Kebijakan Program Imunisasi

48
Kebijakan Program Imunisasi Kelompok 7 Eka Putri Pratiwi Yuyun Sugiarti

description

Kebijakan Imunisasi

Transcript of Kebijakan Program Imunisasi

Page 1: Kebijakan Program Imunisasi

Kebijakan Program Imunisasi

Kelompok 7Eka Putri PratiwiYuyun Sugiarti

Page 2: Kebijakan Program Imunisasi

Tujuan dan Sasaran

Tujuan umumTurunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat PD3I

Page 3: Kebijakan Program Imunisasi

Tujuan khusus1. Tercapainya target Universal child immunzation yaitu cakupan imunisasi lengkap min. 80% secara merata pd bayi di 100% desa th 2010.

2. Tercapainya tetanus maternal & neonatal th 2005.

Page 4: Kebijakan Program Imunisasi

3. Tercapainya pemutusan rantai penularan Poliomyelitis pada tahun 2004-2005, serta sertifikasi bebas polio pada tahun 2008.

4. Tercapainya Reduksi campak (RECAM) pada tahun 2005

Page 5: Kebijakan Program Imunisasi

Sasaran Imunisasi

Jenis PD3I meliputi Penyakit menular Sasaran berdsrkan usia

a. Imunisasi rutin- Bayi (dibawah satu tahun)- WUS (usia 15 – 39 th)- Bumil, Catin- Anak usia sekolah dasar

Page 6: Kebijakan Program Imunisasi

b. Imunisasi tambahanbayi dan anak

Sasaran b’dsrkan tk kekebalan yg ditimbulkana. Imunisasi dsr

bayi

Page 7: Kebijakan Program Imunisasi

b. Imunisasi lanjutan anak usia SD WUS

Sasaran Wilayah / lokasi adl seluruh desa / kelurahan di wilayah Ind.

Page 8: Kebijakan Program Imunisasi

Ruang Lingkup

1. Pedoman ini mengatur tentang penyelenggaraan imunisasi dasar, imunisasi lanjutan serta imunisasi tambahan terhadap penyakit-penyakit yang sudah masuk ke dalam program imunisasi yaitu Tuberculosa, Difteri, Tetanus, Pertusis, Polio,Campak dan Hepatitis B.

Page 9: Kebijakan Program Imunisasi

2. Pedoman ini berlaku untuk semua institusi pemerintah maupun swasta yangmenyelenggarakan pelayanan imunisasi seperti Puskesmas, PuskesmasPembantu, Rumah Sakit, Polindes, Rumah Bersalin dan Klinik Swasta.

Page 10: Kebijakan Program Imunisasi

3. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imunisasi terhadap PD3I selain yang termasuk dalam program imunisasi sepanjang memenuhi persyaratan perijinan ya ng ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Page 11: Kebijakan Program Imunisasi

4. Pedoman tentang Penyelenggaraan Imunisasi Khusus akan diadakan dengan peraturan tersendiri.

5. Imunisasi lain, akan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan epidemiologi penyakitnya

Page 12: Kebijakan Program Imunisasi

Kebijakan & Strategi

A. Kebijakan Penyelenggaraan Imunisasi dilaksanakan

oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.

Mengupayakan pemerataan jangkauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran masyarakat maupun sasaran wilayah.

Page 13: Kebijakan Program Imunisasi

Mengupayakan kualitas pelayanan yang bermutu.

Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan program dan anggaran terpadu.

Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit (KLB)dan daerah-daerah sulit secara geografis.

Page 14: Kebijakan Program Imunisasi

B. Strategi Memberikan akses (pelayanan) kepada

swasta dan masyarakat. Membangun kemitraan dan jejaring kerja. Ketersediaan dan kecukupan vaksin,

peralatan rantai vaksin dan alat suntik. Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah

Setempat (PWS) untuk Menentukan prioritas kegiatan serta

tindakan perbaikan.

Page 15: Kebijakan Program Imunisasi

Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/terlatih.

Pelaksanaan sesuai dengan standar. Memanfaat perkembangan metode

dan teknologi. Meningkatkan advokasi, fasilitasi

dan pembinaan.

Page 16: Kebijakan Program Imunisasi

POKOK-POKOK KEGIATAN

A. Imunisasi Rutinadalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus menerus harus dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditetapkan.

Berdasarkan kelompok usia sasaran, imunisasi rutin dibagi menjadi:1. Imunisasi rutin pada bayi.2. Imunisasi rutin pada wanita usia subur.3. Imunisasi rutin pada anak sekolah.

Page 17: Kebijakan Program Imunisasi

B. Imunisasi Tambahan adalah kegiatan imunisasi yang tidak

rutin dilaksanakan, hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan, atau evaluasi.

Page 18: Kebijakan Program Imunisasi

1. Backlog Fighting Backlog fighting adalah upaya aktif

melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur 1 - 3 tahun pada desa non UCI setiap 2 (dua) tahun sekali

Page 19: Kebijakan Program Imunisasi

2. Crash Programditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepatkarena masalah khusus seperti :

- Angka kematian bayi tinggi, angka PD3I tinggi.

- Infrastruktur (tenaga, sarana, dana) kurang.

- Untuk memberikan kekebalan pada kelompok sasaran yang belummendapatkan pada saat imunisasi rutin.

Page 20: Kebijakan Program Imunisasi

3. Imunisasi Dalam Penanganan KLB (Outbreak Respons)

Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB di sesuaikan dengan situasi epidemiologis penyakit.

Page 21: Kebijakan Program Imunisasi

4. Kegiatan-kegiatan imunisasi massal untuk antigen tertentu dalamwilayah yang luas dan waktu yang tertentu, dalam rangka pemutusanmata rantai penyakit antara lain :

a. PIN (Pekan Imunisasi Nasional)untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupanvirus polio importasi dengan cara memberikan vaksin polio kepada setiap balita termasuk bayi baru lahir tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya,

Page 22: Kebijakan Program Imunisasi

b. Sub PINuntuk memutuskan rantai penularan polio bila ditemukan satu kasus polio dalam wilayah terbatas (kabupaten) denganpemberian dua kali imunisasi polio dalam interval satu bulan secara serentak pada seluruh sasaran berumur kurang dari satu tahun.

Page 23: Kebijakan Program Imunisasi

c. Catch Up Campaign Campakuntuk pemutusan transmisi penularan virus campak pada anak sekolah dan balita

Page 24: Kebijakan Program Imunisasi

Mekanisme Penyelenggaraan

a. Penyusunan perencanaan1. Menentukan jlh sasaran berdsrkan sumber data dari BPS, sensus2. Menentukan target cakupan

melalui analisa situasi

Page 25: Kebijakan Program Imunisasi

Pelaksanaan Imunisasi

Persiapan petugas; Persiapan masyarakat; Pemberian pelayanan imunisasi;

dan Koordinasi.

Page 26: Kebijakan Program Imunisasi

1. Persiapan PetugasKegiatan ini meliputi :a. Inventarisasi sasaran;b. Persiapan vaksin dan peralatan rantai vaksin; danc. Persiapan ADS dan safety box.

Page 27: Kebijakan Program Imunisasi

2. Persiapan MasyarakatUntuk mensukseskan pelayanan imunisasi, persiapan dan penggerakkanmasyarakat mutlak harus dilakukan. Kegiatan ini dilakukan denganmelakukan kerjasama lintas program, lintas sektoral, organisasi profesi, LSMdan petugas masyarakat/kader.

Page 28: Kebijakan Program Imunisasi

3. Pemberian Pelayanan ImunisasiKegiatan pelayanan imunisasi terdiri dari kegiatan imunisasi rutin dantambahan. Dengan semakin mantapnya unit pelayanan imunisasi,

Page 29: Kebijakan Program Imunisasi

Lht di words u/ jdw

Page 30: Kebijakan Program Imunisasi

4. Koordinasia. Kerjasama Lintas Program

Pada semua tingkat administrasi, pengelola program imunisasi diharapkan mengadakan kerjasama dengan program lain di bidang kesehatan.

Beberapa bentuk kerjasama yang telah dirintis : Keterpaduan KIA – Imunisasi. Keterpaduan Imunisasi – Survaillans. Keterpaduan KB – Kesehatan (Imunisasi, Gizi,

Diare, KIA, PKM, KB). Keterpaduan UKS – Imunisasi.

Page 31: Kebijakan Program Imunisasi

b. Kerjasama Lintas Sektoral

Kerjasama imunisasi – Departemen Agama. Kerjasama imunisasi – Departemen Dalam Negeri. Kerjasama imunisasi – Departemen Pendidikan

Nasional. Kerjasama imunisasi – organisasi (IDI, IDAI, POGI,

IBI, PPNI, dll). Bentuk lain dari koordinasi lintas sektoral adalah

peran Bantu PKK,LSM. Badan international seperti WHO, UNICEF, GAVI,

AusAID, PATH,JICA, USAID, CIDA.

Page 32: Kebijakan Program Imunisasi

Pengadaan, penyimpanan, distribusi & Pemakaian

a. Pengadaanoleh Ditjen, PPM & Pl dari sumber APBN & BLN Pengadaan vaksin PT. Bio farma

b. Penyimpanan Stp unit menyimpan vaksin tdk lbh dr stok maks

Page 33: Kebijakan Program Imunisasi

c. Distribusidikirim PT Bio Farma ke provinsi Kabupaten PKM Bides/Posyandu

d. Pemakaiangunakan vaksin yg poten & aman

Page 34: Kebijakan Program Imunisasi

Standar Tenaga

1. PKMPrwt/bdn yg pernah ikut pelatihan imunisasiTugas Pengelola Program Imunisasi

membuat perencanaan vaksin dan logistik lain. mengatur jadwal pelayanan imunisasi. mengecek catatan pelayanan imunisasi. membuat dan mengirim laporan ke Kab/Kota. membuat dan menganalisa PWS bulanan. merencanakan tindak lanjut.

Page 35: Kebijakan Program Imunisasi

2. Kabupaten / kotaPend min D III Kes & telah ikut pelatihan imunisasiTugas Pengelola program imunisasi bertanggung jawab

terhadap perencanaan, pelaksanaan dan monitoring program imunisasi.

Untuk melaksanakan pencatatan dan pelaporan cakupan, kasus PD3I serta kasus KIPI dapat ditunjuk seorang tenaga yang telah dilatih atau dapat dirangkap oleh pengelola imunisasi.

Page 36: Kebijakan Program Imunisasi

3. ProvinsiIdem kabupaten/kota

4. RSIdem PKM

Page 37: Kebijakan Program Imunisasi

Pencatatan & Pelaporan

1. Pencatatana. Tk desa

- sasaran imunisasi- hasil cakupan imunisasi

b. PKM- hsl cakupan imunisasi- pencatatan vaksin

Page 38: Kebijakan Program Imunisasi

- pencatatan suhu lemari es- Pencatatan logistik imunisasi meliputi keluar msknya vaksin

c. Kabupaten- hsl cakupan imunisasi- pencatatan vaksin- pencatatan brg imunisasi

Page 39: Kebijakan Program Imunisasi

d. Provinsi- hsl cakupan imunisasi- Pencatatan vaksin- Pencatatan brg imunisasi

Page 40: Kebijakan Program Imunisasi

2. Pelaporandilakukan stp unit yag melakukan imunisasi, yg dilaporkan adl cakupan imunisasi dan stok serta pemakaian vaksin

Page 41: Kebijakan Program Imunisasi
Page 42: Kebijakan Program Imunisasi

Petugas pelaksana yang terlatih

Page 43: Kebijakan Program Imunisasi

Sarana logistik program imunisasi

Page 44: Kebijakan Program Imunisasi

Kegiatan Posyandu

Page 45: Kebijakan Program Imunisasi

Dukungan kader posyandu

Page 46: Kebijakan Program Imunisasi
Page 47: Kebijakan Program Imunisasi
Page 48: Kebijakan Program Imunisasi

Terima Kasih