Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan...

38
Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Disiapkan untuk PINA Day Bastary Pandji Indra Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan, dan Pembiayaan Infrastruktur Selaku Sekretaris Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas 18 Januari 2017

Transcript of Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan...

Page 1: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Kebutuhan dan Alternatif

Pembiayaan Infrastruktur

Disiapkan untuk PINA Day

Bastary Pandji Indra

Asisten Deputi Perumahan, Pertanahan, dan Pembiayaan Infrastruktur

Selaku Sekretaris Ketua Pelaksana

Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

18 Januari 2017

Page 2: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Agenda

Proyek Strategis Nasional Dan Prioritas

Pendanaan Proyek Strategis Nasional

Terobosan Kebijakan Pendanaan Infrastruktur

2

Page 3: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Proyek Strategis Nasional mencakup 245 Proyek + 2 Program, dengan estimasi total nilai

investasi Rp 4.417 T

3

61 24

27

13

15

Proyek

Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program

7

IRIGASIIRIGASI

LISTRIK 1 PROGRAMINDUSTRI

PESAWAT1 PROGRAM

74 12647549333081023

93

10

1

12

2

Proyek

Program

Rp638 T Rp563 TRp329 T

Rp448 T

Rp1.334 T

Rp11 T

Rp1.094 T

PENGELOLAAN

AIR

1 1

TANGGUL

LAUT

Pro

ye

kP

rog

ram

Page 4: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Status kemajuan 245 Proyek + 2 Program PSN dan 1 Program

Ketenagalistrikan 35GW per 19 Desember 2017 secara spesifik

245 + 2

PSN

6 proyek sudah selesai1

9 proyek dalam tahap transaksi

85 proyek + 1 program dalam penyiapan

145 proyek + 1 program dalam tahap konstruksi2

1Per Desember 2017 terdapat tambahan 2 yang sudah selesai yaitu Jalan Tol Surabaya-Mojokerto dan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja2Termasuk 1 Program Ketenagalistrikan yang dikategorikan ke dalam tahap konstruksi

Catatan: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)

Kemajuan 245

Proyek + 2 Program

per 19 Desember

2017

4

35%

4%

59%

2%

1.041 MW sudah beroperasi

16.642 MW dalam tahap konstruksi

12.776 MW sudah selesai PPA namun

belum financial close

2.228 MW dalam tahap perencanaan

35

GW

Kemajuan Program

Ketenagalistrikan

per Desember 2017

6%9%

36%

46%

3%

3.160 MW dalam tahap pengadaan

Page 5: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

27

4

4

44

3

7

8

1713

32 20

1

25

15

2

9

4

27

4

16

10

12

21

34

18

18

18

1818

18

18

18

18

18

4

4

14

11

36

22

19

23

26

Catatan:

Proyek Prioritas baru dalam warna merah

26. Kilang Minyak Tuban

27. RDMP/Revitalisasi Kilang Minyak Eksisting

(Balikpapan, Cilacap, Balongan, Dumai, Plaju)

28. Lapangan Abadi WK Masela

29. Utilisasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru

30. Indonesian Deepwater Development (IDD)

31. Pembangunan Tangguh LNG Train 3

32. SPAM Semarang Barat

33. Sistem Pengolahan Limbah Jakarta

34. National Capital Integrated Coastal

Development (NCICD) FAse A

35. SPAM Jatiluhur

36. SPAM Lampung

37. Waste to Energy Program di 8 Kota

1. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda

2. Jalan Tol Manado-Bitung

3. Jalan Tol Panimbang-Serang

4. 15 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera

5. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi

6. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen

7. SHIA Express Railway

8. MRT Jakarta Jalur Utara-Selatan

9. Kereta Api Makassar – Parepare

10.Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor,

Depok dan Bekasi

11.Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan

12.Kereta Api Kalimantan Timur

Status tahapan penyiapan dan persebaran 37 Proyek Prioritas

5

33

27

27

2027

22

22

22

13

65

23

23

23

23

23

31

2829

30

3537

3737

37 37

3724

24

24

24

24

24

24

24

24

24

24

24

24

24

24

24

4

4

4

Proyek dalam tahap konstruksi

Proyek dalam tahap transaksi

Proyek dalam tahap penyiapan

13. Light Rail Transit (LRT) DKI Jakarta

14. Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung

15. Pelabuhan Hub Internasional Bitung

16. Pelabuhan Patimban

17. Inland Waterways/Cikarang – Bekasi – Laut

(CBL)

18. Palapa Ring Broadband

19. PLTU Batang/Central Java Power Plant (CJPP)

20. Central – West Java Transmission Line 500 kV

21. PLTU Indramayu

22. Transmisi Sumatera 500 kV (4 Provinsi)

23. PLTU Mulut Tambang (5 Provinsi)

24. Pembangkit Listrik Berbasis Tenaga Gas (18

Provinsi)

25. Kilang Minyak Bontang

Page 6: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Status kemajuan 37 proyek prioritas per Januari 2018

Status kemajuan 37 proyek prioritas Milestone yang baru dicapai

Skema Pendanaan untuk 37 Proyek Prioritias

SPAM Lampung:

Konsorsium PT. Bangun Cipta Sarana – PT. Bangun

Cipta Konstruksi telah ditetapkan sebagai

pemenang6

RDMP Cilacap:

Surat Rekomendasi terkait tata ruang dan

pengalihan trase jalan telah diterbitkan. Izin

Lingkungan sudah diterbitkan oleh Kementerian

LHK.

Pelabuhan Patimban:

Loan Agreement telah ditandatangani pada 15

November 2017.

Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Jalur Selatan-

Utara:

Komposisi pembebanan pinjaman MRT Jakarta Jalur

Selatan – Utara untuk tambahan Fase I dan Fase II

telah diputuskan dalam Rapat KPPIP tingkat Menteri,

yaitu 49% Pemerintah Pusat dan 51% Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta.

32%

14%

54%

Preparation

Transaction stage

Construction stage

12 Proyek dalam tahap

penyiapan

5 Proyek dalam tahap

transaksi

20 Proyek dalam tahap

konstruksi

10%

39%51%

APBN/D

BUMN/D

Swasta

Rp 235,97 Triliun APBN/APBD

(termasuk pinjaman)

Rp 968,92 Triliun BUMN/BUMD

Rp 1.247,13 Triliun

swasta/KPBU

Pelabuhan Hub Internasional (PHI) Bitung:

Outline Business Case PHI Bitung telah selesai

disusun pada akhir Deember 2017

Page 7: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Agenda

Proyek Strategis Nasional Dan Prioritas

Pendanaan Proyek Strategis Nasional

Terobosan Kebijakan Pendanaan Infrastruktur

7

Page 8: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Nilai Investasi PSN

8

NILAI INVESTASI PSN

Rp 4.417

Triliun

APBN

BUMN/D

Swasta

Estimasi kebutuhan pendanaan1 untuk 245

Proyek + 2 Program PSN:

PSN membutuhkan pendanaan yang berasal baik

dari APBN/D, partisipasi BUMN/D dan/ atau

partisipasi pihak swasta

Rp 547 TriliunTotal Nilai

Investasi

Rp 1.255 Triliun

Rp 2.615 Triliun

1Tidak termasuk 12 Proyek yang belum diketahui nilai investasinya

5 Sektor dengan nilai investasi tertinggi

Energi

12 Proyek

Rp 1.255 Triliun

Ketenagalistrikan

1 Program

Rp 1.036 Triliun

Jalan

74 Proyek

Rp 705 Triliun

Kereta

23 Proyek

Rp 624 Triliun

Kawasan

30 Proyek

Rp 388 Triliun

Note: Data-data diatas masih perlu untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP)

APBN/D13%

BUMN/D28%Swasta

59%

Page 9: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Sumber

Pendanaan

(Rp Miliar)1,2

Realisasi

Pendanaan

PSN

≤20163

Kebutuhan Pendanaan PSN

Total

2017 2018 2019 ≥2020

1. APBN/D 86,123 58,847 55,076 57,488 289,960 547,494

2. BUMN/D 88,263 114,030 161,758 235,008 655,703 1,254,761

3. Swasta 338,259 218,547 358,321 348,573 1,351,734 2,615,433

TOTAL 512,645 391,424 575,154 641,068 2,297,397 4,417,689

1Tidak termasuk 12 proyek yang belum diketahui data nilai investasinya antara lain: jalan, bandara, perumahan, infrastruktur

KEK, dan smelter.

2Dana sebesar Rp499.928 miliar (capex dan opex) dari 26 proyek yang sumber dananya telah diketahui namun belum diketahui

rincian kebutuhan per tahunnya dikelompokkan ke dalam kebutuhan pendanaan ≥2020.

3Realisasi pendanaan adalah alokasi dana yang dilaporkan Penanggung Jawab proyek pada tahun 2016 dan sebelumnya.

Rencana alokasi pendanaan untuk 245 Proyek + 2 Program :

Asumsi pada pengelompokan alokasi pendanaan:

1. Untuk proyek dengan skema KPBU dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai investasi

dialokasikan pada Swasta

2. Untuk proyek dengan skema penugasan BUMN dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai

investasi dialokasikan pada BUMN

Berdasarkan estimasi realisasi dan kebutuhan pendanaan PSN,

partisipasi swasta memiliki kontribusi terbesar…

Note: Data-data diatas adalah berdasarkan laporan dari PJP/PJPK per Oktober 2017 dan masih perlu

untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP) 9

Page 10: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Persentase rencana alokasi pendanaan untuk 245 Proyek + 2 Program:

Sumber

Pendanaan

(Rp Miliar)1,2

Realisasi

Pendanaan

PSN

≤20163

Kebutuhan Pendanaan PSN

Total

2017 2018 2019 ≥2020

1. APBN/D 17% 15% 10% 9% 13% 12%

2. BUMN/D 17% 29% 28% 37% 29% 28%

3. Swasta 66% 56% 62% 54% 59% 59%

TOTAL 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Asumsi pada pengelompokan alokasi pendanaan:

1. Untuk proyek dengan skema KPBU dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai investasi

dialokasikan pada Swasta

2. Untuk proyek dengan skema penugasan BUMN dan belum diketahui alokasi APBN yang dibutuhkan, maka seluruh nilai

investasi dialokasikan pada BUMN

…hingga mencapai 59% dari kebutuhan pendanaan PSN

1Tidak termasuk 12 proyek yang belum diketahui data nilai investasinya antara lain: jalan, bandara, perumahan, infrastruktur

KEK, dan smelter.

2Dana sebesar Rp499.928 miliar (capex dan opex) dari 26 proyek yang sumber dananya telah diketahui namun belum diketahui

rincian kebutuhan per tahunnya dikelompokkan ke dalam kebutuhan pendanaan ≥2020.

3Realisasi pendanaan adalah alokasi dana yang dilaporkan Penanggung Jawab proyek pada tahun 2016 dan sebelumnya.

Note: Data-data diatas adalah berdasarkan laporan dari PJP/PJPK per Oktober 2017 dan masih perlu

untuk diverifikasi oleh Kantor Staf Presiden dan Badan Pengawasan dan Pembangunan (BPKP) 10

Page 11: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Agenda

Proyek Strategis Nasional Dan Prioritas

Pendanaan Proyek Strategis Nasional

Terobosan Kebijakan Pendanaan Infrastruktur

11

Page 12: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Terdapat beberapa alternatif pembiayaan infrastruktur yang sebagian

telah dilaksanakan dan sebagian sedang dalam tahap pematangan (1/2)

12

1. Efek Beragun Aset

(EBA)/Sekuritisasi*

2. Reksa Dana

Penyertaan Terbatas

(RDPT)*

3. Dana Investasi Real

Estate (DIRE)*

4. Dana Investasi

Infrastruktur

(DINFRA)*

5. Global Bond (Komodo

Bond)

Skema Pembiayaan Status Terakhir

Telah dikeluarkan oleh PT Jasa Marga

(Persero) Tbk. (Rp2 triliun, Agustus ‘17) dan

PT Indonesia Power (Rp4 triliun, September

‘17)

Menjadi salah satu sumber pembiayaan

ekuitas Proyek Strategis Nasional, yaitu

Bandara Kertajati

Saat ini, skema DIRE baru

diimplementasikan pada satu proyek yaitu,

Solo Grand Mall

Regulasi baru diterbitkan dan telah

disosialisasikan pada tanggal 23 Agustus

2017

Jasa Marga telah menerbitkan Komodo

Bond, obligasi global berdominasi Rupiah di

London Stock Exchange dengan nilai

Rp4 triliun pada tanggal 30 November 2017.

Jenis

Skema

Pembiayaan

*) Dikemas melalui Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang tercatat pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sehingga memiliki opsi untuk

dapat diperjualbelikan kepada publik. Opsi tersebut bergantung pada jenis penawaran KIK tersebut, jika Penawaran Umum, maka dapat diperjualkan kepada publik.

Jika Non-Umum, maka jual beli KIK terbatas pada investor awal pada KIK tersebut.

Pasar

Modal*

Pasar

Modal*

Pasar

Modal*

Pasar

Modal*

Pasar

Modal

Status

Sudah

diimplementasikan

Dalam Proses

Implementasi

Sudah

diimplementasikan

Belum

diimplementasikan

Sudah

diimplementasikan

Page 13: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Terdapat beberapa alternatif pembiayaan infrastruktur yang sebagian

telah dilaksanakan dan sebagian sedang dalam tahap pematangan (2/2)

13

6. Perpetual Bond

7. Privatisasi

8. Kerjasama Pemerintah

dan Badan Usaha

(KPBU)

9. Skema Kerjasama

Pengelolaan Aset

Terbatas (KePAT)

10. Blended Financing

Skema Pembiayaan Status Terakhir

Masih dalam tahap diskusi. Implementasi

membutuhkan solusi terkait permasalahan

informasi asimetris pada pembukuan antara

hutang dan ekuitas

Skema ini mulai ditinggalkan karena negara

dianggap kehilangan kepemilikan atas aset

produktif. Pada tahun 2017 direncanakan 4

(empat) anak perusahaan BUMN akan

melakukan privatisasi yang salah satunya

adalah PT Garuda Maintenance Facility yang

telah IPO pada bulan Oktober 2017

Beberapa proyek KPBU telah mencapai

Financial Close diantaranya, Palapa Ring

Broadband, Independent Power Producer dan

SPAM Umbulan

Dalam proses penyusunan landasan hukum dan

sosialisasi pada pemangku kepentingan.

Dalam proses pematangan struktur dan rencana

implementasi oleh Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman

Jenis

Skema

Pembiayaan

Transaksi

Transaksi

Transaksi

Transaksi

Transaksi

Status

Dalam tahap diskusi

Sudah

diimplementasikan

Sudah

diimplementasikan

Dalam tahap diskusi

Dalam tahap diskusi

Page 14: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Skema Kerjasama Pengelolaan Aset Terbatas/Limited Concession

Scheme (LCS)

14

Pengurangan

Pembayaran Di Muka

dan/atau

Pembayaran Tahunan

(Periodik)

(20-30%)

Maksimum 25

tahun konsesi

Pemegang Konsesi

Pemegang Saham(70-80%)

Kreditor

Kemenhub / OBUKemen

BUMN/Kemenkeu

Menjadi Penanggung

Jawab Proyek (PJP)

LCS untuk melakukan

lelang Badan Usaha.

Mendapatkan sebagian

pendapatan dari LCS yang

dapat digunakan untuk

pembangunan atau

revitalisasi proyek BUMN

lainnya

Mendapatkan alih

pengetahuan dari

Badan Usaha terkait

operasi dan

pengembangan.

Pemerintah dapat

memberikan insentif

kepada BUMN PJP yang

melakukan LCS

Potensi Skema LCS di Bandara Soekarno HattaLCS adalah skema perjanjian konsesi

dengan Badan Usaha untuk melakukan

operasi dan pengembangan aset dimana

Badan Usaha melakukan Pembayaran di

Muka dan/atau Pembayaran Periodik.

Keuntungan:

• Aset tetap dimiliki Pemerintah

• Dapat dilakukan revenue sharing

sehingga mencegah super profit

• Pemerintah mengatur isi perjanjian

konsesi, termasuk cakupan pekerjaan

dan standar layanan

Dampak pelaksanaan LCS kepada BUMN

Page 15: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Skema Sekuritisasi

15

Dampak pelaksanaan Sekuritisasi kepada BUMN

Menjadi Penanggung

Jawab Proyek (PJP)

Sekuritisasi untuk

melaksanakan bidding

calon investor.

Mendapatkan dana untuk

melaksanakan penugasan

proyek infrastruktur dari

Pemerintah

Meningkatkan Credit

Rating BUMN sehingga

mampu mendapatkan

bunga pinjaman yang

lebih rendah.

Pemerintah dapat

memberikan insentif

kepada BUMN PJP yang

melakukan Sekuritisasi

Potensi Skema Sekuritisasi pada Pembangkit Listrik PLN

Sekuritisasi Aset dilakukan pada aset tidak

likuid, dan melalui rekayasa keuangan,

mengubahnya menjadi sekuritas dan

menjual arus kas masa depan aset tersebut

kepada investor atau pihak ketiga

Keuntungan:

• Beban biaya rendah sebagai dampak

naiknya credit rating melalui asset-

backed securities

• Mendukung financial deepening

• Kepemilikan aset tetap dimiliki BUMN

• Mendapatkan dana 1. PLN akan melakukan sekuritisasi asetnya (Pembangkit dan Future Cash

Flow piutang Kustomer)

2. PLN akan menerima upfont payment dari investor

3. PLN akan re-invest untuk mendanai proyek greenfield program 35.000MW

Page 16: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Skema Project Bond

16

Potensi Skema Project Bond pada Proyek Transmisi 500 kV

Project Bond adalah obligasi yang

dikeluarkan untuk membiayai proyek

infrastruktur dan akan dibayarkan kembali

secara eksklusif oleh arus kas yang

dihasilkan oleh proyek tersebut.

Keuntungan:

• Beban biaya rendah dampak naiknya

credit rating melalui asset-backed

securities

• Mendukung financial deepening

• Kepemilikan aset tetap dimiliki BUMN

• Mendapatkan dana

1. Pemenang tender (BU/BUMN) akan membangun jalur Transmisi 500 kV

hingga selesai

2. PLN akan membayar BU/BUMN dengan Availability Payment (AP) untuk

Capex dan Opex BU/BUMN selama 10 tahun

3. Perolehan dari issued bond digunakan untuk melunasi EPC/funders

Dampak pelaksanaan Sekuritisasi kepada BUMN

Menjadi operator dan

pengelola aset

Mendapatkan dana untuk

melaksanakan penugasan

proyek infrastruktur dari

Pemerintah

BUMN dapat

memanfaatkan sumber

dana kelolaan jangka

panjang untuk subscribe

project bond

Pemerintah dapat

memberikan insentif

kepada BUMN PJP yang

melakukan Project Bond

Page 17: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Pembiayaan investasi infrastruktur melalui Dana Investasi Infrastruktur

(DINFRA) dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif

17

• Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) No. 52/POJK0.4/2017 tentang DINFRA

Berbentuk KIK pada 27 Juli 2017. DINFRA adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada Aset Infrastruktur oleh Manajer Investasi.

• Contoh Aset Infrastruktur: Infrastruktur pariwisata, transportasi, sarana pelayanan kesehatan, infrastruktur persampahan,

sistem penanganan bencana, kelistrikan, dsb.

Bank

Kustodian

Kontrak

Investasi Kolektif

(KIK) DINFRA

SPC / Saham

perusahaan

pemegang

konsesi/pengelola

aset

Pengelola Sarana

Infrastruktur

Pendapatan atas

sarana

Infrastruktur

Manajer

Investasi

Proyek

Infrastruktur

Contoh: Bandara

2kasPajak Kepada SPC

I. PPN 10% (restitusi

1 bulan)*

II. BPHTB Maks 5%

Pajak kepada Pemilik

Aset Infrastruktur

I. PPh Badan 0,5%

dari nilai transaksi**

Dividen kepada

KIK DINFRA

diusulkan tidak

kena pajak

seperti Dana

Investasi Real

Estate (DIRE)

karena KIK dan

SPC dianggap

satu kesatuan

1

Sama dengan DIRE:

*) Percepatan restitusi PPN semula 1 tahun menjadi 1 bulan

**) Pajak Penghasilan dalam Skema Kontrak Investasi Kolektif Tertentu sebesar 0,5% dari jumlah bruto

Usulan

Skema

DINFRA Kebijakan Investasi:

• Aset Infrastruktur di wilayah Indonesia minimal 51% dari Nilai Aktiva

Bersih.

• Aset lain paling banyak 49% berupa instrumen pasar uang dan Efek

dalam negeri.

• Kas atau setara kas paling banyak 20%.

Kriteria Aset Infrastruktur:

• Berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Mendukung program pembangunan atau penyediaan infrastuktur

pemerintah atau membawa manfaat bagi publik.

• Asetnya harus telah menghasilkan pendapatan atau memiliki potensi

pendapatan sebelum dialihkan kepada DINFRA.

• Aset infrastruktur berupa proyek Greenfield, paling banyak 25% dari

Nilai Aktiva Bersih.

• Untuk DINFRA Non Penawaran Umum dapat 100% proyek

greenfield.

Dividen:

• DINFRA Penawaran Umum wajib membagikan dividen minimum

90% dari laba bersih DINFRA.

Highlights rancangan POJK

Status terakhir

• Pada tanggal 23 Agustus 2017, OJK telah melakukan sosialisasi POJK kepada berbagai instansi atau asosiasi

terkait, termasuk Manajer Investasi untuk memperjelas detail peraturan yang berlaku, serta mempercepat

penciptaan produk atas dasar POJK yang telah dikeluarkanan tanggapan yang telah diterima

Pemegang UP 2 Pemegang UP 3Pemegang Unit

Penyertaan (UP) 1

kas

kas

Page 18: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

KPPIPMenara Merdeka, 8th floor

Jl Budi Kemuliaan I No 2, Jakarta 10110

E-mail : [email protected]

Landline : +62 21 2957 3771

TERIMA KASIH

Page 19: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

LAMPIRANKOMITE PERCEPATAN

PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS

Page 20: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Proyek Prioritas dan Proyek Strategis Nasional merupakan Turunan dari

Proyek-Proyek RPJMN

Proyek Prioritas

Merupakan proyek-proyek yang tercantum

dalam RPJMN dan sebagian besar menjadi

RENSTRA tiap-tiap K/L teknis terkait.

Merupakan 245 PSN dan 2 Program dengan

kriteria strategis yang tersebar secara nasional

dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden No.

3 Tahunn 2016 yang diubah melalui Peraturan

Presiden 58 Tahun 2017

Merupakan 37 Proyek Prioritas yang memiliki

dampak ekonomi tinggi dan ditetapkan melalui

Peraturan Menko Perekonomian No. 12 Tahun

2015 yang diubah melalui Permenko No. 5

Tahun 2017 dan akan dipantau serta didukung

oleh Komite Percepatan Penyediaan

Infrastruktur Prioritas (KPPIP)

Definisi

20

Page 21: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Kriteria Proyek Strategis Nasional yang digunakan oleh KPPIP

PSN

Proyek

Prioritas/

KPPIP

Proyek Kemenko

Perekonomian / Maritim/

K/L

Kriteria Proyek Kemenko/K/L:

• Kesesuaian dengan RPJMN dan/atau Renstra.

• Kesesuaian dengan tata ruang.

• Atau diatur khusus dalam PP atau Perpres khusus.

Kriteria

Dasar

Selain kriteria di atas, PSN dipilih berdasarkan kriteria tambahan:

• Memiliki peran strategis atas perekonomian,

kesejahteraan sosial, pertahanan, dan kedaulatan

nasional (memiliki dampak positif atas PDB,

pengangguran, sosial-ekonomi, dan lingkungan hidup).

• Keselarasan antar berbagai sektor infrastruktur (saling

mendukung atau complementary).

• Distribusi proyek secara regional.

• Proposal proyek baru harus memiliki studi kelayakan

yang berkualitas.

• Nilai investasi harus di atas Rp 100 miliar

• Konstruksi harus dimulai paling lambat di 2018

• Untuk sektor migas dan industri pesawat, persetujuan

Plan of Development (POD) paling lambat tahun 2018.

Kriteria

Strategis

Kriteria

Operasional

Analisis kriteria tambahan meliputi:

• Proyek harus memiliki Penanggung Jawab Proyek yang jelas dan Kementerian terkait memiliki komitmen dalam

menjalankan proyek (terutama rencana aksi dan jadwal yang jelas).

Champion yang

jelas

• KPPIP tidak hanya memperhatikan proyek dengan nilai yang tinggi, namun juga akan fokus atas proyek yang

memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Karenanya, idealnya proyek KPPIP memiliki EIRR dengan quartile teratas dari

proposal yang ada.

EIRR

21

Page 22: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

KPPIP dibentuk sebagai centre of excellent percepatan dan penyiapan serta

pemantauan pencapaian proyek infrastruktur prioritas

o Penilaian dan pemberian fasilitas OBC 1 untuk proyek bottom-up

serta menyusun standar dan acuan kualitas Pra-Studi

Kelayakan

o Debottleneck isu-isu dan mendukung usaha-usaha percepatan

terkait dengan pengadaan tanah

o Memberikan fasilitas penunjang OBC 1 untuk proyek top-down,

o memantau & debottlenecking isu-isu proyek bidang ekonomi

o Me-review dan menyetujui dukungan dan Jaminan Pemerintah

serta menyediakan fasilitas PDF2 untuk proyek KPBU

1OBC: Outline Business Case; 2PDF: Project Development Facility

KPPIP diberikan kewenangan melalui Perpres No. 75/2014 dalam pengambilan keputusan, keterlibatan dalam proyek sejak tahap

perencanaan dan penguatan kapasitas SDM. Melalui Perpres 122/2016, terdapat 2 kementerian yang menjadi anggota baru KPPIP

ANGGOTA KPPIP

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN

Menteri Keuangan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman - Baru

Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan - Baru

Menetapkan standar kualitas Pra-Studi

Kelayakan, melakukan review serta

revisi/ re-do jika diperlukan

Menetapkan Daftar Proyek Prioritas

Menetapkan skema & sumber

pendanaan

Melakukan pemantauan dan

debottlenecking

Menetapkan strategi dan kebijakan di

sektor infrastruktur

Memfasilitasi peningkatan kapasitas

aparatur dan kelembagaan terkait

dengan penyediaan infrastruktur

prioritas

1

2

3

4

5

6

o Memantau & debottlenecking isu-isu proyek di sektor energi dan

transportasi

o Mendukung percepatan penerbitan izin lingkungan, IPPKH dan

pengadaan tanah di kawasan hutan

6 TUGAS KPPIP

22

Page 23: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Dukungan yang telah diberikan oleh KPPIP untuk Proyek Strategis

Nasional dan Proyek Prioritas mencakup berbagai ragam isu

23

Percepatan

perizinan

Percepatan dan

penyelesaian

kendala

pengadaan

tanah

Pencapaian

Financial Close

sehingga

konstruksi

dapat dimulai

Penyusunan

kajian

penyiapan

proyek

Penerbitan

Peraturan/

Landasan

Hukum

Penyelesaian

masalah

penataan

ruang

Penyelesaian

masalah terkait

pendanaan

• Izin Lingkungan

Pelabuhan Patimban

• Pendanaan pengadaan

tanah Jalan Tol Trans

Sumatera dan KA

Makassar – Pare Pare

• Financial Close PLTU

Batang, SPAM

Umbulan, dan Palapa

Ring

• Penandatanganan

PPJT Jalan Tol Serang -

Panimbang

• Penyelesaian masalah

pinjaman MRT Jakarta

• AMDAL KEK Merauke

• Prastudi Kelayakan

(OBC) Kilang Minyak

Bontang, Pelabuhan

Hub Internasional

Kuala Tanjung

• Penerbitan PP No.

27/2017 tentang Hulu

Migas

• Penerbitan Perpres

No. 58/2017 tentang

Proyek Strategis

Nasional

• Rekomendasi

kesesuaian tata ruang

untuk PLTU Jawa 1

(Cirebon ekspansi)

dan Central West

Java Transmission

Line

Page 24: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

LAMPIRANKEBIJAKAN-KEBIJAKAN SEKTOR

INFRASTRUKTUR

Page 25: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pembangunan

infrastruktur dalam RPJMN 2015-2019

25

Enggano

Kertajati

Singkawang

MuaraTeweh

Miangas

Maratua

Tojo Una-Una

Pohuwato

Moa

Namniwel

Taria

Kenyam

Aboy

Sultan Hassanuddin

Banda Aceh

Belawan

Kuala Tanjung

Dumai

Batam

PangkalPinang

Pontianak

Panjang

Padang

Tj. Priok

Cilacap

Tj. Perak

Lombok

Kupang

Palangkaraya Banjarmasin

Makassar

Maloy

Bitung

Halmahera

SorongJayapura

Merauke

Ambon

KorowayBatu

Konsep Tol Laut agar Indonesia mejadi poros martim dunia

• Pembangunan 24 pelabuhan laut

baru

• Meningkatkan jumlah kapal

(pioneer cargo, transport vessels,

pioneer crossing vessels)

• Membangun 60 pelabuhan

penyeberang

Memperkuat konektivitas melaluipembangunan infrastruktur udara

• Pembangunan 15 pelabuhan

udara baru

• Pembangunan fasilitas air cargo

di 6 lokasi

• Menambah jumlah pelabuhan

udara perintis

Revitalisasi efisiensi jalan denganpembangunan dan pebaikan jalan

• Pembangunan 2,650 km jalan baru

• Pembangunan 1,000 km jalan tol baru

• Rehabilitasi 46,770 km jalan eksisting

Mengurangi biaya logistik melaluiinfrastruktur kereta api denganmembangun jalur baru di Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan

▪ 2,159 km kereta antar kota

▪ 1,099 km kereta dalam kota

Pengembangan transpor urban

• Pengembangan Bus Rapid Transit

(BRT) di 29 kota

• Pembangunan Mass Rapid

Transit (MRT) di 6 kota

metropolitan dan 17 kota besar

Tercapainya rasio elektrifikasi sebesar96.6% pada tahun 2019 denganpengmbangan kapasitas

• Pembangunan pembangkit listrik dengan

total kapasitas 35,000 MW

Memastikan suplai dari bahanbakar dengan memaksimalkankilang minyak domestik

• Pembangunan kilang minyak

baru 2x300,000 bpd

• Pengembangan Kilang Minyak

Cilacap dan Balongan

Proyek Energi

Proyek Logistik

Mencapai ketahanan pangan melaluipengembangan sistem irigasi

• Pembangunan 33 dam baru dan 30

PLTA

• Pengembangan 1 million ha sistem

irigasi

• Rehabilitasi sistem irigasi yang ada

Page 26: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Untuk mendorong penyediaan infrastruktur dan menyelesaikan

hambatan, Pemerintah juga telah melakukan berbagai reformasi

26

1. Reformasi Fiskal 2. Reformasi Institusi 3. Reformasi Peraturan

Imp

lem

en

tasi

Viability Gap Funding

Fasilitas untuk meningkatkan

kelayakan finansial proyek dengan

memberikan kontribusi pada biaya

konstruksi maksimum 49%.

Availability Payment

Penerbitan PMK No. 190/2015 j.o.

PMK No. 260/2016 dan Permendagri

No. 96/2016.

Skema pembayaran ketersediaan

layanan oleh pemerintah selama

masa konsensi setelah aset selesai

dikerjakan oleh pihak swasta agar

proyek bankable.

Panduan Pembagian Risiko

PT PII telah menerbitkan panduan

alokasi risiko dan upaya mitigasi untuk

proyek KPBU.

KPPIP

KPPIP berperan aktif dalam percepatan

penyediaan infrastruktur prioritas.

PT Sarana Multi Infrastruktur

Penggabungan PT SMI dengan Pusat

Investasi Pemerintah (PIP) sehingga

perannya berkembang menjadi

lembaga pembiayaan infrastruktur.

PT Penjaminan Infrastruktur

Indonesia

Potensi pengembangan mandat PT

PII untuk memberikan penjaminan

proyek di luar proyek KPBU.

PPP Unit

Fasilitas untuk mendukung PJPK

dalam penyiapan proyek KPBU

(PDF/TA).

Direct Lending

Penerbitan Perpres No. 82/2015.

Mengatur pemberian jaminan untuk

pinjaman langsung ke BUMN sehingga

mempercepat proses penyediaan

pendanaan untuk proyek.

Pengadaan Tanah

Penerbitan Perpres No. 148/2015

Mengatur upaya-upaya untuk

percepatan pengadaan tanah sesuai

UU No. 2/2012.

16 Paket Kebijakan Ekonomi

Melakukan deregulasi kebijakan dan

peraturan yang menghambat

infrastruktur dan pembentukan satuan

kerja di Kemenko Perekonomian untuk

memastikan efektivitas dan

implementasi kebijakan tersebut.

Dana Investasi Infrastruktur

Otoritas Jasa Keuangan

Wadah yang dipergunakan untuk

menghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya sebagian

besar diinvestasikan pada Aset

Infrastruktur oleh Manajer Investasi.

BLU LMAN

mendukung pendanaan pengadaan

tanah untuk PSN

BLU BPJT

Pengembangan tugas dan fungsi BLU

BPJT untuk implementasi skema

Availability Payment pada jalan tol

Pembiayaan Investasi Non

Anggaran Pemerintah (PINA)

Pemanfaataan sumber pembiayaan non

anggaran pemerintah, seperti dana

kelolaan, perbankan, pasar modal,

asuransi, lembaga pembiayaan

Page 27: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Project Development Facility diberikan untuk meningkatkan

keterlibatan swasta diberbagai tahapan penyiapan infrastruktur

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Peran Sektor Swasta Peningkatan Dukungan untuk Sektor Swasta

• Mengajukan proyek unsolicited

• Menyiapkan OBC (Outline

Business Case) dan dokumen

perencanaan lainnya

• Menyiapkan FBC (Final Business

Case)

• Menyediakan Transaction

Advisory

• Pengadaan Tanah

• Melakukan desain dan konstruksi

• Melaksanakan O&M

• Penerbitan Perpres No. 38/2015 yang mengatur

fasilitas untuk proyek unsolicited

• Peraturan pengadaan baru dan pemberian

fasilitas OBC oleh KPPIP dan Bappenas

• Dukungan debottlenecking

• Peraturan pengadaan baru dan fasilitas

PDF/TA dari Ditjen. Pembiayaan dan

Pengelolaan Risiko/PPP Unit, Kemenkeu

• Penunjukan langsung dapat diberikan kepada

investor yang telah melakukan pengadaan tanah

untuk proyek listrik

• Peraturan pengadaan tanah memberikan

kepastian dan percepatan proses

• Fasilitas Bank Tanah dan BLU-LMAN

• Dukungan debottlenecking

• Dukungan fiskal dan penjaminan dari

Kemenkeu dan IIGF untuk meningkatkan

kelayakan proyek

• Availability payment dari APBN dan APBD

untuk biaya konstruksi, operasi dan

pemeliharaan

• Pendanaan jangka panjang oleh PT SMI and

PT IIF2727

Page 28: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Kemenkeu menyediakan fasilitas Viability Gap Fund (VGF) untuk menarik minat

investor berinvestasi dalam proyek yang kurang layak secara finansial

1 Dasar Hukum

2Pelaksaan

Hingga Saat Ini

(pilihan)

Persetujuan prinsip telah diberikan untuk proyek-proyek berikut ini:

2.1 Jalan Tol Manado - Bitung

• Nilai investasi: Rp5,12 triliun

• Pengajuan VGF: Rp2,37 (46%

dari total biaya konstruksi)

• Lokasi proyek: Sulawesi Utara

2.2 SPAM Umbulan

• Nilai investasi: Rp4,5 triliun

• VGF: Rp2,05 triliun (49% dari total

biaya konstruksi)

• Lokasi proyek: Jawa Timur

Perpres No. 38/2015:

Perpres ini mengatur bahwa Penanggung Jawab Proyek dapat memberikan VGF

kepada Badan Usaha pelaksana sehingga dapat memperoleh pengembalian

investasi yang diharapkan (biaya modal, operasional dan keuntungan pada periode

tertentu). VGF hanya dapat diberikan kepada proyek KPBU yang memiliki

kepentingan dan manfaat sosial.

PMK No. 143/2013 (143/PMK.011/2013):

Peraturan ini mengatur mekanisme pemberian VGF untuk konstruksi sebagian

pada proyek KPBU penyediaan infrastruktur.

VGF merupakan dukungan pemerintah untuk meningkatkan kelayakan finansial proyek infrastruktur.

2828

Page 29: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Menetapkan Availability Payment sebagai salah satu skema pengembalian investasi

Badan Usaha untuk pembangunan infrastrukturPeraturan Presiden No.

38/2015

Legal Basis

Availability Payment memungkinkan

partisipasi swasta ketika

infrastruktur dinilai tidak komersial

dan memiliki risiko demand risk

Pemerintah mengadopsi skema ini

untuk mencapai tujuan berikut:

• Memastikan kualitas layanan bagi

pengguna

• Meningkatkan value for money

untuk pemerintah

• Memberikan return on investment

yang menarik bagi penyedia

sektor swasta

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Biaya Operasional & Pemeliharaan

Pendapatan

Biaya

Konstruksi

Availability Payment

Peraturan Menteri Keuangan

No. 190/PMK.08/2015

Peraturan Kementerian Dalam

Negeri No. 96/2016

Mengatur kriteria untuk proyek-proyek yang dapat didanai oleh Availability Payment dan

pelaksanaannya jika availability payment bersumber dari APBN

Mengatur sistem penganggaran untuk Availability Payment yang didanai melalui APBD

Kementerian Keuangan juga telah mengeluarkan peraturan tentang

Availability Payment untuk meningkatkan daya tarik proyek kepada investor

29

Page 30: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Beberapa proyek KPBU telah mencapai milestone penting atas

dukungan Pemerintah melalui reformasi kebijakan

30

SPAM Umbulan (Rp 4,5 T) telah mencapai

Financial Close pada bulan Desember 2016

PLTU Batang (Rp 40 T) telah mencapai

Financial Close pada 6 Juni 2016 dan proyek

sudah masuk pada tahap konstruksi

Beberapa Capaian Pelaksanaan Proyek KPBU

Palapa Ring Broadband (Rp 5,8 T) telah

mencapai Financial Close, untuk Paket Barat pada

Agustus 2016, Paket Tengah pada September

2016 dan Paket Timur pada Maret 2017

Dukungan Viability

Gap Funding

Dukungan

Availability

Payment

Percepatan melalui

Reformasi

Regulasi

Pengadaan Tanah

Ditandatanganinya PPJT untuk tol Balikpapan –

Samarinda (Rp 9,9 T), Manado – Bitung (Rp 5,1

T), dan Pandaan – Malang (Rp 2,9 T) pada Juni

2016

Ditandatanganinya PPJT untuk tol Serang –

Panimbang (Rp 11,3 T)

Pemerintah telah menunjukkan

komitmennya dalam

mengembangkan

kebijakan/dukungan bagiproyek

infrstruktur

Mengambil sikap aktif untuk

menciptakan semangat KPBU

yang diinginkan dan

mengenalkan kebijakan yang

membantu investasi proyek

infrastruktur

Page 31: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Reformasi Kelembagaan: Pengadaan lahan adalah salah satu hambatan utama

pembangunan infrastruktur, yang menjadi alasan pembentukan BLU LMAN

31

Skema Pembiayaan Pengadaan

Lahan oleh BLU LMAN

Sisa dana yang dikelola dapat digunakan

pada tahun anggaran selanjutnya

Pengalokasian dana fleksibel tidak terpaku

penggunaannya pada peruntukkan satu

proyek tertentu

Pengelolaan dana untuk pengadaan

tanah seluruh proyek PSN berada di

bawah satu lembaga

Di 2016, BLU LMAN diberikan mandat untuk

penyediaan dana pembebasan lahan untuk

mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat karena adanya kekurangan

dana untuk pembebasan lahan proyek jalan tol

prioritas

Scope dukungan BLU LMAN kemudian

diperluas menjadi dukungan untuk semua Pryek

Strategis Nasional seperti tercantum dalam

Peratjra Menteri Keuangan 21/2017 tentang

petunjuk pembiayaan pengadaan tanah untuk

Proyek Strategis Nasional

BLU LMAN dibentuk pada Desember

2015 melalui penerbitan Peraturan

Menteri Keuangan 219/2015 tentang

Lembaga Manajemen Aset Negara

Percepatan pengadaan tanah membutuhkan fleksibilitas anggaran yang dapat

dipenuhi oleh BLU-LMAN sehingga dapat memudahkan koordinasi pengalokasian dan

pengelolaan dana pengadaan tanah PSN

Page 32: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Reformasi Kelembagaan: PT Sarana Multi Infrastruktur didirikan sebagai salah satu

institusi non-bank yang memiliki kapasitas untuk mendanai proyek infrastruktur

PT SMI adalah Badan Usaha Milik Negara yang diharapkan menjadu katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur. PT SMI

diberi mandat untuk mendukung pembangunan infrastruktur melalui kemitraan dengan lembaga keuangan swasta dan / atau

multilateral dalam proyek KPBU

Sektor-Sektor Yang Menjadi Fokus

Ketenagalistrikan

& Efisiensi EnergiJalan & JembatanTransportasi

Infrastruktur

Regional

Penjara SekolahRumah Sakit

PasarInfrastruktur

PariwisataTelekomunikasi IrigasiMinyak & GasPengolahan Limbah

Rolling Stock

Kereta Api

Infrastruktur Sosial

Air Minum

Energi Terbarukan

ADVISORY SERVICES PROJECT DEVELOPMENT

Sumber Dana

Penanaman Modal Negara Pinjaman atau HibahPasar Modal

(Bonds, Sekurritas)Sekuritisasi

▪ Pembiayaan Infrastruktur

o Senior Loan o Kompelementer perbankan:

o Arranger & Underwritero Standby Lender untuk KPBUo Pendanaan Geothermal

▪ Pendanaan Daerah / Regional

Infrastructure Development Fund

(RIDF)

FINANCING

• Mezzanine

• Equity

Investment

• Take Out Financing

• Promoter

Financing

• Subordinated Loan

▪ Public Sector Advisoryo Pelatihan & Capacity Buildingo Technical Assistanceo Donor Fund Management

untuk Pemerintah Daerah

▪ Private Sector Advisoryo Investment Advisoryo Financial Advisoryo Pelatihan & Capacity Building

(Komersil)

▪ Project Development Facilities

(PDF)o KPBU

• Showcase Projects KPBU

• Proyek Prioritas dengan

skema KPBU

▪ PDF & Donor Fund

Management

▪ Technical Assistance untuk

proyek-proyek di daerah

32

Page 33: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Reformasi Kelembagaan: PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia adalah institusiyang diberi mandat untuk menyediakan jaminan Pemerintah

PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) berdiri pada tanggal 30 Desember 2009 untuk menjadi entitas Single Window bagi

penyediaan jaminan Pemerintah. (PT PII) memiliki mandat untuk memberikan jaminan bagi kewajiban dari Penanggung Jawab

Proyek Kerjasama (Kementerian, Pemerintah Daerah, BUMN) dalam Perjanjian Kerjasama proyek infrastruktur KPBU

33

Peraturan Presiden

67/2005*

Peraturan Presiden

78/2010

Peraturan Menteri

Keuangan 260/2010

Tujuan

Utama Dari

PT PII

Mekanisme Penyediaan JaminanSecara Single Window

*sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden No. 13/2010; No. 56/2011; No.38/2016

4. Melakukan ring-fence atas kewajian kontinjensi

Pemerintah dan meminimalisir kemungkinan terjadinya

shock pada APBN

3. Meningkatkan aspek governance, transparansi serta

konsistensi dari proses penyediaan jaminan

2. Menyedian jaminan bagi KPBU yang telah distruktur

secara tepat

1. Meningkatkan bankability dari proyek KPBU

Page 34: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Inisiatif kebijakan-kebijakan lain juga dikeluarkan oleh Pemerintah pada

tahun 2017 (1/2)

34

PP No. 13/2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)

Penerbitan RTRWN ini dapat mendorong penyelesaian hambatan akibat ketidaksesuaian tata ruang

dalam pelaksanaan proyek infrastruktur yang terdaftar dalam lampiran PP. Adapun sejumlah

terobosan yang diatur diantaranya Menteri ATR dapat menerbitkan rekomendasi pemanfaatan ruang

sehingga proses perolehan perizinan proyek dapat dilakukan.

PP No. 6/2017 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian

Pengaturan mekanisme penetapan Badan Usaha penyelenggara prasarana perkeretaapian umum

berdasarkan sumber pendanaan proyek melalui: (1) lelang atau penunjukan langsung dalam hal

sebagian atau seluruh investasi bersumber dari APBN/D, (2) tanpa lelang dalam hal seluruh

investasinya tidak bersumber dari APBN/D dan tidak diberikan jaminan dari Pemerintah, atau (3)

penugasan dalam hal tidak ada Badan Usaha yang berminat karena tidak layak secara finansial. PP ini

memungkinkan penetapan Badan Usaha tanpa lelang setelah Badan Usaha mengajukan permohonan

kepada dan disetujui oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.

1

2

Perpres No. 56/2017 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka

Penyediaan Tanah untuk Proyek Strategis Nasional

Peraturan mengatur tentang penanganan dampak sosial oleh Pemerintah kepada masyarakat yang

menempati tanah negara atau tanah yang dimiliki hak atas tanahnya oleh pemerintah, pemerintah

daerah, BUMN, atau BUMD dimana tanahnya dibutuhkan untuk pembangunan Proyek Strategis

Nasional. Masyarakat tersebut dapat memperoleh dana santunan untuk biaya pembongkaran rumah,

mobilisasi, sewa rumah, dan tunjangan kehilangan pendapatan.

3

Page 35: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Inisiatif kebijakan-kebijakan lain juga dikeluarkan oleh Pemerintah pada

tahun 2017 (2/2)

35

4

PMK No. 21/2017 tentang Tata Cara Pengadaan Tanah Bagi Proyek Strategis Nasional

dan Pengelolaan Aset Hasil Pengadaan Tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara

Peraturan implementasi dari Peraturan Presiden No.102/2016 tentang Pendanaan

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka

Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Peraturan ini menjadi dasar hukum pendanaan

pengadaan tanah Proyek Strategis Nasional dan Prioritas oleh BLU LMAN, baik melalui

mekanisme penggunaan dana badan usaha terlebih dahulu (dana talangan) maupun

mekanisme pembayaran langsung oleh BLU LMAN.

5

PMK No. 60/2017 tentang Tata Cara Pemberian Jaminan Pemerintah Pusat untuk

Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional

Peraturan implementasi Peraturan Presiden No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan

Proyek Strategis Nasional. Peraturan ini mengatur diantaranya ruang lingkup dan

persyaratan umum serta tata cara pengusulan jaminan, pemberian jaminan, pengalokasian

anggaran kewajiban penjaminan Pemerintah Pusat untuk seluruh PSN. Pemberi

penjaminan diharapkan dapat meningkatkan kelayakan dan kepercayaan investor untuk

berparttisipasi dalam pelaksanaan PSN.

Page 36: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

LAMPIRANKEBIJAKAN PENGADAAN TANAH

Page 37: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

Salah satu contoh reformasi kebijakan yang telah berhasil dalam

implementasinya adalah terkait pembebasan lahan

37

Telah berhasil diterapkan pada

proyek Jalan Tol Trans Sumatera,

bagian Palembang - Indralaya

Perencanaan Persiapan ImplementasiSerahTerima

Jangka waktu berdasarkan hari kerja (Dengan asumsi akan ada keberatan daripemilik lahan):

TOTAL 518 HariJika tidak ada keberatan dari pemilik

lahan, jumlah hari yang dibutuhkan dapat

meningkat menjadi sekitar 15 - 20% dari

yang tertera di atas

BPN selaku instansi utama dalam

pelaksanaan pembebasan lahan

Implementasi Undang Undang 2/2012:

• Contoh keberhasilan penerapan UU 2/2012

adalah kasus kota Bojonegoro, di mana

sosialisasi ke masyarakat dilakukan di

tahap awal pelaksanaan proyek dan

kompensasi yang diterima masyarakat

memadai

• Hasil: keseluruhan proses pembebasan

lahan untuk proyek Jalur Ganda Jawa

Utara membutuhkan waktu kurang dari 2

tahun.

Kasus Sukses Penerapan UU 2/2012

UU

2/2

012 Aturan terperinci tentang pelaksanaan

pembebasan lahan

Pengambilan keputusan yang bersifat netral

terhadap penolakan

Penunjukan Tim Penilai Tanah yang lebih baik

Debirokratisasi proses pencabutan hak atas

tanah

Page 38: Kebutuhan dan Alternatif Pembiayaan Infrastrukturpina.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2019/07/Presentasi-PINA-Day-2018-Sesi-Panelis...Waste to Energy Program di 8 Kota 1. Jalan Tol

12%

12%

15%

29%

33%

38

Kendala Administratif Proses Hukum

• Berkas belum lengkap

• Surat Hak Milik Masih Diagunkan

• Warga yang tidak ditempat/diluar negeri

• Tanah yang statusnya Tanah Kas Desa

(TKD)

• Tanah milik PT/BUMN yang belum

melengkapi berkas

• Sulitnya menghubungi pemilik tanah

Isu

Perencanaan

dan Penyiapan

Isu

Pembebasan

Lahan

Isu pendanaan

Isu perizinan

Isu

pelaksanaan

konstruksi

Isu pembebasan lahan adalah salah satu isu yang paling sering

ditemui dalam penyediaan PSN, dengan persentase sebesar 29%

isu pembebasan lahan merupakan isu yang seringkali dihadapi

pada penyediaan PSN…

Namun isu-isu teknis implementasi masih sering dijumpai dalam proses

pembebasan lahan

Sengketa dan Potensi Sengketa

• Penolakan warga karena masalah

kompensasi/ganti kerugian

• Belum adanya kesepakatan pada saat

konsultasi publik

• Masih adanya sengketa hak kepemilikan.

... dimana umumnya terdapat kendala yang terkait

erat dengan proses hukum

Keterlibatan Aparat Penegak Hukum diperlukan untuk memastikan adanya percepatan, serta menjaga agar

penyelesaian kendala-kendala yang ada berada pada koridor hukum yang benar