KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

17
1 KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA NUSANTARA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: MARGONO A 310 130 041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Transcript of KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...

Page 1: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

1

KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA NUSANTARA DAN

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

MARGONO

A 310 130 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

2

i

Page 3: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

3

ii

Page 4: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

4

iii

Page 5: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

1

KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA NUSANTARA DAN

STARTEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan leksikon penanda kecerdasan

ekologis dalam peribahasa nusantara, (2) Mendeskripsikan dan menyebutkan muatan

kecerdasan ekologi dan nilai karakter peribahasa nusantara, dan (3) Memberikan

rekomendasi strategi pembelajaran berbasis kecerdasan ekologi bernilai karakter

pembelajaran bahasa Indonesia. Kajian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data berupa

leksikon penanda kecerdasan ekologi. Data bersumber dari bahasa tulis dan

dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik catat. Analisis data

memanfaatkan metode padan referensial dan padan pragmatik. Hasil penelitian ini

adalah (1) Bentuk satuan lingual kecerdasan ekologi dideskripsikan melalui leksikon

yang digunakan dalam peribahasa nusantara. Leksikon yang digunakan yaitu

leksikon hewan, leksikon tumbuhan, dan leksikon ekosistem, (2) Muatan kecerdasan

ekologi dideskripsikan melalui penanda kecerdasan ekologi. Penanda kecerdasan

ekologi direalisasikan dalam deskripsi perilaku hewan, bentuk hewan dan tumbuhan,

karakteristik hewan dan tumbuhan, karakteristik ekosistem yang metaforis dengan

kehidupan manusia, (3) Strategi pembelajaran berbasis kecerdasan ekologi

diimplementasikan dalam memproduksi teks pantun yang mengandung kecerdasan

ekologi dan nilai karakter.

Kata Kunci: Kecerdasan ekologi, Peribahasa Nusantara, Strategi pembelajaran

Abstract

This study aims to (1) Describe the linguistic unit of the Native-speaking proverbs

based on the ecological intelligence of character value, (2) Describe and mention the

content of ecological intelligence and the value of the maxim characters of the

archipelago, and (3) Create an ecological intelligence-based learning strategy worth

of Indonesian language learning character. This study is descriptive qualitative. Data

is a lexicon of ecological intelligence markers. Data sourced from written language

and collected using the method refer to the technique of note. Data analysis utilizes

referential and pragmatic reference pad methods. The results of this study are (1)

Lingual unit form of ecological intelligence described by lexicon used in the proverb of the archipelago. The lexicon used is animal lexicons, plant lexicons, and

ecosystem lexicons, (2) The charge of ecological intelligence is described by the

markers of ecological intelligence. The sign of ecological intelligence are realized in

the description of animal behavior, animal and plant forms, animal and plant

characteristics, metaphorical ecosystem characteristics with human life, (3) Ecology

intelligence-based learning strategies implemented in producing pantun texts

containing ecological intelligence and character values.

Keyword: Ecollogical Inteligence, Proveb, Learning Strategies.

Page 6: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

2

1. PENDAHULUAN

Peribahasa memiliki elemen bentuk sebagai representasi estetika. Elemen

bentuk peribahasa direalisasikan dalam bentuk pepatah, pameo, dan

perumpamaan. Susunan kata dan kalimat dalam peribahasa menunjukkan

keajegan dengan pola (a) empat kata: dua-dua, (b) enam kata: tiga-tiga, (c)

delapan kata: empat-empat, dan (d) kalimat dengan tiga klausa (Adhani,

2016:97). Susunan kata dan kalimat dalam peribahasa menunjukan konstruksi

peribahasa.

Dibutuhkan kecerdasan untuk menghasilkan peribahasa. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan Amstrong (2014:14) kecerdasan sebagai kemampuan

yang dibawa untuk menanggung dua fokus utama yaitu: penyelesaian masalah,

dan penciptaan produk-produk budaya yang signifikan. Peribahasa adalah salah

satu produk budaya yang signifikan. Kecerdasan yang digunakan dalam

menghasilkan peribahasa adalah kecerdasan komplek atau kecerdasan majemuk.

Salah satu kecerdasan yang digunakan dalam menghasilkan peribahasa adalah

kecerdasan ekologi. Kecerdasan ekologi dalam peribahasa nusantara adalah

kecerdasan yang kompleks, melibatkan kecerdasan naturalis dan kecerdasan

linguistik.

Peribahasa nusantara dihasilkan oleh proses aktualisasi diri pada

lingkungan. Manusia yang mampu mengambil hikmah atau mengaktualisasikan

diri pada lingkungan disebut sebagai manusia cerdas. Muhaimin (2015:4)

mendefinisikan manusia yang cerdas adalah manusia yang memahami konteks

diri dan ruangnya, melakukan adaptasi sebagai proses sepanjang hayat,

menjadikan ruang tempat berpijak sekaligus cermin diri, berperilaku yang selaras

dengan berbagai dinamika kehidupan yang kompleks dan tidak terbatas.

Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan

penting untuk dilakukan. Ekologi dan peribahasa merupakan identitas

kebangsaan. Leksikon yang digunakan dalam peribahasa mengambarkan

masyarakat tutur pemproduksi bahasa tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian

kajian ekolinguistik oleh Suktiningsih (2016:139) judulnya Leksikon Fauna

Masyarakat Sunda: Kajian Ekolinguistik. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

Page 7: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

3

penggunaan leksikon fauna oleh masyarakat Sunda menunjukkan kedekatan

hubungan alam dengan masyarakat sunda. Peribahasa nusantara perlu digali

secara mendalam leksikon yang digunakan dalam peribahasa pada masing-

masing daerah.

Peribahasa juga mengandung leksikon ekologi yang berupa fauna. Hal ini

relevan dengan penelitian Rashid (2012:33) menyatakan bahwa hewan yang

umum digunakan dalam ekspresi figuratif bahasa Melayu dan Arab, seperti

peribahasa dan idiom adalah hewan peternatakan seperti sapi, kuda, keledai, dan

kambing. Bentuk hewan, karakteristik, dan / atau perilaku hewan peternakan

tersebut digunakan sebagai metafora untuk menyampaikan makna tertentu.

Sementara, peribahasa nusantara tidak hanya mengunakan leksikon fauna. Layak

digali pengunaan leksikon yang lain yang terdapat dalam peribahasa nusantara.

Peribahasa salah satu media dalam pembentukan karakter. Hal ini telah

dibuktikan oleh Kamsinah (2013:53) melalui penelitian tentang “Pemberdayaan

Bahasa dalam Pembentukan Karakter”. Kamsinah melakukan penelitian pada

bahasa Bugis. Terdapat nilai-nilai yang membentuk karakter dalam bahasa Bugis

yakni nilai kecerdasan, nilai kejujuran, nilai kejujuran, nilai keteguhan, dan nilai

keberanian. Peribahasa nusantara memiliki nilai-nilai karakter identitas

kebangsaan. Layak untuk digali dan dikaji lebih mendalam nilai karakter yang

terkandung di dalamnya.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan satuan lingual

peribahasa nusantara berbasis kecerdasan ekologi bernilai karakter, (2)

Mendeskripsikan dan menyebutkan muatan kecerdasan ekologi dan nilai karakter

peribahasa nusantara, dan (3) Membuat strategi pembelajaran berbasis

kecerdasan ekologi bernilai karakter pembelajaran bahasa Indonesia. Kajian ini

bersifat deskriptif kualitatif.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi yang dimaksudkan untuk

mendeskripsikan kecerdasan ekologi dalam peribahasa nusantara. Deskriptif

yang dimaksud adalah deskriptif kualitatif. Maksudnya, pelaksanaan penelitian

Page 8: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

4

mulai dari pengumpulan data sampai penyajian data berwujud satuan lingual

bukan angka-angka. Data berupa leksikon penanda kecerdasan ekologi. Data

bersumber dari bahasa tulis, berupa pustaka Peribahasa Nusantara Mata Air

Kearifan Bangsa karya Iman Budhi Santoso yang diterbitkan tahun 2016. Data

dikumpulkan melalui metode simak dengan teknik catat. Keabsahan data

menggunakan trianggulasi teori. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2007:330).

Sesuatu yang lain dalam hal ini adalah teori. Data dianalisis mengunakan metode

padan dengan teknik lanjutan referensial. Metode padan digunakan untuk

mengetahui satuan lingual yang mengandung kecerdasan ekologi. Selanjutnya,

metode yang digunakan untuk analisis mengunakan metode padan pragmatik.

Metode padan dengan teknik pragmatik dimaksudkan untuk mengetahui maksud

yang terkandung di dalam peribahasa guna mendeskripsikan penanda kecerdasan

ekologi bangsa Indonesia dalam peribahasa nusantara.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Wujud Satuan Lingual Kecerdasan Ekologi

Peribahasa Nusantara dalam PNMAKB mengandung kecerdasan ekologi.

Bentuk satuan lingual kecerdasan ekologi dideskripsikan melalui leksikon yang

digunakan dalam peribahasa nusantara. Leksikon kecerdasan ekologi yang

digunakan dalam PNMAKB yaitu leksikon hewan, leksikon tumbuhan, dan

leksikon ekosistem. Leksikon hewan yang digunakan dalam PNMAKB adalah

(a) Leksikon hewan buas atau hewan yang hidup di hutan, (b) Leksikon hewan

yang dipelihara oleh manusia, (c) Leksikon hewan serangga, dan (d) Leksikon

hewan yang hidup di air. Leksikon tumbuhan yang digunakan yaitu leksikon

padi, ubi-ubian, kacang, dan pisang. Berikut bentuk leksikon tumbuhan

pertanian. Leksikon ekosistem yang digunakan yaitu leksikon ekosistem darat

dan ekosistem perairan tawar

Leksikon hewan buas atau hewan yang hidup di hutan yang sering

digunakan dalam peribahasa nusantara yaini kera, harimau, gajah, burung

maleo, burung enggang, buaya, dan badak. Hewan buas atau hidup di hutan yang

Page 9: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

5

digunakan dalam peribahasa nusantara tersebut ada di hutan Indonesia. Ada

beberapa hewan endemik seperti burung enggang yang hidup di kalimantan yang

digunakan dalam peribahasa nusantara. Leksikon hewan yang hidup di hutan

yang sering digunakan dalam peribahasa nusantara yaitu leksikon kera.

Leksikon hewan peliharaan yang sering digunakan dalam peribahasa

nusantara yakni kambing, kerbau, dan unggas (ayam, itik, dan burung). Hewan

peliharaan yang digunakan dalam peribahasa nusantara adalah hewan yang

dipelihara oleh bangsa Indonesia. Penanda kecerdasan ekologi dalam

penggunaan leksikon hewan peliharaan adalah merealisasikan perilaku, bentuk,

dan karakteristik hewan peliharaan ke dalam peribahasa. Leksikon hewan

peliharaan yang sering digunakan dalam peribahasa nusantara yaini leksikon

ayam.

Leksikon hewan serangga yang digunakan dalam peribahasa nusantara yaitu

semut, lalat, tungau, kumbang, dan lebah. Leksikon hewan serangga yang sering

digunakan dalam peribahasa nusantara yaitu semut.

3.1.1 Penggunaan leksikon hewan dalam peribahasa nusantara

Peribahasa Banjar

Makan kada baanca kaya warik tajun ka kacang

Makan Tidak Bertatakrama Seperti Kera Melompat ke Kacang.

(Santosa, PNMAKB, 2016:3)

Peribahasa Banjar di atas memberikan pesan khususnya kepada anak-anak

dan remaja. Amanat untuk mematuhi aturan-aturan yang sudah melembaga di

masyarakat tempat dia berada. Sesuai konteks pada peribahasa Banjar di atas

aturan yang harus dipatuhi yaitu adab makan atau tata krama saat makan. Kera

merupakan pemencar buah yang penting. Kera termasuk ke dalam jenis primata.

Banyak pemakan buah dapat dianggap baik sebagai pemencar biji maupun

pemakan biji (Mackinnon, 2000:211). Kacang termasuk biji-bijian. Seekor

binatang merupakan pemakan biji, jika binatang itu menghancurkan biji atau

memakan buah sebelum masak. Leksikon ekologi yang digunakan pada

peribahasa di atas yaitu kera melompat ke kacang. Kera memiliki makanan

kesukaan yaitu kacang. Kera digambarkan sebagai seseorang yang tidak

Page 10: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

6

bertatakrama. Penanda bentuk ekologi yang digunakan adalah referen sifat dan

tindakan atau perilaku. Muatan kecerdasan ekologi memahami sifat dan tindakan

atau perilaku hewan yang dimetaforkan sebagai perilaku manusia yang tidak

bertatakrama.

Berdasarkan maksud pesan yang terkandung dalam peribahasa nilai karakter

dalam pusat kurikulum yang terdapat dalam peribahasa tersebut adalah karakter

disiplin. Karakter disiplin mematuhi aturan-aturan yang sudah melembaga di

masyarakat. Aturan yang dimaksud khususnya tata karma ketika makan.

3.1.2 Wujud leksikon tumbuhan

Peribahasa Sikka

Pare wulir benu Wekuk

Bulir padi kian penuh kian merunduk

(Santosa, PNMAKB, 2016:92)

Maksud peribahasa Sikka di atas adalah manusia yang kaya pengetahuan

dan pengalaman kebanyakan malah merunduk (merendah) dan tidak sombong.

Perbuatan manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman selalu

dipikirkan dengan masak-masak. Tanaman padi yang kian berisi akan merunduk.

Tanaman padi yang sudah merunduk dan menguning menandakan bahwa

tanaman tersebut siap untuk dipanen. Padi sering digunakan untuk

memetaforkan tabiat manusia berkenaan dengan sikap rendah hati. Kecerdasan

ekologi yang terdapat pada peribahasa Sikka di atas adalah memperhatikan

tumbuh kembang tanaman padi yang dimetaforkan sebagai tabiat manusia.

3.3.3 Wujud Leksikon Ekosistem

Peribahasa Jawa

Kaya Kali ilang kedhunge, pasar ilang kumandhange

Seperti sungai yang kehilangan lubuk (kedalaman) dan pasar kehilangan

riuhnya.

(Santosa, PNMAKB, 2016:10)

Maksud peribahasa Jawa di atas adalah sesuatu hal yang kehilangan

identitas atau karakternya. Jika dikontekskan pada kehidupan manusia ialah

seseorang yang kehilangan kesejatiannya atau kewibawaannya. Dasar sungai

dapat terbentuk melalui proses vulkanik. Aliran lahar membentuk celah yang

Page 11: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

7

tidak beraturan yang merupakan asal terbentuknya dasar sungai. Proses glacial

dapat juga menghasilkan celah dan lembah yang merupakan asal terbentuknya

sungai. Celah-celah ini kemudian menjadi dalam dan lebar karena adanya proses

erosi. Terdapat tiga tipe sungai yaitu sungai permanen, sungai intermittent, dan

interrupted (Soegianto, 2010:6).

Sungai permanen kehilangan kedalamannya karena adanya pendangkalan

akibat dari sampah, lumpur, dan limbah lainnya. Sungai intermittent kehilangan

lubuknya karena sungai ini adalah sungai musiman sehingga mendapat air saat

musim hujan. Muatan kecerdasan ekologi yang terdapat dalam peribahasa Jawa

di atas adalah memetaforkan karakteristik ekologi air tawar.

3.2 Muatan Kecerdasan Ekologi dalam Peribahasa Nusantara

Muatan kecerdasan ekologi dalam peribahasa nusantara yaitu

mendeskripsikan perilaku hewan yang metaforis dengan perilaku manusia.

Mendeskripsikan karakteristik hewan yang metaforis. Mendeskripsikan habitat

hewan yang metaforis. Mendeskripsikan anatomi hewan yang metaforis.

Mendeskripsikan perbedaan bentuk (anatomi) dan perilaku hewan.

Mendeskripsikan perkembangbiakan unggas. Mendeskripsikan perilaku hewan

menyimpang yang metaforis. Mendeskripsikan pelestariaan ekologi air tawar.

Mendeskripsikan karakteristik tanaman padi yang metaforis. Mendeskripsikan

manfaat tanaman padi bagi kehidupan. Mendeskripsikan salah satu komponen

rantai makanan yang metaforis. Mendeskripsikan ekologi persawahan yang

metaforis. Mendeskripsikan karakteristik tanaman bertunas yang metaforis.

Mendeskripsikan karakteristik ekologi air tawar. Mendeskripsikan Pelestarian

Hutan.

Berikut tabel muatan kecerdasan ekologi dalam peribahasa nusantara

Tabel 1 Bentuk Leksikon Hewan Buas dan Muatan Kecerdasan Ekologi

No Asal Peribahasa

Bentuk Satuan

Lingual

(Leksikon)

Terjemahan

Muatan

Kecerdasan

Ekologi

1 Banjar/Kalimantan

Selatan

Warik tajun ka

kacang

Seperti kera

melompat ke

kacang

Mendeskripsikan

perilaku hewan

yang metaforis

dengan perilaku

manusia

Page 12: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

8

2 Riau Gajah mati

meninggalkan

gading, harimau

mati meningalkan

saang

Gajah mati

meninggalkan

gading,

harimau mati

meninggalkan

belang

Mendeskripsikan

karakteristik

hewan yang

metaforis

3 Nangroe Aceh

Darussalam

Hak buya di

dalam krueng

Hak buaya di

dalam sungai

Mendeskripsikan

habitat hewan

yang metaforis

5 Jawa beragane gajahe,

masih ada muluka

Betapapun

kurusnya

gajah masih

ada lemaknya

Mendeskripsikan

anatomi hewan

yang metaforis

Tabel 2 Bentuk Leksikon Hewan Peliharaan dan Muatan Kecerdasan ekologi

No Asal

Peribahasa

Bentuk Satuan

Lingual (Leksikon)

dalam Bahasa

Daerah

Terjemahan

Bahasa

Indonesia

Muatan

Kecerdasan

Ekologi

1 Bolaang

Mongondow/

Sulawesi Utara

Tumon Bembe Bo

Tumon Karembaan

Berlagak

kambing dan

berlagak

kerbau

Mendeskripsik

an perbedaan

bentuk

(anatomi) dan

perilaku hewan

2 Banjar/Kaliman

atan

Selatan

Turun hayam, naik

hayam

Pergi ketika

ayam turun

dari kandang,

Pulang ketika

ayam naik ke

kandang

Mendeskripsik

an perilaku

hewan unggas

yang metaforis

3 Jawa Endhog

sapetarangan

Telur dari satu

induk setelah

menetas tidak

ada yang sama

Mendeskripsik

an

perkembangbia

kan unggas

4 Jawa Kebo nyusu gudel

Kerbau

menyusu pada

anaknya

Mendeskripsik

an perilaku

hewan

menyimpang

yang metaforis

5 Kaili/Sulawesi

Tengah

Nemu agag montalu

mpo titi

Jangan Cuma

bertelur seperti

itik

Mendeskripsik

an perilaku dan

karakteristik

unggas

Page 13: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

9

Tabel 3 Leksikon Hewan Serangga dan Muatan Kecerdasan Ekologi

No Asal

Peribahasa

Bentuk Satuan

Lingual (Leksikon)

Terjemahan

Bahasa

Indonesia

Muatan

Kecerdasan

Ekologi

1 Dayak Ngaju/

Kalimantan

Tengah

Matei Batik awi taluh

manis

Mati Semut

Karena Manisan

Mendeskripsika

n perilaku

hewan serangga

yang metaforis

2 Betawi Kalau mau same-

same semut aje bisa

mindain gunung

Kalau mau

bekerjasama

semut saja bisa

memindahkan

gunung

Mendeskripsika

n karakteristik

dan perilaku

hewan serangga

yang metafori

3 Mbojo/Nusa

Tenggara Barat

Wara Gola Wara

Kanggia

Ada gula ada semut

Ada gula ada

semut

Mendeskripsik

an karakteristik

hewan

serangga yang

metaforis

Tabel 4 Bentuk Leksikon Hewan Ekologi dan Muatan Kecerdasan Ekologi.

No Asal

Peribahasa

Bentuk Satuan

Lingual (Leksikon)

Terjemahan Muatan Kecerdasan

Ekologi

1 Lampung jaohne iwa

ngakhantau

Jauh ikan

berenang

Mendeskripsikan perilaku,

karakteristik hewan

ekologi air tawar

2 Dayak

Kendayan/

Kalimantan

Barat

Amenuba ikatan

salubuk

Jangan

menuba

ikan

salubuk

Mendeskripsikan

pelestariaan ekologi air

tawar

3 Flores/Nusa

Tenggara

Timur

lo ane lo nuntun ga

aten

Mana ada

ikan hiu

ingin

makan

hatinya

sendiri

Mendeskripsikan perilaku

hewan ekologi air laut

yang metaforis

4 Dayak Ngaju/

Kalimanatan

Tengah

Penyu nan teluh

beribu-ribu jatun

ijeje,

Penyu

bertelur

beribu-ribu

tidak ada

yang tahu

Mendeskripsikan

perkembangbiakan hewan

ekologi air yang metaforis

Page 14: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

10

Tabel 5 Bentuk Leksikon Tanaman dan Muatan Kecerdasan Ekologi

No Asal Peribahasa Bentuk Satuan

Lingual (Leksikon)

Terjemahan

Bahasa

Indonesia

Muatan

Kecerdasan

Ekologi

1 Sasak/Nusa

Tengara Barat

Bebaris maraq

dowong (lama q)

yan bebanjar

maraq pare pade

Berbaris

bagaikan bibit

yang ditanam,

berbaris

bagaikan

susunan padi

yang terikat

Mendeskripsikan

Karakteristik

Tanaman Padi

yang Metaforis

2 Minangkabau/

Sumatera Barat

Bumi sanang padi

menjadi

Bumi senang

padi menjadi

Mendeskripsikan

Manfaat

Tanaman Padi

Bagi Kehidupan

3 Muara

Enim/Sumatera

Selatan

Sijat padi

diinjukkan seribu

ayam kenyang gale

Sebutir padi

diberikan

seribu ayam

kenyang

semua

Mendeskripsikan

Salah Satu

Komponen

Rantai Makanan

yang Metaforis

4 Jawa Gabah digegem

buthukeni, di sebar

lemah ngebak i

sawah

Gabah lama

digengam

akan busuk,

jika disebar ke

tanah akan

tumbuh

memenuhi

sawah

Mendeskripsikan

Pembibitan

Tanaman Padi

yang metaforis

5 Lampung gegoh batang kikim,

lunik batang balak

isi

Singkong

kecil

batangnya,

besar umbinya

Mendeskripsikan

Morfologi

Tumbuhan yang

Metaforis

6 Bali Yen Metengin tebu,

kayang i padang ko

pikulihina

Jika mengairi

tebu rumput

pun diberi

keuntungan

Mendeskripsikan

Ekologi

Persawahan

yang Metaforis

7 Flores/Nusa

Tengara Timur

Pare bah au mula

muko adak tewo rae

duli tukan, muko

nodi bake ana, tewo

nodi buno amut

Pisang dan

tebu terus

bertunas di

tengah

kampung yang

mengalirkan

air

Mendeskripsikan

Karakteristik

Tanaman

Bertunas yang

Metaforis

Page 15: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

11

3.3 Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Ekologi

Strategi pembelajarandigunakan dalam pembelajaran kelas XI KD 4.2

Kompetensi dasar memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang,

eksplanasi kompleks, dan tulisan/reviu film sesuai karakteristik yang akan dibuat

baik secara lisan maupun tulis. Strategi yang dideskripsikan adalah strategi

pembelajaran memproduksi teks pantun yang mengandung kecerdasan ekologi

dan muatan karakterstrategi memproduksi teks pantun dengan memperhatikan

dan menelaah teks peribahasa nusantara. Strategi ini diawali dengan membaca

teks peribahasa nusantara yang sudah disediakan oleh guru. Hal-hal yang

diperhatikan dalam menulis teks pantun adalah bentuk satuan lingual peribahasa

dalam bentuk bahasa Indonesia dan pesan yang disampaikan.Telaah bentuk dan

isi atau pesan digunakan untuk memproduksi bentuk lingual pantun dan pesan

yang disampaikan dalam pantun. Perhatikan contoh pantun yang diproduksi oleh

guru dengan telaah peribahasa nusantara.

Bentuk Peribahasa Banjar

Makan tidak bertatakrama seperti kera melompat ke kacang.

Mematuhi adab makan yang berlaku di masyarakat dan bertatakrama.

Bentuk Teks Pantun

Manusia membawa kitab

Berpetualang bersama kera

Hidup patuh terhadap adab

Adab makan bertatakrama

Strategi memproduksi pantun diawali dengan menentukan isi pantun

terlebih dahulu. Isi pantun didapatkan dari pesan yang terdapat dalam peribahasa

nusantara. Isi peribahasa nusantara di atas yaitu mematuhi adab yang berlaku di

masyarakat dalam konteks peribahasa di atas adalah adab makan. Berdasarkan

pesan peribahasa tersebut maka isi pantun yang diproduksi yaitu hidup patuh

terhadap adab, adab makan bertatakrama. Setelah menentukan isi pantun,

memperhatikan sajak yang terdapat dalam isi pantun untuk memproduksi

sampiran. Sajak isi pantun di atas b-a, maka sampirannya bersajak b-a.

Selanjutnya, memilih leksikon yang mengunakan sajak b-a, yang terdapat pada

leksikon kitab dan kera. Leksikon di tersebut diintegrasikan dengan

perbendaharaan kata dan pengalaman yang dimiliki peserta didik atau orang

Page 16: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

12

yang membuat pantun. Pengalaman berupa pengamatan atau kegiatan yang

dipernah dilakukan.

Bentuk Peribahasa

Berlagak kambing dan berlagak kerbau

Pesan yang disampaikan

Pandai bergaul dan menyesuaikan diri di masyarakat

Bentuk Teks Pantun

Kerbau membajak sawah pak Kabul

Kambing digembala di sawah petani

Siapa pandai bergaul

Dia pasti dihargai

Strategi memproduksi teks pantun dari telaah peribahasa di atas yaitu

menentukan isi pantun berdasarkan pesan pada peribahasa nusantara yaitu

pandai bergaul menyesuaikan diri. Isi pantun peribahasa di atas siapa pandai

bergaul, dia pasti dihargai. Sampiran pantun di atas memperhatikan bentuk

lingual peribahasa yaitu berlagak kambing dan berlagak kerbau. Sampiran

pantunnya kerbau digembala pak Kabul, kambing makan rumput pak tani. Sajak

menggunakan l-i, l-i. Sampiran menggunakan leksikon kerbau dan kambing.

Leksikon tersebut terdapat pada peribahasa nusantara yaitu berlagak kambing

dan berlagak kerbau. Muatan kecerdasan ekologi dalam pantun tersebut terdapat

pada sampiran yang digunakan. Kerbau digunakan petani untuk membajak

sawah, sementara kambing makanannya rumput. Pantun di atas mengandung

ekologi pertanian.

4 PENUTUP

Ada tiga simpulan dalam penelitian ini. Pertama, wujud satuan lingual

kecerdasan ekologi dideskripsikan melalui leksikon yang digunakan dalam

peribahasa nusantara. Leksikon kecerdasan ekologi dalam peribahasa nusantara

yaitu leksikon hewan, leksikon tumbuhan, dan leksikon ekosistem. Kedua,

Muatan kecerdasan ekologi dideskripsikan melalui penanda kecerdasan ekologi.

Penanda kecerdasan ekologi direalisasikan dalam deskripsi perilaku hewan,

bentuk hewan dan tumbuhan, karakteristik hewan dan tumbuhan, karakteristik

Page 17: KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERIBAHASA …eprints.ums.ac.id/55991/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf · Penelitian tentang peribahasa dan kecerdasan ekologi sangat menarik dan ... di atas adalah

13

ekosistem yang metaforis dengan kehidupan manusia. Ketiga, strategi

pembelajarandigunakan dalam pembelajaran kelas XI KD 4.2 Kompetensi dasar

memproduksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan

tulisan/reviu film sesuai karakteristik yang akan dibuat baik secara lisan maupun

tulis. Strategi yang dideskripsikan adalah strategi pembelajaran memproduksi

teks pantun yang mengandung kecerdasan ekologi dan muatan karakterstrategi

memproduksi teks pantun dengan memperhatikan dan menelaah teks peribahasa

nusantara.

DAFTAR PUSTAKA

Adhani, Agnes. 2016. “Peribahasa Maknanya dan Sumbangannya Terhadap

Pendidikan Karakter”. Jurnal Magistr(97):97-110. Diakses pada 6 Maret

2017(https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&q=agnes+adhani&oq=adha)

Amstrong, Thomas. 2014. Kecerdasan Jamak dalam Membaca dan Menulis. Jakarta:

Indeks.

Kamsinah. 2013. “Language Empowering In Character Building (Pemberdayaan

Bahasa Dalam Pembentukan Karakter)”. Jurnal Arbitrer1(2). Diakses pada 6

Maret 2017 (http://arbitrer.fib.unand.ac.id/index.php/arbitrer/article/view/5).

Mackinnon, Kathy, dkk. 2000. Ekologi Kalimantan. Jakarta: Prenhallindo.

Moelong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhaimin. 2015. Membangun Kecerdasan Ekologis: Model Pendidikan Untuk

Meningkatkan Kompetensi Ekologis. Bandung: Alfabeta.

Rashid, Sabariah Md. 2012.“Farm’ Animal Metaphors in Malay and Arabic

FigurativeExpressions” Implications for Language Learning1(7): 33-39.

Diakses pada 6Maret2017

(scholar.google.com.my/citations?user=tDsrhKQAAAAJ&hl).

Suktiningsih, Widya. 2016. ” Leksikon Fauna Masyarakat Sunda:Kajian

Ekolinguistik”. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, Vol. 2, No.1 April 2016,

138-156 Available Online at http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret.

Soegianto, Agoes. Ekologi Perairan Tawar. Surabaya: Airlangga University Press

Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti

Pemula. Jogjakarta: UGM Press.