KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER...

114
KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM BUKU MAHFUZHAT KARYA TIM REDAKSI TUROS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana (S.S) Disusun Oleh: Adelia Febry Gatari 1111024000009 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER...

Page 1: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM BUKU

MAHFUZHAT KARYA TIM REDAKSI TUROS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana (S.S)

Disusun Oleh: Adelia Febry Gatari

1111024000009

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah dicantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarih Hidayatullah.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya bukan hasil karya asli atau jiplakan

orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah.

Jakarta, 8 Mei 2015

Adelia Febry Gatari

Page 3: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM BUKU

MAHFUZHAT KARYA TIM REDAKSI TUROS

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sastra (S.S)

Oleh:

ADELIA FEBRY GATARI

1111024000009

Dosen Pembimbing:

Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M. Hum.

NIP: 197912292005011004

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015

Page 4: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip
Page 5: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

i

ABSTRAK

ADELIA FEBRY GATARI

Kualitas Penerjemahan Peribahasa Arab Populer dalam Buku Mahfuzhat Karya Tim

Redaksi Turos

Kualitas penerjemahan sangat penting dalam dunia penerjemahan. Sebab, dari situlah

kita dapat mengetahui apakah terjemahan tersebut termasuk penerjemahan yang baik atau

buruk. Dengan kata lain pesan yang disampaikan dapat terpahami atau tidak. Pada

kesempatan kali ini penulis melakukan penilaian terhadap peribahasa populer yang terdapat

dalam buku Mahfuzhat karya tim redaksi Turos.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kualitas terjemahan peribahasa Arab

populer karya tim redaksi Turos. Melalui pemilihan peribahasa Arab populer yang terdapat

dalam buku Mahfuzhat, kemudian diteliti kualitas terjemahannya menggunakan cara

Rochayah Machali.

Setelah melakukan penelitian, penulis dapat mengukur kualitas terjemahan peribahasa

populer dalam buku Mahfuzhat. Terjemahan dalam buku tersebut tergolong penerjemahan

yang cukup, yang dimaksud dengan penerjemahan cukup adalah terjemahan terasa sebagai

terjemahan, ada distorsi makna, ada beberapa terjemahan harfiah yang kaku tetapi relatif

tidak lebih dari 25%, ada beberapa kesalahan idiom atau tata bahasa tetapi relatif tidak lebih

dari 25% keseluruhan teks, ada satu-dua penggunaan istilah yang tidak baku atau tidak umum

dan atau kurang jelas.

Page 6: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

ii

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT yang dengan izin serta karuniaNya, sehingga

penulisan skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Jurusan Tarjamah

Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini dapat

diselesaikan.

Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad SAW,

keluarga dan para sahabatnya semoga kita mendapatkan curahan syafa’atnya di hari akhir

keak.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Sastra di Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas

akademika UIN Syarif Hidayatullah khususnya kepada: Prof. Dr. Sukron Kamil, MA selaku

Dekan Fakultas adab dan Humaniora, Dr. Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum selaku Ketua

Jurusan Tarjamah, Rizki Handayani, MA selaku Sekretaris Jurusan Tarjamah, serta seluruh

dosen jurusan Tarjamah. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan menjadi bekal bagi

penulis untuk bisa diaplikasikan di masa mendatang.

Secara khusus penulis haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. Moch.

Syarif Hidayatullah, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu di

tengah kesibukannya serta kesabarannya untuk membaca, mengoreksi, serta memotivasi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada dosen penguji yang menilai, mengoreksi,

dan membimbing, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

Page 7: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

iii

Kepada ibu tercinta, Puji Lestari sosok yang sangat berjasa selama ini. Terima kasih

atas doa dan motivasi yang tiada henti. Juga kepada apak Ahmad Prihawandono, papi Ari

Setiawan, mbah pi, mbak Tika, serta adik-adik yang ikut berperan memberikan semangat.

Terima kasih kepada Penerbit Turos yang dengan ramah menerima saya untuk

mendapatkan informasi terkait buku yang saya teliti. Terima kasih juga kepada Darti, kak

Mutia, kak Farhan yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam mencari

referensi. Kepada teman-teman seperjuangan penulis, terima kasih atas kebersamaan selama

bersama-sama menimba ilmu.

Semoga skripsi yang masih banyak kekurangan ini dapat bermanfaat untuk kita semua

khususnya bagi yang berkecimpung dalam dunia penerjemahan.

Jakarta, 8 Mei 2015

Adelia Febry Gatari

Page 8: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

ABSTRAK......................................................................................................................... i

PRAKATA......................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah.............................. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 4

D. Tinjauan Pustaka............................................................................. 4

1. Kualitas Penerjemahan........................................................ 4

a. Amir Hamzah................................................................. 4

b. Siti Nur Asiah................................................................. 5

2. Peribahasa............................................................................ 6

Page 9: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

v

a. Badriah........................................................................... 6

b. Siti Hamidah.................................................................. 6

c. Nadia Wirda Ummah..................................................... 6

3. Padanan................................................................................ 7

a. Rumsari Marjatsari......................................................... 7

4. Penerjemahan....................................................................... 7

a. John Richard Moston Gledhill........................................ 7

b. Inge Nurina Felistyana.................................................... 8

c. Nurul Istiqomah............................................................. 8

d. Frans I Made Brata........................................................ 8

E. Metode Penelitian............................................................................ 9

1. Sumber Data........................................................................ 10

2. Metode Analisis Data........................................................... 11

F. Sistematika Penulisan....................................................................... 12

BAB II KERANGKA TEORI................................................................................ 14

A. Penilaian Penerjemahan................................................................... 14

1. Aspek Penilaian.................................................................... 14

2. Model Penilaian.................................................................... 18

B. Pedoman Penilaian Penerjemahan.................................................... 22

1. Benny Hoedoro Hoed........................................................... 22

2. Moch. Syarif Hidayatullah................................................... 25

3. Rochayah Machali................................................................ 26

Page 10: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

vi

C. Peribahasa........................................................................................ 33

1. Definisi Peribahasa.............................................................. 33

2. Macam-macam Peribahasa Indonesia.................................. 36

3. Macam-macam Peribahasa Arab.......................................... 37

4. Unsur Budaya Arab dalam Peribahasa................................ 39

5. Metafora............................................................................... 42

D. Teori Ekuivalen dalam Penerjemahan............................................. 46

BAB III GAMBARAN TENTANG BUKU MAHFUZHAT................................... 51

A. Buku Mahfuzhzat............................................................................. 51

1. Definisi Mahfuzhat............................................................. 52

2. Cakupan Buku Mahfuzhat................................................... 53

3. Biografi Penyusun dan Penerjemah Buku Mahfuzhat......... 53

a. Penyusun............................................................................ 53

b. Penerjemah......................................................................... 54

c. Gambaran Umum tentang Penerjemahan dalam Buku

Mahfuzhat............................................................................... 55

BAB IV ANALISIS KUALITAS PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM

BUKU MAHFUZHAT KARYA TIM REDAKSI TUROS.................... 56

A. Kualitas Peribahasa Arab Populer dalam Buku Mahfuzhat tentang:

1. Ilmu..................................................................................... 56

2. Perilaku............................................................................... 62

3. Persaudaraan....................................................................... 70

4. Kesungguhan...................................................................... 71

5. Waktu................................................................................. 73

Page 11: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

vii

6. Keberhasilan....................................................................... 75

7. Cinta................................................................................... 76

8. Haram ................................................................................. 76

9. Harta .................................................................................... 77

10. Agama.................................................................................. 79

11. Sabar.................................................................................... 80

12. Ujian .................................................................................... 80

BAB V PENUTUP................................................................................................... 82

A. Kesimpulan............................................................................................. 82

B. Saran....................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 84

LAMPIRAN........................................................................................................................ 86

Page 12: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penerjemahan, penilaian hasil penerjemahan menjadi sangat penting. Karena

akan menentukan kualitas terjemahan tersebut. Kemampuan seseorang dalam

menerjemah diukur dari kemampuannya menghasilkan terjemahan yang baik. Menurut

Larson yang dikutip oleh Sayogie, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam

penilaian, yaitu (1) ketepatan, dikatakan memiliki ketepatan bila tidak menyimpang dari

isi atau informasi yang terdapat di dalam teks asli bahasa sumber. (2) Kejelasan,

maksudnya adalah bahwa tersebut dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh

pembaca. (3) Kewajaran, artinya terjemahan tersebut menggunakan kalimat-kalimat yang

tunduk terhadap aturan kaidah bahasa sasaran dan tidak asing bagi pembaca. 1

Di Amerika, kualitas penerjemah asal Indonesia masih kalah bersain dengan

penerjemah asal Malaysia. Hal ini dikarenakan penerjemah Indonesia banyak yang

berbelit-belit dan bertele-tele, kadang hal atau data yang penting tidak diterjemahkan,

diksi dan ungkapannya kurang tepat, dan ejaannya kadang tidak diperiksa kebenarannya.2

Dalam penilaian hasil terjemahan, menurut Hoed terdapat beberapa aspek yang perlu

diperhatikan oleh penilai, yaitu ketepatan reproduksi makna (meliputi aspek linguistik,

semantik dan pragmatik), kewajaran ungkapan, peristilahan, dan ejaan. Dalam kriteria

penerjemahan ini , ditentukan aspek yang dinilai mencakup (a) kesepedaan makna pada

1 Frans Sayogie, Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, (Tangerang Selatan: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.145 2 Ratih Wijaya, Kualitas Penerjemah di Indonesia, (Sukoharjo: Universitas Veteran Bandung Nusantara)

Page 13: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

2

aspek linguistis, semantis dan pragmatis, (b) tingkat kewajaran, (c) penggunaan gaya

bahasa, (d) peristilahan khusus, (e) penggunaan ejaan baku, dan (f) kesepadanan teks. 3

Dalam penerjemahan peribahasa Arab kerap kali ditemukan terjemahan yang kaku

dan asing bagi pembaca, maka dari itu penilaian kualitas penerjemahan menjadi penting.

Peribahasa dalam bahasa Arab disebut dengan amtsal. Amtsal adalah ungkapan yang

beredar di masyarakat yang berisi tentang pikiran yang bijak dan tentang aspek kehidupan

manusia, biasanya berbentuk kata-kata majaz yang cenderung imajinatif dan mudah

dihafal, bertujuan sebagai perbandingan dan nasehat kehidupan. Secara definitif amtsal

merupakan sebuah ungkapan yang tidak mementingkan keindahan alam segi uslub dan

maknanya, ia mengandung nasihat dan sekaligus bersumber dari kejadian yang sesuai

dengan realitasnya. Hal ini sesuai dengan definisi yang diungkapkan oleh Ibrahim Ali

Abu al Khasyab dalam bukunya Turatsuna al-Adaby:

لصح أ دادثح ٠شث تا داي از دى١د ف١ تذاي ئاألثاي ج سص١ح جضج ذش١ش

از ل١د ألج

Amtsal adalah kalimat singkat yang diucapkan berdasarkan cerita atau peristiwa

yang menyerupai keadaan asal di mana matsal tersebut diucapkan.

Dengan kata lain amtsal muncul di tengah masyarakat berdasarkan suatu peristiwa dan

tidak mesti dengan lafaz yang indah, tetapi ia diucapkan sesuai dengan peristiwa yang terjadi

pada saat itu. 4

3 Frans Sayogie, h.147

4 Yaniah Wardani dan Cahya Buana, Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi Peribahasa Arab dan

Indonesia (Analisis Sastra Banding), (Tangerang Selatan: Transpustaka, 2013) h. 25

Page 14: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

3

Penerjemahan peribahasa sama halnya dengan penerjemahan metafora. Penerjemah perlu

mengukur tingkat popularitas peribahasa tersebut. Jika peribahasa tersebut sudah dikenal

luas, maka cukup diterjemahkan apa adanya. Namun, apabila peribahasa tersebut tidak

dikenal oleh masyarakat Indonesia, maka penerjemah harus mencarikan padanan peribahasa

yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jika tidak ditemukan padanannya dalam bahasa

Indonesia, maka bisa diterangkan dengan catatan.5

Berdasarkan paparan di atas, peneliti akan melakukan penelitian terhadap peribahasa

populer dalam buku Mahfudzat. Atas dasar tersebut, peneliti menulis skripsi yang berjudul

KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM BUKU

MAHFUDZAT KARYA TIM REDAKSI TUROS.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memfokuskan diri pada peribahasa bahasa

Arab yang terdapat dalam buku Mahfudzat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas penerjemahan peribahasa Arab populer dalam buku

Mahfuzhat?

5 Moch Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia, (Tangerang

Selatan: Penerbit Dikara, 2010) h. 64

Page 15: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai:

1. Mengetahui bagaimana kualitas penerjemahan peribahasa Arab populer dalam

buku Mahfuzhat.

Manfaat dari penelitian ini adalah peneliti ingin memberikan sumbangsih bagi semua

pihak yang menggeluti dunia penerjemahan khususnya mahasiswa Tarjamah agar dapat

menilai terjemahan peribahasa Arab yang baik agar menghasilkan terjemahan yang

berkualitas.

D. Tinjauan Pustaka

1. Kualitas Penerjemahan

a. Amir Hamzah (2011)

Skripsi berjudul “Penilaian Kualitas Terjemahan (Studi Kasus Terjemahan

Fiqh Al Islam Wa Adillatuh Bab Salat Pasal 1 Karya Dr. Wabbah Al-Zuhaili”

karya Amir Hamzah tahun 2011 ini sama dengan yang peneliti lakukan. Yaitu

mengeksplorasi ketepatan, kejelasan dan kewajaran terjemahan meliputi struktur

bahasa, pemakaian ejaan, penilaian diksi, dan kefektifan kalimat yang digunakan.

kemudian hasil penelitian akan dimasukan kedalam hitungan matmatis, yaitu

menganalisis setiap halamannya dengan memperhatikan kategori-kategori

pengalihan Bsu kepada Bsa dengan teknik ekuivalensi dalam bahasa Indonesia

yang baik dan benar serta memberikan solusi terjemahan lain.

Page 16: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

5

Namun skripsi ini tidak meneliti peribahasa seperti yang peneliti lakukan,

melainkan meneliti Fiqh Al Islam Wa Adillatuh Bab Salat Pasal 1 Karya Dr.

Wabbah Al-Zuhaili.

b. Siti Nur Asiah (2014)

Skripsi berjudul “Kualitas Terjemahan Subtitel Film Omar” ini melakukan

penelitian dengan (1) membandingkan makna kata, frasa, klausa, dan kalimat

bahasa sumber dengan maknakata, frasa, klausa, dan kalimat terjemahan untuk

menentukan tingkat keakuratan terjemahan. (2) menentukan tingkat keberterimaan

terjemahan, yang didasarkan pada instrumen pengukur tingkat keberterimaan

terjemahan. (3) menetapkan tingkat keterbacaan terjemahan yang didasarkan pada

tanggapan pembaca perihal seberapa mudah atau seberapa sulit mereka dalam

memahami terjemahan. Penilaian terhadap tingkat keterpahaman terjemahan

subtitel fil Omar sepenuhnya diserahkan kepada pemirsa bahasa sasaran, dalam

hal ini menunjuk 14 mahasiswa dari COFFE TAR (Community of Arabic Movie

Translator). Pemirsa bahasa sasaran menentukan apakah terjemahan yang mereka

baca mudah dipahami.

Hal ini berbeda dengan yang peneliti lakukan, peneliti meneliti tingkat

ketepatan, kejelasan, dan kewajaran dari peribahasa Arab populer yang terdapat

dalam buku Mahfuzhat karya tim Redaksi Turos. Peneliti memilah peribahasa

mana saja yang tergolong populer, lalu menilai kualitas terjemahan tersebut.

Page 17: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

6

1. Peribahasa

a. Badriah (2008)

“Penerjemahan Peribahasa Arab ke Peribahasa Indonesia Analisis

Terhadap Lima Belas Peribahasa Arab”, yang ditulis oleh Badriah padat

tahun 2008 silam. Skripsi tersebut secara garis besar membahas tentang

analisis terhadap peribahasa yang diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa

Indonesia. Namun skripsi ini hanya menganalisis lima belas peribahasa. Maka

dari itu, peneliti akan melakukan penelitian terhadap sebagian besar

peribahasa yang terdapat di buku Mahfudzat yaitu peribahasa Arab populer.

b. Siti Hamidah (2010)

Skripsi berjudul “Peribahasa Arab dalam Buku Bahasa Gaul Ikhwan

Akhwat” karya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora ini juga meneliti tentang penilaian terjemahan peribahasa Arab

dalam buku „Bahasa Gaul Ikhwan Akhwat‟ namun tidak meneliti peribahasa

populer seperti yang peneliti lakukan. Siti Hamidah menggunakan buku

Bahasa Gaul Ikhwan Akhwat karya Syarif Hade Masyah sebagai korpus,

sedangkan yang peneliti gunakan adalah buku Mahfuzhat karya redaksi

Turos.

c. Nadia Wirda Ummah (2014)

Nadia Wirda Ummah, mahasiswi Program Studi Sastra dan Bahasa Jepang

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Skripsi tersebut

berjudul “Analisis Sintaksis dan Semantik Leksem Sake di dalam Kalimat

Peribahasa Jepang”. Secara garis besar menjelaskan tentang peribahasa

Jepang dengan analisis sintaksis dan semantik. Hal ini berbeda dengan yang

Page 18: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

7

peneliti lakukan, peneliti meneliti tentang penilaian kualitas terjemahan

peribahasa Arab populer karya Tim Redaksi Turos.

2. Padanan

a. Rumsari (2010)

Menganalisis padanan bukanlah hal yang pertama kali dilakukan. Peneliti

menemukan karya ilmiah berjudul “Analisis Semantik Leksikal pada Padanan

Arab-Indonesia Dalam Kamus Al-Munawwir dan Al-Ashri”, ditulis oleh

Rumsari Marjatsari pada tahun 2010. Secara garis besar skripsi ini meneliti

tentang perpadanan kamus Al-Munawwir dan Al-Ashri dalam memberikan

padanan pada kata istilah tertentu dan meneliti ketepatan pemadanan

maknanya dilihat dari sisi analisis semantik leksikal. Skripsi ini hanya meneliti

perpadanan antar kata, sedangkan yang peneliti teliti adalah perpadanan antara

peribahasa Arab dengan bahasa Indonesia.

3. Penerjemahan

a. John Richard Moston Gledhill (2001)

Disertasi Universitas Erfurt ini berjudul “Strategis In Translation: A

Comparison of The Helen Lowe-Porter and David Luke Translations of

Thomas Mann‟s Tonio Kroger, Tristan and Der Tod in Venedig Within The

Context of Contemporary Translation Theory”. Secara garis besar disertasi ini

meneliti tentang penerjemahan dalam konteks teori penerjemahan

kontemporer. Namun tidak melakukan penilaian terhadap penerjemahan

Page 19: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

8

peribahasa. Disertasi ini juga tidak meneliti dari sebuah buku, melainkan

melakukan perbandingan antara dua penerjemah.

b. Inge Nurina Felistyana (2008)

Skripsi karya mahasiswi Universitas Indonesia Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya ini berjudul “Analisis Penerjemahan Kosakata

Kebudayaan Fisik Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia dalam Cerita Pendek

Imogayu”. Secara garis besar, skripsi ini meneliti tentang penerjemahan

kosakata kebudayaan fisik. Namun tidak meneliti tentang penilaian kualitas

penerjemahan peribahasa. Skripsi ini juga meneliti tentang bahasa Jepang

dalam cerita pendek Imogayu, sementara yang peneliti teliti adalah peribahasa

bahasa Arab dalam buku Mahfuzhat karya redaksi Turos.

c. Nurul Istiqomah (2008)

Skripsi ini hampir sama dengan yang peneliti lakukan. Yaitu

penerjemahan idiom. Karena peribahasa juga termasuk idiom. Namun skripsi

ini melakukan penilaian terhadap kualitas peribahasa Arab yang populer.

Skripsi ini juga meneliti tentang idiom bahasa Indonesia ke dalam bahasa

Jepang. Penelitian yang saya lakukan adalah meneliti tentang peribahasa Arab

ke dalam bahasa Indonesia. skripsi ini berjudul “Analisis Penerjemahan Idiom

Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jepang”.

d. Frans I Made Brata (2010)

Judul seminar dan lokakarya nasional penelitian kelas dalam perspektif

etnografi program magister linguistik Universitas Udayana Denpasar, Bali

Page 20: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

9

karya Frans I Made Brate adalah “Teknik Pergeseran dalam Penerjemahan

Sistem Sapaan Dalam Budaya Religi”. Frans menjelaskan tentang pergeseran

dalam penerjemahan, tetapi tidak menjelaskan tentang penerjemahan

peribahasa. Dia juga meneliti tentang sistem sapaan dalam budaya religi. Lain

halnya dengan yang peneliti lakukan. Dalam skripsi ini, peneliti tentang

peribahasa dalam buku Mahfuzhat disertai budaya Arab.

b. Metode Penelitian

Metode penelitian data sangat penting dalam penelitian. Keberhasilan suatu

penelitian sangat bergantung pada sikap yang dikembangkan oleh peneliti, yaitu teliti,

intensif, aktif, terperinci, mendalam, dan lengkap dalam mencatat setiap informasi

yang ditemukan.

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan

simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

keadaan. Metode juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek

yang menjadi sasaran. Melalui metode yang tepat, seorang peneliti tidak hanya

mampu melihat fakta sebagai kenyataan, tetapi juga mampu memperkirakan

kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi melalui fakta itu. Meskipun bekal

pengetahuan bahasa mencukupi, tetapi pemahaman metodologi penelitian bahasanya

sempit, seorang peneliti bahasa akan melakukan penelitian dengan persiapan yang

dangkal. 6

6 Syamsuddin dan Vismaia, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),

h. 14

Page 21: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

10

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kepustakaan. Yaitu

dengan buku Mahfuzhat sebagai primer, dan buku-buku lainnya yang bersangkutan

dengan penelitian ini sebagai sekunder.

1. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah peribahasa yang sudah diterjemahkan dari

bahasa Arab ke bahasa Indonesia yang terdapat dalam buku Mahfuzhat karya tim

redaksi Turos. Kemudian dicari peribahasa mana saja yang tergolong populer lalu

diberikan penilaian terhadap kualitas penerjemahannya. Peribahasa populer yang

dimaksud adalah peribahasa yang sering dikaji di pesantren-pesantren.

2. Metode Analisis Data

Metode analisis data penelitian ini menggunakan mixed methods. Karena

peneliti ingin melengkapi hasil penelitian kuantitatif yang diperkaya dengan data-data

yang bersifat kualitatif yang tidak bisa digali dengan metode kuantitatif. Peneliti juga

ingin melakukan penelitian yang bersifat proses dengan metode kualitatif, dan

meneliti produk dengan metode kuantitatif.7

Metode ini mempunyai dua model urutan penelitian, yaitu model urut

pembuktian (Sequential Explanatory) dan model urutan penemuan (Sequential

Explanatory). Proses penelitian model urut pembuktian yaitu penelitian pada tahap

awal baik dalam pengumpulan data maupun analisisnya menggunakan metode

kuantitatif, dan dilanjutkan dengan kualitatif. Pengumpulan data dan analisis kedua

metode dilakukan secara terpisah, tetapi dibuat bersambung. Sedangkan model urut

penemuan adalah kebalikan dari model urut pembuktian, bobot metode lebih pada

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2011), h.48

Page 22: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

11

metode tahap pertama yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan

metode kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat connecting. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan metode urutan penemuan.8

c. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah peneliti dalam penyusunan skripsi ini, maka secara

sistematis penulisannya dibagi ke dalam lima bab yaitu:

Bab I pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah yang di dalamnya

peneliti sedikit membahas tentang problematika yang di hadapi dalam pembelajaran

bahasa. Pada bab 1 ini terdapat batasan dan rumusan masalah agar pokok

permasalahan yang akan peneliti tulis tidak berarut-larut. Ada juga tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Pada bab II ini peneliti ingin menjelaskan seputar teori penilaian

penerjemahan, peribahasa, teori padanan, budaya, dan metafora. Pada masing-masing

sub bab akan dijelaskan lebih terperinci mengenai teori penilaian penerjemahan,

peribahasa, teori padanan, budaya, dan metafora.

Sebelum melanjutkan pada tahap analisis, maka pada bab III peneliti ingin

mengulas sekilas tentang buku mahfuzhat karya tim redaksi Turos.

Pada bab IV masuklah kita pada tahap analisis yang merupakan analisis data,

menganalisis kualitas peribahasa Arab Populer dalam Buku Mahfuzhat. Data

dianalisis dari aspek linguistis, pragmatis, semantis, kewajaran ungkapan. Serta

ditentukan menggunakan penerjemahan apa. Hingga kemudian dihitung presentase

yang akan menentukan apakah penerjemahan tersebut baik atau tidak.

8 Sugiyono, h.38-39

Page 23: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

12

Bab V penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran. Pada halaman

terakhir peneliti melampirkan daftar pustaka yang menjadi acuan peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 24: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

13

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Penilaian Kualitas Penerjemahan

Aspek penilaian pada bahasa tulis berlaku pula dalam penilaian penerjemahan

karena terjemahan pada hakikatnya tertuang dalam bahasa tulis. Penilaian

penerjemahan merupakan bagian penting dalam konsep teori penerjemahan. Karena

itu aspek penilaian terjemahan membawa pada konsep terjemahan yang berbeda-beda

dan penilaian yang berbeda pula. Namun diharapkan penilaian yang diberikan dapat

menilai terjemahan dengan baik karena untuk menentukan kualitas terjemahan.9

Kualitas penerjemahan berhubungan dengan fungsi penerjemahan sebagai

penghubung komunikasi yang melibatkan bahasa sumber dan bahasa target.

Praktiknya bisa dilakukan dengan cara menghadirkan one-to-one correspondence -

„padanan satu lawan satu‟. ini memang sulit. Namun, menghadirkan kesepadanan

makna atau pesan selalu bisa dilakukan. Dalam kaitan inilah para pakar menyodorkan

metode, prosedur, dan teknik penerjemahan yang dapat digunakan untuk

menghasilkan terjemahan yang berkualitas.10

1. Aspek Penilaian

Dalam penilaian hasil terjemahan, menurut Hoed terdapat beberapa aspek

yang perlu diperhatikan oleh penilai, yaitu (1) ketepatan reproduksi makna

(meliputi aspek linguistik, semantik, dan pragmatik), (2) kewajaran ungkapan, (3)

peristilahan, dan (4) ejaan.

9 Frans Sayogi, h.145

10 M. Zaka Alfarisi, Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.175

Page 25: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

14

Dalam kriteria penilaian penerjemahan ini, ditentukan aspek yang dinilai

mencakup (a) kesepadanan makna pada aspek linguistis, semantis dan pragmatis,

(b) tingkat kewajaran, (c) penggunaan gaya bahasa, (d) peristilahan khusus, (e)

penggunaan ejaan baku, dan (f) kesepadanan teks.11

Menurut Larson terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian,

yaitu (1) ketepatan, (2) kejelasan, dan (3) kewajaran. 12

Suatu terjemahan dikatakan memiliki ketepatan bila tidak menyimpang dari isi

atau informasi yang terdapat di dalam teks asli bahasa sumber. Aspek keakuratan

mengacu pada sejauh mana tingkat kesepadanan pesan antara teks sumber dan

teks target. Dalam penerjemahan, aspek keakuratan harus dijadikan prioritas

utama. Sebab, keakuratan merupakan konsekuensi logis dari konsep dasar

penerjemahan bahwa suatu teks disebut terjemahan kalau teks tersebut memiliki

hubungan padanan dengan teks sumber. 13

Carrol menunjukkan salah satu cara untuk mengukur ketepatan dalam

terjemahan dengan mengukur ketidaktepatan yang disebutnya informativeness

(keinformativan) sebagai berikut. Seandainya seseorang, yang dapat membaca

teks asli di dalam Bsu dan juga terjemahannya, membaca terjemahannya terlebih

dulu, lalu membandingkannya dengan dengan teks aslinya, maka dia mungkin

menemukan tiga kemungkinan. (1) Dia tidak memperoleh keterangan tambahan

setelah membaca teks aslinya, terjemahan demikian dianggap baik; (2) setelah

membaca teks aslinya, keterangan yang diperolehnya sama sekali tidak sesuai atau

bertolak belakang dengan keterangan yang diperolehnya dari terjemahannya,

terjemahan demikian dianggap tidak baik; (3) kemungkinan ketiga ialah

11

Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan , (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.137 12

Frans Sayogie, h.145 13

M. Zaka Alfarisi, h.179

Page 26: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

15

keterangan yang diperolehnya setelah membaca teks aslinya terletak di antara

keinformativan yang minimal dan keinformativan yang maksimal. Ketiga

kemungkinan ini dapat dinyatakan dengan skala 1 sampai 9. 14

Suatu terjemahan memiliki kejelasan yang baik maksudnya adalah bahwa

terjemahan tersebut dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Aspek kejelasan ini menyangkut tingkat keterbacaan hasil terjemahan. Dan tingkat

keterbacaan ini bersinggungan dengan aspek-aspek linguistik, semisal penggunaan

kategori sintaksis (verba, nomina, ajektiva, pronomina, numeralia); penempatan

fungsi sintaksis (subjek, predikat, objek, keterangan, pelengkap); serta pemilihan

diksi, preposisi, kopula, kolokasi, pungtuasi, dan semacamnya.

Tingkat keterbacaan sebuah teks terjemahan dapat diukur dengan parameter

berikut, yaitu (1) mendaftar kosakata, (2) menganalisis secara subjektif dengan

mempertimbangkan aspek-aspek yang memengaruhi tingkat keterbacaan, (3)

menggunakan close procedure dengan memakai tes pemahaman terhadap teks

terjemahan, dan (4) menggunakan formula untuk mengukur keterbacaan.15

Hal lain yang perlu mendapat perhatian ialah segmentasi pembaca.

Penerjemah seharusnya mempertimbangkan peruntukan teks terjemahan yang

dibuat. Sebab, bisa jadi hasil terjemahannya baik, tetapi kurang memenuhi aspek

„kejelasan‟ lantaran pemakaian bahasa yang tidak mempertimbangkan segmentasi

pembaca. Terjemahan yang dihadirkan untuk segmen anak-remaja tentu harus

menggunakan bahasa yang sesuai untuk mereka. Begitu pun bahasa yang

diperuntukkan bagi segmen dewasa-orangtua juga harus memperhitungkan kadar

intelektualitas mereka. Untuk segmen pembaca umum sebaiknya menggunakan

14

Maurits Simatupang, Enam Makalah Tentang Penerjemahan, (Jakarta: UKI Press, 1993), h.14 15

M. Zaka Alfarisi, h.182-183

Page 27: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

16

bahasa yang lebih populer dan tidak terlalu banyak menggunakan istilah-istilah

teknis-akademis.16

Suatu terjemahan memiliki kewajaran artinya terjemahan tersebut mematuhi

aturan kaidah bahasa sasaran dan tidak asing bagi pembaca. 17

Aspek kewajaran ini bersifat subjektif, sebab tidak terkait dengan persoalan

benar-salah hasil terjemahan. Kewajaran berkenaan dengan nuansa kenyamanan

pembaca terjemahan. Cara pandang yang pas untuk menakar aspek kewajaran

ialah trasnslation as a taste, yang melihat terjemahan sebagai sebuah pilihan

berdasarkan selera. Selera pembaca tentu beragam. Yang paling penting, hasil

terjemahan memenuhi aspek kealamiahan atau kesesuaian dengan alam bahasa

target. Ketakalamiahan bahasa terjemahan akan melahirkan kejanggalan dan

kerancuan.18

Syihabuddin menggambarkan aspek yang dianggap paling menentukan

pemahaman pembaca, yaitu (1) struktur kalimat. Pada umumnya pembaca

mengatakan bahwa terjemahan yang mudah dipahami ialah yang disusun dalam

kalimat sederhana, tidak rumit, dan tidak berbelit-belit. (2) Pemakaian ejaan. Para

pembaca juga berpandangan bahwa pemakaian ejaan sangat membantu

pemahaman mereka akan maksud dan makna terjemahan. (3) Pemilihan kosakata

yang lazim dipakai. Sebagian pembaca mengemukakan bahwa membaca

terjemahan Depag seperti membaca buku cerita tempo dulu, karena dijumpainya

kata yang tidak lazim, tidak cocok, dan tidak sesuai. Hal ini sangat mengganggu

pemahaman mereka. (4) Penjelasan istilah khusus. Pemahaman para pembaca juga

terganggu oleh istilah-istilah khusus yang tidak diketahuinya, sedangkan dalam

16

M. Zaka Alfarisi, h.185 17

Frans Sayogie, h.135 18

M. Zaka Alfarisi, h.186

Page 28: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

17

terjemahan istilah itu tidak dijelaskan. (5) Kelewahan pemakaian kosakata.

Pemakaian preposisi yang tidak tepat, penyebutan kata secara berulang-ulang, dan

pengulangan kata untuk menunjukan jamak bagi kata yang dianggap jamak. (6)

Pemanfaatan kata-kata bahasa Arab yang sudah masuk bahasa Indonesia. dalam

bahasa Indonesia ditemukan kata serapan dari bahasa Arab. Sebagian pembaca

berpandangan bahwa sebaiknya penerjemah memanfaatkan kata serapan ini.19

2. Model Penilaian

Model merupakan realisasi teori berupa objek yang dapat diukur. Model

adalah acuan dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan dengan karakteristik

tertentu, dalam hal ini model penilaian penerjemahan yang didasari oleh teori-

teori penerjemahan.

Williams membagi model penilaian terjemahan ke dalam dua kelompok,

yaitu model dengan pengukuran kuantitatif dan kualitatif. Model-model yang

termasuk kategori model kuantitatif adalah (1) Canadian Language Quality

measurement Sistem (Sical). Model ini dikembangkan oleh Kantor Penerjemahan

Pemerintah Kanada yang digunakan sebagai alat ujian maupun membantu menilai

kualitas 300 juta kata terjemahan instrumental setiap tahunnya. Teks dianggao

berterima, dapat direvisi atau tidak berterima tergantung pada jumlah kesalahan

mayor dan minor dalam 400 kata suatu teks. Terjemahan yang berterima dapat

mengandung 12 kesalahan transfer tanpa kesalahan mayor. Sistem kualitas

difokuskan pada kata dan kalimat.

19

Syihabuddin, Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek), (Bandung: HUMANIORA, 2005), h.218

Page 29: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

18

(2) The Council of Translator and Interpreter of Canada (CTIC). CTIC

merupakan model yang menggunakan perbandingan model sebagai ujian

fertifikasi penerjemah. Setiap jenis kesalahan diberi nilai kuantitatif, seperti: -10, -

5 dan jumlah kesalahan total dalam kertas kandidat dikurangi 100. Kandidat

dengan nilai 75% atau lebih dinyatakan lulus.

(3) Analisis Wacana oleh Bensoussan dan Rosenhouse. Model ini

diusulkan oleh Bensoussan dan Rosenhouse untuk mengevaluasi terjemahan siswa

dan digunakan untuk menilai pemahaman diasumsikan terjadi secara simultan

pada tingkat makro dan mikro sehingga kesalahan dibedakan menjadi dua bagian,

yaitu (a) kesalahan interpretasi struktur makro seperti: kerangka dan skema; (b)

kesalahan menerjemah tingkat mikro seperti: kandungan proposisi tingkat struktur

kata, termasuk morfologi sintaksis dan kohesi.

(4) Tekstologi oleh Larose. Model ini berupa kisi-kisi bersusun terdiri dari

faktor mikro struktur, makro struktur, superstruktur, peritekstual atau

ekstratekstual termasuk konsisi produksi, tujuan, latar belakang sosial kultural,

dan lain-lain. Tahun 1994 dalam artikel terbaru mengusulkan kisi-kisi lebih

eksplisit untuk analisis multikriteria. Terjemahan dievaluasi lalu dibandingkan

dengan setiap kriteria kualitas secara terpisah dan nilai ditetapkan berdasarkan

kesepakatan.20

Selanjutnya, William menyatakan bahwa model kualitatif terdiri dari (1)

model skopostheory. Model ini berdasrakan fungsi dan tujuan teks bahasa sasaran

dalam budaya sasaran dan dapat diaplikasikan secara pragmatik seperti pada

dokumen sastra. Evaluator harus mengukur penilaian kualitas terjemahan

20

Frans Sayogie, h.139-140

Page 30: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

19

berdasarkan teks bahasa sasaran. Analisis kesalahan tidak diperlukan. (2) Model

penjelasan deskripstif (descriptive explanatory). House menghadirkan model ini

dengan menggunakan teks fungsional yang dieksplorasi oleh Halliday, Crystal,

dan Davey. Ia menolak bahwa penilaian kualitas terjemahan secara alami terlalu

subjektif. Penilaian kualitas terjemahan tidak harus menghasilkan penilaian

mengenai apakah terjemahan menemukan standar kualitas khusus.21

Model penilaian terjemahan yang telah disebutkan di atas memiliki

kelemahan-kelemahan. Williams menyebutkan kelemahan model-model tersebut

dalam menilai hasil terjemahan. Kelemahan kuantitatif adalah (1) karena

keterbatasan waktu, hanya dapat menilai probabilitas statistik dasar dan tidak

dapaat menilai hasil terjemahan seluruhnya. (2) analisis mikrotekstual tidak dapat

menghindari beberapa penilaian serius terhadap kandungan makrostruktur

terjemahan. (3) adanya ambang keberterimaan berdasarkan jumlah kesalahan

khusus tidak dapat dikritisi baik dengan teori. Sedangkan kelemahan kualitatif

adalah tidak dapat menawarkan ambang keberterimaan yang meyakinkan,

diperkirakan karena model ini tidak dapat mengajukan boobot kesalahan dan

hitungan untuk teks individu.

Model-model tersebut sebagian besar diaplikasikan pada teks pendek

bahkan hanya dalam bentuk kalimat-kalimat. Namun, model

Bensoussan/Rosenhouse, Larose, dan House, diterapkan pada wacana dan analisis

teks penuh dan faktor dalam fungsi dan tujuan teks.

Pendekatan instruksi penerjemahan Nord dirancang untuk mengetahui

permasalahan keseragaman standar dengan menilai kualitas yang bertentangan

21

Frans Sayogie, h.141

Page 31: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

20

suatu pernyataan kerja khusus yang dipersiapkan untuk suatu proyek khusus.

Pendekatan ini memperkirakan bahwa penggagas memiliki waktu, ketertarikan

dan pengertian tentang proses dan produk penerjemahan untuk menghasilkan

terjemahan sesuai dengan pesanan.

Bensoussan/Rosenhouse dan Larose menggabungkan penilaian kualitatif

dan kuantitatif. Mereka mengaplikasikan penilaian ini pada teks singkat,

sedangkan Larose tidak dijelaskan mengenai aplikasinya. Model tekstologi yang

mengusulkan dengan jelas batas kualitas atau tingkat toleransi terjemahan. House

menolak semua model penilaian yang ada, sedangkan Nord, model penilaiannya

tidak berhubungan dengan skala nilai yang dapat diukur dalam suatu penilaian.

Evolusi Sical mengilustrasikan semua permasalahan yang tidak dapat

dipisahkan dalam suatu model standar maupun berdasarkan norma dan

pengukuran kuantitatif. Tujuan penghitungan adalah untuk menciptakan penilaian

yang lebih objektif, transparan, dan dapat bertahan. Namun penilaian tersebut

sangat transparan sehingga membuka celah penilaian yang lebih luas.

Peneliti dalam pembuatan model penilaian ini hanya mengaplikasikannya

pada karya sastra, iklan, teks jurnalistik, dan tidak ada bukti bahwa model-model

ini dapat diaplikasikan pada teks yang panjang. Uji coba model penilaian tersebut

tak satupun yang dilakukan pada para penerjemah profesional dan siswa. Dengan

alasan ini, Williams mencoba untuk mengajukan model yang merupakan aplikasi

dan teori argumentasi yang dikemukakan oleh Stephen Toulmin. Model yang

diusulkan oleh Williams ini adalah gabungan antara penilaian kualitatif dan

kuantitatif.

Page 32: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

21

B. Pedoman Penilaian Penerjemahan

1. Benny Hoedoro Hoed

Newmark menyebutkan, dari sifatnya, ada empat jenis cara menilai

terjemahan. Dengan menggolongkan cara menilai terjemahan menjadi empat jenis

ini, diharapkan kita memperoleh pedoman dalam melakukan penilaian.

(1) Translation as a science. Kita melihat dari segi kebahasaan murni, yakni

yang hasilnya dapat kita nilai betul-salahnya berdasarkan kriteria kebahasaan.

Misalnya, menerjemahkan Uncle Tom‟s Cabin dengan Kabin Paman Tom. Ini

sebuah kesalahan yang tidak “relatif” karena cabin disini berrti gubug atau

pondok, sedangkan kabin dalam bahasa Indonesia berarti „kamar di kapal‟ atau

„bagian pesawat terbang tempat para penumpang‟. Dengan demikian, kesalahan

semacam ini sifatnya “mutlak”. (2) Translation as a craft. Disini terjemahan

dipandang sebahai hasil suatu kiat, yakni upaya penerjemahan untuk mencapai

padanan yang cocok dan memenuhi aspek kewajaran dalam Bsa. Rekayasa

kebahasaan menjadi penting dan dapat berakibat menyimpang jauh dan

kesejajaran formal.

(3) Translation as an art. Ini menyangkut penerjemahan estetis, yakni apabila

penerjemahan tidak merupakan proses pengalihan pesan, tetapi juga “penciptaan”

(“contextual re-creation”) yang biasanya terjadi pada penerjemahan sastra atau

tulisan yang bersifat liris. Disini kita sudah berbicara tentang “baik-buruk”, bukan

“betul-salah”.

(4) Translation as a taste. Ini menyangkut pilihan terjemahan yang bersifat

pribadi, yakni apabila pilihan terjemahan merupakan hasil pertimbangan

Page 33: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

22

berdasarkan selera. Misalnya saja kata however yang dapat diterjemahkan dengan

namun, atau akan tetapi sesuai dengan selera penerjemah. Bedanya dengan

penerjemahan estetis adalah bahwa untuk yang ini tidak harus didasari oleh

kriteria estetika. Disini masalag “baik-buruk” makin menonjol dan mempunyai

warna subjektif yang kuat.22

Apa yang dikemukakan diatas dapat dimanfaatkan untuk menilai terjemahan

mahasiswa dalam kelas tambahan. Ketiga golongan penerjemahan dapat kita

letakkan pada sebuah continuum yang berkisar dari “non-pribadi A” ke “pribadi

B” sebagai berikut:

Continuum peran pribadi penerjemah

“Sangat kecil” “Sangat besar”

A peran pribadi penerjemah dalam memilih padanan B

“science” “craft” “art” “taste”

[kebahasaan murni] [ retorika bahasa ]

Dari bagan diatas, terlihat bahwa peran penerjemah sebagai pribadi sangat

kecil pada titik A (science) dibandingkan dengan pada titik B (taste, sangat besar).

Diantaranya terdapat “craft” dan “art”, dengan catatan bahwa “craft” lebih dekat

pada A dan “art” lebih dekat pada B. Oleh karena itu, konsep “betul-salah” hanya

berlaku untuk kutub A (science). Ini merupakan masalah kebahasaan murni: tata

bahasa dan semantik. Selanjutnya, dari “craft” sampai ke “taste” kita hanya

berbicara tentang “baik-buruk”. Disini kita memasuki retorika bahasa. Continuum

diatas mempengaruhi cara kita memberikan nilai kepada hasil pekerjaan

penerjemahan mahasiswa/peserta kursus atau ujian. Salah satu cara yang

diharapkan memberikan penilaian yang adil adalah sebagai berikut:

22

Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, (Bandung: Dunia Pustaka Jaya, 2006), h.91-95

Page 34: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

23

Tabel 1

“science” “craft” “art” “taste” Hasil perhitungan

1 2 3 4

Contoh:

80 x 6 =

480

Contoh:

75 x 3 =

225

Contoh:

80 x 2 =

160

Contoh:

50 x 1 =

50

915 = 228,75 = 76,25

4 3

Catatan: (1) nilai = 0-100; (2) nilai untuk kolom 2 s.d. 4 diberikan berdasarkan

pertanggungjawaban atau argumentasi (biasanya lisan) peserta ujian yang dapat

diterima oleh pengajar; (3) nilai diberikan kepada setiap kelompok kasus

(“science”, “craft”, “art”, “taste”) berdasarkan presentase. Jadi, kolom 1 = 80

artinya 80% dari semua kasus translation as a science adalah “benar”, kolom 3 =

80 artinya 80% dari semua kasus translation as an art dapat

dipertanggungjawaban.

Dengan membedakan empat tolok ukur, yakni melihat penerjemahan sebagai

(1) science, (2) craft, (3) art, (4) taste, diharapkan kita dapat memberikan suatu

penilaian yang didasari objektivitas atau mengurangi subjektivitas dalam

memberikan penilaian atas sebuah terjemahan. Kita dapat menyimpulkan bahwa

betul-salah dapat “pasti” pada (1), tetapi makin relatif pada (2), (3), dan (4)

sehingga tidak mudah bagi kita untuk menilainya. Disini berlaku konsep “baik-

benar”. Biasanya pada tiga jenis terakhir kita harus bertanya apa alasan

Page 35: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

24

penerjemah memilih terjemahannya atau diminta kepada penerjemahnya untuk

memberikan catatan tentang dasar pilihan terjemahannya.

Tujuan upaya penilaian atas terjemahan adalah agar terjadi cara penilaian yang

adil sesuai dengan sifat-sifat penerjemahan, yakni yang sesuai dengan kadar

peran pribadi penerjemah dalam proses penerjemahan.23

2. Moch. Syarif Hidayatullah

Untuk menilai sebuah terjemahan, kita dapat langsung menilainya hanya

dengan mengamatinya dengan cermat. Namun penilaian matematis juga harus

dilakukan. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur penerjemahan yang

dihasilkan mahasiswa atau penerbitan.

Pedoman penilaian yang Hidayatullah tawarkan yaitu (1) kalimat yang tidak

diterjemahkan, berakibat pada pengurangan skor sebanyak 10 poin. (2) metode

yang dipilih tidak sesuai dengan peruntukan teks, berakibat pada pengurangan 9

poin. (3) klausa tidak diterjemahkan, berakibat pada pengurangan skor sebanyak

8 poin. (4) terjemahan tidak sesuai topik, berakibat pada pengurangan skor 7

poin. (5) padanan budaya tidak tepat, dikurangi 6 poin. (6) nama diri, peristiwa

sejarah, dan kata-kata asing tidak tepat, dikurangi 5 poin. (7) tata bahasa yang

tidak sesuai dengan kaidah Bsa, dikurangi 4 poin. (8) terjemahan frasa, idiom,

atau makna figuratif tidak tepat, dikurangi 3 poin. (9) diksi, konotasi, atau

kolokasi tidak tepat, dikurangi 2 poin. (10) kesalahan ejaan, penyingkatan, dan

tanda baca, dikurangi 1 poin. 24

23

Benny Hoedoro Hoed, h.96-98 24

Moch Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer, (Tangerang Selatan: UIN Press, 2014), h.143-144

Page 36: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

25

Untuk menggunakan model penilaian tersebut, penilai harus memperhatikan

beberapa hal, yaitu (a) penilaian di atas dipergunakan untuk tiap 10 kalimat. (b)

setiap 10 kalimat hasil terjemahan diberi skor awal 100 poin. (c) skor kesalahan

dihitung sesuai dengan pedoman di atas. (d) lalu, jumlahkan semua skor

kesalahan dalam setiap 10 kalimat yang dinilai. (e) skor awal setiap 10 kalimat

kemudian dikurangi skor kesalahan. (f) setelah itu, nilai akhir itu dipergunakan

untuk menilai apakah terjemahan tersebut termasuk terjemahan istimewa (90-

100); sangat baik (80-89), baik (70-79), sedang (60-69), kurang (50-59), buruk

(0-49).25

3. Rochayah Machali

Tabel 2

Segi dan aspek Kriteria

A Ketepatan reproduksi makna

1 Aspek linguistis

a. Transposisi Benar, jelas,

Wajar

b. Modulasi

c. Leksikon

d. Idiom

2 Aspek semantis

a. makna referensial Menyimpang?

b. Makna interpersonal (lokal/total)

25

Moch Syarif Hidayatullah, h.144

Page 37: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

26

i. Gaya bahasa

ii. Aspek interpersonal lain

(misalnya, konotatif-

denotatif)

Berubah?

(lokal/total)

3 Aspek pragmatis

a. Pemadanan jenis teks (termasuk

tujuan penulis)

Menyimpang?

(lokal/total)

b. Keruntutan makna pada tataran

kalimat dengan tataran teks

Tidak runtut?

(lokal/total)

B Kewajaran ungkapan Wajar dan atau

harfiah?

(dalam arti kaku)

C Peristilahan Benar, baku, jelas

D Ejaan Benar, baku

Catatan: (1) “lokal” maksudnya menyangkut beberapa kalimat dalam

perbandingannya dalam jumlah kalimat seluruh teks (persentase); (2) “total

maksudnya menyangkut 75% atau lebih bila dibandingkan dengan jumlah kalimat

seluruh teks; (3) runtut maksudnya sesuai atau cocok dalam hal makna; (4) wajar

artinya alami, tidak kaku (suatu penerjemahan yang harfiah bisa kaku atau wajar

bisa juga tidak; (5) “penyimpangan” selalu menyiratkan kesalahan, dan tidak

demikian halnya untuk “perubahan” (misalnya perubahan gaya).

Cara penilaian terbagi menjadi cara umum dan cara khusus. Cara umum

adalah yang secara relatif dapat diterapkan pada segala jenis terjemahan,

Page 38: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

27

sedangkan cara khusus adalah yang khusus bagi suatu teks tertentu. Misalnya teks

hukum, teks yang berfungsi estetis.

Kriteria yang sudah ditetapkan pada tabel diatas dapat diterapkan pada suatu

skala penilaian umum kompetensi. Penting untuk diingat disini bahwa dalam

penggolongan, kita berangkat dari asumsi berikut: (a) tidak ada penerjemahan

sempurna, yang berarti bahwa dalam teks Bsa itu sedikitpun tidak ada kehilangan

informasi, pergeseran makna, transposisi, atau modulasi. Dengan kata lain, tidak

ada keruntutan sempurna dalam penerjemahan. Maka, penerjemahan yang “paling

bagus” harus diartikan sebagai “hampir sempurna”; (b) penerjemahan semantik

dan komunikatif ialah reproduksi pesan yang umum, wajar, dan alami dalam Bsa;

(c) penilaian penerjemahan disini adalah penilaian umum dan relatif.26

Tabel 3

Kategori nilai Indikator

Terjemahan hampir

sempurna

86-90

(A)

Penyampaian wajar; hampir tidak terasa

seperti terjemahan, tidak ada kesalahan

ejaan; tidak ada keslaahan atau

penyimpangan tata bahasa; tidak ada

kekeliruan penggunaan istilah.

Terjemahan sangat bagus 76-85

(B)

Tidak ada distorsi makna; tidak ada

terjemhan harfiah ynag kaku; tidak ada

kekeliruan penggunaan istilah; ada satu-dua

kesalahan tata bahasa atau ejaan (untuk

bahasa Arab tidak boleh ada kesalahan

26

Rochayah Machali, Pedoman bagi Penerjemah, (Bandung: Kaifa, 2009) h. 153-154

Page 39: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

28

ejaan)

Terjemahan baik 61-75

(C)

Tidak ada distorsi makna; ada terjemahan

harfiah yang kaku; tetapi relatif tifak lebih

dari 15% dari keseluruhan teks, sehingga

tidak tertalu terasa seperti terjemahan;

kesalahan tata bahasa idiom relatif tifak

lebih dari 15% dari keseluruhan teks, ada

satu-dua penggunaan istilah yang tidak

baku atau umum. Ada satu-dua kesalahan

tata ejaan (untuk bahasa Arab tidak boleh

ada kesalahan ejaan)

Terjemahan cukup 46-60 Terasa sebagai terjemahan; ada distorsi

makna; ada beberapa terjemahan harfiah

yang kaku, tetapi relatif tidak lebih dari

25%. Ada beberapa kesalahan idiom dan

atau tata bahasa, tetapi relatif tidak lebih

dari 25% keseluruhan teks. Ada satu-dua

penggunaan istilah yang tidak baku atau

tidak umum dan atau kurang jelas.

Terjemahan buruk 20-45 Sangat terasa sebagai terjemahan, terlalu

banyak terjemahan harfiah yang kaku

(relatif lebih dari 25% keseluruhan teks);

distorsi makna dan kekeliruan penggunaan

istilah lebih dari 25% keseluruhan teks.

Page 40: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

29

Catatan: (1) nilai dalam kurung adalah nilai ekuivalen. (2) istilah “wajar”

dapat dipahami sebagai “wajar dan komunikatif”.27

Penting untuk diingat bahwa rambu-rambu diatas hanyalah pedoman, bukan

“harga mati”. Sebelum membahas isi rambu-rambu tersebut, ada tahap yang perlu

dilalui terlebih dahulu. Penilaian dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (1)

penilaian fungsional, yakni kesan umum untuk melihat apakah tujuan umum

penulisan menyimpang. Bila tidak, penilaian dapat berlanjut ke tahap kedua dan

ketiga. (2) penilaian terperinci berdasarkan segi-segi dan kriteria yang sudah

dibahas sebelumnya pada tabel pertama. (3) penilaian terperinci pada tahap kedua

tersebut digolong-golongkan dalam suatu skala atau kontinuum dan dapat dubah

menjadi nilai. Untuk memudahkan penempatan atau kategori, kriteria terperinci

pada tahap kedua diwujudkan dalam indikator umum seperti yang terdapat pada

tabel kedua.

Dapat dilihat pada tabel kedua tersebut bahwa kategori terjemahan dapat

“dikonversikan” menjadi rentangan nilai yang didasarkan pada prinsip piramida,

semakin baik suatu kategori (yaitu semakin ke atas arahnya), semakin kecil

rentangan angka atau nilainya.

Hal lain yang perlu diingat pada tabel kedua tersebut adalah perbedaan istilah

“salah dan “keliru”. Suatu kesalahan adalah teori yang jelas letaknya dalam

oposisi “benar-salah”, misalnya “kesalahan ejaan”. Sebaiknya, “keliru” tidak ada

oposisi langsungnya, karena istilah tersebut dimaksudkan disini agar dapat

mencakup kriteria penilaian untuk “ketidakjelasan”, “ketidakwajaran”, dan

“ketidakbakuan” (apabila yang baku sudah tersedia, misalnya dalam kamus).

27

Rochayah Machali, h. 156-157

Page 41: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

30

Dalam penilaian teks-teks yang khusus, segi-segi berikut harus diikutsertakan

dalam penilaian: (a) bentuk; (b) sifat; (c) fungsi. Kriteria yang dapat digunakan

adalah apakah ada pengubahan atau tidak, menyeluruh atau tidak, jelas atau tidak,

baku atau tidak (yang emnyangkut, misalnya formula), wajar atau tidak (misalnya

puisinya mengandung penggambaran metaforik), serta benar atau tidak (misalnya

yang menyangkut reproduksi makna referensial). Kemudian semua segi dan

kriteria dasar ini dapat “diterjemahkan” menjadi indikator-indikator seperti pada

tabel kedua sebagai rambu-rambu penilaian, dan untuk memudahkan penilai

menentukan kategori terjemahan apabila terdapat lebih dari satu versi BSa dari

BSu yang sama.28

C. Prinsip-Prinsip Penerjemahan yang Baik

Seperti yang dikutip oleh Sayogie, Savori menawarkan dua belas prinsip

penerjemahan yang berkaitan erat dengan penerjemahan yang baik. Prinsip-

prinsip tersebut adalah (1) penerjemahan harus mengekspresikan kata-kata dari

teks aslinya; (2) penerjemahan harus mengungkapkan gagasan dari teks aslinya;

(3) terjemahan hendaknya terbaca seperti karya aslinya; (4) terjemahan

hendaknya terbaca sebagai terjemahan; (5) penerjemahan hendaknya

mencerminkan gaya dari teks aslinya; penerjemahan hendaknya memiliki gaya

penulisan yang dipakai oleh penerjemah, (7) terjemahan hendaknya terbaca

sebagaimana teks aslinya yang memakai bahasa kontemporer; (8) terjemahan

hendaknya terbaca sebagaimana bahasa kontemporer penerjmah; (9) penerjemah

boleh menambah atau mengurangi bagian dari teks asli; (10) penerjemah sama

sekali tidak boleh menambah atau mengurangi teks aslinya; (11) penerjemahan

28

Rochayah Machali, h.158-159

Page 42: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

31

prosa hendaknya berbentuk prosa; (12) penerjemahan puisi hendaknya berbentuk

puisi.29

Wills menyatakan bahwa relativitas (norma penerjemahan) menunjukkan

bahwa sejauh ini tidak ada teoretikus dan praktisi penerjemahan yang mampu

menemukan jawaban yang lebih umum, objektif dan terbukti benar bagi masalah

yang agak kompleks dalam penerjemahan antarteks. Ini berarti bahwa mungkin

tidak ada teori penerjemahan yang dapat diterapkan secara semesta, tetapi akan

sangat baik jika ada teori penerjemahan yang spesifik terhadap jenis teks dan

akibatnya ada konsep padanan penerjemahan yang spesifik terhadap jenis teks.

Dari uraian diatas, Sayogie menarik kesimpulan tentang prinsip-prinsip

terjemahan yang baik, yaitu (1) terjemahan yang baik adalah terjemahan yang

tidak menyimpang dari isi yang terdapat dalam teks bahasa sumber, (2)

terjemahan yang baik adalah terjemahan yang dapat dimengerti dan mudah

dipahami pembaca, (3) terjemahan yang baik adalah terjemahan yang

menggunakan kalimat-kalimat yang mengikuti aturan kaidah tata sasaran dan

tidak asing bagi pembaca, (4) terjemahan yang baik adalah terjemahan yang lebih

mementingkan pengungkapan isi teks daripada persamaan bentuk ujaran, dan (5)

terjemahan yang baik adalah terjemahan yang tidak tampak sebagai terjemahan

tetapi sebagai karya asli. 30

29

Frans Sayogi, h.147-148 30

Frans Sayogi, h.149

Page 43: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

32

D. Teori Peribahasa

1. Definisi Peribahasa

Kata matsal (ث) atau “perumpamaan” dalam kamus bahasa Arab, Lisan al-

Arab dan al-Qamus al-Muhith, mempunyai bermacam-macam makna, antara lain:

nazhir (“sifat”, “seperti”), atau „ibrah (“peringatan”, “pelajaran”. Makna kata

matsal yang lain adalah “yang menjadi contoh bagi yang lain” atau “yang ditiru”.

Fairuz mengatakan “kata „mitsl‟ berarti „syibh‟ atau „serupa‟. Bentuk jamak mitsl

adalah amtsal. Kata matsal berarti hujjah (bukti, alasan, sifat). Sedangkan kata

mitsal berarti „miqdar‟ atau „ukuran‟ yang juga berarti „qishas‟ atau „pembalasan

yang sepadan‟.31

Amtsal adalah ungkapan yang beredar di masyarakat yang berisi tentang

pikiran yang bijak dan tentang aspek kehidupan manusia, biasanya berbentuk

kata-kata majaz yang cenderung imajinatif dan mudah dihafal, bertujuan sebagai

perbandingan dan nasehat kehidupan. Dalam bahasa Indonesia, amtsal disebut

juga peribahasa. 32

Dalam istilah Inggris disebut juga proverb/saying dan istilah Prancis proverbe

yaitu (1) ungkapan yang ringkas padat yang berisi kebenaran yang wajar, prinsip

hidup, atau aturan tingkah laku. (2) ungkapan pendek yang mengandung aturan

tingkah laku sebagai prinsip hidup. Contoh: (a) malu bertanya sesat di jalan. (b)

bermain air basah, bermain api terbakar. 33

Adapun definisi peribahasa dalam bahasa Indonesia tidak jauh berbeda

dengan amtsal Arab. Menurut KBBI, ada dua definisi peribahasa:

31

Ja’far Subhani, Wisata Al-Quran Tafsir Ayat-Ayat Metafora, (Jakarta Selatan: Al-Huda, 2007) h. 1 32

Yaniah Wardani dan Cahya Buana, h. 25 33

Hasanuddin WS, dkk, Ensiklopedi Sastra Indonesia, (Bandung: Titian Ilmu, 2004), h. 718

Page 44: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

33

(1) Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya,

biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal,

ungkapan, perumpamaan).

(2) Ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan,

nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.34

Secara etimologis pengertian amtsal ada tiga macam. Pertama, bisa berarti

perumpamaan, gambaran, atau penserupaan. Kedua, bisa berarti kisah atau cerita

yang sifatnya menakjubkan. Ketiga, bisa berarti sifat keadaan atau tingkah laku.

Sedangkan secara terminologis amtsal didefinisikan oleh para ahli sastra adalah

ungkapan yang sifatnya menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Penggunaan ungkapan itu dimaksudkan untuk mempengaruhi dan menyentuhkan

kesan, seakan si pembuat perumpaaan mengetuk telinga si pendengar sehingga

pengaruhnya menembus kalbu.35

Berbeda dengan idiom yang maknanya tidak dapat diramalkan, baik secara

leksikal maupun gramatikal, makna peribahasa masih bisa diramalkan karena

adanya asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan gramatikal unsur-unsur

bentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautannya. Umpamanya

hal dua orang yang selalu „bertengkar‟ dikatakan dalam bentuk peribahasa bagai

anjing dengan kucing. Kucing dan anjing dalam sejarah kehidupan kita memang

merupakan dua ekor binatang yang tidak pernah rukun. Entah apa sebabnya.

Contoh lain „keadaan pengeluaran belanja lebih besar jumlahnya daripada

pendapatan‟ dikatakan dalam bentuk peribahasa besar pasak daripada tiang.

34

Harimurti Kridalaksana, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 1055

35Yaniah Wardani dan Cahya Buana, h. 26-27

Page 45: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

34

Seharusnya pasak harus lebih kecil daripada tiang, jika pasak itu lebih besar, tentu

tidak mungkin dapat dimasukkan pada lubang tembus yang ada pada tiang.

Karena peribahasa ini bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan

maka dapat juga disebut dengan nama perumpamaan. Kata-kata seperti, bak,

laksana, dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa. Memang banyak juga

peribahasa yang tanpa menggunakan kata-kata tersebut, namun kesan

peribahasanya itu tetap saja nampak. Misalnya tong kosong nyaring bunyinya.

Peribahasa tersebut bermakna „orang yang tiada berilmu biasanya banya

cakapnya‟. Di sini orang yang tiada berilmu itu diperbandingkan dengan tong

yang kosong. Hanya tong yang kosong yang kalau dipukul akan berbunyi nyaring;

tong yang berisi penuh tentu tidak akan berbunyi nyaring. Sebaliknya orang

pandai, orang yang banyak ilmunya biasanya pendiam, merunduk dan tidak

pongah. Keadaan ini disebutkan dengan peribahasa yang berbunyi bagai padi,

semakin berisi, semakin merunduk.36

Contoh dalam bahasa Arab, peribahasa س ال ٠ثم ال ٠ز bermakna واجشاد

„Bagaikan belalang yang tidak memberi sisa apapun‟. Makna peribahasa ini

merupakan kiasan bagi seseorang yang kehabisan harta bendanya karena sebab

apapun, misalnya gemar berjudi, kebakaran atau kecurian, sehingga tidak ada

sedikitpun yang tertinggal yang masih dimilikinya.

Contoh lain, وأ ػ سؤع اط١ش artinya „Seolah-olah ada burung di

kepalanya‟. Orang yang dihingapi burung di kepalanya agaknya takut dan sayang

kalau burung itu terbang. Jadi, ia diam saja. Pepatah ini adalah kiasan bagi

seseorang atau suatu golongan yang patuh, taat dan selalu mengikuti saja perintah

36

Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 76

Page 46: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

35

yang dikatakan pimpinannya. Juga dikiaskan bagi orang yang berhati lemah,

penyantun dan sabar.37

2. Macam-Macam Peribahasa Bahasa Indonesia

Peribahasa Indonesia dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

(1) Bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat,

sindiran, dan sebagainya.

(2) Pepatah, merupakan perbahasa yang mengandung nasihat atau ajaran

dari para sesepuh (biasanya dipakai atau diucapkan untuk mematahkan lawan

bicara).

(3) Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan

makna khusus (makna unsur-unsurnya sering kali menjadi kabur).

(4) Perumpamaan adalah peribahasa yang berisikan perbandingan-

perbandingan atau sering juga diartikan sebagai peribahasa yang berupa

perbandingan. Biasanya menggunakan kata-kata seperti, bak, laksana, ibarat,

umpama, bagai.

(5) Ibarat adalah berkataan atau cerita yang dipakai sebagai perumpamaan

(perbandingan, lambang).

(6) Tamsil adalah (i) persamaan dengan umpama (misal), contoh: dia

hidupnya seperti katak dalam tempurung (ii) ajaran yang terkandung dalam cerita,

37

Taufiqurrochman, Leksikologi Bahasa Arab, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 92

Page 47: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

36

ibarat; lukisan (sesuatu sebagai contoh), banyak cerita yang mengandung untuk

kanak-kanak.

(7) Pemeo adalah (i) ejekan (olok-olok, sindiran) yang menjadi buah

mulut orang (ii) perkataan yang lucu (untuk menyindir dsb., misalnya undang-

undang hanya berlaku untuk rakyat kecil, atau bisa juga merupakan peribahasa

yang berupa semboyan, berfungsi untuk mengobarkan semangat atau

menghidupkan suasana

.

3. Macam-macam Amtsal Arab (Peribahasa Bahasa Arab)

Seperti dikutip oleh Yaniah, Sayyid Syakir membagi amtsal ke dalam lima

bagian, yaitu: al-amtsal al-hikmiyyah, al-amtsal al-tarikhiyyah, al-amtsal al-

khurafiyyah, al-amtsal al-sairah (asy-sya‟biyyah) dan al-amtsal al-fukahiyyah:

(1) Al-amtsal al-hikmiyyah yaitu amtsal yang menyerupai kata hikmah (kata

mutiara atau nasihat) baik dari keindahan lafaznya maupun maknanya.

(2) Al-amtsal al-tarikhiyyah yaitu amtsal yang muncul berdasarkan hikayat

atau sejarah pembesar atau penguasa suatu kaum dalam melaksanakan sikap

politiknya terhadap bawahannya, misalnya:

جع وثه ٠رثؼه

Laparkanlah anjingmu maka ia akan mengikutimu

(3) Al-amtsal al-khurafiyyah adalah amtsal yang muncul berdasarkan cerita

binatang, yang mengandung i‟tibar nasihat dan ajaran-ajaran yang baik, misalnya

amtsal yang terdapat pada kisah Kalilah wa Dimnah karangan inbu muqaffa yang

terdapat pada cerita seribu satu malam. Asal mula dari pepatah ini adalah tiga

Page 48: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

37

orang pemburu binatang di hutan. Yang seorang mendapatkan kelinci, yang

seorang lagi kijang, dan yang ketiga keledai hutan. Yang pertama dan kedua

merasa bangga dengan hasilnya masing-masing. Yang ketiga diam saja, tetapi

tiba-tiba ia berkata: aah apa yang kalian dapat itu? Lihat hasilku ini, semua buruan

ada di tengah keledai hutan. Ia berkata demikian dengan apa yang ia hasilkan

dengan sebaik-baiknya, dan kalau sudah mendapatkan itu, tidak lagi memerlukan

yang lain. Jadi, pepatah ini diangkat dari cerita tentang binatang yang mereka

dapatkan, sehingga menjadi i‟tibar dan nasehat yang baik.

(4) Al-amtsal al-sairah (al-sya‟biyyah) yaitu amtsal yang menggambarkan

suatu adat dan perilaku serta kemuliaan suatu bangsa (masyarakat), baik

kehidupan pedesaan ataupun perkotaan. Kalimah sairah juga berarti kata yang

beredar dan umum dikenal di tengah masyarakat dan berlaku dalam bahasa

komunikasi mereka. 38

Misalnya ض١ؼد اث artinya, engkau (perempuan) اص١ف

telah sia-siakan air susu pada musim kemarau. Matsal ini ditujukan kepada orang

yang melewatkan kesempatan yang baik.

(5) Al-amtsal al-fukahiyyah ialah amtsal yang menggambarkan kehidupan

perilaku manusia berupa keinginan ataupun harapan pada masa lampau, lalu

kemudian akhirnya terwujud, misalnya افك ش طثمح menggambarkan keserasian

pasangan sebagai realisasi dari sebuah harapan dari seorang laki-laki (syann) yang

mencari pasangan hidup (thabaqah).39

38

Ja’far Subhani, Wisata Al-Quran Tafsir Ayat-Ayat Metafora, (Jakarta Selatan: Al-Huda, 2007) h. 8 39

Yaniah Wardani dan Cahya Buana, h. 29-42

Page 49: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

38

4. Unsur Budaya

Pada saat menerjemahkan, penerjemah bukan hanya mengoperasikan satu

bahasa ke bahasa lainnya. Melainkan juga harus menyepadankan kedua

budaya negara dari bahasa yang diterjemahkan.40

Dalam menerjemahkan bahasa yang bersifat kultural, penerjemah dituntut

untuk cerdas dalam mengidentifikasi, memaknai, dan kemudian

merekonstruksikannya dalam bahasa target.. Penerjemahan secara harfiah

hanya akan menimbulkan kebingungan di kalangan pembaca teks terjemahan.

41

Menurut Hidayatullah, dalam menerjemahkan peribahasa, unsur budaya

tidak bisa dipisahkan dalam hal ini. Ada sebelas aspek budaya yang harus

diperhatikan saat hendak menerjemahkan. Berikut sepuluh aspek budaya itu:

(1) Kata ٠ dalam bahasa Arab sering kali dipadankan dengan kata hari

dalam bahasa Indonesia, padahal sebenarnya makna dua kata tersebut tidak

sama persis. Frasa أدذ ٠ misalnya, tidak bisa diterjemahkan secara sembrono

dengan hari ahad. Karena, frasa tersebut pada konteks tertentu juga bermakna

waktu perang uhud.

(2) Ungkapan stereotip. Yang dimaksud ungkapan stereotip adalah

ungkapan-ungkapan seperti أػروثش, عثذا اتاهلل, هللا أ . Padanan untuk

ungkapan-ungkapan semacam ini tampaknya mudah dan sederhana, padahal

sering kali terjadi perbedaan konsep. Dalam kasus عثذا هللا misalnya,

ungkapan ini biasanya dipadankan dengan mahasuci Allah. Namun, konsep

40

Inge Nurina, Analisis penerjemahan Kosakata Kebudayaan Fisik Bahasa Jepang ke Bahasa Indinesia dalam Cerita Pendek Imogayu, Skripsi S1, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, 2008

41 M. Zaka Al Farisi, h. 139

Page 50: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

39

dalam bahasa Arab tidak selalu sama dengan konsep mahasuci Allah عثذا هللا

dalam bahasa Indonesia. karena, ungkapan itu sering kali bisa diterjemahkan

dengan luar biasa. Ihwal semacam ini kadang-kadang mnimbulkan kesulitan

bagi penerjemah.

(3) Peristiwa budaya. Tiap-tiap negara mempunyai apa yang disebut

dengan “peristiwa budaya”. Di Arab Saudi, peristiwa tahunan ibadah haji,

merupakan peristiwa budaya, selain terkait dengan ritual keagamaan umat

islam. Di Iran, peristiwa budaya juga bisa ditemui pada peringatan karbala,

setiap tanggal 10 Muharam. Dalam peristiwa-peristiwa budaya semacam itu

penerjemah juga akan menjumpai banyak kesulitan dalam menerjemahkannya

karena dalam peristiwa-peristiwa budaya seperti itu akan ditemukan istilah-

istilah budaya yang tidak akan dapat ditemukan di negara lain.

(4) Bangunan tradisional. Di setiap negara sekarang ini banyak bangunan

yang sama dengan bangunan yang terdapat di negara lain. Fenomena semacam

ini barangkali karena adanya film-film di TV. Namun demikian masing-

masing negara masih banyak terdapat bangunan yang mempunyai ciri khas

lokal, dan tidak terdapat di negara atau daerah lain. Misalnya di Mesir dapat

ditemui األشا ; di Arab Saudi dapat ditemui وؼثح. Bangunan semacam itu dalam

penerjemaha nmenimbulkan banyak kesulitan. Frasa اتشا١ juga tidak bisa ما

serta-merta bisa diterjemahkan dengan makam Nabi Ibrahim, karena ternyata

maksudnya justru pahatan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim a.s, berdiri saat

membangun Kakbah, yang terdapat di Masjidilharam. 42

42

Moch Syarif Hidayatullah, h. 45

Page 51: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

40

(5) Kekerabatan. Setiap bangsa di suatu negara mempunyai sistem

kekerabatan. Sistem kekerabatan ini tampaknya sederhana bagi yang

memilikinya. Tetapi yang tampaknya sederhana itu ternyata menimbulkan

banyak kesulitan bagi seorang penerjemah karena sistem kekerabatan ini

berbeda dari bangsa atau etnik yang satu dengan yang lain. Seperti contoh

sistem kekerabatan Arab dikenal istilah ػح –ػ dan خاح –خاي . Penyebutan ػ

ػح – dipergunakan untuk paman-bibi yang dari jalur bapak, sementara خاي–

dipergunakan untuk paman-bibi yang dari jalur ibu. Ini jelas akan خاح

menimbulkan banyak kesulitan bagi seorang penerjemah.

(6) amiyyah-fushha. Seperti bahasa lain, bahasa Arab juga mengenal

bahasa standar dan bahasa nonstandar. Fushha merupakan bahasa standar,

sementara amiyyah merupakan bahasa nonstandar. Untuk kasus fushha,

seorang penerjemah biasanya tidak terlalu mengalami kesulitan, karena sistem

tata bahasa dan sistem kosakatanya telah terstruktur. Hal yang sama tidak

terjadi pada bahasa amiyyah. Penerjemah yan tidak terlalu mengenali sistem

budaya dan bahasa Arab, tentu akan kesulitan mengalihbahasakannya.

Meskipun ragam amiyyah ini lebih sering ditemui pada kegiatan informal dan

tuturan, namun tidak jarang juga ragam ini bisa ditemui pada kegiatan formal

dan tulisan.

(7) Idiom. Sebuah idiom tidak mungkin diterjemahkan secara harfiah

alias kata demi kata. Ungkapan-ungkapan idiomatik yang bersifat kultural

semacam ini mesti diterjemahkan sebagai satu kesatuan makna. Oleh karena

itu, penerjemah tidaklah cukup menjadi seorang bilingual, tetapi juga mesti

menjadi seorang bikultural yang memahami dua budaya sekaligus. Dengan

Page 52: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

41

kata lain, penerjemah sejatinya memiliki wawasan budaya yang luas, bauk

yang berkenaan dengan bahasa sumber maupun bahasa target.43

(8) Ekologi seperti flora, fauna, angin, lembah, gunung. Sebagai

contoh masyarakat Arab mempunyai aneka kosakata berkenaan dengan unta,

seperti ع١ „anak unta yang belum jelas jantan atau betinanya‟, داس „anak unta

yang belum disapih‟, ات خاض„anak unta jantan berumur satu tahun‟, تد

anak unta betina berumur„تد ث ,‟anak unta betina berumur satu tahun„خاض

dua tahun‟, dan seterusnya. 44

(9) budaya material. Budaya material itu meliputi makanan seperti ،

ثش٠ذدجاج تاث , pakaian seperti تشلغ، الءج، جالت١ح، جثاب، خف، وف١ح، ػماي, senjata

seperti ج١ك.

(10) isyarat dan kebiasaan. Dalam bahasa Arab, hal ini bisa kita

temukan pada ayat yang artinya: janganlah kamu jadikan tanganmu

terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu mengulurkannya karena kamu

menjadi tercela dan menyesal (Q.S Al-Isra [17]: 29). “tangan terbelenggu

pada leher” adalah simbol kikir yang bersumber pada isyarat tangan yang

dikenal di kalangan bangsa Arab. Simbol ini ternyaa tidak dikenali dalam

budaya bahasa Indonesia.45

43

M. Zaka Al Farisi, h. 146 44

M. Zaka Al Farisi, h. 140 45

Moch Syarif Hidayatullah, h. 45-47

Page 53: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

42

5. Metafora

Metafora adalah pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang

sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau

perbandingan, misal tulang punggung di kalimat pemuda adalah tulang punggung

negara.46

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwa metafora adalah

semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam

bentuk singkat. Di dalam bahasa Indonesia, metafora sebagai perbandingan

langsung tidak menggunakan kata pembanding seperti bak, bagai, umpama,

bagaikan, sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua.

Metafora merupakan bahasa bermajas yang digemari oleh para penyair di dalam

penulisan sajak. Bahkan, sajak identik dengan bahasa bermajas metafora.

Keunggulan sebuah sajak dapat dikatakan adalah keunggulan sang penyair

menampilkan metafor-metafor.47

Metafora merupakan salah satu majas perbandingan yang berfungsi untuk

mengungkapkan sebuah ungkapan perasaan secara langsung berupa perbandingan

analogis. Seperti kalimat “Rian Novianto memang seorang bintang kelas.” 48

Kiasan atau metafora ialah perbandingan yang implisit, jadi tanpa kata

„seperti‟ atau „sebagai' di antara dua hal yang berbeda. Misalnya, sumber ilmu,

kuli di antara bangsa-bangsa, buah hati, mata jarum, anak emas. 49

46

Hasanuddin WS, dkk, h. 908 47

Hasanuddin WS, dkk, h. 605-606 48

Abraham Panumbangan, Majas, Peribahasa, Pembentukan Istilah, Antonim-Sinonim, (Yogyakarta: Buku Pintar, 2013), h. 153

49 Alex dan Achmad, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana Predana Media Group,

2010), h. 237

Page 54: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

43

Ada dua tataran metafora, yaitu metafora konseptual dan metafora linguistik.

Metafora konseptual digunakan untuk mengaitkan dua wilayah simentatik di

dalam pikiran, misalnya, kemarahan dan api. Metafora konseptual biasa ditulis

dengan huruf besar, seperti „hidup itu bekerja‟. Dengan membayangkan bahwa

hidup itu seperti seorang petani yang menggarap ladangnya, dari metafora

konseptual ini dapat diturunkan berbagai macam metafora linguistik yang biasa

digunakan sehari-hari, seperti dia menanam kebaikan, dia menuai jerih payahnya,

dan usahanya telah berbuah. 50

Metafora dari suatu bahasa terkadang dipinjam oleh bahasa yang lain, bahkan

efek metafora pinjaman dapat langsung mempengaruhi struktur konseptual

pemakainya, karena sebenarnya metafora bukan saja bersifat kebahasaan, tetapi

juga pemetaan konseptual. Karena, metafora mempengaruhi pikiran dalam

menangkap pemahaman tentang dunia dan bagaimana mengaitkan diri sendiri

dengan dunia.

Di Indonesia metafora waktu adalah pedang telah menggantikan waktu adalah

harmoni. Metafora waktu adalah pedang sebenarnya dari metafora berbahasa

Arab الد واغ١ف, tetapi sudah sangat dikenal di Indonesia. di dalam budaya orang

Arab pedang merupakan simbol pertahanan dan perlindungan atas sesuatu yang

sangat penting. Karenanya, orang Arab akan memperjuangkan segala hal

dianggap mulia dan istimewa dengan pedang. Ini tentu saja berbeda dengan

struktur budaya Indonesia.

Keberhasilan pinjaman terhadap metafora ini ditentukan oleh beberapa faktor

yang dominan. Salah atunya adalah faktor kepraktisan. Di Indonesia keberhasilan

50

Moch Syarif Hidayatullah, h. 63

Page 55: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

44

selain ditentukan kepraktisan, juga faktor identitas diri, karena kebanyakan

metafora pinjaman itu meupakan kata-kata akaemis dan teknis yang ada dalam

wilayah keahlian yang dikuasai oleh masyarakat Arab yang berhubungan dengan

agama dan moral. Kemudian, dengan melalui buku, ceramah, khutbah, dan pidato,

kata-kata pungutan itu menyebar.51

Ada sejumlah komposisi nominal yang salah satu unsurnya digunakan secara

metaforis, yakni dengan mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki

oleh unsur tersebut. Umpamanya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi

makna metaforis dari komponen makna kaki, yaitu terletak pada bagian bawah.

Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen

makna kaki, yaitu penunjang berdirinya tubuh. Contoh-contoh komposisi nominal

metaforis lainnya adalah kaki mobil, catatan kaki, kepala surat, dll. 52

Untuk menerjemahkan metafora dalam bahasa Arab ke dalam bahasa

Indonesia perlu terlebih dahulu mengukur tingkat popularitas metafora itu. Bila

metafora itu sudah dikenal luas, maka cukup diterjemahkan apa adanya. Namun,

bila metafora itu tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia, maka penerjemah harus

mencarikan padanan metafora yang dikenal oleh penutur bahasa Indonesia.53

Bila

tidak ada juga, maka penerjemah perlu menerjemahkan apa adanya dengan

memberi catatan kaki atau informasi mengenai maksud metafor tersebut.54

Dalam bahasa Arab, kajian metafora masuk ke dalam ruang lingkup ilmu

bayan, yang merupakan bagian dari kajian ilmu balaghah, di samping ilmu al-

ma‟ani dan al-badi. Menurut kamus lisan al-arab, al-bayan berarti fashahah atau

51

Moch. Syarif Hidayatullah, h. 88-89 52

Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 223 53

Moch Syarif Hidayatullah, h. 64 54

Moch. Syarif Hidayatullah, h. 90

Page 56: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

45

kefasihan bicara. Secara etimologis, al-bayan berarti (اىشف) „membuka‟ atau

„menyatakan‟, bisa juga berarti (اإل٠ضاح) „menerangkan‟. Adapun secara

terminologis, para ahli menyebutkan bahwa al-bayan adalah dasar-dasar dan

kaidah-kaidah untuk mengetahui cara menyampaikan satu makna dengan

beberapa cara yang berbeda satu dengan yang lain dalam menjelaskan segi

penunjukan makna tersebut. 55

E. Padanan (Ekuivalen) dalam Penerjemahan

Terjemahan adalah penggantian representasi teks dalam satu bahasa dengan

representasi teks setara dalam bahasa kedua.56

Padanan berarti (1) keadaan seimbang (sebanding, senilai, seharga, sederajat,

sepadan, searti): dalam terjemahan yang dicari bukanlah bentuk yang sama,

melainkan padanan maknanya; (2) kata atau frasa dalam sebuah bahasa yang

memiliki kesejajaran makna dengan kata atau frasa dalam bahasa lain, misal maison

dalam bahasa Perancis padanannya rumah dalam bahasa Indonesia; ekuivalen.57

Padanan adalah satuan leksikal bahasa sasaran yang mempunyai makna

leksikal yang sama dengan masing-masing satuan leksikal bahasa sumber. Satuan

leksikal yang dimaksud adalah padanan. Padanan berbeda dengan terjemahan.

Terjemahan atau penerjemahan adalah proses pengalihan untuk mendapatkan hasil

yang sama yang hampir mendekati bentuk aslinya di dalam bahasa sumber dan yang

memiliki makna yang sama dengan bahasa sasarannya. 58

55

Agus Tricahyo, Metafora Dalam Al-Quran, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2009), h. 11 56

Roger Thomas, Translation and Translating: Theory and Practice, (New York: Longman House, 1993) h.6 57

Harimurti Kridalaksana, dkk., h. 808 58

Zgusta Ladislav, manual of Lexicography, (Paris: Walter de Gruyter, 1971), h. 312

Page 57: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

46

Zgusta membedakan padanan secara khusus menjadi padanan sisipan dan

padanan deskriptif. Padanan sisipan mempunyai kelebihan dalam hal kemampuannya

untuk dapat langsung digunakan kedalam kalimat serta dapat juga langsung disisipkan

kedalam konteks kalimat bahasa sasaran. Sebaliknya padanan deskriptif mempunyai

kelebihan dalam memberikan penjelasan atau informasi yang lebih lengkap terhadap

satuan leksikal bahasa sasaran.

Zgusta juga menerangkan bahwa pada dasarnya terdapat padanan yang dapat

dikombinasikan. Padanan kombinasi (padanan gabung) yang dimaksud adalah

padanan penerjemahan (sisipan) atau padanan penjelasan (Deskriptif) yang dapat

disertai keterangan penjelas. Padanan gabungan ini timbul akibat kedua padanan

terdahulu terkadang tidak mampu untuk memberikan makna padanan yang jelas.

Sehingga untuk mencegah keambiguan makna. Maka muncullah padanan-padanan

yang disertai dengan keterangan penjelas. 59

Dalam bahasa Inggris, padanan berarti equivalent. Ada peneliti yang terkecoh

dengan dengan equivalence. Equivalence adalah persamaan. Dia menyebutkan dalam

penelitiannya kalau padanan adalah nama lain dari sinonim. Padahal hal ini adalah hal

yang berbeda. Yang berhubungan dengan sinonim adalah equivalence seperti

dijelaskan dalam arti semantik bahwa equivalence corresponds to the conventional

truth-functional semantic relation of sinonimy. 60

Sinonim adalah persamaan kata

namun dalam bahasa yang sama. Sedangkan padanan adalah persamaan makna

namun dalam bahasa yang berbeda.

59

Zgusta Ladislav, h. 319 60

Hadumon Bussman, Dictionary of Language and Linguistics, (New York: Routledge, 1996), h. 151

Page 58: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

47

Seperti contoh padanan cerita. Padanan cerita adalah cerita yang mirip atau

sejalan dengan cerita yang terdapat dalam bahasa lain. Misalnya cerita sang kancil di

Indonesia mirip dengan cerita Rubah dalam sastra Eropa.61

Dalam metode padanan para siswa mulai belajar sejumlah kosakata yang

sepadan dalam bentuk dan makna dengan bahasa para siswa atau bahasa ibu/bahasa

kuasa. Semua pengajaran dengan padanan bentuk dan makna antara bahasa ajaran dan

bahasa kuasaan langsung dipergunakan dalam komunikasi lisan dan tulis. 62

Nida memberikan dua orientasi dasar atau tipe padanan, yaitu (1) padanan

formal, dan (2) padanan dinamis. Padanan formal memfokuskan perhatiannya pada

pesan itu sendiri, baik bentuk maupun isi, pesan dalam bahasa sasaran harus

mencocokkan sedekat mungkin unsur-unsur yang berbeda dalam bahasa sumber.

Pemadanan formal telah lama dipertentangkan oleh Nida dengan teori pemadanan

dinamis. Parameter pemadanan dinamis menilai terjemahan bukan lagi hanya kriteriaa

padanan formal antarteks, tetapi lebih terfokus pada sudut pandang pembaca sehingga

hasil yang dicapai adalah makna tekstual dan kontekstual. Teori pemadanan dinamis

thought for thought translation lebih cenderung mengunglap fenomena sosial dalam

meanings potential; terhadap makna sosial what its mean in the text and context yang

terealisasi dalam new information. 63

Padanan dinamis berdasarkan pada prinsip pengaruh padanan hubungan antara

penerjemah dan pesan secara substansi sama seperti yang ada antara penulis dengan

pesan. 64

61

Hasanuddin WS, dkk, h. 672 62

Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 65-66 63

Frans I Made Brata, Teknik Pergeseran Dalam Penerjemahan Sistem Sapaan Dalam Budaya Religi, Universitas Udayana Bali.

64 Eddy Setia, Terjemahan, Permasalahan, dan Beberapa Pendekatan, Skripsi S1 Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara, 2007.

Page 59: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

48

Nida mengemukakan teori penerjemahan dynamic-equivalent pada tahun 1964

yang kemudian bersama Jan de Waard direvisi menjadi functional-equivalent pada

tahun 1986.

Teori ini mengusung konsep bahwa terjemahan yang baik adalah terjemahan

yang memiliki kesetaraan fungsi baik dalam Bsu maupun dalam Bsa. Kesetaraan

fungsi tersebut berarti memiliki makna yang paling mendekati. Proses penerjemahan

menurut teori functional equivalent dijabarkan menjadi sebagai berikut: (1) analisis

teks bahasa sumbe berdasarkan tata bahasa dan makna. Kalimat-kalimat Bsu dipecah-

pecah menjadi komponen-komponen bermakna misal menjadi kata atau frase,

kemudian komponen-komponen tersebut dicari maknanya dengan menggunakan

teknik analisis komponen makna. (2) pengalihbahasaan dari Bsu menjadi Bsa.

Komponen-komponen tersebut dialihkan ke bahasa sasaran dengan

mempertimbangkan kesesuaian makna. (3) penyusunan ulang teks terjemahan. Dalam

tahap ini, komponen-komponen tersebut disusun kembali menjadi satu kalimat utuh

dengan catatan harus mempertimbangkan prinsip kewajaran bahasa sasaran.

Thobita Shigeo mengembangkan proses penerjemahan dengan basis teori

ekuivalen-fungsional menjadi enam tahap, yaitu (1) membaca materi asli dengan

teliti. (2) menganalisis dan mengemukakan isi pesan atau informasi dalam materi asli.

(3) mengalihkan materi dari Bsu ke dalam bahasa yang digunakan. (4) menyusun

ulang stilistika bahasa yang digunakan. (5) memeriksa ulang dan memoles hasil

terjemahan. (6) melakukan minimal tiga kali revisi.

Terjemahan harus menyampaikan pesan yang sama dengan nilai-nilai estetika

yang sama yang disampaikan oleh teks asli.65

65

Zgusta Ladislav, Translational Equivalence in the Bilingual Dictionary, h. 151

Page 60: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

49

Dalam teknik penerjemahan, ada penerjemahan yang tidak diberikan padanan

dan ada pula penerjemahan yang diberikan padanan budaya. Penerjemahan yang tidak

diberikan padanan yaitu penerjemahan yang dikutip dari bahasa aslinya, biasanya

dilengkapi dengan catatan kaki. Teknik ini digunakan saat penerjemah tidak dapat

menemukan terjemahan dalam Bsa. Padanan budaya yaitu menerjemahkan dengan

memberikan padanan dengan unsur budaya yang ada dalam Bsa. Dalam

menerjemahkan peribahasa, kedua teknik seperti di atas bisa dipergunakan.

F. Sintesis

Setelah menyebutkan teori penilaian kualitas penerjemahan dari beberapa ahli

diatas, peneliti memilih untuk menggunakan teori Rochayah Machali. Karena, teori

ini lebih mudah dibanding dengan teori-teori yang lain dan menghasilkan data yang

akurat. Cara menghitung data dari teori ini yaitu jumlah data yang memiliki kesalahan

dikalikan seratus lalu dibagi dengan jumlah seluruh data. Dari proses tersebut dapat

diketahui apakah kualitas penerjemahan peribahasa Arab populer dalam buku

Mahfuzhat tergolong baik atau buruk.

Page 61: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

50

BAB III

GAMBARAN TENTANG BUKU MAHFUZHAT

A. Buku Mahfuzhat

Buku Mahfuzhat ini adalah saduran dari buku pelajaran di sebuah pesantren

dan kitab-kitab klasik. Di antaranya adalah kitab Imam Syafii, Hasan Basri, Abu

Nawas, dan lain sebagainya.

Buku ini disusun oleh tim redaksi penerbit Turos, yakni Luqman Hakim

Arifin, Wiyanto Suud, Teuku Rusydi Khairi, Amir Abdullah sebagai penyusun. Yaitu

yang mengumpulkan kata-kata dari berbagai sumber yang sudah dijelaskan di atas.

Kemudian diterjemahkan oleh Fuad Syaifuddin Nur, AN Ubaedy.

Diterbitkannya buku ini guna untuk menjadikan Mahfuzhat yang terdapat di

pesantren menjadi familiar di khalayak umum.66

1. Definisi Mahfuzhat

Mahfuzhat merupakan istilah dalam tradisi literatur di pesantren untuk

menyebut kalimat-kalimat indah yang berisi kata-kata mutiara, pepatah bijak, hikmah

dan falsafah hidup. Ditulis dalam teks bahasa Arab, Mahfuzhat terseleksi dari

berbagai nasihat Rasulullah SAW, para sahabat, ulama salaf, sufi dan penyair, serta

kata-kata yang bersifat anonim.

Buku ini berjudul al-Mahfuzhat atau Mahfuzhat. Secara bahasa, artinya materi

yang harus dihafal, dijaga atau dipertahankan. Mahfuzhat berisi kata mutiara dan

falsafah hidup yang sudah dikapsul menjadi seperti motivational quotes (kutipan-

kutipan motivasi yang inspiratif) sehingga enak dan muda dihafal.

66

Wawancara pribadi dengan Agus Khudlori, Jakarta, 27 Januari 2015.

Page 62: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

51

Buku ini sudah menjadi pelajaran wajib, terutama di pesantren-pesantren

modern dan di sejumlah cabangnya. Yang disebut pesantren modern di Indonesia

adalah Pondok Modern Gontor dan sejumlah pesantren yang menginduk atau

mengkiblatkan sistem pendidikannya ke Gontor. Modern disini adalah brand yang

diberikan oleh masyarakat. Tidak hanya modern, buku ini juga dipergunakan di

pesantren tidak modern.67

2. Cakupan Buku Mahfuzhat

Buku ini menyajikan peribahasa Arab beserta artinya yang disusun

berdasarkan alfabetis Arab. Yakni dari ا sampai . Selain itu buku ini juga dilengkapi

dengan ayat, hadis, dan bait-bait hikmah.

Bagian pertama berisi peribahasa-peribahasa Arab, yang disusun berdasarkan

alfabetis arab dari ا hingga . Contoh peribahasa Arab yaitu اذما اضاح فاا دمح ذسز

yang artinya Jauhilah gurauan, karena gurauan itu kebodohan yang ضغ١ح

mewariskan kedengkian.68

Bagian kedua berisi ayat, hadis, dan bait-bait hikmah. ayat, hadis dan bai-bait

hikmah disusun berdasarkan masing-masing tema, misalnya santun dan marah, rendah

hati dan sombong, munafik, kesaksian palsu, anjuran untuk menuntut ilmu, tolong

menolong, akhlak mulia, berinfak di jalan kebaikan, dermawan dan kikir, hemat, dsb.

Sedangkan bagian ketiga berisi tentang nasihat-nasihat ulama dan para pujangga.

Nasihat-nasihat ini disusun berdasarkan nama tokoh ulama dan para pujangga. Seperti

Imam Syafi‟i, Ali bin Abi Thalib, Amru bin al-Wardi, Abu Atahiah, Mahmud Syami

Basya, Basyar bin Burd, Mutanabbi, Abu Tamam, Abu Muslim al-Khurasani, dll.

67

Luqman Hakim Arifin, dkk, Mahfuzhat, (Jakarta Selatan: Turos, 2013), h. 6-7 68

Luqman Hakim Arifin, dkk, h. 29

Page 63: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

52

3. Biografi Penyusun dan Penerjemah Buku Mahfuzhat

Untuk mengetahui kualitas dan profesionalitas tim redaksi Turos yang menyusun

buku Mahfuzhat, peneliti menghadirkan biografi tim redaksi Turos yang menyusun

buku Mahfuzhat. Biografi ini didapatkan melalui curiculum vitae yang dikirim oleh

tim redaksi Turos kepada peneliti, namun dikarenakan sibuknya pekerjaan beberapa

tim penyusun, peneliti mengambil biografi dari akun official facebook mereka.

a. Penyusun

1) Lukman Hakim Arifin

Ia adalah Pimpinan Redaksi Majalah Gontor dan Pimpinan Redaksi Renebook

Publisher. Setelah lulus dari Pondok Modern Gontor, ia melanjutkan studinya di

Universitas Gadjah Mada dan kemudian bekerja di Majalah Gatra dan PT. Era Media.

Beberapa karyanya adalah: Mukjizat Bersyukur, Tanpa Tutup.69

2) Wiyanto Suud

Seorang editor dan penerjemah lepas. Ia lulusan Pondok Modern Gontor

kemudian melanjutkan studinya di Universitas Jember Jurusan Hubungan

Internasional. Ia saat ini bekerja sebagai editor lepas di Losari, dan bekerja di Rene

Publishing.

Beberapa buku karyanya adalah: Buku Pintar Wanita-Wanita dalam Alquran,

Misteri Dajjal, 100 Muslim Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah.

69

Wawancara Pribadi dengan Anis Maftuhin, Jakarta Selatan, 11 Februari 2015.

Page 64: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

53

3) Amir Abdullah

Pria kelahiran Pemalang 14 September 1989 ini kini menjadi teknisi di sebuah

perusahaan telekomunikasi yang cukup terkenal.

Setelah lulus dari pondok pesantren, Amir melanjutkan studinya ke Institut Studi

Islam Darussalam Gontor. Namun hanya sampai semester dua. Kemudian pindah ke

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kusuma Negara.

Sebelum menyusun buku Mahfuzhat, pria yang bertempat tinggal di kawasan

Pondok Gede ini pernah berprofesi sebagai guru bahasa Arab dan Inggris di beberapa

sekolah, yaitu ITTC (Islamic Teacher Training College) Gontor, SMP-SMA Al

Manaar, dan Al Marjan Islamic School.

b. Penerjemah

1) A.N Ubaedy

Aktivitas sehari-harinya adalah sebagai penulis, fasilisator training, learning

motivator, konselor, dan praktisi bidang pengembangan SDM. Buku-buku yang

ditulisnya fokus pada pengalaman, learning and education, agama dan spiritualitas,

MSDM, psikologi terapan, dan catatan para praktisi di berbagai bidang.

Ia mulai berkarir sebagai guru di SMA, SMEA, dan pesantren di Jakarta,

kemudian sempat beberapa tahun bekerja sebagai tenaga recruitment and selection

untuk kru hotel dan kapal pesiar di Eropa dan Timur Tengah. Pengalamannya ini yang

menjadikan modal utamanya untuk menulis artikel dan kolom di majalah-majalah

Page 65: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

54

SDM dan pendidikan. Hingga kemudian bergabung dengan beberapa lembaga

konsultan psikologi dan manajemen.

Pada tahun 2001, ia dipercaya menjadi penulis tetap, konselor, dan tim konsultan

di www.e-psikologi.com, fasilitator pengembangan soft skill di Track-one researh and

training, fasilitator training di Safaro Consulting, senior learning facilitator di Data

Group Consulting, dan lain-lain. Samapi sekarang ia masih bergabung di Sahabat

Nestle sebagai penulis tetap dan konselor.

Sejak kecil ia akrab dengan dunia pesantren. Terakhir ia lulus dari Pondok

Modern Gontor lalu melanjutkan program diploma bidang manajemen di PPM

Manajemen. Sekarang ia aktif di Faraidh Center (lembaga konsultan kewarisan Islam

Indonesia), JIN (Jaringan Islam Nasionalis, NCMS (Nurcholis Madjid Society), AI

(Aspirasi Indonesia), Action Learning, dan World Education.

Buku-buku karyanya antara lain: Mengubah Takdir, Refleksi Kehidupan,

Mendobrak Kegagalan, Kompetensi Kunci dalam Berprestasi, Mukjizat Puasa

Ramadhan, Dahsyatnya Tahajud, Baca Dirimu Temukan Takdirmu.70

Menurut saya, penerjemah yang dipilih oleh tim redaksi Turos adalah penerjemah

yang mumpuni.

c. Gambaran Umum Terjemahan dalam Buku Mahfuzhat

Tim redaksi Turos mengatakan penerjemahan Buku Mahfuzhat menggunakan

konsep penerjemahan komunikatif. Saat menerjemahkan dengan metode ini, seorang

penerjemah mereproduksi makna kontekstual yang sedemikian rupa. Aspek

70

A.N Ubaedy, “profil saya,” dari ubaedy.blogspot.com/p/profil-saya.html?m=1

Page 66: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

55

kebahasaan dan aspek isi langsung dapat dimengerti oleh pembaca. Metode ini

mengharuskan penerjemah memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi.

Penerjemah dihimbau tidak menerjemahkan dengan menggunakan google

translete melainkan menggunakan kemampuannya dalam berbahasa Arab dan dibantu

dengan kamus. Google translete boleh digunakan hanya untuk pembanding saja.71

Setelah diteliti, mayoritas penerjemahan memang menggunakan penerjemahan

komunikatif. Namun, banyak ditemukan kata-kata yang membuat hasil terjemahan

menjadi kaku dan sangat terasa sebagai terjemahan sehingga akan sulit dipahami oleh

pembaca.

71

Wawancara Pribadi dengan Aang Arif Amrullah, Jakarta, 27 Januari 2015.

Page 67: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

56

BAB IV

ANALISIS KUALITAS PERIBAHASA ARAB POPULER DALAM BUKU

MAHFUZHAT KARYA TIM REDAKSI TUROS

A. ILMU

1. Peribahasa tentang Syarat Mencari Ilmu

ئال تغرح أخ : رواء ذاي اؼ ا تث١ا صثذح عأث١ه ػ ذفص١ دس اد اجر دشص

ا طي ص أعرار

wahai saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam

perkara yang akan kukabarkan berikut perinciannya dengan jelas: kecerdasan,

ketamakan (terhadap ilmu), kesungguhan, harta benda (bekal), bergaul dengan

guru, serta waktu yang panjang.72

Hasil terjemahan tersebut sangat kaku. Kata “wahai” seharusnya tidak perlu

digunakan karena akan membuat kaku terjemahan. Kemudian kata “engkau”, ini juga

menjadikan terjemahan terlalu kaku, kata “engkau” menurut peneliti lebih pas

diartikan dengan kata “kamu”.

Redaksi Turos juga menerjemahkannya secara harfiah. Yaitu dengan

menerjemahkan kata demi kata. Seperti pada arti “yang akan kukabarkan berikut

perinciannya dengan jelas”. Dalam kamus munawwir, kata فص dapat berarti

menerangkan.73

72

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.33 73

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h.1058

Page 68: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

57

Akan lebih baik jika terjemahannya diganti dengan “yang akan aku terangkan

dengan jelas”

Lalu kata طي disini diartikan sebagai “panjang”. Menurut peneliti, kata “panjang”

kurang pantas jika disandingkan dengan kata “waktu”. Sehingga yang lebih tepat

adalah menggunakan kata “lama”.

Dari keterangan di atas, peneliti mengartikan peribahasa tersebut dengan

“saudaraku, kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara yang

akan aku terangkan dengan jelas: kecerdasan, ketamakan (terhadap ilmu),

kesungguhan, harta benda (bekal), bergaul dengan guru, serta waktu yang lama.”

2. Peribahasa tentang Mencari Ilmu ke Cina

١ تاص اطة اؼ

Tuntutlah ilmu walaupun sampai di negeri Cina.74

Kalimat tersebut bisa berarti „walaupun sudah sampai di negeri Cina tetap harus

menuntut ilmu‟ atau „tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.”

Untuk tidak membuat pembaca menjadi tidak paham, maka kata sambung “di”

sebaiknya dengan kata “ke”. Sehingga terjemahannya menjadi “tuntutlah ilmu

walaupun sampai ke negeri Cina.”

3. Peribahasa tentang Bukti Kecerdasan dan Keilmuan Manusia

ل ػ ١ د شء فؼ ا ػم ١ د

Bukti kecerdasan seseorang dapat dilihat dari perbuatannya, dan bukti keilmuan

seseorang dapat dilihat dari pembicaraannya.75

74

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.44 75

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.91

Page 69: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

58

Peneliti menemukan dua kesalahan. Yaitu kata شء yang diartikan sebagai ا

“seseorang”. Dalam kamus munawwir, kata شء diartikan dengan “orang”. Dalam ا

kamus mutarjim, kata „seseorang‟ dalam bahasa Arab adalah اشؤ. Kata “seseorang”

dengan “orang” itu berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “orang”

berarti manusia, dirinya sendiri, kata penggolong untuk manusia, anak buah, rakyat,

suku bangsa, manusia lain. Sedangkan kata “seseorang” berarti seorang yang tidak

dikenal.76

Tetapi kata “orang” akan lebih baik jika diganti dengan “seorang”.

Kemudian kalimat “dapat dilihat dari” sebanyak dua kali ini merupakan

pemborosan kata. Sebaiknya hanya diartikan dengan kata “adalah”. Sehingga arti

peribahasa tersebut yang peneliti sarankan sebaiknya adalah “bukti kecerdasan

manusia adalah perbuatannya, dan bukti keilmuan manusia adalah perkataannya”.

4. Peribahasa tentang Menuntut Ilmu dari Buaian sampai Liang Lahat

ذ ئ اذذ ا اطة اؼ

Tuntutlah ilmu sejak dari buaian (ibu) hingga ke liang lahat.77

Terjemahan tersebut sudah benar dan mudah dipahami. Bentuk peribahasa ini adalah

jumlah fi‟liyah. اطة adalah fi‟il, اد dikira-kirakan, maf‟ulnya adalah ذ dan ,اؼ ا

adalah اد ,adalah maf‟ul fih. Sedangkan dalam susunan bahasa Indonesia ئ اذذ

subjek, اطة adalah predikat, ذ ئ اذذ adalah objek, dan اؼ ا adalah keterangan

waktu. Jadi, susunan SPOK nya juga sudah baik dan benar.

76

Harimurti Kridalaksana, dkk, h.986-987 77

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.44

Page 70: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

59

5. Peribahasa tentang Sekolah yang Paling Utama

ذسعح األ األ

Ibu merupakan sekolah yang paling utama.78

Peribahasa ini merupakan jumlah ismiyah. ذسعح ,adalah mubtada األ adalah khobar,

adalah keterangan. Pesan dalam terjemahan sudah tersampaikan dan tidak ada األ

kata-kata yang kaku.

6. Peribahasa tentang Perintah Menuntut Ilmu dan Berinteraksi dengan Ulama

اء ذؼ ا خاب لظ ث١ة جاظ اؼ غ جا ظ ف اج اؼ

Tuntutlah ilmu dan duduklah di majelis-majelisnya. Karena tidak ada kegagalan

bagi orang berakal yang berinteraksi dengan ulama.79

Dalam kamus mutarjim, kata جاظ berarti „yang duduk‟, namun penerjemah

mengartikannya dengan „berinteraksi‟ karena disesuaikan dengan konteks. Menurut

peneliti, penerjemah berhasil menerjemahkan peribahasa ini secara komunikatif.

7. Peribahasa tentang Belajar di Waktu Kecil

غش واامش ػ اذجش ف اص ارؼ

Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu.80

Tidak ditemukan kesalahan dalam terjemahan peribahasa ini. Maksud dari peribahasa

ini adalah anak kecil gampang menghafal sesuatu sehingga membekas di ingatannya.

8. Peribahasa tentang Pentingnya Mencatat

اثمح اىراتح ل١ذ ل١ذ ص١دن تاذثاي ا ص١ذ اؼ

78

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.50 79

Luqman Hakim Arifin, dkk, h. 72 80

Luqman Hakim Arifin, dkk, h. 73

Page 71: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

60

Ilmu itu ibarat buruan, dan tulisan itu ibarat talinya. Ikatlah buruanmu dengan

tali yang kuat.81

Terdapat pemborosan kata dalam penerjemahan di atas. Tanpa adanya kata „itu‟

terjemahan juga tetap dapat dipahami. Maka, akan lebih baik jika kata „itu‟

dihilangkan. Sehingga terjemahannya menjadi ilmu ibarat buruan, dan tulisan ibarat

talinya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.

9. Peribahasa tentang Ilmu ada di Hati

س رف اصذس ال ف اغ اؼ

Ilmu itu berada di hati, tidak di atas tulisan82

Kata ف diterjemahkan menjadi „di atas‟, akan lebih baik jika diterjemahkan menjadi

„dalam‟. Sehingga alternatif yang peneliti berikan adalah ilmu berada dalam hati,

bukan dalam tulisan.

10. Peribahasa tentang Manusia Tanpa Ilmu

ائ ااط واث ىا ال اؼ

Kalau bukan karena ilmu, manusia itu seperti binatang.83

Tidak ada kesalahan dalam terjemahan ini. tidak ada pemborosan kata, pemilihan

diksinya pun tepat, dan tidak diterjemahkan secara harfiah sehingga pesan yang

disampaikan sesuai dengan pesan yang ditulis dalam peribahasa Arabnya.

81

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.120 82

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.120 83

Luqman Hakim Arifin, dkk, h. 154

Page 72: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

61

B. PERILAKU

1. Peribahasa tentang Berhati-hati dengan Lisan

٠ؼطة تغا شء ٠غ فا فظ ادرشص غاه ادفع

Jagalah lisanmu dan berhati-hatilah dengan perkataannya, karena seseorang

itu dapat selamat dengan lisan dan dapat celaka dengan lisan.84

Seperti kasus sebelumnya, kata شء diartikan sebagai “seseorang”, maka sebaiknya

diganti dengan kata “manusia”. Selain itu terdapat pemborosan kata pada kalimat

“dapat selamat dengan lisan dan dapat celaka dengan lisan.” Kalimat tersebut bisa

diubah menjadi “dapat selamat dan celaka dengan lisan”. Hingga terjemahannya

menjadi “jagalah lisanmu dan berhati-hatilah dengan perkataannya, karena manusia

dapat selamat dan celaka dengan lisan.”

2. Peribahasa tentang Menghormati Guru dan Dokter

ئ ئ ا ال ٠صذا اطث١ة وال ؼ ا ا ا ٠ىش را

Sesungguhnya guru dan dokter itu tidak akan memberi nasihat kalau keduanya

tidak dihormati.85

Kata sebaiknya tidak perlu diterjemahkan kaena akan menimbulkan kesan ئ

terjemahan yang kaku. Maka, arti yang menurut peneliti lebih baik adalah “guru dan

dokter tidak akan memberi nasihat jika keduanya tidak dihormati.”

84

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.31 85

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.57

Page 73: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

62

3. peribahasa tentang Bergaul dengan Orang yang Berkedudukan Tinggi

دذثا اجؼ ئرا غ دذ٠ث اع إدتا. اي تاى ظ ئ١ فاج ا جاي ر دذ٠ثه ئ ئ أد جاغد اش

زتا طمد

Jika kau bergaul dengan orang yang berkedudukan tinggi, maka duduklah di

antara mereka dengan sopan dan beradab. Dengarkanlah pembicaraan mereka

apabila mereka bicara, dan santunkanlah omonganmu jika hendak bicara.86

Dalam kamus munawwir, kata جاظ berarti “duduk”, sedangkan disini diartikan

“bergaul”. Walaupun semisal penerjemah dari tim redaksi Turos bermaksud untuk

menyesuaikan dengan konteks, tetapi tidak nyambung jika diganti dengan kata

“bergaul” sementara kalimat setelahnya membahas tentang “duduk”. Maka, sebaiknya

terjemahan dari peribahasa tersebut adalah “jika kamu duduk dengan orang yang

berkedudukan tinggi, maka duduklah di antara mereka dengan sopan dan beradab.

Dengarkanlah pembicaraan mereka apabila mereka berbicara, dan santunkanlah

omonganmu jika hendak bicara.”

11. Peribahasa tentang Ciri-ciri Orang Bodoh

١ فؼ ر ، ا ف ئغشاء، فم عم١ اء، ج ف ئغ اجا

Orang bodoh adalah orang yang kebodohannya ada pada bujukan, dan hawa

nafsunya pada kegemaran. Ucapannya dusta, dan perbuatannya tercela.87

Peribahasa ini diterjemahkan secara harfiah. Hal ini terbukti pada kalimat “hawa

nafsunya pada kegemaran” dan huruf yang selalu diartikan sebagai “dan”. Menurut

peneliti, terjemahan yang seharusnya adalah “orang bodoh adalah orang yang

kebodohannya ada pada bujukan, gemar pada hawa nafsu, ucapannya dusta, dan

perbuatannya tercela.”

86

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.59 87

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.78

Page 74: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

63

12. Peribahasa tentang Menggali Lubang

ا لغ ف١ دفش دفشج

Barang siapa menggali lubang, maka ia akan terjerumus sendiri ke dalamnya.88

Peneliti melihat terjemahan ini terlalu kaku dikarenakan terdapat kata “barang siapa”.

Maka, sebaiknya “barang siapa” tersebut diubah menjadi “siapapun”. Sehingga

artinya menjadi “siapapun yang menggali lubang, maka ia akan terjerumus sendiri ke

dalamnya.

13. Peribahasa tentang Adab Lebih Berharga daripada Emas

ث ا ر شء خ١ش أدب

Adab seseorang itu jauh lebih berharga daripada emas.89

Seperti kasus sebelumnya, kata شء diartikan sebagai “seseorang” akan lebih baik ا

jika diganti dengan “manusia”. Penerjemahan dalam peribahasa ini menggunakan

metode penerjemahan komunikatif. Hal ini ditandai dengan penambahan kalimat

“jauh”. Lalu kata خ١ش yang diartikan sebagai “berharga”.

Menurut peneliti, kata خ١ش sudah cocok jika diartikan sebagai “berharga”, karena jika

diartikan dengan “baik” maka taste dalam maknanya akan kurang terasa. Namun, jika

dirtambahkan dengan kata “jauh”, penerjemahan ini terasa berlebihan. Maka, saran

peneliti untuk terjemahan peribahasa ini adalah adab manusia itu lebih berharga

daripada emas yang dimilikinya.

88

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.179 89

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.33

Page 75: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

64

14. Peribahasa tentang Perintah Beribadah

س د١ان فاصة ف ػثادج ستى أ افشغد ئر

Jika kau telah menyelesaikan semua urusan duniamu, maka segera sibukkanlah

dirimu untuk ibadah kepada Tuhanmu.90

Pesan dari Bsu sudah tersampaikan, hanya saja pemakaian kata “kau” menjadikan

peribahasa ini terasa seperti terjemahan. Ada baiknya jika kata “kau” dirubah menjadi

kata “kamu”. Lalu kata “ س ش adalah bentuk jamak dari ”أ yang berarti urusan. Akan أ

lebih baik jika kita menerjemahkannya menjadi “semua urusan”. Sehingga

terjemahannya menjadi jika kamu telah menyelesaikan semua urusan duniamu, maka

segera sibukkanlah dirimu untuk ibadah kepada Tuhanmu.

15. Peribahasa tentang Tanggapan Terbaik Terhadap Orang Dungu

اغىخ ئجاتر ئرا طك اغف١ فال ذجث فخ١ش

Jika orang dungu berbicara, maka jangan menanggapinya. Karena sebaik-baik

tanggapan bagi orang dungu adalah diam.91

Tidak ditemukan kesalahan pada terjemahan ini. Terjemahan pada peribahasa ini

menggunakan metode komunikatif. Hal ini ditandai dengan kata ذجث yang tidak selalu

diartikan dengan “menjawab” melainkan diganti dengan kata “menanggapi”.

16. Peribahasa tentang Angan-angan

دجاب األج األ

Angan-angan adalah tirai kematian.92

90

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.38 91

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.41 92

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.50

Page 76: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

65

Bentuk dari peribahasa ini adalah jumlah ismiyah. األ adalah mubtada dan دجاب

adalah khabar. Penerjemah mungkin bermaksud menjadikan terjemahan ini األج

mudah dipahami dengan mengganti arti dari kata ,Dalam kamus mutarjim .األ

kata -berarti “harapan” namun penerjemah menggantinya dengan “angan األ

angan”.

Dalam KBBI, kata „angan-angan‟ dan „harapan‟ mempunyai arti yang berbeda.

Arti kata „angan-angan‟ adalah (1) pikiran; ingatan; (2) cita-cita; (3) maksud;niat;

(4) gambaran dalam ingatan; harapan sendiri dalam ingatan; khayal; (5) proses

berpikir yang dipengaruhi oleh harapan-harapan terhadap kenyataan yang logis.93

Sedangkan „harapan‟ adalah (1) sesuatu yang dapat diharapkan; (2) keinginan

supaya menjadi kenyataan.94

Maka, akan lebih baik jika kata „angan-angan‟ diubah menjadi „harapan‟.

Sehingga terjemahan dari peribahasa ini adalah harapan adalah tirai kematian.

17. Peribahasa tentang Perkataan

لاي ظشأ ال ذظش ا لاي

Lihatlah apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan.95

Tidak ditemukan kesalahan dalam terjemahan peribahasa ini. pesan yang

disampaikan dapat diterima, tidak ada distorsi makna, dan tidak diterjemahkan

secara harfiah sehingga tidak membingungkan pembaca.

93

Harimurti Kridalaksana, dkk, h.63 94

Harimurti Kridalaksana, dkk, h.482 95

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.63

Page 77: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

66

18. Peribahasa tentang Ciri-ciri Orang Bakhil

اث سثر خاص ، ر داسط ؼ خ١

Orang bakhil adalah penjaga kenikmatannya, dan penyimpan harta yang akan

diwariskannya.96

Tidak ada kesalahan dalam terjemahan ini. tidak ada pemborosan kata, pemilihan

diksinya pun tepat, dan tidak diterjemahkan secara harfiah sehingga pesan yang

disampaikan sesuai dengan pesan yang ditulis dalam peribahasa Arabnya.

19. Peribahasa tentang Akhlak Mulia

اخك اثش دغ

Berbuat baik merupakan akhlak mulia.97

Susunan kalimat peribahasa ini adalah jumlah ismiyah. اثش adalah mubtada, dan

اخك ,dalam kamus mutarjim berarti derma, kebaikan اثش .adalah khobar دغ

sumbangan, keikhlasan. Tetapi tidak masalah jika penerjemah mengartikannya

dengan berbuat baik. Jadi, tidak ditemukan kesalahan dalam terjemahan ini.

20. Peribahasa tentang Rendah Hati

ذاج شءج ار اضغ ا

Mahkota kemanusiaan itu rendah hati.98

Pada peribahasa ini, kata شءج diartikan sebagai „kemanusiaan‟, dalam kamus ا

mutarjim, kata شءج ,diartikan sebagai keluhuran budi, kedermawanan ا

kehormatan, keperwiraan, kewibawaan. Maka, sebaiknya peribahasa ini

diterjemahkan menjadi mahkota kehormatan itu rendah hati.

96

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.67 97

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.67 98

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.70

Page 78: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

67

21. Peribahasa tentang Perintah Bergaul dengan Orang Jujur

ظ فاء جا ا ذق اص أ

Bergaullah dengan orang-orang yang jujur dan selalu menepati janji.99

Penerjemah berhasil menerjemahkan peribahasa ini. penerjemah menyesuaikan

kata ظ dengan konteks dengan mengartikannya menjadi „bergaul‟, padahal جا

dalam kamus munawwir, kata ظ .‟berarti „duduk جا100

22. Peribahasa tentang Mencoba

الدع ذى ػاس فا ب جش

Coba dan perhatikanlah, niscaya kau akan tahu.101

Kata „niscaya‟ dalam terjemahan ini membuat penerjemahan menjadi kaku. Akan

lebih baik jika diganti dengan kata „maka‟. Sehingga terjemahannya menjadi coba

dan perhatikanlah, maka kau akan tahu.

23. Peribahasa tentang Ciri Manusia Terbaik

خما خ١ش ااط أدغ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.102

Terjemahan tersebut terdengar kaku karena ada kata „sebaik-baik‟. Sebaiknya kata

tersebut diganti dengan kata „terbaik‟. Sehingga terjemahannya menjadi manusia

terbaik adalah yang paling baik akhlaknya.

99

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.77 100

Ahmad Warson Munawwir, h.202 101

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.79 102

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.89

Page 79: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

68

24. Peribahasa tentang Manusia Bermanfaat

اط خ١ش ااط أفؼ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.103

Kasus ini sama seperti kasus sebelumnya, yaitu terdapat kata yang membuat

terjemahan menjadi kaku. Maka, sebaiknya terjemahan ini diubah menjadi

manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

25. Peribahasa tentang Dusta

ب وزب سأط ازث

Pangkal dosa adalah dusta.104

Tidak terdapat kesalahan dalam terjemahan peribahasa ini. tidak terdapat

pemborosan kata, distorsi makna, serta bahasa yang kaku sehingga pembaca

mudah memahami pesan yang disampaikan oleh penulis.

26. Peribahasa tentang Menjaga Lisan

غا ف دفع ا اإلغا ح عال

Keselamatan seseorang terletak pada penjagaan lisannya105

Terjemahan peribahasa diatas menggunakan metode penerjemahan komunikatif.

Namun, kata akan lebih tepat jika diartikan dengan „manusia‟. Sehingga اإلغا

terjemahan yang lebih baik menjadi keselamatan manusia terletak pada

penjagaan lisannya. Dalam peribahasa dalam bahasa Indonesia, peribahasa ini

sering disebut dengan mulutmu harimaumu.

103

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.89 104

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.95 105

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.104

Page 80: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

69

27. Peribahasa tentang Ciri Kurangnya Sopan Santun

لح االدب ذه تال عثة اض

Tertawa tanpa sebab adalah pertanda kurangnya sopan santun106

.

Penerjemahan peribahasa ini menggunakan metode penerjemahan komunikatif.

Hal ini ditandai dengan adanya penambahan kata „pertanda‟ untuk memudahkan

pembaca memahami maksud yang disampaikan oleh penulis.

28. Peribahasa tentang Akal Tanpa Adab

دب وا اشجش اؼالش تال أ اؼم

Akal tanpa adab itu seperti pohon yang gersang. 107

Terjemahan pada peribahasa ini juga tidak ditemukan kesalahan. Pesan yang

disampaikan sudah jelas, wajar dan mudah dipahami. Juga tidak ditemukan kata

yang membuat terjemahan menjadi kaku.

C. PERSAUDARAAN

1. Peribahasa tentang Ciri Saudara Sejati

اعه تغة اعه تشة ال أخن

Saudaramu (yang sejati) adalah orang yang menolongmu dengan kepedulian,

bukan yang menolongmu dengan nasabnya. 108

106

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.110 107

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.117 108

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.32

Page 81: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

70

Kata “nasab” disini, jika dibaca oleh pembaca yang awam terhadap istilah-istilah

agama maka akan menimbulkan ketidakpahaman. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia, kata “nasab” berarti “keturunan; pertalian keluarga”.109

Maka, terjemahan yang lebih baik adalah “saudaramu (yang sejati) adalah orang

yang menolongmu dengan kepedulian, bukan yang menolongmu karena pertalian

keluarga.”

2. Peribahasa tentang Menjaga Sahabat

ف اذش٠ك ذ٠ك دافع ػ اص

Lindungilah sahabatmu, sekalipun dalam kebakaran.110

Tidak ada kesalahan dalam terjemahan peribahasa ini. penerjemah berhasil

menerjemahkan dengan penerjemahan komunikatif ditandai dengan kata ,

dalam kamus berarti „walaupun‟ namun penerjemah ganti dengan „sekalipun‟.

Tujuannya untuk menegaskan makna agar nyaman dibaca pembaca.

D. KESUNGGUHAN

1. Peribahasa tentang Kenikmatan Setelah Bersusah Payah

ا ازج ئال تؼذ ارؼة

Tidak ada suatu kenikmatan yang dapat diperoleh kecuali sesudah bersusah-

payah.111

Peribahasa ini memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Maka, akan lebih baik

jika dipadankan dengan peribahasa Indonesia. sehingga artinya menjadi “berakit-

109

Harimurti Kridalaksana, dkk, h.952 110

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.81 111

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.160

Page 82: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

71

rakit dahulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang

kemudian.”

2. Peribahasa tentang Keberhasilan

جذ جذ

Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil.112

Seperti kasus sebelumnya, terdapat kata “barang siapa”. Walaupun pesan dari Bsu

sudah tersampaikan, tetapi dengan adanya kata “barang siapa” menjadikan

terjemahan ini menjadi kaku dan terlalu terdengar seperti terjemahan. Kata

“barang siapa” dapat dialihkan menjadi “siapapun”. Maka, terjemahan yang lebih

baik dan tidak kaku adalah “siapapun yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.”

3. Peribahasa tentang Perintah Untuk Tidak Malas dan Lengah

ذ ٠رىاعاج ح اؼمث ال ذىغ ال ذه غافال فذا

Bersungguh-sungguhlah! Jangan malas dan jangan lengah! Karena

penyesalan merupakan akibat bagi orang-orang yang malas113

Pada terjemahan ini, tim redaksi menerjemahkannya dengan metode komunikatif.

Dikatakan komunikatif karena pada terjemahan peribahasa ini, huruf tidak

melulu diartikan “dan”. Serta menambahkan kata “merupakan akibat” untuk

membuat pembaca semakin paham pada pesan yang terkandung dari Bsu.

4. Peribahasa tentang Tekad

ضخ اغث١ صذق اؼض ئرا

112

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.178 113

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.29

Page 83: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

72

Jika tekadnya benar, maka akan terang jalannya.114

Peribahasa ini memiliki padanan dalam peribahasa bahasa Indonesia. Maka, akan

lebih baik jika terjemahannya dipadankan dengan peribahasa dalam bahasa

Indonesia. padanan peribahasa ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu there is a will

there is a way. Maka, terjemahan yang lebih baik adalah dimana ada kemauan

disitu ada jalan.

5. Peribahasa tentang Kegigihan

ؼ اىذ ذىرغة ا تمذس

Sejauh mana kegigihan diupayakan, sejauh itu kemuliaan dicapai115

Dalam kamus mutarjim, kata لذس berarti jumlah,kuantitas, ukuran, kadar, tingkat,

derajat, harga, nilai, gengsi. Kata اىذ berarti bekerja keras, membanting tulang,

mengerahkan kemampuan. Menurut peneliti, penerjemah mampu memilih diksi

yang baik untuk kata لذس yang diartikan menjadi „sejauh mana‟, namun pada kata

„kegigihan diupayakan‟ akan lebih baik jika diganti dengan „kemampuan

dikerahkan‟. Sehingga terjemahan yang lebih baik adalah sejauh mana

kemampuan dikerahkan, sejauh itu kemuliaan dicapai.

E. WAKTU

1. Peribahasa tentang Waktu Lebih Berharga daripada Emas

لد ا از ة أث

Waktu itu lebih berharga daripada emas116

114

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.38 115

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.68 116

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.200

Page 84: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

73

Kata “waktu itu” menimbulkan kesan ambigu. Kita sering menyebut peristiwa

yang telah berlalu dengan kata “waktu itu”. Untuk tidak menimbulkan kesan

ambigu, maka kata “itu” sebaiknya dibuang saja. Sehingga arti yang lebih tepat

adalah “waktu lebih berharga daripada emas.”

2. Peribahasa tentang Memanfaatkan Waktu

لد واغ١ف ئ ذمطؼ لطؼه ا

Waktu itu bagaikan pedang, jika kau tak memanfaatkannya, maka ia akan

menebasmu.117

Seperti kasus sebelumnya, kata “waktu itu” adalah kata yang ambigu sehingga

diganti dengan kata “waktu” saja.

Selain ambigu, terdapat perbedaan budaya antara Arab dan Indonesia. di negara

Arab, mereka menggunakan kata “pedang” karena menurut mereka pedang adalah

simbol pertahanan atas sesuatu yang sangat penting. Karenanya, orang Arab akan

memperjuangkan segala hal yang dianggap mulia dan istimewa dengan pedang.

118

Dalam budaya Indonesia, yang dianggap mulia dan istimewa adalah uang. Maka,

akan lebih tepat jika peribahasa tersebut diartikan menjadi “waktu adalah uang.”

3. Peribahasa tentang Menunda Pekerjaan

دجاجح اغذ خ١ش ا١ ت١ضح

Telur hari ini lebih baik daripada ayam esok hari.119

117

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.200 118

Moch. Syarif Hidayatullah, h.63 119

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.69

Page 85: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

74

Peribahasa ini diterjemahkan secara harfiah, namun pesan yang disampaikan tidak

menyimpang. Maksud dari peribahasa ini menjelaskan tentang tidak baik jika kita

menunda-nunda pekerjaan.

4. Peribahasa tentang Buku

وراب خ١ش ا ١ظ ف اض ج

Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku

Terjemahan ini terasa kaku karena ada kata „sebaik-baik‟, sebaiknya kata tersebut

diubah menjadi „terbaik‟.Sehingga terjemahannya menjadi teman duduk terbaik di

setiap waktu adalah buku. 120

F. KEBERHASILAN

1. Peribahasa tentang Persatuan

أعاط اجاح الذذادا

Persatuan adalah asas keberhasilan121

Kata االذذاد menjadi mubtada, dan أعاط اجاح menjadi khobar. Sehingga susunan

dari peribahasa ini adalah jumlah ismiyah. Tidak terjadi kesalahan dalam

penerjemahannya. Pesan dari peribahasa ini sudah tersampaikan tanpa ada kata-

kata yang membuat kaku.

2. Peribahasa tentang Bergantung pada Diri Sendiri

120

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.90 121

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.29

Page 86: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

75

اد ػ افظ أعاط اجخ االػر

Bergantung pada diri sendiri merupakan asas keberhasilan. 122

Terjemahan pada peribahasa ini sudah benar. Tidak ada distorsi makna,

diterjemahkan dengan metode komunikatif, tidak ada kata yang tidak umum, dan

terjemahannya tidak menggunakan kata-kata yang kaku.

G. CINTA

1. Peribahasa tentang Buta karena Cinta

اذة أػ

Cinta itu buta.123

Kalimat ini berbentuk jumlah ismiyah. اذة adalah mubtada dan adalah أػ

khobar. Tidak ada kesalahan dalam penerjemahan ini. sebab makna dari

terjemahan sudah tersampaikan, dan tidak ada kesalahan dari aspek leksikon.

2. Peribahasa tentang Cinta Kekuasaan

اء ئاعح داء ال د دة اش

Cinta kekuasaan adalah penyakit yang tidak ada obatnya.124

Terjemahan pada peribahasa ini juga tidak ditemukan kesalahan. Pesan yang

disampaikan sudah jelas, wajar dan mudah dipahami. Juga tidak ditemukan kata

yang membuat terjemahan menjadi kaku.

H. HARAM

122

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.44 123

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.81 124

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.81

Page 87: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

76

1. Peribahasa tentang Kejelasan Haram

ت١ اذشا

Haram itu jelas.125

Kalimat ini berbentuk jumlah ismiyah. Kata merupakan mubtada, dan kata اذشا

menjadi khobar. Bisa dilihat terjemahan yang penerjemah lakukan tidak ت١

terdapat kesalahan. Tidak terdapat distorsi makna, tidak kaku, dan tidak terdapat

pemborosan kata.

I. HARTA

1. Peribahasa tentang Tamak

ا اذشص لائذ اذش

Tamak adalah pangkal penyesalan126

Kata اذشص diartikan sebagai „tamak‟, padahal di dalam kamus mutarjim berarti

kekikiran, sifat pelit, sifat berhemat, pengiritan, penghematan. Lalu kata ا اذش

diartikan sebagai „penyesalan‟, sedangkan dalam kamus berarti perampasan,

pencabutan hak milik, pengingkaran, kekurangan, kemiskinan.

Kata „tamak‟ dengan „kikir‟ berbeda maknanya dalam kamus besar bahasa

Indonesia. tamak berarti selalu ingin beroleh banyak untuk diri sendiri; loba;

serakah. Sedangkan kikir berarti terlampau hemat memakai harta bendanya; pelit;

lokek;kedekut.

Selanjutnya, kata „penyesalan‟ dengan „kemiskinan‟ juga terlampau jauh

maknanya.

125

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.81 126

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.82

Page 88: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

77

Setelah dipaparkan beberapa kesalahan di atas, maka terjemahan alternatif yang

peneliti berikan adalah kikir adalah pangkal kemiskinan.

2. Peribahasa tentang Kekayaan Terbaik

خ١ش اغ امع

Sebaik-baik kekayaan adalah qanaah.127

Terdapat dua kesalahan dalam peribahasa ini. pertama, terjemahan terasa kaku

karena adanya kata „sebaik-baik‟, akan lebih baik jika kata-katanya diganti dengan

„terbaik‟. Kedua, kata „qanaah‟ tidak terdapat dalam KBBI. Sebaiknya, kata

„qanaah‟ diberi penjelasan yang lebih detail sehingga pembaca yang awam akan

istilah ilmu agama tetap memahami pesan yang hendak disampaikan. Terjemahan

ini menggunakan metode penerjemahan harfiah.

Terjemahan alternatif yang peneliti berikan adalah kekayaan terbaik adalah

qanaah (puas atas yang dimilikinya).128

3. Peribahasa tentang Utang

ػغش اذ٠

Utang itu kesulitan.129

Kalimat ini berbentuk jumlah ismiyah. sebagai ػغش sebagai mubtada dan اذ٠

khobar. Tidak terdapat kesalahan pada terjemahannya. Pesan yang disampaikan

mudah dimengerti, tidak ada distorsi makan, serta tidak ada kata-kata yang baku.

127

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.89 128

Ahmad Warson Munawwir, h.1162 129

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.93

Page 89: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

78

4. Peribahasa tentang Orang Kaya Sebenarnya

١ظ اغ ػ وثشج اؼشض ى اغ غ افظ

Orang kaya itu bukan yang melimpah hartanya, tetapi orang yang kaya

jiwanya.130

Tidak ada kesalahan dalam terjemahan ini. tidak ada pemborosan kata, pemilihan

diksinya pun tepat, dan tidak diterjemahkan secara harfiah sehingga pesan yang

disampaikan sesuai dengan pesan yang ditulis dalam peribahasa Arabnya.

J. AGAMA

1. Peribahasa tentang Agama itu Nasihat

ص١ذح ٠ اذ

Agama itu nasihat.

Pesan yang disampaikan oleh penulis telah disampaikan dengan benar oleh

penerjemah. Terjemahan tidak terasa seperti terjemahan, tidak ada kesalahan

diksi, dan mudah dipahami oleh pembaca.131

2. Peribahasa tentang Agama itu Mudah

٠غش ٠ اذ

Agama itu mudah. 132

Sama seperti peribahasa sebelumnya, peribahasa ini tidak terddapat kesalahan.

Karena dengan sekali membaca terjemahannya, para pembaca langsung

memahami apa maksud yang disampaikan oleh penulis.

130

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.155 131

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.93 132

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.93

Page 90: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

79

K. SABAR

1. Peribahasa tentang Sabar Berbuah Manis

اؼغ الث أد ى ػ زالر ش ف ثش ثش واص اص

Sabar itu bagaikan pohon jadam, yang pahit rasanya. Tapi buahnya lebih

manis daripada madu.133

Walaupun terjemahan ini menggunakan metode penerjemahan harfiah, tetapi

pesan yang dimaksud tidak menyimpang sehingga tidak menimbulkan efek

kebingungan terhadap pembaca.

2. Peribahasa tentang Sabar Menolong Pekerjaan

ػ و ٠ؼ١ ػ ثش اص

Kesabaran itu menolong setiap pekerjaan. 134

Terjemahan ini juga tidak terddapat kesalahan. Tidak ada pemborosan kata, kata

yang kaku, atau distorsi makna.

L. UJIAN

1. Peribahasa tentang Ujian Membuat Manusia Dihormati atau Dicela

ا شء أ ٠ ا ٠ىش ػذ االرذا

Dalam ujianlah seseorang akan dihormati atau dicela. 135

133

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.108 134

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.109

Page 91: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

80

Seperti kasus sebelumnya, kata شء diartikan menjadi „seseorang‟, dalam kamus ا

mutarjim, kata „seseorang‟ berarti اشؤ. Maka akan lebih baik jika diganti dengan

kata „manusia‟. Sehingga terjemahannya menjadi dalam ujianlah manusia akan

dihormati atau dicela.

135

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.123

Page 92: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

81

Tabel 4. Hasil Presentase Penilaian Terjemahan

NO Data Korpus

Segi Penilaian Jumlah Tidak

Akurat

Presentase

1 Ketepatan Reproduksi

Makna

195 12 6%

2 Peristilahan 54 2 4%

3 Kewajaran Ungkapan 54 16 30%

TOTAL 40%

1. Segi Ketepatan Reproduksi Makna Dalam Aspek Leksikon

Peneliti akan memaparkan data dari analisis peneliti mengenai leksikon yang

disajikan dalam bentuk tabel serta kesalahan-kesalahannya. Dalam hal ini, leksikon yang

diperoleh peneliti dari hasil analisis adalah 195 kosa kata, sedangkan kesalahan yang

diperoleh sebanyak 12 kosa kata. Jadi presentase perhitungan matematis pada aspek

leksikon adalah sebagai berikut;

x 100% = 6% presentase kesalahan pada aspek leksikon

Berikut isi tabel leksikon serta kesalahan-kesalahannya yang peneliti sajikan dalam

bentuk tabel;

1 persatuan اإلذذاد

26 perinciannya ذفص١ا

2 asas أعاط

27 dengan jelas ت١ا

3 keberhasilan اجاح

28 kecerdasan رواء

4. bersungguh- دشص اجذ

Page 93: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

82

sungguhlah 29 ketamakan

5. malas ذىغ

30 harta benda دس

6. lengah غافال

31 bergaul صثذح

7. karena penyesalan فذاح

32 guru أعرار

8. akibat اؼمث

33 panjang طي

9 jagalah ادفع

34 waktu صا

10 lisan غا

35 adab أدب

11 berhati-hatilah ادرشص

36 lebih baik خ١ش

12 dengan 37 emas yang

dimilikiya

رث

13 perkatannya فظ

38 tekad صذق

14 seseorang ءاش

39 benar اؼض

15 selamat kau telah 40 ٠غ

menyelesaikan فشؽ

16 celaka ٠ؼطة

41 semua urusan أس

17 saudaraku أخ

42 dunia د١ا

18 yang sejati اعان

43 sibukkanlah فاصة

19 dengan

kepedulian تشة

44 ibadah ػثادج

20 bukan ال

45 Tuhanmu سته

21 dengan nasab تغة

46 orang dungu مظ

22 mendapatkan ذاي

47 berbicara اغف١

23 enam perkara تغرح

48 tanggapan ذجث

24 akan kukabarkan عأث١ه

49 diam اغىخ

25 tuntutlah اطة

50 baik دغ

51 terang ضخ

74 kegigihan لذس

52 buaian اذ

75 diupayakan اىذ

53 liang lahat اذذ

76 kemuliaan ذىرغة

Page 94: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

83

54 Cina اص١

77 dicapai اؼا

55 ibu األ

78 telur ت١ضح

56 sekolah ذسعح

79 hari ini ا١

57 utama األ

80 ayam دجاجح

58 angan-angan األ

81 esok hari اغذ

59 tirai دجاب

82 mahkota ذاج

60 kematian األج

83 rendah hati اراضغ

61 guru اؼ

84 kegagalan خاب

62 dokter اطث١ة

85 ulama

ػاء

63 memberi nasihat ٠صذا

86 kecil اصغش

64 orang اشجاي

87 mengukir امش

65 berkedudukan

tinggi ر ا

88 di atas ػ

66 sopan تاىاي

89 batu اذجش

67 dengarkanlah اعغ

90 jujur اصذق

68 omongan selalu menepati 91 دذز

janji افاء

69 lihatkan اظش

92 orang bodoh اجا

70 perkatan لاي

93 bujukan ئغاء

71 orang bakhil اثخ١

94 hawa nafsunya ا

72 penjaga داسط

95 kegemaran عم١

73 penyimpan خاص

96 tercela ر١

97 coba جشب

122 mudah ٠غش

98 perhatikan ال دع

123 pangkal سأط

99 tahu اػاسف

124 dosa ازب

وزب دافع

Page 95: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

84

100 menjaga 125 dusta

101 sahabat اصذ٠ك

126 sabar اصثش

102 kebakaran اذش٠ك

127 dihormati ٠ىش

103 cinta اذة

128 pahit ش

104 buta أػ

129 pohonnya زالر

105 kekuasaan اشئاعح

130 buahnya ػالث

106 penyakit داء

131 lebih manis أد

107 haram اذشا

132 madu اؼغ

108 jelas ت١

133 tertawa اضذه

109 tamak اذشص

134 sebab عثة

110 pangkal لائذ

135 pohon اشجش

111 penyesalan اذشا

136 buruan ص١ذ

112 kekayaan اغ

137 talinya ل١ذ

113 qanaah امع

138 dengan tali تاذثاي

114 tulisan وراب

139 hati اصذس

115 bukti د١

140 di atas ف

116 yang kuat ااثمح

141 tulisan اغرس

117 صائح

142 dicela ٠ا

118 agama اذ٠

143 harta اؼشض

119 kesulitan ػغش

144 bersusah payah ارؼة

120 nasihat -bersungguh 145 ص١ذح

sungguh جذ

121 waktu الد

146 pedang ١فاغ

147 bicara لطغ

170 kepedulian

صة

148 kuat

ل

171 nasabnya

شة

149 jika

ئ

172 sopan

واي

Page 96: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

85

150 keduanya

والا

173 selamat

٠غ

151 jika

ئرا

174 berhasil

اجاح

152 sesungguhnya

ئ

175 ujian

اإلرذا

153 kamu

أد

176 jiwanya

افظ

154 kecerdasan

ػم

177 perbuatannya

اصح

155 gersang

اؼالش

178 jalannya اغث١

156 kurangnya

اعه

179 walaupun

157 menolong

٠ؼ١

180 ilmu اؼ

158 obat

داء

181pembicaraannya

صائح

159 kesungguhan

ئجراد

182 santunkanlah

اجؼ

160 jiwa

افظ

183 tidak akan

161 ujian

اإلرذا

184 tentang

ػ

162

menggunakannya

ذمطؼ

185 manusia

اإلغا

163 pedang اغ١ف

186 bermanfaat

افؼ

164 lebih berharga أث

187 akhlak mulia

اخك

165 emasnya

ازة

188 bukan

166 kenikmatan

ازج

189 kecuali

ئال

167 dengan

ب

190 berbuat baik

اثش

168 setelah

تؼذ

191 kenikmatannya

ؼر

169 selamat

عالح

192 diwariskannya

سثر

193 menggali lubang

دفش

914 terjerumus

لغ

915 manusia

ااط

Page 97: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

86

Berikut adalah 12 penjelasan kata yang salah:

1. Pada arti “yang akan kukabarkan berikut perinciannya dengan jelas”. Dalam

kamus munawwir, kata فص dapat berarti menerangkan.136

Akan lebih baik jika terjemahannya diganti dengan “yang akan aku terangkan

dengan jelas”

2. Lalu kata طي diartikan sebagai “panjang”. Menurut peneliti, kata “panjang”

kurang pantas jika disandingkan dengan kata “waktu”. Sehingga yang lebih

tepat adalah menggunakan kata “lama”.

3. kata شء yang diartikan sebagai “seseorang”. Dalam kamus munawwir, kata ا

شء diartikan dengan “orang”. Dalam kamus mutarjim, kata „seseorang‟ dalam ا

bahasa Arab adalah اشؤ. Kata “seseorang” dengan “orang” itu berbeda. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “orang” berarti manusia, dirinya sendiri,

kata penggolong untuk manusia, anak buah, rakyat, suku bangsa, manusia lain.

Sedangkan kata “seseorang” berarti seorang yang tidak dikenal.137

Tetapi kata

“orang” akan lebih baik jika diganti dengan “seorang”.

4. Kata ف diterjemahkan menjadi „di atas‟, akan lebih baik jika diterjemahkan

menjadi „dalam‟.

5. Dalam kamus munawwir, kata جاظ berarti “duduk”, sedangkan disini diartikan

“bergaul”. Walaupun semisal penerjemah dari tim redaksi Turos bermaksud

untuk menyesuaikan dengan konteks, tetapi tidak nyambung jika diganti

dengan kata “bergaul” sementara kalimat setelahnya membahas tentang

“duduk”

136

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h.1058

137 Harimurti Kridalaksana, dkk, h.986-987

Page 98: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

87

6. kata “ س ش adalah bentuk jamak dari ”أ yang berarti urusan. Akan lebih baik أ

jika kita menerjemahkannya menjadi “semua urusan”.

7. kata شءج diartikan sebagai „kemanusiaan‟, dalam kamus mutarjim, kata ا

شءج ,diartikan sebagai keluhuran budi, kedermawanan, kehormatan ا

keperwiraan, kewibawaan.

8. kata ا إلغا diartikan sebagai “seseorang”, akan lebih tepat jika diartikan dengan

„seorang‟.

9. kata لذس berarti jumlah,kuantitas, ukuran, kadar, tingkat, derajat, harga, nilai,

gengsi

10. Kata اىذ berarti bekerja keras, membanting tulang, mengerahkan kemampuan

11. Kata اذشص diartikan sebagai „tamak‟, padahal di dalam kamus mutarjim

berarti kekikiran, sifat pelit, sifat berhemat, pengiritan, penghematan.

12. kata ا diartikan sebagai „penyesalan‟, sedangkan dalam kamus berarti اذش

perampasan, pencabutan hak milik, pengingkaran, kekurangan, kemiskinan.

2. Segi Kewajaran Ungkapan

Dari 54 peribahasa, diperoleh 16 kesalahan. Jadi presentase perhitungan matematis

pada segi kewajaran ungkapan adalah sebagai berikut;

x 100% = 30% presentase kesalahan pada segi kewajaran ungkapan

Page 99: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

88

Berikut adalah kesalahan yang terdapat dalam segi kewajaran ungkapan;

1. Peribahasa tentang syarat mencari ilmu

ئال تغرح أخ ذاي اؼ دس اد اجر دشص : رواء ا تث١ا صثذح عأث١ه ػ ذفص١

ا طي ص أعرار

wahai saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam

perkara yang akan kukabarkan berikut perinciannya dengan jelas: kecerdasan,

ketamakan (terhadap ilmu), kesungguhan, harta benda (bekal), bergaul dengan

guru, serta waktu yang panjang.138

Hasil terjemahan tersebut sangat kaku. Kata “wahai” seharusnya tidak perlu

digunakan karena akan membuat kaku terjemahan. Kemudian kata “engkau”, ini juga

menjadikan terjemahan terlalu kaku, kata “engkau” menurut peneliti lebih pas

diartikan dengan kata “kamu”.

Redaksi Turos juga menerjemahkannya secara harfiah. Yaitu dengan

menerjemahkan kata demi kata. Seperti pada arti “yang akan kukabarkan berikut

perinciannya dengan jelas”. Dalam kamus munawwir, kata فص dapat berarti

menerangkan.139

Akan lebih baik jika terjemahannya diganti dengan “yang akan aku terangkan

dengan jelas”

Lalu kata طي disini diartikan sebagai “panjang”. Menurut peneliti, kata “panjang”

kurang pantas jika disandingkan dengan kata “waktu”. Sehingga yang lebih tepat

adalah menggunakan kata “lama”.

Dari keterangan di atas, peneliti mengartikan peribahasa tersebut dengan

“saudaraku, kamu tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara yang

138

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.33 139

Ahmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h.1058

Page 100: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

89

akan aku terangkan dengan jelas: kecerdasan, ketamakan (terhadap ilmu),

kesungguhan, harta benda (bekal), bergaul dengan guru, serta waktu yang lama.”

2. Peribahasa tentang Bukti Kecerdasan dan Keilmuan Manusia

ل ػ ١ د شء فؼ ا ػم ١ د

Bukti kecerdasan seseorang dapat dilihat dari perbuatannya, dan bukti keilmuan

seseorang dapat dilihat dari pembicaraannya.140

Peneliti menemukan dua kesalahan. Yaitu kata شء yang diartikan sebagai ا

“seseorang”. Dalam kamus munawwir, kata شء diartikan dengan “orang”. Dalam ا

kamus mutarjim, kata „seseorang‟ dalam bahasa Arab adalah اشؤ. Kata “seseorang”

dengan “orang” itu berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “orang”

berarti manusia, dirinya sendiri, kata penggolong untuk manusia, anak buah, rakyat,

suku bangsa, manusia lain. Sedangkan kata “seseorang” berarti seorang yang tidak

dikenal.141

Tetapi kata “orang” akan lebih baik jika diganti dengan “seorang”.

Kemudian kalimat “dapat dilihat dari” sebanyak dua kali ini merupakan

pemborosan kata. Sebaiknya hanya diartikan dengan kata “adalah”. Sehingga arti

peribahasa tersebut yang peneliti sarankan sebaiknya adalah “bukti kecerdasan

manusia adalah perbuatannya, dan bukti keilmuan manusia adalah perkataannya”.

3. Peribahasa tentang Pentingnya Mencatat

اىراتح ل١ذ ل١ذ ص١دن تاذثاي ا اثمح ص١ذ اؼ

Ilmu itu ibarat buruan, dan tulisan itu ibarat talinya. Ikatlah buruanmu dengan

tali yang kuat.142

140

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.91 141

Harimurti Kridalaksana, dkk, h.986-987 142

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.120

Page 101: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

90

Terdapat pemborosan kata dalam penerjemahan di atas. Tanpa adanya kata „itu‟

terjemahan juga tetap dapat dipahami. Maka, akan lebih baik jika kata „itu‟

dihilangkan. Sehingga terjemahannya menjadi ilmu ibarat buruan, dan tulisan ibarat

talinya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat.

4. Peribahasa tentang Berhati-hati dengan Lisan

٠ؼطة تغا شء ٠غ فا فظ ادرشص غاه ادفع

Jagalah lisanmu dan berhati-hatilah dengan perkataannya, karena seseorang

itu dapat selamat dengan lisan dan dapat celaka dengan lisan.143

Seperti kasus sebelumnya, kata شء diartikan sebagai “seseorang”, maka sebaiknya

diganti dengan kata “manusia”. Selain itu terdapat pemborosan kata pada kalimat

“dapat selamat dengan lisan dan dapat celaka dengan lisan.” Kalimat tersebut bisa

diubah menjadi “dapat selamat dan celaka dengan lisan”. Hingga terjemahannya

menjadi “jagalah lisanmu dan berhati-hatilah dengan perkataannya, karena manusia

dapat selamat dan celaka dengan lisan.”

5. Peribahasa tentang Menghormati Guru dan Dokter

ا ال ٠ص ئ اطث١ة وال ؼ ا ا ا ٠ىش ئرا ذا

Sesungguhnya guru dan dokter itu tidak akan memberi nasihat kalau keduanya

tidak dihormati.144

Kata sebaiknya tidak perlu diterjemahkan kaena akan menimbulkan kesan ئ

terjemahan yang kaku. Maka, arti yang menurut peneliti lebih baik adalah “guru dan

dokter tidak akan memberi nasihat jika keduanya tidak dihormati.”

143

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.31 144

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.57

Page 102: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

91

6. Peribahasa tentang Menggali Lubang

ا لغ ف١ دفش دفشج

Barang siapa menggali lubang, maka ia akan terjerumus sendiri ke

dalamnya.145

Peneliti melihat terjemahan ini terlalu kaku dikarenakan terdapat kata “barang siapa”.

Maka, sebaiknya “barang siapa” tersebut diubah menjadi “siapapun”. Sehingga

artinya menjadi “siapapun yang menggali lubang, maka ia akan terjerumus sendiri ke

dalamnya.

7. Peribahasa tentang Perintah Beribadah

س د١ان فاصة ف ػثادج ستى أ افشغد ئر

Jika kau telah menyelesaikan semua urusan duniamu, maka segera sibukkanlah

dirimu untuk ibadah kepada Tuhanmu.146

Pesan dari Bsu sudah tersampaikan, hanya saja pemakaian kata “kau” menjadikan

peribahasa ini terasa seperti terjemahan. Ada baiknya jika kata “kau” dirubah menjadi

kata “kamu”. Lalu kata “ س ش adalah bentuk jamak dari ”أ yang berarti urusan. Akan أ

lebih baik jika kita menerjemahkannya menjadi “semua urusan”. Sehingga

terjemahannya menjadi jika kamu telah menyelesaikan semua urusan duniamu, maka

segera sibukkanlah dirimu untuk ibadah kepada Tuhanmu.

145

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.179 146

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.38

Page 103: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

92

8. Peribahasa tentang Mencoba

الدع ذى ػاسفا ب جش

Coba dan perhatikanlah, niscaya kau akan tahu.147

Kata „niscaya‟ dalam terjemahan ini membuat penerjemahan menjadi kaku. Akan

lebih baik jika diganti dengan kata „maka‟. Sehingga terjemahannya menjadi coba

dan perhatikanlah, maka kau akan tahu.

9. Peribahasa tentang Ciri Manusia Terbaik

خما خ١ش ااط أدغ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya.148

Terjemahan tersebut terdengar kaku karena ada kata „sebaik-baik‟. Sebaiknya kata

tersebut diganti dengan kata „terbaik‟. Sehingga terjemahannya menjadi manusia

terbaik adalah yang paling baik akhlaknya.

10. Peribahasa tentang Manusia Bermanfaat

اط خ١ش ااط أفؼ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.149

Kasus ini sama seperti kasus sebelumnya, yaitu terdapat kata yang membuat

terjemahan menjadi kaku. Maka, sebaiknya terjemahan ini diubah menjadi

manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

147

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.79 148

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.89 149

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.89

Page 104: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

93

11. Peribahasa tentang Keberhasilan

جذ جذ

Barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil.150

Seperti kasus sebelumnya, terdapat kata “barang siapa”. Walaupun pesan dari Bsu

sudah tersampaikan, tetapi dengan adanya kata “barang siapa” menjadikan

terjemahan ini menjadi kaku dan terlalu terdengar seperti terjemahan. Kata

“barang siapa” dapat dialihkan menjadi “siapapun”. Maka, terjemahan yang lebih

baik dan tidak kaku adalah “siapapun yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.”

12. Peribahasa tentang Tekad

ضخ اغث١ صذق اؼض ئرا

Jika tekadnya benar, maka akan terang jalannya.151

Peribahasa ini memiliki padanan dalam peribahasa bahasa Indonesia. Maka, akan

lebih baik jika terjemahannya dipadankan dengan peribahasa dalam bahasa

Indonesia. padanan peribahasa ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu there is a will

there is a way. Maka, terjemahan yang lebih baik adalah dimana ada kemauan

disitu ada jalan.

13. Peribahasa tentang Memanfaatkan Waktu

لد واغ١ف ئ ذمطؼ لطؼه ا

Waktu itu bagaikan pedang, jika kau tak memanfaatkannya, maka ia akan

menebasmu.152

Seperti kasus sebelumnya, kata “waktu itu” adalah kata yang ambigu sehingga

diganti dengan kata “waktu” saja.

150

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.178 151

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.38 152

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.200

Page 105: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

94

Selain ambigu, terdapat perbedaan budaya antara Arab dan Indonesia. di negara

Arab, mereka menggunakan kata “pedang” karena menurut mereka pedang adalah

simbol pertahanan atas sesuatu yang sangat penting. Karenanya, orang Arab akan

memperjuangkan segala hal yang dianggap mulia dan istimewa dengan pedang.

153

Dalam budaya Indonesia, yang dianggap mulia dan istimewa adalah uang. Maka,

akan lebih tepat jika peribahasa tersebut diartikan menjadi “waktu adalah uang.”

14. Peribahasa tentang Buku

وراب خ١ش ا ١ظ ف اض ج

Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku

Terjemahan ini terasa kaku karena ada kata „sebaik-baik‟, sebaiknya kata tersebut

diubah menjadi „terbaik‟.Sehingga terjemahannya menjadi teman duduk terbaik di

setiap waktu adalah buku. 154

15. Peribahasa tentang Menjaga Lisan

غا ف دفع ا اإلغا ح عال

Keselamatan seseorang terletak pada penjagaan lisannya155

Terjemahan peribahasa diatas menggunakan metode penerjemahan komunikatif.

Namun, kata akan lebih tepat jika diartikan dengan „manusia‟. Sehingga اإلغا

terjemahan yang lebih baik menjadi keselamatan manusia terletak pada

penjagaan lisannya. Dalam peribahasa dalam bahasa Indonesia, peribahasa ini

sering disebut dengan mulutmu harimaumu.

16. Peribahasa tentang Kenikmatan Setelah Bersusah Payah

153

Moch. Syarif Hidayatullah, h.63 154

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.90 155

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.104

Page 106: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

95

ا ازج ئال تؼذ ارؼة

Tidak ada suatu kenikmatan yang dapat diperoleh kecuali sesudah bersusah-

payah.156

Peribahasa ini memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Maka, akan lebih baik

jika dipadankan dengan peribahasa Indonesia. sehingga artinya menjadi “berakit-

rakit dahulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang

kemudian.”

3. Segi Peristilahan

Selanjutnya, Dari 54 peribahasa, diperoleh 2 kesalahan. Jadi presentase perhitungan

matematis pada segi kewajaran ungkapan adalah sebagai berikut;

x 100% = 4% presentase kesalahan pada segi peristilahan

Berikut adalah kesalahan yang terdapat dalam segi peristilahan;

3. Peribahasa tentang Ciri Saudara Sejati

اعه تغة اعه تشة ال أخن

Saudaramu (yang sejati) adalah orang yang menolongmu dengan kepedulian,

bukan yang menolongmu dengan nasabnya. 157

Kata “nasab” disini, jika dibaca oleh pembaca yang awam terhadap istilah-istilah

agama maka akan menimbulkan ketidakpahaman. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia, kata “nasab” berarti “keturunan; pertalian keluarga”.158

156

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.160 157

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.32 158

Harimurti Kridalaksana, dkk, h.952

Page 107: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

96

Maka, terjemahan yang lebih baik adalah “saudaramu (yang sejati) adalah orang

yang menolongmu dengan kepedulian, bukan yang menolongmu karena pertalian

keluarga.”

4. Peribahasa tentang Kekayaan Terbaik

خ١ش اغ امع

Sebaik-baik kekayaan adalah qanaah.159

Terdapat dua kesalahan dalam peribahasa ini. pertama, terjemahan terasa kaku

karena adanya kata „sebaik-baik‟, akan lebih baik jika kata-katanya diganti dengan

„terbaik‟. Kedua, kata „qanaah‟ tidak terdapat dalam KBBI. Sebaiknya, kata

„qanaah‟ diberi penjelasan yang lebih detail sehingga pembaca yang awam akan

istilah ilmu agama tetap memahami pesan yang hendak disampaikan. Terjemahan

ini menggunakan metode penerjemahan harfiah.

Terjemahan alternatif yang peneliti berikan adalah kekayaan terbaik adalah

qanaah (puas atas yang dimilikinya).160

159

Luqman Hakim Arifin, dkk, h.89 160

Ahmad Warson Munawwir, h.1162

Page 108: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis, ditemukan 54 peribahasa populer yang peneliti jadikan

objek penilaian, setelah itu peneliti dapat memberikan kualitas maupun nilai sekaligus

menjawab perumusan pembatasan masalah yang peneliti ajukan.

Setelah di analisis, ditemukan jumlah presentase kesalahan yaitu 40%. Berarti,

jumlah presentase nilai kualitas penerjemahan peribahasa Arab populer dalam buku

Mahfuzhat adalah 60%.

Menurut Rochayah Machali, angka 46-60 tergolong terjemahan cukup.

Terjemahan cukup itu terasa sebagai terjemahan; ada distorsi makna; ada beberapa

terjemahan harfiah yang kaku, tetapi relatif tidak lebih dari 25%. Ada beberapa

kesalahan idiom dan atau tata bahasa, tetapi relatif tidak lebih dari 25% keseluruhan

teks. Ada satu-dua penggunaan istilah yang tidak baku atau tidak umum dan atau

kurang jelas.

Setelah menganalisis terjemahan peribahasa populer dalam buku Mahfuzhat

karya tim redaksi Turos, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil terjemahan buku

tersebut memiliki beberapa kekurangan dan dibutuhkan peninjauan kembali guna

menghasilkan terjemahan yang lebih baik. Hasil terjemahan peribahasa tim redaksi

Turos sudah baik, karena mayoritas menggunakan metode penerjemahan komunikatif,

namun banyak kata yang menjadikan terjemahan menjadi kaku sehingga

menjadikannya sangat terasa sebagai terjemahan.

Page 109: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

98

B. Saran

Ada beberapa saran yang dapat peneliti berikan, yaitu:

1. Seandainya buku ini akan diterbitkan untuk kedua kalinya, sebaiknya diteliti

kembali terjemahan di dalamnya agar memenuhi kriteria keterbacaan dan

komunikatif yang baik.

2. Disarankan agar penerjemah untuk memilih pemadanan teks yang sesuai bahasa

sasaran sehingga tidak kaku dan mudah dipahami bagi pembaca teks.

Page 110: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

99

DAFTAR PUSTAKA

Alex dan Achmad. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana

Predana Media Group

Alfarisi, Zaka. 2011. Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Bussman, Hadumon. 1996. Dictionary of Language and Linguistics. New York: Routledge

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Daniel Parera, Jos. 1997. Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga

Hakim Arifin, Luqman, dkk. 2013. Mahfuzhat. Jakarta Selatan: Turos

Hoed, Benny Hoedoro. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Bandung: Dunia Pustaka Jaya

I Made Brata, Frans. Teknik Pergeseran Dalam Penerjemahan Sistem Sapaan Dalam Budaya

Religi. Universitas Udayana Bali.

Kridalaksana, Harimurti, dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Ladislav, Zgusta . 1917. Manual of Lexicography. Paris: Walter de Gruyter

Ladislav, Zgusta. Translational Equivalence in the Bilingual Dictionary

Machali, Rochayah. 2009. Pedoman bagi Penerjemah. Bandung: Kaifa

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya, Jakarta:

Raja Grafindo Persada

Nurina, Inge. 2008. Analisis penerjemahan Kosakata Kebudayaan Fisik Bahasa Jepang ke

Bahasa Indinesia dalam Cerita Pendek Imogayu. Skripsi S1, Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Indonesia

Panumbangan, Abraham .2013. Majas, Peribahasa, Pembentukan Istilah, Antonim-Sinonim.

Yogyakarta: Buku Pintar

Sayogie, Frans. 2008. Penerjemahan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Tangerang

Selatan: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sayogie, Frans. 2014. Teori dan Praktik Penerjemahan. Pamulang: Transpustaka

Setia, Eddy. 2007. Terjemahan, Permasalahan, dan Beberapa Pendekatan. Skripsi S1

Page 111: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

100

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

Simatupang, Maurits. 1993. Enam Makalah Tentang Penerjemahan. Jakarta: UKI Press

Subhani, Ja‟far. 2007. Wisata Al-Quran Tafsir Ayat-Ayat Metafora. Jakarta Selatan: Al-Huda

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta

Syamsuddin dan Vismaia. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Syarif Hidayatullah, Moch. 2010. Tarjim Al-An Cara Mudah Menerjemahkan Arab

-Indonesia. Pamulang Barat: Penerbit Dikara

Syarif Hidayatullah, Moch. 2014. Seluk-Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer.

Tangerang: Penerbit Alkitabah

Syihabuddin. 2005. Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek). Bandung:

HUMANIORA

Taufiqurrochman. 2008. Leksikologi Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press

Thomas, Roger. 1993. Translation and Translating: Theory and Practice. New York:

Longman House

Tricahyo, Agus. 2009. Metafora Dalam Al-Quran. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press

Ubaedy, A.N. “profil saya,” dari ubaedy.blogspot.com/p/profil-saya.html?m=1

Wardani, Yaniah dan Buana, Cahya. 2013. Pengaruh Unsur Ekstrinsik Terhadap Diksi

Peribahasa Arab dan Indonesia (Analisis Sastra Banding). Tangerang Selatan:

Transpustaka

WS, Hasanuddin, dkk. 2004. Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu

Wawancara Pribadi dengan Aang Arif Amrullah, Jakarta, 27 Januari 2015

Wawancara Pribadi dengan Agus Khudlori. Jakarta. 27 Januari 2015

Page 112: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

101

LAMPIRAN

No Bahasa Indonesia Bahasa Arab 1 Persatuan adalah asas keberhasilan اإلذذاد أعاط اجاح 2 Bersungguh-sungguhlah, jangan

malas, dan jangan lengah! Karena

penyesalan merupakan akibat bagi

orang-orang malas.

اجذ ال ذىغ ال ذه غافال فذاح اؼمث

٠رىاع

3 Jagalah lisanmu dan berhati-hatilah

dengan perkataannya, karena

seseorang itu dapat selamat dengan

lisan dan dapat celaka dengan lisan.

درشص فظ فاء ٠غ ادفع غاه ا

تاغا ٠ؼطة

4 Saudaramu (yang sejati) adalah orang

yang menolongmu dengan kepedulian,

bukan yang menolongmu dengan

nasabnya.

أخن اعان تشة ال اعان تغة

5 Wahai saudaraku, engkau tidak akan

mendapatkan ilmu, kecuali dengan

enam perkara yang akan kukabarkan

berikut perinciannya dengan jelas:

kecerdasan, ketamakan (terhadap

ilmu), kesungguhan, harta benda

(bekal), bergaul dengan guru, serta

waktu yang panjang.

أخ ذاي اؼ ئال تغرح عأث١ه ػ

اجراد ذفص١ا تث١ا: رواء دشص

دس صثذح أعرار طي صا

6 Adab seseorang itu jauh lebih berharga

daripada emas yang dimilikinya. أدب اشء خ١ش ث

7 Jika tekadnya benar, maka akan terang

jalannya. ئرا صذق اؼض ضخ اغث١

8 Jika kau telah menyelesaikan semua

urusan duniamu, maka segera

sibukkanlah dirimu untuk ibadah

kepada Tuhanmu.

ئرا فشغد أس د١ان فاصة ف ػثادج

سته

1 Jika orang dungu berbicara, maka

jangan menanggapinya. Karena

sebaik-baik tanggapan bagi orang

dungu adalah diam.

اجاتر ئرا مظ اغف١ فال ذجث فخ١ش

اغىخ

10 Tuntutlah ilmu sejak dari buaian (ibu)

hingga liang lahat. اطة اؼ اذ ا اذذ

11 Tuntutlah ilmu walaupun sampai

negeri Cina. اطة اؼ ا تاص١

12 Ibu merupakan sekolah yang paling

utama. األ ذسعح األ

13 Angan-angan adalah tirai kematian. األ دجاب األج 14 Sesungguhnya guru dan dokter itu

tidak memberi nasihat, kalau keduanya ئ اؼ اطث١ة والا ال ٠صذا

ئراا ٠ىشا

Page 113: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

102

tidak dihormati.

15 Jika kau bergaul dengan orang yang

berkedudukan tinggi, maka duduklah

di antara mereka dengan sopan dan

beradab. Dengarkanlah pembicaraan

mereka apabila mereka berbicara, dan

santunkanlah omonganmu jika hendak

bicara.

ئ اد جاغد اشجاي ر ا فاجظ

ئ١ تاىاي إدتا. اعغ دذ٠ث ئ١

ئ طمد زتادذثا اجؼ دذ٠ثه

16 Lihatlah apa yang dikatakan, jangan

lihat siapa yang mengatakan. اظش ا لاي ال ذظش لاي

17 Orang bakhil adalah penjaga

kenikmatannya, dan penyimpan harta

yang akan diwariskannya.

اثخ١ داسط ؼر، خاص سثر

18 Berbuat baik merupakan akhlak mulia. اثش دغ اخك 19 Sejauh mana kegigihan diupayakan,

sejauh itu kemuliaan dicapai. تمذس اىذ ذىرغة اؼا

20 Telur hari ini lebih baik ayam esok

hari. ت١ضح ا١ خ١ش دجاجح اغذ

21 Mahkota kemanusiaan itu rendah hati. اراضغذاج اشءج 22 Tuntutlah ilmu dan duduklah di

majelis-majelisnya. Karena tidak ada

kegagalan bagi orang berakal yang

berinteraksi dengan ulama.

ذؼ اؼ اجظ ف جاغ اخاب لظ

ث١ة جاظ اؼاء

23 Belajar di waktu kecil bagai mengukir

di atas batu ارؼ ف اصغش وامش ػ اذجش

24 Bergaullah dengan orang-orang yang

jujur dan selalu menepati janji. جاظ أ اصذق افاء

25 Orang bodoh adalah orang yang

kebodohannya ada pada bujukan., dan

hawa nafsunya pada kegemaran.

Ucapannya dusta, dan perbuatannya

tercela.

اجا ج ف ئغاء، ا ف

ئغشاء، فم عم١، فؼ ر١

26 Coba dan perhatikanlah, niscaya kau

akan tahu. جشب ال دع ذى ػاسفا

27 Lindungilah sahabatmu, sekalipun

dalam kebakaran. دافع ػ اصذ٠ك ف اذش٠ك

28 Cinta itu buta. اذة أػ 29 Cinta kekuasaan adalah penyakit yang

tidak ada obatnya. دة اشئاعح داء ال داء

30 Haram itu jelas. اذشا ت١ 31 Tamak adalah pangkal penyesalan. اذشص لائذ اذشا 32 Sebaik-baik kekayaan adalah qana‟ah. خ١ش اغ امع 33 Sebaik-baik manusia adalah yang

paling baik akhlaknya. خ١ش ااط أدغ خما

34 Sebaik-baik manusia adalah yang

paling bermanfaat bagi manusia

lainnya.

خ١ش ااط أفؼ اط

35 Sebaik-baik teman duduk di setiap خ١ش ج١ظ ف اضا وراب

Page 114: KUALITAS PENERJEMAHAN PERIBAHASA ARAB POPULER …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29117... · 2016-10-09 · Definisi Peribahasa ... Menurut Larson yang dikutip

103

waktu adalah buku.

36 Pelajaran itu untuk dijaga. اذسط ذفظ 37 Bukti kecerdasan seseorang dapat

dilihat dari perbuatannya, dan bukti

keilmuan seseorang dapat dilihat dari

pembicaraannya.

د١ ػم مح اصح، ئا ؼح صائح

38 Uang itu kesulitan. اذ٠ ػغش Agama itu nasihat. اذ٠ ص١ذح

40 Agama itu mudah. اذ٠ ٠غش 41 Pangkal dosa adalah dusta سأط ازب وزب 42 Keselamatan seseorang terletak pada

penjagaan lisannya. عالح اإلغا ف دفع اغا

43 Sabar itu bagaikan pohon jadam, yang

pahit rasanya. Tapi buahnya lebih

manis daripada madu.

اصثش واصثش ش ف زالر ى ػالث

أد اؼغ

44 Kesabaran itu menolong setiap

pekerjaan. اصثش ٠ؼ١ ػ و ػ

45 Tertawa tanpa sebab adalah pertanda

kurangnya sopan santun. اضذه تال عثة لح األدب

66 Akal tanpa adab itu seperti pohon

gersang. اؼم تال أدب واشجش اؼالش

47 Ilmu itu ibarat buruan, dan tulisan itu

ibarat talinya. Ikatlah buruanmu

dengan tali yang kuat.

اؼ ص١ذ اىراتح ل١ذ ل١ذ ص١دن تاذثاي

ااثمح

48 Ilmu itu berada di hati, tidak di atas

tulisan. اؼ ف اصذس ال ف اغرس

49 Dalam ujianlah seseorang akan

dihormati atau dicela. ػذ االرذا ٠ىش اشء أ ٠ا

50 Orang kaya itu bukan yang melimpah

hartanya, tetapi orang yang kaya

jiwaya.

١ظ اغ ػ وثشج اؼشض ى اغ

غ افظ

51 Tidak ada suatu kenikmatan yang

dapat diperoleh kecuali bersusah-

payah.

ا ازج ئال تؼذ ارؼة

52 Barang siapa bersungguh-sungguh

pasti berhasil. جذ جذ

53 Waktu itu bagaikan pedang, jika kau

tak memanfaatkannya, maka ia akan

menebasmu.

مطؼ لطؼهالد واص١ف ئ ذ

54 Persatuan itu kuat اإلذذاد ل