0 180 180 0 0 36 36 0 0 0 108 180 36 72
180 144 0 180 180 144 36 36 0 0 0 0 108 180 36 72
170 340 0 102 170 0 34 34 0 0 0 0 34 136 68 68
170 272 0 102 170 0 34 0 0 0 0 0 102 136 102 68
165 264 33 66 165 0 33 0 0 0 0 0 66 132 99 66
165 330 0 66 165 0 0 0 0 0 0 0 99 132 66 66
160 288 32 128 160 0 32 0 0 32 0 0 0 96 32 64
160 256 0 96 160 0 32 32 0 0 0 0 160 64 0 64
120 192 0 48 120 0 0 0 0 0 0 0 0 24 24 48
0 22 0 22 0 0 0 0 11 0 0 0 33 0 0 33
0 0 0 21 7 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 14
7592 13867 420 6350 7377 2937 2733 2135 1921 3978 914 1121 5525 6189 3628 4675
X13Y X14Y X15Y X16YX8Y X9Y X10Y X11Y X12YX3Y X4Y X5Y X6Y X7YX1Y X2Y
94
172 313 9 145 168 62 56 44 39 77 17 21 122 139 79 101
1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564 1564
7592 13867 420 6350 7377 2937 2733 2135 1921 3978 914 1121 5525 6189 3628 4675
850 2827 9 615 828 216 158 104 115 365 39 63 468 621 243 413
71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362 71362
r 0,624757 0,656062 0,209221659 0,44562 0,4710311 0,4121634 0,5899343 0,528113 0,4373914 0,697428 0,482838 0,4505019 0,6264198 0,43511935 0,4620306 0,477797
rtabel 0,325
kriteria valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
1,363039 4,842951 0,184075968 16,5157 1,76187 3,0299489 1,9795471 1,39664 3,0796202 5,533966 0,842951 1,3805698 1,7764792 2,67056245 2,0087655 3,710738
taraf signifikan
r
rtabel
Kriteria
taraf kesukaran 0,91892 0,91892 0 0,89189 0,891892 0,351351 0,27027 0,21622 0,21622 0,43243 0,05405 0,162162 0,864865 0,7837838 0,37838 0,45946
kriteria mudah mudah sukar mudah mudah sedang sukar sukar sukar sedang sukar sukar mudah mudah sedang sedang
Daya beda
0,05848 0,16667 0 0,22222 0,005848 0,143275 0,41813 0,36842 0,42105 0,62573 0,10526 0,315789 0,277778 0,0116959 0,19591 0,31579
kriteria jelek jelek jelek cukup jelek jelek baik cukup baik baik jelek cukup sukup jelek jelek cukup
Valid
itas
Relia
bilit
asT
araf
Kes
ukar
anD
aya
Pem
beda
52,07742878
141,926954
5%
0,650654035
0,325
reliabel karena r > rtabel
x
2x
Y
XY
2Y
22
i2
t
95
Lampiran 12
DAFTAR NAMA KELAS KONTROL X MIA 7
No. Nama
1 Afra Sinta Liliyana
2 Aishananda Shavira Auliani
3 Alfian Luthfi Awafi
4
Amalia Hanum
Madaeningtyas
5 Astika Salsabila N
6 azizah Nur Pertiwi
7 Caesalpinia Prihaswari
8 Candra Yogi Pratama
9 Catharina Hadmasari
10 Cindy Wahyu Rahmadhani
11 Destama Einstean S
12 Destia Prastuka Dewi C
13 Febrian Nur Alam
14 Fiqh Arya Satya
15 Guntur Pamungkas
16 Hafifah Nur Widya M.P.
17
happy Setiana Kusumastuti
Aji P
18 Ismail Rumpa P
19 Isna Firmawati
20 Juliananda Eka Pratiwi
21 K Risma Okta Rianti
22 Khaerunissa Nindya Kirana
23 Kukuh Aji Prambodo
24 Lucy Dwiatik Nurcahyani
25 M Alfa Rizki
26 Maulana Rama Adyansyah
27 Muhammad Adibul U
28 Nadya Fista Rahma
29 Rajendra Raga Ranadhika
30 Riana Dewi Apriliani Safitri
31 Rizky Sangka Tri N
32 Ruma Kamilia Atmojiwo
33 Tahta Radya Panigarahardja
34 Tika Nur Aini
35 Tirta Yuslikha Putr Dewi
36 Ubaidah Lutfia Nur R
37 Vivi Fitri Safriani
38 Windu Tri Utomo
39 Wisnu Nugraha
40 Yanuar Akbar
41 Zidny Farhatika
96
Lampiran 13
DAFTAR NAMA KELAS EKSPERIMEN X MIA 6
No. Nama
1 Akbar Rizal Nurhidayat
2 Aldias Rizky F
3 Alfian Dino Maulana
4 Anindita Brillianti P
5 Annisa Firdaus N
6 Aprillia Dian Hastari
7 Bima Kurnia Adi
8 Celine Amita Ramadhani
9 Dhaffa Ghafari Amirullah
10 Devita Kurniasari
11 Dian Oktavia
12 Divya Kania Putri
13 Dwi Indra Rustama
14 Faiz Alfain Himawan
15 Fifi Rohana
16 Helsi Iis Sholikhat
17 Ilham Margining Tri Utami
18 Indri Ramadhani
19 Kinanthi Restu Mentari
20 Lailathul Mukharomah
21 Larasati Wahyu Pamuji
22 Martha Nurmagupita
23 Muhamad Rizal Wahyu P
24
muhammad Candra
Karuniawan
25 Mohammad Doni Triyanto
26 Muhammad Iqbal Farid
27 Novita Triska Pratama
28 Nurul Ajeng Shahnia
29 Rayi Ayu Annisa
30 Ricky Setiawan
31 Rizka Alviani Musyiroh
32 Rosita Husna Fanantya
33 Rosita Septiani
34 Rudi Setiawan
35 Satria Bagas Wibawa
36 Shania Ofeliany
37 Sherin vernandya Putri
38
Stefanny Mardiana
Mandagi
39 Teteg Dhewo Pangesti
40 Ummi Nur Aini
41 Yudhistira adhi Nugroho
97
Lampiran 14
NILAI PRE TEST KELAS KONTROL (X MIA 7)
Kode nilai
K_01 75
K_02 53,3
K_03 38,3
K_04 83,3
K_05 83,3
K_06 71
K_07 83,3
K_08 60
K_09 83,3
K_10 65
K_11 83,3
K_12 60
K_13 66,7
K_14 83,3
K_15 60
K_16 46,7
K_17 68,3
K_18 63,3
K_19 58,3
K_20 31,7
K_21 75
K_22 46,7
K_23 53,3
K_24 83,3
K_25 63
K_26 43,3
K_27 83,3
K_28 73,3
K_29 58,3
K_30 83,3
K_31 56,7
K_32 73
K_33 56,7
K_34 68,3
K_35 83,3
K_36 63,3
K_37 63,3
K_38 63,3
K_39 70
K_40 76,7
K_41 83,3
98
Lampiran 15
NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)
Kode nilai
E_01 70
E_02 66,6
E_03 55
E_04 63,3
E_05 45
E_06 55
E_07 50
E_08 68,3
E_09 68,3
E_10 65
E_11 36,7
E_12 51,7
E_13 45
E_14 70
E_15 76,7
E_16 85
E_17 73,3
E_18 56,7
E_19 73,3
E_20 58,3
E_21 51,7
E_22 70
E_23 28,3
E_24 71,7
E_25 56,7
E_26 55
E_27 68,3
E_28 70
E_29 61,7
E_30 81,7
E_31 68,3
E_32 45
E_33 53,3
E_34 75
E_35 61,7
E_36 81,7
E_37 51,7
E_38 56,7
E_39 61,7
E_40 55
E_41 45
99
Lampiran 16
NILAI POST TEST KELAS KONTROL (X MIA 7)
No. Kode nilai
1 K_01 88,3
2 K_02 75
3 K_03 85
4 K_04 80
5 K_05 91,7
6 K_06 78
7 K_07 75
8 K_08 71,7
9 K_09 86,7
10 K_10 88,3
11 K_11 86,6
12 K_12 81,6
13 K_13 70
14 K_14 73,3
15 K_15 85
16 K_16 60
17 K_17 90
18 K_18 81,6
19 K_19 75
20 K_20 60
21 K_21 81,6
22 K_22 61,6
23 K_23 70
24 K_24 95
25 K_25 90
26 K_26 75
27 K_27 70
28 K_28 86,7
29 K_29 75
30 K_30 90
31 K_31 75
32 K_32 95
33 K_33 63,3
34 K_34 95
35 K_35 80
36 K_36 91,6
37 K_37 80
38 K_38 75
39 K_39 75
40 K_40 61,7
41 K_41 88,38
100
Lampiran 17
NILAI POST TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)
No. Kode nilai
1 E_01 93,3
2 E_02 75
3 E_03 70
4 E_04 95
5 E_05 75
6 E_06 83,3
7 E_07 81,7
8 E_08 81,7
9 E_09 100
10 E_10 88,3
11 E_11 63,3
12 E_12 66,7
13 E_13 75
14 E_14 93,3
15 E_15 96,7
16 E_16 75
17 E_17 86,7
18 E_18 88,3
19 E_19 86,7
20 E_20 85
21 E_21 88,3
22 E_22 80
23 E_23 75
24 E_24 95
25 E_25 95
26 E_26 70
27 E_27 100
28 E_28 85
29 E-29 93,3
30 E_30 100
31 E_31 95
32 E_32 59
33 E_33 66,7
34 E_34 85
35 E_35 81,7
36 E_36 93,3
37 E_37 98,3
38 E_38 96,7
39 E_39 73,3
40 E_40 90
41 E_41 83,3
101
Lampiran 18
UJI NORMALITAS UH MIA 7
kontrol
Kelas X-MIA7
Kode Nilai
K-01 72,5 TT
K-02 70 TT
K-03 67,5 TT
K-04 72,5 TT
K-05 77,5 T
K-06 75 T
K-07 68,75 TT
K-08 67,5 TT
K-09 72,5 TT
K-10 68,75 TT
K-11 76,25 T
K-12 62,5 TT
K-13 76,25 T
K-14 66,25 TT
K-15 68,75 TT
K-16 71,25 TT
K-17 85 T
K-18 62,5 TT
K-19 70 TT
K-20 56,25 TT
K-21 65 TT
K-22 66,25 TT
K-23 71,25 TT
K-24 80 T
K-25 75 T
K-26 66,25 TT
K-27 66,25 TT
K-28 68,75 TT
K-29 70 TT
K-30 73,75 TT
K-31 57,5 TT
K-32 75 T
K-33 62,5 TT
K-34 70 TT
K-35 68,75 TT
K-36 76,25 T
K-37 77,5 T
K-38 77,5 T
K-39 75 T
K-40 67,5 TT
K-41 68,75 TT
n 41
∑ 2886,25
log n 1,61278
Khitung 6,32219
Max 85
Min 56,25
rentang 28,75
Rata-
rata 70,40
Panjang
kelas 4,54748
S2 34,10
S 5,84
tuntas 12
tnts (%) 29,26829
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
102
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
h
ho
f
ffx
2
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2 < X
2 tabel
X2(a)(k-1)
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
103
batas PeluangLuas
Kelasfh
(fo-fh)²
kelas Untuk Z Untuk Z fh
56,25 - 60,25 55,75 2 70,40 5,84 -2,508259 2,508259 0,4938 0,0433 1,7753 0,0284
61,25 - 65,25 60,75 4 70,40 5,84 -1,651984 1,651984 0,4505 0,1653 6,7773 1,1381
66,25 - 70,25 65,75 17 70,40 5,84 -0,795709 0,795709 0,2852 0,2613 10,7133 3,6891
71,25 - 75,25 70,75 10 70,40 5,84 0,060566 0,060566 0,0239 0,2947 12,0827 0,3590
76,25 - 80,25 75,75 7 70,40 5,84 0,916841 0,916841 0,3186 0,1430 5,8630 0,2205
81,25 - 85,25 80,75 1 70,40 5,84 1,773116 1,773116 0,4616 0,0340 1,3940 0,1114
85,75 0 70,40 5,84 2,629390 2,629390 0,4956
41 5,5465
Kelas
Interval
Jumlah
fo Me(X) Z-score [Z-score]S
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X² tabel =
11,07
11,07
Karena X2(hitung) < X
2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal
5,5465
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
104
Lampiran 19
UJI NORMALITAS UH MIA 6
Eksperimen
Kelas X-MIA6
Kode Nilai
E-01 76,25 T
E-02 52,5 TT
E-03 66,25 TT
E-04 61,25 TT
E-05 62,5 TT
E-06 67,5 TT
E-07 67,5 TT
E-08 70 TT
E-09 77,5 T
E-10 75 TT
E-11 67,5 TT
E-12 76,25 T
E-13 61,25 TT
E-14 70 TT
E-15 76,25 T
E-16 82,5 T
E-17 68,75 TT
E-18 68,75 TT
E-19 60 TT
E-20 73,75 TT
E-21 75 TT
E-22 63,75 TT
E-23 66,25 TT
E-24 65 TT
E-25 73,75 TT
E-26 61,25 TT
E-27 82,5 T
E-28 66,25 TT
E-29 61,25 TT
E-30 73,75 TT
E-31 77,5 T
E-32 65 TT
E-33 76,25 T
E-34 70 TT
E-35 61,25 TT
E-36 76,25 T
E-37 83,75 T
E-38 70 TT
E-39 71,25 TT
E-40 78,75 T
E-41 72,5 TT
n 41
∑ 2872,5
log n 1,61278
Khitung 6,32219
Max 83,75
Min 52,5
rentang 31,25
Rata-
rata 70,06
Panjang
kelas 4,94291
S2 49,61
S 7,04
tuntas 10
tnts (%) 24,39024
105
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
h
ho
f
ffx
2
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2 < X
2 tabel
X2(a)(k-1)
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
106
Kelas batas fo Me(X) S Z-score [Z-score] PeluangLuas
Kelasfh
(fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
52,5 - 57 52 1 70,06 7,04 -2,56 2,564 0,4948 0,0323 1,3243 0,0794
58 - 62,5 57,5 7 70,06 7,04 -1,78 1,783 0,4625 0,1212 4,9692 0,8299
63,5 - 68 63 9 70,06 7,04 -1,00 1,003 0,3413 0,2542 10,4222 0,1941
69 - 73,5 68,5 7 70,06 7,04 -0,22 0,222 0,0871 0,1252 5,1332 0,6789
74,5 - 79 74 14 70,06 7,04 0,56 0,559 0,2123 0,1976 8,1016 4,2944
80 - 84,5 79,5 3 70,06 7,04 1,34 1,340 0,4099 0,0662 2,7142 0,0301
84 0 70,06 7,04 1,98 1,979 0,4761
41 6,1068Jumlah
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07
6,1068 11,07
Karena X2(hitung) < X
2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
107
Lampiran 20
UJI HOMOGENITAS
kelas eksperimen kelas kontrol
Kode nilai Kode nilai
E-01 76,25 K-01 72,5
E-02 52,5 K-02 70
E-03 66,25 K-03 67,5
E-04 61,25 K-04 72,5
E-05 62,5 K-05 77,5
E-06 67,5 K-06 75
E-07 67,5 K-07 68,75
E-08 70 K-08 67,5
E-09 77,5 K-09 72,5
E-10 75 K-10 68,75
E-11 67,5 K-11 76,25
E-12 76,25 K-12 62,5
E-13 61,25 K-13 76,25
E-14 70 K-14 66,25
E-15 76,25 K-15 68,75
E-16 82,5 K-16 71,25
E-17 68,75 K-17 85
E-18 68,75 K-18 62,5
E-19 60 K-19 70
E-20 73,75 K-20 56,25
E-21 75 K-21 65
E-22 63,75 K-22 66,25
E-23 66,25 K-23 71,25
E-24 65 K-24 80
E-25 73,75 K-25 75
E-26 61,25 K-26 66,25
E-27 82,5 K-27 66,25
E-28 66,25 K-28 68,75
E-29 61,25 K-29 70
E-30 73,75 K-30 73,75
E-31 77,5 K-31 57,5
E-32 65 K-32 75
E-33 76,25 K-33 62,5
E-34 70 K-34 70
E-35 61,25 K-35 68,75
E-36 76,25 K-36 76,25
E-37 83,75 K-37 77,5
E-38 70 K-38 77,5
E-39 71,25 K-39 75
E-40 78,75 K-40 67,5
E-41 72,5 K-41 68,75
varians 49,60556 varians 34,0968
108
Uji homogenitas :
F =
=
= 1,45
Dengan kriteria α = 5% f tabel sebesar 1,69. Pada data ini diperoleh f hitung 1,45.
Karena Fhitung< F tabel maka data homogen
109
Lampiran 21
UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST X MIA 7
Kontrol
Kelas X-MIA7
Kode Nilai
K-01 z T
K-02 53,3 TT
K-03 38,3 TT
K-04 83,3 T
K-05 83,3 T
K-06 71 TT
K-07 83,3 T
K-08 60 TT
K-09 83,3 T
K-10 65 TT
K-11 83,3 T
K-12 60 TT
K-13 66,7 TT
K-14 83,3 T
K-15 60 TT
K-16 46,7 TT
K-17 68,3 TT
K-18 63,3 TT
K-19 58,3 TT
K-20 31,7 TT
K-21 75 TT
K-22 46,7 TT
K-23 53,3 TT
K-24 83,3 T
K-25 63 TT
K-26 43,3 TT
K-27 83,3 T
K-28 73,3 TT
K-29 58,3 TT
K-30 83,3 T
K-31 56,7 TT
K-32 73 TT
K-33 56,7 TT
K-34 68,3 TT
K-35 83,3 T
K-36 63,3 TT
K-37 63,3 TT
K-38 63,3 TT
K-39 70 TT
K-40 76,7 T
K-41 83,3 T
n 41
∑ 2738,1
log n 1,61278
Khitung 6,32219
Max 83,3
Min 31,7
rentang 51,6
Rata-
rata 66,78
Panjang
kelas 8,16173
S2 191,58
S 13,84
tuntas 13
tnts (%) 31,70732
110
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
h
ho
f
ffx
2
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2 < X
2 tabel
X2(a)(k-1)
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
111
batas PeluangLuas
Kelasfh
(fo-fh)²
kelas Untuk Z Untuk Z fh
31,7 - 39,7 31,2 2 66,78 13,84 -2,57 2,57 0,4949 0,0223 0,9143 1,2892
40,7 - 48,7 40,2 3 66,78 13,84 -1,92 1,92 0,4726 0,0746 3,0586 0,0011
49,7 - 57,7 49,2 4 66,78 13,84 -1,27 1,27 0,3980 0,1656 6,7896 1,1461
58,7 - 66,7 58,2 12 66,78 13,84 -0,62 0,62 0,2324 0,2204 9,0364 0,9719
67,7 - 75,7 67,2 8 66,78 13,84 0,03 0,03 0,0120 0,2397 9,8277 0,3399
76,7 - 84,7 76,2 12 66,78 13,84 0,68 0,68 0,2517 0,1565 6,4165 4,8586
85,2 0 66,78 13,84 1,33 1,33 0,4082
41 8,6070
Z-score [Z-score]
Interval
SKelas
fo Me(X)
Jumlah
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X² tabel =
11,07
11,078,6070
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Karena X2
(hitung)<X2
(tabel), maka data tersebut berdistribusi normal
112
Lampiran 22
UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)
Eksperimen
Kelas X-MIA6
Kode Nilai
E-01 70 TT
E-02 66,6 TT
E-03 55 TT
E-04 63,3 TT
E-05 45 TT
E-06 55 TT
E-07 50 TT
E-08 68,3 TT
E-09 68,3 TT
E-10 65 TT
E-11 36,7 TT
E-12 51,7 TT
E-13 45 TT
E-14 70 TT
E-15 76,7 T
E-16 85 T
E-17 73,3 TT
E-18 56,7 TT
E-19 73,3 TT
E-20 58,3 TT
E-21 51,7 TT
E-22 70 TT
E-23 28,3 TT
E-24 71,7 TT
E-25 56,7 TT
E-26 55 TT
E-27 68,3 TT
E-28 70 TT
E-29 61,7 TT
E-30 81,7 T
E-31 68,3 TT
E-32 45 TT
E-33 53,3 TT
E-34 75 T
E-35 61,7 TT
E-36 81,7 T
E-37 51,7 TT
E-38 56,7 TT
E-39 61,7 TT
E-40 55 TT
E-41 45 TT
n 41
∑ 2503,4
log n 1,61278
Khitung 6,32219
Max 85
Min 28,3
rentang 56,7
Rata-
rata 61,06
Panjang
kelas 9,50000
S2 155,35
S 12,46
tuntas 5
tnts (%) 12,19512
113
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
h
ho
f
ffx
2
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2 < X
2 tabel
X2(a)(k-1)
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
114
batas PeluangLuas
Kelasfh
(fo-fh)²
kelas Untuk Z Untuk Z fh
28,3 - 37,3 27,8 2 61,06 12,46 -2,67 2,67 0,4962 0,0269 1,1029 0,7297
38,3 - 47,3 37,8 4 61,06 12,46 -1,87 1,87 0,4693 0,1139 4,6699 0,0961
48,3 - 57,3 47,8 13 61,06 12,46 -1,06 1,06 0,3554 0,2528 10,3648 0,6700
58,3 - 67,3 57,8 6 61,06 12,46 -0,26 0,26 0,1026 0,1028 4,2148 0,7561
68,3 - 77,3 67,8 13 61,06 12,46 0,54 0,54 0,2054 0,2045 8,3845 2,5407
78,3 - 87,3 77,8 3 61,06 12,46 1,34 1,34 0,4099 0,0709 2,9069 0,0030
86,8 0 61,06 12,46 2,07 2,07 0,4808
41 4,7956
Kelasfo Me(X) Z-score [Z-score]
Interval
S
Jumlah
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07
11,074,7956
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Karena X2(hitung) < X
2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal
115
Lampiran 23
UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST IPA7
Kontrol
Kelas X-MIA7
Kode Nilai
K-01 88,3 T
K-02 75 T
K-03 85 T
K-04 80 T
K-05 91,7 T
K-06 78 T
K-07 75 T
K-08 71,7 TT
K-09 86,7 T
K-10 88,3 T
K-11 86,6 T
K-12 81,6 T
K-13 70 TT
K-14 73,3 TT
K-15 85 T
K-16 60 TT
K-17 90 T
K-18 81,6 T
K-19 75 T
K-20 60 TT
K-21 81,6 T
K-22 61,6 TT
K-23 70 TT
K-24 95 T
K-25 90 T
K-26 75 T
K-27 70 TT
K-28 86,7 T
K-29 75 T
K-30 90 T
K-31 75 T
K-32 95 T
K-33 63,3 TT
K-34 95 T
K-35 80 T
K-36 91,6 T
K-37 80 T
K-38 75 T
K-39 75 T
K-40 61,7 TT
K-41 88,38 T
n 41
∑ 3257,68
log n 1,61278
Khitung 6,32219
Max 95
Min 60
rentang 35
Rata-
rata 79,46
Panjang
kelas 5,53606
S2 100,09
S 10,00
tuntas 31
tnts (%) 75,60976
116
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
h
ho
f
ffx
2
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2 < X
2 tabel
X2(a)(k-1)
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
117
Kelas batas fo Me(X) S Z-score [Z-score] PeluangLuas
Kelasfh
(fo-fh)²
Interval kelas Untuk Z Untuk Z fh
60 - 65 59,5 5 79,46 10,00 -1,99 1,995 0,4767 0,0590 2,2420 3,3928
66 - 71 65,5 4 79,46 10,00 -1,39 1,395 0,4177 0,1325 5,0350 0,2128
72 - 77 71,5 9 79,46 10,00 -0,80 0,795 0,2852 0,2099 7,9762 0,1314
78 - 83 77,5 7 79,46 10,00 -0,20 0,195 0,0753 0,0801 3,0438 5,1421
84 - 89 83,5 8 79,46 10,00 0,40 0,404 0,1554 0,1859 7,0642 0,1240
90 - 95 89,5 8 79,46 10,00 1,00 1,004 0,3413 0,1578 5,9964 0,6695
95,5 0 79,46 10,00 3,13 3,130 0,4991
41 9,6725Jumlah
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07
9,6725 11,07
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
Karena X2(hitung) < X
2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal
118
Lampiran 24
UJI NORMALITAS POST TEST KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)
Kode Nilai
E-01 93,3 T
E-02 75 T
E-03 70 TT
E-04 95 T
E-05 75 T
E-06 83,3 T
E-07 81,7 T
E-08 81,7 T
E-09 100 T
E-10 88,3 T
E-11 63,3 TT
E-12 66,7 TT
E-13 75 T
E-14 93,3 T
E-15 96,7 T
E-16 75 T
E-17 86,7 T
E-18 88,3 T
E-19 86,7 T
E-20 85 T
E-21 88,3 T
E-22 80 T
E-23 75 T
E-24 95 T
E-25 95 T
E-26 70 TT
E-27 100 T
E-28 85 T
E-29 93,3 T
E-30 100 T
E-31 95 T
E-32 59 TT
E-33 66,7 TT
E-34 85 T
E-35 81,7 T
E-36 93,3 T
E-37 98,3 T
E-38 96,7 T
E-39 73,3 TT
E-40 90 T
E-41 83,3 T
n 41
∑ 3463,9
log n 1,61278
Khitung 6,32219
Max 100
Min 59
rentang 41
Rata-
rata 84,49
Panjang
kelas 6,48510
S2 120,52
S 10,98
tuntas 34
tnts (%) 82,92683
119
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
h
ho
f
ffx
2
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2 < X
2 tabel
X2(a)(k-1)
Daerah penerimaan HoDaerah penolakan Ho
120
batas PeluangLuas
Kelasfh
(fo-fh)²
kelas Untuk Z Untuk Z fh
59 - 65 58,5 2 84,49 10,98 -2,366998 2,366998 0,4909 0,0336 1,3776 0,2812
66 - 72 65,5 4 84,49 10,98 -1,729370 1,729370 0,4573 0,0952 3,9032 0,0024
73 - 79 72,5 6 84,49 10,98 -1,091743 1,091743 0,3621 0,1885 7,7285 0,3866
80 - 86 79,5 9 84,49 10,98 -0,454115 0,454115 0,1736 0,1022 4,1902 5,5210
87 - 93 86,5 10 84,49 10,98 0,183512 0,183512 0,0714 0,2225 9,1225 0,0844
94 - 100 93,5 10 84,49 10,98 0,821140 0,821140 0,2939 0,1326 5,4366 3,8304
100,5 0 84,49 10,98 1,458767 1,458767 0,4265
41 10,1061
Kelas
Interval
Jumlah
fo Me(X) Z-score [Z-score]S
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1= 5 diperoleh X ² tabel = 11,07
11,07
Karena X2(hitung) < X
2 (tabel), maka data tersebut berdistribusi normal
10,1061
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
121
Lampiran 25
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL PRE TEST ANTARA
KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK EKSPERIMEN
Hipotesis
Ho : 2
2
2
1
Ha : 2
2
2
1
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F =
Ho diterima apabila F≤ )1)(1( nknbF
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
jumlah 2738,1 2521,7
n 41 41
x 66,78 61,06
Varians (S2) 191,58 155,35
Standar deviasi (s) 13,84 12,46
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F =
= 1,23
Pada α = 5% dengan:
dk pembilang = nb – 1 = 41-1 = 40
122
dk penyebut = nk – 1 = 41-1 = 40
)1)(1( nknbF = 1,69
1,23 1,69
Karena Fhitung< F tabel, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok sampel mempunyai varians yang tidak berbeda.
123
Lampiran 26
UJI HIPOTESIS
Nilai Kelas Kontrol
NO xi xi^2 NO xi xi^2
1 93,3 8704,89 1 88,3 7796,89
2 75 5625 2 75 5625
3 70 4900 3 85 7225
4 95 9025 4 80 6400
5 75 5625 5 91,7 8408,89
6 83,3 6938,89 6 78 6084
7 81,7 6674,89 7 75 5625
8 81,7 6674,89 8 71,7 5140,89
9 100 10000 9 86,7 7516,89
10 88,3 7796,89 10 88,3 7796,89
11 63,3 4006,89 11 86,6 7499,56
12 66,7 4448,89 12 81,6 6658,56
13 75 5625 13 70 4900
14 93,3 8704,89 14 73,3 5372,89
15 96,7 9350,89 15 85 7225
16 75 5625 16 60 3600
17 86,7 7516,89 17 90 8100
18 88,3 7796,89 18 81,6 6658,56
19 86,7 7516,89 19 75 5625
20 85 7225 20 60 3600
21 88,3 7796,89 21 81,6 6658,56
22 80 6400 22 61,6 3794,56
23 75 5625 23 70 4900
24 95 9025 24 95 9025
25 95 9025 25 90 8100
26 70 4900 26 75 5625
27 100 10000 27 70 4900
28 85 7225 28 86,7 7516,89
29 93,3 8704,89 29 75 5625
30 100 10000 30 90 8100
31 95 9025 31 75 5625
32 59 3481 32 95 9025
33 66,7 4448,89 33 63,3 4006,89
34 85 7225 34 95 9025
35 81,7 6674,89 35 80 6400
36 93,3 8704,89 36 91,6 8390,56
37 98,3 9662,89 37 80 6400
38 96,7 9350,89 38 75 5625
39 73,3 5372,89 39 75 5625
40 90 8100 40 61,7 3806,89
41 83,3 6938,89 41 88,38 7811,0244
Jumlah 3463,9 297469,69 Jumlah 3257,68 262844,3944
s 10,9782 s 10,00430
s2 120,521 s2 100,0861
84,48537 79,45561
Nilai Kelas Eksperimen
XX
124
Hipotesis :
(rata-rata hasil belajar siswa dengan model cooperative learning tipe guide note taking
kurang dari atau sama dengan penerapan model konvensional).
(rata-rata hasil belajar siswa dengan model cooperative learning tipeguide note taking
lebih baik daripada penerapan model konvensional).
karena maka rumus yang digunakan adalah :
dengan
1tt
21
21
21
11
nns
Xt
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns
31: OH
31: aH
Dengan kriteria pengujian Ho diterima apabila
didapat dari distribusi t dengan dk = dan
dan tolak Ho jika t mempunyai harga lain. 1tt221 nn %5
Diperoleh 110,303435 dan s = 10,503
Sehingga 2,16835
Pada dengan dk = 80 dan adalah sebesar 1.671
Karena t = 2,16835> 1.671 maka Ho ditolak.
rata-rata hasil belajar siswa dengan model cooperative learning tipe guide note taking
lebih baik daripada penerapan model ekspositori.
2
11
21
2
22
2
112
nn
snsns
tabelt %5
21
21
11
nns
Xt
125
Lampiran 27
Uji Gain Kelas Kontrol
1. Dari analisis data kelas kontrol diperoleh bahwa:
Rata – rata kemampuan awal :
preS = 66,78
Rata – rata kemampuan akhir:
postS = 79,50
Kriteria pengujian <g> :
g > 0,7 (tinggi)
0,3 < g < 0,7 (sedang)
G < 0,3 (rendah)
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif sebagai berikut:
g =
pre
prepost
S
SS
%100
=78,66100
78,6650,79
= 22,33
72,12
= 0,38 (sedang)
126
Lampiran 28
Uji Gain Kelas Eksperimen
1. Dari analisis data kelas eksperimen diperoleh bahwa:
Rata – rata kemampuan awal :
preS = 61,06
Rata – rata kemampuan akhir:
postS = 84,49
Kriteria pengujian <g> :
g > 0,7 (tinggi)
0,3 < g < 0,7 (sedang)
G < 0,3 (rendah)
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif sebagai berikut:
g =
pre
prepost
S
SS
%100
=06,61100
06,6149,84
= 94,38
43,23
= 0,60 (sedang)
127
Lampiran 29
No Kode Jumlah % Ketuntasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
1 K-01 5 10 4 5 3 5 5 5 1 10 53 88% Tuntas
2 K-02 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
3 K-03 5 10 3 5 4 0 4 5 5 10 51 85% Tuntas
4 K-04 5 10 3 5 3 4 5 5 1 10 51 85% Tuntas
5 K-05 5 10 4 5 4 4 5 5 3 10 55 92% Tuntas
6 K-06 5 10 3 3 5 5 5 5 3 3 47 78% Tuntas
7 K-07 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
8 K-08 5 10 3 5 5 5 5 5 0 0 43 72% Belum Tuntas
9 K-09 5 10 3 5 4 5 5 5 5 5 52 87% Tuntas
10 K-10 5 10 3 5 4 3 5 5 3 10 53 88% Tuntas
11 K-11 5 10 3 5 1 5 3 5 5 10 52 87% Tuntas
12 K-12 5 3 3 5 4 4 5 5 5 10 49 82% Tuntas
13 K-13 5 10 4 5 5 5 1 3 1 3 42 70% Belum Tuntas
14 K-14 5 10 5 5 2 5 2 3 4 3 44 73% Belum Tuntas
15 K-15 5 10 3 5 3 4 5 5 1 10 51 85% Tuntas
16 K-16 4 10 3 1 2 5 5 5 1 0 36 60% Belum Tuntas
17 K-17 5 7 3 5 4 5 5 5 5 10 54 90% Tuntas
18 K-18 5 10 3 5 1 2 5 5 3 10 49 82% Tuntas
19 K-19 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
20 K-20 4 10 3 1 2 5 5 5 1 0 36 60% Belum Tuntas
21 K-21 5 3 3 5 3 5 5 5 5 10 49 82% Tuntas
22 K-22 4 10 3 1 2 5 5 5 2 0 37 62% Belum Tuntas
23 K-23 5 10 4 5 5 5 1 3 1 3 42 70% Belum Tuntas
24 K-24 5 10 4 5 4 5 5 5 4 10 57 95% Tuntas
25 K-25 5 10 3 5 3 5 5 5 3 10 54 90% Tuntas
26 K-26 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
27 K-27 5 10 4 5 5 5 1 3 1 3 42 70% Belum Tuntas
28 K-28 5 10 4 5 55 5 5 5 3 5 102 170% Tuntas
29 K-29 5 10 4 5 4 5 1 5 1 5 45 75% Tuntas
30 K-30 5 10 4 5 4 3 5 5 3 10 54 90% Tuntas
31 K-31 5 10 3 5 3 5 4 5 3 2 45 75% Tuntas
32 K-32 5 10 4 5 4 5 5 5 4 10 57 95% Tuntas
33 K-33 5 7 3 5 1 0 1 5 1 10 38 63% Belum Tuntas
34 K-34 5 10 4 5 4 5 5 5 4 10 57 95% Tuntas
35 K-35 5 10 5 5 3 5 1 5 3 6 48 80% Tuntas
36 K-36 5 10 3 5 4 5 5 5 3 10 55 92% Tuntas
37 K-37 5 10 5 5 3 5 1 5 3 6 48 80% Tuntas
38 K-38 5 10 3 5 4 5 1 5 2 5 45 75% Tuntas
39 K-39 5 10 3 5 4 5 1 5 2 5 45 75% Tuntas
40 K-40 4 10 3 5 1 5 3 3 1 2 37 62% Belum Tuntas
41 K-41 5 10 3 5 4 4 5 5 2 10 53 88% Tuntas
Jumlah Skor 201 390 140 191 188 183 156 195 110 254 2008
Maksimal Ideal 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 49
Jumlah Ketuntasan Siswa 31
Prosentase Skor 76%
Ketuntasan Klasikal Tuntas
KETUNTASAN BELAJAR KELAS KONTROL
Butir Soal
128
Lampiran 30
No Kode %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 E-01 5 10 3 5 4 5 5 5 5 10 57 95% Tuntas
2 E-02 5 8 3 5 5 5 5 3 1 5 45 75% Tuntas
3 E-03 5 6 5 5 5 3 4 5 3 1 42 70% Belum Tuntas
4 E-04 5 10 5 5 2 5 5 5 5 10 57 95% Tuntas
5 E-05 5 8 3 5 5 5 5 3 1 5 45 75% Tuntas
6 E-06 4 8 5 5 5 5 5 5 3 5 50 83% Tuntas
7 E-07 5 10 3 5 1 1 4 5 5 10 49 82% Tuntas
8 E-08 5 10 5 1 5 5 5 5 3 5 49 82% Tuntas
9 E-09 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 60 100% Tuntas
10 E-10 5 10 5 5 5 5 5 5 3 5 53 88% Tuntas
11 E-11 5 7 5 5 2 5 5 1 3 2 40 67% Belum Tuntas
12 E-12 5 7 5 5 2 5 5 1 3 2 40 67% Belum Tuntas
13 E-13 5 2 5 3 1 5 4 5 5 10 45 75% Tuntas
14 E-14 5 10 4 5 2 5 5 5 5 10 56 93% Tuntas
15 E-15 5 10 4 5 5 5 5 5 4 10 58 97% Tuntas
16 E-16 5 2 5 3 1 5 4 5 5 10 45 75% Tuntas
17 E-17 5 10 5 5 5 5 5 5 2 5 52 87% Tuntas
18 E-18 5 10 3 5 3 2 5 5 5 10 53 88% Tuntas
19 E-19 5 10 5 5 5 5 5 5 2 5 52 87% Tuntas
20 E-20 5 10 5 5 5 5 5 5 3 3 51 85% Tuntas
21 E-21 5 8 5 5 5 5 1 4 5 10 53 88% Tuntas
22 E-22 5 10 5 1 5 5 5 5 3 4 48 80% Tuntas
23 E-23 5 2 5 3 1 5 4 5 5 10 45 75% Tuntas
24 E-24 5 10 3 5 5 4 5 5 5 10 57 95% Tuntas
25 E-25 5 10 5 5 5 2 5 5 5 10 57 95% Tuntas
26 E-26 5 6 5 5 1 1 4 5 5 5 42 70% Belum Tuntas
27 E-27 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 60 100% Tuntas
28 E-28 5 5 4 5 5 5 5 5 5 7 51 85% Tuntas
29 E-29 4 10 5 5 2 5 5 5 5 10 56 93% Tuntas
30 E-30 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 60 100% Tuntas
31 E-31 5 10 5 5 5 5 5 5 5 7 57 95% Tuntas
32 E-32 5 6 1 5 3 5 1 4 5 0 35 58% Belum Tuntas
33 E-33 5 7 5 5 2 5 5 1 2 3 40 67% Belum Tuntas
34 E-34 4 10 3 5 5 4 5 5 5 5 51 85% Tuntas
35 E-35 5 10 4 1 1 3 5 5 5 10 49 82% Tuntas
36 E-36 5 10 3 5 5 5 5 5 3 10 56 93% Tuntas
37 E-37 5 10 4 5 5 5 5 5 5 10 59 98% Tuntas
38 E-38 5 10 3 5 5 5 5 5 5 10 58 97% Tuntas
39 E-39 5 3 4 1 1 5 5 5 5 10 44 73% Belum Tuntas
40 E-40 5 8 3 5 5 3 5 5 5 10 54 90% Tuntas
41 E-41 5 10 5 5 4 2 5 5 4 10 55 92% Tuntas
Jumlah Skor 202 343 175 183 153 180 191 187 168 304 1585
Maksimal Ideal 5 10 5 5 5 5 5 5 5 10 39
Jumlah Ketuntasan Siswa 34
Prosentase Skor 83%
Ketuntasan Klasikal Tuntas
KETUNTASAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
Butir Soaljumlah Skor Ketuntasan
129
Lampiran 31
ANGKET AWAL MINAT BELAJAR KELAS X MIA 7
no nomor pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nilai
1 4 3 3 3 2 2 5 5 3 3 2 3 1 1 5 4 3 2 5 5 64
2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 55
3 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 4 3 69
4 3 4 3 3 4 4 5 5 3 4 3 4 1 4 5 5 2 5 4 5 76
5 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 3 64
6 3 3 4 4 3 3 5 5 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 68
7 4 3 2 2 4 5 4 5 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 4 5 73
8 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 3 65
9 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 76
10 4 3 4 4 3 2 5 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
11 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 61
12 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 5 3 63
13 4 3 4 3 3 2 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 70
14 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 2 5 3 4 2 4 2 61
15 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 88
16 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 69
17 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 60
18 4 5 4 4 3 2 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 78
19 5 5 3 3 1 1 4 4 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 4 4 58
20 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 64
21 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 5 3 2 4 3 4 5 4 5 69
22 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 63
23 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
24 4 4 3 3 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 84
25 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 63
26 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 4 67
27 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 2 66
28 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 66
29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 76
30 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 67
31 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 68
32 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 64
130
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5 2 4 3 75
34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 63
35 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 70
36 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 69
37 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 74
39 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
40 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 62
41 3 3 4 4 3 4 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 73
Rata-rata = 67,97% ( minat sedang)
131
Lampiran 32
ANGKET AKHIR MINAT BELAJAR KELAS X MIA 7
no nomor pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nilai
1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 5 4 3 2 4 4 65
2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 58
3 3 2 3 4 4 3 3 5 4 3 3 1 5 5 5 5 5 5 4 5 77
4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 1 4 5 5 2 5 4 5 74
5 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 3 64
6 3 3 4 4 3 3 3 5 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 66
7 4 3 3 3 4 5 3 5 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 4 5 74
8 4 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 3 67
9 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 79
10 4 3 4 4 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 70
11 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 68
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 5 3 67
13 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 75
14 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 5 3 4 2 4 2 67
15 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 88
16 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 72
17 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 62
18 4 5 4 4 4 3 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 80
19 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 75
20 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 64
21 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 5 3 2 4 3 4 5 4 5 70
22 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 64
23 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
24 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 89
25 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 68
26 4 5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 4 70
27 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 2 67
28 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 66
29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 76
30 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 68
31 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 71
32 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 66
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5 2 4 3 75
34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 63
132
35 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 72
36 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 69
37 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 74
39 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
40 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 61
41 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 75
Rata – rata = 70,1% ( minat tinggi)
133
Lampiran 33
ANGKET AWAL MINAT BELAJAR KELAS EKSPERIMEN ( X MIA 6)
no nomor pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 62
2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 64
3 3 2 3 3 4 3 3 5 4 3 3 1 5 3 5 5 5 5 4 5 74
4 3 4 3 3 4 4 3 5 3 4 3 4 1 4 5 5 2 5 4 5 74
5 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 63
6 3 3 4 4 3 3 3 5 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 3 66
7 4 3 2 2 4 5 3 5 4 5 2 3 3 2 4 5 3 4 4 5 72
8 4 3 3 3 3 3 3 5 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 3 67
9 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 79
10 4 3 4 4 3 2 5 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 68
11 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 62
12 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 1 2 3 4 2 4 3 5 3 67
13 4 3 3 3 3 2 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 71
14 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 2 5 3 4 2 4 2 64
15 4 5 3 3 5 5 3 4 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4 4 83
16 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 5 72
17 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 62
18 4 5 3 3 3 2 2 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 76
19 5 5 4 4 1 1 4 4 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 5 5 62
20 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 63
21 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 5 3 2 4 3 4 5 4 5 69
22 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 63
23 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 67
24 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 86
25 3 3 3 3 4 4 4 5 4 4 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 65
26 4 5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 5 4 67
27 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 5 2 66
28 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 66
29 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 4 76
30 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 66
31 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 69
32 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 64
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 5 2 4 3 73
134
34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 63
35 4 3 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 72
36 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 69
37 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3 74
39 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 65
40 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 61
41 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 75
Rata-rata = 68,9% ( minat sedang)
135
Lampiran 34
ANGKET AKHIR MINAT BELAJAR KELAS EKSPERIMEN (X MIA 6)
no nomor pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 nilai
1 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79
3 4 4 4 4 3 2 5 5 4 3 3 1 5 5 5 5 5 5 4 5 81
4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 85
5 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 65
6 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 94
7 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77
8 5 3 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 5 4 3 5 3 4 3 72
9 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 5 5 3 2 4 4 64
10 3 3 4 4 3 1 4 4 3 3 2 2 3 3 5 2 4 4 4 4 65
11 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 74
12 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 75
13 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 88
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 84
15 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 90
16 4 3 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 79
17 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 70
18 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 93
19 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 69
20 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78
21 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 73
22 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 98
23 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 3 5 3 4 3 4 3 73
24 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 5 3 3 2 4 3 60
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 5 5 92
26 4 4 4 4 4 4 3 1 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 68
27 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 74
28 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 5 4 3 3 3 4 3 65
29 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 79
30 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 86
31 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 4 5 80
136
32 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 72
33 4 3 4 4 3 2 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 5 4 73
34 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 5 4 5 2 4 3 63
35 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 83
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 76
37 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 89
38 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 87
39 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 83
40 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 96
41 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 88
Rata-rata = 78,88% ( minat tinggi)
137
Lampiran 35
BAHAN AJAR ( HANDOUT) 1
Pada waktu siang hari kita sering merasa kepanasan dan saat itu kita mengatakan
suhu udara tinggi. Pada saat pagi hari atau malam hari kadang kita merasa
kedinginan dan kita mengatakan suhu rendah. Apakah suhu itu?
Apabila kita menyentuh air es tangan kita bisa merasakan dingin dan saat kita
menyentuh air panas tangan kita dapat merasakan panas. Dengan tangan kita
dapat merasakan panas atau dinginnya suatu benda, apakah tangan dapat
digunakan untuk mengukur suhu?
Dengan alat perasa kita hanya dapat membedakan suhu suatu benda secara
kualitatif. Akan tetapi di dalam fisika kita akan menyatakan panas, hangat, dingin
dan sebagainya secara eksak yaitu secara kuantitatif (dengan angka- angka).
Untuk menyatakan suhu suatu benda secara kuantitatif diperlukan alat ukur yang
disebut………………………………………………………………………………
…………
Ketika mengukur suhu menggunakan termometer, terdapat beberapa skala yang
digunakan yaitu:
1. Termometer skala Celcius pada skala ini memiliki titik didih air 100 C
dan titik beku 0 C.
2. Termometer skala……. ..….pada skala ini memiliki titik didih air 80 R
dan titik beku 0 R.
3. Termometer skala Fahrenheit pada skala ini memiliki titik didih air
………dan titik beku 32
4. Termometer skala Kelvin pada skala ini memiliki titik didih air …………
dan titik beku……………
SUHU
Suhu adalah
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
138
Bagaimana Perbandingan skala Celcius: skala Reamur : skala Fahrenheit :
skala Kelvin ?
1. Hubungan Skala Celcius dengan Skala Reamur
080
0
0100
0
RC tt
Contoh:
1. Diketahui : tC = 50o
2. Diketahui: tC = 20o
Ditanya : tR ? Ditanya : tR ?
Jawab : 080
0
0100
0
RC tt Jawab :
......
......
.......
......
080
0
0100
050
Rt
......
......
.......
......
80100
50 Rt
...
...
...
...
tR = 100
4000= 40
oR tR = 16
oR
2. Hubungan Skala Celcius dengan Skala Fahrenheit
32212
32
0100
0
FC tt
Contoh:
1. Diketahui: tC = 60o
2. Diketahui : tC = 50o
139
Ditanya : tF ? Ditanya : tF ?
Jawab : 32212
32
0100
0
FC tt Jawab :
......
......
......
......
32212
32
0100
060
Ft
......
......
......
......
180
32
100
60 Ft
......
100 tF – 3200 =10800 … - …=…..
100 tF = 14000 TF = 122o
TF = 140o
3. Hubungan Skala Celcius dengan Skala Kelvin
273373
273
0100
0
KC tt
Contoh:
1. Diketahui : tC = 50o
2. Diketahui : tC = 70o
Ditanya : tK ? Ditanya : tK ?
Jawab : 273373
273
0100
0
KC tt Jawab :
......
......
......
......
100
273
0100
050
Kt
......
......
......
......
100
273
100
50 Kt
......
100 tK – 27300 = 5000 … - …=…..
100 tK = 32300 tK = 343
tK = 323
4. Hubungan Skala Reamur dengan Skala Fahrenheit
32212
32
080
0
FR tt
Contoh:
1. Diketahui : tR = 40o 2. Diketahui : tR = 20
o
Ditanya : tF ? Ditanya : tF ?
140
Jawab : 32212
32
080
0
FR tt Jawab :
......
......
......
......
180
32
080
040
Ft
......
......
......
......
180
32
80
40 Ft
......
80 tF – 2560 = 7200 … - …=…..
80 tF = 9760 tF = 77
tF = 122
5. Hubungan Skala Reamur dengan Kelvin
273373
273
080
0
KR tt
Contoh :
1. Diketahui : 40o 2. Diketahui : 50
o
Ditanya : tK ? Ditanya : tK ?
Jawab : 273373
273
080
0
KR tt Jawab :
......
......
......
......
100
273
080
040
Kt
......
......
......
......
100
273
80
40 Kt
......
80 tK – 21840 = 4000 ……=…..
25840 = 80 tK tK = 335,5
tK =323
6. Hubungan Skala Fahrenheit dengan Skala Kelvin
273373
273
32212
32
KF tt
Contoh:
1. Diketahui : tF = 100o 2. Diketahui : tF = 70
o
Ditanya : tK ? Ditanya : tK ?
141
Jawab : 273373
273
32212
32
KF tt Jawab: ......
......
......
......
273373
273
32212
32100
Kt
......
......
......
......
100
273
180
68 Kt
......
180 tK – 49140 = 6800 … - …=…..
180 tK =55940 tK = 331,8
tK = 310,7
7. Ari membuat thermometer yang diberi nama skala A. Termometer
yang dibuat Ari mempunyai titik didih 75 oC dan titik beku 0
oC.
Bagaimana hubungan skala A dengan skala Celcius?
Jawab:
Hubungan skala A dengan skala Celcius:
0100
0
075
0
CA tt
Contoh:
1. Diketahui : tA = 50oC 2. Diketahui : tA = 40
oC
Ditanya : tC ? Ditanya : tC ?
Jawab : Jawab :
0100
0
075
0
CA tt
......
......
......
......
0100
0
075
050
Ct
......
......
......
......
10075
50 Ct .....
....
....
...
75 tC = 5000 ……. = ……
tC = 66,67oC tC = 53,33
oC
142
Perhatikan kabel telepon pada musim dingin dan musim panas atau pada
saat siang hari dan malam hari. Pada musim dingin atau di malam hari kabel
terlihat kencang dan pada musim panas atau di siang hari kabel terlihat kendor.
Air yang mendidih kadang akan tumpah dari wadahnya jika terus dipanasi.
Beberapa peristiwa tersebut merupakan contoh dari pemuaian. Apakah pemuaian
itu?
Pemuaian yaitu
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
PEMUAIAN
143
Contoh lain dari pemuaian yaitu:
1. ………………………………………………………………………………
………………
2. ………………………………………………………………………………
………………
3. ………………………………………………………………………………
………………
Pemuaian dapat dialami oleh zat padat, zat cair dan zat gas. Pada kali ini yang
akan dibahas yaitu pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair.
A. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian zat padat di kelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. ………………………………………………………………………………
…………….
2. ………………………………………………………………………………
………………
3. ………………………………………………………………………………
………………
1. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang
sebagai satu dimensi (berbentuk garis). Percobaan yang telah membahas
tentang pemuaian panjang zat padat adalah percobaan Musschenbroek,
dimana dari hasil percobaannya disimpulkan bahwa pertambahan panjang, zat
padat yang dipanasi sebanding dengan panjang mula – mula, kenaikan suhu
dan tergantung pada jenis zat padat.
Berdasarkan hasil percobaaan Musschenbroek diperoleh data sebagai berikut:
1.
Nama Bahan Panjang Mula -
Mula
Kenaikan Suhu Pertambahan
Panjang
Besi 1000 mm C100 1,2 mm
Besi 2000 mm C100 2,4 mm
Besi 3000 mm C100 3,6 mm
144
Kesimpulan:
…………….(L)…………………………. ( 0L )
2.
Nama Bahan Panjang Mula -
Mula
Kenaikan Suhu Pertambahan Panjang
Besi 2000 mm C100 2,4 mm
Besi 2000 mm C150 3,6 mm
Besi 2000 mm C200 4,8 mm
Kesimpulan:
…………………… sebanding dengan ……………
3.
Nama Bahan Panjang Mula -
Mula
Kenaikan Suhu Pertambahan
Panjang
Besi 1000 mm C100 1,2 mm
Emas 1000 mm C100 1,4 mm
Tembaga 1000 mm C100 1,7 mm
Kesimpulan:
Pertambahan panjang………… jenis bahan (koefisien muai panjang( ).
Dari data – data percobaan yang diperoleh di atas maka:
L = ……………………………
dengan:
L = perubahan panjang ( m )
0L =………………………..( m )
T =………………………..( )
= koefisien muai panjang (…..)
Contoh soal:
a. Besi mempunyai panjang mula-mula 50 cm. Ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 100 oC, besi mengalami pertambahan panjang sebesar 0,06
cm. Berapakah pertambahan panjang besi yang mempunyai panjang mula-
mula 100 cm dan dipanaskan dengan kenaikan suhu 100 oC ?
b. Besi mempunyai panjang mula-mula 200 cm. Ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50 oC, besi mengalami pertambahan panjang 0,12 cm.
145
Berapakah pertambahan panjang besi jika dipanaskan dengan kenaikan
suhu 100 oC ?
c. Sebatang besi yang panjangnya 80 cm, jika dipanaskan dengan kenaikan
suhu 500C ternyata bertambah panjang 5 mm, maka berapa pertambahan
panjang besi tersebut jika panjangnya 50 cm dipanaskan dengan kenaikan
suhu 60oC?
2. Pemuaian Luas
Jika zat padat tersebut mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar)
kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarnya mengalami
pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut mengalami
pemuaian. Koefisien pada pemuaian luas ini disebut dengan koefisien
muai luas yang diberi lambang
Analog dengan pemuaian panjang, maka:
A ………..
dengan:
0A ……………………(…)
A …………………...(…)
T …………………...(…)
= koefisien muai luas (…)
Berdasarkan penurunan persamaan pemuaian luas, diperoleh nilai = 2
Contoh soal:
a. Pelat besi mempunyai luas mula-mula 10 cm2. Ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 100oC pelat besi mengalami pertambahan panjang sebesar
0,012 cm2. Berapakah pertambahan luas pelat besi dengan kenaikan suhu
yang sama jika luas mula-mula 20 cm2 ?
b. Pelat besi mempunyai luas mula-mula 5 cm2. Ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 40 oC, pelat besi mengalami pertambahan luas sebesar
146
0,0024 cm2. Apabila dipanaskan dengan kenaikan suhu 80
oC, berapakah
pertambahan luas pelat besi tersebut?
c. Pelat besi mempunyai luas mula-mula 20 cm2, ketika dipanaskan dengan
kenaikan suhu 75oC ternyata bertambah luas 3 mm, maka berapa
pertambahan luas jika luas mula-mula 30 cm2 dipanaskan dengan kenaikan
suhu 90oC?
3. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami
pemuaian volum.koefisien pemuaian pada pemuaian volum ini disebut dengan
koefisien muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang
Analog dengan persamaan pemuaian panjang dan pemuaian luas maka:
V …….
dengan:
0V …………………..……(…)
V ………………….…...(…)
T ……………………....(…)
= koefisien muai volume(…)
= 3
Contoh soal:
a. Sebuah tangki berisi alkohol 1000 cm3 pada suhu 0
oC. Jika dipanaskan
sampai 80oC pada tekanan tetap, ternyata mengalami pertambahan
volume sebesar 96 cm3. Berapakah pertambahan volume apabila kenaikan
suhu sama tetapi volume mula-mula 2000 cm3 ?
b. Sebuah tangki berisi alkohol 500 cm3 dipanaskan dengan kenaikan suhu
50 oC. Ternyata mengalami pertambahan volume sebesar 30 cm
3. Jika
dipanaskan dengan kenaikan suhu 100 oC, berapakah pertambahan
volumnya?
147
c. Sebuah tangki berisi alkohol 300 cm3. Jika dipanaskan dengan kenaikan
suhu 60oC ternyata bertambah volumenya 15 cm
3, maka berapa
pertambahan volumenya apabila volume mula-mula 200 cm3 dipanaskan
dengan kenaikan suhu 40oC?
B. Pemuaian Zat Cair
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pada
umumnya setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan
dari 0oC sampai 4
oC, menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut
anomali air. Di bawah ini grafik anomali air ;
Vt
Vo
Suhu o C
0 4
Keterangan:
Pada suhu 4oC diperoleh:
c. Volum air terkecil
d. Massa jenis air terbesar
Pada zat cair yang mengalami pemuaian hanya pemuaian volume.
Berdasarkan analog pemuaian panjang maka ;
V …….
dengan:
0V ……………………(…)
V …………………...(…)
T …………………...(…)
= koefisien muai volume(…)
= 3
Contoh soal:
a. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 200 cm3. Jika dipanaskan
dengan kenaikan suhu 30oC, ternyata mengalami pertambahan volume
sebesar 0,054 cm3. Berapakah pertambahan volumnya dengan
kenaikan suhu yang sama jika volume mula-mula 400 cm3?
148
b. Volume tabung kaca mula-mula berisi air 400 cm3 dipanaskan dengan
kenaikan suhu 50oC ternyata mengalami pertambahan volume 0,04
cm3. Berapakah pertambahan volume jika volume tabung tersebut
mempunyai volume mula-mula 300 cm3 dan dipanaskan dengan
kenaikan suhu 60oC?
149
Lampiran 36
BAHAN AJAR (HANDOUT) 2
Sendok yang digunakan untuk menyeduh kopi panas, akan terasa hangat. Apakah
sebenarnya yang berpindah dari kopi panas ke sendok? Sesuatu yang berpindah
tersebut merupakan energi/ kalor.
Kalor
adalah………………………………………………………………………….........
......…………………………………………………………………………………
…….
Pengaruh Kalor Terhadap Suhu Benda
Semakin lama pemanasan maka semakin banyak pula kalor yang diterima.
Dengan asumsi bahwa tidak ada kalor yang dilepas.
Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:
1.
Kesimpulan:
Semakin lama waktu pemanasan maka semakin………….. suhunya,
sehingga kalor yang diterima semakin besar.
Massa Waktu Suhu Perubahan Suhu
370 gram 0 menit 30 C
370 gram 2 menit 50 C
370 gram 4 menit 70 C
370 gram 6 menit 90 C
KALOR
150
2.
Kesimpulan :
Semakin banyak massanya dengan lama pemanasan yang sama,
suhunya………
3.
Jenis zat Massa Suhu awal Suhu akhir Perubahan suhu
Air 100 gram 30 C 70 C
Minyak goreng 100 gram 32 C 90 C
Kesimpulan:
Perubahan suhu pada air lebih…….. daripada perubahan suhu pada minyak
goreng, sehingga …………… juga berpengaruh pada suhu.
Massa air Waktu Suhu Awal Suhu Akhir Perubahan
Suhu
90 gram 2 menit 30 C 90 C
185 gram 2 menit 30 C 70 C
370 gram 2 menit 30 C 50 C
151
Semakin besar massa, kalor jenis zat dan perubahan suhu, maka semakin besar
kalor yang diterima, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor
yang diserap oleh suatu benda adalah:
1. Massa zat (…..)
2. ……………………..(…..)
3. Kalor jenis zat (….)
Atau Q =…………………………….
dengan:
m massa zat ( kg )
T …………………….( C )
c kalor jenis zat ( )
Q ……………………...(… )
Contoh soal
1. Berapakah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 0,5 kg zat cair
dari 28oC menajdi 48
oC? Jika kalor jenis zat cair 4000 Jkg
-1K
-1.
Jawab:
Diketahui : m = 0,5 kg
T1= 28oC = 301 K
T2= 48oC = 321 K
20 K
c = 4000 Jkg-1
K-1
Ditanya : Q?
Jawab : Q = ……..
=………
= 40000 J
Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor dapat diberikan kepada benda atau diambil darinya. Kalor dapat diberikan
pada suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai salah satu dampak
adalah………………………
Kalor dapat diambil dari suatu benda dengan cara pendinginan dan sebagai salah
satu dampaknya adalah
……………………………………………………………………
152
Jadi salah satu dampak dari pemberian atau pengurangan kalor
adalah…………………...
Untuk membedakan zat-zat dalam hubungannya dengan pengaruh kalor pada zat-
zat itu digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang c
Kalor jenis zat
didefinisikan………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………
Dari persamaaan di atas maka kalor jenis zat dapat dituliskan dengan persamaan
berikut:
c
dengan:
m ………………………(…)
T …………………….(…)
Q ……………………...(…)
c ………………………(…)
Tabel kalor jenis beberapa zat dalam J/Kg.K
Zat Kalor jenis Zat Kalor jenis
Air 4180 Kuningan 376
Air laut 3900 Raksa 140
Alumunium 903 Seng 388
Besi 450 Spiritus 240
Es 2060 Tembaga 385
Kaca 670 Timbal 130
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk
mengubah suhu benda sebesar satu satuan suhu.
Dari pengertian diatas maka kapasitas kalor dapat dinyatakan dengan persamaan:
C
Dari persamaan TcmQ .. dan TCQ .
Maka diperoleh :
.........xC
dengan:
m ………………………(…)
T …………………….(…)
Q ……………………...(…)
c ………………………(…)
153
C = Kapasitas kalor (joule/ C )
Contoh soal:
1. Jika kalor sebesar 80.000 joule diberikan pada sebuah benda,
menyebabkan suhu benda naik 100oC. Tentukan besarnya kapasitas kalor
benda tersebut!
Jawab:
Diketahui : Q = ……
T 10 K
Ditanya : C ?
Jawab :
a. Kapasitas kalor
TCQ .
C
C = 800 joule/oC
154
Lampiran 37
ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Angket ini bertujuan untuk mengetahui minat belajar Fisika siswa SMA Negeri 1
Purwodadi kelas X.
A. Petunjuk :
1. Perhatikan dan cermati setiap pernyataan sebelum memilih jawaban.
2. Pilihlah satu jawaban yang benar – benar cocok atau sesuai dengan kondisi
yang anda alami. Beri tanda (√) pada pilihan jawaban yang anda pilih.
3. Gunakan kejujuran anda dan jangan terpengaruh oleh jawaban teman.
4. Jawaban tidak mempengaruhi nilai anda.
B. Keterangan Skor
Pernyataan positif Pernyataan Negatif
STS : sangat tidak setuju (skor 1) STS : sangat tidak setuju (skor 5)
TS : tidak setuju (skor 2) TS : tidak setuju (skor 4)
KS : kurang setuju (skor 3) KS : kurang setuju (skor 3)
S : setuju (skor 4) S : setuju (skor 2)
SS : sangat setuju (skor 5) SS : sangat setuju (skor 1)
Nama :
Kelas/no. absen :
ANGKET BELAJAR FISIKA SISWA SMA
155
No Pernyataan Pilihan Jawaban
STS TS KS S SS
1. Saya merasa senang saat belajar fisika
2. Saya tidak senang saat belajar fisika
3. Saya memperhatikanpelajaran dengan
baik saat kegiatan pembelajaran fisika
berlangsung
4. Saya memperhatikanpelajaran dengan
baik saat kegiatan pembelajaran fisika
berlangsung
5. Saya merasa puas dengan apa yang saya
peroleh dari pembelajaran ini
6. Saya merasa tidak puas dengan apa
yang saya peroleh dari pembelajaran ini
7. Saya selalu mencatat materi yang
disampaikan oleh guru
8. Saya tidak mencatat materi yang
disampaikan oleh guru
9. Rasa ingin tahu saya sering kali tergerak
oleh pertanyaan yang dikemukakan dan
masalah yang diberikan guru pada
materi pembelajaran fisika
10. Rasa ingin tahu saya tidak tergerak oleh
pertanyaan yang dikemukakan dan
masalah yang diberikan guru pada
materi pembelajaran fisika
11. Saya belajar materi fisika di rumah
sebelum materi tersebut diberikan
12. Saya tidak belajar materi fisika di
rumah sebelum materi tersebut
156
diberikan
13. Model pembelajaran yang diberikan
guru menarik
14. Model pembelajaran yang diberikan
guru tidak menarik
15. Saya mencari solusi di internet apabila
di buku tidak ada
16. Saya tidak mencari solusi di internet
apabila di buku tidak ada
17. Model pembelajaran yang diterapkan
guru membuat saya lebih paham dengan
materi yang diberikan.
18. Model pembelajaran yang diterapkan
guru membuat saya tidak paham dengan
materi yang diberikan.
19. Saya selalu berusaha untuk
menyelesaikan soal yang diberikan guru
20. Saya tidak berusaha untuk
menyelesaikan soal yang diberikan
guru.
157
Lampiran 38
SURAT KEPUTUSAN
158
Lampiran 39
SURAT IJIN OBSERVASI
159
Lampiran 40
SURAT IJIN PENELITIAN
160
Lampiran 41
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
161
Lampiran 42
GAMBAR
Uji coba soal
Pretest kelas kontrol
Pretest kelas eksperimen
162
Pembelajaran kelas kontrol
Pembelajaran kelas eksperimen
Post test kelas kontrol Post test kelas eksperimen